2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu...

15

Transcript of 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu...

Page 1: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari
Page 2: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari
Page 3: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari

2

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari jerami padi IR64 menggunakan larutan penghidrolisis NaOH.

2. BAHAN DAN METODE

2.1 Bahan Penelitian

Jerami padi varietas IR64, NaOH p.a, HCl p.a, aquadest.

2.2 Alat Penelitian

Alat gelas, timbangan analitik (Adam AFP-360L), heater (Corning PC-420D), pH meter (Oakton

pH 510 series), waterbath (Memmert), ayakan mesh 60, magnetic stirer, oven (Binder).

2.3 Metode Penelitian

Pembuatan Serbuk Jerami

Jerami padi varietas IR64 dicuci dan dipisahkan bagian daunnya. Serbuk jerami diperoleh melalui proses penggilingan terhadap jerami padi yang telah dikeringkan dengan bantuan sinar matahari.

Pembuatan Selulosa Mikrokristal

Serbuk jerami padi varietas IR64 direndam dengan NaOH pada berbagai konsentrasi (5; 7,5; 10; 12,5 dan 15%) selama 24 jam, kemudian disaring dan endapan dicuci dengan aquadest. Maserat dari masing-masing konsentrasi NaOH kemudian direndam dengan HCl 2,5 N dan diaduk selama 10 menit. Maserat disaring dan dicuci dengan aquadest hingga pH 5-7,5. Maserat ditambahkan dengan aquadest hingga membentuk suspensi. Suspensi dikeringkan di dalam oven bersuhu 85ºC. Selulosa mikrokristal yang telah kering kemudian diayak dengan mesh 60. Selulosa mikrokristal yang dihasilkan dari perendaman larutan NaOH berbagai konsentrasi, dinotasikan secara berturut-turut SM-IR64-5%; SM-IR64-7,5%; SM-IR64-10%; SM-IR64-12,5%; dan SM-IR64-15%.

Evaluasi Selulosa Mikrokristal

a. Evaluasi Fisik

Organoleptis

Ditimbang 1 gram serbuk selulosa mikrokristal. Dilakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau (Depkes RI, 1995).

Susut Pengeringan

Satu gram selulosa mikrokristal diuji susut pengeringan menggunakan alat uji Moisture

Balance dengan suhu pemanasan 105°C selama 15 menit hingga diperoleh kelembaban dalam persen (%) (Depkes RI, 1995).

Kandungan Lembab

Sebanyak 1 gram selulosa mikrokristal dilakukan pengujian kandungan lembab sesuai dengan Farmakope Indonesia IV (Depkes RI, 1995).

pH

Dicampurkan 1 gram selulosa mikrokristal dengan 100 mL air bebas CO2 selama 1 menit kemudian dilakukan pengukuran pH dengan pH meter (Rowe, 2009).

Page 4: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari

3

Bobot Jenis Nyata dan Mampat

Ditimbang 20 gram serbuk selulosa mikrokristal dan dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 mL. Dicatat volumenya (V0). Setelah itu, dilakukan pengetukan sebanyak 500 kali dan dicatat volume yang dihasilkan (V500). Bobot jenis nyata dan mampat dihitung berdasarkan perbandingan antara bobot dengan volume yang terbentuk (Voight, 1995).

Indeks Carr

Indeks Carr menunjukkan kemampuan kompresibilitas suatu serbuk. Hal ini dihitung berdasarkan atas persentase perbedaan antara bobot jenis mampat terhadap bobot jenis nyata (Carr, 1965).

b. Evaluasi Kimia

Alfa Selulosa

Kandungan alfa selulosa dari selulosa mikrokristal dilakukan sesuai dengan metode yang tercantum dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Tabel Hasil Evaluasi Fisik dan Kimia Selulosa Mikrokristal Berbagai Konsentrasi

