182225007 Makalah Mikrobiologi Newdocx Doc
-
Upload
riskyscribd -
Category
Documents
-
view
49 -
download
4
Transcript of 182225007 Makalah Mikrobiologi Newdocx Doc
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup.
Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk
hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler =
monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk
hidup multiseluler.
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas
kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan
lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di
dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik
2. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel
3. Mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah:
1. Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan
dalam kehidupan.
2. Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan
dalam kehidupan.
3. Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh guru mata pelajaran
biologi.
20
1.4 Metode Yang Digunakan
Metode deskriptif dengan teknik studi kepustakaan atau literature, yaitu
pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur
dan media lainnya yang tentu ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di
dalam makalah ini.
20
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian Mikrobiologi
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikros=sangat kecil,
bios=makhluk hidup, dan logos=ilmu. Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil dengan diameter kurang dari
1 mm yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Makhluk hidup yang sangat kecil tersebut disebut dengan mikrobia,
mikroba, mikroorganisme, protista atau jasad renik, yang meliputi protozoa, algae,
fungi, bakteri dan virus.
Sedangkan yang dimaksud mikroba adalah jasad hidup yang ukurannya
kecil. Mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat
dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana
dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad
yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam
mikron (µ), 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya dapat
dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada mikroba
yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar.
Penggolongan mikroba diantara jasad hidup
Secara klasik jasad hidup digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plan
tae)dan dunia binatang(animalia). Jasad hidup yang ukurannya besar dengan
20
mudah dapat digolongkan ke dalam plantae atau animalia, tetapi mikroba yang
ukurannya sangat kecil ini sulit untuk digolongkan ke dalam plantae atau
animalia. Selain karena ukurannya, sulitnya penggolongan juga disebabkan
adanya mikroba yang mempunyai sifat antara plantae dan animalia.
Menurut teori evolusi, setiap jasad akan berkembang menuju ke
sifat plantae atau animalia. Hal ini digambarkan sebagai pengelompokan jasad
berturut-turut oleh Haeckel, Whittaker, dan Woese. Berdasarkan perbedaan
organisasi selnya, Haeckel membedakan dunia tumbuhan (plantae) dan dunia
binatang (animalia), dengan protista.Protista untuk menampung jasad yang tidak
dapat dimasukkan pada golongan plantae dan animalia. Protista terdiri dari algae
atau ganggang, protozoa, jamur atau fungi, dan bakteri yang mempunyai sifat
uniseluler, sonositik, atau multiseluler tanpa diferensiasi jaringan. Whittaker
membagi jasad hidup menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:
1. Jasad prokariotik yaitu bakteri dan ganggang biru (Divisio Monera),
2. Jasad eukariotik uniseluler yaitu algae sel tunggal, khamir dan protozoa
(Divisio Protista) dan
3. Jasad eukariotik multiseluler dan multinukleat yaitu Divisio Fungi, Divisio
Plantae, dan Divisio Animalia.
Sedangkan Woese menggolongkan jasad hidup terutama berdasarkan
susunan kimia makromolekul yang terdapat di dalam sel.
Pembagiannya yaitu terdiri Arkhaebacteria, Eukaryota (Protozoa, Fungi,
Tumbuhan dan Binatang), dan Eubacteria.
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
1. PENEMUAN ANIMALCULUS
Awal terungkapnya dunia mikroba adalah dengan ditemukannya
mikroskop oleh Leeuwenhoek (1633-1723). Mikroskop temuan tersebut masih
sangat sederhana,dilengkapi satu lensa dengan jarak fokus yang sangat pendek,
tetapi dapat menghasilkan bayangan jelas yang perbesarannya antara 50-300 kali.
Leeuwenhoek melakukan pengamatan tentang struktur mikroskopis biji, jaringan
tumbuhan dan invertebrata kecil, tetapi penemuan yang terbesar adalah
diketahuinya dunia mikroba yang disebut sebagai “animalculus” atau hewan kecil.
20
Animalculus adalah jenis-jenis mikroba yang sekarang diketahui sebagai
protozoa, algae, khamir, dan bakteri.
