Modul Ekonometrika Dasar

download Modul Ekonometrika Dasar

of 39

Transcript of Modul Ekonometrika Dasar

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    1/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    1

    I. TINJAUAN UMUM EKONOMETRIKA

    PENGERTIAN EKONOMETRI

    Secara harfiah, ekonometri dapat diartikan sebagai ukuran-ukuran ekonomi.

    Sedangkan menurut pengertian yang global, ekonometri dapat didefinisikan sebagai

    suatu ilmu yang mempelajari analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi dalam artian

    secara umum. Pada mulanya, kajian ekonometri hanya meliputi aplikasi matematika

    statistik dengan menggunakan data ekonomi untuk menganalisis model-model

    ekonomi saja. Dalam perkembangannya, teori ini tidak hanya dapat digunakan untuk

    menganalisis model-model ekonomi saja melainkan juga dapat digunakan untuk

    menganalisis berbagai fenomena sosial lainnya.

    Secara teoritis dan prinsip, teknik ekonometri merupakan gabungan antara teoriekonomi, matematika ekonomi, statistika ekonomi, dan matematika statistik. Analisis

    ekonometrika memerlukan pemahaman dan pendekatan multidisipliner, namun begitu,

    pelatihan ini akan menyajikan pendekatan praktis dalam melakukan analisis

    ekonometri. Tetapi, kami sangat mengharapkan para peserta pelatihan dalam

    menggunakan alat bantu ekonometri ini selalu berangkat dari dan berlandaskan kepada

    teori yang mendasari gejala-gejala ekonomi ataupun fenomena sosial lainnya.

    Teori Ekonomi

    Dalam konteks analisis ekonometri, peran teori ekonomi umumnya

    berhubungan dengan pembentukan suatu hipotesis yang biasanya berupa pernyataanyang masih bersifat kualitatif, misalnya penurunan harga suatu komoditas akan

    meningkatkan permintaan komoditas tersebut, atau dapat juga dikatakan bahwa ada

    hubungan yang negatif antara harga dan permintaan.

    Akan tetapi, teori tersebut tidak memberikan informasi lebih lanjut atau lebih

    rinci lagi mengenai hubungan antara harga dan permintaan. Misalkan, kalau harga

    komoditas tersebut turun 10% maka berapa persen kenaikan permintaannya?

    Matematika Ekonomi

    Peran matematika ekonomi dalam pemodelan ekonometri cenderung untuk

    menyatakan teori ekonomi dalam hubungan secara matematis yang tentunya sudah

    lebih spesifik lagi hubungannya bila dibandingkan dengan hubungan yang dinyatakan

    secara verbal berdasarkan teori ekonomi. Hanya saja, dalam tahap ini, matematika

    ekonomi belum atau bahkan tidak memperdulikan pengukuran-pengukuran parameter

    ekonomi secara empiris. Oleh karena itu, teori ekonometri dapat dikatakan merupakan

    verifikasi empiris dari teori ekonomi.

    Statistika Ekonomi

    Sedangkan peran statistika ekonomi dalam analisis ekonometri adalah untukmengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data ekonomi, baik dalam bentuk tabel

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    2/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    2

    maupun grafik. Akan tetapi data ekonomi yang terkumpul tersebut tidak digunakan

    untuk menguji teori ekonomi.

    Matematika Statistik

    Peranan matematika statistik dalam teknik ekonometri adalah memfasilitasiatau memberikan sarana kerangka metematis dalam mengestimasi/penaksiran model

    matematika ekonomi yang telah dibangun dari kerangka teori ekonomi dan yang telah

    dilengkapi dengan data statistik ekonomi.

    METODOLOGI EKONOMETRI

    Berikut ini akan dipaparkan metodologi ekonometri beserta contoh penggunaan

    tahapan analisisnya dengan mengangkat fenomena ekonomi yang sangat sederhana,

    dengan tujuan supaya dapat menyoroti metodologi ekonometrinya secara lebih tajam.

    Metodologi ekonometri meliputi:

    1. Membuat suatu hipotesis/pernyataan.

    2. Membuat model ekonometri untuk menguji hipotesis yang telah dibuat.

    3. Mengestimasi parameter model.

    4. Melakukan verifikasi model.

    5. Membuat prediksi.

    6. Menggunakan model untuk membuat kebijakan.

    Membuat Hipotesis/Pernyataan

    Ada sebuah teori ekonomi yang menyatakan bahwa secara rata-rata, apabilapendapatan seseorang meningkat, maka konsumsinya meningkat pula. Akan tetapi,

    peningkatan konsumsinya tidak sebesar peningkatan pendapatannya.

    Teori ini merupakan sebuah hipotesis yang mendasari gejala ekonomi.

    Berlandaskan teori tersebut, ingin diamati, apakah fenomena ini memang demikian

    berdasarkan pengamatan empiris?

    Membuat Model Ekonometri

    Berdasar teori ekonomi diatas, dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif

    antara konsumsi dan pendapatan, artinya konsumsi akan naik jika pendapatan naik.Tetapi, teori tersebut tidak memberikan penjelasan lebih rinci tentang bentuk hubungan

    fungsional yang tepat antara konsumsi dengan pendapatan. Yang dapat dijelaskan dari

    teori tersebut hanyalah bahwa kenaikan konsumsi tidak sebesar kenaikan pendapatan.

    Artinya, bila pendapatan naik 10%, konsumsi bisa naik 9%, atau 8%, atau hanya 5%,

    atau berapa saja asal tidak melebihi kenaikan pendapatan yang sebesar 10%.

    Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu membuat suatu dugaaan tentang

    hubungan yang lebih tepat antara konsumsi dengan pendapatan, baik dalam bentuk

    linier, kuadratik, eksponensial, atau lainnya. Dalam contoh ini, kita mencoba menduga

    hubungan tersebut dengan bentuk yang paling sederhana yaitu fungsi linier. Penentuan

    bentuk hubungan tentunya bukan hanya ditentukan oleh kesederhanaan atau

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    3/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    3

    kekompleksan model yang akan digunakan, tetapi juga harus didasarkan pada

    substansi permasalahan.