Evaluasi

Fisik dan Kimia

Formula

SM-IR64-

5%

SM-IR64-

7,5%

SM-IR64-

10%

SM-IR64-

12,5%

SM-IR64-

15%

Organoleptik Serbuk

coklat muda tidak berbau

Serbuk coklat muda tidak berbau

Serbuk coklat muda tidak berbau

Serbuk coklat muda tidak berbau

Serbuk coklat muda tidak berbau

Susut Pengeringan (%) 2,37±0,10 2,37±0,10 2,43±0,20 2,56±0,09 2,33±0,05

Kandungan Lembab (%) 3,17±0,07 3,32±0,20 3,50±0,40 3,06±0,07 3,16±0,10

pH 5,24±0,04 5,64±0,02 6,04±0,03 6,12±0,03 6,25±0,03

Bobot Jenis Nyata (g/cm3) 0,24±0,01 0,24±0,01 0,28±0,01 0.27±0,01 0.26±0,01

Bobot Jenis Mampat (g/cm3) 0,33±0,02 0,33±0,01 0,36±0,01 0,36±0,01 0,36±0,01

Indeks Carr (%) 0,26±0,02 0,25±0,02 0,23±0,02 0,26±0,02 0,29±0,02

Alfa Selulosa (%) 96,54±0,22 94,91±0,41 95,54±0,46 97,45±0,14 98,08±0,07

a. Evaluasi Fisik

Uji organoleptik bertujuan untuk mengetahui warna, bentuk dan bau selulosa mikrokristal yang dihasilkan. Pada tabel 1 tampak bahwa organoleptis dari seluruh konsentrasi dari SM-IR64 memiliki warna yang sama yaitu berwarna coklat muda, berbentuk serbuk, dan tidak berbau.

Page 5: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari

4

Berdasarkan uji susut pengeringan, kandungan lembab dan pH dari SM-IR64 berbagai konsentrasi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna dari masing-masing hasil pengujian. Uji susut pengeringan bertujuan untuk mengetahui kandungan air yang terdapat pada bahan. Kadar air yang terlalu tinggi menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroba sehingga stabilitas bahan menjadi rendah dan mudah menyebabkan terjadinya pembusukan. Tabel 1 menunjukkan nilai susut pengeringan SM-IR64 pada berbagai konsentrasi memenuhi persyatan yaitu kurang dari 7% (Rowe, 2009).

Uji kelembaban bertujuan untuk mengetahui kandungan lembab yang terdapat dalam selulosa mikrokristal. Pada tabel 1 menunjukkan kelembaban yang dihasilkan dari SM-IR64 berbagai konsentrasi telah memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 5% (Rowe, 2009).

Uji pH bertujuan untuk mengoptimalkan stabilitas selulosa mikrokristal pada saat penyimpanan. pH SM-IR64 berbagai konsentrasi memenuhi persyaratan yaitu berada pada rentang 5-7,5 (Rowe, 2009).

Nilai kompresibilitas dapat dilakukan dengan menggunakan Indeks Carr. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bahan menjadi bentuk yang kompak saat diberikan tekanan yang rendah. Pengukuran Indeks Carr dihitung melalui bobot jenis nyata dan bobot jenis mampat. Nilai indeks Carr yang kurang dari 12% menunjukkan sifat kompresibilitas yang baik (Staniforth, 1996). Tabel 1 menunjukkan Indeks Carr SM-IR64 pada berbagai konsentrasi telah memenuhi persyaratan.

b. Evaluasi Kimia

Kemurnian selulosa mikrokristal sering dinyatakan melalui parameter alfa selulosa. Semakin tinggi kadar alfa selulosa maka semakin baik pula mutu selulosa mikrokristal tersebut (Achmadi, 1990; Sumada, et.al., 2011). Penentuan kadar alfa selulosa dilakukan dengan metode titrasi dimana hasil positif selulosa ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi ungu (SNI, 2009). Kadar alfa selulosa tertinggi dihasilkan melalui proses delignifikasi menggunakan NaOH dengan konsentrasi 15% yaitu sebesar 98,08%. Kadar alfa selulosa dari selulosa mikrokristal jerami padi IR64 yang dihasilkan melalui proses delignifikasi menggunakan NaOH 5%; 7,5%; 10%; 12,5%; 15% ditunjukkan pada gambar 1

Gambar 1. Kurva kadar alfa selulosa dari selulosa mikrokristal jerami padi IR64 melalui proses delignifikasi menggunakan NaOH 5%; 7,5%; 10%; 12,5% dan 15%

Gambar 1 menunjukkan perolehan alfa selulosa semakin meningkat dengan bertambahnya konsentrasi NaOH. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi NaOH, kemampuan untuk melarutkan lignin dan merusak struktur selulosa akan semakin bertambah. Hal ini mengakibatkan serat-serat selulosa akan semakin longgar sehingga semakin mudah untuk dihidrolisis (Gunam, 2009; Gunam 2010). Selain itu, konsentrasi NaOH yang semakin tinggi menyebabkan kandungan lignin dan hemiselulosa yang dipecah semakin banyak sehingga kandungan alfa selulosa semkin meningkat.

Page 6: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari

5

Berdasarkan uji statistik Anova one-way menunjukkan bahwa variasi konsentrasi NaOH yang digunakan untuk mendelignifikasi serbuk jerami padi IR64 berpengaruh signifikan terhadap kadar alfa selulosa yang dihasilkan. 4. KESIMPULAN

Penggunaan larutan NaOH dalam pembuatan selulosa mikrokristal tidak mempengaruhi karakteristik fisik dari serbuk yang dihasilkan namun berpengaruh terhadap kadar alfa selulosa. UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih saya ucapkan kepada LPPM dan Fakultas MIPA Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan dana guna pelaksanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, S. (1990) ‘Kimia kayu’. Skripsi. Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Carr, R.L. (1965) ‘Classifying Flow of Solids’. Chemical Engineering, 72, p. 69-72.

