Resiko Eksplorasi
-
Upload
ari-yusliandi-taher -
Category
Documents
-
view
594 -
download
29
Transcript of Resiko Eksplorasi
EXPLORATION EXPLORATION AWARENESSAWARENESS
KEWASPADAAN TERHADAP RESIKO KEWASPADAAN TERHADAP RESIKO EXPLORASIEXPLORASI
Usaha ekonomi, modal besar, menggunakan metode atau teknologi sederhana sampai canggih.
Berisiko tinggi, untung rugi dan risiko kegagalan harus diperhitungkan sejak awal.
Rancangan eksplorasi mengandung unsur-unsur rancangan rekayasa.
Tujuan meminimalkan risiko dan menekan biaya, tetapi target tercapai.
KONSEP GEOLOGI ATAU DASAR-DASAR
PENGETAHUAN GEOLOGI PERLU BAGI
COAL EXPLORATIONIST, SEKALIGUS MEMAHAMI ASPEK TERAPANNYA
Eksplorasi bukan merupakan permainan tentang peluang (judi), tetapi bersifat ilmiah dan terencana
EKSPLORASI USAHA MENDAPATKAN DAN MEMASTIKAN ENDAPAN BATUBARA
EKONOMIS
EKSPLORASI MUTLAK DIDESAIN SERINCI MUNGKIN DAN BISA
DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA TEKNIS DAN ILMIAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MERUPAKAN BAGIAN DARI EVALUASI
PADAT MODAPADAT MODALLPADAT TEKNOLOGIPADAT TEKNOLOGIPADAT WAKTUPADAT WAKTUMENGANDUNG MENGANDUNG RISIKORISIKO
1. Risiko eksplorasi (geologi)2. Risiko penambangan 3. Risiko pengolahan (teknologi) 4. Risiko harga 5. Risiko pemasaran6. Risiko politik 7. Risiko lingkungan
Faktor pembatas: 1. Perencana eksplorasi kurang cakap2. Pelaksana eksplorasi kurang memiliki
kemahiran atau “pengalaman”3. Kurang kendali pada pelaksanaan eksplorasi4. Akibat ketidaktentuan situasi masa depan
PENYEBAB:• FAKTOR SUBYEKTIF EXPLORATIONIST
• FAKTOR KETIDAKTENTUAN MASA DEPAN MENGENAI ORGANISASI, DANA, HUKUM, POLITIK, KEAMANAN, DAN PEMASARAN.
Batubara macam apa yang akan dicari? PERUMUSAN SASARAN DAN SPESIFIKASI BATUBARA
Dimana letaknya? Pada lingkungan geologi yang bagaimana batubara dicari? BANGUN MODEL GEOLOGI BATUBARA
Bagaimana cara mencarinya? Bagaimana menentukan tahapan eksplorasinya? Bagaimana menerapkan metode eksplorasi? Bagaimana penaksiran dan penilaiannya?STRATEGI DAN METODE TEPAT GUNA
Mengapa justru batubara tersebut yang dieksplorasi? Apa pertimbangannya? ASPEK TEKNIS, EKONOMIS, DAN LINGKUNGAN
Siapa pelaksana kegiatan eksplorasi? BANGUN TIM EKSPLORASI YANG KUAT DAN TANGGUH
Kapan eksplorasi dilaksanakan dan berakhir? PENJADUALAN DAN BIAYA
Mampu menjelaskan obyek eksplorasi (batubara):