    Misalnya, hubungan tersebut dinyatakan sebagai bentuk linear

    Konsumsi = 1 + 2 Pendapatan (1.1)

    Parameter 1 disebut intersep yang menyatakan besarnya konsumsi bila pendapatan

    kecil sekali atau bahkan tidak ada pendapatan sama sekali, dengan kata lain tidak

    seorangpun yang tidak akan mengkonsumsi, sehingga 01> . Parameter 2 menyatakan slope yaitu kemiringan garis konsumsi dengan pendapatan dan bilangan

    ini menyatakan apabila pendapatan naik 1 unit maka konsumsi akan naik sebesar 2

    unit, dengan nilai 10 2

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    4/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    4

    Gambar 1.2. Garis linier konsumsi, pendapatan, dan error

    Konsumsi

    = error

    1

    Pendapatan

    Untuk mengakomodir hubungan yang tidak eksak ini kita perlu memodifikasi

    model (1.1) menjadi model yang lebih baik lagi seperti model (1.2)

    Konsumsi = 1 + 2 Pendapatan + (1.2)

    Variabel adalah error yang juga merupakan variabel random yang menyatakanvariabel-variabel yang mempengaruhi konsumsi tetapi tidak terwakili secara eksplisit

    di dalam model.

    Mengestimasi Parameter Model

    Setelah memiliki model seperti pada model (1.2), tahap selanjutnya adalah

    bagaimana mengestimasi model (1.2) atau tepatnya adalah bagaimana cara mencari 1

    dan 2 serta berapa besar nilai dari parameter-parameter tersebut? Langkah awal yang

    perlu dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan di lapangan atau memanfaatkan

    data yang telah diamati/tersedia guna mendapatkan pasangan data konsumsi dan

    pendapatan. Dengan menggunakan data pengamatan tersebut dan melalui teknik

    estimasi tertentu akan diperoleh besaran 1 dan 2 . Teknik pengestimasian ini akan

    dibahas secara terpisah pada bagian berikutnya.

    Melakukan Verifikasi Model

    Setelah taksiran 1 dan 2 diperoleh, pertanyaan selanjutnya adalah apakah 1

    dan 2 yang didapatkan sesuai dengan teori ekonomi? Dalam hal ini, apakah besaran

    parameter 10 2

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    5/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    5

    Membuat Prediksi

    Setelah kita peroleh besarnya nilai estimasi dari parameter 1 dan 2 , dan

    setelah diverifikasi ternyata model kita sesuai dengan teori, maka model tersebut dapat

    digunakan untuk memprediksi suatu nilai variabel terikat (konsumsi) untuk periode

    atau masa mendatang. Misalkan saja model yang kita estimasi sebagai berikut

    Konsumsi = 100.000 + 0,65 Pendapatan

    Dari model ini kita dapat memprediksi seberapa kenaikan konsumsi seseorang

    bila gaji tahun depan dinaikkan sebesar 25%. Katakanlah jika seseorang memiliki gaji

    sebesar Rp 1.000.000,- berarti dia akan menyisihkan pendapatannya untuk konsumsi

    sebesar Rp 750.000,- pada tahun tersebut. Dan ketika gaji orang tersebut naik 25%

    atau menjadi Rp 1.250.000,- pada tahun berikutnya, maka konsumsinya akan menjadi

    Rp. 912.500,-.

    Apa manfaat dari informasi ini? Misalnya, untuk seorang marketing manager

    tentunya informasi ini sangat penting, sebab dapat diartikan bahwa tahun depan akan

    terjadi peningkatan permintaan terhadap produknya bila kelompok yang gajinya

    dinaikkan adalah pasar bagi produknya. Lebih jauh lagi, persamaan tadi dapat

    menunjukkan dampak kenaikan pendapatan terhadap inflasi, atau besarnya dana yang

    akan terserap oleh sektor perbankan sehingga dapat diprediksi besarnya modal yang

    dapat dipinjam oleh para nasabah.

    Menggunakan Model Untuk Membuat Kebijakan

    Kebutuhan akan penggunaan model untuk kebutuhan pembuatan kebijakansangat bersifat subjektif. Artinya, kita tidak bisa dengan serta merta menggunakan

    hasil dari model yang kita peroleh tadi untuk sembarang kebijakan (terlebih) yang

    tidak ada hubungannya dengan model tersebut, dengan kata lain, kita harus

    memperhatikan keterkaitan antara model yang kita bentuk, interpretasi hasil

    perhitungan yang kita peroleh, serta implikasi kebijakan yang akan kita lakukan

    berdasarkan hasil akhir perhitungan model yang kita bangun.

    Dalam praktek kesehariannya, model-model yang dibentuk dapat sangat

    bermanfaat untuk berbagai kebijakan yang akan diambil baik oleh pemerintah, pihak-

    pihak swasta, maupun kepentingan-kepentingan lain yang berkaitan dengan masalah

    sosial, bahkan politik sekalipun.

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    6/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    6

    II. DATA DAN PERMASALAHANNYAPermasalahan jenis data penelitian menjadi sangat penting dalam sebuah

    pembentukan suatu model penelitian, karena jenis data penelitian berkaitan erat dengan

    sumber data dan pemelihan metode yang nantinya akan digunakan oleh peneliti. Di

    lain pihak, penentuan metode pengumpulan data sangat dipengaruhi oleh jenis dan

    sumber data penelitian yang dibutuhkan.

    JENIS DATA

    Data penelitian pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:

    a. Data Subyek (Self-reported Data)

    Merupakan data yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari

    seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden),

    sehingga merupakan data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden

    secara individual atau secara kelompok. Data jenis ini dapat diperoleh melalui

    proses observasi.

    b. Data Fisik (Physical Data)Merupakan jenis data yang berupa obyek atau benda-benda fisik, antara lain

    dalam bentuk bangunan, pakaian, buku, dan lain-lain, yang merupakan benda

    berwujud yang menjadi bukti suatu keberadaan atau kejadian pada masa lalu.

