18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

28
PERANCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI Definisi Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perencanaan strategis sistem ini akan memberikan gambaran bagaimana cara pendekatan untuk melakukan perencanaan sistem informasi teknologi informasi secara strategis dalam perusahaan. Perencanaan strategis sangat penting dilihat dari berbagai aspek, antara lain: Strategi Bisnis, Perkembangan Teknis Global, Kebutuhan Aplikasi dan Infrastruktur, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan lain-lain. Semua elemen-elemen ini perlu dijadikan satu sehingga rencana akhir (TI Plan) merupakan suatu rencana yang menyeluruh dan didukung perusahaan secara utuh. Dalam mencapai rencana strategis yang lengkap dan efisien, seorang perencana perlu mengetahui pendekatan-pendekatan metodologis (proven method). Perencanaan strategis (strategic plan) harus bisa memberikan jalur migrasi (migration path) yang bisa mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada, mengeksploitasi kekuatan dan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru. Strategi, didefinisikan dalam buku ini, adalah “serangkaian aksi yang terintegrasi dan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan perusahaan dalam jangka panjang“. Oleh sebab itu, Konsep Sistem Informasi Anita Ratnasari, M.Kom. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘11 1

description

dhz

Transcript of 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

Page 1: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

PERANCANAAN STRATEGIS

SISTEM INFORMASI

Definisi Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Perencanaan strategis sistem ini akan memberikan gambaran bagaimana cara

pendekatan untuk melakukan perencanaan sistem informasi teknologi informasi

secara strategis dalam perusahaan. Perencanaan strategis sangat penting dilihat dari

berbagai aspek, antara lain:

Strategi Bisnis,

Perkembangan Teknis Global,

Kebutuhan Aplikasi dan Infrastruktur,

Sumber Daya Manusia, Keuangan dan lain-lain.

Semua elemen-elemen ini perlu dijadikan satu sehingga rencana akhir (TI Plan)

merupakan suatu rencana yang menyeluruh dan didukung perusahaan secara utuh.

Dalam mencapai rencana strategis yang lengkap dan efisien, seorang perencana perlu

mengetahui pendekatan-pendekatan metodologis (proven method).

Perencanaan strategis (strategic plan) harus bisa memberikan jalur migrasi

(migration path) yang bisa mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada,

mengeksploitasi kekuatan dan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru. Strategi,

didefinisikan dalam buku ini, adalah “serangkaian aksi yang terintegrasi dan

diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan perusahaan dalam jangka

panjang“. Oleh sebab itu, rencana (plan) harus terintegrasi tidak hanya dalam hal

informasi, sistem dan teknologi melalui kegiatan yang koheren, akan tetapi juga

dalam hal perkembangan kebutuhan bisnis. “Jangka panjang” menandakan

ketidakpastian, baik dalam kebutuhan bisnis dan potensi keuntungan yang bisa

ditawarkan oleh beragam aplikasi dan teknologi. Satu-satunya hal yang pasti adalah

perubahan. Perubahan keadaan menandakan bahwa organisasi harus mampu

memberikan respons terhadap masalah dan oportuniti yang tidak terduga.

Oleh sebab itu, pendekatan strategis jangan sampai memberikan rencana yang

kaku, tapi dia harusnya menjadi sebuah lingkungan sistem informasi bisnis yang bisa

beradaptasi begitu ada perubahan dalam lingkungan (environment).

Sistem Informasi dapat mengubah cara berkompetisi dalam bisnis. Membangun

strategi Sistem Informasi (SI) atau Teknologi Informasi (TI) dimaksudkan sebagai

Konsep Sistem InformasiAnita Ratnasari, M.Kom.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 1

Page 2: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

berpikir strategis dan merencanakan manajemen jangka panjang yang efektif serta

pengaruh optimal informasi dalam segala bentuk. Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi dengan menggunakan sarana manual dan sistem komputer, teknologi

komputer, dan telekomunikasi. Termasuk di dalamnya aspek organisasi dari

manajemen Sistem Informasi atau Teknologi Informasi.

Peran strategis sistem informasi mencakup penggunaan teknologi informasi

untuk menghasilkan produk, layanan dan kemampuan yang dapat memberi

keunggulan strategis dalam berkompetisi menghadapi pasar global.

