502016125repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7210/1/502016125... · 2020. 3. 18. · pemberian...
Transcript of 502016125repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/7210/1/502016125... · 2020. 3. 18. · pemberian...
-
PERBEDAAN JAMINAN KREDIT DAN PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP NASABAH ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN
BANK SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Program Sarjana Hukum
VENY CANJEMIANA
502016125
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS HUKUM
2020
-
ii
-
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Veny Canjemiana
NIM 502016125
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Hukum Perdata
Menyatakan bahwa karya Ilmiah/Skripsi yang berjudul :
PERBEDAAN JAMINAN KREDIT DAN PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP NASABAH ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN
BANK SYARIAH.
Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, kecuali dalam bentuk kutipan
yang telah saya sebutkan sumbernya. Apabila pernyataan ini tidak benar maka
saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Palembang, Februari 2020
Yang menyatakan,
VENY CANJEMIANA
-
iv
MOTTO :
‘’Berusahalah Memperbaiki Keadaan Dimanapun kita berada.
Allah tidak Mensyaratkan harus berhasil. Tekad dan Usaha
semampu kita, Sudah Cukup bagi Allah”
( QS. Hud: 88)
Kupersembahkan Untuk:
Ayahanda Slamet Mujiono
dan Ibunda Karyawati Kakak saya Afikar Dona
Sukamto, S.Farm., Apt
Seluruh Keluarga Besar Saya yang tidak bisa saya sebutkan satu-peratu
Almamaterku
-
v
ABSTRAK
PERBEDAAN JAMINAN KREDIT DAN PERLINDUNGAN HUKUM
ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH
VENY CANJEMIANA
Bank sebagai agen of trust yang dapat diartikan dimana masyarakat akan
menitipkan dananya di bank yang telah dipercayainya. Sehubungan dengan
hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan mengambil
judul “Perbedaan Jaminan Kredit dan Perlindungan Hukum Terhadap
Nasabah Antara Bank Konvensional Dengan Bank Syariah ”. Tujuan
dari penelitian ini untuk menjelaskan dan menganalisis bagaimana
Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah Perbedaan Kredit dan
Perlindungan Hukum Antara bank Konvensional dengan bank Syariah.
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Normatif yang di dukung
dengan Data Skunder Kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa Perbedaan kredit Bank Konvensional dan Bank Syariah
itu sendiri berupa Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan
pedoman harus selalu dengan pihak bank, Besarnya persentase berdasarkan
pada jumlah uang modal yang dipinjamkan, Jumlah pembayaran bunga
tidak meningkat meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan
ekonomi membaik. Pihak bank menerima pembayaran bunga pada pihak
nasabah, meskipun kondisi ekonomi tidak stabil. Sedangkan Bank Syariah
itu sendiri berupa:Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu
akad dengan berpedoman bagi kemungkinan adanya untung dan rugi,
Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh,
Jumlah pembagian hasil meningkat sesuai dengan pendapatan, Bagi hasil
tergantung dengan proyek yang dijalankan. Dan perlindungan hukumnya
Bank Konvensional mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor. 10
tahun 1998 dan peraturan Bank Indonesia (PBI). Sedangkan Bank Syariah
mengacu pada Undang-Undang. Nomor 21 Tahun 2008.
Kata Kunci :Perbankan, Kredit, Bank Konvensional, Bank Syariah, Perlindungan hukum.
-
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum, wr. wb.
