286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyebab yang membuat ibu hamil menjadi resiko tinggi adalah ibu menderita penyakit kronis atau penyakit menahun, seperti diabetes melitus. Diabetes melitus pada kehamilan tidak jarang ditemukan, prevalensinya 1-2%, DM yang diketahui sebelum hamil (DM pra gestasional) 0,1-12% (tergantung pada tempat dan criteria diagnostic yang digunakan). Di Indonesia prevalensi DM yang ditemukan pada saat kehamilan 1,9-3,6% pada kehamilan umunya. Pada ibu hamil dengan riwayatkeluarga DM, prevalensinya 51% (Waspadji dalam pertemuan Ilmiah Thunan Ilmu Penyakit Dalam, 1997) Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin sepereti pada ibu yakni abortus spontan, pre eklampsi, hipertensi, dll. Pada janin seperti hipoglikemi, hiperglikemia, malformasi/kelainan congenital, dll. Oleh karena itu, kondisi ini perlu diketahui oleh masyarakat, khususnya ibu hami, sehingga jika ditemuakn kasus di atas pasien dapat segera datang ke fasilitas layanan kesehatan. Sehingga tujuan akhir dari asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan diabetes melitus yaitu untuk 1

description

askep dm pada ibu hamil

Transcript of 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

Page 1: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu penyebab yang membuat ibu hamil menjadi resiko tinggi

adalah ibu menderita penyakit kronis atau penyakit menahun, seperti diabetes

melitus. Diabetes melitus pada kehamilan tidak jarang ditemukan,

prevalensinya 1-2%, DM yang diketahui sebelum hamil (DM pra gestasional)

0,1-12% (tergantung pada tempat dan criteria diagnostic yang digunakan). Di

Indonesia prevalensi DM yang ditemukan pada saat kehamilan 1,9-3,6% pada

kehamilan umunya. Pada ibu hamil dengan riwayatkeluarga DM,

prevalensinya 51% (Waspadji dalam pertemuan Ilmiah Thunan Ilmu Penyakit

Dalam, 1997)

Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin sepereti pada

ibu yakni abortus spontan, pre eklampsi, hipertensi, dll. Pada janin seperti

hipoglikemi, hiperglikemia, malformasi/kelainan congenital, dll. Oleh karena

itu, kondisi ini perlu diketahui oleh masyarakat, khususnya ibu hami,

sehingga jika ditemuakn kasus di atas pasien dapat segera datang ke fasilitas

layanan kesehatan.

Sehingga tujuan akhir dari asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan

diabetes melitus yaitu untuk meminimalkan pengaruh resiko dan komplikasi

diabetes dalam kehamilan dapat tercapai. Pada akhirnya yang diharapkan

dalam kehamilan ini adalah ibu tanpa komplikasi diabetes, bayi lahir sehat,

dan keluarga siap menyambut kedatangan anggota keluarga dengan senang

hati.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari DMG ?

2. Apa etiologi dari DMG ?

3. Bagaimana Patofisiologi terjadinya DM pada masa kehamilan?

4. Bagaimana manifestasi klinis dari DMG ?

5. Bagaimana klasifikasi dari DMG ?

1

Page 2: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

6. Bagaimana pengaruh DM terhadap kehamilan ?

7. Bagaimana pencegahan DM terhadap kehamilan ?

8. Bagaimana penatalaksanaan DM terhadap kehamilan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian DMG

2. Untuk mengetahui etiologi DM pada masa kehamilan.

3. Untuk mengetahui patofisiologi DM pada masa kehamilan

4. Untuk mengetahui manifestasi klinis DM pada masa kehamilan

5. Untuk mengetahui klasifikasi DM pada masa kehamilan

6. Untuk mengetahui pengaruh DM terhadap kehamilan

7. Untuk mengetahui pencegahan DM terhadap kehamilan

8. Untuk mengetahui pelaksanaan DM terhadap kehamilan

2

Page 3: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik dengan penyebab

yang beragam, ditandai adanya hiperglikemi kronis serta perubahan

metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat defek sekresi atau kerja

insulin, atau keduanya (Prawirohardjo, 2009: 851).

