Ganto Edisi 167

24
Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret- April 2012 CMYK ISSN: 1412-890X Ide/Desain Cover/Karikatur: Dedi/Faeza/Aai

description

Pintu Tambahan Menuju Kelulusan

Transcript of Ganto Edisi 167

Page 1: Ganto Edisi 167

Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret- April 2012CMYK

ISSN: 1412-890X

Ide/Desain Cover/Karikatur:Dedi/Faeza/Aai

Page 2: Ganto Edisi 167

�Surat Kabar Kampus Universitas Negeri Padang STT No. 519 SKK/DITJEN PPG/STT/1979, International Standard Serial Number (ISSN): 1412-890X, Pelindung:Rektor UNP, Penasehat: Pembantu Rektor III UNP, Penanggung Jawab: Prof. Dr. Ermanto, M. Hum, Dewan Ahli: Sari Fitria, Afdhal Ade H, Priondono, Qalbi Salim, YudhiIrvan Syah, Heri Faisal, Rahma Dania, Arda Sani, Windy Ocse M, Staf Ahli; Konsultasi Psikologi: Dr. Marjohan, M.Pd. Kons, Konsultasi Agama: Dr. Ahmad Kosasih,M.A, Konsultasi Kesehatan: dr. Elsa Yuniarti, dr. Pudia M. Indika, Kritik Cerpen: Mohammad Isa Gautama, M.Si, Kritik Puisi: Zulfadhli, S.S, M.A, Pemimpin Umum:Diana Besni, Pemimpin Redaksi: Dedi Supendra, Pemimpin Usaha: Mardho Tilla, Bendahara Umum: Fitria Ridhaningsih, Kepala Penelitian dan Pengembangan:Dwi Utari Kusuma, Sekretaris: Ismeirita, Redaktur Pelaksana: Dila Monisa, Meri Maryati, Redaktur Berita: Aai Syafitri, Redaktur Tulisan: Ariyanti, RedakturBahasa Sastra dan Budaya: Elvia Mawarni, Redaktur Artistik dan Online: Anshar Firman Haryadi (NA), Layouter: Faeza Rezi S, Fotografer: Jefri Rajif, Reporter:Astuni Rahayu, Azizah Pratiwi, Siti Nurasyiyah, Staf Penelitian dan Pengembangan: Rahmi Jaerman, Sirkulasi dan Percetakan: Hasduni, Kesekretariatan danPerlengkapan: Wezia Prima Zolla, Bagian Iklan: Winda Yevita Dewi, Penerbit: SKK Ganto Universitas Negeri Padang, Alamat: Gedung PKM UNP Ruang G 65Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode pos 25131. Laman web: http://ganto.web.id, Post-el: [email protected], Percetakan:Unit Percetakan PT. Genta Singgalang Press (Isi di luar pertanggungjawaban percetakan), Tarif iklan: Rp1.500,- (permilimeter kolom-hitam putih), Rp3.000,- (permilimeterkolom full colour), 1/4 halaman belakang Rp1.000.000,-(full colour), Iklan Baris Rp1.000,- perbaris. Redaksi menerima tulisan berupa artikel, esei, feature, cerpen, resensibuku, puisi, dan bentuk tulisan kritis lainnya dari sivitas akademika UNP. Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengubah esensinya. Tulisan yang masuk menjadihak redaksi dan yang tidak dimuat akan dikembalikan atau menjadi bahan edisi berikutnya. Setiap tulisan yang dimuat akan diberi imbalan/uang lelah semestinya.

Fajar Saripati

Gantole

2 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Nasib SuratEdaran No. 152/

E/T/2012

+ Pembuka Cerita Menuju UNP 1- Mulakan dengan Bismillah

+ Pro-Kontra Jurnal Ilmiah- Ditelan pahit dibuang jangan

Pokok Padang

+ ISO: Upaya Keras Tingkatkan Kualitas- Susah-susah dahulu, senang-senang kemudian

Tidak Sulit Menulis Artikeluntuk Jurnal

Kebahagian adalah soal bagaimana kita menjadijuara bagi diri kita sendiri, maka jadilah juara bagidirimu sendiri, yakinlah, teruslah melangkah, janganbiarkan dirimu dikalahkan rasa takut dan ragu, sebabsetiap orang adalah juara bagi dirinya sendiri. (HidupBerawal Dari Mimpi karangan Fahd Djibran).

Dunia pendidikan heboh, sebab surat edaran Diktipertanggal 27 Januari 2012 lalu soal kewajiban calonsarjana periode wisuda Agustus 2012 dan seterusnyauntuk menerbitkan karya ilmiah di jurnal Ilmiah.Semua calon sarjana terjerat surat edaran ini, baikstrata satu, strata dua (magister), dan strata tiga(doktor). Akibatnya, muncul pro kontranya. Bagaimanakampus di Sumatera Barat menyikapi hal ini. Apakahmahasiswa setuju dan sudah siap untuk mengikutiperaturan baru? Bagaimana pula dengan kesiapansumber daya manusia yang ada untuk mengarap jurnalilmiah ini? Pembaca dapat mengetahui lebih dalammelalui Laporan Utama Ganto kali ini.

Kemudian, pada Laporan Khusus Ganto mencobamenelusuri tentang beberapa fakultas yangmendapatkan sertifikat International Standards Or-ganization (ISO). Setelah FE dan FT, dua fakultaslainnya di UNP menyusul menerima sertifikat bidangsistem pelayanan dan mutu tersebut. Apa yangmembedakan fakultas ISO dengan fakultas belummendapatkan ISO? Benarkan ISO memberikan yangterbaik kepada warga fakultas? Ataukan ISO hanyasekedar nama saja? Silahkan temukan di LaporanKhusus edisi ini.

Sejumlah infomasi seputar kampus tak luput daripemantauan Ganto, siapakah calon-calon rektor UNPmendatang yang akan mengantikan Prof. DR. Z.Mawardi Effendi. M.Pd. Ada juga, kabar seputartertundanya pembacaan LPJ BEM Periode 2011. Beritaini dapat pembaca temukan di rubrik Teropong.Begitu juga dengan berita-berita acara seputar kampus,bagi pembaca yang tak sempat hadir dapat membacarubrik Inter Ganto. Pembaca juga dapat melihat sisilain dari kampus yang terabaikan pada rubrik fokus.Lalu rasanya tidak lengkap jika membaca Ganto tanpa

membaca artikel-artikel dan rubrik sastra budaya.Di tengah kesibukan menyelesaikan edisi 167,

Ganto mengadakan beberapa agenda diantaranyapelaksanan ujian presentasi anggota magang SKKGanto angkatan ke-17, Minggu (8/4), mengadakanbedah buku Padang di Persimpangan Jalan karyaWalneg yang menghadirkan Prof. Dr. Mestika Zed,Ph.D sebagai narasumber, Selasa (17/4). Masih dalamagenda pemagang anggota baru, Ganto mengadakanPelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PKJTD) sebagaibekal bergabung menjadi kru Ganto nantinya, Sabtu-Minggu (21-22/4). Hadir sebagai pemateri HendraMakmur Ketua AJI Padang, Nasrian WapemredPadang Ekspres, Abdulllah Khasauri kolomnis HarianSinggalang, Arif Rizki cerpenis dan Iggoy El Fitrapewarta foto Antara Sumbar.

Tanpa pembaca apalah artinya kami. Berkat doadan kerja keraslah Ganto edisi 167 akhirnya sampaike tangan pembaca tercinta. Akhir kata, kami tentutidak akan bosan-bosannya mengharapkan kritik dansaran pembaca karena dengan kritik dan saran itulahkoran kampus kita ini dapat menjadi yang terbaik.Selamat membaca. Viva Persma!

Dalam surat edaran Dirjen Pendidikan TinggiKementerian Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27Januari 2012 No. 152/E/T/2012, diungkapkan pada saatini jumlah karya ilmiah dari Perguruan Tinggi Indo-nesia secara total masih rendah dibandingkan Malay-sia. Karya ilmiah Perguruan Tinggi Indonesia hanyasekitar sepertujuh dibandingkan karya ilmiahPerguruan Tinggi Malaysia. Berdasarkan surat edarantersebut, kelulusan mahasiswa mulai Agustus 2012diberlakukan syarat. Penerbitan makalah di jurnaluniversitas untuk program Sarjana, penerbitanmakalah di jurnal ilmiah nasional terakreditasi untukprogram Magister, dan publikasi makalah di majalahInternasional untuk program Doktor.

Menurut beberapa pakar, pada negara-negara majudi bidang Iptek, seperti; Amerika, Jepang, dan Inggris,paper ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasionalmerupakan salah satu ukuran penting untukmengukur kualitas penelitian dan untuk menentukanberapa besar dana penelitian yang akan diberikanpada laboratorium tersebut. Berkaitan dengan itu pula,beberapa hal yang perlu dikembangkan dalamkaitannya dengan dunia penelitian di Indonesia yakni(1) menghidupkan pertemuan ilmiah; (2) mendorongterjadinya sinergi antar laboratorium; (3)mengembangkan jurnal-jurnal ilmiah di tanah air; (4)membuat prioritas penelitian.

Di perguruan tinggi yakni mahasiswa pada tingkatakademi/diploma telah menghasilkan karya ilmiah yangdisebut tugas akhir/laporan akhir. Tugas akhir/laporanakhir adalah laporan tertulis tentang suatu tugas akhir

untuk memenuhi syarat sebagian kelulusan padaakademi/diploma. Untuk tingkat universitas, karyailmiah yang disusun mahasiswa dalam rangkamemperoleh gelar sarjana, magister, dan doktordisebut pula dengan skripsi, tesis, dan disertasi.Berdasarkan substansinya, perbedaan skripsi, tesis,dan disertasi dapat pula dijelaskan sebagai berikut:Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang menguraikansuatu masalah yang didukung oleh data dan faktaempiris objektif, baik berdasarkan penelitian lapanganatau pun studi kepustakaan. Tesis adalah karya tulisilmiah yang mengupas masalah (yang analisisnyalebih mendalam dibandingkan skripsi) didukung olehdata dan fakta empiris objektif, baik berdasarkanpenelitian lapangan atau pun studi kepustakaan.Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengupasmasalah untuk mengemukakan suatu dalilberdasarkan data dan fakta empiris objektif yangsahih dan analisis yang rinci.

Bertolak dari hal di atas, ternyata mahasiswa telahmenulis karya ilmiah. Artinya, mahasiswa dapatmenulis artikel ilmiah yang dipersyaratkan itu darihasil tugas akhir/karya ilmiah tersebut. Artikel ilmiahini adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk dimuatdalam jurnal ilmiah dan lazim ditulis sebanyak 15-20halaman dan terdiri atas empat subbab yaknipendahuluan, metode, pembahasan, dan penutup.Kenapa takut menulis artikel ilmiah? Tugas akhir/karya ilmiah bisa diolah menjadi artikel ilmiah untukjurnal. Jadi, tidak sulit menulis artikel ilmiah itu,bukan? (eto)

Rencana kadang tidak selamanya sesuai kenyataan.Setidaknya itu yang dialami Dirjen Dikti terkait surat edaranNo. 152/E/T/2012 tentang kewajiban mahasiswa S1, S2 dan S3mempublikasikan jurnal ilmiah. Kebijakan ini menuai perhatianhampir seluruh masyarakat akademis. Ada yang setuju,mengharapkan pertimbangan lebih lanjut, namun tak sedikitpula yang menolak keras.

Bagi Dikti dan pihak ‘pro-jurnal ilmiah’, publikasi ini pentinguntuk meningkatkan kemampuan menulis ilmiah kaumakademisi, khususnya mahasiswa. Selain itu, jumlah jurnalilmiah yang hanya sepertujuh dibandingkan negara tetanggajuga menjadi alasan. Berdasarkan data Scimagojr, Journaland Country Rank 2011 Indonesia berada di rangking 65dengan jumlah 12.871 publikasi. Jumlah ini masih kalah jauhdibandingkan negara kecil, Singapura (di posisi 32 dengan108.522 publikasi).

Tetapi, ketergesa-gesaan dalam membelakukan peraturanini dan kurangnya fasilitas pendukung di tingkat perguruantinggi membuat sebagian mahasiswa, dosen, pemerhati maupunpraktisi pendidikan skeptis. Ditakutkan, pemaksaan ketetapanini hanya akan menghasilkan tulisan ilmiah yang apa adanyabahkan terkesan ‘abal-abal’. Belum lagi fenomena plagiarismeyang semakin tumbuh subur dan keberadaannya sudahmenjadi rahasia umum, khususnya dalam pembuatan skripsi.Tidak hanya itu, selain perjokian, kongkalingkong bisnis antaramahasiswa yang akan diwisuda dengan dosen pun kerapterjadi. Apakah ide publikasi ini tidak akan bernasib serupadan semakin menambah ‘dosa’ mahasiswa?

Realitanya, kebijakan ini ditujukan kepada seluruhmahasiswa program sarjana strata satu, magister dan doktoryang akan lulus di PTN dan PTS di Indonesia dan akanberlaku mulai kelulusan setelah Agustus 2012. Sementara,hingga kini sosialisasi mengenai aturan, teknis pembuatandan publikasi juga belum terasa kehadirannya di kampus.Wajar bila hal ini membuat mahasiswa bingung, cemas dantakut tidak bisa wisuda.

Begitulah nasib surat edaran No. 152/E/T/2012 kini sedangterombang-ambing; antara diminati dan dicaci. Dikti puntampaknya mulai melunak. Terbukti dari pengakuan MenteriPendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Senin (27/2) bahwasurat edaran Dikti memang tidak ada kekuatan hukum.Dipertegas pula oleh Ketua Majelis Rektor Perguruan TinggiNegeri (MRPTN) Idrus Paturusi yang mengatakan telahdiperoleh kesepakatan antara MRPTN dan Dirjen Dikti bahwasurat edaran itu hanya berupa dorongan sehingga tidak adasangsi bagi mahasiswa yang tidak menjalankannya(edukasi.kompas.com).

Meskipun banyak kecaman, ada juga beberapa universi-tas yang optimis dan mulai menyosialisasikan aturan ini.Khususnya kampus-kampus ‘kaya’ dan memiliki sarana danprasaran yang memadai, seperti Universitas Indonesia. DiUNP, mulai periode perkuliahan semester lalu, petinggi jurusankimia mulai memberlakukan aturan membuat karya ilmiahbagi calon wisudawan meskipun dengan cara tersendiri.Bagaimana dengan jurusan dan kampus lain? Sebab statusnyasudah turun dari wajib menjadi dianjurkan, sepertinyapelaksanaannya pun akan tergantung pada kebijakan kampusmasing-masing.

PKJTD: SKK Ganto mengadakan foto bersama dengansalah satu pemateri Pelatihan Keterampilan JurnalistikDasar (PKJTD) yang diadakan sebagai salah satu tahapdalam penerimaan anggota baru Kru Ganto, Sabtu-Minggu(21-22/4) di ruangan D82 FIS. f/Jefri.

Page 3: Ganto Edisi 167

SKK Ganto menerima surat pembaca baik berupa keluhan, kritikan, sa-

ran dan permasalahan tentang lingkungan sekitar UNP. Surat pembaca

dapat dikirimkan melalui email: [email protected] atau dapat

diantar ke redaksi SKK Ganto, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Ruang

G65 UNP dengan dilampiri kartu identitas: KTP atau KTM.

Surat Pembaca

Konsistensi Warna LogoUNP

3Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Pengelolaan SKS padaHistoris Nilai

Refleksi

Perlukah PemerintahMenaikan Harga BBM?

Oleh Hasdi Aimon

(Dosen Program Magister Ilmu

EkonomiUNP).

Di beberapa media, seperti: website, buku panduan, dan surat-surat terdapat keberagamaan warna dari bentuk dari lambang(logo) kampus UNP. Sebenarnya bagaimana konsistensi dari logouniveritas kita? Logo mana yang benar yang sesuai denganKetetapan kampus? Mohon informasinya. Terimakasih.

Rifki MaulanaMahasiswa Teknik UNP

Saya adalah mahasiswa TM 2010. Pada semester satu, sayamengambil mata kuliah sebanyak 23 SKS dan mendapatkan IndeksPrestasi 3.61. Namun, ketika saya mencetak historis nilai baru-baru ini, ternyata ada satu mata kuliah yang awalnya berjumlah 3SKS berkurang menjadi 2 SKS. Hal ini berdampak pada penurunanIPK saya. Bagaimana sebenarnya sistem pengelolaan SKS dannilai di dalam historis? Mohon penjelasannya. Terimakasih.

Silvia RahmitaMahasiswa FIS UNP

Bangsa Indonesia sedangmenghadapi masalah yangdilematis secara ekonomi tentangharga Bahan Bakar Minyak(BBM). Namun demikian, Pe-merintah Indonesia telah me-ngambil keputusan yaitu jikarata-rata harga minyak Indone-sia (ICP) naik sebesar 15% dariasumsi yang ditetapkan pe-merintah pada APBN tahun 2012,yaitu sebesar US$ 105 per barelatau sudah melebihi US$ 120,75per barel, maka pemerintah tidakdiberikan batasan untuk me-naikan harga BBM. Jadi, kepu-tusan pemerintah menundakenaikan harga BBM khususnyapremium dan solar pada tanggal01 April 2012 tidak berartibangsa Indonesia telahberhasil keluar dari per-masalahan tersebut, tetapimalah memunculkan masa-lah baru.

Pertama, pada saatpemerintah baru berencanamenaikan harga premiumdan solar, pasar sudahterlebih dahulu meresponmenaikkan harga. Hal inidisebabkan karena prilaku pasardengan adanya rencana kenaikanharga BBM maka mereka tidakmau kehilangan assetnya.Menaikkan harga pasar artinyainflasi sudah terjadi. Denganadanya keputusan tersebut, pasarjustru tidak membatalkankenaikan harga yang sudahmereka lakukan, malahan tetapmenaikan harga karena merekamelihat fenomena harga Pertamaxnaik luar biasa jauh mening-galkan harga Premium dan So-lar. Hal ini berarti bebanmasyarakat semakin besar ataudaya beli masyarakat semakinberkurang.

Kedua, keputusan tersebuttetap membuat kondisi fiskalpemerintah menjadi sangattertekan sehingga APBN Tahun2012 perlu melakukan penghema-tan pembiayaan. Jika hal ini tidakdiakukan, bukan tidak mungkindefisit akan semakin membengkak.Dengan adanya penghematan,apabila pemerintah tidak hati-hatimemilih atau menetapkan apa yangharus dihemat bisa saja terjadi pro-gram-program pembangunan yangsudah direncanakan sebagianmenjadi tidak jalan. Dengandemikian, pertumbuhan ekonomiyang sudah direncanakan padaAPBN Tahun 2012 tentu juga tidakakan tercapai. Secara ekonomi akanmembuat efek berantai akanmeningkatkan kemiskinan, pe-

ngangguran, dan sebagainya.Dengan kondisi yang ditempuh

saat ini, pilihan-pilihan yang perludilakukan pemerintah adalahmemilih untuk mereduksi pem-biayaan program-program yangtidak mempunyai efek multipliermeningkatkan kesejahteraanmasyarakat, seperti; kunjungan keluar negeri (studi banding). Disamping itu, kebocoran negara baikdi tingkat pusat maupun di tingkatdaerah perlu direduksi seminimalmungkin. Hal ini bertujuan agarprogram-program pembangunan

yang sudah dirancang pemerintahmampu mencapai tujuan dansasaran yang sudah ditetapkan,sehingga program-program ter-sebut memiliki efek kesejahteraan(welfare effect) terhadap masya-rakat.

Namun demikian, apabiladalam beberapa bulan ke depanrata-rata harga minyak Indone-sia (ICP) naik mencapai lima belaspersen, maka pemerintah tentuakan menaikan harga BBM danpemerintah tidak ada hambatanlagi untuk tidak menaikannya.Sehubungan dengan itu, mautidak mau suka tidak suka maka“Cost Push Inflation” bakalmenyerang rakyat Indonesiaronde kedua dan akan menjadimusibah bagi rakyat Indonesiasecara ekonomi. Hal ini dikatakandemikian, karena biaya transpor-tasi, biaya produksi, harga-hargainput akan naik kembali,

sehingga himpitan ekonomidalam bentuk penurunan dayabeli semakin hebat akibatnyaterjadi penurunan welfareeffect masyarakat.

Sebenarnya, permasa-lahan itu berawal dari hargaminyak dunia yang terusmerambat naik, produksiBBM domestik tidak mampumemenuhi kebutuhan dalam

negeri, sementara jumlahpengguna kenderaan pribadi

terus meningkat sehinggakebutuhan BBM dalam negerijuga meningkat. Sebelum ini In-donesia sebagai negara pengek-spor BBM. Namun sekarangmenjadi negara pengimpor BBMuntuk memenuhi kebutuhan BBMdalam negeri. Dengan demikian,perlulah rasanya pemerintah In-donesia pada tanggal 01 April 2012yang lalu itu menaikan hargapremium dan solar agar serangankenaikan harga agregat itu tidakterjadi berulang-ulang. Ini perlumenjadi renungan pengambilkebijakan untuk masa yang akandatang.

Awalnya, saya tidak percaya ketika ada teman yang mengatakanbahwa ada oknum pegawai di perpustakaan pusat yang sukamarah-marah. Namun, hal ini ternyata benar setelah sayamengalaminya sendiri. Waktu itu, saya ingin meminjam buku.Saya bertanya kepada pegawai perpustakaan. Tapi, pegawaitersebut malah memarahi saya. Saya jadi bingung, kenapa pegawaitersebut mudah marah. Kadang mahasiswa juga butuh penjelasandari pihak perpustakaan tentang hal yang tidak dimengerti.Akhirnya, saya jadi malas ke perpustakaan karena takut akanmendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan lagi. Mohonpihak UNP mendengar keluhan ini.

OriMahasiswa UNP

Kecewa PelayananPerpustakaan Pusat

Grafis: Faeza

Akhir-akhir ini, saya merasa tidak nyaman lagi jika memarkirkendaraan di lapangan parkiran di FE. Sudah banyak terjadikehilangan di sana. Belum lama ini, teman-teman saya kehilanganhelm di sana. Tidak hanya satu, bahkan dua sekaligus denganmotor yang berbeda. Beberapa hari yang lalu, giliran saya yangkehilangan helm. Ketika saya menanyakan ke Satpam, Satpammenjawab tidak tahu. Saya jadi bingung. Sebenarnya, bagaimanasistem keamanan parkir di FE? Semoga lebih diperketat lagi dansemoga kejadian yang saya alami tidak terjadi pada orang lain.Terima kasih.

Hasanul HakimMahasiswa Akuntansi 2010

Pencuri Helm di Parkiran FE

“Suka tidak suka maka“Cost Push Inflation”

bakal menyerang rakyat

Indonesia ronde kedua

dan akan menjadi

musibah bagi rakyat

Indonesia secara

ekonomi.”

Keadaan lokal gedung hijau FBS dirasa kurang memadai.Lokal-lokal memiliki kipas angin yang sudah di makan usia. Colokanlistrik yang rusak. Hal ini membuat rasa kurang nyaman dalambelajar. Kondisi yang tidak nyaman tak hanya membuatketidaknyamanan belajar, tapi juga menumbuhkan rasa takut,pasalnya beberapa kipas angin tampak nyaris lepas darigantungannya. Mohon ada perbaikan demi kenyamananperkuliahan dan kemajuan UNP yang lebih baik. Terima kasih.

NoviJurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FBS,

TM 2011

Perbaikan Kelas di GedungHijau

Page 4: Ganto Edisi 167

Laporan Utama4 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Alasan Lahirnya SuratEdaran

Tiba-tiba, mahasiswa calon lulusanuniversitas setelah Agustus 2012mesti publikasi artikel ilmiah di

jurnal. Mengapa?

Oleh: Meri Maryati

Pro-Kontra Jurnal Ilmiah

Menurut Statuta UNP, LembagaPenelitian (Lemlit) UNP merupakanunsur pelaksana akademik bidangpenelitian yang bertugas melaksanakanpembinaan dan pengembangan ilmupengetahuan, teknologi, dan seni mela-lui penyelenggaraan kegiatan peneli-tian.

Salah satu perwujudan tugas Lemlityaitu menjadi lembaga yang mempubli-kasikan karya ilmiah dosen danmahasiswa UNP dalam suatu jurnal.Saat ini, ada tiga jenis jurnal yangditerbitkan UNP, yaitu: Jurnal Saintek,Humaniora dan Penelitian Pendidikan.Pada 2011, jumlah karya ilmiah padajurnal Saintek dan Humaniora masing-masing mencapai 15 karya, sementaraPenelitian Pendidikan hanya 10 karya.Dalam 6 bulan terakhir, ada 30 karyayang terkumpul.

Setelah dikumpulkan, karya dikirimke penyunting ahli, yang terdiri atasdoktor atau professor, baik dari UNPmaupun luar UNP (mitra bestari). Ditangan penyunting ahli, karya akandiedit bahasa dan substansi. Setelahpengeditan selesai, karya tersebutkembali dikirim ke Lemlit untuk proseslayout dan selanjutnya dipublikasikanbaik dalam bentuk e-journal maupunhardcopy. Karya yang sudah diterbit-kan akan disebar ke berbagai lembaga,seperti Perpustakaan Daerah, Perpus-takaan Nasional, Dirjen Dikti, dan Lem-baga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Kepala Lemlit, Dr. Alwen Bentri,M.Pd. mengakui jurnal UNP tidakterakreditasi lagi. “Sudah hampir tigatahun jurnal UNP tidak terakreditasi,”ungkapnya, Kamis (29/3). Ia mengakuada banyak faktor yang mempe-ngaruhinya seperti ketidakmampuanUNP untuk mempertahankan skalapenerbitan jurnal. Agar bisaterakreditasi, jurnal harus terbitsebanyak enam kali dalam setahun.

Sehubungan dengan kebijakanmengenai kewajiban publikasi karyailmiah di jurnal, Alwen menilai positif.Ia mengatakan Lemlit akan terusberupaya menggenjot semangatpeneliti, salah satunya denganpemberian reward. Reward diberikankepada peneliti yang jurnalnya layakterbit dan secara kontinyu meneliti.Lemlit juga telah mengeluarkan aturanuntuk melibatkan minimal duamahasiswa dalam penelitian dosendemi meningkatkan kemampuanmeneliti mahasiswa. “Ada dalam bukuPanduan Penelitian Dosen PemulaUNP,” ungkapnya. Lemlit jugaberencana untuk memberi pelatihankepada mahasiswa tentang pembuatankarya yang akan dimuat di jurnal.

AkreditasiJurnal di UNP

Beberapa bulan belakangan, PerguruanTinggi (PT) di Indonesia gempar oleh suratedaran Direktorat Jenderal PendidikanTinggi (Dirjen Dikti) tertanggal 27 Januari2012. Dalam surat edaran tersebutdinyatakan lulusan PT harus membuat artikelilmiah yang diterbitkan di jurnal sebagaisalah satu syarat wisuda. Bagi lulusan pro-gram sarjana harus menghasilkan artikelyang terbit pada jurnal ilmiah tingkat uni-versitas. Sedangkan bagi lulusan magisterharus telah menghasilkan artikel yang terbitpada jurnal ilmiah nasional terakreditasiDikti. Selanjutnya bagi lulusan programdoktor harus telah menghasilkan artikel yangterbit pada jurnal internasional. Ide inimengemuka lantaran ingin merubah budayaakademik di Indonesia dari bahasa tuturmenjadi bahasa tulis. “Kunci sukses sarjana,magister, dan doktor itu adalah di karyailmiah. Itu bukti yang abadi.” Ungkap DirjenDikti Djoko Sentoso (kampus.okezone.com.(12/02).

Namun bagi sebagian kalangan, alasanlahirnya ‘wajib karya ilmiah’ tidak hanyaitu. Seperti yang diungkapkan KepalaLembaga Penelitian (Lemlit) UniversitasNegeri Padang, Dr. Alwen Bentri, M.Pd. Iamenilai tujuan utama kebijakan tersebutuntuk mencegah plagiat sebab artikel yangsudah dimuat di jurnal mudah untuk dilacakkeasliannya. Hampir senada, Dosen Kimia,Dr. Mawardi juga berpendapat publikasiartikel di jurnal ini karena tindakan plagiatsivitas akademik yang sudha mengkhawatir-kan. Hal ini pula yang menyebabkan lahirnyaPermendiknas RI No. 17 Tahun 2010 tentangPencegahan dan Penanggulangan Plagiat diPerguruan Tinggi, Kebijakan Unggah KaryaIlmiah dan Jurnal (No.2050/E/T/2011),Kebijakan Layanan Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen (No.24/E/T/2012)dan Publikasi Karya Ilmiah (No.152/E/T/2012).

Dalam surat edaran Dikti tentangKebijakan Unggah Karya Ilmiah dan Jurnaldijelaskan beberapa butir peraturan. Dirjen

Dikti tidak akan melakukan penilaian karyailmiah yang dipublikasikan di suatu jurnaljika artikel dan identitas jurnal yangbersangkutan tidak bisa ditelusuri secaraonline. Kemudian, PT dan pengelola jurnalwajib mengunggah karya ilmiah mahasiswadan dosen pada Portal Garuda, PortalPerguruan Tinggi, portal jurnal yangbersangkutan atau portal lainnya.

Bila demikian, hal ini dapat meminimalisirplagiarisme yang dicemaskan sebagian or-ang. Selain itu, kebijakan ini dapatmeminimalisir terjadi penumpukan skripsimahasiswa di perpustakaan dan tidakdimanfaatkan. Seperti yang diungkapkanWakil Rektor I Universitas Bung Hatta (UBH)Dr. Ir. Eko Alvares. Z, MSA,. Ia mengatakanjikalau kebijakan mengenai jurnal tersebutberjalan lancar maka semua karya mahasiswaakan diketahui oleh masyarakat banyak.Ditambah lagi, proses pembuatan skripsi ataukarya ilmiah tidak hanya tertutup antarapenulis dengan pembimbing saja.“Mengingat, peneliti luar dalam hal ini mitrabestari juga ikut mengedit,” ungkapnya,Kamis (19/4).

Selanjutnya, manfaat yang tidak kalahpenting dari kebijakan jurnal ilmiah iniadalah sebagai head hunter job bagi suatuperusahaan. Maksudnya, perusahaan denganmudah melacak identitas pelamar pekerjaan.“Tinggal searching nama pelamar di googlemaka akan terlihat hasil karya pelamar yangbersangkutan,” jelasnya. Hal itu tentu menjadinilai tambah bagi mahasiswa yang nantinyaakan mencari kerja.

Tak hanya itu, masih ada manfaat laindari kebijakan jurnal ilmiah tersebut sepertiyang dikatakan Rektor Universitas Andalas,Dr. Weri Darta Taifur, SE. MA. Menurutnya,adanya kebijakan itu akan membuatmahasiswa menjadi lebih serius dalammelaksanakan tugas akhirnya. “Begitu jugadengan dosen pembimbing, juga akan lebihserius dalam membimbing mahasiswa,”tegasnya. Akhirnya, konsistensi daripelaksanaan peraturan ini akan berdampakpada kualitas belajar mengajar yang jugaakan semakin meningkat.

Meri/DediLaporan: Winda,Via,Ibes,Fitri

Keterangan:

a. Metadata adalahinformasi tentang penulisb. File pelengkap sepertiinstrument penelitian,data penelitian dan lain-lain. File pelengkaptersebut diunggah dalamberbagai format dandisediakan ke pembacadalam format aslinya.

Sumber : Surat edaran tentang Panduan Pengelolaan JurnalTerbitan Berkala Ilmiah Elektronik (No. 212/E/T/2012).

Bukan tanpa alasan Dirjen Diktimengeluarkan kebijakan mengenai jurnalilmiah sebagai salah satu syarat wisuda.Pasalnya, jumlah jurnal ilmiah di Indone-sia hanya sepertujuh dari jumlah jurnalnegara tetangga, Malaysia. Semenjakaturan itu dikeluarkan muncul pro dankontra dari berbagai pihak.