Strategi SI membawa bersama tujuan bisnis perusahaan, pemahaman mengenai

informasi yang diperlukan untuk mendukung tercapainya tujuan, dan implementasi

sistem komputer untuk menyediakan informasi yang dimaksud. Strategi SI/TI

merupakan rencana untuk membangun sistem menuju visi masa depan dari peran SI

dalam organisasi.

Tujuan Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana

bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer.

Dalam metodologi kerekayasaan informasi, tiap langkah dapat dilihat dari dua sisi,

yaitu data dan aktivitas. Untuk perencanaan strategi informasi di sisi data, arah

tinjauan strategisnya adalah terhadap kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh

enterprise. Sedangkan di sisi aktivitas, arah tinjauan strategisnya adalah dalam hal

pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja enterprise.

2

Page 3: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Strategic Information System

Planning/SISP) digunakan untuk mendukung strategi bisnis organisasi agar mampu

mencapai tujuan bisnisnya dengan lebih cepat. Kemampuan tersebut terkait langsung

dengan bagaimana organisasi memilih strategi, aplikasi dan kebijakan organisasi yang

tepat dengan berfokus pada Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI). Dengan

Perencanaan Strategis SI/TI yang tepat, akan membantu organisasi dalam

mengembangkan kompetensi intinya untuk mampu bersaing dengan kompetitor-

kompetitor lain.

Yang umum dicapai dalam proses perencanaan adalah:

1. Penyelarasan SI/ TI dengan bisnis

2. Competitive advantage melalui SI/ TI, dengan mengeksploitasi oportuniti dan

melawan ancaman dari faktor eksternal dengan menggunakan kekuatan

organisasi

3. membangun pondasi yang rasional dan fleksibel untuk ke depannya

4. membaiknya anggaran dan penggunaan sumber daya dan kemampuan untuk

mengembangkan kasus cost/ benefit untuk jangka panjang atau pembangunan

infrastruktur.

Manajemen Strategis SI/ TI

Pokok bahasan ini adalah mencari dasar untuk strategi tertentu untuk interface

antara SI/ TI tertentu dan manajemen organisasi. Strategi ini pada dasarnya membahas

pencocokan dan pengintegrasian fungsi SI/ TI ke dalam organisasi bisnis, dan oleh

sebab itu hal ini harus didefinisikan oleh manajemen.

Jika isu ini tidak dibahas baik pada tingkat korporasi dan pada masing-masing

unit bisnis adalah tidak mungkin proses bisnis akan konsisten dengan strategi.

Mempunyai strategi saja bukan kunci menuju sukses bisnis. Mengimplementasikan

dan kemudian mengupdate strategi sejalan dengan kemajuan bisnis itulah kunci

suksesnya.

Strategi untuk Manajemen Informasi

Strategi manajemen informasi dimaksudkan untuk menjamin organisasi

mendapatkan nilai terbesar yang bisa didapat dari sumber informasinya, dan untuk

memungkinkan manajemen yang cost effective. Setelah menentukan kebutuhan SI

dari sebuah bisnis, tujuan utama dalam mengelola aplikasi, sumber informasi dan

3

Page 4: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

infrastruktur TI dan menyediakan layanan adalah untuk menghasilkan nilai

maksimum untuk bisnis, dan memigrasikan mereka dari posisi mereka yang sekarang

ke posisi yang dibutuhkan melalui serangkaian tahap-tahap yang dikelola dengan hati-

hati.

Kesuksesan implementasi strategi manajemen informasi ditandai dengan

tercapainya kontribusi maksimum untuk bisnis dalam jangka waktu panjang, dengan

resiko dan biaya yang bisa diterima, dan dengan komitmen dari komunitas bisnis.

IRM (Information Resources Management) adalah salah satu mekanisme utama yang

dipakai yang diarahkan untuk mengoptimalkan nilai ini.

4

Page 5: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

MODEL FUNGSI PADA ORGANISASI

Prinsip Untuk Mengelola Fungsi TI

Pada dasarnya ada tiga prinsip yang dapat digunakan dalam

mengelola fungsi TI organisasi. Yang pertama adalah

mengorganisasi TI untuk memicu munculnya ko-evolusi antara unit

bisnis dan unit TI. Yang kedua adalah mengorganisasi TI untuk

memelihara jaringan/rantai hubungan untuk menentukan visi,

inovasi, dan sumberdaya organisasi. Dan yang ketiga adalah

mengorganisasi TI untuk mengelola delapan proses yang dapat

menciptakan nilai.