Pertama-tama disampaikan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunianya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi merupakan salah satu persyaratan bagi
setiap mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang. Sehubungan dengan itu, disusun skripsi
ini dengan judul: Perbedaan Jaminan Kredit dan Perlindungan Hukum
Terhadap Nasabah Antara Bank Konvensional dengan Bank Syariah.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
bagi semua pihak yang berkesempatan membaca skripsi demi kesempurnaan
skripsi ini. Pada penulisan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan
serta dukungan dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan
dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terimakasih yang sebesar-besarnya terhadap :
1. Bapak Dr. H. Abid Djazuli, S.E.,M.M,. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Palembang beserta jajaranya;
2. Bapak Nur Husni Emilson, S.H.,S. Pn.,M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang beserta stafnya;
-
vii
3. Bapak H. Zulfikri Nawawi, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan I dan III, Ibu Dr.
Khalisah Hayatuddin, S.H., M.Hum. selaku Wakil Dekan II dan Ibu Dr. Ani
Aryati, S.Ag., M.Pd.I selaku Wakil Dekan IV Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Palembang;
4. Bapak Mulyadi Tanzili, S.H., M.H., sekalu Ketua Program Studi Hukum
Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang;
5. Terima kasih banyak kepada kedua orang tua saya Ayahanda Slamet
Mujiono dan Ibunda Karyawati atas semangat dan kasih sayang dan doa yang
tulus serta memberikan dukungan baik moril maupun materil selama hidup
saya;
6. Bapak Drs. Edi Kastro, M.Hum selaku Pembimbing Akademik yang terus
memotifasi dan mendidik saya selama menjadi mahasiswa di Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang;
7. Ibu Dr. Khalisah Hayatuddin, S.H., M.Hum. selaku pembimbing I Skripsi
saya yang telah sabar dan ikhlas membantu saya dalam mengerjakan skripsi
saya;
8. Bapak H. Saifullah Basri, SH, MH. Selaku pembimbing II Skripsi saya yang
telah sabar dan ikhlas membantu saya dalam mengerjakan skripsi saya
9. Seluruh dosen pengajar beserta staf dan karyawan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang yang telah mengajarkan ilmu dan
membantu saya selama menjadi mahasiswa;
10. Kakak Saya Afikar Dona Sukamto, S.Farm., Apt. Yang telah mensuport dan
selalu menasihati saya.
-
ix
11. Sahabat seperjuanganku Rizky Agustini, Dian Yudawati, Sely Rahma
Oktavia, Siti Megawati, Musdalifah, Zunnamah, Chrisliana Giantri, Sari
Rahma, Titin, yang telah membantu dan mensuport dalam penyelesaian
skripsi ini;
12. Almematerku Tercinta, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Palembang;
Demikianlah kata pengantar yang penulis buat atas adanya kesalahan dan
kehilafan dalam penyajian ataupun pengantar skripsi ini saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat
Wassalamualaikum wr. wb.
Palembang, Febuari 2020
Penulis, Veny Canjemiana
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................ ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... iii
ABSTRAK .............................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Permasalahan ......................................................................................... 9
C. Ruang Lingkup dan Tujuan. ................................................................. 10
D. Kerangka Konseptual .......................................................................... 10
E. Metode Penelitian ................................................................................. 11
F. Sistematika Penulisan. .......................................................................... 14
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perbankan. .......................................................................... 15
B. Jenis-Jenis Perbankan ........................................................................... 20
C. Pengertian Kredit Dan Jenisnya ........................................................... 22
1. Pengertian Kredit ............................................................................. 22
2. Jenis-Jenis Kredit ............................................................................. 25
-
D. Jenis-Jenis Perikatan. ........................................................................... 28
E. Perlindungan Hukum ........................................................................... 31
BAB III : PEMBAHASAN
A. Perbedaan Jaminan Kredit antara Bank Konvensional Dengan Bank
Syariah ................................................................................................. 38
B. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Antara Bank Konvensional
Dengan Bank Syariah .......................................................................... 39
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 45
B. Saran ................................................................................................... 46 DAFTR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal sejarah perbankan di tanah air tidak dapat dilepaskan kaitannya
dengan digantikaannya kekuasaan VOC oleh pemerintah Belanda (di bawah
Republik Bataaf) pada 1 Januari 1800. Dengan bentuk pemerintahan resmi setelah
Pemerintah Rafles, Pemerintah Hindia Belanda ingin mencapai tujuan ekonomis
dan politis lebih besar dan lebih mapan.Untuk memperbaiki keadaan keuangan
sebagai warisan VOC dan pemerintahan Rafles, Pemerintah Hindia Belanda
memerlukan kehadiran lembaga bank.1 Menurut Undang-Undang Nomor. 7
Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dan ditambahkan kedalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (untuk selanjutnya disebut UUP), yang
dimaksud dengan bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bisa jadi bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.2 Sektor Perbankan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dengan
peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat dan menunjang berjalannya
roda perekonomian, dan penyelenggara transaksi pembayaran.