Depkes RI. (1995) ‘Farmakope Indonesia. Edisi Keempat’. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. p. 4; 5; 7, 1036, 1039.

Gunam, I.B.W., N.S, Antara. (1999) ‘Study on Sodium Hydroxide Treatment of Corn Stalk to Increase Its Cellulose Saccharification Enzymatically by Using Culture Filtrate of Trichoderma reesei’. Agric. Technol. J, 5(1), p. 34-38.

Gunam, I. B. W., Ketut B., dan I Made Y. S. G. (2010) ‘Pengaruh Perlakuan Delignifikasi Dengan Larutan NaOH dan Konsentrasi Substrat Jerami Padi Terhadap Produksi Enzim Selulase Dari Aspergilus niger NRRL A-II, 264’. Jurnal Biologi, XIV(1), p. 55-61.

Rowe, R. C., P. J. Sheskey, and M. E. Quinn (2009) ‘Handbook of Pharmaceutical Excipients.

Sixth Edition’. USA: Pharmaceutical Press, p. 129.

Standar Nasional Indonesia (2009). ‘Pulp-Cara Uji Kadar Selulosa Alfa, Beta, dan Gamma’. Badan Standardisasi Indonesia, p. 0444.

Staniforth, J. N. (1996) ‘Powder Flow’. Pharmaceutics-The Science of Dossage from Design.

Churchill Livingston, p. 600-615

Sumada, K., Tamara, P. E., Alqani, F. (2011) ‘Isolation Study Of Efficient -Celllulose From Waste Plant Stem Manihot Esculenta Crantz’. Jurnal Teknik Kimia. 5(2), p. 434-438

Voight, R. (1995) ‘Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi 5’. Yogjakarta: GM University press, p. 116-189.

Page 7: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari

Submission author:Assignment t it le:Submission tit le:

File name:File size:

Page count:Word count:

Character count:Submission date:

Submission ID:

Digital ReceiptThis receipt acknowledges that Turnit in received your paper. Below you will f ind the receiptinf ormation regarding your submission.

The f irst page of your submissions is displayed below.

I G N Jemmy Anton PrasetiaJurnalPENGARUH KONSENTRASI NaOH…Fullpaper_Senastek_Poster_Jemm…292.5K51,86011,00401-Nov-2015 12:55AM593062603

Copyright 2016 Turnitin. All rights reserved.

Page 8: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari

PENGARUH KONSENTRASINaOH TERHADAP

PEMBENTUKAN ALFASELULOSA PADA

PEMBUATAN SELULOSAMIKROKRISTAL DARI JERAMI

PADI VARIETAS IR64by I G N Jemmy Anton Prasetia

FILE

TIME SUBMITTED 01-NOV-2015 12:55AM

SUBMISSION ID 593062603

WORD COUNT 1860

CHARACTER COUNT 11004

FULLPAPER_SENASTEK_POSTER_JEMMY.PDF (292.5K)

Page 9: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari
Page 10: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari
Page 11: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari
Page 12: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari
Page 13: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari
Page 14: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari

8%SIMILARITY INDEX

7%INTERNET SOURCES

5%PUBLICATIONS

3%STUDENT PAPERS

1 2%

2 1%

3 1%

4 1%

5 1%

6 1%

7 <1%

PENGARUH KONSENTRASI NaOH TERHADAPPEMBENTUKAN ALFA SELULOSA PADA PEMBUATANSELULOSA MIKROKRISTAL DARI JERAMI PADI VARIETASIR64ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

perpustakaancyber.blogspot.comInternet Source

jurnal.untan.ac.idInternet Source

Palmieri, Anthony. "Overview ofpharmaceutical coatings", Edible Coatingsand Films to Improve Food Quality, 2011.Publicat ion

repository.unand.ac.idInternet Source

Fitzpatrick, J.. "Powder properties in foodproduction systems", Handbook of foodpowders, 2013.Publicat ion

ilkogretim-online.org.trInternet Source

Crowder, . "Contents", A Guide toPharmaceutical Particulate Science, 2003.Publicat ion

Page 15: 2. BAHAN DAN METODE - repositori.unud.ac.id · 2 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan farmasetis selulosa mikrokristal dari

8 <1%

9 <1%

10 <1%

11 <1%

EXCLUDE QUOTES OFF

EXCLUDEBIBLIOGRAPHY

OFF

EXCLUDE MATCHES OFF

zahirrazuka.wordpress.comInternet Source

www.bulletinveteriner.comInternet Source

www.polines.ac.idInternet Source

eprints.uns.ac.idInternet Source