Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

download Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

of 92

Transcript of Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    1/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    BAB I

    NORMALITAS

    Pengujian Normalitas

    Untuk penerapan OLS untuk regresi linier klasik, diasumsikan bahwadistribusi probabilitas dari gangguan u1 memiliki nilai rata-rata yangdiharapkan sama dengan nol, tidak berkorelasi dan mempunyai varianyang konstan. Dengan asumsi ini OLS estimator atau penaksir akanmemenuhi sifat-sifat statistik yang diinginkan seperti unbiased danmemiliki varian yang minimum.Ada beberapa uji untuk mengetahui normal atau tidaknya faktor

    gangguan u2 antara lain Jargue-Bera test atau J-B test. Uji inimenggunakan hasil estiminasi residual dan chisguare probabilitydistribution.

    Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan nilai J-B hitung adalahsebagai berikut :(1)Hitung Skewness dan Kurtosis untuk menghitung J B hitung(2)Hitung besarnya nilai J-B statistik

    Dengan rumus:

    Dimana: n = jumlah observasiS = Skewness (Kemencengan)K = Kurtosis (Keruncingan)

    (3) Bandingkan nilai J-B hitung denganX2 tabel, dengan aturan :Bila nilai J-B hitung > nilai X 2 tabel, maka hipotesis yangmenyatakan bahwa residual u1 berdistribusi normal dapat ditolak.Bila nilai J-B hitung < nilai X 2 tabel, maka yang menyatakanbahwa residual u1 berditribusi normal tidak dapat ditolak.

    Langkah langkah pengerjaan :(1) Fasilitas untuk menguji normalitymenggunakan J-B test disediakan

    oleh Eviews, caranya, pertama, dengan menampilkan hasil regresiyang akan kita uji

    (2)Pilh menu Residual Test / Hisrogram - Normality test, dan akanditampilkan diagram dengan perhitungan J B statistiknya :

    1

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    2/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Diagram 1. Hasil Uji Normalitas : J B Test

    2

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    3/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    BAB IIMULTIKOLINEARITAS

    A. PENGERTIAN

    Multikolinearitas artinya terdapat korelasi yang signifikan di antaradua atau lebih variabel independent dalam model regresi.

    B. CARA MENDETEKSI ADANYA MULTIKOLINEARITAS

    a. R2 cukup tinggi (0,7 1,0) tetapi uji-tnya untuk masing-masing koefisien regresinya menunjukkan tidaksignifikan.

    Misalnya : Y = 24.7747 + 0.9415 X2 0.0424 X3 + eStandar error (6.7525) (0.8229) (0.0807)Nilai t (3.6690) (1.1441) (-0.5261)

    3

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    4/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Adj. R2 = 0.9531 df = 7

    Dari hasil regresi dapat dilihat bahwa 98 persen dari variasipeneluaran konsumsi dijelaskan oleh pendapatan dan hargabarang lain secara bersama-sama. Apabila diuji secara

    individual, maka hasilnya adalah tidak signifikan tapi apabila diujisecara keseluruhan variabel independentnya maka hasilnyaadalah signifikan. Juadi kemungkinan besar terdapatMultikolinearitas antara X1 dan X2.

    b. Tingginya nilai R2 merupakan syarata yang cukup(sufficient) akan tetapi bukan merupakan syarat yangpenting untuk terjadinya multikorelineartitas, sebab padaR2 yang rendah ( F tabel, artinya Ho ditolak; Ha diterima ada multikolinearitas

    Jika F* < F tabel, artinya Ho diterima; Ha diterima tidak ada multikolinearitas

    d. Menggunakan Matriks Korelasi (Correlation Matrix)Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :1. Pastikan data sudah siap (berada pada kota group)

    2. Klik Views, pilih Correlations seperti tampilan berikut :

    Gambar 4.1 Tampilan Group untuk masuk ke Menu Correlation

    4

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    5/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Maka hasil yang didapat akan seperti tampilan berikut :

    Gambar 4.2 Tampilan Correlation Matrix

    C. PENANGGULANGAN TERHADAP MULTIKOLINEARITASCara menanggulangi multikolinearitas :1. Menambah jumlah data / observasi

    Y = b1 + b2 X2 + b3 X3 + Dimana : Y = konsumsi

    X2 = pendapatanX3 = harga barang itu sendiri

    Pendapatan dan harga barang itu sendiri merupakan duavariabel yang saling mempengaruhi sehingga mengakibatkanterjadinya Multikolinearitas. Penambahan data baru dapatmenghilangkan Multikolinearitas yang tidak begitu serius.

    2. Salah satu cara utnuk menghilangkan multikolinearitas adalahmenghilangkan satu atau lebih variabel bebas yang mempunyaikolinearitas tinggi, yang setelah itu diuji dengan menggunakan

    Uji Wald.Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

    1. Klik Views, lalu pilih Cefficient Test dan klik Wald Coefficient Restrictions. Seperti tampilan berikut :

    5

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    6/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 4.3 Menu Uji Wald Restriction

    2. Ketik salah satu koefisien dari variabel bebas yang ingindihilangkan (yang paling tidak signifikan) seperti padatampilan berikut :

    Gambar 4.4 Tampilan Correlation Restriction

    6

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    7/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    3. Hasil akan seperti tampilan berikut :

    Gambar 4.5 Tampilan Layar Uji Wald

    D. INTERPRETASI PENGUJIAN WALD TEST

    Jika F statistik signifikan (probabilita < 0,05) makapenghilangan variabel bebas yang mengandung multikolinearitasakan mengubah interpretasi dari persamaan regresinya sehinggapenghilangan variabel tersebut tidak diperbolehkan.Dengan kata lain sekalipun variabel tersebut mengandungmultikolinearitas namun memiliki pengaruh terhadap variabeldependentnya.

    Jika F statistik tidak signifikan (probabilita > 0,05) makapenghilangan variabel yang mengandung multikolinearitas tidakakan mengubah interpretasi dari persamaan regresinya sehinggapenghilangan variabel tersebut diperbolehkan.

    Catatan : Perlu diperhatikan bahwa kadang-kadangmenghilangkan satu atau lebih variabel independent dapat lebih

    jelek pengaruhnya dibandingkan dengan membiarkan adanyamultikolinearitas dapat lebih jelek pengaruhnya dibandingkandengan membiarkan adanya multikolinearitas kecuali jika variabelyang dhilangkan itu secara teoritis tidak berpengaruh.

    Contoh soal : (soal dibawah ini akan terus digunakan untukmateri praktikum-praktikum selanjutnya)

    7

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    8/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Di bawah ini adalah mengenai Jumlah Uang Beredar (JUB)

    Contoh Soal 1

    JUB = f (RSBI, GDP)JUB = 0 + 1RSBI + 2GDP +

    Keterangan :JUB = Jumlah Uang Beredar (US$)RSBI = Tingkat Suku Bunga SBI (%)GDP = Gross Domestic Produsct (US$)

    Soal :1. Lakukanlah pengujian multikolinearitas terhadap soal di atas.2. Jika ada multikolinearitas, tanggunglangi dan interpretasikan

    hasilnya.

    Jawaban

    Langkah 1 :Masukkan data di atasLangkah 2 :Lakukanlah regresi sesuai dengan model persamaan di atasLangkah 3 :Lakukanlah pengujian multikolinearitas dengan menggunakancorrelation matrix, sehingga hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah ini :

    8

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    9/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Correlation Matrix

    Lihat gambarKorelasi antara RSBI dan GDP adalah sebesar 0,74 (lihat kembali teoridi atas). Karena korelasi antar kedua variabel tersebut mendekati nilai1 (1.0000), maka antara RSBI dan GDP terdapat multikonearitas yangkuat.Catatan : multikolinearitas yang kuat terjadi jika korelasi antardua atau lebih variabel lebih dari 0,70.

    Langkah 4 :Lakukanlah penanggulangan multikonearitas dengan menggunakan

    Wald test. (lihat teori penanggulangan).

    Langkah 5 :Interpretasi sesuai dengan hasil pengujian Wald Test.

    Langkah 4 dan 5, lihat penjelasan asisten di depan kelas.

    9

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    10/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    SOAL

    Berdasarkan data di bawah ini, dimana JUB adalah jumlah uangberedar, G adalah pengeluaran pemerintah, dan Gdp adalah GrossDomestic Product.

    obs JUB G GDP

    1983 21469 585 75832

    1984 18385 412 62665

    1985 23417 766 86554

    1986 28661 971 93638

    1987 35885 1075 113718

    1988 42998 1304 134105

    1989 54704 1829 156851

    1990 86470 2495 198597

    1991 97105 2771 228450

    1992 118053 3554 269884

    1993 145303 3744 287976

    1994 186514 4504 372221

    1995 224368 4960 456381

    1996 366534 5955 557659

    1997 178120 2945 283782

    Pertanyaan:

    1. Regreslah JUB dengan G dan GDP2. Uji ada atau tidak multikolinearitas3. Atasilah jika terdapat multikolinearitas

    10

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    11/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    BAB III

    HETEROSKEDASTISITAS

    A. PENGERTIAN

    Salah satu asumsi penting dalam analisa regresi adalah variasi

    gangguan acak () pada setiap variabel bebas adalah

    homoskedastisitas. Asumsi ini dapat ditulis sebagai berikut :

    E (i2) = 2 I = 1, 2, n

    Ketidaksamaan inilah yang disebut sebagai heteroskedastisitas.

    11

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    12/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Hal tersebut dikarenakan beberapa hal, yaitu :

    1. Error Learning Model

    Sebagaimana adanya proses perbaikan yang dilakukan unit-unit

    ekonomi, maka perilaku kesalahan menjadi lebih kecil dengan

    bertambahnya waktu. Dalam hal ini diharapkan 2 menurun.

    2. Perbaikan Dalam Pengumpulan Data

    Dengan meningkatnya mutu tekhnik pengumpulan data, maka 2 diharapkan menurun. Jadi sebuah bank yang mempunyai

    peralatan pemrosesan data yang canggih cenderung melakukan

    kesalahan yang lebih sedikit pada laporan bulanan atau

    kuartalan dibandingkan bank tanpa fasilitas tersebut.

    3. Kesalahan spesifikasi model

    Salah satu asumsi dalam analisis regresi adalah model

    dispesifikasi secara benar. Jika satu variabel yang semestinya

    harus dimasukkan, tetapi karena suatu hal variabel tersebut

    tidak dimasukkan, hal itu akan menyebabkan residual dari

    regresi akan memberikan hasil yang berbeda dengan benar dan

    varians dari kesalahan tidak konstan.

