2007-3-00445-TI Bab 4

download 2007-3-00445-TI Bab 4

If you can't read please download the document

description

lala

Transcript of 2007-3-00445-TI Bab 4

Microsoft Word - BAB IV.doc

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Pengumpulan Data

PT Abbott Indonesia telah memproduksi obat anti epilepsi yaitu Depakote yang berupa tablet salut enterik dengan zat berkhasiat Natrium Hidrogen Divalproat untuk menangani kasus-kasus epilepsi di Indonesia. Epilepsi merupakan suatu gangguan syaraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala, biasanya denga perubahan kesadaran. Serangan epilepsi ini dapat merusak sel- sel otak dan dapat menjadi suatu beban sosial dan psikologis bagi para penderitanya, dan serangan epilapsi ini dapat menyerang siapa saja mulai dari anak-anak sampai manula baik wanita ataupun pria. Zat berkhasiat ini merupakan zat kimia yang ditemukan oleh para ahli kimia dari Abbott Laboratories pada akhir tahun 1970an.Untuk memproduksi tablet Depakote ini banyak hal yang perlu diperhatikan, mengingat tablet yang dibuat berupa tablet yang zat aktifnya diharapkan dapat larut didalam usus. Oleh karena itu, mutu suatu obat harus sudah dibentuk dimulai dari awal produksi hingga akhir produksi agar menghasilkan obat yang berkualitas, efektif dan aman untuk tujuan penggunaan.

4.1.1 Proses Produksi dari Produk Obat Depakote

4.1.1.1 Alat dan Mesin Untuk Produksi

Dengan berdasarkan tujuan dari pembuatan produknya maka pengembangan tata letak fasilitas untuk produk sediaan padat pada PT Abbott Indonesia dilakukan dalam klasifikasi Process Layout, yaitu alat dan mesin produksinya diletakkan berdekatan dan berkelompok dalam satu departement sesuai dengan tipe, jenis dan fungsi masing-masing mesin. Namun tidak semua mesin yang memiliki fungsi yang sama diletakkan dalam satu ruangan yang sama, tapi dipisah dalam ruangan terpisah dan tetap berdekatan. Hal ini dilakukan untuk mesin yang sering digunakan dan dalam prosesnya digunakan untuk mengerjakan beberapa produk sehingga dapat menghindarkan masalah dari tercampurnya berbagai bahan baku untuk pembuatan obat, karena itu tekanan udara diluar ruangan mesin selalu lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara didalam ruangan dimana mesin itu berada.Dalam pembuatan Depakote, alat-alat yang digunakan adalah:

1. Fitzmill

Alat ini berguna untuk menggiling campuran untuk pembuatan granulasi sehingga menjadi lebih halus dan ukurannya seragam. Didalam alat ini terdapat pisau-pisau yang dapat menghaluskan dan ayakan untuk menyeragamkan ukuran.

2. Drum Rotator

Alat ini berguna untuk menghomogenkan suatu campuran serbuk sehingga menghasilkan campuran yang homogen. Alat ini berupa drum yang diisikan suatu campuran lalu diletakkan pada rotator.3. Reynold Mixer

Alat ini berguna untuk mencampukan campuran dan larutan pengikat sehingga menghasilkan granul basah. Alat ini terdiri dari reynold bowl, pengaduk dan mesin reynold mixer.

Gambar 4.1 Operator yang mengoperasikan mesin Reynold Mixer

4. Granulator

Alat ini berguna untuk menyeragamkan ukuran granul. Didalam alat tersebut terdapat ayakan dengan ukuran mesh tertentu.

5. Drying Oven

Alat ini berguna untuk mengeringkan granul basah dengan temperatur terkontrol.

Gambar 4.2 Mesin Static Oven

6. Compressing Tablet Killian RUZS

Alat ini berguna untuk mencetak tablet. Cara kerja alat ini adalah dengan memasukkan granul ketempat pencetakkannya dan dikempa oleh gerakan punch atas dan bawah.

Gambar 4.3 Mesin Compressing Tablet Killian RUZS

7. Accelacota 48

Alat ini berguna sebagai alat penyalutan tablet. Alat ini dilengkapi dengan penyemprot atau sprayer yang dapat menyemprot laruatn penyalut kedalam coating pan. Pada alat juga terdapat saluran udara masuk dan saluran udara keluar agar tablet yang telah disemprot dengan larutan coating dialiri udara yang telah diatur suhu, tekanan dan alirannya sehingga tablet yang telah disalut menjadi kering.

Gambar 4.4 Mesin Accelacota 48

8. Ball Mill

Alat ini berguna untuk mencampur dan menghomogenkan larutan dengan menggunakan bola-bola kecil terbuat dari porcelaine yang ada didalamnya. Lalu alat ini diputar dengan diletakkan pada rotator.9. Lightening Mixer

Alat ini berguna untuk mencampur dan menghomogenkan larutan

10. Markem Printer

Alat ini berguna untuk mencetak logo pada tablet yang telah disalut.

Gambar 4.5 Mesin Markem Printer

11. Ce King Filling

Alat ini berguna untuk proses filling tablet kedalam botol plastik sebagai kemasan primer.

Gambar 4.6 Mesin Ce King Filling

12. Kalish Capper

Alat ini berguna untuk memasang tutup botol plastik dengan kuat sehingga tidak terjadi kebocoran.