1. Prinsip yang pertama, dilakukan penyatuan fungsi-fungsi TI

dengan elemen-elemen bisnis lain dalam organisasi.

Penggunaan dan pengembangan TI difokuskan pada elemen

bisnis organisasi, sehingga dapat membantu perkembangan

bisnis organisasi. Pada prinsip ini, ko-evolusi berarti bahwa

kapabilitas fungsi/unit TI dengan fungsi/unit bisnis lainnya

dalam organisasi dikembangkan secara iteratif dan saling

melengkapi.

2. Prinsip yang kedua, terdapat empat stakeholder kunci yang

menentukan keberhasilan manajemen dan penggunaan TI,

yaitu executive management, business management, IT

management, dan external vendor. Stuktur organisasi TI harus

dapat memfasilitasi kolaborasi keempat stakeholder ini untuk

menggabungkan pengetahuan dan pengaruh mereka. Pada

prinsip ini dikenal tiga macam hubungan jaringan yang harus

dibina, yaitu visioning network, innovation network, dan

sourcing network

. Prinsip yang ketiga, delapan proses pembentuk nilai ini

membentuk tiga set proses secara umum, yaitu foundation

process, primary processes, secondary processes.

5

Page 6: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

Gambar Tiga set proses pada prinsip ketiga

Foundation process berhubungan dengan pembentukan dan

manajemen kemampuan dasar TI dan membantu business partner

dalam menentukan strategi dan mendukung inovasi TI yang

berkesinambungan. Primary process adalah segala sesuatu yang

harus dikelola di setiap fungsi TI, untuk merubah proses mendasar

pada fundamental processes ke dalam bentuk aplikasi bisnis.

Sedangkan Secondary process merupakan proses yang sangat

penting untuk menjamin kelancaran fungsi TI dan mendukung

kedua fundamental dan primary processes.

Tiga model organisasi

1. Pada Partner Model, TI merupakan katalis bagi inovasi di

organisasi. Model ini terfokus pada innovation network (dari

prinsip kedua) dan tiga proses pembentukan nilai, yaitu value

innovation, relationship management, dan financial management

(dari prinsip ketiga). Model ini sesuai dengan organisasi yang

ingin meningkatkan inovasi bisnis melalui TI, namun eksekutif

bisnis organisasi tersebut kurang memahami TI. Model ini juga

cocok pada organisasi yang memiliki banyak divisi yang

beroperasi dalam proses bisnis yang berhubungan dan

membutuhkan sinergi antra divisi melalui inovasi berbasi TI

(misalnya dalam CRM, SCM, dan penawaran produk dan jasa

antar divisi), dan organisasi yang memiliki kepemimpinan TI yang

kuat serta kredibel.

6

Page 7: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

2. Platform model TI tidak diharapkan untuk berkolaborasi dalam

inovasi bisnis. Dalam model ini prinsip ko-evolusi terjadi melalui

tindakan para account manager. Para account manager

berkolaborasi dengan eksekutif unit bisnis dalam mengarahkan

kemampuan TI kepada pengembangan kemampuan unit bisnis

dan mengidentifikasi kemampuan TI yang diperlukan untuk

kesempatan bisnis yang akan datang. Model ini menggunakan

ketiga prinsip yang dijelaskan sebelumnya. Pertama adalah

prinsip ko-evolusi, dimana account manager dan eksekutif

perusahaan bertanggung jawab terhadap ko-evolusi bisnis dan

kemampuan TI. Prinsip yang kedua adalah partnership networks,

dimana model ini fokus kepada sourcing dan innovation

networks. Prinsip ketiga adalah value-creating processes, yaitu

dengan mengelola proses manajemen infrastruktur, delivery

solusi, services provisioning, manajemen finansial, perencanaan

strategis, dan human capital management. Model ini cocok untuk

organisasi di mana TI diharapkan menyediakan infrastruktur dan

alat untuk memungkinkan munculnya inovasi bisnis. Model ini

paling tepat untuk perusahaan besar dan global dengan berbagai

jalur bisnis yang berbeda, di mana setiap unit memiliki

kebutuhan inovasi TI yang unik. Model ini juga tepat untuk

perusahaan dengan eksekutif bisnis yang memahami TI.