“Untuk skripsi saja sudah kewalahanapalagi ditambah jurnal,” keluh Reza,mahasiswa Ekonomi TM 2008, Rabu (5/4). Ia menjelaskan jikalau jurnal ilmiahtetap diterapkan maka akan memberat-kan mahasiswa yang juga mengerjakan

Menjadikan jurnal ilmiah seba-gai salah satu syarat wisuda

bukanlah pekara yang mudah.Ada pihak yang skeptis namun

ada juga yang optimis.

skripsi. Apalagi saat ini ia mengaku, satudosen membimbing sekitar 20 mahasiswadan susah bertemu dosen. Selain itu,kurangnya ketegasan dari fakultas tentangpemberlakuan kebijakan ini membuatnyasemakin ragu.”Hanya kertas-kertas yangditempel di fakultas yang memberitakanwacana tersebut,” ungkapnya.

Aria Rahayu, mahasiswa Jurusan PsikologiTM 2008 juga pendapat serupa. “Sayakurang setuju dengan aturan tersebut,”jelasnya, Senin (5/3). Sebab Ia belummempunyai pengetahuan yang cukuptentang bagaimana cara membuat artikelilmiah dan hal-hal teknis lainnya. Lagi-lagi,sosialisasi menjadi penyebab utamakebingungan mahasiswa.

Tidak hanya mahasiswa, beberapa dosenpun mengungkapkan ketidaksetujuannyaterhadap kebijakan ini. Ardoni Yonas, dosenIlmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipansalah satunya. “Tulisan dosen saja sangat

minim yang bisa dimuat, apalagi mahasiswa”,ujarnya, Kamis (29/3). Ia turut berkomentarmengenai jumlah jurnal ilmiah yang lebihsedikit jika dibandingkan dengan Malaysia.“Wajar saja, karena sistem belajar kitaberbeda.” Lebih lanjut ia menjelaskankebijakan tersebut boleh saja diterapkannamun bukan sekarang. Jikalau salah satutujuan pembuatan jurnal untuk membiasakanmenulis bagi mahasiswa maka sebaiknyaberawal dari setiap mata kuliah diwajibkanmembuat tugas akhir berupa makalah.

Namun, di balik kesangsian sejumlahpihak, masih ada sejumlah sivitas akademikyang optimis. “Saya setuju dengan kebijakantersebut,” ujar Ciptro, mahasiswa JurusanPendidikan Luar Sekolah TM 2009, Jumat(6/4). Hal ini dikarenakan jurnal ilmiah akanmerangsang mahasiswa untuk lebih aktifmenulis dan melakukan penelitian.Meskipun begitu, ia berharap pelaksanaan-nya haruslah bertahap mengingat banyak

hal yang perlu dipersiapkan.Pendapat yang sama juga dilontarkan

dosen Jurusan Kimia, Dr. Mawardi, M. Pd.Sebelum mengemukakan pendapat setujuatau tidak setuju, pertama yang harus dicer-mati adalah apa faktor yang melatarbelakangikebijakan itu dan harapan besar yangterkandung di dalamnya. Ia menilai persoalanpro-kontra yang muncul merupakan gesekanantara keinginan untuk meningkatkankualifikasi perguruan tinggi (PT) di Indone-sia sekaligus mutu lulusannya yangdisanding-kan dengan masalah seberapajauh kesiapan PT untuk melaksanakankebijakan tersebut. Terakhir, ia menjelaskankeharusan publikasi karya ilmiah di JurnalIlmiah untuk lulusan program sarjana perludisambut dengan pikiran terbuka. Ketikakita sudah menyamakan pemikiran makadapat dicarikan “formula” yang bijak agarkeharusan mempulikasikan karya ilmiah itumenjadi kebutuhan bukan karena paksaan.

Proses Pengusulan Artikel

Page 5: Ganto Edisi 167

Jurnal Ilmiah Tersendatdi Berbagai Kampus

Laporan Utama 5Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Lain kampus, lain kendala. Lainkampus, lain strategi.

Kebijakan Baru, Masalah BaruDosen Kimia UNP Dr. Mawardi, M.Si

Membuat sistem baru untuk me-ningkatkan kualitas mahasiswa secarakhusus dan kualitas Perguruan Tinggisecara umum bukanlah pekara yangmudah. Analisis dan kajian mendalamadalah suatu keharusan jika tidak inginkebijakan yang baru diambil terkesan asal-asalan. Bagaimana sebenarnya kebijakantentang publikasi karya ilmiah ini?Bagaimana pula sikap universitasseharusnya? Simak hasilwawancara ReporterGanto Meri Maryatidengan DosenJurusan Kimia,Dr. Mawardi,M.Si, Senin (16/4).

Apa saja upaya yang bisa dilakukan Diktiagar kebijakan tentang jurnal ilmiah bisaterealisasi?

Secara umum, Dirjen Dikti telahmenerbitkan Permendiknas RI No. 22 Tahun2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah yangdiikuti dengan surat edaran tentang PanduanPengelolaan Jurnal Terbitan Berkala IlmiahElektronik (No. 212/E/T/2012). Upaya-upayalain yang harus dilakukan tentunyamelakukan sosialisasi, mewadahi masukandari pihak-pihak terkait yang menyuarakankondisi nyata di lapangan. Termasukkemungkinan adanya ketidaksiapan secarakejiwaan dari pihak terkait. Hal inidikarenakan merubah “pola” yang selamaini telah terbentuk bukanlah hal mudah.

Apa saja dampak positif dan negatif darikebijakan tersebut baik bagi mahasiswa

maupun pihak kampus sendiri?Sebagaimana dikemu-kakan Ketua Majelis

Rektor PTN, IdrusPaturisi, kebi-

jakan tersebutmerupakan

u s a h au n t u k

membangun kesadaran menulis. Demitercapainya tujuan tersebut, dilakukan usahadengan mendorong mahasiswa membuatmakalah dan memasukkannya ke jurnalilmiah. Secara lebih luas tentu sebagai usahauntuk meningkatkan kualitas lulusanPerguruan Tinggi (PT) dan memenuhikomitmen untuk membangun bangsa yangberkarakter. Sedangkan efek samping yangtimbul dari aturan baru tersebut, munculnyakekhawatiran tentang kesiapan pembimbingmemfasilitasi mahasiswa bimbingannya.Selain itu, kapasitas atau daya tampungjurnal ilmiah yang terbatas dan kemungkinanakan lahirnya jurnal ilmiah tidak bermu-tu.Terakhir, tidak tertutup kemungkinanmunculnya pertanyaan seberapa efektifmenulis publikasi karya ilmiah dalammenghasilkan lulusan PT yang berkualitas.

Apakah pihak kampus sudah siapmenjalankan kebijakan tersebut?

Saya yakin, kebijakan ini diambil setelahmelalui kajian mendalam dan melibatkanpihak-pihak yang bertanggung jawab diPerguruan Tinggi (PT). Selanjutnya, sejauhmana pihak-pihak pengambil kebijakan diPT telah menyosialisasikan dan “memper-siapkan” setiap komponen terkait sehinggakebijakan ini diterima sebagai kebutuhan

bersama. Hal ini dikarenakan publikasiilmiah seorang mahasiswa pasti melibatkandosen pembimbing. Dengan adanyapublikasi ilmiah merupakan kebutuhanbagi seorang dosen dan institusi tempatsi dosen bernaung, Para dosen akanmemerlukannya minimal untuk keperluanpengisian Beban Kerja Dosen (BKD),kenaikan pangkat dan akreditasi programstudi. Dengan demikin, kesiapanperguruan tinggi dalam menjalankankebijakan tersebut merupakan sesuatukeharusan. Dalam artian, hal tersebutmenjadi tanggung jawab semua pihakterkait, tidak hanya mahasiswa.

Bagaimana seharusnya UNP dalammenyikapi kebijakan tersebut?

Pada dasarnya kebijakan Dirjen Diktisejalan dengan apa yang menjadi visidan misi Universitas Negeri Padang (UNP).Hal tersebut tertuang dalam katapengantar Panduan Akademik. Disanadijelaskan harapan proses pendidikan diUNP akan lebih akuntabel terhadappublik, efisien dalam proses, dan relevandengan kebutuhan masyarakat. Dengandemikian sudah menjadi keharusan UNPmendukung kebijakan Dirjen Diktitersebut.

Di Universitas Negeri Padang, kewajibanpublikasi di jurnal ilmiah membuat mahasiswabingung. Selain belum ada kejelasan dansosialisasi mengenai hal ini, waktu yangsemakin kasip menimbulkan kekhawatiranbagi mahasiswa yang akan diwisuda Oktobertahun ini. Seperti yang diungkapkan Husna,mahasiswa Jurusan Seni Rupa TM 2008, iadan kebanyakan teman-temannya belummempunyai cukup pengetahuan mengenaicara membuat artikel yang akan dipubli-kasikan di jurnal. “Sebagai mahasiswa tahunakhir, tentu saja saya khawatir denganwisuda saya,” ujarnya, Senin (5/3).

Kekhawatiran seperti ini wajar menurutKepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan(LPMP), Prof. Dr.Jamaris Jamma, M.Pd. Halini dikarenakan pembuatan artikel ilmiahyang nantinya dipublikasikan di jurnalmembutuhkan usaha yang tidak sedikit.“Mungkin karena belum terbiasa makanyaada kekhawatiran terlambat untukmenyelesaikan studi,” ungkapnya, Rabu (11/4). Ia menjelaskan penyebab kekhawatiranmahasiswa, seperti minat baca dan menulismahasiswa yang masih rendah. Ditambahlagi kurangnya sumber bacaan yang akandijadikan referensi dalam penulisan artikelilmiah.

Oleh sebab itu, ia berharap pihak kampusserius menanggapi hal tersebut denganmenyediakan sarana dan prasarana yangmendukung. Pihak kampus juga harusmenciptakan suasana akademik yangberbudaya menulis, seperti mengadakanpelatihan-pelatihan penulisan artikel ilmiahsecara rutin.

Menurut Jamaris, jika ada kampus yangbelum siap, mau tidak mau mereka harusmempersiapkan diri dan menjalankan

kebijakan tersebut. “Hanya masalahwaktu,” katanya. Sebab sudahmerupakan salah satu fungsi per-guruan tinggi dalam Tridharma untukmelakukan penelitian.

Beda lagi dengan Dosen JurusanKimia, Dr. Mawardi, M.Si. Iaberpendapat, sebenarnya kendalauntuk menerbitkan jurnal relatif tidakada sebab pemerintah dalam hal inidiwakili Kementrian PendidikanNasional telah menerbitkan Permen-diknas RI No. 22 Tahun 2011 tentangTerbitan Berkala Ilmiah. Hal tersebutdiikuti dengan surat edaran tentangPanduan Pengelolaan Jurnal TerbitanBerkala Ilmiah Elektronik (No. 212/E/T/2012). Justru sistem pengelolaannyayang sering menjadi kendala. “Kitamemiliki keterbatasan karya ilmiahyang memenuhi standar,” katanya,Senin (16/4). Selain itu, juga memilikiketerbatasan mitra bestari. Akibatnya,pengelola kesulitan dalam memper-tahankan kesinambungan terbit suatujurnal. Lantas, berujung padakesulitan untuk lulus dalam akreditasi.

Namun ada satu kendala, menurutMawardi sangat penting, yaitu sikapdan ketidaksiapan secara kejiwaan.Untuk mahasiswa jenjang strata satumisalnya, permasalahan mulai timbul saatproses pembimbingan mahasiswa yang tidakberjalan sebagaimana mestinya. Padahal halitu tidak perlu dicemaskan mengingat sudahada aturannya dalam Peraturan Akademikdan Panduan Tugas Akhir Universitas NegeriPadang TA 2011/2012 Pasal 5 ayat 5 dan 7.Dalam pasal itu dijelaskan bahwa menye-lenggarakan kegiatan penelitian, melakukanpembimbingan dan pelatihan mahasiswadalam bentuk bimbingan seminar, tugasakhir dan skripsi merupakan tugas pokokdosen.

Kendala lain, minimnya wadah untukmenerbitkan jurnal. Hal ini disampaikanPembantu Dekan II FIS UNP, Drs. Suryanef,M.Si. Dulu UNP pernah memiliki jurnaluntuk menerbitkan karya ilmiah. Ada tiga

Lembaga Penelitian: Lembaga Penelitian yang dimiliki oleh Universitas Negeri Padang sebagai wadahilmiah dapat menunjang terlaksananya kebijakan publikasi karya ilmiah bagi mahasiswa, Kamis (3/5). f/Jefri.

jenis jurnal yang dimiliki UNP, yaitu: Saintek,Humaniora, dan Penelitian Pendidikan.“Namun hanya sampai tahun 2002 saja,setelah itu tidak tahu lagi bagaimanaperkembangannya,” ungkapnya, Kamis (5/4).

Hal yang tidak jauh berbeda juga dialamioleh Perguruan Tinggi Swasta, UniversitasBung Hatta (UBH). Pihak UBH mengakutelah memiliki jurnal. Namun hanya sebagianjurnal yang memiliki International StandarSerial Number (ISSN) sedangkan yang lainbelum. “Yang penting bukan akreditasinyatetapi bagaimana karya-karya ilmiah itu bisadipublikasi,” ujar Wakil Rektor I, Dr. Ir.Eko Alvares. Z, MSA, Kamis (19/4).

Eko mengatakan walaupun secara umumUBH belum melakukan persiapan namunhal ini sudah dibicarakan oleh pihak kampus.

“Kami sedang menunggu petunjukpelaksanaan dari Dikti,” ungkapnya. Jikalaupetunjuk pelaksanaanya sudah ada makaUBH akan melakukan sosialisasi menyeluruh.Ia menambahkan, dalam waktu dekat akanmelaksanakan kuliah umum mengenaijurnal ilmiah ini.

Sehubungan dengan upaya yangdilakukan PTS dalam menyikapi kebijakanDikti tersebut, Kepala Koordinasi PerguruanTinggi Swasta (Kopertis), Prof. Dr.Damsar,M.A angkat bicara. Ia menjelaskanbahwa saat ini PTS lebih memfokuskan dirikepada proses belajar mengajar. “Sepertiupaya dalam meningkatkan mutu dosen,”ungkapnya, Selasa (10/4).

Meri/DediLaporan: Azizah,Duni,Ibes,Fitri

Oleh: Meri Maryati

Page 6: Ganto Edisi 167

Artikel

Kontroversi; Wajib Publikasi IlmiahBagi S1/S2/S3

Laporan Utama6 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Oleh Dadan Suryana

(Dosen PGPAUD FIP UNP)

Apa Kata Mereka

Sisi Positif untuk Mahasiswa

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,Muhammad Nuh menyatakan pihaknya kinitengah melakukan sosialisasi kebijakan barutentang publikasi jurnal ilmiah sebagai syaratkelulusan. Kebijakan baru tersebut harusdijalankan dengan maksud untuk menum-buhkan budaya akademik supaya parasarjana yang kuliah empat tahun memilikikemampuan menulis karya ilmiah. Apalagipara Magister dan Doktor selayaknyamemiliki kemampuan menulis karya ilmiahyang berkualitas. Jika dibandingkan denganlulusan perguruan tinggi di luar negeri,kemampuan menulis karya ilmiah lulusanperguruan tinggi di Indonesia memangmasih rendah. Dirjen Dikti membandingkandengan Malaysia hanya sepertujuhnya saja.Apalagi dibandingkan dengan negara-negaramaju, mungkin akan lebih jauh lagiketertinggalannya.

Kebijakan pemerintah melaluiMenteri Pendidikan dan Kebudayaan sangatbaik untuk meningkatkan kualitaskemampuan lulusan perguruan tinggi diIndonesia. Hal itu relevan dengan enam tahapdomain kognitif yang seharusnya dimilikioleh mahasiswa, yaitu knowledge (pengeta-huan), application (aplikasi), analysis (analisis),synthesis (sintesis), dan evaluation (evaluasi).Namun, kualitas pendidikan di Indonesiabelum sepenuhnya mencapai standar di atas.Di perguruan tinggi misalnya, kegiatanperkuliahan yang bersifat aplikatif, analitis,sistesis dan evaluasi masih kurang. Bahkanmata kuliah yang aplikatif pun disampaikandengan ceramah dan menyampaikan teori-teori yang harus dihafal. Atas dasar tersebut,orientasi mahasiswa sangat terfokus padaindeks prestasi kumulatif, namun mengabai-kan kompetensi sesungguhnya. Mahasiswaseharusnya memiliki dua kompetensi.Pertama, kompetensi bidang kajian ilmumasing-masing, kedua memiliki kompetensiholistik, seperti; mandiri, mampu berkomuni-kasi, memiliki jejaring (networking) yangluas, mampu mengambil keputusan, pekaterhadap perubahan dan perkembanganyang terjadi di dunia luar.

Menyikapi Surat Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012 tentang wajib publikasi jurnal ilmiah

bagi lulusan S1/S2/S3 menimbulkan masalahtersendiri bagi para mahasiswa. Walaupuntujuan surat edaran tersebut sangat baikuntuk dilaksanakan sebagai upayameningkatkan kompetensi bidang kajianilmu, kompetensi holistik, dan menghin-darkan plagiarism, namun tetap sajamemunculkan perdebatan dikalanganakademisi baik mahasiswa, dosen, pejabatditingkat jurusan, fakultas, sampai tingkatrektorat. Apa yang diperdebatkan? Salahsatunya adalah kualitas pendidikan di In-donesia mulai dari tingkat sekolah dasarsampai ke perguruan tinggi belum baikkarena memiliki masalah yang sangatkompleks seperti standar kurikulum, budayamembaca, sarana dan prasarana, kualitassumber daya guru, kesejahteraan dan lainsebagainya. Semua itu berdampak kepadakurangnya kemampuan menulis bagi parapelajar dan mahasiswa di Indonesia.

Menurut Ketua Asosiasi PerguruanTinggi Swasta Indonesia (APTISI), Prof. Dr.Edi Suandi Hamid dalam Republika edisiRabu, 29 Februari 2012menyatakan surat DirjenDikti dipandang sebagaibentuk kepanikan peme-rintah dalam menyikapikualitas pendidikan di In-donesia. Menjadikan Ma-laysia sebagai bahanperbandingan akan me-rendahkan martabat danharga diri bangsa Indone-sia. Sebagai bentuk ketergesa-gesaan dan ketidakrasionalanterbukti dengan memberikanbatas berlaku mulai dari lulusanAgustus 2012. APTISI menolakkeharusan publikasi ilmiah tersebut.Masa berlaku kebijakan yang akandimulai bulan Agustus 2012 adalahwaktu yang sangat tidak masuk akal untukmelaksanakan kebijakan tersebut. Bagaimanakualitas jurnal yang akan dimuat jika sebuahperguruan tinggi meluluskan sarjana dalamperiode Agustus-Desember jumlahnyaratusan atau bahkan ribuan sarjana. Bisadibayangkan jurnal yang secara dadakandibuat pada semester kedua tahun 2012,akan muncul jurnal yang tidak berkualitasbahkan asal-asalan.

Begitu juga lulusan S2 yang harusmelakukan publikasi ilmiah pada jurnalterakreditasi. Sebagai gambaran, jurnalpendidikan yang terakreditasi di Indonesiahanya satu untuk seluruh Indonesia yaitu

LP3 (Lembaga Pengembangan Pendidikandan Pemmbelajaran) di Universitas NegeriMalang dengan ketentuan terbit jurnal dalamsatu semester 1 kali. Dalam satu tahun, jurnaltersebut hanya dua kali terbit. Padahal yangantri untuk dimuat artikel tidak hanya paracalon magister, tapi dosen-dosen perguruantinggi pendidikan baik negeri maupunswasta yang jumlahnya ribuan bahkanmungkin jutaan. Dapat dibayangkan berapalama mereka harus antri untuk artikelnyadimuat.

Tidak jauh beda, lulusan S3 yang harusmelakukan publikasi ilmiah pada jurnalinternasional, terkendala dengan kemam-puan bahasa Inggris. Lagipula, tidak mudahuntuk mendapatkan jurnal internasional.Sudah pasti usaha mereka akan memerlu-kan waktu yang cukup lama. Kebijakantersebut tidak saja akan memunculkan jurnal-jurnal yang dipertanyakan kualitasnya, tapijuga akan menjadi penghambat kelulusanbaik sarjana, master, maupun doktor.Lembaga perlindungan konsumen Indone-sia mengeluhkan tentang kebijakan tersebutkarena akan membebani bahkan merugikanpara pengguna jasa perguruan tinggi, yaitu

orang tua dikarenakan mahasiswa akantertunda kelulusannya sehingga merekaharus tetap membayar uang SPP danmembiayai anaknya untuk living cost.

Untuk membuat sebuah jurnal yangsesuai standar Dikti harus memiliki beberapapersyaratan yang sangat ketat seperti terbitberkala, mendapatkan ISSN, mempunyai im-age positif sehingga mengundang banyakpeminat untuk memasukkan artikelnya dariberbagai kalangan bukan hanya kalanganintern perguruan tinggi, dan harus memilikitim reviewer sesuai dengan bidangkeahliannya. Jurnal ilmiah hakikatnyaberakar dari tercapainya satu level tertentudalam pendidikan. Bukan cuma pendidikandi kelas, tapi juga di laboratorium, latihanindustri/magang, proyek-proyek ilmiah, semi-nar, diskusi, dan lain-lain.

Sistem pendidikan di Indonesia belumcukup kondusif menjaga tercapainya levelini. Jika kebijakan publikasi ilmiah sebagai

syarat kelulusan sarjana, master, dandoktor ini jadi diluluskan yang

akan terjadi justru mening-katnya budaya plagiarisme(yang kebetulan sudah parah).Hal ini hanya akan memper-malukan Indonesia lebih jauhlagi (yang sudah terkenalsebagai negara jual beli skripsi,

tesis dan disertasi). Memangbetul ada mahasiswa S1 di luar

negeri atau didalam negeri yangdiwajibkan menulis jurnal. Tapi

mereka itu biasanya bekerjasamadengan dosen. Jadinya 1 artikel ada3-4 penulis. Bahkan mahasiswa S2

atau S3 saja masih bekerjasamadengan dosennya. Pertanyaannya

adalah apakah mungkin mahasiswa S1bisa seorang diri menulis artikel ilmiah?

Kesimpulannya adalah ketetapan ini tetapdiberlakukan, tapi tidak untuk dilaksanakanper Agustus 2012 dan bukan sebagai syaratkelulusan. Perbaiki kualitas pengajaran mulaitingkat pendidikan paling rendah sampaiperguruan tinggi dengan kegiatanpembelajaran yang mengembangkanpengetahuan, aplikatif, analitik, sintesis danevaluatif. Melatih mahasiswa pada masakuliah untuk menulis artikel di jurnal ilmiahsehingga mahasiswa tidak terganggukelulusannya. Perbanyak dana yangdikeluarkan oleh kementrian pendidikan dankebudayaan untuk penelitian sehinggamemicu gairah penelitian bagi kalanganakademisi baik mahasiswa, maupun dosen.

Grafis: Faeza

“Saya sangat mendukungdengan surat edaran (SE)

Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012 tanggal 27 Januari2012. Alasannya, SE terse-but dapat memicu selu-ruh civitas akademiklebih kreatif dan pro-duktif dalam meng-hasilkan karya ilmiah,selain juga mengura-ngi praktik plagiaris-me. Sehingga kitadapat melihat manamahasiswa yangbetul-betul seriusmengerjakan tugasakhirnya”.

Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNP,

Drs. Akmam, M.Si

“Dengan adanya jurnalkita tahu siapa pemilk karyaitu yang sebenarnya, danjuga bisa dijadikan refe-rensi yang sah karena telahdiakui. Sebelumnya kitamencari referensi jurnal diinternet tidak jelas siapapengarangnya,entahitu betul karya sendiriatau tidak. Jurnalisinya lebih padatmempermudah or-ang untuk mem-bacanya”.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris

TM 2008, Sadam Husein

“Ada setujunya dan adapula gak setujunya. Sebe-narnya dengan adanyajurnal akan meningkatkankualitas mahasiswanya.Selain itu akan membuatmahasiswa itu sendirimenjadi bangga karenajurnal tersebut dimuatdi media dan akansemakin banyak lagikarya ilmiah yangdiakui. Tidak setuju-nya karena wisudabisa jadi tertundakarena tugas menjadibertambah selainskripsi”.

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara

TM 2011, Fazia Primadola Ardi

Page 7: Ganto Edisi 167

Prof. Dr. Prayitno, MSc. Ed,

Laporan Utama 7Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Sejumlah Pihak MulaiBergerak

Meskipun aturan yangdikeluarkan Dirjen Dikti berubah

status dari diwajibkan menjadidianjurkan. Namun, beberapa

kalangan sudah mulai bergerakuntuk melaksanakan anjuran

Dikti tersebut.

Ciptakan Budaya Ilmiah Melalui Jurnal Ilmiah

Oleh: Meri Maryati

Belakangan, setelah mendapat kritik dariberbagai pihak yang tidak setuju dengankebijakan ini, Dikti mulai menurunkan sta-tus surat edaran ini dari wajib menjadidianjurkan. Dalam sebuah media online,Menteri Pendidikan dan KebudayaanMuhammad Nuh mengatakan surat edaranDikti memang tidak ada kekuatan hukum.Dipertegas pula oleh Ketua Majelis RektorPerguruan Tinggi Negeri (MRPTN) IdrusPaturusi yang mengatakan telah diperolehkesepakatan antara MRPTN dan Dirjen Diktibahwa surat edaran itu hanya berupadorongan sehingga tidak ada sangsi bagimahasiswa yang tidak menjalankannya(edukasi.kompas.com).

Meski begitu, jurusan Kimia UniversitasNegeri Padang (UNP) sudah mulaimenyosialisasikan dan menerapkan aturanini kepada mahasiswa walaupun dengan carayang sedikit berbeda dengan arahan yangdibuat Dikti. Di Jurusan Kimia UNP, selainmenyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir,mahasiswa strata satu juga diwajibkan untukmembuat poster dan artikel ilmiah. Postermenggambarkan secara ringkas isi dariskripsi yang dibuat. Biasanya berupa bagan-bagan dari penelitian yang dilakukan. Posterdibuat dalam selembar kertas yang cukupbesar dan kemudian ditempelkan di

laboratorium kimia. Sedangkan, artikel ilmiahmerupakan intisari dari skripsi yang dibuat.Biasanya terdiri dari lima belas hingga duapuluh halaman.

Aturan seperti ini sudah berlaku sejaksemester lalu dan akan terus diterapkanhingga seterusnya. Salah satu hal yangmembuat aturan ini berbeda dengan kebi-jakan Dikti adalah artikel yang dibuat maha-siswa masih berupa hardcopy dan belumdipublikasikan melalui jurnal. “Sejauh ini,artikel dikumpukan kepada Ketua Prodi danmenjadi arsip prodi,” ujar Dra. Andromeda,M.Si., Ketua Jurusan Kimia, Sabtu (21/4).

Ia juga mendukung perihal kebijakanyang dikeluarkan Direktorat PendidikanTinggi tersebut mengingat banyak dampak

positif yang ditimbulkannya. Salah satunyadapat meminimalisir tindakan plagiat. An-dromeda menyayangkan ada sebagianmahasiswa yang ketahuan berlaku curang.“Copadit. Copy, paste, edit,” jelasnya.Plagiarisme tidak akan terjadi jikalau artikelilmiah tersebut sudah dipublikasi karenaakan cepat diketahui prilaku plagiatnya. Takhanya itu, jurnal ilmiah juga bisa memi-nimalisir penumpukan skripsi di perpusta-kaan yang akhirnya menjadi sampah ilmiah.Alasan lain yang tidak kalah penting menurutAndromeda adalah biaya pembuatannya yangjauh lebih murah daripada skripsi.

Ia menambahkan pembuatan artikelilmiah yang nantinya diharapkan bisadipublikasi di jurnal tersebut sejalan dengan

pembuatan skripsi. Maksudnya, mahasiswaselain diberi arahan dalam pembuatan skripsijuga dibimbing untuk membuat artikel ilmiah.Untuk menambah pemahaman mahasiswajuga dibantu dengan buku petunjukpembuatan artikel yang telah dibagikan.

Tidak hanya jurusan Kimia UNP, upayauntuk mengusahakan agar mahasiswamampu menulis artikel ilmiah danterpublikasi di jurnal ilmiah juga dilakukanoleh sebuah Event Organizer (EO) di KotaPadang, yaitu EO Lentera. PenggerakLentera terdiri dari mahasiswa UNP danUnand. Untuk mendukung kebijakan baruini, mereka mengangkatkan sebuah kegiatanberupa Seminar Nasional Jurnal IlmiahBerbasis Pelatihan yang diadakan pada 5Mei lalu di Unand.

Dalam seminar tersebut dihadirkan GuruBesar dan Pimpinan Dewan Redaksi JurnalAntropologi Prof. Dr. Nusyirwan Effendi danDosen Sastra Unand yang juga mantan KetuaForum Lingkar Pena Sumatera Barat RonidinSS, M.A. Pemateri yang dihadirkanmerupakan orang-orang yang telahmempublikasi karya ilmiahnya di jurnalterakreditasi nasional.

Elsa selaku kru Lentera mengatakankegiatan ini diangkat sebagai upaya tindaklanjut dari aturan Dikti yang baru sajadikeluarkan. “Di Unand, SK rektor sudahkeluar untuk pelaksanaan surat edaran ini,”Ujar Elsa. Peserta yang hadir saat itu lebihdari 50 orang. Mereka berasal dari berbagaikampus yang ada di kota Padang, seperti:UNP, Unand, dan STKIP. Namun, sebagianbesar berasal dari UNP dan Unand.

Sebagai penyelenggara kegiatan, Elsaberharap dengan diadakannya seminartersebut mahasiswa tidak lagi kebingungandalam membuat karya ilmiah yang nantinyaakan dipublikasi di jurnal.

Meri/DediLaporan: Winda,Jefri

School of Research: Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penel it ian Mahasiswa (PPIPM) UNPmembentuk sebuah wadah yang bernama School of Research bagi mahasiswa untuk mempelajaribagaimana penulisan Ilmiah yang baik dan benar, Minggu (29/4). f/Winda.

Aturan yang dikeluarkan DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi tentangkewajiban membuat jurnal ilmiah sebagaisyarat wisuda, sebenarnya sarat akanmanfaat. Salah satunya menciptakan sikapilmiah bagi mahasiswa. Bagaimana haltersebut bisa terjadi? Simak wawancara re-porter Siti Nurasyiyah dengan Prof. Dr.Prayitno, MSc. Ed, Selasa (17/4).

Bagaimana Anda melihat kebijakan Diktitentang kewajiban membuat artikel ilmiahsebagai salah satu syarat wisuda?

Saya sangat setuju dan memberikanapresiasi terhadap kebijakan Dirjen Diktitersebut. Selama ini, kecenderungan prosesperkuliahan mahasiswa khususnya jenjangStrata satu hanya mengharapkan penjelasandari dosennya saja. Selain itu, masih sedikitmahasiswa yang secara swadaya mencaripengetahuan selain yang diberikan dosen.Idealnya, mahasiswa harus berperan aktifdan bersikap kritis sehingga perkuliahanyang berlangsung tidak monoton. Melaluipengadaan jurnal ilmiah diharapkanmahasiswa bisa lebih kristis dan benar-benarmendalami serta mengusai keilmuan yangdigelutinya. Akibatnya, mahasiswa dituntutberpikir ilmiah dan bertanggungjawabterhadap ilmu yang dimilikinya tersebut.

Apa harapan anda terhadap mahasiswadengan adanya peraturan baru tersebut?

Jikalau jurnal ilmiah terlaksana, makapembaharuan konsep, teori dari berbagaibidang keilmuan akan berkembang pesat.Hal itu akan mempengaruhi cakrawalaberfikir civitas akademik. Selain itu, karyamahasiswa bisa dimanfaatkan sebagaireferensi dalam mengkaji ilmu pengetahuandan berbagai bidang seperti bidang industri,ekonomi, sosial dan budaya. Melihat manfaatyang ditimbulkan dari jurnal ilmiah tersebutmaka tentulah akan lahir kaum intelek yanghandal.