    B. PENDETEKSIAN HETEROSKEDASTISITAS

    a. Uji Park

    Uji ini mengasumsikan bahwa i 2 adalah fungsi dari variabel

    bebas Xi. Fungsi yang dianjurkan adalah :

    i 2 = 2 Xi e vi atau

    1n i2 = 2 1n Xi + vi

    Karena 2 tidak diketahui, Park mengasumsikan agar i2

    digunakan sebagai proxy, dan dilakukan regresi :

    1n i 2 = 1n 2 + 1n Xi + vi

    12

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    13/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    = + 1n Xi + vi

    Jika signifikan, maka ada heteroskedasitas dalam data sebab

    hipotesis pengujian heteroskedasitas adalah :

    H0 : Tidak ada heteroskedastisitas

    Ha : Ada heteroskedastisitas

    Contoh:

    Berikut adalah data hipotetis tentang Pengeluaran Konsumsi (Y)

    dalam Juta Rp dan Pendapatan (X) dalam juta Rp pertahun pada

    30 responden di DKI Jakarta (Sudah di rangking dari yang terkecil

    ke yang terbesar):

    No Y X1 55 802 70 853 75 904 65 1005 74 1056 80 1107 84 115

    8 79 1209 90 12510 98 13011 95 14012 108 14513 113 15014 110 16015 125 16516 115 18017 130 18518 135 190

    19 120 20020 140 20521 144 21022 152 22023 140 22524 137 23025 145 24026 175 24527 189 25028 180 260

    13

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    14/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    29 178 26530 191 270

    Print out berikut adalah hasil regresi OLS dengan model Y = f

    (X,e)

    Dependent Variable: YMethod: Least SquaresDate: 06/07/01 Time: 09:00Sample: 1 30Included observations: 30

    Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

    C 9.290307 5.231386 1.775879 0.0866X 0.637785 0.028617 22.28718 0.0000

    R-squared 0.946638 Mean dependent var 119.7333Adjusted R-squared 0.944732 S.D. dependent var 39.06134S.E. of regression 9.182968 Akaike info criterion 7.336918Sum squared resid 2361.153 Schwarz criterion 7.430332Log likelihood -108.0538 F-statistic 496.7183Durbin-Watson stat 1.590347 Prob(F-statistic) 0.000000

    Berdasarkan print-out tersebut dapat dihitung nilai residual (I)

    untuk kemudian di kuadratkan dan di Ln kan. Caranya sebagai

    berikut:a. Pada tampilan hasil regresi, klik View lalu pilih make residual

    series dan ketik Residual dan kilk OK seperti tampilan berikut

    ini:

    14

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    15/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 8.1. Tampilan Make Residual

    Dari residual tersebut dapat dihitung residual kuadrat (i2) lalu di

    Ln kan dengan menggunakan Generate pada workfile yaitu:

    RES2=RESIDUAL^2

    LNRES2=LOG(RES2)

    LNX=LOG(X)

    Gambar 8.2. Hasil Uji Park

    Dengan meregres model : LNRES2 = f (LNX) maka diperoleh hasil

    seperti Gambar 2.2.

    Dari hasil print out tersebut terlihat bahwa koefisien LNX

    memiliki probabilitas 0.8154 (tidak signifikan pada = 5%), hal

    ini berarti bahwa tidak ada heteroskedastisitas pada model

    tersebut.

    Note: Pada uji Park ini, jika variabel bebasnya lebih dari 1 maka

    diregres secara terpisah, dengan demikian dapat

    diketahui variabel mana yang menyebabkan adanya

    heteroskedastisitas

    15

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    16/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    b. Goldfeld-Quant Test

    Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

    1. Urutkanlah dari variabel bebas X dari yang terkecil yang

    terbesar

    2. Kemudian buat dua regresi secara terpisah, pertama untuk

    nilai X yang terkecil. Kedua untuk nilai X besar dan hilangkan

    beberapa data yang ada ditengah.

    3. Buatlah rasio RSS (Residual Sum of Square = error sum if

    square) dari regresi kedua terhadap regresi pertama

    (RSS2/RSS1) untuk mendapatkan nilai F hitung.

    4. Lakukan uji F dengan menggunakan derajat kebebasan

    (degree of freedom) sebesar (n-d-2k)/2, dimana

    n = banyaknya observasi,d = banyaknya data atau nilai observasi yang hilang

    k = banyaknya parameter yang diperkirakan.

    Kriteria uji F jika :

    F hitung > F tabel, maka ada heteroskedasitas

    F hitung < F tabel, maka tidak ada heteroskedasitas

    Uji Goldfeld-Quant ini sangat tepat untuk sampel besar ( n > 30).

    Seandainya tidak ada data yang dibuang (d = 0) tes masih

    berlaku tetapi kemampuan untuk mendeteksi adanya

    heteroskedasitas agak berkurang.

    Contoh:

    16

    40%Nilai Terkecil

    15%-20%Dihilangkan

    40%Nilai terbesar

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    17/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Dengan data yang sama pada uji Park di atas, maka dibuang

    20% nilai tengah dari total observasi (6 observasi), yaitu

    observasi ke 13 s/d observasi ke 18. Kita dapat meregres dua

    kelompok data yaitu kelompok I (obs ke 1 s/d obs ke 12) dan

    kelompok II (obs ke 19 s/d obs ke 30). Hasil regresinya adalah

    sebagai berikut:

    Dependent Variable: YMethod: Least SquaresDate: 06/07/01 Time: 09:01Sample: 1 12Included observations: 12

    Variable Coefficient

    Std. Error t-Statistic Prob.

    C 7.412142

    9.535866

    0.777291 0.4550

    X 0.657289

    0.083736

    7.849565 0.0000

    R-squared 0.860366

    Mean dependentvar

    81.08333

    Adjusted R-squared 0.846402

    S.D. dependent var 14.91466

    S.E. of regression 5.84528

    3

    Akaike info

    criterion

    6.520159

    Sum squared resid 341.6734

    Schwarz criterion 6.600977

    Log likelihood -37.12095

    F-statistic 61.61567

    Durbin-Watson stat 2.317116

    Prob(F-statistic) 0.000014

    Hasil Regresi kelompok I dengan RSS1 = 341.6734

    Dependent Variable: YMethod: Least SquaresDate: 06/07/01 Time: 09:03Sample: 19 30

    17

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    18/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Included observations: 12Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

    C -49.74731 34.56614 -1.439192

    0.1807

    X 0.882258 0.146407 6.02607

    7

    0.0001

    R-squared 0.784081 Mean dependent var 157.5833

    Adjusted R-squared 0.762489 S.D. dependent var 23.65455

    S.E. of regression 11.52807 Akaike info criterion 7.878459

    Sum squared resid 1328.965 Schwarz criterion 7.959277

    Log likelihood -45.27076 F-statistic 36.31361

    Durbin-Watson stat 1.315331 Prob(F-statistic) 0.000128

    Hasil regresi kelompok II dengan RSS2 = 1328.965

    F-stat = RSS2/RSS1 = 1328.965/341.6734

    = 3.8896

    F-tabel (= 5%, df = {30 6 2(2)}/2 = 10)

    = 2.98

    F-stat > F-tabel ada heteroskedastisitas

    Jika digunakan (= 1%) maka

    F-tabel (= 1%, df = {30 6 2(2)}/2 = 10) =

    4.85

    F-stat < F-tabel tidak ada heteroskedastisitas

    c. Uji White

    Hasil uji park bisa berbeda dengan uji Golfeld and Quant. Jika

    terjadi keraguan maka sebaiknya digunakan uji white yang pada

    prinsipnya meregres residual yang dikuadratkan dengan variabel

    bebas pada model.

    18

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    19/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Jika modelnya : Y = f(X,e)

    Maka model White-test nya adalah : 2 = f(X, X2, e)

    Jika modelnya : Y = f(X 1,X2, e)

    Maka model White test mempunyai dua kemungkinan yaitu:

    Model no cross term : 2 = f(X1, X2, X12,X22, e)

    Model cross term : 2 = f(X1, X2, X12,X22, X1X2, e)

    Kriteria uji White adalah jika :

    Obs* R square > 2 tabel, maka ada heteroskedasitas

    Obs* R square < 2 tabel, maka tidak ada heteroskedasitas

    atau

    Prob Obs* R square < 0.05, maka ada heteroskedasitas

    Prob Obs* R square > 0.05, maka tidak ada heteroskedastisitas

    Langkah-langkah pengujian White Test :

    1. Lakukan estimasi fungsi regresi terlebih dahulu,

    menspesifikasikan variabel bebas dan variabel tidak bebas.

    2. Klik View, Residual Test, White Heteroskedasticity (Cross term

    or no Cross term), seperti pada gambar berikut :

    Gambar 2.3. Tampilan Layar Menu Uji White

    Contoh:

    19

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    20/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Dengan data yang sama pada uji park dan goldfeld and quant,

    berikut ditampilkan hasi uji white:

    White Heteroskedasticity Test:

    F-statistic 2.917301 Probability 0.071274Obs*R-squared 5.330902 Probability 0.069568Test Equation:Dependent Variable: RESID^2Method: Least SquaresDate: 03/05/04 Time: 09:38Sample: 1 30Included observations: 30

    Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.C -12.29621 191.7731 -0.064119 0.9493

    X 0.197385 2.368760 0.083329 0.9342X^2 0.001700 0.006707 0.253503 0.8018R-squared 0.177697 Mean dependent var 78.70511Adjusted R-squared 0.116785 S.D. dependent var 112.5823S.E. of regression 105.8043 Akaike info criterion 12.25570Sum squared resid 302252.7 Schwarz criterion 12.39582Log likelihood -180.8355 F-statistic 2.917301Durbin-Watson stat 1.856573 Prob(F-statistic) 0.071274

    Obs* R- square = 5.331

    2 tabel dengan (= 5%,df = 2) = 5.990

    Obs* R square < 2 tabel, maka tidak ada heteroskedasitas

    atau

    Prob Obs* R square = 0.0695

    Prob Obs* R square > 0.05,maka tidak ada heteroskedastisitas

    Note: df pada 2 tabel adalah jumlah variabel bebas

    (regresors) pada regresi model White-test kecuali konstanta.

    C. PENANGGULANGAN TERHADAP HETEROSKEDASTISITAS

    1. Transformasi Logaritma Natural

    Jika model berikut ini mengandung heteroskedastisitas :

    Yi = 1 + 2 + ui20

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    21/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Lakukanlah tranformasi seperti model logaritma di bawah ini :

    LnYi = i + 2 LnXi

    Transformasi dalam bentuk logaritma akan memperkecil skala

    dari observasi dan kemungkinan besar varians juga akan

    semakin mengecil dan ada kemungkinan homoskedastisitas

    terpenuhi.

    2. Transformasi Dengan Membagi Persamaan Dengan Variabel

    Bebas

    Jika model regresi yang telah diuji terdapat heteroskedastisitas

    maka salah satu penanggulangannya dapat dilakukan dengan

    membagi persamaan regresi tersebut dengan variabel bebas

    (independen) yang mengandung heteroskedastisitas. Variabel

    bebas (independen) yang mengandung heteroskedastisitas

    tersebut diperoleh dari pengujian White-Test.

    Yi = 1 + 2Xi + ui

    E (uiXi) 0 dan E (ui2) u2

    Jika diasumsikan (ui2) = 2 0 maka dengan mentransformasikan

    model regresi tersebut diperoleh model regresi baru sebagai

    berikut :

    Yi / Xi = bo / Xi + b1 + ui/Xi

    Dimana : Var (ui/Xi)2 = 1/Xi2 var (ui)2 = 1/Xi22 Xi2 = 2

    Homoskedastisitas

    Maka kesalahan penggangu menjadi homoskedastisitas. Dengan

    demikian koefisien regresi dari model baru didapat dengan

    menggunakan OLS tersebut menjadi unbiased, consistent dan

    efficient.

    21

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    22/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Soal latihan:

    Berikut adalah data Biaya R & D, Sales dan Profit pada 18 kelompok

    Industri sebuah negara pada tahun 2000 (dalam Juta US$)

    No Industri Sales R & D Profit1 Kontainer dan Pengepakan 6,375

    .362.

    5185.

    12 LKBB 11,62

    6.492.

    91,569

    .53 Industri Jasa 14,65

    5.1178.

    3276.

    84 Baja dan Tambang 21,86

    9.2258.

    42,828

    .15 Perumahan dan Konstruksi 26,40

    8.3494.

    7225.

    96 Perdagangan umum 32,40

    5.61,083

    .03,751

    .9

    7 Industri waktu luang 35,107.7 1,620.6 2,884.18 Produksi Kertas dan Kayu 40,29

    5.4421.

    74,645

    .79 Makanan 70,76

    1.6509.