3. Scalable Model cocok ketika TI dipandang sebagai elemen

penting dari inovasi bisnis, dan strategi perusahaan dibangun

sekitar fleksibilitas. Model ini dirancang untuk memungkinkan

staffing yang fleksibel dan menekankan kemampuan fungsi TI

untuk menyesuaikan perkembangan bisnis. Model ini juga

menggunakan ketiga prinsip untuk mengelola fungsi TI

organisasi. Prinsip pertama adalah ko-evolusi, dimana senior IT

executive perusahaan ditugaskan pada bidang proses, bisnis,

dan geografis, serta bertanggung jawab terhadap aktivitas TI

pada area masing-masing. Struktur ini memfasilitasi proses ko-

evolusi dengan memungkinkan kemampuan bisnis perusahaan

7

Page 8: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

dibentuk melalui kemampuan TI, sementara investasi TI

dipengaruhi oleh kebutuhan unit bisnis. Prinsip kedua adalah

relationship networks, dimana delivery solusi diatur melalui

hubungan dengan external partner. Sedangkan untuk prinsip

ketiga, yaitu value-creating processes, proses pembentukan nilai

perusahaan diatur secara terpisah, terkadang dengan bantuan

external partner. Model scalable memungkinkan perusahaan

pada industri yang sifatnya siklik atau musiman untuk

memperoleh fleksibilitas yang lebih baik.

Model Strategis SI/TI

Model strategis SI/TI yang akan dikembangkan akan menghasilkan perencanaan

aplikasi ke depan yang dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi aplikasi yang

ada sekarang. Model ini terlihat seperti pada gambar berikut:

Penjelasan :

1. Lingkungan bisnis internal: strategi bisnis sekarang, tujuan (objektif), sumber

daya, proses, dan kebudayaan dan nilai dari suatu bisnis.

2. Lingkungan bisnis eksternal: ekonomi, lingkungan industri, iklim persaingan

dimana organisasi beroperasi.

3. Lingkungan SI/TI internal: perspektif SI/TI sekarang di bisnis,

kematangannya, ruang lingkup dan kontribusi bisnis, skill, sumber daya dan

infrastruktur teknologi. Aplikasi dari sistem yang ada sekarang dan sistem

8

Page 9: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

yang sedang dikembangkan, atau sudah dianggarkan tapi belum selesai juga

merupakan bagian dari lingkungan SI/TI internal.

4. Lingkungan SI/TI eksternal: tren teknologi dan kesempatan dan kegunaan

yang dihasilkan oleh SI/TI pihak lain, terutama customer, pesaing dan

supplier.

Output yang dihasilkan yaitu:

1. Strategi Bisnis SI: bagaimana setiap unit atau fungsi akan mengembangkan

SI/TI dalam mencapai tujuan (objektif) bisnisnya.

2. Strategi manajemen SI/TI: elemen-elemen yang lazim dari strategi yang

diterapkan organisasi secara keseluruhan, menjamin kebijakan konsisten yang

dibutuhkan.

3. Strategi TI: kebijakan dan strategi untuk manajemen teknologi dan ahli

sumber daya. Dari output-output yang akan dihasilkan dari proses strategi

SI/TI tersebut, penulis dalam tugas akhir ini lebih menitik beratkan pada

strategi bisnis SI untuk selanjutnya menghasilkan perencanaan aplikasi

periode mendatang.

SASARAN DAN MASALAH ORGANISASI

Perencanaan strategis merupakan proses yang dimulai dengan menggariskan

sasaran dari yang bersangkutan, merumuskan strategis dan kebijakan-kebijakan yang

diperlukan, dan mengembangkan rencana-rencana terperinci sesuai dengan strategi

demi mencapai sistem yang diinginkan. Dalam perencanaan ini hal yang harus

dilakukan antara lain: bagaimana metode pengembangan sistem, pihak-pihak yang

9

Page 10: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

terlibat dalam pengembangan sistem, bagaimana pemeliharaan sistem nantinya, dan

hal lain yang terkait dalam pengembangan sistem.

Sasaran Keseluruhan Information Strategic Planning (ISP) menurut Roger

dalam Rekayasa Perangkat Lunak, yaitu :

1. Menentukan sasaran dan tujuan bisnis strategis.

Misal pada industri manufaktur menyatakan tujuan-tujuan seperti

Mengotomatisasi pemasangan komponen secara manual,

Mengurangi tingkat penolakan pelanggan sebesar 20 % dalam 9 bulan.

