ppt 26 cha

27
Elsa Gabriella. L 102008149 MASALAH GIZI

description

anemia

Transcript of ppt 26 cha

Page 1: ppt 26 cha

Elsa Gabriella. L102008149

MASALAH GIZI

Page 2: ppt 26 cha

4 masalah gizi :

anemia zat besiDefisiensi vitamin AGAKY (gangguan akibat kurang yodium)KEP (kurang energi dan protein)

Page 3: ppt 26 cha

Anemia def besi:

• ditandai oleh

penurunan cadangan

besi, konsentrasi besi

serum, dan saturasi

transferin rendah, dan

konsentrasi

hemoglobin atau nilai

hematokrit yang

menurun.

• Prevalensi anemia ibu hamil pada

tahun 2005 di negara terbelakang

seperti Kongo adalah 67,30%, di

Nigeria 65,51% dan di Eithopia

62,68%.

• mulai berkurang di Negara

berkembang seperti di India 44,3%

dan Indonesia 44,33%.

• Sedangkan di Negara maju

prevalensi anemia pada ibu hamil

sangat rendah yaitu 11,46% di

Perancis dan 5,7% di United

States.

Page 4: ppt 26 cha

Def Vit A

• Kekurangan vitamin A

(defisiensi vitamin A)

yang mengakibatkan

kebutaan pada anak-

anak telah dinyatakan

sebagai salah satu

masalah gizi utama di

Indonesia.

• Hasil penelitian HKI (Helen

Keller Indonesia) tentang

kecukupan gizi Balita tahun

1999 memperlihatkan 50 %

atau hampir 10 juta Balita

Indonesia tidak mendapatkan

makanan yang cukup

kandungan vitamin A nya. Di

Indonesia, sekitar 10 juta

Balita dari jumlah populasi

target sebesar 20 juta

Balita beresiko KVA.

Page 5: ppt 26 cha

GAKY•GAKY mempunyai bermacam-macam efek yang serius pada kesehatan seperti gondok, kretin, gangguan perkembangan kognitif dan pertumbuhan yang tidak dapat diperbaiki, kematian bayi, berat bayi lahir rendah, dan kematian pada saat lahir.

•Prevalensi secara nasional pada tahun 1980 sekitar 30% menurun menjadi 9.8% pada tahun 1998.

• Namun prevalensi pada propinsi-propinsi tertentu masih cukup tinggi, misalnya di NTT 38.1%, Maluku 33.3%, Sulawesi Tenggara 24.9%, dan Sumatra Barat 20.5%.

•Propinsi NTT dan Maluku dikategorikan mempunyai masalah GAKY yang berat

• Sulawesi Tenggara dan Sumatra Barat dikategorikan mempunyai masalah GAKY sedang

• sedangkan propinsi-propinsi yang lain mempunyai masalah GAKI ringan atau tidak mempunyai masalah GAKY (Direktorat Gizi Mayarakat, 2003).

Page 6: ppt 26 cha
Page 7: ppt 26 cha

Gaky

Page 8: ppt 26 cha

KEP

adalah salah satu masalah gizi

utama yang banyak dijumpai

pada balita di Indonesia

maupun negara-negara

berkembang lainnya KEP

berdampak terhadap

pertumbuhan,

perkembangan intelektual

dan produktivitas antara

20-30%, selain itu juga

dampak langsung terhadap

kesakitan dan kematian.

Analisis masalah KEP

pada balita berdasarkan

data Susenas 1989, 1992,

dan 1995 menunjukkan

bahwa secara

keseluruhan terdapat

penurunan prevalensi KEP

total dari 47,8%, tahun

1989 menjadi 41,7%

tahun 1992 dan 35% pada

tahun 1995.

Page 9: ppt 26 cha

PROMOTIF

Tujuan utama promosi kesehatan adalah :Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakatPeningkatan perilaku masyarakatPeningkatan status kesehatan masyarakat.

Page 10: ppt 26 cha

SASARAN PROMOSI KESEHATAN:•Sasaran primer: ibu hamil dan anak

•Sasaran sekunder: tokoh masyarakat,tokoh agama, tokoh adat, serta orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam promosi kesehatan

•Sasaran tersier: pembuat keputusan, dilakukan dengan harapan agar kebijakan / keputusan yg dikeluarkan akan memiliki efek serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun primer

Page 11: ppt 26 cha

PREVENTIF DAN PENGOBATANAnemia def besi: •terapi oral dgn pemb. Preparat besi•Terapi parenteral

Defisiensi vit A:•Perbaikan pola makan•Fortifikasi vit A•Pemberian suplemen vit A•Imunisasi•Konsumsi makana seimbang

Page 12: ppt 26 cha

GAKY:Pemberian garam beryodium atau jika tidak tersedia diberikan kapsul minyak beryodium setiap 3, 6, atau 12 bulan

KEP:•Meningkatkan upaya pemantauan pertumbuhan dan perkemb balita•Pengembangan sistem rujukan pelayanan gizi di posyandu•Peningkatana gerakan sadar pangan dan gizi melalui KIE •Peningkatan pemberian ASI •Penanggulangan KEK pada ibu hamil berdasarkan dengan penilaian LILA

Page 13: ppt 26 cha

Posyandu• salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,

oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan

kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat

penurunan angka kematian ibu dan bayi.

• Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan

yang mempercepat penurunan angka kematian ibu dan

bayi, yang sekurang-kurangnya mencakup 5 (lima)

kegiatan, yakni KIA, KB, imunisasi, gizi, dan

penanggulangan diare.

Page 14: ppt 26 cha

Pelaksanaan kegiatan posyandu

1)dilakukan sistem 5

meja:

a.Meja I : Pendaftaran.

b.Meja II : Penimbangan

c.Meja III : Pengisian KMS

d.Meja IV : Penyuluhan

perorangan

berdasarkan KMS.

e.Meja V : Pelayanan

KB & Kesehatan.

• Sasaran Posyandu adalah

seluruh masyarakat,

utamanya:

Bayi

Anak balita

Ibu hamil, ibu

melahirkan, ibu nifas dan

ibu menyusui

Pasangan Usia Subur

(PUS)

Page 15: ppt 26 cha

Kegiatan utamaKIA

Ibu hamil : penimbangan BB & pemb tablet besi. pem TD & imunisasi tetanus + pem tinggi fundus/usia kehamilan. Mengadakan kegiatan kelompok BuMil: penyuluhan, perawatan payudara & pemb ASI, pola makan, perawatan bayi baru lahir, senam ibu hamil

Ibu nifas dan menyusui: penyuluhan kesehatan, KB, ASI & gizi, pemb. Vit A dan tablet besi

Bayi dan anak balita: penimbangan BB, penentuan status pertumb. , penyuluhan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang (petugas puskesmas)

Page 16: ppt 26 cha
Page 17: ppt 26 cha

Kegiatan utamaKBImunisasiGiziPencegahan dan penanggulangan

diare : penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat. Pemberian larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri o/ masyarakat / pemberian Oralit yg disediakan.

Page 18: ppt 26 cha

kegiatan tambahan Posyandu yang telah

diselenggarakan Bina Keluarga Balita (BKB). Kelompok Peminat

Kesehatan Ibu dan Anak (KP-

KIA). Penemuan dini dan

pengamatan penyakit

potensial Kejadian Luar Biasa

(KLB), misalnya: ISPA, DBD, gizi

buruk, polio, campak, difteri,

pertusis, tetanus neonatorum. Pengembangan Anak Usia

Dini (PAUD). Usaha Kesehatan Gigi

Masyarakat Desa (UKGMD).

Penyediaan air bersih dan

penyehatan lingkungan

pemukiman (PAB – PLP). Program diversifikasi tanaman

pangan dan pemanfaatan

pekarangan, melalui Taman Obat

Keluarga (TOGA). Desa Siaga Pos Malaria Desa (Posmaldes) Kegiatan ekonomi produktif,

seperti: Usaha Peningkatan

Pendapatan Keluarga (UP2K),

usaha simpan pinjam. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin),

Tabungan Masyarakat (Tabumas).

Page 19: ppt 26 cha
Page 20: ppt 26 cha

Puskesmas

Program wajib• Promosi kesehatan

(PromKes)• Penyuluhan kesehatan

masy• Sosialisasi program

kesehatan• Perawatan kesehatan

masy• Pencegahan penyakit

menular (P2M)• Surveilens epidemiologi• Pelacakan kasus: TBC,

Kusta,DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA, Diare, IMS (Infeksi menular seksual), Rabies

Program pengobatanRawat jalan poli

umumRawat jalan poli gigiUnit rawat inap:

keperawatan, kebidanan

Unit gawat darurat (UGD)

Puskesmas Keliling (Puskel)

Page 21: ppt 26 cha

Puskesmasprogram wajib Program tambahan/

penunjang puskesmas• Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA)• ANC (Antenatal Care), PNC

(Post Natal Care), KB, Persalinan

• Upaya peningkatan Gizi• Penimbangan, pelacakan

gizi buruk, penyuluhan gizi• Kesehatan lingkungan• Pengawasan SPAL (saluran

pembuangan air limbah), SAMI-JAGA(sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi pemerintah

• Survey jentik nyamuk• Pencatatan dan pelaporan

• Program tambahan ini biasanya dilaksanakan sbg kegiatan tambahan, seusai kemampuan SDM dan material puskesmas dalam melakukan pelayanan:

• Kesehatan mata• Kesehatan jiwa• Kesehatan lansia• Kesehatan reproduksi

remaja• Kesehatan sekolah• Kesehatan olahraga

Page 22: ppt 26 cha

UPGK

• usaha perbaikan gizi masyarakat yang berintikan penyuluhan

gizi, melalui peningkatan peran serta masyarakat dan

didukung kegiatan yang bersifat lintas sektoral, dilaksanakan

oleh berbagai sector terkait (kesehatan, BKKBN, Pertanian Dalam

Negeri), Dikbud, PKK, dan lain-lain

• Tujuan UPGK:

Tujuan Umum: Mendorong perubahan sikap dan perilaku yang

mendukung perbaikan gizi anak balita dan keluarga melalui

peningkatan pengertian, partisipasi dan pemerataan hasil

kegiatan untuk mencapai keluarga sadar gizi menuju

terjadinya manusia berkualitas.

Page 23: ppt 26 cha

Tujuan khusus : 1.Partisipasi dan pemerataan kegiatan.Semua anggota masyarakat ikut serta aktif dalam penyelenggaraan kegiatan. Penanggung jawab kegiatan adalah anggota masyarakat setempat yang telah mendapat latihan.Pada daerah UPGK, kegiatan meluas ke semua dukuh, kampung, dusun, RW.Pada setiap dukuh semua balita, ibu hamil dan ibu menyusui tercakup dalam kegiatan.

Page 24: ppt 26 cha

2. Perubahan tingkah laku yang mendukung tercapainya perbaikan gizi.Semua balita ditimbang setiap bulan dan hasil timbangannya dicatat di KMS Kartu Menuju Sehat).Semua balita disusui ibunya sampai usia 2 tahun atau lebih, dan mendapat makanan lain yang sesuai dengan kebutuhannya.Semua anak yang berumur 1 – 5 tahun mendapat 1 kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan.Semua anak yang mencret segera diberi minum larutan air garam atau larutan oralit.Setiap ibu hamil dan ibu menyusui makan 1 – 2 piring makanan bergizi lebih banyak dari biasanya.Setiap ibu hamil minum 1 tablet tambah darah tiap hari mulai usia kehamilan 7 – 9 bulan.

Setiap pekarangan dimanfaatkan untuk

bahan makanan bergizi untuk keluarga.

Setiap pasangan usia subur mengerti

dan melaksanakan keluarga berencana.

Setiap anak berumur 3 – 14 bulan

memperoleh imunisasi lengkap.

Setiap ibu hamil memeriksakan

kehamilannya secara teratur kepada

dukun terlatih atau bidan.

Setiap ibu hamil mendapatkan

imunisasi TT 2 kali selama

kehamilannya.

Setiap keluarga menggunakan garam

beryodium dalam masakannya.

Page 25: ppt 26 cha

3. Perbaikan gizi pada anak-anak balitaSemua balita naik berat badannya tiap bulan.Semua anak yang berumur 36 bulan mencapai berat badan 11,5 kg atau lebih.Tidak terdapat lagi balita dengan buta senja.Tidak terdapat lagi balita meninggal akibat mencret.

Page 26: ppt 26 cha

ManfaatBagi Masyarakat

Memperoleh kemudahan untuk

mendapatkan informasi dan pelayanan

kesehatan dasar, terutama berkaitan

dengan penurunan AKI dan AKB.

Memperoleh bantuan secara profesional

dalam pemecahan masalah kesehatan

terutama terkait kesehatan ibu dan anak.

Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan

terpadu kesehatan dan sektor lain

terkait.

Bagi Kader, pengurus Posyandu

dan tokoh masyarakatMendapatkan informasi

terdahulu tentang upaya

kesehatan yang terkait dengan

penurunan AKI dan AKB. Dapat mewujudkan aktualisasi

dirinya dalam membantu

masyarakat menyelesaikan

masalah kesehatan terkait

dengan penurunan AKI dan AKB.

Page 27: ppt 26 cha

Bagi Puskesmas

Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai

pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan, pusat

pemberdayaan masyarakat, pusat

pelayanan kesehatan strata pertama.Dapat lebih spesifik membantu masyarakat

dalam pemecahan masalah kesehatan

sesuai kondisi setempat. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan

dana melalui pemberian pelayanan secara

terpadu

Bagi sektor lain

Dapat lebih spesifik membantu

masyarakat dalam pemecahan

masalah sektor terkait, utamanya

yang terkait dengan upaya

penurunan AKI dan AKB sesuai

kondisi setempat.

Meningkatkan efisiensi melalui

pemberian pelayanan secara

terpadu sesuai dengan tupoksi

masing-masing sektor.