    Data fisik dikumpulkan melalui metode observasi.

    c. Data Dokumenter (Documentary Data)

    Merupakan data berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo,

    atau dalam bentuk laporan program. Data jenis ini dikumpulkan dengan

    melalui metode observasi dan analisis dokumen yang dikenal dengan content

    analysis, antara lain berupa kategori isi, telaah dokumen, pemberian kode

    berdasar karakteristik kejadian atau transaksi.

    SUMBER DATA

    Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan

    dalam penentuan metode pengambilan data, disamping jenis data yang telah

    dikemukakan dimuka. Sumber data penelitian terdiri atas data primer dan data

    sekunder.

    a.

    Data Primer(Primary Data)

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    7/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    7

    Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dan belum

    pernah diolah sebelumnya. Misalnya data yang diperoleh dari hasil wawancara

    lapangan dengan responden. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk

    mengumpulkan data primer, yaitu metode survei dan metode observasi.

    b. Data Sekunder (Secondary Data)

    Merupakan data yang sudah tersedia dan telah dikumpulkan sebelumnya serta

    telah mengalami proses pengolahan atau diperoleh peneliti secara langsung

    melalui perantara, misalnya data yang dipublikasikan oleh BPS (Biro pusat

    Statistik). Dalam hal ini peneliti hanya sekedar memanfaatkan data yang sudah

    ada sesuai dengan kebutuhannya.

    Secara umum, data penelitian dapat dikelompokan pada menjadi dua kelompok

    besar yaitu:

    a. Data Kualitatif

    Data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka seperti jenis kelamin. Data ini

    banyak digunakan dalam penelitian filosofis, deskriptif dan historis. Data

    kualitatif dibagi menjadi 2 yaitu data yang bersifat nominal seperti jenis

    kelamin (laki-laki, perempuan) dan data yang bersifat ordinal (ranking) seperti

    baik, sedang dan buruk. Data ini dapat ditransformasikan ke dalam bentuk

    kuantitatif dengan memberikan simbol angka, sehingga dapat diolah dengan

    menggunakan metode statistik tertentu.

    b.Data KuantitatifMerupakan data dalam bentuk angka seperti pendapatan, umur, gaji, dan lain-

    lain. Data ini dapat dibedakan menjadi:

    (1) Data Nominal

    Data yang berasal dari gejala yang bersifat normal, yaitu suatu gejalayang hanya dapat digolongkan secara terpisah atau secara deskrit

    atau secara kategorik.

    Penggolongan tersebut dilakukan antara lain dalam bentuk jenis ataukeadaan yang bervariasi menurut jumlah atau frekuensinya.

    Untuk pengolahan data diatas dapat digunakan berbagai perhitunganstatistik yang khusus untuk mengolah data berbentuk frekuensi.

    (2) Data Kontinum Data yang berasal dari gejala yang bersifat kontinum juga yaitu

    gejala yang bervariasi menurut tingkatan atau jenjang. Data tersebut

    tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang yang lainnya.

    Data kontinum dapat dibedakan menajdi:(a) Data dengan skala ordinal, skala ordinal adalah angka yang

    menunjukan suatu posisi dalam suatu urutan tertentu atau dalam

    satu seri.

    (b) Data dengan skala interval, dalam data interval antara nilai-nilai

    yang berbentuk angka dan menempati titik-titik yang berdekatan

    ternyata berjarak sama. Jarak tersebut kemudian dibandingkan

    dengan ukuran-ukuran tertentu. Misalnya rata-rata (mean), skala

    nilai (0-10) atau yang lainnya.

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    8/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    8

    (c) Data dengan skala rasio, memiliki titik nol yang absolut,

    sehingga suatu gejala yang dinyatakan dengan nol berarti gejala

    tersebut sama sekali tidak ada. Selain itu data ini juga memiliki

    bentuk satuan yang sama dan dapat dilakukan perbandingan

    secara pasti.

    Dalam melakukan suatu analisa empirik kita dapat mengelompokkan jenis data yang

    tersedia menjadi tiga kategori, yaitu:

    i. Time Series Data

    Merupakan data yang disusun menurut urutan waktu seperti data harian,

    mingguan, bulanan, triwulan maupun tahunan.

    ii. Cross Section Data

    Merupakan data yang disusun pada suatu waktu yang sama dari berbagai

    macam kelompok seperti daerah, perusahaan dan perorangan.

    iii. Pooled Data

    Adalah data yang merupakan gabungan dari data time series dan data cross

    section. Misalnya data penyaluran kredit beerdasar kelompok bank yang ada

    (misalnya bank asing, bank umum nasional, bank swasta devisa, dan kelompok

    bank lainnya) selama periode 1990-2000. Kegunaan dari data ini umumnya

    adalah untuk memperbanyak jumlah observasi guna memenuhi kebutuhan

    minimum jumlah observasi dalam sebuah penelitian.

    PERMASALAHAN DALAM DATA

    Dalam melakukan pengumpulan data, kita sering kali dihadapkan pada

    beberapa masalah sebagai berikut:

    a. Missing DataMissing data (data kosong) merupakan fenomena yang paling sering muncul

    terutama pada data-data sekunder yaitu masalah ketidaktersediaan data. Cara-

    cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah:

    Drop data, ini merupakan cara termudah yaitu dengan membuang ataumenghapus keseluruhan data yang tidak tersedia tersebut dalam penelitian

    yang akan dilakukan. Akan tetapi cara ini tidak selalu dapat dilakukan

    ketika data atau veriabel yang akan dibuang tersebut adalah merupakanvariabel substantif dalam sebuah model.

    Estimasi data, yaitu mencoba mengisi data-data yang tidak tersedia(kosong) dengan cara membuat trend data atau regresi dari variabel tersebut

    terhadap waktu.

    b. OutlierOutlier adalah data yang nilainya jauh berbeda atau menyimpang dari trend

    data secara keseluruhan. Cara mengatasi outlier adalah sebagai berikut:

    Melakukan cek ulang terhadap data aslinya, karena ada kemungkinanterjadi kesalahan pada saat entry data.

