239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

23
BAB I STA TUS PASIEN A. Identi tas Pasien  Nama : Ny. T Usia : 56 th Alamat : jl. Agus Salim Pekerjaan : IRT Agama : Islam St at us perkawinan : sudah menikah  N. R! : ""#$%& Tanggal masuk : '%. (uni. '"&) Ruang*kelas : pli klinik sara+ RSU, -angkinang B. An amnesis Autanamnesa 1. /eluhan utama : 0i0ir kanan terasa te0al dan 0aal sejak dua minggu se0elum datang ke pli klinik RSU, -angkinang. 2. Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang dengan keluhan 0i0ir kanan terasa te0al dan 0aal sejak dua min ggu yang lalu se0elum dat ang ke pl i kli nik RSU, -an gki nang. /el uha n mul ai dir asak an saat pasi en sul it min um air sete lah pas ien  0ersih0ersih rumah1 air yang diminumnya seakanakan tidak masuk ke dalam mulutnya dan lidah juga terasa te0al. Pada waktu yang 0ersamaan1 mata kanan dirasakan perih1 0erair dan sulit untuk menut up. Pasien juga men gel uh waj ah kan an ter asa te0al dan kur ang terasa 0il a dip egang. /eluhan ini 0aru pertama kali dirasakan1 keluhan lain seperti nyeri kepala tidak ada 1 ten gku k terasa 0er at seja k seming gu yang lalu 1 gangguan  penglihatan tidak ada1 gangguan pendengaran maupun gangguan  penge2apan tidak ada. Pasien tidak mengeluh adanya kelemahan pada anggta gerak1 0i2ara pel tidak ada. /eluhan mual dan muntah tidak ada. !engmpl dan gangguan -A- tidak ada. 3. Riwayat penyakit dahulu : - Riwayat penyakit seperti ini se0elumnya disangkal - Riwayat darah tinggi disangkal - Riwayat trauma disangkal - Riwayat ken2ing manis disangkal - Riwayat srke disangkal - Riwayat sakit kulit 3herpes 4ster disangkal 1

Transcript of 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 1/23

BAB I

STATUS PASIEN

A. Identitas Pasien

 Nama : Ny. T

Usia : 56 th

Alamat : jl. Agus Salim

Pekerjaan : IRT

Agama : Islam

Status perkawinan : sudah menikah

 N. R! : ""#$%&

Tanggal masuk : '%. (uni. '"&)

Ruang*kelas : pli klinik sara+ RSU, -angkinang

B. Anamnesis

Autanamnesa

1. /eluhan utama : 0i0ir kanan terasa te0al dan 0aal sejak dua minggu

se0elum datang ke pli klinik RSU, -angkinang.

2. Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan 0i0ir kanan terasa te0al dan 0aal sejak dua

minggu yang lalu se0elum datang ke pli klinik RSU, -angkinang.

/eluhan mulai dirasakan saat pasien sulit minum air setelah pasien

 0ersih0ersih rumah1 air yang diminumnya seakanakan tidak masuk ke

dalam mulutnya dan lidah juga terasa te0al. Pada waktu yang 0ersamaan1

mata kanan dirasakan perih1 0erair dan sulit untuk menutup. Pasien juga

mengeluh wajah kanan terasa te0al dan kurang terasa 0ila dipegang.

/eluhan ini 0aru pertama kali dirasakan1 keluhan lain seperti nyeri kepala

tidak ada1 tengkuk terasa 0erat sejak seminggu yang lalu1 gangguan

 penglihatan tidak ada1 gangguan pendengaran maupun gangguan

 penge2apan tidak ada. Pasien tidak mengeluh adanya kelemahan pada

anggta gerak1 0i2ara pel tidak ada. /eluhan mual dan muntah tidak ada.

!engmpl dan gangguan -A- tidak ada.

3. Riwayat penyakit dahulu :

- Riwayat penyakit seperti ini se0elumnya disangkal

- Riwayat darah tinggi disangkal

- Riwayat trauma disangkal

- Riwayat ken2ing manis disangkal

- Riwayat srke disangkal

- Riwayat sakit kulit 3herpes 4ster disangkal

1

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 2/23

4. Riwayat penyakit keluarga :

- Tidak ada anggta keluarga yang menderita sakit yang sama dengan

 pasien.

- A0ang pasien menderita strke sejak enam tahun yang lalu.

- A0ang pasien juga menderita hipertensi.

5. Riwayat pri0adi dan ke0iasaan :

Pasien mengaku suka tidur di lantai.

C. Pemeriksaan Fisik 

1. Pemeriksaan umum

/eadaan umum : tampak sakit sedang

/esadaran : kmpsmentis kperati+  

7S : 8)!695

Tanda ital T, : &6"*&"" mm;g

N : $' <*menit

RR : ')<*menit

S :

Ram0ut : warna hitam dan sudah 0eru0an1 le0at1 sukar di2a0ut

/elenjar getah 0ening

=eher : tidak ada pem0esaran

Aksila : tidak ada pem0esaran

Inguinal : tidak ada pem0esaran

Kea!a

- !ata : sklera tidak kuning1 knjungtia tidak anemis- Telinga : serumen tidak ada

- ;idung :sekret tidak ada1 deiasi septum tidak ada

- !ulut : muksa 0asah1 lidah tidak 0isa dijulurkan

T"#raks

a. Paruparu

Inspeksi : simetris kanan dan kiri

Palpasi : kal +remitus kanan > kiri

Perkusi : snr kedua lapang paru

Auskultasi : asikuler1 rnki 31 whee4ing 3

 0. (antungInspeksi : i2tus 2rdis tidak terlihat

Palpasi : I2tus 2rdis tera0a. Thrill  tidak ada.

Perkusi :

• -atas jantung kanan : SI7 I9 linea parasternalis dekstra

• -atas jantung kiri : SI7 9 & jari medi linea mid2lai2ula

sinistra

Auskultasi : 0unyi jantung murni1 irama regular1 0ising 3

A$d#men

Inspeksi : 0entuk a0dmen datar  

2

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 3/23

Auskultasi : 0ising usus 3? nrmal

Perkusi : timpani 3?

Palpasi : nyeri tekan 31 hepar dan lien tidak tera0a

Ekstremitas Superir : Akral hangat1 edema tidak ada1 siansis tidak ada1 tidak 

ada kelemahan.

