Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

24
Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013 ISSN: 1412-890X

description

Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang (UNP) Edisi 177

Transcript of Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Page 1: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

ISSN: 1412-890X

Page 2: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Surat Kabar Kampus Universitas Negeri Padang STT No. 519 SKK/DITJEN PPG/STT/1979, International Standard Serial Number (ISSN): 1412-890X, Pelindung:Rektor UNP: Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram, Penasehat: Pembantu Rektor III UNP: Dr. Syahrial Baktiar, M.Pd, Penanggung Jawab: Prof. Dr. Ermanto, M.Hum, Dewan Ahli:Priondono, Qalbi Salim, Heri Faisal, Arda Sani, Dedi Supendra, Aai Syafitri, Siti Nurasyiyah Staf Ahli: Konsultasi Psikologi: Niken Hartati, S.Psi, M.A, Konsultasi Agama:Dr. Ahmad Kosasih, M.A, Konsultasi Kesehatan: dr. Pudia M. Indika, Kritik Cerpen: M. Ismail Nasution, S.S, M.A Kritik Puisi: Zulfadhli, S.S, M.A, Pemimpin Umum:Faeza Rezi S, Pemimpin Redaksi: Elvia Mawarni Pemimpin Usaha: Mardho Tilla, Bendahara Umum: Wezia Prima Zolla, Kepala Penelitian dan Pengembangan:Meri Maryati, Sekretaris Umum: Ismeirita, Redaktur Pelaksana: Hasduni, Redaktur Berita: Rahmi Jaerman, Winda Yevita Dewi (NA) Redaktur Tulisan: Astuni Rahayu,Redaktur Bahasa Sastra dan Budaya: Ariyanti, Redaktur Artistik dan Online: Jefri Rajif, Layouter: Meri Susanti, Fotografer: Media Rahmi, Reporter: Gumala RestiHalin, Wahida Nia Elfiza, Fidia Oktarisa, Staf Penelitian dan Pengembangan: Liza Roza Lina, Sirkulasi dan Percetakan: Novi Yenti, Reporter Junior: Yola Sastra,Juliana Murti, Novarina Tamril, Edo Febrianto, Ratmiati, Sonya Putri, Doni Fahrizal, Khadijah Ramadhanti, Fitri Aziza, Ranti Maretna Huri, Redda Wanti, Suci Larassaty, SriGusmurdiah, Wici Elvinda Rahmaddina Penerbit: SKK Ganto Universitas Negeri Padang, Alamat: Gedung PKM UNP Ruang G 65 Universitas Negeri Padang, Jl.Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode pos 25131. Laman web: http://ganto.or.id, Post-el: [email protected], Percetakan: Unit Percetakan PT. Genta SinggalangPress (Isi di luar pertanggungjawaban percetakan), Tarif iklan: Rp 1.500,- (permilimeter kolom-hitam putih), Rp 3.000,- (permilimeter kolom full colour), 1/4 halaman belakangRp 1.000.000,- (full colour), Iklan Baris Rp 1.000,- (perbaris). Redaksi menerima tulisan berupa artikel, esei, feature, cerpen, resensi buku, puisi, dan bentuk tulisan kritis lainnyadari sivitas akademika UNP. Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengubah esensinya. Tulisan yang masuk menjadi hak redaksi dan yang tidak dimuat akan dikembalikanatau menjadi bahan edisi berikutnya. Setiap tulisan yang dimuat akan diberi imbalan/uang lelah semestinya.

Sukses Ini untuk,dari, dan Milik Kita

Bersiap dengan PerkuliahanOnline di UNP

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

2

+ Eh ada E-Learning..??

- Oh, iya yaa..? Welcome!

+ Sistem Penilaian Baru UNP

- Wah... Ada yang baru nih!

+ Wisuda Tetap tiga Kali Setahun

- Jadi bisa dong dengar namanya kesebut pas

wisudaa...

Sejalan dengan perkembangan teknologi ko-munikasi dan informasi, pelaksanaan perkulia-han secara online di Universitas Negeri Padang(UNP) sudah selayaknya dimulai penerapannya.Setuju atau tidak, suka atau tidak, mau atautidak mau, perkembangan pembelajaran (perku-liahan) secara online (e-learning, blended learn-ing) akan terus mengalami perkembangan. Un-tuk itu, seluruh sivitas akademika (dosen, maha-siswa, dan pegawai) harus bersiap untuk mene-rapkan perkuliahan secara online di kampuskita.

Sudah saatnya sivitas akademika memper-siapkan penerapan perkuliahan online ini. Seper-ti halnya meningkatkan kapasitas perangkatkeras (hardware), perangkat lunak (software),jaringan yang dimiliki UPT Pusat Komputer.Selain itu, segenap pimpinan fakultas dan ju-rusan, serta prodi harus mendukung dan memo-tivasi dosen dan mahasiswa untuk menyambutpelaksanaan perkuliahan online. Dosen harusmenyiapkan konten/materi dan mahasiswasudah seharusnya memiliki fasilitas sepertilaptop atau komputer.

Perkuliahan online ini dapat diikuti olehmahasiswa yang relatif banyak. Interaksi dosen-mahasiswa dapat dilakukan melalui aktivitas

forum atau chat. Untuk media evaluasi/assessment dapatpula dibuat dalam bentuk aktivitas kuis atau assign-ment secara online.

Pada tahap awal, pelaksanaan perkuliahan onlinemungkin saja dilakukan dua pertiga pertemuan, sedangkansepertiga pertemuan lagi dilaksanakan secara konven-sional. Dalam perkuliahan online, dosen dapat melakukandiskusi online, repositori dokumen kuliah, tutorial, aksesindividu kepada dosen.

Perkuliahan online ini, bisa saja dimulai oleh beberapadosen pada tiap program studi. Dosen yang menerapkanperkuliahan online ini patut dimotivasi dan diberi peng-hargaan. Kesuksesan dosen dalam melaksanakan per-kuliahan online ini dapat ditularkan kepada dosen lain.

Apabila fasilitas jaringan, fasilitas program, fasilitaskomputer atau laptop mahasiswa, sumber daya dosendalam teknologi komunikasi, informasi, dan sebagainyaterpenuhi, maka sistem pembelajaran online ini sudahbisa diterapkan di UNP.

Jika program perkuliahan online ini terlaksana dikampus kita, maka kenyataan yang mungkin kita temuiadalah mahasiswa sibuk dan dosen sibuk dengan laptopmasing-masing. Mereka belajar dan mengajar secaraonline serta berkomunikasi dengan dosennya sesuaidengan jadwal kuliah yang ditentukan. Untuk itu, dosendan mahasiswa bersiaplah mewujudkan perkuliahan onlinedalam waktu yang tidak lama lagi. (Eto)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hai pembaca setia Ganto!Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah

mengikutimu. Benar, lelah itu telah berhentimengikuti kru Ganto. Hal ini terbukti denganadanya semangat yang tetap menyelimuti kamiuntuk menyuguhkan kembali edisi terbaru untukpembaca setia Ganto. Konflik batin untuk me-milih antara persiapan Ujian Akhir Semesterdengan terbitnya edisi akhir kepengurusan yangharus diselesaikan secara beriringan, bisa dipa-dupadankan demi satu tujuan, sampainya Gantoke tangan pembaca. Akhirnya, Ganto edisi 177dengan berita dan informasi terbaru, sampaike tangan seluruh civitas akademika UNP.

Di tengah penggarapan edisi akhir tahunini, Ganto kembali mengadakan seminar na-sional bertemakan Foto Jurnalistik: MembidikUntuk Cerita dan Berita dengan mendatangkanAlif Ichwan, fotografer dari Media Nasional

Kompas. Kami mengucapkan teri-ma kasih kepada seluruh pihakyang ikut andil dalam menyuk-seskan pelaksanaan acara ini. Selainitu, pada minggu akhir Desembernanti, Ganto akan mengadakan Mu-syawarah Besar. Nantinya ada kade-risasi kepengurusan dan pengang-katan kru baru sebagai pengurustahun depan.

Di edisi penghujung tahun ini,Ganto membahas sistem pembela-jaran baru yang akan diterapkansemester depan di UNP, yaitu e-learning yang bisa diakses olehseluruh mahasiswa melalui websitehttp://www.elearning.unp.ac.id.Bagaimana penerepan, cara pema-kaian dan kunci sukses untuk

pelaksanaan E-Learning ini akan dibahas dalam laporan.Selain laporan, Ganto juga menyajikan berita-berita

terbaru yang terjadi di seputar kampus. Bagaimana kabarKongres Mahasiswa serta penjelasan mengenai sistempenilaian baru yang akan diterapkan di akhir semesterini. Semuanya dapat dibaca pada rubrik Teropong. Jugaberita-berita seputar kegiatan unit kegiatan lainnya bisadibaca di rubrik Inter. Pada edisi ini, kami jugamenyajikan cerita lain dari Makam Pahlawan yang beradadi Kuranji. Lengkapnya bisa dibaca pada rubrik Telusur.

Kami juga menyuguhkan tulisan berupa opini secarailmiah akan suatu fenomena yang sedang terjadi disekitarkita pada rubrik Artikel, Kolom dan Refleksi. Tak ke-tinggalan, bagian Penelitian dan Pengembangan Gantojuga mengadakan riset di kalangan mahasiswa mengenaiMahasiswa dan Dosen Penasehat Akademis. Serta karyasastra juga dapat pembaca nikmati

Selamat menikmati ‘hidangan’ kami seluruh pembacaGanto. Kritik dan saran yang membangun selalu kamitunggu untuk ‘hidangan’ yang lebih ‘enak’ ke depannya.Viva Pers Mahasiswa!

Foto Bersama: Peserta dan pemateri berfoto bersama usai acara SeminarFoto Jurnalistik di Auditorium Prof. Kamaluddin FE, Sabtu (14/12). f/Ratmiati

Percaya atau tidak, perubahan adalah sebuah aturan dalamhidup, sesuatu yang abadi, dan merupakan komponen terpentinguntuk mencapai kemajuan dan kesuksesan. Tanpa perubahankehidupan tidak akan bisa dinikmati. Sepertinya sukses tidakakan menghampiri orang-orang yang kondisi hari-hari yangdilewatinya terbilang sama saja, tanpa mau mengupayakan sedikitpergerakan dan mencobakan sesuatu yang baru dalamkehidupannya.

Mungkin hal inilah yang menjadi pijakan setiap orang,kelompok, bahkan lembaga pendidikan untuk menuju suksesyang didambakan oleh masing-masingnya. Begitu juga halnyadengan Universitas Negeri Padang. Untuk menuju sukses tersebutnampaknya para pemilik jalan akan kesuksesan masa depanpara wisudawannya nanti telah mulai memikirkan perubahantersebut. Demi kemajuan dan suksesnya ‘kita’, pihak birokrattelah mengupayakan berbagai cara. Seperti halnya perbaikanfisik dan nonfisik demi menjadikan UNP semakin berkualitasuntuk kedepannya. Dan kita, mahasiswa yang tergabung dalamkumpulan masyarakat UNP pun patut berbangga dan jugamempersiapkan diri untuk turut menyukseskan rencana tersebut.

Kesadaran akan pentingnya sebuah perubahan memangmendorong UNP melakukan inovasi yang akan menuntun parapencari ilmu yang berburu di dalamnya agar tigak jauh ketinggalanseiring perputaran waktu dalam kemodernan zaman.

Memang, modenisasi membawa UNP untuk berpikir majudan turut berperan dalam kecanggihan zaman. Hal ini terbuktidengan turut berperannya UNP menggalakan sistem pembelajarannyang akan diterapkan ini.

E-Learning yang merupakan sistem pembelajaran berbasis ITini, mulai perdengungkan sebagai wacana yang akan benar-bernar direalisasikan oleh pihak UNP.

Banyaknya respon postif dari berbagai pihak, sepertinyamenguatkan batu pijakan tentang sebuah rencana yang telahdicanangkan oleh UNP. Tinggal sedikit memoles dan konsistendalam menjalankan aturan, maka E-Learning akan menjadi rencanayang akan sukses untuk kesuksesan semua pihak terkait didalamnya.

Dan tentang perbedaan, tak dapat di pungkiri bahwa selaluada perbedaan dari setiap tujuan. Boleh saja kita mengatakanhanya kepala saja yang sama hitam, tetapi tentang isi, siapayang tahu. Landasan ini bisa kita jadikan dasar kenapa masihada sebahagian dari kita yang takut akan sesuatu yang baru.Sesutau yang akan kita realisasikan besama.

Apapun dan seberapapun, tanpa pernah kita mencobakantentang sesutau tesebut, maka kita tidak akan pernah tahutentang baik dan buruknya hal tesebut.

Baiknya, kita percayakan hal ini pada birokrat. Percayabahwa mereka akan memberikan yang terbaik, upaya terbaik,dan hasil terbaik yang sama-sama juga menjadi harapan kitabersama.

Semoga saja. Tentang semua niat baik ini, berakhir baik pulanantinya. Sukses E-Learning adalah bagaimana kita membantumenyukseskan jalannya menuju kesuksesan tesebut.

Page 3: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

‘Angin Segar’ Calon Guru

Grafis: Edo Febrianto

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

3

Beasiswa Lama Cair

RA, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris

FMIPA Dilanda Banjir

NA, Mahasiswa FMIPA

Kejelasan Agenda UKO

Rama, Mahasiswa FIP

FT Rawan Kemalingan

RS, Mahasiswa FT

AC Rusak, Infocus Padam

Coni Delvita, Mahasiswa FIP

Sewa Ruangan UNP Bervariasi

DF, Mahasiswa UNP

SKK Ganto menerima surat pembaca baik berupa keluhan,kritikan, saran dan permasalahan tentang lingkungan sekitarUNP. Surat pembaca dapat dikirimkan melalui email:[email protected] atau dapat diantar ke redaksi SKKGanto, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Ruang G65 UNPdengan dilampirkan kartu identitas: KTP atau KTM.

Selama berkuliah di UNP, saya merasa beasiswa yang sayadapatkan terlalu lama dicairkan. Katanya satu kali dalam sebulanakan diberikan sebanyak Rp 600.000,-. Tapi kenyataannya sudah4 bulan kuliah baru bisa cair uangnya. Hal ini membuat sayaharus berhutang kesana-kemari untuk membayar uang kos, belibuku, memprint, belanja sehari-hari. Mohon lebih konsisten lagiterhadap peraturan.

Ketika hujan lebat sungai yang mengalir dekat FMIPAmeluap. Hal ini menyebabkan lingkungan di sekitar FMIPAtergenang air yang disertai bau yang tidak sedap. Sayamenyarankan kepada pihak kampus agar segera mengatasi haltersebut. Apalagi sekarang ini saya lihat UNP lagi giat-giatnyamembangun, apa salahnya juga membangun sistempenanggulangan banjir di wilayah ini.

Saya ingin menanyakan mengenai kejelasan organisasikeolahragaan. Saya merasa organisasi ini tidak berjalan sesuaidengan agenda? Padahal saya ingin sekali masuk Unit KegiatanOlahraga (UKO) ini.

Lagi-lagi FT kemalingan. Pencuri kembali melancarkan aksinya.Hampir setiap saat masyarakat FT kehilangan helm dan motor.Fakultas lain juga sering terjadi hal demikian. Saya saran kepadapihak kampus agar lebih memperhatikan keamanan di setiapfakultas. Saya mohon, pihak yang berwenang menambah personelkeamanan UNP ini.

Selama berkuliah di UNP terutama ruang MKU saya seringmenemukan kelas yang fasilitasnya kurang memadai untukkenyamanan belajar. Seperti AC sering mati dan infocus banyakyang rusak. Tentu saja hal ini menghambat kita untuk melakukanpembelajaran. Oleh karena itu saya minta perhatiannya kepadapihak kampus untuk memperbaiki atau memperhatikan fasilitasMKU ke depannya.

Kenapa harga peminjaman ruangan di UNP berbeda-beda?Seperti halnya RSG FT, Auditorium FE, Aula FIK, Teater TertutupFBS, dan ruangan lainnya bervariasi dari segi harga. Ada yangmahal dan ada juga yang mahal sekali. Padahal fasilitas yangdisediakan tidak terlalu jauh berbeda. Apalagi Auditorium FEyang mencapai harga 3 jutaan.

Oleh Honesty Yonanda Ayudhia

Mahasiswa Pendidikan Bahasa InggrisTM 2011

Kita mengenal profesi gurusebagai suatu pekerjaan me-nyampaikan informasi dan ilmupengetahuan kepada peserta di-dik. Memang terlihat mudah.Pekerjaan guru, menurut pan-dangan awam, hanyalah se-batas rutinitas masuk kelas,memberi materi danlatihan ataupun pekerjaanrumah (PR), atau lebihburuk lagi guru hanyamemberi Lembar KerjaSiswa (LKS) tanpa adapenjelasan materi dan se-bagainya. Tidak bisa dipung-kiri, hal ini memang terjadi didunia pendidikan. Dengansimpelnya pandangan masya-rakat mengenai profesi guru,maka timbullah persepsi bahwaprofesi guru hanya profesi abal-abal dan murahan. Peminat pro-fesi guru dan juga peminat per-guruan tinggi keguruan dulunyatidaklah seberapa.

Sebenarnya, untuk menjadiguru profesional tidaklah mu-dah. Seorang guru harus mele-wati tahap-tahap pendidikanyang akan menunjang keprofe-sionalannya. Dalam menempuhpendidikan bidang keguruan,seorang guru harus mengikutiserangkaian mata kuliah yangberkaitan dengan profesi kegu-ruan. Misalnya, mata kuliah psi-kologi pendidikan, classroommanagement, teknik mengajar,pengembangan media ajar, dansebagainya. Jadi, untuk menja-dikan guru sebagai profesi tidakbisa langsung asal jadi.

Beberapa tahun belakanganpeminat jurusan keguruan atau

dikenal juga dengan jurusan ke-pendidikan meningkat drastis.Tamatan SMA berbondong-bon-dong memilih jurusan kepen-didikan. Nampaknya persepsi la-ma yang buruk terhadap profesiguru sudah mencapai masa kada-luarsa. Menurut Ketua UmumPanitia SBMPTN 2013, Akhmaloka,pendaftar pada Lembaga Pendi-

dikan Tenaga Kependidikan (LPTK)yang akan melahirkan tenagapendidik profesional pada tahun2012 mencapai 350 ribu pendaftar.Sedangkan pada tahun 2013pendaftar mencapai 407 ribu.

Ada apa sebenarnya di balikperubahan drastis terhadap persep-si masyarakat ini? Perhatian pe-merintah terhadap sistem pendi-dikan dan juga tenaga pendidikmenjadikan wajah profesi guruberubah. Pemerintah kian gencarmemberikan apresiasi yang baikkepada guru baik secara moralmaupun materil. Misalnya, gajiguru yang sudah bisa dikatakan‘mensejahterakan’. Ditambah lagitingginya tunjangan-tunjanganyang didapat guru. Di sampingitu, profesi guru mendapatpengakuan dari masyarakat secarasosial-psikologi melalui Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentangguru dan dosen. Hal inilah yangmenimbulkan banyaknya calonmahasiswa yang bersaing untuk

mendapatkan kesempatan melan-jutkan pendidikan di bidangkeguruan.

