2008-1-00257-MNTI BAB 1
-
Upload
faatikah-hanur -
Category
Documents
-
view
71 -
download
0
Transcript of 2008-1-00257-MNTI BAB 1
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 1/19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
MASA merupakan produsen ban kendaraan bermotor roda empat di lndonesia
yang memiliki total kapasitas terpasang mencapai 15.000 ban per hari. Saat ini MASA
telah mampu memproduksi ban radial dan ban Ultra High Performance (UHP) dengan
ukuran dari 13" sampai dengan 20". Sebagian besar produk perusahaan ini
didistribusikan keluar negeri yakni Eropa, Timur Tengah, Asia, Amerika Serikat,
Australia dan Afrika. MASA mulai mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES pada Juni
2005 dengan menawarkan 1 miliar lembar saham kepada masyarakat.
Pada tahun buku 2006, MASA berhasil mencatat penjualan bersih sebesar
Rp.568 miliar atau naik dibandingkan penjualan bersih tahun 2005 yaitu sebesar Rp.327
miliar. Peningkatan penjualan yang signifikan ini merupakan hasil dari semakin
tingginya kepercayaan pasar, baik nasional maupun Internasional, terhadap produk ban
MASA seperti Achilles, Corsa dan Strada.
Dengan melihat pada peningkatan penjualan selama tahun 2006 yang dapat
dicapai dan tingginya permintaan pasar nasional dan internasional serta peluang pasar
yang besar untuk pasar UHPT (Ultra High Performance Tire), MASA merencanakan
untuk meningkatkan kapasitas produksi terutama untuk UHPT, dimana rencananya
MASA akan siap untuk memproduksi UHPT dengan ukuran 16” sampai dengan 24”,
serta memperluas varian produk, yaitu dengan memproduksi ban motor (Sumber:
http://www.multistrada.co.id/news).
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 2/19
2
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting,
karena mayoritas perusahaan melibatkan investasi besar pada aspek ini (20% sampai
60%). Ini merupakan dilema bagi perusahaan. Bila persediaan dilebihkan, biaya
penyimpanan dan modal yang diperlukan akan bertambah. Bila perusahaan menanam
terlalu banyak modalnya dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang
berlebihan. Kelebihan persediaan juga membuat modal menjadi mandek, semestinya
modal tersebut dapat diinvestasikan pada sektor lain yang lebih menguntungkan
(opportunity cost ). Sebaliknya, bila perusahaan tidak memilki persediaan yang
mencukupi, biaya pengadaan darurat akan lebih mahal. Dampak lain, mungkin
kosongnya barang di pasaran dapat membuat konsumen kecewa dan lari ke merk lain.
Mengingat konsekuensi logis yang dilematis (kekurangan atau kelebihan) dari
persediaan, perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan persediaan ini pada
tingkat yang optimal. Kriteria optimal adalah minimasi keseluruhan biaya yang terkait
dengan semua konsekuensi kebijaksanaan persediaan.
Seperti kebanyakan perusahaan pada umumnya, perusahaan menginginkan hasil
yang optimal, dalam hal ini produktivitas perusahaan serta biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan akan sangat mempengaruhi hasil tersebut. Untuk memenuhi kondisi tersebut,
proses produksi harus direncanakan sebaik mungkin serta dikendalikan sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat. Dalam proses produksi, perusahaan tentu harus
merencanakan jumlah persediaan bahan baku yang ada dan yang akan digunakan dalam
proses produksi. Oleh sebab itu perusahaan wajib merencanakan dengan sebaik-baiknya
bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi, sebab apabila perusahaan tidak
memiliki perencanaan yang baik dalam mengatur persediaan bahan baku tersebut maka
hal ini akan dapat menghambat proses produksi yang telah direncanakan sebelumnya.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 3/19
3
Dalam hal ini perencanaan dan pengendalian produksi yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah perencanaan dan pengendalian arus bahan baku dalam proses dan
keluar dari pabrik sehingga keuntungan optimal dapat tercapai. Melalui perencanaan dan
pengendalian produksi yang baik, antara lain akan dicapai penghematan dalam biaya
bahan, pemanfatan sumber daya baik fasilitas produksi (mesin), tenaga kerja atau waktu
yang optimal (tidak boros atau tidak idle).