In+erir : Akral hangat1 edema tidak ada1 siansis tidak ada1 tidak 

ada kelemahan

2. Status neur#!#%is

a. Tanda ran%san% se!aut #tak 

/aku /uduk : negatie

-rud4inski I : negatie

-rud4inski II : negatie

 Kernig Sign : negatie=asegue : negatie

$. Tanda enin%katan tekanan intrakrania!

Pupil : iskr  

Re+leks 2ahaya : ?*?

&. Pemeriksaan sara' krania!

N. I (n. #!'a&t#rius)

Pen&iuman Kanan Kiri

Su0yekti+ Nrmal Nrmal

@0yekti+ dengan 0ahan Nrmal Nrmal

N.II (n. #ti&us)

Pen%!i"atan Kanan Kiri

Tajam penglihatan Nrmal Nrmal

=apang pandang Nrmal Nrmal

!elihat warna Nrmal Nrmal

unduskpi Tidak dinilai Tidak dinilai

N. III (n. #ku!#m#t#rius)

Kanan Kiri

-la mata Nrmal 3@rth Nrmal 3@rth

Ptsis tidak ada tidak ada

erakan 0ul0us /e segala arah /e segala arah

Stra0ismus tidak ada tidak ada

 Nistagmus tidak ada tidak ada

8ks*8ndphtalmus tidak ada tidak ada

Pupil :

• -entuk

• Re+leks 2ahaya

Iskr 

Psiti+ 

Iskr 

Psiti+ 

3

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 4/23

• Rre+leks akmdasi

• Re+leks knergensi

Psiti+ 

Psiti+ 

Psiti+ 

Psiti+ 

N. I* (n. tr#&"!earis)

Kanan Kiri

erakan mata ke 0awah Nrmal Nrmal

Sikap 0ul0us Nrmal 3rth Nrmal 3rth

,iplpia tidak ada tidak ada

N. * (n. tri%eminus)

Kanan Kiri

+#t#rik ,

• !em0uka mulut

• !enggerakkan rahang

• !enggigit

• !engunyah

Tidak nrmal

 Nrmal

Tidak 0isa

Tidak 0isa

 Nrmal

 Nrmal

-isa

-isa

Sens#rik ,

  iisi /ta!mika

 

Re+leks krnea

 

Sensi0ilitas

 

iisi +aksi!a

• Re+leks masseter 

• Sensi0ilitas

 

iisi +andi$u!a

Sensi0ilitas

 Nrmal

Tidak ada

 Nrmal

Tidak ada

Tidak ada

 Nrmal

-aik 

 Nrmal

-aik

-aik 

N. *I (n. a$dus&en)

Kanan Kiri

erakan mata lateral Nrmal Nrmal

Sikap 0ul0us Nrmal Nrmal

,iplpia Tidak ada Tidak ada

4

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 5/23

N. *II (n. 'a&ia!is)

Kanan Kiri

Raut wajah Tidak nrmal 3diam

Plika nasla0ialis datar 

 Nrmal

Sekresi air mata Tidak nrmal Nrmal

isura palpe0ra Tidak nrmal Nrmal

!enggerakkan dahi Tidak nrmal Nrmal

!enutup mata Tidak tertutup rapat Nrmal

!en2i0ir*0ersiul Tidak 0isa Nrmal

!emperlihatkan gigi Tidak 0isa Nrmal

Sensasi lidah '*B depan Nrmal Nrmal

;iperakusis Ada Tidak ada

N. *III (n. esti$u!#&#&"!earis)

Kanan Kiri

Suara 0er0isik Nrmal Nrmal

,etik arlji Nrmal Nrmal

 Renne test  Tidak dinilai Tidak dinilai

Webber test  Tidak dinilai Tidak dinilai

Scwabach test  :

• !emanjang

• !emendek 

Tidak dinilai

Tidak dinilai

Tidak dinilai

Tidak dinilai Nistagmus :

• Pendular 

• 9ertikal

• Siklikal

• Pengaruh psisi

kepala

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

N. I0 (n. %!#ss#"arin%eus)

Kanan Kiri

Sensasi lidah &*B 0elakang Nrmal Nrmal

Re+leks muntah*ag re+lek Psiti+ Psiti+

N. 0 (n. a%us)

Kanan Kiri

Arkus +aring Nrmal Nrmal

Uula Nrmal di tengah Nrmal di tengah

5

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 6/23

!enelan Nrmal Nrmal

Artikulasi Nrmal Nrmal

Suara Nrmal Nrmal

 Nadi $' <*menit teratur $' <*menit teratur 

N. 0I (n. asses#rius)

Kanan Kiri

!enleh ke kanan Nrmal Nrmal

!enleh ke kiri Nrmal Nrmal

!engangkat 0ahu ke kanan Nrmal Nrmal

!engangkat 0ahu ke kiri Nrmal Nrmal

N. 0II (n. "i#%!#sus)

Kanan Kiri

/edudukan lidah di dalam Nrmal Nrmal

/edudukan lidah dijulurkan Nrmal Nrmal

Tremr Ada Ada

asikulasi Tidak ada Tidak ada

Atr+i Tidak ada Tidak ada

d. Pemeriksaan k##rdinasi

7ara 0erjalan Nrmal ,isatria Tidak ada

 Romberg test   Negati+ ,isgra+ia Tidak adaAtakasia Tidak ada Supinasiprnasi Nrmal

 Rebound phenomen Tidak ada Tes jarihidung Nrmal

Tes tumitlutut Negatie Tes hidunghidung Nrmal

e. Pemeriksaan 'un%si m#t#rik 

a. Berdiri dan Bera!an Kanan Kiri

• erakan spntan  Nrmal Nrmal

• Tremr  Tidak ada Tidak ada

• Atetsis Tidak ada Tidak ada• !iklnik  Tidak ada Tidak ada

• /hrea Tidak ada Tidak ada

$. Fun%si m#t#rik #t#t

aa"

Kanan Kiri

• @tt +rntalis Angkat alis 3 Angkat alis 3?

• @tt krugatr supersili !engerutkan dahi 3 !engerutkan dahi 3?

• @tt r0i2ularis 2uli !enutup mata 3 !enutup mata 3?