2. TEORI ABIOGENESIS DAN BIOGENESIS
Penemuan animalculus di alam, menimbulkan rasa ingin tahu mengen
ai asal usulnya. Menurut teori abiogenesis, animalculus timbul dengan sendirinya
dari bahan-bahan mati. Doktrin abiogenesis dianut sampai jaman Renaissance,
seiring dengan kemajuan pengetahuan mengenai mikroba, semakin lama doktrin
tersebut menjadi tidak terbukti. Sebagian ahli menganut teori biogenesis, dengan
pendapat bahwa animalcules terbentuk dari “benih” animalculus yang selalu
berada di udara. Untuk mempertahankan pendapat tersebut maka penganut teori
ini mencoba membuktikan dengan berbagai percobaan.
Fransisco Redi (1665), memperoleh hasil dari percobaannya bahwa ul
at yang berkembang biak di dalam daging busuk, tidak akan terjadi apabila
daging tersebut disimpan di dalam suatu tempat tertutup yang tidak dapat disentuh
oleh lalat. Jadi dapat disimpulkan bahwa ulat tidak secara spontan berkembang
dari daging. Percobaan lain yang dilakukan oleh Lazzaro Spalanzani memberi
bukti yang menguatkan bahwa mikroba tidak muncul dengan sendirinya, pada
percobaan menggunakan kaldu ternyata pemanasan dapat menyebabkan
animalculus tidak tumbuh. Percobaan ini juga dapat menunjukkan bahwa
perkembangan mikrobia di dalam suatu bahan, dalam arti terbatas menyebabkan
terjadinya perubahan kimiawi pada bahan tersebut.
Percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur juga banyak membuktikan
bahwa teori abiogenesis tidak mungkin, tetapi tetap tidak dapat menjaw
ab asal usul animalculus. Penemuan Louis Pasteur yang penting adalah:
(1)Udara mengandung mikrobia yang pembagiannya tidak merata, (2)Cara
pembebasan cairan dan bahan-bahan dari mikrobia, yang sekarang dikenal sebagai
pasteurisasi dan sterilisasi. Pasteurisasi adalah cara untuk mematikan beberapa
jenis mikroba tertentu dengan menggunakan uap air panas, suhunya kurang lebih
620C. Sterilisasi adalah cara untuk mematikan mikroba dengan pemanasan dan
tekanan tinggi, cara ini merupakan penemuan bersama ahli yang lain.
20
3. PENEMUAN BAKTERI BERSPORA
John Tyndall (1820-1893), dalam suatu percobaannya juga mendukung
pendapat Pasteur. Cairan bahan organik yang sudah dipanaskan dalam air garam
yang mendidih selama 5 menit dan diletakkan di dalam ruangan bebas debu,
ternyata tidak akan membusuk walaupun disimpan dalam waktu berbulan-bulan,
tetapi apabila tanpa pemanasan maka akan terjadi pembusukan. Dari percobaan
Tyndall ditemukan adanya fase termolabil (tidak tahan pemanasan, saat bakteri
melakukan pertumbuhan) dan termoresisten pada bakteri (sangat tahan terhadap
panas).
Dari penyelidikan ahli botani Jerman yang bernama Ferdinand Cohn,
dapat diketahui secara mikroskopis bahwa pada fase termoresisten, bakteri dapat
membentuk endospora. Dengan penemuan tersebut, maka dicari cara untuk
sterilisasi bahan yang mengandung bakteri pembentuk spora, yaitu dengan
pemanasaz yang terputus dan diulang beberapa kali atau dikenal sebagai
Tyndallisasi. Pemanasan dilakukan pada suhu 1000C selama 30 menit, kemudian
dibiarkan pada suhu kamar selama 24 jam,cara ini diulang sebanyak 3 kali. Saat
dibiarkan pada suhu kamar, bakteri berspora yang masih hidup akan berkecambah
membentuk fase pertumbuhan termolabil, sehingga dapat dimatikan pada
pemanasan berikutnya.
20
BAB III
PEMBAHASAN
Sejarah dan teori sel
Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang
hirarki biologi. Hirarki biologi dari suatu makhluk hidup berturut-turut terdiri
atas : Molekul--Sel--Jaringan--Sistem organ--Organ--Organisme. Dalam hirarki
biologi, sel merupakan unit terkecil dari kehidupan yang melakukan aktivitas
kehidupan. Sel tidak hanya sebagai penyususun suatu organism, tetapi lebih
kompleks lagi karena sel dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh organisme.
