2008-1-00257-MNTI BAB 1

19
 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah MASA merupakan produsen ban kendaraan bermotor roda empat di lndonesia yang memiliki total kapasitas terpasang mencapai 15.000 ban per hari. Saat ini MASA telah mampu memproduksi ban radial dan ban Ultra High Performance (UHP) dengan ukuran dari 13" sampai dengan 20". Sebagian besar produk perusahaan ini didistribusikan keluar negeri yakni Eropa, Timur Tengah, Asia, Amerika Serikat, Australia dan Afrika. MASA mulai mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES pada Juni 2005 dengan menawarkan 1 miliar lembar saham kepada masyarakat. Pada tahun buku 2006, MASA berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp.568 miliar atau naik dibandingkan penjualan bersih tahun 2005 yaitu sebesar Rp.327 miliar. Peningkatan penjualan yang signifikan ini merupakan hasil dari semakin tingginya kepercayaan pasar, baik nasional maupun Internasional, terhadap produk ban MASA seperti Achilles, Corsa dan Strada. Dengan melihat pada peningkatan penjualan selama tahun 2006 yang dapat dicapai dan tingginya permintaan pasar nasional dan internasional serta peluang pasar yang besar untuk pasar UHPT ( Ultra High Performance Tire), MASA merencanakan untuk meningkatkan kapasitas produksi terutama untuk UHPT, dimana rencananya MASA akan siap untuk memproduksi UHPT dengan ukuran 16” sampai dengan 24”, serta memperluas varian produk, yaitu dengan memproduksi ban motor (Sumber: http://www.multistrada.co.id/news).

Transcript of 2008-1-00257-MNTI BAB 1

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 1/19

 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah

MASA merupakan produsen ban kendaraan bermotor roda empat di lndonesia

yang memiliki total kapasitas terpasang mencapai 15.000 ban per hari. Saat ini MASA

telah mampu memproduksi ban radial dan ban Ultra High Performance (UHP) dengan

ukuran dari 13" sampai dengan 20". Sebagian besar produk perusahaan ini

didistribusikan keluar negeri yakni Eropa, Timur Tengah, Asia, Amerika Serikat,

Australia dan Afrika. MASA mulai mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES pada Juni

2005 dengan menawarkan 1 miliar lembar saham kepada masyarakat.

Pada tahun buku 2006, MASA berhasil mencatat penjualan bersih sebesar

Rp.568 miliar atau naik dibandingkan penjualan bersih tahun 2005 yaitu sebesar Rp.327

miliar. Peningkatan penjualan yang signifikan ini merupakan hasil dari semakin

tingginya kepercayaan pasar, baik nasional maupun Internasional, terhadap produk ban

MASA seperti Achilles, Corsa dan Strada.

Dengan melihat pada peningkatan penjualan selama tahun 2006 yang dapat

dicapai dan tingginya permintaan pasar nasional dan internasional serta peluang pasar

yang besar untuk pasar UHPT (Ultra High Performance Tire), MASA merencanakan

untuk meningkatkan kapasitas produksi terutama untuk UHPT, dimana rencananya

MASA akan siap untuk memproduksi UHPT dengan ukuran 16” sampai dengan 24”,

serta memperluas varian produk, yaitu dengan memproduksi ban motor (Sumber:

http://www.multistrada.co.id/news).

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 2/19

 

  2

Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting,

karena mayoritas perusahaan melibatkan investasi besar pada aspek ini (20% sampai

60%). Ini merupakan dilema bagi perusahaan. Bila persediaan dilebihkan, biaya

penyimpanan dan modal yang diperlukan akan bertambah. Bila perusahaan menanam

terlalu banyak modalnya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang

berlebihan. Kelebihan persediaan juga membuat modal menjadi mandek, semestinya

modal tersebut dapat diinvestasikan pada sektor lain yang lebih menguntungkan

(opportunity cost ). Sebaliknya, bila perusahaan tidak memilki persediaan yang

mencukupi, biaya pengadaan darurat akan lebih mahal. Dampak lain, mungkin

kosongnya barang di pasaran dapat membuat konsumen kecewa dan lari ke merk lain.