Jika ditinjau dari sudut pan-dang masyarakat, profesi gurusudah bisa dikatakan mendapattempat. Pemahaman masyarakatmengenai pendidikan keguruanjuga sudah lebih baik. Walaupunsesekali masih saja terdengaropini-opini pedas terhadap guru.Namun, garis besarnya pandang-an lama sudah mulai berubah.

Di balik tingginya kesejah-teraan guru, terselip tuntutanuntuk menjadi guru yangberdedikasi tinggi. Komit-men dan tanggung jawabguru haruslah sebandingdengan ‘kesejahteraan’ danapresiasi yang diberikanpemerintah dan juga masya-rakat. Guru juga harus memi-

liki dedikasi yang tinggi di ma-ta siswa. Seorang guru yang bisaberperan sebagai guru secaraprofesional, bekerja karena tahuakan perannya sebagai guru,yaitu mendidik dan memajukanpendidikan di Indonesia.

Sebagai perbandingan, diJepang penghargaan terhadapguru sudah sangat tinggi sejaklama. Menurut mereka, gurumerupakan kunci keberhasilanpembangunan. Seperti ungkapanmereka She no on wa yamayori mo takai, umi yori mofukai yang artinya jasa gurulebih tinggi dari gunung yanglebih tinggi, lebih dalam darilaut yang dalam. Demikian caramereka menghargai profesi guru

Kembali diminatinya duniapendidikan, ini membuktikanprofesi guru telah bukan lagicita-cita yang ketinggalan za-man. Walaupun berbagai pan-dangan miring terhadap profesiguru ini banyak, namunapresiasi kita terhadap calon-calon guru masa depan harustetap tinggi.

Dulu profesi gurudipandang rendah karena

dibayar dengan gajimurah. Namun hal ini

berubah drastis semenjakguru sudah

“disejahterakan negara”.Ribuan orang kini

berlomba menjadi guru

Page 4: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Kemajuan Positif

Laporan4

‘Lampu Kuning’E-Learning

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Bagaimanapun juga, kita sebagai warga UNPharus menerima kemajuan yang positif.

Selain itu, program e-learning ini pun harusdiawali dengan pedagogik. Kita harus mampumenyeimbangkan antara pemanfaatan teknologidengan penggunaan program e-learning. Sekalipunkita menggunakan jejaring sosial, itu juga harusdimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Danbagi mahasiswa yang baru mengenal programe-learning ini, tidak perlu terlalu kaget

dengan adanya pro-gram ini. Karenadalam penggunaan-nya mahasiswa ha-nya butuh pembiasa-an.

Penerapan program e-elearningini sangat bagus. Walaupun dosendan mahasiswa tidak hadir ber-tatap muka di kelas secara lang-sung, tetapi tetap bisa dilakukanproses belajar dan mengajar de-ngan lancar. Namun, dalampembelajaran dengan menggu-nakan sistem e-learning ini, do-sen dan mahasiswa harussama-sama online, dan kitaharus bisa menyepakati wak-tu yang tepat. Sehingganantinya tidak ada mahasis-wa yang memiliki hambatanuntuk belajar dan ketinggalanmateri.

Selain itu, program e-learning juga harus lebihlengkap dan praktis lagi. Sayaberharap di dalam programini ada silabus, bahan ajar,dan materi-materi yangdilampirkan secara lengkap.Sebaiknya dosen juga memberikan alamat website, agarmahasiswa dan dosen memiliki wadah untuk berdiskusisecara online. Sehingga materi-materi yang belum tuntasdi waktu kuliah atau bagi mahasiswa yang kurang puassaat berdiskusi di kelas dapat berdiskusi lebih lanjut.

Saya pernah baca mengenai e-learning. Dosen-dosenjuga ada yang mengatakan akan ada situs belajar secaraonline mulai tahun depan. Sebenarnya bagus, tetapisayang, tidak semua mahasiswa punya fasilitas yangmendukung e-learning, seperti laptop. Sebaiknya harusmengetahui terlebih dahulu sistem e-learning tersebutseperti apa.

Menurut saya ma-sih belum pantas un-tuk diterapkan, kare-na latar belakang-nya yang sudahdijelaskan tadi .Tidak hanya itu, se-bagai mahasis-wa JurusanAkuntansi,tentu ba-nyak bela-jar me-ngenai hi-tungan, ja-di harusditerang-kan dulubaru bisadimengerti.Agak susahkalau belajar secara online.

AmeliaMahasiswaJurusanAkuntansiTM 2012

Ardian Perkasa MawanPengurus Unit KegiatanKerohanian (UKK) UNP

Nofrion S.Pd M.PdDosen Jurusan Geografi

Pepatah Cina mengatakan “ApabilaAnda membuat rencana satu tahun,tanamlah padi. Apabila Anda membuatrencana untuk sepuluh tahun tanamlahpohon. Apabila Anda membuat rencanauntuk seumur hidup, didiklah orang-orang”. Pertanyaannya adalah pendidikanapa yang patut diberikan?

Dari masa ke masa, pemerhatipendidikan terus berusaha mencari sistempendidikan terbaik demi melahirkangenerasi Indonesia yang berkualitas.Segala perangkat yang dibutuhkan dalamsistem pendidikan itu turut diperbaruisesuai dengan kebutuhan zaman. Masihsegar di ingatan tentang pergantiankurikulum KTSP dengan kurikulum 2013.Kemudian digenjot dengan menanamkankonsep pendidikan karakter dengan ha-rapan, peserta didik tidak hanya cerdassecara akademik, namun juga cerdas ka-rakternya. Tak hanya itu, sistem pem-belajaran yang dulunya konvensional seka-rang mulai bertransformasi meman-faatkan kecanggihan Teknologi Infor-masi(IT). Sistem pembelajaran ini lebihdikenal dengan electronic learning (e-learning).

Penggunan sistem pembelajaran e-learning dilandasi Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional pasal 31, dan Surat KeputusanMenteri Pendidikan Nasional No. 107/U/2001 tentang Perguruan Tinggi Jarak Jauhmemanfaatkan teknologi informasi.

Secara umum, e-learning adalah suatu

sistem pembelajaran yang memanfaatkanfasilitas teknologi informasi dan komunikasi.Kelebihan e-learning yang utama yaitu kelastetap bisa berjalan meskipun mahasiswadengan dosen dipisahkan oleh jarak danwaktu. Dikarenakan e-learning menggunakanbantuan internet. Mahasiswa diarahkan untukbelajar lebih mandiri dari modul-modulperkuliahan yang sudah tersedia di situskhusus e-learning. Dan dibantu juga olehtersedianya forum diskusi dengan sesamamahasiswa dan dosen. Lantas, metodebelajar seperti ini mengubahorientasi belajar dari TeacherLearning Center (TLC)menjadi Student Learning Cen-ter (SLC). Output ini lah yangmemang sengaja diciptakandan diharapkan dalamdunia pendidikan. Singkatkata, fungsi dosensebagai fasilitatorsemakin nyata mela-lui e-learning.

Namun, selainmemiliki kelebihan,ternyata e-learningjuga memiliki keku-rangan yang tidak bisadipandang remeh. Salahsatunya adalah berkurang-nya waktu tatap muka atauinteraksi langsung mahasiswadengan dosen di perkuliahan. Ada suatuitem pembelajaran yang secara tidak langsung‘hilang’ melalui e-learning. Item tersebutadalah berkurangnya peran dosen sebagaipelaku yang menanamkan konsep pendidikankarakter kepada mahasiswa. Fungsi dosensebagai ‘motivator’ kurang termaksimalkandi sini.

Secara tidak langsung, penerapan e-learn-ing dalam pembelajaran sedikit ‘meng-gagalkan’ konsep pendidikan karakter yangsudah dikonsep oleh Kementrian PendidikanNasional (Kemenddiknas) dan Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti).Dalam konsep pendidikan karakter,

pembentukan karakter mahasiswa melaluikegiatan keseharian atau tatap mukaperkuliahan sangatlah berperan penting.Ada empat karakter dasar yang ‘terkikis’jika penanaman karakter dalam kesehariantidak maksimal.

Pertama adalah jujur. Jujur diartikansebagai sikap mengikuti peraturan yangberlaku. Namun, ada celah kecil bagimahasiswa untuk berlaku tidak jujur

dengan e-learning. Sebagai contoh,jika ada tugas atau ujian suatumata kuliah yang diberikan

seorang dosen kepada mahasiswadan kemudian diunduh dari situse-learning. Di sini, dosen tidakmempunyai kontrol secara penuhmengawasi mahasiswanya untuk

tidak mencontek. Meskipun sebe-narnya peluang mencontek tetap ada

dalam perkuliahan tatap muka, tetapidengan adanya e-learning ini, peluanguntuk melakukan tindakan ketidakjujurantadi semakin besar.

Kedua adalah peduli, yang diartikansebagai sikap pemerhatilingkungan sekitar. Bisa kitaamati bersama bahwa e-learn-

ing menyedot waktu mahasiswauntuk bersosialisasi di dunia nyata.

Akibatnya, kemampuan interaksi sosialsecara langsung menjadi berkurang.Walaupun adanya forum diskusi di situse-learning mampu menggantikan itusemua, namun kedekatan mahasiswa darikegiatan diskusi di dunia virtual bersifatsemu. Karena, secara psikologis merekatidaklah dekat. Kedekatan psikologis inilahyang tidak bisa dibayar oleh kecanggihanteknologi berbasis internet.

Ketiga adalah tangguh, yang diartikandengan ulet. E-learning akan menimbulkanmasalah bagi mahasiswa dengan semangatbelajar yang rendah. Dikarenakan, pada

perkuliahan tatap muka, dosen memilikikontrol penuh untuk memaksa paramahasiswa memahami materi perkulihan.Sedangkan pada e-learning, keluwesantempat dan waktu dalam memahami materiperkuliahan justru menjadi ladang suburbagi mahasiswa yang bermotivasi belajarrendah untuk bermalas-malasan. Lagi-lagi,bukannya menyelesaikan masalah, malahe-learning berpeluang menimbulkanmasalah baru.

Keempat, sekaligus yang terakhiradalah cerdas yang diartikan sebagaisempurnanya perkembangan akal budi. E-learning diharapkan mencetak mahasiswayang memiliki kecerdasan akademik.Karenak di situs e-learning sudah tersediamodul-modul perkuliahan yang dibutuh-kan. Jikalau, para mahasiswa masih merasabelum puas dengan modul yang ada,metode belajar berbasis internet inimengizinkan mahasiswa untuk menemu-kan sendiri literatur-literatur yangberkaitan.

Ditambah pula, adanya dialog interaktifdengan mahasiswa atau dosen. Jika sepertiitu adanya, maka terciptanya mahasiswadengan pemikiran cerdas bukan lagisekadar mimpi. Namun, kita harusmemandang kecerdasan secara kompre-hensif. Jangan sampai kita menutup matabahwa masih ada lagi kecerdasan lainyang perlu dibangun. Yakni kecerdasanemosional. Jika mahasiswa secara terus-menerus dicekcoki dengan e-learning tanpadiimbangi dengan perkuliahan tatap muka,maka akan terbentuk generasi yang softskill nya jongkok.

Lantas, demi mengantisipasi kekuranganpemanfaatan IT dalam pembelajaran ini,diharapkan praktisi pendidikan tidak serta-merta melupakan s is tem bela jarkonvensional. Dengan kata lain, sistembelajar e-learning dan konvensional masihtetap dipakai sehingga bisa salingmelengkapi satu sama lain.

Oleh Meri Maryati

Kalitbang SKK Gantoperiode 2013

Grafis: Edo

Febrianto

Page 5: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

UNP Menuju E-Learning

Laporan 5

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Melalui sebuah penerapan sistempembelajaran e-learning diharap-kan input yang profesional dan

output yang berkualitas.

Oleh Wahida Nia Elfiza/Meri Susanti

Guratan kecemasan terlihat jelas dariwajah Suci Ramdayani. Sesekali jari telunjukSuci sibuk mengarahkan kursor dan meng-klik tulisan “try again” yang sedari tadimuncul di layar laptopnya. Memang, inimerupakan situasi yang tidak diharapkanMahasiswa Pendidikan Luar Biasa (PLB)TM 2012 ini. Pasalnya hari itu Suci harusmelaksanakan ujian Ortopedagogik Kelai-nan Majemuk secara online. Berharap Wire-less Fidelity (Wi-Fi) kampus bisa memfasi-litasinya dalam ujian, tetapi kenyataan berbi-cara lain. Jaringan internet kampus cabangtempat Suci kuliah mengalami beberapamasalah.

Berselang waktu kemudian, Suciberinisiatif6]=; untuk pergi ke warungintenet (warnet) yang terletak tidak begitujauh dari kampus. Membuka situs www.e-learning.unp.ac.id adalah hal yang pertamakali dilakukan Suci, menunggu beberapadetik, kemudian muncul halaman e-learn-ing UNP di layar datar komputer warnet.Suci pun memasukkan NIM dan paswordmiliknya. Dengan memilih mata kuliahOrtopedagogik Kelainan Majemuk danjudul ujian yang telah diberitahukan dosensebelumnya, Suci pun memulai ujiannya.Setelah menjawab semua soal ujian, Sucipun mengklik submit untuk menyimpansemua jawaban yang telah ia berikan. Dansampailah Suci pada tahap terakhir, yaitumengklik finish. Tidak perlu waktu lamauntuk Suci melihat hasil ujiannya, beberapadetik kemudian, nilai ujian Suci keluar.“Alhamdulillah nilai saya memuaskan,”Suci girang, kamis (12/12).

Pemanfaatan e-learning sebagai sistempembelajaran yang berbasis IT ini, jugadialami oleh Irwan Rusda, MahasiswaPendidikan Teknik Informatika TM 2011.Hari itu dosen Irwan yang mengajar matakuliah Analisis dan Desain Jaringan tidakmasuk karena terkendala sebuah urusanpenting. Dosen Irwan pun meninggalkanpesan untuk mengunduh modul pem-belajaran yang telah diupload di websitee-learning. Irwan dan teman sekelasnyadiminta untuk mempelajari modul tersebut,tidak hanya itu saja, dosen Irwan jugameminta mahasiswanya untuk mengerjakantugas yang berkaitan dengan materi yangdipelajari dan lansung diupload di websitee-learning kembali. Tidak menunda-nundawaktu lagi, Irwan pun melaksanakan pesandosennya tersebut, ia membuka situswww.e-learning.unp.ac.id, setelah halamanberikutnya keluar, Irwan memasukkan NIMdan pasword-nya. Namun sungguh disa-yangkan, ternyata pasword Irwan salahdan ia tidak bisa masuk ke halaman e-learning berikutnya. Melihat hal ini Irwanlansung membuka portal UNP dan meng-ganti pasword-nya di halaman portalterlebih dahulu, setelah itu, barulah Irwankembali ke halaman e-learning dan mem-asukkan pasword barunya. Usaha Irwantidak sia-sia, ia pun berhasil masuk danbisa men-dwonload modul pembelajaranyang telah di-upload dosennya.

Setelah selesai mempelajari modulpembelajaran yang telah di-download-nya,Irwan pun segera mengerjakan tugas seba-gaimana pesan dosennya. Beberapa jamkemudian, Irwan kembali masuk ke

halaman e-learning untuk meng-uploadtugas yang telah selesai ia kerjakan. Untukmeng-upload tugas, Irwan harus membukahalaman baru terlebih dahulu setelah itudengan mudah tugas Analisis dan DesainJaringan sukses terkirim.

Menurut Irwan mengumpulkan tugasmelalui e-learning sangat mudah dan efek-tif karena perihal tugas, Wi-Fi kampuspusat lebih ringan untuk mengaksesnyadibandingkan mengirim tugas melalui e-mail. Namun Irwan berharap untuk tam-pilan e-learning hendaknya disempurnakanlagi seperti facebook. Facebook mempu-nyai fasilitas chatting yang bagus, denganmenekan tombol enter tugas yang dikirimmelalui fasilitas chatting lansung terkirimtanpa harus membuka halaman baru ter-lebih dahulu. Selain itu ia juga berharape-learning juga memiliki fasilitas webcam,agar para dosen bisa langsung mengkondi-sikan mahasiswa di depan komputer padajam yang sama. Sehingga antara dosendan mahasiswa seolah-olah seperti bertatapmuka secara lansung. “Ini akan semakinlebih baik,” sarannya, Rabu/(11/12).

Keefektifan yang dirasakan Irwan jugadialami oleh Havid Ardi, dosen PendidikanBahasa Inggris. Ia mengatakan pada bebe-rapa mata kuliah, E-Learning merupakansistem pembelajaran yang membantu maha-siswa untuk mengeluarkan kemampuannyatanpa dibatasi waktu maupun faktor peng-hambat lainnya, seperti pada mata kuliahspeaking. Menurut pengamatan Hardi padamata kuliah yang membutuhkan kemam-puan berbicara ini, banyak mahasiswa yangmemberikan komentar terhadap materi pe-lajaran dibandingkan dengan sistem pembe-lajaran tatap muka. “Mereka bebas bicara,dan saling berkomentar,” ungkapnya.

Namun, kendala penyebab kurangnyapenerapan e-leaning oleh para dosen adalahpenyedian materi dan rancangan aktivitasbelajar, cukup memakan banyak waktu.Apalagi dalam sistem pembelajaran e-learn-ing dosen harus memilih media pembe-lajaran yang memiliki kapasitas yang tepat“Pada e-learning kapasitas media pembe-lajaran hanya bisa 2 mega byte,” ujarnyalagi.

E-learning Butuh SosialisasiPenerapan sistem pembelajaran e-learn-

ing memang masih belum merata di UNP.Hal ini menyebabkan masih banyak darikalangan mahasiswa yang tidakmengetahui seluk-beluk mengenai e-learn-ing. Engla Devitawati misalnya, mahasiswayang tengah menimba ilmu di ProgramStudi Pendidikan Guru Pendidikan Anak

Usia Dini TM 2011 ini mengaku jangankanuntuk menggunakan e-learning, mendengaristilah e-learning saja, Engla belum pernah.

Ketidaktahuan mengenai e-learningtidak hanya dialami oleh Engla saja,Novrika Rianti, Mahasiswa Bahasa danSastra Indonesia TM 2012 mengaku jugabelum pernah mendengar istilah e-learn-ing sama sekali. Novrika beralasan baikdari pihak dosen maupun jurusan belumpernah menyinggung mengenai e-learn-ing sebelumnya. “Jadi saya tidakmengetahui perihal itu,” ujar Novrika.Kamis. (13/12).

Tidak berbeda jauh dengan Engla danNovrika, Ainul Nadra, Mahasiswa FakultasIlmu Sosial (FIS) ini terlihat agak bingungketika ditanya megenai e-learning. Wa-laupun ia sendiri pernah mendengar istilahe-learning dari mulut dosen yang menga-jarnya pada awal perkuliahan, namun sam-pai sekarang belum ada realisasi dari sistempembelajaran ini. Sehingga pemahamanlebih lanjut mengenai e-learning melaluisebuah praktek kurang didapatkan. “Sosia-lisasi dengan realisasi perlu dilakukan,”harap Ainul. Senin (9/12).

Harapan Ainul senada dengan HasnanFiqri Mahasiswa Jurusan Teknik Pertam-bangan S1 TM 2011, ia mengatakan bahwapenerapan e-learning di UNP masih kurangjelas. Perlu diadakan sosialisasi lebih lanjut.Tidak hanya sebatas jejaring sosial, sistempembelajaran e-learning perlu disosialisa-sikan secara langsung di setiap fakultas.Karena masih banyak mahasiswa yangtidak tahu tentang e-learning ini. Selainitu mahasiswa juga tidak tahu bagaimanacara penggunaan aplikasi-aplikasi yang adaserta mengakses sistem e-learning. “Maha-siswa butuh pengetahuan dasar tentang e-learning,” ungkap Hasnan. Selasa (10/12).