Penemu-penemu teori sel
1. Robert Hooke (Inggris, 1635-1703), dalam sayatan gabus terdapat
ruangan-ruangan atau kamar kecil yang dipisahkan oleh dinding tebal
menyerupai sarang lebah.
2. Antony Van Leeuwenhoek (Belanda, 1632-1723), pada rendaman jerami
terdapat benda hidup yang sangat kecil.
3. Jean Baptiste De Lamark (Perancis, 1744-1829), menyatakan bahwa setiap
makhluk hidup merupakan kumpulan sel dan didalam setiap sel bergerak
cairan yang kompleks.
4. Schleiden (Jerman, 1804-1881) dan T.Schwan (1810-1882), Schleiden
anatomi tumbuhan dan T.Schwan anatomi hewan. Keduanya berpendapat
setiap tubuh tumbuhan dan hewan tersusun dari sel.
5. Felik Dujardin (Jerman 1835), menyatakan bagian terpenting dari sel
hidup adalah Cairan yang selalu terdapat dalam didalam setiap sel hidup
(Protoplasma).
6. Johanes Purkinje dan Hugo Van Mohl (1840) menggunakan istilah
Protoplasma untuk memberikan nama pada substansi yang hidup dalam
sel.
20
7. Max Slte (1825-1877), berpendapat Protoplasma merupakan struktur dari
dari makhluk hidup yang melangsungkan seluruh proses makhluk hidup.
8. Rudolf Virchow (1858), menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel yang
ada sebelumnya (Omnis Cellula E Cellula).
9. Robert Brown dan C.Bernard, menyatakan bahwa setiap inti sel berasal
dari inti sel sebelumnya yang terbentuk lewat pembelahan. Menurut
Bernard bahwa inti sel mengatur pekerjaan sel dan merupakan struktur
terpenting.
Para ilmuwan kemudian mengetahui jika didalam nukleus (inti sel)
terdapat kromosom dan gen sebagai unit pewarisan sifat keturunan. Kemudian
muncul teori sel yang baru sel merupakan unit hereditas. Sehingga disimpulkan
bahwa sel merupakan unit yang struktural dan fungsional dalam pertumbuhan
makhluk hidup.
Dalam biologi, Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk
hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler,
misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan,
dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya,
tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme
berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari
pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari
pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-
masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang
membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme
tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada
organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada
20
tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen
yang disebut organel.
Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan
diameter 0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa
dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi,
sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga
hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penemuan dan kajian awal tentang sel
memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop
pada abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel
pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon)
dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Namun demikian, teori sel
sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu
oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam
cabang biologi yang disebut biologi sel.
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. Sel prokariotik, sel yang intinya tidak memiliki
membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel
yang memiliki satu system membran. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. Sel eukariotik, sel yang intinya memiliki membran.
Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah
dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah
semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru.
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel
eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein
20
dibentuk) yang sangat banyak. Contoh : sel ragi (khamir), sel protozoa ( Amoeba,
Flagellata, Ciliata ), sel hewan, dan sel tumbuhan.
Perbedaan antara Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik
Sel Prokariotik :
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang
dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik :
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya :
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
Struktur dan Fungsi Organel Sel
Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional penyusun makhluk
hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam
organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi tertentu. Adapun fungsi dari
bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut :
a. Dinding sel
20
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi
bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan,
ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut
mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa
(protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang
jelas dan fleksibel, tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut
mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata, disebut noktah (titik).
Noktah pada batang Pinus Plasmodesmata
b. Membran plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat
semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke
dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran
plasma disusun oleh fosfolipid, proten, kolesterol, dll.
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air
dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel
yang terdapat dalam sitoplasma antara lain :
- Retikulum Endoplasma(RE), berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh
membran. RE terbagi dua macam, yaitu RE halus dan RE kasar.
20
Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat
sintesis lipid
- Ribosom, terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam
sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang
terdapat bebas dalam sitoplasma.
