Modul 1 PLO(2008)

18
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB Tugas I 1 Pengantar Proyek kelas ini merupakan bagian dari proses pembelajaran dalam mata kuliah Perancangan Tata Letak Pabrik (TI 4121). Tujuan dari proyek kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan perancangan tata letak pabrik, dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam perancangan pabrik “Kereta Kayu Mainan” (yaitu pabrik yang memproduksi kereta api mainan yang terbuat dari kayu). Proyek kelas ini dikerjakan dalam bentuk kelompok kecil dengan anggota dua orang. Proyek ini terdiri dari tujuh tugas. Perincian mengenai masing-masing tugas dapat dilihat pada Tabel 1. Tujuan utama perancangan tata letak pabrik adalah memperoleh rancangan tata letak yang efisien, yaitu tata letak dengan pergerakan material (ongkos pemindahan material) antar departemen di dalam pabrik yang minimum. Tata letak yang efisien selanjutnya dapat mengurangi ongkos produksi. Berdasarkan penelitian, ongkos pemindahan material dapat mencapai 30% - 75% dari total ongkos produksi (Sule, 1991). Tabel 1. Proyek Kelas T T U U G G A A S S U U R R A A I I A A N N WAKTU (minggu) I * Part Drawing * Operation Process Chart (OPC) * Assembly Chart (AC) 1 II * Routing Sheet * Multi Product Process Chart (MPPC) * Perhitungan kebutuhan mesin 1 III * Perhitungan Luas Lantai Pabrik * Struktur Organisasi dan Perencanaan SDM * Perhitungan Luas Lantai Kantor 1 IV * Perhitungan Ongkos Pemindahan Material * Matriks Ongkos dan Matriks Aliran * Tata Letak Awal 2 V * Perbaikan Tata Letak * Area Allocation Diagram (AAD) * Perhitungan Ongkos Pemindahan Material (lanjutan) 2 VI * Activity Relationship Chart (ARC) * Activity Relationship Diagram (ARD) * Area Allocation Diagram (AAD) 1 VII * Template * Perhitungan Ongkos Produksi 2 .

Transcript of Modul 1 PLO(2008)

Page 1: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 1

Pengantar

Proyek kelas ini merupakan bagian dari proses pembelajaran dalam mata kuliah Perancangan

Tata Letak Pabrik (TI – 4121). Tujuan dari proyek kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan

mahasiswa dalam melakukan perancangan tata letak pabrik, dengan memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam perancangan pabrik “Kereta Kayu Mainan” (yaitu

pabrik yang memproduksi kereta api mainan yang terbuat dari kayu). Proyek kelas ini dikerjakan

dalam bentuk kelompok kecil dengan anggota dua orang. Proyek ini terdiri dari tujuh tugas. Perincian

mengenai masing-masing tugas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tujuan utama perancangan tata letak pabrik adalah memperoleh rancangan tata letak yang

efisien, yaitu tata letak dengan pergerakan material (ongkos pemindahan material) antar departemen di

dalam pabrik yang minimum. Tata letak yang efisien selanjutnya dapat mengurangi ongkos produksi.

Berdasarkan penelitian, ongkos pemindahan material dapat mencapai 30% - 75% dari total ongkos

produksi (Sule, 1991).

Tabel 1. Proyek Kelas

TTTUUUGGGAAASSS UUURRRAAAIIIAAANNN WAKTU

(minggu)

I * Part Drawing

* Operation Process Chart (OPC)

* Assembly Chart (AC)

1

II * Routing Sheet

* Multi Product Process Chart (MPPC)

* Perhitungan kebutuhan mesin

1

III * Perhitungan Luas Lantai Pabrik

* Struktur Organisasi dan Perencanaan SDM

* Perhitungan Luas Lantai Kantor

1

IV * Perhitungan Ongkos Pemindahan Material

* Matriks Ongkos dan Matriks Aliran

* Tata Letak Awal

2

V * Perbaikan Tata Letak

* Area Allocation Diagram (AAD)

* Perhitungan Ongkos Pemindahan Material (lanjutan)

2

VI * Activity Relationship Chart (ARC) * Activity Relationship Diagram (ARD)

* Area Allocation Diagram (AAD)

1

VII * Template

* Perhitungan Ongkos Produksi

2

.