Pada lantai produksi sediaan padat mesin-mesin yang sejenis dikelompokkan dalam workcenter seperti dijelaskan pada Gambar 4.7, dimana pada workcenter ini dapat terdiri dari satu atau beberapa mesin dengan fungsi yang sama. Nama yang diberikan untuk setiap workcenter disesuaikan dengan proses yang dilalui, yaitu :1. Workcenter Granulation

Proses utama dari workcenter ini yaitu:

Meshing, mesin yang mungkin dapat digunakan yaitu manual, shifter, granulator dan fitzmill Mixing, mesin yang mungkin dapat digunakan yaitu drum rotator, V

blender dan Ribbon Blender.

Wet Granulation, mesin yang mungkin dapat digunakan yaitu Reynold dan Ribbon Blender.2. Workcenter Drying

Mesin yang mungkin dapat digunakan yaitu Fluid Bed Dryer dan Static

Oven.

3. Workcenter Tableting

Mesin yang mungkin dapat digunakan yaitu Killian TX, Killian RUZS dan

Manesty.

4. Workcenter Coating

Mesin yang mungkin dapat digunakan yaitu Accelacota 24, Accelacota 48

dan Coating Pan.

5. Workcenter Printing

Mesin yang dapat digunakan yaitu Markem

6. Workcenter Filling

Mesin yang dapat digunakan yaitu Ce King

Gambar 4.7 Alur Proses produksi Depakote dan mesin-mesinnya pada tiapworkcenter

4.1.1.2 Sarana Penunjang Untuk Produksi

a. Listrik (PLN dan generator)

PT Abbott Indonesia menggunakan tenaga listrik yang berasal dari PLN. Untuk menghindari terjadinya gangguan supply listrik maka perusahaan memiliki tiga genset dengan kapasitas 125 kVA, 175 kVA dan 250 kVA sebagai cadangan.b. Unit pengolahan air (DEM dan potable water)

Air yang digunakan PT Abbott Indonesia ada dua macam yaitu potable water dan purified water (DEM). Potable water digunakan untuk diluar proses produksi sedangkan DEM digunakan dalam proses produksi. Sumber air berasal dari bawah tanah, cara pemurnian air ini yaitu dengan cara air bawah tanah dipompa menggunakan deepwell 1 atau 2 lalu ditambahkan klorin untuk membunuh bakteri. Selanjutnya air dialirkan ke multimedia filter dan softener filter. Kemudian air yang telah mengalami beberapa proses penyaringan tersebut dialirkan kedalam sistem reverse osmosis dan dilewatkan pada alat UV untuk membunuh bakteri. Lalu air dialirkan dalam reverse osmosis II dan alat UV II, kemudian dialirkan ke DEM tank. DEM yang yang terdapat pada DEM tank kemudian dialirkan keruang produksi.

c. Boiler

Yaitu merupakan sistem penghasil uap air panas (steam). PT Abbott Indonesia memiliki dua buah unit boiler yaitu York Shipley dengan kapasitas 1 ton perhari dan Cleaver Brooks dengan kapasitas 1,2 ton perhari.d. Compressed air

Yaitu merupakan sistem udara bertekanan yang dapat menunjang proses penyalutan, proses sterilisasi, proses produksi selsun maupun Pedialyte. Prinsip kerja alat ini yaitu udara dimasukan kedalam compressor kemudian dikeringkan menggunakan air dryer untuk menghilangkan kandungan uap air, setelah itu baru dapat digunakan untuk proses produksi.e. HVAC (chiller, cooler tank, AHU dan dehumdifier)

Sistem ini merupakan sistem yang bertujuan untuk mengatur suhu, kelembaban udara dan aliran udara. Sistem kerja AHU yaitu air dingin yang berasal dari chiller dialirkan melalui serangkaian koil lalu udara dihembuskan mengenai koil tersebut sehingga menghasilkan udara dingin, udara tersebut dapat dialirkan keruangan-ruangan melalui saluran khusus. Untuk mengatur kelembaban udara pada ruang produksi maka udara dingin tersebut dialirkan ke dehumidifier untuk menghasilkan udara kering. Udara dengan kelembaban tertentu diperlukan dalam ruang produksi solid agar mencegah serbuk menjadi lembab.

4.1.1.3 Tahap-tahap Dalam Produksi Depakote

Pada produksi tablet salut enterik Depakote ada banyak hal yang perlu diperhatikan, mulai dari awal sampai akhir proses produksi. Sebelum memulai proses produksi, ruangan dan mesin-mesin yang akan digunakan harus dalam keadaan bersih. Pada mesin atau alat ditandai dengan pemberian label bersih pada mesin atau alat tersebut. Suhu dan RH ruangan harus benar-benar diperhatikan karena dapat mempengaruhi karakteristik bahan baku maupun produk ruahan. Suhu dan RH ruangan pada produksi sediaan padat atau solid lebih diperhatikan dari pada produksi liquid.Waktu standar yang digunakan untuk pengerjaan keseluruhan proses adalah selama 2820 menit atau 47 jam. Waktu ini dihitung mulai dari proses Pengayakan hingga pada proses Pencetakkan logo.