• @tt 4ygmati2us Pasien tersenyum 3 Pasien tersenyum 3?

6

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 7/23

• @tt risrius !eringis 3 !eringis 3?

Ekstremitas Sueri#r In'eri#r

Kanan Kiri Kanan Kirierakan Nrmal Nrmal Nrmal Nrmal

/ekuatan 555 555 555 555

Tr+i nrmtr+i Nrmtr+i Nrmtr+i Nrmtr+i

Tnus Nrmtnu

s

 Nrmtnu

s

 Nrmtnus Nrmtnus

'. Pemeriksaan sensi$i!itas

Sensi0ilitas taktil Nrmal

Sensi0ilitas nyeri Nrmal

Sensi0ilitas termis Nrmal

Sensi0ilitas krtikal Nrmal

Steregnsis Nrmal

Pengenala ' titik Nrmal

Pengenalan ra0aan Nrmal

%. Sistem re'!eks

e'!eks Fisi#!#%is Kanan Kiri

/rnea Nrmal Nrmal

-er0angkis Nrmal Nrmal

=aring Tidak dinilai Tidak dinilai

!asseter Nrmal Nrmal

,inding perut

Atas Nrmal Nrmal

-awah Nrmal Nrmal

Tengah Nrmal Nrmal

-iseps ?? ??

Triseps ?? ??

APR ?? ??

/PR ?? ??

-ul0kaernsus Tidak diperiksa Tidak diperiksa

S+ingter Tidak diperiksa

e'!eks Pat#!#%is Kanan Kiri

=engan

;++manTrmner Negati+ Negati+

Tungkai

7

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 8/23

-a0inski Negati+ Negati+  

7haddks Negati+ Negati+  

@ppenheim Negati+ Negati+  

rdn Negati+ Negati+

S2hae++er Negati+ Negati+  

3. Fun%si #t#n#m

!iksi : nrmal

,e+ekasi : nrmal

Sekresi keringat : nrmal

4. Fun%si !u"ur

Kesadaran Tanda emensia

•Reaksi 0i2ara -aik 

 

Re+lek gla0ella Tidak ada• ungsi intelek  -aik •Re+lek snut Tidak ada

• Reaksi emsi -aik •Re+lek menghisap Tidak ada

•Re+lek memegang Tidak ada

•Re+leks palmmental Tidak ada

. Pemeriksaan a$#rat#rium

Tidak dilakukan pemeriksaan.

E. +asa!a"

,iagnsis

• ,iagnsis klinis : parese nerus 9II tipe peri+er 

• ,iagnsis tpik : nerus +a2ialis

• ,iagnsis etilgi : 0ellCs palsy

• ,iagnsis sekunder : hipertensi grade II

F. Peme&a" +asa!a"

Terapi

Umum*suprti+ :

a. Nn medikamentsa

Istirahat dan menjelaskan kepada pasien 0ahwa penyakit ini 0ukan

strke dan dapat sem0uh sendiri.

(elaskan kekam0uhan 0isa terjadi dalam waktu '# minggu sampai '

tahun.

(aga agar muka tetap hangat dan selanjutnya hindarkan dari udara

dingin.

=indungi mata dengan ka2a mata apa0ila keluar rumah.

!enerangkan pada keluarga pasien untuk mengajarkan latihan wajah

 pada pasien di rumah. ,apat dimulai dengan kmpres hangat dan

8

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 9/23

 pemijatan pada wajah. ,ilanjutkan dengan menggerakan tttt

wajah.

,an anjurkan +isiterapi.

 0. !edikamentsa

/rtiksterid > !etilprednisln ' < &6 mg

Anti hypertensi > Amldipin & < &" mg 3dihidrpridin

9. 7

BAB II

TINAUAN PUSTAKA

A. e'inisi

-ellCs palsy adalah paralisis wajah unilateral yang tim0ul mendadak aki0at

lesi nerus +asialis1 dan mengaki0atkan distrsi wajah yang khas. ,engan kata

lain -ellCs palsy merupakan suatu kelainan pada sara+ wajah yang menye0a0kan

9

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 10/23

kelemahan atau kelumpuhan ti0ati0a pada tt di satu isi wajah&. Istilah -ellCs

 palsy 0iasanya digunakan untuk kelumpuhan nerus 9II jenis peri+er yang tim0ul

se2ara akut'. /e0anyakan rang 0elum mengetahui nama dari panyakit ini. Adalah

Sir 7harles -ell serang ilmuan dari Sktlandia yang pertama kali menemukan

 penyakit ini pada a0ad ke&$.5

B. Eti#!#%i

Penye0a0 dari penyakit ini 0elum diketahui se2ara pasti tetapi dapat diduga

 0ahwa penye0a0 dari penyakit ini adalah karena sara+ yang mengendalikan tt

wajah mem0engkak1 terin+eksi1 atau mampat karena aliran darah 0erkurang.5 Ada

 pula para ahli yang menyatakan 0ahwa pada kasus -ellCs palsy terjadi prses

in+lamasi akut pada nerus +asialis di daerah tulang tempral1 di sekitar +ramen

stilmastideus.&

Penye0a0 kelumpuhan sara+ +asialis 0isa dise0a0kan leh kelainan kngenital1

in+eksi1 tumr1 trauma1 gangguan pem0uluh darah1 idipatik1 dan penyakit

 penyakit tertentu.&1B

1. K#n%enita!

/elumpuhan yang didapat sejak lahir 3kngenital 0ersi+at irreersi0le dan

terdapat 0ersamaan dengan anmaly pada telinga dan tulang pendengaran.& Pada

kelumpuhan sara+ +asialis 0ilateral dapat terjadi karena adanya gangguan

 perkem0angan sara+ +asialis dan seringkali 0ersamaan dengan kelemahan kular 

3sindrm !i0eus.B

2. In'eksi

Prses in+eksi di intra/ranial atau in+eksi telinga tengah dapat menye0a0kan

kelumpuhan sara+ +asialis. In+eksi intra2ranial yang menye0a0kan kelumpuhan ini

seperti pada Sindrm Ramsay;unt1 ;erpes tikus. In+eksi Telinga tengah yang

dapat menim0ulkan kelumpuhan sara+ +asialis adalah titis media supurati+ krnik 

3@!S/ yang telah merusak /anal allpi.&

3. Tum#r

Tumr yang 0ermetastasis ke tulang tempral merupakan penye0a0 yang

 paling sering ditemukan. -iasanya 0erasal dari tumr payudara1 paruparu1 dan

 prstat. (uga dilaprkan 0ahwa penye0aran langsung dari tumr reginal dan sel

s2hwann1 kista dan tumr ganas maupun jinak dari kelenjar partis 0isa

menginasi 2a0ang akhir dari sara+ +asialis yang 0erdampak se0agai 0erma2am

10

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 11/23

ma2am tingkat kelumpuhan. Pada kasus yang sangat jarang1 karena pele0aran

aneurisma arteri kartis dapat mengganggu +ungsi mtrik sara+ +asialis se2ara

ipsilateral.'