Perbankan di Indonesia memberikan kemudahan kepada setiap masyarakat
dalam pembiayaan berupa pembelian barang dan peminjaman uang dalam bentuk
kredit. Ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian kredit, antara
lain: Menurut Pasal 1 Ayat 11 Undang-Undang Nomor. 10 Tahun 1998,
menjelaskan bahwa Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga 3.
Dalam pemberian fasilitas pembiayaan, dibutuhkan suatu jaminan dari
nasabah. Ada beberapa macam jaminan kebendaan yang dikenal dalam hukum,
antara lain: jaminan gadai, diatur dalam Pasal 1150 sampai Pasal 1160
KUHPerdata, merupakan jaminan dalam penyerahan kebendaan bergerak ke
dalam kekuasaan kreditur. Meskipun demikian, pranata jaminan tersebut kurang membantu masyarakat karena sebagaimana kita ketahui, hipotik dan hak
tanggungan memerlukan jaminan berupa benda tidak bergerak sedangkan gadai
mewajibkan diserahkannya benda bergerak untuk dijadikan jaminan kepada
kreditur pada hal kebanyakan debitur masih memerlukan benda yang menjadi
1Santi Suciningtyas, 2012, Peran Perbankan Dalam Perekonomian Indonesia,
Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Volume. 9, Nomor. 1, hlm. 70.
2Djoni S.Ghozali, Rachmadi Usman, 2012, Hukum Perbankan, Sinar Grafika,
Jakarta, hlm. 1. 3Ahmad Abdullah, 2019, Pinjaman Kredit Dalam Persfektif Islam, Jurnal Hukum
Ekonomi Syariah, Volume. 3, Nomor. 1, hlm. 42.
-
2
jaminan tersebut untuk kelancaran usahanya.4
Perbankan terdapat suatu perikatan(verbintenis) yaitu sebuah hubungan
hukum antara dua orang atau lebih di dalam lapangan harta kekayaan dimana satu
(kreditur) pihak mempunyai hak dan pihak yang lain mempunyai kewajiban atas
suatu prestasi, dan pihak yang lain(debitur) berkewajiban memenuhi prestasi. 5Sumber hukum perikatan dari mana datangnya orang atau pihak itu terikat satu
sama lainnya atas hak dan kewajibannya disebutkan dan sekaligus sebagai
sumber perikatan dalam Pasal 1233 KUHPerdata.6
Pemberian kredit membantu masyarakat semakin berkembang khususnya
pada sektor riil yang diusahakan oleh masyarakat, dan akan menciptakan
kesempatan kerja sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Umumnya
masyarakat tumbuh secara tradisional, kurangnya inovasi dan sulit dalam
mengadopsi teknologi baru, serta sulitnya akses pemasaran ke pasar yang
potensial. Terutama sekali kendala yang dihadapi masyarakat adalah lemahnya
struktur permodalan dan kurangnya akses untuk menguatkan struktur modal
tersebut. Untuk mengatasi hambatan kekurangan modal untuk kegiatan usahanya,
masyarakat mengakses pembiayaan melalui perbankan, khususnya kredit
perbankan.7
Kredit yang diberikan oleh bank mengandung resiko, sehingga dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat. Agar
pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan asas-asas
perkreditan yang sehat, maka setiap bank diwajibkan membuat suatu kebijakan
perkreditan secara tertulis yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
pemberian kredit sehari-hari. 8
Adapun beberapa tujuan pemberian kredit yaitu mencari keuntungan yang
didapat dari bunga, membantu nasabah, dan membantu pemerintah berupa
penerimaan pajak dan meningkatkan devisa Negara. Dalam memberikan kredit,
bank membagi kredit nya menjadi tiga macam menurut kegunaannya, yaitu: kredit
modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Dengan pembagian kredit
menurut kegunaannya ini bank dapat menyesuaikan layanan pemberian kreditnya