Mengingat konsekuensi logis yang dilematis (kekurangan atau kelebihan) dari

persediaan, perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan persediaan ini pada

tingkat yang optimal. Kriteria optimal adalah minimasi keseluruhan biaya yang terkait

dengan semua konsekuensi kebijaksanaan persediaan.

Seperti kebanyakan perusahaan pada umumnya, perusahaan menginginkan hasil

yang optimal, dalam hal ini produktivitas perusahaan serta biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan akan sangat mempengaruhi hasil tersebut. Untuk memenuhi kondisi tersebut,

proses produksi harus direncanakan sebaik mungkin serta dikendalikan sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat. Dalam proses produksi, perusahaan tentu harus

merencanakan jumlah persediaan bahan baku yang ada dan yang akan digunakan dalam

proses produksi. Oleh sebab itu perusahaan wajib merencanakan dengan sebaik-baiknya

bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi, sebab apabila perusahaan tidak 

memiliki perencanaan yang baik dalam mengatur persediaan bahan baku tersebut maka

hal ini akan dapat menghambat proses produksi yang telah direncanakan sebelumnya.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 3/19

 

  3

Dalam hal ini perencanaan dan pengendalian produksi yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah perencanaan dan pengendalian arus bahan baku dalam proses dan

keluar dari pabrik sehingga keuntungan optimal dapat tercapai. Melalui perencanaan dan

pengendalian produksi yang baik, antara lain akan dicapai penghematan dalam biaya

bahan, pemanfatan sumber daya baik fasilitas produksi (mesin), tenaga kerja atau waktu

yang optimal (tidak boros atau tidak idle).

Rentabilitas dalam manajemen keuangan adalah mengukur kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba yang efektif, dimana cara untuk mempertinggi

rentabilitas tersebut adalah dengan memperbesar profit margin, yakni menambah biaya

operasi sampai tingkat tertentu dengan mendapatkan tambahan penjualan sebesar-

besarnya dan mengurangi penghasilan dari penjualan sampai tingkat tertentu dengan

mengurangi biaya operasi sebesar-besarnya. Selain itu juga dapat dilakukan dengan

memperbesar turn over of assets, yakni dengan menambah modal usaha sampai tingkat

tertentu dengan tambahan penjualan yang sebesar-besarnya dan mengurangi penjualan

sampai tingkat tertentu dengan mengurangi modal usaha sebesar-besarnya.

Untuk memberikan solusi terhadap topik permasalahan diatas yang akan dibahas

nantinya, maka metode yang digunakan adalah model terikat yakni dengan perencanaan

kebutuhan material (material requirement planning-MRP). Perencanaan kebutuhan

material (MRP) adalah merupakan sebuah teknik permintaan terkait yang menggunakan

daftar kebutuhan bahan, persediaan, penerimaan yang diperkirakan dan jadwal produksi

induk untuk menentukan kebutuhan material. Sedangkan untuk menentukan kriteria

optimal yakni total biaya yang minimal, maka akan dipergunakan beberapa metode yang

dapat menghasilkan total biaya yang paling minimal.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 4/19

 

  4

1.2.  Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

1.2.1  Identifikasi Masalah

Perumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah

perusahaan melakukan perencanaan dan pengendalian produksi dalam kaitannya

terhadap persediaan dengan baik serta bagaimanakah kemampuan keuangan perusahaan

untuk memperoleh laba?

1.2.2  Perumusan Masalah

Setelah melakukan pengamatan pada PT. Multistrada Arah Sarana (MSA),

khususnya pada bagian  purchasing, dan inventory terdapat beberapa permasalahan

sebagai berikut :

•  Tidak adanya suatu metode yang dapat memberikan informasi mengenai

tingkat permintaan pada periode yang akan datang. Perusahaan dalam

melakukan kegiatan perencanaan produksi hanya berdasarkan instuisi, belum

menerapkan suatu metode peramalan yang dapat memberikan informasi

mengenai perkiraan permintaan untuk periode-periode yang akan datang.

