ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1...

27
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI DE NGAN MENTER! NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, MENTER! HUKUM DAN HAM, MENTER! KEUANGAN, DAN MENTER! PENDIDIKAN NASIONAL (RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEARSIPAN) Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat Ke Sifat Rapat Deng an Hari I T anggal Pukul T em pat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara Anggota Nama Anggota 2009-2010 I Rapat Kerja (RAKER) Terbuka 1. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 2. Menteri Hukum dan Ham (diwakili) 3. Menteri Keuangan (diwakili) 4. Menteri Pendidikan Nasional (diwakili) Rabu, 16 September 2009 14.00 WIB-selesai Ruang Rapat Komisi II DPR-RI (KK. Ill/Gd Nusantara) Ora. Hj. Ida Fauziah (Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ora. Nurani Bodroini/Kabagset Komisi II DPR-RI 1. Laporan Panitia Kerja 2. Pendapat Akhir Mini Fraksi dan Pemerintah 3. Pengambilan Keputusan Draft RUU Tentang Kearsipan 4. Penandatangan Draft RUU Tentang Kearsipan 5. Penutup. 32 dari 52 orang Anggota Komisi II DPR RI 20 orang ljin Pimpinan Komisi II DPR RI : 1. E.E. Mangindaan, S.IP (F.PD/Ketua) 2. Ir. Sayuti Asyathri (F·PAN/Wakil Ketua) 3. Ora. Hj. Ida Fauziah (F·KB/Wakil Ketua) Fraksi Partai Golkar : Fraksi Kebangkitan Bangsa : 4. Ors. Made Suwendha 26. Ors. H. Saifullah Ma'shum 5. H. Andiwahab OT. Majokayo, SH, HK 27. A. Ch. Saifuddin Zuhri Alhadi, S.IP 6. Ors. H. Sulaeman Effendi 28. Pieter Wona 7. H. Abdul Nurhaman, SIP, S.Sos, M.Si 8. Ors. H. Priyo Budi Santoso 9. Mustokoweni Murdi, SH 10. Prof. Ors. H. Rustam E. Tamburaka, MA 11. dr. H. Abdul Gafur ARSIP DPR RI

Transcript of ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1...

Page 1: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

DE NGAN MENTER! NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, MENTER! HUKUM DAN HAM,

MENTER! KEUANGAN, DAN MENTER! PENDIDIKAN NASIONAL (RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEARSIPAN)

Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis Rapat Rapat Ke Sifat Rapat Deng an

Hari I T anggal Pukul T em pat Rapat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Acara

Anggota

Nama Anggota

2009-2010 I Rapat Kerja (RAKER)

Terbuka 1. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 2. Menteri Hukum dan Ham (diwakili) 3. Menteri Keuangan (diwakili) 4. Menteri Pendidikan Nasional (diwakili) Rabu, 16 September 2009 14.00 WIB-selesai Ruang Rapat Komisi II DPR-RI (KK. Ill/Gd Nusantara) Ora. Hj. Ida Fauziah (Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ora. Nurani Bodroini/Kabagset Komisi II DPR-RI 1. Laporan Panitia Kerja 2. Pendapat Akhir Mini Fraksi dan Pemerintah 3. Pengambilan Keputusan Draft RUU Tentang Kearsipan 4. Penandatangan Draft RUU Tentang Kearsipan 5. Penutup. 32 dari 52 orang Anggota Komisi II DPR RI 20 orang ljin

Pimpinan Komisi II DPR RI : 1. E.E. Mangindaan, S.IP (F.PD/Ketua) 2. Ir. Sayuti Asyathri (F·PAN/Wakil Ketua) 3. Ora. Hj. Ida Fauziah (F·KB/Wakil Ketua)

Fraksi Partai Golkar : Fraksi Kebangkitan Bangsa : 4. Ors. Made Suwendha 26. Ors. H. Saifullah Ma'shum 5. H. Andiwahab OT. Majokayo, SH, HK 27. A. Ch. Saifuddin Zuhri Alhadi, S.IP 6. Ors. H. Sulaeman Effendi 28. Pieter Wona 7. H. Abdul Nurhaman, SIP, S.Sos, M.Si 8. Ors. H. Priyo Budi Santoso 9. Mustokoweni Murdi, SH 10. Prof. Ors. H. Rustam E. Tamburaka, MA 11. dr. H. Abdul Gafur

ARSIP D

PR RI

Page 2: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Fraksi Partai Oemokrasi Indonesia Perjuangan : 12. Ora. Eddy Mihati, M.Si 13. Ir. Sutjipto 14. Hj. Tumbu Saraswati, SH 15. Ors. Agustinus Glarus 16. Ganjar Pranowo

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan : 17. Tgk. H. Muhammad Yus 18. DR. H. Romzi Nihan, S.IP, M.Si 19. Ors. Hadimulyo, M.Sc 20. Ors. H. A. Chozin Chumaidy

Fraksi Partai Oemokrat : 21. Bambang Sutjipto Syukur, SH 22. Ignatius Mulyono 23. H. Anwar Yunus, SH 24. Ors. Barnstein Samuel Tundan

Fraksi Partai Amanat Nasional : 25. H. Hermansyah Nazirun, SH

Anggota yang berhalangan hadir (ljin): 1. ldrus Marham (F-PG/Wakil Ketua) 2. Ors. Eka Santosa(f ·POIP/Wakil Ketua) 3. Ors. Ferry Mursyidan Baldan 4. N. Nehen, S.Pd, MM 5. Hj. Nurhayati Yasin Limpo 6. DR. Yasona. H. Laoly, SH, MA 7. H. Fachruddin 8. Ors. Soewarno 9. Alexander Litaay 10. H. Djuhad Mahja, SH, M.Kn

ORA. HJ. IOA FAUZIYAH/F-KB:

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera : 29. Ir. Untung Wahono, M.Si 30. Agus Purnomo, S.IP 31. H. Jazuli Juwaini, MA

Fraksi Bintang Pelopor Oemokrasi :

Fraksi Partai Bintang Reformasi :

Fraksi Partai Oamai Sejahtera : 32. Pastor Saut M. Hasibuan

11. Ora. Lena Maryana Mukti 12. Sugiyardi 13. DR. IR. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. 14. Hj. Nidalia Djohansyah Makki 15. Ors. H. A. M. Fatwa 16. H. M. Khaidir M. Wafa 17. Ors. Mahfudz Siddiq, M.Si 18. Jamaluddin Karim, SH 19. Prof. DR. M. Ryaas Rasyid, MA 20. Ors. Zulhendri Chaniago

Assalamua/aikum Warrrahmatu/ahi Wabarakatuh, Se/amat siang dan salam sejahtera untuk kita semua,

Yang terhormat saudara Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Serta seluruh jajarannya, Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM dan seluruh jajarannya, Yang terhormat saudara Menteri Pendidikan Nasional serta jajarannya atau yang mewakili, Yang terhormat saudara Menteri Keuangan beserta jajaran atau yang mewakili, Pimpinan dan Anggota Komisi II yang saya hormati, T erlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah kepada kita sekalian sehingga pada siang hari ini kita bisa hadir dalam Rapat Kerja Komisi II DPR RI dalam rangka pembicaraan Tingkat Satu Pengesahaan RUU Tentang Kearsipan dalam kondisi sehat walafiat. Sesuai dengan laporan Sekretariat Rapat Kerja pada hari ini daftar telah ditandatangani oleh 24 orang Anggota, 5 orang lzin,9 dari 10 fraksi yang ada di Komisi dengan demikian maka kuorum telah terpenuhi dan telah sesuai dengan Ketentuan Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya buka dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

(KETUK PALU 1 KALI)

Selanjutnya kami menyampaikan terima kasih kepada saudara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili, Menteri Pendidikan Nasional atau

ARSIP D

PR RI

Page 3: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

yang mewakili, Menteri Keuangan serta jajarannya atau yang mewakili atas kesediannya menghadiri Rapat Kerja pada siang hari ini. Demikian juga kepada seluruh anggota Komisi II DPR RI. saya ingin menawarkan dan meminta persetujuan kepada bapak, ibu sekalian agenda Rapat Kerja pada siang hari ini:

1. Pengantar Ketua Rapat 2. Laporan Panitia Kerja 3. Pendapat Akhir Mini Fraksi dan Pemerintah 4. Pengambilan Keputusan Draft RUU Tentang Kearsipan 5. Penandatangan Draft RUU Tentang Kearsipan 6. Penutup.

ltu agenda kita dan saya juga minta persetujuan dari bapak, ibu sekalian rapat akan kita akhiri pada jam 16.00 WIB.

(KETUK PALU 1 KALI)

Saudara Menteri atau yang mewakili, Pimpinan dan Anggota Komisi II yang saya hormati, Sekarang kita masuk kepada acara berikutnya ini memang kita lebh cepat lebih baik pak

untuk melanjutkan, Memasuki acara berikutnya yaitu laporan dari Panitia Kerja soal menjalankan tugas

pembahasan, perumusan dan sinkronisasi materi RUU Tentang Kearsipan dan untuk mempersingkat waktu saya persilahkan kepada pak Sayuti sebagai Ketua Panja untuk menyampaikan laporannya.

Silahkan pak.

IR. SAYUTI ASYATHRl/F·PAN: Terima kasih lbu Ida yang kami hormati, Assa/amualaikum Warramatulahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat saudara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Keuangan atau yang mewakili, Yang terhormat saudara Pimpinan dan Anggota Komisi II DPR RI dan seluruh hadirin yang

kami hormati, Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah

SWT karena hanya atas perkenannya kita dapat menghadiri Rapat Kerja Komisi II DPR RI dalam keadaan sehat walafiat. Pada kesempatan ini perkenankan kami melaporkan perkembangan penyelesaian Rancangan Undang-Undang Tentang Kearsipan. Melalui surat Nomor R.28/TEST/6/2009 Tanggal 8 Juni 2009 Perihal Rancangan Undang Tentang Kearsipan dan menugaskan Menteri Negara Pendayagunaan aparatur Negara. Menter! Hukum dan HAM, Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Keuangan untuk membahas Rancangan Undang-undang tersebut bersama-bersama DPR RI dan Rapat Sadan Musyawarah pada tanggal 19 Juni 2009 memutuskan penanganan pembicaraan tingkat satu terhadap Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan menjadi tugas Komisi II DPR RI. Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan ini telah mengalami pembahasan secara mendalam melalui serangkaian rapat sesuai mekanisme baik di Tingkat Raker, Panja, Timus dan Timsin. Selain itu juga dilakukan RDP, RDPU dengan para ahli untuk memperoleh masukan-masukan untuk penyempumaan rumusan RUU yang ada.

Komisi II DPR RI mengalami pembicaraan Tingkat Satu Raker dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Keuangan pada tanggal 29 Juni 2009. Untuk mendengarkan penjelasan pemerintah, pandangan dan pendapat fraksi-fraksi atas penjelasan pemerintah terhadap RUU Tentang Kearsipan dilanjutkan Raker pada T anggal 24 Agustus 2009 untuk mendengarkan tanggapan pemerintah terhadap Rancangan Pendapat Fraksi-fraksi.