4. Trauma/elumpuhan sara+ +asialis 0isa terjadi karena trauma kepala1 terutama jika

terjadi +raktur 0asis 2ranii1 khususnya 0ila terjadi +raktur lngitudinal. Selain itu

luka tusuk1 luka tem0ak serta penekanan +rsep saat lahir juga 0isa menjadi

 penye0a0. Sara+ +asialis pun dapat 2edera pada perasi mastid1 perasi neurma

akustik*neuralgia trigeminal dan perasi kelenjar partis.'

5. 6an%%uan em$u!u" dara"

angguan pem0uluh darah yang dapat menye0a0kan kelumpuhan sara+ 

+asialis diantaranya thrm0sis arteri kartis1 arteri maksilaris dan arteri sere0rimedia.&

7. Idi#atik 

Parese -ell merupakan lesi nerus +asialis yang tidak diketahui penye0a0nya

atau tidak menyertai penyakit lain. Pada parese -ell terjadi edema +asialis. /arena

terjepit di dalam +ramen stilmastideus dan menim0ulkan kelumpuhan tipe

=!N yang dise0ut se0agai Bell’s Palsy.B

8. Pen9akit-en9akit tertentu

/elumpuhan +asialis peri+er dapat terjadi pada penyakitpenyakit tertentu1

misalnya ,!1 hepertensi 0erat1 anestesi lkal pada pen2a0utan gigi1 in+eksi

telinga tengah1 sindrm uillian -arre.

-ellCs palsy dapat terjadi pada pria atau wanita segala usia dan dise0a0kan

leh kerusakan sara+ +asialis yang dise0a0kan leh radang1 penekanan atau

 pem0engkakan. Penye0a0 kerusakan ini tidak diketahui dengan pasti1 kendati

demikian para ahli meyakini in+eksi irus ;erpes Simpleks se0agai penye0a0nya.

Sehingga terjadi prses radang dan pem0engkakan sara+. Pada kasus yang ringan1

kerusakan yang terjadi hanya pada selu0ung sara+ saja sehingga prses

 penyem0uhannya le0ih 2epat1 sedangkan pada kasus yang le0ih 0erat dapat terjadi

 jeratan pada kanalis +alpia yang dapat menye0a0kan kerusakan permanen sera0ut

sara+.

aktr+aktr yang diduga 0erperan menye0a0kan -P antara lain: sesudah

 0epergian jauh dengan kendaraan1 tidur di tempat ter0uka1 tidur di lantai1

hipertensi1 stres1 hiperklesterlemi1 dia0etes mellitus1 penyakit askuler1

gangguan imunlgik dan +aktr genetik.

11

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 12/23

C. Pat#'isi#!#%i

 Bell’s Palsy merupakan lesi nerus +asialis yang terjadi se2ara akut1yang tidak 

diketahui penye0a0nya atau menyertai penyakit lain. Teri yang dianut saat ini

yaitu teri askuler. Pada  Bell’s Palsy  terjadi iskemi primer n. +asialis yang

dise0a0kan leh asdilatasi pem0uluh darah yang terletak antara n. +asialis dan

dinding kanalis +asialis. Se0a0 asdilatasi ini 0erma2amma2am1 antara lain:

in+eksi irus1 prses imunlgik dll. Iskemi primer yang terjadi menye0a0kan

gangguan mikrsirkulasi intraneural yang menim0ulkan iskemi sekunder dengan

aki0at gangguan +ungsi n. +asialis. Terjepitnya n. +asialis di daerah +ramen

stilmastideus dan menim0ulkan kelumpuhan tipe =!N yang dise0ut se0agai

 Bell’s Palsy.B Peru0ahan patlgik yang ditemukan pada n. +asialis se0agai

 0erikut:

&. Tidak ditemukan peru0ahan patlgik ke2uali edema.

'. Terdapat demielinisasi atau degenerasi mielin.

B. Terdapat degenerasi aksn.

). Seluruh jaringan sara+ dan jaringan penunjang rusak.

Peru0ahan patlgik ini 0ergantung kepada 0eratnya kmpresi atau

strangulasi terhadap N. 9II.

am0ar &. Nerus a2ialis

. +ani'estasi K!inis

12

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 13/23

!ani+estasi klinik  Bell’s Palsy khas dengan memperhatikan riwayat penyakit

dan gejala kelumpuhan yang tim0ul mendadak. Perasaan nyeri1 pegal1 linu dan

rasa tidak enak pada telinga atau sekitamya sering merupakan gejala awal yang

segera diikuti leh gejala kelumpuhan tt wajah 0erupa :

,ahi tidak dapat dikerutkan atau lipat dahi hanya terlihat pada sisi yang

sehat.

/elpak mata tidak dapat menutupi 0la mata pada sisi yang lumpuh

3lagphthalmus.

erakan 0la mata pada sisi yang lumpuh lam0at1 disertai 0la mata

 0erputar ke atas 0ila memejamkan mata1 +enmena ini dise0ut Bell's sign.

Sudut mulut tidak dapat diangkat1 lipat nasla0ialis mendatar pada sisi

yang lumpuh dan men2ng ke sisi yang sehat. Selain gejalagejala diatas1 dapat juga ditemukan gejala lain yang

menyertai antara lain : gangguan +ungsi penge2ap1 hiperakusis dan

gangguan lakrimasi.

am0ar '. ejala 0ellCs palsy 0erhu0ungan dengan lkasi lesi 

E. ia%n#sis

Umumnya diagnsis dapat ditegakkan 0erdasarkan gejala klinik adanya

kelumpuhan n. +asialis peri+er diikuti pemeriksaan untuk menyingkirkan penye0a0

lain dad kelumpuhan n. +asialis peri+er.

