Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus. Penyakit ini sering dijumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering. Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek dan sejak tahun 1844 banyak peneliti mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini seperti Branca (1953) mengatakan bahwa berenang merupakan penyebab dan menimbulkan kekambuhan. Senturia dkk (1984) menganggap bahwa keadaan panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari liang telinga luar merupakan faktor penting untuk terjadinya otitis eksterna. Howke dkk (1984) mengemukakan pemaparan terhadap air dan penggunaan lidi kapas dapat menyebabkan terjadi otitis eksterna baik yang akut maupun kronik. Penyakit ini merupakan penyakit telinga bagian luar yang sering dijumpai, disamping penyakit telinga lainnya. 1,2 Faktor penyebab timbulnya otitis eksterna antara lain, kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma local dan alergi. Faktor ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan edema dari epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma local yang 1

description

THT

Transcript of Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

Page 1: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh

infeksi bakteri, jamur, dan virus. Penyakit ini sering dijumpai pada daerah-daerah

yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering. Patogenesis

dari otitis eksterna sangat komplek dan sejak tahun 1844 banyak peneliti

mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini seperti Branca (1953)

mengatakan bahwa berenang merupakan penyebab dan menimbulkan

kekambuhan. Senturia dkk (1984) menganggap bahwa keadaan panas, lembab dan

trauma terhadap epitel dari liang telinga luar merupakan faktor penting untuk

terjadinya otitis eksterna. Howke dkk (1984) mengemukakan pemaparan terhadap

air dan penggunaan lidi kapas dapat menyebabkan terjadi otitis eksterna baik yang

akut maupun kronik. Penyakit ini merupakan penyakit telinga bagian luar yang

sering dijumpai, disamping penyakit telinga lainnya.1,2

Faktor penyebab timbulnya otitis eksterna antara lain, kelembaban,

penyumbatan liang telinga, trauma local dan alergi. Faktor ini menyebabkan

berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan edema dari epitel skuamosa.

Keadaan ini menimbulkan trauma local yang mengakibatkan bakteri masuk

melalui kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat. Bakteri patogen pada otitis

eksterna akut adalah pseudomonas (41%), strepokokus (22%), stafilokokus aureus

(15%) dan bakteroides (11%).1,2,3

Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar

yang dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya

seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat

dianggap pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna difusa merupakan tipe

infeksi bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh pseudomonas,

stafilokokus dan proteus, atau jamur terutama timbul pada musim panas.

Terjadinya kelembaban yang berlebihan karena berenang atau mandi menambah

maserasi kulit liang telinga dan menciptakan kondisi yang cocok bagi

pertumbuhan bakteri. 4

1

Page 2: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi

Telinga dibagi atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar

terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani; telinga tengah

terdiri dari membrane timpani, tulang-tulang pendengaran (maleus, inkus, dan

stapes), dan tuba eustachius; sedangkan telinga dalam terdiri dari koklea (rumah

siput) dan kanalis semisirkularis. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:5

Pada referat kali ini yang kita bahas hanya kelaianan pada telinga luar yang

kita kenal dengan istilah “Otitis Eksterna (OE)”. Pada penjelasan sebelumnya

2

Gambar 1. Anatomi -

Telinga

Page 3: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

telah dijelaskan bahwa yang termasuk telinga luar adalah aurikula atau pinna dan

liang telinga.6

Daun telinga terletak di kedua sisi kepala, merupakan lipatan kulit dengan

dasarnya terdiri dari tulang rawan yang juga ikut membentuk liang telinga bagian

luar. Hanya cuping telinga atau lobulus yang tidak mempunyai tulang rawan,

tetapi terdiri dari jaringan lemak dan jaringan fibros. Bentuk dari kulit, tulang