    25,036

    .410 Rumah Sakit 80,55

    2.86,620

    .113,869

    .911 Pesawat terbang 95,29

    4.03,918

    .64,487

    .812 Produk Pelanggan 101,31

    4.1

    1,595

    .3

    10,278

    .913 Elektronik dan listrik 116,14

    1.36,107

    .58,787

    .314 Kimia 122,31

    5.74,454

    .116,438

    .815 Konglomerat 141,64

    9.93,163

    .89,761

    .416 Perlengkapan Kantor dan

    komputer175,02

    5.813,210

    .719,774

    .5

    22

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    23/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    17 Minyak 230,614.5

    1,703.8

    22,626.6

    18 Automotif 293,543.0

    9,528.2

    18,415.4

    a. Lakukanlah regresi terhadap R & D = f(Sales, Profit,e)

    b. Ujilah apakah ada penyakit heteroskedastisitas dengan Park Test

    sbb:

    Ln i 2 = + 1n Sales + e1 dan

    Ln i 2 = + 1n Profit + e2

    c. Lakukanlah Uji White dengan metode cross term

    b. Jika ada penyakit heteroskedastisitas sembuhkanlah dengan

    Transformasi logaritma atau membagi dengan variabel yang

    menyebabkan terjadinya heteroskedastisitas.

    c. Interpretasikanlah hasil yang sudah disembuhkan.

    23

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    24/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    BAB IV

    AUTOKORELASI

    A. PENGERTIAN

    Yaitu suatu keadaan dimana kesalahan pengganguan dari periode

    tertentu (t) berkorelasi dengan kesalahan pengganggu dari periode

    sebelumnya (t-1). Pada kondisi ini kesalahan pengganggu tidakbebas tetapi satu sama lain saling berhubungan. Bila kesalahan

    pengganggu periode t dengan t-1 berkorelasi maka terjadi kasus

    korelasi serial sederhana tingkat pertama (first order

    autocorrelation).

    B. PENGARUH ADANYA AUTOKORELASI

    Dengan adanya autokorelasi dengan dugaan parameter OLS masihUNBIASED Dan CONSISTENT tetapi standar error dari dugaan

    parameter regresi adalah bias, sehingga mengakibatkan uji statistik

    menjadi tidak tepat dan interval kepercayaan menjadi bias (biased

    confidence intervals).

    C. PENGUJIAN TERHADAP ADANYA AUTOKORELASI

    1. UJI DURBIN WATSON

    Langkah-langkah pengujian autokorelasi dengan Durbin Watson

    a. Tentukan hipotesis Null dan Hipotesis alternatif dengan

    ketentuan

    Ho : Tidak ada autokorelasi (positif/negatif)

    Ha : ada autokorelasi (positif/negatif)

    b. Estimasi model dengan OLS dan hitung nilai residualnya

    24

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    25/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    ut = Yt - o - 1X1 - 2X2 - kXk - .. - kXk

    c. Hitung Durbin Watson dengan rumus sebagai berikut :

    Dimana: t = periode

    n = jumlah observasi

    ut = Residual periode t

    ut-1 = residual periode t-1

    d. Hitung Durbin Watson kritis yang terdiri dari nilai kritis daribatas atas (du) dan batas bawah (dl) dengan menggunakan

    jumlah data (n), jumlah variabel independen / bebas (k) serta

    tingkat signifikansi tertentu ().

    e. Nilai DW hitung dibandingkan dengan DW kritis dengan

    kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut :

    HIPOTESIS NOL KEPUTUSAN KRITERIAAda auto korelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada auto korelasi

    positif

    Tidak ada

    keputusan

    dl < d < du

    Ada auto korelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4 Tidak ada auto korelasi

    negatif

    Tidak ada

    keputusan

    4-du < d X2 atau probabilitas R2 (T-1) < 0.05,

    maka ada autokorelasi

    # Jika R2 (T-1) < X2 atau probabilitas R2 (T-1) > 0.05,

    maka tidak ada autokorelasi

    D. PENANGGULANGAN TERHADAP AUTOKORELASIDengan menggunakan COCHRANE ORCUTT PROCEDURE

    1. Buat estimasi persamaan regresi awal dan hitung residualnya (u t)Yt = o + 1X1t + 2X2 + ut

    2. Buat estimasi persamaan regresi untuk periode t-1Y t-1 = o + 1X1 t-1 + 2X2 t-1 + ut

    3. Buat estimasi persamaan koefisien dari serial korelasi (FIRSTDIFFERENCE EQUATION) dengan cara :Y t = o + 1X1 t + 2X2 t + ut ..1)(Y t-1 = o + 1X1 t-1 + 2X2 t-1 + ut-1) koefisien autokorelasiY t-1 = o + 1X1 t-1 + 2X2 t-1 + ut-1 2)

    Y t = o + 1X1 t + 2X2 t + utY t-1 = o + 1X1 t-1 + 2X2 t-1 + ut-1Y t - Y t-1 = o - o + 1X1 t - 1X1 t-1 + 2X2 t + 2X2 t-1 + ut - ut1Y t - Y t-1 = (1-) o + 1(X1 t - X1 t-1) + 2 (X2 t - X2 t-1)+ (ut - ut1)

    Dimana : Yt* = Yt - Yt-1o* = (1-) oX 1t* = (X 1t - X1t-1)

    27

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    28/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    X 2t* = (X 2t - X2t-1)ut* = (ut - ut-1)

    4. Buat estimasi nilai melalui estimasi fungsi residual ut = ut-1+v, ut adalah residual, pada hasil estimasi = coefficient resid(1)

    5. Lakukan generate setiap variabel dimanaY21 = Yt Y (-1) *X22 = X1t X (-1) *X23 = X2t X (-1) *Catatan : untuk langsung masukkan angkanya (lihat langkah(4))

    6. Lalu lakukan regresi untuk perbaikan autokorelasi dengan MAKEEQUATIONY2,1 C X2,2 X2,3

    Contoh Soal Autokorelasi

    Soal yang digunakan adalah contoh soal 1 (praktikum I)

    Instruksi :1. Lakukanlah pengujian autokorelasi dengan menggunakan :

    a. LM-Test

    b. Durbin-Watson Test2. Lakukanlah penanggulangan autokorelasi3. Interpretasikanlah model yang telah ditanggulangi

    Jawaban1. Pengujian Autokorelasi dengan menggunakan LM-Test

    Langkah 1 :Masukanlah data pada Contoh soal 1 (praktikum 1)

    Langkah 2 :Regresikanlah model tersebut

    Langkah 3 :Lakukanlah uji LM-Test (Lihat prosedur pengujian LM-Test), sehinggamuncul hasil regresi di halaman berikut :

    Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:F-statistic 15.25434 Probability 0.00245

    2Obs*R-squared 8.715324 Probability 0.00315

    28

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    29/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    5

    Test Equation:Dependent Variable: RESIDMethod: Least Squares

    Date: 03/16/01 Time: 13:27Variable Coefficien

    tStd. Error t-Statistic Prob.

    RSBI 0.894039 0.789838 1.131926 0.2817GDP -0.030313 0.051350 -0.590318 0.5669

    C 1375.418 9666.484 0.142287 0.8894RESID(-1) -1.010293 0.258673 -3.905680 0.0025

    R-squared 0.581022 Mean dependent var -6.79E-12

    Adjusted R-squared 0.466755 S.D. dependent var 26403.53

    S.E. of regression 19280.82 Akaike info criterion 22.79479

    Sum squared resid 4.09E+09 Schwarz criterion 22.98360

    Log likelihood -166.9609 F-statistic 5.084779

    Durbin-Watson stat 1.825773 Prob(F-statistic) 0.018931

    HASIL REGRESI LM-TEST

    Lihatlah hasil regresi di atas :

    Probabilita Obs* R-Squared = 0.003155 lebih kecil daripada (5%),

    maka terdapat autokorelasi. Atau untuk pengujian dapat juga

    membandingkan Obs* R-Squared dengan tabel Chi-Squared.

    Untuk soal no. 2 dan 3 perhatikan pembahasan asisten di depan kelas.

    Tugas / Quiz 2

    Soal 1.

    Perhatikanlah data dibawah ini :

    Data Impor, GDP, CPI suatu Negara, tahun 1970 -1998

    Tahun IMPOR CPI GDP Tahun IMPOR CPI GDP

    1970 39,866.0 38.8 1,039.7 1985 338,088.0

    107.6 4,213.0

    1971 45,579.0 40.5 1,128.6 1986 368,425.0

    109.6 4,452.9

    1972 55,797.0 41.8 1,240.4 1987 409,765. 113.6 4,742.5

    29

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    30/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    0

    1973 70,499.0 44.4 1,385.5 1988 447,189.0

    118.3 5,108.3

    1974 103,811.0 49.3 1,501.0 1989 477,365.0

    124.0 5,489.1

    1975 98,185.0 53.8 1,635.2 1990 498,337.0

    130.7 5,803.2

    1976 124,228.0 56.9 1,823.9 1991 490,981.0

    136.2 5,986.2

    1977 151,907.0 60.6 2,031.4 1992 536,458.0

    140.3 6,318.9

    1978 176,002.0 65.2 2,295.9 1993 589,441.0

    144.5 6,642.3

    1979 212,007.0 72.6 2,566.4 1994 668,590.0

    148.2 7,054.3

    1980 249,750.0 82.4 2,795.0 1995 749,574.0

    152.4 7,400.5

    1981 265,067.0 90.9 3,131.3 1996 803,327.0

    156.9 7,813.2

    1982 247,642.0 96.5 3,259.2 1997 876,366.0

    160.5 8,300.8

    1983 268,901.0 99.6 3,534.9 1998 917,178.0

    163.0 8,759.9

    1984 332,418.0 103.9 3,932.7

    Ln Impor = f (LnCPIt , LnGDP)

    Pertanyaan :

    1. Regresikanlah model di atas

    2. Lakukanlah pengujian Multikolinearitas

    3. Jika ada multikolinearitas apakah kita dapat membuang variabel

    yang menyebabkan multikolineritas tersebut ?

    Soal 2.

    Data Peggunaan BBM padaMobil Angkutan Kota

    No Obs PBBM KEC TK BK

    1 39.6 100 66 22.5

    2 39.3 103 73 22.5

    3 38.9 106 78 22.5

    4 38.8 113 92 22.5

    5 38.2 106 78 22.5

    6 42.2 109 90 25

    7 40.9 110 92 25

    8 40.7 101 74 25

    30

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    31/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    9 40 111 95 25

    10 39.3 105 81 25

    11 38.8 111 95 25

    12 38.4 110 92 25

    13 38.4 110 92 25

    14 38.4 110 92 25

    15 46.9 90 52 27.516 36.3 112 103 27.5

    17 36.1 103 84 27.5

    18 36.1 103 84 27.5

    19 35.4 111 102 27.5

    20 35.3 111 102 27.5

    21 35.1 102 81 27.5

    22 35.1 106 90 27.5

    23 35 106 90 27.5

    24 33.2 109 102 30

    25 32.9 109 102 30

    26 32.3 120 130 30

    27 32.2 106 95 3028 32.2 106 95 30

    29 32.2 109 102 30

    30 32.2 106 95 30

    Ket: PBBM = rata-rata mil/galon

    KEC = rata-rata kecepatan (Mil/jam)

    TK = tenaga kuda kendaraan

    BK = berat kendaraan (ratus pound)

    Pertanyaan:

    a. Lakukan regresi terhadap PBBM = f(KEC, TK, BK, e)

    b. Lakukan pengujian heteroskedastisitas dengan Park Test, Golfeld

    and Quant Test dan White-test.

    c. Tanggulangilah penyakit tersebut dengan metode yang anda

    ketahui.

    d. Interpretasikanlah hasil regresi yang sudah bebas dari

    heteroskedastisitas.

    Soal 3.