•  Tidak adanya suatu metode dalam merencanakan dan mengendalikan

persediaan perusahaan, dimana perusahaan dalam mengatur persediaannya

dilakukan berdasarkan intuisi pihak manajemen dan dipengaruhi oleh harga

bahan baku dipasaran yang dapat menyebabkan terjadinya penumpukan

ataupun kekurangan bahan baku yang dapat mengakibatkan kerugian

perusahaan.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 5/19

 

  5

1.3 Ruang Lingkup

Dalam penulisan skripsi ini, supaya tujuan lebih terarah dan jelas maka

ruang lingkup akan dibatasi sebagai berikut:

1.  Penelitian dilakukan di bagian produksi, PPIC,  purchasing dan accounting

serta yang memiliki relevansi terhadap jumlah persediaan bahan baku untuk 

produktivitas dari PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk.

2.  Data-data penelitian yang akan diambil dari perusahaan merupakan data-data

sebelum bulan Oktober 2007. Untuk analisis rasio keuangan perusahaan,

digunakan laporan keuangan perusahaan per Sembilan bulan dari tahun 2005

sampai dengan tahun 2007.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Tujuan dari penulisan :

1.  Mengusulkan kepada perusahaan suatu metode peramalan permintaan yang

terbaik terhadap produk-produk yang ada, sehingga dapat memudahkan

perusahaan dalam merencanakan kegiatan produksinya.

2.  Mengusulkan kepada perusahaan suatu metode sistem persediaan dan

pengendalian bahan baku yang lebih baik dan sesuai dengan kegiatan

operasional perusahaan.

3.  Mengetahui kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan serta

mengidentifikasi adanya kemungkinan kelemahan yang terdapat pada kinerja

perusahaan.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 6/19

 

  6

1.4.2 Manfaat

Manfaat dari penulisan :

1  Membantu manajemen perusahaan untuk lebih mudah dalam mengetahui dan

memperkirakan permintaan-permintaan untuk periode-periode yang akan

datang, atas suatu jenis produk yang diproduksi.

2  Memberikan kemudahan bagi pihak manajemen untuk melakukan

perencanaan dan pengendalian persediaan perusahaan yang lebih baik.

3  Memberikan informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan serta

memberikan masukan atau solusi-solusi yang dapat dijadikan pertimbangan

untuk meningkatkan kinerja perusahaan ditinjau dari sisi keuangan.

1.5 Profil Perusahaan

1.5.1 Latar Belakang Perusahaan

PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) merupakan perusahaan yang telah

berpengalaman lebih dari 10 tahun di Indonesia sebagai produsen ban inovatif untuk 

kebutuhan industri otomotif intenasional. PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA)

berlokasi di cikarang timur dan beralamat kantor di Jl. Raya Lemahabang km 58,3

Cikarang Timur, Jawa Barat.

Sejarah berdirinya perusahaan ini dimulai pada tahun 1994, dimana perusahaan

dikenal dengan nama PT. Oroban Perkasa dan dibantu secara teknis oleh teknologi dari

Italia Pirelli. Kemudian tahun 1995 sampai dengan tahun 2000 perusahaan mengganti

penerapan teknologi yaitu Kontinental Jerman.  Kemudian pada awal tahun 2001,

perusahaan ini dibeli oleh Salim Group dan mulai mengalami perubahan manajemen.

Dengan adanya perombakan manajemen tersebut, maka aplikasi teknologi yang biasa

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 7/19

 

  7

digunakan juga berubah dan beralih ke teknologi Nokian Finland, dengan nama baru

yakni PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA).

Pada tahun 1994 perusahaan memulai produksinya dengan kapasitas produksi

5000 ban per hari. Sampai saat ini jumlah tersebut telah meningkat dimana pada tahun

2006 target yang telah tercapai adalah sekitar 11.000 ban per hari dengan target pasar

ekspor sebesar 95% dan dalam negeri sebesar 5%. Kemudian untuk target tahun 2007 ini

perusahaan telah menetapkan target produksi sebesar 15.000 ban per hari, dengan

meningkatkan target pasar dalam negeri sebesar 30% dan target ekspor sebesar 70%.

Untuk jenis merk ban mobil berpenumpang yang telah diproduksi oleh PT. MSA

saat ini adalah Acchiles, Corsa dan Strada. Setiap jenis merk ban tersebut memiliki

spesifikasi ukuran dan jenis kembangan (tread ) yang telah disesuaikan dengan

kebutuhan pasar.

1.5.2  Visi Dan Misi

1.5.2.1 Visi Perusahaan

Adapun visi yang dimiliki oleh PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) adalah

“Membuat ban yang mempunyai kualitas dunia”. 