Diabetes mellitusgestasional (DMG) adalah intoleransi glukosa yang

dimulai atau baru ditemukan pada waktu hamil. Tidak dapat dikesampingkan

kemungkinan adanya intoleransi glukosa yang tidak diketahui yang muncul

seiring kehamilan. Setelah ibu melahirkan, keadaan DMG sering akan

kembali ke regulasi glukosa normal (Prawirohardjo, 2009: 851).

Diabetes Melitus Gestasional adalah intoleransi karbohidrat dengan

berbagai tingkat keparahan, yang awitannya atau pertama kali dikenali selama

masa hamil ini (Bobakdkk, 2005: 714).

Diabetes gestasional adalah metabolisme abnormal karbohidrat,

lemak, protein yang pertama kali didiagnosis selama kehamilan, dengan

mengabaikan tingkat keparahannya(Stright,2005: 257).

2.2 Etiologi

Perubahan kadar estrogen dan progesteron pada awal kehamilan

merangsang sekresi insulin melalui stimulasi hiperplasia sel beta pada

pankreas. Efek ini  bersamaan dengan penurunan produksi glukosa hepatik,

peningkatan penggunaan glukosa perifer dan simpanan glikogen jaringan

menimbulkan penurunan kadar glukosa darah puasa. Kadar glukosa puasa

lebih rendah mengakibatkan kadar insulin puasa lebih rendah, yang

menimbulkan katabolisme lemak untuk memenuhi metabolik. Selama

pertengahan kedua kehamilan, resistensi insulin terjadi sebagai akibat

laktogen plasenta manusia, prolaktin, kortisol, dan glukagon. Kadar glukosa

darah postpandrial menjadi meningkat. Janin mempertahankan kadar glukosa

darah kira-kira 10-20mg/dl di bawah kadar ibu, yang memudahkan

3

Page 4: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

pemindahan glukosa melalui sistem plasenta. Bahkan dengan perubahan ini,

kebanyakan ibu dapat mempertahankan glukosa darah dalam rentang normal.

Namun beberapa ibu menunjukkan ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan  yang diciptakan oleh peningkatan resisitensi insulin dan dikenal

sebagai mengalami DMG (Walsh,2008: 425).

Diabetes gestasional adalah gangguan (secara luas) pada kehamilan

akhir, yang disebabkan oleh peningkatan stimulasi pankreas yang

berhubungan dengan kehamilan (Stright,2005: 257).

Faktor Predisposisi :

a. Umur sudah mulai tua

b. Multiparitas

c. Penderita gemuk

d. Kelainan anak lebih besar dari 4000 g

e. Bersifat keturunan

f. Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urine

g. Riwayat kehamilan : Sering meninggal dalam rahim, Sering

mengalami lahir mati, Sering mengalami keguguran

h. Glokusuria

2.3 Patofisiologi

Pada DMG terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin

menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi

terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu

bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).

Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi

janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan

kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga

hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik

(hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, dan

sebagainya.

Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan

karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan

4

Page 5: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada

janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah

ibu. Insulin ibu tak dapat mencapai janin, sehingga kadar gula ibu yang

mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar gula terutama

dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormone lain seperti estrogen,

steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resorpsi makanan maka

terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.

Menjelang aterm kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari

keadaan normal. Hal ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam

kehamilan. Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin yaitu bila ia

ditambah dengan insulin eksogen ia tidak mudah menjadi hipoglikemi. Akan

tetapi, bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin, sehingga ia

relative hipoinsulin yang menyebabkan hiperglikemia atau diabetes

kehamilan.

2.4 Manifestasi Klinis

a. Poliuri (banyak kencing)

Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah mrningkat sampai

melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic

diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga

klien mengeluh banyak kencing.

b. Polidipsi (banyak minum)

Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan

banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak

minum.

c. Polipagi (banyak makan)

Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami

starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan.

Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanantersebut hanya

berada sampai pada pembuluh darah.