    Data Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga TimahYEAR HT IHP HTL JPR HA1973 21.89 45.10 220.40 1,491.00 19.001974 22.29 50.90 259.50 1,504.00 19.411975 19.63 53.30 256.30 1,438.00 20.931976 22.85 53.60 249.30 1,551.00 21.781977 33.77 54.60 352.30 1,646.00 23.681978 39.18 61.10 329.10 1,349.00 26.011979 30.58 61.90 219.60 1,224.00 27.521980 26.30 57.90 234.80 1,382.00 26.89

    31

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    32/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    1981 30.70 64.80 237.40 1,553.70 26.851982 32.10 66.20 245.80 1,296.10 27.231983 30.00 66.70 229.20 1,365.00 25.461984 30.80 72.20 233.90 1,492.50 23.881985 30.80 76.50 234.20 1,634.90 22.621986 32.60 81.70 347.00 1,561.00 23.72

    1987 35.40 89.80 468.10 1,509.70 24.501988 36.60 97.80 555.00 1,195.80 24.501989 38.60 100.00 418.00 1,321.90 24.981990 42.20 106.30 525.20 1,545.40 25.581991 47.90 111.10 620.70 1,499.50 27.181992 58.20 107.80 588.60 1,469.00 28.721993 52.00 109.60 444.40 2,084.50 29.001994 51.20 119.70 427.80 2,378.50 26.671995 59.50 129.80 727.10 2,057.50 25.331996 77.30 129.30 877.60 1,352.50 34.061997 64.20 117.80 556.60 1,171.40 39.791998 69.60 129.80 780.60 1,547.60 44.49

    1999 66.80 137.10 750.70 1,989.80 51.232000 66.50 145.20 709.80 2,023.30 54.422001 98.30 152.50 935.70 1,749.20 61.012002 101.40 147.10 940.90 1,298.50 70.87

    Ket: HT = Harga Timah (cent/pound)IHP = Indeks Harga

    ProduksiHTL = Harga Timah di London (Poundsterling)JPR = Jumlah Pembangunan Rumah/thHA = Harga Alumunium (cent/pound)

    Pertanyaan:

    a. Regresilah model LnHT = f (LnIHP, LnHTL, LnJPR, LnHA, e) dengan

    terlebih dahulu merubah data dalam bentuk Lnb. Apakah ada penyakit autokorelasi ? (Gunakan D-W test dan LM

    Test)c. Jika ada, maka sembuhkan penyakit tersebut dengan terlebih

    dahulu menghitung koefisien - nya.

    Kerjakanlah soal-soal di atas pada kertas HVS, sertakan pula hasilprint-out anda. Kumpulkanlah minggu depan pada praktikum IV!

    BAB V

    PERSAMAAN SIMULTAN

    32

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    33/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    A. Pengertian

    Suatu himpunan persamaan dimana variabel dependen dalam

    satu atau lebih persamaan juga merupakan variabel

    independen dalam beberapa persamaan yang lain.

    Suatu model yang mempunyai hubungan sebab akibat antara

    variabel dependen dan variabel independennya, sehingga suatu

    variabel dapat dinyatakan sebagai variabel dependen maupun

    independen dalam persamaan yang lain.

    Misalnya:

    1. X = f (Y) tetapi Y = f (X)

    Qt = f (P) tetapi P = f (Qt)

    2. Jumlah uang beredar

    M = a0 + b1 Y1 + u1

    Y1 = b0 + b1M1 + b2I2 + u1

    3. Fungsi demand : Q = b0 + b1P1 + b2P2+ b3Y1+ u1

    Fungsi produksi : P = b0 + b1Q1 + b2W2 + v1

    Variabel dalam persamaan simultan:

    Variabel endogen/ endogenous variable : variabel dependen

    pada persamaan simultan (jumlahnya sama dengan jumlah

    persamaan dalam model simultan).

    Variabel yang sudah diketahui nilainya/ predetermined variable :

    variabel ini diperlakukan sebagai variabel yang nir stokastik yang

    nilai-nilainya sudah tertentu atau sudah ditentukan.

    Predetermined variable dibedakan menjadi dua, yaitu:

    - Variabel eksogen : - Variabel eksogen sekarang Xt , Pt

    - Variabel eksogen waktu lampau Xt-1, Pt-1

    33

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    34/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    - Variabel endogen waktu lampau (lagged endogenous variabel)

    Yt-1, Qt-1

    Dapatkah OLS digunakan untuk menaksir koefisien dalam persamaan

    simultan?

    Tidak dapat, jika OLS tersebut digunakan untuk meregres

    masing-masing persamaan secara sendiri-sendiri. Karena

    asumsi dari OLS adalah nir-stokastik atau jika stokastik, dianggap

    tidak tergantung pada variabel residual yang stokastik. Jika

    hanya dilakukan regresi pada salah satu model regresi, maka

    persamaan tunggal tersebut tidak dapat diperlakukan sebagai

    sebuah model yang lengkap.

    Dapat diterapkan, jika model persamaan tersebut sudah diubah

    dalam bentuk reduce form, yaitu dengan memasukkan salah

    satu persamaan pada persamaan yang lain.

    B. Masalah Identifikasi dalam Persamaan Simultan

    Masalah identifikasi sering dijumpai pada model ekonometri yang lebih

    dari satu persamaan. Untuk memecahkan masalah ini harus dilakukan

    pengujian atau persyaratan agar diketahui koefisien persamaan mana

    yang ditaksir. Persyaratan ini disebut Kondisi Identifikasi (condition og

    identification).

    Ada dua macam dalil pengujian identifikasi, yaitu Order condition dan

    Rank condition. Notasi yang dipergunakan adalah:M = jumlah variabel endogen dalam model

    m = jumlah variabel endogen dalam persamaan

    K = Jumlah variabelpredetermineddalam model

    k = Jumlah variabelpredetermineddalam persamaan

    34

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    35/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    1. Order Conditions

    Syarat identifikasi suatu persamaan struktural:

    Pada persamaan simultan sejumlah M persamaan (yang

    tidak mempunyaipredetermined variable)

    M - 1 1

    Jika M-1 = 1, maka persamaan tersebut identified.

    Jika M-1 > 1, maka persamaan tersebut overidentified.

    Jika M-1 < 1, maka persamaan tersebut unidentified.

    Contoh: Fungsi Demand Qt = 0 + 1Pt + u1t

    Fungsi Supply Qt = 0 + 1Pt + u2t

    Pada model ini Pt dan Qt merupakan variable endogen tanpa

    predetermined variable, agar identifiedmaka M-1 = 1, jika

    tidak maka tidak identified.

    Pada kasus ini (M = 2) dan 2 1 = 1 identified

    Pada persamaan yang memiliki predermined variable

    berlaku aturan:

    K k m 1

    Jika K k = m 1, maka persamaan tersebut identified .

    Jika K k > m 1, maka persamaan tersebut overidentified

    .

    Jika K k < m 1, maka persamaan tersebut unidentified .

    35

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    36/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Contoh: Fungsi Demand Qt = 0 + 1Pt + 2 It + u1t-

    (1)

    Fungsi Supply Qt = 0 + 1Pt + u2t

    (2)Pada model ini Pt dan Qt merupakan variable endogen

    dan It adalahpredetermined variable.

    Persamaan (1) : K k < m 1 atau 1 1 < 2 1

    Unidentified

    Persamaan (2) : M 1 = 1 atau 2 1 = 1

    Indentified

    Catatan

    Persamaan yang dapat diselesaikan dengan sistem persamaan

    simultan adalah persamaan yang identifieddan over identified.

    2. Rank Conditions.

    Suatu persamaan yang mempunyai M persamaan dikatakan

    identified, sekurang-kurangnya mempunyai satu determinan

    berdimensi (M-1) yang tidak sama dengan nol.

    Kesimpulan :

    Jika K k = m 1, dan rank dari matriks A adalah (M-1),

    maka persamaan tersebut exactly identified .

    Jika K k > m 1, dan rank dari matriks A adalah (M-1),

    maka persamaan tersebut overidentified .

    Jika K k m 1, dan rank dari matriks A adalah kurang

    dari (M-1), maka persamaan tersebut underidentified .

    Jika K k < m 1, dan rank dari matriks A adalah kurang

    dari (M-1), maka persamaan tersebut unidentified.

    36

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    37/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    C. Metode Persamaan Simultan

    Indirect Least Squares (ILS)

    Metode ILS dilakukan dengan cara menerapkan metode OLS pada

    persamaan reduced form.

    Asumsi yang harus dipenuhi dalam penggunaan prosedur ILS:

    1. Persamaan strukturalnya harus exactly identified.

    2. Variabel residual dari persamaan reduced form-nya harus

    memenuhi semua asumsi stokastik dari teknik OLS. Jika asumsi

    ini tidak terpenuhi, maka akan menyebabkan bias pada

    penaksiran koefisiennya.

    Contoh:

    Diketahui suatu model persamaan simultan adalah sebagai berikut :

    Qd= 0 + 1 P+ 2 X + v

    Qs= 0 + 1 P + 2 Pl + u

    Dimana:

    Qd = Jumlah barang yang diminta

    Qs = Jumlah barang yang ditawarkan

    P = harga barang

    X = Income

    Pl = harga Input

    Persamaan reduce form-nya adalah sebagai berikut :

    P= 0 + 1 X + 2 Pl +1

    Q= 3 + 4 X + 5 Pl +2

    Persamaan Reduce Form dapat dicari dengan langkah sebagai berikut:

    Selesaikan persamaan Qd = Qs

    0 + 1 P+ 2 X + v = 0 + 1 P + 2 Pl + u

    37

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    38/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    1 P - 1 P = 0 - 0 - 2 X + 2 Pl + u - v

    P =

    +

    +

    1111

    2

    11

    2

    11

    00

    vuPlX

    P = +++ PlX 310

    Kemudian substitusikan persamaan P diatas dengan salah satu

    persamaan Q, misalnya dengan Qd

    Qd = 0 + 1 P+ 2 X + v

    Qd = 0 + 1

    +

    +

    1111

    2

    11

    2

    11

    00

    vuPlX + 2 X + v

    Qd = 0 +

    +

    +

    1

    11

    11

    21

    11

    21

    11

    0101 vuPlX

    + 2 X + v

    Qd = 0 +

    +

    +

    11

    11

    11

    21

    11

    21

    11

    0101

    vuPlX

    + 2 X + v

    Lalu samakan semua penyebutnya dengan 1 1

    Qd =+

    11

    1010

    +

    +

    11

    11

    11

    21

    11

    21

    11

    0101

    vuPlX

    +

    +

    11

    11

    11

    2121

    vvX

    Qd =

    +

    +

    11

    11

    11

    21

    11

    12

    11

    1001

    vuPlX

    Qd = +++ PlX 543

    38

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    39/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Dari persamaan reduce form-nya diperoleh 6 koefisien reduksi yaitu: 0

    1 2 3 4 dan 5 yang akan digunakan untuk menaksir 6 koefisien

    structural yaitu0, 1, 2, 0, 1 dan 2

    Langkah-langkah ILS:

    1. Regres persamaan reduced form dengan metode OLS, yaitu :

    P= 0 + 1 X + 2 Pl +1

    Q= 3 + 4 X + 5 Pl +2

    2. Ambil nilai koefisien dari hasil regresi tersebut, kemudian

    masukkan pada koefisien reduced form untuk menaksir koefisienstruktural.

    Hasil Regresi OLS persamaan reduced form

    Dependent Variable: PIncluded observations: 22

    Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

    X 0.017971 0.004477 4.014026 0.0007PL -1.190681 0.384484 -3.096827 0.0059

    C 94.08825 10.42454 9.025651 0.0000R-squared 0.663099 Mean dependent var 109.0909Adjusted R-squared

    0.627636 S.D. dependent var 24.97410

    Log likelihood -89.52976 F-statistic 18.69819Durbin-Watsonstat

    0.847730 Prob(F-statistic) 0.000032

    Dependent Variable: QMethod: Least SquaresDate: 03/18/02 Time: 16:23Sample: 1970 1991Included observations: 22

    Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.X 0.009026 0.002417 3.735081 0.0014PL -0.615342 0.207526 -2.965133 0.0080C 95.32565 5.626663 16.94177 0.0000

    R-squared 0.601576 Mean dependent var 100.8636Adjusted R-squared

    0.559637 S.D. dependent var 12.39545

    Log likelihood -75.96355 F-statistic 14.34395

    39

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    40/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Durbin-Watsonstat

    2.276325 Prob(F-statistic) 0.000160

    Two Stage Least Squares (TSLS)

    Metode TSLS sering digunakan dengan alasan:

    1. Untuk persamaan yang overidentified, penerapan TSLS

    menghasilkan taksiran tunggal (sedangkan ILS menghasilkan

    taksiran ganda).