2. Mengisolasi faktor sukses kritis yang memungkinkan bisnis mencapai tujuan

dan sasaran tersebut. Critical Success Factors (CSF) dapat dihubungkan

dengan sasaran/tujuan individual.

Misal bentuk CSF (Critical Success Factors) pada SI Rumah Sakit :

a) motivasi dan pelatihan pekerja atau pegawai

b) mesin-mesin komputer dengan reabilitas tinggi,

c) rencana pelayanan untuk menyakinkan pasien agar yakin untuk berobat.

d) mempertimbangkan kemungkinan pengembangan sebagai pengaruh dari

peningkatan kebutuhan bisnis

3. Menganalisis pengaruh teknologi dan otomasi terhadap tujuan dan sasaran.

Dengan menekankan pada pertanyaan :

o seberapa kritiskah teknologi digunakan untuk mencapai sasaran bisnis?

o Bagaimanakah teknologi dapat mengubah cara bisnis dilakukan ?

o Bagaimana bisnis harus menyesuaikan atau memperluas sasaran atau

tujuan untuk mengakomodasi teknologi ?

4. Menganalisis informasi yang ada untuk menentukan perannya dalam

pencapaian sasaran dan tujuan

Sasaran atau tujuan umum bagi organisasi yang memakai proses strategi SI/TI

adalah:

1. Penyelarasan SI/TI dengan bisnis guna mengidentifikasikan di mana SI/TI

memberi kontribusi paling besar, dan penentuan prioritas investasi;

2. Memperoleh keunggulan kompetitif dari peluang bisnis yang diciptakan

dengan memanfaatkan SI/TI;

3. Membangun infrastruktur masa depan yang fleksibel dan hemat biaya;

10

Page 11: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

4. Memperkuat sumber daya dan kompetensi dalam memanfaatkan SI/TI dengan

sukses di organisasi.

Apabila proses strategi SI/TI belum ditetapkan, mungkin diperlukan untuk

mengambil inisiatif dalam satu atau lebih area bisnis, untuk membangun

pengembangan kesadaran mengenai pentingnya memberikan manfaat nyata kepada

bisnis melalui aplikasi SI/TI dalam mendukung kebutuhan kritis bisnis, dan untuk

mencapai transisi dalam rentang waktu yang dapat diterimaProses ini harus

mengenalkan bidang pengetahuan yang diperlukan, kendali dan teknik baru,

menetapkan hubungan yang lebih baik, dan identifikasi tugas dan tanggung jawab dan

sekaligus mendefinisikan kebutuhan sumber daya perencanaan. Proses strategi SI/TI

membutuhkan utuk menjadi bagian integral dari pengembangan strategi bisnis,

rencana bisnis dan implementasi selanjutnya.

TEKNIK ANALISA PEMAHAMAN SITUASI SEKARANG DAN

INTERPRETASI KEBUTUHAN MENDATANG

Analisa Lingkungan Bisnis dan SI/TI Saat Ini

1. Lingkungan Internal Bisnis

11

Page 12: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

Strategi bisnis tidak hanya tujuan namun juga segala sesuatu yang diharapkan

untuk mencapainya, yang terdiri dari Misi, Visi, Business Drivers, Tujuan

(objectives), Key Performance Indicators.

Lingkungan Organisasional Model organisasional terdiri dari beberapa

komponen yang dapat dibentuk dengan beberapa aspek.

2. Lingkungan Eksternal terdiri dari

a. Pengaruh kebijakan legislatif dan fiskal, trend industri dan perekonomian,

kompetisi dasar industri yang khusus, strandar industri, praktek dan produk

pesaing.

b. Koalisi Dominan merupakan kunci pengaruh internal yang merupakan

penggerak kekuatan di balik organisasi.

c. Ketetapan resmi organisasi meliputi rencana, anggaran, organization chart,

definisi pekerjaan, pengukuran performance dan sistem kontrol

d. Proses inti (proses kunci organisasional) adalah proses dan aktifitas di dalam

organisasi yang membawa sumber daya bersama untuk menghasilkan

pelayanan

3. Analisa proses bisnis ke dalam Model Proses Bisnis

Skema model proses bisnis yang dikembangkan untuk menganalisa proses bisnis

dijelaskan seperti gambar berikut:

Model Proses Bisnis ini kemudian dikembangakan dengan conceptual data

model dan physical data model pada level design dan implementasi selanjutnya.

