ARSIP - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095536... · 2017-06-07 · a}...
Transcript of ARSIP - DPRberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170607-095536... · 2017-06-07 · a}...
Dalam perkembangannya, pembangunan pangan di Indonesia tidak begitu
menggembirakan. Pada periode Agustus 2011 hingga Februari 2012, impor
beras Indonesia mencapai sekitar 1,8 juta. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
impor beras yang dilakukan pemerintah cukup tinggi.
Undang-Undang No 7 Tahun 1996 tentang pangan sudah tidak sesuai lagi
dengan dinamika perkembangan kondisi eksternal dan internal, demokratisasi,
desentralisasi, globalisasi, penegakan hukum, dan beberapa peraturan
perundang-undangan lain. Secara politik dalam penyelenggaraan pangan harus
meletakkan c!asar-dasar yang berasaskan adanya kedaulatan, kemandirian,
ketahanan, keamanan, manfaat dan lestari, pemerataan, kelanjutan, keadilan
dan berkelanjutan untuk tercapainya ketahanan pangan. Oleh karena itu
diperlukan undang-undag yang kuat untuk mengatur pangan tersebut
Pimpinan anggota Panja yang kami hormati,
Bahwa pembahasan tentang RUU Pangan sudah melalui tahapan dan proses
pembahasan yang cukup panjang. RUU ini memang merupakan inisiatif DPR RI
namun harus ada kesamaan pernikiran dengan pemerintah. Pembahasan secara
intensif di Komisi IV dengan msnjaring pendapat dan aspirasi yang berkembang
di masyarakat dan juga pendapat pakar yang ahli dari berbagai bidang serta
saran dari berbagai pihak telah dilakukan. RUU ini berusaha menjawab masalah
yang terkait dengan pangan meliputi: (1) perencanaan pangan; (2) ketersediaan
pangan; (3) keterjangkauan pangan; (4) konsumsi pangan dan gizi; (5)
keamanan pangan; (6) label dan iklan pangan; (7) pengawasan; (8)
kelembagaan pangan; (9) peran serta masyarakat; dan (10) penyidikan terkait
dengan pelanggaran yang memerlukan pengaturan sanksi pidana.
RUU Pangan ini secara politik sudah mengedepankan adanya kedaulatan dalam
mengatur kebijakan di sektor pangan dan adanya pengawasan penyelenggaraan
pangan yang dilakukan oleh pemerintah. Pengawasan tersebut dilakukan
terhadap: ARSIP D
PR-RI
a} ketersediaan dan/atau kecukupan pangan pokok yang aman, bergizi, dan
terjangkau oleh daya beli masyarakat.
b) persyaratan keamanan pangan, mutu pangan, dan gizi pangan dan
persyaratan label pangan dan iklan pangan.
Di samping itu, RUU Pangan ini juga memuat ketentuan pidana bagi pihak yang
melakukan kegiatan secara perseorangan, korporasi atau kelompok yang dapat
mengganggu ketersediaan pangan, distribusi pangan atau yang bersifat
spekulatif dengan melakukan monopoli pangan atau merusak kualitas pangan
seperti menggunakan bahan yang dapat membahayakan tubuh atau tidak
memenuhi standar pangan yang telah ditentukan. Hal ini merupakan langkah
maju untuk tercapainya kedaulatan dan kemandirian pangan yang selama ini
diharapkan.
Pimpinan anggota Panja yang kami hormati,
Menyikapi hal tersebui di atas maka Fraksi Hanura bersikap dan mengusulkan :
1. RUU Pangan ini untuk dapat dilanjutkan pembahasannya hingga dapat
disahkan rnenjadi Undang-Undang Pangan di Sidang Paripuma DPR RI
dalam masa Sidang terakhir atau ke-IV 2011-2012.
2. Kami menyetujui dan sependapat dengan semua rumusan-rumusan
termasuk yang berhubungan dengan keamanan pangan dan diperjelas
dengan adanya Bab VI Bagian Kedelapan, Jaminan Produk Halal bagi
yang dipersyaratkan, Kami melihat adanya ruang sempit yang menjadikan
perbedaan antar fraksi untuk hal ini.
3. 8erdasarkan uraian tersebut di atas, setelah melalui pembahasan yang
komprehensif di fraksi, maka dengan mengucapkan
Bismillahirrahmanirrahim, Fraksi Partai Hanura menyatakan setuju
dengan Rancangan Undang-Undang tentang Pangan (Perubahan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996} untuk disahkan menjadi undang
undang. ARSIP D
PR-RI
Demikian pendapat Fraksi Partai Hanura DPR RI kami sampaikan. Atas
perhatiaannya kami ucapkan terima kasih.
Bekerja Untuk Keunggulan Bangsa dan Saatnya HA Tl NURANI Bicara.
Wassalamuailaikum Wr. Wb.
Jakarta, 15 Oktober 2012
PIMPINAN FRAKSI PARTAI HANURA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Ketua,
. SUNARDI AYUB SH
No. ANGGOTA : A 12
Sekretar~ _ ,.,,
·~
SALEH HUSIN, SE., M.Si
No. ANGGOTA: A 13
ARSIP D
PR-RI