PikiranRakyatpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/10/... · 2010. 10. 6. · oSelasa oRabu...

2
o Selasa o Rabu 0 Kamis 0 Jumat Pikiran Rakyat uh beIas tabun laIu, ; menjem ~hari terakhirnya , di J1n.. utumanikam, Buahbatu, Bandung.· Perp\lStakaan di tanah selnas enam ratus meter itu warisan pa- . harga almarhum Doddy, Institut Teknologi Bandnng periode 1969-1977. la merelakan buku koleksi pribadinya bisa diba~ , ca masyarakat Inas secara gratis. Saat ini, koleksi b~ mencapai 25-000 judul. Lima ribu di an- ta merupakan koleksi khusus S ologi. Koleksi khusus ini ya anjui terkenaL Menjadi maha- siswaatau peneliti,yang ingin ID ri budaya Sunda. ya intelektual yang ter- puaskan kehadiran perpustakaan ini. Koleksi bacaan anak juga • Sabtu 4 5 20 6 7 8 9 10 11 21 22 23 24 25 26 12 13 27 28 29 30 31 o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep eOkt ONov ODes Nyonya Dien Doddy Tisna Ami- djaja. Tiga tahun belakangan, Perpus- takaan Doddy ligna terus didera ediaan 00 jndul b ukan pekerjaan Per bulan, biaya y kan mencapai Rp 'O'v.lu •.••' termasuk upah untuk lima petu~ ana itu membuat ustakaan tak sang- gup memperbaiki langit-Iangit u limpasan air da an. Buntut semua persoalan adalah terancamnya kofeksi berharga per- pustakaan. Bnku mudah rusakjika terus-terusan terkena air. Ini yang menjadi pertlmbangan pengelola menutup perpustakaan dan men- Kliping Humas Unpad 2010

Transcript of PikiranRakyatpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/10/... · 2010. 10. 6. · oSelasa oRabu...

Page 1: PikiranRakyatpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/10/... · 2010. 10. 6. · oSelasa oRabu 0Kamis 0Jumat PikiranRakyat uhbeIastabun laIu,;menjem ~hariterakhirnya,diJ1n.. utumanikam,

o Selasa o Rabu 0 Kamis 0 Jumat

Pikiran Rakyat

uh beIas tabun laIu,; menjem ~hari terakhirnya, di J1n. . utumanikam, Buahbatu,Bandung.·Perp\lStakaan di tanah selnas

enam ratus meter itu warisan pa-. harga almarhum Doddy,

Institut Teknologi Bandnngperiode 1969-1977. la merelakanbuku koleksi pribadinya bisa diba~, ca masyarakat Inas secara gratis.Saat ini, koleksi b~ mencapai25-000 judul. Lima ribu di an-ta merupakan koleksi khususS ologi. Koleksi khusus iniya anjuiterkenaL Menjadi maha-siswaatau peneliti,yang inginID • ri budaya Sunda.

ya intelektual yang ter-puaskan kehadiran perpustakaanini. Koleksi bacaan anak juga

• Sabtu4 520

6 7 8 9 10 1121 22 23 24 25 26

12 1327 28 29 30 31

oMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep eOkt ONov ODes

Nyonya Dien Doddy Tisna Ami-djaja.Tiga tahun belakangan, Perpus-

takaan Doddy ligna terus dideraediaan00

jndul b ukanpekerjaanPer bulan, biaya ykan mencapai Rp 'O'v.lu •.••'

termasuk upah untuk lima petu~ana itu membuatustakaan tak sang-

gup memperbaiki langit-Iangit

ulimpasan air da an.Buntut semua persoalan adalah

terancamnya kofeksi berharga per-pustakaan. Bnku mudah rusakjikaterus-terusan terkena air. Ini yangmenjadi pertlmbangan pengelolamenutup perpustakaan dan men-

Kliping Humas Unpad 2010

Page 2: PikiranRakyatpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/10/... · 2010. 10. 6. · oSelasa oRabu 0Kamis 0Jumat PikiranRakyat uhbeIastabun laIu,;menjem ~hariterakhirnya,diJ1n.. utumanikam,

. '

PERPUSTAKAAN Prof. Dod-dy Tisna adalah satu dari sedildtperpustakaan independen di KotaBandung. Keterpurukannya meru-pakan kehilangan besar. Perpus-. takaan independen adalah koleksibuku milik warga perorangan atauberkelompok yang dibuka untukmasyarakat umum secara cuma-coma Namanya tak harus perpus-takaan. Ada rumah baca atautaman baca.Di perumahan Margawangi

berdiriRumah Baca Buku S~da(RBBS) sejak tujuh tahun Ialu.Pemiliknya, Mamat Sasmita, see-nmg pensiunan Telkom. Meskidi·namai Iluku Sunda, tidak semuakoleksi perpustakaan yang jumlah-nya delApan ribu buku, berbahasa