-e0erapa pemeriksaan penunjang yang penting untuk menentukan letak lesi

dan derajat kerusakan n. asialis.

1. Anamnesis

13

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 14/23

Pasien 0iasa mengeluhkanD perasaan nyeri1 pegal1 linu dan rasa tidak enak 

 pada telinga atau sekitamya sering merupakan gejala awal yang segera diikuti leh

gejala kelumpuhan tt wajah yang terjadi se2ara mendadak.

2. Pemeriksaan 'isik 

a. Pemeriksaan sara' m#t#rik 

Terdapat &" tttt utama wajah yang 0ertanggung jawa0 untuk 

ter2iptanya mimi2 dan ekspresi wajah seserang. Adapun urutan ke&" tt

tt terse0ut dari sisi superir adalah se0agai 0erikut :

!. rntalis : diperiksa dengan 2ara mengangkat alis ke atas.

!. Sur2ilier : diperiksa dengan 2ara mengerutkan alis. !. Piramidalis : diperiksa dengan 2ara mengangkat dan mengerutkan

  hidung ke atas.

!. @r0ikularis @kuli : diperiksa dengan 2ara memejamkan kedua mata

  kuatkuat.

!. Eigmatikus : diperiksa dengan 2ara tertawa le0ar sam0il

  memperlihatkan gigi.

!. Releer /munis : diperiksa dengan 2ara memn2ngkan mulut

  kedepan sam0il memperlihatkan gigi.

!. -usinatr : diperiksa dengan 2ara menggem0ungkan kedua pipi.

!. @r0ikularis @ris : diperiksa dengan 2ara menyuruh penderita 0ersiul.

!. Triangularis : diperiksa dengan 2ara menarik kedua sudut 0i0ir ke

  -awah.

!. !entalis : diperiksa dengan 2ara memn2ngkan mulut yang

  Tertutup rapat ke depan.

Pada tiap gerakan dari ke &" tt terse0ut1 kita 0andingkan antara kanan

dan kiri :

Untuk gerakan yang nrmal dan simetris dinilai dengan angka tiga 3 B

Sedikit ada gerakan dinilai dengan angka satu 3 &

,iantaranya dinilai dengan angka dua 3 '

Tidak ada gerakan sama sekali dinilai dengan angka nl 3 "

Seluruh tt ekspresi tiap sisi muka dalam keadaan nrmal akan

mempunyai nilai tiga puluh 3 B" .&

$. T#nus

Pada keadaan istirahat tanpa kntraksi maka tnus tt menentukan

terhadap kesempurnaan mimi2 * ekspresi muka. reyss menganggap penting

akan +ungsi tnus sehingga mengadakan penilaian pada setiap tingkatan

kelmpk tt muka1 0ukan pada setiap tt. 7awthrne mengemukakan

14

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 15/23

 0ahwa tnus yang jelek mem0erikan gam0aran prgnsis yang jelek.

Penilaian tnus seluruhnya 0erjumlah lima 0elas 3&5 yaitu seluruhnya

terdapat lima tingkatan dikalikan tiga untuk setiap tingkatan. Apa0ila terdapat

hiptnus maka nilai terse0ut dikurangi satu 3& sampai minus dua 3' pada

setiap tingkatan tergantung dari gradasinya.&

&. 6ust#meri

Sistem penge2apan pada '*B anterir lidah dipersara+i leh n. /rda

timpani1 salah satu 2a0ang sara+ +asialis.& /erusakan pada N 9II se0elum

 per2a0angan krda timpani dapat menye0a0kan ageusi 3hilangnya

 penge2apan.'

Pemeriksaan dilakukan dengan 2ara penderita disuruh menjulurkan lidah1

kemudian pemeriksa menaruh 0u0uk gula1 kina1 asam sitrat atau garam pada

lidah penderita. ;ali ini dilakukan se2ara 0ergiliran dan diselingi istirahat.

-ila 0u0uk ditaruh1 penderita tidak 0leh menarik lidahnya ke dalam mulut1

se0a0 0u0uk akan terse0ar melalui ludah ke sisi lidah lainnya atau ke 0agian

 0elakang lidah yang persara+annya diurus leh sara+ lain. Penderita disuruh

untuk menyatakan penge2apan yang dirasakannya dengan isyarat1 misalnya &

untuk rasa manis1 ' untuk rasa pahit1 B untuk rasa asin1 dan ) untuk rasa

asam.'

Pada pemeriksaan +ungsi krda timpani adalah per0edaan am0ang

rangsang antara kanan dan kiri. reyss menetapkan 0ahwa 0eda 5"F antara

kedua sisi adalah patlgis.&

d. Sa!iasi

Pemeriksaan uji saliasi dapat dilakukan dengan melakukan kanulasi

kelenjar su0mandi0ularis. 7aranya dengan menyelipkan ta0ung plietilen n

5" kedalam duktus Ghartn. Septng kapas yang telah di2elupkan kedalam

 jus lemn ditempatkan dalam mulut dan pemeriksa harus melihat aliran ludah pada kedua ta0ung. 9lume dapat di0andingkan dalam & menit.

-erkurangnya aliran ludah se0esar '5 F dianggap a0nrmal. angguan yang

sama dapat terjadi pada jalur ini dan juga penge2apan1 karena keduanya

ditransmisi leh sara+ krda timpani.)

e. S&"imer Test atau Nas#-a&r9ma! e'!e:

,ianggap se0agai pemeriksaan ter0aik untuk pemeriksaan +ungsi sera0ut

sera0ut pada simpatis dari sara+ +asialis yang disalurkan melalui sara+ 

 petrsus super+isialis mayr setinggi ganglin genikulatum. /erusakan pada

15

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 16/23

atau di atas sara+ petrsus mayr dapat menye0a0kan 0erkurangnya prduksi

air mata.)15

Tes S2himer dilakukan untuk menilai +ungsi lakrimasi dari mata. 7ara

 pemeriksaan dengan meletakkan kertas hisap atau lakmus le0ar "15 2m

 panjang 5&" 2m pada dasar knjungtia. Setelah tiga menit1 panjang dari

 0agian strip yang menjadi 0asah di0andingkan dengan sisi satunya. reys

menyatakan 0ahwa kalau ada 0eda kanan dan kiri le0ih atau sama dengan

5"F dianggap patlgis.