Apa saja upaya pihak kampus untukmeningkatkan kemampuan mahasiswa dalammenulis suatu karya ilmiah?

Saat ini, pihak kampus telah mengupa-yakan pembentukan tim untuk mengadakanpelatihan terkait pelaksanaan jurnal ilmiah.Menurut saya, seharusnya tim tersebutdibentuk dalam ruang lingkup jurusan atauprogram studi. Pada tahap lanjut, barudilakukan pelatihan untuk memberikanpenjelasan tentang tatacara membuat jurnalilmiah. Disamping itu, diharapkan dosenyang mengajarkan mata kuliah metodologipenelitian bisa memberikan bimbingan secarakontiniu dan totalitas terkait pembuatanjurnal ilmiah, sehingga mahasiswa tidak lagimerasa dibebani dengan adanya kewajibanmembuat jurnal ilmiah.

Apakah kebijakan tersebut efektif jika

diterapkan pada mahasiswa tingkat akhirsaat ini?

Semua itu tergantung pada keputusanrektor. Setidaknya Dirjen Dikti telahmewacanakan. UNP berupaya untuk bisamelaksanakan kebijakan tersebut meskipunsecara bertahap. Bagi mahasiswa jenjangStrata tiga setidaknya bisa memuat karyanyadi jurnal terakreditasi nasional atau jurnalyang sudah terakreditasi. Sementara untukmahasiswa jenjang strata dua wajib membuatartikel ilmiah namun tidak wajib dimuat padajurnal terakreditasi nasional. Sedangkanuntuk mahasiswa jenjang strata satu, skripsiyang dibuatnya diarahkan ke formatpenulisan artikel ilmiah yang nantinyabisa dimuat di jurnal.

Paradigma mahasiswa merasadirugikan atau dipaksakan olehkebijkan tersebut dikarenakanmahasiswa belum terbiasa ataumasih banyak diantaramahasiswa belum mengenalbentuk jurnal yang telahmemenuhi kualifikasi stan-dar jurnal ilmiah. Selain itu,mahasiswa merasa cang-gung dengan aktifitaspenelitian dan karya tulisbaik yang sifatnya ilmiahmaupun tulisan tidak ilmiah.Sehingga, keberadaan karya tulis ilmiahdianggap seolah-olah masih asing dan

tabu, lebih-lebih jurnal ilmiah. Akibatnya,tingkat kepedulian mahasiswa terhadapkegiatan tulis-menulispun sangat rendah.Jika hal itu dibiarkan secara terus-menerus,maka akan berdampak buruk terhadap mutupendidikan di berbagi lembaga pendidikan,karena keberadaan universitas sebagilembaga pendidikan tertinggi mampumenciptakan Sumber Daya Manusia yangberkualitas untuk melahirkan penerus yangberkualitas pula.

Page 8: Ganto Edisi 167

Nyeri LambungSebelah Kanan

Konsultasi Kesehatan

Urgensi LiterasiInformasi di Kampus

Artikel Umum8 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Oleh Elva Rahmah

(Dosen Program Studi Ilmu

Informasi, Perpustakaan dan

Kearsipan FBS-UNP)

Diasuh oleh:

dr. Pudia. M Andika

Jika Anda mengalami masalah kesehatan, silahkan manfaatkanrubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepada pengasuhrubrik ini ke email Ganto, [email protected] atau GedungPKM UNP Ruang G 65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapidengan identitas.

Sejak semester tiga, saya sudah merasakan penyakitini. Saya merasa lambung sebelah kanan selalu nyeri dansakit. Setiap malam saya tidak bisa tidur. Orang mengatakansaya menderita usus buntu. Apakah itu benar? Saya jadibingung. Soalnya ketika meminta obat ke poliklinik, sayaselalu diberi obat yang sama tanpa diberitahu penyakityang saya idap. Saya mohon jawaban dari masalah ini.Terimakasih.

Eliza RahmiMahasiswa FMIPA TM 2010

Dampak dari perkembanganteknologi informasi mengakibatkanterjadinya ledakan informasi. Setiap or-ang dapat menerima informasi apapun,kapanpun dan dari manapun tanpabatas. Untuk itu setiap orang perlumempunyai pengetahuan dalam mencaridan memperoleh informasi yang merekaterima supaya bisa memenuhi kebutuhan-nya. Informasi merupakan sebuah entitasyang berpotensi untuk menjadi sebuahkekuatan sekaligus sumber kebingunganbagi banyak orang. Setiap hari kitaditantang untuk berhadapan denganinformasi yang melimpah ruah danmelaju dengan kencang, dalam berbagaiformat yang tak terhitung pulajumlahnya.

Informasi adalah kebutuhan yangharus dipenuhi setiap orang, karenainformasi sudah menjadi kebutuhanutama setiap individu terutama dalamdunia pendidikan. Misalnya di perguruantinggi, mahasiswa dituntut untukmemperoleh informasi pen-dukung dan penunjang kegiatanperkuliahan atau dengan katalain mengembangkan danmemperluas materi secaramandiri. Ketika mencari infor-masi yang cepat, tepat danrelevan maka seorang maha-siswa harus memiliki ke-mampuan dalam memperolehinformasi tersebut. Agar prosespemenuhan kebutuhan akaninformasi berhasil dengan baik,maka sangat perlu seseorangmemahami tentang literasiinformasi (information literacy)yang juga diartikan kemelekaninformasi.

Kemampuan dalam mengi-dentifikasi, mencari, menemu-kan, mengevaluasi dan memanfaatkaninformasi disebut literasi informasi.Pengertian informasi berkembang sejalandengan berkembangnya teknologiinformasi itu sendiri. Informasi juga hasildari adaptasi dan pengembangan institusipendidikan, organisasi profesional sertapersonal. Format informasi yang beragamistilah, hinga beragam bentuk seperti;visual, komputer, digital, jaringan jugamenjadi kajian literasi.

Istilah literasi informasi bukanmerupakan kemampuan baru yangmuncul sebagai tuntutan dalam erainformasi. Kebutuhan akan penguasaaankemampuan ini telah ada sejakbertahun-tahun yang lalu, yang berubahhanyalah jumlah dan bentuk dariinformasi yang tersedia. Walaupunkebutuhan untuk mencari, mengevaluasidan menggunakan informasi yangdibutuhkan secara efektif telah ada sejaklama, tetapi kemampuan yang harusdimiliki pada era informasi saat ini telahterus berkembang dan menjadi lebihkompleks. Dengan demikian mahasiswadituntut untuk memiliki kemampuanliterasi informasi. Dengan memilikikemampuan literasi informasi seseorangmengetahui kapan dan mengapamembutuhkan informasi, tahu bagaimanadan dimana mendapatkan informasitersebut, mampu mengevaluasi apakahinformasi yang didapatkan tepat, danakhirnya dapat menggunakan danmempresentasikan dengan benar.

Melalui keterampilan literasi informasimahasiswa dapat menggunakan sumberinformasi untuk memecahkan masalahdan mengambil keputusan, baik sumberinformasi tercetak maupun sumber

informasi berbasis komputer, sertamampu beradaptasi dengan tekno-logi baru dan bisa belajar secaramandiri sepanjang hayat.

Semua keterampilan tersebutadalah penting dan merupakansebagian dari literasi informasi.Mungkin selama ini kita menyadariada keterampilan atau kemampuanyang perlu dimiliki para mahasiswauntuk dapat belajar secara mandiri,tapi tidak menyadari bahwaketerampilan yang kita sajikanbelum mencukupi bagi merekauntuk dapat belajar secara mandiri.Sehingga dalam proses belajarmengajar, mahasiswa sering men-dapatkan kesulitan dalam memaha-mi tugas yang diberikan sehinggaapa yang dikerjakan tidak sesuaidengan tugas yang diberikan.

Bahkan ada mahasiswa yangkesulitan menemukan ide untukpaper dalam topik tertentu atauide penelitian untuk tugas akhir(makalah, skripsi dan thesis)mereka. Disisi lain, masih banyakmahasiswa yang kesulitan menda-patkan sumber informasi, sehinggasumber informasi kurang bervariasidan cenderung menggunakansumber atau format yang sama.

Perguruan Tinggi harusmenyadari pentingnya literasiinformasi, karena kemampuan itutidak mudah diperoleh sejalandengan proses belajar mengajar diperguruan tinggi. Untuk ituperguruan tinggi perlu membuatprogram pelatihan literasi informasibagi mahasiswa. Program ini dapatdiberikan pada masa orientasipendidikan. Program dapat berupaperkuliahan non SKS atau SKS yangterpadu pada kurikulum. Pembela-jaran dapat dilaksanakan di kelasdengan melibatkan dosen danpustakawan yang menjadi narasum-ber. Program pelatihan literasiinformasi dapat diberikan sekalipada masa awal perkuliahan ataudibagi menjadi dua kali waktu. Isimateri dapat dibagi menjadikemampuan literasi awal danlanjutan.

Sementara itu, perpustakaanperguruan tinggi pada umumnyahanya membekali mahasiswadengan literasi yang berkaitandengan kegiatan perpustakaanyaitu cara mencari dan mengaksesinformasi. Disamping itu ada bebe-rapa keterampilan yang bisadiajarkan perpustakaan yaitu caramenggunakan koleksi dan meman-faatkan layanan perpustakaan,serta pencarian artikel online padadatabase yang dilanggan perpusta-kaan.

Kita yakin perpustakaanmempunyai peran penting dalampendidikan sebab perpustakaanadalah tempat pengetahuan

dimana semua disiplin ilmuberhubungan. Perpustakaan jugamerupakan lingkungan informasiyang dibutuhkan oleh para lulusandalam hidup mereka dan untukbekerja. Bahkan perpustakaandianggap sebagai lingkungan alamiuntuk pemecahan masalah.

Keadaan itu seharusnya menjadisuatu tantangan bagi perpustakaanuntuk membuktikan bahwa literasiinformasi adalah suatu kemampuanyang harus dimiliki semua orang.Untuk itu, perpustakaan perlumemulai mengembangkan danmemanfaatkan fasilitas yangtersedia. Adapun cara yang dapatdimanfaatkan atau dilakukanperpustakaan, yaitu:

Pertama, mengajarkan modelliterasi informasi dengan didukungsumber informasi cetak yangberagam. Mengajarkan caramembaca secara efektif, menulisdengan benar sesuai dengan aturan,mengutip, menggunakan sumberinformasi tercetak. Modul-modulliterasi dalam bentuk sederhana danmenarik dapat dibuat dalam bentuktercetak: buku saku atau poster-poster menarik. Kedua, menelusuridengan didukung keterampilan

menggunakan komputerdan mengajarkan caramenyusun karya tulis atauproduk informasi denganmenggunakan perangkatlunak komputer yangsesuai. Modul-modul litera-si informasi dapat disedia-kan dalam bentuk CDatau tersedia dalam ben-tuk file atau aplikasikomputer. Selain itumodul-modul literasi infor-masi dapat disajikan di si-tus perpustakaan yangdapat diakses kapanpundan dimanapun termasukdi ruangan komputerperpustakaan.

Keterampilan-keteram-pilan tersebut harus

ditunjang dengan keterampilanpokok yang perlu dimiliki mahasis-wa yaitu kerampilan dasar tentangpemberdayaan perpustakaan danpengetahuan serta penggunaanteknologi informasi. Perkembanganzaman yang demikian dinamis dansangat cepat hanya bisa diikutidengan penguasaan literasi infor-masi yang didukung oleh teknologiinformasi. Dengan demikian urgensipembekalan kemampuan literasi dilingkungan pendidikan utamanyadi perguruan tinggi menjadi tidakbisa ditunda-tunda lagi agarmenciptakan generasi yang literat.

Melalui program literasi infor-masi ini mahasiswa diharapkanmenjadi mahasiswa yang kompetendan menjadi pelajar yang mandiri.Mengetahui apa yang menjadikebutuhan informasinya danmenangkap ide-ide yang ada. Selainitu mahasiswa juga mampu menye-lesaikan persoalan informasi yangmereka miliki. Melalui standarkompetensi literasi informasi yangdimiliki mahasiswa dapat mendefi-nisikan kebutuhan informasinya,memperoleh informasi yangdibutuhkan secara efektif danefisien, mengevaluasi dan memilihinformasi sesuai dengan kebutuhan-nya, menggunakan informasi untukmencapai tujuannya, dan menggu-nakan informasi sesuai etika dansecara legal. Sehingga mahasiswadapat beradaptasi terhadap peruba-han dan dapat menghasilkan karyailmiah yang memenuhi standarinternasional.

Jawab:Dari keluhan yang anda sampaikan dengan nyeri

lambung dan sakit sebelah kanan pada umumnyamerupakan keadaan yang disebut Dyspepsia. Dyspepsiamerupakan kumpulan gejala rasa sakit dan nyeri padabagian ulu hati, yang disertai rasa panas di dada danperut, mual, muntah, sendawa, perut kembung, dan rasacepat kenyang. Walaupun tidak seluruh penderitamengalami gejala–gejala tersebut, keluhan dapat bervariasi.Gejala yang timbul berasal dari saluran cerna bagian atas,lambung dan duodenum.

Dyspepsia dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu dyspep-sia organic dan dyspepsia fungsional/non-organic. Dys-pepsia organic adalah dyspepsia yang telah diketahui adanyakelainan organic sebagai penyebabnya misalnya ada tukak(luka) di lambung, radang pankreas, radang empedu, radangmukosa lambung (gastritis). Sedangkan dyspepsia non or-ganic ialah dyspepsia yang terjadi tanpa disertai kelainanatau gangguan struktur organ berdasarkan pemeriksaanklinis, laboratorium, radiologi, dan endoskopi (teropongsaluran pencernaan).

Penyebab dyspepsia fungsional antara lain :1. Gangguan pergerakan (motilitas) dari lambung dan

usus2. Menelan terlalu banyak udara, untuk mereka yang

mempunyai kebiasaan makan secara salah (mengunyahdengan terlalu cepat atau sambil berbicara)

3. Menelan makanan tanpa dikunyah terlebih dahulu.Efeknya bisa membuat lambung terasa penuh danbersendawa terus

4. Mengonsumsi makanan/minuman yang bisa memicutimbulnya dyspepsia, seperti minuman beralkohol, bersoda(soft drink), kopi, makan berlemak, gorengan, makananyang terlalu asam, sayuran dan buah yang mengandunggas seperti kol, sawi, nangka dan kedondong.

5. Terlalu sering menggunakan obat penghilang rasanyeri misalnya golangan obat NSAID (aspirin, Ibuprofen,dll)

6. Pola makan yang tidak teratur, terutama sarapanpagi. Di pagi hari kebutuhan kalori seseorang cukupbanyak. Sehingga bila tidak sarapan, maka lambung akanlebih banyak memproduksi asam.

7. Stress yang timbul dapat memicu berbagi hormonseperti kortisol, adrenalin yang lambat laun akanmempengaruhi psycosomatik dari seseorang yang memicuterjadinya peningkatan asam lambung.

Apabila seseorang mengalami penyakit dyspepsia,disarankan untuk menghindari faktor–faktor pencetus yangdapat mengalami kekambuhan. Dengan berulangnya andadatang ke poliklinik kemungkinan anda menderita dys-pepsia.

Usus buntu dalam istilah medis disebut Appendiksitis.Merupakan peradangan pada appendix vermivormis dengangejala awal nyeri didaerah pusat dan menetap di perutkanan sebelah bawah bahkan ada yang menjalar sampaipaha dan punggung. Penyebab terjadinya akibatpenyumbatan lubang appendiks sehingga cairan yangdihasilkan mengalami bendungan. Gejala yang ditimbulkan,nyeri tekan – lepas didaerah perut kanan bawah bertambahberat bila batuk dan berjalan.

Grafis: Faeza

Page 9: Ganto Edisi 167

Konsultasi Psikologi

Harapan Untuk PGRI

Artikel Pendidikan 9Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Jika Anda mengalami masalah psikologi, silahkan manfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepada pengasuh rubrik ini ke alamatGanto: Gedung PKM UNP Ruang G 65 UNP atau kirim ke email [email protected]. Setiap pertanyaan harap dilengkapi dengan identitas.

Tidak ada Rasa Memiliki dalamKeluarga

Diasuh oleh

Dr. Marjohan, M.Pd. Kons.

Salah satu kriteria jabatan profesionaladalah mempunyai wadah untuk meyatukangerak langkah dan mengendalikankeseluruhan profesi, yakni organisasi profesi.Guru merupakan salah satu jabatan profesi,seperti halnya dokter. Bagi guru-guru dinegara kita, wadah ini telah ada sejak lamayang dinamai Persatuan Guru Republik In-donesia (PGRI). PGRI lahir pada 25 Novem-ber 1945, 100 hari setelah proklamasikemerdekaan Indonesia. Cikal bakalorganisasi PGRI diawali dengan adanyaPersatuan Guru Hindia Belanda (PGHB)tahun 1912, kemudian berubah nama menjadiPersatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.

Persatuan Guru Republik Indonesia(PGRI) sebagai organisasi profesi terbesaryang dimiliki oleh guru di Indonesia adalahorganisasi yang sangat ideal dan tepat sebagaiwadah meningkatkan profesionalisme guru,mengatasi berbagai masalah yang dihadapipara guru serta memperjuangkan nasib gurudan pendidikan pada umumnya. Agar gurudan tenaga kependidikan dapat berperanmaksimal dalam menjalankan fungsinya,mereka perlu didukung, dibantu, didorongdan diorganisasikan dalam suatu wadahyang dinamis, prospektif, dan mampumenjawab tantangan masa depan.

Salah satu tujuan PGRI adalah memper-tinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatanprofesi guru serta meningkatkan kesejah-teraan mereka. Empat misi utama PGRI,yaitu: Misi politis/ideologi, Misi persatuanorganisatoris, Misi profesi, dan Misikesejahteraan.

Berbicara tentang PGRI masa kini,sepertinya organisasi ini sedang mengalamisakit, tepatnya sakit stroke. PGRI mengalamikrisis fungsi sebagai suatu organisasi yangbesar, yang tidak hanya menghimpun paraguru, namun juga menjadi tempat para guruuntuk ‘curhat’ dan meminta solusi ataskeluhan-keluhan yang mereka alami.

Realita ini dibuktikan dengan fakta-faktayang terjadi di beberapa daerah di Indone-sia. Di suatu daerah, guru harus merelakansedikit gajinya untuk organisasi ini setiapbulannya. Meskipun hanya sedikit tapi jika

dikalikan dengan begitu banyaknya guruyang ada di suatu daerah tersebut setidaknyasudah bisa melaksanakan suatu kegiatanuntuk bimbingan teknis (BIMTEK) mengenaikurikulum atau kegiatan yang mampumenunjang mutu guru. Namun, padakenyataannya guru teralienasi dengankeadaan ini. Mereka menjadi seperti orangbodoh pada saat ada pembaharuanpembelajaran atau perubahan dalamkurikulum. Katakanlah ketika ada tuntutanuntuk membuat perangkat pembelajaranterbaru sesuai dengan perubahan kurikulum,guru-guru tidak tahu apa-apa dikarenakantidak ada bimbingan sebelumnya. Ketika adapemeriksaan mereka hanya bisa bilang “kamitidak tahu itu” , apalagi guru-guru yangmengajar di desa-desa mereka tidaktahu tentang hal ini.

PGRI juga terbukti tidakmampu mengakomodir paraguru yang terdiskriminasiakibat situasi-situasi politikyang menjebak mereka,mulai dari kepangkatanmereka dan kecurangan-kecurangan Ujian Nasionalyang membuat guru sebagaijabatan profesi semakinterpuruk dan tidak dihargaidimasyarakat. PGRI sampaisaat ini masih mengan-dalkan pihak pemerintah,misalnya dalam merencana-kan dan melakukan pro-gram-program penataranguru serta program pening-katan mutu lainnya. PGRIbelum banyak merenca-nakan dan melakukan program kualifikasiguru, atau melakukan penelitian ilmiahtentang masalah-masalah profesional yangdihadapi oleh para guru dewasa ini.Kebanyakna kegiatan yang berkaitan denganpeningkatan mutu profesi biasanya dilakukanbersamaan dengan kegiatan-kegiatan ulangtahun atau kongres PGRI

Organisasi profesional di bidangpendidikan lain yaitu Ikatan SarjanaPendidikan Indonesia (ISPI), yang saat inimempunya divisi-divisi antara lain: IkatanPetugas Bimbingan Indonesia (IPBI),Himpunan Sarjana Administrasi PendidikanIndonesia (HISAPIN), Himpunan SarjanaPendidikan Bahasa Indonesia (HSPBI), danlain-lain. Hubungan formal antara organisasi-organisasi ini dengan PGRI masih belumtampak secara nyata sehingga belumdidapatkan kerja sama yang saling

menunjang dan menguntungkan dalampeningkatan mutu anggotanya. Sebagiananggota PGRI yang sarjana mungkinmenjadi anggota salah satu divisi ISPI, tetapitidak banyak anggota ISPI staf pengajar diLPTK yang juga menjadi anggota PGRI.Namun yang terjadi, kepengurusanorganisasi PGRI tak lebih dari kumpulankepala sekolah yang mengisi strukturkeorganisasian PGRI terutama di daerah-daerah.

Agar tujuan mencerdaskan kehidupanbangsa dapat terwujud, PGRI dan organisasipendidikan lainnya harus dapat bekerjasama

dalam merancang program-program untukmeningkatkan mutu guru dan peserta didik.Khususnya di daerah, hendaknya PGRI lebihproduktif dalam urusan peningkatan mutuguru, karena masih banyak guru-guru didaerah yang buta dengan perubahankurikulum dan inovasi pembelajaran. Halini dapat dilakukan misalnya denganmelakukan bimbingan teknik (Bimtek)kurikulum untuk para guru. KemudianLembaga perguruan tinggi yang melahirkantenaga-tenaga pendidik juga turut andilbekerjasama dengan PGRI dalam peningka-tan mutu tenaga pendidik. Keterlibatkanalumni perguruan tinggi juga diperlukan,yaitu dengan cara menjalin komunikasidengan perguruan tingginya mengenai hal-hal baru yang berkaitan dengan inovasidunia pendidikan. Selain itu yang perludibenahi dalam struktur keorganisasian PGRI

di daerah yang jabatannya banyak diisi olehpara kepala sekolah, sehingga distribusiaspirasi kurang optimal.

Hal yang baru saja dilakukan PGRI danperlu mendapatkan dukungan yaitu PGRImenjalin kerja sama dengan KepolisianNegara Republik Indonesia dalam rangkamenyamakan persepsi dalam menanganipersoalan yang menimpa guru, pembahasannaskah nota kesepahaman sebaiknya dibahasbentuk kerja sama yang meliputi perlindu-ngan hukum, profesi, dan kenyamanan kerja.Selain itu, pendidikan serta latihan, tukar-menukar informasi, dan sosialisasi kebijakan.Perkara guru mendisiplinkan siswa disekolah dengan tujuan mendidik sering

disalah-artikan sebagai tindak kekerasan.Akibatnya, guru selalu disalahkan dan

mudah dipidanakan. Posisi gurusering lemah ketika berhada-pan dengan hukum. Saat initelah dibentuk Dewan Kehor-matan Guru PGRI di tingkatkabupaten/kota. Selain itu, adajuga lembaga konsultasibantuan hukum PGRI untukmendampingi guru-guru yangbermasalah secara hukum,baik terkait profesinya mau-pun persoalan pribadi.

Diharapkan kedepan PGRIsebagai wadah silaturahmidan berbagi para tenagapendidik bisa menunjukkanlebih eksistensinya demikemajuan pendidikan berkua-litas di daerah. Sebagaimanadiketahui, PGRI sebagai salahsatu organisasi profesi yang

dilindungi undang-undang, memilikitanggungjawab moral meningkatkan profesiguru. PGRI memiliki peran penting dalammengoptimalkan peran serta guru dalamrangka menuju tujuan pendidikan. PGRIperlu membina guru-guru yang inovatif dankreatif dalam mengembangkan kurikulumdi sekolah agar tidak menjadi guru yangkonsumtif kurikulum. Guru yang kreatifakan membawa suasana belajar yangkondusif, sehingga siswa menjadi bergairahdalam belajar. Guru yang inovatif adalahguru yang selalu mencari hal-hal yang barudalam proses transfer ilmu dan membentukkarakter. Sehingga, harkat guru sebagaijabatan profesi mendapatkan penghargaanyang tinggi seperti halnya guru-guru yangada di negara tetangga kita Malaysia yangsebelunya merupakan anak didik bangsaini.

Sekarang, saya berumur 20 tahun.Hingga saat ini, kedekatan hubungandengan keluarga saya bisa dibilang jauh.Saya merasa di keluarga saya tidak adarasa memiliki satu sama lain. Sayaterkadang iri melihat keluarga temanyang begitu kompak. Saya pernah berpikirapakah ini kesalahan dari orang tua ataunenek dulu kala yang tidak menerapkanrasa kekompakan dalam berkeluarga atauini memang kesalahan kami semua?Bagaimana saya sebaiknya mengatasimasalah ini? Bagaimana meyakinkankeluarga agar mau mendengarkankeluhan maupun saran saya? Terimakasih.

Yuhani, Mahasiswa UNP TM 2010

Saudara Yuhani,Adalah wajar Anda mendambakan

keluarga yang kompak, mempunyaiikatan batin dan saling membutuhkan satusama lain. Keluarga merupakan tempatmenenteramkan pikiran di kala kita ka-cau dan gelisah, tempat berdiskusi ketikamenghadapi masalah, tempat berbagi rasa

senang dan bahagia di kala kita sedangbersukacita, dan sebagainya.

Berkenan dengan keluarga Anda yanganda sebut tidak terlalu dekat, menuruthemat kami ada beberapa catatan. Pertama,boleh jadi kondisi seperti itu berlangsungpada saat keluarga berada dalam kondisiaman dan tidak ada tantangan. Kualitashubungan dalam keluarga akan berubah apa-bila terjadi sesuatu yang memprihatinkan,misalnya; ada anggota keluarga yang sakit,meninggal, atau kalau ada anggota keluargayang terancam keselamatannya. Keadaanseperti itu dapat mengubah kondisi hubungankeluarga yang tadinya kurang akrab menjadilebih akrab, dari kurang kompak menjadilebih kompak. Kedua, kurang akrabnyasesama anggota keluarga boleh jadidisebabkan karena masing-masing anggota-nya sibuk dengan urusan masing-masing.Setiap orang memusatkan perhatiannyakepada tugas mereka. Karena tidak adamasalah yang perlu mendapat perhatiananggota, maka kualitas hubungan tidakmenjadi pusat perhatian. Ketiga, kurang

akrabnya Anda dengan anggota keluargaboleh jadi didasarkan pada suatu nilai yangdikembangkan orang tua sejak dulu yaitusetiap anggota harus mandiri dan tidak bolehbergantung kepada saudara-saudara. Bolehjadi juga orang tua mencontohkan sifatkemandirian itu di depan anak-anak, bahwasetiap persoalan kalau bisa diselesaikansendiri dan tidak perlu dibicarakan kepadaanggota keluarga lain.

Pertanyaannya, apakah situasi ini tidakbisa diubah? Menurut kami tidak ada yangtidak bisa diubah. Keinginan Anda yangkuat dalam mempermasalahkan kondisisekarang justru merupakan suatu modalyang sangat berharga untuk mengubahkondisi seperti yang Anda mau. Tentu sajaAnda tidak perlu bernafsu dengan caramengecam suasana yang terjadi saat inisambil berpidato “telah terjadi kesalahanbesar dalam keluarga kita”. Ada beberapastrategi yang dapat Anda lakukan. Pertama,Anda menyadari dengan sikap positif bahwamemang ada suasana dalam keluarga yangkurang akrab satu sama lain, Kedua,

menegaskan dalam diri bahwa Anda akanberupaya sebaik-baiknya untuk membuatkondisi berubah dengan keyakinanbahwa kebahagiaan sejati bukan hanyadiukur dari materi namun dari kehanga-tan sejati yang diperoleh dari salingberbagi dalam kebersamaan pada sebuahkeluarga. Ketiga, mencari strategi danmetode agar ada saat-saat penting untukberkumpul bersama-sama (boleh jadiwaktu makan malam, atau hari liburdimana anggota ada di rumah) dan mulaimengemukakan topik-topik yang bisadidiskusikan bersama. Dalam kesempatanitu Anda dapat mulai pembicaraan denganhal-hal penting atau meminta orang tuaatau saudara menjawab pertanyaanringan yang terjadi dalam keluarga. Topikyang dikemukakan tersebut bisa topik-topik ringan seperti berita-berita di koranatau tv, sehingga semua anggota dapatmenyatakan pendapatnya. Apabila kondisiitu berulang-ulang dilakukan secarakonsisten, mudah-mudahan keadaanakan cepat berubah, Insya Allah.

Grafis: Faeza

Oleh Citra Rafika, S.Pd

Mahasiswa Pendidikan

Sosiologi-Antropologi-Pasca

Sarjana UNP

Page 10: Ganto Edisi 167

Upaya KerasPeningkatan Kualitas

Mahasiswa Harus Jadi Perhatian Utama

Laporan Khusus10 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

FIS TerimaSertifikat ISO

Oleh: Dila Monisa

Fakultas terus berupayamemperbaiki kualitas untuk dapat

mencerminkan ISO dengan baikmeskipun masih terdapat beberapa

kekurangan.

Adanya Sertifikat ISO yang diperoleh fa-kultas tentunya memberikan harapan barubagi mahasiswa. Layanan dengan kualitasinternasional menjadi angan karena pe-ngakuan berlabel global tersebut. Lebih dariseparuh fakultas diUNP telah mem-peroleh ISO. Se-perti apa maha-siswa menyam-but dan me-mandang ISOtersebut? Berikutadalah hasil

Ada yang beda pada upacarawisuda ke-93 di Fakultas Ilmu Sosial,Maret lalu. Tidak hanya menjadi haripelepasan wisudawan, namun jugamenjadi hari bersejarah sebab padahari itu FIS secara resmi menerimasertifikat ISO 9001:2008 bidang sistemmanajemen mutu dalam pelaksanaanTridharma Perguruan Tinggi. Sertifikatyang diserahkan Presiden direktur PTTUV Rheinland perwakilan Indonesia,Ir. M. Bacharul Asama, MBA, ini diteri-ma langsung oleh dekan FIS, Prof. DrSyafri Anwar. “Bukan usaha yangmudah untuk bisa mendapatkan serti-fikat ini,” ujar Syafri, Senin (12/3). Padaawal usaha untuk mendapatkan ISOini, Syafri menjelaskan sempat adapihak yang keberatan. Pada umumnyapihak ini hanya takut akan perubahan,merasa belum siap dan sudah merasanyaman dengan keadaan yang lama.“Namun semua itu bisa diatasi sampaiakhirnya diperoleh komitmen bersamauntuk dapat memperoleh sertifikat ini,”jelasnya.

Dekan yang baru dilantik pertenga-han tahun 2011 lalu ini juga menambah-kan bahwa inti dari sertifikat ISO iniadalah untuk merubah budaya, kinerjadan disiplin kerja di selingkungan FISUNP. Untuk mengaplikasikan manje-men ISO saat ini FIS sudah mulai mela-kukan beberapa perbaikan. Salah satuyang terlihat jelas adalah perbaikanfisik yang tengah berlangsung. GedungFIS sudah mulai diperbaiki dandipercantik agar terlihat lebih indah.“Bukan hanya bentuk fisik, kami jugamelakukan beberapa perbaikan lainseperti perbaikan mutu pelayananmahasiswa, perbaikan kinerja dosendan juga mahasiswa,” tambahnya.Untuk dosen, lanjut Syafri, saat ini FIStengah menyiapkan angket penilaiandosen yang akan dilakukan pada akhirsemester nanti dan untuk mahasiswajuga akan diberlakukan beberapaaturan seperti; cara berpakaian danbeberapa aturan lain bagi merekauntuk dapat melaksanakan perkulihandengan baik. “Pada akhirnya mahasis-walah nantinya yang akan diuntung-kan dengan adanya ISO ini,” ujarSyafri. Selain itu, ijazah yang disertaidengan logo ISO didalamnya akanmenjadi nilai tambah bagi mahasiswaketika melamar pekerjaan nantinya.