rawan dan otot pada suatu keadaan tertentu dapat menentukan bentuk dan ukuran

dari orifisium liang telinga bagian luar, serta menentukan sampai sejauh mana

serumen akan tertahan dalam liang telinga, disamping itu mencegah air masuk

kedalam liang telinga.6

Liang telinga mempunyai bagian tulang (di dua pertiga bagian dalam) dan

tulang rawan (di sepertiga bagian luar). Membran timpani memisahkan telinga

luar dan telinga tengah. Telinga luar berfungsi mengumpulkan dan menghantar

gelombang bunyi ke struktur-struktur telinga tengah. Liang telinga luar yang

sering disebut meatus, panjang kira-kira 2,5 cm, membentang dari konka telinga

sampai membran timpani. Bagian tulang rawan liang telinga luar sedikit mengarah

keatas dan kebelakang dan bagian sedikit kebawah dan kedepan sehingga

berbentuk huruf “S“, sehingga penarikan daun telinga kearah belakang atas luar,

akan membuat liang telinga cenderung lurus dan memungkinkan terlihatnya

membran timpani pada kebanyakan liang telinga.5,6

Bagian yang tersempit dari liang telinga adalah dekat perbatasan tulang dan

tulang rawan. Hanya sepertiga bagian luar atau bagian kartilaginosa dari liang

telinga dapat bergerak dan mengandung folikel rambut yang banyaknya bervarasi

antar individu namun ikut membantu menciptakan suatu sawar dalam liang

telinga. Bersama dengan lapisan luar membrana timpani, liang telinga membentuk

suatu kantung berlapis epitel yang bersifat lembab, sehingga daerah ini menjadi

rentan infeksi pada keadaan tertentu.6

Anatomi liang telinga bagian tulang sangat unik karena merupakan satu-

satunya tempat dalam tubuh dimana kulit langsung terletak di atas tulang tanpa

adanya jaringan subkutan(jaringan longgar). Dengan demikian daerah ini sangat

peka, dan tiap pembengkakan akan sangat nyeri karena tidak terdapat ruang untuk

ekspansi. Karena keunikan anatomi aurikula serta konfigurasi liang telinga yang

3

Page 4: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

melengkung atau seperti spiral, maka telinga luar mampu melindungi membrana

timpani dari trauma, benda asing dan efek termal.5,6

2.2 Definisi

Otitis eksterna adalah suatu inflamasi, iritasi, atau infeksi kulit dari

liang/saluran telinga luar (meatus akustikus eksterna) yang dikenal dengan

swimmer ear (telinga perenang) atau telinga cuaca panas ( hot weather ear) adalah

infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri yang menyebabkan

pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel.

Terjadinya kelembaban yang berlebihan karena berenang atau mandi menambah

maserasi kulit liang telinga dan menciptakan kondisi yang cocok bagi

pertumbuhan bakteri. Perubahan ini dapat juga menyebabkan rasa gatal di liang

telinga sehingga menambah kemungkinan trauma karena garukan 7,8

2.3 Epidemiologi

Setiap tahun, otitis eksterna terjadi pada 4 dari setiap 1000 orang di Amerika

Serikat. Kejadian lebih tinggi selama musim panas, mungkin karena partisipasi

dalam kegiatan air lebih tinggi. Otitis eksterna akut, kronis, dan eczematous

merupakan otitits yang umum di Amerika Serikat, namun otitis necrotizing jarang

terjadi. Secara umum di dunia frekuensi otitis eksterna tidak diketahui, namun

insidennya meningkat di Negara tropis seperti Indonesia. Tidak ada ras ataupun

jenis kelamin yang berpengaruh terhadap angka kejadian otitis eksterna.

Umumnya, tidak ada hubungan antara perkembangan otitis eksterna dan usia.

Sebuah studi epidemiologi tunggal di Inggris menemukan prevalensi selama 12-

bulan yang sama untuk individu yang berusia 5-64 tahun dan prevalensinya

meningkat pada usia lebih dari 65 tahun.9

2.4 Etiologi dan Faktor Resiko

Otitis eksterna terutama disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu

staphylococcus aureus, staphylococcus albus, dan escherichia coli. Penyakit ini

dapat juga disebabkan oleh jamur (10% otitis eksterna disebabkan oleh jamur

terutama jamur pityrosporum dan aspergilosis), alergi, dan virus (misalnya: virus

varisela zoster). Otitis eksterna dapat juga disebabkan oleh penyebaran luas dari

proses dermatologis yang bersifat non infeksi.10

4

Page 5: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

Faktor predisposisi otitis eksterna, yaitu :

a. Udara hangat dan lembab memudahkan kuman dan jamur untuk tumbuh.