Tabel 4.1 Waktu Proses Standar Produksi Depakote

Nama ProsesWaktu Proses Standar

(min)Waktu Proses Standar

(jam)Meshing60010Mixing1202Wet Granulation901.5Drying3606Tabletting63010.5Coating78013

Adapun tahap-tahap produksi Depakote yaitu:

1. Penimbangan

Petugas dari lantai produksi ini menimbang kembali bahan-bahan baku yang telah dikirim dan ditimbang sebelumnya oleh petugas dari gudang serta memeriksa kelengkapan bahan baku, mencocokkan nomor lot dan jumlah yang tercantum dalam batch record. Proses penimbangan dilakukan pada ruangan dispensing yang terletak pada lantai 1, ruang dispensing berada dekat dengan gudang tempat penyimpanan raw material yang dipisahkan oleh sebuah ruangan kecil yang disebut ruang air lock. Pada waktu pengiriman raw material, petugas dari gudang tidak boleh masuk kedalam area produksi termasuk dispensing hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari luar, karena itu petugas lantai produksi menerima bahan baku pada ruangan air lock ini.Raw material yang diterima kemudian dilepaskan dari kemasannya untuk mengurangi kontaminasi, kemudian ditempatkan pada drum-drum plastik dan dilakukan penimbangan.2. Meshing

Meshing merupakan proses pengayakkan bahan baku sedangkan proses mixing merupakan proses pencampuran berbagai bahan baku. Sebelum proses mixing dilakukan, bahan bahan tersebut harus diayak terlebih dahulu

untuk menghindari kontaminasi benda asing dan didapatkan bahan dengan ukuran kehalusan yang sama. Proses pengayakkan dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan menggunakan mesin, yaitu Shifter, Granulator dan Fitzmil.Tabel 4.2 Data waktu Setup dan waktu proses untuk proses Meshing

Nama MesinWaktu Set Up

(min)Waktu Proses

(min)Manual15578Shifter45436Granulator90335Fitzmil120315

3. Mixing

Hal yang perlu diperhatikan pada saat mixing adalah operator harus berhati- hati saat mencampur Natrium Hidrogen Divalproat karena zat aktif ini dapat meleleh, sehingga pada saat mencampur zat tersebut operator diharapkan memakai sarung tangan agar tidak kontak dengan kulit. Untuk proses mixing itu sendiri dapat dilakukan dengan dan menggunakan mesin- mesin seperti Drum Rotator, V-Blender dan Ribbon Blender.

Tabel 4.3 Data waktu Setup dan waktu proses untuk proses Mixing

Nama MesinWaktu Set Up

(min)Waktu Proses

(min)Drum Rotator15578V-Blender45436Ribbon Blender90335

4. Granulation

Proses granulasi yang digunakan dalam pembuatan Depakote adalah granulasi basah. Pada saat pencampuran bahan-bahan baku dengan larutan pengikat harus dipastikan massa yang terbentuk tidak boleh terlalu basah dan tidak boleh terlalu kering.Bila terlalu basah akan menghasilkan yang terlalu keras sedangkan apabila terlalu kering akan menghasilkan tablet Depakote yang cenderung mudah retak. Pada saat proses granulasi berlangsung kondisi ruangan harus berada pada suhu 300 C dan RH 45%.

Tabel 4.4 Data waktu Setup dan waktu proses untuk proses Wet Granulation

Nama MesinWaktu Set Up

(min)Waktu Proses

(min)Reynold1560Ribbon Blender3046

5. Drying

Granul basah yang sudah diayak kemudian disebarkan pada stainless steel tray, lalu rak tray yang berisikan granul basah dimasukkan mesin pengering pada suhu 79-490 C. Setelah kering sample diambil untuk dikirim ke QA untuk pemeriksaan LOD.Penentuan suhu dan waktu yang digunakan dalam proses pengeringan bertujuan agar menghasilkan kadar LOD yang kurang dari 2 %. Setelah granul-granul tersebut diperiksa oleh QA dan dinyatakan lulus maka granul tersebut diayak dengan ayakkan tertentu agar menghasilkan granul yang seragam. Keseragaman granul ini akan mencegah adanya rongga udara pada tablet, sehingga tablet tampak rata dan baik penampilannya. Adapun jenis mesin pengering yang dapat digunakan dalam proses ini adalah Fluid Bed Dryer dan Static Oven.

Tabel 4.5 Data waktu Setup dan waktu proses untuk proses Drying

Nama MesinWaktu Set Up

(min)Waktu Proses

(min)Fluid Bed Dryer60120Static Oven15150

6. Lubrikasi

Yaitu merupakan pemberian larutan pelumas atau lubrikan pada granul- granul yang sudah melewati proses pengeringan. Caranya, yaitu setengah bagian granul kering yang telah diayak dimasukkan ke dalam drum rotator kemudian ditambahkan silikon dioksida. Lalu ditambahkan sisa setengah bagian granul kering dan diaduk menggunakan alat tersebut hingga homogen.7. Compressing

Untuk proses compressing, kondisi ruangan harus berada pada suhu 26,5 0 C dan RH 40 %. Pada saat compressing perlu dilakukan pengecekkan berkala hal ini bertujuan agar menghasilkan dengan berat, kekerasan dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi.Granul yang akan dicetak dimasukkan dalam hopper, lalu secara berturut- turut berat, ketebalan dan kekerasan diatur dengan pengaturnya masing- masing. Kemudian kecepatan pencetakkan tablet diatur kecepatan putaran mesin diatur dengan variasi berat tablet dan kekerasan tablet. Selama proses compressing berjalan operator juga melakukan pemeriksaan terhadap tablet yang dihasilkan sesuai dengan BOP, yaitu tiap 15 menit diperiksa tampak luar dan berat 10 tablet, tiap jam diperiksa berat total dan berat individual 20 tablet serta diperiksa ketebalan dan kekerasan tabletnya.