dan manajemen resiko sesuai dengan maksud dan tujuan peminjamnya. 9
Karena Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi permintaan dan
pemberian kredit oleh perbankan, bisa dari faktor bank itu sendiri seperti resiko
terhadap suatu sektor, tingkat kredit macet, kurangnya modal, dan sebagainya
ataupun juga faktor makro seperti tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah, target
4Bahsan. M, 2008, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta. hlm. 4. 5Moch. Isnaeni, 2017, Hukum Perikatan, PT. Revka Petra Media, Surabaya, hlm. 24.
6I Ketut Oka Setiawan, 2017, Hukum Perikatan, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 5.
7Chairuman Pasaribu, Suhrawadi K.Lubis, 2004, Hukum Perjanjian dalam Islam,
Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 2. 8Agus Murdiyanto, 2012, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Penentuan
Penyaluran Kredit Perbankan, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Volume. 1, Nomor. 1, hlm.
64. 9Janet Aprilia Siwi, 2019, Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap
Permintaan Kredit pada Bank Umum di Indonesia, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Volume.
9, Nomor. 1, hlm. 2.
-
3
ekspor dan faktor lainnya. Oleh karena itu pemahaman yang baik mengenai
pengaruh faktor–faktor tersebut khususnya faktor makro diharapkan dapat
memberikan penjelasan mengenai dampak dari pergerakan indikator makro
tersebut terhadap kredit di perbankan Indonesia yang terbagi menjadi tiga macam,
yaitu: kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Menurut Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.10
Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang
beragam diharapkan perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang
kredibel dan dapat diminati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa
kecuali. Namun kenyataannya sebagian besar penduduk Indonesia yang beragama
Islam lebih condong menginvestasikan hartanya ke bank konvensional (belum ke
bank syariah), dikarenakan adanya asumsi bank konvensional lebih aman dan
mudah dalam melakukan transaksi dibanding bank syariah (anggapan umum). 11
Namun, Pada dasarnya bentuk-bentuk produk pelayanan jasa perbankan yang
ada pada bank konvensional maupun bank syariah itu semuanya sama. 12
Bank
Konvensional juga memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan keuntungan dari
kegiatan/bisnis yang dilakukannya. 13
Kemunculan Bank dengan prinsip Syariah, tentu saja memicu persaingan
antar bank. Keadaan tersebut menuntut manajemen bank untuk ekstra keras dalam
meningkatkan kinerjanya. Industri perbankan merupakan usaha yang sangat
mengandalkan kepercayaan, yaitu kepercayaan masyarakat sebagai pengguna jasa
perbankan. Hal yang mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan
konvensional dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian
keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan atau yang
diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah.14
Bank Syariah juga di kenal
sebagai bank yang tidak mengandalkan suku bunga. Sehingga, beberapa bank
konvensional seperti Bank BRI, Mandiri, BNI dan Sumsel Babel juga mendirikan
bank syariah yang berdiri dibawah bank konvensional tersebut, supaya
masyarakat yang memiliki tuntutan terhadap riba atau bunga di bank konvensional
memiliki pilihan lain selain bank yang ada.