Gedung Fakultas Ekonomi (FE) UNPterlihat tegap di antara gedung lain disekitarnya. Atapnya hitam pekat dengantembok bercat putih kombinasi pink padabeberapa bagian gedung. Di sisi kiri pintumasuk terlihat tulisan In dan Out di sisikanan. Sementara, di bagian lobi terlihatposter-poster peraturan akademik, visi danmisi fakultas, aturan berpakaian danperingatan lainnya. Tangga gedung jugadiberi tanda bertuliskan up dan down.

Pemandangan yang tidak jauh beda jugabisa ditemui di Fakultas Teknik (FT). Selainadanya poster dan spanduk, di fakultas ora-nge ini mahasiswa juga diwajibkan untukmemakai Id Card jika ingin berurusan kefakultas. “Kita tidak akan dilayani jika tidakmemakai Id Card,” ujar Suci Ramadhani,Mahasiswa Elektronika TM 2011, Senin (23/4). Selain itu, tambah Suci, di FT Jugadiberlakukan TOEFL untuk syarat sidangskripsi dan sistem kredit point kegiatanekstrakurikuler yang akan diperhitungkansebagai persyaratan wisuda.

Tak heran, jika kedua fakultas inimemberlakukan aturan-aturan tersebut.Pasalnya, kedua fakultas ini adalah penerimaInternatioanal Standard Organization (ISO)bidang sistem manajemen mutu. Merekatelah mendapatkan ISO 9001:2000 pada 2008lalu dan juga telah sama-sama memperbaha-ruinya menjadi ISO 9001:2008 yang lebihteperinci dan jelas manajemennya.

Kemajuan dan ingin dikenal sampai ketaraf internasional menjadi alasan utama pe-nerapan ISO. Dekan FT, Drs. Ganefri, M.Pd.PhD, mengungkapkan FT akan terus beru-paya untuk meningkatkan kualitas. Menurut-nya saat ini FT tengah berusaha untukmemaksimalkan kinerja dan menjalankanenam pokok kendali ISO yaitu: pengendaliandokumen, audit internal, rapat peninjauanmanajemen, perbaikan dan koreksi, sosialisasidan pernyataan komitmen bersama.

Dalam hal ini, banyak mahasiswa FTmerasakan adanya peningkatan kualitaspelayanan di fakultas. Hanya saja, menurutmereka masih ada hal yang harus diperba-harui oleh FT. “Peralatan labor masih kurangdan sudah tua,” ujar Putri Ayu Dwiyana,mahasiswa Teknik Sipil TM 2009. Kekura-ngan ini juga diakui oleh Ganefri danmengaku telah berupaya untuk memperbai-kinya, “Hanya saja butuh proses untuk dapatmemperoleh semuanya,” ujarnya, Rabu (28/3). Ganefri juga menjelaskan, pada awalnyaada 100 Standard Operation Prosedur (SOP)yang ditetapkan FT untuk mengimplemen-tasikan ISO, namun dipilah kembali menjadi77 dengan alasan kemampuan dalampelaksanaannya.

Di FE, selain upaya peningkatan kualitas,sulitnya berurusan dengan birokrasi danfasilitas sekretariat HMJ merupakan halyang menjadi keluhan mahasiswa. Sepertiyang diungkapkan Ade Syaputra. “Sayangsekali, FE tidak punya sekretariat HMJ pada-hal sudah dapat ISO,” ujarnya, Rabu (28/3).

Pihak FE menyadari masih banyakkekurangan yang harus dipenuhi fakultasdalam penerapan ISO ini yang tengahdiupayakan perbaikannya serta siap

menerima kritikan. “Di beberapa bagiangedung telah tersedia kotak saran bagimahasiswa untuk menyampaikan keluhan-nya,” ujar Drs. Siti Khadiah,MM, Kamis (29/3). Kepala Bagian Tata Usaha FE ini jugamenjelaskan beberapa hal yang telahdilakukan fakultas dalam penerapan ISO,yaitu: adanya kontrak perkulihan, percepa-tan pengurusan surat menyurat bagimahasiswa dan penilaian untuk dosen.Pengawasan untuk pelaksanaan ISO jugaterus dilakukan oleh PD I, II, III dan KabagTU sendiri.

FE dan FT boleh jadi merupakan fakultasyang pertama kali memperoleh ISO di UNP,tapi kini dua fakultas lainnya juga telahmemperoleh pengakuan serupa. Fakultastersebut adalah Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan alam. FMIPA sudahmemperoleh ISO sejak Oktober 2011 danFakultas Ilmu Sosial yang baru memperoleh-nya Maret 2012 lalu. Kedua fakultas inimengaku akan berusaha untuk melaksana-kan SOP yang telah disusun untukmemperoleh ISO dan sekarang tengahberupaya untuk menjadi lebih baik.

Dila/DediLaporan: Ami,Zola,Tari

wawancara Reporter Ganto Siti Nurasyiahdengan Presiden BEM UNP Periode 2012Tunjung Budi Utomo, Sabtu (21/3).

Apa yang anda ketahui tentang ISO?ISO merupakan penghargaan berstandar

internasional yang diberikan kepada lembagayang memiliki sistem organisasi ataumenajemen yang baik dan telah memenuhistandar desain organisasi yang memenuhikebutuhan pelanggan. Bagi lembagapendidikan, hal itu bisa berupa pelayananakademik maupun pelayanan non akdemik.Di Universitas pelanggannya adalahmahasiswa. Ketika universitas memberikanpelayanan yang baik dengan menyediakansistem pendidikan yang bermutu, hal itubisa dijadikan salah satu gambaran bahwauniversitas telah menjadi lembaga yangdapat mememenuhi ISO. Akan tetapi,mahasiswa juga harus melaksanakankewajibannya dan tidak hanya meminta hak.ISO menuntut adanya keseimbangan antarakewajiban mahasiswa terhadap kampus atausebaliknya.

Apakah ISO yang diberikan ke empatfakultas itu telah berjalan dengan baik?

Sepengetahuan saya empat fakultas yangtelah mendapatkan ISO telah melakukan

beberapa perubahan ke arah yang lebih baik.Misalnnya di FT mewajibkan mahasiswauntuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.Dalam hal ini, mahasiswa mendapatkankredit poin yang disesuaikan denganseberapa banyak kegiatan dan organisasiyang diikutinya. Salah satu tujuan diadakansistem ini agar membentuk mahasiswa yangtidak hanya mementingkan akademik,namun juga menjadi mahasiswa yang aktifdalam organisasi kemahasiswaan. ISOmemberikan dorongan untuk selalumelakukan perbaikan. Jika diperhatikandalam lingkungan dan kondisi fisik, empatfakultas yang mendapatkan ISO telahmenunjukan bahwa fakultas itu berhakmendapatkan sertifikat ISO.

Bagi mahasiswa, pelayanan akademikseperti apa yang mereka harapkan darifakultas atau universitas?

Harapan sebagai mahasiswa, pihakkampus bisa memberikan hak mahasiswauntuk mendapatkan tenaga pengajar yangberkompeten, disiplin dan tidak melepaskantanggungjawab. Selain itu, juga memberikanpelayanan yang baik saat melakukanadministrasi kemahasiswaan seperti BAAKdan Kasubag bisa memberikan pelayaanan

yang baik kepada mahasiswa, baik di bagianakademik, kemahasiswaan ataupunperlengkapan.

Bagaimana anda menilai fenomena bahwasetiap fakultas terus berupaya untukmemperoleh ISO?

Secara menyeluruh keberadaan ISOmemberikan dampak positif bagi pening-katan mutu UNP, baik kuantitas ataupunkualitas yang mencakupi berbagai bidang.Untuk mendapatkan penghargaan dibutuh-kan upaya memaksilmalkan kinerja denganpenuh totalitas. Misalnya dari segi tenagapengajar bertanggungjawab denganamanahnya. Sementara, sebagai mahasiswajuga harus memberikan sikap yang baikdalam proses perkuliahan. Sikap itudibuktikan dengan prestasi di bidangakademik dan kegiatan ekstrakulikuler. Halitu menjadi langkah untuk menciptakansumber daya manusia yang baik. Berdasarkanpernyataan tersebut, untuk fakultas yangbelum berkesempatan untuk mendapatkanISO perlu usaha lebih keras lagi. Fenomenayang timbul adalah adanya kompetisi untukmenjadi yang terbaik. Saya rasa UNP secaramenyeluruh tengah melakukan prosesmelakukan perbaikan

Penerapan ISO: Pada lantai I Fakultas Ekonomi akan ditemukan beberapa spanduk yang berisiaturan-aturan yang harus dipatuhi oleh mahasiswa FE. Keberadaan spanduk ini merupakanpenerapan dari International Organization for Standardization (ISO) dibidang Sistem ManajemenMutu yang telah diterima FE sejak 2008 lalu, Kamis (3/5). f/Jefri.

Presiden BEM UNP Periode 2012, Tunjung Budi Utomo

Page 11: Ganto Edisi 167

Gencar Mengejar ISO

Laporan Khusus 11Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Siap Raih ISOPasca Rehabilitasi Jangan Hanya di Atas Kertas

Perlu persiapan yang matanguntuk dapat memperoleh ISO,

jangan sampai nantinya ISO yangdiperoleh hanya berupa piagam

tertulis yang tidak adamamfaatnya

Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Drs. Arsil, M.Pd,

Oleh: Dila Monisa

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)tengah berupaya mendapatkansertifikat ISO seperti FE, FT, FMIPAdan FIS. Namun, kebakaran yangterjadi beberapa bulan lalu menghambattercapainya tujuan tersebut lantaranbanyak dokumen yang hangus,termasuk dokumen-dokumen syaratISO, seperti SOP. “Sekarang FIPkembali berupaya kembali untukmempersiapkan SOP,” ujar Dekan FIP,Prof. Dr. Firman MS.Kons, Senin (2/4).Tidak hanya itu, sekarang FIP tengahmerehabilitasi beberapa gedung, baikdi kampus pusat maupun cabang yangdirencanakan akan selesai pada 2013mendatang.

Firman optimis meskipun belummendapatkan ISO, fakultas akan tetapmemberikan pelayanan yang ber-kualitas. Namun, pelayanan hanyaakan diberikan kepada orang yangmematuhi peraturan yang ditetapkanoleh fakultas, seperti; aturan berpa-kaian. “Hal ini berlaku tidak hanyauntuk mahasiswa, tetapi juga untukdosen,” ujarnya. Peraturan ini telahdisosialisasikan melalui spanduk-spanduk yang dipasang di beberapatempat di FIP.

Mahasiswa FIP, Fitri Liani mengakuiadanya pembelakuan disiplin ber-pakaian ini di fakultasnya. Namunbegitu, Ia berharap FIP bisa men-dapatkan ISO. “Setidaknya fakultasbesertifikat ISO lebih diakui kuali-tasnya,” ujarnya, Selasa (27/3). Untukitu, ia akan terus mendukung FIPuntuk dapat memperoleh ISO.

Beberapa fakultas di UNP seperti; FT,FE, FMIPA, dan FIS telah mendapatkansertifikat ISO sejak beberapa waktu yanglalu. Sertifikat yang didapat tersebut padaumumnya adalah ISO di bidang mutupelayanan dan manajemen. Ada beberapaketentuan yang harus dipenuhi sebelumakhirnya memperoleh sertifikat ini. Tentunyaada nilai lebih bagi mereka yang telahmendapatkan sertifikat ini. Selain citra yanglebih bagus, fakultas hedaknya mampumemberikan pelayanan yang lebih baik.Namun demikian masih ada beberapafakultas yang belum mendapatkan ISOsampai sekarang. Mengapa? Untukmengetahuinya lebih jauh, simak hasilwawancara reporter Ganto Faeza Rezi Sdengan Dekan Fakultas Ilmu KeolahragaanDrs. Arsil, M.Pd, Rabu (28/3) yang saat itujuga didampingi oleh Pembantu dekan I,Syafrizal MPd

Mengapa sampai saat ini FIK belummemperoleh ISO?

Untuk mendapatkan sertifikat ISOtidaklah semudah yang kita pikirkan. Banyakhal yang harus dipersiapkan untukmemenuhi persyaratannya. Kita harusmempersiapkan diri agar nantinya ISO yangkita dapatkan jangan hanya tinggal di kertassaja. Namun, yang sangat diperlukan adalahterjadinya peningkatan dari apa yangdigariskan oleh ISO tersebut. SebenarnyaFIK juga tengah berusaha untuk memperolehISO dan kami sudah berusaha dalam satutahun terakhir ini. Kami sedang mengusa-hakan ISO 9001:2008 berkaitan denganStandar Manajemen Mutu. Semua persyara-tan telah kami sediakan. Sekarang kami

tinggal menunggu untuk audit internal danaudit eksternal. Setelah kedua tahap ituselesai baru piagam ISO bisa kami peroleh.

Seperti apa usaha yang telah lakukan?Usaha yang kami lakukan untuk

mendapatnya terutama menuliskan semuaproses akademik yang terdapat di FIK sebabsalah satu syaratnya kita harus mempunyaiproses pekerjaan maupun pelayanan secaratertulis. Selain itu, untuk memaksimalkanjalannya ISO, kami akan membenahi semuahal yang berkaitan dengan peraturan-peraturan yang digariskan ISO. Hal ini sudahkami mulai dengan pelayanan, misalnya duluberurusan dengan birokrat agak sedikitrumit namun sekarang mahasiswa sudahmendapatkan kepuasan.

Apa yang menjadi motivasi bagi fakultasuntuk memperoleh ISO?

Tentunya kita berharap dengan adanyaISO mutu pendidikan akan lebih meningkat.Tak terkecuali, FIK akan lebih banyakmenghasilkan mahasiswa-mahasiswaberprestasi seperti menjadi seorang atlet.Begitu juga pelayanan terhadap mahasiswaharus ditingkatkan menjadi lebih baik, ramahdan bersahabat.

Selama ini bagaimana kegiatan pelayananakademik dan non akademik terselenggaradi FIK?

Selama ini kami hanya berpatokan padaperaturan terdahulu yang telah diterapkanpemimpin sebelumnya. Menurut kami apayang dilakukan mereka sudah sesuai denganapa yang diharapkan. Namun, jika ada halyang tidak sesuai dengan keinginan dan

keadaan di lapangan itulah yang kami olahuntuk menjadi lebih baik. Ada beberapaperaturan yang telah diterapkan olehpemimpin terdahulu seperti bimbingan untukmahasiswa dalam menyelesaikan studi tepatpada waktunya. Kegiatan ini tergabungdalam kegiatan Percepatan PenyelesaianStudi Mahasiswa (PPSM) yang kami gelarsetiap semesternya. Di sini kami membimbingmahasiswa yang sedang menulis proposalpenelitian maupun skripsi. Kami tidakpernah membuat mahasiswa bosan karenamenunggu lama. Tak hanya itu, bagimahasiswa yang melebihi lama studi yangditetapkan, mereka kami panggil dan berikanbimbingan khusus untuk mereka. Olehkarena itu di FIK mahasiswa bisa tamat sesuaidengan waktu yang telah ditetapkan. Selainitu, guna meningkatkan layanan untukmahasiswa kami selalu bersedia dihubungikapan saja, kalau tidak ada di kampussilahkan datang ke rumah kapan pun.

Menuju ISO: Fakultas Ilmu Keolahragaan melakukan pembenahan fisik terhadap gedung Dekanat demi persiapanmendapatkan International Organization for Standardization (ISO), Kamis (3/5). f/Jefri.

Mawardi, mahasiswa Pendidikan Bahasadan Sastra Indonesia dan Daerah FBS TM2009 senang, sebab pelayanan di fakultasnyasudah mulai mengalami peningkatan.Informasi di papan pengumuman di depankantor jurusan diganti hampir tiap minggu.Tong sampah sudah bertambah. Fasilitaswireless pun sudah dapat dinikmati di tiapsudut gedung FBS. “Birokrasi di jurusan danfakultas pun sudah mulai cepat,” ungkapnya,Senin (26/3). Meskipun masih ada beberapapelayanan yang belum memuaskan, sepertiwebsite fakultas yang belum dimanfaatkansecara optimal dan sarana toilet yang masihbutuh perhatian, tapi Mawardi yakin FBSsudah layak dapat ISO. Sudah lama iaberharap FBS bisa menerima sertifikat ISO.“Karena kalau ISO, tamatan dari FBS lebihdiakui di luar,” katanya lagi.

Memang saat ini FBS tengah berusahamewujudkan ISO untuk ruang lingkup sistemmanajemen mutu dalam pelaksanaanTridharma perguruan Tinggi. Hal inidilakukan tak lebih karena hendakmeningkatkan kualitas fakultas dari tahunke tahun. Nampaknya FBS juga tidak mauketinggalan dengan sebagian besar fakultasdi UNP yang telah terlebih dahulu bisamenerapkan manajemen ISO di fakultasmereka. Untuk itu berbagai usaha telah

dilakukan FBS, sepertipembenahan di berbagai bidangtermasuk keterbukaan informasidengan cara pemamfaatanfasilitas online dan papanpengumuman. Selain itu FBS jugaterus melakukan sosialisasikepada seluruh komponen yangada di fakultas untuk dapatbersama-sama dapat mencapaitujuan tersebut.

Sosialisasi yang sudah mulaidilakukan oleh fakultas salahsatunya dengan melakukan wiridsetiap hari jumat. Setelahkegiatan wirid tersebut akan adakomunikasi langsung antarapimpinan, dosen dan jugamahasiswa. Karena yang menjadiesensi ISO adalah melakukanapa yang direncanakan, mak-sudnya merencanakan apa yangakan dilakukan dan melakukanapa yang telah direncanakantersebut. “Perencanaan danpelaksanaan itu harus dilakukansecara bersama-sama agar dapatterlaksana lebih baik,” jelasDekan FBS, Prof. Dr. M. Zaim,M. Hum, Rabu (28/3).

Meskipun belum mendapat-kan ISO bukan berarti selama ini kualitaspelayanan di FBS buruk, “Selama ini FBSselalu memberikan pelayanan sesuai denganketentuan yang ditetapkan oleh universitasdan selalu berusaha untuk menjadi yangterbaik,” ujar M. Zaim. Ia mengaku tidakada kendala yang dihadapi fakultas dalammemperoleh ISO, hanya saja saat ini fakultasmasih terus berupaya untuk menyusun SOPdan persiapan-persiapan lain yangdibuthkan. Alasan itu jugalah yangdikemukakan oleh fakultas lain yang jugabelum memperoleh ISO seperti Fakultas ilmuPendidikan (FIP) dan fakultas IlmuKeolahragaan (FIK). Saat ini dari tujuh

fakultas yang ada di UNP hanya tiga fakultasinilah yang belum memperoleh ISO.

Baik FBS, FIK, dan FIP sama-samamengaku telah berusaha menjalankankegiatan pelayanan akademik dan nonakademiknya dengan baik meskipun tanpaISO. Di FIK bahkan seperti yang dijelaskanDekan FIK Drs. Arsil, M.Pd, dosen bersediadihubungi kapan saja ataupun dikunjungilangsung ke rumah jika ada mahasiswa yangmembutuhkan pelayananan akademik.Menurut Arsil, hal ini dilakukan agarmahasiswa tidak menjadi bosan menunggudan dapat menyelesaikan studi mereka tepatpada waktunya. Semua tindakan tersebut

dilakukan FIK untuk mendukung programpercepatan penyelesaian studi mahasiswa(PPSM) yang mereka gelar setiapsemesternya. “Kami bahkan pernahmemanggil orangtua mahasiswa yangbermasalah dan melebihi masa studinya agarbisa memberikan bimbingan khusus,” kataArsil, Rabu (28/3). Memperoleh ISO sama-sama tetap menjadi harapan dari ketigafakultas ini, dan mereka berharap nantinyaISO yang mereka peroleh nantinya tidakhanya sekedar piagam tertulis saja tapi bisadijalankan dengan sebaik-baiknya.

Dedi-Ichalaporan: Faeza, Rian, Rita

Page 12: Ganto Edisi 167

Himbauan Tak Berbalas

Kilas Foto Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret-April 201212

Foto & Teks Foto:Jefri Rajif

Desain & Tata Letak:Faeza Rezi S

Idiom “Peraturan dibuat untukdilanggar” sepertinya telah melekatdalam pemikiran civitas akademika yangada di UNP dan orang-orang yang ada disekitar kawasan UNP. Adanya suratedaran Rektor tanggal 27 Oktober 2011nomor 2353/UN3510/PS/2012 yang berisitentang larangan untuk berjualan dipinggir jalan kampus, mangkal di depankampus bagi angkutan umum danmengenai parkir dikawasan kampus.Berikut beberapa pelanggaran yangterabadikan oleh kamera Ganto.

Mangkal di depankampus: SuratEdaran Rektornomor 2353/

UN35 / PS / 2011Oktober 2011 laluyang menyatakanlarangan bagi bus,

angkutan umumdan kendaraanlainnya untukberhenti atau

mangkal di depankampus belum

terlaksana. Daridepan Masjid Al-

Azhar hinggagerbang dua UNP

masih banyakangkutan umum

yang mangkal,Rabu (18/4).f/

Jefri.

Sebatas simbol:Simbol tanda

dilarang parkiryang terdapat di

pinggir jalanFakultas Ilmu

Pendidikan barumenjadi sebatas

simbol. Masihbanyak mahasiswa

yang memarkirkendaraan mereka

di dekat plangsimbol tersebut,

Rabu (18/4). f/Jefri.

Parkir: Lahanparkir yang

dikhususkan untukkendaraan rodaempat di depan

Bank Nagari,nyatanya masih

digunakanpengguna

kendaraan roda

dua untuk parkir,Rabu (18/4).F/

Jefri

Parkir: Belum adanya lahan parkir di gedung perkuliahan Mata Kuliah Umumyang baru, membuat mahasiswa memarkir kendaraan mereka di depan gedung

tersebut. Hal ini membuat jalanan di sekitar gedung itu menjadi sempit dansesama mahasiswa kesul itan dalam mengeluarkan kendaraan yang telah

diparkir. Namun, Pihak Bagian Rumah Tangga UNP telah membuat surat

larangan tertanda 23 April 2012, tidak diperbolehkan parkir di dalam lingkungangedung MKU baru, Rabu (18/4). f/Jefri

Jualan di dalamkampus: SuratEdaran Rektornomor 2353/UN35 / PS / 2011Oktober lalu yangmenyatakanlarangan untukberjualan di areakampus,sepertinya belumterlaksana. Dipinggir jalangerbang dua UNP,masih banyakterlihat orang-orang berjualan,Rabu (18/4).f/Jefri.

Page 13: Ganto Edisi 167

�F KUSF KUS�

Pembuka Cerita Menuju UNP-1

Pemimpin UniversitasNegeri Padang (UNP)

tak lama lagi akanberganti. Siapakah yang

akan terpilih menjadi‘Bapak’-nya UNP untuk

4 tahun kedepan?Betulkah

mahasiswa telahmemiliki hak suara?

13Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret-April 2012 Teropong

Satu tempat dua nama: Berdasarkan Keputusan Mendikbud No. 276/0/1990 oleh Menteri Pendidikan Nasional pada 27 April 2010 lalu, Fakultas

yang mulanya bernama Fakultas Ilmu-ilmu Sosial telah ditetapkan menjadiFakultas Ilmu Sosial. Namun plang yang berada di depan pintu masuk

fakultas masih terpampang tulisan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial, sedangkandi dinding gedung dekanat sudah terpampang Fakultas Ilmu Sosial, Kamis

(19/4).f/Jefri.

Banjir dan Sampah: Akses jalan menuju gedung perkuliahan MKU baru

masih belum tersentuh untuk diperbaiki. Air yang menggenang membuatjalanan banjir dan sulit diakses oleh pengguna jalan khususnya mahasiswa.

Ditambah lagi, tempat pembuangan sampah yang kurang terurusmenimbulkan bau kurang sedap, Rabu (18/4). f/Jefri

Civitas akademika Universi-tas Negeri Padang (UNP) akansegera memasuki masakepemimpinan rektor barusetelah kepemimpinan Prof. Dr.Mawardi Z. Efendi M.Pdberakhir. Sesuai dengan keluar-nya Surat Keputusan RektorUNP pada 17 Januari 2012Nomor: 19/UN35/KP/2012 tentangTata Cara Pemilihan CalonRektor UNP periode 2012-2016,dibentuklah kepanitiaan pemi-lihan rektor yang diketuai olehDekan Fakultas Ilmu Pendidi-kan, Prof. Dr. Firman, M.Pd,Kons. Surat keputusan tersebutberisi aturan dan ketentuan-ketentuan umum mengenaipemilihan rektor, mulai darisyarat agar bisa menjadi calonrektor, baik syarat umum dansyarat khusus, serta tata caradan tata tertib pemilihan rektor.

“Seorang rektor itu minimalharus seorang Lektor Kepala,memiliki kualifikasi pendidikanstrata 3 (S3), serta dosen PegawaiNegeri Sipil dan bersediadicalonkan menjadi rektor,”terang Firman mengenai bebe-rapa syarat-syarat bakal calonrektor, Senin (2/4) di ruangkerjanya. Dari penjaringan bakalcalon (balon) rektor pada 30Januari-14 Februari lalu, muncul-lah 26 nama balon yang diajukanoleh lembaga-lembaga yang adadi universitas, mulai dari tingkatuniversitas, fakultas hingga

mahasiswa yang diwakili olehBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Penjaringan lebih lanjut dila-kukan oleh senat universitasterhadap 26 balon ini pada 15-21Februari. “Walaupun nama balonyang muncul ada 26 orang, yangmenyatakan kesediaannya menjadicalon rektor hanya 3 orang,” ujarFirman. Ketiga orang itu adalahPembantu Rektor I, Prof. Dr. PhilYanuar Kiram, Pembantu RektorII, Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M.Ed.,dan Guru Besar Fakultas Ekonomi,Prof. Dr. Syamsul Amar, MS.

Balon yang telah menyatakankesediaannya untuk menjadi calonrektor, tidak boleh lagi mengun-durkan diri. Untuk tahap lanjut,ketiga calon diminta untukmembuat platform (visi dan misipengembangan universitas) sertaCurriculum Vitae mereka dalamrentang waktu 15-21 Februari.Seteah platform tersebut diserah-kan ke panitia, balon diminta untukmembacakannya di depan senatuniversitas. Selanjutnya senat akanmengadakan rapat penyaringanbakal calon rektor dan melaporkan-nya kepada panitia. “Karena hanya3 balon yang bersedia, maka ketiganama tersebut akan langsungdikirim ke atas (Menteri Pendidikandan Kebudayaan Nasional),” jelasFirman.

Kini nama ketiga balon rektortersebut telah dikirim ke MenteriPendidikan dan KebudayaanNasional. Tinggal menunggupemungutan suara yang akandilakukan pada 14 Mei nanti.Dalam pemungutan, senat univer-sitas memiliki hak suara sebesar65%, sedangkan 35% suara lagiakan dikeluarkan oleh Menteri.Lebih lanjut Firman menjelaskan,keterlibatan suara menteri dalampemilihan rektor merupakankesepakatan forum rektor se-Indo-nesia yang mulai diberlakukanpada tahun ini. “Tidak masalah,menteri tentu bisa memilih manayang berkompeten,” ungkapFirman ketika ditanyai mengenaikeabsahan suara menteri tersebut,Senin (2/4).

Salah seorang dosen FakultasIlmu Sosial, Afriva Khaidir, SH.,M.Hum.,MAPA, juga berpendapatsama. Menurutnya, sangat baikjika menteri dilibatkan dalampemilihan rektor kali ini karenadapat mengurangi politisi kampus.“Jadi bukan orang populer sajayang akan menang dan jadirektor,” ungkapnya, Rabu (25/4).Hal yang tidak jauh berbeda jugadisampaikan oleh Kepala HumasUNP, Drs. Amril Amir, M.Pd.Menurutnya kita sebagai sebuahuniversitas harus mengikuti aturantersebut. “UNP tidak punyakapasitas untuk menolak aturantersebut,” jelas Amril, Senin (23/4). Ia juga menambahkan, untuksaat ini mahasiswa hanya bisaterlibat dalam pencalonan balonrektor, itu pun diwakili oleh BEMFakultas yang berkoordinir denganBEM Universitas, sedangkan untukikut memilih belum bisa. “Senatharus rapat dulu dan statuta UNPmesti diubah,” ujarnya.

Peran Mahasiswa dalamPencalonan

Keikutsertaan mahasiswadalam penyampaian aspirasitentang balon rektor ini terdapatdalam Keputusan Rektor, pasal 6ayat 3. Mahasiswa di tingkatfakultas menyampaikan aspirasimelalui lembaga kemahasiswaantingkat fakultas, yaitu BEMFakultas, kepada Senat Fakultas,sedangkan mahasiswa di tingkatuniversitas menyampaikan aspirasimelalui lembaga kemahasiswaantingkat universitas, BEM Universi-tas dan Majelis PerwakilanMahasiswa (MPM), kepada panitiapemilihan.

Muhammad Sobri, KetuaUmum MPM 2012 mengungkap-kan pihaknya telah berkoordinasidengan BEM dan jajaran unitkegiatan kampus untuk mengam-bil tindakan aspirasi atas pemilihanrektor dengan rapat pada 14Maret. “Kami memutuskan untukmengajukan diskusi atau dialogdengan tiga calon terpilih,”ungkapnya Rabu, (2/5). Dengan

dihadiri 15 orang per-wakilan dari masing-masing unit kegiatan,mahasiswa memintaagar tiga calon yangterpilih bersedia berdis-kusi langsung denganmahasiswa sebelummereka sah menjadirektor baru UNP.

Sobri juga menam-bahkan aspirasi ter-sebut telah disampai-kan kepada panitiapemilihan, namun be-lum menemukan tang-gapan yang jelas.Mengenai waktu pelak-sanaan dialog itu, senatjustru menyerahkannyalangsung kepadamahasiswa. “Mereka(Senat) tidak menya-takan setuju atau tidakmengenai diskusi ataudialog yang kamiajukan,” ungkap Sobri.Menurutnya diskusi iniakan tetap dijalankan,namun belum bisaditentukan waktunya.“Tunggu saja kabar-nya,” tutupnya.

Ironisnya, kesibu-kan kuliah serta bebe-rapa alasan lain masihmembuat beberapa

mahasiswa bersikap apatisterhadap pemilihan rektor. Ketikauniversitas sibuk dalam persia-pan pemilihan rektor, sebagianmahasiswa bahkan tidak tahusedikit pun mengenai hal ini.Salah satunya adalah mahasiswaAdministrasi Negara TM 2005,Mivilia Ochtari. “Pemlihan rektor,kapan ya?” ungkapnya bingung,Kamis (19/4). Menurutnya, maha-siswa biasa yang hanya sibukdalam perkuliahan tidak akanpeduli dengan urusan birokratjika hal tersebut tidak berurusanlangsung dengan kuliah.

Sikap yang sama juga di-munculkan Lembaga MahasiswaFakultas Teknik, BEM FT. Merekalebih memilih diam atas suratedaran yang meminta mahasiswamenyampaikan aspirasinya.“Kalau tidak ada feedback yangdiberikan atas usulan yangdiajukan, apa gunanya? Tidakada urgensinya jika hanya adahak bicara tapi tidak ada haksuara,” jelas mereka, Rabu (2/5).Mereka menyarankan kepadasesama organisasi mahasiswayang ada di kampus untukmemperbaiki kembali sistemperaturan yang telah rusak, barumasuk ke ranah rektorat.“Ormawa masih berjalan tidakbaik,” tutup mereka.

Jefri, Ryan.Menanti: Civitas akademika Universitas Negeri Padang sedang menanti sosok pemimpin baru yang akan dipilih 14 Mei ini.Rektor baru akan dipilih oleh Senat dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Foto diambil Rabu, 17 Agustus2011.f/Jefri.