- Mitokondria, memiliki membran rangkap, membran luar dan membran
dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran.
Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk
memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan
pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membrane dalam terdapat
enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi
mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob.
- Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang
berfungsi dalam pencernaan intrasel.
- Aparatus golgi (badan golgi), berupa tumpukan kantung-kantung pipih,
berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah pencernaan,
banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk protein dan asam inti
(DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran sel.
20
- Plastida, berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi
atas tiga macam :
a. Leukoplas=Amiloplas, plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk
dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati.
b. Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya
pigmen: melanin (hitam), likopin (merah), xantophil (kuning), karoten
(jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin (coklat).
c. Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat
hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna hijau
biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna hijau
kuning=C55H70O6N4Mg).
- Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa
produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai
pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman
tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan
mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau,
likopersin pada tomat, piperin pada lada.
- Nukleus (inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benang-
benang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti terdiri atas
dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin akan memendek
pada waktu proses pembelahan sel membentuk kromosom. Nukleus
berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam sel.
20
Komposisi Kimia Sel
1. Karbohidrat
Karbohidrat disusun oleh unsur karbon, hidrogen, dan oksigen (CH2O)n.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdapat dalam jumlah besar di dalam
tubuh. Karbohidrat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan hula sederhana. Sifat dan cirinya adalah rasanya
manis, dapat larut dalam air, dan dapat disterilkan. Monosakarida terbagi
menjadi petosa dan heksosa. Contoh pentosa, antara lain ribosa,
deoksiribosa, dan ribulosa. Adapun heksosa, contohnya glukosa,
galaktosa, dan fruktosa.
b. Disakarida
Disakarida merupakan golongan karbohidrat yang terdiri atas dua
monosakarida. Disakarida memiliki sifat rasanya manis, larut dalam air,
dan dapat dikristalkan. Maltosa, sukrosa, dan laktosa merupakan contoh
disakarida.
c. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks dengan rantai molekul yang
panjang. Rasanya tidak manis, tidak dapat dikristalkan, dan tidak larut
dalam air. Jika larut maka akan membentuk koloid karena ukuran
molekulnya yang besar. Contohnya seperti glikogen, selulosa, tepung, dan
kitin.
20
2.Protein
Semua protein mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen. Protein merupakan polipeptida atau biopolimer yang tersusun atas asam
amino. Ada sekitar 20 asam amino sebagai unit dasar penyusun protein. Asam
amino sifatnya larut dalam air, dapat dikristralkan, mempunyai titik didih yang
tinggi, dan bersifat asam ataupun basa.
Protein dapat berperan sebagai penyusun membran sel ketika bergabung dengan
lemak yang disebut lipoprotein. Selain itu, penyusun rambut, kulit dan kuku,
pengantar pesan kimiawi (hormon), pengangkut oksigen dalam darah
(hemoglobin), dan membantu dalam reaksi kimia (enzim).
3.Lemak
Lemak disusun oleh satu molekul gliserol yang merupakan gabungan dari
3 molekul asam lemak. Lemak merupakan senyawa biokimia dalam tubuh yang
kaya akan hidrokarbon (CH2). Sifat lemak diantaranya tidak larut dalam air,
namun larut pada pelarut bahan organik, kerapatannya lebih rendah dari air,
memiliki viskositas atau kekentalan yang tinggi, dan berminyak. Contoh lemak
adalah trigliserida, pospolipid, steroid, dan lilin (wax). Steroid meliputi kolestrol
dan hormon kelamim, seperti testestoren, estrogen, dan progesteron.
4.Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polinukleotida yang terdiri atas DNA dan RNA.
Asam nukleat bertindak sebagai penyimpan informasi pada sel, layaknya harddisk
pada sebuah komputer. Asam nukleat terdiri atas nukleotida-nukleotida, seperti
fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen dari golongan purin dan pirimidin. DNA
berperan penting dalam pembentukan gen pada kromosom. Adapun RNA
berperan penting dalam sintesis protein.
5.Vitamin dan Mineral
Vitamin dibutuhkan dalam julah kecil di dalam tubuh. Peran vitamin
adalah sebagai pembentuk koenzim dan penghancur radikal bebas.