    2. Metode ini dapat diterapkan pada kasus exactly identified. Pada

    kasus ini taksiran TSLS = ILS.

    3. Dengan TSLS tidak ada kesulitan untuk menaksir standar error,

    karena koefisien struktural ditaksir secara langsung dari regresi

    OLS pada langkah kedua (sedangkan pada ILS mengalami

    kesulitan dalam menaksir standar error).

    CONTOH METODE 1 UNTUK TSLS:

    Persamaan simultan adalah sebagai berikut :

    Qd= a11 + a12 P+ a13 X + v

    Qs= b11+ b12 P + b12 Pl + u

    Langkah-langkah TSLS: (untuk persamaan 1)

    1. Regres P = a11 + a12 Pl+ a13 X + v

    2. Buatlah nilai Fitted dan Residual dari regresi tersebut (PF

    dan RES1).

    3. Regres Variabel Q dengan PF dan RES1.

    Q = b11 + b12 PF+ b13 RES1 + b14 X + v

    40

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    41/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 4.1

    Hasil regresi P = a11 + a12 Pl+ a13 X + v

    Dependent Variable: PMethod: Least SquaresDate: 03/18/02 Time: 22:56Sample: 1970 1991Included observations: 22

    Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.PL -1.190681 0.38448

    4-3.096827 0.0059

    X 0.017971 0.004477

    4.014026 0.0007

    C 94.08825 10.4245

    4

    9.025651 0.0000

    R-squared 0.663099 Mean dependentvar

    109.0909

    Adjusted R-squared

    0.627636 S.D. dependent var 24.97410

    S.E. of regression 15.23961 Akaike infocriterion

    8.411797

    Sum squaredresid

    4412.668 Schwarz criterion 8.560575

    41

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    42/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Log likelihood -89.52976 F-statistic 18.69819

    Durbin-Watsonstat

    0.847730 Prob(F-statistic) 0.000032

    Membuat fitted dari regresi P = a11 + a12 Pl+ a13 X + v

    Gambar 4.2

    42

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    43/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 4.3.

    Membuat residual dari regresi P = a11 + a12 Pl+ a13 X + v

    Gambar 4.4.

    43

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    44/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 4.5.

    Hasil regresi Q=b0 + b1 PF + b2 RES1 + b3X + e

    Dependent Variable: QMethod: Least SquaresDate: 03/18/02 Time: 22:51

    Sample: 1970 1991Included observations: 22

    Variable Coefficient

    Std. Error t-Statistic Prob.

    PF 0.516798 0.178522 2.894866 0.0097RES1 0.042096 0.126833 0.331900 0.7438

    X -0.000262 0.000899 -0.290921 0.7744C 46.70099 13.59172 3.435989 0.0029

    R-squared 0.603999 Mean dependent var 100.8636Adjusted R-

    squared

    0.537999 S.D. dependent var 12.39545

    S.E. ofregression

    8.425265 Akaike info criterion 7.263313

    Sum squaredresid

    1277.732 Schwarz criterion 7.461684

    Log likelihood -75.89644 F-statistic 9.151495Durbin-Watsonstat

    2.301464 Prob(F-statistic) 0.000677

    Lakukan langkah yang sama pada persamaan yang lain!

    44

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    45/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Langkah-langkah TSLS: (untuk persamaan 2)

    1. Regres Q = a11 + a12 Pl+ a13 X + v

    2. Buatlah nilai Fitted dan Residual dari regresi tersebut (QF

    dan RES2).

    3. Regres Variabel P dengan QF dan RES2.

    P = b11 + b12 QF+ b13 RES2 + b14 X + v

    Metode 2 TSLS:

    Buka Workfile, pilih variabel yang dikehendaki akan

    diregresi , kemudian Klik estimation

    Setelah muncul Equation Specification, pilih method TSLS

    Tuliskan instrument variable , Klik OK

    Buatlah regresi P = a11 + a12 Q+ a13 Pl + v

    Gambar 4.6

    Hasil Regresi dengan Two Stage Least Squares (TSLS).

    Dependent Variable: PMethod: Two-Stage Least Squares

    45

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    46/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Date: 03/18/02 Time: 16:40Sample: 1970 1991Included observations: 22Instrument list: PL X

    Variable Coefficien

    t

    Std. Error t-Statistic Prob.

    PL 0.034507 0.142983 0.241336 0.8119Q 1.991068 0.699260 2.847392 0.0103C -95.71162 60.00985 -1.594932 0.1272

    R-squared 0.330473 Mean dependent var 109.0909Adjusted R-squared

    0.259996 S.D. dependent var 24.97410

    S.E. ofregression

    21.48358 Sum squared resid 8769.343

    F-statistic 9.408793 Durbin-Watson stat 1.790965Prob(F-statistic) 0.001446

    Dependent Variable: QMethod: Two-Stage Least SquaresDate: 03/18/02 Time: 16:42Sample: 1970 1991Included observations: 22Instrument list: X PL

    Variable Coefficient

    Std. Error t-Statistic Prob.

    P 0.516798

    0.231710 2.230364

    0.0380

    X -0.000262

    0.001167 -0.224141

    0.8250

    C 46.70099

    17.64115 2.647275

    0.0159

    R-squared 0.295822

    Mean dependentvar

    100.8636

    Adjusted R-

    squared

    0.22169

    8

    S.D. dependent var 12.3954

    5S.E. ofregression

    10.93544

    Sum squared resid 2272.093

    F-statistic 8.115810

    Durbin-Watson stat 1.769227

    Prob(F-statistic) 0.002833

    46

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    47/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    System Method / Full Information Method

    Dalam metode ini, seluruh persamaan dalam model diperhitungkan

    bersama-sama dan ditaksir secara simultan dengan memperhatikan

    seluruh batasan yang ada dalam sistem persamaan dalam model.

    Contoh Metode System dengan menggunakan Eviews:

    Klik Object, kemudian pilih New object

    Gambar 4.7

    Pilih System kemudian klik OK

    47

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    48/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 4.8

    Tuliskan INST diikuti variabel instrumen-nya ataupredetermined

    variabel

    Inst x Pl

    P= C(1)+ C(2)*Q+ C(3)*PL

    Q= C(4)+ C(5)*P+ C(6)*X

    48

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    49/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 4.9.

    Klik, Procs kemudian klik estimate. Pilih Two Stage Least Squares

    (TSLS) dan Simultaneous, kemudian klik OK.

    Gambar 4.10.

    Hasil regresi persamaan simultan dengan menggunakan System.

    System: UNTITLEDEstimation Method: Two-Stage Least SquaresDate: 03/18/02 Time: 15:52Sample: 1970 1991Instruments: PL X C

    Coefficient

    Std. Error t-Statistic Prob.

    49

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    50/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    C(1) -95.71162 60.00985

    -1.594932 0.1190

    C(2) 1.991068 0.699260

    2.847392 0.0071

    C(3) 0.034507 0.14298

    3

    0.241336 0.8106

    C(4) 46.70099 17.64115

    2.647275 0.0117

    C(5) 0.516798 0.231710

    2.230364 0.0317

    C(6) -0.000262 0.001167

    -0.224141 0.8238

    Determinant residualcovariance

    9.784097

    Equation: P=C(1)+C(2)*Q+C(3)*PLObservations: 22

    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------R-squared 0.33047

    3Mean dependent

    var109.0909

    Adjusted R-squared 0.259996

    S.D. dependent var 24.97410

    S.E. of regression 21.48358

    Sum squared resid 8769.343

    Durbin-Watson stat 1.790965

    Equation: Q=C(4)+C(5)*P+C(6)*X

    Observations: 22---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------R-squared 0.295822 Mean dependent

    var100.8636

    Adjusted R-squared

    0.221698 S.D. dependent var 12.39545

    S.E. of regression 10.93544 Sum squared resid 2272.093

    Durbin-Watsonstat

    1.769227

    50

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    51/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Berikut adalah data yang digunakan dalam bagian simultan ini:

    UJI HAUSMAN

    Uji Hausman dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

    hubungan simultan antara dua persamaan regresi yang ada.

    Persamaan simultan adalah sebagai berikut :

    Qd= a11 + a12 P+ a13 X + v

    Qs= b11+ b12 P + b12 Pl + u

    Persamaan reduce form-nya adalah sebagai berikut :

    51

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    52/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    P= 11+ 12 X + 13 Pl +

    Q= 14 + 15 X + 16 Pl +

    Variabel endogen: P

    Tahap 1 : Meregresikan Pt pada variabel-variabel eksogen (X) dan (Pl)

    Tahap 2 : Dapatkan residual dan fitted dari regresi di atas

    (masukkan dalam data / variable)

    Tahap 3 : Regres variabel endogen yang lain (Qt) pada residual dan

    fitted

    yang telah dibuat.

    Tahap 4 : Lakukan pengujian. Jika variabel residual signifikan, maka

    persamaannya adalah simultan.

    Gambar 4.11

    Hasil regresi :

    Dependent Variable: PMethod: Least SquaresDate: 03/19/02 Time: 21:24Sample: 1970 1991Included observations: 22

    Variable Coefficie

    nt

    Std. Error t-Statistic Prob.

    PL -1.19068 0.384484 -3.09682 0.0059

    52

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    53/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    1 7X 0.01797

    1

    0.004477 4.014026 0.0007

    C 94.0882

    5

    10.42454 9.025651 0.0000

    R-squared 0.66309

    9

    Mean dependent

    var

    109.09

    09Adjusted R-

    squared

    0.62763

    6

    S.D. dependent

    var

    24.974

    10S.E. of regression 15.2396

    1

    Akaike info

    criterion

    8.4117

    97Sum squared

    resid

    4412.66

    8

    Schwarz criterion 8.5605

    75

    Log likelihood -89.52976

    F-statistic 18.69819

    Durbin-Watson

    stat

    0.84773

    0

    Prob(F-statistic) 0.0000

    32

    Membuat Fitted dari hasil regresi

    Gambar 4.12

    Membuat Residual dari hasil regresi

    53

    Klik Procs, pilih

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    54/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 4.13

    Gambar 4.14

    54

    Klik Procs, pilih

    Make Residual Series

    Beri nama RESID1

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    55/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Buatlah regresi Q = b0 + b1 Resid1 + b2 Pfit + e

    Hasil regresi di atas adalah sebagai berikut :

    Dependent Variable: QMethod: Least SquaresDate: 03/19/02 Time: 21:29Sample: 1970 1991Included observations: 22

    Variable Coefficie

    nt

    Std. Error t-Statistic Prob.

    RESID1 0.04209

    6

    0.123740 0.340196 0.7374

    PFIT 0.47201

    5

    0.088201 5.351585 0.0000

    C 49.3711

    4

    9.780205 5.048068 0.0001

    R-squared 0.60213

    8

    Mean dependent

    var

    100.86

    36Adjusted R-

    squared

    0.56025

    7

    S.D. dependent

    var

    12.395

    45S.E. of regression 8.21980

    8

    Akaike info

    criterion

    7.1770

    94Sum squared

    resid

    1283.74

    0

    Schwarz criterion 7.3258

    73Log likelihood -75.9480

    4

    F-statistic 14.377

    60Durbin-Watson

    stat

    2.27898

    0

    Prob(F-statistic) 0.0001

    58

    Variabel endogen : Qt

    Tahap 1 : Meregresikan Qt pada variabel-variabel eksogen (X dan Pl)

    Tahap 2 : Dapatkan residual dan fitted dari regresi di atas

    (masukkan dalam data / variable)

    55

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    56/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Tahap 3 : Regres variabel endogen yang lain (Pt) pada residual dan

    fitted

    yang telah dibuat.