5

Page 6: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

2.5 Klasifikasi

a. Klasifikasi menurut usia dan lama timbulnya :

1) Kelas A : GTT abnormal, tidak ada gejala. Euglikemia diatur dengan

diet tanpa pemberian insulin, tidak ada komplikasi lama dan

timbulnya kapan saja.

2) Kelas B : timbulnya pada usia di atae 20 tahun, lamanya kurang dari

10 tahun, tidak ada komplikasi.

3) Kelas C : timbulnya pada usia diantara 10-19 tahun, lamanya diantara

10-19 tahun, tidak ada komplikasi.

4) Kelas D : timbul pada usia di atas 10 tahun, lamanya lebih dari 20

tahun, ditemui tanda angiopati, retinopati, pengapuran pembuluh

darah tungkai/kaki.

5) Kelas E : lama dan usia timbulnya kapan saja, ada nefropati.

6) Kelas H : lama dan usia timbulnya kapan saja, adanya penyalur

jantung arteriosklerotik.

7) Kelas R : lama dan usia timbulnya kapan saja, ada retinopati berat.

8) Kelas RF : lama dan usia timbulnya kapan saja, ada retinopati dan

nefropati.

9) Kelas T : lama dan usia timbulnya kapan saja, hamil setelah

transplantasi ginjal.

b. Klasifikasi menurut penggunaan insulin

1) Non insulin dependen diabetes melitus

Tidak memerlukan insulin dalam pengendalian glukosa darah

2) Insulin dependen diabetes melitus

Memerlukan insulin dalam pengendalian glukosa darah

2.6 Pengaruh DM terhadap kehamilan

a. Pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap DM

1) Kehamilan dapat menyebabkan status pre diabetik menjadi manifes

( diabetik )

2) DM akan menjadi lebih berat karena kehamilan

6

Page 7: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

b. Pengaruh penyakit gula terhadap kehamilan di antaranya adalah :

1) Abortus dan partus prematurus

2) Hidronion

3) Pre-eklamasi

4) Kesalahan letak jantung

5) Insufisiensi plasenta

c. Pengaruh penyakit terhadap persalinan

1) Gangguan kontraksi otot rahim partus lama / terlantar.

2) Janin besar sehingga harus dilakukan tindakan operasi.

3) Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi asfiksia

sampai dengan lahir mati

4) Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.

5) Post partum mudah terjadi infeksi.

6) Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat

menimbulkan kematian

d. Pengaruh DM terhadap kala nifas

1) Mudah terjadi infeksi post partum

2) Kesembuhan luka terlambat dan cenderung infeksi mudah

menyebar

e. Pengaruh DM terhadap bayi

1) Abortus, prematur, > usia kandungan 36 minggu

2) Janin besar ( makrosomia )

3) Dapat terjadi cacat bawaan, potensial penyakit saraf dan jiwa

2.7 Pencegahan

a. Primer : untuk mengurangi obesitas dan BB.

b. Sekunder : deteksi dini, kontrol penyakit hipertensi, anti rokok,

perawatan.

c. Tersier :

1) Pendidikan tentang perawatan kaki, cegah ulserasi, gangren dan

amputasi.

2) Pemeriksaan optalmologist

7

Page 8: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

3) Albuminuria monitor penyakit ginjal

4) Kontrol hipertensi, status metabolic dan diet rendah protein

5) Pendidikan pasien tentang penggunaan medikasi untuk mengontrol

medikasi

2.8 Penatalaksanaan

a. Terapi Diet

Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus

adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi

akut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia

akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan

diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik,

diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan

insulin.

Tiga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes

mellitus adalah tiga J (jumlah, jadwal dan jenis makanan) yaitu :

1. J I : jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan

2. J 2 : jadwal makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar.

3. J 3 : jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan

manis).

Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya, pengelolaan

DMG juga terutama didasari atas pengelolaan gizi/diet dan pengendalian

berat badan ibu.

1. Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik upayakan

lahir lebih dini, pertimbangkan kematangan paru janin. Dapat terjadi

kematian janin mendadak. Berikan insulin yang bekerja cepat, bila

mungkin diberikan melalui drips.