ARSIP D

PR RI

Page 4: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Dalam rangka menindaklanjuti Rapat Kerja tersebut dilakukan RDPU-RDPU untuk memperoleh masukan guna penyempurnaan rumusan RUU Tentang Kearsipan dan berbagai kalangan dan masukan tersebut dibahas pada Tanggal 26 Agustus 2009 dilanjutkan dengan pembahasan DIM dari Fraksi-fraksi sehingga terhitung sejak pembahasan di Tingkat Panja hingga sekarang waktu yang dibutuhkan kurang lebih satu bulan. Meskipun penyelesaian pembahasan RUU ini dibilang lebih singkat waktunya dibanding penyelesaian RUU lainnya namun ini bukan berarti Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan ditangani dan dibahas secara tergesa-gesa justru sebaliknya ditengah keterbatasan waktu yang ada hari ini adalah memacu pembahasan RUU In menjadi berjalan lebih efektif dan fokus. Dalam forum Panja telah dilakukan pendalaman untuk penyempurnaan Rancangan Undang-undang ini khususnya pada rapat konsinyering dari tanggal 4 sampai dengan 6 September 2009 dan rapat dilanjutkan pada tanggal 7 sampai dengan 12 September 2009 yang hasilnya secara singkat dilaporkan pada Rapat Kerja pada hari ini. Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan yang akan ditetapkan ini memberikan dasar yang kuat bagi pengelolaan kearsipan nasional secara utuh dan menyeluruh. Penyelenggaraan kearsipan yang diatur disini bukan hanya mencakup lembaga-lembaga negara tetapi juga lembaga pendidikan terutama organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan. Secara umum Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan ini mengatur lima hal pokok:

1. Lingkup Penyelenggaraan Kearsipan disini diatur soal pertanggungjawaban kearsipan, jenis-jenis arsip, sistem kearsipan nasional, sistem informasi kearsipan nasional jaringan informasi kearsipan nasional, organisasi kearsipan, sumber daya manusia yang berkaitan dengan kearsipan, sarana dan prasarana, perlindungan dan penyelematan arsip, sosialisasi kearsipan dan pendanaan.

2. Pengelolaan Arsip Dinamis mencakup pengaturan Tentang ruang lingkup pengelolaan, pelaksanaan pengelolaan, penggunaan dan pemeliharaan arsipa dinamis, arsip vital dan kewajiban pencinta arsip.

3. Pengelolaan Arsip Statis disini diatur tentang ruang lingkup dan pelaksanaan pengelolaan arsip statis, reservasi arsip statis, akses terhadap arsip statis, kewajiban dan tugas lembaga kearsipan, arsip daerah dan arsip perguruan tinggi

4. Organisasi Profesi Arsiparis dan peran serta masyarakat 5. Ketentuan sangsi mencakup sangsi administratif dan sangsi pidana

Dibandingkan dengan draft awal Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan yang disampaikan Presiden/Pemerintah maka naskah akhir Rancangan Undang-undang yang ada sekarang ini sudah jauh berbeda setelah mengalami serangkaian pembahasan dalam rapat-rapat. Draft awal terdiri dari 8 Bab dan 83 Pasal, saat ini sudah berubah menjadi 11 Bab dan 92 pasal. Ada substansi yang dihilangkan, ditambah dan atau disempurnakan disamping penyesuaian redaksional sesuai dengan kaidah bahasa dan penyesuaian struktur penyajian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Secara umum berkaitan dengan penambahan substansi perubahan-perubahan tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Dalam ketentuan Umum ada Penambahan Subtansi yaitu adanya pengertian tentang Arsip Terjaga, Arsip Umum, Lembaga Negara, Perusahaan, Unit Pengolah, Sistem Kearsipan Nasional, Sistem lnformasi Kearsipan Nasional dan Daftar Pencarian Arsip.

2. Hal-hal ini kemudian diatur lebih lanjut dalam batang tubuh. Ada penambahan substansi tentang maksud, tujuan, asas dan ruang lingkup. Bab ini

mengatur tentang maksud dan tujuan dari penyelenggaraan kearsipan, asas umum yang digunakan dalam penyelenggaraan kearsipan tersebut serta ruang lingkup yang diatur dalam Rancangan Undang -undang ini. Terdapat perubahan nomenklatur, substansi dan rumusan tentang Arsip Perguruan Tinggi yang semula disebut arsip universitas yang diartikan sebagai unit organisasi perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan di lingkungan perguruan tinggi. Penambahan substansi baru tentang perlindungan dan penyelamatan terhadap Arsip yang keberadaannya berada didalam maupun di luar wilayah NKRI sebagai bahan pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.

ARSIP D

PR RI

Page 5: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Dalam hal perlindungan dan penyelematan arsip, ada tambahan substansi yang penting berkaitan dengan perlindungan dan penyelamatan Arsip di Bidang Kependudukan, Kewilayahan, Kepulauan, Perbatasan, Perjanjian lnternasional, Kontrak Karya dan masalah-masalah pemerintahan yang strategis. Penambahan substansi baru tentang sosialisasi kearsipan bahwa sosialisasi dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan dan penyuluhan serta penggunaan berbagai serta penggunaan berbagai sarana media komunikasi dan informasi dan ditujukan kepada lembaga negara pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, perusahaan dan perorangan. Penambahan substansi tentang tanggungjawab dan kewajiban pejabat untuk melakukan pemberkasan dan melaporkan Arsipnya kepada ANRI dalam kegiatan yang berkaitan dengan kependudukan, kewilayahan, kepulauan, perbatasan, perjanjian internasional, kontrak karya dan masalah pemerintahan yang strategis. Ada penambahan substansi dan perumusan baru tentang otentikasi disini diatur tentang Lembaga Kewenangan Kearsipan melakukan Otentikasi Arsip Statis dengan dukungan pembuktian, peralatan dan teknologi serta koordinasi dengan istansi terkait.

Terkait dengan peran serta masyarakat terdapat penambahan substansi mengenai penghargaan dan imbalan bahwa pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan dan penyelamatan Arsip dan lmbalan kepada anggota masyarakat yang berperan serta dalam penyerahan Arsip yang masuk dalam kategori Daftar Pencarian Arsip. Ada penambahan substansi dan perumusan baru tentang ketentuan yang berkaitan dengan sangsi administratif dan ketentuan pidana, rumusan yang baru lebih rinci dan relatif komprehensif dibanding draft awal yang diajukan.

Demikianlah beberapa contoh perubahan yang telah dicapai selama pembahasan Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan ini. Perubahan tentu saja juga terjadi pada segi redaksional serta tata letak bab, pasal dan ayat sesuai dengan perubahan-perubahan substansi tersebut. Semuanya sudah mengalami sinkronisasi sehingga Rancangan Undang-undang ini terasa sistematis dan mudah-mudahan lebih luas cakupannnya.

Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi II DPR RI, Saudara Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Hukum dan HAM,

Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Keuangan selaku wakil Pemerintah dan hadirin yang kami hormati,

Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Arsip Nasional Republik Indonesia, Departemen Hukum dan HAM, Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Keuangan beserta jajarannya yang bersama-sama anggota Komisi II DPR RI telah membahasa Rancangan Undang­undang secara mendalam dengan cermat, tekun, terbuka dan berlangsung dalam suasana demokratis walaupun kami telah berusaha mencapai hasil yang maksimal tentu saja kami pun menyadari dan mengakui bahwa masih ada kekurangan, kelemahan atau kesalahan baik dalam proses pembahasan maupun hasil akhir yang telah dirumuskan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada rekan-rekan dari media massa baik cetak maupun elektronik yang telah mempublikasikan proses pembahasan Rancangan Undang Tentang Kearsipan serta kepada semua pihak yang telah secara aktif ikut guna penyempurnaan rumusan materi rancangan undang-undang ini apabila ada kesalahan baik dalam proses pembahasan maupun dalam penyampaian laporan ini dengan segala kerendahan hati kami mohon dimaafkan.

Selanjutnya perkenankan kami menyampaikan Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan kepada Rapat Kerja ini guna mendapatkan persetujuan bersama dalam pengambilan keputusan Tingkat Satu ini dan untuk selanjutnya dibawa ke pembicaraan Tingkat Dua guna pengambilan keputusan dan disahkan menjadi Undang-undang pada Rapat Paripurna yang dijadwalkan pada tanggal 28 September 2009.

Terima kasih. Wassalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh,

Pimpinan Panja Komisi II DPR RI, Ketua,

Ir. Sayuti Ashatiri A-152

ARSIP D

PR RI

Page 6: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

KETUA RAPAT: Terima kasih pak Sayuti dan juga seluruh anggota, terima kasih kepada seluruh anggota

panja yang sudah bekerja keras menyelesaikan Undang-undang RUU Kearsipan ini. Terhadap laporan yang disampaikan oleh Ketua Panja saya ingin menawarkan dan mendapatkan persetujuan dari bapak, ibu sekalian apakah laporan tersebut dapat disetujui?

(KETUK PALU 1 KALI)

Selanjutnya setelah laporan dari Ketua Panja tadi sudah mendapatkan persetujuan dari bapak, ibu sekalian selanjutnya adalah penyampaian persetujuan atau pendapat akhir mini fraksi­fraksi yang saya kira seperti biasa saja secara berurutan mulai dari fraksi besar sampai kemudian yang terkecil.

Baik, mulai dari fraksi PDS silahkan juru bicaranya.

PASTOR SAUT M. HASIBUAN/F-PDS: Yang saya hormati lbu Pemimpin dan Pemimpin Komisi II, Rekan-rekan Anggota Komisi II Panja maupun Pansus dan yang saya hormati bapak

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan yang saya hormati yang mewakili Menteri Hukum dan HAM,

Yang saya hormati yang mewakili Pendidikan Nasional dan Kepala Arsip Nasional, Hadirin yang berbahagia,

lzinkanlah kami menyampaikan Assalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh, Salam Damai Sejahtera, Syalom,

Pada kesempatan yang berbahagia ini sungguh kita layak menyampaikan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat pengasihannyalah kita dapat pada kesempatan ini dapat bertemu dan membicarakan Rancangan Undang-undang yang akan kita putuskan pada hari ini.

Pimpinan yang saya hormati, Bahwa Arsip merupakan rekaman informasi yang terekam dalam bentuk dan media

apapun kegiatan Administrasi tidak terlepas dari arsip karena secara otomatis kegiatan administrasi akan menghasilkan Arsip, dinamika penyelenggara kehidupan berbangsa dan bernegara berkembang dengan sangat cepat dan hal itu mempengaruhi akan pelaksanaan penyelenggaran arsip pemerintahan maupun arsip swasta dan lain-lain, perkembangan tehnologi informasi dan komunikasi yang cepat tersebut akan membutuhkan peraturan dan membutuhkan peraturan perundang-undangan yang memadai.

Melihat Undang-undang Kearsipan Nomor 7 Tahun 1971 yang sudah tidak dapat lagi diandalkan keberadaannya dan pada perkembangan saat ini diperlukan pembaharuan secara tepat dan benar akan undang-undang tersebut agar dapat mengikuti dan dapat melakukan tugas, tanggungjawabnya untuk mengarsipkan ketatanegaraan dan pembangunan bangsa dan negara, diharapkan pula undang-undang yang akan kita selesaikan dan akan kita tetapkan pada hari ini akan dapat dipakai dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan bangsa dan negara.

Pimpinan dan hadirin yang saya hormati, Fraksi Partai Damai Sejahtera DPR RI telah memberikan substansi dan kebutuhan dari

Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan maka kami berpendapat sebagaian besar materi pengaturan dalam RUU ini selain menggunakan peristilahan yang sulit dipahami masyarakat secara umum juga memuat ketentuan yang telah diatur dalam peraturan pemerintah untuk melaksanakan Undang-undang No 7. Maka dalam hal ini partisipasi dari semua pihak diperlukan untuk melahirkan suatu undang-undang yang baru bermanfaat tepat guna. Melihat Undang-undang No 7 Tahun 1971 dengan direvisinya Undang-undang Kearsipan Pengusung beberapa perbaikan dan substansi, salah satunya adalah keterlibatan tehnologi dalam pengelolaan kearsipan. Selain disebutkan pada bagian Menimbang dan selanjutnya maka prasarana dan sarana kearsipan dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan tehnologi informasi dan komunikasi

ARSIP D

PR RI

Page 7: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

dimana pemanfaatan tehnologi berguna untuk melindungi Arsip dalam konteks yang sama juga dan juga disinkronkan dengan Undang-undang lnformasi dan transaksi elektronik bentuk sinkronisasi ini yang telah terlibat dalam definisi arsip itu sendiri.