Untuk proses compressing ini, mesin-mesin yang dapat digunakan yaitu

Killian TX, Killian RUZS dan Manesty.

Tabel 4.6 Data waktu Setup dan waktu proses untuk proses Compressing

Nama MesinWaktu Set Up

(min)Waktu Proses

(min)Killian TX60540Killian RUZS60505Manesty60525

8. Subcoating

Sebelum melakukan subcoating perlu dilakukan pengecekantemperatur dan RH ruangan. Kondisi ruangan harus berada pada suhu 26,50 C dan RH40 %. Proses subcoating bertujuan agar menghasilkan permukaan tablet yang halus dan rata sebelum tablet disalut dengan dengan larutan penyalut. Suhu tablet pada alat penyalut harus berada pada suhu 40-450 agar proses penyalutan sempurna dan salutannya tidak retak. Apabila suhu kurang dari400 C maka tablet akan basah dan menjadi lengket dengan tablet yang lain,

sedangkan bila suhu lebih dari 450 C maka hasil penyalutan menjadi retak.

9. Coating

Proses coating diawali dengan color coating dengan larutan penyalut yaitu coating solution enteric apricot orange dan dilanjutkan dengan coating

menggunakan coating solution enteric clear sebagai larutan gloss. Tablet yang telah tersalut tersebut diperiksa oleh QA sebelum proses printing. Mesin mesin yang mungkin dapat digunakan untuk proses penyalutan yaitu Accelacota 48, Accelacota 24 dan Coating Pan.Tabel 4.7 Data waktu Setup dan waktu proses untuk proses Coating

Nama MesinWaktu Set Up

(min)Waktu Proses

(min)Accelacota 48120360Accelacota 2460630Coating Pan60720

10. Printing

Mesin yang dapat digunakan untuk proses Printing hanya ada satu yaitu Markem Printer. Pada proses printing yang perlu diperhatikan adalah hasil pencetakannya dimana hasil pencetakan harus jelas, tajam dan tidak belobor. Waktu standar yang digunakan untuk proses printing adalah selama240 menit.

4.1.2 Proses Pengemasan dari Produk Obat Depakote

1. Pengemasan Primer a. FillingTablet Depakote diisi kedalam botol plastik sebanyak 100 tablet menggunakan alat Ce King Filling. Proses filling dilakukan di Grey Area. Selama proses filling berjalan, secara periodik diperiksa jumlah tablet dalam botol plastik.b. Capping

Proses ini adalah proses pemasangan tutup botol plastik dengan kuat sehingga tidak terjadi kebocoran isi. Selama proses ini berjalan, dilakukan torque test pada tutup botol tersebut untuk mengetahui kekuatannya. Hasil yang memenuhi torque test adalah 8-12 sedangkan skala untuk torque tester yaitu 0-100.2. Pengemasan Sekunder

Pada proses pengemasan sekunder ini dilakukan penyegelan dibagian tutup botol dengan plastik, lalu label yang telah dicetak nomor lot dan expired date nya ditempel pada botol plastik tersebut. Lalu botol yang berisi 100 tablet Depakote itu dimasukan kedalam karton bersama leaflet atau insert. Selama proses pengemasan berjalan, secara periodik dilakukan pemeriksaan terhadap produk yang dikemas. Pemerikasaan oleh petugas bagian pemastian mutu menentukan status produk obat. Produk obat yang telah

dikemas dan dimasukan dalam dus, dipindahkan kegudang quarantine

produk jadi.

4.1.3 Pemeriksaan Oleh QA

1. LOD.

Pemerikasaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar air pada granul. Pemeriksaan tersebut menggunakan alat oven vakum dengan suhu 600C selama 3 jam. Granul dikatakan memenuhi syarat bila kadar airnya kurang dari 2 %.2. Waktu hancur.

Pemeriksaan ini dilakukan setelah proses compressing untuk mengetahui waktu hancur dari tablet. Tablet yang belum disalut tersebut harus memenuhi syarat uji waktu hancur yaitu tablet hancur tidak lebih dari 30 menit dalam air.3. Keseragaman kandungan

Pemeriksaan ini dilakukan pada tablet yang belum disalut. Tablet tersebut memenuhi syarat apabila kandungan dari 10 tablet antara 85-115%.4. Inspeksi uncoated tablet.

Inspeksi ini meliputi bentuk (tablet berbentuk avaloid), warna (putih), bau (karakteristik asam valproat), ketebalan (5,15-5,8 mm), kekerasan (8-14), variasi berat (tidak boleh lebih dari 2 tablet yang beratnya lebih dari 5% terhadap berat rata-rata).