Rentabilitas dalam manajemen keuangan adalah mengukur kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba yang efektif, dimana cara untuk mempertinggi
rentabilitas tersebut adalah dengan memperbesar profit margin, yakni menambah biaya
operasi sampai tingkat tertentu dengan mendapatkan tambahan penjualan sebesar-
besarnya dan mengurangi penghasilan dari penjualan sampai tingkat tertentu dengan
mengurangi biaya operasi sebesar-besarnya. Selain itu juga dapat dilakukan dengan
memperbesar turn over of assets, yakni dengan menambah modal usaha sampai tingkat
tertentu dengan tambahan penjualan yang sebesar-besarnya dan mengurangi penjualan
sampai tingkat tertentu dengan mengurangi modal usaha sebesar-besarnya.
Untuk memberikan solusi terhadap topik permasalahan diatas yang akan dibahas
nantinya, maka metode yang digunakan adalah model terikat yakni dengan perencanaan
kebutuhan material (material requirement planning-MRP). Perencanaan kebutuhan
material (MRP) adalah merupakan sebuah teknik permintaan terkait yang menggunakan
daftar kebutuhan bahan, persediaan, penerimaan yang diperkirakan dan jadwal produksi
induk untuk menentukan kebutuhan material. Sedangkan untuk menentukan kriteria
optimal yakni total biaya yang minimal, maka akan dipergunakan beberapa metode yang
dapat menghasilkan total biaya yang paling minimal.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 4/19
4
1.2. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Perumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah
perusahaan melakukan perencanaan dan pengendalian produksi dalam kaitannya
terhadap persediaan dengan baik serta bagaimanakah kemampuan keuangan perusahaan
untuk memperoleh laba?
1.2.2 Perumusan Masalah
Setelah melakukan pengamatan pada PT. Multistrada Arah Sarana (MSA),
khususnya pada bagian purchasing, dan inventory terdapat beberapa permasalahan
sebagai berikut :
• Tidak adanya suatu metode yang dapat memberikan informasi mengenai
tingkat permintaan pada periode yang akan datang. Perusahaan dalam
melakukan kegiatan perencanaan produksi hanya berdasarkan instuisi, belum
menerapkan suatu metode peramalan yang dapat memberikan informasi
mengenai perkiraan permintaan untuk periode-periode yang akan datang.
• Tidak adanya suatu metode dalam merencanakan dan mengendalikan
persediaan perusahaan, dimana perusahaan dalam mengatur persediaannya
dilakukan berdasarkan intuisi pihak manajemen dan dipengaruhi oleh harga
bahan baku dipasaran yang dapat menyebabkan terjadinya penumpukan
ataupun kekurangan bahan baku yang dapat mengakibatkan kerugian
perusahaan.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 5/19
5
1.3 Ruang Lingkup
Dalam penulisan skripsi ini, supaya tujuan lebih terarah dan jelas maka
ruang lingkup akan dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di bagian produksi, PPIC, purchasing dan accounting
serta yang memiliki relevansi terhadap jumlah persediaan bahan baku untuk
produktivitas dari PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk.
2. Data-data penelitian yang akan diambil dari perusahaan merupakan data-data
sebelum bulan Oktober 2007. Untuk analisis rasio keuangan perusahaan,
digunakan laporan keuangan perusahaan per Sembilan bulan dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2007.
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
Tujuan dari penulisan :
1. Mengusulkan kepada perusahaan suatu metode peramalan permintaan yang
terbaik terhadap produk-produk yang ada, sehingga dapat memudahkan
perusahaan dalam merencanakan kegiatan produksinya.
2. Mengusulkan kepada perusahaan suatu metode sistem persediaan dan
pengendalian bahan baku yang lebih baik dan sesuai dengan kegiatan
operasional perusahaan.