Keadaan bank syariah yang semakin berkembang sejak adanya Undang-
Undang Nomor. 28 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang memberikan
landasan yang lebih jelas bagi bank syariah. Pengertian mengenai Bank syariah
yaitu sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana
berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan
10
Tri Novika, Afrialita Widiastari, 2018, Analisa Rekomendasi Bank Konvensional
Dengan Promethee Sebagai Solusi Cerdas Untuk Menabung, Volume. 3, Nomor. 1, hlm. 41. 11
Marhainis Abdul, 1983, Hukum Perbankan Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta. hlm.
132. 12
Achasih Nur Chikmah, 2014, Analisis Sistem Pemberian Kredit Bank Konvensional
Dengan Pembiayaan Bank Syariah Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Jurnal
Akuntansi, Volume. 2, Nomor. 2, hlm. 3. 13 Ibid.
14
B.Thayib, S.Murni, J.B.Maramis, 2017, Analisis Perbandingan Kerja, Jurnal
EMBA, Volume. 5, Nomor. 2, hlm. 1760.
-
4
dana kemudian menempatkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan
dana melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan
kesejahteraan rakyat banyak.15
Usaha perbankan syariah yang meningkat tentu menimbulkan
pertanyaan,mengapa bank syariah bisa menguntungkan padahal tujuan utama
bank syariah tidak mencari laba, mungkin karena produk pembiayaan yang
menguntungkan sehingga membuat bank syariah mendapat keuntungan.
Keuntungan ini dapat dilihat melalui profitabilitas (laba), rasio profitabilitas
digunakan untuk melihat besarnya keuntungan yang didapat, rasio ini juga
dapat digunakan untuk melihat keberhasilan kinerja suatu bank.
Bank syariah sebagai prinsipal yang mempercayakan nasabah sebagai
steward untuk mengelola dana yang idealnya mampu mengakomodasi semua
kepentingan bersama antara principal dan steward yang mendasarkan pada
pelayan yang memiliki perilaku dimana dia dapat dibentuk agar selalu dapat
diajak bekerjasama dalam organisasi, memiliki perilaku kolektif atau
berkelompok dengan utilitas tinggi dari pada individualnya dan selalu bersedia
untuk melayani. 16
Sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis
mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan
kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.
Perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum
dikeluarkanya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan di
Indonesia. 17
Hal tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-
institusi keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan
syariah. Dalam beberapa hal, baik bank konvensional ataupun bank syariah
memiliki persamaan terutama dalam sisiteknis penerimaan uang, mekanisme
transfer, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan dan lain sebagainya.18
Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar dapat
beroperasi secara optimal.
Nasabah sebagai konsumen wajib mendapat perlindungan hukum atas
pemanfaatan produk jasa yang ditawarkan oleh bank. Perlindungan hukum
merupakan suatu upaya dalam mempertahankan serta memelihara kepercayaan
masyarakat luas khususnya nasabah. Merujuk pada Pasal 37 B angka 1 Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yang telah di ubah
menyebutkan, “setiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada
15
Nunung Indrawati, Edi Wibowo, 2018, Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non
Performing Financing To Deposit Ratio, Biaya Operasional, dan Pendapatan Operasional,
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return On Asset Bank Umum Syariah di Indonesia, Jurnal
Ekonomi dan Kewirausahaan, Volume. 18, Nomor. 2, hlm. 253-255. 16
Betri Sirajudin, 2018, Akuntansi Perbankan, Universitas Muhamadiyah Palembang,
Palembang, hlm. 40. 17
Nuryati, Amethysa Gendis Gumelar, 2012, Analisis Perbandingan Bank Umum
Konvensional dan Bank Umum Syariah, Volume. 1, Nomor. 7, hlm. 3. 18
Vivin Yeni Annor, Budi Wahono, 2017, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional, di Indonesia, Jurnal Riset Manajemen,
Volume. 6, Nomor. 8, hlm. 17-19.