5. Disolusi.

Pemeriksaan ini dilakukan setelah proses coating untuk mengetahui pelepasan zat aktif dalam medium disolusi. Proses pemeriksaan ini menggunakan alat uji disolusi. Pertama-tama sampel dimasukan dalam medium asam (0.08 N HCl pH 1,2). Persyaratannya pada medium asam adalah tidak terjadi disolusi setelah 60 menit. Selanjutnya sampel tadi dimasukkan dalam medium basa (0,05 M Kalium Fosfat Monobasa pH 7,5). Persyaratannya pada medium basa adalah tidak kurang dari 80% zat aktif yang terdisolusi selama 60 menit.Cara pemeriksan zat aktif yang terdisolusi yaitu : sampel dipipet dari hasil disolusi dan dimasukan dalam labu ukuran 20 ml. Lalu ditambahkan 1 ml HCl 2N dan 5 ml larutan baku internal Metilen Klorida, kocok dan terbentuk 2 bagian larutan. Kemudian ambil bagian yang Metilen Klorida dan dianalisis menggunakan Kromatogarafi gas.6. Inspeksi produk ruahan.

Inspeksi ini dilakukan setelah proses printing. Inspeksi ini meliputi appearance (tablet salut film), warna (peach), bau (karakteristik) dan penandaan (logo Abbott).7. Produk jadi.

Pemeriksaan ini sama dengan inspeksi produk ruahan dilengkapi dengan pemeriksaan keadaan kemasan dan kelengkapannya.

8. Uji stabilitas.

Uji ini dilakukan untuk menguji kestabilan produk yang telah dipasarkan dalam kondisi penyimpanan yang sesuai selama masa kadaluarsanya. Uji stabilitas yang dilakukan adalah long term stability karena merupakan produk rutin. Kondisi penyimpanannya pada suhu 30020 dan RH 755% dan periode pengujiannya adalah 3, 6, 9, 12, 18 dan 24 bulan (masa kadaluarsa produk tersebut).

4.2Pengolahan Data

Setelah mengetahui tahapan-tahapan dalam memproduksi Depakote, secara garis besar dapat diketahui bahwa tahapan yang dilalui tersebut terdiri dari proses penimbangan, pengayakan, mixing, granulation, drying, compressing, coating dan printing.Dengan melihat kemungkinan banyaknya jumlah mesin yang dapat digunakan untuk proses produksi pada setiap tahapan proses maka tahapan proses yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah dengan Dynamic Programming ini meliputi pengayakan, mixing, granulation, drying, compressing dan coating. Untuk proses penimbangan dan printing tahapan itu dapat di ignore saja, karena masing masing tahapan proses untuk pengerjaannya hanya memiliki 1 mesin. Sehingga tahapan-tahapan yang sudah dimodifikasi dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Tahapan proses produksi Depakote dan mesin-mesin yang dapat digunakan

Tahapan ProsesMesin yang dapat digunakanMeshingManual, Shifter, Granulator, FitzmilMixingDrumRotator,V-Blender,Ribbon

BlenderWet GranulationReynold, Ribbon BlenderDryingFluid Bed Dryer, Static OvenCompressingKillian TX, Killian RUZS, ManestyCoatingAccelacota 48, Accelacota 24, Coating

Pan

4.2.1Menentukan nilai Cti dan Rti

Untuk memecahkan persoalan ini dengan menggunakan Dynamic Programming maka perlu diketahui data waktu yang digunakan untuk proses produksi pada tahap proses i ( Cti ) dan besar waktu yang dapat dihemat untuk proses produksi pada tahap proses i ( Rti ). Selain itu perlu juga diketahui waktu setup dari masing-masing mesin tahap proses i serta waktu standar dari proses produksi pada tahap proses i.Tujuan dari perlu diketahuinya waktu setup mesin dan waktu standar

proses adalah untuk menentukan nilai Rti , karena nilai Rti didapat dengan

mengurangi waktu standar proses dengan nilai Cti dan waktu setup mesin tahap

proses i.

Rti = Waktu Standar ti ( Ctij + Waktu Setup mesin j)

dimana i adalah tahapan proses ke- dan j adalah mesin yang digunakan.

Contoh perhitungan :

Rt1 pada Usulan 3

Rt1 = 600 (436 + 45)

= 119 menit

Rt 2 pada Usulan 4

Rt 2 = 120 (58 + 15)

= 47 menit

Rt3 pada Usulan 2

Rt3 = 90 (60 + 15)

= 15 menit

Rt 4 pada Usulan 3

Rt 4 = 360 (150 + 15)

= 195 menit

Rt5 pada Usulan 4

Rt5 = 630 (525 + 60)

= 45 menit

Rt6 pada Usulan 2

Rt6 = 780 (360 + 120)

= 300 menit

Kemudian dengan melihat data waktu yang sudah didapat melalui observasi , maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.9Tabel 4.9 Bentuk Persoalan yang Dikonversikan Kedalam Tabel

usulan123456

MeshingMixingWet GranulationDryingTablettingCoating

Ct1Rt1Ct2Rt2Ct3Rt3Ct4Rt4Ct5Rt5Ct6Rt6

1------

------

000000000000

2ManualDrum RotatorReynoldFluid Bed DryerKillian TXAccelacota 48

1530156060120

57873555601512018054030360300

3ShifterV-BlenderRibbon BlenderStatic OvenKillian RUZSAccelacota 24

456030156060

43611956446141501955056563090

4GranulatorRibbon Blender

ManestyCoating Pan

9015

6060

3351755847

525457200

5Fitzmil

120

315165

WaktuStandar60012090360630780

2580 menit

Dari Tabel 4.9 diketahui bahwa nilai Rti terkecil adalah 0, hal ini berarti

tidak ada penghematan yang dapat dilakukan jika pilihan mesin dijatuhkan pada

mesin ini. Jika ternyata didapatkan nilai Rti yang lebih kecil dari 0 maka itu

berarti waktu yang dialokasikan untuk tahap tersebut melebihi dari waktu standarnya dan hal tersebut juga dapat berarti sebagai suatu kerugian.