Sedangkan komitmen perusahaan sendiri adalah melaksanakan tata kelola

perusahaan yang baik dengan menekankan kepada para karyawan pentingnya untuk 

menerapkan prinsip etika tinggi, serta terus menjaga kesehatan dan keselamatan kerja

melalui cara kerja yang baik dan pengawasan mutu yang tinggi serta berusaha keras

untuk meningkatkan kesejahteraan dan standar hidup bagi seluruh karyawan.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 8/19

 

  8

1.5.2.2 Misi Perusahaan

Sedangkan misi yang dimiliki oleh perusahaan guna mendukung visi tersebut

adalah: memaksimalkan kepuasan pelanggan, memaksimalkan nilai-nilai pemegang

saham, dan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang memberikan nilai lebih

dengan harga yang terjangkau.

1.5.3  Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Bentuk perusahaan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) adalah Perseroan

Terbatas Terbuka, dimana kepemilikan saham telah diperdagangkan secara umum di

bursa efek. Sedangkan struktur organisasi PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA)

dapat dilihat dari gambar 1.1 berikut.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA)

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 9/19

 

  9

 

Dalam struktur organisasi perusahaan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA)

kekuasaan tertinggi dipegang oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris memiliki

kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan direksi, serta mengawasi Direksi

dalam mengelola perusahaan.

Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana dilakukan oleh Direksi. Dalam

hal ini Direksi. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang seorang Direksi

adalah: menjalankan roda perusahaan, memutuskan persoalan penting, mengawasi

masing-masing bagian dalam perusahaan. Sebagai penanggung jawab PT. Multistrada

Arah Sarana, Tbk (MSA), perusahaan memiliki seorang  Managing Director  untuk 

menjalankan perusahaan yang dibantu oleh beberapa General Manager yang memiliki

tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Adapun bagian-bagiannya adalah :

1.  General Manager Production & Technology

General Manager Production & Technology bertugas dan bertanggung jawab

dalam mengatur kegiatan operasional produksi perusahaan. Untuk itu General

 Manager Production & Technology dibantu oleh beberapa  Manager  dalam

menjalankan tugasnya, yakni :

a.  Production Manager 

Mempunyai wewenang dalam mengatur semua kegiatan produksi. Mulai dari

proses pengolahan bahan baku sampai dengan proses produksi bahan jadi.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 10/19

 

  10

b.   Development Manager 

Mempunyai tugas dalam pengembangan terhadap produk-produk yang

diproduksi di perusahaan. Tugas lainnya adalah menciptakan suatu produk 

baru yang mempunyai keunggulan dibandingkan produk pesaingnya.

c.  PPIC Manager 

Mempunyai tugas dalam melakukan penjadwalan produksi, mengatur urutan

dalam melakukan proses produksi untuk secepat mungkin memenuhi order

yang telah diterima dan dapat memberikan suatu penjadwalan dalam proses

yang lebih efektif dan efesien mulai dari bahan baku, tenaga kerja, mesin

sampai kepada produk jadi.

d.   Engineering and Expansion Manager 

Mempunyai tugas dalam melakukan ekpansi dan pengontrolan di bidang

mesin dan semua proses produksi di lantai produksi tersebut.

2.  General Manager Finance & Administration

Mempunyai wewenang dalam mengatur seluruh kegiatan keuangan yang

berjalan di perusahaan dan mengatur berbagai macam administrasi di dalam

perusahaan. Membawahi beberapa manajer lainnya diantara:

a.   IT Manager 

Mempunyai tugas mengatur sistem berbasis IT yang ada di perusahaan .

Selalu berusaha untuk menerapkan suatu sistem yang terkomputerisasi yang

dapat memberikan suatu bentuk yang bisa diaplikasikan dengan baik oleh

seluruh karyawan yang ada di perusahaan tersebut.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 11/19

 

  11

b.  Finance Manager 

Mempunyai tugas untuk mengatur berbagai macam keperluan keuangan

perusahaan mulai dari pendapatan perusahaan sampai melakukan

pengaeluaran yang dapat disebut untuk mengatur arus kas perusahaan,

termasuk juga biaya-biaya distribusi, biaya ekspor dan impor. 

c.   Accounting Manager 

Mempunyai tugas dalam membuat laporan keuangan perusahaan setiap

bulannya.

d.   HRD Manager 

Mempunyai tugas dalam mengatur semua sumber daya manusia yang ada.