'. e'!eks staedius

Untuk menilai re+le< stapedius digunakan elektakustik impedans meter1

yaitu dengan 2ara mem0erikan ransangan pada muskulus stapedius yang

 0ertujuan untuk mengetahui +ungsi N. stapedius 2a0ang N.9II.%. Ui audi#!#%ik 

Setiap pasien yang menderita paralisis sara+ +asialis perlu menjalani

 pemeriksaan audigram lengkap. Pengujian termasuk hantaran udara dan

hantaran tulang1 timpanmetri dan re+le< stapes. ungsi sara+ 2ranial

kedelapan dapat dinilai dengan menggunakan uji respn auditrik yang

di0angkitkan dari 0atang tak. Uji ini 0erman+aat dalam mendeteksi patlgi

kanalis akustikus internus. Suatu tuli kndukti+ dapat mem0erikan kesan

suatu kelainan dalam telinga tengah1 dan dengan memandang syara+ +asialis

yang terpapar pada daerah ini1 perlu dipertim0angkan suatu sum0er in+eksi.

(ika terjadi kelumpuhan sara+ ketujuh pada waktu titis media akut1 maka

mungkin gangguan sara+ pada telinga tengah. Pengujian re+lek dapat

dilakukan pada telinga ipsilateral atau kntralateral dengan menggunakan

suatu nada yang keras1 yang akan mem0angkitkan respn suatu gerakan

re+lek dari tt stapedius. erakan ini mengu0ah tegangan mem0rane timpani

dan menye0a0kan peru0ahan impedansi rantai sikular. (ika nada terse0ut

diperdengarkan pada 0elahan telinga yang nrmal1 dan re+lek ini pada

 perangsangan kedua telinga mengesankan suatu kelainan pada 0agian a+eren

sara+ kranialis.'

". Sinkinesis

Sinkinesis menetukan suatu kmplikasi dari kelumpuhan sara+ +asialis

yang sering kita jumpai. 7ara mengetahui ada tidaknya sinkinesis adalah

se0agai 0erikut :&

16

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 17/23

Penderita diminta untuk memenjamkan mata kuatkuat kemudian kita

melihat pergerakan tttt pada daerah sudut 0i0ir atas. /alau

 pergerakan nrmal pada kedua sisi dinilai dengan angka dua 3'. /alau

 pergerakan pada sisi paresis le0ih 3hiper di0andingkan dengan sisi

nrmal nilainya dikurangi satu 3& atau dua 3'1 tergantung dari

gradasinya.

Penderita diminta untuk tertawa le0ar sam0il memperlihatkan gigi1

kemudian kita melihat pergerakan tttt pada sudut mata 0awah.

Penilaian seperti pada 3a.

Sinkinesis juga dapat dilihat pada waktu penderita 0er0i2ara 3gerakan

emsi dengan memperhatikan pergerakan tttt sekitar mulut. Nilai

satu 3& kalau pergerakan nrmal. Nilai nl 3" kalau pergerakan tidak 

simetris.

Pemeriksaan ;#use-Bra&kman

am0aran dari dis+ungsi mtrik +asial ini sangat luas dan karakteristik 

dari kelumpuhan ini sangat sulit. -e0erapa sistem telah usulkan tetapi

semenjak pertengahan &$#" sistem ;use-ra2kmann yang selalu atau sangat

dianjurkan . pada klasi+ikasi ini grade & merupakan +ungsi yang nrmal dan

grade 6 merupakan kelumpuhan yang kmplit. Pertengahan grade ini sistem

 0er0eda penyesuaian dari +ungsi ini pada istirahat dan dengan kegiatan. Ini

diringkas dalam ta0el:6

rade Penjelasan /arakteristik  

I Nrmal ungsi +asial nrmal

II ,is+ungsi

ringan

/elemahan yang sedikit yang terlihat pada inspeksi

dekat1 0isa ada sedikit sinkinesis.

Pada istirahat simetri dan selaras.Pergerakan dahi sedang sampai 0aik 

!enutup mata dengan usaha yang minimal

Terdapat sedikit asimetris pada mulut jika

melakukan pergerakan

17

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 18/23

III ,is+ungsi

sedang

Terlihat tapi tidak tampak adanya per0edaan antara

kedua sisi

Adanya sinkinesis ringan

,apat ditemukam spasme atau kntraktur 

hemi+asial

Pada istirahat simetris dan selaras

Pergerakan dahi ringan sampai sedang

!enutup mata dengan usaha

!ulut sedikit lemah dengan pergerakan yang

maksimum

I9 ,is+ungsi

sedang 0erat

Tampak kelemahan 0agian wajah yang jelas dan

asimetri

/emampuan menggerakkan dahi tidak ada

Tidak dapat menutup mata dengan sempurna!ulut tampak asimetris dan sulit digerakkan.

9 ,is+ungsi 0erat Gajah tampak asimetris

Pergerakan wajah tidak ada dan sulit dinilai

,ahi tidak dapat digerakkan

Tidak dapat menutup mata

!ulut tidak simetris dan sulit digerakkan

9I Ttal parese Tidak ada pergerakkan

3. Pemeriksaan enunan%

Salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengetahui

kelumpuhan sara+ +asialis adalah dengan uji +ungsi sara+. Terdapat 0e0erapa uji

+ungsi sara+ yang tersedia antara lain 8lektrmigra+i 38!1 8lektrneurngra+i

38N@.'

a. E!ektr#mi#%ra'i (E+6)8! sering kali dilakukan leh 0agian neurlgi. Pemeriksaan ini

 0erman+aat untuk menentukan perjalanan respns reinerasi pasien. Pla 8!

dapat diklasi+ikasikan se0agai respn nrmal1 pla denerasi1 pla +i0rilasi1 atau

suatu pla yang ka2au yang mengesankan suatu mipati atau neurpati. Namun1

nilai suatu 8! sangat ter0atas kurang dari '& hari setelah paralisis akut.