    Tahap 4 : Lakukan pengujian. Jika variabel residual signifikan, maka

    persamaannya adalah simultan.

    Hasil regresi dari Q = b0 + b1 PL +b2 X +e

    Dependent Variable: QMethod: Least SquaresDate: 03/19/02 Time: 21:31Sample: 1970 1991Included observations: 22

    Variable Coefficie

    nt

    Std. Error t-Statistic Prob.

    PL -0.61534

    2

    0.207526 -2.96513

    3

    0.0080

    X 0.00902

    6

    0.002417 3.735081 0.0014

    C 95.3256

    5

    5.626663 16.94177 0.0000

    R-squared 0.60157

    6

    Mean dependent

    var

    100.86

    36Adjusted R-

    squared

    0.55963

    7

    S.D. dependent

    var

    12.395

    45S.E. of regression 8.22560

    6

    Akaike info

    criterion

    7.1785

    05Sum squared

    resid

    1285.55

    1

    Schwarz criterion 7.3272

    83Log likelihood -75.9635

    5

    F-statistic 14.343

    95

    Durbin-Watson

    stat

    2.27632

    5

    Prob(F-statistic) 0.0001

    60

    Hasil regresi dari P = b0 + b1 RESID2 + b2 Qfit + e

    Dependent Variable: PMethod: Least SquaresDate: 03/20/02 Time: 08:20Sample: 1970 1991

    56

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    57/92

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    58/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Yt =GDP

    It =PMDN

    Tugas :

    Buatlah model Reduce Form dari persamaan di atas

    Lakukan Uji Hausman

    Buatlah regresi dengan menggunakan TSLS dan System

    Interpretasikan secara lengkap

    Data-datanya sebagai berikut:

    YEAR GDP M PMDN R

    1970

    3,578

    .0

    626.

    4

    436.

    2

    6.5

    62

    1971

    3,697

    .7

    710.

    1

    485.

    8

    4.5

    11

    1972

    3,998

    .4

    802.

    1

    543.

    0

    4.4

    66

    1973

    4,123

    .4

    855.

    2

    606.

    5

    7.1

    78

    1974

    4,099

    .0

    901.

    9

    561.

    7

    7.9

    26

    19754,084.4

    1,015.9

    462.2

    6.122

    1976

    4,311

    .7

    1,151

    .7

    555.

    5

    5.2

    66

    1977

    4,511

    .8

    1,269

    .9

    639.

    4

    5.5

    101978 4,760 1,365 713. 7.5

    58

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    59/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    .6 .5 0 72

    1979

    4,912

    .1

    1,473

    .1

    735.

    4

    10.0

    17

    1980

    4,900

    .9

    1,599

    .1

    655.

    3

    11.3

    74

    1981

    5,021

    .0

    1,754

    .6

    715.

    6

    13.7

    76

    1982

    4,913

    .3

    1,909

    .5

    615.

    2

    11.0

    84

    1983

    5,132

    .3

    2,126

    .0

    673.

    7

    8.7

    50

    1984

    5,505

    .2

    2,309

    .7

    871.

    5

    9.8

    00

    1985

    5,717

    .1

    2,495

    .4

    863.

    4

    7.6

    60

    1986

    5,912

    .4

    2,732

    .1

    857.

    7

    6.0

    30

    1987

    6,113

    .3

    2,831

    .1

    879.

    3

    6.0

    50

    1988

    6,368

    .4

    2,994

    .3

    902.

    8

    6.9

    20

    1989

    6,591

    .9

    3,158

    .4

    936.

    5

    8.0

    40

    1990

    6,707

    .9

    3,277

    .6

    907.

    3

    7.4

    70

    1991

    6,676

    .4

    3,376

    .8

    829.

    5

    5.4

    90

    1992

    6,880

    .0

    3,430

    .7

    899.

    8

    3.5

    70

    1993

    7,062

    .6

    3,484

    .4

    977.

    9

    3.1

    40

    1994

    7,347

    .7

    3,499

    .0

    1,107

    .0

    4.6

    60

    1995

    7,343

    .8

    3,641

    .9

    1,140

    .6

    5.5

    90

    1996

    7,813

    .2

    3,813

    .3

    1,242

    .7

    5.0

    901997 8,159 4,028 1,393 5.1

    59

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    60/92

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    61/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    waktu tertentu dan pengaruhnya terhadap gejala dan perilaku

    ekonomi pada waktu yang lain.

    Pada dasarnya spesifikasi Model Linier Dinamik (MDL) lebih

    ditekankan pada struktur dinamis hubungan jangka pendek

    (short run) antara wariabel tak bebas dengan variabel bebas.

    Selain itu pula, teori ekonomi tidak terlalu banyak bercerita

    tentang model dinamis (jangka pendek) tetapi lebih memusatkan

    perilaku variabel dalam keseimbangan atau dalam hubungan

    jangka panjang (Insukindro, 1996:1). Sebenarnya perilaku jangka

    panjang (long run) dari suatu model akan lebih penting, karena

    teori ekonomi selalu berbicara dalam konteks tersebut dan juga

    karena hasil pengujian teori akan selalu berfokus kepada sifat

    jangka panjang (Insukrindo, 1996b:85).

    Modul ini akan membahas sekaligus mempraktekkan isu statistik

    model dinamik, khususnya pendekatan kointegrasi dan beberapa

    model linier dinamis, yaitu Error Correction Model (ECM) dan

    Partial Adjustment Model (PAM).

    A. ERROR CORRECTION MODEL (ECM)

    Secara umum ECM sering dipandang sebagai salah satu model

    dinamik yang sangat terkenal dan banyak diterapkan dalam studi

    empirik terutama sejak kegagalan PAM dalam menjelaskan perilaku

    dinamik permintaan uang berdasarkan konsep stok penyangga dan

    munculnya pendekatan kointegrasi dalam analisis ekonomi time

    series.Insukindro (1999:1-2) menyatakan bahwa ECM relatif lebih

    unggul bila dibandingkan dengan PAM, misalnya karena

    kemampuan yang dimiliki ECM dalam meliputi banyak variabel

    dalam menganalisis fenomena ekonomi jangka pendek dan jangka

    panjang serta mengkaji konsisten atau tidaknya model empirik

    dengan teori ekonometrika, serta dalam usaha mencari pemecahan

    61

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    62/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    terhadap persoalan variabel time series yang tidak stasioner dan

    regresi lancung atau korelasi lancung.

    Penurunan ECM

    1. Persamaan yang digunakan adalah:

    LNVOLt = f (RDt, LNPDBt, IHSGt)1

    LNVOLt* = a0 + a1 RDt + a2 LNPDBt + a3 IHSGt..(1)

    2. Membentuk fungsi biaya kuadrat tunggal dalam ECM

    Ct = b1 (LNVOLt LNVOLt*)2 + b2 [(1-B) LNVOLt f (1-B) zt]2..(2)

    Dimana : b1 (LNVOLt LNVOLt*)2 = biaya ketidakseimbangan

    b2 [(1-B) LNVOLt f (1-B) zt]2 = biaya penyesuaian

    zt = f (RDt, LNPDBt, IHSGt)

    3. Minimisasi fungsi biaya tersebut terhadap LNVOLt sehingga

    diperoleh:

    Ct = 2b1 (LNVOLt LNVOLt*) + 2b2 [(1-B) LNVOLt f (1-B) zt] = 0

    b1 (LNVOLt LNVOLt*) + b2 [(1-B) LNVOLt f (1-B) zt] = 0b1 LNVOLt b1 LNVOLt* + b2 LNVOLt - b2 B LNVOLt

    b2 f (1-B) zt = 0

    b1 LNVOLt b2 LNVOLt = b1 LNVOLt* + b2 B LNVOLt +

    b2 f (1-B) zt

    (b1 - b2) LNVOLt = b1 LNVOLt* + b2 B LNVOLt + b2 f (1-B) zt

    b1 b2 b2

    LNVOLt = -------- LNVOLt* + ------- BLNVOLt + ------- f (1-B)zt

    b1+b2 b1+b2 b1+b2

    jika : b1 b2 b1+b2

    b = ------- (1-b) = -------- 1= ---------

    1 VOL=Volume Perdagangan Saham, RD = Suku Bunga Deposito, PDB = Produk DomestikBruto dan

    IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan.

    62

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    63/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    b1+b2 b1+b2 b1+b2

    maka

    LNVOLt = b LNVOLt* + (1-b) B LNVOLt (1-B) f (1-b) zt..(3)

    4. Dengan mensubstitusikan persamaan (1) ke persamaan (1),

    didapat

    LNVOLt = b LNVOLt* + (1-b) B LNVOLt (1-B) f (1-b) zt

    LNVOLt = b (a0 + a1 RDt + a2 LNPDBt + a3 IHSGt) + (1-b) LNVOLt

    (1-B) f (1-b) zt

    LNVOLt = a0b + a1b RDt + a2b LNPDBt + a3b IHSGt + (1-b) LNVOLt

    (1-B) f (1-b) zt..(4)

    5. Pemecahan komponen koefisien (1-b) f (1-B) terhadap masing-

    masing variabel

    LNVOLt = a0b + (a1b+(1-b)f1) RDt (1-b)f1 BRDt+ (a2b+(1-b)f2)

    LNPDBt - (1-b)f2 BLNPDBt + (a3b+(1-b) IHSGt - (1-b)f3

    BIHSGt + (1-b) BLNVOLt..(5)

    6. Persamaan (5) merupakan persamaan dinamik

    LNVOLt = C0 + C1 RDt + C2 LNPDBt + C3 IHSGt + C4 BRDt + C5

    BLNPDBt + C6 BIHSGt + C7 BLNVOLt..(6)

    Dimana : C0 = a0b C4 = -(-1-b) f1

    C1 = a1b + (1-b)f1 C5 = -(-1-b) f2

    C2 = a2b + (1-b)f2 C6 = -(-1-b) f3

    C3 = a3b + (1-b)f3 C7 = (-1-b)

    7. Melalui proses paramitasi, persamaan (6) dapat diubah ke dalam

    bentuk ECM

    63

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    64/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    LNVOLt = C0 + C1(RDtRDt-1+RDt-1) + C2(LNPDBt-LNPDBt-1+LNPDB t-

    1)

    + C3(IHSGt-IHSG t-1+IHSG t-1) + C4 BRDt + C5 BLNPDBt

    + C6 BIHSGt + C7 BLNVOLt..(7)

    Dimana : C7 = (1-b)

    DLNVOLt = LNVOLt - LNVOLt-1

    LNVOLt LNVOL(-1)

    BLNVOLt = LNVOL(-1)

    8. Persamaan (7) dapat dituliskan dalam bentuk

    LNVOLt - BLNVOLt = C0 + C1(DRDt-BRDt) + C2(DLNPDBt-BLNPDBt)

    + C3(DIHSGt-BIHSGt) + C4 BRDt + C5 BLNPDBt

    + C6 BIHSGt + C7 BLNVOLt - BLNVOLt..(8)

    9. Dari persamaan (8) dapat diperoleh persamaan ECM tanpa ECT

    DLNVOLt = C0 + C1 DRDt + C2 DLNPDBt + C3 DIHSGt

    + (C1+C4) BRDt + (C2+C5) BLNPDBt +(C3+C6) BIHSGt

    + (C7-1)[( BRDt + BLNPDBt + BIHSGt)

    - ( BRDt + BLNPDBt + BIHSGt ) + BLNVOLt]..(9)

    10. Dalam bentuk lain, persamaan (8) dapat dituliskan sebagai berikut

    :

    DLNVOLt = C0 + C1 DRDt + C2 DLNPDBt + C3 DIHSGt

    + (C1+C4) BRDt + (C2+C5) BLNPDBt +(C3+C6) BIHSGt

    + (C7-1) BLNVOLt..(10)