    Jika data outlier tersebut dianggap akan mengacaukan hasil penelitian makasebaiknya data tersebut dihilangkan.

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    9/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    9

    Jika data outlier tersebut ada kemungkinan berulang (mempunyai pola)maka data tersebut sebaiknya jangan dihilangkan.

    SATUAN DATA

    Dalam berbagai penelitian seringkali ditemukan data yang berbeda satuan.

    Untuk memudahkan analisa hasil regresi sebaiknya satuan data disamakan dengan

    mengubah bentuk data yaitu dalam bentuk logaritma, logaritma natural atau membagi

    data tersebut dengan standar deviasi masing masing.

    KONVERSI DATA

    Data-data seperti jenis kelamin, jenis pekerjaan, jenjang pendidikan merupakan

    data-data yang bersifat kualitatif sehingga tidak dapat digunakan untuk regresi. Untuk

    keperluan analisa perlu adanya transformasi data kualitatif tadi menjadi data

    kuantitatif, hal ini biasa disebut dengan dummy variable. Misalnya jenis kelamin laki-

    laki diberi angka 1 dan perempuan diberi angka 0, sehingga variabel yang tadinya

    bersifat kualitatif berubah menjadi kuantitatif.

    DATA NOMINAL ATAU RIIL

    Data-data yang digunakan dalam penelitian harus memiliki sifat yang sama,

    jika penelitian menggunakan data riil maka seluruh data yang berbentuk nominal harus

    di-deflate dengan indeks harga sehingga menjadi data riil. Indeks harga yangdigunakan dapat berupa IHK, GDP deflator atau indeks harga lainnya.

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    10/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    10

    III. PENGENALAN E VIEWS

    EViews merupakan salah satu software statistika yang powerful dalam

    menganalisis data khususnya data time series. Software ini bersifat user friendly

    karena berbasiskan window dengan berbagai fasilitas seperti data analysis, regression

    dan forecasting. Dengan EViews ini kita dapat mengapliksikan dengan cepat dan

    mudah metode statistika sesuai dengan perilaku data, dan selanjutnya dengan metode

    terpilih ini akan digunakan untuk meramalkan nilai dugaan di masa depan. Beberapa

    contoh cakupan pengunaan EViews antara lain scientific analysis and evaluation,

    financial analysis, macroeconomic forecasting, simulation, sales forecasting and cost

    analysis.

    Cara Menggunakan Regresi dengan Menggunakan Program EViews 3.1

    Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

    Sebelum data diolah menggunakan berbagai software statistik maupun

    ekonometrik langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan data ke dalam

    komputer, agar data dapat diolah lebih lanjut. Semua data sebaiknya dimasukkan atau

    diketik dalam microsoft excel. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pekerjaan,

    karena data ini dapat dipindah-pindah atau digunakan dalam software-softwareyang

    lain. Setelah semua data dimasukkan langkah langkah yang dilakukan untuk

    memindahkan data kesoftware Eviews adalah:

    TAMPILAN AWAL EVIEWS

    Tekan program EViews maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

    Menu EViews

    File Edit Objects View Procs

    Quick Options Window Help

    Close

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    11/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    11

    Pada window EViews :

    Jika Clik :

    Minimize, membuat ukuran window menjadi kecil

    Restore, ukuran window sedang atau maximize, ukuran windowpenuh/besar

    Close, menutup window EViews

    Status linemenunjukkan:

    1. Tempat pesan suatu perintah

    2. Default directory3. Default database4. Workfile yang aktif

    Pembuatan Workfile

    Tekan File, New, Workfilemaka akan keluar tampilan sebagai berikut :

    Pilihan waktu dari data ada berbagai macam ;

    Annualuntuk data tahunan. Semi-Annualuntuk data semesteran. Quarterlyuntuk data triwulanan. Montlyuntuk data bulanan. Weeklyuntuk data mingguan.

    Daily (5 day weeks) untuk data mingguan (5 hari kerja). Contoh data ini adalahdata saham, dimana bursa berlangsung dari hari senin-jumat.

    Daily (7 day weeks) untuk data mingguan (7 hari). Contoh data penjualansupermarket.

    Undated or irregular untuk data cross section, yang ditulis berdasarkanbanyaknya observasi.

    Ketik range waktu yang diinginkan padaStart date danEnd date

    Ok,Tampilannya sebagai berikut:

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    12/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    12

    Button Bar

    Procs

    MENGIMPOR DATA DARI EXCEL

    Pada toolbar window Workfile : Tekan Procs, Impor, Read Text-Lotus-Excel,dapat juga melalui toolbar windowE-Viewsdengan menekan File, Impor, Read

    Text-Lotus-Excel.

    Tentukan lokasi file excel misalnya di drive A, double clickpada file yang akan

    digunakan.

    Kemudian akan keluar tampilan sebagai berikut : (Excel Spreadsheet Import).

    ClickBy Observation series in columnspada Order of data untuk memilih datayang akan digunakan berdasarkan kolom pada excel spreadsheet kita.

    Ketik B2yang menunjukkan lokasi sel di excel spreadsheet yang pertama kali akan

    diimpor ke EViews workfile dan Sheet2 yang menunjukkan letak data kita pada

    excel worksheet.

    Ketik banyaknya variabel data yang diimpor pada Names of series or number of

    series if names infiles misalnya 3, atau kita bisa langsung mengetik nama-nama

    variabel yang akan diregresi, misalnyaMoney Deposito GDP

    Kemudian ketik 1971 2000 yang menunjukkan tahun series data sesuai dengan

    range yang ditentukan ketika membuat workfilebaru.

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    13/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    13

    OK, maka tampilannya sebagai berikut :

    Memasukkan data kedalam workfile EViews juga dapat dilakukan dengan cara sebagai

    berikut:

    Tekan Quick, Empty Group (Edit Series) pada tampilan gambar ketiga diatas

    setelah kita mengisi Workfile Range, dilanjutkan dengan copy data dari excel

    spreadsheet beserta nama variabelnya. Setelah itu tekan kolom disamping kanan

    Obspada Data Sheet EViews, tekan mousesebelah kanandan Paste.