3. Mengetahui kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan serta
mengidentifikasi adanya kemungkinan kelemahan yang terdapat pada kinerja
perusahaan.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 6/19
6
1.4.2 Manfaat
Manfaat dari penulisan :
1 Membantu manajemen perusahaan untuk lebih mudah dalam mengetahui dan
memperkirakan permintaan-permintaan untuk periode-periode yang akan
datang, atas suatu jenis produk yang diproduksi.
2 Memberikan kemudahan bagi pihak manajemen untuk melakukan
perencanaan dan pengendalian persediaan perusahaan yang lebih baik.
3 Memberikan informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan serta
memberikan masukan atau solusi-solusi yang dapat dijadikan pertimbangan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan ditinjau dari sisi keuangan.
1.5 Profil Perusahaan
1.5.1 Latar Belakang Perusahaan
PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) merupakan perusahaan yang telah
berpengalaman lebih dari 10 tahun di Indonesia sebagai produsen ban inovatif untuk
kebutuhan industri otomotif intenasional. PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA)
berlokasi di cikarang timur dan beralamat kantor di Jl. Raya Lemahabang km 58,3
Cikarang Timur, Jawa Barat.
Sejarah berdirinya perusahaan ini dimulai pada tahun 1994, dimana perusahaan
dikenal dengan nama PT. Oroban Perkasa dan dibantu secara teknis oleh teknologi dari
Italia Pirelli. Kemudian tahun 1995 sampai dengan tahun 2000 perusahaan mengganti
penerapan teknologi yaitu Kontinental Jerman. Kemudian pada awal tahun 2001,
perusahaan ini dibeli oleh Salim Group dan mulai mengalami perubahan manajemen.
Dengan adanya perombakan manajemen tersebut, maka aplikasi teknologi yang biasa
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 7/19
7
digunakan juga berubah dan beralih ke teknologi Nokian Finland, dengan nama baru
yakni PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA).
Pada tahun 1994 perusahaan memulai produksinya dengan kapasitas produksi
5000 ban per hari. Sampai saat ini jumlah tersebut telah meningkat dimana pada tahun
2006 target yang telah tercapai adalah sekitar 11.000 ban per hari dengan target pasar
ekspor sebesar 95% dan dalam negeri sebesar 5%. Kemudian untuk target tahun 2007 ini
perusahaan telah menetapkan target produksi sebesar 15.000 ban per hari, dengan
meningkatkan target pasar dalam negeri sebesar 30% dan target ekspor sebesar 70%.
Untuk jenis merk ban mobil berpenumpang yang telah diproduksi oleh PT. MSA
saat ini adalah Acchiles, Corsa dan Strada. Setiap jenis merk ban tersebut memiliki
spesifikasi ukuran dan jenis kembangan (tread ) yang telah disesuaikan dengan
kebutuhan pasar.
1.5.2 Visi Dan Misi
1.5.2.1 Visi Perusahaan
Adapun visi yang dimiliki oleh PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) adalah
“Membuat ban yang mempunyai kualitas dunia”.
Sedangkan komitmen perusahaan sendiri adalah melaksanakan tata kelola
perusahaan yang baik dengan menekankan kepada para karyawan pentingnya untuk
menerapkan prinsip etika tinggi, serta terus menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
melalui cara kerja yang baik dan pengawasan mutu yang tinggi serta berusaha keras
untuk meningkatkan kesejahteraan dan standar hidup bagi seluruh karyawan.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 8/19
8
1.5.2.2 Misi Perusahaan
Sedangkan misi yang dimiliki oleh perusahaan guna mendukung visi tersebut
adalah: memaksimalkan kepuasan pelanggan, memaksimalkan nilai-nilai pemegang
saham, dan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang memberikan nilai lebih
dengan harga yang terjangkau.