Selanjutnya pengertian atau definisi mengenai Arsip mengalami perluasan untuk mengakomodasikan konsep undang-undang inti jika dibandingkan dengan undang-undang lama hanya dikenal dua jenis arsip yakni dinamis dan statis sementara Rancangan Undang-undang Kearsipan yang baru menawarkan tiga jenis tambahan yakni Arsip Vital, Arsip Aktif, Arsip lnaktif dan diluar pasti ada RUU ini juga membuat kategori Arsip Nasional, Arsip Daerah, Arsip Provinsi, Arsip Daerah Kabupaten dan Arsip-arsip lain di bidang Pendidikan Nasional.

Selain penyempurnaan substansi Rancangan Undang-undang Kearsipan juga mengusung paradigma baru jika di Undang-undang yang lama urusan kearsipan hanya untuk kepentingan pemerintah semata maka dalam Rancangan Undang-undang Kearsipan ini justru memberikan ruang partisipasi publik yang cukup luas mulai dari urusan inspeksi hingga penyelenggaran pendidikan dan pelatihan kearsipan. Pengaturan khusus mengenai partisipasi masyarkat dirumuskan dalam pasal 68, pasal 70, pasal 71 dan pasal 73. Yang uniknya di satu sisi RUU ini memberi ruang partisipasi yang cukup luas bagi masyarakat namun disisi lain Rancangan Undang­undang Kearsipan juga menebar ancaman pidana yang lebih menakutkan ketimbang undang­undang lama, tidak hanya itu Rancangan Undang-undang ini juga memberikan peluang kepada Lembaga Pencipta Arsip untuk menghalangi akses publik terhadap Arsip dengan berbagai alasan, salah satunya jika Arsip dibuka akan menghambat proses penegakan hukum maka pentingnya penyempurnaan-penyempurnaan Undang-undang dimaksud adalah dalam rangka harmonisasi Materi Undang-undang Kearsipan dengan Undang-undang lainnya yang terkait. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk merumuskan norma yang lebih rinci dan komprehensif dalam satu Undang­undang Kearsipan sehingga dapat menjadi landasan hukum yang kuat bagi penyelenggaraan, pengelolaan kearsipan yang terintegrasi.

Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan dan para pemimpin bangsa, Menteri-menteri dan seluruh jajaran,

Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan tersebut diatas maka Fraksi Damai Sejahtera DPR RI menyetujui Rancangan Undang-undang Tentang RUU Kearsipan agar segera diteruskan kepada mereka untuk ditetapkan menjadi Undang-undang. Fraksi kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang memberikan sumbangsih pemikiran dan para pakar dari fraksi-fraksi DPR RI maupun pemerintah dan seluruh Orde Bangsa yang telah memberikan upaya bagi terjadinya Rancangan Undang-undang menjadi Undang-undang.

Akhirnya kami menyampaikan salam Damai Sajahtera, Syalom, Wassalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh,

KETUA RAPAT: Terima kasih pak Pastur, berikutnya kami persilahkan dari Fraksi PBR.

DRS. ZULHENDRI CHANIAGO/F·PBR: Bismilahirrahmannirohim,

PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEARSIPAN

Disampaikan pada Rapat Kerja Komisi II dengan DPR RI

Dengan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Keuangan RI, Menteri Pendidikan Nasional RI serta Menteri Hukum dan HAM RI Tanggal 16 September 2009,

Juru Bicara Zulhendri Chaniago Nomor Anggota A-290

ARSIP D

PR RI

Page 8: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Saudara Pimpinan Sidang dan Para Anggota Dewan yang terhormat, Yang kami hormati Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik

Indonesia, Menteri Keuangan Republik Indonesia atau yang mewakili, Menteri Pendidikan Nasional RI atau yang mewakili serta Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia atau yang mewakili, segenap pers dan

segenap hadirin yang kami muliakan,

Assalamualaikum Warrahamatulahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera untuk kita semuanya, Pada kesempatan yang berbahagia ini tentunya tiada kata yang pantas terucap selain puja

dan puji syukur yang tak terhingga atas segala rahmat dan nikmat yang telah Allah SWT berikan sehingga kita semua dapat hadir dalam Rapat Kerja Komisi II, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam rangka memberikan pendapat akhir Mini Fraksi terhadap Rancangan Undang­undang Tentang Kearsipan,

Pimpinan Sidang, Para Anggota Dewan, Hadirin yang terhormat, karakter negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Negara Kepulauan/ Archipelage States menempatkan Arsip sebagai instrumen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Arsip menggambarkan dan mencerminkan jati diri bangsa dan sekaligus menjadi simpul pemetsatu bangsa, arsip adalah informasi yang terlahir dari setiap kegiatan administratif namun bukan sekedar informasi yang berfungsi secara administratif. Satu hal mendasar yang membedakan Arsip dari informasi lain adalah bahwa Arsip mempunyai nilai pembuktian yang sangat diperlukan bagi setiap kehidupan mulai dari orang perorangan sampai dengan kehidupan kenegaraan dan pemerintahan. Begitu pentingnya Arsip maka kekeliruan dalam pengelolaannya dapat menyebabkan organisasi tersebut tetap berjalan sebagaimana mestinya atau bahkan kelangsungan hidupnya dapat terancam. Arsip mengandung informasi yang merupakan sumber berharga dan aset bisnis yang sangat penting. hal dikarenakan Arsip statis tidaklah semata-mata berisi kesejahteraan, kesejarahan tetapi juga berisi tentang masalah-masalah yang menyangkut seluruh Aspek Kehidupan masyarakat seperti politik, ekonomi, sosial, perdagangan, budaya, agama, militer, kesehatan dan sebagainya. Arsip inilah yang digunakan sebagai bahan perbandingan, sebagai petunjuk bagi langkah-langkah terhadap suatu kebijakan sebagai pedoman teknis dibidang pembangunan, sumber keterangan suatu masalah dan kejadian, catatan mengenai kegiatan perorangan atau kelompok. Oleh karenanya, pendekatan yang sistematis terhadap manajemen ar merupakan hal yang penting bagi organisasi dan masyarakat untuk melindungi dan melestarikan arsip-arsip sebagai bukti yang tetap dari segala tindakan atau aktivitas yang telah dilaksanakan. Namun sangat disayangkan bahwa selama ini di negara Indonesia pengelolaan kearsipan masih sangat kurang perhatian dari pemerintah. Undang-undang yang mengatur tentang bagaimana pengelolaan Kearsipan Negara sudah sangat usang dan tidak pemah ada pembaharuan sehingga sampai saat ini sudah begitu banyak bukti­bukti sejarah yang telah hilang diakibatkan lemahnya pengelolaan arsip ini.

Hadirin yang kami hormati. Sejalan dengan penyelenggaraan pemerintahan yang semakin demokratis, maka arsip

semakin memiliki peran strategis ketika dikaitkan dengan penerapan prinsip good governance da penyelenggaraan pemerintahan, yang mengedepankan aspek transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat. Dalam hal pengelolaan ar ini dibutuhkan keterampilan khusus yang kita kenal dengan arsiparis. Tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini kita memiliki tenaga arsiparis yang masih sangat minim baik dari segi kuantitas juga kualitas, sedangkan peranan dari para arsiparis tidak daspat dipisahkan dari kegiatan pengelolaan arsip. Karena di tangan seorang arsiparis yang terampil dan profesional, didukung dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai, maka pengelolaan kearsipan akan berjalan dengan baik. Untuk itu dibutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia para arsiparis kita.

Hadirin yang berbahagia. Dari pemaparan diatas, tergambar sangat jelas bahwa pengelolaan sebuah arsip bukanlah

hal yang kecil dan mudah. Butuh perhatian dalam bentuk undang-undang yang secara khusus mengatur segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan arsip tersebut. Dengan mengucapkan "bismil/ahirrahmanirrahim" Fraksi Partai Bintang Reformasi menyatakan menyetujui

ARSIP D

PR RI

Page 9: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Rancangan Undang-Und"ang Tentang Kearsipan, untuk dilanjutkan pembahasannya dan disahkan pada Sidang Paripurna.

Demikianlah Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Bintang Reformasi. Semoga dengan terbentuknya Undang-Undang tentang Kearsipan ini nantinya dapat menciptakan manajemen pengelolaan kearsipan dan tenaga-tenaga arsiparis yang handal, sehingga arsip nasional kita dapat terjaga dan terus dapat disaksikan oleh para generasi kita dimasa yang akan datang.

Billahit Taufiq wal Hidayah Wassa/amu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 16 September 2009

Bursah Zarnubi, SE/A-292 Ketua

KETUA RAPAT:

Zainal Abidin Hussein, SE/A-286 Sekretaris

Selanjutnya pendapat akhir fraksi dari Fraksi BPD. BPD berhalangan hadir tetapi menyampaikan pendapat akhir mininya secara tertulis. Sudah diserahkan ke pimpinan. Prinsipnya adalah menyetujui untuk pembicaraan tingkat II, tidak perlu saya bacakan ini, kita percaya saja.

Baik, Terima kasih BPD. Kami persilahkan, nanti akan disampaikan kepada pemerintah pendapat tertulis dari BPD.

Selanjutnya kami persilahkan dari Fraksi PKS.

UNTUNG WAHONO/F-PKS:

PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR RI

TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEARSIPAN

Oisampaikan oleh : Untung Wahono Nomor Anggota : A-259

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang kami hormat, Pimpinan dan Anggota Komisi II DPR RI, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara RI, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan Nasional,serta Hadirin yang berbahagia.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'a/a yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah shallallahu a/aihi wa sallam, qudwah sekalian manusia, juga kepada keluarga dan para sahabat yang senantiasa mengiringinya yang terus berjuang demi tegaknya kebenaran dan keadilan.

Pimpinan dan Anggota Komisi II, Para Menteri, serta Hadirin yang terhormat. Dengan mengucapkan Alhamdulillah, akhirnya rangkaian proses pembahasan RUU yang

kurang dari satu bulan ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam Rapat Kerja Komisi II dengan

ARSIP D

PR RI

Page 10: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

agenda penyampaian Pendapat Mini Fraksi-Fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Kearsipan ini, perkenankanlah kami mengemukakan beberapa pandangan.

1. Masalah kearsipan selama ini masih dipandang sebelah mata. Masih sering kita jumapi instasi yang kacau dalam menangani arsip-arsipnya sehingga sulit dtiemukan, hilang, atau lebih parah lagi sengaja dibuang atau dimusnahkan karena tidak memahami kebutuhan arsip. Padahal lemahnya sistem kearsipan disadari atau tanpa disadari berdampak pada jati diri bangsa dan menunjukkan betapa lemahnya sistem manajeman di Negara kita. Karenanya, sebagai upaya memelihara dokumentasi rangkaian sejarah bangsa maka arsip sebagai salah satu dokumentasi yang merekam informasi penting bangsa dan Negara harus dikelola dengan baik dan professional.