2. Hindari adanya infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya. Lakukan upaya

pencegahan infeksi dengan baik.

3. Pada bayi baru lahir dapat cepat terjadi hipoglikemia sehingga perlu

diberikan infus glukosa.

8

Page 9: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

4. Penanganan DMG yang terutama adalah diet, dianjurkan diberikan 25

kalori/kgBB ideal, kecuali pada penderita yang gemuk dipertimbangkan

kalori yang lebih mudah.

5. Cara yang dianjurkan adalah cara Broca yaitu BB ideal = (TB-100)-10%

BB.

6. Kebutuhan kalori adalah jumlah keseluruhan kalori yang diperhitungkan

dari:

Kalori basal 25 kal/kgBB ideal

Kalori kegiatan jasmani 10-30%

Kalori untuk kehamilan 300 kalori

Perlu diingat kebutuhan protein ibu hamil 1-1.5 gr/kgBB

Jika dengan terapi diet selama 2 minggu kadar glukosa darah

belum mencapai normal atau normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah

puasa di bawah 105 mg/dl dan 2 jam pp di bawah 120 mg/dl, maka terapi

insulin harus segera dimulai.

Pemantauan dapat dikerjakan dengan menggunakan alat pengukur

glukosa darah kapiler. Perhitungan menu seimbang sama dengan

perhitungan pada kasus DM umumnya, dengan ditambahkan sejumlah

300-500 kalori per hari untuk tumbuh kembang janin selama masa

kehamilan sampai dengan masa menyusui selesai

Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk :

1. Mempertahankan kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl

2. Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp < 120 mg/dl

3. Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%

4. Mencegah episode hipoglikemia

5. Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik

6. Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan normal.

9

Page 10: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

Dianjurkan pemantauan gula darah teratur minimal 2 kali seminggu

(ideal setiap hari, jika mungkin dengan alat pemeriksaan sendiri di rumah).

Dianjurkan kontrol sesuai jadwal pemeriksaan antenatal, semakin dekat

dengan perkiraan persalinan maka kontrol semakin sering Hb glikosilat

diperiksa secara ideal setiap 6-8 minggu sekali.

Kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2.5 kg pada trimester

pertama dan selanjutnya rata-rata 0.5 kg setiap minggu. Sampai akhir

kehamilan, kenaikan berat badan yang dianjurkan tergantung status gizi awal

ibu (ibu BB kurang 14-20 kg, ibu BB normal 12.5-17.5 kg dan ibu BB

lebih/obesitas 7.5-12.5 kg).

Jika pengelolaan diet saja tidak berhasil, maka insulin langsung

digunakan. Insulin yang digunakan harus preparat insulin manusia (human

insulin), karena insulin yang bukan berasal dari manusia (non-human insulin)

dapat menyebabkan terbentuknya antibodi terhadap insulin endogen dan

antibodi ini dapat menembus sawar darah plasenta (placental blood barrier)

sehingga dapat mempengaruhi janin.

Obat hipoglikemik oral tidak digunakan dalam DMG karena efek

teratogenitasnya yang tinggi dan dapat diekskresikan dalam jumlah besar

melalui ASI.

Pada pemeriksaan antenatal dilakukan pemantauan keadaan klinis ibu

dan janin, terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi fundus uteri, denyut

jantung janin, kadar gula darah ibu, pemeriksaan USG dan kardiotokografi

(jika memungkinkan).

Pada tingkat Polindes dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan

pengukuran tinggi fundus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin. Pada

tingkat Puskesmas dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan pengukuran

tinggi fundus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin. Pada tingkat

rumah sakit, pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan cara :

10

Page 11: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

Pengukuran tinggi fundus uteri

NST – USG serial

Penilaian menyeluruh janin dengan skor dinamik janin plasenta (FDJP),

nilai FDJP < 5 merupakan tanda gawat janin.

Penilaian ini dilakukan setiap minggu sejak usia kehamilan 36 minggu.

Adanya makrosomia, pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan gawat janin

merupakan indikasi untuk melakukan persalinan secara seksio sesarea.