-
5
bank yang bersangkutan”. 19
Perlidungan hukum terhadap nasabah dapat dilakukan dalam 2 cara yaitu:
Pertama, perlindungan tidak langsung, yaitu perlindungan hukum yang diberikan
kepada nasabah terhadap semua resiko kerugian yang mungkin timbul akibat
suatu kebijaksanaan atau kegiatan usaha bank. Kedua, perlindungan langsung,
yaitu perlindungan secara langsung terhadap nasabah terhadap kemungkinan
resiko kerugian yang timbul dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank. Oleh
karena itu diantara Bank Konvensional dan Syariah tentu terdapat perbedaan dan
persamaan terkait ini maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh terkait
masalah Perbedaan dan Perlindungan Hukum antara Bank Konvensional dan
Bank Syariah sehingga saya mengambil judul “PERBEDAAN JAMINAN
KREDIT DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH
ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apa Perbedaan Jaminan Kredit Bank Konvensional dengan Bank
Syariah?
2. Bagaimana Perlindungan Hukum Bank Konvensional dengan Bank
Syariah?
C. Ruang Lingkup dan Tujuan
Dalam rangka memperoleh pembahasan yang sistematis, sehingga
sejalan dengan permasalahan yang dibahas, maka yang menjadi titik berat
pembahasan dalam penelitian ini yang bersangkut paut dengan Perbedaan
Kredit dan Perlindungan Hukum antara Bank Konvensional dengan Bank
Syariah.
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi
sebagai berikut:
1. Perbedaan Jaminan Kredit Bank Konvensional dengan Bank Syariah.
2. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Konvensional dengan Bank
Syariah.
19
Reza Aditya Pamuji, 2018, Perlindungan Hukum Bagi Nasabah dan Tanggung
Jawab Bank Dalam Kasus Card Skimming, Jurnal Lex Reinasance, Volume. 3, Nomor. 1,
hlm. 28-35.
-
6
D. Kerangka Konseptual
1. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.
2. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga
imbalan atau pembagian hasil keuntungan (Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Bab I, Pasal I, ayat
12).20
3. Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.( Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998).
4. Bank Syariah adalah bank yang melakukan segala aktifitas ekonomi dan
transaksinya tanpa mengandalkan bunga dan dijalankan berdasarkan
syariat agama islam yang berlaku. Sedangkan menurut Pasal 2 PBI No.
6/24/PBI/2004 yang mengatur sistem perbankan syariah di Indonesia,
menyebutkan bahwa bank Syariah adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usahanya dengan berdasarkan hukum syariah agama islam. 21
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
20
Anonim, 2007, Buku Undang-Undang Perbankan, Sinar Grafika, Jakarta. hlm. 22.
21
Mardani, 2017, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, Kencana, Jakarta, hlm.
20.
http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-bank-dan-jenisnya.html
-
7
Jenis Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis
penelitian Hukum Normatif yang bersifat deskriptif / menggambarkan. 22
Penelitian normatif biasa disebut penelitian hukum doktriner atau penelitian
perpustakan.23
Dinamakan Penelitian hukum doktriner dikarenakan penelitian
ini hanya ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis sehingga penelitian ini
sangat erat hubungannya pada perpustakaan karena akan membutuhkan data-
data yang bersifat sekunder pada perpustakaan.24
2. Sumber Data
Data yang didgunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder
yaitu bahan pustaka yang diperoleh penulis mencakup dokumen-dokumen
resmi, buku-Buku perpustakaan, peraturan perundang-undangan, karya
ilmiah, artikel-artikel, serta dokumen yang berkaitan dengan materi
penelitian.