Perjalanan Menuju E-learningHasnan Fiqri, tengah membaca

informasi mengenai e-learning yang telahdi post pada sebuah grup TeknikPertambangan UNP. Dari grup itu, Hasnanmemperoleh informasi bahwa e-learning

akan segera diterapkan secara menyeluruhdi Universitas Negeri Padang. Sebe-lumnya, Hasnan sendiri telah mengetahuiakan diterapkannya e-learning di JurusanPertambangan. Namun untuk waktu pastipenerapan sistem pembelajaran e-learn-ing belum diketahuinya secara jelas.

Begitu juga dengan Septijar TasfiMahasiswa Jurusan Teknik PertambanganS1 TM 2011. Siang itu, diselasela prosesperkuliahan Drs. Bambang Heriyadi, M.T,dosen mata kuliah yang tengah diambilSeptijar semester ini sekaligus ketua Juru-san Pertambangan, menyinggung perihalsistem pembelajaran yang akan diterapkandi Jurusan Pertambangan yaitu e-learn-ing. Namun mahasiswa perlu bersabarkarena penerapan sistem ini belum bisadipastikan waktunya. Mendengar infor-masi mengenai e-learning Septijar merasasenang karena dengan adanya sistem e-learning ini akan menambah semangatbagi mahasiswa Tambang. “Terkhususnyasaya dalam menjalankan perkuliahan,”ujarnya. Kamis (12/12).

Menanggapi waktu penerapan e-learn-ing di UNP, Pembantu Rektor I, Prof. Dr.Agus Irianto mengatakan penerapan sistempembelajaran ini tidak bisa buru-buru,semuanya harus dipersiapkan secaramatang, dan dilaksanakan selangkah demiselangkah. Peninjauan dari segi kualitasdosen, kesiapan mahasiswa serta saranadan prasarana yang mendukung perludiperhatikan. Jika dari segi sarana danprasarana saja yang memadai, sedangkandosen belum punya kemampuan yang lebihuntuk menguasi e-learning. Dan apabilamahasiswa belum bisa menerima sistempembelajaran ini dengan pikiran terbukadan skill yang memadai, itu artinya e-learning tidak akan berjalan dengan baik.“ Karena tiga komponen ini salingberkaitan erat,” ujarnya.

Selain itu ia juga menambahkan menilikdari persiapan yang telah dilakukan uni-versitas, penerapan e-learning akanmenjamah hampir disemua fakultas diUNP pada semester depan. Sekarang ini,pihak universitas tengah berupaya darisegi persiapan fisik seperti pembangunangedung ICT sebagai sarana pendukungpenerapan sistem e-learning, perbaikanjaringan Wi-Fi, serta perlengkapan ITlainnya. Selain upaya dari segi fisik, upayamenuju e-learning juga dilakukan dari seginon fisik. Hal ini bertujuan untukmeningkatkan sumber daya manusia diUNP, seperti beberapa waktu lalu uni-versitas telah mengirim 18 orang dosenke singapura, mengirim pembantu dekan1 masing-masing fakultas ke ITB, sertamengirim 3 orang staf puskom untukmengikuti pelatihan e-learning. Kegiatanini diharapkan para penegak pendidikanini bisa menggunakan sistem pembelajaranini dengan sebaik-baiknya sehingga bisamelahirkan output yang baik danberkualitas dari sebuah sistem yangmengglobal. “Dengan output yang baikini, tentunya nama UNP akan lebih dikenalbagus,” ungkapnya. Rabu (11/12).

Laporan Kru SKK Ganto

Ralat Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 176, Halaman 5Pada teks foto menyebutkan secara tidak langsung nama-nama yang tampak di

dalam foto adalah pelaku mesum. Setelah diteliti maka redaksi SKK Ganto meralatnama-nama yang ikut terfoto bersama lembaran surat perjajnjian mesum tersebut.Nama-nama tersebut bukanlah pelaku mesum melainkan nama-nama dalam daftarhadir pada sebuah pertemuan yang diwadahi oleh Satpam UNP.

Demikian ralat edisi ini kami layangkan. Atas perhatian dan maklumatnya kamiaturkan terimakasih.

TtdPemimpin Redaksi SKK Ganto

Page 6: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

E-Learning Berikan Harapan Baru

Laporan6

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Upaya fisik dan nonfisikhendaknya menjadikan sistem

pembelajaran e-learning di UNPsemakin berkualitas.

Oleh Wahida Nia Elfiza

Masih terbilang pagi, Deski Beri S.Si.,M.Si beserta 17 orang dosen UNP lainnyaterlihat serius mendengarkan penjelasandari instruktur Nanyang Politechnic Inter-nasional (NYPi). Sesekali kepalanyamengangguk saat instruktur menjelaskanmateri seputar e-learning. Mulai dari esensie-learning, konsep-konsep dasar penerapane-learning, sampai pengalaman instrukturdalam menerapkan e-learning di instansimereka. Penjelasan semakin menarik ke-tika instruktur yang berasal dari negaraseribu larangan (Singapura) tersebut mem-berikan saran dan solusi tentang aspek-aspek e-learning yang perlu diterapkandi UNP nantinya. Mulai dari aspek peda-gogik, pemograman komputer, infra-struktur, dan manajemen. Semuanya di-bungkus secara rapi oleh para pesertapelatihan dari kampus kuning ini. “Merekahebat. Tidak salah mereka bisa menjadiPT dan politeknik terbaik,” ujar Deskiberdecak kagum.

Rutinitas Deski dan kawan-kawan tidakterhenti di situ saja. Siang harinya parainstruktur NYPi memboyong rombonganUNP ke pusat pendidikan di Singapuraseperti kampus dan sekolah. Langkah demilangkah rombongan dituntun menuju kelas-kelas tempat berlangsungnya prosespembelajaran dengan e-learning. Jejerankelas itu telah dilengkapi dengan komputerberbasis sistem pembelajaran e-learning.

Di sanalah para rombongan dosen Uni-versitas Negeri Padang (UNP) melakukanobservasi. Melihat dan berdiskusi denganpara mahasiswa dan dosen-dosen di sana,merupakan kegiatan yang melekat ketikaDeski dan teman sejawatnya menginjakankaki di kelas itu. Perbincangan seperti

media dalam proses pembelajaran. Halini juga dapat diaplikasikan dalam e-learn-ing UNP nantinya. “Aplikasi tersebut adadi dalam e-learning,” harapnya.

Jika dibalik lembaran sejarah e-learn-ing di UNP, pada saat Prof. Z. Mawardimasih menduduki bangku kepemimpinan-nya sebagai rektor, pembicaraan mengenaie-learning di setiap pertemuan antar dosentelah sering dikemukakan. Hal ini disebab-kan oleh perkembangan teknologi yangsemakin berkembang, serta dalam proses

belajar mengajar, metode diskusi lebihmenarik daripada metode ceramah. Selainupaya persuasif, upaya nyata lainnya ter-hadap sistem pembelajaran e-learning jugadiwujudkan dengan pengangkatan acara-acara seminar yang bertemakan e-learn-ing. Namun menilik dari segi sarana dan

prasarana yang belum memadai, akhirnyasistem pembelajaran ini masih belum bisaditerapkan secara menyeluruh dan mak-simal. Hal ini disampaikan oleh AfrivaKhaidir, MAPA., Ph.D., sekretaris IDB se-kaligus dosen Sosial Politik. Ia mengatakanbahwa peristiwa gempa yang menguncangbumi Minang pada tahun 2009, ikut mem-pengaruhi lambatnya penerapan e-learn-ing di UNP. Pasalnya, gempa yang berke-kuatan 7,8 skala richter itu, menimbulkankerusakan yang parah pada bangunan-ba-ngunan UNP dan jaringan IT. Namun upayadalam perbaikan fisik tersebut untuk saatini sudah semakin baik. “E-learning secarabertahap akan dimaksimalkan penerapan-nya,” ujarnya, Rabu (11/12).

Selain itu, Afriva juga menambahkanselain persiapan dan upaya yang telahdilakukan oleh pihak universitas, persiapanlainnya juga harus dilakoni oleh mahasiswa.Pertama, mahasiswa harus mempersiapkanmental serta hati untuk menerima sistemini. Karena sistem tidak akan berjalandengan baik tanpa kesiapan yang matangdari diri mahasiswa sendiri. Kedua,kesiapan dalam menghadapi perkembanganteknologi masa depan. Mahasiswa UNPtidak boleh gagap teknologi. Dan yangtidak kalah pentingnya persiapan berbahasainggris. Karena tidak tertutup kemungkinanpenerapan e-learning nantinya akandigerakan dengan bahasa internasional.“Persiapan itu harus diperhatikanmahasiswa,” tegasnya.

Dukungan terhadap penerapan e-learn-ing juga disampaikan oleh Ketua ProdiBahasa Inggris, Drs. Saunir Saun M.Pd., Iamengatakan bahwa fasilitas yang ditawar-kan e-learning sangat bagus. Karena ma-hasiswa dapat belajar, membaca serta mem-buat tugas kapan pun. Selain itu maha-siswa juga lebih leluasa berdiskusi dengandosennya. Untuk itu, diharapkan e-learn-ing bisa menjadi salah satu sarana ataufasilitas yang bisa mengembangkan dirimahasiswa kearah yang lebih baik, mulaidari kemandirian, keaktifan dan cekatandalam pendidikan. Selain itu ia juga ber-pesan, jangan sampai teknologi e-learningmenghapus sistem pembelajaran tatap mukahilang seratus persen. “Misalnya untuk e-learning 4-5 kali pertemuan saja,” ujarnya,Jumat (13/12).

Laporan Kru SKK Ganto

Pelatihan: Peserta pelatihan sangat antusias dengan materi pelatihan yang diberikan instruktur di Ruang Senat UNP, Senin (18/12). f/doc

Workshop: UNP hadiri Workshop Learning Management System bagi Para Dosen di Nanyang Polytechnic Interna-tional (NYPi) Singapura, Rabu (27/11). f/doc.

penerapan e-learning, ori-entasi e-learning, ke-giatan-kegiatan yangdilakukan dengan e-learn-ing sampai pengelolaane-learning, menjadi topikyang kental antarapeserta pelatihan dariUNP dengan tuan rumahyang dikunjungi saat itu.

Beberapa jam kemu-dian observasi pun dilan-jutkan di tempat lain.Pemandu dari NanyangPolytechnic (NYP) kem-bali memboyong rom-bongan dosen kampuskuning menuju Uni-versitas Nasional InstititutOf Education (NII), yaitusebuah universitas yangmelahirkan generasipendidik di Singapura.Tidak ingin membuangkesempatan, para dosenUNP terlihat antusias sa-at menginjakkan kaki diuniversitas ini. Salahsatunya Nofrion, S.Pd.,M.Pd. Dosen Geografiyang juga terpilih dalam ekspedisipelatihan ini, merasa senang bisa me-ngunjungi NII. Menurutnya NII merupakanuniversitas yang tugas dan orientasinyatidak berbeda jauh dengan UNP, yaitusama-sama mencetak tenaga pendidikbangsa. “Saya kira kita bisa mengambilpelajaran dari NII,” ungkap Nofrion.

Banyak pelajaran yang bisa diambildalam mengikuti pelatihan ke Singapura.Hal ini diungkapkan oleh Doni Satria,Dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan. Ia

mengatakan bahwa dalam menciptakansuasana proses pembelajaran yang lebihbaik diharapkan, dosen atau guru menyukaiapa yang disukai mahasiswa atau siswanya.Misalnya penggunaan jaringan sosial,seperti facebook, chatting, youtube, dansejenisnya. Hendaknya digunakan sebagai

Page 7: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Tiga Kunci Sukses E-Learning

Laporan 7

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Dengung e-learning sebenarnya telahterdengar walau masih samar-samarsemenjak tampuk kepemimpinan masihdilakoni oleh Prof. Z. Mawardi. Mulaidari upaya persuasif antar pertemuan dosensampai pengangkatan acara seminarnasional bertemakan e-learning. Namunusaha-usaha tersebut masih belummenghasilkan keputusan penerapan daneksistensi e-learning di tengah sivitasakademika UNP masih sayup-sayup sampai.Apalagi gempa 2009 sempat mengoncangketegaran tanah minang, sehingga dampakyang ditimbulkan membuat UNP menga-lami kerusakan parah, terlebih lagi darisegi infrastruktur kampus. Seperti rusaknyabeberapa bangunan yang berada di areakampus sampai permasalahan jaringan Wi-Fi, yang pastinya menjadi komponen yangpenting dalam menggerakan sistempembelajaran e-learning di UNP.

Kini, usaha menuju e-learning itu telahditata dan mulai terlaksana. Hal inidilakukan dari segi perbaikan fisik maupunnonfisik. Perbaikan nonfisik misalnya,beberapa waktu lalu pihak universitas telahmengirim 18 orang dosen ke NanyangPolitechnic Internasional (NYPi) diSingapura dalam rangka mengikuti pelatihane-learning. Setelah itu disusul denganpengiriman pembantu dekan I masing-masing fakultas untuk mengikuti pelatihandalam bidang yang sama di ITB. Sertamengutus tiga orang staf Pusat Komputer(Puskom) UNP untuk mengikuti trainingmengenai pengelolaan e-learning ini.

Kiprah e-learning sebagai sistempembelajaran di tengah sivitas akademikaUNP masih terasa lemah. Hal ini terlihatdari masih banyaknya mahasiswa yangbelum mengetahui perihal e-learning.Jangankan memahami e-learning,mendengar istilah e-learning saja belumpernah. Sehingga banyak alasan yangterucap masih kurang sosialisasi mengenalhal sistem pembelajaran ini. Selain itupenerapan e-learning yang belum maksimaljuga terlihat dari kuantitas dosen yangmenerapkan e-learning pada mata kuliahtertentu masih bisa dihitung dengan jari.Seperti dosen dari Jurusan Bahasa Inggrisyang menerapkan e-learning pada matakuliah English Languange Teaching, dosenTeknik Informatika pada mata kuliahAnalisis dan Desain Jaringan, dan TeknologiPembelajaran, Jaringan Komunikasi danData, Elektronika Komputer serta dosenPendidikan Luar Biasa pada mata kuliahOrtopedagogik Kelainan Majemuk.

Sebagai pemimpin prodi yang beberapadosennya telah berinisiatif menggunakanIT sebagai penunjang sukses pembe-lajarannya, Ahmadul Hadi, S.Pd., M.Kom.,pun angkat bicara. Menurutnya ada tigapoint pembawa kesuksesan yakni perluaturan yang tegas, sosialisasi yang bagusserta sikap konsisten universitas dalammenerapkan e-learning di UNP.

Pukul 15.00 WIB menjadi saksi perjalananreporter SKK Ganto Meri Susanti menujuProdi Pendidikan Teknik Informatika.Perjalanan tersebut bukanlah tanpa makna,namun dengan tujuan untuk mewawancaraiseorang narasumber nomor satu di prodiitu, yaitu Ahmadul Hadi, S.Pd., M.Kom.Ketika sampai di tujuan ternyatanarasumber yang dicari tidak ada di tempat.Setelah dikonfirmasi, ternyata narasumbersedang berada di luar untuk makan siang.Akhirnya reporter pun memutuskan untukmenunggu.

Selang beberapa menit kemudian, darikejauhan nampak sosok narasumber yangdicari. Setelah mendekat, Reporter Gantopun menyampaikan maksud dan tujuannya

menemui narasumber. Dengan anggukanyang pasti, narasumber pun setuju denganpermintaan reporter tetapi dengan syarat,wawancara dilakukan setelah ia selesaimembimbing dua mahasiswa tingkat akhiryang sedari tadi menunggunya.

Tidak membutuhkan waktu lama,tibalah saatnya giliran reporter Gantobertemu dengan narasumber. Di ruanganKetua Prodi Pendidikan Teknik Informatikaini, wawancarapun dimulai. Berikut hasilwawancara Meri Susanti dengan AhmadulHadi, S.Pd., M.Kom.

Apa itu e-learning?E-learning adalah pembelajaran

mengunakan sistem elektronik denganteknik informasi.

Pengertian e-learning yang telahdibangun dan akan dikembangkan olehUNP yaitu elearning.unp.ac.id. E-learn-ing tersebut adalah sistem pembelajaranberbasis IT yang disingkronkan dengansistem portal UNP.

Apa dampak positif dari penerapansistem pembelajaran e-learning?

Dengan adanya e-learning, pembelajaranmahasiswa tidak terbatas oleh waktu,tempat, dan berbagai kendala lainnya yangbiasa ditemui ketika pembelajaran tatapmuka. E-learning akan membiasakanmahasiswa dalam menggunakan tekonologiyang semakin canggih. Dengan e-learningjuga akan membuka pikiran mahasiswauntuk peduli terhadap perkembanganteknologi. Sehingga tidak akan ada lagigenerasi yang gagap teknologi.

Sejak kapan sistem pembelajaran e-learn-ing diterapkan di Prodi PendidikanTeknik Informatika?

Sebenarnya sistem pembelajaran e-learn-ing ini belum sepenuhnya diterapkan diTeknik Informatika. Sejauh ini hanyasebatas inisiatif dosen saja menggunakanIT sebagai penunjang suksesnya pembe-lajaran.

Bagaimanakah perkembangan penerapane-learning di prodi ini?

Kami belum menggunakan e-learningseperti yang telah digalakkan oleh UNP.Dalam hal ini Prodi Informatika belummengunakan secara penuh. Dengan katalain masih bersifat blended learning.Blended learning adalah sebuah istilahmengkombinasikan sistem pembelajarankovensional dengan pembelajaran berbasiselektronik.

Untuk mata kuliah saya denganbeberapa dosen lainnya, kami barumenggunakan konten, seperti blog. Kamimewajibkan mahasiswa membuat blogdalam rangka membiasakan mahasiswamengisi konten di internet. Setelah itutugas-tugas berupa artikel yang telahdibuat oleh mahasiswa di-upload diinternet. Hal ini bermanfaat sekali bagimasyarakat luas. Sistem seperti inilah yangdigunakan oleh Prodi Pendidikan TeknikInformatika.

Seperti apa peranan dosen dalammenerapkan e-learning di ProdiPendidikan Teknik Informatika?

Untuk sekarang, hanya beberapa dosensaja yang berinisiatif menerapkanpembelajaran berbasis IT ini. Padahal sistempembelajaran yang diharapkan UNP bisadigunakan oleh seluruh dosen pada semuamata kuliah. Namun di prodi ini, e-learn-ing masih bersifat suplemen atau tambahan,seperti dosen hanya mengupload materi,mengupload bahan ujian dan sejenisnya.

Sedangkan sistem pembelajarantatap muka seperti biasa masihtetap dilaksanakan.

Bagaimana penerapan e-learn-ing oleh mahasiswa di ProdiPendidikan Teknik Informa-tika?

Program Studi TeknikInformatika memang harusmembiasakan mahasiswanyadengan sistem yang berhubungandengan bidang informatika.Untuk itu penerapan e-learn-ing di prodi ini tidakmasalah karena duniamahasiswa Teknik In-formatika sudah famil-iar dengan sistemelekronik .