1.5.3 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Bentuk perusahaan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) adalah Perseroan
Terbatas Terbuka, dimana kepemilikan saham telah diperdagangkan secara umum di
bursa efek. Sedangkan struktur organisasi PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA)
dapat dilihat dari gambar 1.1 berikut.
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA)
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 9/19
9
Dalam struktur organisasi perusahaan PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA)
kekuasaan tertinggi dipegang oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris memiliki
kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan direksi, serta mengawasi Direksi
dalam mengelola perusahaan.
Perumusan kebijaksanaan dan rencana-rencana dilakukan oleh Direksi. Dalam
hal ini Direksi. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang seorang Direksi
adalah: menjalankan roda perusahaan, memutuskan persoalan penting, mengawasi
masing-masing bagian dalam perusahaan. Sebagai penanggung jawab PT. Multistrada
Arah Sarana, Tbk (MSA), perusahaan memiliki seorang Managing Director untuk
menjalankan perusahaan yang dibantu oleh beberapa General Manager yang memiliki
tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Adapun bagian-bagiannya adalah :
1. General Manager Production & Technology
General Manager Production & Technology bertugas dan bertanggung jawab
dalam mengatur kegiatan operasional produksi perusahaan. Untuk itu General
Manager Production & Technology dibantu oleh beberapa Manager dalam
menjalankan tugasnya, yakni :
a. Production Manager
Mempunyai wewenang dalam mengatur semua kegiatan produksi. Mulai dari
proses pengolahan bahan baku sampai dengan proses produksi bahan jadi.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 10/19
10
b. Development Manager
Mempunyai tugas dalam pengembangan terhadap produk-produk yang
diproduksi di perusahaan. Tugas lainnya adalah menciptakan suatu produk
baru yang mempunyai keunggulan dibandingkan produk pesaingnya.
c. PPIC Manager
Mempunyai tugas dalam melakukan penjadwalan produksi, mengatur urutan
dalam melakukan proses produksi untuk secepat mungkin memenuhi order
yang telah diterima dan dapat memberikan suatu penjadwalan dalam proses
yang lebih efektif dan efesien mulai dari bahan baku, tenaga kerja, mesin
sampai kepada produk jadi.
d. Engineering and Expansion Manager
Mempunyai tugas dalam melakukan ekpansi dan pengontrolan di bidang
mesin dan semua proses produksi di lantai produksi tersebut.
2. General Manager Finance & Administration
Mempunyai wewenang dalam mengatur seluruh kegiatan keuangan yang
berjalan di perusahaan dan mengatur berbagai macam administrasi di dalam
perusahaan. Membawahi beberapa manajer lainnya diantara:
a. IT Manager
Mempunyai tugas mengatur sistem berbasis IT yang ada di perusahaan .
Selalu berusaha untuk menerapkan suatu sistem yang terkomputerisasi yang
dapat memberikan suatu bentuk yang bisa diaplikasikan dengan baik oleh
seluruh karyawan yang ada di perusahaan tersebut.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 11/19
11
b. Finance Manager
Mempunyai tugas untuk mengatur berbagai macam keperluan keuangan
perusahaan mulai dari pendapatan perusahaan sampai melakukan
pengaeluaran yang dapat disebut untuk mengatur arus kas perusahaan,
termasuk juga biaya-biaya distribusi, biaya ekspor dan impor.
c. Accounting Manager
Mempunyai tugas dalam membuat laporan keuangan perusahaan setiap
bulannya.
d. HRD Manager
Mempunyai tugas dalam mengatur semua sumber daya manusia yang ada.
Memberikan informasi-informasi yang berhubungan dengan karyawan, mulai
absensi, tingkat kinerja, besarnya gaji, asuransi, dan lain-lain.