3. Teknik pengumupulan data
Dalam penelitian hukum ini teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah data sekunder. Data sekunder dikelompokan menjadi tiga jenis bahan
hukum, yaitu:
a. Bahan Hukum Primer yaitu bahan hukum yang mengikat terdiri
dari peraturan perundang-undangan yang terkait dengan objek
penelitian. Bersifat mengikat seperti Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, dan semua ketentuan peraturan yang berlaku. Bahan-
bahan hukum primer meliputi;
a) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 atas perubahan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,
b) Menurut Pasal 1352 KUH Perdata yaitu Perikatan yang lahir
karena undang-undang timbul dari undang-undang atau dari
undang-undang sebagai akibat perbuatan orang.
c) Undang-Undang Nomor. 28 Tahun 2008 tentang perbankan syariah
yang memberikan landasan yang lebih jelas bagi bank syariah.
22
Bambang Sunggono, 2016, Metode Penelitian Hukum, Cetakan Ke-16,
PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta. Hlm. 27. 23
Ibid. hlm. 42 24
Ibid.
-
8
b. Bahan Sekunder, yaitu bahan hukum seperti buku-buku dan tulisan ilmiah
hukum yang terkait dengan objek penelitian ini.
c. Bahan Hukum Tersier yaitu bahan hukum yang menjelaskan mengenai
bahan hukum primer atau bahan sekunder yang berasal dari kamus bahasa,
ensiklopedia, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
4. Analisa data
Data yang diperoleh dari sumber hukum yang dikumpulkan
diklasifikasikan, baru kemudian dianalisis secara kualitatif, artinya
menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur,
sistematis, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif, sehingga memudahkan
interprestasi data dan pemahaman hasil analisis. Selanjutnya hasil dari
sumber hukum tersebut dikonstruksikan berupa kesimpulan dengan
menggunakan logika berpikir induktif, yakni penalaran yang berlaku khusus
pada masalah tertentu dan konkrit yang dihadapi. Oleh karena itu hal-hal
yang dirumuskan secara khusus diterapkan pada keadaan umum, sehingga
hasil analisis tersebut dapat menjawab permasalahan dalam penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Sesuai dengan buku pedoman penyusunan skripsi Fakultas Hukum
Universitas Muhamadiyah Palembang, Penulisan skripsi ini secara
keseluruhan tersusun dalam 4 (empat) bab dengan sistematika sebagai
berikut:
Bab I : Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, permasalahan,
ruanng lingkup dan tujuan, definisi konseptual, metode penelitian,
dan sistematika penulisan
Bab II: Tinjauan pustaka yang menyajikan mengenai Pengertian
perbankan, jenis-jenis perbankan, pengertian kredit dan jenisnya,
Jenis-Jenis perikatan.
Bab III: Pembahasan yang berkaitan dengan perbedaan Jaminan kredit
Bank Konvensional dengan Bank Syariah dan perlindungan
Hukum Bank Konvensional dengan bank Syariah.
Bab IV: Berisikan Kesimpulan dan saran
-
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Anonim. 2007. Buku Perundang-Undangan Tentang Perbankan. Jakarta: Sinar
Grafika.
Afrianto. 2016. Perlindungan Hukum Terhadap Pada Debitur Dalam Penerapan
Klausula Baku Pada Perjanjian Modal Kerja Pada Bank Sumsel Babel.
Skripsi. Program Studi Ilmu Hukum Universitas Muhamadiyah Palembang.
Bambang Sunggono. 2016. Metode Penelitian Hukum. Cetakan ke-16. Jakarta:
PT. RajaGRafindo Persada.
Betri Sirajuddin. 2018. Akuntansi Perbankan. Palembang: Universitas
Muhamadiyah Palembang.
Chairuman Pasaribu dan Surahwadi K.Lubis. 2004. Hukum Perjanjian Islam.
Jakarta: Sinar Grafika.
Citra Novia Andini. 2016. Prosedur Penyaluran Kredit Usaha Mikro Pada Bank
Sumsel Babel. Tesis. Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri
Sriwijaya Palembang.
Djoni S. Gozali. 2012. Hukum Perbankan. Cetakan Ke-2. Jakarta: Sinar Grafika.