Analisa SWOT

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dilakukan dengan

mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal

organisasi; kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal; peluang atau

kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang

dipengaruhi oleh faktor eksternal.

12

Page 13: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

Analisa Interpretasi Kebutuhan Mendatang:

Analisa Rantai Nilai (Value Chain Analysis)

Dalam analisa ini dilakukan analisa kerangka rantai kegiatan yang

menggambarkan keterkaitan antar satu kegiatan dengan kegiatan yang lain

sebagaimana digambarkan

Analisa Balanced Scorecard

Balanced Scorecard (BSC) adalah salah satu model sistem pengukuran kinerja

dengan strategi sebagai titik awal menerjemahkan ke dalam ukuran kinerjanya.

Kaplan dan Norton memberikan kerangka kerja dengan empat perspektif agar

dapat menjabarkan kinerja suatu organisasi dengan baik yang melingkupi

perspektif Finansial, Konsumen, Proses Bisnis dan Tumbuh dan Belajar. Strategi

perusahaan akan diterjemahkan menjadi strategi objektif dengan KPI-KPI-nya

bagi 4 perspektif yang ada.

Analisa CSFs (Critical Success Factors)

Analisa CSF merupakan sebuah metode yang sangat kuat untuk

mengkonsentrasikan kunci kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sebuah

organisasi, sebuah unit bisnis ataupun seorang manajer dan ketua jurusan

sebagaimana digambarkan pada gambar berikut ini.

3. Proses Strategi SI/TI: Beberapa Kejelasan Definisi

Proses strategi SI/TI mengacu pada formulasi dan perencanaan. Sementara

strategi SI/TI menentukan perencanaan SI/TI, membangun rencana SI/TI dapat

membuka berbagai aspek yang menyebabkan strategi SI/TI harus diperiksa ulang.

Evolusi Proses Strategi SI/TI: Dari Fokus Teknologi Hingga Fokus Strategik

Riset telah membuktikan bahwa di banyak organisasi, pendekatan formulasi strategi

13

Page 14: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

SI/TI cenderung mengikuti proses evolusi. Dalam tahap pertama, pusat perhatian pada

perencanaan untuk menyediakan teknologi. Pada tahap kelima, organisasi telah

mencapai tahap kedewasaan di mana penekanan lebih pada menilai pengaruh

kompetitif SI/TI dan memastikan penyelarasan antara strategi bisnis dan investasi

SI/TI. Evaluasi ini dapat dilihat dari penjelasan berikut:

Tahap 1 - Perencanaan Data Processing, departemen TI perlu merencanakan

antarmuka antara aplikasi yang dibangun terpisah, proyek demi proyek, agar supaya

mereka bekerja secara efektif dan efisien, baik dalam operasi bisnis dan pemanfaatan

teknologi. Memperoleh pemahaman manajemen dalam hal meningkatnya

ketergantungan bisnispada sistem merupakan sasaran utama, agar supaya lebih

koheren, dan tidak sepotong – sepotong. Utamanya, aplikasi – aplikasi pendukung

yang sedang dibangun dan manajemen menerima SI/TI dalam peran terbatas, namun

ketergantungan masih tetap meningkat.

Tahap 2 – manajemen, pada tahap ini mulai menyadari (seringkali karena

krisis atau kegagalan sistem utama), menginisiasikan kajian top-down terhadap

aplikasi SI/TI dengan memperhatikan ketergantungan bisnis – prioritas disetujui

berdasar pada relatif pentingnya kebutuhan bisnis. Sebagi contoh, haruskah

pengembangan ulang proses order perlu mendahului sistem analisa penjualan baru?.

Tahap 3 – berpusat pada perencanaan SI/TI secara detil, untuk menentukan

cara terbaik mengimplementasikan aplikasi dan teknologi pendukung, atau dalam

beberapa kasus, mengimplementasikan kembali sistem yang sudah ada dengan cara

yang lebih tepat, terintegrasi dan hemat biaya. Kebutuhan portofolio diseimbangkan –

perhatian lebih besar diberikan kepada sistem operasional kunci dan sedikit sumber

daya dialokasikan untuk aplikasi – aplikasi pedukung, yang semula telah

diprioritaskan dalam tahap 2. Tahap 3 ini dapat mengambil waktu yang cukup lama

untuk implementasi secara efektif dan sementara sedang berlangsung, tidak ada hal

lain yang terjadi, karena semua sumber daya TI dianggarkan untuk perencanaan 2 – 3

tahun ke depan.