Page 14: Ganto Edisi 167

Jika Anda mengalami masalah agama, silahkan manfaatkan rubrikini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepada pengasuh rubrikini ke alamat Ganto: Gedung PKM UNP Ruang G 65 UNP. Setiappertanyaan harap dilengkapi dengan identitas.

Islam dan Keironisan

Politik

Artikel Agama14 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Oleh Muhammad Zukir

(Mahasiswa Pendidikan

Fisika FMIPA UNP TM

2009)

Konsultasi Agama

Diasuh oleh:

Dr. Ahmad Kosasih,M.A.

Menahan AnginKetika Shalat

Jika Anda mengalami masalah keagamaan, silahkan manfaatkanrubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepada pengasuhrubrik ini ke email Ganto, [email protected] atau GedungPKM UNP Ruang G 65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapidengan identitas.

Dan berpegang teguhlah kamusemuanya kepada tali Allah dan

janganlah kamu bercerai berai, daningatlah akan nikmat Allah

kepadamu ketika kamu dahulubermusuh-musuhan, maka Allah

mempersatukan hatimu, lalu kamumenjadi orang –orang yang

bersaudara karena nikmatAllah...(QS.Ali Imran (3):103).

Dewasa ini, tidak sedikit masyarakatyang memisahkan antara Islam danpolitik. Banyak yang memiliki pemaha-man bahwa perpolitikan tidak berpe-ngaruh terhadap tersyiarnya ajaranIslam sehingga mereka menyimpulkanberbicara politik tidak dapat dikaitkandengan hakikat keislaman, dan begitusebaliknya.

Politik merupakan hal sakral yangmenjadi pembicaraan di setiap levelkehidupan masyarakat, terutamagenerasi muda/mahasiswa. Sedangkanperpolitikan merupakan suatu prosespendewasaan berfikir seorang mahasis-wa, yaitu dengan olah analisa danpemahaman dalam mencanangkan pro-gram terbaru demi kemakmuranbangsa dan negara. Ditengah pertarunganperpolitikan dewasa ini,kondisi kesolidan umatIslam menjadi teran-cam. Ketidakstabilanpersatuan mulai mekardi tengah kuatnyarantai ikatan persau-daraan seiman. Namun,ada satu hal yang mulaidilupakan oleh generasimuda Islam di Indone-sia yang terwakili dalamsebuah pertanyaanbesar sepanjang impe-rium peradaban manu-sia, “apakah yang me-nyebabkan umat Islamtidak bisa bangkitkembali sebagai pengua-sa dunia sampai abadini?”

Sejak akhir masapemerintahan khula-faurrasyidin, umat Islam mulai terpecahbelah karena perebutan kekuasaan olehsistem politik “belah bambu” (menjatuh-kan golongan seiman yang lain demikepentingan golongan sendiri). Padaakhirnya, Islam menjadi korban perangsaudara, sampai-sampai mengorbankancucu Rasulullah SAW dan para sahabatyang mulia. Hal tersebut terjadi hinggakini. Saat ini tidak terlihat lagi sosokUmar bin Khattab yang tegas dalampemerintahan yang bersih. KehebatanUmar melebihi Kaisar Julius Caesar,Charlemagne dan Alexander the Greatsebagaimana tertera dalam bukuMichaell Hart, The 100. Ketika itu Is-lam masih berada di kota kecil Mekah.Berkat beliau, Islam mampu melindasimperium besar Romawi dan Persia,kerajaan terbesar di dunia.

Ratusan tahun belakangan taknampak lagi sosok kesatria Harun Ar-Rasyid, seorang pemimpin yang adildan bijaksana sehingga baghdadmenjadi kota yang tidak ada tandingan-nya di seluruh dunia. Tahta kemudiandiwariskan kepada Khalifah Al-Makmum. Masa itulah lahir matemati-kawan muslim Al-khawrizmi (Penemualjabar) dan Ibnu Sina (Bapak Ilmu

Kedokteran Modern), Ibnu Hitham(Bapak Ilmu Optik), Alghazali (ahlifilsafat), dan banyak yang lain.Ingatlah, pada masa itu, Islammenjadi super power dunia. Politikyang kuat menciptakan ekonomiyang tangguh dan ilmuan yangcerdas. Itulah sebagian bukti sejarahyang mengungkap kejayaan islamtanpa perpecahan.

Kerinduan akan pemimpin danpemerintahan seperti ini berharapbisa kembali ada. Namun, jika umatIslam masih mengedepankan egogolongan yang berkuasa ataukepentingan individu, jangan pernahberharap kejayaan Islam akanseperti dulu. Sama-sama diketahui,pesona kekuasaan dalam perpolitikanmemiliki daya tarik yang luar biasauntuk memicu terjadinya konflik,pertengkaran, dan pertumpahandarah di kalangan umat Islamsendiri. Sebagai buktinya adalahkonflik perebutan kekuasaan politikyang terjadi di Timur Tengah dandi berbagai negara Islam seperti;Iran, Irak, Mesir, Kuwait, Pakistan,Afghanistan, Aljazair, dan sebagainya.

Hal ini terlihat di ranah kehidu-pan mahasiswa Indonesia. Perpeca-han ideologi menjadikan generasimuda bangsa, khususnya mahasiswamulai terpecah. Perpolitikan “belahbambu” akhirnya menjadi pilihan.Dapat dilihat dalam pemilihanpresiden BEM Universitas di Indo-

nesia, atau pemilihan calon bupati,gubernur dan presiden sekalipun.Begitu banyak partai yang menyata-kan diri Islam yang berpecah dalamgolongan. Ideologi dan kecerdasanpolitik seperti inilah nanti yang akanmengusung percaturan politikbangsa ke depan yang tidakdiharapkan.

Pembuktian otentik mengenaiperpecahan bangsa ini dibuktikanoleh sejarah bangsa, terlihat denganberseminya jumlah partai politik.Pada 1971, pemilu diikuti olehsepuluh partai politik, tahun 1977-1997 diikuti oleh tiga partai politik,tahun 1999 diikuti oleh 48 partaipolitik, tahun 2004 diikuti oleh 24partai politik, sedangkan tahun 2009yang lalu diikuti oleh 38 partaipolitik dan enam partai politik lokalAceh. Kemungkinan angka ini akanbertambah. Di sini terlihat jelas, umatIslam telah terpecah berdasarkanpartai masing-masing dan tidakjarang kepentingan partai menjadi-kan persaudaraan seiman dansekeyakinan menjadi goyang. Inilahyang dicamkan oleh alquran QS.AliImran (3):103.

Memang kejayaan Islam bukantergantung kepada kekuasaanpolitik. Kekuasaan politik hanyalahsatu dari sekian banyak cara yangmenjadi pintu masuk bagi kejayaandan kemuliaan Islam di muka bumi.Sekarang bagaimana menyinergikandan menyesuaikan pergerakanpolitik dengan kandungan Al-Quran.Inilah yang harus menjadi fokusutama umat Islam. Sebenarnyaseluruh sisi kehidupan manusia jikabersentuhan dengan isi dan petunjukAl-Quran akan mengantarkan umatislam menjadi umat teladan dalamarti sesungguhnya.

Untuk mengatasi hal ini,beberapa langkah yang harusdiperhatikan masyarakat Islamdalam menghadapi tantangan dandilematika dalam politik adalahdengan menauladani keunggulankepemimpinan politik RasululahSAW yaitu; unggul, berani, visioner,partisipatif, prestatif, dan disiplin.Unggul dalam berbuat baik, belajar,ilmu, kemampuan, dan prestasi.Keunggulan ini membuat Iadihormati. Memimpin denganpemahaman, pencerahan, dankesabaran, serta tauladan, tidakotoriter dan paksaan. Rasulullahdahulunya aktif membimbingpengikutnya untuk memperluasilmunya, termasuk belajar ke negeriyang jauh.

Ditambah dengan kecerdasanintelektual dan moral yang qurani,

maka Rasululah saw mampumelihat mana yang benar

dan salah. Walaupunbeliau dapat langsungmendapat wahyudari Allah, tetapibeliau tetap mene-rima dengan baiksemua masukandan tidak mencelasesama. Rasulullahjuga mampu meme-

cahkan masalah saatrenovasi Ka’bah. Ia

mampu meyakinkanorang dengan kekua-

tan karakternya. Inilahsalah satu nilai yang pal-

ing disegani manusia.Beliau tidak pernah ragu

dalam memperjuangkankebaikan. Semua keunggulan

ini hanya dapat diperolehdengan disiplin dan ketahanan

yang sangat tinggi.Kejayaan Islam yang telah

melemah selama berabad-abadharusnya bisa terbantu pening-katannya dengan keikutsertasancampur tangan para mahasiswaIndonesia. Saling bahu membahudalam sebuah payung keislaman.Hindari perpecahan demi kekuasaandengan jalan yang tidak sehat.Ciptakan perpolitikan yang madani,bukan politik belah bambu.Berorientasi kepada kemajuanbangsa yang lebih baik, bukankepada kemajuan golongan danegoisme pribadi. Menjadikan Al-Quran sebagai landasan berfikir,bukan hanya sekedar untukpanduan shalat dan ibadah rutinitasbelaka. InsyaAllah dengan me-ngamalkan semua ini perpolitikansebagai wasilah (jalan) menujukejayaan islam bisa menuntunmenuju kemakmuran negara yanglebih baik.

“Sesungguhnya tidak ada yangberhak menjadi pemimpin kamu,melainkan Allah dan rasulNya danmereka yang beriman, yangmendirikan shalat, dan membayarzakat. Mereka itu tunduk (taat)kepada perintah Allah”.

Terima kasih kepada Ganto yang telah memuat suratini. Ketika sedang shalat, saya sering kali merasa mulasdan ingin buang angin. Tapi saya berusaha menahannyasehingga angin tersebut tidak jadi keluar. Saya tahu apabilasedang shalat, lalu kita buang angin maka shalat sayatersebut dianggap tidak sah. Tapi saya tidak tahu, apakahdengan saya menahan angin untuk keluar tersebut, makashalat saya akan sah? Lalu bagaimana yang harus sayalakukan, apakah akan tetap melanjutkan shalat atau kembalimengambil air wudhu‘. Mohon penjeasannya.

Ike Riansyah, Mahasiswa Teknik Otomotif TM 2010

Ananda Rian yang baik! Salah satu hal yang termasukmembatalkan wudhu‘ adalah keluar sesuatu dari dua pintu(qubul dan dubur), demikian menurut bahasan Fikih. Misalnyakeluar angin dari dubur alias kentut. Jika keluar kentutsaat mengerjakan shalat, maka wudhu‘ jadi batal dan dengansendirinya shalatpun jadi batal. Tapi kalau baru sebatasmenahan dan tidak sampai keluar sesuatu, maka tidakditemukan dalil yang menyatakan bahwa wudhu‘ menjadibatal, dengan demikian, shalat boleh diteruskan. Hal inididasarkan kepada hadis-hadis yang terjemahannya sebagaiberikut:

1. Dari Abbas bin Tamim, dari pamannya, R.A.,katanya: “Bahwa seorang laki-laki mengadukan kepada NabiSAW, bahwa ia serasa mengalami sesuatu di waktu shalat.Nabi berkata: Janganlah ia berpaling sebelum mendengarbunyi atau tercium akan baunya” (H.R. Jama’ah kecualiTirmizi).

2. Dari Abu Hurairah R.A. dari Nabi SAW bahwabeliau bersabda: “Bila salah seorang di antaramu merasakansesuatu dalam perutnya dan ia bimbang, apakah ada yangkeuar atau tidak, maka janganlah ia keluar masjid sebelummendengar suara atau, mencium baunya” (H.R.Muslim, AbuDawud dn Tirmizi).

Adapun yang dimakasud dengan bunyi dan bau di siniialah bunyi dan bau kentut tersebut. Meskipun yangdimaksud di sini bukanlah semata-mata mendengar bunyiatau mencium baunya, namun yang terpenting ialah adanyakeyakinan bahwa memang ada yang keluar dari dalamperut melalui dubur. Ibnu Mubarak berkata: “Jika seseorangdalam keadaan ragu-ragu tentang hadas, maka ia tidakwajib berwudhu` sampai ia berubah menjadi yakin.Sebaliknya, bila ia yakin berhadas dan meragukankesuciannya, menurut ijma’ ia wajib berwudhu`.

Walaupun menahan kentut atau buang air tidak sampaikepada membatalkan shalat, disarankan sebaiknya sebelumananda shalat, lepaskan dulu segala sesuatu yang akanmengganggu kita di dalam shalat. Sebab dengan menahan-menahan sesuatu yang seharusnya dikeluarkan dari dalamperut, pasti akan mengganggu konsentrasi dan kekhusyu’anshalat kita. Wallhu a’lam bishshawab !

Grafis: Faeza

Page 15: Ganto Edisi 167

Gantopedia

Artikel Politik 15Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

M. Jusuf; Saksi Terakhir Supersemar

Politik Substansial

Oleh

Adil Mubarak,S.IP,M.Si

(Dosen ISP FIS

UNP)

Politik, bagi sebagian kalanganmenjadi momok yang tak berkesu-dahan. Mereka alergi bersentuhandengan masalah politik, takutmenjadi korban politik, tak maumenjadi kambing hitam hirukpikuk politik, dan mereka sebenar-nya tak sudi menjadi penontonpesta pora politik yang diperagakanpara politikus di negeri ini. Dalambenak mereka, politik itu “kotor,”sangat kejam, dan selalu mengan-cam. Bayang-bayang keseramanpolitik tersebut didukung pula olehsebuah jargon yang begitu popu-lar bahwa dalam dunia politik tidakada kawan abadi, tidak ada lawanabadi, yang ada hanya kepentinganabadi. Politik semata-mata hanyabagaimana merebut kekuasaandengan segala cara dan memper-tahankan kekuasaan sekuat-kuatnya juga dengan menghalal-kan semua cara.

Di negeri ini dunia politikadalah dunia hedonis, penuhdengan sensasi-sensasi selebrasi.Busyro Muqoddas, mantan KetuaKPK pernah menyebut politikus diDPR dengan sebutan “orang-orangtidak jelas” artinya tidak jelas polapikir dan pola perilakunya. Ditengah masyarakat yang terhimpitmasalah kemiskinan, para politikus,justru memperlihatkan gaya hidupyang berlebihan (mewah). Ditengah begitu banyak persoalanpublik yang harus dipecahkan,para politikus sibuk mengurusikepentingan-kepentingan golonganmereka hanya demi mempertahan-kan kekuasaan. Mereka tidaksadar ulah perilaku seperti itubanyak golongan masyarakat yangterpinggirkan, menderika dan

menjadi korban bahkan sengajadikorbankan.

Lebih baik tidak berpolitik(apolitik/anti politik). Rasanya tidakberlebihan bila berpandangan danbersikap demikian. Kemuakan,ketakutan, dan ketidakpercayaansebagian masyarakat terhadaprealitas politik praktis saat inicukup beralasan. Betapa tidak,panggung politik dewasa ini jelas-jelas mempertontonkan perilakupolitik kotor para aktor politiksecara tidak etis. Maraknya kasus-kasus korupsi mulai dari kelas terisampai kelas kakap mengundangProf Syafii Maarif, mantan KetuaPP Muhammadiyah berargumenbahwa negeri ini sedang dipimpindan dikelilingi para garong/maling,politik hujat-menghujat(Black Cam-paign), memarginalkan sebagiankelompok, membunuh karakter,mengorbankan teman sejawat,penyalahgunaan kewenangan,membenarkan yang salah danmenyalahkan yang benar,menguntungkan sebagiangolongan, dan dengansengaja membuat rugisekelompok yang lain,bahkan tega membunuh jikaada yang dianggap menghalangitujuan politik. Semua itu kiranyacukup membuat kesimpulan politikbahwa itu memang “hitam” diNegeri ini.

Gara-gara politik, mudah sajaterjadi yang tadinya teman tekat,sahabat, kawan salapiak sakati-duran, teman seperjuangan dan se-iya dan se-kata bisa denganseketika menjadi musuh bebuyutan,tempat melampiaskan dendamkesumat. Contoh, Nazaruddinpolitikus partai Demokrat yang kinimenjadi tersangka mega korupsiwisma atlit. Dulu sebelum tersan-dung kasus wisma atlit, Nazaruddinadalah teman dekat AnasUrbaningrum. Namun saat iniNazaruddin begitu jelas memperli-hatkan kebencian, rasa dendamyang membara, dan kemarahanyang begitu besar kepada sosokAnas.

Pertanyaanya adalah separahitukah politik, benarkah politik itu

kotor dan kejam, sesuaikah pilihankita menjadi seorang apolitik (antipolitik) padahal pada hakekatnyamanusia adalah zoon politicon,makluk yang memiliki fitrah politik.Tulisan ini bertujuan untukmenjelaskan betapa politik secarasubstansial itu memiliki makna dannilai yang sangat luhur dalamkehidupan bermasyarakat.

Frans Magnis Suseno, seorangguru besar filsafat politik pernahmenyatakan, politik itu sebenarnyatidak kotor. Politik adalah konsen-sus bermartabat yang dibentukuntuk mengatur masyarakat

dengan suatu cara tertentu demimencapai kebaikan bagi sebanyak-banyaknya orang. Dengan begitu,politik adalah sebuah institusikebudayaan yang sejatinya bersihdan mulia. Politik sarat akan nilai-nilai luhur. Sejumlah nilai yangdimaksud antara lain merujuk padapandangan Harold Lasswell(Budiharjo:2003) yang merincidelapan nilai, yaitu; Kekuasaan,Pendidikan/penerangan (enlighten-ment), Kekayaan (Wealth), Keseha-tan (well-being), Keterampilan

(skill), kasih sayang (affection),Kejujuran (rectitude), dan Respek(respect). Nilai-nilai itulah yangakan dialokasikan secara meratakepada masyarakat dengan legal,rasional dan dilandasi oleh prinsipmoral.

Musuh terbesar politik adalahnihilisme atau absennya fondasi(Adian:2010). Politik, sejak zamanYunani Kuno, selalu ditegakkan diatas sebongkah fondasi yang soliddan kokoh, yaitu: moral, rasi-onalitas, individualisme, atauTuhan. Aristoteles misalnya,memandang politik sebagai asosiasiatau komunitas manusia yangbertujuan untuk kebaikan utama(highest good). Politik adalah

manifestasi hasrat manusia untukhidup berkeutamaan dalamsebuah kolektifitas. Layak-nya keluarga dan kam-pung, politik politik bukansekedar buatan, melainkanhadir secara alamiah.

Filsuf Rousseau jugamenyandarkan politik padamoralitas, yang ia sebutdengan kehendak umum.Sementara Marx pun setalitiga uang dengan fonda-sionalisme politik dua filsuf

tadi. Kritik Marx terhadapkapitalisme sesungguhnya adalah

kritik terhadap politik yangdisandera oleh kepentinganekonomi para majikan. Demikiansebenarnya politik. Dia dibangundi atas prinsip moral yangmengandung nilai-nilai luhur,politik juga dibangun berdasarkanprinsip rasionalisme. Rasionalartinya jauh dari kejahatan,disharmoni, kepentingan golongan.

Prinsip lain dari politik adalahTuhan. Ruang lingkup politik tidaksaja berkutat pada hubungan antarmanusia saja namun secara vertikalpertanggungjawaban politik erathubungannya dengan eksistensisang Khalik. Dari sang Khalik(pencipta) lah adanya makhluk dandari makhluk berkembang menjadimasyarakat yang berbangsa danbernegara yang di dalamnyabersileweran aktivitas dan praktekpolitik tersebut dan pada ujungnya

kembali lagi semua ke sang khaliksebagai pemilik alam semestadengan segala isinya.

Di Indonesia, implementasi tigafondasi politik itu sebenarnya telahdirumuskan secara lengkap olehseorang intelektual politik yangcukup mumpuni yaituProf.Dr.Amin Rais yang dikenaldengan pemikiran politikadiluhungnya (high politics). Dalampandangan Amin, politik adiluhungadalah politik yang luhur ber-dimensi moral dan etis. AmarMa‘ruf Nahi Munkar menjadi sendiutama dari high politics. Gagasanpolitik adiluhung Amin Rais iniingin melandasi setiap aktivitasyang bernuasa politik dengan etikapemahaman keagamaan yangluhur itu. Internalisasi ide danprinsip politik adiluhung inilahyang mestinya dapat diaktuali-sasikan oleh para praktisi politikdan dikembangkan juga olehinstitusi politik untuk menafikansemua problema yang mengatakanpolitik itu nista.

Politik menjadi kotor karenaanti fondasionalisme. Saat ini, itulahyang terjadi. Makna politik secarasubstansial berseberangan denganpolitik secara nyata/riil. Praktekpolitik seakan lepas dari bungkusidealitas yang sebenarnya. Politikakhirnya menjadi kambing hitamsegala kebobrokan praktek politikyang tak berfondasi. Oleh sebabitu, ketika banyak orang menjeritdengan fakta politik yang ada,sedianya pemahaman tentangpolitik secara substansial ini akanbisa sedikit banyak menggeserprasangka buruk tentang politik.Kalau ingin menemukan politikyang bersih maka dari sekarangberpolitiklah dengan prinsip yangkuat sesuai dengan cita-cita politikyang luhur.

Berpolitiklah karena manusiaadalah makhluk politik, sebagaigenerasi penerus sudah saatnyamahasiswa menjadi garda terdepanuntuk melakukan perubahan polaperilaku politik elit hari ini,sehingga image politik yang kotorakan bersih sebersih bayi yang barulahir ke bumi.

Surat Perintah Sebelas Maret(Supersemar) merupakan salahsatu sejarah Indonesia yanghingga kini masih belumdiketahui kebenarannya. Suratyang berisi perintah pengin-struksian untuk mengatasimasalah keamanan setelahperistiwa Gerakan 30 Septem-ber Partai Komunis Indonesia(G30S PKI), ternyata menjadititik awal lengsernya kep-

residenan Soekarno.Siapa orang yang berada dibalik

peristiwa Supersemar ini? Menurutseorang saksi, Sukardjo Wilardjitoyang merupakan mantan pengawalPresiden Soekarno, ada empat or-ang jenderal yang menghadapkepada Soekarno saat itu, bukanhanya tiga “M. Panggabean, AmirMachmud dan Basuki Rachmat,tetapi juga ada M. Jusuf. Diantarakeempat saksi tersebut, M. Jusuflah orang terakhir yang bertahanhidup. Namun hingga akhirhayatnya, ketika ditanya mengenaikebenaran Supersemar ini, Jusufhanya menjawab dengan senyu-man. Ia tidak mau menjelaskannya.Ini menyebabkan kasus Superse-mar tidak terungkap hingga hariini. Seperti apakah pribadi dari M.Jusuf itu sendiri?

Andi Muhammad Jusuf Amir,salah seorang jenderal terbaik yangdimiliki oleh negara Indonesia. Ialahir di Kayuara, Bone Selatan, 23Juni 1928. Tidak banyak tulisanyang bisa mengungkapkan priaBugis yang satu ini. Masalahnya,ia sendiri selalu menolak untuk

ditulis. Sikap ini diperteguh olehkenyataan, M. Jusuf bukan tipeorang yang dengan mudahmengumbar cerita. Ia amat pelitdalam mengungkap sesuatu kepa-da publik, apalagi yang berkaitandengan dirinya. Maka, sosok sejatiM. Jusuf hanya bisa dipahamimelalui penuturan orang ke or-ang yang kebetulan pernah dekatdan bekerjasama dengan dirinya.

M. Jusuf memiliki prinsip yangmengutamakan kejujuran dalamhidupnya. Jusuf yakin bahwa or-ang yang berwibawa merupakanorang-orang yang bebas mengambilkeputusan. Pemimpin yang bebasmengambil keputusan merupakanpemimpin yang berwibawa. Bagikebanyakan orang, Jusuf terkesanmemiliki sikap tertutup dan seakanmemiliki wilayah kelabu. Kesan inilahir karena Jusuf tidak suka untukmerepotkan orang lain. Jusufbukanlah orang yang akanbersenang-senang di atas kesedi-han atau kesusahan orang lain. Iajuga bukan orang yang suka ber-euphoria atas sebuh kejadian yangmelibatkan orang lain. Oleh karena

itu, kejadian yang melibatkan Jusufdan orang lain akan sulit dibeber-kan dan akan menjadi kejadianyang misterius.

Jusuf dikenang sebagai seorangpemimpin yang amat jujur dansederhana, watak yang jarangdimiliki oleh pemimpin yang lain.Kesederhanaannya berbandinglurus dengan kejujurannya.Meskipun beberapa dekade iamenjadi petinggi di Republik In-donesia, kehidupannya sebagaiJusuf yang biasa dengan seorangJusuf sebagai petinggi tetap sama.Benda-benda atau peralatan yangdigunakannya sehari-hari, amatjauh dari kesan kenikmatan sesaat(glamour). Dalam perspektif ini, M.Jusuf teguh memegang prinsipkepemimpinan Bugis, seorangpemimpin yang berwibawa haruspemimpin yang berwatak malempu(lurus atau jujur).

Disamping menjadi pemimpinyang jujur dan sederhana, M. Jusufmerupakan pimpinan TNI yangsangat memperhatikan nasibprajurit dan peralatan-peralatanyang ada di TNI. Di era kepemim-

pinannya, pembelian peralatanTNI dilakukan secara besar-besaran. Kemudian, di saatmenjadi Menhankam/PanglimaTNI, M. Jusuf memperbaharuiperalatan-peralatan yang dimilikioleh TNI. Salah satu diantaranyaadalah pesawat Hercules,pesawat yang juga menjadipesawat terakhir yang mengan-tarnya dari Jakarta ke Makassar,dengan tubuh rapuh sebelumakhirnya pergi untuk selamanya.

Kini, Jendral yang diidolakanbangsa itu, khususnya prajuritdan perwira TNI, terbaringtenang. Jusuf meninggal pada8 September 2004 di daerahkelahirannya, Makassar. Usiatua dan tubuh yang sudahrentan dengan penyakit mem-buatnya tidak mampu lagimembendung penyakit-penyakityang telah melilit tubuhnya itu.Kepergian Jenderal ini tentuamat berbekas di kalangan TNI,sebab M. Jusuf adalah pimpinanTNI yang amat memperhatikannasib para prajuritnya. Jefri Rajif(dari berbagai sumber)

Grafis: Faeza

Page 16: Ganto Edisi 167

i

T e r o p o n g16 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

HMJ Kritis TanpaSekretariat

Meskipun telah resmi digunakan sejak2011 lalu, masih terdapat kekurangan darigedung Fakultas Ekonomi (FE). SemuaHimpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) di FEtidak memiliki sekretariat. Hal ini menimbul-kan kendala bagi mahasiswa, terutama pe-ngurus HMJ, misalnya, susah untuk mela-kukan sosialisasi dengan mahasiswa barulantaran tidak ada tempat yang pasti untukberkumpul. Hal ini menyebabkan komunikasiantar pengurus dan dengan junior menjaditerputus. Kesulitan lain karena tidak adanyasekretariat ini, tambahnya, akan lebih terasaketika HMJ mengangkat sebuah acara. Selainkoordinasi antarpanitia menjadi terhambat,penyerahan Laporan Pertanggungjawaban(LPJ) dari masing-masing anggota semakintidak jelas. HMJ tidak memiliki tempat untukmengatur dan menyimpan arsip. “Bingungjadinya mengurus surat masuk dan suratkeluar HMJ itu,” jelas Yopansa Putra, KetuaHMJ Pendidikan Ekonomi, Kamis, (19/4).

Tidak hanya HMJ Pendidikan Ekonomi,kendala serupa juga dialami oleh HMJManajemen. Biasanya ada agenda wajibberkumpul satu kali dalam sebulan sebagaibentuk koordinasi rutin antar pengurus. “Namun sekarang jarang sekali,” ungkapHidayat Eka Putra, ketua HMJ Manajemen,Senin (23/4). Kalaupun ada rapat, pengurussering meminjam ruangan kepada pihakfakultas, yang juga ada kendalanya. “Rapatkami jadinya tidak efektif,” keluhnya.

Untuk menyelesaikan permasalahan ini,beberapa HMJ di FE pernah bekerja samauntuk menyampaikan masalah ini kepadapihak fakultas. Hal ini disampaikan ketuaHMJ Ekonomi Pembangunan, Typhu YogiMartharama. Ia menjelaskan HMJ di FEsempat dijanjikan akan diberi satu ruangandi Magister Manajemen. Namun hal itu belumjuga diwujudkan. “Sampai sekarang janji itubelum ditepati,” terangnya, Kamis (19/4).

Ditemui di tempat berbeda, PembantuDekan III FE, Dr. Susi Evanita, MS.menyampaikan keadaan gedung yang masihbaru menyebabkan HMJ memang belum bisamemiliki sekretariat. Semua ruangan di FE

Aspi Makin TidakAman

sudah digunakan sebagai ruang kuliah danlabor. Untuk mengantisipasi masalah ini, lan-jut Susi, HMJ seharusnya bisa memanfaatkanfasilitas yang ada. “Saya pikir tidak harusdi dalam ruangan, mereka (HMJ_red) bisasaja memanfaatkan koridor kampus,”ujarnya, Selasa (8/5). Susi menambahkantidak adanya sekretariat seharusnya tidakmenjadi penghalang HMJ untuk berorgani-sasi. Mahasiswa seharusnya lebih kreatifuntuk mengatasi setiap kendala yang ada.Meskipun demikian, lanjutnya, fakultas tetapakan mengusahakan penyediaan sekretariatuntuk HMJ. “Saya harap mahasiswa maumenunggu,” tutupnya.

Tidak hanya di FE, masih ada beberapaHMJ di fakultas lain yang tidak memilikisekretariat. Salah satunya HMJ Ilmu SosialPolitik (ISP), Fakultas Ilmu Sosial (FIS) yangmerupakan satu-satunya HMJ yang tidakmemiliki sekretariat. Menurut BoniSyaputra, wakil ketua HMJ, untuk rapatHMJ sering meminjam ruang kuliah. Bonimengaku sering kewalahan dalammenyimpan arsip-arsip penting HMJ. “Arsip-arsip itu sering dibawa pulang saja jadinya,”terang Boni, Jumat (27/4).

Lain halnya HMJ di Fakultas IlmuPendidikan(FIP), pascakebakaran HMJ inisering memanfaatkan taman di belakanggedung rektorat sebagai tempat pertemuanmereka. Salah seorang pengurus HMJ Pendi-dikan Luar Sekolah (PLS), Ciptro Handrianto,menjelaskan tidak adanya sekretariat tidakmenjadi penghalang untuk berorganisasi.Menurutnya, mahasiswa perlu memahamikemalangan yang menimpa FIP. “Harus tetapberjuang,” tegas Ciptro, Jumat (6/4).

Pembantu Dekan II FIP, Drs. Taufik,M.Pd, Kons, menyampaikan penyediaansekretariat HMJ akan diusahakan seiringberjalannya pembangunan di FIP. Mahasiswaperlu menunggu pembangunan gedung FIPselesai. Setelah itu, tambahnya, barudilakukan perencanaan penyediaansekretariat bagi organisasi mahasiswa FIP.“Saya harap mahasiswa tetap bersabar,”terangnya, Senin (23/4). Tilla, Zolla

Setelah ditunda dua kali, akhirnyaLaporan Pertanggungjawaban (LPJ) BadanEksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U)periode 2011 dibacakan juga. Rencananya,LPJ tahunan ini akan dibacakan pada Sabtu(7/4). Namun karena ada beberapa data yangbelum lengkap, pembacaan LPJ urungdilaksanakan dan dimundurkan seminggusetelahnya, Sabtu (14/4). Sayangnya,penundaan pertama tidak mengalamiperkembangan apa-apa hingga harusditunda lagi dan baru bisa dibacakan padaSabtu (28/4) di Ruang T25 UNP. “Merekahanya beralasan datanya belum lengkap,”ujar Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa(MPM), Muhammad Sobri, Kamis (3/5).

