Resiko Eksplorasi

40
EXPLORATION AWARENESS EXPLORATION AWARENESS KEWASPADAAN TERHADAP RESIKO KEWASPADAAN TERHADAP RESIKO EXPLORASI EXPLORASI

Transcript of Resiko Eksplorasi

Page 1: Resiko Eksplorasi

EXPLORATION EXPLORATION AWARENESSAWARENESS

KEWASPADAAN TERHADAP RESIKO KEWASPADAAN TERHADAP RESIKO EXPLORASIEXPLORASI

Page 2: Resiko Eksplorasi

Usaha ekonomi, modal besar, menggunakan metode atau teknologi sederhana sampai canggih.

Berisiko tinggi, untung rugi dan risiko kegagalan harus diperhitungkan sejak awal.

Rancangan eksplorasi mengandung unsur-unsur rancangan rekayasa.

Tujuan meminimalkan risiko dan menekan biaya, tetapi target tercapai.

KONSEP GEOLOGI ATAU DASAR-DASAR

PENGETAHUAN GEOLOGI PERLU BAGI

COAL EXPLORATIONIST, SEKALIGUS MEMAHAMI ASPEK TERAPANNYA

Page 3: Resiko Eksplorasi

Eksplorasi bukan merupakan permainan tentang peluang (judi), tetapi bersifat ilmiah dan terencana

EKSPLORASI USAHA MENDAPATKAN DAN MEMASTIKAN ENDAPAN BATUBARA

EKONOMIS

EKSPLORASI MUTLAK DIDESAIN SERINCI MUNGKIN DAN BISA

DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA TEKNIS DAN ILMIAH

Page 4: Resiko Eksplorasi

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MERUPAKAN BAGIAN DARI EVALUASI

PADAT MODAPADAT MODALLPADAT TEKNOLOGIPADAT TEKNOLOGIPADAT WAKTUPADAT WAKTUMENGANDUNG MENGANDUNG RISIKORISIKO

1. Risiko eksplorasi (geologi)2. Risiko penambangan 3. Risiko pengolahan (teknologi) 4. Risiko harga 5. Risiko pemasaran6. Risiko politik 7. Risiko lingkungan

Page 5: Resiko Eksplorasi

Faktor pembatas: 1. Perencana eksplorasi kurang cakap2. Pelaksana eksplorasi kurang memiliki

kemahiran atau “pengalaman”3. Kurang kendali pada pelaksanaan eksplorasi4. Akibat ketidaktentuan situasi masa depan

PENYEBAB:• FAKTOR SUBYEKTIF EXPLORATIONIST

• FAKTOR KETIDAKTENTUAN MASA DEPAN MENGENAI ORGANISASI, DANA, HUKUM, POLITIK, KEAMANAN, DAN PEMASARAN.

Page 6: Resiko Eksplorasi

Batubara macam apa yang akan dicari? PERUMUSAN SASARAN DAN SPESIFIKASI BATUBARA

Dimana letaknya? Pada lingkungan geologi yang bagaimana batubara dicari? BANGUN MODEL GEOLOGI BATUBARA

Bagaimana cara mencarinya? Bagaimana menentukan tahapan eksplorasinya? Bagaimana menerapkan metode eksplorasi? Bagaimana penaksiran dan penilaiannya?STRATEGI DAN METODE TEPAT GUNA

Mengapa justru batubara tersebut yang dieksplorasi? Apa pertimbangannya? ASPEK TEKNIS, EKONOMIS, DAN LINGKUNGAN

Siapa pelaksana kegiatan eksplorasi? BANGUN TIM EKSPLORASI YANG KUAT DAN TANGGUH

Kapan eksplorasi dilaksanakan dan berakhir? PENJADUALAN DAN BIAYA

Page 7: Resiko Eksplorasi

Mampu menjelaskan obyek eksplorasi (batubara):

1. Mengapa ada disana?

2. Bagaimana proses terjadinya?

3. Faktor-faktor geologi apa saja yang mengendalikan?

BANGUN MODEL GEOLOGI BATUBARA

Page 8: Resiko Eksplorasi

Dapat menghasilkan peta geologi yang baik dan benar

Menggambarkan keadaan geologi pada waktu pemetaan

CATATAN FAKTA GEOLOGI DARI LAPANGAN DAN BUKAN DARI TEORI

Page 9: Resiko Eksplorasi

Lebih menekankan segi kuantitatif dan analitik Di samping aspek genetik dan deskriptif yang menjadi cirinya