Page 2: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 2

TUGAS I

1. TUJUAN

Membuat Sketsa Produk

Membuat Operation Process Chart

Membuat Assembly Chart

2. LANDASAN TEORI

Operation Process Chart (OPC) [1,2,3] adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah

proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku (material) hingga menjadi komponen atau produk

jadi. Informasi yang terdapat pada OPC meliputi waktu, jenis material yang digunakan, dan mesin atau

peralatan yang diperlukan untuk memproses material.

Assembly Chart [1,3] merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara komponen-

komponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Assembly Chart bermanfaat untuk menunjukkan

komponen penyusun dari suatu produk dan menjelaskan urutan perakitan komponen.

3. PROSEDUR

3.1. Operation Process Chart

Terdapat lima bagian OPC, yaitu OPC untuk operasi-operasi pada Bagian Prefabrikasi,

komponen Engine, Gondola, Caboose, dan Box Car.

Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi :

Pada baris paling atas terdapat nama peta (“Peta Proses Operasi”), dan identifikasi lain seperti :

nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta, dan nomor gambar.

Material yang akan diproses dan karakteristiknya, diletakkan pada garis horisontal, untuk

menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses (Lihat Gambar 1.1).

Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya perubahan

proses.

Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan, sesuai dengan urutan

operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut, atau sesuai dengan proses yang terjadi.

Penomoran kegiatan pemeriksaan terpisah dengan penomoran operasi.

Pada bagian bawah OPC dibuat ringkasan yang memuat informasi seperti jumlah operasi, jumlah

pemeriksaan, dan jumlah waktu yang dibutuhkan.

Page 3: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 3

3.2. Assembly Chart

Prinsip pembuatannya sebagai berikut :

Tentukan operasi terakhir sesuai aliran proses perakitan, kemudian digambarkan dengan lingkaran

pada pojok kanan bawah, dan operasinya dituliskan di sebelah kanan lingkaran.

Dari lingkaran tersebut dibuat garis horisontal ke arah kiri. Kemudian dibuat lingkaran untuk

menyatukan tiap komponen yang dirakit pada operasi yang baru ditulis. Komponen sebaiknya

disusun menurut urutan pemasangannya, yang terakhir dirakit diletakkan di bawah. Pada akhir

garis ditulis nomor komponen, nama, dan jumlah yang dirakit.

4. LAPORAN

4.1. Format Pembuatan Sketsa Produk

Ketentuan pembuatan Sketsa Produk:

Sketsa dengan skala proporsional dibuat secara manual dengan pensil.

Sketsa produk, dibuat explode view di atas kertas A4, landscape, dengan garis tepi sesuai dengan

batas laporan, dan diberi judul di sisi bawah kanan kertas ( mis: engine – gondola – caboose – box

car).

4.2. Format Pembuatan Operation Process Chart

Ketentuan pembuatan OPC:

Side cab, side tender, side dan end gondola, side dan end caboose : waktu yang dicantumkan

adalah waktu satu kali operasi, namun untuk perhitungan waktu pada ringkasan tetap dikalikan 2 .

Keterangan dari lambang-lambang yang digunakan dalam Operation Process Chart dapat dilihat

pada Gambar 1.1.

Data Rough Lumber, Gambar Kereta Kayu Mainan, dan Routing Sheet dapat dilihat pada

Lampiran A – Data Teknis.