b. Derajat keasaman (pH) liang telinga, dimana PH basa mempermudah

terjadinya otitis eksterna. PH asam memproteksi terhadap kuman infeksi.

c. Trauma mekanik seperti trauma lokal dan ringan pada epitel liang telinga luar

(meatus akustikus eksterna), misalnya setelah mengorek telinga menggunakan

lidi kapas atau benda lainnya.

d. Berenang dan terpapar air. Perubahan warna kulit liang telinga dapat terjadi

setelah terkena air. Hal ini disebabkan adanya bentuk lekukan pada liang

telinga sehingga menjadi media yang bagus buat pertumbuhan bakteri. Otitis

eksterna sering disebut sebagai swimmer's ear.

e. Benda asing yang menyebabkan sumbatan liang telinga, misalnya manik-

manik, biji-bijian, serangga, dan tertinggal kapas.

f. Bahan iritan (misalnya hair spray dan cat rambut).

g. Alergi misalnya alergi obat (antibiotik topikal dan antihistamin) dan metal

(nikel).

h. Penyakit psoriasis

i. Penyakit eksim atau dermatitis pada kulit kepala.

j. Penyakit diabetes. Otitis eksterna sirkumskripta sering timbul pada pasien

diabetes.

k. Penyumbat telinga dan alat bantu dengar. Terutama jika alat tersebut tidak

dibersihkan dengan baik.11

Otitis eksterna kronik dapat disebabkan :

Pengobatan infeksi bakteri dan jamur yang tidak adekuat.

Trauma berulang.

Benda asing.

Alat bantu dengar (hearing aid), penggunaan cetakan (mould) pada hearing

aid.11

2.5 Patofisiologi

Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan

dan dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih

5

Page 6: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

kapas telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-

sel kulit mati dan serumen akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah

ini juga diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang

telinga. Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam

liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan

gelap pada liang telinga merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri

dan jamur.10,12

Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya

lapisan protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini

menimbulkan trauma lokal yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi

inflamasi dan cairan eksudat. Rasa gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya

infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Proses

infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa nyaman

dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan/nanah yang

bisa menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga

hantaran suara akan terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran. Infeksi pada

liang telinga luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal.11

Otalgia pada otitis eksterna disebabkan oleh:

a. Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukan

bantalan jaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain

itu, edema dermis akan menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa

sakit yang hebat.

b. Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung dengan

kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada daun

telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga luar

sehingga mengakibatkan rasa sakit yang hebat pada penderita otitis

eksterna.11,12

2.6 Manifestasi Klinis

6

Page 7: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

Tanda otitis eksterna menggunakan otoskop yaitu kulit pada saluran telinga

tampak kemerahan, membengkak, bisa berisi nanah dan serpihan sel-sel kulit

yang mati.13

Gejala otitis eksterna umumnya adalah rasa gatal dan sakit (otalgia). Otalgia

merupakan keluhan paling sering ditemukan. Otalgia berat biasa ditemukan pada

otitis eksterna sirkumskripta. Keluhan ini bervariasi dan bisa dimulai dari

perasaan sedikit tidak enak, perasaan penuh dalam telinga, perasaan seperti

terbakar, hingga rasa sakit hebat dan berdenyut. Hebatnya rasa nyeri ini tidak

sebanding dengan derajat peradangan yang ada. Rasa nyeri terasa makin hebat

bila menyentuh, menarik, atau menekan daun telinga. Juga makin nyeri ketika

pasien sedang mengunyah.11,13,12

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal

dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri

tekan daun telinga.