3. General Manager Commercial
Mempunyai wewenang dalam mengatur pengeluaran dan biaya-biaya
keperluan suatu proses produksi, membawahi beberapa manajer diantaranya :
a. Procurement Manager
Mempunyai tugas sebagai penyedia bagi perusahaan termasuk mengatur
mengenai jalur distribusi setiap barang maupun hal lainnya yang dibutuhkan
oleh perusahaan.
b. Marketing Manager
Mempunyai tugas dalam memasarkan produk perusahaan, dengan tujuan
perusahaan mempunyai brand name, dan pada akhirnya konsumen dapat
mengenal dengan baik produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 12/19
12
Memberikan informasi lengkap mengenai harga dan keunggulan dari produk
perusahaan.
c. Inventory Manager
Mempunyai tugas dalam mengontrol jumlah bahan baku yang ada di gudang,
baik gudang bahan jadi dan gudang bahan baku. Mengatur mengenai
ketersedian stock yang ada didalam gudang, sehingga kebutuhan dalam
proses produksi tetap bisa tercukupi.
4. General Manager Quality
Mempunyai wewenang dalam peningkatan kinerja dari proses produksi dan
mencegah adanya cacat produk yang disebabkan adanya proses produksi yang tidak
sejalan. Membawahi beberapa manajer diantaranya :
1. Factory Improvement Manager
Mempunyai tugas dalam melakukan pengembangan untuk memajukan
perusahaan diantaranya meliputi pengembangan di bidang produksi sampai
pengembangan dalam kualitas produk.
2. QA Manager
Mempunyai tugas dalam melakukan pengontrolan produk jadi atau
melakukan inspeksi operasional pada suatu lantai produksi dengan
melakukan pengujian seperti; uji kelenturan, kekuatan, ketahanan, dan lain-
lain. Bertujuan untuk menjaga kualitas dari produk ban yang sudah
dihasilkan.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 13/19
13
1.5.4 Manajemen Sumber Daya Manusia
PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) saat ini dikelola oleh manajemen yang
berkomitmen tinggi, para professional yang kompeten dalam bisnis ini yang masing-
masing berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam industri ini. Perusahaan sangat
menghargai sumber daya manusianya karena mereka adalah kekayaan utama bagi
perusahaan. Maka dari itu perusahaan sendiri telah memperoleh loyalitas dari para
karyawannya dengan rata-rata sudah berbakti kepada perusahaan lebih dari 7 tahun.
1.5.4.1 Tenaga kerja dan Waktu kerja
Saat ini PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) telah mempunyai tenaga kerja
sebanyak 1506 orang untuk menjalankan perusahaan, yang terdiri dari pekerja tetap,
pekerja kontrak dan outsourcing.
Hari kerja di PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) adalah 24 jam setiap
harinya dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut :
Karyawan kantor (Senin-Jumat)
Jam kerja : 08.00 – 17.00 WIB
Karyawan lantai produksi dan gudang (setiap hari) dengan pembagian shift
sebagai berikut:
Shift I : 00.00 – 08.00 WIB
Shift II : 08.00 – 16.00 WIB
Shift III : 16.00 – 00.00 WIB
Jam Istirahat : 1 jam per shift
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 14/19
14
1.5.4.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia
PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) juga melakukan pengembangan untuk
seluaruh karyawan yang cukup lama memberikan loyalitas kepada perusahaan.
Perusahaan memiliki karyawan telah melewati pelatihan yang terus menerus untuk
memastikan standar kualitas produk dari perusahaan yang tinggi terjaga, baik dalam
pekerjaan maupun program pengawasan dan percobaan yang terus menerus pada setiap
lini produksi. Di dalam meningkatkan kualitas pelatihan in-house, perusahaan
menggunakan jasa pelatih eksternal yang mengajarkan pengetahuan kemampuan akan
produk, kemampuan menjual membangun kerja sama tim dan kepemimpinan. Di jajaran
posisi manajerial diberikan kesempatan untuk melakukan survey keadaan pasar baik di
Indonesia maupun diluar negeri. Transfer teknologi dilakukan dengan mengirimkan para
karyawan secara teratur keluar negeri untuk orientasi dan sesi pengenalan mesin dan
prosedur baru.