    Untuk menyimpan group yang sudah ada, tekan Name

    Tekan OK

    MENYIMPAN WORKFILE

    Tekan Savepada toolbar windows Eviews atau dapat dilakukan melalui File, Save

    pada menu EViews kemudian beri nama PELATIHAN I

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    14/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    14

    GENERATING DATA

    Generating data digunakan untuk membuat data baru dari data yang telah

    masuk ke dalam workfile EViews, sehingga dapat diproses lebih lanjut. Jika data ingin

    dirubah dalam bentuk logaritma natural (ln) dapat dilakukan dengan cara sebagai

    berikut:

    Tekan Genrpada window Workfile, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

    Tuliskan nama variabel baru dan fungsi dari variabel baru tersebut dalam kotak

    Enter Equation. Misalnya kita akan merubah variabel money kedalam bentuk

    logaritma, maka ketik lnmd=log(money)padaEnter equation

    Kotaksample menunjukkan data sample yang akan diubah kedalam bentuk lnmd

    Tekan OK, tampilannya sebagai berikut:

    DESKRIPSI DATA

    Sebelum melakukan analisis lebih lanjut terhadap data, penyajian dan

    peringkasan data dalam bentuk deskripsi data, baik berupa nilai statistik atau gambar

    merupakan tahapan penting dalam melakukan analisis selanjutnya. Hal ini bermanfaat

    untuk menentukan analisis yang tepat dan efisien terhadap data sesuai tujuan sehingga

    diperoleh kesimpulan yang tepat dan sah.

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    15/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    15

    Tahapan sebelum melakukan deskripsi data adalah mengecek data di workfile

    adalah sebagai berikut:

    Menampilkan Data dalam Group

    Block variabel-variabel yang akan dilihat dalam group

    Click kanan

    Clik 2 kali pada variabel yang sudah di block, Open Group atauView/Show,

    baik padawindow workfile maupunEViews, dapat juga dengan cara clik kanan,

    Open, As Group Maka akan terlihat sebagai berikut :

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    16/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    16

    Menampilkan data dalam grafik garis

    Click View, Multiple Graphs, Linepadawindow Groupatau window Workfile

    Menampilkan Deskripsi Statistika (Statistik sample masing-masing variabel dan

    korelasi antar variabel)

    Click View, Deskriptive stats, Individual samples pada window Group atau

    Workfile

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    17/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    17

    Untuk melihat korelasi antar dataclick View, Correlation

    INSERT DATA BARU

    Untuk memasukkan data baru dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

    berikut:

    1. Mengubah range tahun dari data/sample

    Pada widow EViews tekan Procs, Change workfile range,ketik tahun data

    yang diinginkan pada end date

    Procs, Sample., ketik range tahun yang diinginkan padasample range pairs

    misalnya 1971-2005 (Or sample object to copy)

    2. Menyisipkan dataseriesbaru

    Blok variabelnya lalu tekan Show, OKmaka akan tampil window groupsebagai

    berikut:

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    18/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    18

    Pada window Group, tekan Edit+/-, sehingga akan tampil sebagai berikut:

    Lokasi data yang disisipkan

    Buka data yang ada diExcel, Blokdan Copydata yang ingin disisipkan.

    Tempatkan kursor pada awal lokasi penyisipan (Window Group) dan Edit, Paste

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    19/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    19

    IV. TIME SERIES REGRESSION

    CARA MELAKUKAN REGRESI DENGAN MENGGUNAKAN EVIEWS

    Misalkan kita memiliki fungsi regresi sederhana sebagai berikut

    Money = f(GDP, Tingkat Bunga Deposito)

    Money = 1+ 2GDP + 3Tingkat Bunga Deposito

    Masukandata yang akan diregresi

    Tulis persamaan regresinya dengan cara tekan Quick, Estimate Equation pada

    window Eviewsdan tulis persamaan regresi dalam kotak yang tersedia; atau tekan

    Object, New Object, OK

    Tulis model persamaan permintaan uang diatas dengan cara mengetik money c

    deposito gdppada kotakEquation Specification

    Pada kotak Estimation Settings kita bisa menentukan model fungsi dan sample

    yang akan digunakan. Untuk jenis regresi OLS kita pilih LS-Least Squares dan

    kita ketik range samplepenelitian 1971 2000

    Tekan OK, akan terlihat sebagai berikut :

    Hasilnya :

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    20/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    20

    Untuk melihat model regresi yang telah dilakukan, tekan View, Representation

    pada window Equation

    Jika ingin kembali kepada hasil estimasi yang dilakukan sebelumnya, tekan View,

    Output Estimation

    Simpan hasil estimasi yang telah dilakukan, tekan Save, Name pada window

    Workfile

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    21/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    21

    EVALUASI HASIL REGRESI

    Ada beberapa kriteria untuk menyatakan bahwa model regresi yang dihasilkan adalah

    baik, pada umumnya ada tiga kriteria evaluasi yang digunakan yaitu :

    1. Kriteria ekonometrika (multikolinieritas, otokorelasi dan heteroskedastisitas)

    2. Kriteria ekonomi (tanda dan besaran)3. Kriteria statistik (uji diagnostik)

    1. Kriteria Ekonometrik

    a. Multikolinieritas

    Multilolinieritas adalah keadaan dimana dua atau lebih independent variable

    berkorelasi tinggi. Deteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai

    R2, F-hitung serta t-hitung, dimana identifikasi awal terjadinya kasus

    multikolinieritas adalah jika nilai R2 dan F-hitung cenderung tinggi sedangan

    nilai t-hitung banyak yang tidak signifikan.

    Cara lain untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah dengan

    memperhatikan hasil prob t-statistic hasil regresi. Apabila banyak koefisien

    parameter yang diduga menunjukkan hasil yang tidak signifikan maka hal ini

    mengindikasikan adanya multikolinieritas.