Se0elum '& hari1 jika wajah tidak 0ergerak1 8! akan memperlihatkan ptensial

denerasi. Ptensial +i0rilasi merupakan suatu tanda psiti+ yang menunjukkan

kepulihan se0agian sera0ut. Ptensial ini terlihat se0elum '& hari.

18

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 19/23

$. E!ektr#neur#n#%ra'i (EN/6)

8N@ mem0eri in+rmasi le0ih awal di0andingkan dengan 8!. 8N@

melakukan stimulasi pada satu titik dan pengukuran 8! pada satu titik yang

le0ih distal dari sara+. /e2epatan hantaran sara+ dapat diperhitungkan. -ila

terdapat reduksi $"F pada 8N@ 0ila di0andingkan dengan sisi lainnya dalam

sepuluh hari1 maka kemungkinan sem0uh juga 0erkurang se2ara 0ermakna. is2h

8selin melaprkan 0ahwa suatu penurunan se0esar '5 persen 0eraki0at

 penyem0uhan tidak lengkap pada ## persen pasien mereka1 sementara %% persen

 pasien yang mampu mempertahankan respns di atas angka terse0ut mengalami

 penyem0uhan nrmal sara+ +asialis.'

F. Penata!aksanaana) 6!uk#k#rtik#id

Farmak#!#%i dan en%%unaan k!inis

lukkrtikid 0erperan dalam mengham0at tiap +ase dari respn

in+lamasi1 0at0at ini juga memainkan peran penting dalam parahnya in+lamasi

dan kelainan Himmuneimmediate. !ekanisme pasti leh keuntungan sterid

digunakan tidak 0egitu jelas ditemukan dalam 0anyak kndisi dimana sterid ini

digam0arkan. Pada 0er0agai petunjuk dan indikasi menyatakan penggunaan

sterid se0agai empiris. Penggunaan sterid le0ih diarahkan ke +ase aku saat

serangan1 2nthnya pada 7ere0ral Palsy1 tapi tidak 0ere+ek penuh pada

 pemulihan ttal.

Respn in+lamasi di mediasi leh 0e0erapa 0ahan0ahan intermediate dan

tipetipe sel. 8+ek anti in+lamasi umum dari krtiksterid antara lain adalah e+ek 

dari denyut pem0uluh darah1 permia0ilitas1 dan penekanan dari prduksi leuksit

dan 0isintesis klagen. ,empilus et al menerangkan 0uktti 0awa perksidasi

lemak menginduksi radikalradikal ksigen 0e0as mem0enttuk 0asis mlekul

untuk degenerasi neurn pstraumatik dan sterid mengam0at prses terse0ut.

;all dan -raugter mengamati se2ara luas dsisdsis prepenatalaksanaan

metilprednisln yang di0utuhkan untuk memprduksi pengaruh antiksidan ini1

dan prepenatalaksanaan dengan dsis yang le0ih rendah tidak e+ekti+.

Terapi sterid untuk inlamasi neurpati seperti neuritis pti2 idipatik 

masih menadi 2ntrersial. Sementara glukkrtikid nampak dalam

 penggunaanya untuk mengurangi rasa sakit dan memperpendek peride dari

19

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 20/23

ke0utaan1 ada sedikit 0ukti 0ahwa sterid terse0ut mempengaruhi leel utama dari

 penyem0uhan isual.

Se0agai tam0ahan dari keuntungan ani in+lamasi glukkrtikid1

glkkrtikid sterid mem+asilitasi aksi dari neuromuscular junction. 8+eke+ek 

yang saling mempengaruhhi dari sterid ini dapat mengkntri0usikan

 penyem0uhan +ungsi neurmuskular pada kelainan seperti in+lamasi

 plyradi2ulneurpati 3uilan -arre Syndrm1 patlgi yang dise0a0kan

in+lamasi1 demyelinisasi segmental. 

Pen%%unaan ste#id ada tata!aksana Be!!<s Pa!s9

Adur1 Stankeit2h1 dan !ay telah menyediakan pandangan kmprehensi

dalam penggunaan terapi sterid pada -ellCs Palsy. /e0anyakan pem0elajaran

akhirakhir ini mengenai kegunaan sterid pada -elss Palsy didasarkan pada

 pasien yang diperlakukan dengan 2ntrl se0elumnya.

-erdasarkan penelitian ini1 yang menggunakan dsis yang le0ih 0esar dari

sterid dan dsis luas gllukkrtikid dengan de<trran dan pent<i+lin

mem0erikan dampak ratarata perkem0angan kesem0uhan dari pasien yang

mendapat tindakan walaupun penatalaksanaan terse0ut tidak menampakkan

statisti2 yang signi+ikan pada sudistudi se0elumnya.;asil ealuasi dari Stankewi241 sterid di0erikan pada pasien -ells Palsy

dengan alasan stetrid dapat:

• !engurangi resik denerasi jika di0erikan se2ara dini

• !en2egah atau mengurangi sinkinesis

• !en2egah dari perkem0angan inkmpit menjadi kmplit paralisis

• !en2egah sinkinesis autnmi2

Tujuan utama dari terapi glukkrtikid pada  acial paralysis akut adalah

menginduksi kntrl anti in+lamasi e+ekti+. Regimen dsis glukkrtikid yang

ptimal untuk penanganan in+lamasi neuritis tergantung dari pem0erian

krtiksterid saat prses penyakit 0erlangsung. Seperti yang telah ditunjukkan

 pada respn 88!1 pem0erian glkkrtikid pada -ells Palsy dalam 5&" hari.

=esilesi pada pada rganrgan lain 0iasanya hilang & sampai ' minggu1

tampaknya pada in+lamasi sara+ +a2ial 3sara+ 9II pada irus ini dapat ditangani

 pada peride ini.

20

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 21/23

Strategi pem0erian sterid pada -elss Palsy disarankan dengan ral

 prednisne 3&mg*kg--*haridi0agi menjadi B dsis tiap harinya selama %&" hari.

,sis harian harus ditappering ++ setelah &" hari. Se2ara teri regimen dsis ini

memaksimalkan aktiitas anti in+lamasi sementara meminimalkan e+ek samping

dan knsisten dengan anti in+lamasi yang e+ekti+ pada hipersensiti akut1

autimun1 dan kelainan in+lamasi lainnya.

