2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

14
TEROWONGAN BERDASARKAN CARA PEMBUATANNYA

Transcript of 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

Page 1: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

TEROWONGAN BERDASARKAN CARA PEMBUATANNYA

Page 2: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

Klasifikasi terowongan berdasarkan kegunaannya:a. Terowongan lalu lintasb. Terowongan angkutan

Klasifikasi terowongan berdasarkan cara pembuatannya :

a. micro-tunnelb. Terowongan dongkrakc. Terowongan batuan (Rock Tunnel)d. Terowongan melalui tanah lunak (Soft ground

tunnel)e. Terowongan gali timbun (Cut and Cover)f. Terowongan bawah air (Underwater tunnel)

Page 3: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

A. Micro Tunnel

Umumnya digunakan untuk utilitas pipa, kabel dan air.

Kemajuan sistem terowongannya menyebabkan konstruksi makin cepat.

- Sistem penggalian dilakukan secara otomatis- Diameter tunnel dapat mencapai 60 cm – 1 m.- Kekuatan mendorong dari mesin dapat

mencapai 50 ton- Produksinya bisa mencapai 5 meter/hari

Page 4: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

B. Terowongan dongkrak- Digunakan untuk kondisi tanah yang relatif

baik- Biaya relatif murah- panjang terowongan terbatas- Umum digunakan untuk melintas jalan

raya atau jalan kereta apiPrinsipnya → penampang pracetak dari beton

atau baja didongkrak masuk ke dalam tanah, kemudian material tanah hasil galian dikeluarkan secara manual

Page 5: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

Terowongan pracetak dapat didongkrak sekaligus dimana pencetakannya dilakukan ditempat.

Contoh kasus terowongan dukuh atas di Jakarta

Terowongan dapat juga didongkrak secara berangsur-angsur dimana penampang terowongan dibuat segmen demi segmen

Contoh terowongan air menyebrangi jalan tol Cikampek-Jakarta di Bekasi

Page 6: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

Untuk menjamin bahwa pendongkrakan berhasil dengan baik maka alignment terowongan harus dipertahankan dan daya dongkrak yang dibutuhkan dapat disediakan.

Contoh kasus:Pembuatan dengan sistem Jack Tunnel di Inggris,

berupa perlintasan tak sebidang pada jalan kereta api. Jalan kereta api baru berada di bawah jalan kereta api yang lama. Dalam pelaksanaan pengoprasiannya jalan kereta api lama harus tetap berlangsung. Untuk mendorong box tersebut diperlukan adanya landasan kokoh sebagai reaksi, biasanya berupa kacking base dari beton

Page 7: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

C. Terowongan Batuan (Rock Tunnel)- Terowongan ini dibuat langsung pada batuan

masif.- Cara pembuatannya dengan pemboran atau

peledakan- Lebih udah dikonstruksi daripada terowongan

tanah lunak, karena batuan pada umumnya dapat berdiri sendiri kecuali pada batuan yang fracture.

- Adanya bidang lemah merupakan kendala tersendiri

Adanya fracture dengan muka air tanah yang tinggi membutuhkan struktur untuk menopang lubang galian dan sekaligus mencegah aliran air ke dalam terowongan.

Page 8: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

D. Terowongan melalui Tanah Lunak (Soft Ground Tunnel)

Dibuat melalui tanah lempung, pasir atau batuan lunak.

Karena jenis material ini runtuh kalau digali, maka diperlukan suatu dinding dan atap yang kuat sebagai penahan bersamaan dengan proses penggalian.

Digunakan shield (pelindung) untuk proteksi galian tersebut agar tidak runtuh.

Teknik penggunaannya disebut Shield TunnelingPada terowongan ini lining langsung dipasang

dibelakang shield bersamaan dengan pergerakan maju dari mesin pembor terowongan (TBM), lining dapat dengan beton pracetak.

Page 9: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

E. Terowongan Gali-Timbun (Cut and Cover Tunnel)

Terowongan dibuat dengan cara menggali sebuah trench pada tanah, kemudian dinding dan atap terowongan dikonstruksikan didalam galian. Sesudah itu galian ditimbun kembali dan seluruh struktur berada dibawah timbunan tanah.

Metoda ini adalah yang tercepat dan umumnya lebih murah.

Biaya terbesar untuk pelaksanaannya adalah pada pembuatan dinding untuk proteksi galian, khususnya bila berada diperkotaan.

Page 10: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

Metoda ini hanya dilaksanakan bila elevasi terowongan relatif berada dekat permukaan tanah.

Bila kondisi tanah sangat lunak dapat dibuat trench yang lebarnya terbatas. Galian inti terowongan baru dilaksanakan setelah konstruksi penyangga terowongan selesai dibuat.

Page 11: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

F. Terowongan Bawah Air (Underwater tunnel)Terowongan ini selain dibuat dibawah air juga

akan melalui media yang lunak. Akan tetapi berbeda dengan terowongan pada tanah lunak. Disini terowongan dipengaruhi oleh adanya tekanan air yang sangat tinggi.

Teknik pembuatannya dinamakan immersed tube tunnel, dimana terowongan dicetak terlebih dahulu lalu diletakkan pada sebuah trench atau galian di dasar laut atau sungai untuk kemudian diurug kembali. Mirip dengan terowongan gali-timbun, akan tetapi dibutuhkan teknik sambungan yang kedap air.

Page 12: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

Contoh : terowongan jalan raya Trans-Tokyo Bay Highway.

Terowongan ini dibuat di bawah laut dengan kedalaman air ± 30 m pada lapisan tanah lempung alluvium yang lunak. PAnjang jalan seluruhnya 15.1 km dimana 9.5 km berada di bawah tanah. Sebagian dari jalan raya melalui jembatan laut dan untuk masuk ke dalam terowongan dibuat sebuah pulau di tengah-tengah laut. Karena panjangnya terowongan, 3 buah shaft dibuat sebagai bagian dari sistem ventilasi.

Page 13: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

Metode rancangan untuk menilai kestabilan sebuah tambang bawah tanah atau terowongan dapat dikategorikan :

1. Metoda analitik

2. Metoda pengamatan

3. Metoda empirik

1. Metoda analitik digunakan untuk menganalisis tegangan dan deformasi disekitar lubang bukaan.

Page 14: 2.Terowongan Berdasarkan Cara Pembuatannya

2. Metoda pengamatan → megadakan analisis berdasarkan pada data pemantauan pergerakan massa batuan sewaktu penggalian, untuk mengamati ketidak mantapan dan analisis interaksi penyangga terhadap massa batuan.

3. Metoda Empirik → metoda untuk menilai kestabilan sebuah tambang bawah tanah dan terowongan dengan menggunakan analisis statistik. Umumnya dilakukan pendekatan berdasarkan pengalamandari beberapa pekerjaan sebelumnya. Klasifikasi batuan adalah pendekatan empirik yang paling baik untuk menilai kestabilan sebuah lubang bukaan di bawah tanah.