20
Mineral di dalam tubuh terbagi atas makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak. Ion makronutrien,
diantaranya N, P, S, K, Ca, Na, Cl, Mg, dan Fe. Adapun mikronutrien dibutuhkan
dalam jumlah sedikit sekali. Contoh ion mikronutrien adalah Mn, Cu, I, Co, Zn,
Bo, dan F.
6.Air
Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi sel. Air memiliki fungsi
diantaranya sebagai berikut :
- Mengangkut makanan dari luar sel ke dalam sel.
- Mengangkut sisa metabolisme dari luar sel ke luar tubuh.
- Medium berbagai reaksi kimia di dalam sel.
Komposisi Sel
1. PEPTIDOGLIKAN
Peptidoglikan (murein) adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula
turunan yaitu asam-N-asetil glukosamin serta asam-N-asetil muramat yang
dihubungkan ikatan β-1,4, dan sebuah rantai peptida pendek yang contohnya
terdiri dari asam amino l-alanin,d-alanin, d-asam glut a mat , dan baik l-
lisin atau asam diaminopimelik (DAP)-asam amino langka yang hanya ditemukan
pada dinding sel prokariot.
Peptidoglikan adalah komponen utama dinding sel bakteri yang bersifat
kaku dan bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan
bentuknya.
20
Struktur dasar peptidoglikan adalah sebuah selubung yang menyelimuti sel
yang tersusun dari utas-utas peptidoglikan yang berdampingan satu sama lain dan
dihubungkan dengan ikatan silang tetrapeptida yang terbuat dari asam amino.
Peptidoglikan hanya ditemukan pada spesies bakteri, contohnya
Staphylococcus aureus, namun tidak semua bakteri memiliki DAP pada
peptidoglikannya Peptidoglikan ditemukan baik pada bakteri gram positif maupun
bakteri gram negatif, tetapi dengan struktur yang sedikit berbeda. Bakteri gram
positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan yang lebih
tebal, sedangkan bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih
tipis dan mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal Metode yang digunakan
untuk membedakan kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh
ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884. Terdapat lebih dari
100 jenis peptidoglikan yang berbeda yang telah diketahui.
Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang
menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak
menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun
berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. S. aureus tumbuh dengan
optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam S.
aureus merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada
saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada saluran pernapasan
atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat
biasanya hanya berperan sebagai karier . Infeksi serius akan terjadi ketika
resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit,
luka, atau perlakuan menggunakan steroidatau obat lain yang memengaruhi
imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.
Infeksi S. aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi,
diantaranya bisul,jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritits Sebagian besar
penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksi nanah, oleh karena itu
bakteri ini disebut piogenik. S. aureus juga menghasilkan katalase, yaitu enzim
yang mengkonversi H2O2 menjadi H2O dan O2, dan koagulase, enzim yang
menyebabkan fibrinberkoagulasi dan menggumpa. Koagulase diasosiasikan
20
dengan patogenitas karena penggumpalan fibrin yang disebabkan oleh enzim ini
terakumulasi di sekitar bakteri sehingga agen pelindung inang kesulitan mencapai
bakteri dan fagositosis terhambat.
Klasifikasi Ilmiah
Domain : Bacteria
Kerajaan : Eubacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacillici
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococus
Spesies : Staphylococcus aureus
2. LIPOPOLISAKARIDA
Lipopolisakarida (bahasa Inggris: lipopolysaccharide, lipoglycan, LPS)
adalah sebuah molekul besar berupa kompleks antara senyawa lipid dan
polisakarida dengan ikatan kovalen . Senyawa LPS banyak ditemukan pada
lapisan membran sel sebelah luarbakteria gram-negatif dan bersifat endotoksin,
yang memicu aktivasi sistem kekebalan.