    11. Selain itu, persamaan (9) juga dapat dituliskan sebagai berikut :

    DLNVOLt = C0 + C1 DRDt + C2 DLNPDBt + C3 DIHSGt

    + (C1+C4+ C7-1) BRDt + (C2+C5+ C7-1) BLNPDBt

    +(C3+C6 C7-1) BIHSGt + (C7 -1)( BRDt - BRDt - BLNPDBt

    - BIHSGt+ BLNVOLt)..(11)

    64

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    65/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    12. Dari persamaan (11) dapat diperoleh persamaan WCM

    DLNVOLt = C0 + C1 DRDt + C2 DLNPDBt + C3 DIHSGt

    + (C1+C4+ C7 -1) BRDt + (C2+C5+ C7 -1) BLNPDBt

    +(C3+C6 C7 -1) BIHSGt + (1- C7)( -BRDt + BRDt +

    BLNPDBt

    + BIHSGt - BLNVOLt)..(12)

    13. Persamaan (12) dapat dituliskan dalam bentuk lain

    DLNVOLt = d0 + d1 DRDt + d2 DLNPDBt + d3 DIHSGt + d4 BRDt

    + d5 BLNPDBt + d6 BIHSGt + d7 ECT..(13)

    Dimana : d0 = C0 d4 = C1+C4+ C7 -1

    d1 = C1 d5 = C2+C5+ C7 -1

    d2 = C2 d6 = C3+C6 C7 -1

    d3 = C3 d7 = (1- C7)ECT = ( -BRDt + BRDt + BLNPDBt + BIHSGt -

    BLNVOLt)

    14. Persamaan (13) diubah ke dalam bentuk logaritma natural

    PENDEKATAN KOINTEGRASI

    Pendekatan Kointegrasi merupakan isu statistik yang tidak dapat

    diabaikan yang berkaitan erat dengan pengujian terhadap

    kemungkinan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara

    65

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    66/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    variabel-variabel ekonomi seperti yang dikehendaki teori ekonomi.

    Pendekatan ini dapat pula dianggap sebagai uji teori ekonomi dan

    merupakan bagian yang penting dalam perumusan dan estimasi

    sebuah model dinamis (Insukindro, 1992:250).

    Berkaitan dengan isu tersebut, pengujian terhadap perilaku data

    runtun waktu (time series) atau integrasinya dapat dipandang sebagai

    uji prasyarat bagi digunakannya pendekatan kointegrasi. Untuk itulah

    pertama-tama harus diamati perilaku data ekonomi runtun waktu yang

    akan digunakan yang artinya bahwa pengamat harus yakin terlebih

    dahulu, apakah data yang digunakan stasioner atau tidak, yang antara

    lain dapat dilakukan dengan Uji Akar-Akar Unit (Testing for Unit Root)

    dan Uji Derajat Integrasi (Testing for Degree on Integration).

    o UJI AKAR-AKAR UNIT

    Uji Akar-Akar Unit dipandang sebagai uji stasionaritas karena

    pengujian ini pada prinsipnya bertujuan untuk mengamati apakah

    koefisien tertentu dari model otoregresif yang ditaksir mempunyai

    nilai satu atau tidak.

    Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua pengujian yang

    dikembangkan oleh Dickey dan Fuller (1979, 1981) yang

    ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut :

    DF : DXt = a0 + a1 BXt + biBiDXt

    ADF : DXt = c0 + c1 T+ c2 BXt +diB

    i

    DXtDimana : DXt = Xt -Xt-1

    BXt = Xt-1

    T = Trend waktu

    B = Operasi kelambaman ke periode t

    (backward lag operator)

    66

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    67/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    k = N1/3, dimana N adalah jumlah observasi

    (sampel)

    Nilai DF dan ADF untuk hipotesis bahwa a1=0 dan c2=0 ditunjukkan

    dengan nilai T-Statistik pada koefisien regresi BXt. Kemudian nilai T-

    Statistik tersebut dibandingkan dengan nilai kritis statistik DF dan ADF

    tabel untuk mengetahui ada atau tidaknya akar-akar unit.

    o UJI DERAJAT INTEGRASI

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat atau order

    diferensi ke berapa data yang diteliti akan stasioner. Pengujian ini

    dilakukan pada Uji Akar-Akar Unit (langkah pertama di atas), jika

    ternyata data tersebut tidak stasioner pada derajat pertama

    (Insukindro, 1992b: 261-262), maka persamaan untuk derajat

    integrasi ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut :

    DF : D2Xt = e0 + e1 BDXt + fi Bi D2Xt

    ADF : D2Xt = g0 + g1 T + g2 BDXt + hi Bi D2Xt

    dimana : D2Xt = DXt -DXt-1

    BDXt = DXt-1

    T = Trend waktu

    B = Operasi kelambaman ke periode t

    (backward lag operator)

    k = N1/3, dimana N adalah jumlah observasi

    (sampel)

    Nilai statistik DF dan ADF untuk mengetahui pada derajat berapa suatudata akan stasioner dapat dilihat pada nilai T-Statistik pada koefisien

    regresi BDXt pada persamaan di atas. Jika ei dan g2 sama dengan satu

    (nilai statistik DF dan ADF lebih besar dari nilai statistik DF dan ADF

    tabel), maka variabel tersebut dikatakan stasioner pada derajat

    pertama.

    67

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    68/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    o UJI KOINTEGRASI

    Dalam melakukan Uji Kointegrasi harus diyakini terlebih dahulu

    bahwa variabel-variabel terkait dalam pendekatan ini memiliki

    derajat integrasi yang sama atau tidak.(Insukindro, 1992b:262)

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam jangka

    panjang terdapat hubungan antara variabel independen dengan

    variabel dependennya. Engle dan Granger (1987) berpendapat

    bahwa dari tujuh uji statistik yang digunakan untuk menguji

    hipotesis null mengenai tidak adanya kointegrasi, ternyata Uji

    CRDW (Cointegration-Regression Durbin-Watson), DF (Dickey-Fuller)

    dan ADF (Augmented Dickey-Fuller) merupakan uji statistik yang

    paling disukai untuk menguji ada tidaknya kointegrasi tersebut.

    Pengujian Kointegrasi dengan CRDW

    Langkah-langkah yang harus dilakukan :

    - Jika Y = f (X1, X2)

    - Lakukan regresi dengan OLS, yaitu Y = a0 + a1 X1 + a2 X2 + e

    - Kemudian ambil nilai Durbin-Watson (DW) yang merupakan

    nilai CRDW Statistik

    - Bandingkan nilai CRDW Statistik dengan DW Engle-Granger

    - Jika nilai CRDW Statistik lebih besar dari DW Engle-Granger,

    maka artinya terdapat kointegrasi, dan sebaliknya

    Pengujian Kointegrasi dengan DF dan ADFLangkah-langkah yang harus dilakukan :

    - Jika Y = f (X1, X2)

    - Lakukan regresi dengan OLS, yaitu Y = a0 + a1 X1 + a2 X2 + e

    - Kemudian ambil nilai residualnya (RESID)

    - Lakukan pengujian stasionarotas variabel residual regresi

    persamaan OLS pada derajat nol dengan persamaan sbb:

    68

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    69/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    DF : DEt = p1DEt

    ADF : Det = q1Bet + wi Bi DEt

    Dapat dikatakan data berkointegrasi jika nilai T-Statistik dari p1

    dan

    q1 lebih besar dari nilai DF Tabel dan ADF Tabel Engle & Granger.

    Langkah-langkah pengujian ECM :

    1. Uji Akar-Akar Unit (Unit Root Test)

    - Klik QUICK, SERIES STATISTICS, UNIT ROOT TEST

    - Ketik variabel yang akan diuji, misalnya LNVOL

    - Untuk pengujian DF, pilih

    AUGMENTED DICKEY FULLER (pada Test Type)

    LEVEL (pada Test for unit root in)

    INTERCEPT (pada Include in test equation)

    LAG yang diperoleh dari pembulatan N1/3

    - Untuk pengujian ADF, pilih

    AUGMENTED DICKEY FULLER (pada Test Type)

    LEVEL (pada Test for unit root in)

    TREND AND INTERCEPT (pada Include in test equation)LAG yang diperoleh dari pembulatan N1/3

    69

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    70/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 5.1

    Gambar 5.2

    70

    UIC

    SERIES

    UNIT ROOT

    LNVO

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    71/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Hasil Uji Akar-Akar Unit dengan ADF untuk LNVOL

    ADF Test

    Statistic

    -1.4037

    92

    1% Critical Value* -4.232

    45% Critical Value -3.538

    610% Critical Value -3.200

    9*MacKinnon critical values for rejection of hypothesis

    of a unit root.

    Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(LNVOL)Method: Least SquaresDate: 02/19/03 Time: 20:42Sample(adjusted): 1993:1 2001:4Included observations: 36 after adjusting endpoints

    Variable Coeffici

    ent

    Std.

    Error

    t-

    Statistic

    Prob.

    LNVOL(-1) -0.2962

    22

    0.21101

    5

    -1.40379

    2

    0.1706

    D(LNVOL(-1)) -0.2807

    97

    0.23443

    2

    -1.19777

    7

    0.2404

    D(LNVOL(-2)) 0.03281

    2

    0.22566

    1

    0.14540

    2

    0.8854

    D(LNVOL(-3)) 0.02204

    9

    0.18786

    4

    0.11736

    7

    0.9074

    C 3.92859

    7

    2.45344

    2

    1.60125

    9

    0.1198

    @TREND(1992:

    1)

    0.02679

    2

    0.03055

    7

    0.87679

    0

    0.3876

    R-squared 0.27264

    2

    Mean dependent

    var

    0.1030

    42Adjusted R- 0.15141 S.D. dependent 0.5969

    71

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    72/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    squared 5 var 33S.E. of

    regression

    0.54988

    7

    Akaike info

    criterion

    1.7928

    04Sum squared

    resid

    9.07127

    1

    Schwarz criterion 2.0567

    24Log likelihood -26.270

    47

    F-statistic 2.2490

    31Durbin-Watson

    stat

    1.90041

    1

    Prob(F-statistic) 0.0750

    63

    2. Uji Derajat Integrasi

    - Klik QUICK, SERIES STATISTICS, UNIT ROOT TEST

    - Ketik variabel yang akan diuji, misalnya LNVOL

    - Untuk pengujian DF, pilih

    AUGMENTED DICKEY FULLER (pada Test Type)

    1st DIFFERENCE (pada Test for unit root in)

    INTERCEPT (pada Include in test equation)

    LAG yang diperoleh dari pembulatan N1/3

    - Untuk pengujian ADF, pilih

    AUGMENTED DICKEY FULLER (pada Test Type)

    1st DIFFERENCE (pada Test for unit root in)

    TREND AND INTERCEPT (pada Include in test equation)

    LAG yang diperoleh dari pembulatan N1/3

    72

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    73/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 5.3

    Hasil Uji Derajat Integrasi dengan ADF untuk LNVOL

    ADF Test

    Statistic

    -4.5853

    67

    1% Critical

    Value*

    -4.241

    25% Critical

    Value

    -3.542

    610% Critical

    Value

    -3.203

    2*MacKinnon critical values for rejection of hypothesis

    of a unit root.

    Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(LNVOL,2)

    Method: Least SquaresDate: 02/19/03 Time: 20:55Sample(adjusted): 1993:2 2001:4Included observations: 35 after adjusting endpoints

    Variable Coeffici

    ent

    Std.

    Error

    t-

    Statistic

    Prob.