4.2.2Proses Rekursif MundurProses Rekursif Mundur merupakan kebalikan dari Rekursif Maju. Pada proses maju perhitungan dimulai sesuai dengan dari tahap proses awal, yaitu dimulai dari tahap proses Pengayakkan kemudian berlanjut ketahap-tahap berikutnya, seperti di jelaskan sebagai berikut:

x1 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 1

x2 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 1 dan 2

x3 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 1, 2 dan 3

x4 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 1, 2, 3 dan 4

x5 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 1, 2, 3, 4 dan 5

x6 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

Sedangkan pada proses rekursif mundur penghitungannya dimulai dari tahap akhir proses, yaitu dimulai pada tahap Coating, kemudian berlanjut ketahap-tahap sebelumnya sebagai berikut:

y6 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 6

y5 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 5 dan 6

y4 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 4, 5 dan 6

y3 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 3, 4, 5 dan 6

y2 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 2, 3, 4, 5 dan 6

y1 = jumlah waktu yang dialokasikan untuk tahap 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

Jenis proses rekursif yang dipilih untuk pemecahan masalah ini adalah dengan

menggunakan proses mundur. Kemudian persamaan rekursif mundurnya dapat

ditulis sebagai:

Tahap 6

f 6 ( y 6 ) =

max

{Rt 6 (k 6 )}Ct 6 (k 6 ) y 6k 6 = 1, 2 ,3 , 4

Tahap 5 f 5 ( y 5 ) = max {Rt 5 (k 5 ) + f 6 [y 5 Ct 5 (k 5 )]}Ct 5 (k 5 ) y 5k 5 = 1, 2 ,3 , 4

Tahap 4 f 4 ( y 4 ) = max {Rt 4 (k 4 ) + f 5 [y 4 Ct 4 (k 4 )]}Ct 4 (k 4 ) y 4k 4 = 1, 2 ,3

Tahap 3 f 3 ( y 3 ) = max {Rt 3 (k 3 ) + f 4 [y 3 Ct 3 (k 3 )]}Ct 3 (k 3 ) y 3k 3 = 1, 2 ,3

Tahap 2 f 2 ( y 2 ) = max {Rt 2 (k 2 ) + f 3 [y 2 Ct 2 (k 2 )]}Ct 2 (k 2 ) y 2k 2 = 1, 2 ,3 , 4

Tahap 1 f 1 ( y 1 ) = max {Rt 1 (k 1 ) + f 2 [y 1 Ct 1 (k 1 )]}Ct 1 (k 1 ) y 1k 1 = 1, 2 ,3 , 4 ,5

dimana, Cti adalah waktu yang digunakan untuk proses produksi pada tahap

proses i, Rti adalah besar waktu yang dapat dihemat untuk proses produksi pada

tahap proses i dan ki adalah usulan ke i.

Yang perlu dilakukan untuk menentukan keoptimalan urutan dari mesin- mesin yang akan dipilih adalah menentukan batasan alokasi waktu yang diinginkan serta jumlah penghematan waktu terbesar. Dalam hal ini WaktuStandar adalah 2580 menit atau 43 jam, maka batasan alokasi waktu yang

diinginkan adalah lebih kecil dari waktu tersebut, yaitu Cti 40 jam dan waktu

penghematannya adalah max Rti , namun dengan lebih dipilih urutan yang

menghasilkan waktu penghematan terbesar.

4.2.3Perhitungan

Tahap 6

f 6 ( y 6 ) =

max {Rt 6 (k 6 )}Ct 6 (k 6 ) y 6k 6 = 1, 2 ,3 , 4

Tabel 4.10 Tabel Pemecahan Tahap 6

y6Rt6 (k6 )PemecahanOptimal

k6 = 1k6 = 2k6 = 3k6 = 4f6 (y6 )k6 *1200---0-2400---0-3600300--30014800300--30016000300--3001720030090030018400300900300196003009003001108003009003001120003009003001132003009003001144003009003001156003009003001168003009003001180003009003001192003009003001204003009003001216003009003001228003009003001240003009003001