Sobri menambahkan, diwisudanyaPresiden BEM Tomy Devisa Maret lalu ikutmempengaruhi keterlambatan penyerahaanLPJ. Namun untuk masalah yang satu ini,pihak MPM tidak bisa melakukan apa-apakarena pada Petunjuk Teknis (Juknis) 2011tidak terdapat sanksi apa pun. “Tapi tahunini kami sudah menyiapkan perjanjiantertulis bermaterai untuk kepengurusan BEMU periode 2012,” tambahnya. Perjanjian itudiketahui seluruh Pembantu Dekan III danPembatu Rektor (PR) III.

MPM telah mengeluarkan dua kali SuratPeringatan (SP) kepada pengurus BEM Ukarena keterlambatan ini. Setelah SP I tidakditanggapi, MPM melayangkan SP II dengantembusan kepada PR III. “Kamis (19/4), BEMU sudah menyerahkan kepada MPM, tetapianggota BEM belum siap untuk memba-cakan,” ujar Sarmen Aris, Sekretaris MPM,Sabtu (28/4).

Saat pembacaan LPJ hanya tiga anggota

Polemik Akhir Kepengurusan

BEM U yang hadir, salah satunya MenteriDalam Negeri, Andre. Ia yang membacakanLPJ di depan forum. Perkara keterlambatanLPJ, Andre mengatakan dari 60 anggotaawal yang dilantik, kini hanya bersisa 20orang. Anggota aktifpun kebanyakan sedangmelaksanakan Praktek Lapangan Kepen-didikan di luar daerah. Hal ini juga menjadikendala. “Kami sudah berusaha semaksimalmungkin, namun terkendala dengan data

dari anggota yang tidak berada di Padang”ungkapnya, Sabtu (28/4). Dari hasilpembacaan LPJ, program kerja yang mampudilaksanakan BEM U hanya sekitar 30% dariyang direncanakan dan didominasi olehkegiatan di luar UNP.

Melalui ketetapan MPM mengenailaporan pertanggungjawaban presiden BEMUNP 2011, LPJ BEM U dinyatakan diterimabersyarat dengan delapan persyaratan. Salah

satunya menyesuaikan kembali penulisan LPJdengan Petunjuk Pelaksanaan LaporanPertanggungjawaban Presiden BEM UNP.Batas penyerahan hasil penyempurnaan LPJpada Sabtu (5/5) jam 18.00 WIB. “Jika pihakBEM U tidak memenuhi hal tersebutpresiden dinyatakan demisioner ataupemberhentian jabatan secara tidak hormat,”ujar sekretaris umum MPM sekaliguspimpinan sidang paripurna LPJ BEM,Sarmen Aris, Kamis (3/5). Ternyata pihakBEM U tidak mampu memenuhi persyaratantersebut hingga waktu yang telahditentukan. Sesuai surat ketetapanpemberhentian dan pengangkatan, MPMmemutuskan untuk memberhentikan masajabatan BEM U tahun lalu secara tidakterhormat.

Menanggapi persoalan ini PembinaMPM, Drs. Helmi Hasan, M.Pd mengatakanseharusnya MPM harus lebih gencar lagimengawasi kinerja BEM. Idealnya MPMharus bisa memberikan ketegasan agarkejadian ini tak terulang. “Ketegasan itubisa berupa sanksi yang dituangkan padaJuknis,” paparnya, Kamis (3/5).

Pembantu Rektor III UNP, Dr. Alizamar,M.Pd.Kons pun mengatakan hal yangserupa. Tapi, selain mempertegas kontrolMPM terhadap kinerja BEM U, PR III jugasudah membuat peraturan baru soal tataaturan wisuda bagi pengurus BEM U.Peraturan baru tersebut mengharuskansetiap anggota BEM U yang akan diwisudaharus atas sepengetahuan bidang kemaha-siswa kampus. “Saya ingin tidak ada lagikasus seperti ini,” tutupnya, Jumat (11/5).

Winda, Zolla

Presiden BEM tidak hadir: Pembacaan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kinerja BEM Univer-sitas periode 2011-2012 pada Sabtu (28/4) lalu di lokal T25 hanya dihadir i oleh 3 orangperwakilan BEM, sedangkan Presiden BEM dan Sekretaris Jenderal BEM tidak hadir. f/Jefri.

Tidak biasanya siang itu, Senin (6/2),Friska Maydia Voni pulang kuliah denganterburu-buru. Pasalnya tugas mata kuliahPendidikan Kewarganegaraan harusdikumpul siang itu juga. Sebelum berangkatkuliah, Voni meminjam laptop temannyauntuk mengerjakan tugas. Laptop tersebuttidak Voni bawa kuliah. Ia memutuskanuntuk meletakkan laptop tersebut di dalamlemarinya. Malang tidak dapat ditolak, ketikaVoni masuk kamar, gembok lemari yangawalnya terkunci rapat rupanya sudahterbongkar paksa. Dua laptop, duahandpone dan satu buku tabungan hilang.Bukan hanya Voni yang menjadi korbankehilangan saat itu. Juwita Frescillya,mahasiswa Administrasi Ilmu Pendidikanteman satu kamar Voni pun kehilangansebuah laptop. Siang itu, Asrama Putri (Aspi)UNP kemalingan lagi.

Peristiwa hilangnya barang milikpenghuni Aspi tidak hanya sekali ini terjadi.Sebelumnya, televisi milik asrama juga raib.Enam hari setelah kejadian tersebut terjadilagi pencurian oleh oknum yang tidakbertanggung jawab. Sebuah tas berisi uangdan buku tabungan milik Suci Wahyuni,mahasiswa Fisika TM 2011 lenyap dikamarnya.

Perkara hilangnya barang Voni danJuwita ini telah dilaporkan kepada pihakberwenang (polisi) oleh korban. Namunpenanganan dari pihak kepolisian dinilaikorban tidak terlalu peduli dan terkesanlamban, pasalnya pihak kepolisian barumendatangi tempat kejadian perkara limahari kemudian. Hal itu sangat disesalkanoleh Voni. “Kami sangat kecewa, karena tidakada tindakan yang serius dari polisi,”ujarnya, Selasa (26/3).

Aspi merupakan tempat tinggalmahasiswa putri yang dikelola oleh kampus.Namun sayang untuk keamanan, pihakkampus hanya menyediakan posko satpamdi area kampus FMIPA yang letaknya agakjauh dari Aspi. Hal ini disayangkan olehmahasiswa yang tinggal di Aspi sebab bilaterjadi hal yang tidak diinginkan, mahasiswa

sulit untuk menghubungi.Pernah suatu kali di tengah malam,

sekitar pukul 24.00 ada mahasiswa yangtiba-tiba tidak sadar diri. Saat itu hujan lebat,tapi tidak ada orang sekitar asrama yangbisa dimintai tolong. Untung saja ada salahsatu mahasiswa memiliki keluarga yang bisamenolong membawa ke Rumah Sakit.“Seandainya malam itu tidak ada yangmenolong, kami tidak tahu apa yang terjadi,”jelas Voni. Lebih lanjut Voni menjelaskan,satpam khusus yang ditugaskan untukmenjaga asrama tidak ada. Padahalmahasiswa yang tinggal semuanya wanita.Ada satpam, tapi jaraknya lumayan jauhdari asrama, di posko FMIPA. “Itupunkadang-kadang tidak ada di posko,” ungkapVoni.

Awalnya asrama yang dihuni sebanyak37 mahasiswi tersebut memiliki pembina yangtinggal bersama mahasiswa di Aspi, yaituDra. Elizar Ramli, M.Pd. Namun, akibatgempa yang terjadi belakangan inimenyebabkan Elizar harus pindah ke tempatyang lebih aman. “Bukan saya lepas daritanggung jawab, tapi semenjak seringadanya gempa, keluarga saya jadi traumadan kami harus pindah,” jelas Eli, Selasa (8/5).

Sebagai gantinya, Elizar meminta duaanak angkat Elizar yang tinggal di sekitarasrama untuk melihat-lihat keadaan di Aspi.“Kebetulan salah satunya bekerja di BAAK,”terangya. Menanggapi kurang perhatiaan-nya pihak universitas terhadap fasilitas diAspi akhir-akhir ini , Elizar menilai hal inidisebabkan karena nantinya mahasiswa yangtinggal di asrama akan dipindahkan keasrama yang baru. Saat ini universitas hanyaakan memperbaiki asrama tersebut apabilaada kerusakan-kerusakan ringan. “Kalau airmacet atau atap bocor, baru ada perbaikan,”jelasnya. Selanjutnya Elizar menambahkan,apabila terjadi kehilangan barang pribadi,kampus tidak akan bertanggung jawab.“Apalagi karena keteledoran sendiri,”tutupnya, Selasa (8/5).

Duni, Rita.

Page 17: Ganto Edisi 167

T e r o p o n g 17Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Pesta Demokrasi PemiraMahasiswa

Selama 37 hari, pada 22Februari hingga 29 Maret lalu, pestademokrasi Pemilihan Umum Raya(Pemira) Presiden dan WakilPresiden Badan Eksekutif Mahasis-wa (BEM) UNP periode 2012berlangsung. Pembantu Rektor IIIDrs. Alizamar M.Pd, Kons menga-ku bangga kepada semua pihakyang telah menyukseskan pemilu.Menurutnya, pemilu kali ini lebihbaik dibandingkan pemilu sebelum-nya. Hal ini terlihat dari pelaksa-naannya yang berlangsung damai.“Hanya saja, masih banyak mahasis-wa yang tidak menggunakan haksuara,” ungkapnya, Kamis (29/3).

Ketua Panitia Pemilihan Umum(PPU), Yasmir mengatakan dalamproses pelaksanaan Pemilu, PPUtelah berusaha keras agar mahasis-wa berpartisipasi aktif mengikutipemilu. Sejak 22 Februari hingga14 Maret telah dilakukan sosialisasidengan menyebar pamflet danspanduk di masing-masing fakultasdan tempat-tempat yang ramaidikunjungi mahasiswa, sepertiPusat Kegiatan Mahasiswa (PKM).Setelah itu, pendaftaran bagimahasiswa yang ingin mencalonkandiri dibuka pada 1-13 Maret.

Yasmir menuturkan ada enambalon yang mendaftar. Namunsetelah melakukan verifikasi, hanyalima pasang bakal calon yangmemenuhi persyaratan. Kelimapasang bakal calon tersebut, dian-taranya: Ahmad Fauzan H-AnggaPerdana Putra, Achmad Badarudin-Candra Kirana, Cipto Handrianto-Alphi Syahrin, Andre MarthaSaputra-Deri Pratama, danTunjung Budi Utomo-Rizki Adam.Setelah lulus, lanjut Yasmir, parabakal calon diberikan kewenanganuntuk melakukan kampanyeselama sepuluh hari (17-26/3).

Setelah melalui masa tenang,tepat pada Kamis (29/3), mahasiswaUNP menggunakan hak suaranya.Ana Arisman, Anggota DivisiPenalaran Ilmiah HMJ Bahasa danSastra Inggris TM 2010 mengatakanmahasiswa harus selektif dalammemilih calon pemimpinnya, begitujuga dengan pemilihan presiden

dan wakil presiden BEM. Iamenjelaskan presiden dan wakilpresiden BEM UNP harus mampumengkoordinir sistem organisasimahasiswa di UNP. “Agar tidak ter-jadi ketimpangan program kerjaantar ormawa,” harapnya, Jumat(30/3).

Namun tidak sedikit jugamahasiswa yang tidak menggu-nakan hak suaranya. Salahseorang mahasiswa FBS, Ersariadimengaku tidak ikut serta dalampemilu presiden dan wakil presidenBEM UNP. Menurutnya, tanpamemilih pun tidak ada pengaruhsama sekali, tetap saja akan adayang terpilih. Lebih lanjut iamemaparkan tidak begitu merasa-kan kinerja BEM bagi UNP. “Jaditidak masalah jika tak memilih,”ungkapnya, Senin (17/4).

Bertempat di ruang T27, prosespenghitungan suara hasil pemilupun langsung dilakukan. Dari 5402jumlah suara yang sah, pasanganTunjung Budi Utomo-Rizki Adamdengan nomor urut 5, memperolehjumlah suara terbanyak, yaitu 1834suara. Kemudian suara terbanyakkedua diperoleh nomor urut 3(Ciptro Handrianto-Alphi Syahrin)dengan 1575 suara. Disusul nomorurut 4 (Andre Martha Saputra-DeriPratama) dengan 1270 suara, nomor

urut 2 (Ahmad Badarudin-CandraKirana) dengan 507 suara, dannomor urut 1 (Ahmad Fauzan H-Agga Perdana Putra) dengan 216suara.

Sebagai kandidat yang terpilihmenjadi presiden BEM UNP,Tunjung Budi Utomo menyatakanke depan akan menciptakan sistemorganisasi mahasiswa yang tertatarapi dengan visi membangun UNPke arah yang lebih baik. MenurutTunjung, kondisi ormawa saat inikurang menyatu. Hal ini disebabkansistem koordinasi yang terkadangsering tumpang tindih. DidampingiRizki Adam sebagai wakil presiden,Tunjung juga menyatakan gamba-ran program BEM ke depan.Kegiatan terdekat yang akandiadakan BEM mengadakan kemahbakti ormawa UNP. Hal inidiutarakan Rizki sebagai langkahawal menjalin silaturrahmi antarormawa. Selain itu, programwirausaha merupakan programunggulan BEM tahun ini. Melaluiwirausaha, lanjutnya, organisasimahasiswa diharapkan tidak hanyamengandalkan dana anggaran dariuniversitas. “Agar terwujudorganisasi mahasiswa yang man-diri,” ungkapnya, Kamis (29/3).

Faeza dan Nunung.

FE Siapkan Mahasiswa SiapKerja

Selain mewajibkan mahasiswauntuk memiliki TOEFL, sejak 2008FE juga menerapkan peraturan bagimahasiswa sebelum diwisuda untukmengikuti Personality DevelopmentTraining (Pelatihan PengembanganKepribadian). Pelatihan ini merupa-kan salah satu syarat yang wajibdiikuti oleh mahasiswa FE sebelumlulus.

Rine, mahasiswa PendidikanEkonomi TM 2007 mengakuantusias mengikuti pelatihan ini.Bagi Rine, pelatihan ini menjadisebuah motivasi dan inspirasi untukterjun ke lapangan nantinya. Lebihlanjut ia memaparkan pelatihan inidapat membuka wawasan danketerampilan mahasiswa dalamberwirausaha. “Tidak hanyamenjadi PNS saja, tetapi jugamenciptakan lapangan pekerjaan,”ungkapnya, Selasa (3/4).

Hal yang sama juga disampai-kan mahasiswa Manajemen TM2009, Zuraifah Trisna Dewi. Menu-rutnya, pelatihan ini mampu me-

nambah kreativitas mahasiswadalam berwirausaha. Selain itu,mahasiswa tidak akan canggungatau takut untuk menempuh duniakerja. “Takutnya jika pelatihan initidak ada, mahasiswa malah tidaksiap untuk berkarir,” tuturnya,Senin (30/4).

Di tempat berbeda, PembantuDekan 1 FE, Dr. Idris, M.Si.menyatakan program pelatihanyang diadakan FE ini merupakantradisi yang terus berlanjut yangsudah berlangsung selama limatahun. Pelatihan ini juga bertujuanagar mahasiswa dapat mengenaldiri sendiri, mengetahui kiat-kiatdalam mendapatkan pekerjaan,dan cara berwirausaha. “Pelatihanini sangat membantu dalam duniakerja,” ungkapnya, Selasa (27/3).

Lebih lanjut Idris menjelaskanpelatihan ini diadakan tiga harisebelum mahasiswa diwisuda.Selama dua hari, mahasiswa wajibmengikuti pelatihan ini. Hari perta-ma, mahasiswa dibekali terlebih

dahulu mengenai diri sendiri, caramempersiapkan diri dalam meng-hadapi dunia kerja. Kemudian padahari kedua, mahasiswa akandiajarkan cara menghadapi duniakerja, berwirausaha dengan baik,dan lainnya. Berkenaan dengansyarat wisuda, tambahnya, daripelatihan ini mahasiswa akanmemperoleh sertifikat yangdiajukan untuk diwisuda.

Di fakultas lain semisal FBS,pelatihan semacam ini belum per-nah diadakan. Padahal, ini perludiagendakan mengingat ada bebe-rapa jurusan di FBS yang tidakmengadakan magang maupunpraktik lapangan. Hal ini disampai-kan oleh Melisa Nofa Nanda, maha-siswa Sastra Inggris TM 2007. “Sayamerasa kurang siap,” ujarnya ter-kait kesiapan terjun ke lapangankerja setelah diwisuda, Jumat (6/4). Untuk itu, ia berharap agar fa-kultas lain juga mengadakan pelati-han ini agar mahasiswa tidak cang-gung di lapangan nantinya. Tuni

Rencana LiftKhusus dari FBSSetelah mati suri selama lima

tahun sejak 2007, Fakultas Bahasadan Seni (FBS) berencana akanmengaktifkan kembali lift digedung perkuliahannya. Sayangnya,penggunaan lift di gedung berlantailima ini hanya diperuntukkan bagidosen dan pegawai tatausaha.Kebijakan itu diputuskan dalamrangka perawatan sarana danmenghindari kenakalan mahasiswauntuk tidak melakukan tindakanasusila. Mengingat dulu pernahditemukan mahasiswa yang berlakutidak senonoh di dalam liftsehingga tidak digunakan lagi. “Halitu tentunya mencemari nama baikkampus,” ungkap Kepala BagianPerlengkapan FBS Tristiyeni, SH.,Selasa (8/5).

Sayangnya, adanya kebijakan‘khusus’ ini menimbulkan panda-ngan negatif dari mahasiswa. JefriAditya, Ketua Badan PerwakilanMahasiswa (BPM) FBS menyampai-kan ketidaksetujuannya terhadapkebijakan tersebut. Menurutnya, liftmerupakan fasilitas umum danpendanaannya juga berasal dariuang mahasiswa. “Mahasiswaberhak menggunakan fasilitaskampus,” tegasnya, Selasa (8/5).

Sikap tak setuju juga diperlihat-kan Deded Palma Putra, mahasiswaSastra Indonesia TM 2008. Iamengatakan tindakan asusila yangdilakukan mahasiswa dulu danupaya perawatan sarana tidak bisadijadikan alasan konkret untuk

melarang mahasiswa menggunakanlift. Menurut Deded, seharusnyapihak kampus mencarikan solusi,seperti memasang kamera CCTVdi dalam lift. “Agar pelakunyadapat diketahui dan ditindaklan-juti,” ungkapnya, Selasa (8/5). Iamenambahkan, jika pihak kampusbelum mampu menyediakan CCTV,sebaiknya lift tidak digunakan.“Untuk menghindari prasangkaburuk,” tambahnya.

Menanggapi hal ini, Pembantudekan II FBS, Drs. Ramalis Hakim,M.Pd., menjelaskan penggunaan liftbagi kalangan dosen dan pegawaisaja disebabkan kondisi sebagiantenaga pengajar FBS yang tidakmampu menaiki tangga gedungterlalu lama, sementara semuakegiatan perkuliahan akan berpu-sat di gedung itu. “Kalau mahasis-wa ‘kan masih muda-muda,”terangnya, Selasa (8/5). Sedangkanbagi mahasiswa, lanjutnya masihpada tahap petimbangan. Jikamahasiswa berkomitmen bisamenjaga sarana dengan baik, pihakkampus tidak akan melarang. “Toh,lift juga milik bersama,” ujarnya.

Ramalis menambahkan, saat inilift masih pada tahap perbaikan,butuh waktu yang lama untuk bisadigunakan kembali. Kapasistas da-ya arus listrik yang ada masih bel-um memadai. Jika dipaksakan juga,terangnya, akan berdampak burukterhadap aktivitas lain yang mem-butuhkan daya listrik. Nunung

Penghitungan suara: Setelah melakukan pemungutan suara pada pemilihanPresiden BEM Universitas pada hari kamis (29/3) siang, Panitia PemilihanUmum melakukan penghitungan suara yang telah diberikan mahasiswa malamharinya di lokal T27. f/faeza.

Pelaksanaan upacara wisudakembali diadakan di GedungOlahraga (GOR) UNP, Sabtu (3/3).Dalam pidatonya, Rektor UNP, Prof.Dr. Z. Mawardi Effendi, M.Pd.,mengaku bangga karena hinggamaret 2012 UNP telah melahirkan104.306 lulusan mencakup seluruhjenjang pendidikan diploma,sarjana, profesi, magister, dandoktor. Sebanyak 40% diantaranyadiluluskan selama masa jabatanMawardi dalam waktu delapantahun terakhir. “Khusus untuk S3,UNP telah menghasilkan 51 Doktor,15 orang diwisuda periode ini,”ungkapnya, Sabtu (3/3).

Orasi ilmiah bertemakan Sewin-du dalam Kebangkitan Kampusjuga disampaikan Rektor UNP. Iamenyampaikan perkembanganUNP pada 2003 hingga Juli 2012mendatang. Pada 2003, UNP memi-liki 13.425 mahasiswa dan 916 dosendenga ratio 1:14. Tingginya peminatUNP menurut Mawardi menjadisalah satu alasan nama IKIP diubahmenjadi UNP. Setelah perubahannama itu, kesempatan untukbangkit menjadi perguruan tinggiyang lebih besar, bermutu, danmemberikan manfaat untukmasyarakat semakin luas. Pada se-mester Juli-Desembar 2011, UNPmemiliki 34.675 mahasiswa dan 989dosen dengan ratio 1:35. Ditambahlagi mahasiswa Pascasarjana yangmencapai 4000 mahasiswa.

Selain melayani mahasiswa,UNP juga mempunyai SekolahLaboratorium. Disamping itu, UNPtelah membangun beberapa ge-dung, meliputi gedung perkulia-han, perkantoran, fasilitas olah

SewinduKebangkitan UNP

raga, kolam renang dan rumahsusun mahasiswa dengan anggarandana dari DIPA/APBN maupunPMBP UNP yang menghabiskandana 120 miliyar.

Selain melakukan perbaikanaspek infrastuktur, UNP juga telahmelakukan pengembangan aspekmutu pendidikan. UNP mendapat-kan sertifikasi mutu manajemenstatus ISO 9001:2008 oleh lembagasertifikasi global TUV-Rheindlanddari Jerman. Sejak 2010 UNP jugadiikutsertakan dalam pengembang-an dan pembinaan kualitaspendidikan secara nasional, berupapelaksanaan Sertifikasi Guru danDosen. “Tidak hanya aspek kuanti-tatif, tetapi juga kualitatif,” ujarnya.

Di akhir orasinya, Mawardiberharap agar lulusan programkependidikan menjadi pendidikyang mengusai ilmu pendidikandan mampu menyelenggarakanproses pembelajaran efektif danbermutu. Bagi lulusan programnon kependidikan, agar mampumendarmabaktikan kemampuan dibidang pekerjaan sesuai denganjurusan yang telah ditempuh.“Junjung tinggilah nama almamatermelalui penerapan kompetensi danperilaku terpuji, serta berdedikasitinggi di tempat kerja,” harapnya.

Pada periode Maret ini, tercatatjumlah wisudawan/i sebanyak 3.015,meliputi 179 Program Pascasarjana,763 Fakultas Ilmu Pendidikan, 296Fakultas Bahasa dan Seni, 243Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, 209 FakultasIlmu Sosial, 314 Fakultas Teknik,768 Fakultas Ilmu Keolahragaan,dan 243 Fakultas Ekonomi. Siti

Page 18: Ganto Edisi 167

I n t e r18 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Civitas akademika UniversitasNegeri Padang yang terdiri daridosen, pegawai, mahasiswa, siswa-sisiwi SMP dan SMA LaboratoriumPembangunan UNP dan mahasis-wa-mahasiswa penerima beasiswamelakukan upacara benderamemperingati hari pendidikannasional di Lapangan rektorat, (2/5). Dalam upacara itu, Rektor UNP,Prof.Dr. Z.Mawardi Effendi,M.Pd.Kons yang bertindak sebagaiinspektur acara membacakan katasambutan dari Menteri PendidikanNasional, Muhammad Nuh dengantema ‘Bangkitnya Generasi EmasIndonesia’. Rektor menyampaikanperiode 2010-2035, Indonesiadikaruniai potensi sumber dayamanusia berupa populasi usiaproduktif yang jumlahnya luarbiasa. “Jika kesempatan emas inidimanfaatkan dengan baik akanmenjadi bonus demografi yangberharga,” katanya.

Setelah upacara, diumumkandosen dan mahasiswa yangmendapatkan penghargaan sebagaidosen, ketua program studi, danmahasiswa berprestasi UNP,pemenang olimpiade, dan penghar-gaan kepada pegawai UNP terbaik.Dwi Utari Kusuma sebagai mahasis-wa berprestasi UNP tahun 2012mengatakan bersyukur denganpencapaian yang telah ia raih.“Agak cemas juga dengan bebanke depannya,” ujarnya, Rabu (2/5). AmiJaer

UpacaraGenerasi Emas

UNPELCO UNP

SemangatPeneliti Muda

Tujuan utama penelitian adalahuntuk memecahkan berbagaipersoalan dan masalah. Itulah yangdisampaikan Afriva Khaidir, SH.,M.Hum., MAPA, selaku pemateripada Pelatihan Penelitian yang ber-temakan Melalui Pelatihan Peneli-tian, Peneliti Muda Beraksi Mengu-kir Prestasi, Minggu (25/3). Pelati-han ini merupakan program kerjadari divisi Departement PenelitianPusat Pengembangan Ilmiah danPenelitian Mahasiswa (PPIPM) UNP.Acara tersebut diadakan dalam duabertahap, yaitu Minggu (25/3) danMinggu (1/4) di ruang kuliah D 81Fakultas Ilmu Sosial UNP.

Lebih lanjut Afriva menjelaskan,seorang peneliti harus memilikipedoman dalam meneliti agar upa-ya menemukan jawaban dari tujuanpenelitian dapat terwujud. “Halterpenting, jangan ada seseorangyang merasa dirugikan dari ke-giatan penelitian,” jelas Afriva. Haripertama peserta mendapatkanpenjelsan materi dan pada harikedua peserta mempraktekkancara menyusun kerangka sebuahlaporan penelitian. Ketua pelaksa-na, Siti Muflihatunnisa menuturkantujuan acara pelatihan tersebutuntuk memberikan pembekalankepada peneliti muda, khususnyaUNP sendiri. “Semakin banyaknyapeneliti muda dan bisa membuatlaporan penelitian yang berkualitasadalah harapan PPIPM kede-pannya,” ujar Siti Minggu (25/3).

Sebanyak 75 peserta dariseluruh fakultas UNP hadir dalampelatihan ini. Salah seorang peserta,Novi Daviana, mahasiswa Pendidi-kan Bahasa Indonesia mengharap-kan kegiatan ini dapat berlanjutuntuk ke depannya. “Tidak hanyapenelitian, tapi juga membantu me-nyelesaikan skripsi dan Tugas Ak-hir,” ungkap Novi, Minggu (25/3).

Duni

PPIPM UNP

FT UNP

Dalam rangka penutupankrida, Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Fakultas Teknik (FT)mengadakan penanaman pohonbersama Pemerintah Kota Padang,Minggu (6/5). Kegiatan yang diikutisekitar 1400 mahasiswa tersebutdihadiri jajaran Pemko Padang,diantaranya Walikota yang diwakiliKepala Dinas Pariwisata, KepalaDinas Kebersihan dan Kehutanan,Dinas Perkebunan dan Kehutanan,Badan Pengendalian Dampak Ling-kungan Daerah dan Camat. Selainitu hadir juga Pembantu DekanIII FT, Drs. Hasan Maksum, MT.

Ketua Pelaksana kegiatan AdeRahma Saputra menjelaskan,

Tutup Krida dengan Tanam 500Pohon

kegiatan tersebut terselenggarakarena rasa cinta mahasiswa teknikUNP terhadap lingkungan disekitar air tawar. “Ini bentukpengabdian kami terhadap masya-rakat setempat,” katanya, Senin (7/5). Sementara itu Ketua BEM FT,Zainul Ardi mengatakan kegiatantanam pohon adalah bagian darirangkaian penutupan kridamahasiswa teknik yang bekerja-sama dengan pemerintah. “Kamiberharap terciptanya kota Padangyang hijau, seperti diharapkanpemerintah,” ujar Ardi, Senin (7/5). Sebanyak 500 pohon diberikanpemerintah untuk ditanam disepanjang pantai air tawar. Duni

Dalam rangka memeriahkanHari Teater Dunia yang ketiga,Ranah Teater Sumatera Barat danKSP Ku-Liek mengadakan pemen-tasan drama di Gedung TeaterTertutup Fakultas Bahasa dan Seni.“Pementasan drama merupakanwujud kepedulian terhadap nilai-nilai budaya dengan mengungkappermasalahan dari berbagai aspekkehidupan,” ungkap Dekan FBS,Prof. Dr. M. Zain. M. Hum saatmembuka acara, Selasa (27/3).

Untuk pementasan kali ini,Ranah Teater menampilkan naskahLelucon Sakit Hati karya S.Metron,sekaligus sutradara drama tersebutdan Windu Ks dari KSP Ku-Liekmelakoni naskah monolog Merdeka

Pementasan Drama untuk HariTeater Dunia

FBS UNP

karya Putu Wijaya. Menurut S.Metron Medison, pementasan ber-tujuan untuk mengungkap danmemberikan kesadaran kepadapenonton terhadap kondisi bangsaIndonesia saat ini, terkait permasa-lahan korupsi yang kian menjamur.Hal itu dijadikan tema dalamnaskah tersebut, sehingga tak lepasdari nilai edukatif dan mengajakpenonton agar lebih kritis dalammenyikapi permasalahan hidup.“Lelucon yang mendidik,” ungkap-nya, Selasa (27/3). Metron menam-bahkan, naskah ini terdiri dari 10orang aktor yaitu Hadi, Zulfikar,Dede, Novan, Ahmad, Geger, Uti,Diana, Iwan, Hafis, tiga orang pe-musik dan dua penata lampu. Siti

Kesatuan Aksi Mahasiiwa Mus-lim Indonesia (KAMMI) melaksa-nakan diskusi publik dengan tema“Refleksi dan Evaluasi Perkem-bangan dan PemberantasanPenyakit Masyarakat di KotaPadang” di ruang T16, Minggu, (22/4). Diskusi ini bertujuan untukkembali membahas penyakitmasyarakat terutama masalahmoral masyarakat Padang yangmakin memprihatinkan. “Kamimembahas ini karena semakinrusaknya moral masyarakat,apalagi generasi muda.” Ujar KetuaPelaksana Suryadi, Minggu (22/4).

Rencananya, tiga pemateri akandihadirkan untuk berdiskusidengan mahasiswa. Namun, hanyaSyahril Khaidir (tokoh masyarakat)yang datang. Sedangkan, Yadrizon,M.Si., (Kakanpol Kota Padang) danIrwan Fikri (Anggota DPRD KotaPadang) tidak hadir tanpa alasanyang jelas. “Padahal mereka sudahberjanji akan hadir,” ungkapnya.Tetapi diskusi yang dihadiri 50mahasiswa tetap berlanjut.

Zolla

Bahas PenyakitMasyarakat

Tahun ini, Unit KegiatanKesenian (UKKes) kembali meng-gelar Panggung Kagetan Exhibi-tion di Pendopo Fakultas Bahasadan Seni (FBS) UNP, Kamis, (3/5).Acara yang khusus diselenggara-kan calon anggota UK-Kes angka-tan ke-22 ini menampilkan berba-gai jenis seni, seperti: seni musik,teater, tari, sinematografi, banddan pembacaan puisi. Selain untukmenjalin kebersamaan antar sesamaanggota UKKes, kegiatan ini jugabertujuan untuk menjadi wadahuntuk mengeksplorasi bakat yangdimiliki mahasiswa UNP. “Di sini,kami ingin mengeksplore bakat-bakat yang dimiliki mahasiswaUNP,” kata Rio Wantono, KetuaUKKes, Kamis (3/5).