Pada janin yang sehat, dengan nilai FDJP > 6, dapat dilahirkan pada usia

kehamilan cukup waktu (40-42 mg) dengan persalinan biasa. Pemantauan

pergerakan janin (normal >l0x/12 jam).

Bayi yang dilahirkan dari ibu DMG memerlukan perawatan khusus.

Bila akan melakukan terminasi kehamilan harus dilakukan amniosentesis

terlebih dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila usia kehamilan

< 38 mg).

Kehamilan DMG dengan komplikasi (hipertensi, preeklamsia, kelainan

vaskuler dan infeksi seperti glomerulonefritis, sistitis dan monilisasis)

harus dirawat sejak usia kehamilan 34 minggu. Penderita DMG dengan

komplikasi biasanya memerlukan insulin.

Penatalaksanaan pada DMG

Meningkatkan jumlah insulin

1. Sulfonilurea (glipizide GITS, glibenclamide, dsb.)

2. Meglitinide (repaglinide, nateglinide)

3. Insulin injeksi

4. Meningkatkan sensitivitas insulin

5. Biguanid/metformin

6. Thiazolidinedione (pioglitazone, rosiglitazone)

7. Memengaruhi penyerapan makanan

8. Acarbose

9. Hati-hati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral (minuman manis atau

permen) 6-8 minggu setelah melahirkan, ibu tersebut melakukan test

plasma glukosa puasa dan OGTT 75 gram glukosa. Pasien gemuk

11

Page 12: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

penderita GDM, sebaiknya mengontrol BB, karena diperkirakan akan

menjadi DM dalam 20 tahun kemudian

b. Terapi Insulin

Menurut Prawirohardjo, (2002) yaitu sebagai berikut : Daya tahan

terhadap insulin meningkat dengan makin tuanya kehamilan, yang

dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta. Penderita yang sebelum

kehamilan sudah memerlukan insulin diberi insulin dosis yang sama

dengan dosis diluar kehamilan sampai ada tanda-tanda bahwa dosis perlu

ditambah atau dikurangi. Perubahan-perubahan dalam kehamilan

memudahkan terjadinya hiperglikemia dan asidosis tapi juga

menimbulkan reaksi hipoglikemik. Maka dosis insulin perlu

ditambah/dirubah menurut keperluan secara hati-hati dengan pedoman

pada 140 mg/dl. Pemeriksaan darah yaitu kadar post pandrial.

Selama berlangsungnya persalinan dan dalam hari-hari berikutnya

cadangan hidrat arang berkurang dan kebutuhan terhadap insulin

berkurang yang mengakibatkan mudah mengalami hipoglikemia bila diet

tidak disesuaikan atau dosis insulin tidak dikurangi. Pemberian insulin

yang kurang hati-hati dapat menjadi bahaya besar karena reaksi

hipoglikemik dapat disalah tafsirkan sebagai koma diabetikum. Dosis

insulin perlu dikurangi selama wanita dalam persalinan dan nifas dini.

Dianjurkan pula supaya dalam masa persalinan diberi infus glukosa dan

insulin pada hiperglikemia berat dan keto asidosis diberi insulin secara

infus intravena dengan kecepatan 2-4 satuan/jam untuk mengatasi

komplikasi yang berbahaya.

Penanggulangan Obstetri pada penderita yang penyakitnya tidak

berat dan cukup dikuasi dengan diit saja dan tidak mempunyai riwayat

obstetri yang buruk, dapat diharapkan partus spontan sampai kehamilan

40 minggu. lebih dari itu sebaiknya dilakukan induksi persalinan karena

prognosis menjadi lebih buruk. Apabila diabetesnya lebih berat dan

memerlukan pengobatan insulin, sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini

sebaiknya kehamilan 36-37 minggu. Lebih-lebih bila kehamilan disertai

komplikasi, maka dipertimbangkan untuk menghindari kehamilan lebih

12

Page 13: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

dini lagi baik dengan induksi atau seksio sesarea dengan terlebih dahulu

melakukan amniosentesis. Dalam pelaksanaan partus pervaginam, baik

yang tanpa atau dengan induksi, keadaan janin harus lebih diawasi jika

mungkin dengan pencatatan denyut jantung janin terus – menerus.