1. Mengapa ada disana?
2. Bagaimana proses terjadinya?
3. Faktor-faktor geologi apa saja yang mengendalikan?
BANGUN MODEL GEOLOGI BATUBARA
Dapat menghasilkan peta geologi yang baik dan benar
Menggambarkan keadaan geologi pada waktu pemetaan
CATATAN FAKTA GEOLOGI DARI LAPANGAN DAN BUKAN DARI TEORI
Lebih menekankan segi kuantitatif dan analitik Di samping aspek genetik dan deskriptif yang menjadi cirinya
KUANTITATIF BERASPEK GENETIK
Memahami masalah sosial, ekonomi, lingkungan dan aspek rekayasa tambang
TANGGUNG JAWABNYA BERKISAR EKSPLORASI GEOLOGI KLASIK,
EKOLOGI, DAN ASPEK EKONOMI
Mampu menjadi jembatan dengan disiplin ilmu pengguna
Menterjemahkan bahasa geologi ke pihak yang memerlukan dan
memberikan informasi yang tepat:1. Kondisi hubungan sekitar2. Geologi batubara 3. Spesifikasi batubara dan kuantitas (sumberdaya/cadangan)4. Arahan penambangan dan pengembangan batubara5. Kajian geoteknik, hidrologi dan hidrogeologi 6. Pengolahan, transportasi, dan penimbunan7. Kajian lingkungan8. Sumber material konstruksi
KOMUNIKATOR BUKAN OPERATOR
Kesalahan interpretasi atau analogi: kesalahan yang tergantung pada pengalaman explorationist
Kesalahan teknis: kurang sempurnanya alat dan teknik yang digunakan untuk menentukan variabel. Sekalipun alat dan teknik sudah standar, tetapi pelaksana di belakang alat tetap merupakan faktor yang mengandung kesalahan
Kesalahan analitis: terjadi akibat kesalahan analisis
Pengumpulan data: sumber data, cara pengambilan, pemilahan jenis data, pengolahan dan pemrosesan data.
Representasi data: kerapatan/kepadatan, jumlah dan sebaran data, bukan hanya berdasarkan hitungan statistik belaka, tetapi harus memperhatikan aspek genetik.
Analisis data hingga interpretasi hasil analisis.
Membangun model geologi batubara dan menentukan model eksplorasi batubara
Apabila coal explorationist tidak dikondisikan bekerja secara terencana, berdasarkan konsep eksplorasi, dan berpikir kritis, maka kesalahan interpretasi dapat semakin besar
Obyek geologi dikendalikan faktor genetik (proses Obyek geologi dikendalikan faktor genetik (proses geologi)geologi) 1. Kesalahan akibat hipotesa yang diyakini
explorationist
Apabila lapisan batubara di intrusi oleh
batuan beku, maka dapat menjadi
batubara berkualitas baik
2. Perubahan seragam dan anggapan kemenerusan tubuh endapan batubara sepanjang jurus dan kemiringan, kasus penampang perhitungan cadangan
3. Anggapan kesamaan lingkungan geologi endapan
batubara. Model geologi batubara harus dibangun
4. Penerapan model lingkungan pengendapan yang masih bersifat regional (formasi atau satuan batuan)
5. Anggapan kesamaan antara model geologi regional (proses geologi yang membentuk endapan batubara pada waktu tertentu) dan model geologi rinci (bentuk, dimensi dan
hubungan endapan batubara dengan geologi sekelilingnya)
6. Korelasi penampang bor tidak mendasarkan titik-titik kesamaan waktu, tetapi bidang kesamaan waktu, sehingga berbeda dengan kenyataan di lapangan.
7. Anggapan kesamaan kemenerusan kedudukan lapisan batuan sepanjang on strike maupun cross strike
8. Penggunaan/perubahan skala peta topografi atau geologi harus memperhatikan kaidah kartografi.
1. Peletakan prisma/rod tidak sesuai topografi dan profil
2. Penentuan interval kontur berdasarkan aturan 1/2.000 skala peta.
3. Pengukuran kedudukan perlapisan antara cara dip direction dan sisi east (yang umum digunakan oleh geologist)
Anggapan alat canggih dan teknik mutakhir mengatasi semua permasalahan obyek geologi
Alat harus dikalibrasi atau diterapkan sesuai obyek (karakteristik)
4. Pengukuran penampang stratigrafi terukur antara metode kompas-tali dan metode Jacob staff
5. Pengukuran ketebalan lapisan batuan pada lintasan penampang stratigrafi terukur menggunakan rata-rata variasi kemiringan
6. Plotting simbol kedudukan lapisan batuan pada peta skala besar
7. Anggapan kedudukan perlapisan bermakna bidang
(titik !).