Rio merasa senang karenaacara yang telah dipersiapkanselama dua bulan ini berlangsungsukses. Hal ini diakui pula olehSeptia Andini, penonton dariJurusan Sendratasik. “Acaranyaseru, makanya kami mau menontondan menyaksikannya,” ungkapSeptia, Kamis, (3/5). Via

Anggota MudaBerkarya

UKKES UNP

Aksi Bersih Kampus untuk HariBumi

MPALH UNP

Memperingati Hari Bumi yangjatuh pada 22 April 2012, UnitKegiatan Mahasiswa Pecinta Alamdan Lingkungan Hidup (MPALH)Universitas Negeri Padang (UNP)menyelenggarakan aksi bersihkampus dengan membersihkansampah-sampah yang berserakandi lingkungan kampus UNP. Aksibersih kampus ini diikuti semuaanggota MPALH yang berjumlah20 orang. Kegiatan juga disertaidengan penempelan pamflet him-bauan untuk menjaga kebersihanpada semua mading selingkunganUNP.

Hari Bumi dirancang untukmeningkatkan kesadaran danapresiasi terhadap planet yangditinggali manusia ini yaitu bumi.MPALH mengangkat acara tersebutdengan tujuan agar masyarakatkampus bisa meningkatan kepedu-lian terhadap lingkungan tertanasampah. Hal ini diungkapkan ketuapelaksana, Robby Harfianto.“Diharapkan kesadaran wargakampus untuk menjaga kebersihansehingga tujuan Hari Bumi tersebutdapat tercapai” tuturnya, Minggu(22/4). Tilla

KOPMA UNP

Tingkatkan Performa KinerjaUntuk Masa Depan

Untuk pertama kalinya dalamkepengurusan periode 2012,Koperasi Mahasiswa (Kopma) UNPmengadakan Pelatihan TingkatLanjut mengenai PendidikanKoperasi, Sabtu-Minggu (28-29/4).Acara pelatihan yang dilaksanakandi UPTD-Balai Pelatihan Koperasi,Jl. S. Parman No. 211 Ulak Karang,Padang ini mengangkat tema OurPerformance, Kopma’s Future yangberarti masa depan Kopma kedepan tergantung kepada perfor-ma dari para pengerusnya.

Menurut ketua pelaksana,

Febriza Harini, tujuan pelatihan iniadalah untuk meningkatkan perfor-ma kinerja pengurus Kopma kede-pannya. “Pelatihan ini diharapkanmampu meningkatkan potensi diriyang terdapat pada masing-masinganggota Kopma,” ujarnya, Sabtu(28/4). Adapun materi yang akandibahas pada pelatihan ini antaralain Pendidikan Koperasi, Manaje-men Organisasi, Kewirausahaan,Pemahaman Laporan KeuanganKoperasi dan Motivasi. Kegiatan inidiikuti oleh anggota inti Kopmasebanyak 31 orang. Jefri.

UKFF UNP

Berkarya di Usia Muda

Dilatarbelakangi oleh keingi-nan untuk menyatukan minat danbakat mahasiswa UNP di bidangfotografi dan perfilman, lahirlahUnit Kegiatan Perfilman danFotografi (UKFF) pada 28 April2010 lalu.

Di usianya yang masih muda,UKFF telah banyak melakukankegiatan. Workshop dan pelatihandengan fotografer-fotografer yangtelah memenangibeberapa penghar-gaan internasionalserta workshop per-filman. Diantarakegiatan-kegiatantersebut yaitu Work-shop Fotografi denganM. Fadhli (Pemenanglomba foto tingkatinternasional), IggoyEl Fitra (Fotografer kantor beritaANTARA) serta hunting danworkshop foto bersama Hebi FebriArdian (Fotografer nasional) saatacara Tabuik Pariaman di TamanBudaya. Untuk perfilman, UKFFtelah memproduksi film berjudulIkan dalam Plastik yang disutra-darai oleh salah seorang dewanpendiri UKFF, Arif Rizki, sertaworkshop film bersama DavidDarmadi, perwakilan Indonesiapada ajang Image Festival diToronto, Kanada.

Selain mengadakan pelatihan,

UKFF juga aktif dalam perlom-baan yang diadakan di luarlingkungan kampus, seperti;Jakarta International Film Festi-val, yaitu perlombaan membuatskenario film. UKFF yang diwakiliArif Rizki terpilih menjadi terbaiklima kategori Naskah Film Fiksi.Sedangkan di bidang fotografi,UKFF juga pernah menjadi juaraharapan lomba foto tingkat

nasional yangdiwakili JulihendraAciak.

UKFF akan mela-kukan penayanganperdana film Ikandalam Plastik hasilgarapan awak UKFFpada saat peringatanulang tahun tahunini. “Kami ingin

penayangan film ini bisa dila-kukan di tempat umum, sepertiPlaza Andalas atau Basko, bukandi Taman Budaya lagi,” ujar KetuaUKFF, Zulfikar, Rabu (28/3). Selainitu UKFF mengharapkan adanyaperhatian yang lebih dari pihakuniversitas, terutama dalambidang fasilitas. “Selama ini, untukfoto, kami menggunakan kamerapribadi. Sedangkan untuk kameravideo, kami patungan untukmendapatkannya. Itupun butuhwaktu satu tahun,” tutup Zul.

Jefri

Fasli Jalal Dukung DistribusiLinux ELCO

Eletctronica Linux CommunityOpensource (ELCO) adakan openhouse hasil karya aplikasi linuxterbaru di lokal T78, Minggu (6/5).Acara yang mengangkat temaDistribusi Linux Persembahan Uni-versitas Negeri Padang UntukDunia Pendidikan dihadiri FasliJalal, mantan Wakil MenteriPendidikan Kabinet IndonesiaBersatu jilid II. Di acara ituditampilkan aplikasi olahan Ubuntuyang dirancang ELCO untuk duniapendidikan. Berbagai aplikasi yangdihasilkan untuk memudahkanproses belajar mengajar dalamberbagai bidang mata pelajaran.“Kami merancang dalam waktuempat bulan,” tutur Ketua Panitia

Sefri Doni, Minggu (6/5).Dalam acara yang diikuti 20

pecinta Linux se-Sumatera Baratini, Fasli Jalal menyumbang danasebesar Rp. 2.500.000 sebagaiwujud dukungannya. Ia mengha-rapkan aplikasi berbasis mediapembelajaran ini lebih dikem-bangkan. Menurutnya akan lebihbaik jika ELCO menumbuhkan visiuntuk membantu guru dan siswadalam proses belajar mengajar.Selain itu ia juga menekankanuntuk melakukan pengecekandengan teliti terhadap karya yangdihasilkan. “Buktikan kualitasproduk sebelum diluncurkankeluar,” tegasnya, Minggu (6/5). Faeza

KAMMI

Page 19: Ganto Edisi 167

Oleh Hasduni

Oleh Faeza Rezi S

Kebijakan pemerintah untukmenaikkan harga BBM

mendapatkan kecaman darimahasiswa Sumatera Barat yang

tergabung dalam AliansiMahasiswa Cipayung.

F e a t u r e 19Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Keadilan Tidak Turun Dari Langit

Wisata Tambang: Mengingat Orang RantaiSemenjak 1880, pengerukan harta

karun bumi Sawahluntodilakukan. Salah satunya di

Lobang Tambang Mbah Soero.Tambang ini merupakan penghasil

mutiara hitam terbaik.

Aksi Cipayung: Sekelompok mahasiswa Sumatera Barat yang tergabung dalam Aliansi MahasiswaCipayung tengah melakukan aksi penolakan harga bahan bakar minyak di depan gedung DPRDSumatera Barat, Selasa (20/3). f/Duni.

Di luar gedung Dewan Perwakilan RakyatDaerah Sumatera Barat, anggota polisi danmobilnya berjejeran. Di halaman gedungputih itu, sudah banyak orang berkumpul.Ada yang memakai kopiah hitam yangbertuliskan HMI, ada yang berpakaian merahdan topi bertuliskan PMKRI, dan bendera-bendera terikat dengan kayu dan bambu.Bendera-bendera tersebut sengaja dibawaoleh kelompok Aliansi Mahasiswa Cipayungkota Padang. Di dalamnya tergabungHimpunan Mahasiswa Islam (HMI), GerakanMahasiswa Kristen Indonesia (GMKI),Perhimpunan Mahasiswa Katolik RepublikIndonesia (PMKRI), Gerakan MahasiswaNasional Indonesia (GMNI), dan PergerakanMahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Hari itu, Selasa (20/3) Aliansi MahasiswaCipayung kota Padang melakukan aksidemonstrasi. Mereka membawa aspirasimasyarakat Kota Padang menolak kebijakanpemerintah yang akan menaikkan hargaBBM. Aspirasi tersebut akan merekasampaikan kepada anggota DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD) SumateraBarat. “Kita harus desak orang yang di dalamsana,” teriak salah seorang peserta demo

yang mengenakan baju kaus dan jeanshitam. Ia adalah Eko Fernanda, PimpinanGMNI Cabang Padang.

“Pak polisi yang terhormat, tolong izinkankami masuk. Bapak ditugaskan untukmengawasi bukan untuk menghalangi,”seorang pendemo lainnya angkat bicara. Aksisaling dorong tidak terhindarkan. Bahkanbendera salah seorang pendemo yang terikatdengan bambu dipatahkan oleh aparatkepolisian karena dianggap membahayakan.

“Tenang kawan-kawan. Kita adalah kaumintelek. Kita tidak boleh melakukankekerasan. Kita tunggu lima menit lagi.

Seandainya dalam waktu lima menit kitamasih tidak diterima, baru kita masuk,” Ekoberbicara lagi, menenangkan massa yangmulai naik pitam. Pendemo kembali tenang.Namun, beberapa kata-kata yang mem-bangkitkan semangat mahasiswa pun tetapditeriakkan oleh peserta demo.

“Hidup Mahasiswa!”“Keadilan tak turun dari langit!”Lima menit berlalu. Anggota dewan tak

kunjung keluar dari dalam gedung.Mahasiswa yang berdemo siang itu kembalimemanas. Untung, tidak ada aksi salingdorong lagi. Tak lama, tujuh orang anggota

dewan keluar dan menemui pendemo.Mereka adalah Trianda Farhan, IrdinansyahTarmizi, Zailis Usman, Siti Izzati Azis, M.Tauhid, M. Nurnas, dan Abel Tasman.

Inilah waktu yang ditunggu-tunggupendemo. Mereka akan menyampaikan 15tuntutan yang telah ditandatangani olehmasing-masing pimpinan organisasi, diwakiliYogi Primadanu (HMI), Jefri Sinabutar(GMKI), Antonius Silalahi (PMKRI), EkoFernanda (GMNI), dan Sudarmono (PMII),pada Sabtu (17/3). Aliansi Cipayung mendesakpara anggota DPRD Sumbar agar menyetu-jui dan menandatangani surat tuntutantersebut.

Lima belas tuntutan tersebut berbunyi:menolak dengan tegas kenaikan BBM,tegakkan konstitusi pasal 33, jangan potongsubsidi BBM dan tambahkan kapasitas kilangminyak Indonesia, wujudkan kemandirianenergi, nasionalisasikan aset-aset negarayang dikuasai asing, stop pembodohan dankemiskinan terhadap masyarakat denganBantuan Langsung Tunai SementaraMasyarakat (BLTSM), tolak liberalisasi, stophutang luar negeri, wujudkan kedaulatanpangan, optimalisasi pajak tambahan, dantransparasi pengolahan pajak minyak.

Anggota DPRD yang hadir saat itu setujuuntuk menandatangani tuntutan tersebut.“Seandainya kenaikan ini membawa dampak,kami akan menyesuaikan kebijakananggaran Sumbar dengan membicarakannyalebih lanjut bersama Gubernur. Mudah-mudahan tidak jadi naik,” Ungkap wakilketua DPRD Trianda Farhan.

Pernyataan Trianda ini menenangkanpendemo. Mereka perlahan membubarkandiri. Bendera-bendera berkibar menuju jalanraya, dibawa oleh pendemo entah kemana.Para polisi yang tadinya berdiri tegap, siaga,kini sudah bisa duduk dan bercanda.

Inilah tambang tertua di Sawahlunto yangdibuka pada 1898. Keberadaannya yangterletak di tengah kota diapit bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda di JalanMohammad Yazid menjadi daya tariktersendiri saat ini. Setelah menghasilkanberton-ton mutiara hitam, pada 1932 lobangtambang ini ditutup.

Dahulunya, Lobang ini bernama LobangTambang Lembah Soegar karena letaknyadi Lembah Soegar. Untuk mengambilmutiara yang terdapat di dalam lembah,pada saat itu pemerintahan Hindia Belandamendatangkan buruh paksa dari berbagaidaerah di Indonesia kemudian dimasukkanke penjara. Mereka dipaksa bekerja tanpapenghasilan. Tak hanya itu, selama bekerjakaki mereka juga dirantai. “Oleh sebab itu,mereka disebut dengan orang rantai,” tutursalah seorang pemandu wisata, Sudarsono,Selasa (6/3). Penderitaan orang rantaisemakin bertambah ketika produksi batubara semakin meningkat. Selain kaki yangdirantai, pekerja paksa itu juga harusmenerima cambukan tiga kali dalam setahun.

Beruntung, pada awal abad 20pemerintah Hindia Belanda mendatangkanmandor dari Jawa. Namanya Mbah Soerono

dan akrab dipanggil Mbah Soero. Ia diangkatmenjadi mandor di Lobang Tambang Soegarini. Dalam kesehariannya ia dikenal sebagaipribadi yang sangat rajin bekerja, berperilakubaik, dan taat beribadah. “Karena sifatnyaitu, lobang tambang ini berubah namamenjadi Lembah Soero,” ungkap Sudarsono.Namun pada 1932, Lobang Tambang MbahSoero harus ditutup karena permukaan airSungai Lunto di sekitar lobang tambang naik.

Kehebatan lobang tambang tak berhentibegitu saja. Meskipun tak mampu lagimenikmati hasil tambangnya, banyak orangyang ingin tahu mengenai sejarah dan

pesona masa lalu lobang ini. Akhirnya pada26 Juni 2007, pemerintah membuka kembalilobang ini sebagai tempat wisata bagimasyarakat. Inilah satu-satunya wisatatambang yang ada di Sumatera Barat.

Perjalanan wisata diawali denganmelewati galeri tambang yang terletak disamping Lobang Tambang Mbah Soero ini.Galeri berlantai dua yang disebut Info Boxini menghadirkan berbagai peninggalantambang yang dipakai orang rantai saatbekerja. Salah satunya rantai besi yangterdapat di kota kaca berukuran 1,5 x 1meter yang disuguhkan ketika memasuki

Info Box. “Untuk masuk lobangtambang anak-anak bayar 5000dan dewasa 8000,” ungkapSudarsono.

Menaiki lima belas anak tanggayang terbuat dari besi hitam yangdipasang sebelah kiri pintu masuk,akan terdapat catatan sejarahtambang Mbah Soero yangdipajang pada bingkai kaca merahdengan tulisan kuning. Di sinipengunjung akan mengetahui lebihjauh tentang seputar wisatatambang.

Uniknya, sebelum memasukilobang tambang yang berkeda-laman 30 meter ini pengunjungdiwajibkan memakai pakaian alapekerja tambang. Sepatu dan helmini tersedia di meja resepsioniskhusus untuk pengujung. Hal inidilakukan supaya pengunjung bisamerasakan keadaan yang pernahdialami pekerja dahulunya. “Inijuga bertujuan untuk keamanandan kenyamanan pengunjung,”ungkap Sudarsono. Terowongansepanjang 135 meter dengan tinggi2 meter dan lebar 1,5 meter iniberdinding dan beratap batu bara.Di isi kanan dan kiri terdapat

beberapa ruangan kecil yang berlantai pavinblok sebagai tempat perlindungan pekerjasaat lori melintas.

Lobang tambang yang memiliki 2 pintuitu terdapat di bawah pamukimanpenduduk. Pengunjung memasuki lobangtambang di samping kiri Info Box dan keluardi depan Info Box persis ditengahpemukiman padat penduduk. “Inilahkeunikan wisata tambang yang membuatpara pengunjung meningkat setiaptahunnya, baik dari dalam dan luar negeri,”ungkap Sudarsono ketika keluar dari lobangtambang Mbah Soero.

Memandu: Seorang pemandu wisata Lobang Tambang Mbah Soero sedang menceritakan sejarah kepadapengunjung wisata tambang. Sawahlunto, Rabu (6/3). f/Istimewa

Page 20: Ganto Edisi 167

Resensi

20 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Quo Vadis Kota Padang?

... Agak sulit untuk mengatakan bahwasimbol kejayaan [masa lalu] itu adalahgambaran kekinian dari eksistensi kotaPadang....”

(Irman Gusman).

MAU KEMANA KOTA PADANG? Itulahjudul yang hendak saya berikan terhadaptinjauan buku baru ini. Jawabannya, ya,sudah tersedia pada judul buku ! “KotaPadang di Persimpangan Jalan. Penjelasanselanjutnya dipaparkan penulis dalamdelapan bagian. Kata kuncinya terletak padabagian awal. Inilah kutipannya:

“Saat ini Kota Padang seolah beradadi persimpangan jalan, akankah terustertinggal dari kota-kota lain ataukah bisabangkit meretas kejayaan masa lampau[masa lalunya] kembali? Apa yang salah dansiapa yang bertanggungjawab denganfenomena kemunduran ini? Tentu bukansaatnya untuk mengupas siapa yang salah,karena hal itu hanya akan menghabisakanenergi dan menimbulkan disharmoni (p.xii,kata dalam kurung, kata dari penulis esiini).

Dengan membuka halaman-halamanberikutnya, pembaca akan mengerti bahwabuku ini merupakan renungan penulistentang potret kota Padang dalam perspektifjangka panjang mulai dari masa lalu, masakini dan visi masa datang. Buku ini jugadidukung data memadai. Penulis meng-gambarkan a.l succes story masa lalu, baikdalam perdagangan, maupun pemerintahandan penataan kota. Pun dilukiskan potensisumberdaya (manusia dan alamnya).Misalnya, Padang pernah melahirkansejumlah “orang besar” yang cukup dikenaldalam khasanah tokoh nasional, seperti tokohpers Minangkabau, Mahyuddin Dt. St Ma-haraja, pengarang Roestam Efendi danMarah Roesli, Wali Kota Padang Bgd.Azizchan yang terbunuh di zaman

perjuangan, Jend. Awaluddin Djamin, Jend.Azwar Anas, pengusaha Nasional A HasjumNing, dan lain-lain. Pasti jumahnya akanlebih banyak lagi jika dimasukkan tokoh-tokoh besar lain yang pernah hidup dantinggal (bersekolah) di kota ini seperti, WkPresiden Moh. Hatta dan mantan RektorUI, Bahder Djohan, kecuali ketua DPD RI,Irman Gusman, yang memang sudahdisebut dalam buku ini.

Kota Padang di PersimpanganJalan merupakan sebuah kajianevaluasi tentang perkembangan kotadalam tiga zaman (kolonial Belanda,Jepang), masa perjuangan kemer-dekaan dan setelah masa merdekasampai hari ini (ada potret kampus baruUniv. Bung Hatta di Aie Pacah, By Pass).Menurut sejarahnya, Padang adalah kotatua yang sudah berusia 342 tahun (tahun2011). Namun perkembangannya, sepertidipaparkan buku ini, ternyata tidak berjalanlinier, atau progresif ke depan, melainkanterdapat semacam fluktuasi jatuh-bangunyang tidak konsisten dan hari ini gambaranpesimistik lebih mengemuka ketimbangoptimistik.

* * * Akan tetapi itulah soalnya. sengaja saya

mengutip langsung cuplikan pandanganpenulis tentang kota ini, untuk menunjukkanpenulis tidak memilii ‘keberanian’ intelektualuntuk mengupas tuntas, mengapa KotaPadang terperosok di persimpangan jalan.Penulis hanya mengatakan seolah-olah..... dipersimpangan jalan. Sebagai kajian evaluasi(assessment) penulis tidak berhasilmenjelaskan apa yang salah dan siapa yangbertanggungjawab terhadap kemerosotan,kalau bukannya karut marut kota. Penulisjuga seperti sengaja melupakan isu kronisdan aktual, misalnya, tentang kisruhpembangunan kios pedagang dan distribusibantuan paska gempa hebat 2009 yang

memenuhi halaman koran padang dewasaini. Katanya, “karena hal itu hanya akanmenghabiskan energi dan menimbulkandisharmoni...”

Jadi salah satu kelemahan utama bukuini ialah kegagalan penulis menganalisismengapa terjadi kemerosotan dan siapayang harus bertanggungjawab. Hipotesissaya ialah, tentu masih perlu diuji, bahwawarga kota, khususnya para pedagangsebagai ahli waris penduduk perkotaandimanapun, tidak mendapat perlakuanyang wajar dan karena itu mereka dibuat

nyaman oleh kebijakan perkotaan. Orangyang paling bertanggungjawab, dalamsemua ini, ialah pengurus kota, utamanyawalikota dan para politisinya yang dudukdi legislatif, yang lebih suka meng-hamburkan biaya untuk hal yang tidakperlu daripada menyisihkannya untukpelayanan publik. Sesungguhnya merekalharus bertanggungjawab karena merekadigaji rakyat untuk mengurus kota danwarganya. Seandainya penulis mau danmampu menjelaskan ini, judul buku ini

menjadi lebih tajam dan jujur.Kelemahan kedua ialah buku ini miskin

literatur dan data. Apa yang tidak pernahditulis tentang Padang? Sejarah, populasi, danpembangunan infrastrukturnya telah ditulis,misalnya oleh antropolog Belanda, FreekColombijn dalam bukunya Paco-Paco KotaPadang...(2006). Buku Rusli Amran, tokoh yangtercatat dalam buku ini sebagai kelahiran dikota ini, tidak digunakan. Padahal ia menulistentang Padang Riwayatmu Dulu (1988),sebuah buku tebal yang kaya data. RusliAmran juga menyebutkan Eduard DouwesDekker yang terkenal sastrawan dunia namasamaran Multatuli itu, juga pernah tinggaldi Padang pada pertengahan abad ke-19,seperti juga seorang pangeran Jawa itu, jugadibuang dan meninggal di Padang di awalabad lalu. Buku saya, Mestika Zed dkk,tentang Kota Padang Zaman Perjuangan(2004) dan Biografi Azizchan (2005) juga cukupkaya dengan data tentang isu perkotaan,populasi dan pendidikan zaman kolonial danzaman paska-proklamasi. Labih disayangkanpenulis tidak menggunakan dokumen resmiberupa laporan pembangunan yang banyakmacam dan jumlahnya, termasuk koranyang terbit di Padang yang menyuguhkandrama sehari-hari tentang Kota Padang.Termasuk misalnya, kasus menjual airyang tidak bermodal oleh PDAMN itu,tekor melulu dan celakanya malahterlibat skandal korupsi.

Bagaimanapun saya menyambutbaik kehadiran buku ini karena ia

mengingatkan kita akan banyak hal yangdilupakan orang, khususnya yang terkaitdengan seluk beluk kota yang makin rumitdalam era kontemporer ini. Salah satuanalisisnya yang menarik ialah tentanggambaran visi masa depan kota ini lewaturaian “kontrak psikologis”, suatu saran yangjuga sulit diukur, seperti yang dikritiknyaterhadap visi resmi Kota Padang. Secarakeseluruhan buku ini saya ponten baik danperlu dibaca oleh para peneliti, politisi,perencana bangunan, dan tentu saja jugaoleh warga kota.

Resensiator Mestika ZedPusat Kajian Sosial Budaya & Ekonomi

(PKSBE)FIS, Universitas Negeri Padang

Judul Buku : Padang di Persimpangan JalanPenulis : Walneg S. Jas dan Windo WibowoPenerbit : PT Visi Nusantara, JakartaCetakan I : Tahun 2012Tebal : 235, Bibliografi tanpa indeks

Mengutip Pesan Dari CasperJudul Buku : Casper, Si Kucing Lucu Penumpang BusPenulis : Susan FindenPenerbit : Serambi Alam SemestaTebal : 303 HalamanTerbitan : September 2011

Hidup memang sangat singkat, namundalam waktu yang singkat itu rupanya setiapmakhluk telah banyak saling mempengaruhi.Secara sadar atau tidak, baik manusia atauhewan sering memberikan pengaruh. Ditengah kerasnya hidup, Casper, seekorkucing rupanya mampu memberikanpengaruh hebat terhadap kelangsunganhidup orang-orang yang ada di sekitarnya.Casper mampu melembutkan hati banyakorang dan membuat orang mengeluarkankebaikan mereka bagi dunia.

Casper adalah nama seekor kucingpeliharaan Susan Finden. Susan merupakanseorang pencinta kucing sedari kecil. Iamemelihara kucing bukan hanya semata-mata menilai bahwa kucing adalah hewanlucu atau hewan yang dapat menghibur,tapi dapat dikatakan ada sebuah misi muliayang ia emban. Latar belakang Susan dalammerawat kaum lansia dan orang dewasadengan ketidakmampuan belajar mem-buatnya ingin memelihara kucing tua atauyang penyakitan. Hal ini karena Susan inginmencurahi mereka, para kucing peli-haraannya dengan kenyamanan dan kasihsayang.

Awalnya Casper hanyalah kucing tuayang berada di rumah penampungan kucing.Pada saat masih di rumah penampungan,nama kucing bandel ini adalah Morse.Namun ketika Susan mengadopsinya, Su-san menyadari bahwa Morse adalah kucingyang suka menghilang dan tergolong kucingyang tidak suka bermain dengan teman-teman sesama kucing lainnya. AkhirnyaSusan mengganti namanya dengan Casper,yang berarti ‘hantu cilik’. Selain sukamenghilang, nama tersebut dirasa cocokkarena warna kucing tersebut hitam putih.Sejak itu, Casper menjadi kucing kesayanganSusan. Susan menguraikan secara detail sifat-sifat unik Casper, yang di antaranya taksuka dikekang, dan suka berkelana.

Casper memiliki kesukaan berkeliarankeliling kota dengan bus. Dari kesukaannyamenumpang bus inilah, Casper menjaditerkenal di kota Plymouth bahkan dunia.Casper dengan sopan mengantre dibelakang penumpang lain di halte bus,kemudian melenggang masuk ke dalam bus.Di dalam bus Casper tetap menjalinhubungan baik dengan para penumpang,karena tidak ada satu pun penumpang yang

merasa terganggu. Bahkan Casperdipersilahkan meringkuk di kursi dengantenang. Casper biasanya selalu meringkukdi kursi bagian belakang. Tidak ada yangtahu, kenapa harus di belakang.

Semua berlanjut ketika Susan menu-liskan surat ucapan terima kasih kepadaperusahaan First—perusahaan bus yangmenjadi kendaraansehari-hari Casper.Beberapa hari kemu-dian datang seorangwartawan yang hen-dak mewawancaraiSusan mengenai ke-biasaan unik Casper.Kisah pertama Casperdiulas secara khususdi Plymouth Herald,koran lokal kota Ply-mouth. Tidak butuhwaktu lama, kisah inimenjadi hal menarikuntuk diburu olehpara awak media yangada di Inggris. Bahkanakhirnya seluruh duniaikut memungut kisahCasper, sebut saja: situs web BBC, DailyTelegraph dan Daily Mail.

Akhirnya, pada suatu pagi kabar burukitu datang. Kabar mengenai saat-saatdimana Casper harus mengakhiri “jejak”nyadi muka bumi. Ia menutup pesan-pesan

bagi orang-orang di sekelilingnya. Hidupseekor kucing memang sangat singkat, namundalam waktu yang singkat itu rupanya Caspertelah banyak memberikan pesan kepadamanusia.

Dalam buku ini jelas sekali Susan Findenmengajak semua orang untuk mencintai

hewan berbulu itu. Susanberanggapan kucing bukansekedar hewan peliharaansaja, namun kucing mengu-lurkan persahabatan yangbisa mengubah suasana hatidan menghangatkan pera-saan. Buku ini juga merupa-kan buku yang mengharu-kan. Terlihat ketika Caspermati pada awal 2010, sejum-lah pesan bernada simpatimengalir dari seluruh dunia.Dari sini menunjukkan Cas-per dan kisahnya telah me-nyentuh hidup banyak orang.

Hargailah apa yang kaumiliki, raihlah cinta di manakau menemukannya danselalu luangkanlah waktumuwalau sejenak untuk menga-

gumi seekor kucing yang cantik ketika iaberlalu di hadapanmu. Karena, siapa tahu,kucing itu memiliki sesuatu untuk diajarkankepadamu... (hal. 299).

Resensiator HasduniMahasiswa Teknik Pertambangan TM

2010.

Page 21: Ganto Edisi 167

21Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Seputar Mahasiswa

Rektor Idaman

Jurusan Bahasa dan Sastra InggrisFakultas Bahasa dan Seni Universitas NegeriPadang (UNP) telah menjalin kerja samadengan Technische Universitaet CaroloWilhelmina Braunschweig (TUBS) propinsiLower Saxony, Jerman Utara. Kerja sama dibidang Pendidikan Keguruan ini adalah kerjasama yang pertama kali terjadi untuk Indo-nesia. Kerja sama antar Perguruan TinggiIndonesia dengan Jerman selama inikebanyakan bergerak dalam bidangTeknologi, Biologi dan Kimia dan sebagianbesar adalah dengan Universitas yang adadi kepulauan Jawa seperti: UnivesitasPadjadjaran, Institut Tekhnologi Bandungdan Universitas Gadjah Mada.

Penjajakan TU Braunschweig ke UNPPadang dilakukan pada bulan September2011 lalu oleh Ketua jurusan Bahasa danSastra Inggris (Engslisches Seminar) diFakultas pengetahuan Ilmu Pendidikan danKeguruan (Geistesund Erziehungswissen-schaften), Prof. Dr. Angelika Kubanek, kekampus FBS Univesitas Negeri Padang. Prof.Dr. Angelika Kubanek mengenal kampusini dari mahasiswinya yang juga adalahalumni pada jurusan ini dahulu sewaktumasih bernama IKIP Padang. Di akhirpenjajakannya selama 10 hari di sana, Prof.Dr. Kubanek akhirnya memutuskan untukmenjalin kerja sama dengan kampus inidalam berbagai bidang, misalnya pertukaranmahasiswa, pertukaran dosen, praktek,double degree, kebudayaan dan sebagainya.

Dalam Memorandum of Understanding(MoU) yang telah ditanda tangani pada 16

UNP Jalin Kerja Samadengan Jerman

Oleh Mimi Rawang Schlueter

Braunschweig, April 2012,

September 2011 oleh Rektor UNP Prof. Dr.Mawardi Effendi dan Prof. Dr. AngelikaKubanek menyatakan tujuan utama kerjasama antara kedua Perguruan Tinggi iniakan bertitik berat dalam bidang pening-katan akademika, penelitian dan kooperasibudaya dalam program pendidikan. MoUyang berisikan 7 point utama yang akandilaksanakan ke depan akan ditandatangan ulangi oleh Rektor UNP Prof. Dr. Z.Mawardi Effendi. M.Pd dan Presiden TUBSProf. Dr.-Ing. Dr. h. c. Jürgen Hesselbachpada tanggal 21 Mai 2012 di kampus TUBSBraunschweig, Jerman.

Kedatangan 4 orang delegasi UNP yangterdiri dari dekan FPBS dan Kajur BahasaInggris serta direktur program graduasi akandipimpin langsung oleh rektornya.

Selain mengunjungi kampus TUBS,delegasi ini direncanakan juga akan untukmengunjungi kota kembar Padang,Hildesheim dan universitas Hildesheim sertakampus seni rupa HBK (Hochschule fürBildende Kunste/Sekolah Tinggi Seni rupa)Braunschweig, perwakilan pemerintah In-donesia di Berlin dan Hamburg, jugabeberapa Universitas yang dinilai relevandengan UNP dan juga organisasi Ahli danSarjana Indonesia (IASI) di Jerman sertaPersatuan Pelajar Indonesia (PPI) di regionLower Saxony.