Memberikan informasi-informasi yang berhubungan dengan karyawan, mulai

absensi, tingkat kinerja, besarnya gaji, asuransi, dan lain-lain.

3.  General Manager Commercial

Mempunyai wewenang dalam mengatur pengeluaran dan biaya-biaya

keperluan suatu proses produksi, membawahi beberapa manajer diantaranya :

a.  Procurement Manager 

Mempunyai tugas sebagai penyedia bagi perusahaan termasuk mengatur

mengenai jalur distribusi setiap barang maupun hal lainnya yang dibutuhkan

oleh perusahaan.

b.   Marketing Manager 

Mempunyai tugas dalam memasarkan produk perusahaan, dengan tujuan

perusahaan mempunyai brand name, dan pada akhirnya konsumen dapat

mengenal dengan baik produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 12/19

 

  12

Memberikan informasi lengkap mengenai harga dan keunggulan dari produk 

perusahaan.

c.   Inventory Manager 

Mempunyai tugas dalam mengontrol jumlah bahan baku yang ada di gudang,

baik gudang bahan jadi dan gudang bahan baku. Mengatur mengenai

ketersedian stock  yang ada didalam gudang, sehingga kebutuhan dalam

proses produksi tetap bisa tercukupi.

4.  General Manager Quality

Mempunyai wewenang dalam peningkatan kinerja dari proses produksi dan

mencegah adanya cacat produk yang disebabkan adanya proses produksi yang tidak 

sejalan. Membawahi beberapa manajer diantaranya :

1.  Factory Improvement Manager 

Mempunyai tugas dalam melakukan pengembangan untuk memajukan

perusahaan diantaranya meliputi pengembangan di bidang produksi sampai

pengembangan dalam kualitas produk.

2.  QA Manager 

Mempunyai tugas dalam melakukan pengontrolan produk jadi atau

melakukan inspeksi operasional pada suatu lantai produksi dengan

melakukan pengujian seperti; uji kelenturan, kekuatan, ketahanan, dan lain-

lain. Bertujuan untuk menjaga kualitas dari produk ban yang sudah

dihasilkan.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 13/19

 

  13

1.5.4  Manajemen Sumber Daya Manusia

PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) saat ini dikelola oleh manajemen yang

berkomitmen tinggi, para professional yang kompeten dalam bisnis ini yang masing-

masing berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam industri ini. Perusahaan sangat

menghargai sumber daya manusianya karena mereka adalah kekayaan utama bagi

perusahaan. Maka dari itu perusahaan sendiri telah memperoleh loyalitas dari para

karyawannya dengan rata-rata sudah berbakti kepada perusahaan lebih dari 7 tahun.

1.5.4.1 Tenaga kerja dan Waktu kerja

Saat ini PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) telah mempunyai tenaga kerja

sebanyak 1506 orang untuk menjalankan perusahaan, yang terdiri dari pekerja tetap,

pekerja kontrak dan outsourcing.

Hari kerja di PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) adalah 24 jam setiap

harinya dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut :

  Karyawan kantor (Senin-Jumat)

Jam kerja : 08.00 – 17.00 WIB

  Karyawan lantai produksi dan gudang (setiap hari) dengan pembagian shift

sebagai berikut:

Shift I : 00.00 – 08.00 WIB

Shift II : 08.00 – 16.00 WIB

Shift III : 16.00 – 00.00 WIB

Jam Istirahat : 1 jam per shift

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 14/19

 

  14

1.5.4.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia

PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) juga melakukan pengembangan untuk 

seluaruh karyawan yang cukup lama memberikan loyalitas kepada perusahaan.