Tahap 5

f 5 ( y 5 ) = max {Rt 5 (k 5 ) +Ct 5 (k 5 )

f 6 [y 5 Ct 5 (k 5 )]}y 5k 5 = 1, 2 ,3 , 4

Tabel 4.11 Tabel Pemecahan Tahap 5

y5R5 (k5 ) + f6 [y5 c5 (k5 )]PemecahanOptimal

k5 = 1k5 = 2k5 = 3k5 = 4f 5 ( y5 )k5 *1200 + 0---012400 + 0---013600 + 300 = 300---30014800 + 300 = 300---30016000 + 300 = 30030 + 0 = 3065 + 0 = 6545 + 0 = 4530017200 + 300 = 30030 + 0 = 3065 + 0 = 6545 + 0 = 4530018400 + 300 = 30030 + 0 = 3065 + 0 = 6545 + 0 = 4530019600 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365310800 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365312000 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365313200 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365314400 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365315600 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365316800 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365318000 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365319200 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365320400 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365321600 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365322800 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 345365324000 + 300 = 30030 + 300 = 33065 + 300 = 36545 + 300 = 3453653

Tahap 4

f 4 ( y 4 ) =

max {Rt 4 (k 4 ) +Ct 4 (k 4 )

f 5 [y 4y 4

Ct 4 (k 4 )]}k 4 = 1, 2 ,3

Tabel 4.12 Tabel Pemecahan Tahap 4

y4Rt4 (k 4 ) + f 5 [y4 Ct 4 (k 4 )]PemecahanOptimal

k 4 = 1k 4 = 2k 4 = 3f 4 (y4 )k 4 *1200 + 0 = 0180 + 0 = 1800 + 0 = 018022400 + 0 = 0180 + 0 = 180195 + 0 = 19519533600 + 0 = 0180 + 0 = 180195 + 0 = 19519534800 + 0 = 0180 + 0 = 180195 + 0 = 19519536000 + 65 = 65180 + 0 = 180195 + 0 = 19519537200 + 65 = 65180 + 65 = 245195 + 65 = 26026038400 + 65 = 65180 + 65 = 245195 + 65 = 26026039600 + 365 = 365180 + 65 = 245195 + 65 = 260365110800 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560312000 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560313200 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560314400 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560315600 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560316800 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560318000 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560319200 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560320400 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560321600 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560322800 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 560560324000 + 365 = 365180 + 365 = 545195 + 365 = 5605603

Tahap 3

f 3 ( y 3 ) =

max {Rt 3 (k 3 ) +Ct 3 (k 3 )

f 4 [y 3y 3

Ct 3 (k 3 )]}k 3 = 1, 2 ,3

Tabel 4.13 Tabel Pemecahan Tahap 3

y3Rt3 (k3 ) + f 4 [y3 Ct3 (k3 )]PemecahanOptimal

k3 = 1k3 = 2k3 = 3f 3 (y3 )k3 *1200 + 180 = 18015 + 0 = 1514 + 0 = 1418012400 + 195 = 19515 + 195 = 21014 + 195 = 20921023600 + 195 = 19515 + 195 = 21014 + 195 = 20921024800 + 195 = 19515 + 195 = 21014 + 195 = 20921026000 + 195 = 19515 + 195 = 21014 + 195 = 20921027200 + 260 = 26015 + 260 = 27514 + 260 = 27427528400 + 260 = 26015 + 260 = 27514 + 260 = 27427529600 + 260 = 26015 + 260 = 27514 + 260 = 274275210800 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575212000 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575213200 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575214400 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575215600 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575216800 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575218000 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575219200 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575220400 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575221600 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575222800 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 574575224000 + 560 = 56015 + 560 = 57514 + 560 = 5745752

Tahap 2

f 2 ( y 2 ) =

max {Rt 2 (k 2 ) +Ct 2 (k 2 )

f 3 [y 2y 2

Ct 2 (k 2 )]}k 2 = 1, 2 ,3 , 4

Tabel 4.14 Tabel Pemecahan Tahap2

y2Rt2 (k 2 ) + f 3 [y2 Ct 2 (k 2 )]PemecahanOptimal

k 2 = 1k 2 = 2k 2 = 3k 2 = 4f 2 (y2 )k 2 *1200 + 15 = 1555 + 15 = 704 + 15 = 1947 + 15 = 627022400 + 210 = 21055 + 15 = 704 + 15 = 1947 + 15 = 627023600 + 210 = 21055 + 210 = 2654 + 210 = 21447 + 210 = 25726524800 + 210 = 21055 + 210 = 2654 + 210 = 21447 + 210 = 25726526000 + 210 = 21055 + 210 = 2654 + 210 = 21447 + 210 = 25726527200 + 275 = 27555 + 210 = 2654 + 210 = 21447 + 210 = 25726528400 + 275 = 27555 + 275 = 3304 + 275 = 27947 + 275 = 32233029600 + 275 = 27555 + 275 = 3304 + 275 = 27947 + 275 = 322330210800 + 575 = 57555 + 275 = 3304 + 275 = 27947 + 275 = 322330212000 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630213200 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630214400 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630215600 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630216800 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630218000 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630219200 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630220400 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630221600 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630222800 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 622630224000 + 575 = 57555 + 575 = 6304 + 575 = 57947 + 575 = 6226302

Tahap 1

f 1 ( y 1 ) =

max {Rt 1 (k 1 ) +Ct 1 (k 1 )

f 2 [y 1 Ct 1 (k 1 )]}y 1k 1 = 1, 2 ,3 , 4 ,5

Tabel 4.15 Tabel Pemecahan Tahap 1

y1R1 (k1 ) + f2 [y1 c1 (k1 )]PemecahanOptimal

k1 = 1k1 = 2k1 = 3k1 = 4k1 = 5f1 (y1 )k1 *24000 + 630 = 6307 + 630 = 637119 + 630 = 749175 + 630 = 805165 + 630 = 7958054