2. Sistem kearsipan yang dimiliki bangsa ini sudah saatnya menapaki era baru yang dimulai dengan perubahan paradigma dalam memandang rsip sebagai dokumen yang memiliki makna penting dalam proses perjalanan sejarah kebangsaan. Kearsipan sebagai sebuah sistem dengan potret besar harus sudah dimulai penataannya dengan tidak hanya menyempurnakan materi hukum yang memayungi seluruh kebijakannya, tapi juga perubahan mental aparatur pemerintahan dan penyelenggara kearsipan dalam mengelola dan memelihara arsip yang bukan hanya sekedar sebagai tumpukan kertas atau material yang berdebu, barang tidak berguna, yang tidak perlu mendapatkan perhatian serius.

3. Untuk itu, RUU ini diharapkan dapat menyempurnakan materi aturan yang terhimpun dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan yang dipandang sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman khususnya perkembangan dalam ketatanegaraan dan sistem pemerintahan, munculnya berbagai aturan terkait kearsipan, serta perkembangan informasi, teknologi dan komunikasi.

4. Fraksi PKS secara bersama-sama dengan mitra kerja lainnya dalam pembahasan Panjya telah menyelesaikan sejumlah ketentuan baru yang memberikan pengaruh positif bagi upaya penyempurnaan pengelolaan kearsipan, diantaranya. a. RUU ini juga mengatur hal-hal yang baru yang sebelumnya belum diatur dalam

Undang-undang terdahulu, misalnya tentang Sistem Kearsipan Nasional. Sistem lnformasi Kearsipan Nasional dan Jaringan lnformasi Kearsipan Nasional Dengan demikian, di masa yang akan datang kita akan melihat penyelenggaraaan kearsipan yang elbih baik dan komperhensif dengan bangunan sistem yang jelas untuk menunjang pengelolaan arsip yang lebih terkoordinasi dan kerkonsolidasi dengan baik secara nasional.

b. Tanggung jawab dan kewajiban Negara mendapat penekanan yang serius dalam RUU ini untuk mengambil tindakan segera dalam melakukan perlindungan dan penyelamatan arsip Negara dari bencana alam, bencana sosial, perang dan tindakan kejahatan lainnya yang mengandung unsur sabotase, spionase terorisme.

c. RUU ini juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam penyelenggaraan perlindungan penyelematan dan pengendalian mutu kearsipan.

d. Terakhir, sistem penerapan sanksi yang diatur dalam RUU ini diharapkan dapat menegakkan disiplin diantara segenap aparatur penyelenggaraan kearsipan untuk lebih meningkatkan kredibilitas serta kinerjanya secara professional.

Pimpinan dan Anggota Komisi II, Para Menteri, serta Hadirin yang terhormat, Berdasarkan uraian tersebut, dengan mengucapkan Bismillahirohmanirrahim, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menyatakan SETUJU Rancangan Undang-undang tentang Kearsipan diajukan ke Sidang Paripurna DPR RI untuk dilakukan Pengambilan Keputusan Tingkat II dan disahkan menjadi Undang-undang.

Selanjutnya, Fraksi PKS ingin memberikan penekanan bahwa sebagai salah satu upaya mensukseskan agenda reformasi dalam penyelenggaraan adiminstrasi pemerintahan, diperlukan perangkat aturan hukum yang dpat memayungi berbagai aktivitas dalam proses penyelenggaraan dan pengelolaan kearsipan. Agar keberadaannya mampu secara maksimal memberikan kontribusi

ARSIP D

PR RI

Page 11: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

untuk pemenuhan kebutuhan informasi, perlindungan hukum, dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini harus pula didukung oleh kebijakan negara melalui penyiapan SOM kearsipan dan pendanaan yang memadai bagi terwujudnya arsip yang profesional, akurat dan akuntable.

Kepada Pemerintah, Fraksi PKS berpesan agar senantiasa konsisten dan tokus dalam menyiapkan paket kebijakan yang diperlukan, baik peraturan-peraturan pelaksana, ketersediaan anggaran, pembenahan institusi dan peningkatan kualitas sumber daya manusiannya demi terwujudnya berbagai konsepsi yang dituangkan dalam RUU ini dan secara terus menerus dan berkelanjutan. Sementara kepada instansi dan para pihak penyelenggara kearsipan, Kami berharap bahwa dalam proses penyelenggaraannya, seluruh aspek pengaturan maupun pelaksanaan RUU ini di masa yang akan datang tidak ada hak konstitusional warga negara maupun kelompok masyarakat yang dirugikan.

Pimpinan dan Anggota Komisi 111 para Menteri1 serta Hadirin yang terhormat1

Akhirnya, perkenankan Fraksi PKS mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh anggota Komisi II dan Pemerintah serta partisipasi masyarakat yang telah turut serta dalam pembahasan RUU Kearsipan, yang proses pembahasannya hingga hari ini kurang dari satu bilan. Semoga peran yang telah diberikan oleh seluruh kalangan yang telah memberikan kontribusi bagi penyempurnaan perangkat hukum yang dirumuskan dalam rancangan Undang-undang ini, dicatat sebagai amal jariah dan membawa manfaat besar bagi terpenuhinya hak-hak warga negara Indonesia di manapun mereka berada.

Pimpinan dan Anggota Komisi 111 Para Menteri, serta Hadirin yang terhormat, Demikian pendapat akhir mini Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI terhadap Rancangan Undang-undang Kearsipan ini. Semoga apa yang kita putuskan pada masa sidang terakhir sebelum mengakhiri masa tugas ini akan memberikan kemaslahatan bagi kehidupan berbangsa san bernegara, dan Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk memberikan kontribusi terbaik bagi negeri ini.

Billahittaufik Walhidayah, Wassalamu'a/aikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Jakarta. 26Ramadhan1430 H 16 September 2009 M

PIMPINAN FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Ketua1

MAHFUDZ SIDDIQ, M.Si No. Angg. : A-265

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Untung dari FPKS.

Sekretaris1

MUSTAFA KAMAL, SS No. Angg. : A-248

Berikutnya kami persilahkan juru bicara dari Fraksi Kebangkitan Bangsa. ARSIP

DPR R

I

Page 12: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

DRS. H. SAIFULLAH MA'SHUM, M.Sl/F·KB:

PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA DPR RI

TERHADAP RANCANGAN UNDANG·UNDANG TENTANG KEARSIPAN

Dibacakan oleh juru bicara FKB DPR RI: Drs. H. Syaiful/ah Ma'sum Anggota Nomor: A-221

Assalammu'alaikum wr wb Yang terhormat Pimpinan Rapat, Yang terhormat Saudara Menteri Pendayagunaan Aparatura Negara RI, Yang terhormat Saudara Menteri Keuangan RI, Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM RI, Yang terhormat Saudara Menteri Pendidikan Nasional RI, Yang terhormat Saudara Dewan, Hadirin yang berbahagia

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayahNya, pada kesempatan yang berbahagia ini, kita semua diberikan kekuataan dalam menjalankan tugas kedewananan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing ummat manusia untuk senantiasa memperjuangkan nilai-nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan di muka bumi ini.

Pimpinan Rapat yang Kami Hormati,

Dalam era globalisasi, diperlukan kecepatan akses informasi baik dalam jaringan internal maupun eksternal. Perkembangan lingkungan strategis nasional dan internasional yang kita hadapi dewasa ini dan di masa yang akan datang, tentu mensyaratkan perubahan paradigma kearsipan, pembaharuan sistem kearsipan dan peningkatan kompetisi SOM.

Faktanya, kearsipan baik di puat maupun di daerah, saat ini sebagian masih dilakukan secara manual. Hal ini tentu tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Akibatnya banyak kendala yang dihadapi dengan sistem manual antara lain keterbatasan ruangan penyimpanan arsip, kualitas fisik arsip dan lambatnya atau sulit ditemukan kembali arsip.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami menilai bahwa RUU tentang Kearsipan yang telah dibahas hingga hari ini, relatif mampu menjawab persoalan diatas. Khususnya terkait dengan adanya; (a) perubahan sistem dan peningkatan kompentensi kearsipan; dan (b) moderenisasi sistem kearsipan yang mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja aparatur. Suatu perubahan yang menurut kami akan mampu memberikan kontribusi bagi pengelolaan administrasi dan membantu memperbaiki kearsipan yang belum tersusun agar sistem pengelolaannya sistematis.

Selain itu, kami juga melihat bahwa RUU ini mampu mengakomodir 3 (tiga) aspek sistem kearsipan modern, mulai dari aspek proses (penciptaan, kapture, klasifikasi arsip, keamanan arsip, indentifikasi penyusutan, penyimpanan dan penggunaan); kemudian aspek fungsional (unsur pembuatan dokumen, penciptaan arsip, neilaian, registrasi, kalsifikasi, pengaturan, penyimpanan, preservasi, dan penggunaan) dan aspek sarana (meliputi proses bisnis, metadata, klasifikasi keamanan dan akses, sistem penyusunan file, task dan sistem dokumen). Kesemuannya itu kami nilai akan mampu meningkatkan pola kerja, dari pola kerja berbasis pada fisik dokumen menjadi imaging system yaitu pola kerja yang menggunakan citra sebagai bahan dasar.

Pimpinan dan Anggota Dewan yang Kami Hormati,

Dengan beberapa ketentuan yang dimaksud, kami yakin bahw sistem kearsipan yang akan terbangun dimasa yang akan datang, berdasarkan RUU ini, akan mampu mendokumentasikan secara lengkap dan akurat keseluruah arsip yang ada, sehingga memungkinkan untuk dapat mengkontrol ketika dilakukannya penyebaran dari lokasi simpannnya •

ARSIP D

PR RI

Page 13: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

················walaupun terjadi perubahan tempat··········· tetap dapat menjaga keontentikan dan keterpercayaan serta kemanfaatan arsip, dan mampu memfasilitasi serta melaksanakan keputusan penentuan retensi dan pemusnahan arsip.

Namun demikian, perlu kami ingatkan, ketentuan yang dimaksud akan tetap menjadi sesuatu yang kurang berpengaruh secara signifikan ketka dalam penearpannya kurang di dukung political will yang sungguh-sungguh dari semua pimpinan instansi atau lembaga dimana sistem tersebut akan diterpkan, baik menyangkut dukungan perangkat keras dan lunak yang memadai, serta SOM yang handal.

Ketika political will yang dimaksud benar-benar ada, maka kami yakin dan percaya sistem kearsipan akan mampu memainkan peranan penting dalam mengintegrasikan administrasi kearsipan baik itu arsip aktif maupun arsip in aktif guna mewujudkan pengelolaan kearsipan yang akuntabel. Sesuatu yang pada akhrinya mampu menjamin dan melindungi hak warga negara untuk mengakses secara mudah semua data yang dibutuhkan, baik untuk kepentingan yang bersifat pribadi, maupun untuk kepentingan pengembangan ilmu dan teknologi.

Pimpinan, Anggota Dewan dan Hadirin yang Kami Hormati,

Akhirnya, dengan mempertimbangkan arti penting dan strategisnya dilakukan reformasi pada regulasi di bidang kearsipan, maka dengan mengucapkan bismillahirrohmannirrohim, Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI menyatakan dapat menyetujui RUU tentang Kearsipan ini dibawa pada pembicaraan tingkat ke-11 untuk kemudian ditetapkan dan disahkan menjadi Undang­undang. Semoga Allah SWT meridhoi. Amien.

Wallahul Muwafiq llaa Aqwamith Thorieq Wassalamu'Alaikum wr wb

PIM Pl NAN

Jakarta, 16 September 2009

FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA DPR RI

Ora. Hj. Ida Fauziyah Ketua

IR. SAYUTI ASYATHRl/F·PAN:

Marwah Ja'far. SH, SE Sekretaris

Kenapa jadi ibunda, yang satu itu. Yang bersemangat itu bukan hanya kita semua tapi Pak Saifullah Ma'shum itu juga sangat bersemangat, kan.