KUANTITATIF BERASPEK GENETIK

Page 10: Resiko Eksplorasi

Memahami masalah sosial, ekonomi, lingkungan dan aspek rekayasa tambang

TANGGUNG JAWABNYA BERKISAR EKSPLORASI GEOLOGI KLASIK,

EKOLOGI, DAN ASPEK EKONOMI

Page 11: Resiko Eksplorasi

Mampu menjadi jembatan dengan disiplin ilmu pengguna

Menterjemahkan bahasa geologi ke pihak yang memerlukan dan

memberikan informasi yang tepat:1. Kondisi hubungan sekitar2. Geologi batubara 3. Spesifikasi batubara dan kuantitas (sumberdaya/cadangan)4. Arahan penambangan dan pengembangan batubara5. Kajian geoteknik, hidrologi dan hidrogeologi 6. Pengolahan, transportasi, dan penimbunan7. Kajian lingkungan8. Sumber material konstruksi

KOMUNIKATOR BUKAN OPERATOR

Page 12: Resiko Eksplorasi

Kesalahan interpretasi atau analogi: kesalahan yang tergantung pada pengalaman explorationist

Kesalahan teknis: kurang sempurnanya alat dan teknik yang digunakan untuk menentukan variabel. Sekalipun alat dan teknik sudah standar, tetapi pelaksana di belakang alat tetap merupakan faktor yang mengandung kesalahan

Kesalahan analitis: terjadi akibat kesalahan analisis

Page 13: Resiko Eksplorasi

Pengumpulan data: sumber data, cara pengambilan, pemilahan jenis data, pengolahan dan pemrosesan data.

Representasi data: kerapatan/kepadatan, jumlah dan sebaran data, bukan hanya berdasarkan hitungan statistik belaka, tetapi harus memperhatikan aspek genetik.

Analisis data hingga interpretasi hasil analisis.

Membangun model geologi batubara dan menentukan model eksplorasi batubara

Page 14: Resiko Eksplorasi

Apabila coal explorationist tidak dikondisikan bekerja secara terencana, berdasarkan konsep eksplorasi, dan berpikir kritis, maka kesalahan interpretasi dapat semakin besar

Obyek geologi dikendalikan faktor genetik (proses Obyek geologi dikendalikan faktor genetik (proses geologi)geologi) 1. Kesalahan akibat hipotesa yang diyakini

explorationist

Apabila lapisan batubara di intrusi oleh

batuan beku, maka dapat menjadi

batubara berkualitas baik

Page 15: Resiko Eksplorasi

2. Perubahan seragam dan anggapan kemenerusan tubuh endapan batubara sepanjang jurus dan kemiringan, kasus penampang perhitungan cadangan

Page 16: Resiko Eksplorasi

3. Anggapan kesamaan lingkungan geologi endapan

batubara. Model geologi batubara harus dibangun

Page 17: Resiko Eksplorasi

4. Penerapan model lingkungan pengendapan yang masih bersifat regional (formasi atau satuan batuan)

Page 18: Resiko Eksplorasi

5. Anggapan kesamaan antara model geologi regional (proses geologi yang membentuk endapan batubara pada waktu tertentu) dan model geologi rinci (bentuk, dimensi dan

hubungan endapan batubara dengan geologi sekelilingnya)

Page 19: Resiko Eksplorasi

6. Korelasi penampang bor tidak mendasarkan titik-titik kesamaan waktu, tetapi bidang kesamaan waktu, sehingga berbeda dengan kenyataan di lapangan.

Page 20: Resiko Eksplorasi

7. Anggapan kesamaan kemenerusan kedudukan lapisan batuan sepanjang on strike maupun cross strike

Page 21: Resiko Eksplorasi

8. Penggunaan/perubahan skala peta topografi atau geologi harus memperhatikan kaidah kartografi.

Page 22: Resiko Eksplorasi
Page 23: Resiko Eksplorasi
Page 24: Resiko Eksplorasi
Page 25: Resiko Eksplorasi

1. Peletakan prisma/rod tidak sesuai topografi dan profil

2. Penentuan interval kontur berdasarkan aturan 1/2.000 skala peta.

3. Pengukuran kedudukan perlapisan antara cara dip direction dan sisi east (yang umum digunakan oleh geologist)

Anggapan alat canggih dan teknik mutakhir mengatasi semua permasalahan obyek geologi

Alat harus dikalibrasi atau diterapkan sesuai obyek (karakteristik)

Page 26: Resiko Eksplorasi

4. Pengukuran penampang stratigrafi terukur antara metode kompas-tali dan metode Jacob staff

Page 27: Resiko Eksplorasi

5. Pengukuran ketebalan lapisan batuan pada lintasan penampang stratigrafi terukur menggunakan rata-rata variasi kemiringan

Page 28: Resiko Eksplorasi

6. Plotting simbol kedudukan lapisan batuan pada peta skala besar

7. Anggapan kedudukan perlapisan bermakna bidang

(titik !).