Strategi terapi diabetes mellitus pada ibu hamil meliputi

manajemen diet, menjaga berat badan ibu tetap ideal, terapi insulin untuk

menormalkan kontrol glikemik dan olah raga.

c. Olahraga

Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai

direkomendasikan untuk memperbaiki sensitivitas insulin dan

kemungkinan memperbaiki toleransi glukosa. Olahraga juga dapat

membantu menaikkan berat badan yang hilang dan memelihara berat

badan yang ideal ketika dikombinasi dengan pembatasan intake kalori.

d. Edukasi

1) Memberikan penyuluhan klien dan keluarga

a) Kaji pemahaman klien dengan GDM dan implikasinya

terhadap kehidupan sehari-hari

b) Jika diperlukan jelaskan efek-efek diabetes gestasional pada

ibu dan janin

c) Tegasnya perlunya pemeriksaan laboratoriun yang sering

dan tindak lanjut untuk ibu dan janin, misalnya untuk

menecegah infeksi dan mengkaji kemungkinan komplikasi

lainnya

d) Diskusikan dan demonstrasikan penyuntikan insulin sendiri

e) Demonstrasikan cara melakukan pemantauan mandiri kadar

glukosa darah. Jelaskan bahwa darah umumnya diuji setiap

hari sebelum makan dan pada waktu jam tidur

f) Jelaskan perlunya pemeriksaan keton dalam urine, yang

berbahaya bagi janin

13

Page 14: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

g) Tegaskan pentingnya membuat catatan setiap hari meliputi

kadar glukosa darah, dosis insulin, asupan makanan,

periode latihan, periode hipoglikemia, macam dan jumlah

pengobatan, dan hasil periksa urine setiap hari

h) Diskusikan kemungkinan komplikasi dan

penatalaksanaannya

2) Mengatur klien berkonsultasi dengan ahli diet untuk membahas

diet diabetic yang disarankan dan untuk memastikan asupan kalori

3) Memenuhi kebutuhan emosional dan psikososial. Intervensi

dengan tepat untuk mengurangi kecemasan diabetes dan kelahiran

anak

14

Page 15: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

WOC

Kehamilan perubahan hormonal & metabolisme faktor genetic DM

H. kortisol, esterogen & HPL kerusakan sel beta

H. hCg

resistensi insulin sel-sel kelaparan

mual, muntah,

tidak nafsu makan kadar gula darah produksi energy di sel-sel

otot berkurang

pasokan gula darah DMG

ke janin lemas, mudah lelah

pengobatan tidak adekuat

hiperinsulinemia keletihan

kurang informasi

15

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

Kekurangan volume cairan

Resiko cidera (janin)

Resiko trauma

Kurang pengetahuan

Page 16: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas

Usia : perlu diketahui kapan ibu dan berapa tahun ibu menderita Diabetes

melitus, karena semakin lama ibu menderita DM semakin berat

komplikasi yang muncul. Seperti yang dijelaskan pada klasifikasi DM.

2. Keluhan Utama

Biasanya ibu hamil dengan DM mengeluh Mual, muntah, penambahan

berat badan berlebihan atau tidak adekuat, polipdipsi, poliphagi, poluri,

nyeri tekan abdomen dan retinopati.

3. Riwayat Penyakit Keluarga

Perlu dikaji apakah ada keluarga yang menderita DM, karena DM bersifat

keturunan.

4. Riwayat Kehamilan

a. Diabetes mellitus gestasional.

b. Hipertensi karena kehamilan.

c. Infertilitas.

d. Bayi low gestasional age.

e. Riwayat kematian janin.

f. Lahir mati tanpa sebab jelas.

g. Anomali congenital.

h. Aborsi spontan.

i. Polihidramnion.

j. Makrosomia.

k. Pernah keracunan selama kehamilan.

16

Page 17: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

5. Pola Aktivitas Sehari-hari

a. Pola Nutrisi:

1) Polidipsi.