Apakah ada aturantentang penerapansistem e-learning diprodi ini?

Belum ada. Kamiberpatokan kepadaUNP secara penuh.Jika UNP telah mene-rapkan secara penuh,kami juga akan mengi-kuti. Sehingga sekarangini e-learning masihbersifat tambahan saja.

Bagaimana respon paradosen dalam menanggapipenerapan sistem e-learn-ing?

Respon dosen dalam me-nanggapi penerapan sistem e-learning lumayan terbuka. Ka-rena dosen-dosen di prodi inimemang membutuhkan sistemtersebut untuk mengupload mate-ri pemebelajaran, bahan ujian, danyang lainnya. Seandainya sistemini diimplementasikan, maka paradosen berharap ada pengakuansistem kredit pertemuan. Misalnya, dalam16 kali pertemuan, berapa kali kreditpertemuan dengan sistem e-learning. Keje-lasan seperti itu bisa memotivasi dosenmenggunakan sistem pembelajaran e-learn-ing.

Apa kendala yang dihadapi dalammenerapkan sistem pembelajaran e-learn-ing?

Kendala dalam menerapkan sistempembelajaran e-learning ini adalah masihditemukan beberapa dosen yang belummelaksanakan atau menggunakan sistempembelajaran berbasis IT ini.

Karena penerapan ini masih bersifatinisiatif. Jika dilihat dari fasilitaspendukung, kendala dalam menerapkane-learning tidak ada. Di JurusanElektonika, ruang untuk teori runganpratikum Laboratorium telah siap. Sacarainfrastuktur Informatika telah siap.

Bagaimana pandangan Anda terhadapkesiapan UNP dalam menerapkan e-learn-ing?

Jika dilihat dari segi kesiapan secarateknis UNP terbilang siap. Hal ini dilihatdari kapasitas bandwidth UNP. UNP telahmasuk kedalam lembaga yang mempunyaikapasitas bandwidth terbesar di SumateraBarat. Selain itu kesiapan dari segiperangkat pembelajaran telah cukupmendukung. Berjalannya IDB selama 2tahun ini telah menghasilkan banyaksekali perangkat pembelajaran, tinggal

di upload. Saya rasa UNP sudah siap.

Apakah sumber daya dosen telah mampuuntuk menerapkan e-learning ini?

Teknologi akan meninggalkan kita bilakita tak mengikutinya. Oleh sebab itu,dosen jangan hanya mengandalkan apayang diketahui saja.

Belajar itu penting, tidak terbatas usia.Jika kita semua ingin mengendalikan sis-tem ini maka semua komponen harusmempelajarinya. Para dosen akan diikutkandalam pelatihan e-learning. Begitu jugadengan mahasiswa. Sedangkan pihakbirokrat UNP harus lebih giat lagimelakukan sosialisasinya terhadap dosenmaupun mahasiswa.

Apa yang Anda harapkan daripenerapan e-learning kedepannya?

Pertama saya mengharapkan UNPmempuyai aturan yang jelas dalammenerapkan sistem pembelajaran ini, salahsatunya aturan kredit pertemuanmenggunakan e-learning. Kedua sayamengharapkan agar e-learning ini dikenaloleh seluruh sivitas akademika UNP. Selainitu diadakan juga ada sosialisasi yang bagusseperti pelatihan pengunaan e-learning,mengakses materi pembelajaran, uji cobaujian secara online, dan hal lainnya. Ketiga,sikap konsisten terhadap penerapan e-learn-ing. Jika tiga poin ini dilaksanakan makadapat dipastikan UNP akan suskses dalampelaksanaan sistem pembelajaran ininantinya.

AhmadulHadi,S.Pd.M.Kom.

Page 8: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Grafis: Edo Febrianto

Jangan RemehkanSariawan

Indonesia BisaTanpa Naturalisasi

Jika Anda mengalami masalah kesehatan, silahkanmanfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalahAnda kepada pengasuh rubrik ini ke email Ganto,[email protected] atau Gedung PKM UNP Ruang G65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapi dengan identitas.

8

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Setelah puasa bertahun-tahun, Indonesia akhirnyaberbuka. Haus dan lapar terbayar. Ini adalah tentang‘puasa gelar’.

Sekitar 20 tahun tanpa gelar, Timnas Indonesiabisa merasakan juara, walaupun hanya di level AFFdan skuadnya pun masih pada U-19. Gelar juara inimenjadi pembuka gerbang bagi Indonesia untukterus berprestasi di bidang sepakbola.

Tak hanya berhasil menjuarai AFF U-19, Indone-sia juga mampu lolos ke putaran final AFC Cup U-19 Myanmar 2014. Lulusnya Indonesia juga dipermanisdengan keberhasilan Indonesia mengalahkan sangjuara bertahan, Korea Selatan dengan skor 3-2.Kemenangan ini merupakan sejarah bagi Indonesiasehingga membuat Indonesia kembali berlaga dievent dua tahunan ini.

Terlepas dari kesuksesan Indonesia U-19 tersebut,ada hal menarik yang patut kita soroti. Dari 25pemain di skuad Timnas U-19 itu, tak ada satu punpemain naturalisasi. Semua pemain yang terdaftardalam skuad, murniketurunan Indone-sia. Kenyataanyang cukup men-cengangkan. Pro-gram naturalisasiyang gencar di-lakukan selamatiga tahun bela-kangan ini dila-kukan Indone-sia, justru nihilprestasi. Se-dangkan tanpanaturalisasi In-donesia malahmeraih prestasi.Dari fakta ini bisakita lihat ternyatanaturalisasi bukanlahlangkah yang tepat untukmendongkrak prestasi.

Awalnya, naturalisasi memangdianggap program yang mampu mengangkatprestasi Indonesia. Anggapan ini seakan-akanmenjadi sebuah kebenaran saat Indonesia berhasilmencapai final AFF 2010. Sederet pemain naturalisasi,seperti Cristian Gonzalez, Irfan Bachdim, dan lainnyabisa membawa Indonesia masuk final. Namun, ituhanya final, bukan juara. Indonesia kalah agregat4-2 dari Malaysia. Bukan prestasi yang mengejutkan.Toh, tanpa naturalisasi, Indonesia pernah juga masukfinal dan itu tidak cuma sekali. Terhitung Indone-sia mencetak hattrick, yakni tahun 2000, 2002, dan2004.

Sama halnya dengan Sea Games 2011, Indonesiakembali masuk final, juga dengan mengandalkanpemain naturalisasi. Namun, Indonesia dipermalukanoleh Malaysia di kandang sendiri. Indonesia berlututkepada Malaysia setelah kalah 4-5 via adu penalti.Ferdinand Sinaga yang menjadi algojo terakhirIndonesia gagal menuntaskan tugasnya. Lagi-lagiIndonesia hanya mampu menjadi runner up.

Dari segi permainan, pemain yang dinaturalisasiIndonesia jauh dari kata layak. Kebanyakankemampuan pemain naturalisasi tidak terlalumentereng. Bahkan di bawah pemain asli Indone-sia. Dapat dikatakan, pemain yang dinaturalisasitersebut merupakan pemain tak terpakai dinegaranya. Sebut saja, Toni Cussel dan Van Baukeringyang penampilannya tidak sebanding dengan apayang digembar-gemborkan PSSI. Selain itu, jugaada Kim Kurniawan, yang namanya hampir tidakterdengar lagi saat ini. Hanya beberapa pemainseperti Gonzalez, Irfan Bachdim, Diego Michiels,dan Raphael Maitimo saja yang bisa dikatakanpunya skill yang baik. Namun, sekarang namamereka mulai tenggelam.

Apakah Indonesia masih butuh naturalisasi? Selainnaturalisasi tidak mampu menghadirkan prestasi,naturalisasi juga menandakan nasionalisme negara

kita mulai berkurang.Naturalisasi tidakmenggambarkan rasabangga dan percayaterhadap bangsa sen-diri. Kita lebih banggamemakai pemainasing dan malahmengabaikan pemainpribumi.

Langkah natura-lisasi ini, sama sajadengan tidak meng-hormati para pahla-wan. Karena Indone-sia, di bawah kepe-mimpinan Bung Kar-no, tidak mau bersa-habat dengan Belanda.Apalagi soal sepak-

bola. Pantang jika kalah dari Timnas Belanda danklub-klub yang berbau Belanda. Tapi

sekarang, bangsa kita malahmengemis pemain kepada mereka.

Jika bicara soal kebanggaan,kita patut meniru San Marino,sebuah negara kecil dari daratanEropa. Meski kerap menjadi bulan-bulanan negara maju Eropa saatkualifikasi Piala Eropa maupunkualifikasi Piala Dunia. Walaupunsaat ini mereka berada di peringkatpaling buncit daftar FIFA, yaitu207. Tapi mereka masih punyakebanggaan. Mereka banggadengan pemain dari negerinyasendiri. “Penyesalan saya adalahkami tak pernah memenangi sebuahpertandingan resmi. Namun, sayabangga karena kami tak pernahmemakai pemain naturalisasi,” ucapGiampaolo Mazza mantan pelatih SanMarino itu kepada Mediaset yangdilansir Detiksport, Jumat (18/10/2013).

Prestasi bagi sebuah negara me-mang penting. Tetapi, akan lebih leng-kap apabila prestasi juga diliputidengan sebuah kebanggaanmasyarakat terhadap bangsanyasendiri. Bangga terhadappenduduk sendiri dan banggadengan tidak ikut-ikutan

naturalisasi. Seperti yang banyak dilakukan olehnegara tetangga, seperti Singapura, Filipina, Malaysia,dan Timor Leste yang juga mendongkrak prestasinyalewat naturalisasi.

Naturalisasi bukanlah langkah yang tepat untukmenaikkan prestasi Indonesia. Sebab, Indonesia punyapenduduk yang jumlahnya sangat besar. Akan lebih baikjika kita meniru langkah Indra Syafri, pelatih Timas U-19, yang mau repot-repot mencari pemain berbakat kepelosok-pelosok negeri. Tapi kerepotannya membuahkanhasil. Memang untuk memperoleh prestasi harus repotterlebih dahulu. Tidak hanya mengambil langkah instandengan merekrut pemain-pemain yang berlaga di kompetisiEropa, tanpa tahu kualitasnya. Dan nyatanya yang direkrutadalah pemain yang tidak terpakai dalam timnya. Pemainpenghangat bangku cadangan yang hanya menang nama,tapi minim prestasi.

Indonesia tidak butuh pemain naturalisasi. Dari sederetpemain naturalisasi yang telah disebut sebelumnya tidakada kontribusi yang membanggakan dari mereka. Seha-rusnya program ini dihentikan. Kembali berdayakan pemainlokal, perbaiki sistem pembinaan pemain, dan ciptakankompetisi yang baik tanpa ada kepentingan dari pihak-pihak tertentu. Niscaya Timnas Senior Indonesia akan bisakembali menjadi salah satu tim besar di Asia. Ingat, TimnasU-19 sudah membuktikan, tanpa naturalisasi mereka bisajuara. Saatnya Timnas Senior juga berjaya. Jangan sampai,hati penduduk Indonesia berpindah ke Timnas U-19,sedangkan Timnas Senior dianak-tirikan.

Yola Sastra

Mahasiswa Pendidikan Bahasa danSastra Indonesia TM 2012. Penyuka

Sepakbola dan AC Milan.FB: Yola Sastra

Twitter: @jolasastraEmail: [email protected]

Assalamualaikum wr. wb.Sebelumnya terimakasih untuk SKK Ganto dan penanggung

jawab rubrik konsultasi kesehatan yang telah menerimasurat konsultasi saya. Awalnya saya hanya menderita sariawanbiasa. Namun setelah satu pekan di sekitar zona sariawantersebut tumbuh serupa daging tumbuh. Hitam dan sepertidaging busuk. Rasanya sakit dan cukup mengganggu.

Pertanyaan saya, apakah nama penyakit yang saya deritasaat ini? Bagaimana cara mengobatinya dan adakahpengobatan herbalnya?

Atas perhatian dan jawabannya saya ucapkan terimakasih.

In, Mahasiswa Pasca Sarjana UNP

Kesehatan Mulut adalah istilah yang digunakan untukmerujuk pada kesehatan rongga mulut. Ini termasuk gigi,gusi dan lidah. Kesehatan mulut yang buruk dapat disebabkanoleh luka, infeksi jamur, sariawan, sindrom mulut keringdan kanker mulut.

Dalam hal ini, sariawan khususnya. Ada beberapa faktorpenyebab yang diduga menjadi penyebab munculnyasariawan. Misalnya, luka tergigit, mengkonsumsi makananatau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zatbesi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga,faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.

Banyak orang pernah mengalami sariawan, namungangguan pada rongga mulut ini sering disepelekan. Sariawanmenyerang manusia segala usia dan bersifat kambuhan.Kadang-kadang sembuh tanpa obat. Jadi biasanya lukaberwujud cekungan kecil putih ini kerap didiamkan, dianggapluka kecil. Tapi waspadai sariawan yang bertahan lama didalam mulut. Hati-hati, sariawan tersebut bisa saja merupakanindikasi adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.Misalnya kanker rongga mulut.

Sariawan yang lama bertahan di rongga mulut, termasukdi bibir bagian dalam, gusi, dinding mulut, bisa jadimerupakan gejala awal penyakit kanker rongga mulut.Kadang-kadang diikuti dengan infeksi yang menyebabkangigi terasa goyang. Saat ini lah perlu diagnosis tepat. Sebabpencabutan gigi tersebut justru akan memudahkan penyebarankanker ke organ vital tubuh lainnya. Mulai dari kepala,kelenjar getah bening, paru-paru hingga lever.

Sebetulnya dalam kondisi normal, sariawan bisa sembuhsendiri dalam 3-14 hari. Namun jika sariawan tak kunjungsembuh setelah dua minggu, ada baiknya diperiksakan kedokter. Sebab sariawan yang masih bertahan setelah lewatdua minggu, apalagi tidak terasa sakit, merupakan salahsatu gejala awal penyakit kanker rongga mulut. Biasanyadiikuti gejala lain yaitu bengkaknya kelenjar getah beningdi sekitar leher yang menimbulkan nyeri. Indikasi penyakitkanker rongga mulut makin diperkuat oleh gigi goyangakibat infeksi.

Kanker rongga mulut termasuk penyakit berbahaya. Bisadisembuhkan namun banyak yang tidak dapat tertolonglantaran deteksi yang terlambat. Kanker ini menyerangrongga mulut dan faring. Yang disebut faring ialah saluranantara rongga hidung, rongga mulut dan kerongkongan.Penyakit kanker rongga mulut masih memiliki harapanuntuk disembuhkan asal terdeteksi sejak dini. Karena ituwaspadai ketika sariawan mendekam di mulut lebih daridua minggu tanpa terasa sakit.

Adapun sariawan yang umum terjadi (disebut Stoma-titis Aftosa Rekuren/SAR) akan menimbulkan rasa sakitdan nyeri hingga 2-3 hari, baru kemudian berangsurangsur sembuh. Sariawan yang merupakan gejala kankermulut juga tak mempan obat oles yang biasamenyembuhkan SAR.

Secara umum untuk menghindari sariawan yangberulang dapat dilakukan dengan menghindari stress,menghindari minum alkohol dan merokok, menjagakebersihan mulut, menhindari makanan dan minumanpanas, berhati-hatisaat menyikat gigi, serta mengobatisakit maag yang diderita serta memperbanyak konsumsisayuran dan buah–buahan. (Dari berbagai sumber).

Page 9: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Diasuh olehNiken Hartati, S.Psi, M.A.

Kapitalisme Dunia Pendidikan

Keyakinan yang Tidak Rasional

9

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Grafis: Edo Febrianto

Pada zaman kolonial, sekolah for-mal di Indonesia didirikan sebagai mesinproduksi Ambteenar (pegawai negeri)Pemerintah Hindia Belanda. MengutipPramoedya, sekolah formal kala ituhanya melahirkan manusia bermental‘jongos dan babu’. Rupanya, kondisisemacam itu diwariskan sampai sekarang,ketika sekolah formal berada dalamsistem masyarakat kapitalis-industri(Anton Novenanto).

Modernisasi membuat manusia harussaling berkompetisi. Menemukan kepua-san terhadap kesejatian pencapaian kehi-dupan, berbagai upaya pernah diuji coba-kan. Tak terlepas di dalamnya pendidikan.Kapitalisme telah menjajah dan masukke dalam sistem pendidikan. Hal initerlihat dari kebanyakan pemilik modalmenjadi pengendali serta penguasa ataskeberlangsungan pendidikan.Bahkan cara pandang masya-rakat pun, akhirnyaberhasil diubahnya.

Cara pandang berbasiskapitalisme mendorongmasyarakat mengakumulasi-kan kapital demi keuntungan pri-badi. Bagaimana mungkin cita-citaleluhur tentang pendidikan sebagai pen-cipta pribadi yang memiliki kecerdasanemosional, intelektual serta keterampilankini terabaikan.

Kapitalisme dalam penyelenggaranpendidikan akan dikuasai oleh pemilikmodal sebagai pembuat kebijakan-kebi-jakan yang merubah pola pikir masya-rakat, sehingga pendidikan hanya diarah-kan untuk mencari lapangan pekerjaansemata. Seperti yang kita tahu, pahamkapitalisme menyatakan bahwa pemilikmodal dapat melakukan semua usahademi meraih keuntungan secara personal(pribadi). Jika kapitalisme masuk ke seku-ler pendidikan, maka tujuan dasar daripendidikan akan bergeser dari mencer-daskan atau memanusiakan manusia men-jadi sebuah bisnis pasar.

Manusia tengah disibukkan untuk me-raih pendidikan setinggi-tinggi mungkin,

yang tujuannya memperoleh suatu pe-kerjaan sebagai penunjang hidupnya. Na-mun, oleh sebagian orang, pendidikan dii-kuti hanya sebatas iming-iming ijazah se-bagai salah satu syarat untuk melamarpekerjaan. Hal ini membuat arti sekolahyang dulunya sebagai tempat pertumbuhankarakter manusia, sekarang berubah fungsisebagai tempat untuk mendapatkan ijazah.Sehingga tradisi menyontek, plagiat,serta menyuap menjadi hal yangbiasa dilakukan oleh para pelakupendidikan.

Dunia pendidikan sekarangtelah diatur sedemikian rupa olehpemilik modal untuk sebatas me-ngikuti peraturan saja. Sepertisekolah enam kali pertemuan

d a l a msatu ming-

gu, ditambahdengan sekolah

sore, bimbel, kur-sus, dan lainnya. Sis-

wa hanya disibukkan dengan dunia pendi-dikan formal. Kebijakan pendidikan hanyadiarahkan menuju profesi ataupun keahlianyang cocok untuk tujuan kapitalis.

Seperti yang digalakkan oleh merekayang berpengalaman, pendidikan memangmenjadi harga mati untuk pengembangandaya guna manusia. Namun, pendidikandengan paham kapitalisme membuatpendidikan tidak lagi dalam konsepsebenarnya. Pendidikan seharusnya menjadiwadah menuju kemerdekaan, sebagaipembebasan serta kekuatan penggugahuntuk melakukan perubahan danpembaharuan. Akan tetapi, pada kenya-taannya pendidikan malah menitikberatkankepada sistem-sistem yang telah dibuat,sehingga esensi pendidikan berubahmenjadi bebas terikat.

