167-526-1-SM
-
Upload
ali-rafsanjani -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of 167-526-1-SM
Jurnal Ilmiah Mikrotek Vol. 1, No.1 2013
53
PERANCANGAN SISTEM KONTROL GERAKAN PADA ROBOT LINE TRACER
Ahmad Sahru Romadhon1), Muhammmad Fuad2)
Program Studi Mekatronika, Fakultas Teknik, Universitas Truojoyo Madura1,2)
Jl. Raya Telang, PO.Box. 2 Kamal Bangkalan - Madura
Email: [email protected])
ABSTRAK Perancangan gerakan pada robot line tracer merupakan suatu sistem yang dapat mengontrol
gerakan robot sehingga robot dapat bergerak dengan baik. Untuk itu dibutuhkan kontrol PID
yang dapat mengontrol robot line tracer dalam melakukan gerakan pada bidang datar berwarna
putih dengan garis berwarna hitam dalam lingkungan statis, sehingga robot dapat mengikuti
garis hitam tersebut dengan baik. Dari penelitian ini, diperoleh hasil pengujian dalam ruangan
dengan cahaya yang redup robot dapat berjalan dengan baik pada lintasan yang lurus dan gagal
pada lintasan lengkung, sedangkan pengujian dalam ruangan dengan cahaya yang terang robot
dapat berjalan dengan baik pada lintasan yang lurus maupun pada lintasan lengkung.
Kata Kunci: Kontrol PID, Robot Line Tracer
ABSTRACT
Motion control in line tracer robot is a system that capabel to control robot movement in order
to move well. To achieve such a nice movement, it needs PID control that can control line
tracer robot to make a movement in flat white testpad with black line in static environment, so
robot can folliw the black line smoothly. In this research, experiments with robot run in room
with low intensity light resulting a successful cruise in stright path but failed in curve path.
Experiment in room with high intensity resulting a successful navigation both in stright and
curve path. .
Key Words: Kontrol PID, Robot Line Tracer.
Jurnal Ilmiah Mikrotek Vol. 1, No.1 2013
54 | P a g e
1. Pendahuluan
Perencanaan Gerakan adalah salah satu
komponen kecerdasan dalam suatu Robot
Mobil Otomatis (Autonomous Mobile
Robot, AMR). Karakteristik sebuah robot
mobil yang dilengkapi dengan suatu
kecerdasan dapat dibagi ke dalam beberapa
tingkatan struktur kontrol, yaitu Planner-
Navigator-Pilot-Controller [1].
Kontroler sebagai tingkatan yang paling
dekat dengan perangkat keras merupakan
komponen penting yang menerjemahkan
informasi trayektori sebagai hasil dari
tingkatan diatasnya (Planner-Navigator-
Pilot) ke dalam bentuk gerakan mekanis
melalui kontrol putaran motor.
Salah satu mode kontrol klasik yang cukup
banyak digunakan untuk melakukan kontrol
pada motor adalah kontroler Proportional-
Integral-Derivative (PID) [2]. Pengontrol
PID (Proporsional-Integral-Derivatif)
merupakan salah satu pengontrol yang
dikenal luas dan telah terbukti di industri
selama lebih dari tujuh dekade. Pengontrol
PID ditemukan pada tahun 1922 dan
sampai sekarang masih merupakan
pengontrol yang paling banyak digunakan,
lebih dari 80 % lup kontrol umpan balik di
industri saat ini masih didominasi oleh
pengontrol PID [3]. Daya tarik utama dari
pengontrol PID adalah pengontrol inimudah
digunakan [4] dapat dioperasikan oleh
operator yang tidak mempunyai
pengetahuan tentang teori atau teknik
kontrol otomatik. Operator cukup berbekal
pengalaman terhadap karakteristik proses
yang dikontrol, berdasarkan pengetahuan
ini, operator dapat menentukan parameter-
parameter pengontrol PID secara coba-coba
dengan hasil yang memuaskan.
Telah banyak penelitian yang
mengimplementasikan kontroler PID[5],
termasuk didalamnya implementasi PID
dalam robot mobil penjejak garis (line
follower mobile robot). Penelitian ini
menggunakan kontroler PID untuk kontrol
gerakan pada robot line tracer untuk
mencapai suatu sasaran tertentu dengan
mengikuti jalur yang telah tersedia.