Struktur Lipopolisakarida
20
Lipopolisakarida terdiri dari lipid A, polisakarida inti, dan rantai
polisakarida spesifik-O Lipid A adalah glikolipid yang terdiri dari disakarida
glukosamin yang tersubstitusi ikatan beta (1,6)-nya. Lipid A bertanggungjawab
terhadap efek beracun dengan cara menstimulasi pembentukan dan
sekresi sitokina yang menimbulkan gejala keracunan. Stimulasi tersebut terjadi
karena Lipid A bersama dengan protein pengikat LPS/LPS binding protein (LBP)
akan berikatan kereseptor CD14 dari sel makrofaga IL-10 danfaktor nekrosis
tumor (TNF) akan menginduksi peningkatan sintesis prostaglandin E2
di hipotalamus sehingga meningkatkan temperatur tubuh yang berujung menjadi
demam.
Polisakarida inti adalah kompleks polisakarida kompleks yang biasanya
terhubung dengan lipid A melalui ikatan 3-deoksi-D-manno-octulosonat
(KDO). Rantai spesifik O terdiri dari rantai subunit oligosakarida identik (linear
atau bercabang) dengan panjang yang bervariasi. Jumlah subunit dapat bervariasi
bahkan pada sel yang sama contohnya pada Salmonella yang jumlah subunitnya
antara 3, 4, atau 5 . Rantai spesifik O menentukan spesifisitas dari antigen O
dari serotipe tertentu yaitu dari kehadiran gula-gula tertentu.
Klasifikasi Ilmiah
Super kingdom : Bacteria
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
20
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui
makanan (foodborne diseases). Pada umumnya, serotipe Salmonella
menyebabkan penyakit pada organ pencernaan. Penyakit yang disebabkan oleh
Salmonella disebutsalmonellosis Ciri-ciri orang yang mengalami salmonellosis
adalah diare, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan
makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella Gejala lainnya adalah demam,
sakit kepala, mual dan muntah-muntah.
Tiga serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi, S. typhimurium,
dan S. enteritidis. S. typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever),
karena invasibakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang
disebabkan oleh keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi
demam, mual-mual, muntah dan kematian S. typhi memiliki keunikan hanya
menyerang manusia, dan tidak ada inang lain Infeksi Salmonella dapat berakibat
fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal
ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun. Kontaminasi
Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan
makanan yang dikonsumsi.
3. FOSFOLIPID
Fosfolipid merupakan golongan senyawa lipid dan merupakan bagian dari
membran sel makhluk hidup; bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol.
Komponen utama lipida membran yang mempunyai satu/lebih gugus “kepala”
dengan polaritas tinggi, selain ekor hidrokarbon nya. Itulah golongan ini disebut
Lipida Polar. Fosfolipid adalah unsur yang sangat penting karena merupakan
bagian utama dari dinding sel. Fosfatidil serin, fosfatidil inositol, asam fosfatidat,
dan kardiolipin, merupakan fosfolipid yang bermuatan negatif, sedangkan
fosfatidilkolin dan fosfatidil etanolamin bermuatan netral. Oleh karena kelainan
tertentu maka tubuh akan membentuk zat antibodi yang kemudian akan
20
menyerang atau merusak secara spesifik terhadap unsur fosfolipid ini, terutama
fosfolipid yang bermuatan negatif. Dalam hal ini kerusakannya akan membawa
dampak yang sangat buruk.
Fosfolipid terdiri atas empat komponen:
- Asam lemak,
- Gugus fosfat,
- Alkohol yang mengandung nitrogen, dan
- Suatu kerangka.
Fosfolipid memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga
dari kerangka gliserol di tempati oleh gugus fosfat yang terikat pada
aminoalkohol.
Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala
dan ekor. Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor
tanpa muatan. Bagian kepala karena bermuatan bersifat atau
laruthidrofilikdalam air, sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut
dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.
Fungsi
1. Sebagai bahan penyusun membran sel. Beberapa fungsi biologik lainnya
antara lain adalah sebagai surfactant paru-paru yg mencegah perlekatan
dinding alveoli paru-paru sewaktu ekspirasi.
2. Lipida membran yang paling banyak ditemukan adalah Fosfolipida yang
berfungsi terutama sebagai unsur struktural membran dan tidak pernah
disimpan dalam jumlah banyak. Golongan lipida ini mengandung fosfor
dalam bentuk gugus asam fosfat, fosfolipida utama yang ditemukan
membran adalah Fosfogliserida.
3. Dalam hati dan otot, fosfolipid bersama-sama L-karnitin berperanan dalam
mencegah proses pelemakan.