KETUA RAPAT: Tidak tahu pak, saya kok ini amplopnya, map nya jadi biru. T erima kasih Pak Saiful. Bukan berarti kalau undang-undang ini sudah selesai kemudian meyakinkan ini ke luar

negeri masih bisa tidak? Berikutnya sebenarnya giliran dari PAN. PAN sudah siap? Masih dalam proses.

IR. SAYUTI ASYATHRl/F·PAN: Meminta kepada PAN supaya diringkas saja ini.

KETUA RAPAT: Silahkan juru bicara dari Fraksi PAN.

ARSIP D

PR RI

Page 14: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

HJ. NIDALIA DJOHANSYAH MAKKl/F-PAN:

PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPR RI

TERHADAP RANCANGAN UNDANG·UNDANG TENTANG KEARSIPAN

Dibacakan oleh Nomor Anggota

: Hj. Nidalia Djohansyah Makki : A·146

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pimpinan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat. Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Menteri Negara Pemberdayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia, Saudara Menteri Keuangan Republik Indonesia. Saudara Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Para Anggota Dewan yang T erhormat dan Hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya kepada kita semua. Semoga kita terus dikaruniai kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya.

Sidang Dewan yang kami hormati.

Ciri utama sebuah negara modern adalah penyelenggaraan negara yang baik yang lebih diorientasikan untuk pelayanan publik yang lebih baik. Salah satu penopang untuk itu adalah penyelenggaraan kearsipan nasional terpadu yang dapat menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya. Menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak pendataan rakyat, mendinamisasi sistem kearsipan.

Dalam konteks indonesia, hal tersebut sangat penting dalam rangka mencapai cita-cita nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Sebab, arsip sejatinya merupakan identitas serta jati diri bangsa serta sebagai memori, acuan dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Negara tanpa arsip, ibarat tentara tanpa senjata, dokter tanpa obat, petani tanpa benih dan tukang tanpa alat. Arsip merupakan saksi tak terbantahkan, tak terpisahkan, handal dan abadi yang menjadi monumen terhadap keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan dan kejayaan bangsa. Negara tanpa arsip akan menjadi negara tanpa ingatan. Tanpa kebudayaan, tanpa hak yang sah, tanpa pengertian akan sejarah serta ilmu dan identitas kolektif. Negara akan mengalami sindrom amnesia kolektif yang akan mengantarkan kepada ketidakpastian dalam menghadapi mas a de pan. Sebagai aset negara yang sangat berharga, arsip perlu dipelihara dan dilestarikan. Tingkat peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan, dan pelestarian terhadap arsip yang dimilikinya. Setidaknya kondisi kearsipan nasional suatu negara dapat dijadikan sebagai indikasi pengukuhan semangat nasionalismenya dan secara praktis pengelolaan arsip yang baik akan memudahkan pembuatan keputusan dan merencanakan kebijakan karena memiliki landasan pijak yang kuat dan tepat.

Sidang Dewan yang kami hormati.

Jika negara tidak memiliki mekanisme yang baik dalam mengelola arsip dan kemudian dokumen-dokumen negara itu hilang atau dimusnahkan semata-mata karena tidak disadari nilai­nilai dokumen-dokumen tersebut, oleh sementara pejabat, maka negara tentu akan menanggung akibatnya yang tentu saja dapat menyulitkan negara terutama dalam usaha untuk memberikan pelajaran yang sangat berharga kepada rakyat.

Penyelenggaraan kearsipan nasional saat ini pada dasarnya belum bersifat terpadu, sistematik dan komprehensif yang kesemuanya tidak terlepas dari pemahaman dan pemaknaan umum terhadap arsip yang masih terbatas dan tertib oleh berbagai kalangan termasuk di kalangan

ARSIP D

PR RI

Page 15: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

penyelenggaraan negara. Ketentuan dan pengaturan yang terkait dalam penyelenggaraan kearsipan masih bersifat parsial dan tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dipenuhi oleh perkembangan tantangan nasional dan global serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Perubahan-perubahan untuk penyesuaian tersebut adalah sebuah keniscayaan yang untuk memasukkan substansi ke substansi baru yang sangat diperlukan untuk perbaikan sistem penyelenggaraan kearsipan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Sidang Dewan yang kami hormati.

Penyelenggaraan kearsipan karena itu adalah suatu kerja besar bagi kemajuan negara, karena itu mengingat penanganan arsip memiliki berbagai hal yang terkait baik dalam hal ruang penyimpanan, penggunaan peralatan, pemeliharaan, perawatan maupun penemuan kembali arsip maka diperlukan sumber daya yang profesional yang mempunyai tugas, fungsi dan tanggungjawab untuk melaksanakan penyelenggaraan kearsipan dengan baik. Dengan sumber daya yang profesional, maka berbagai kendala terutama yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan kearsipan dapat dieliminir. Undang-Undang ini nantinya diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan kearsipan nasional yang dapat menopang penyelenggaraan negara yang mampu menjamin kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. dengan demikian, siklus hidup arsip dimulai dari penciptaan sampai pemusnahan dan atau penyimpanan abadi arsip dapat dikelola dengan baik.

Sidang Dewan yang kami hormati.

Undang-undang ini banyak mengatur masalah strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fraksi Partai Amanat Nasional mencermati bahwa terdapat bab dan pasal-pasal baru dari yang diserahkan oleh Pemerintah yaitu dari 8 Bab, 83 pasal menjadi 11 Bab dan 92 pasal. PAN mencermati bahwa terdapat materi-materi baru termasuk tambahan substansi baru. diantara materi-materi baru tersebut adalah ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi dan deklasfikasi arsip setelah jangka waktu 25 tahun.

Fraksi Amanat Nasional juga memberikan perhatian besar kepada perlindungan dan penyelamatan arsip khususnya arsip yang berkaitan dengan bidang kependudukan, kewilayahan, kepulauan, perbatasan, perjanjian internasional, kontak karya dan masalah-masalah pemerintahan yang strategis.

Fraksi Amanat Nasional mendukung peraturan tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1 ), (2) dan (3) yaitu tentang kewajiban pejabat yang terkait dengan penciptaan arsip untuk bidang-bidang tersebut diatas. Pemberkasan dan pelaporan dilakukan paling lambat 1 tahun sejak terjadinya kegiatan dan arsip yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut wajib diserahkan kepada ANRI dalam waktu paling lambat 1 tahun setelah terjadinya kegiatan penciptaan arsip.

Sidang Dewan yang kami hormati.

Fraksi Amanat Nasional mendukung ketentuan yang mengatur tentang daftar pencarian data (DPA) sebagaimana yang diatur Pasal 60 ayat (3) tentang kewajiban lembaga kearsipan untuk mengumumkan arsip statis milik negara yang termasuk dalam daftar pencarian arsip. Selain itu juga ketentuan yang mengatur tentang peran serta masyarakat dalam penyerahan arsip yang termasuk dalam daftar pencarian arsip. Hal lain yang juga sangat penting dalam pengaturan mengenai lembaga kewenangan lembaga kearsipan dalam melakukan autofikasi arsip statis dengan dukungan pembuktian untuk mendukung kapabilitas dan kemandirian dalam melakukan fungsi dan tugas autofikasi suatu arsip statis, lembaga kearsipan didukung peralatan dan teknologi memadai dan dapat berkoordinasi dengan instansi yang memiliki kemampuan dan kompetensi sebagai diatur dalam Pasal 69.

ARSIP D

PR RI

Page 16: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Sidang Dewan yang kami hormati. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, dengan mengucapkan

Bismillahirrahmanirrahim, Fraksi Amanat Nasional menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Kearsipan ini supaya dibahas di Rapat Paripuma untuk segera disahkan menjadi undang-undang. Tak lupa, Fraksi Partai Amanat Nasional mengucapkan terima kasih banyak kepada Panja yang telah bekerja secara serius dalam pembahasan RUU ini sehingga dapat menemukan dan memasukkan substansi-substansi baru yang sangat diperlukan untuk perbaikan penyelenggaraan kearsipan di masa yang akan datang.

Billahit taufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 16 September 2009 PIMPINAN PARTAI AMANAT NASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Juru Bicara

Hj. Nidalia Johansyah Makki

KETUA RAPAT: Terima kasih lbu Nida dari Fraksi PAN.lni kalau Pendapat Akhir Mini yang dari Fraksi,

Ketua Panjanya. Berikutnya kami persilahkan juru bicara dari Fraksi Partai Demokrat. Silahkan pak.

BAMBANG SUT JIPTO SYUKUR, SH (F-PD): Terima kasih.

PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI DEMOKRAT TERHADAP RANCANGAN UNDANG­UNDANG TENTANG KEARSIPAN

JURU BICARA BAMBANG SUCIPTO SYUKUR NOMOR ANGGOTA 88

Assa/amualaikum Warrahamatulahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang terhormat saudara Pimpinan rapat Kerja Komisi II DPR RI, Yang terhormat saudara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Yang terhormat saudara Kepala Arsip Nasional beserta jajaran, Para Anggota Komisi II DPR RI dan hadirin yang kami hormati,

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya kita mengemban amanat rakyat masih dapat menjalankan tugas konstitusional sebagai anggota dewan untuk menyampaikan Pendapat Akhir Mini Fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan dalam Rapat Kerja Komisi II DPR RI pada hari ini. Fraksi Partai Demokrat nanti akan mendukung setiap upaya untuk meningkatkan kualitas perundang­undangan kita dalam rangka supaya setiap perundang-undangan dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara Republik Indonesia terutama untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia, menumbuhkembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara juga setiap perundang-undangan seyogyanya memiliki nilai tambah bagi penguatan sistem ketatanegaraan kita. oleh karena itu hendaknya perundang­undangan ini harus berkualitas, dapat dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat dan kelak tidak akan menimbulkan multi tafsir.

Dalam rangka untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI seperti kita tadi katakan maka taraf hidup dan kerja keras masyarakat diupayakan dengan menciptakan tata kelola pemerintahan baik, benar dan bersih dan untuk menciptakan

ARSIP D

PR RI

Page 17: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

pemerintahan yang baik, benar dan bersih ini harus tercipta transparansi dan akuntabilitas kerja sedang untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas kerja harus tersusun dan terkelola sistem kearsipan yang baik dan benar. Oleh karenanya sistem atau tata kelola kearsipan yang benar adalah menjadi satu keharusan tata kelola, kearsipan yang benar merupakan identitas bangsa.

Saudara Pimpinan dan Menteri, Saudara Arsip Nasional, para Anggota Komisi II DPR RI dan hadirin yang kami

hormati, · Masalah kearsipan ini sangatlah vital oleh karena menjadi tumpuan bagi orang-orang yang

ingin mencari keadilan dan kebenaran, karenanya pengelolaan dan penataan kearsipan yang baik dan benar menjadi sangat panting. Dalam kaitan itu sumber-sumber keuangan bagi penataan dan pengelolaan Arsip yang benar harus benar-benar diwujudkan dan .................. harus dapat dipertanggungjawabkan kelak juga kita tidak menginginkan data atau dokumen-dokumen yang rusak atau terbakar atau apapun namanya yang akhirnya data atau dokumen tersebut tidak ada. masalah lain adalah harus diwujudkan sangsi yang tegas, harus dikenakan kepada para pelaku yang dengan sengaja atau tidak dengan sengaja menghilangkan maupun merusak data atau dokumen kearsipan, sangsi yang tegas ini harus menjadi pendidikan dan memberi efek jera bagi pelaku tindak pidana penghilangan atau perusakkan data atau dokumen kearsipan. Selain itu sangsi ini secara tidak langsung memberikan penghormatan kepada data atau dokumen kearsipan yang baik dan benar. Secara substantif karena RUU ini hanyalah penyempurnaan terbatas dan tidak ada lagi hal-hal yang bersifat substantif yang harus kita bahas lagi, kiranya RUU ini dapat memberikan manfaat bagi ketatanegaraan kita dan bernilai bagi masyarakat kita. Akhirnya demi memberi kenyamanan dan keamanan kearsipan kita Fraksi Partai Demokrat DPR RI menyetujui untuk pengambilan keputusan Tingkat II dalam Rapat Paripurna yang akan datang.