2) Poliuri.

3) Mual dan muntah.

4) Obesitas.

5) Nyeri tekan abdomen.

6) Hipoglikemi.

7) Glukosuria.

8) Ketonuria.

9) Kulit.

10) Sensasi kulit lengan, paha, pantat dan perut dapat berubah karena

ada bekas injeksi insulin yang sering.

11) Mata.

12) Kerusakan penglihatan atau retinopati.

b. Pola eliminasi

1) BAK : pasien dengan DM memiliki gejala yaitu poliuri atau sering

berkemih.

2) BAB : biasanya tidak ada gangguan.

c. Pola personal hygiene; Pola atau frekuensi mandi, menggosok gigi,

keramas.

d. Pola istirahat tidur : Gangguan pola tidur karena perubahan peran dan

melaporkan kelelahan yang berlebihan.

e. Pola aktifitas dan latihan : Aktivitas yang berlebih pada keadaan

hipoglikemi dapat menyebabkan rasa lapar meningkat, pusing, nyeri

kepala, berkeringat, letih, lemah, pernapasan dangkal dan pandangan

kabur. Jika ini terjadi maka ibu akan rentan terhadap cedera dan jika

rasa lapar berlebih ini akan menyebabkan ketidakpatuhan diet ibu.

6. Pemeriksaan Fisik :

a. Keadaan umum jika dalam keadaan hipoglikemi ibu bisa merasa

lemah dan letih

17

Page 18: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

b. TD ibu dengan DM perlu diobservasi tekanan darahnya karena

komplikasi dari ibu dengan DM adalah preeklamsia dan eklamsia.

c. Nadi pada keadaan hiperlikemi biasanya nadi lemah dan cepat.

d. Respirasi pada keadaan hiperglikemi atau diabetik ketoasidosis

biasanya RR meningkat dan napas bau keton.

e. Suhu tidak ada gangguan, tetapi biasanya kulit pasien lembab pada

kondisi hipoglikemi.

f. Berat badan ibu dengan DM biasanya memiliki berat badan berlebih,

dan terjadi peningkatan berat badan waktu hamil yang berlebih.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat.

3. Resiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan peningkatan

kadar glukosa maternal, perubahan pada sirkulasi.

4. Resiko trauma berhubungan dengan, ketidakadekuatan kontrol diabetik

maternal, makrosomnia atau retardasi pertumbuhan intra uterin

5. Kurang pengetahuan tentang tindakan keperawatan berhubungan dengan

kurangnya informasi

18

Page 19: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

C. Intervensi

Dx NOC NIC

Kekurangan

volume cairan

berhubungan

dengan kehilangan

cairan aktif

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24 jam

diharapakan kebutuhan cairan

terpenuhi

Kriteria hasil :

- Mendemonstrasikan

hidrasi adekuat

- TTV DBN :

TD : 120/80 mmHg

RR : 16-20 x/menit

Nadi : 60-80 x/menit

Suhu : 3,5-37,5 0C

- Nadi perifer dapat diraba,

turgor kulit baik

- Kadar elektrolit dalam

batas normal.

1. Kaji intensitas dari gejala

seperti muntah,

pengeluaran urine yang

sangat berlebihan

2. Pantau TTV

3. Kaji nadi perifer,

pengisian kapiler, turgor

kulit dan membrane

mukosa

4. Pantau masukan dan

pengeluaran, catat berat

jenis urine

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

mencerna dan

menggunakan

nutrisi kurang

tepat.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24 jam

diharapkan nutrisi terpenuhi

Kriteria hasil :

- Mencerna jumlah kalori /

nutrisi yang tepat

- Mempertahankan kadar

gula darah puasa antara 60-

100 mg/dl dan 2 jam

sesudah makan tidak lebih

dari 140 mg/dl

1. Kaji masukan kalori dan

pola makan dalam 24 jam

2. Timbang berat badan saat

kunjungan ANC

3. Perhatikan adanya mual

muntah

4. Tinjau ulang pentingnya

makanan teratur tiga kali

sehari dengan gula rendah

bila menggunakan insulin

19

Page 20: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

Resiko tinggi

terhadap cedera

janin berhubungan

dengan

peningkatan kadar

glukosa maternal,

perubahan pada

sirkulasi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24 jam

diharapkan janin tidak

mengalami cedera

Kriteria hasil :

