Dibacakan Oleh Taty Kadi Bawono Anggota ... -...
Transcript of Dibacakan Oleh Taty Kadi Bawono Anggota ... -...
FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPRRI
PENDAPAT FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG PANGAN
Dibacakan Oleh Taty Kadi Bawono
Anggota DPR RI Nomor A-217
JAKARTA, 18 OKTOBER2012 ARSIP D
PR-RI
r ~.
PENDAPAT FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG PANGAN
Dibacakan Oleh
Anggota DPR RI
: Tety Kadi Bawono
: A-217
Yang Terhormat Bapak Menteri Dalam Negeri RI
Yang Terhormat Bapak Menteri Pertanian RI
Yang Terhormat Bapak Menteri Psrindustrian RI
Yang Terhormat Bpak Menteri Perdagangan RI
Yang Terhormat Bapak Menteri Hukum dan HAM RI
Yang Terhormat Pimpinan Komisi IV DPR RI,
Yang Terhormat Para Anggota DPR RI,
Hadirin yang kami hormati,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera untuk kita semua.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah kami mengajak
hadirin sekalian untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S\11/T,
Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat mengikuti rapat Siang
r ini, untuk menyampaikan Pandangan fraksi yang merupakan tahapan penting ,·.·.
dari pembahasan rancangan Undang- Undang tentang Pangan.
Pandangan Rancangan Undang-Undang tentang Pangan - FPG DPR RI
ARSIP D
PR-RI
Para Hadirin yang kami hormati,
Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 menjelaskan bahwa setiap orang berhak hid up
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mend.apatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Salah satunya adalah memperoleh jaminan ketersediaan pangan. Selain itu
Indonesia juga telah memiliki UU no. 11/2005 sebagai ratifikasi Covenant On
Economic, Social and Cultural Rights yang berjanji untuk menjamin hak - hak
yang sama antara laki - laki dan perempuan dalam menikmati semua hak
ekonomi, sosial dan budaya sebagaimana yang telah ditentukan di dalam
konvenan tersebut.
Pimpinan Rapat dan Hadirin sekalian yang berbahagia
Dalam catatan sejarah nasional, Presiden Soekarno dalam pidatonya telah
mengingatkan kepada kita semua bahwa pangan merupakan soal mati
hidupnya suatu bangsa dan apabila kebutuhan pangan rakyat tidak dipenuhi
maka bersiap menunggu "malapetaka". Di dalam UUD 1945 juga telah
mengamanatkan kepada kita bahwa kedaulatan pangan sesungguhnya
merupakan hak setiap bangsa dan setiap rakyat untuk memproduksi pangan
secara mandiri dan hak untuk menetapkan sistem pertanian, peternakan, dan
perikanan tanpa adanya subordinasi dari kekuatan pasar jnternasional. Maka
konsekuensi dari hal tersebut adalah negara memiliki kewajiba1 i untuk
menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan keamanan konsumsi pangan
yang cukup, aman, bermutu dan bergizi seimbang di seluruh wilayah Negara
Kesatuan republik Indonesia. Sedangkan prasyarat utama untuk menegakkan
kedaulatan pangan antara lain pembaharuan agraria, hak rakyat untuk
mendapatkan akses atas pangan, penggunaan sumber daya alam secara
berkelanjutan, pangan untuk pangan dan tidak menjadikan pangan sekedar
komoditas yang diperdagangkan, pembatasan penguasaan pangan oleh
korporasi serta pemberian akses kepada petani kecil.