Pada tahun 2006 sekali lagi PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) mencatat
rendahnya statistik turn over karyawan. Perusahaan juga secara aktif merekrut orang-
orang yang ahli dalam industri ini terutama dalam bidang produksi, penjualan dan
pemasaran.
1.5.4.3 Fasilitas dan Kesejahteraan Tenaga Kerja
PT. Multistrada Arah Sarana,Tbk (MSA) juga sangat memperhatikan
keselamatan kerja karyawannya, dengan memberikan pelatihan pemadam kebakaran dan
keselamatan kerja bagi seluruh karyawan. Seluruh karyawan juga mendapatkan jaminan
asuransi dari JAMSOSTEK bila terjadi kecelakaan kerja.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 15/19
15
Sejalan dengan kebijaksanaan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas
dengan teknologi dan kualitas yang dapat diandalkan, perusahaan berusaha
meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan kompensasi berupa
kepemilikan saham oleh karyawan, fasilitas kantin, fasilitas rekreasi, musolah dan klinik
kesehatan lengkap dengan paramedis.
1.5.5 Produksi dan Pengembangan Pabrik
Luas area pabrik menggunakan 8,5 ha dari total keseluruhan luas tanah sebesar
37 ha yang berlokasi di Cikarang Timur. Pada akhir 2006 kapasitas produksi meningkat
sampai 12.000 ban per hari. Pada kuartal kedua tahun 2007 meningkat menjadi 15.000
ban per hari untuk memenuhi dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan akan produk
yang ada dan produk baru.
Mesin-mesin baru seperti Quarduplex Extruder Troester telah memungkinkan
perusahaan untuk menggabungkan empat macam formula compound yang berbeda
dalam satu proses. Kami juga telah memperbaharui sejumlah mesin yang ada, dan
ditambah beberapa mesin baru Tire Building dan teknologi lainnya diantaranya dari
Krupp-Jerman, VMI -Belanda dan Kobelco-Jepang.
Pada tahun 2006 perusahaan menggunakan mesin baru dan mampu memproduksi
ban dengan klasifikasi UHPT. (Ultra High Performance Tire) sampai ukuran 20”
dengan range mulai dari 205 mm sampai 245 mm. Sementara Klasifikasi merk Corsa
juga diperluas untuk memproduksi ban klasifikasi sampai ukuran 17”. Dengan demikian
pilihan ban bagi para pelanggan semakin banyak dan diharapkan akan mampu menarik
pelanggan baru untuk segmen UHPT. dengan merk Achilles sehingga penjualan UHPT.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 16/19
16
meningkat. Pada saat ini merk Achilles, Corsa dan Strada milik MSA memiliki lebih
dari 100 model dan ukuran.
1.5.6 Pemasaran dan Promosi
Kebijakan promosi perusahaan diadakan atas produk bukan atas perusahaan
sehingga para pelanggan lebih mengenal merk produk perusahaan daripada nama
perusahaan itu sendiri.
PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk (MSA) menerapkan dua pendekatan yang
berbeda untuk kegiatan pemasaran dan promosi untuk wilayah internasional dan
nasional. Dan bagaimanapun juga untuk kedua wilayah ini kegiatan pemasaran dan
promosi dikonsentrasikan untuk produk merk UHPT, sebab merk inilah yang
membedakan MSA dari perusahaan-perusahaan manufaktur ban lainnya. Tetapi
perusahaan mengharapkan semakin meningkatnya minat masyarakat akan merk
Achilles, Corsa dan Strada, seiring dengan publisitas untuk ketiga merk ini dari hasil uji
coba independen untuk berbagai kategori.
Pada saat ini MSA mengekspor ke negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat,
Timur Tengah, Australia, Afrika dan Asia. Untuk kegiatan ekspor ini, perusahaan
menggunakan jasa agen di tiap negara tujuan ekspor untuk menangani aktivitas
pemasaran mewakili perusahaan tersebut, sementara perusahaan sendiri akan
berkonsentrasi pada aspek-aspek manufaktur. Para agen akan memberikan masukan
mengenai trend pasar, model dan ukuran ban, sehingga memungkinkan perusahaan
untuk menentukan jenis produk untuk memenuhi kebutuhan tiap pasar yang berbeda.