Permasalahan yang akan diselesaikan
dalam penelitian ini adalah bagaimana
sebuah robot line tracer dapat melakukan
kontrol gerakan pada bidang datar berwarna
putih dengan garis berwarna hitam dalam
lingkungan statis, sehingga robot dapat
mengikuti garis hitam tersebut dengan baik.
2. Tinjuan Pustaka
Kontroler merupakan salah satu komponen
sistem yang berfungsi mengolah sinyal
umpan balik dan sinyal referensi menjadi
sinyal kontrol sedemikian rupa sehingga
performansi dari sistem yang
dikendalikannya sesuai dengan spesifikasi
performansi yang diinginkan.
Kontroler PID Merupakan kontroler feed-forward yang
berfungsi mengolah sinyal error menjadi
sinyal kontrol, di mana hubungan sinyal
kontrol terhadap sinyal error dapat
proporsional, integral, diferensial atau
gabungan diantaranya. Berdasarkan bentuk
hubungan sinyal error dan sinyal kontrol,
kontroler ini dibedakan atas beberapa tipe,
antara lain: A. Kontroler tipe-P (Proportional
Controller) Hubungan sinyal eror dan sinyal kontrol
pada kontroler tipe-P dapat dinyatakan pada
Persamaan (1):
( ) ( ) (1)
atau dalam bentuk transfer function
Persamaan (2).
( ) (2)
Diagram balok Gambar 1 adalah kontroler
untuk tipe P.
Gambar 1. Diagram Balok Kontroler tipe-P
Jurnal Ilmiah Mikrotek Vol. 1, No.1 2013
55 | P a g e
B. Kontroler tipe-PI (Proportional +
Integral Controller)
Hubungan sinyal eror dan sinyal kontrol
pada kontroler tipe-PI dapat dinyatakan
pada rumus (3).
( ) [ ( )
( ) ] (3)
atau dalam bentuk transfer function
( )
( ) (
)
( )
( )
( )
(4)
Dalam bentuk diagram balok, kontroler
tipe-PI ini ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram balok kontroler tipe-PI
C. Kontroler tipe-PD (Proportional +
Derivative Controller)
Hubungan sinyal error dan sinyal kontrol
pada kontroler tipe-PD dapat dinyatakan
seperti pada rumus (5).
( ) ( )
( ) (5)
atau dalam bentuk transfer function ( )
( ) (
( ) (6)
Dalam bentuk diagram balok, kontroler
tipe-PD ini digambarkan sebagai:
Gambar 3. Diagram Balok Kontroler
tipe-PD
D. Kontroler tipe-PID (Proportional +
Integral + Derivative Controller)
Hubungan sinyal eror dan sinyal kontrol
pada kontroler tipe-PID standar dapat
dinyatakan seperti rumus (7).
( ) ( )
( )
( ) (7)
atau dalam bentuk transfer function pada
rumus (8). ( )
( ) (
) atau
( )
( )
( ) (8)
Dalam bentuk diagram balok, kontroler
tipe-PID ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram Balok Kontroler Standar
tipe-PID
3. Metodelogi Penelitian
Sistem kontrol gerakan robot mobil
diimplementasikan ke dalam plant berupa
robot LEGO Mindstorms NXT (Gambar 1)
dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Bricx
Pusat pengolahan data yang terdiri dari
tiga output port A, B, C; empat input
port 1, 2, 3, 4; sebuah port USB untuk
akses data dengan PC; layar LCD.
2. Motor DC
Robot ini menggunakan dua motor,
yaitu: motor kanan sebagai output
dihubungkan dengan port A dan motor
kiri sebagai output dihubungkan
dengan port B. Kedua motor ini
dilengkapi dengan roda jenis 43,2 X 22
ZR.
3. Sensor
Robot hanya menggunakan sebuah
sensor warna yang mampu mengenali
6 warna, yaitu: hitam, biru, hijau,
kuning, merah dan putih. Sensor warna
sebagai input dihubungkan dengan
port 3.