Page 4: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 4

xxx-yyy

no - nama komponen

nama bahan

komponen

pendukung

(glue, laquar, dll)

waktu proses

(nama mesin & alat bantu)

nama operasi

Keterangan :

diameter lingkaran : 14 mm

lebar bujur sangkar : 14 mm

xxx : nomor komponen

yy : nomor operasi

xxx-yyywaktu inspeksi

Gambar 1.1 Keterangan Lambang pada OPC

4.3. Format Pembuatan Assembly Chart

Ketentuan pembuatan Assembly Chart:

Diameter lingkaran pada Assembly Chart:

Komponen-komponen yang akan dirakit : 10 mm

Sub-Assembly dan Assembly : 18 mm

Nomor komponen yang akan dirakit ditulis di dalam lingkaran, sedangkan nama komponen

dituliskan sebelum lingkaran tersebut.

Page 5: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 5

Urutan perakitan dapat dilihat pada Routing Sheet yang terdapat pada Lampiran A – Data Teknis.

940

937

SA

A

210

231

233

S6A1

905

910

900

915

S6A2

S5A1

930 S4A1

S3A1

S7A2

S7A1

330

335

S5A2

905

910

900

S3A2

930

S6A3

S5A3

S4A2

S2A

Nama

komponen

4.4. Pengumpulan Laporan

Laporan dikumpulkan dalam sebuah map, disertai surat pengantar. Batas pengumpulan

laporan adalah satu minggu setelah tugas diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung, 1990.

2. Sule, D.R. (1991), Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design, PWS Kent, Boston

3. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, Jann H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja,

Jurusan Teknik Industri, ITB.

4. Tompkins, James A., et al., Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada, 1996.

Page 6: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 6

LAMPIRAN 1.A – DATA TEKNIS

1/4

"

1 1

/4"

2"

6"

2"

2 1

/2"

2"1"

3/4

"

2 1/2" 2 1/2"

1/2

"

1 1

/4"

Rough Lumber No. 1

1/4" (3 per ketebalan 5/4")

Rough Lumber No. 2

1/2" (4 per ketebalan 5/4")

Rough Lumber No. 3

3/4" (3 per ketebalan 1")

Rough Lumber No. 4

2" (1 per ketebalan 10/4")

Page 7: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 7

SIDE CAB

WHEEL

SIDE TENDER

BACK TENDER

ROOF CAB FRONT CAB

STACK

BOILER

CHASSIS

BODY BOX CAR WHEEL

ROOF BOX CAR

ENGINE

BOX CAR

Page 8: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 8

WHEEL

CHASSIS GONDOLA

SIDE GONDOLA

END GONDOLA

CHASSIS CABOOSE

END CABOOSE

ROOF CABOOSE

WHEEL

SIDE CABOOSE

CABOOSE

GONDOLA

Page 9: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 9

Keterangan tambahan Tugas 1

Tugas 1 meliputi:

1. Surat pengantar proposal keikutsertaan tender

2. Proposal tender

3. Surat pengantar laporan tahap pertama

4. Laporan tahap pertama

Catatan: surat pengantar serta laporan akan selalu ada di modul berikutnya

5. 1 buah sketsa gambar produk E – G – B – C (disatukan dengan laporan)

6. 1 buah OPC Proses Fabrikasi sampai dengan proses Assembly untuk produk

dengan demand terbesar

7. 1 buah OPC sub assembly (engine/caboose/gondola/boxcar) yang tidak terdapat

di OPC Fabrikasi-Assembly

8. OPC prefabrikasi

9. 2 buah AC untuk 2 produk yang lain.

catatan:

- Tugas dikumpulkan hari Jumat, 12 September 2008 pukul 07:00 (setelah

pukul 07:00 akan ada pengurangan nilai) di LSP

- Untuk OPC dan AC gunakan kertas sticker (sakura dove - jangan yang

mengkilap). minimal 2 warna bergantian.