2 Pandangan Rancangan Undang-Undang tenidng Pangan - FPG DPR RI
~- --· - - -- --- --
ARSIP D
PR-RI
Para Menteri, Pimpinan Rapat dan Hadirin sekalian yang berbahagia
Sebagaimana diketahui, UU No. 7/1996 tentang pangan telah digunakan
hampir 15 tahun. Tetapi saat ini kondisi berbagai aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara telah banyak mengalami perubahan. Dalam bidang
pengaturan negara, dulu kita dihadapkan pada pengelolaan negara yang
sentralistik. Tetapi Sekarang, sistem kenegaraan kita telah berubah dan lebih
menekankan pada upaya desentralisasi yang memerlukan partisipasi aktif
dari segenap potensi bangsa yang ada. Selain itu, keberadaan UU No.7/1996
tentang pangan masih sangat umum dan san!=)at menitikberatkan pada sektor
industri pangan, sehingga implementasinya menemui berbagai kendala
khususnya dalam penegakkan hukum dan tidak sesuai dengan kondisi saai
ini. Maka perubahan terhadap UU No.7/1996 tentang pangan mutlak
diperlukan seiring dengan perubahan jaman
Berdasarkan permasalahan di atas, maka FPG DPR RI perlu menyampaikan
pandangan terhadap RUU tentang pangan. Pandangan tersebut antara lain:
1. FPG DPR RI berpendapat bahwa ketahanan pangan bukan hanya
berarti pangan harus dijamin tersedia tetapi juga harus
memperhatikan dua hal fundamental lainnya yaitu Kedaulatan
pangan dan Kemandirian pangan. kedaulatC\11 pangan dalam arti
kebijakan pangan ditetapkan oleh kita sendiri, sedangkan
kemandirian parigan dalam arti kebutuhan pangan yang dapat
diproduksi di dalam negeri harus dipenuhi dari dalam negeri. Kita
harus memahami meskipun di dalam kondisi pangan di dunia
bersifat interdependensi tetapi pangan tetap bisa menjadi alat
politik untuk menekan negara lain.
2. FPG DPR RI berpendapat bahwa Kelembagaan pangan nasional
dibentuk berada dan bertanggung jawab kepada Presiden serta
memiliki otoritas dan bertanggung jawab penuh terhadap kebijakan
politik pangan nasional untuk menjamiri ketersediaan pangan
nasional.
3 Pandang.an Rancangan Undang-Undang tentang Pangan - FPG DPR RI
ARSIP D
PR-RI
I
3. FPG DPR RI berpendapat bahwa kebijakan impor pangan untuk
memenuhi kebutuhan pangan nasional · hanya dapat dil~kukan
apabila produksi pangan dalam negeri dan cadangan pangan
nasional tidak mencukupi dan I atau tidak dapat diproduksi di d_alam
negeri berdasarkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. FPG DPR RI berpendapat bahwa dalam penugasan khusus kepada
Sadan Usaha Milik Negara untuk pengadaan pangan pokok dan
strategis tidak dibawa ke dalam mekanisme pasar untuk mencegah
terjadinya permainan yang tidak sehat bagi kepentingan
ketersediaan pangan nasional.
5. Selain itu, FPG DPR RI mendorong agar pelaku usaha mikro, kecil
dan menengah mendapatkan peran penting untuk mewujudkan
kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan
dengan memberikan akses yang menjamin tingkat
kesejahteraannva.
Pimpinan dan Anggota DPR RI yang berbahagia
Fraksi Partai GOLKAR DPR RI berhaiap RUU tentang Pangan ini dilakukan
bukan hanya melakukan tinjauan kembali terhadap paradigma pembangunan
pangan nasional tetapi juga dapat merumuskan pokok - pokok kebijakan dan
_ landasan hukum untuk pangan nasional yang disesuafkan dengan kondisi
nasional dan global serta pada akhirnya akan mampu mewujudkan bangsa
berdaya saing melalui efisiensi, modernisasi dan nilai tambah pertanian serta
mampu bersaing di pasar lokal dan internasional. Selciin itu revisi ini harus
mampu merumuskan aturan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pangan
yang cukup baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang
terjangkau serta didukung oleh sumber-sumber pangan yang beragam dan
sesuai dengan keragaman lokal. .
Dalam kesempatan ini, Fraksi Partai GOLKAR memberikan apresiasi
terhadap kerja sama dan ketekunan yang telah dilakukan oleh seluruh fraksi
yang ada di komisi IV :,; sehingga pembahasan RUU tentang pangan ini
dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan rumusan yang optimal.
4 Pandangan Rancangan Undang-Undang tentang Pangan - FPG DPR RI
ARSIP D
PR-RI
Berdasarkan berbagai pertimbangan di atas, maka dengan ini 'FPG DPR RI
menyatakan menyetujui RUU tentang Pangan untuk dibawa pada
pembahasan tingkat II. Demikian pandangan FPG DPR HI ini disampaikan,
semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan ridho-Nya
kepada kita bersama dalarn menunaikan tugas pengabdian kepada bangsa
dan negara
Wabillahitaufiq Walhidayah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Fraksi Partai Golongan Karya
Dewan Perwakilan Rakyat Republik lndonesi?-"
Ors. Setya Novanto, Ak.
Ketua
DR. H. Ade Komarudin, MH
Sekretaris
5 Pandangan Rancangan Undang-Undang tentang Pangan - FPG DPR RI
ARSIP D
PR-RI