Gambar 5. Konstruksi Robot Mobil Penjejak
Garis
Sensor warna (3)
Motor
kiri (B)
Motor
kanan (A)
Prosesor
NXT
Jurnal Ilmiah Mikrotek Vol. 1, No.1 2013
56 | P a g e
Algoritma kontroler PID untuk penjejak
garis adalah sebagai berikut:
1. Menentukan konstanta proporsional,
integral, derivative, waktu sampling
dan kecepatan
2. Membaca sensor warna untuk
inisialisasi setpoint
3. Membaca sensor warna untuk
menentukan posisi aktual
4. Menghitung selisih antara nilai
setpoint dan nilai posisi aktual hingga
menghasilkan nilai error
5. Mengalikan nilai error dengan
konstanta proporsional dan
menyimpannya dalam variabel
proporsional
6. Menjumlahkan nilai error ke dalam
variabel integral
7. Menghitung selisih antara nilai error
aktual dan nilai error sebelumnya
kemudian membaginya dengan waktu
sampling dan menyimpan nilai ini ke
dalam variabel derivative
8. Menghitung jumlah dari nilai variabel
proporsional, integral dan derivative
9. Menyimpan nilai error aktual sebagai
error sebelumnya sehingga variabel
error aktual dapat digunakan untuk
menyimpan nilai error aktual yang
berikutnya
10. Mengatur kecepatan dan orientasi
motor kanan dan kiri berdasarkan
konstanta kecepatan dan jumlah dari
nilai PID
11. Mengulang langkah ke-3 hingga ke-11
sampai batas tertentu
Bidang uji (testpad) berupa bidang dua
dimensi berisi kumpulan rute berupa garis
warna hitam yang dijejak robot line tracer
yaitu testpad 8547 dari LEGO (Gambar 6).
Testpad 8547 digunakan untuk menguji
implementasi algoritma kontroler PID
untuk gerakan robot mobil menjejak garis.
Gambar 6. LEGO Mindstorms Testpad
8547
Diagram blok pada Gambar 7
menggambarkan sub sistem robot mobil
penjejak garis yang terdiri dari beberapa
blok.
1. Setpoint menentukan nilai referensi
berdasarkan warna yang dijejak
pertama kali, dalam studi kasus ini
warna hitam sebagai referensi. Nilai
ini didapatkan dari sensor warna yang
ditempatkan di atas garis hitam pada
testpad.
2. Posisi aktual berisi pembacaan
terhadap warna lintasan yang terbaca
sensor warna pada pengambilan data
warna yang berikutnya. Nilai posisi
aktual didapatkan saat sensor
menangkap warna seiring gerakan
robot mobil.
3. Error didapatkan dari membandingkan
setpoint dan posisi aktual. Selisih
antara setpoint dan posisi aktual
menghasilkan nilai error sebagai
masukan bagi sub sistem kontroler
PID.
4. Sub sistem kontroler PID mengolah
nilai error menghasilkan sinyal kontrol
yang diumpankan ke motor kanan dan
kiri.
5. Putaran motor menggerakkan robot
mobil menyusuri lintasan yang
warnanya dibaca kembali untuk meng-
update nilai posisi aktual.
Gambar 7. Diagram blok sistem kontrol
penjejak garis
4. Hasil dan Pembahasan
Algoritma kontroler PID pada robot line
tracer diimplementasikan dengan
menggunakan bahasa NXC (Not eXactly C)
yang dikembangkan dengan editor BricxCC
(Bricx Command Center) [6].
Putaran
motor
error Kontroler
PID pada
LEGO
Motor
Membaca warna
lintasan testpad
Setpoint
Posisi aktual
Jurnal Ilmiah Mikrotek Vol. 1, No.1 2013
57 | P a g e
Implementasi algoritma kontroler PID
untuk robot mobil line tracer, terdiri dari
beberapa sub sistem.