- Semua OPC dan AC ditulis tangan, kecuali no komponen, dan no operasi boleh di

print

Format proposal:

1. Cara penulisan sama dengan laporan/progress report.

2. Isi proposal:

- latar belakang

- tujuan

- prosedur perancangan, berisi kelebihan yang ditawarkan perusahaan

tender

- rencana kerja, berisi langkah – langkah pelaksanaan proyek

- jadwal pelaksanaan

3. Nama, logo dan alamat perusahaan tender dibuat sendiri dan berbeda untuk

setiap kelompok.

4. Proposal dialamatkan pada PT... (sesuai dengan nama perusahaan dosen kelas

masing-masing)

Alat bantu yang digunakan:

- drive nail 900

- wheel 905

- washerflat 910

- string 915

- wood band 920

- screw hook 925

- screw eye 930

- cartoon 935

- cartoon linear 936

- label 937

- laquar 951

- laquar thinner 959

- gamed tape 960

- glue 961

- sandpaper 965

- sand disc 970

Page 10: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 10

Penggunaan alat bantu:

- proses amplas : sand paper, sand disc

- proses rakit : glue

- proses cat : laquar, laquar thinner

- proses rakit roda : drive nail, wheel, screw hook / screw

eye, washer flat

Lain – lain:

1. Seluruh tugas disatukan dalam amplop (warna amplop : TI 1 – kuning, TI 2

– merah, TI 3 - biru) dan diberi label sebagai berikut:

2. Jika ukuran kertas yang digunakan lebih besar dari ukuran A4, maka tugas harus

diberi judul dan identitas kelompok di bagian atas, kemudian kertas dilipat

dengan rapi hingga seukuran dengan A4. Setelah itu, di bagian muka diberi label

berisi judul dan identitas kelompok sebagai berikut:

Page 11: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 11

Page 12: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 12

Tabel Kebutuhan Rough Lumber

Jenis Rough Lumber

No Part

Nama Part

Karakteristik Material Jumlah Kebutuhan

Part

Jumlah Part dari

1 Unit

Jumlah Kebutuhan

Total Kebutuhan Tebal

(inch) Panjang (inchi)

Lebar (inchi)

1/4 "

131 Side Cab 0.25 2.50 2.00

133 Front Cab 0.25 2.00 1.50

141 Side Tender 0.25 2.00 1.50

144 Back Tender 0.25 1.50 1.50

231 Side Gondola 0.25 6.00 1.00

233 End Gondola 0.25 1.50 1.00

431 Side Caboose 0.25 4.00 1.50

433 End Caboose 0.25 1.50 1.50

1/2 "

135 Roof Cab 0.50 3.00 2.50

335 Roof Box Car 0.50 6.00 2.50

435 Roof Caboose 0.50 5.00 2.50

3/4 "

110 Chasis, Engine 0.75 9.50 2.00

210 Chasis, Gondola 0.75 6.00 2.00

410 Chasis, Caboose 0.75 5.00 2.00

2 " 330 Body Box Car 2.00 6.00 2.00

Finished Rod Stick 1.5D 120 Boiler 1.50 4.50 -

Finished Rod Stick 0.75D 121 Stack 0.75 1.50 -

Page 13: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 13

Routing Sheet Assembly

No. Nama Operasi Nama

Mesin

Kapasitas Mesin

Teoritis

Efisiensi

Mesin

Availability

Mesin

Kapasitas

Mesin Aktual Reject

Jumlah yang

Diharapkan

Jumlah yang Harus

Disiapkan

Jumlah Mesin

Teoritis

Waktu

Proses (menit)