Sunda meJulu.Tak sedikit berba-hasa Indonesia,te~koleksikhusus anak-anak.Berbeda den-

gan PerpustakaanProf. Doddy Tis-na, RBBS tidakrnemiliki pe-gawai. Mamatmengurusisendiri semua.Pengunjungmengetuk pinturumah, dan iamenerlma de-ngan tangan ter-buka. Justm .obrolan dengansang pemiUk inimenjadi niIaitambah tersendiriRBBSkarena lu-asnya penge-tahuan Mamat,terutamatentangbudaya Sunda."Memang ada ru-ang prlvasi yanghams dikor-bankan. Tetapitak jadi masalah.Sejak awal sayaingin berbagikesenangan

mem-baca," ujamya.Perpustakaan independen lain

ada di teras seluas 3 x 3,5 meter dirumah sederhana di permukimanpadat Ciseureuh. Namanya RumahBaca Gratis JendeIa Dunia. Mo-hammad Toip, seorang wirausa-hawan, mendirikan dua tahun laludengan modal koleksi buku hanyalhnapuluh eksemplar. Semuamerupakan baeaan anak. "Sayakhawatir melihat pergauIan anak~ Sayajuga punya anak.KIu:ena itu saya memutuskab be-rani membuat rumah baca. Dari-pada bermain tidak jelas, saya se-diakan saja teras ini jadi tempatbetkumpul dan tnembaca," kataToip..Di sekitar rumah Toip di Jln.

Babakan Kejaksaan, ada beberapa~kolah. ~urld-murid yang menja-ill pengunjung Jendela Dunia. Ter-catat sejak berdiri, sudah empatribu peminjam. Jt1tnlah buku punterus bertambah meniadrseribueksemplar, Berkat sumbanganberbagai pihak. Hebatnya, dengansega.laketerbatasan stnnber daya;Jendela Dunia mendirikan dua lagirumah baca di dua tempat berbe-da, Sukaati dan Holis. Semua ber-jalan lewat jalur pertemanan infor-mal, tanpa birokrasi. "Mimpi sayamembuat Jendela Dunia ada ditiap kelurahan," ucap Toip.

**KEHADIRAN perpustakaan

independen tak bisa dimungkirimemiliki peran'penting dalam up-aya literasi warga kota. Keber-adaannya yang tanpa tetek bengekbirokrasi menghapus rasa seganuntuk berkunjung. Budaya literasipun tumbuh dengan wajar.Sayangnya, niat baik ini belummendapat sokongan dari pemerin-tah ..Rontoknya Perpustakaan Prof.

Doddy Tisna tidak terlepas darikondisi semacam ini. Suntikandana memang beberapa kalidiberikan, oleh pemerintah kotamaupun provinsi. Namun tak adakonsistensi. Kepedtdiaatt pada per-pustakaan naik.,turun SEtialanden-gan kepen~. "Pejabat dan ahliselalu berbicara pentingnya lite-

rasi, perpustakaan. Tetapi dimana mereka saat perpusbutuh uluran tangan," tutor Tiri .Pemerhati perpustakaan dari

Universitas Padjadjaran Wma -wina mengungkapkan, amatsayangjika inisiatif masyarakatmerintis perpustakaan kandas~ena kurang kepedulian pemnntah. Justru perpustakaan indpenden terbukti optimal mempelayanan literasi padamasyarakat. "Pemerintah kotamesti aktif mengembangkannJangan maIah membiarkan maSudah ada benih baik, tinggaldipupuk," ujar Wina yang jugatua Jurusan Ilmu Informasi danPerpustakaan Unpad, .Kepala Kantor Perpustakaan

Arsip Daerah Kota BandungN?n.eng Siti Kuraesin mengakuinummnya anggaran dari APBDmenjadi penyebab terbatasnyaupaya pengembangan. Baik ba .perpustakaan independen maupbagi sudut-sudut baca di tiap kel -rahan. Dalam setahun, dana yantersedia hanya Rp 98 juta. Akiba .nya, tahun ini misalnya, kantomhanya sanggup menggeIontorkabantuan untuk sudut baca di .kelurahan. Besarnya tak lebih dar~P 25juta dengan perincian Rp 1juta untuk buku dan sisanya unrak. Saking cekaknya anggaran,tidak ada alokasi dana untuk mejalankan mobil perpustakaan ke-Iiling. "Setiap tahun saya selalu~eneriakkan hal ini. Peningkajumlah anggaran di APBD itu mulak perlu, Tanpa dana, pembinaperpustakaan sulit berjalan baik,ungkap Noneng. ,Ketika inisiatif mengemban

literasi sudah muncul darimasyarakat, kini saatnya menagill;peran pemerintah. Salah satu bentuk keseriusan penganggaran yabaik itu Iewat APBD. Wakil rakyatmesti terus didorong untuk mem-peIjuangkan hal ini. Jika tidak,benih-benih baik yang tumbuh diMargawangi, Ciseureuh, dan tern-pat-tempat lain di Bandung akanmusnah bersama matinya ke-sadaran budaya 1iterasi dimasyarakat. (Ag. Tri Joko HerRiadij"PR")***

r