4. Fosfolipid ini bersama-sama vitamin E yang ada dalam kedelai juga
digunakan oleh sebagian pasien dislipidemia untuk menurunkan kadar
kolesterol-LDL dan trigliserida.
20
5. Fosfolipid juga bertindak sebagai agen pengemulsi, dengan membantu
lemak-lemak lain terampai dalam darah dan cecair tubuh.
4. POLISAKARIDA
Polisakarida adalah polimer yang tersusun dari ratusan hingga ribuan
satuan monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida
adalah karbohidrat, sehingga tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen(O). Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa, dan selulosa.
Beberapa polisakarida kompleks dapat juga memiliki atom tambahan misalnya
nitrogen, seperti pektin, kitin, dan lignin.
Polisakarida mencakup senyawa yang paling sering ditemukan
di bumi (selulosa) dan memasok energi dan aktivitas bagi kehidupan di dalamnya.
Jenis dan Penamaan
Polisakarida memiliki ukuran molekul yang besar sehingga mudah sekali
ditemukan variasi-variasi di dalamnya. Variasi ini sering dapat dilihat
perbedaannya melalui sifat-sifat fisiknya.
Menurut strukturnya, dikenal polisakarida lurus dan bercabang. Semakin
banyak cabang yang dimiliki suatu molekul membuat polisakarida tersebut
cenderung lengket.
Menurut fungsinya, polisakarida dibedakan menjadi polisakarida cadangan
(storage) dan polisakarida penyusun (structural). Polisakarida cadangan berfungsi
sebagai cadangan pemasok energi (dalam bentuk gula) yang dibutuhkan sel,
melalui hidrolisisenzimatik. Polisakarida penyusun adalah bahan penyusun sel
atau jaringan. Polisakarida penyusun biasanya sukar diurai secara biologis dan
memerlukan asam kuat untuk memecahkan ikatan molekulnya. Sebaliknya,
polisakarida cadangan mudah diurai secara biologis.
Polisakarida biasa diberi nama berdasarkan monomer penyusunnya.
Polisakarida yang tersusun dari glukosa dinamakan glukan, sedangkan dari
mannosa dinamakan mannan.
20
Polisakarida cadangan
1. Pati
Pati adalah polisakarida cadangan dalam tumbuhan. Monomer-monomer
glukosa penyusunnya dihubungka dengan ikatanalfa 1-4. Bentuk pati yang paling
sederhana adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Bentuk pati yang
lebih kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan
ikatan alfa 1-6 pada titik percabangan.
2. Glikogen
Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Struktur
glikogen mirip dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak
percabangan. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen pada sel
hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan dihidrolisis bila terjadi
peningkatan permintaan gula dalam tubuh Hanya saja, energi yang
dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber
energi dalam jangka lama.
3. Dekstran
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas
poli-D-hlukosa rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa
memiliki cabnga alfa 1-2 atau alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan
oleh bakteri diketahui kayak akan dekstran. Dekstran juga telah diproduksi secara
kimia menghasilkan dekstran sintetis.
Polisakarida Struktural
1. Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan.
Selulosa adalah senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir
100 miliar ton per tahun. Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu
monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam konfigurasi beta.
20
2. Kitin
Kitin adalah karbohidrat
penyusun eksoskeleton artropoda (serangga, laba-laba, krustase). Kitin terdiri
atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Kitin murni
menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat.
Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin telah digunakan untuk
membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai setelah luka
atau sayatan sembuh.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Mikroba adalah jasad hidup yang ukurannya kecil. Ukuran mikroba
biasanya dinyatakan dalam mikron (µ), 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba
umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop. Hirarki
biologi dari suatu makhluk hidup berturut-turut terdiri atas : Molekul--Sel--
20
Jaringan--Sistem organ--Organ--Organisme. Dalam hirarki biologi, sel merupakan
unit terkecil dari kehidupan yang melakukan aktivitas kehidupan. Aktivitas yang
ada dalam sel terjadi dalam organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi
tertentu.
4.2 Saran
Sebaiknya dalam pemanfaatan jasad renik mikrobiologi memperhatikan
antara faktor manfaat dan kerugian dalam kehidupan sehari-hari.