Kapitalisme di dunia pendidikan jugamenyebabkan timbulnya kelompok ma-syarakat yang dibedakan berdasarkan sta-tus sosial dan ekonomi. Dengan kekua-saan terhadap kebijakan yang dimilikipemilik modal akan merubah sistem pen-didikan. Baik itu dari aspek ekonomi,seperti biaya pendidikan maupunsosialnya. Hal inilah yang menyebabkan

terjadinya kesen-jangan, bahwa pen-didikan yang ber-kualitas hanya da-pat dinikmati olehsekelompok ma-syarakat yang ber-penghasilan lebih.

Peserta didik di-perlakukan sebagai

konsumen dalam sistembisnis pasar. Perbedaan

biaya sekolah yang berbeda-bedamenyebabkan pendidikan yang diperoleh

pun menjadi tidak merata. Semakin besarkemampuan membayar konsumen, makasemakin besar pula kesempatan untukmengakses lembaga pendidikan bergengsidengan kemewahan fasilitas.

Selain itu, kapitalisme menjadikanpendidikan sebagai proses yang tidakmemanusiakan manusia dan hanya akanmenyebabkan solidaritas berkurang.Apabila pendidikan tetap bertahan dengankonsep kapitalisme, maka akan melahirkanmanusia individual yang cenderungbersaing demi ego pribadi. Sebagai contoh,sistem pendidikan sekolah yang saat inihanya diarahkan kepada persaingan.Persaingan yang meningkat hanya akanmenyebabkan seseorang menjadi pribadiyang kurang bersahaja (hanya mengu-tamakan daya saingnya namun tidakmengenal lawannya).

Cerahnya masa depan memang harusseimbang dengan usaha yang dilakukan.Begitu juga halnya dengan pemburu ilmuyang hanya mengidamkan kedudukan.Mungkin saja bagi mereka berburu ijazahadalah cara untuk memperoleh kehidupansosial yang mereka anggap layak. Kembali

ke realitas, bahwa manusia dalam menuntutilmu memang ingin bermuara pada sebuahgelar dan pekerjaan yang menjanjikan. Mautidak mau, mereka tetap akan menerimabagaimana pendidikan kapatalisme itubekerja.

Kapitalisme dan pendidikan memangsudah melekat dengan erat. Untukmelepaskannya tidaklah mudah.Permasalahan kapitalisme pendidikan inimenjadi tugas tambahan bagi pemerintah.Melihat begitu pentingnya pendidikanbagi manusia, tidak sepatutnya kitaberlama-lama dalam kondisi seperti ini.Perlu adanya pemikiran kritis manusiayang mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang sekiranya, telah jauhmelenceng dari hakikat pendidikan itusendiri. Untuk itu diharapkan, manusiayang memiliki pendidikan itu adalahmanusia-manusia yang memilikikesadaran kritis. Kesadaran yang mampumerubah situasi sosial yang cenderungke arah merugikan ini.

Edo Febrianto

Mahasiswa Teknik PertambanganTM 2011

Tempat/Tgl. Lahir:Muaralabuh/ 23 Februari 1993

FB: Edo Febrianto ZadriTwitter: @ebrito55

Email: [email protected]

Assalammualaikum Wr. Wb.

Saya sering merasa langang di nanrami, Bu. Jika saya berada di keramaianatau di sekitar teman-teman saya selalumerasa hanya sendiri. Terkadang adaperasaan takut untuk berkomunikasidengan orang-orang. Takut untuk tidakdidengar jika berbicara . Itulah terkadangsaya lebih sering menyendiri. Sayadianggap berbeda dan dicimeeh olehorang lain. Akibatnya saya lebih seringdiam saat ini. Yang saya ingin tanyakanbagaimana caranya untuk memupukkepercayaan  untuk membuka diri dikeramaian lagi Bu?

RidwanMahasiswa Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia 2012

Nanda Ridwan, masalah yang nandahadapi memiliki irrational belief(keyakinan yang tidak rasional) dalam

merespon situasi yang nanda hadapi. Irra-tional belief Ridwan terkait dengankeyakinan bahwa mereka akan menolakberkomunikasi dengan nanda (sesuaidengan pengalaman di masa lalu), padahaltidak semua orang sama bukan? Masalahyang dihadapi nanda Ridwan terhitungurgent, harus segera diatasi sebab jikadibiarkan nanda akan kehilangan banyakdukungan sosial dari teman-teman. Padahaldukungan sosial banyak berkorelasi dengankehidupan yang lebih positif.

Perlu Ridwan ketahui bahwa secaraalami individu saling tertarik untukmelakukan interaksi dengan individu lainyang memiliki kesamaan dengan dirinya.Misalnya musisi lebih “nyambung” dengansesama musisi, ilmuwan lebih nyamanmengobrol dengan sesama ilmuwan, karenamereka memiliki bahan untuk diper-bincangkan. Jadi sebaiknya nanda Ridwankenali dulu kompetensi dan minat nandauntuk mencari teman yang bisa ‘nyambung’

dengan nanda.Nanda juga harus mengetahui bahwa

setiap orang suka kalau diperhatikan dandidengarkan. Artinya, pertama, saatmengobrol jangan terlalu banyakmembicarakan diri sendiri. Ridwan harusbelajar untuk menjadi pendengar yangaktif, yang dapat berempati pada kondisiorang lain yang diajak bicara. Jangan lupauntuk menunjukkan bahasa verbal yangmendukung seperti badan condong ke arahlawan bicara dan sesekali berikan anggukanuntuk menguatkan. Selain itu nanda Ridwanjuga sebaiknya ringan tangan alias sukamenolong, sebab orang senang denganorang yang suka menolong (hal ini bersifatuniversal).

Karena keterampilan sosial mem-butuhkan latihan, nanda Ridwan dapatberlatih dalam kelompok-kelompok kecil,carilah orang-orang yang memilikikesamaan dengan nanda, misalnya temanyang mengambil mata kuliah sama, lalu

berlatih dengan membicarakan hal-halumum seperti tugas dan materi kuliah.Jangan lupa juga untuk senantiasa meng-upgrade wawasan dan pengetahuannanda.

Lebih baik lagi jika nanda meng-gabungkan diri dalam sebuah organisasi,sebab selain meningkatkan kemampuaninteraksi social juga melatih tanggungjawab untuk mengerjakan sebuah tugasyang akan meningkatkan kompetensipersonal.

Jangan sampai beranggapan bahwaseseorang yang memiliki keterampilansosial haruslah orang yang dapat menarikperhatian banyak orang seperti seorangbintang, hal-hal tersebut berkaitan denganbakat-bakat khusus lainnya. Jadi janganbersedih jika setelah nanda berlatih masihbelum mencapai kompetensi seperti itu.Demikian, semoga berhasil menjadipribadi yang lebih baik di masa yangakan datang.

Jika Anda mengalami masalah Psikologi, silahkan manfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepadapengasuh rubrik ini ke email Ganto, [email protected] atau Gedung PKM UNP Ruang G 65 UNP. Setiap pertanyaanharap dilengkapi dengan identitas.

Page 10: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

10 Liputan Khusus

Semrawutnya Pasar Raya Padang

Polemik Siloam Belum Usai

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Oleh Ranti Maretna Huridan Khadijah Ramadhanti

“Kami mengupayakan agar PKLjuga hidup di pasar tanpa saling

mengganggu,” kata SekretarisDinas Pasar.

Bola Panas itu masihmenggelinding semakin

panas dan kencang.

Oleh Doni Fahrizal

Pasar Raya Padang tampak ramai siangitu, Minggu (15/12). Suara hiruk pikukmendominasi, transaksi antara penjualdengan pembeli yang ditingkahi dengansuara-suara dari pengunjung yangberseliweran di sekitar pasar perpaduhingga membentuk melodi tersendiri.Bahkan, kendaraan yang berlalu lalang,juga turut meramaikan suasana pasar siangitu.

Beragamnya dagangan yang dijajakan,berlokasi strategis, serta banyak harga yangbersahabat dengan ekonomi masyarakatini, menjadikan Pasar Raya Padang banyakdiminati oleh masyarakat Kota Padang.

Jejeran Pedagang Kaki Lima (PKL) diPasar Raya Padang merupakan salah satuobjek teramai dan paling diminati olehpengunjung pasar. Selain beragamnyadagangan yang dijajakan, harga yangditawarkan oleh para PKL tergolong murahdibandingkan harga toko-toko yang beradadibagian dalam pasar. Namun, Pasar RayaPadang tampak tidak teratur dengankeberadaan PKL tersebut. Pasalnya, merekamendirikan lapak di sepanjang trotoar,dan kadang memenuhi badan jalan kerapmengganggu lalu-lintas jalan. Terlebih disepanjang Kawasan Bundaran Air Mancur,

Blok A hingga jalan Permindo. Di sepanjangjalan tersebut merupakan spot paling ramaidipadati PKL. Selain itu, keberadaan PKLtersebut juga menutupi akses masuk kekawasan toko yang berada di dalam pasar.“Penjual sayur, ikan, baju, hingga penjualtas bercampur di satu tempat, sehinggaPasar Raya tidak tertata dengan rapi,“ungkap Ira (19), salah satu pengunjungPasar Raya, Kamis (19/12).

Rumita (33), penjual pakaian wanitamerupakan salah seorang PKL di PasarRaya Padang. Ia tidak henti-hentinyamemersilakan orang yang berlalu lalanguntuk singgah di lapaknya. Rumita sudahberjualan di sana selama 5 tahun. Luaslapak yang dibukanya tidak seberapa,namun dipenuhi oleh berbagai pakaianwanita khususnya untuk remaja. Biayaparkir untuk lapak yang ia keluarkansetiap hari hanyalah seribu rupiah. Dengandemikian, Rumita mengaku sudah nyamanberjualan di pinggiran jalan dan tidakingin pindah ke dalam. “Orang dalamsaja ingin pindah keluar,” tuturnya, Minggu(15/12).

Tidak jauh dari lapak Rumita, Andi(64) salah seorang dari PKL yang berjualanbuah-buahan juga menyampaikan halsenada. Andi mengaku sudah berjualandari tahun 1998, dan ia sudah dua kalipindah tempat, sebelum akhirnya ia turutmembuka lapaknya di pinggiran jalan depanBlok A. Menurut Andi, tempatnya berjualansekaranglah yang paling ramai pengun-jungnya. Berbeda dengan Rumita, Andiharus mengeluarkan biaya dua ribu perhari untuk tempatnya berjualan. “Petugas

yang menagihnya setiap hari,” aku Andi,Selasa (17/12).

Baik Rumita maupun Andi, mengakusama-sama sering terlibat dengan penertibanyang dilakukan oleh Petugas. Pasalnya,mereka dan juga PKL lainnya yangberjualan di pinggiran jalan melewati garisbatas yang sudah ditentukan oleh DinasPasar. Jika ada penertiban, mereka tinggalmenggeser mundur dagangan merekahingga ke batas aman. Andi juga beralasansemua lapak PKL yang berjejer di pinggirjalan haruslah sejajar. “Jika yang satu geserke depan, semuanya juga ikut geser,”sambung Andi.

Hal demikian menjadi perhatian olehDinas Pasar. Mereka sering mengadakanpenertiban di kawasan PKL. Namun, PKLtidak sepenuhnya bisa disalahkan. Jasman,S. Sos. MM., selaku Sekretaris Dinas Pasarmengungkapkan, keterbatasan lahan jugamerupakan salah satu penyebab keti-dakteraturan pasar. “Semakin hari jumlahPKL bertambah, sedangkan lahan terbatas,”katanya, Selasa (17/12).

Untuk sementara, PKL diberi toleransiberupa diperbolehkannya mereka berjalansesuai dengan garis yang telah ditentukanoleh Dinas Pasar. “Asalkan mereka tidakmenganggu lalu lintas toko,” tutup Jasman.

Padat Pengunjung: Kawasan Blok A hingga jalan Permindo ramai dipadati oleh lapak-lapak PKLdan pengunjung pasar yang berlalu lalang, Kamis (19/12). f/Ranti

Bola Panas pembangunan Su-per Block Lippo Group (SBLG) diJalan Khatib Sulaiman masihbergulir. Baru-baru ini pemerintahKota Padang memutuskan tetapmemberikan izin pembangunanRumah Sakit Siloam, sekolah, malldan hotel kepada pihak LippoGroup.

Seperti yang disampaikanWalikota Padang Fauzi Bahardalam Diskusi Panel bertemaPeluang Investasi dan MenatapEkonomi Padang ke Depan. “18Desember Amdal-nya keluar,langsung dibangun,” ujarnya, Senin(10/12). Fauzi juga mengatakanbahwa pembangunan SBLG iniakan menyerap sekitar 3000 tenagakerja dan 90%-nya merupakanmasyarakat Kota Padang.

Namun di sisi lain, sekelompok masya-rakat yang tergabung dalam Forum Masya-rakat Minangkabau (FMMK) Tolak Siloam,menyatakan dengan tegas penolakan terha-dap pembangunan SBLG tersebut. Salahsatu alasan utama ialah terkait isu misikristenisasi.

Seperti disampaikan Ketua MajelisUlama Indonesia (MUI) Sumbar BidangFatwa, Gusrizal Gazahar dalam selebaranMUI yang berjudul “Kami Harus BicaraInvestasi Itu Adalah Selubung Pemurtadan”.Ia menyatakan bahwa Pemilik Lippo Group,James T Riady adalah pengikut kristen

Avangelis yang melakukan tugaspenginjilan untuk kristenisasi.

Berbalik ke belakang, polemik inidimulai semenjak penekanan tombol izinpembangunan dalam acara “Peletakan BatuPertama Pembangunan SBLG” pada Jumat,10 Mei lalu. Empat hari setelahnya, peno-lakan pertama dilayangkan sejumlah Orga-nisasi Masyarakat (Ormas) Islam. Di antara-nya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), MajelisTinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau(MTKAAM), dan Libas Sumbar. Tindakanpenolakan ini diikuti ormas islam lainnya,sehingga tergelar kegiatan Sejuta TandaTangan Menolak Pendirian Siloam di

Mesjid At-Taqwa Muhammadiyah, Jumat(24/5).

Senin (10/6), puluhan mahasiswa mela-kukan aksi di gedung DPRD Kota Padang.Mereka mendesak anggota DPRD KotaPadang untuk meminta walikota mencabutizin pembangunan SBLG. Menanggapi halini, Wakil Ketua DPRD Kota PadangAfrizal mengatakan akan mengirimkansurat kepada Ketua DPRD Kota PadangZulherman untuk mengadakan rapat kerjamembahas polemik tersebut (Haluan).Setelah melalui Rapat Pimpinan (Rapim),akhirnya DPRD Kota Padang membentukPanitia Khusus (Pansus) guna mencari

solusi atas polemik pembangu-nan SBLG. Pansus berjanji pal-ing lambat akhir Oktober akanmengeluarkan keputusan.

DPRD Padang kemudianmemutuskan untuk melakukanrapat paripurna membahas kelan-jutan pembangunan SBLG terse-but. Akhirnya, melalui tahap vo-ting, DPRD Padang memutuskanuntuk mengeluarkan rekomen-dasi izin melanjutkan pemba-ngunan, Selasa (12/11). Dari 28anggota DPRD yang hadir, 21orang setuju, 6 orang menolak,dan 1 orang abstain.

Walaupun keputusan DPRDtelah keluar, aksi penolakantetap berlanjut. Dikawal sekitar950 personel kepolisian, ribuanmasa FMMK melakukan aksilongmarch setelah di lepastausyiah Gusrizal Gazahar daripelataran Mesjid Nurul Imammenuju DPRD Padang, Kamis(28/11). Mereka menuntut DPRDPadang mencabut rekomendasiizin tersebut.

Menanggapi tuntutan masa, Budimansecara pribadi menyatakan menolakpembangunan Siloam. Ia mengatakan dalamwaktu seminggu akan mendesak pimpinanDPRD agar melakukan rapat paripurnauntuk menyetujui pencabutan izinpembangunan SBLG. Mendengar hal itu,massa kemudian membubarkan diri.

Walaupun begitu, polemik Siloam ma-sih belum usai. Hal itu terlihat dari orasiyang disampaikan oleh salah seorang masaFMMK di depan depan gedung DPRDPadang. “Tolak Siloam harga mati. Siloamberdiri, syahid menanti,” ujarnya,menegaskan bahwa perjuangan belum usai.

Tolak Siloam: Masa bergerak menuju kantor DPRD Padang menuntut pencabutan izin pembangunan Supermega BlockLippo Group, Kamis (28/11). f/Doni

Page 11: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

11Telusur

Makam Pahlawan Kuranji Menyimpan Cerita

Payakumbuh World Music Festival

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Oleh Afrion Putra Trias

Payakumbuh World MusicFestival ajangnya pecinta

musik untuk beradukreativitas dan perkenalan

antar musik.

....Kenang kenanglah kami, KamiCuma tulang-tulang berserakan tapi

adalah kepunyaanmu,Kaulah lagi yang tentukan nilai

tulang-tulang berserakan atau kah,Jiwa kami melayang....

Oleh Edo Febrianto

Berjarak sekitar 18 meter dari gerbangterdapat sebuah bangunan keramikberbentuk kubus besar berwarna abu-abu. Di atasnya berdiri patung seoranganak muda yang melilitkan kain sarungdi bahunya. Anak muda itu sedangmemegang bambu runcing dan siap untukberperang. Rifai namanya. Rifai merupakanseorang pejuang termuda yang gugurdalam memperjuangkan kemerdekaan RItahun 1946 silam. Rifai tewas terkenaledakan mortil oleh tentara Inggris diRimbo Kaluang yang sekarang ini bernamaGOR Agus Salim.

Berjalan dari gerbang menuju bangunantempat pijakan Rifai akan ditemukan sebuahsenjata di sebelah kanannya. Senjata yangdicat dengan warna putih tersebut terlihatseperti sebuah senapan. Ya, itu merupakansebuah senapan yang bernama machinegun. Senjata mematikan yang digunakanpejuang Indonesia saat berperang. Saatmengalihkan pandangan ke arah kirisenjata, tampak sebuah tonggak panjangyang terpancang di lantai. Tonggak tempatberkibarnya sepotong kain merah putih.

Lebih dekat lagi ke arah bangunankubus ini tampak ditengah-tengahnya

gambar timbul seekor burung berwarnaemas dengan simbol-simbol di dadanya.Itu adalah Burung Garuda Pancasila yangsengaja diletakkan sebagai penambah buktinasionalisme di tempat tersebut. BurungGaruda ini diapit oleh dua buah tulisan.Sebelah kirinya tertanda peresmianbangunan pada tanggal 18 Desember 1977oleh mantan Gubernur Sumatera Barat Ir.Hj. Azwar Annas. Sedangkan di sebelahkanannya tertulis puisi karangan ChairilAnwar yang berisi ..Kenang kenanglah

kami, Kami Cuma tulang-tulang berserakantapi adalah kepunyaanmu, Kaulah lagiyang tentukan nilai tulang-tulangberserakan atau kah, Jiwa kami melayang....

Di tempat inilah pahlawan perjuangan1945 dimakamkan. Di atas tanah seluas 75x 50 meter ini Rifai bersama Haji AhmadHoesen, Amra Usman, Muslim, Nazaruddin,dan lainnya menempati peristirahatanterakhirnya. Hingga sekarang mencapai298 pahlawan telah menghuni makampahlawan yang berada di Kelurahan

Korong Gadang, Kecamatan Kuranji, KotaPadang, Provinsi Sumatera Barat ini.