Gatal-gatal paling sering ditemukan dan merupakan pendahulu otalgia pada

otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita otitis eksterna akut, tanda

peradangan diawali oleh rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak pada

telinga.13

Pendengaran berkurang atau hilang. Tuli konduktif ini dapat terjadi pada

otitis eksterna akut akibat sumbatan lumen kanalis telinga luar oleh edema kulit

liang telinga, sekret serous atau purulen, atau penebalan kulit progresif pada otitis

eksterna lama. Selain itu, peredaman hantaran suara dapat pula disebabkan

tertutupnya lumen liang telinga oleh deskuamasi keratin, rambut, serumen, debris,

dan obat-obatan yang dimasukkan ke dalam telinga. Gangguan pendengaran pada

otitis eksterna sirkumskripta akibat bisul yang sudah besar dan menyumbat liang

telinga.13

Selain gejala-gejala diatas otitis eksterna juga dapat memberikan gejala-

gejala klinis berikut:

1. Deskuamasi.

2. Tinnitus.

3. Discharge dan otore. Cairan (discharge) yang mengalir dari liang telinga

(otore). Kadangkadang pada otitis eksterna difus ditemukan sekret / cairan

7

Page 8: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

berwarna putih atau kuning, atau nanah. Cairan tersebut berbau yang tidak

menyenangkan. Tidak bercampur dengan lendir (musin).

4. Demam.

5. Nyeri tekan pada tragus dan nyeri saat membuka mulut.

6. Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna

sirkumskripta. Bisul menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah, darah dan

nanah dalam jumlah kecil bisa bocor dari telinga.

7. Hiperemis dan udem (bengkak) pada liang telinga. Kulit liang telinga pada

otitis eksterna difus tampak hiperemis dan udem dengan batas yang tidak

jelas. Bisa tidak terjadi pembengkakan, pembengkakan ringan, atau pada

kasus yang berat menjadi bengkak yang benar-benar menutup liang telinga.13

2.7 Klasifikasi

Otitis eksterna diklasifikasikan atas :14

1. Otitis eksterna akut :

Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel / bisul)

Otitis eksterna difus

2. Otitis eksterna kronik:

1. Otitis eksterna akut

Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel/ bisul)

Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi bermula dari folikel

rambut di liang telinga yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan

menimbulkan furunkel di liang telinga di 1/3 luar. Sering timbul pada

seseorang yang menderita diabetes. 14

Gejala klinis otitis eksterna sirkumskripta berupa rasa sakit (biasanya

dari ringan sampai berat, dapat sangat mengganggu, rasa nyeri makin hebat

bila mengunyah makanan). Keluhan kurang pendengaran, bila furunkel

menutup liang telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan.

Terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga. 14

Penatalaksanaan otitis eksterna sirkumskripta: 14

8

Page 9: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

Lokal : pada stadium infiltrat diberikan tampon yang dibasahi

dengan 10% ichthamol dalam glycerine, diganti setiap hari. Pada stadium

abses dilakukan insisi pada abses dan tampon larutan rivanol 0,1%.

Sistemik : Antibiotika diberikan dengan pertimbangan infeksi

yang cukup berat. Diberikan pada orang dewasa ampisillin 250 mg qid,

eritromisin 250 qid. Anak-anak diberikan dosis 40-50 mg per kg BB.

Analgetik : Parasetamol 500 mg qid (dewasa). Antalgin 500 mg

qid (dewasa).

Pada kasus-kasus berulang tidak lupa untuk mencari faktor sistemik

yaitu adanya penyakit diabetes melitus.

Otitis Eksterna Difus

Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga

akibat infeksi bakteri. Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas.

Bakteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli, dan

sebagainya. Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya

tidak jelas. Tidak terdapat furunkel (bisul). Gejalanya sama dengan gejala

otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul). Kandang-kadang kita

temukan sekret yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin). Lendir

(musin) merupakan sekret yang berasal dari kavum timpani dan kita

temukan pada kasus otitis media. 14

Pengobatan otitis eksterna difus ialah dengan memasukkan tampon

yang mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak yang

baik antara obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan

obat antibiotika sistemik. 14

Otomikosis

Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang

tinggi di daerah tersebut. Yang tersering ialah jamur aspergilus. Kadang-

kadang ditemukan juga kandida albikans atau jamur lain. 14

Gejalanya biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga,

tetapi sering pula tanpa keluhan. Pengobatannya ialah dengan

membersihkan liang telinga. Larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol yang

9

Page 10: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

diteteskan ke liang telinga biasanya dapat menyembuhkan. Kadang-kadang

diperlukan juga obat anti-jamur (sebagai salep) yang diberikan secara

topikal. 14

2. Otitis eksterna kronik

Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama

dan ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya

sikatriks menyebabkan liang telinga menyempit. 14

Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi : 4

1. Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis dan

eksudat, liang

telinga menyempit.

2. Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit

hiperemis dan

eksudat positif

10

Gambar 2. Otitis eksterna akut

Gambar 3. Otitis eksterna kronik

Page 11: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

3. Otitis Eksterna Komplikas : Pina/Periaurikuler eritema dan

bengkak

4. Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga/pina menebal,

keriput, eritema positif.

2.8 Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis dari otitis eksterna dapat diperoleh dari

anamnesis dan pemeriksaan fisik yang meliputi: 14

1. ANAMNESIS

Pasien mungkin melaporkan gejala berikut:

Otalgia

Rasa penuh ditelinga

Gatal

Discharge (Awalnya, debit mungkin tidak jelas dan tidak berbau, tetapi

dengan cepat menjadi bernanah dan berbau busuk)

penurunan pendengaran

tinnitus

Demam (jarang)

Gejala bilateral (jarang)

2. PEMERIKSAAN FISIK

Temuan pemeriksaan fisik dapat mencakup sebagai berikut: 14

Nyeri tekan tragus

Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal

Discharge purulen

Eczema dari daun telinga

Adenopati Periauricular dan servikal

Demam (jarang)

Pada kasus yang berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak

sekitarnya, termasuk kelenjar parotis. Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke

dalam tulang mastoid, sendi temporomandibular, dan dasar tengkorak,

11

Page 12: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

dalam hal saraf kranial VII (wajah), IX (glossopharingeus), X (vagus), XI

(aksesori), atau XII (hypoglossal) dapat terpengaruh.

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Biakan dan tes sensitivitas dari sekret. 14

2.9 Penatalaksanaan

Terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit,

pembuangan debris dari kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat topikal

untuk mengontrol edema dan infeksi, dan menghindari faktor pencetus.14,15

Dengan lembut membersihkan debris dari kanalis auditorius eksternal

dengan irigasi atau dengan menggunakan kuret plastik lembut atau kapas

di bawah visualisasi langsung. Pembersihan kanal meningkatkan

efektivitas dari obat topikal.

Obat topikal aural biasanya termasuk asam ringan (untuk mengubah pH dan

untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme), kortikosteroid (untuk

mengurangi peradangan), agen antibiotik, dan / atau agen antijamur.

Infeksi ringan: otitis eksterna ringan biasanya merespon dengan

penggunaan agen acidifying dan kortikosteroid. Sebagai alternatif,

campuran perbandingan (2:1) antara alkohol isopropil 70% dan asam

asetat dapat digunakan.

Infeksi sedang: Pertimbangkan penambahan antibiotik dan antijamur

ke agen acidifying dan kortikosteroid.

Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam, imunosupresi,

diabetes, adenopati, atau pada individu-individu dengan ekstensi

infeksi di luar saluran telinga.

Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci) dapat

dimasukkan ke dalam kanal, dan obat ototopic dapat diterapkan secara

langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada frekuensi dosis yang

dianjurkan dokter). Setelah kasa digunakan, harus dicabut kembali 24-

72 jam setelah insersi.

12

Page 13: Lapsus THT Otitis Eksterna (BAB I & II)

Dalam kasus pasien dengan tympanostomy atau diketahui adanya

perforasi, persiapan non-ototoxic topical (misalnya, fluorokuinolon,

dengan atau tanpa steroid).

2.10 Komplikasi

Perikondritis

Selulitis

Dermatitis aurikularis. 16

2.11 Prognosis

Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktor

pencetusnya dapat dihindari. Akan tetapi otitis eksterna sering kambuh jika

kebersihan telinga tidak dijaga, adanya riwayat penyakit tertentu seperti

diabetes yang menyulitkan penyembuhan otitis sendiri, dan tidak menghindari

faktor pencetus dengan baik. 14

13