100 Assembly engine

10 Rakit stack ke boiler bench I 65 1‰

20 Rakit boiler ke chassis bench I 30 0‰

30 Rakit cab & tender bench I 30 0‰

35 Keringkan lem rack 280 0‰

40 Ampelas ujung dan inspeksi disc sand 30 0‰

50 Cat lapisan pertama spray booth 530 0‰

55 Keringkan lapisan pertama oven 397 0‰

60 Cat lapisan kedua spray booth 670 0‰

65 Keringkan lapisan kedua oven 397 0‰

70 Rakit roda, ring penutup, paku, dll. bench II 35 0‰

80 Rakit benang dan manik bench II 310 0‰

200 Assembly gondola

10 Rakit side dan end ke chassis bench I 100 1‰

15 Keringkan lem rack 230 0‰

20 Ampelas ujung dan inspeksi disc sand 100 0‰

30 Cat lapisan pertama spray booth 835 0‰

35 Keringkan lapisan pertama oven 397 0‰

40 Cat lapisan kedua spray booth 1113 0‰

45 Keringkan lapisan kedua oven 397 0‰

50 Rakit roda, ring penutup, paku, dll. bench II 50 0‰

300 Assembly box car

10 Rakit roof ke body bench I 125 2‰

15 Keringkan lem rack 230 0‰

20 Ampelas ujung dan inspeksi disc sand 100 0‰

Page 14: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 14

30 Cat lapisan pertama spray booth 910 0‰

35 Keringkan lapisan pertama oven 397 0‰

40 Cat lapisan kedua spray booth 1113 0‰

45 Keringkan lapisan kedua oven 397 0‰

50 Rakit roda, ring penutup, paku, dll. bench II 50 0‰

400 Assembly caboose

10 Rakit side, end, dan roof ke chassis bench I 75 2‰

15 Keringkan lem rack 290 0‰

20 Ampelas ujung dan inspeksi disc sand 110 0‰

25 Cat lapisan pertama spray booth 716 0‰

30 Keringkan lapisan pertama oven 344 0‰

40 Cat lapisan kedua spray booth 910 0‰

45 Keringkan lapisan kedua oven 345 0‰

50 Rakit roda, ring penutup, paku, dll. bench II 55 0‰

1000 Pack train

10 Rakit karton dan linear bench III 240 0‰

20 Masukkan train dan inspeksi bench III 240 0‰

30 Tutup dan label karton bench III 240 0‰

Page 15: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 15

Routing Sheet Fabrikasi

No. Nama Operasi Nama Mesin Kapasitas

Mesin Teoritis

Efisiensi

Mesin

Availability

Mesin

Kapasitas

Mesin

Aktual

Reject Jumlah yang

Diharapkan

Jumlah yang

Harus

Disiapkan

Jumlah Mesin

Teoritis

Waktu

Proses (menit)