Rifai adalah penghuni pertama bersamaBahar, teman sejawatnya dalam peperangantersebut. Selain itu, makam yang berisikandua orang dengan satu batu nisan inidiberi pertanda berbeda dengan makamlainnya, yakni berkeramik biru. Merekapenghuni teristimewa di sana.

Makam ini dulunya sempat akandipindahkan oleh Pemko ke S. ParmanLolong Padang. Namun Alm. Mawardiyang merupakan mantan penjaga makamini bersama masyarakat kuranji tetapmempertahankannya. Bagi mereka makamini merupakan bukti sejarah masyarakatKuranji.

Sekarang makam ini dijaga oleh anakMawardi yaitu Syarifudin. Lelaki tua yangrambutnya telah memutih ini mengabdikandiri sebagai penjaga makam semenjakkematian Ayahnya. Walaupun hanya digaji350 ribu perbulan tidak menurunkan rasanasionalismenya untuk tetap menjagamakam ini agar tetap bersih.

Syarifudin mengatakan pada hari-haribiasa makam ini sepi penziarah. Namun,pada hari-hari tertentu makam ini ramaidikunjungi oleh pemimpin daerah besertapihak terkait. “Mereka rutin datang pada17 Agustus dan 10 November,” jelasnya.

Selain itu, Syarifudin mengungkapkanbahwa ia terkadang menyimpan kesedihantersendiri terhadap generasi muda yangtidak mau lagi mengenang jasa parapahlawannya. “Generasi muda sekarangharus lebih meningkatkan rasa nasio-nalismenya,” harapnya.

Pemakaman: Rifai tengah berdiri diatas bangunan kubus yang teletak di sekitaran pemakaman,Makam Pahlawan Kuranji, Minggu (15/12). f/Edo

Penampilan: Penampilan musik kreasi pada acara Payakumbuh World Musik Festival di Lembah NgalauPayakumbuh, Kamis-Sabtu (5-7/12). f/Doc.

Malam itu Lembah Ngalau yangterletak di Kota Payakumbuh tampakramai pengunjung. Masyarakat dariberbagai daerah, terutama kotaPayakumbuh berdatangan untukmenyaksikan festival world musickelas dunia yang bertema “Payakum-buh World Music Festival”. Tak hanyadari kalangan masyarakat, beberapapakar musik tanah air dan mahasiwa-mahaiswa dari berbagi universitasjuga turut hadir dalam acara tersebut.

Acara ini diselenggarakan olehDinas Pariwisata dan Olahraga KotaPayakumbuh, dan juga didukung olehD’Cress Event Organiser. Bertujuanuntuk meningkatkan musikalitas danmengapresiasi insan musik atau musisiserta masyarakat Payakumbuahterhadap perkembangan musik. Selain itu,festival ini juga untuk perayaan ulangtahun kota Payakumbuah yang ke-43.

Payakumbuh World Music Festival(PWMF) yang berlangsung selama tigahari (5-7/12) ini merupakan momenpertemuan bagi para musisi Indonesiadengan musisi-musisi luar negeri. Musiktradisi dari luar dengan musik tradisi yangada di Indonesia juga diperkenalkan padaPWMF, sehingga ada penggabungan musiktradisi dengan musik modern.

Acara dibuka dengan Opening AnsamblePercusion yang disajikan oleh Ruang KreatifSendratasik UNP. Selanjutnya penampilan

Tari Seudati yang berasal dari Aceh Timur.Keunikan dari tari ini adalah tidakmenggunakan musik melainkan denganpola ritme yang berasal dari tepukantangan ke dada dan pinggul, hentakankaki ke lantai, dan petikan jari.

Acara masih berlanjut. Ruang KreatifSendratasik UNP menampilkan karyakomposisi musik yang berjudul “Romusa”.Sinopsisnya menceritakan kembali kejadianpada masa penjajahan dahulu denganmenuangkan ke musik dan teatrikal yangmembawa suasana kembali pada masapenjajahan. Penonton sontak terdiam dan

hanyut dalam cerita yang dibawakan. Riuhtepuk tangan penonton mengakhiri acaramalam itu.

Memasuki malam kedua, PWMF dibukaoleh penampilan Collegium Musicum(Medan) yang menampilkan 3 buah karyamusik yang menggabungkan musik tradisidengan musik modern. Riuhnya malamkedua ini memuncak tatkala KomunitasSeni “Intro” dari Payakumbuh berdiri diatas panggung. Komunitas ini menam-pilkan karya yang berjudul The Power ofKecapi.

Malam terakhir tak kalah meriah.

Taufik Adam Mainsteral membukapenampilan dengan bertemakan “Be-yond The Sacred’’. Sebuah karya Musikberjudul Identitas Hibrid, hasilgabungan dua identitas, yaitu musiketnik dan musik postmodernditampilkan oleh komunitas seni ini.penampilan ini memadukan alat musiktalempong, serunai, dan beberapa alatmusik brass serta pemakaian syntaizes.

Acara di lan jutkan denganpenampilan Minang Pentagong dariInstitut Seni Indonesia, Padang Panjangdengan menampilkan 2 buah karyamusik yang berjudul Rabab in Blues.Rabab in Blues ini merupakankombinasi antara musik tradisional danmodern. Awalnya rabab dimainkansecara solo kemudian pengiring darirabab “bakaba” ini digarap denganmusik blues sehingga menjadi kemasanbaru dalam penampilan rabab.“Perpaduannya sangat menarik danbenar-benar berbeda,” ujar Muklis,seorang komposer sekaligus dosen ISI,Padang Panjang.

Acara ditutup dengan penampilandari Iwaya Balawan, salah seorangpersonil dari Band Projack Trisum.

Balawan menjadi sorotan bagi negara-negara lain. Selain itu ia juga bisamenirukan suara dari berbagai alat musikhanya dengan memainkan gitar. Sepertigendang, tabla, gamelan, angklung, pi-ano, dan keyboard.

Di penghujung acara, Iyut Fitria sebagaipenggagas PWMF mengungkapkan bahwaacara ini merupakan iven besar bagi KotaPayakumbuh. Masyarakat Payakumbuhakan menanti-nantikan acara ini untukdiselenggarakan tahun depan. “Insyaallahevent ini akan dijadikan event tahunan,”tutupnya.

Page 12: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

12 Fokus

Big Event UKM UNP

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Tari Piring: Beberapa orang Penari Piring ini memperlihatkan aksinya pada acara pembukaaUNP’got Talent yang diangkatkan oleh unit kegiatan kesenian, di Medan Nan Balindung, FakultasBahasa dan Seni, Rabu, (13/11). f/doc.

Memeriksa : Para personil Korps Suka Rela-Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) UNPbeserta Petugas Kesehatan sedang memeriksa kondisi kesehatan mahasiswa yangakan mendonorkan darahnya dalam kegiatan Donor darah, Selasa (8/10). f/doc.

Proses Syuting: Unit Kegiatan Perfileman dan Fotografi (UKFF) sedang melakukan prosessyuting penggarapan fi lm yang akan diluncurkan pada Tahun 2014 mendatang di salahsatu lokasi syuting, (28/1). f/doc.

Berlenggok: Para penari berlenggok pada acara penutupan PPIPM fair yang dilaksanakan pada3-5 Oktober oleh Unit kegiatan Pengembangan Penlitian i lmiah Mahasiswa (PPIPM). PPIPMfair adalah salah satu agenda rutin yang dilaksanakan oleh UK ini, Sabtu (5/10). f/doc.

Fokus: Peserta tampak fokus mendengarkan materi dari Wenri Wanhar sebagai pemateri Pelatihan Jurnalistik Tingkat LanjutNasional (PKJTLN)yang diselenggarakan oleh Surat Kabar Kampus Ganto pada 4-10 November lalu, di Pusat Dokumentasidan Infomasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) Padang Panjang, Kamis (7/11). f/doc.

Foto & Teks Foto: Media Rahmi dan RatmiatiDesain & Tata Letak: Doni Fahrizal dan Edo Febrianto

Setiap UK ini memiliki masterpieceakan iven-iven yang merekaadakan. Sebut saja UKFF. UK inimelahirkan sebuah film yangmereka garap sendiri, salahsatunya film Ikan dalam Plastikyang di-launching pada tahun2011. PPIPM dengan PPIPM FAIR-nya, Ganto dengan PelatihanKeterampilan Jurnalistik TingkatLanjut Nasional, UKKes denganUNP’s Got Talent, KSR PMIdengan donor darahnya, danberbagai kegiatan lainnya yang adapada masing-masing UK.Iven-iven besar tersebut juganantinya yang akan menjadi dayatarik bagi mahasiswa lain yangingin bergabung dengan UK yangbersangkutan, terkhusus menjadidaya tarik bagi mahasiswa baru.Berikut sejumlah iven-iven besarUK UNP yang didokumentasikanfotografer Ganto.

Page 13: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

13

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

TeropongMenanti Pembangunan

Gedung Rektorat

Rektorat Lama: Gedung rektorat lama akan disulap menjadi ICTsedangkan bangunan rektorat baru akan dibangun pada awal tahun 2014mendatang, Jumat (11/10). f/Media

Pembangunan gedung rektorat baruyang sempat mengisi halaman utamasebuah media lokal beberapa waktu lalu,tampaknya bukan sekedar wacana belaka.Pembangunan gedung rektorat ini memangakan dilaksanakan tahun 2014 mendatang.Bila tak ada aral melintang, gedung empattingkat ini akan berdiri kokoh di ataslapangan sepak bola dekat gerbang utamaUNP.

Pembangunan dilakukan dengan tahap-tahap tertentu, sesuai dengan prosedurnyamasing-masing, serta membutuhkan prosesdan waktu yang panjang. Nasaruddin H.selaku kepala bagian perlengkapan UNPmenjelaskan bahwa rangkaian prosespembangunan dimulai dari perencanaan,konsultasi, lelang atau tender, dan kontrakkerja, yang akan dimulai pada Aprilmendatang. “Maka jangan heran jikapembangunannya akan berlangsung selama18 bulan,” ungkapnya, Rabu (12/11).

Selain itu, di samping gedung rektoratUNP masa depan, akan dibuat sebuah bukitdari gundukan tanah setinggi 11 meter.Tepatnya di Mesjid Al-Azhar lama. Bukitini berfungsi sebagai mitigasi bencanaAir Tawar Barat. “Ini baru sebatas peren-canaan dan bersifat fleksibel, bisa di bangunbisa juga tidak,” tutur Nasaruddin.

Menurut perencanaan, gedung tahangempa ini akan di bangun oleh seorangarsitek berkelas internasional dari Bandung.Nasaruddin berharap agar mahasiswa dapatbersabar dan memahami keadaan UNPdalam tahap pembangunan, karena truk-truk alat berat akan keluar masuk nantinya.

“Kondisi UNPnanti akan sem-rawut,” ujarnya.

Pembangunangedung rektoratini merupakansalah satu ben-tuk kerja samaUNP yang di-danai oleh In-ternational De-velopment Bank(IDB). AfrivaKhaidir, S.H.,M . H u m . ,MAPA., Ph.D.selaku sekre-taris IDB UNPmengatakan,

pembangunan gedung rektorat inimembutuhkan proses panjang. Setiapkebijakan yang telah disepakati harusditandatangani. “Kemudian dilaporkanke kantor pusat IDB di Jeddah, ArabSaudi,” jelasnya, Rabu (12/11).

Tak hanya membutuhkan waktu yanglama, pembangunan beberapa gedungbaru ini juga mengeluarkan dana yangtidak sedikit. Afriva mengatakan danayang dikeluarkan untuk pembangunandi UNP ini cukup besar. “Secara kese-luruhan sebanyak 250 milyar,” terangnya.

Lebih lanjut Afriva menjelaskan bah-wa dana sebesar 250 milyar tidak hanyamembangun gedung rektorat saja. Na-mun termasuk didalamnya enam gedunglain yang akan segera dibangun padatahun mendatang. Di antaranya gedunglaboratoraium terpadu, auditorium UNP,student centre, business centre, pusatpelatihan dan pengembangan guru, danruang kelas bersama terpadu.

Proses panjang menyebabkan per-kembangan pembangunan fisik di UNPbelum dapat dilihat secara kasat mata.Tak heran hanya segelintir mahasiswaUNP yang tahu bahwa pembangunangedung rektorat akan segera dilak-sanakan tahun depan.

Hadio Nevgi Zulatri, mahasiswaJurusan Administrasi Pendidikan initidak menyangka akan diadakan pem-bangunan gedung rektorat baru tahundepan. “Semoga pembangunan ini benar-benar akan terealisasi sesuai rencana,”ungkapnya, Senin (6/12). Nova*

Sistem PenilaianBaru UNP

Kecemasan kebanyakan mahasiswa Uni-versitas Negeri Padang (UNP) akhirnyaterjawab sudah. Benar saja, di penghujungsemester ganjil ini, UNP akan menerapkansistem penilaian akhir yang berbeda dengansebelumnya. Kebijakan ini direalisasikanbukan tanpa sebab. Melainkan sejalandengan keluarnya Surat Keputusan RektorUniversitas Negeri Padang nomor 273/UN35/AK/2013 mengenai Penetapan SistemPenilaian Akhir Mata Kuliah Mahasiswa.

Sistem penilaian ini menggunakansistem plus (+) minus (-) pada nilai mutuakhir mata kuliah. Sebelumnya Universi-tas Indonesia, Universitas Andalas, SekolahTinggi Agama Islam Negeri Batusangkardan beberapa perguruan tinggi lain diIndonesia juga telah menerapkan sistempenilaian ini.

Beredarnya kabar mengenai mata kuliahyang mendapat nilai C tidak dapat diulangkembali, semakin menambah kecemasanmahasiswa-mahasiswa tersebut. Seperti yangdiungkapkan oleh Reni Astanti, seorangmahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris TahunMasuk (TM) 2011. Ia memiliki ketakutantersendiri mengenai sistem penilaian yangakan diberlakukan UNP. Ia merasa khawatirdengan nilai yang akan diperolehnya nanti.“Sistem penilaian ini benar-benar membuatsaya takut mendapatkan nilai yang tidakmemuaskan,” ujarnya, Kamis (5/12).

Kecemasan juga terlihat pada Yovi SintiaDewi, Mahasiswa Jurusan Biologi TM 2013.Ia juga ikut mengungkapkan kecemasannya.Namun dibalik kecemasannya, ia mengakuibahwa penerapan sistem baru ini jugamemiliki nilai positif. Karena baginyamelalui sistem penilaian baru ini akanterlihat jelas mana mahasiswa yang benar-benar berusaha untuk belajar dan manayang tidak. “Saya rasa sistem penilaianseperti ini lebih objektif daripadasebelumnya,” ujarnya, Kamis (5/12).

Menanggapi permasalahan tersebut, Dr.Idris, M.Si., Pembantu Dekan I FakultasEkonomi mengatakan bahwa kecemasandan ketakuatan-ketakutan mahasiswatersebut disebabkan karena belum adanyasosialisasi secara resmi dan menyeluruhdari pihak UNP kepada mahasiswa.Sosialisasi ini hanya baru dilimpahkankepada masing-masing fakultas. “Jadi wajarsaja timbul persepsi yang bermacam-macamdari mahasiswa,” terangnya, Senin (16/12).

Idris mengatakan bahwa penerapan

sistem penilaian ini dilatarbelakangioleh beberapa faktor. Di antaranyayaitu kurang variatifnya nilai mahasiswadi UNP pada sistem penilaian lama danbanyak nilai mahasiswa yang terpusatdi angka mutu 3,0 atau B saja. Selainitu, di perguruan tinggi lain sistem plus(+) minus (-) ini sudah lama diterapkan.Jika UNP tidak ikut menerapkan sistemini, ditakutkan nilai mahasiswa UNPnantinya tidak sebanding dengan nilaimahasiswa di perguruan tinggi lain.“Singkatnya, UNP akan jauh ketinggalanbila dibandingkan dengan perguruantinggi lain,” jelasnya.

Lebih lanjut Idris menyampaikanbahwa sistem penilaian ini berlaku bagiseluruh fakultas di UNP. Baik bagimahasiswa baru maupun mahasiswalama. Untuk nilai mahasiswa lama nantiakan ada dua kemungkinan. Pertama,nilai lama akan tetap bertahan sepertiitu atau yang kedua nilai lama akanmenyesuaikan dengan sistem penilaianbaru. “Kepastian mengenai hal initergantung pada sistem portal nantinya,”tambahnya.

Ia juga berharap agar pihak kampussegera melakukan sosialisasi secaramenyeluruh kepada mahasiswa mengenaisistem penilaian yang akan diterapkanini. “Sosialisasi ini bertujuan agar tidakmenimbulkan persepsi yang bermacam-macam lagi di kalangan mahasiswa,”ujarnya.

Pembantu Rektor I Prof. Dr. AgusIrianto menjelaskan bahwa penerapansistem penilaian yang baru diterapkandi UNP ini bertujuan untuk mening-katkan kualitas penilaian. Menurutnya,dalam sebuah penilaian, semakinsempit rentangan nilai maka semakinbaik pula kualitas nilai tersebut. “Ituprinsip dalam evaluasi,” jelasnya, Rabu(11/12).

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwasistem penilaian plus (+) minus (-) iniberlaku pada semester sekarang, untuksemua fakultas dan semua mahasiswaUNP tanpa terkecuali. Karena hal inidapat mengurangi kesulitan dosen dalammemasukan nilai mahasiswa. Jadi,tidak ada spesifikasi terhadap mahasiswatersebut. “Sistem ini tidak mempengaruhiNilai pada sistem penilaian lama,”tutupnya. Ana*

Belum Ada Aturan: Lapangan parkir gedung Fakultas Ilmu Pendidikan, yang baru dibangunterlihat belum ada plang pembeda antara parkiran mobil dan sepeda motor, Selasa (17/12). f/Ratmiati

Hindari Lubang: Seorang pengendara sepeda motor menghidari jalan yang berlubang didepan gedung Rektorat UNP, Rabu (17/12). f/Ratmiati

Page 14: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Kedudukan Keluargadalam Islam

Diasuh oleh:

Dr. Ahmad Kosasih, M.A

Tata CaraMenjamak Salat

14 Agama

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Jika Anda mengalami masalah keagamaan, silahkanmanfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalahAnda kepada pengasuh rubrik ini ke email Ganto,[email protected] atau Gedung PKM UNP RuangG 65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapi denganidentitas.

Assalamualaikum Pak,Saya pernah mendengar teman satu kos dengan saya

bercakap tentang tata cara menjamak salat, katanya ketikamengikuti kuliah ataupun jauh dari rumah harus menjamaksalat, kalau tidak sama saja dengan tidak menghargaiAllah. Saya pun diajaknya pula untuk menjamak salat,tapi saya menolak. Pernah saya perhatikan sesekali iamenjamak salat Maghrib dan Isya, saya heran kenapa iamenjamak salat tersebut, padahal ia tak akan melakukanperjalanan jauh ataupun hal yang akan membuat iameninggalkan salat Isya. Bahkan saya perhatikan di saatwaktu isya tiba dia malahan santai-santai saja dan berdalihtelah menjamak salatnya di waktu Maghrib tadi. Hal itusangat menganggu saya, apa sajakah hal yang bisa kitajadikan alasan untuk menjamak salat dan bagaiman tatacara menjamak salat yang sebenarnya dalam agama?Terima kasih Pak.