Page 29: Resiko Eksplorasi

8. Rekonstruksi penampang geologi antara menggunakan tabel koreksi (umum beredar di kalangan geologist) dan penerapan hukum V dengan kontur struktur.

Page 30: Resiko Eksplorasi

9. Anggapan peta geologi bermakna 2D (3D!). 10. Peta lintasan dan lokasi pengamatan adalah fakta (atau data) yang diperoleh dari lapangan, sehingga belum ada analisis di dalamnya.

Page 31: Resiko Eksplorasi

11. Garis kesamaan nilai: isopach, isocal, isosulphur,

isoash, isomoist

12. Pengelompokkan jenis data: kedudukan, kekar, cleat

batubara, primer/sekunder atau syngenetic/epigenetic.

13. Pengukuran tebal lapisan batuan pada singkapan, inti

bor, alat ukur

Page 32: Resiko Eksplorasi

14. Standarisasi perekaman data: deskripsi, profil, kedudukan lapisan.

Page 33: Resiko Eksplorasi

15.Perhitungan dengan planimeter (manual/digital) dan

metode koreksi minimal dilakukan 2 kali dengan arah berlawanan atau variasi pembacaan di

bawah 2% dari rata-rata.

16.Penentuan koordinat (posisi dan elevasi) apakah cara grafis, GPS biasa atau GPS Trimble 2000.

17.Membandingkan penampang bor dan penampang

log sumur.

Page 34: Resiko Eksplorasi

Akibat anggapan bahwa obyek geologi dapat di statistik atau Dirata-rata tanpa memperhatikan aspek genetik dari obyek geologi tsb

1. Analisis data kedudukan lapisan batuan, analisis struktur lipatan

Page 35: Resiko Eksplorasi

2. Pembagian blok yang tidak seimbang sesuai hukum rata-

rata

3. Pemilihan metode yang tidak sesuai karakteristik endapan

batubara, pemercontoan atau perhitungan cadangan.

4. Penentuan kadar suatu endapan batubara.

5. Pertimbangan pembobotan dalam perhitungan tonase

(berat): metode aritmatik sederhana atau rata-rata perhitungan, pembobotan tebal (rata-rata

ketebalan), pembobotan luas (rata-rata luas), pembobotan

volume (rata-rata volume) atau pembobotan tonase (rata-

rata berat).

Page 36: Resiko Eksplorasi

Faktor subyektif coal explorationist berperan besar sebagai sumber timbulnya kesalahan di dalam eksplorasi.

Coal explorationist juga sekaligus berperan penting untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang muncul.

Coal explorationist harus memperhatikan keseluruhan perolehan data, pemilahan jenis data, pemrosesan data, penentuan metode, peralatan dan analisis data seluruh rangkaian kegiatan eksplorasi.

Page 37: Resiko Eksplorasi

Mampu menentukan karakteristik endapan batubara dan proses-proses geologi yang mengendalikannya agar diketahui secara lebih baik spesifikasi batubara, ukuran, bentuk, sebaran, dan kemenerusan

Memaksimalkan kelengkapan dan tingkat kepercayaan data eksplorasi dengan membuat standarisasi genetik pengumpulan, pemilahan jenis data, pemrosesan dan analisis data eksplorasi.

Memanfaatkan secara maksimal semua data faktual eksplorasi.

Menentukan tingkat ketelitian yang merupakan derajat kebenaran yang dikehendaki sesuai sistem eksplorasi.

Page 38: Resiko Eksplorasi

Bagi explorationist dituntut berkemampuan memindahkan fakta menjadi data secara apa adanya.

Kepadatan data sebagai data dasar yang dapat dipercaya harus diperlakukan sesuai dengan kendali lingkungan geologi dan proses-proses geologi yang menyertainya.

Coal explorationist harus menyadari bahwa di dalam dirinya membawa kesalahan akibat faktor subyektif si explorationist itu sendiri.

Page 39: Resiko Eksplorasi

Exploration Error, Dr. H.Bambang Kuncoro MT., ITB, Bandung, 2001

Prosedur Mapping, PT. Kaltim Prima Coal, 2001Prosedur Explorasi, PT. kaltim Prima Coal, 2002

Page 40: Resiko Eksplorasi

TERIMA KASIH