110 Chasis engine

10 Potong panjang 9.5" circ. saw 230 3‰

20 Ampelas ujung belakang disc sand 110 1‰

30 Ampelas depan rad. 1.5" disc sand 80 1‰

40 Drill 8 lubang paku drill press 90 2‰

50 Drill 1 lubang benang drill press 230 1‰

60 Drill 1 lubang sekrup,lubang mata drill press 150 1‰

120 Boiler

10 Rampas bagian bawah jointer 130 3‰

20 Potong panjang 4.5" circ. saw 190 2‰

30 Ampelas ujung disc sand 110 1‰

40 Drill lubang 1/2" D 3/4" drill press 80 1‰

121 Stack

10 Potong panjang 1.5" circ. saw 150 2‰

20 Ampelas ujung disc sand 140 1‰

131 Side cab (2)

10 Rampas lebar 2" jointer 1010 2‰

20 Potong lebar 2.5" circ. saw 340 4‰

30 Drill lubang 7/8" drill press 100 3‰

133 Front cab

10 Rampas lebar 1.5" jointer 510 2‰

Page 16: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 16

20 Potong panjang 2" circ. saw 360 3‰

135 Roof cab

10 Potong panjang 3" circ. saw 310 2‰

20 Ampelas ujung disc sand 200 2‰

141 Side tender (2)

10 Rampas lebar 1.5" jointer 600 2‰

20 Potong panjang 2" circ. saw 350 3‰

144 Back tender

10 Rampas lebar 1.5" jointer 800 2‰

20 Potong panjang 1.5" circ. saw 400 3‰

210 Chasis gondola

10 Potong panjang 6" circ. saw 250 3‰

20 Ampelas ujung disc sand 100 1‰

30 Drill 6 lubang paku drill press 125 2‰

40 Drill 2 lubang kait drill press 75 1‰

231 Side gondola (2)

10 Rampas lebar 1" jointer 250 2‰

20 Potong panjang 6" circ. saw 300 3‰

233 End gondola (2)

10 Rampas lebar 1" jointer 800 2‰

20 Potong panjang 1.5" circ. saw 400 2‰

330 Body box car

10 Rampas lebar 2" jointer 70 2‰

20 Potong panjang 6" circ. saw 150 3‰

30 Ampelas ujung disc sand 110 1‰

Page 17: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 17

40 Drill 6 lubang paku drill press 135 1‰

50 Drill 2 lubang kait drill press 70 1‰

335 Roof box car

10 Potong panjang 6.5" circ. saw 250 3‰

20 Ampelas ujung disc sand 100 2‰

410 Chasis caboose

10 Potong panjang 5" circ. saw 240 2‰

20 Ampelas ujung disc sand 100 1‰

30 Drill 4 lubang paku drill press 130 2‰

40 Drill 2 lubang kait drill press 160 1‰

431 Side caboose (2)

10 Rampas lebar 1.5" jointer 300 2‰

20 Potong panjang 4" circ. saw 300 3‰

30 Drill lubang 2 7/8" drill press 60 3‰

433 End caboose (2)

10 Rampas lebar 1.5" jointer 800 2‰

20 Potong panjang 1.5" circ. saw 400 3‰

435 Roof caboose

10 Potong panjang 5" circ. saw 250 3‰

20 Ampelas ujung & atap disc sand 150 2‰

Page 18: Modul 1 PLO(2008)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB

Tugas I 18

Routing Sheet Pre-Fabrikasi

No. Nama Operasi Nama

Mesin

Kapasitas

Mesin

Teoritis

Efisiensi

Mesin

Availability

Mesin

Kapasitas

Mesin Aktual Reject

Jumlah yang

Diharapkan

Jumlah yang

Harus

Disiapkan

Jumlah Mesin

Teoritis

Waktu

Proses (menit)

Rough lumber 1/4" (3 per ketebalan 5/4")

10 Potong lurus & rampas ujung c. o. saw 18 2‰

20 Potong sesuai dengan ketebalan circ. saw 43 2‰

30 Ratakan pada ketebalan 1/4" planner 22 2‰

40 Potong bentuk sesuai ukuran circ. saw 42 3‰

Rough lumber 1/2" (4 per ketebalan 5/4")

10 Potong lurus & rampas ujung c. o. saw 5 2‰

20 Potong sesuai dengan ketebalan circ. saw 11 3‰

30 Ratakan pada ketebalan 1/2" planner 7 2‰

40 Potong lebar 2/5" circ. saw 9 2‰

50 Potong panjang sesuai kebutuhan circ. saw 9 2‰

Rough lumber 3/4" (3 per ketebalan 4/4")

10 Potong lurus & rampas ujung c. o. saw 12 2‰

20 Ratakan pada ketebalan 3/4" planner 17 2‰

30 Potong lebar 2" circ. saw 29 3‰

40 Rampas sesuai ukuran jointer 4 2‰

50 Potong panjang sesuai kebutuhan circ. saw 27 2‰

Rough lumber 2" (3 per ketebalan 10/4")

10 Potong lurus & rampas ujung c. o. saw 4 2‰

20 Ratakan pada ketebalan 2" planner 5 2‰

30 Potong panjang 2" circ. saw 8 3‰

40 Ratakan panjang 2" planner 5 2‰