Untuk pasar domestik, perusahaan mengadakan aktivitas pemasaran sendiri
untuk produk merk Achilles, Corsa dan Strada dengan membangun suatu jaringan yang
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 17/19
17
strategis dengan 32 distributor disebagain besar wilayah Indonesia. Dengan menerapkan
kebijakan satu harga untuk menghindari perang harga dan memastikan pembagian
geografis yang jelas untuk distribusi dan penjualan telah terbukti berhasil, sehingga
perusahaan berencana untuk meningkatkan jaringan penjualannya dengan menambah
jumlah distributor diseluruh propinsi di Indonesia.
1.5.7 Produktivitas
1.5.7.1 Bahan Baku Proses Produksi
Untuk memproduksi sebuah ban, diperlukan beberapa persiapan seperti mesin-
mesin untuk memproduksi serta bahan baku yang akan digunakan. Bahan baku yang
digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yakni material dan compound . Untuk
memproduksi sebuah ban, diperlukan komposisi 70% compound dan 30% material.
Dalam hal ini compound merupakan bahan baku utama dalam pembuatan ban tersebut.
Compound itu sendiri terdiri dari bahan-bahan kimia yang memiliki komposisi tersendiri
dan telah disesuaikan dengan kebutuhan untuk proses produksi itu tersebut. Compound
didapatkan dengan mencampurkan bahan-bahan kimia tersebut dalam proses mixing
dengan mesin banburry. Sedangkan material oleh perusahaan dikategorikan dengan
bahan baku selain compound , seperti polyester, steel wire, nylon dan steel cord.
1.5.7.2 Proses Produksi
Dalam melakukan produksinya adapun tahapan-tahapan proses produksi yang
harus dilalui dalam sebuah pembuatan ban pada PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk
(MSA) adalah sebagai berikut :
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 18/19
18
1. Mixing
Proses pencampuran bahan baku berupa bahan kimia, oli, carbon, natural
rubber , dan synthetic rubber . Proses mixing ini sendiri dapat menghasilkan
berbagai macam compound tergantung dari tujuan penggunaannya dengan
komposisi yang berbeda-beda untuk masing-masing compound .
2. Calender
Merupakan proses pembuatan bahan material digabungkan compound
tertentu. Adapun bahan-bahan yang dihasilkan serta komponen yang
digunakan adalah:
- Steel+compound = steel belt
- Polyester/textile+compound = ply
- Nylon+compound = capply
3. Cutting
Merupakan proses pemotongan bahan yang dihasilkan dari proses calendar ,
sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada setiap jenis ban. Adapun jenis-
jenis mesin yang digunakan dalam proses ini adalah VMI, TTO, TTM, Cutter
Fischer.
4. Bead Making
Adalah proses coating antara steel wire dengan compound kemudian dicetak
untuk memperkuat steel wire dengan compound . Hasil dari proses ini adalah
bead. Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses mesin ini
adalah Kartel, Tianjin, Pirelli.
5/16/2018 2008-1-00257-MNTI BAB 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/2008-1-00257-mnti-bab-1 19/19
19
5. Extruder
Merupakan proses pembuatan sidewall, tread bead dan apex/filler. Pada
proses ini bahan material digabung dengan berbagai jenis compound.
6. Building
Adalah proses penggabungan dari hasil proses-proses sebelumnya. Hasil dari
proses ini adalah green tire. Green tire melewati dua stage yakni 1st stage
dan 2nd
stage.
1st stage merupakan proses penggabungan sidewall, bead filler, ply
menghasilkan carcass. Sedangkan 2nd stage merupakan proses penggabungan
antara steel belt, tread bead, capply dan carcass.
Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses ini adalah VMI, Jing
Ye, Nokian, KM, Pirelli, Samson.
7. Curing
Proses pematangan dan pembentukan kembangan ( pattern) ban.