1. Definisi konstanta 2. Pembacaan sensor warna sebagai
setpoint
3. Pembacaan sensor warna sebagai posisi
aktual
4. Menghitung error dari setpoint dan
actual_position
5. Perhitungan nilai proporsional, integral,
derivative (PID). Selanjutnya output dari
proses ini menjadi sinyal kontrol untuk
motor
6. Sinyal kontrol untuk motor didapatkan
dari kombinasi antara variabel speed dan
output PID
7. Pengujian
Pengujian pada robot mobil line tracer
dibagi dalam dua studi kasus. Studi kasus
pertama menguji pada ruangan dengan
pencahayaan yang redup dan studi kasus
kedua menguji algoritma kontroler PID
untuk penjejak garis pada ruangan dengan
pencahayaan yang terang.
Pada waktu awal, robot mobil diletakkan
pada lintasan dengan garis hitam untuk
pembacaan setpoint dan selanjutnya
membandingkan nilai setpoint ini dengan
nilai posisi aktual hasil pembacaan sensor
pada waktu yang berikutnya.
A. Studi Kasus 1
Pengujian pertama kontroler PID untuk
robot mobil penjejak garis menggunakan
testpad LEGO Midstorms NXT 8547.
Testpad diletakkan pada bidang datar dalam
ruangan dengan pencahayaan yang redup.
Hasil dari percobaan dengan kondisi ini
adalah robot mobil mampu menyusuri
lintasan garis hitam dengan baik namun
gagal pada lintasan lengkung.
B. Studi Kasus 2
Pengujian kedua dilakukan pada kondisi
ruangan dengan cahaya yang terang. Hasil
dari pengujian kedua adalah robot mobil
mampu menjejak garis hitam pada lintasan
lurus maupun lengkung dengan baik seperti
ditunjukkan pada Gambar 8.
Robot bergerak dari vertex
merah Menuju tikungan pertama
Di tengah lintasan
lengkung
Keluar dari tikungan
menuju lintasan lurus
Berada di lintasan lurus
vertex biru
Berada di lintasan lurus
vertex kuning
Meniti garis lengkung
selepas vertex kuning
Melewati tikungan terakhir
sampai kembali di vertex merah
Gambar 8. Hasil Pengujaian Studi Kasus 2
8. Kesimpulan
1. Kontrol PID adalah kontrol yang
memanfaatkan umpan balik untuk
memperbaiki kinerja sistem atau sebuah
proses.
2. Kontrol PID menghitung nilai kesalahan
(error) antara nilai acuan (setpoint) dan
nilai keluaran (output) yang terukur oleh
sensor.
3. Kontrol PID meminimalisir nilai
kesalahan (error) dengan cara mengatur
sinyal kontrol masukan (input) yang
diberikan ke dalam sistem.
4. Pada pengujian dalam ruangan dengan
cahaya yang redup robot dapat berjalan
dengan baik pada lintasan yang lurus
dan gagal pada lintasan lengkung.
5. Pada pengujian dalam ruangan dengan
cahaya yang terang robot dapat berjalan
dengan baik pada lintasan yang lurus
maupun pada lintasan lengkung.
Jurnal Ilmiah Mikrotek Vol. 1, No.1 2013
58 | P a g e
Daftar Pustaka
[1] Meystel A. [1991]. Autonomous
Mobile Robot Vehicles with Cognitive
Control, Singapore: World Scientific
Publishing.
[2] Johnson, C.[1993], Process Control
Instrumentation Technology, Chapter
9 Controller Principles, halaman 386,
New Jersey: Prentice Hall.
[3] Takatsu, H., Itoh, T. & Araki,
M.[1998], Future needs for the control
theory in industries: Report and Topics
of the Control Technology Survey in
Japanese Industry, J. Process Control,
8(5-6), 363-374.
[4] M. M'Saad, M. Bouslimani, and M. A.
Latifi. [1993], “PID Adaptive Control
Of Exothermic Stirred Tank Reactors”,
Second IEEE Conference on Control
Applications, Vol.1, pp. 113 – 117,
September.
[5] B. Kumar, and R. Dhiman. [2011],
“Optimization Of Pid Controller For
Liquid Level Tank System Using
Intelligent Echniques”, Canadian
Journal on Electrical and Electronics
Engineering, Vol. 2, No. 11, pp. 531-
535, November.
[6] Hansen, J. [2010], NXC Programmer's
Guide Version 1.2.1 r3, June 8.