    Selain itu ada juga beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi ada

    tidaknya masalah multikolinieritas (Judge et. al., 1982, hal 868) yaitu

    (1) Melihat matriks koefisen korelasi antara masing-masing variabel bebas.

    Jika korelasi antara dua variabel lebih besar dari 0,8 maka terdapat masalah

    multikolinieritas yang serius.(2) Melihat nilai Condition Index(dengan menggunakan program SPSS), jika

    lebih besar dari 30 maka terdapat masalah multikolinieritas yang serius.

    Treatment termudah untuk pelanggaran ini adalah dengan menghilangkan salah

    satu variabel yang tidak signifikan tersebut. Namun hal ini seringkali tidak

    dipergunakan karena akan menciptakan bias dari parameter yang spesifik

    dalam model. Diharapkan bias tersebut cukup kecil sehingga bias penghilangan

    variabel ini tidak terlalu besar.

    Cara lain adalah dengan mencari variabel instrumental yang berkorelasi dengan

    dependent variable namun tidak berkorelasi dengan variabel bebas lainnya.Cara ini cukup rumit mengingat kita tidak memiliki informasi mengenai tipe

    variabel tersebut. Untuk mencegah penghilangan variabel yang salah dapat

    digunakan regresistepwise.

    Cara melihat multikolinieritas dengan EView, melalui koefisien korelasi,

    caranya :

    Pilih variabel-independent variable dalam model, Klik kanan, Open, as

    Group. Akan muncul tampilan sebagai berikut:

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    22/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    22

    Pilih View, Correlation

    Jika korelasi antara dua variabel lebih besar dari 0,8 maka terdapat masalah

    multikolinieritas yang serius.

    b. OtokorelasiSalah satu asumsi dasar dari perhitungan regresi dengan metode OLS adalah

    tidak adanya korelasi antar variabel gangguan atau galat pada periode tertentu

    (et) dengan galat periode sebelumnya (et-1), atauE(et,e t-1) = 0. Jika pada suatu

    kondisi tertentu terjadi hubungan antar galat periode et dengan periode et-1maka terjadi kasus otokorelasi sederhana tingkat pertama, first order

    autocorellation = AR(1), dimana nilai koefisien AR(1) menunjukkan nilai

    korelasi antar galat dalam persamaan.

    Eksistensi otokorelasi dalam model yang diteliti akan menghasilkan estimasi

    koefisien yang konsisten dan tidak bias (unbiased)tetapi memiliki varians yangbesar, dengan perkataan lain hasil penafsiran menjadi tidak efisien. Varians

    estimasi parameter yang tidak efisien ini menyebabkan nilai t-hitung masing-

    masing variabel cenderung kecil.

    Ada beberapa metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi kasus otokorelasi,

    yaitu:

    UjiDurbin WatsonUji ini dilakukan dengan membandingkan nilai DW-statistik yang dihitung

    dengan batas atas (DWu) dan batas bawah (DWl) dari tabel Durbin-Watson

    dengan memperhatikan jumlah observasi dan jumlah independent variable.

    Selang kepercayaan yang didapat dari hasil pengujian mencakup 5 daerahyaitu:

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    23/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    23

    1. DWSTAT< DWL2. DWL< DWSTAT 4 DWL

    otokorelasi negatif

    tidak dapat disimpulkan

    tidak terjadi otokorelasi

    tidak dapat disimpulkan

    otokorelasi positip

    Kelemahan dari UjiDurbin Watson adalah adanya daerah inconclusive(daerah

    2 dan 4) sehingga uji ini tidak dapat memberikan penjelasan dengan tepat

    mengenai ada tidaknya korelasi antar variabel gangguan (galat) pada periode

    tertentu dengan galat periode sebelumnya terutama pada kedua daerah tersebut.

    Cara mengatasi masalah otokorelasi, dapat dilakukan dengan beberapa cara,

    seperti:

    1. Merubah bentuk persamaan dari persamaan Yit= + Xit+ it menjadi Yit

    - Y1t 1= I (1 - i ) + (X1t - iX1t 1) +it - I i t 1 besaran berada pada 1

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    24/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    24

    Terlihat bahwa nilai DW statistikyang dihasilkan adalah sebesar 1,850

    Nilai tersebut berada pada selangDWU< DWSTAT< 4DWU, yang berarti

    terjaditidak terjadi otokorelasi

    UjiLagrange Multiplier (LM)

    Untuk memperkuat hasil ujiDurbin Watson yang dilakukan sebelumnya, dapat

    dilakukan uji lainnya dengan Lagrange Multiplier dengan menggunakan uji

    Breusch-Godfrey Serial Correlation LM test yang menitik beratkan pada

    perbandingan antara nilai Obs*R-squared dengan nilai 2 tabel pada tingkat

    kepercayaan tertentu dan derajat kebebasan (df) yang sesuai dengan jumlah

    independent variable. Pendugaan pengujian otokorelasi dilakukan dengan

    pembuatan hipotesa sebagai berikut :

    H0 : no autocorrelation

    H1: autocorrelation

    Jika nilai Obs*R-squared>2 tabel maka H0ditolak, dengan kata lain terjadi

    masalah otokorelasi.

    Pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan Breusch-Godfrey

    Lagrange Multiplier Test:

    PadaEquation toolbar, tekan View, Residual Test, Serial Corelation LM

    Test

    Akan muncul tampilan berikut ini:

    Lihat nilaiprobabilita dan nilai Obs*R-squared

    Dari P-Value terlihat bahwa nilai P-Value > Hal ini mengindikasikan

    tidak terjadi otokorelasi pada persamaan.

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    25/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    25

    Hasil treatment yang dilakukan sebelumnya membuktikan bahwa masalah

    otokorelasi telah teratasi.

    c. Heteroskedastisitas

    Asumsi lain yang digunakan dalam penerapan model regresi linear yaitu

    varians dari setiap gangguan atau residual adalah konstan. Heteroskedastisitasadalah keadaan di mana asumsi tersebut di atas tidak tercapai, dengan kata lain

    E(et2) = t

    2, dimana E(et2) adalah ekspektasi dari error dan t

    2 adalah varians

    dari error yang berbeda tiap periode waktu.