Penulis adalah Mahasiswi S2 Stadt undRegional Management (Management

Pengembangan Kota dan Regional)Hochschule Ostfalia

Karl-Schafernberg FakultaetSalzgitter - Calbecht.

Bicara tentang rektor idaman memang sangat menarik untuk diperbincangkan. Olehkarena itu sosok rektor yang didambakan mahasiswa sangat diharapkan akhir-akhir ini,tapi bagaimanakah rektor yang didambakan mahasiswa itu? Bulan Mei ini, UniversitasNegeri Padang (UNP) akan melaksanakan pemilihan rektor untuk periode 2012-2016.Mahasiswa memang belum dapat memilih rektor secara langsung, namun mahasiswadiharapkan dapat memunculkan isu-isu mengenai kriteria rektor yang sesuai denganidaman mahasiswa. Untuk itu Ganto edisi 167 kali ini mengangkatkan tentang “Bagaimanakriteria rektor idaman versi mahasiswa UNP”.

Rektor bisa merakyat sehingga seluruh civitas akademika mengenalnya,tidak hanya pada kalangan tertentu saja.

Berwibawa, tegas, bijaksana, dan loyal.

Pintar.

Cepat tanggap terhadap masalah universitas dan mahasiswa.

Mau menerima kritikan dari mahasiswa (open minded).

Low profile (ramah)

28.68 %

22.33 %

17.21 %

15.35 %

8.52 %

7.9 %

NB: Jumlah angket yang disebar 645 lembar,penyebarannya di 7 Fakultas.

Sehubungan dengan Surat Keputusan Rektor No. 81/UN35/AK/2012 tanggal 20 Maret2012 tentang Kalender Akademik Universitas Negeri Padang Tahun Akademik 2012/2013,dengan ini diumumkan kepada mahasiswa, dosen dan guru pamong berkenaan denganhal-hal sebagi berikut :

1. Masa ujian PPLK dimajukan menjadi tanggal 10 s.d. 19 Mei 20122. Batas akhir penyerahan nilai pamong ke dosen pembimbing tanggal 25 Mei

20123. Batas akhir nilai masuk ke UPPL tanggal 30 Mei 2012

Sumber: baak.unp.ac.id

Masa Ujian dan Batas Akhir NilaiPPLK

Jadwal Pelayanan Akademik SemesterJuli - Desember 2012

Info Kampus

Grafis: Faeza

Page 22: Ganto Edisi 167

Cerpen

MarsinahOleh Rio Rinaldi

(Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia TM 2008)

Sastra dan Budaya22 Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Cot Plieng, 1942Panas terik yang menantang membuat

seluruh kehidupan gersang. Tumbuhankurus kerempeng sebab tak mampumenahan tangis di bumi. Burung-burungsakit-sakitan setelah trauma mendengarserangan udara yang bertubi-tubi. Angindiam. Sejumlah pengakuan dari mulutpribumi berontak di balik siasat melawanmusuh. Di tempat lain, sejumlah kelompokIndonesia berhasil dibubarkan paksa.

Sebuah perkumpulan di sebuahpemondokkan pada malam hari; di mesjid.

“Kita harus atur siasat. Apapun caranya,kita tidak boleh patah sekayu pun. Jepangsudah sangat tidak manusiawi. Terus terang,saya remuk melihat keadaan sekarang. Kitaharus satu. Satu kepal.” Ujar guru mengajidi Cot Plieng itu. Ia dikenal dengan namaTengku Abdul Jalil.

Matahari kemudian datang mengebiripagi. Dari kejauhan tampak segeromboltentara Jepang dengan salah seorangpetingginya. Tengku lantas menghirup kopidalam gelas dengan tenang. Ia sudah mera-ba-raba maksud kedatangan kelompok itu.

“Koniciwa,”“Koniciwa,”“Ini ada titipan. Silahkan.” Ujar salah

seorang suruhan Jepang pada Tengku.Kemudian suruhan tersebut kembali

menuju mobil Jeep kumpulan tentara Jepangitu.

Sepotong senyum munafik terbit di bibirpetinggi Jepang yang tengah duduk di atasJeep. Tengku lantas membuang muka. Iabuka surat itu penuh curiga. Dengan bahasatulis yang cukup fasih, di sana tertulisbeberapa potong kalimat dari Hiroshima,Jendral Pemimpin tentara Jepang :

Kepada, Tengku Abdul Jalil“Harap datang ke acara jamuan pesta.

Ada kabar baik yang ingin disampaikan.Tentang persaudaraan kita. Jangan ditolak.Kami yakin Indonesia baik hati dan bersikap.” Hiroshima

Berjam-jam Tuan Hiroshima menunggukedatangan Tengku.

“Bajingan! Ajakanku tak dihiraukan. Kitamesti atur jalan.” Ia berdiri di berandadengan mata melotot nanar.

Tengku Abdul Jalil tak menggubrisundangan itu. Ia tak datang pada hariperjamuan. Merasa kesal dengan sikapTengku, maka siasat Jepang beralih.

“Serangan Jepaaaaaang...” Teriakseorang pemuda di subuh buta.

Pemuda itu berlari keliling kampungmenyorakkan warga Cot Plieng untukbangun. Ia sampai di Mesjid Al-Huda. Disana ada Tengku yang usai sholat Subuhbersama jama’ah. Tepatnya usai takbirterakhir. Berhamburan seluruh Jama’ahkeluar.

“Tengku, Ayo. Segera. Sebelum terlam-bat, kita harus siap-siap.” Ujar salah seorangjema’ah yang terlanjur panik.

“Ya. Ya. Mari. Segera.” Sahut Tengku.Di kegulitaan terdengar riuh suara bising

mobil Jeep tentara Jepang yang menyusupke Cot Plieng. Dengan bahasa mata, satupersatu tentara Jepang mati terkena anakpanah. Merasa tak aman akan keselamatannyawa, mereka lantas kalang kabutberteriak.

“Kembali... Kembali ke BARAK...”Di saat seperti itu, serangan anak panah

terus menghujan ke arah mobil Jeep tentaraJepang.

“Huursss...Alhamdulillah.” Tengku bisabernafas lega dengan kepergian Jepangmeskipun agak tersengal-sengal. Semuaanggota juga itu merasa lega. “Syukurlah.Allahuakbar.”

Mentari mulai menampakkan wujudnya.Namun suasana kampung masih mencekam.Anak-anak dan para wanita masih diselimutiketakutan yang mendalam.

Di beranda rumah, Tengku melamun.Ia masih terbayang kejadian subuh tadi. Ialanjutkan mengasah-asah ujung pedangnyadengan batu asahan.

Siang menyelam menjadi sore dan senjasetelahnya. Senja disambut malam. Suasanakampung sepi sunyi. Tak ada tanda-tandahiburan seperti suara radio atau layar hitamputih yang menyiarkan berita. Barangkaliseluruh kampung sudah tertidur.

Perasaan Tengku masih dibayang-bayangi oleh teror serangan Jepang. Iapandangi anak dan istrinya yang pulas diruang tidur. Ia kepul asap yang keluar darimulutnya. Paling tidak, sebatang rokok bisamenenangkan fikirannya. Ia tatap jam yangtergantung di dinding.

“Sudah pukul 01.00 dini hari.” Katanyadalam hati.

Perasaannya semakin tak karuan. Buru-buru ia kenakan pakaian dan keluar rumah.Ia amati sekitar. Suara jangkrik yangbernyanyi membuat ia semakin gerah.Kesana kemari ia arahkan senter. Satupersatu ia bangunkan pemuda danpenduduk kampung. Rupa-rupanya hal inijustru juga di rasakan penduduk. Alih-alihpun sudah diketahui. Dari kejauhan kembaliterdengar pekikkan pemuda yang ronda.

“Jepang datang... Jepang datang....Angkat senjata... Pemuda... Penduduk!”

Belum sempat Jepang masuk keperkampungan Cot Plieng, mereka mulaimerasakan keterancaman jiwa. Kali ini suaratembakkan senapan rakitan dan busur

panah sudah menjajah ke arah rombonganJepang. Lantas Jepangpun juga melepaskantembakan dan serangan bom nanas. Namundengan kegulitaan mereka tak dapatmenerka dimana penduduk bersembunyi.Hanya beberapa rumah yang menjadi bulan-bulanan Jepang dan terbakar.

Rasanya lama sekali hari siang bagiJepang. Namun justru ia rahmat bagi rakyat.Hal ini lantas merubah taktik Jepang hinggasampai di malam berikutnya.

“Bagaimana ini, Tengku? Bisa-bisa anak-anak dan ibu-ibu akan goncang jiwanya.Saya tidak ingin itu terjadi.” Aswarman,seorang warga Cot Plieng cemas.

Dengan nada tenang, Tengku Abdul Jalillantas memberikan arahan kepada seluruhwarga yang tengah duduk-duduk dipendopo malam itu.

“Hanya ada satu cara selain membeladiri, berserah diri kepada Allah SWT. Anak-anak dan ibu-ibu jangan terlalu khawatir.Tidak akan mungkin Tuhan menguji umatdi luar kemampuan umat itu sendiri.Kuncinya adalah iman.”

Seluruh penduduk manggut-manggut,mengisyaratkan bahwa mereka mengerti apayang disampaikan Tengku. Sebagian anakyang tertidur di pangkuan ibunya.Sementara ibu-ibu sudah terkantuk-kantuk.Beberapa pemuda dan laki-laki lainditugaskan untuk tetap ronda dan berjaga-jaga dengan senjata di pintu masukkampung. Mereka menyelinap di sudut-

sudut rumput untuk menghindari panda-ngan bala tentara Jepang. Seluruhpenduduk sepertinya tertidur pulas sebabmerasa aman.

Riuh-riuh suara adzan Subuh berkuman-dang. Belum seberapa orang yang datangke Mesjid. Namun Tengku lebih dahuludatang dan menjadi imam.

“Tuututuuutuutuut dor...dor..dor..ciung.”Seketika jamaah yang sedang sholat mati

terkapar di tempat. Termasuk Tengku.Beberapa pemuda yang rondapun ikut mati.Anak-anak dan ibu-ibu dibantai. Pesta darahdan mayat hari itu bagi Jepang.

Sukamanah, 1944“Ini tidak bisa dibiarkan lagi. Saya

melarang masyarakat menyetor beras lagipada Jepang. Terus terang saya marah. Sayakecewa. Kalian harus berontak. Kerja paksaharus dihapuskan. Mulai pagi ini, kitalakukan latihan perang secara manual. Sayatidak mau kehilangan saudara lagi. Sayabersumpah atas arwah mendiang Tengku,saya akan rebut kemerdekaan.” Ujar K.HZainal Mustafa.

Di tempat yang berbeda.“Gawat ini, Tuan. Gawat. Ini sungguh

gawat, Tuan. Indonesia menolak dan akanmencoba menentang kita. Pangkal balanyaK.H Zainal Mustafa. Saya mengamati ketikasaya pulang mandi di kali. Kebetulan sayamelewati kampung itu.”

“Apa? Kiai itu? Sialan! Dia menentangmatahari! Segera kau tangkap kiai itu dan

bawa kemari.”“Baik-baik, Tuan.” Ujar kaki tangan

Hiroshima itu.Buru-buru kaki tangan itu menuju

Sukamanah. Ia tancap gas menuju kampungitu berbekal sepucuk senjata dan beberapaorang serdadu.

“Kiai, Keluar, Kau! Mau mati di tempatdengan anak-anakmu atau ikut dengankami? Keluar!” Bentak kaki tangan itu.Beberapa letusan tembakan ikut berteriak.

Namun tidak semudah itu merekamendapatkan Kiai. Satu persatu merekatertembak peluru dan anak panah di baliksemak belukar oleh beberapa pendudukyang sudah mahir menembak. Namun adajuga kaki tangan lain yang sempatmelarikan diri menuju Tasikmalaya.

“Sialan ! Aaaaarrrkkkhh... Lukakuparah!” Terus menggerutu dengan memaksalangkah untuk lari dari Sukamanah.

Hari semakin menanjak menuju siang.Terik panas semakin gersang. Kemarauyang cukup lama membuat penderitaansemakin belukar.

“Sial! Lagi-lagi mereka punya peta untukmengalahkan kita. Bajingan!” GerutuHiroshima di baraknya. “Saya tidak mautahu. Hari ini kiai itu harus jadi bangkai.”

Maka berbondonglah tentara Jepangmenuju Sukamanah dengan gerombolan Jeep

dan sepucuk senjata masing-masing. Usaisholat Jumat, seluruh pemuda dan tetuapunberhamburan keluar Mesjid. Mereka lekasmencari senjata yang disembunyikan dibawah kolong mesjid yang terbuat dari kayuitu. Tampak Marsinah, istri mendiangTengku Abdul Jalil. Ia terlihat panik danberusaha membangunkan anaknya yangtengah tidur.

“Cepat bangunkan. Aku akan membantu-mu. Ayo, Marsinah.” Ujar Kiai.

Serangan pertama mulai terdengar.Seribu peluru mulai menghujan diSukamanah. Kontak senjata berbalas-balasan.Ada yang tumbang, ada juga yang bertahan.Para anak-anak panik lari tidak karuan.Mereka lepas dari orang tua. Pada akhirnyamereka mati sia-sia. Kiai kehilanganMarsinah. Ia tak tampak lagi olehpandangan Kiai. Ia bersiaga menyelamatkandiri. Semua mati. Gersang hari sudahmenjadi bukti. Kali ini mereka menang danpenduduk kalah. Kiai kabur ke Tasikmalaya.Tak lama, di Tasik ia menerima pukulankeras di pundak. Kiai terkapar dan tersadardi jeruji tentara Jepang.

“Kali ini kau tak punya siapa-siapa kiai.Ha ha ha... Umurmu tinggal hitungan menitlagi. Mana cambuk? Bawa dia keluar.” ujarHiroshima geram.

Kiai diseret keluar. Tubuhnya layu takberdaya. Nafasnya tersengal-sengal. Seluruhtentara kaki tangan Hiroshima tampakmengelilinginya. Ia dicambuk, dan selepasitu teriakannya menggema beriring dengangemuruh di langit. Angin diam. Tanamankurus kerempeng melihat aku sekarat.Burung-burung tampak sakit-sakitan karenapolusi udara. Kiai disiksa berkali-kali. Hinggapada akhirnya Hiroshima mencabut revolverdari sakunya dan mengarahkan ujungpistolnya ke arah Kiai yang sudah tidakmampu lagi berdiri.

Dalam hitungan detik Kiai sudah bisamenerka kematiannya.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....” Iameringis.

Dalam kesadaran, Kiai melihat denganjelas.

“Marsinah?” Ia terkapar tertembus pelurutepat dihadapan Kiai. Dengan pistol ditangan Marsinah, Kiai lantas berlari danmencari tempat aman. Berkejar-kejaranbersembunyi. Sebongkah bungkusan kainberisi bom nanas di sampingnya. Ialemparkan ke sembarang arah. Rupanyatepat. Sebagian tentara mati sia-sia. Sebagianlagi dicicilnya dengan peluru. Tinggal Kiaidan Hiroshima. Ia mendapati Kiai.Tangannya masih menggenggam pistol.Sialnya, peluru Kiai habis. Belati tajam beradadi tangan Hiroshima. Ia mengejar Kiai yangberusaha lari dengan tubuh penuh darahdan luka robek.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaa...” Tangan Kiaiterluka kena belati Hiroshima.

Kiai terkapar. Hiroshima membidiknya.Sekuat tenaga Kiai berusaha mendorong.Sementara tangan Hiroshima menodongkanbelati ke arahnya. Kiai menahan sekuattenaga. Ia melihat pecahan kaleng didekatnya kemudian meraihnya. Kemudian,Ia pukul kuat-kuat pada kepala Hiroshima.Kali ini, Kiai dengan penuh nafsu membayarkematian Tengku, Marsinah, dan orang CotPlieng dan Sukamanah. Kiai merasamerdeka. Hiroshima mati denganmengenaskan. Kiai menancapkan belati kedada Hiroshima. Ia juga menambahkan tigapeluru dari pistol yang ditariknya dari tanganseorang prajurit yang telah mati.

“Subhanallah... Allahuakbar... Allahu-akbar...” Kiai mengucap syukur. Ia merasatelah dengan lunas membayar hutang.

*Untuk K.H Zainal Mustafa yang gugurdi Tasikmalaya dan Tengku Abdul Jalil yanggugur di Cot Plieng.

Redaksi Ganto meminta maaf tidakbisa menampilkan kritik cerpen padaedisi 167 sebab ada kendala teknis.

Grafis: Faeza

Page 23: Ganto Edisi 167

Sajak Kritik SajakKritik SajakKritik SajakKritik SajakKritik Sajak

Sastra dan Budaya 23Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret - April 2012

Oleh:

Zulfadhli, S.S, M.A

Panorama Bahasa Puisi

Fajar Sempurna

Magenta

Persembunyian

Catatan Budaya

GilaOleh Astuni Rahayu

(Mahasiswa Mahasiswa Ilmu

Informasi Perpustakaan dan

Kearsipan TM 2010)

Gila adalah suatu keadaaandimana manusia telah bertindakdi luar batas kewajaran. Dahulu,kata gila digunakan untuk orang-orang yang sudah kehilangan akalsehatnya secara total. Namun lamakelamaan, kata “gila” ini telahmengalami perluasan makna.Tidak jarang kita mendengarkata-kata gila bola, gila judi, gilabuku, gila laptop dan gila lainnya.Ungkapan ini bukan lagi berartiorang-orang yang kehilangan akalsehat secara total, tapi dapatdikatakan kecintaan yang terlaluberlebihan terhadap sesuatu.

Kegilaan ini ada yang ber-dampak positif dan ada pula yangberdampak negatif. Dampakpositif misalnya gila mengotak-atik peralatan elektronik untukmenemukan hal-hal baru, yangujung-ujungnya juga bermuarakepada proses pembelajaran. Gilaseperti ini tentunya sangatdianjurkan. Namun ada pula gilayang menghasilkan efek negatifdan malah merugikan. Misalnya,gila berlama-lama di depanlaptop.

Permasalahannya adalah,seiring perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi,seseorang atau mahasiswakhususnya berlomba-lombauntuk menguasai teknologi. Sa-lah satu sarana yang digunakanadalah laptop. Hal ini disebabkan

karena laptop merupakan barangberbasis teknologi yang akhir-akhirini banyak diminati kaum terpela-jar. Di samping bisa digunakanuntuk menyelesaikan tugas,pekerjaan dan kegiatan lainnya.Berbeda dengan komputer, laptoplebih mudah dibawa kemana-manasehingga lebih praktis danmultiguna. Tidak sedikit mahasiswayang mengorbankan uang sakudan bekerja keras untuk menda-patkan laptop, atau merengek-rengek dulu kepada orang tua agarmereka dapat memiliki benda yangsatu ini. Meskipun, ada beberapamahasiswa yang memiliki laptophanya untuk mengikuti trend yangberkembang di zaman modern.

Setelah mendapatkan laptop,ternyata banyak pelajar yang tidakhanya menggunakannya sebagai

alat untuk menyelesaikan tugasperkuliahan tetapi juga untukkegiatan lain, seperti online danbermain games. Keseringan onlinedan bermain games membuatpelajar lupa waktu dan mauberlama-lama di depan laptop.Akibatnya, waktu terbuang percu-ma. Ditambah lagi, menjamurnyajejaring sosial di dunia maya,seperti: facebook dan twitter danmenyebabkan pelajar semakinbetah berlama-lama di depanlaptop.

Kegilaan semacam ini yangseharusnya dihindari. Banyak tugaspokok yang terabaikan bila pelajarsudah gila berlama-lama di depanlaptop. Tidak hanya itu, terlalulama di depan laptop berakibatburuk pada kesehatan. Radiasilayar monitor akan membuat mata

perih dan sakit. Bahkan,efeknya bisa berdampak padagangguan tulang belakang.Berdasarkan penelitian Emma-nuel Stamatakis, Ilmuwan Uni-versity Of College, London or-ang yang menghabiskan waktulebih dari 5 jam perhari di depanlaptop bisa terserang penyakitjantung dan dapat menjuruspada kematian lebih cepat.

Oleh karena itu, setiap or-ang harus mampu berpandai-pandai terhadap benda yangsatu ini. Orang yang memilikilaptop harus mampu mengontrolpenggunaannya. Sebaiknya,gunakanlah laptop sesuaikebutuhan karena bila sudahterjebak pada keasikan bermainlaptop, seseorang bisa bisa matisia-sia.

Kulihat sisa ampas kopi semalamUsahaku untuk mengejar fajarBisakah aku mengejar hatimu?

Kutatap langit yang masih kelamAku coba nikmati dingin angin suramDiantara temaram langkah malamAku masih menghapus sisa air mata semalam

Bukan hanya kelam yang ingin kulihatBukan hanya dingin yang ingin kurasaBukan aku berani menantang malamAku hanya ingin melihat fajar sempurna

Tiara Bella PratiwiMahasiswa Sastra Indonesia TM 2010

Setiap ku terkurung kejenuhanKilau misteri jatuh merobek iris iniPikirku kan menghilang di tengah mega kelamTerperangkap di sini

Hidup,Meski ku tak rela harus seperti iniInginku luruh saja bersama nilaNamun ku lain... ku hina nestapaDarah ... bergelimang panatone,Haruskah magenta ini membusuk?

Mardho TillaMahasiswa Jurusan Kimia TM 2010

Menggigil …Ketakutan…Berdiri membeku di siniDi atas puing-puing lelah yang melecut kehidupanKaki yang tertatih memijak duri-duri malamTerdiam, terpaku di sudut waktu

Keringat yang bercucuranNafas yang terengah-engahKata yang terbungkamBerada jauh di masa silamMembuka pintu kembali ke langit

Cici Nur AzizahMahasiswa UNP Jurusan Ilmu Sosial Politik TM 2010

Bahasa adalah media sastra(puisi). Sebagai media, bahasamerupakan sarana utama yangdigunakan oleh penyair untukmengekpresikan pikiran danperasaannya ke dalam puisi.Bahasa puisi adalah bahasa hasilpengkristalan dari berbagaipengalaman, perasaan, danpikiran penyair yang menjadisatu kebulatan yang utuh. Mela-lui bahasa pulalah, seorangpenyair mampu memberi kesandan suasana tertentu dalampuisinya

Penggunaan bahasa di dalampuisi adalah penggunaan bahasasecara khusus. Hal ini berartibahwa bahasa yang digunakandi dalam puisi berbeda denganpenggunaan bahasa sebagaisarana komunikasi dalamkehidupan sehari-hari. Bahkan,ada kemungkinan bahasa puisimenyimpang dari penggunaanbahasa normatif. Secara umum,tingkatan bahasa dalam karyasastra dapat dikelompokkanmenjadi dua, yaitu primarymodelling system dan second-ary modelling system, bahasatingkat pertama dan bahasatingkat kedua. Pada tataranbahasa tingkat pertama, hubu-ngan antara bahasa dan maknabersifat absolut. Makna padatingkat ini disebut juga denganmakna leksikal, makna kamusatau makna berdasarkanstruktur bahasa (secara linguis-tik). Pemahaman terhadap puisi,tentu saja tidak cukup sampaipada tataran primary saja.Untuk itu, di dalam memahamipuisi, bahasa puisi harusditafsirkan secara secondarymodelling system, bahasatingkat kedua. Pada tataranbahasa tingkat kedua, hubunganantara bahasa dan maknabersifar universal. Hal ini berartibahwa makna bahasa padatingkat kedua lebih luas danmemberikan ruang yang lebihbesar untuk ditafsirkan. Kata

bunga di dalam puisi tentumemiliki kemungkinan maknayang beragam karena ditaf-sirkan dengan secondary mod-elling system (sebagai bahasatingkat kedua).

Puisi-puisi Ganto edisi inimemperlihatkan kemampuanpenyair dalam menggunakandan memanipulasi bahasa untukmenimbulkan kesan dan sua-sana tertentu dalam puisi yangdiciptakannya. Hal ini tampakpada //kilau misteri jatuh mero-bek iris ini//pikirku kan menghi-lang di tengah mega kelam//inginku luruh saja bersama nila.Melalui “Magenta”, Mardho Tillamengekspresikannya.

Puisi “Persembunyian” yangditulis Cici Nur Azizah jugamemperlihatkan kemampuan pe-nulisnya dalam menggunakanbahasa sehingga menimbulkankesan tersendiri dalam puisinya.Hal ini tampak pada larik //ber-diri membeku di sini//di ataspuing-puing lelah yang melecutkehidupan//kaki yang tertatihmemijak duri-duri malam//ter-diam, terpaku di sudut malam.

Begitu juga dengan puisi“Fajar Sempurna”karya TiaraBella Pratiwi. Melalui //aku cobanikmati dingin angin suram//diantara temaram langkah malam//bukan hanya kelam yang inginku lihat//bukan hanya dinginyang ingin kurasa//bukan akuberani menantang malam//akuhanya ingin melihat fajarsempurna.

Bahasa yang sederhana,ternyata mampu memberikansugesti yang kuat kepadapembaca, sehingga dapatmenemukan sisi lain dari sebuahpuisi. Makna puisi tidak tampaksecara langsung di dalam kata-kata, tetapi makna itu justrubersembunyi di balik kata-kataitu. Begitulah puisi, selalumenyimpan misteri yang harus‘dibongkar’ oleh setiap pem-bacanya. Salam.

Page 24: Ganto Edisi 167

Edisi No. 167/Tahun XXII/ Maret- April 201224Sosok

Dalami Karakter

melalui Teater

Kolom

Oleh Priondono

(Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNP

TM 2007)

Kesetiaan Dalam

IkatanPenampilannya tidak seperti apa yang

dipikirkan orang-orang ketika mendengarkata “seni”. Tidak ada rambut gimbal ataupakaian dengan sedikit aksen ala Punk.Ia adalah Rori Maidi Rusji, mahasiswaTeknologi Pendidikan yang sudah enamtahun mendalami dunia teater. Berawaldari ketertarikannya dalam seni dramadan operet ketika di bangku sekolah, iamulai belajar seni teater di Oase, UnitKegiatan Kesenian UNP.

Baginya, kuliah adalah mencaripengalaman. Ilmu pengetahuan tidakhanya ditemukan di dalam kelas, tetapibisa dari mana saja. Sebab itulah, semenjakdi Oase, Rori pun mendapatkan beragampengalaman, pengetahuan dan teman dariberbagai daerah, seperti Bali dan Papua.

Semua itu Ia dapatkan melaluiberbagai kegiatan-kegiatan yangdilakukan bersama Oase. Ia pernah tampilmenjadi actor dalam pementasan teaterdi Temu Ramah Unit Kegiatan Mahasiswase-Sumatera Barat (2007), bermonolog diPekan Kreativitas Mahasiswa FakultasBahasa dan Seni UNP (2008), menjadipiñata cahaya (lighting) dalam pementasanSegitiga Tanpa Sudut yang dipentaskandi Gedung Sasana Budaya Bali (2009) danbertindak sebagai Sutradara ketikapementasan Lidi Berjalin di Kemuning,Bogor. Pada 2010 lalu, Rori sempat menjadiPemimpin Produksi penampilan teaterArwah-Arwah di Padang Panjang. Tidakhanya itu, baru-baru ini, Rori menulisnaskah Beranak Anjing yang ditampilkandi Universitas Sriwijaya Palembang. Ia jugamenjadi pernah mendapatkan gelarpenampil nomor dua terbaik versi AlekTeater se-Sumatera Barat di TamanBudaya, Padang.

Namun begitu, eksistensi seni teaterbukan hanya untuk ajang penilaian danperlombaan. Menurut Rori, setiappenilaian seni yang diberikan bersifatrelatif. Setiap penampil seni akan berusahamenampilkan pertunjukan denganmaksimal. Sedangkan penilaian juri hanyaakan memunculkan keegoan dari masing-masing penampil seni. Poin utama darisebuah kesenian adalah untuk memahamiseni dan terus mempelajarinya. Seni dapatpula dijadikan ajang menjalin persauda-raan antar sesama pelaku seni teater yangtersatukan melalui diskusi-diskusi bersama.“Seni teater bukan ajang penghargaan,tapi memang murni belajar,” tegasnya.Bisa belajar untuk menjadi orang lainadalah hal yang membuatnya menyukaidunia teater. Esensi teater itu sendirimenurutnya adalah pertunjukan kehidu-pan. “Bukan hanya di panggung, dalamkehidupan sehari-hari pun kita sedangberteater.” Ujarnya. Teater bukan hanyamemberinya kesenangan, tapi jugapelajaran untukmemahami wa-tak orang lain.Satu hal yangsemestinya ha-rus, namun sulitdimilki oleh se-tiap orang.(Rian)

Menarik tentunya jika melihat kondisipemerintahan terkait perpolitikan dewasaini. Rakyat disuguhi dengan panggungpemerintahan ala dramaturgi. Halaman-halaman media massa baik cetak maupunelektronik menampilkan perkembangankasus korupsi yang tidak pernah tuntas.Dugaan suap terhadap pemilihan DeputiSenior Bank Indonesia (BI) terpilih,Miranda Gultom menyeret NunungNurbaeti sebagai aktor yang bermaindalam kasus ini. Lain lagi dengan nasibM.Nazarudin, mantan bendahara PartaiDemokrat sebagai terpidana denganhukuman 4 tahun karena terlibat kasuskorupsi proyek pembangunan Wisma AtletSEA GAMES di Palembang tahun lalu.Bahkan saat ini politisi Angelina Sondakhjuga ditetapkan sebagai tersangka ataskasus yang sama dengan M.Nazarudin.Dari sederet kasus aktual diatas, apakahakan ada penyelesaian yang adil? Jikamelihat kondisi perkembangan kasuskorupsi masa lalu di Indonesia yang hanyamenguap dan hilang dari permukaan(tidak tuntas-red).

Melalui sederet kasus ini, tampkanyakita memang perlu bercermin padasejarah, dimana selama ini kebanyakankasus-kasus yang ada adalah milikpenguasa yang dimainkan dalam skenariotingkat tinggi. Bahkan penulis menilaibahwa kasus ini sebuah siklus tentangkesetiaan dalam sebuah ikatan. Dalambuku Teori-Teori Ilmu Sosial karanganPeter Burke menjelaskan konsep yanghidup di tengah budaya korup, yaknipatronase. Dalam penggambarannya,korupsi yang berkembang dalam tubuhpemerintahan terjadi karena adanya

keterkaitan patron (penguasa) dan klien(pengikut). Adanya saling keterkaitan dankebutuhan. Maka korupsi yangmelibatkan seorang patron cukupdilakukan atau diakui oleh seorang klien.Tidak heran jika pelaku yang terlibatterdiri dari kalangan politisi tingkat atasbahkan birokrat terpilih tidak akantersentuh. Adanya kesetian dalampatronase cukuplah mengambil satu aktoryang tidak lain adalah tumbal.

Pada zaman pra reformasi, masyarakatdiikat dalam satu kekuasaan birokratbesar bernama zaman orde baru.Kesetiaan masyarakat telah terikat dalamsatu kekuasaan yang terlihat feodal. Makadalam konsepsi kesehariannya munculistilah ABS (Asal Bapak Senang), sebuahprilaku yang tunduk dan setia dengansetiap kebijakan yang dilakukan.Akhirnya kesetiaan pada satu kekuasaanhanya melahirkan kesetiaan yang tidakkekal.

Akibatnya, ikatan kesetiaan dalambanyak kasus korupsi adalah bagian dariwujud kesetiaan patronase. Salingketerikatan dan keterkaitan membuatkasus-kasus mandeg di tengah jalan.Akhirnya masyarakat sebagai penontonhanya akan menyaksikan dramaturgipolitik yang tak pernah usai. Setelahtidak ada kelanjutan yang jelas, digantidengan kasus dramaturgi yang baru;kisah tentang sebuah kesetiaan denganmenghasilkan royalti kejahatan sebagaiakibatnya.

Rori Maidi Rusji