Hermansyah. 2010. Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta. Kencana
Prenada.
I Ketut Oka Setiawan. 2017. Hukum Perikatan. Jakarta: Sinar Grafika.
Kasmir. 2004. Dasar-dasar Perbankan.. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Nanda Amalia, 2013, Hukum Perikatan, Nanggroe Aceh darussalam, Unimal
Press.
Mardani. 2017. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Cetakan Ke-2.
Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama.
Muchsin, 2003, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia,
Surakarta, Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Moch. Isnaeini. 2017. Hukum Perikatan. Jakarta: PT. Revka Petra Media.
M. Hasibuan, 2011, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta, PT. Bumi Aksara.
Thomas Suyatno, H.A, Chalik, Made Sukada, Dkk, 1998, Dasar-Dasar
Perkreditan, Jakarta, PT. Gramedia.
-
Wiroso, Untung Hendy Widodo. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah. Jakarta.
PT. Raja Grafindo Persada.
B. Jurnal/Karya Ilmiah
Ahmad Abdullah. 2019. Pinjaman Kredit dalam Persfektif Islam. Jurnal Hukum
Ekonomi Syariah. Volume. 3. Nomor. 1.
Bagus Wanuntun, Sutrisno. 2018. Faktor Penentu Penyaluran Kredit Perbankan
Studi Kasus Pada Bank Konvensional di Indonesia. Jurnal Bisma.
Volume. 1, Nomor. 2.
Agus Murdiyanto. 2012. Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Penentuan
Penyaluran Kredit Perbankan. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.
Volume. 1. Nomor. 1.
Ari Setyaningsih dan Setyaningsih Sri Utami. 2013. Analisis Perbandingan
Kinerja Keuangan Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional.
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Volume. 13. Nomor. 1.
B. Thayib, S. Murni, J.B. Maramis. 2017. Aspek Hukum Perbankan Syariah dan
Implementasinya di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum. Volume. 11.
Nomor. 11.
H. M. Ali Mansyur. 2011. Aspek Hukum Perbankan Syariah dan Implementasinya
di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum. Volume. 11. Nomor. 11.
Marulak Pardede. 2001. Efektivitas Pengawasan Perbankan (Committe on
Bangking Supervision) dalam Perbankan Nasional Indonesia. Jurnal
Hukum Bisnis. Volume. 15. Nomor. 15.
Nunung Indrawati dan Edi Wibowo. 2018. Pengaruh Capital Adequancy Ratio,
Non Performing Financing To Deposit Ratio, Biaya Operasional, dan
Pendapatan Operasional, dan ukuran Perusahaan terhadap Return On
Asset Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan
Kewiraushaan. Volume. 18. Nomor. 2.
Reza Aditya Pamuji. 2018. Perlindungan Hukum Bagi Nasabah dan Tanggung
Jawab Bank dalam Card Skimming. Jurnal Lex Reinasance. Volume. 3.
Nomor. 1.
-
Santi Suciningtyas. 2012. Peran Perbankan dalam Perekonomian Indonesia.
Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Volume. 9. Nomor. 1.
Slamet Riyadi. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,
Financing To Deposit Ratio dan Non Performing Financing, terhadap
Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Analisis Akuntansi. Volume. 3.
Nomor. 4.
Trisadini Prasastinah Usanti. 2012. Pengelolaan Resiko Pembiayaan Di bank
Syariah. Jurnal Hukum. Volume. 3. Nomor. 2.
Vivin Yeni Annor dan Budi Wahono. 2017. Analisis Perbandingan Kinerja
Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di
Indonesia. Jurnal Riset Manajemen. Volume. 6. Nomor. 8
C. Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor. 10 Tahun 1998 atas Perubahan Undang-Undang
Nomor. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
Undang-Undang Nomor. 28 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang
Memberikan Landasan yang Lebih jelas Bagi Bank Syariah.
Undang-Undang Nomor. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.