Cedera terhadap janin tidak

terjadi

1. Kaji kontrol diabetik

klien sebelum konsepsi

2. Kaji gerakan janin dan

DJJ

3. Pantau tiap kunjungan

4. Kolaborasi : kaji

Hemoglobin setiap 2 – 4

minggu

Resiko trauma

berhubungan

dengan,

ketidakadekuatan

kontrol diabetik

maternal,

makrosomnia atau

retardasi

pertumbuhan intra

uterin

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24 jam

diharapkan klien tidak

mengalami trauma

Kriteria hasil :

- Kehamilan cukup bulan.

- Meningkatkan keberhasilan

kelahiran dari bayi usia

gestasi yang tepat

- Bebas cedera

-  Menunjukkan kadar

glukosa normal, bebas

tanda hipoglikemia

1. Tinjau ulang riwayat

prenatal dan control

maternal

2. Periksa adanya glukosa

atau keton dan albumin

dalam urine ibu dan

pantau TTV

Kurang

pengetahuan

tentang tindakan

keperawatan

berhubungan

dengan kurangnya

informasi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24 jam

diharapkan klien mengerti

tentang Diabetes Melitus

Gestasional (DMG)

Kriteria hasil :

- Klien mengetahui tentang

proses tindakan terhadap

penyakit

1. Kaji pengetahuan

tentang proses tindakan

terhadap penyakit

2. Beri informasi cara kerja

dan efek dari insulin

3. Beri informasi dampak

kehamilan dengan

diabetes dan harapan

masa depan

20

Page 21: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

- Klien mengetahui cara

kerja dan efek dari insulin

4. Diskusikan agar klien

dapat mengenali tanda

infeksi

21

Page 22: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DM yang terjadi dan diketahuinya saat hamil, maka ini dinamakan

dengan DM gestasional, sedangkan bila DM telah diketahui sebelum hamil,

maka dinamakan DM pregestasi. DM yang terjadi pada ibu hamil dan

diketahui saat hamil kemudian akan pulih kembali 6 minggu pasca persalinan,

maka ini dinamakan DM gestasional, namun apabila setelah 6 minggu

persalinan DM belum juga sembuh, maka ini bukannya diabetes Gestasional,

tetapi DM. Dm gstasional perlu penanganan yang serius, karena dapat

mempengaruhi perkembangan janin, dan dapat mengancam kehidupan janin

kedepannya. sehingga perlu diberikan asuhan keperawatan secara

professional terhadap ibu hamil dengan DM, supaya tidak lagi terjadi

berbagai komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan

3.2 Saran

a. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca terutama

mahasiswa keperawatan

b. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa

keperawatan

c. Semoga makalah ini dapat menjadi p;okok bahasan dalam berbagai

diskusi

22

Page 23: 286151184 Askep Dm Pada Ibu Hamil Docx

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.1984.Obstetri

Patologi.Bandung : Elstar Offset.

Doenges E, Marilynn. 1993.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. Prof. DR. 1989. Sypnosis Obstetrik : Obstetrik Patologi. Edisi

I.Jakarta : EGC

Prawiroharjo, Sarwono. 1976. Ilmu Kebidanan. Jakarta : yayasan Bina Pustaka

Chamberlain, Geofferey. 1994. Obstetrik dan Ginekologi Praktis. Jakarta : Widya

Medika

Ledewig. W. Patricia. 2005. Buku Saku Asuhan Keperawatan Ibu Bayi Baru

Lahir.Jakarta :EGC

Manumba, Ida Bagus. 1993. Penuntun Kepanitraan Klinik Obstetrik dan

Ginekologi.Jakarta : EGC

Oxorn, Harry. 1990. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan.Yayasan

Esentia Medika

Heller, Luz 1991. Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri. Jakarta : EGC

23