Demikian Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Demokrat terhadap RUU Tentang Kearsipan yang disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi II DPR RI ini kiranya Tuhan Yang Maha Esa meridhoi kita untuk dapat segera menyelesaikan RUU lni.

Terima kasih atas Pimpinan dan Anggota Komisi II DPR RI, Saudara Menteri, Kepala Arsip Nasional serta hadirin sekalian atas perhatian dan

kesempatan yang diberikan. Assalamualaikum Warrahamatulahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera bagi kita semua,

Jakarta, 16 September 2009 Pimpinan Fraksi Partai Demokrat

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

Ketua Sekretaris,

Dr. Syarief Hasan Dr. I Wayan Sugianto

KETUA RAPAT: Terima kasih juru bicara dari Fraksi Partai Demokrat, selanjutnya kami persilahkan Juru

Bicara dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Silahkan pak. ARSIP

DPR R

I

Page 18: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

DRS. HADIMUL YO, M.SC/F-PPP: Bismilahirrhamnirohim,

PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP RANCANGAN UNDANG·

UNDANG KEARSIPAN Disampaikan dalam Rapat Komisi II DPR RI Tanggal 18 September 2009 oleh

Juru Bicara Fraksi PPP : Hadimulyo No Anggota : AA-44A

Assa/amualaikum Warrahamatulahi Wabarakatuh

Yang terhormat Pimpinan Komisi II, Yang terhormat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara RI, Yang terhormat Menteri Keuangan RI atau yang mewakili, Yang terhormat Menteri Pendidikan Nasional RI yang mewakili, Yang terhormati Menteri Hukum dan HAM RI atau yang mewakili dan yang terhormat

rekan-rekan Anggota Komisi II dan hadirin sekalian yang berbahagia,

Saya menengadahkan tangan dan menundukkan kepala minggu terakhir bulan suci ramadhan ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya pada kesempatan ini kita dapat menghadiri Rapat Kerja Komisi II DPR Ri guna mendengarkan Pendapat Akhir Mini Fraksi-fraksi atas Rancangan Undang-undang Kearsipan dalam keadaan sehat walafiat,

Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya mudah-mudahan kita mengikutinya langsung mendapat safaat dari .............. Rapat Kerja Komisi II yang terhormat, sebelumnya kami ingin menyampaikan apresiasi terhadap seluruh rekan Komisi II dan juga yang mewakili pemerintah karena dalam waktu yang relatif singkat dapat menyelesaikan pembahasan Rancangan Undang-undang ini dalam suasana yang demokrat. Kami berharap walaupun Rancangan Undang-undang ini dibahas dalam waktu yang cukup singkat, tidak mengurangi kualitas dan daya jangkau .................. ke masa depan. Berkenaan dengan akan dilakukannya Rancangan Undang-undang ini sebelumnya fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyampaikan beberapa catatan sebagai berikut bahwa:

1. Rancangan Undang-undang ini dimaksudkan untuk menyempurnakan Undang­undang No 7 Tahun 1971 Tentang Pokok-pokok Kearsipan dalam rangka membangun Sistem Kearsipan Nasional dan menjamin perlindungan dan pemeliharaan Arsip dari suatu peristiwa dan kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara negara, pemerintahan daerah, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan perguruan tinggi, perusahaan dan perseorangan.

2. Penyelenggaraan Kearsipan harus benar-benar mengacu kepada asas kepastian hukum, keotentikan dan kepercayaan integral, asal-usul, aturan asli, keamanan dan keselamatan, keoprasionalan, responsif, antisipatif dan partisipatif, akuntabel manfaat dan aksesibel dan kepentingan umum dengan mengacu kepada asas-asas tersebut diatas penyelenggaraan kearsipan di berbagai kalangan sebagaimana tersebut diatas akan mendekat pencapaian pembentukan Rancangan Undang-undang ini.

3. Bahwa berbagai Pengaturan dalam Rancangan Undang-undang ini diharapkan menjadi dasar dalam bentuk sistem Kearsipan yang modern, efisien dan komprehensif dengan sistem Kearsipan yang terintegrasi diharapkan dapat mempermudah aparatur maupun publik dalam mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan.

4. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI} sebagai penyelenggara Kearsipan secara Nasional memiliki kedudukan, fungsi dan wewenang yang semakin kokoh meliputi penetapan kebijakan pemulihan kearsipan dan korelasi. Dengan demikian ANRI diharapkand dapat lebih meningkatkan peran dan kinerjanya dalam menyelanggarakan tugas-tugasnya.

5. Pembentukan Organisasi Kearsipan di tingkat Propinsi dan Kabupaten/ Kota yang menjadi tanggungjawab pemerintahan daerah dan juga Arsip Perguruan Tinggi

ARSIP D

PR RI

Page 19: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

diharapkan akan semakin meningkatkan kemampuan pengelola dan penataan Arsip sebagai bagian dari Penyelenggaran Sistem Kearsipan secara Nasional.

6. Perkembangan Tehnologi lnformasi yang sedemikian pesat terutama dalam hal kemudahan dan kecepatan akses, informasi digital harus dapat diantisipasi dan dikelola sedemikian rupa dalam Sistem lnformasi Kearsipan Nasional atau SIKN dengan menggunakan Jaringan lnformasi Kearsipan Nasional atau JKN untuk Kepentingan Bangsa dan Negara serta dalam rangka Peningkatan Pelayanan Publik.

7. Dengan dibentuknya Organisasi Profesi Arsiparis diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas, kemampuan dan potensi Arsiparis yang mampu memenuhi standarisasi dan dengan adanya kode etik Arsiparis diharapkan profesionalitas dan kualitas Arsiparis akan lebih terjaga.

8. Sosialisasi dan peran serta masyarakat dalam penciptaan, penataan, pengawasan, manfaat dan informasi dan tata arsip harus terus ditingkatkan agar peran serta masyarakat bisa lebih optimal dalam pengelolaan dan pengawasan Arsip supaya berdaya guna dan berhasil guna.

9. Dengan adanya ketentuan sangsi administratif dan Ketentuan Pidana akan semakin mendukung Pelaksanaan dari Rancangan Undang-undang ini.

Yang terhormat Pimpinan Komisi II, yang terhormat saudara-saudara sekalian, anggota Komisi,

Yang terhormat bapak dari Pemerintahan yang kami hormati dan hadirin sekalian yang berbahagia,

Berdasarkan uraian yang telah kami sampaikan diatas dengan mengucapkan Bismilahirrahmanirohim dengan ini Fraksi PPP menyatakan persetujuan agar Rancangan Undang­undang ini dilanjutkan pembahasannya dalam pembicaraan tahap berikutnya untuk dilakukan pengambilan keputusan dan pengesahannya.

Akhirnya demikianlah Pendapat Akhir Mini Fraksi PPP disampaikan atas perhatian diucapkan terima kasih.

Wabilahitaufik Walhidayah Wassalamualaikum Warrahamatu/ahi Wabarakatuh,

pak.

Fraksi PPP DPR RI Juru Bicara,

Hadimulyo No: AA·44

KETUA RAPAT: Terima kasih pak Hadi. Berikutnya kami persilahkan Juru Bicara dari Fraksi PDIP, silahkan

GANJAR PRANOWO (F·PDIP): Terima kasih Pimpinan.

PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TENTANG RANCANGAN UNDANG·UNDANG

TENTANG KEARSIPAN

Disampaikan oleh TUMBU SARASWATI

Assalamualaikum Warrahamatulahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera untuk kita semua,

ARSIP D

PR RI

Page 20: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Merdeka, Yang terhormat saudara Pimpinan dan Anggota Komisi II DPR RI, Yang terhormat saudara Menteri Negara Pendayagunaan Pemberdayaan Aparatur, Yang terhormat saudara Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri

Keuangan, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili beserta jajarannya,

Hadirin yang saya muliakan, Dalam suasana bulan ramadhan yang penuh berkah ini marilah bersama-sama kita

panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga atas kesempatan waktu yang tersedia ini dapat diagendakan Penyampaian Pendapat Akhir Mini Fraksi atas RUU tentang Kearsipan mengingat singkatnya waktu sidang-sidang di DPR RI yang akhirnya berdampak pada singkatnya waktu pembahasan RUU Kearsipan maka Fraksi PDIP tetap memberikan apresiasi yang, positif atas tahapan-tahapan pembahasan yang telah dilalui khususnya penyempurnaan substansi baik berupa perubahan ataupun penambahan beberapa ketentuan baru dari draft awalnya. Berbagai kemajuan tersebut setidaknya semakin meneguhkan keyakinan Fraksi PDIP bahwa RUU Kearsipan yang dibahas nantinya dapat memberikan dasar hukum yang kuat dalam menata kembali persoalan kearsipan untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman yang terus menerus secara dinamis selalu berubah melalui suatu penyelenggaraan kearsipan yang sesuai dengan prinsip, kaidah dan standar kearsipan sebagaimana dibutuhkan oleh suatu Sistem Penyelenggaraan Kearsipan Nasional yang handal dan terpadu sehingga tetap dapat dijamin ketersedian arsip yang otentik dan terpercaya yang menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat untuk mendapatkan pelayanan di bidang data dari informasi.

Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi II, Saudara Menteri beserta hadirin yang berbahagia, Selain sebagai dasar hukum yang kuat dalam suatu pengaturan yang terintegrasi,

penyusunan Undang-undang Kearsipan ini diharapkan membawa kesadaran baru bagi bangsa Indonesia yang menjadi bagian dari Peradaban Global dalam menjaga kepentingan nasionalnya secara konsisten yakni dengan menenpatkan kearsipan sebagai sektor publik yang harus dilindungi dimanapun keberadaannya seperti ditunjukkan dengan adanya dua konvensi internasional yang berhubungan dengan Perlindungan Arsip yaitu Konvensi Den Hag Tahun 1954 yang mengatur tentang Perlindungan Arsip dari konftik bersenjata dan perang yang telah diratifikasi melalui keputusan Presiden No 234 Tahun 1966 serta Konvensi Wina Tahun 1983 Tentang Pengaturan Arsip pasca kemerdekaan yang pelaksanaanya mengacu kepada Undang­undang No 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian lnternasional.

Dengan demikian menjadi relevan bahwa kesadaran tersebut menjadi bagian panting dalam mewujudkan tujuh didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang termuat dalam Pembukaan UUD RI yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka mewujudkan dan mempertahankan NKRI, Arsip adalah bagian dari ldentitas bangsa yang dapat berguna sebagai sarana penyelematan wilayah negara serta mampu berperan sebagai salah satu sarana pemersatu bangsa. Oleh karena itu perlu diselamatkan bukti penyelenggaraan kegiatan kenegaraan, pemerintahan dan kehidupan kebangsaan yang terekam kedalam Arsip sehingga dapat bermakna sebegai simpul pemersatu bangsa menjadi bagian dari identitas bangsa serta kedaulatan negara.

Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi II, Saudara Menteri beserta hadirin yang berbahagia, Dari berbagai paparan sebagaimana dikemukakan diatas Fraksi PDIP DPR RI menyambut

baik pengambilan keputusan pada pembicaraan tingkat satu Rapat Kerja tentang RUU Kearsipan agar RUU tersebut dapat diteruskan pembehasannya pada pembicaraan Tingkat Dua atau Pengambilan Keputusan untuk disahkan menjadi Undang-undang.

Demikian Pendapat Akhir Mini Fraksi PDIP DPR RI atas Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan. Melalui kesempatan ini Fraksi PDIP mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat pimpinan dan anggota Komisi II DPR RI beserta stat pendukungnya saudara Menteri Negara, Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan Nasional,

ARSIP D

PR RI

Page 21: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya. Secara khusus Fraksi PDIP DPR RI juga memberikan penghargaan dan terima kasih kepada berbagai pakar, pengamat dibidangnya serta elemen masyarakat atas perhatian dan berbagai masukan yang diberikan. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemudahan bagi kita semua. Amin.

Sekian dan terima kasih, Assalamualaikum Warrahmatu/ahi Wabarakatuh,

Ketua

Tjahyo Kumolo

KETUA RAPAT:

Jakarta, 14 September 2009 Pimpinan Fraksi PDIP,

Sekretaris

Bambang Muryanto

Terima kasih pak Ganjar cq. lbu Tumbu Saraswati. Berikutnya juru bicara terakhir kami persilahkan juru bicara dari Fraksi Partai Golkar. Silahkan lbu Weni.

MUSTOKOWENI MURDI, SH/F·PG:

PENDAPAT AKHIR MINI FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPR RI ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG KEARSIPAN

Disampaikan oleh Mustokoweni Murdi No Anggota 494

Assalamualaikum Warrahamatulahi Wabarakatuh, Salam sejahtera buat kita semua,

Yang terhormat saudara Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia,

Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili, Yang terhormat saudarat Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia atau yang

mewakili, Yang terhormat Kepala Arsip Nasional, Yang terhormat saudara Pimpinan Komisi II dan Yang terhormat Para Anggota Komisi II DPR RI dan Hadfrin yang kami muliakan.

Pada kesempatan yang terhormat ini perkenankanlah kami mengajak hadirin sekalian untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dah hidayahnya sehingga kita dapat mengikuti Rapat Kerja ini untuk mendengarkan pendapat fraksi­fraksi dan pendapat pemerintah dalam rangka mengambil keputusan Tingkat I terhadap hasil pembahasan atas RUU tentang Kearsipan.

Pimpinan rapat dan Hadirin yang kami hormati, Demi kepentingan pertanggungjawaban Nasional kepada generasi yang akan datang perlu

diselamatkan bahan-bahan bukti yang nyata, benar dan lengkap mengenai kehidupan kebangsaan Bangsa Indonesia pada umumnya dan penyelenggaran pemeirntahan negara pada khususnya baik mengenai masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang. Fraksi Partai Golkar menilai segala yang terekam dalam Arsip dapat bermakna sebagai simpul pemersatu bangsa dan menjadi bagian dari identitas bangsa. Fraksi Partai Golkar memandang Arsip adalah bagian dari identitas bangsa yang dapat berguna sebagai sarana penyelematan wilayah negara serta mampu berperan sebagai salah satu sarana pemersatu bangsa. Oleh karena itu perlu diselamatkan bukti penyelenggaraan kegiatan kenegaraan pemerintahan dan kehidupan kebangsaan tersebut. Karenanya sejak semula Rancangan Undang-undang Tentang Kearsipan diposisikan oleh Fraksi

ARSIP D

PR RI

Page 22: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Partai Golkar sebagai bagian dari upaya membuat pengaturan Kearsipan Nasional secara keseluruhan.

Saudara Pimpinan Sidang, Saudara Menteri dan rekan-rekan yang kami muliakan, Selanjutnya perkenankanlah Fraksi Partai Golkar memberikan pandangan dan pendapat

mengenai hasil pembahasan RUU tersebut. Fraksi Partai Golkar menghargai kesepakatan terhadap penambahan pengaturan tentang Sistem Kearsipan Nasional, Sistem lnformasi Kearsipan Nasional dengan penambahan pengaturan tersebut diharapkan akan lebih bisa mempermudah pengertian dan pemaknaan SKN dan SIKN. Terhadap penambahan substansi tentang Sosialisasi Kearsipan maka Fraksi Partai Golkar juga sependapat sehingga sosialisasi dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, bimbingan dan penyuluhan serta penggunaan berbagai sarana, media komunikasi dan informasi. Kemudian sebagai sarananya adalah Lembaga Negara, Pemerintah Daerah Lembaga Pendidikan, Organisasi Politik Organisasi Kemasyarakatan, Perusahaan dan Perorangan. Berkaitan dengan perubahan tentang lstilah Arsip Universitas menjadi Arsip Perguruan Tinggi maka Fraksi Partai Golkar dapat memahami perubahan tersebut, dengan perubahan istilah ini maka pengertiannya sebagai unit organisasi perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang melaksanakan tugas dan fungsi Pengelolaan Arsip Statis dan Pembinaan Kearsipan dilingkungan perguruan tinggi. Fraksi Partai Golkar juga sependapat dengan perubahan rumusan terkait organisasi profesi Arsiparis. Dengan ketentuan ini maka Arsiparis dapat membentuk Organisasi Profesi yang pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Disamping itu Para Arsiparis dapat mengembangkan organisasinya dengan didasarkan pada AD-ART sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. Fraksi Partai Golkar sangat mendukung terhadap penambahan substansi tentang penghargaan dan imbalan. Dengan pengaturan ini maka Anggota masyarakat akan lebih termotivasi dalam kegiatan dan penyelamatan Arsip terutama Arsip yang masuk kategori daftar pencarian Arsip atau DPA. Terhadap Penambahan substansi baru terkait Arsip sebagai alat bukti sah maka F PG setuju terhadap penembahan tersebut karena dengan ketentuan ini maka Arsip hasil alih media atau yang tercipta secara elektornik dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah di pengadilan. Disamping itu terkait dengan penambahan substansi baru tentang kurun waktu, masa penyimpan arsip statis Fraksi Partai Golkar juga sependapat dengan pengaturan ini. Dengan demikian Arsip statis yang dinyatakan masuk kategori Arsip tertutup berdasarkan persyaratan akses Arsip Statis atau karena sebab lain maka Kepala ANRI atau Kepala Lembaga Kearsipan Daerah sesuai dengan lingkup kewenangannya dapat menyatakan terbuka setelah melewati masa penyimpanan selama 30 tahun. Terkait dengan ketentuan saksi bagi pejabat dan garis miring atau pelaksana yang melanggar Undang-uhdang ini maka Fraksi Partai Golkar mendukung agar diberlakukan sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang ini. Dengan pengaturan ini maka pejabat dan atau garis miring pelaksana yang melanggar ketentuan tersebut akan dikenakan sangsi dengan kategori ringan sampai dengan terberat seperti sangsi tegoran tertulis, penundaan gaji berkala atau paling lama 1 tahun, penurunan gaji sebesar 1 kali kenaikan gaji berkala paling lama 1 tahun, penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 tahun, penurunan pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 tahun maupun hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan diharapkan dengan pengaturan ini maka Pejabat atau Pelaksana Arsip akan lebih berhati-hati dan waspada dalam mengelola arsip dan waspada dalam mengelola arsip yang merupakan asset berharga bagi bangsa dan Negara.

Disamping itu FPG juga menyetujui pembertakuan penerapan sanksi pidana dalam Undang­undang ini. Sehingga bagi setiap orang maupun pihak ketiga yang melanggar ketentuan dalam Undang-undang ini dengan hukuman pidana penjara yang lamanya bervariasi sesuai dengan berat ringannya pelanggaran dari paling lama 1 tahun sampai dengan 10 tahun dengan pengenaan denda bervariasi sesuai dengan jenis pelanggarannya yang berkisar dari Rp. 25.000.000,- (Dua pulu.h lima juta rupia) sampai dengan Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah). Dengan pengaturan ini diharapkan akan ada kehati-hatian bagi setipa penduduk dan warga Negara Indonesia dalam turut serta menjaga arsip sebagai aset yang berharga bagi bangsa dan Negara.

ARSIP D

PR RI

Page 23: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Pimpinan Rapat Komisi II DPR RI, Saudara Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Saudara Menteri Hukum dan HAM, Saudara Menteri Pendidikan Nasional, Para Anggota Komisi II DPR RI, dan hadiri yang kami muliakan

Berdasarkan pandangan dan pendapat tersebut di atas, fraksi Partai Golongan Karya dengan mengucapkan Bismillahirrahmannirrohim menyatakan menyetujui RUU tentang kearsipan untuk dibawa pada Pembicaraan Tingkat 11/Pengambilan Keputusan pada Sidang Paripurna DPR RI.

Demikianlah pendapat Fraksi Partai Golkar, Smoga Allah SWT mencurahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita sekalian dalam menjalankan tugas dan fungsi kita dengan sebaik­baiknya.

Billahittauffiq Wal Hidayah Wassalamu'alaikum Warahmatullah Hi Wabarakatuh

Jakarta, 16 September 2009

KETUA RAPAT:

Pimpinan Komisi II Fraksi Partai Golongan Karya DPR RI

Mustokoweni Murdi, SH Sekretaris

Terima kasih lbu Weni, juru bicara Fraksi Partai Golkar. Selanjutnya setelah semua fraksi menyampaikan pendapat akhir mininya, berikutnya kami

persilahkan kepada pemerintah untuk menyampaikan persetujuan dan pendapatnya. Silahkan, pak.

MENPAN:

PENDAPAT AKHIR MINI PEMERINTAH TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG KEARSIPAN UNTUK KOMISI II DPR RI

Jakarta, 16 September 2009

Assa/amu'alaikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat saudara ketua, saudara wakil ketua, anggota dewan yang kami hormati.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat perkenanNya jualah pada hari ini kita dapat hadir bersama-sama dengan yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi II DPR RI pada rapat kerja ini guna mengambil keputusan yang sangat penting dan sangat bersejarah sebagai bagian akhir dari proses pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Kearsipan. Tadi saya telah minta kepada Kepala Arsip untuk seluruh proses dari rancangan undang-undang ini sampai nanti undang-undang ini disahkan, agar dikokohkan dan diarsipkan karena sangat penting, merupakan lompatan sejarah yang sangat momumental.

ARSIP D

PR RI

Page 24: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Saudara ketua, saudara wakil ketua, anggota dewan yang kami hormati.

Pada kesempatan berbahagia ini izinkanlah kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan Rancangan Undang-Undang Tentang Kearsipan. Setelah melalui suatu proses yang cukup panjang baik dalam rapat Komisi, Panja, Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi, maka kita telah sampai pada tahap mendengarkan berbagai pandangan dari berbagai fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Kearsipan yang pada dasarnya dapat menyetujui Rancangan Undang-Undang Tentang Kearsipan ini untuk dibawa pada pembicaraan tingkat II untuk diambil keputusan. lni kami anggap sebagai wujud apresiasi yang tinggi terhadap masalah kearsipan.

Selama proses pembahasan, berbagai pandangan, perdebatan sering meramaikan pembahasan namun semuanya bersifat konstruktif yang semata-mata bertujuan untuk membawa arah perbaikan dan penyempurnaan rancangan undang-undang ini pada sebuah produk peraturan perundang-undangan yang dapat memberikan arah dan pedoman dalam mengatur hubungan yang jelas antara penyelenggara kearsipan, antara pemerintah dengan pemerintah, antara pemerintah dengan dunia usaha, antara pemerintah dengan masyarakat sebagai · komponen dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik guna mencapai cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam rangka melindungi dan memajukan kesejahteraan rakyat.