    Dampak adanya heteroskedastisitas adalah tidak efisiennya proses estimasi,

    sementara hasil estimasinya sendiri tetap konsisten dan tidak bias. Eksistensi

    dari masalah heteroskedastisitas akan menyebabkan hasil uji-t dan uji-F

    menjadi tidak berguna (misleading).

    Pada penelitian ini, pengujian kasus heteroskedastisitas akan dilakukan dengan

    menggunakan White Heteroskedasticity Testpada consistent standard errors &

    covariance.Hasil yang perlu diperhatikan dari hasil uji ini adalah nilai F dan

    Obs*R-squared, dengan hipotesis sebagai berikut

    H0 : homoskedasticity

    H1 : heteroskedasticity

    Kemudian kita membandingkan antara nilai Obs*R-squared dengan nilai2

    tabel dengan tingkat kepercayaan tertentu dan derajat kebebasan (df) yang

    sesuai dengan jumlah independent variable.

    Pada window Equation, tekan View, Residual Test, White

    Heteroskedasticity

    Ada dua macam versi yaitu Cross product term option dan no cross

    product term option.Jika modelnya memiliki banyak variabel bebas maka

    disarankan untuk menggunakan no cross term option

    Akan muncul tampilan sebagai berikut:

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    26/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    26

    Lihat nilai Obs*R-squared kemudian bandingkan dengan2

    tabel

    Atau bisa dilihat dari P-Value terlihat bahwa nilai P-Value > Hal ini

    mengindikasikan tidak terjadi otokorelasi pada persamaan.

    Jika nilai Obs*R-squared>2tabelmakaH0ditolak,dengan kata lain terjadi

    masalah heteroskedastisitas. Dalam hal ini P-Value (0,0007) < 5% (0,05),

    maka telah terjadi masalah heteroskedastisitas

    Treatment nya adalah dengan melakukan weighted pada variabel yang

    dispesifikasikan. Cara melakukan mengatasi masalah heteroskedastisitasadalah:

    Pada window Equation, tekan Option

    Beri tanda() pada Heteroskedasticitydan beri tanda() pada weighted Masukan variabel yang paling signifikanuntuk di-weighted

    OK

    Akan didapat hasil estimasi baru yang telah terbebas dari masalah

    heteroskedastisitas

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    27/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    27

    2. Kriteria ekonomi

    Pada kriteria ini melihat kecocokan tanda (positif atau negatif) dan juga nilai

    koefisien penduga dengan berdasarkan teori. Hasil yang positif berarti jika X

    mengalami peningkatan sebesar satu satuan maka Y akan mengalami peningkatan

    juga sebesar nilai koefisien yang dihasilkan dari regresi. Jika hasilnya negatif

    berarti sebaliknya.

    3. Kriteria Statistik

    a. Uji Signifikansi

    Merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah

    koefisien regresi signifikan atau tidak. Sebelum melakukan pengujian, biasanya

    dilakukan hipotesis terlebih dahulu, yaitu:

    H0 : = 0

    H1 : 0

    Artinya, berdasarkan data yang tersedia, akan dilakukan pengujian terhadap ,

    apakah sama dengan nol, yang berarti tidak mempunyai pengaruh signifikanterhadap variabel terikat, atau tidak sama dengan nol, yang berarti mempunyai

    pengaruh yang signifikan.

    Uji t

    Kolom yang berada di tengah pada output regresi menunjukan nilai t-hitung

    yang dihasilkan dalam regresi. Jika hasil t-hitung > t-tabel, maka hipotesis nol

    ditolak pada tingkat kepercayaan (1-). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa signifikan secara statistik. Dengan (T-k) degrees of freedom.

    UjiProbability

    Kolom paling kanan pada output regresi menunjukan nilai probabilitas dariparameter regresi yang kita duga, dibawah asumsi bahwa error regresi

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    28/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    28

    terdistribusi secara normal. Nilai ini ditunjukan oleh p-value. Secara singkat

    dengan nilai p-value ini, kita dapat menentukan apakah kita menerima atau

    menolak hipotesa. Jika nilai p-value < nilai maka kita dapat menolak

    hipotesa Ho, dengan tingkat keyakinan (1-). Dalam hal ini dapat dikatakanbahwa signifikan secara statistik. Nilai p-value dihitung berdasarkandistribusi t dengan (T-k) degrees of Freedom.

    b. Uji F

    F-statistik merupakan uji ketepatan model atau yang biasa dikenal dengan

    goodness of fitdibawah hipotesanya. Yaitu :

    H0 : Semua parameter = 0

    H1 : Semua parameter 0

    Dalam hipotesanya uji ini tidak melibatkan konstanta. Untuk metode Ordinary

    Least Squaresnilai F-statistik dihitung dengan formula sebagai berikut:

    ( )( )( )kTR

    kRF

    =

    /1

    1/2

    2

    Nilai F akan mengikuti distribusi F dengan degree of freedom (k-1) untuk

    pembilang dan (T-k) sebagai penyebutnya. Nilai F statistik yang besar lebih

    baik dibandingkan dengan nilai F statistik yang rendah. Sedangkan nilai prob F

    merupakan tingkat signifikansi marginal dari F statistik. Dengan nilai prob F

    maka kita dapat melakukan penolakan hipotesaH0jika nilai prob F kurang dari

    nilai alpha. Maka pada tingkat keyakinan (1-) kita dapat menyimpulkanbahwa seluruh parameter yang diduga (tidak termasuk konstanta) adalah

    berbeda dengan nol. Atau model yang digunakan adalah model yang baik.

    c. R-squared (R2)

    Nilai R-squared (R2) statistik mengukur tingkat keberhasilan model regresi

    yang digunakan dalam memprediksi nilai dependent variable. R2 merupakan

    fraksi dari variasi yang mampu dijelaskan oleh model. Nilai R2terletak antara

    nol sampai dengan satu. Semakin mendekati satu maka model dapat dikatakan

    semakin baik.

