2.1. anestetik umum dan lokal

16
ANESTHESI UMUM

Transcript of 2.1. anestetik umum dan lokal

Page 1: 2.1. anestetik umum dan lokal

ANESTHESI UMUM

Page 2: 2.1. anestetik umum dan lokal

Sistem saraf terdiri dari otak dan spinal cord (saraf tulang belakang ) plus neural tissues (jaringan saraf) yang ada diseluruh tubuh.

Obat yang bekerja pada Susunan Saraf Pusat baiasanya menghambat atau merangsang

aktivitas secara spesifik atau umum.

Page 3: 2.1. anestetik umum dan lokal

Anestesia UmumHilang rasa sakit disertai hilang kesadaran

Anastesia Lokal Hilang rasa sakit tanpa disertai hilang

kesadaran

Page 4: 2.1. anestetik umum dan lokal

Obat Anestetik Umum. 1. Anestetik Gas

Nitrous Oksida (N2O)

Sifat anestetik kurang kuat tetapi melewati stadium induksi cepat, diekresi melalui paru-paru dan sebagian kulit. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan nausea, muntah dan lambat bangun.

Page 5: 2.1. anestetik umum dan lokal

Etilen

Induksi berlangsung cepat, pada konsentrasi rendah memiliki sifat analgetik tanpa hilang kesadaran, relaksasi otot hampir tidak ada. Digunakan untuk operasi superfisial (permukaan)

Page 6: 2.1. anestetik umum dan lokal

Siklopropan .Sifat anestetik kuat, terjadi relaksasi otot dan menimbulkan analgesia tanpa hilang kesadaran, digunakan pada setiap macam operasi. Pada waktu pemulihan menimbulkan efek mual, muntah dan delirium. Absorbsi dan ekskresi melalui paru-paru

Page 7: 2.1. anestetik umum dan lokal

2. Anestetik yang menguap

Eter (Dietileter)

Sifat anestetik dan analgesik sangat kuat, dan terjadi relaksasi otot. Terjadi dilatasi pembuluh darah kadang kulit menjadi lembek, pucat dingin dan basah. Absorbsi dan ekskresi melalui paru-paru, pada pemulihan meyebabkan mual dan muntah.

Page 8: 2.1. anestetik umum dan lokal

Kloroform

Sifat anestetik dan analgesik sangat kuat, dapat menyebabkan hepatotoksik, mual, muntah dan koma, pasca anestesia dapat menyebabkan kematian s ehingga obat ini tidak dianjurkan.

Page 9: 2.1. anestetik umum dan lokal

Halotan

Sifat analgesiknya rendah, relaksasi otot baik, penggunaan berulangkali akan menyebabkan kerusakan hati dan bersifat alergik dengan gejala mual, muntah dan anoreksia

Page 10: 2.1. anestetik umum dan lokal

3. Anestetik parenteral

- Barbiturat. Contoh obat ; Tiopental, Na tiopental dan Pentotal, - Ketamin- Droperidol dan Fantani

Page 11: 2.1. anestetik umum dan lokal

ANESTESI LOKAL

Page 12: 2.1. anestetik umum dan lokal

ANESTETIK LOKAL

GOLONGAN OBAT YANG MENGHAMBAT HANTARAN SARAF BILA DIKENAKAN SECARA

LOKAL PADA JARINGAN SARAF DENGAN KONSENTRASI CUKUP.

Page 13: 2.1. anestetik umum dan lokal

ANESTETIK LOKAL YANG IDEAL:

1. TIDAK MENGIRITASI DAN MERUSAK JARINGAN2. MULA KERJA PENDEK, MASA KERJA PANJANG3. LARUT DALAM AIR, STABIL DALAM PEMBAWA 4. TIDAK TERURAI BILA DISTERILKAN

Page 14: 2.1. anestetik umum dan lokal

CONTOH OBAT :

1. KOKAIN (bahan alam) berasal dari daun Erythroxylon coca2. PROKAIN, LIDOKAIN (bahan sintetik)3. DIBUKAIN, PIPEROKAIN, TETRAKAIN (anestetik lokal untuk mata)4. SIKLOMETIKAIN SULFAT (anestetik lokal untuk selaput lendir dan kulit)

Page 15: 2.1. anestetik umum dan lokal

CARA PEMBERIAN :

1. ANESTESIA PERMUKAAN (dioleskan pada luka terbuka)2. ANESTESIA INFILTRASI (disuntikan i.d. atau s.c.)3. ANESTESIA BLOK (disuntikan langsung ke saraf otonom / somatis)

Page 16: 2.1. anestetik umum dan lokal

4. ANESTESIA SPINAL (disuntikan secara intratekal)5. ANESTESIA EPIDURAL (disuntikan langsung ke ruang epidural)6. ANESTESIA KAUDAL (disuntikan dalam kasus obstetri)