Kami sangat menghargai upaya kita semua yang telah mengedepankan penelitian, kecermatan, kesahihan pembahasan substansi sehingga Rancangan Undang-Undang ini menjadi lebih sempurna baik yang berkaitan dengan dasar-dasar pemikiran maupun materi muatannya. Dengan mengutamakan semangat musyawarah untuk mufakat, kita bersyukur bahwa pembahasan rancangan undang-undang ini dapat kita selesaikan dengan baik. Satu hal yang juga cukup menggembirakan bahwa selama pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Kearsipan ini tidak terjadi pertentangan yang serius karena yang diusung adalah betul-betul untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakat luas.

Saudara ketua, wakil ketua, anggota Dewan yang kami hormati.

Perkenankanlah kami mengulas kembali beberapa hal penting mengenai Undang-Undang tentang Kearsipan sebagai berikut:

Pertama, Undang-Undang tentang Kearsipan ini pada dasamya mempunyai karakter lain dibandingkan dengan undang-undang pada umumnya yang mengatur bagaimana penyelenggaraan kearsipan dilaksanakan dalam satu sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang terpadu dan komprehensif. Undang-undang ini adalah undang-undang yang memuat kepentingan negara yaitu bagaimana arsip yang dikategorikan sebagai milik negara diselamatkan dan dimanfaatkan sebagai identitas dan jatidiri bangsa. Dalam memori, acuan dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara dalam kerangka negara kesatuan Indonesia NKRI. Dalam kerangka tersebut, konstruksi undang-undang yang dipersiapkan dibangun dalam satu paradigma yang berbeda dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 sehingga diharapkan hasil pengaturan ini di masa depan akan memperoleh manfaat tumbuhnya yaitu tumbuhnya rasa aman dan saling keterkait antara masyarakat dan negara yang dilakukan melalui lembaga kearsipan.

b. kepercayaan pengelolaan kenegaraan dan pemerintahan karena tercipta arsip yang mampu mewujudkan transparansi dan akuntabilitas.

c. jaminan bagi setiap kepentingan politik karena terlindungi melalui mekanisme kearsipan yang mampu menjaga rekaman yang berkaitan dengan status sosial mulai dari akta kelahiran, sampai dengan sertifikasi pendidikan maupun perlindungan atas hak kepemilikan tanah dan hak kebendaan lainnya.

d. kepentingan publik atas pengelolaan keuangan negara karena tercipta arsip atau dokumen yang memiliki akurasi data akuntabilitas dan autentisitas.

e. Kepercayaan publik terhadap penegakan hukum karena tercipta arsip yang mampu mewujudkan pelayanan sebagaimana diharapkan oleh publik.

ARSIP D

PR RI

Page 25: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Kedua, Undang-Undang tentang Kearsipan merupakan undang-undang yang sangat mendasar sekaligus sebagai salah satu pilar reformasi birokrasi. Kearsipan bukan hanya milik komunitas kearsipan tetapi mendorong setiap penyelenggara negara untuk mewujudkan akuntabilitas dalam reformasi birokrasi melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang otentik dan terpecaya untuk kepentingan pelayanan kepada negara dan masyarakat.

Dengan Undang-Undang tentang Kearsipan ini diharapkan dapat memberikan jawaban kepastian hukum atas perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keterpedayaan rakyat melalui penyelenggaraan kearsipan nasional.

Ketiga, lingkup penyelenggaraan kearsipan yang diatur dalam undang-undang ini diperluas tidak hanya mengatur pemerintah atau penyelenggara negara tapi meliputi seluruh komponen penyelenggara kearsipan baik dari sisi subyek penyelenggaraan kearsipan yang semakin luas, undang-undang ini juga memperluas cakupan ruang lingkup subyek penyelenggara kearsipan yang dilakukan oleh penyelenggara negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, serta peran serta masyarakat yang mencakup organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan bahkan dalam rancangan Undang-Undang Kearsipan ini, peran serta masyarakat diperluas dengan kewenangan untuk menyelengarakan pendidikan dan pelatihan kearsipan melalui lembaga pendidikan.

Keempat, penegasan atas ruang lingkup kearsipan meliputi keseluruhan penetapan kebijakan, pembinaan kearsipan dan pengelolaan arsip dalam satu sistem kearsipan nasional yang berbasis teknologi informasi dan telekomunikasi yang didukung sumber daya manusia, prasarana, sarana dan sumber daya lain dimaksudkan sebagai upaya agar pilar kearsipan dapat ditangani secara komprehensif dan terpadu.

Kelima, kejelasan mengenai pihak yang harus bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan secara nasional yaitu ANRI, unit kearsipan pada pencipta arsip dan lembaga kearsipan daerah dan lembaga kearsipan di perguruan tinggi.

Keenam, kejelasan hak dan kewajiban dalam penyelenggara kearsipan antara penyelenggara kearsipan nasional dengan kelembagaan kearsipan lain serta pencipta arsip telah dirumuskan secara proporsional sehingga dalam implementasinya nanti setiap elemen bangsa ini dapat bekerja dan bersinergi di dalam membangun dunia kearsipan untuk kemanfaatan negeri kita yang kita cintai.

Selain hal yang sebagaimana kami kemukakan diatas, beberapa hal penting dirasa perlu kami kemukakan di dalam sidang yang terhormat beberapa materi penting telah berhasil dibahas dan dirumuskan dalam rancangan Undang-Undang Kearsipan ini, antara lain:

Satu, penelusuran arsip-arsip yang memiliki nilai penting dan strategis bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Arsip-arsip tentang kependudukan, kepulauan, dan pemerintahan perlu ditelusuri dengan serius sehingga dapat dikelola secara baik dan benar. Tugas penting tersebut selanjutnya menjadi amanat undang-undang kepada lembaga kearsipan khususnya arsip nasional Republik Indonesia.

Dua, arsip-arsip dan kepulauan yang secara nyata merupakan bukti autentik dalam mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu diselamatkan dan ditangani oleh lembaga yang memiliki kompetensi dan profesionalitas sehingga hal tersebut dipercayakan tanggungjawabnya kepada Arsip nasional Republik Indonesia.

Ketiga, arsip perjanjian internasional yang merupakan salah satu bukti yang mewujudkan eksistensi kita kepada komunkasi antar bangsa perlu diberi perhatian lebih agar dapat dipelihara dan diselamatkan serta hal-hal lain dalam dunia kearsipan yang memiliki nilai penting bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara yang telah dengan serius dan penuh kemapanan dibahas, dirumuskan dalam rangkaian pembahasan undang-undang ini.

Saudara ketua, saudara wakil ketua, anggota dewan yang kami hormati.

Tentu saja pada kesempatan sidang yang terhormat ini, kami menyampaikan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tinggi kepada pimpinan dan seluruh Anggota Komisi II DPR RI, khususnya Panja, Tim Perumus, Tim Sinkronisasi yang telah aktif membahas Rancangan Undang­Undang tentang Kearsipan ini dengan tiada kenal lelah dengan penuh keikhlasan.

Dalam kesempatan ini kami juga terima kasih sebesar-besarnya kepada rekan-rekan kerja kami dari Departemen Hukum dan HAM, Departemen Pendidikan, Lembaga Bahasa, Departemen

ARSIP D

PR RI

Page 26: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

Keuangan, serta .... Yang telah bahu membahu mempersiapkan Rancangan Undang-Undang Kearsipan.

Akhirnya, arsip dan pemerintah, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Anggota Dewan yang terhormat. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua.

Sekian dan Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Menteri. Terima kasih juga kami sampaikan kepada fraksi-fraksi yang telah menyampaikan

persetujuannya terhadap draft RUU untuk dilanjutkan pada pembicaraan tingkat II. Untuk sahnya sekali lagi saya mohonkan persetujuan rapat kerja pada sore hari ini. Apakah draft RUU tentang Kearsipan disetujui untuk dilanjutkan pada pembicaraan Tingkat II Pengambilan Keputusan untuk disahkan menjadi undang-undang dalam Rapat Paripuma yang direncanakan tanggal 28 September 2009.

(RAPAT: SETUJU)

Oleh karena itu karena semuanya telah memberikan persetujuan maka untuk mempertegas persetujuan itu kami persilahkan dari fraksi maupun pemerintah untuk menandatangani draft RUU tentang Kearsipan.

Kita sudah melalui seluruh agenda Rapat Kerja pada sore hari ini dari siang hingga sore hari ini. Sebelum saya tutup, kami persilahkan kalau Pak Sayuti ada yang ingin disampaikan.

IR. SAYUTI ASYATHRl/F·PAN: Sedikit saja bahwa sebagaimana tata cara pembahasan di Raker Tingkat I undang-undang

lain yaitu karena undang-undang ini kita sudah bersihkan, sudah bagus tapi kalau ada koma dan titik yang masih kurang, itu masih mungkin kita beberapa orang untuk mencari lagi sebelum nanti dicetak di Paripurna karena memang ada dalam soal penjelasan itu sudah dibahas tapi karena ada semangat dari teman-teman, dari pihak ANRI yang ingin lebih memperjelas lagi jadi ada tambahan penjelasan lebih jelas. ltupun nanti disahkan, apa namanya, masuk ke dalam sudah cukup jelas nanti kita cari bagian-bagiannya. Karena itu sifatnya upaya untuk lebih memperjelas sebenamya. Sebenamya mungkin sudah cukup jelas.

Jadi itu saja intinya, perlu jadwal seperti itu dan kepada teman-teman Panja dan anggota Komisi II dalam pengesahan ini, karena ini menjadi arsip. Nanti ada khusus untuk dokumen Panjanya itu nanti di Paripurna kita minta diteken khusus untuk menjadi arsip dan juga anggota Komisi II dikasih tanda tangan khusus untuk menandatangani itu supaya nanti menjadi arsip supaya nanti dalam catatan arsip negara republik Indonesia bahwa anggota Komisi II inilah yang membahas menjadi Undang-Undang Kearsipan.

Saya kira itu saja. Terima kasih.

KETUA RAPAT: Terima kasih. Ada pendapat akhir atau tausiah terakhir. Bapak/ibu yang saya hormati. Terima kasih saya sampaikan kepada Pemerintah dan Komisi

II DPR RI dengan demikian selesailah seluruh rangkaian acara rapat kerja dengan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, Menteri Hukum dan HAM atau yang mewakili, Menteri Pendidikan Nasional atau yang mewakili, Menteri Keuangan atau yang mewakili untuk menyelesaikan tugas konstitusi yaitu pembicaraan tingkat I terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Kearsipan yang selanjutnya akan dibawa ke pembicaraan tingkat II Pengambilan Keputusan untuk disahkan menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna DPR RI hari Senin, 28 September 2009.

Sekali lagi Terima kasih dan mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan. Kita bisa akhiri rapat pada sore hari ini. Selamat memasuki hari-hari, waktu-waktu sebelum lebaran pak. sampai ketemu lagi pada saatnya tanggal 28 September, kita sudah merayakan ldul Fitri nantinya.

ARSIP D

PR RI

Page 27: ARSIPberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-102822... · 2017-06-07 · Pasal 99 ayat 1 Peraturan Tata Tertib DPR RI. Perkenankanlah Rapat Kerja pada siang hari ini saya

'

Baik kita akhiri Rapat pada sore hari ini. Terima kasih. Wallahu muwafiq illa wa miinthariq. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Rapat saya tutup.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 15.45 WIB)

Jakarta, 16 September 2009 a. n Ketua Rapat

Sekretaris

ORA. NURANI BODROINI NIP.196007031988032001

ARSIP D

PR RI