Perusahaan memiliki karyawan telah melewati pelatihan yang terus menerus untuk 

memastikan standar kualitas produk dari perusahaan yang tinggi terjaga, baik dalam

pekerjaan maupun program pengawasan dan percobaan yang terus menerus pada setiap

lini produksi. Di dalam meningkatkan kualitas pelatihan in-house, perusahaan

menggunakan jasa pelatih eksternal yang mengajarkan pengetahuan kemampuan akan

produk, kemampuan menjual membangun kerja sama tim dan kepemimpinan. Di jajaran

posisi manajerial diberikan kesempatan untuk melakukan survey keadaan pasar baik di

Indonesia maupun diluar negeri. Transfer teknologi dilakukan dengan mengirimkan para

karyawan secara teratur keluar negeri untuk orientasi dan sesi pengenalan mesin dan

prosedur baru.

Pada tahun 2006 sekali lagi PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) mencatat

rendahnya statistik  turn over  karyawan. Perusahaan juga secara aktif merekrut orang-

orang yang ahli dalam industri ini terutama dalam bidang produksi, penjualan dan

pemasaran. 

1.5.4.3 Fasilitas dan Kesejahteraan Tenaga Kerja

PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) juga sangat memperhatikan

keselamatan kerja karyawannya, dengan memberikan pelatihan pemadam kebakaran dan

keselamatan kerja bagi seluruh karyawan. Seluruh karyawan juga mendapatkan jaminan

asuransi dari JAMSOSTEK bila terjadi kecelakaan kerja.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 15/19

 

  15

Sejalan dengan kebijaksanaan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas

dengan teknologi dan kualitas yang dapat diandalkan, perusahaan berusaha

meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan kompensasi berupa

kepemilikan saham oleh karyawan, fasilitas kantin, fasilitas rekreasi, musolah dan klinik 

kesehatan lengkap dengan paramedis.

1.5.5  Produksi dan Pengembangan Pabrik

Luas area pabrik menggunakan 8,5 ha dari total keseluruhan luas tanah sebesar

37 ha yang berlokasi di Cikarang Timur. Pada akhir 2006 kapasitas produksi meningkat

sampai 12.000 ban per hari. Pada kuartal kedua tahun 2007 meningkat menjadi 15.000

ban per hari untuk memenuhi dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan akan produk 

yang ada dan produk baru.

Mesin-mesin baru seperti Quarduplex Extruder Troester  telah memungkinkan

perusahaan untuk menggabungkan empat macam formula compound  yang berbeda

dalam satu proses. Kami juga telah memperbaharui sejumlah mesin yang ada, dan

ditambah beberapa mesin baru Tire Building dan teknologi lainnya diantaranya dari

Krupp-Jerman, VMI -Belanda dan Kobelco-Jepang.

Pada tahun 2006 perusahaan menggunakan mesin baru dan mampu memproduksi

ban dengan klasifikasi UHPT. (Ultra High Performance Tire) sampai ukuran 20”

dengan range mulai dari 205 mm sampai 245 mm. Sementara Klasifikasi merk Corsa

 juga diperluas untuk memproduksi ban klasifikasi sampai ukuran 17”. Dengan demikian

pilihan ban bagi para pelanggan semakin banyak dan diharapkan akan mampu menarik 

pelanggan baru untuk segmen UHPT. dengan merk Achilles sehingga penjualan UHPT.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 16/19

 

  16

meningkat. Pada saat ini merk Achilles, Corsa dan Strada milik MSA memiliki lebih

dari 100 model dan ukuran.

1.5.6  Pemasaran dan Promosi

Kebijakan promosi perusahaan diadakan atas produk bukan atas perusahaan

sehingga para pelanggan lebih mengenal merk produk perusahaan daripada nama

perusahaan itu sendiri.

PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) menerapkan dua pendekatan yang

berbeda untuk kegiatan pemasaran dan promosi untuk wilayah internasional dan

nasional. Dan bagaimanapun juga untuk kedua wilayah ini kegiatan pemasaran dan

promosi dikonsentrasikan untuk produk merk UHPT, sebab merk inilah yang

membedakan MSA dari perusahaan-perusahaan manufaktur ban lainnya. Tetapi

perusahaan mengharapkan semakin meningkatnya minat masyarakat akan merk 

Achilles, Corsa dan Strada, seiring dengan publisitas untuk ketiga merk ini dari hasil uji

coba independen untuk berbagai kategori.