SR. Mhs Bhs.Indonesia

Ananda SR.Orang yang diberi keringanan untuk menjamak

salatnya adalah orang yang di dalam perjalanan (musafir)dan orang yang sakit. Ukuran jarak perjalanan dan jenisatau tingkat kesakitan itu tidak dijelaskan baik dalamAl-Qur’an maupun hadis. Di sinilah ulama melakukanijtihad (penggalian hukum secara sungguh-sungguh) hinggamelahirkan pendapat-penadapat. Kalangan pengikutmazhab Asy-Syafi’i sebagai mazhab yang dianut olehmayoritas umat islam Indonesia, mengatakan bahwa jaraktempuh tersebut minimal dua marhalah, setara dengandua hari berjalan kaki. Bila seseorang sudah menempuhjarak sejauh itu, ia sudah boleh menjamak atau meng-qashar shalatnya. Namun ada riwayat menyebutkan bahwaRasulullah pernah menjamak salatnya di Madinah.Sebagaimana hadis dari Ibnu Abbas yang diriwayatkanoleh Muslim yaitu bahwa: Rasulullah Saw pernahmenjamak salat Zuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isyadi Madinah, bukan karena dalam ketakutan atau hujan.Lalu ditanya orang kepada Ibnu Abbas: Kenapa NabiSaw berbuat itu? Katanya: Maksudnya ialah agar beliautidak menyulitkan umatnya. Dalam hadis yangdiriwayatkan oleh Bukhari, disebutkan pula bahwa: NabiSaw menjamak shalat Maghrib dan Isya di suatu malamyang berhujan lebat. Atas dasar inilah sebagian ulamaberpendapat bahwa faktor penyebab (illat) yangmembolehkan seseorang menjamak salatnya adalah karenakesulitan (musyaqqat). Barangkali pengertian musyaqqatinilah yang di kembangkan oleh mereka yang menjamaksalatnya diluar alasan sakit dan musafir itu sehinggakesibukan pun seperti acara-acara penting lainnya, menjadialasan bagi mereka untuk menjamak salat. Pendapat inijuga ada dalam mazhab Imam Ahmad bin Hambal(Hambali). Menurut hemat penulis kita harus berhati-hati dalam menetapkan alasan tersebut sehingga tidakterkesan mempermudah-mudah atau menganggap entengurusan agama. Allah berfirman : Allah menghendakikemudahan bagimu dan tidah menghendaki kesulitan(Q.S.2:185). Bahwa Sesungguhnya bersama kesulitan ituada kemudahan (Q.S.94:5). Mahfum Mukhalafah(pemahaman sebaliknya) ialah bila kita tidak merasakesulitan tentu tidak berhak mengambil kemudahantersebut. Akhirnya persoalan tersebut kembali kepadahati nurani masing-masing. Wallahu a’lam bisshawab!

Sebut saja keluarga itu suku. Sebutsaja keluarga itu jaringan. Sebut sajakeluarga itu rumpun bangsa, atau sebutsaja keluarga tetap sebuah keluarga.Apapun engkau menyebutnya,siapapun kamu, dan dari manapunkamu berasal, kamu tetap butuhkeluarga.

Keluarga merupakan sebuah pon-dasi dan institusi yang paling dicintaidalam Islam. Masyarakat terbentukdari unit-unit yang lebih kecil dankeluarga merupakan unit kuno danalami serta titik diawalinya kehidupanmanusia. Keluarga adalah pusatperkumpulan dan poros untukmelestarikan tradisi-tradisi, sertatempat untuk menyemai kasih sayangdan emosional. Unitini ibarat landasansebuah komunitas danketahanannya akan men-dorong ketangguhan sebuahmasyarakat.

Tidak dapat dipungkiribahwa sebagai institusi terkecildalam masyarakat, keluargamemiliki pengaruh yangsangat besar terhadapkeberhasilan pem-bangunan sebuah bang-sa. Hal ini terkait erat dengan fungsikeluarga sebagai wahana pembentuksumber daya manusia yang ber-kualitas.

Keluarga memiliki peran funda-mental dalam menjaga bangsa-bangsadari dekadensi dan kehancuran.Karena itu, undang-undang juga harusdisusun untuk mempermudahterbentuknya keluarga, memeliharakesuciannya, dan memperkuat hubu-ngan kekeluargaan berdasarkan hak-hak dan etika dalam Islam. Dari segipsikologi, keluarga juga punyaperanan penting dalam meredamemosi, mencegah depresi, danmemberi dampak-dampak psikis lainbagi seseorang. Anak-anak yangkehilangan orang tuanya akan larutdalam kesedihan, diliputi rasa takut,bersikap emosi, dan kehilangan rasatenang. Dari sini terlihat kontribusipositif keluarga dalam menjagakesehatan mental dan memberiketahanan terhadap tekanan-tekananjiwa dan depresi.

Kedua Orang Tua; Poros KeluargaKedua orang tua sebagai poros

keluarga mendapat perhatian danperlakuan khusus dalam Islam. Al-Quran setelah memberi perintahmenyembah Allah SWT dan laranganmenyekutukan-Nya, juga memerin-tahkan untuk berbuat baik kepadakedua orang tua. Dalam surat An-Nisaa’ ayat 36, Allah SWT berfirman:

“Sembahlah Allah dan janganlahkamu mempersekutukan-Nya dengansesuatupun. Dan berbuat baiklahkepada kedua orang tua.”

Surat Al-An’am ayat 151 menye-butkan, “Janganlah kamu memper-sekutukan sesuatu dengan Dia danberbuat baiklah kepada kedua orangtua.” Sementara surat Al-Israa’menyatakan, “Dan Tuhanmu telahmemerintahkan supaya kamu janganmenyembah selain Dia dan hendaklahkamu berbuat baik pada ibu bapakmudengan sebaik-baiknya. Jika salahseorang di antara keduanya atau

kedua-duanya sampai berusia lanjutdalam pemeliharaanmu, makasekali-kali janganlah kamumengatakan kepada keduanyaperkataan ‘ah’ dan janganlah kamumembentak mereka dan ucapkanlahkepada mereka perkataan yangmulia.”

Seorang mufassir besar Islam,Allamah Thabathabai, ketikamenafsirkan ayat 151 surat Al-An’am dalam tafsir al-Mizanmenulis, ayat ini menunjukkanbahwa durhaka kepada keduaorang tua termasuk dosa yangpaling besar setelah menyekutukanAllah SWT, sebab kelestariangenerasi umat manusia tergantungpada eksistensi keluarga yang

dibangun atas dasar mawaddahdan warahmah. Dengan

melemahnya pilar-pilar keluarga, masyarakat yangterdiri dari individu-individu tidaklagi memiliki kekerabatan di antaramereka dan juga hubungan kasihsayang. Pada akhirnya, masyarakatakan tercerai-berai dan kebahagiaandunia dan akhirat mereka akanbinasa.

Imam Ali Zainal Abidin As-Sajjad dalam Risalatul Huquq-nyamengatakan: “Adapun hak seorangibu atas engkau, ketahuilah bahwaia telah mengandungmu saat tidakada orang lain yang berbuat sepertiitu, ia mempertaruhkan hidupnyademi engkau ketika tidak adaorang lain yang melakukan sepertiitu, dan ia memuaskan dahagaseluruh anggota tubuhmu. Iamenutupi dirimu saat engkau tidakmemiliki penutup, ia rela diterpaterik matahari sementara engkauterlindungi, ia melupakan tidurnyademi dirimu dan menghabiskanwaktunya untukmu di tengah terikpanas dan dingin yang menggigil.Dan engkau tidak punya kemam-puan untuk berterima kasihkepadanya kecuali denganpertolongan Tuhan. Sementara hakayahmu atas engkau, ketahuilahbahwa ia adalah akar dan dasarkeberadaanmu. Jika ia tiada,engkau pun tidak akan pernah ada.”

Dalam surat Ibrahim ayat 24-26, Allah Swt berfirman: “Tidakkahengkau perhatikan bagaimanaAllah membuat perumpamaankalimat yang baik seperti pohonyang baik, akarnya kokoh dancabangnya (menjulang) ke langit.Pohon itu memberikan buahnyapada setiap musim dengan izinTuhannya. Allah membuat perum-pamaan-perumpamaan itu untukmanusia supaya mereka selaluingat. Dan perumpamaan kalimatyang buruk seperti pohon yangburuk pula, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi;

tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.”

Pernikahan, Mukaddimah Mem-bangun Keluarga

Membangun keluarga meru-pakan upaya yang wajib ditempuholeh setiap pasangan yang diawalidengan pernikahan. Pernikahanadalah hal mendasar dalammembentuk sebuah keluargaIslami. Tanpa pernikahan, mustahilsebuah keluarga akan mencapaikebahagiaan-kebahagiaan yangdijanjikan Islam. Nabi MuhammadSaw sebagai utusan Allah SWTyang menyebarkan agama Islamdi bumi ini, memuji institusikeluarga sebagai bagian dari sunahbeliau. Dengan demikian, sebuahpernikahan harus betul-betul di-rencanakan dengan baik dan ma-tang. Termasuk dalam hal ini ada-lah pemilihan pasangan hidup,bukan hanya sekadar atas pertim-bangan kecantikan/ketampananatau pekerjaan dan status sosialekonominya, tetapi juga agamadan kualitas keluarga tersebut.

Pernikahan adalah sebuahsunnah Ilahi yang tidak mengalamiperubahan. Dalam Al-Quran,perkawinan tidak hanya diperun-tukkan untuk manusia, tetapi jugabagi seluruh makhluk hidup. Al-lah SWT berfirman: “Dan segalasesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan.” (QS: Adz-Dzaariyat).

Allamah Thabathabai dalamtafsir Al-Mizan menuturkan,“Perkawinan merupakan bagianalamiah dari manusia dan jugaseluruh binatang. Tradisi sosial initerdapat di tengah seluruh bangsadan akan selalu ada. Hal ini buktiatas fitrah perkawinan dan mengi-ngat Islam sebagai agama fitrah,maka agama ini memberikankesakralan kepada pernikahan.”

Oleh karena itu, kegoncanganbangunan keluarga dan kerun-tuhan sistem luhur masyarakatharus dicegah dengan menjagalingkungan privasi keluarga,mendorong pernikahan, mencegahpergaulan bebas, dan memper-mudah pernikahan. Metode sepertiini akan melahirkan keluargabahagia dan masyarakat yangsehat.

Ratmiati

Mahasiswa Jurusan Bahasa In-donesia TM 2012

Gadis kelahiran 19 tahun inimempunyai hobi absurd, yaituberkelana kemana-mana

FB: Ratmiati Syahrial

Grafis: Edo Febrianto

Page 15: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Gantopedia

Mahasiswa dan Partai Politik

Politik 15

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Christopher Michael Langan dengan IQ Tertinggi

Adalah satu di antara puluhan ribumahasiswa yang menempuh studi diUniversitas Negeri Padang. Berfokus

pada Program Studi PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia.

Tercatat sejarah dikarenakan tulisanadalah salah satu impiannya.

Twitter: mheri_mazhraEmail: [email protected]

Meri Susanti

Intelligence Quotient (IQ)adalah ukuran kemampuanintelektual, analisis, logika, danrasio seseorang. IQ merupakankecerdasan otak untuk mene-rima, menyimpan, dan mengo-lah informasi menjadi fakta.

Selama ini banyak yang me-ngetahui bahwa Albert Einstenatau Bethoven adalah beberapadi antara orang terpandai didunia. Albert Einstein memilikiIQ 150, namun ternyata Chris-topher Michael Langan, seorangotodidak yang berasal dari A-merika mengalahkan rekor IQEinsten tersebut. Christophermemiliki IQ antara 195 dan210, yang merupakan batasmaksimum IQ tertinggi di du-nia. Dr Robert Novelly seorangpsikiater mengatakan bahwa iasangat tercengang akan IQChristopher. Dia juga mengata-kan belum pernah menemuiIQ setinggi itu selama 25 tahunkarirnya.

Terlahir ketika sang ayah

berpulang pada YangMaha Kuasa di SanFrancisco, Californiapada tahun 1952. Meng-habiskan sebagian besarmasa mudanya di Mon-tana. Ibunya adalah seo-rang keluarga kayayang memiliki bisnispengiriman. Namun, ka-rena masalah keluarga,Christopher dan ibunyaberpisah.

Christopher telahmenunjukan kejeniusan-nya ketika masih balita.Ia mulai bisa berbicarapada usia enam bulan. Belajarsecara otodidak untuk membacadan menulis dari sebuah bukuketika berumur tiga tahun.Walaupun tumbuh dalam kemis-kinan, tatapi Christopher sangatmencintai ilmu pengetahuan. Iamengambil cuti dari sekolah danbelajar sendiri berbagai bahasadi dunia, seperti bahasa Latin danYunani. Selain itu, ia juga terlibat

dalam kompetisi Sains danMatematika.

Saat menyelesaikan masaSMU-nya, Christopher mengikutites perguruan tinggi (SAT). Karenakejeniusannya itu, ia berhasil lulusdi Reed College dan MontanaState University. Namun, akhirnyaCris di dropped out dari kuliah.Hal itu disebabkan karena ia tidakpunya uang untuk membiayai

pendidikannya. Dansebagai orang palingpintar, Christophermerasa lebih pintardari professor yangmengajarinya. Se-hingga ia dikeluarkandari kuliahnya.

Hal tersebut, jugamenyebabkan Chris-topher mendapatkankesulitan mempero-leh pekerjaan, karenaia tidak menamatkanpendidikan formal-nya. Dari seorang pe-kerja kuli konstruksi

sampai kemudian menjadi petugaspemadam kebakaran hutan. Iajuga telah mencoba keahliannyadisejumlah pekerjaan padat karya.

Christopher menjalani kehi-dupan yang berbeda antara siangdan malam. Ia mengambil peranganda dalam hidupnya. Siang haridia menekuni pekerjaannya diLong Beach, sementara di malamhari dia berusaha mengem-

bangkan teorinya. Ia me-ngembangkan teori baru yangberhubungan dengan fungsipikiran dan kenyataan. Teoriini dinamakan Cognitive Theo-retic Model of the Universe,teori ini telah dicobakannyasendiri.

Langan adalah seorangyang percaya pada teorievolusi. Tetapi ia juga percayakebenaran alegoris dalam teoripenciptaan. Dengan kata lain,Christopher percaya bahwaevolusi termasuk prinsipseleksi alam. Dan merupakansalah satu alat yang digunakanoleh Tuhan untuk membuatumat manusia. Manusiamenjadi peserta dalampenciptaan alam semesta.Sehingga kita memiliki looptertutup. Ia juga mempercayaibahwa ada suatu tingkat dimana ilmu pengetahuan danmetafora religius salingkompatibel. Wici ElvindaRahmadinna

Tahun 2013 dengan segalakompleksitas permasalahannyaakan segera berakhir. Secara tidaklangsung, tahun depan seolahmemberi kita harapan akanseorang pemimpin yang lebihbaik. Harapan akan sebuahpemerintahan baru yang akanmenyelesaikan sengketa men-dalam yang terjadi di bidangsosial, ekonomi, politik di ranahIndonesia ini. Mengakhirinyadengan berharap pemimpin masadepan jauh lebih baik.

Tahun 2014 memang menjadiyang teristimewa, sebab padatahun ini, akan diadakan pestademokrasi bagi para elit politik.

Rakyat masih berharap danpercaya kepada mereka yangakan bertarung untuk memimpinnegeri ini. Memiliki cara pandangtersendiri dengan gaya memimpinserta ketegasan baru demimenyembuhkan berbagai penyakitbirokrasi yang mulai akut.

Katanya, ini adalah sebuahpesta yang akan menentukan baikburuknya wajah pemimpin Indo-nesia ke depannya. Bukan sebagaielit politik, kita seolah menunggudengan biasa saja siapa yang akanmaju ke depan. Dan sebagian darirakyat lainnya hanya akanberdiam tanpa banyak peduli akanpergejolakan yang telah memanasdi antara mereka yang akanmenempati istana negara tertandaApril 2014 mendatang.

Betapa pun dan seberagam apapun pandangan masyarakat In-donesia, mau tidak mau pestademokrasi memang akan segerahadir diseluruh lapisan masyarakatdi berbagai pelosok tanah air.

Tentu saja kekurangan dankelemahan yang timbul dalam

demokrasi, sejatinya dilakukandengan antusias dan lapang dada,karena bangsa kita masih dalamtahap belajar dalam demokrasi,seperti dikatakan Samsu RizalPanggabean (h. 29)

Pemilu ini memang meru-pakan suatu ajang bagi calonkandidiat untuk melakukankomunikasi politiknya denganberbagai cara. Dengan diseduhijurus-jurus jitu pemikat hatirakyat, terutama mereka yangjelata dan minus dari segi sosial,pendidikan, dan ekonomi.Berbagai macam cara dilakukan,seperti halnya kampanye, diskusi,blusukan, penyogokkan, sertamelakukan wawancara mendalamkepada masyarakat luas lewatberbagai media seperti halnyamedia elektornik dan cetak demimenarik simpati masyarakat In-donesia.

Pemilu 2014 merupakan ajangmemperebutkan kedudukansebagai orang nomor satu di bumipertiwi. Tentu saja para calonkandidat yang akan terpilihmelakukan berbagai macamcara untuk memperebutkankursi kekuasaan di RepublikIndonesia.

Mungkin saja, pemilu 2014benar-benar ditunggu olehsebahagian lapisan masyarakatuntuk memilih calon pemimpinyang tepat, bukan mereka yangmampu berkata-kata manis nanmendayu-dayu saja, tapi nihilaplikasi dan pada akhirnyamenjadi janji-janji yang terbangbersama ilusi.

Permasalahan inilah, kehiruk-pikukannya pesta perpolitikannas ional akhir -akhir in i .Menurunkan kepercayaan

masyarakat terhadap partai politikmalah akan menyebabkanapatisnya masyarakat terhadappemilu itu sendiri. Masyarakatsemakin tidak peduli lagi denganpemilu.

Mereka akan tak acuh terhadapheroik

elit politik yang mengatas-namakan ini sebagai sebuah pesta.Ya, pesta bagi mereka tapi‘kesakitan’ bagi rakyat kecil.Mereka semakin dijajah olehkeadaan. Kondisi sosial ekonomimereka diperalat bagi pelakupolitik untuk menyukseskanjalannya.

Hal ini hendaknya menjadiperhatian penuh bagi seluruhkomponen pemilu , baik

pemerintah maupun KPU sebagaipenyelenggara pemilu. Partaipolitik sebagai peserta pemilu danelemen masyarakat peduli pemilujuga harus ikut menuntaskan krisiskepercayaan masyarakat terhadappemilik kuasa di negeri ini.

Tingkah pola para elit politikyang diberitakan oleh mediaakibat ulah kotor mereka, sepertikorupsi dan sederet kebobrokanyang dilakukan oleh mereka telahmelukai hat i rakyat .Menghilangkan kepercayaan sertamemilih tak peduli lagi dengancalon para pemimpin yang akanmeneruskan estafet pemerintahandi masa yang akan datang.

Hal ini semakin diperparaholeh praktek-praktek kecuranganje lang pelaksanaan pesta

demokrasi lima tahunan itu,seperti praktek moneypolitik, intimidasi, dinastipolitik dan sebahagian moralpara caleg yang busuk.