4.3Analisa

4.3.1 Analisa Proses Produksi yang Sudah Ada

Pada setiap tahapan proses yang dilalui diketahui bahwa kondisi perusahaan sekarang memiliki banyak pilihan terhadap mesin-mesin yang terdapat pada setiap work centre nya untuk digunakan. Menurut hasil observasi, ternyata pilihan atas digunakannya mesin tertentu ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu ketersediaan (availability) dari mesin tersebut, besar kemampuan kapasitas produksi dari mesin (capacity), ketentuan dari prosedur Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) serta lamanya waktu pengerjaan.4.3.2 Analisa Usulan

Jumlah usulan dari masing-masing tahap berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh banyaknya jumlah mesin yang mungkin untuk digunakan dari masing-masing tahap, seperti pada tahap 1 terdapat yang terdapat 5 usulan dengan 4 usulan terdiri dari mesin atau alat yang dapat digunakan dan 1 usulan untuk tidak menggunakan dari ke empat mesin tersebut. Jika ternyata tahap 1 dipilih usulan 1 yang berarti tidak menggunakan mesin atau alat apapun, maka dapat dipastikan bahwa proses produksi tidak akan selesai karena untuk menyelesaikan obat Depakote tidak diperbolehkan adanya satu tahapan proses yang terlewati dan begitupun juga dengan tahapan-tahapan selanjutnya.

4.3.3 Analisa Hasil Perhitungan

Dari pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan proses rekursif mundur telah didapatkan hasil optimum dari masing-masing tahap yang dipilih dengan melihat nilai Rt terbesar. Hasil yang didapat melalui perhitungan, yaitu:Tahap 1 (Proses Meshing), mesin yang layak untuk digunakan adalah usulan 4 yaitu Granulator. Dengan waktu proses ( Ct1 ) selama 335 menit dan waktu penghematannya ( Rt1 ) sebesar 175 menit.Tahap 2 (Proses Mixing), mesin yang layak untuk digunakan adalah usulan 2

yaitu Drum Rotator. Dengan waktu proses ( Ct 2 ) selama 35 menit dan waktu penghematannya ( Rt 2 ) sebesar 55 menit.Tahap 3 (Proses Wet Granulation), mesin yang layak untuk digunakan adalah

usulan 2 yaitu Reynold. Dengan waktu proses ( Ct3 ) selama 60 menit dan waktu penghematannya ( Rt1 ) sebesar 15 menit.Tahap 4 (Proses Drying), mesin yang layak untuk digunakan adalah usulan 3

yaitu Static Oven. Dengan waktu proses ( Ct 4 ) selama 150 menit dan waktu penghematannya ( Rt 4 ) sebesar 195 menit.Tahap 5 (Proses Compressing), mesin yang layak untuk digunakan adalah

usulan 3 yaitu Killian RUZS. Dengan waktu proses ( Ct5 ) selama 505 menit dan waktu penghematannya ( Rt5 ) sebesar 65 menit.

Tahap 6 (Proses Coating), mesin yang layak untuk digunakan adalah usulan 2 yaitu Accelacota 48. Dengan waktu proses ( Ct6 ) selama 360 menit dan waktu penghematannya ( Rt6 ) sebesar 300 menit.Dengan demikian diketahui jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melewati ke

enam tahapan proses tersebut adalah :

Total Ct= Ct1 + Ct 2 + Ct3 + Ct 4 + Ct5 + Ct6

= 335 + 35 + 60 + 150 + 505 + 360

= 1445 menit

dan total waktu penghematan, yaitu

Total Rt= Rt1 + Rt2 + Rt3 + Rt4 + Rt5 + Rt6

= 175 + 55 + 15 + 195 + 65 + 300

= 805 menit

Namun juga perlu diketahui bahwa dari perhitungan tersebut juga telah didapatkan nilai Total Ct yang lebih kecil, yaitu dengan Tahap 1 dipilih usulan5, Tahap 2 tetap dipilih usulan 1, Tahap 3 dipilih usulan 2, Tahap 4 dipilih usulan 1, Tahap 5 tetap dipilih usulan 3 dan Tahap 6 tetap dipilih usulan 2, yang bila dijumlahkan akan menghasilkan Total Ct yang lebih kecil yaitu 1381 menit.Total Ct (dari Ct terkecil) = Ct1 + Ct 2 + Ct3 + Ct 4 + Ct5 + Ct6

= 315 + 35 + 46 + 120 + 505 + 360

= 1381 menit

Akan tetapi Total Rt yang didapat tidak lebih baik dari urutan sebelumnya yaitu

sebesar 779 menit.

Total Rt (dari Ct terkecil) = Rt1 + Rt2 + Rt3 + Rt4 + Rt5 + Rt6

= 165 + 55 + 14 + 180 + 65 + 300

= 779 menitJadi urutan dengan Total Ct sebesar 1445 masih dianggap lebih baik karena menghasilkan Total penghematan terbesar yaitu 805 menit, hal itu sesuai

dengan batasan yang ditentukan pada ketentuan awal persoalan yaitu Cti 40

jam dan penghematannya max Rti .