Dari tahap 1 hingga 3, merupakan evolusi dari aplikasi yang dimaksudkan

untuk meningkatkan efisiensi bergeser menuju sistem efektif yang terintegrasi, namun

sasaran penggunaan SI/TI belum dinyatakan dengan jelas untuk membangun

keunggulan kompetitif; tujuan utama adalah untuk menghentikan SI/TI menjadi

problematik dan untuk memastikan SI/TI tidak menimbulkan kerugian. Tahap 4 –

pengguna memegang kendali.

14

Page 15: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

4. Siklus Perencanaan Strategi SI/TI

1. Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi

2. Mendefinisikan Sasaran SI

3. Mendefinisikan dan memilih Strategi SI/TI

4. Membangun Rencana Implementasi

Bagan Pengembangan Strategi Bisnis

Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi dilakukan dengan:

Membuat gambaran komprehensif dari kegiatan bisnis

dan rencana proyek pengembangan bisnis yang akan dilaksanakan dalam waktu

dekat.

Analisa lingkungan bisnis, dan

Analisa lingkungan SI.

15

Determine business mission and objectives

Identify likely future performance against objectives (current strategy)

Identify strengths and weakness

Identify threats And opportunities

Develop business strategy

Information systems strategy

Financial Strategy

Marketing strategy

Page 16: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

Mendefinisikan Sasaran SI dilakukan dengan:

a. Menetapkan peluang – peluang SI

b. Mendefinsikan Sasaran Aplikasi

Mendefinisikan dan memilih Strategi SI/TI dilakukan dengan:

a. Identifikasi opsi implementasi permulaan

b. Membangun kerangkan Strategi SI/TI

c. Membangun Aspek Teknologi

d. Membangun Aspek Organisasi dan Manajemen

e. Memilih dan Menetapkan Strategi SI/TI

Membangun Rencana Implementasi dilakukan dengan:

a. Membuat rencana implementasi strategi SI/TI

Adapun siklus dari perancanaan strategis sistem informasi adalah sebagai

berikut :

1. Menetapkan Kebutuhan Bisnis dan Informasi dapat dilakukan dengan cara :

a.Membuat gambaran komprehensif dari kegiatan bisnis dan rencana proyek

pengembangan bisnis yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

b. Analisa lingkungan bisnis, dan

c.Analisa lingkungan sistem informasi

2. Mendefinisikan Sasaran Sistem Informasi

Mendefinisikan Sasaran Sistem Informasi dapat dilakukan dengan cara :

a. Menetapkan peluang – peluang Sistem Informasi dan

b. Mendefinsikan Sasaran Aplikasi

3. Mendefinisikan dan memilih Strategi Sistem Informasi

Mendefinisikan dan memilih Strategi Sistem Informasi dapat dilakukan dengan

cara :

a. Mengidentifikasikan opsi implementasi permulaan,

b. Membangun kerangka strategi Sistem Informasi,

c. Membangun aspek teknologi,

16

Page 17: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

d. Membangun aspek organisasi dan manajemen, dan

e. Memilih dan menetapkan strategi apa yang akan digunakan

4. Membangun Rencana Implementasi

Membangun Rencana Implementasi dapat dilakukan dengan cara membuat

rencana implementasi strategi Sistem Informasi.

5. Analisis SWOT

Strenght

(Kekuatan)

Weakness

(Kelemahan)

Opportunity

(Kesempatan)

Treadment

(Ancaman)

1.Team mempunyai

programmer

yang mahir

menggunakan

Delphi 7.0 dan

MySQL.

2.Memiliki

kemampuan

dalam membuat

jaringan.

3.Memiliki keahlian

dalam penginstalan

software dan

hardware.

1.Keterbatasan waktu

dalam pembuatan

sistem ini.

2. Minimnya fasilitas

3. Minimnya biaya.

4. Pelayanan dari

pihak rumah sakit

yang kurang ramah

dalam memberikan

informasi dan data.

1.Adanya kesamaan

sistem yang

dibangun dengan

sistem yang ada di

bidang kesehatan.

2. Digunakannya

sistem yang dibuat,

karena sistem yang

ada saat ini masih

manual

1. Teknologi yang

terus berkembang

sehingga ada

kemungkinan

sistem ini tidak

digunakan lagi.