Pada saat ini MSA mengekspor ke negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat,

Timur Tengah, Australia, Afrika dan Asia. Untuk kegiatan ekspor ini, perusahaan

menggunakan jasa agen di tiap negara tujuan ekspor untuk menangani aktivitas

pemasaran mewakili perusahaan tersebut, sementara perusahaan sendiri akan

berkonsentrasi pada aspek-aspek manufaktur. Para agen akan memberikan masukan

mengenai trend  pasar, model dan ukuran ban, sehingga memungkinkan perusahaan

untuk menentukan jenis produk untuk memenuhi kebutuhan tiap pasar yang berbeda.

Untuk pasar domestik, perusahaan mengadakan aktivitas pemasaran sendiri

untuk produk merk Achilles, Corsa dan Strada dengan membangun suatu jaringan yang

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 17/19

 

  17

strategis dengan 32 distributor disebagain besar wilayah Indonesia. Dengan menerapkan

kebijakan satu harga untuk menghindari perang harga dan memastikan pembagian

geografis yang jelas untuk distribusi dan penjualan telah terbukti berhasil, sehingga

perusahaan berencana untuk meningkatkan jaringan penjualannya dengan menambah

 jumlah distributor diseluruh propinsi di Indonesia.

1.5.7  Produktivitas

1.5.7.1 Bahan Baku Proses Produksi

Untuk memproduksi sebuah ban, diperlukan beberapa persiapan seperti mesin-

mesin untuk memproduksi serta bahan baku yang akan digunakan. Bahan baku yang

digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yakni material dan compound . Untuk 

memproduksi sebuah ban, diperlukan komposisi 70% compound  dan 30% material. 

Dalam hal ini compound merupakan bahan baku utama dalam pembuatan ban tersebut.

Compound itu sendiri terdiri dari bahan-bahan kimia yang memiliki komposisi tersendiri

dan telah disesuaikan dengan kebutuhan untuk proses produksi itu tersebut. Compound  

didapatkan dengan mencampurkan bahan-bahan kimia tersebut dalam proses mixing 

dengan mesin banburry. Sedangkan material oleh perusahaan dikategorikan dengan

bahan baku selain compound , seperti polyester, steel wire, nylon dan steel cord. 

1.5.7.2 Proses Produksi

Dalam melakukan produksinya adapun tahapan-tahapan proses produksi yang

harus dilalui dalam sebuah pembuatan ban pada PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk 

(MSA) adalah sebagai berikut :

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 18/19

 

  18

1.   Mixing

Proses pencampuran bahan baku berupa bahan kimia, oli, carbon, natural

rubber , dan synthetic rubber . Proses mixing ini sendiri dapat menghasilkan

berbagai macam compound tergantung dari tujuan penggunaannya dengan

komposisi yang berbeda-beda untuk masing-masing compound .

2.  Calender 

Merupakan proses pembuatan bahan material digabungkan compound  

tertentu. Adapun bahan-bahan yang dihasilkan serta komponen yang

digunakan adalah:

-  Steel+compound  = steel belt  

-  Polyester/textile+compound = ply

-   Nylon+compound = capply

3.  Cutting

Merupakan proses pemotongan bahan yang dihasilkan dari proses calendar ,

sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada setiap jenis ban. Adapun jenis-

 jenis mesin yang digunakan dalam proses ini adalah VMI, TTO, TTM, Cutter 

Fischer.

4.   Bead Making

Adalah proses coating antara steel wire dengan compound kemudian dicetak 

untuk memperkuat steel wire dengan compound . Hasil dari proses ini adalah

bead. Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses mesin ini

adalah Kartel, Tianjin, Pirelli.

5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 19/19

 

  19

5.   Extruder 

Merupakan proses pembuatan sidewall, tread bead  dan apex/filler. Pada

proses ini bahan material digabung dengan berbagai jenis compound. 

6.   Building

Adalah proses penggabungan dari hasil proses-proses sebelumnya. Hasil dari

proses ini adalah green tire. Green tire melewati dua stage yakni 1st  stage 

dan 2nd

 stage.

1st  stage merupakan proses penggabungan sidewall, bead filler, ply 

menghasilkan carcass. Sedangkan 2nd stage merupakan proses penggabungan

antara steel belt, tread bead, capply dan carcass.

Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses ini adalah VMI, Jing

Ye, Nokian, KM, Pirelli, Samson.

7.  Curing

Proses pematangan dan pembentukan kembangan ( pattern) ban.