E'ek samin%

8+ek samping 0iasanya mani+estasi selama tatalaksana sterid jangka

 pendek termasuk aksi hiperglikemik. ;arus diwaspadai pem0erian sterid pada

 pasien palsy +a2ial akut yang 0erhu0ungan dengan intleransi gluksa. 8+ek 

samping akut lainnya termasuk peru0ahan 7NS seperti  psychotic brea!s"

ketidakseim0angan 2airan dan elektrlit1 dan iritasi gastrintestinal.

8+ek glukkrtikid pada seluler dan kmpnenkmpnen jaringan

in+lamasi dapat mengurangi imunitas hst terhadap 0akteri1 irus1 dan in+eksi

 jamur. In+eksi laten dapat reaktiasi dan 0erkem0ang. ,itam0ah lagi pem0erian

sterid yang menekan system imun 0isa menutupi gejala adanya tanda klinik dari

suatu peyakit in+eksi. 

$) Terai Antiirus

/emterapi antiirus menghadirkan 2ara yang le0ih 0aru dalam

menangani +a2ial palsy akut dari penye0a0 irus. -erdasarkan spe2trum dari

aktiitasnya1 tksisitas yang rendah1 asiklir 3a2y2lguansine1 analg

nuklesida purin sintetik1 telah digunakan untuk men2egah ;S tipe I dan II1 9E1

dan 8pstein -arr irus dan 2ytmegalirus. Asiklir men2egah ,NA

 plymerase dan replikasi ,NA irus dengan 0entuk yang diknersi

3di+s+rilasi1 itulah asiklir 0ertindak se0agai analg nuklesida.

,i2kens1 Smith1 dan raham menyarankan pem0erian asiklir pada

de+i2it neurlgi2 yang dihasilkan herpes 4ster tikus adalah asiklir intraena

3&"mg*kg-- setiap # jam selama % hari. Pem0erian antiirus se2ara dini ini telah

di0uktikan leh ien men2egah degenerasi dari sara+ yang dapat menye0a0

hilangnya pendengaran.

&) ek#mresi nerus

21

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 22/23

Pem0edahan dekmpresi dari sara+ +asial untuk -ells Palsy pernah

dilakukan -alan2e dan ,uel pada tahun &$B'. /emudian penggunaan stimulasi

listrik nerus +asial mulai ditinggalkan. Jang terpenting1 segen erti2al telah

didekmpresi1 lalu dekmpresi dari seluruh segmen mastid direkmendasi

3prsedur yang dilakukan adalah termasuk htimpani dan segmen mastid1 dan

akhirakhir ini segmen la0irin termasuk +ramen meatal.

!enggunakan pendekatan transmastid untuk dekmpesi sara+1 !ay

menemukan 0ahwa dekmpresi meningkatkan penyem0uhan pada pasien yang

stimulasi nerusnya telah 0erkurang %5Fatau le0ih. -agaimanapun1 prsedur ini

tidak menampakkan 0ukti signi+ikan antara yang mendapatkan perasi yang

sem0uh 3#%F dari '%Bpasien dengan pasien yang sem0uh dengan sendirinya.

6. 6ea!a Sisa

Setelah melakukan terapi terse0ut se0agian penderita akan sem0uh ttal dan

se0agian akan meninggalkan gejala sisa yang dapat 0erupa:'

1. K#ntraktur

;al ini dapat terlihat dari tertariknya tt1 sehingga plika nasla0ialis le0ih

 jelas terlihat di0anding pada sisi yang sehat. -agi pemeriksa yang 0elum

 0erpengalaman mungkin 0agian yang sehat ini yang disangkanya lumpuh1

sedangkan 0agian yang lumpuh disangkanya sehat.

2. Sinkinesia (associated movement )

,alam hal ini tttt tidak dapat digerakkan satu per satu atau tersendiri1

selalu tim0ul gerakan 0ersama. -ila pasien disuruh memejamkan mata1 maka tt

r0ikularis rispun akan akan ikut 0erkntraksi dan sudut mulut terangkat. -ila ia

disuruh menggem0ungkan pipi1 kelpak mata ikut merapat.

3. Sasme s#ntan

,alam hal ini tttt wajah 0ergerak se2ara spntan1 tidak terkendali. ;al

ini dise0ut juga tic acialis. akan tetapi tidak semua tic acialis merupakan gejala

sisa dari -ellCs palsy.

;. Pr#%n#sis

Sangat 0ergantung kepada derajat kerusakan n. +asialis. Pada anak prgnsis

umumnya 0aik leh karena jarang terjadi denerasi ttal. Penyem0uhan spntan

22

8/17/2019 239525117 Laporan Kasus Bell s Palsy Docx

http://slidepdf.com/reader/full/239525117-laporan-kasus-bell-s-palsy-docx 23/23

terlihat 0e0erapa hari setelah nset penyakit dan pada anak $"F akan mengalami

 penyem0uhan tanpa gejala sisa. (ika dengan prednisn dan +isiterapi selama B

minggu 0elum mengalami penyem0uhan1 0esar kemungkinan akan terjadi gejala

sisa 0erupa kntraktur tttt wajah1 sinkinesis1 tik +asialis dan sindrm air mata

 0uaya.

AFTA PUSTAKA

&. !ardjn !1 Sidharta P.  #er$us asialis. ,alam Neurlgi /linis ,asar.

(akarta : ,ian Rakyat1 '"").

'. Sjari+uddin1 -ashiruddin (1 -ramanty -.  Kelumpuhan #er$us %asialis

 Perier . ,alam -uku Ajar Ilmu /esehatan Telinga ;idung Tenggrk /epala

=eher. 6th ed. (akarta : -alai Pener0it /UI1 '""%.B. Amin++1 !( et al. =ange medi2al 0k : 7lini2al Neurlgy1 Si<th 8ditin1

!2graw;ill. '""5.

). Rpper1 A;.1 -rwn1 R0ert ;. Adams K 9i2trsC Prin2iples + Neurlgy1

8ight 8ditin1 !2raw;ill. '""5.

5. !aisel R1 =eine S. &angguan Sara %asialis. ,alam -ies -uku Ajar 

Penyakit T;T edisi 6. (akarta : 871 &$$%.

6. S!. =um0ant0ing. #eurologi Klini!" Pemeri!saan %isi! dan ental . (akarta

: -alai Pener0it /UI1 '""6.

23