2. Kemungkinan

tidak

digunakannya

sistem ini, karena

untuk membangun

sistem ini

membutuhkan

biaya yang besar.

6. Lima Macam Kekuatan Kompetitif (Five Forces)

Adapun lima macam kekuatan kompetitif atau five forces, yaitu :

o Daya tawar pelanggan (Customers), agar bisnis perusahaan tetap baik maka

perlu menjaga pelanggan untuk tidak berpindah ke pesaing yang lain yang

mungkin menawarkan harga yang lebih murah.

17

Page 18: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

Misalnya : sebuah Rumah Sakit berusaha untuk meningkatkan kemampuan

kompetisinya dengan meningkatkan pelayanan namun dengan harga yang masih

terjangkau seperti membuat pusat informasi secara online untuk pelanggan

rumah sakit untuk mendapatkan informasi tentang keadaan rumah sakit, untuk

memesan kamar inap dan untuk pendaftaran. Sehingga membuat pelanggan sulit

untuk berubah ke pasaing lainnya.

o Daya tawar pemasok (Suppliers), memegang peranan penting dalam proses

produksi perusahaan.

Misal pada SI Rumah Sakit : manfaat dari menjaga hubungan baik dengan

suppliers yaitu mengurangi biaya pembelian obat-obatan, mengurangi

kemungkinan keterlambatan pengiriman barang, meningkatkan keakuratan

informasi yang diterima, dan memperlancar kerjasama baik RS dengan supliers.

o Ancaman Substitusi, contoh : munculnya banyak Klinik-klinik Kesehatan,

Praktek dokter umum Mandiri.

o Daya rival kompetitor/pesaing, contoh : menculnya pesaing baru seperti

Rumah Sakir Swasta dan Rumah Sakit Umum.

o Ancaman pendatang Baru, dalam industri perusahaan baru banyak

berdatangan dan menampilkan produk terbarunya. Hal ini dapat mengurangi

keuntungan perusahaan.

Beberapa cara untuk mengatasinya yaitu :

1. mengurangi biaya produksi

2. membuat penghargaan terhadap pelanggan yang meberikan loyalitas

pada perusahaan

3. membuat hak paten perusahaan terhadap suatu produk

4. meningkatkan effektivitas metode produksi.

Misal pada Rumah Sakit , memberikan pelayanan yang berbeda yang

membedakan kualitas Rumah Sakit Rafflesia dengan Rumah Sakit Swasta lain.

Seperti : RS rafflesia menawarkan inovasi ruangan yang selalu bersih dan harum

untuk seluruh tipe kelas dari kelas 1 hingga kelas VIP.

7. Lima Strategi Kompetitif Dasar

o Strategi “Cost Leadership”

Misalnya : memberikan biaya pengobatan yang rendah namun dengan

pelayanan Rumah Sakit yang tetap prima.

18

Page 19: 18007-13-788368707028.doc CHA PUNYA

o Strategi Differentiation

o Strategi Innovation

o Strategi Growth

o Strategi Alliance

8. Analisis PEST – pengaruh lingkungan

Analisis PEST mengidentifikasikan untuk masa yang lama, seperti dampak

globalisasi terhadap bisnis. Analisis ini digunakan untuk memfokuskan pada dampak

lingkungan di luar organisasi perusahaan/ industri yang sangat penting untuk

perubahan jangka panjang, yang mungkin saja terlupakan dalam pembuatan

keputusan perusahaan.

P – Politik/hukum : monopoli perusahaan negara, pajak, hukum, hukum

perlindungan lingkungan, peraturan perdagangan internasional, konstitusi

dan stabilitas pemerintah

E - Ekonomi : inflasi, supplai uang, harga sumber energi seperti listrik dan BBM,

peningkatan tingkat ekonomi, siklus perdagangan nasional dan internasional.

S - Sosial-Budaya : perubahan jumlah penduduk, perubahan gaya hidup

masyarakat, tingkat pendidikan, pendapatan manyarakat.

T - Teknologi : pengembangan inovasi terbaru, perpindahan teknologi, penelitian

terbaru.

9. Manfaat Strategis Penggunaan SI/TI

o Meningkatkan operasi bisnis

o Mempromosikan innovasi bisnis

o Memeprtahankan pelanggan dan pemasok

o Membuat tembok penghalang bagi pendatang baru

o Membangun suatu platform TI yang strategis

19