8. Rekonstruksi penampang geologi antara menggunakan tabel koreksi (umum beredar di kalangan geologist) dan penerapan hukum V dengan kontur struktur.
9. Anggapan peta geologi bermakna 2D (3D!). 10. Peta lintasan dan lokasi pengamatan adalah fakta (atau data) yang diperoleh dari lapangan, sehingga belum ada analisis di dalamnya.
11. Garis kesamaan nilai: isopach, isocal, isosulphur,
isoash, isomoist
12. Pengelompokkan jenis data: kedudukan, kekar, cleat
batubara, primer/sekunder atau syngenetic/epigenetic.
13. Pengukuran tebal lapisan batuan pada singkapan, inti
bor, alat ukur
14. Standarisasi perekaman data: deskripsi, profil, kedudukan lapisan.
15.Perhitungan dengan planimeter (manual/digital) dan
metode koreksi minimal dilakukan 2 kali dengan arah berlawanan atau variasi pembacaan di
bawah 2% dari rata-rata.
16.Penentuan koordinat (posisi dan elevasi) apakah cara grafis, GPS biasa atau GPS Trimble 2000.
17.Membandingkan penampang bor dan penampang
log sumur.
Akibat anggapan bahwa obyek geologi dapat di statistik atau Dirata-rata tanpa memperhatikan aspek genetik dari obyek geologi tsb
1. Analisis data kedudukan lapisan batuan, analisis struktur lipatan
2. Pembagian blok yang tidak seimbang sesuai hukum rata-
rata
3. Pemilihan metode yang tidak sesuai karakteristik endapan
batubara, pemercontoan atau perhitungan cadangan.
4. Penentuan kadar suatu endapan batubara.
5. Pertimbangan pembobotan dalam perhitungan tonase
(berat): metode aritmatik sederhana atau rata-rata perhitungan, pembobotan tebal (rata-rata
ketebalan), pembobotan luas (rata-rata luas), pembobotan
volume (rata-rata volume) atau pembobotan tonase (rata-
rata berat).
Faktor subyektif coal explorationist berperan besar sebagai sumber timbulnya kesalahan di dalam eksplorasi.
Coal explorationist juga sekaligus berperan penting untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang muncul.
Coal explorationist harus memperhatikan keseluruhan perolehan data, pemilahan jenis data, pemrosesan data, penentuan metode, peralatan dan analisis data seluruh rangkaian kegiatan eksplorasi.
Mampu menentukan karakteristik endapan batubara dan proses-proses geologi yang mengendalikannya agar diketahui secara lebih baik spesifikasi batubara, ukuran, bentuk, sebaran, dan kemenerusan
Memaksimalkan kelengkapan dan tingkat kepercayaan data eksplorasi dengan membuat standarisasi genetik pengumpulan, pemilahan jenis data, pemrosesan dan analisis data eksplorasi.
Memanfaatkan secara maksimal semua data faktual eksplorasi.
Menentukan tingkat ketelitian yang merupakan derajat kebenaran yang dikehendaki sesuai sistem eksplorasi.
Bagi explorationist dituntut berkemampuan memindahkan fakta menjadi data secara apa adanya.
Kepadatan data sebagai data dasar yang dapat dipercaya harus diperlakukan sesuai dengan kendali lingkungan geologi dan proses-proses geologi yang menyertainya.
Coal explorationist harus menyadari bahwa di dalam dirinya membawa kesalahan akibat faktor subyektif si explorationist itu sendiri.
Exploration Error, Dr. H.Bambang Kuncoro MT., ITB, Bandung, 2001
Prosedur Mapping, PT. Kaltim Prima Coal, 2001Prosedur Explorasi, PT. kaltim Prima Coal, 2002
TERIMA KASIH