    D(LNVOL(-1)) -2.2767

    79

    0.49653

    1

    -4.58536

    7

    0.000

    1

    73

    1st

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    74/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    D(LNVOL(-1),2) 0.7811

    90

    0.41949

    2

    1.86222

    9

    0.072

    7D(LNVOL(-2),2) 0.6346

    56

    0.31384

    2

    2.02221

    3

    0.052

    5

    D(LNVOL(-3),2) 0.370384

    0.175435

    2.111233

    0.0435

    C 0.6221

    74

    0.25135

    5

    2.47527

    7

    0.019

    4@TREND(1992:

    1)

    -0.0169

    44

    0.00944

    3

    -1.79429

    3

    0.083

    2R-squared 0.7567

    89

    Mean

    dependent var

    -0.029

    432Adjusted R-

    squared

    0.7148

    56

    S.D. dependent

    var

    1.005

    205S.E. of

    regression

    0.5367

    68

    Akaike info

    criterion

    1.748

    303Sum squared

    resid

    8.3554

    74

    Schwarz

    criterion

    2.014

    934Log likelihood -24.595

    30

    F-statistic 18.04

    763Durbin-Watson

    stat

    2.0317

    98

    Prob(F-statistic) 0.000

    000

    3. Uji Kointegrasi

    - Lakukan regresi dengan OLS (gambar 1.4)

    - Klik PROCS, MAKE RESIDUAL SERIES dan beri nama R01

    - Klik VIEW, UNIT ROOT TEST dari dialog box R01

    - Pilih AUGMENTED DICKEY FULLER (pada Test Type)

    LEVEL (pada Test for unit root in)

    NONE (pada Include in test equation)

    LAG yang diperoleh dari pembulatan N1/3

    74

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    75/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 5.4

    Gambar 5.5

    Hasil Uji Kointegrasi

    ADF Test

    Statistic

    -2.5442

    61

    1% Critical

    Value*

    -2.628

    05% Critical -1.950

    75

    lnvol rd ln db

    R01

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    76/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Value 410% Critical

    Value

    -1.620

    6*MacKinnon critical values for rejection of hypothesis

    of a unit root.

    Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(R01)Method: Least SquaresDate: 02/19/03 Time: 21:16Sample(adjusted): 1993:1 2001:4Included observations: 36 after adjusting endpoints

    Variable Coeffici

    ent

    Std.

    Error

    t-

    Statistic

    Prob.

    R01(-1) -0.6063

    08

    0.23830

    4

    -2.54426

    1

    0.016

    0D(R01(-1)) 0.0492

    63

    0.22925

    5

    0.21488

    5

    0.831

    2D(R01(-2)) 0.0692

    18

    0.20550

    9

    0.33681

    2

    0.738

    5D(R01(-3)) 0.0443

    28

    0.17506

    2

    0.25321

    5

    0.801

    7

    R-squared 0.268298

    Meandependent var

    -0.018524

    Adjusted R-

    squared

    0.1997

    00

    S.D. dependent

    var

    0.515

    731S.E. of

    regression

    0.4613

    70

    Akaike info

    criterion

    1.395

    205Sum squared

    resid

    6.8115

    87

    Schwarz

    criterion

    1.571

    152Log likelihood -21.113

    70

    F-statistic 3.911

    209Durbin-Watson

    stat

    1.9404

    76

    Prob(F-statistic) 0.017

    362

    4. Aplikasi ECM

    - Cari variabel ECT dengan cara:

    Klik GENR lalu ketik

    76

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    77/92

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    78/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    03 3 9D(RD) 0.02645

    3

    0.04310

    4

    0.61371

    0

    0.5439

    D(LNPDB) 0.93282

    4

    1.15618

    5

    0.80681

    2

    0.4259

    D(IHSG) 0.00356

    2

    0.00082

    1

    4.34067

    1

    0.0001

    RD(-1) -0.6257

    93

    0.14045

    6

    -4.45543

    7

    0.0001

    LNPDB(-1) 0.79569

    0

    0.25746

    8

    3.09043

    6

    0.0042

    IHSG(-1) -0.6289

    18

    0.13892

    2

    -4.52711

    6

    0.0001

    ECT 0.632496

    0.139329

    4.539592

    0.0001

    R-squared 0.48054

    8

    Mean

    dependent var

    0.1018

    09Adjusted R-

    squared

    0.36325

    2

    S.D. dependent

    var

    0.5993

    91S.E. of

    regression

    0.47829

    2

    Akaike info

    criterion

    1.5434

    93Sum squared

    resid

    7.09167

    5

    Schwarz

    criterion

    1.8847

    37Log likelihood -22.098

    12

    F-statistic 4.0968

    97Durbin-Watson

    stat

    1.90542

    5

    Prob(F-statistic) 0.0027

    32

    78

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    79/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Besarnya koefisien regresi jangka panjang untuk intercept / konstanta,

    RD, LNPDB dan IHSG adalah:

    0

    C0= ----- Koefisien jangka panjang untuk konstanta

    ECT

    4+ECT

    C1= --------- Koefisien jangka panjang untuk RDt

    ECT

    5+ECT

    C2= --------- Koefisien jangka panjang untuk LNPDBt

    ECT

    6+ECT

    C3= --------- Koefisien jangka panjang untuk IHSGt

    ECT

    Untuk melakukan uji-t dalam jangka pendek dapat dilakukan denganmelihat koefisien t-stat atau prob t-stat yang ada pada print out,

    namun dalam jangka panjang perlu dihitung dengan prosedur sbb:

    Menghitung Nilai T-Stat Jangka Panjang

    Langkah 1.

    Dapatkan nilai penaksir varian-kovarian parameter dengan memilih

    covariance matriks pada equation box (Lihat tampilan berikut)

    79

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    80/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Gambar 5.7

    Hasilnya adalah sebagai berikut:

    C D(RD)

    D(LNP

    DB)

    D(IHS

    G) RD(-1)

    LNPDB(-

    1)

    IHSG(-

    1) ECT

    C

    8.6149

    44

    -0.003

    405

    -0.976

    791

    -0.001

    127

    0.3374

    24

    -0.7470

    89

    0.3334

    53

    -0.3345

    87

    D(RD)

    -0.003

    405

    0.0018

    58

    -0.008

    645

    0.0000

    08

    -0.000

    272

    -0.0001

    27

    -0.0004

    20

    0.0004

    28D(LNP

    DB)

    -0.976

    791

    -0.008

    645

    1.3367

    64

    0.0000

    41

    -0.047

    145

    0.08375

    4

    -0.0481

    83

    0.0482

    23D(IHSG

    )

    -0.001

    127

    0.0000

    08

    0.0000

    41

    0.0000

    01

    -0.000

    058

    0.00008

    1

    -0.0000

    56

    0.0000

    57

    RD(-1)0.3374

    24-0.000

    272-0.047

    145-0.000

    0580.0197

    28-0.0303

    900.0193

    59-0.0194

    17LNPDB

    (-1)

    -0.747

    089

    -0.000

    127

    0.0837

    54

    0.0000

    81

    -0.030

    390

    0.06629

    0

    -0.0296

    51

    0.0297

    32IHSG(-

    1)

    0.3334

    53

    -0.000

    420

    -0.048

    183

    -0.000

    056

    0.0193

    59

    -0.0296

    51

    0.0192

    99

    -0.0193

    56

    ECT

    -0.334

    587

    0.0004

    28

    0.0482

    23

    0.0000

    57

    -0.019

    417

    0.02973

    2

    -0.0193

    56

    0.0194

    1380

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    81/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Langkah 2:

    Dapatkan nilai koefisien jangka panjang yang dkalikan dengan nilai

    Var-Covarnya.

    (1) (2) (3)=(1)*(2)

    Ct Matriks Var-CovarianCt*Matriks Var-

    Covar

    1/ect -Co/ectect,ect c,ectc,ect c,c

    ? ?

    1/ect -C1/ectect,ect rd(-1),ect

    rd(-1),ect rd(-1),rd(-1)? ?

    1/ect -C2/ect

    ect,ect lnpdb(-1),ectlnpdb(-

    1),ect

    lnpdb(-

    1),lnpdb(-1)

    ? ?

    1/ect -C3/ect

    ect,ect ihsg(-1),ectihsg(-

    1),ect

    ihsg(-1),ihsg(-

    1)

    ? ?

    Hasil perhitungannya sebagai berikut:

    (1) (2) (3)=(1)*(2)

    CtMatriks Var-

    Covarian

    Ct*Matriks Var-

    Covar1.581

    038

    -15.270

    615

    0.0194

    13

    -0.33458

    7

    5.14004

    2

    -132.084

    489

    -0.3345

    878.614944

    1.581

    038

    -1.5642

    82

    0.0194

    13

    -0.01941

    7

    0.06106

    6

    -0.06155

    9

    -0.0194

    170.019728

    1.581038

    1.988970

    0.0194130.029732

    0.089829

    0.178856

    0.0297

    320.066290

    1.581

    038

    -1.5720

    94

    0.0194

    13

    -0.01935

    6

    0.06112

    2

    -0.06094

    2-0.01930.019299

    81

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    82/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    56

    Langkah 3.

    Dapatkan nilai Ct yang ditranspose, lalu varian, standar error dan nilai

    t-statnya sebagai berikut:

    (3)=(1)*(2) (4) (5)=(3)*(4) (6)=(5)

    (7)=Coeff/(

    6)Ct*Matriks Var-

    Covar

    Transpose

    dari CtVarian

    Standar

    erorT-stat

    5.140

    042

    -132.084

    4895.140042

    17472.732

    27

    132.1844

    6 -0.115525

    -132.0844

    890.061

    066

    -0.06155

    90.061066

    0.0075186

    31

    0.086710

    04 0.1222199

    -0.0615590.089

    829

    0.17885

    60.089829

    0.0400587

    68

    0.200146

    866 11.2817950.178856

    0.061

    122

    -0.06094

    20.061122

    0.0074498

    92

    0.086312

    754 0.0655402-0.060942

    Pada kolom (7) tertera nilai T-stat yang siap untuk dibaca untuk dapat

    ditarik suatu kesimpulan.

    Hasil regresi ECM dapat dilaporkan sebagai berikut:

    Hasil regresi ECM jangka pendek

    Dependent Variabel:D(LNVOL)

    82

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    83/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    Variable Coefficient Std. Error t-Statistic

    C -9.658603 2.935123 -3.290699

    D(RD) 0.026453 0.043104 0.61371

    D(LNPDB) 0.932824 1.156185 0.806812

    D(IHSG) 0.003562 0.000821 4.340671

    Hasil Regresi ECM jangka panjang

    Dependent Variabel:D(LNVOL)

    Variable Coefficient Std. Error t-Statistic

    C -15.27061515 132.18446 -0.115525041

    D(RD) 0.010597695 0.08671004 0.122219936

    D(LNPDB) 2.258015861 0.200146866 11.28179472

    D(IHSG) 0.005656953 0.086312754 0.065540172

    Interpretasikanlah hasil tersebut dengan terlebih dahulu melihatsignifikansi dari masing-masing variabelnya.

    Anda juga disarankan untuk menguji pelanggaran asumsi klasiknya

    terlebih dahulu.

    B. PARTIAL ADJUSTMENT MODEL (PAM) Model penyesuaian parsial selama dua dekade dapat dikatakan

    sangat sukses digunakan dalam analisis ekonomi khususnya

    dalam konteks permintaan uang dengan menggunakan data

    kuartalan. Namun harus diakui bahwa pendekatan ini juga

    banyak mendapatkan kritikan dari para ahli ekonomi

    sehubungan dengan kelambanan variabel dependennya.

    (Insukindro, 1990b:93)

    Penurunan PAM

    1. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    LNVOLt = f (RDt, LNPDBt, IHSGt)

    LNVOLt* = a0 + a1 RDt + a2 LNPDBt + a3 IHSGt..(1)

    83

  • 8/14/2019 Modul Ekonometrika II Revisi 2008 By Syofriza Syofyan

    84/92

    PELANGGARAN ASUMSI KLASIK

    2. Membentuk fungsi biaya kuadrat tunggal

    Ct = b1 (LNVOLt LNVOLt*)2 + b2 [(1-B) LNVOLt]2..(2)

    Dimana : b1 (LNVOLt LNVOLt*)2 = biaya ketidakseimbangan

    b2 [(1-B) LNVOLt]2 = biaya penyesuaian

    B = bac