    Adjusted R-squared (Adj-R

    2

    )Salah satu masalah jika kita menggunakan ukuran R2 untuk menilai baik

    buruknya suatu model adalah kita akan selalu mendapatkan nilai yang terus

    naik seiring dengan penambahan variabel bebas ke dalam model. Adj-R2secara

    umum memberikan penalti atau hukuman terhadap penambahan variabel bebas

    yang tidak mampu menambah daya prediksi suatu model.

    ( )kT

    TRRAdj

    =1

    11. 22

    Nilai Adj-R2 tidak akan pernah melebihi nilai R2 bahkan dapat turun jika

    menambahkan variabel bebas yang tidak perlu dan bahkan untuk model yang

    memiliki kecocokan yang rendah (goodness of fit).

    4. Kriteria Lainnya

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    29/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    29

    a. Standard Error of Regression (S.E. of regression)

    Merupakan ikhtisar yang mengukur akar dari varianceyang diukur berdasarkan

    nilai residual dari regresi yang dilakukan dengan model yang ada. Semakin

    kecil nilai S. E. of regression maka model dinilai semakin baik.

    c. Sum of Squared Residuals

    Sum of Squared Residuals tidak jauh berbeda dengan S.E. of regression. Ia

    merupakan jumlah kuadrat dari kesalahan (residual) dari model regresi yang

    kita gunakan. Semakin besar nilai SSR ini berarti model memiliki kecocokan

    yang buruk.

    d. Log Likelihood

    Nilai dari log likelihood functionmerupakan evaluasi terhadap nilai parameter

    yang kita duga dalam regresi. Perhitungan nilai log likelihoodmenggunakan

    asumsi bahwa error terdistribusi secara normal.Likehood ratio testmerupakan

    tes yag mengukur perbedaan antara nilai log likelihood untuk model restricted

    dan nilai log likelihood untuk unrestricted dari persamaan yang digunakan

    semula. Semakin besar nilai log likelihood tesmaka model yang kita gunakan

    semakin baik.

    e. Akaike Information Criterion

    Nilai dariAkaike Information Criterion (AIC) dihitung dengan formula:

    TkTlAIC /2/2 =

    dimana nilai ladalah niali log likelihood diatas

    ( ) ( )( )TTl /'log2log12/ ++=

    AIC sering kali digunakan sebagai seleksi terhadap nilai alternatif dari non-

    nested,dimana nilai AIC yang lebih kecil menunjukkan hasil yang lebih baik.

    Misalnya, kita ingin menggunakan lag dari variabel dalam model, maka

    panjang distribusi lag yang digunakan adalah yang meminimumkan nilai AIC.

    f. Schwarz Criterion

    Schwarz Criterion (SC) merupakan alternatif dari AIC dimana SC memberikan

    penalti terhadap penambahan variabel bebas. SC dihitung menggunakanformula:

    TTkTlSC /)log(/2 +=

    Ketentuan yang digunakan dalam SC sama dengan IC, dimana makin kecil

    nilai SC makin menunjukkan hasil yang lebih bagus.

    Selain uji-uji tersebut, masih ada beberapa uji lainnya yang juga dibutuhkan dalam

    melakukan suatu regresi ekonometri, yaitu:

    a. Uji Normalitas

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    30/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    30

    Apabila ukuran sampel yang digunakan kecil, distribusi error termperlu diuji

    apakah mendekati normal. Uji yang dilakukan adalah dengan menggunakan uji

    JarqueBera (Uji J-B). Uji ini didasarkan pada error penduga least squares.

    Prosedur pengujiannya sebagai berikut:

    H0 : error term memiliki distribusi normalH1 : error term tidak memiliki distribusi normal

    Statistik J-Bdihitung melalui tahapan sebagai berikut:

    (1)Hitung kecondongan (3) dan ketinggian (4) distribusi error term.

    (2)Hitung statistik

    +=

    24

    )3(

    24

    2

    4

    2

    3 nBJ

    Dalam sample besar statistikJBmengikuti distribusi Chi-squaredengan bebas.

    Jika statistik J-B lebih kecil dibandingkan dengan nilai kritis Chi-squared,berarti error term mendekati distribusi normal.

    Uji ini perlu dilakukan jika sampel yang digunakan kurang dari 30, karena jika

    sampel lebih dari 30 maka error term cenderung akan terdistribusi secara

    normal.

    Langkah-langkah dalam melakukan uji J-B adalah sebagai berikut:

    Pada window Workfile,pilihResid,Click kanan

    PilihView, Deskriptive Stat, Histogram and Stat

    Akan muncul tampilan berikut :

    = 5% maka daerah kritis penolakan H0 adalah ketika J-B >2 atau

    probability (P-Value) 5% sehinggaH0dapatditerima yang artinya data tersebut terdistribusi secara normal.

  • 7/22/2019 Modul Ekonometrika Dasar

    31/39

    Pelatihan Teknik Ekonometrika

    Divisi Usaha Kecil dan Mikro Bank BNI

    31

    b. Uji Kausalitas

    Masalah yang sering muncul dalam perekonomian adalah menentukan apakah

    perubahan satu variabel menyebabkan perubahan pada variabel yang lain.

    Contohnya adalah apakah perubahan Money akan menyebabkan perubahan

    pada GDP atau antar keduanya ditentukan secara endogen? Menghadapipermasalahan ini maka diperlukan uji kausalitas. Dalam melakukan uji ini

    dilakukan dua kali pengujian dengan menampilkan jumlah lag yang berbeda,

    hal ini dilakukan untuk melihat apakah hasilnya konsisten untuk setiap lag

    yang berbeda.

    Pada window Workfile,pilihvariabelMoney dan GDP

    Klik kanan, Open as Group

    PilihView, Granger Gausality Test,pilih besaran Lag yang diinginkan

    Akan muncul tampilan berikut :

    = 5% maka daerah kritis penolakan H0 adalah ketika J-B >2 atau

    probability (P-Value)