Jika hal ini terus terjadi makakehidupan berdemokrasi di bangsadan negara kita ini akan hancur,di mana yang berlaku hanyademokrasi prosedural danmengabaikan subtansinya. Untukmencegah hal demikian ,dibutuhkan mental masyarakatyang kuat, sehat dan menjadipemilih yang cerdas.

Ketika masyarakat cerdasdalam menentukan pilihan barulahpemilu tersebut dapat dikatakanberkualitas karena tentunya nantiakan terpilih pemimpin yangbersih, amanah, berwibawa punyaintegritas dengan visi dan misiyang memihak kepada seluruhkepentingan masyarakat.

Yang kita harapkan, kandidatterpilih nantinya memang benar-

benar mewakili kepentinganrakyat yang sebenarnya, bukankepentingan pribadi kelompokatau golongannya. Apalagi hanyauntuk memanfaatkan jabatan demimemperkaya diri sendiri. Bukanmereka yang melanggar amanahyang diberikan rakyat itudipertanggung jawabkan kepadabangsa dan negara serta TuhanYME.

Besar harapan kita, sebagaipeserta dari perhelatan akbar yangakan digelar nanti tidak berakhirdengan kesia-sian dan penambahderet pemimpin yang seakan takmemahami atau tak memilikikemampuan berempati padadenyut nadi rakyat di Indonesia.

Memang telah sepatutnya kitamencerdaskan diri, bahkanberbagi kecerdasan demi calonpemimpin yang akan mengerakanroda pemerintahan tanah air.

Grafis: Edo Febrianto

Page 16: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Wisuda Tetap3 Kali Setahun

Menanti KongresMahasiswa

Alumni FT HarumkanNama UNP

UNP SiapTingkatkan Akreditasi

16 Teropong

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Kongres mahasiswa ini sudah lama di-idamkan oleh sebahagian besar mahasiswaUniversitas Negeri Padang (UNP). Diantaranya adalah Hilda Yatul R, Maha-siswa Jurusan Sosiologi TM 2010 ini sudahsangat menginginkan diadakannya kongresmahasiswa. Hal senada juga diutarakanoleh Adnan Arafani, Presiden BEM UNPperiode 2012/2013. Ia juga menginginkankongres mahasiswa ini bisa segaratereal i sas i . Karena sepert i yangdiketahuinya, UNP belum pernahmelaksanakan kongres. “Saya sudah lamamenanti pelaksanaan kongres mahasiswaini,” jelasnya, Rabu (18/12).

Menurut Muhamad Ichsan Nasution,Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa(MPM) periode 2011/2012, kongres maha-siswa merupakan pertemuan besar parawakil organisasi untuk mendiskusikan danmengambil keputusan mengenai pelbagaimasalah, perundingan, atau pun rapat besar.Ia juga menjelaskan bahwa pada tahunini, beberapa cara sudah dilakukan MPMdalam rangka mempersiapkan kongres ma-hasiswa. Di antaranya adalah membongkarPetunjuk Teknis (Juknis) dan mengadakanpertemuan dengan perwakilan dariOrganisasi Mahasiswa (Ormawa) dan UnitKegiatan Mahasiswa (UKM) selingkunganUNP. Pertemuan tersebut menghasilkantujuan dari pelaksanaan kongres mahasiswaitu sendiri. “Tujuan utamanya adalah untukmerubah peraturan Juknis 2004 danmembuat Lembaga Yudikatif sebagaipenengah,” terang Ichsan, Senin (9/12).

Edo Andrefson, Sekretaris Kongres

Mahasiswa tahun 2009 mengatakan bahwakongres mahasiswa pernah hangat dangencar akan dilaksanakan pada tahun 2007dan 2009-2010. Bahkan panitianya juga telahterbentuk. Namun hingga saat ini belumjuga terlaksana karena disebabkan olehbeberapa hambatan. Seperti tidak adanyapegangan dan dasar yang jelas serta sangatterbatasnya pengetahuan untuk membuatundang-undang tersebut.

Lebih lanjut Edo menjelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh parapelaksana kongres mahasiswa nantinya.Pertama, adanya lembaga yang mem-fasilitasi pelaksanaan kongres mahasiswaini. Kedua, sosialisasi tata cara pelaksanaankongres. Ketiga, penampungan aspirasimahasiswa. Keempat, menjalankan sidangparipurna dan menghasilkan rancanganUndang-Undang Dasar Mahasiswa (UUDM).Kelima, uji publik. Dan yang terakhir,pengesahan UUDM.

Edo juga berharap agar MPM bisa me-nampung seluruh aspirasi mahasiswa danmenjaga keutuhan Ormawa dan UKM se-lingkungan UNP.

Menanggapi rencana pelaksanaan kong-res mahasiswa ini, Pembantu Rektor (PR)III Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd. mengatakanbahwa ia setuju jika kongres mahasiswadilaksanakan. Syahrial juga menyampaikanbahwa pada tanggal 26 Desember 2013nanti akan ada pertemuan PR III bersamaMPM untuk membahas pelaksanaankongres mahasiswa ini. “Saya setuju, tapitarget dan tujuan yang akan dicapai harusjelas” tegasnya, Senin (16/12). Sonya*

Tahun 2013 menjadi tahun yangbersejarah dan membanggakan bagi AbdulYadi, seorang programmer yang merupakanAlumni Fakultas Teknik UNP. Bagaimanatidak, piala Asean ICT Award 2013 yangdiselenggarakan oleh ASEAN Telecommu-nication Ministers di Singapura, 14 dan 15November 2013 lalu, mampu diboyongnyapulang ke Indonesia. Karyanya yang berju-dul Smartcard for Frequent Traveler (SFFT)dinobatkan sebagai peraih Gold Awardsetelah berhasil menyisihkan dua finalislain dari Singapura dalam kategori PublicSector.

Abdul menuangkan ide cemerlangnyadalam bentuk sebuah alternatif penggunaansmartcard sebagai pengganti passport. Ideini merupakan salah satu bentuk upayadalam memperbaiki infrastruktur, demimenunjang minat investor yang keluarmasuk Indonesia melalui Pelabuhan LautInternasional di Provinsi Kepulauan Riau.Sebelum terpilih mewakili Indonesia diajang Asean ICT Award 2013, Abdul terlebihdahulu mengikuti Indonesia ICT Award ,12 dan 13 September 2012 lalu.

Pada Ajang Asean ICT Award 2013,yang diselenggarakan di Myanmar danSingapura ini, diikuti tiga tim dari Indo-nesia, ketiganya berhasil masuk ke babakgrandfinal. Ketiga tim tersebut adalahalumni UNP untuk kategori Public Sectormemperoleh gold Award, dosen ITB untukkategori Research/Development mempe-roleh Silver Award dan mahasiswa UGMuntuk kategori Corporate Social Respon-sibilty memperoleh Bronze Award.

Sebenarnya Smartcard yang diciptakanoleh Abdul Yadi sudah mulai digunakandi seluruh pelabuhan Kepulauan Riau sejakApril 2012 lalu. Penggunaan smartcard dipelabuhan ini berawal dari izin pengopera-sian oleh pengelola pelabuhan. Seiringberjalannya waktu, bergantilah sistemsebelumnya menjadi menggunakansmartcard tersebut.

Awalnya proyek ini dibuat Abdul de-ngan menggunakan dana sendiri. Namun,setelah menjadi pemenang dalam perlom-baan Asean ICT Award 2013 tersebut,akhirnya ia diutus sebagai perwakilan In-donesia ke tingkat Asean.

Saat ditanyai mengenai apresiasi dariUNP terhadap prestasi yang diraih Abdulsehingga mengharumkan nama UNP kekancah Internasional, Abdul Yadi mengakuimemang belum ada apresiasi dari UNPdan ia juga tidak terlalu mengharapkannya.Baginya apresiasi bukanlah yang terpenting.“Yang saya butuhkan adalah sumber dayamanusia yang mendukung proyek yangsaya kerjakan,” tuturnya, Sabtu (7/12).

Selain menyibukkan diri sebagai pro-grammer, Abdul Yadi juga aktif di berbagaikegiatan Ikatan Alumni (Iluni) FT di Batam.Ia juga sering menjadi pemateri di acaraworkshop yang sering diadakan di FT.

Havid Ardi berharap agar komunikasiyang aktif antara alumni dengan kampusdapat menjalin kerjasama dalam membesar-kan nama kampus kedepannya. “Dengankomunikasi kita dapat membangun UNPmelalui berbagai kegiatan maupun prestasi”tutupnya Selasa (17/12).Suci*

Universitas Negeri Padang (UNP) meru-pakan salah satu dari 28 Perguruan TinggiNegeri yang dinobatkan oleh DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)sebagai 50 perguruan tinggi yang palingmenjanjikan di Indonesia, pada 2011 lampau.Namun, hingga sekarang UNP masih ber-akreditasi C. Akreditas ini telah dimilikiUNP sejak 2008, kali pertamanya UNPmulai terakreditasi oleh Badan AkreditasiNational Institusi Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Seiring bertambahnya pembangunandan jumlah program studi di UNP, pihakUNP mulai memperbaiki akreditasinya.Berbagai cara dilakukan pihak UNP untukmemenuhi syarat penilaian akreditasi, baikitu berupa peningkatan pembangunan danpeningkatan sumber daya manusia.

Menurut keterangan Azhari Suwir, S.E., selaku Kepala bagian Pendidikan danKerjasama Biro Administrasi Akademikdan Kemahasiswaan UNP, pihak UNP telahmenyusun tim yang membuat perangkatinstrumen akreditasi institusi perguruantinggi. Perangkat instrumen ini nantinyaakan diajukan kepada pihak Badan Akre-ditasi National Institusi Perguruan Tinggi(BAN-PT). “Dokumennya akan selesai akhirDesember ini, awal Januari sudah diajukan,”ujarnya, Rabu (11/12).

Selain itu, Azhari juga menyampaikanbahwa ada tujuh standar yang menentukanakreditasi suatu universitas yaitu: 1) Visi,misi, tujuan dan sasaran, serta stategi penca-paian. 2) Tata pamong, kepemimpinan,sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu.3) Mahasiswa dan lulusan. 4) Sumber dayamanusia. 5) Kurikulum, pembelajaran, dansuasana akademik. 6) Pembiayaan, sarana

dan prasana, serta sistem informasi. 7)Penelitian, pelayanan/pengabdian kepadamasyarakat, dan kerjasama.

Lebih lanjut, Azhari juga menambahkanbahwa UNP harus saling bekerjasama dalamberbagai hal. Seperti halnya usaha mening-katkan kualitas mahasiswa dan lulusan,sumber daya manusia, serta sarana danprasarana. Sebagai contoh riil, sekarangini pihak UNP telah melakukan kerjasamadengan Islamic Development Bank (IDB).Kerjasama ini berupa bantuan fisik dannonfisik untuk UNP. Bantuan fisik berupapembangunan gedung-gedung yang akanberlangsung awal Januari 2014. Sedangkankerjasama nonfisik berupa pembiayaanstudi lanjut berbentuk perkuliahan pendek(short course) dan mewadahi berbagai ben-tuk pelatihan.

Berkaitan dengan penelitian, KepalaLembaga Penelitian (Lemlit) UNP, Dr.Alwen Bentri, M.Pd., mengatakan bahwapihak Lemlit sendiri telah melakukan upa-ya-upaya untuk memperbaiki akreditasUNP. Salah satunya yaitu dengan membe-rikan tawaran-tawaran dan dorongan pene-litian kepada dosen-dosen. “Selama 2013,kami telah mewadahi 126 judul penelitian,”ujarnya, Rabu (11/12).

Senada dengan Azhari dan Alwen, Prof.Dr. Agus Irianto selaku pembantu rektorI UNP juga mengatakan bahwa pihak UNPsedang mempersiapkan perbaikan akreditas.“Tim UNP sedang menyempurnakan doku-men yang nantinya akan dikirim,” ujarnya(11/12). Selain itu, Agus juga berharap sete-lah adanya perbaikan akreditasi ini UNPakan semakin baik dan mendapatkanakreditasi yang pantas. “Kita berharapakreditasi UNP minimal B,” tutupnya. Sri*

Simpang siur kabar mengenai pelaksa-naan wisuda memancing perhatian maha-siswa Universitas Negeri Padang (UNP),khususnya calon wisudawan. Wisuda yangkabarnya akan dilaksanakan dua kali dalamsetahun, tentu membuat calon wisudawanmerasa risau. Sejumlah mahasiswa UNPmengeluhkan hal ini, karena kekhawatiranakan ketidakefektifan waktu pelaksanaan-nya, seandainya hal tersebut terealisasikan.

Satu diantaranya mahasiswa TeknikElektronika TM 2010, Adetiyawarman Naz-war memberikan tanggapannya mengenaikesimpangsiuran kabar akan pelaksanaanwisuda mendatang. Mahasiswa yang melak-sanakan ujian komprehensif pada hari Rabu(18/12) ini, mengungkapkan bahwa wisudayang digelar tiga kali dalam setahun sajasudah sangat ramai dan penuh sesak, bahkansampai mengakibatkan kemacetan di AirTawar. Ia juga menambahkan wisuda padabulan Maret dan September adalah wisudadengan kapasitas yang paling banyak.Hanya pada bulan Juni saja yang sedikitsepi, karena biasanya yang wisuda padabulan Juni adalah mahasiswa yang tamat3,5 tahun. Dapat dibayangkan bagaimanaakan lebih sesaknya wisuda dua kali dalamsetahun. Tentu tidak semua wisudawandapat dipanggil dan disebutkan namanyasatu persatu. “Padahal wisuda itu adalahhari yang sangat sakral bagi mahasiswa,”terang mahasiswa Diploma III tersebut,Minggu (30/11).

Yeki Febrianto mahasiswa ProgramStudi Sastra Indonesia juga mengeluhkanhal senada. Isu yang menyebar tentangkesimpangsiuran wisuda tahun 2014 jugatelah terdengar sampai ketelinga Yeki. Iamengakui bahwa isu mengenai hal tersebut

memang beredar hebat pada akhir tahunini. Hanya saja dia tidak terlalu memper-dulikannya, walau banyak isu mengenaiwisuda dua kali setahun ini. “Saya me-nganggap itu hanya isu, dari mulut kemulut saja,” ungkap mahasiswa TM 2009ini, Selasa (17/12).

Yeki mengatakan surat keputusan rek-tor sebenarnya telah ditempel di DekanatFakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP. Dalamsurat keputusan itu dinyatakan bahwawisuda tetap dilaksanakan tiga kali dalamsetahun, yaitu pada Maret, Juni, dan Septem-ber. “Mungkin saja karena mereka belummembaca surat keputusan tersebut,” tam-bahnya.

Kekeliruan mengenai pelaksanaan wisu-da ini ditanggapi oleh Azhari Suwir, S.E.,selaku Kepala bagian Pendidikan dan Kerja-sama Biro Administrasi Akademik danKemahasiswaan UNP. Ia membantah lang-sung dan tidak membenarkan informasikesimpang siuran mengenai wisuda ini.Ia menjelaskan bahwa tidak ada yangberubah dari pelaksanaan wisuda, baikdari pelaksanaan maupun ketentuan-ketentuan lainnya.

Ia juga mengatakan bahwa pelaksanaanwisuda sudah ditandatangani Rektor yaitutiga kali dalam setahun. UNP sangatmemerhatikan lulusannya. Kalau wisudadilaksanakan dua kali dalam setahun, tentumasa tunggu mahasiswa semakin lama,dan mempersempit peluang kerjanya.

Azhari juga berharap sebagai mahasis-wa jangan mendengarkan kabar angin,atau isu-isu yang tidak jelas. “Mereka bisalangsung menanyakan pada pihak yangmemang bertanggung jawab akan hal itu,”tutupnya. Wici*

Page 17: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Kerja SamaLuar Negeri UNP

Kerjasama Psikologi danKPA: Peduli ODHA

Teropong 17

Wi-Fi Kampus akanTersebar Rata

Mahasiswa PPLKMengeluh

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Wireless Fidelity (Wi-Fi) memilikiperan penting dalam menunjang prosesbelajar mengajar, baik mahasiwa atau pundosen. Materi perkuliahan, informasiterbaru, dan hal-hal lainnya dengan mudahmereka peroleh. Bahkan tak jarang fasilitasWi-Fi ini turut ambil peran dalammembantu mahasiswa mengirim tugaskepada dosen, papar Husni Dwi Syaputri,Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia TM 2011. Ia lebih menyimpulkanmaksudnya dengan mengatakan bahwajaringan Wi-Fi dapat mempermudahmahasiswa. Husni juga mengatakan bahwapenyediaan Wi-Fi oleh pihak kampus,secara tidak langsung telah membantuekonomis mahasiswa. “Mahasiswa tidakperlu lagi repot-repot ke warnet mencaritugas,” tambahnya, Senin (12/12).

Namun, Husni juga menyayangkanketidak merataan penyebaran fasilitas Wi-Fi di UNP. Masih banyak tempat-tempatstrategis yang belum tersentuh Wi-Fi. Se-perti di Gedung Mata Kuliah Umum (MKU)serta beberapa jurusan diberbagai Fakultas.“Pendopo Fakultas Bahasa dan Seni (FBS)tidak memiliki fasilitas Wi-Fi,” tambahnya.

Senada dengan Husni, Shanti Primayana,Mahasiswa Pendidikan Kimia TM 2011,juga mengeluhkan hal serupa. Ia menga-takan bahwa di Fakultas Matematika danIlmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini, Wi-Fi juga belum tersebar secara merata. Wi-Fi hanya dapat diakses di tempat-tempattertentu seperti perpustakaan jurusan dandi sekitar lobi setiap jurusan. “Terkadangdi kelas tempat saya belajar ditemukanhotspot FMIPA area kanan, tapi tidak dapattersambung, walau terkadang tersambung,itu pun sangat lelet,” terangnya.

Menjawab hal tersebut pihak kampussekarang tengah melakukan pembangunandalam berbagai aspek. Termasuk pemba-ngunan infrastruktur untuk peningkatanlayanan internet. Pada September lalu UNPmelakukan penanaman kabel Fiber Optic(FO) di selingkupan UNP. FO merupakanjenis kabel yang digunakan untuk menghu-bungkan jaringan antar gedung. Denganmenggunakan FO dapat meningkatkankelancaran penggunaan jaringan. “Pengak-sesan lebih luas dan nyaman,” tambah KepalaPusat Komunikasi Drs. Yushamdi, Jumat (6/12).

Lebih lanjut Yushamdi menjelaskan bahwapemasangan kabel FO ini telah mulai tersebarsecara merata di setiap sudut kampus sepertihalnya gedung-gedung baru, di masjid, MKU,serta seluruh fakultas termasuk di dalamnyalokasi-lokasi yang sebelumnya belumtersentuh Wi-Fi.

Nassaruddin H. Selaku kepala bagianperlengkapan UNP mengatakan bahwa telahdilakukan peningkatan jaringan biasa ke FO.“Penggunaannya akan lebih optimal denganbesar bandwidth sekarang yang telahmencapai 100 Mb,” tuturnya, Rabu (11/12).

Nassaruddin juga menambahkan bahwapemasangan FO ini sudah hampir selesai.Sekarang tahap pembangunan server (cen-tral) di Rektorat Lama (Gedung ICT yangsedang dibangun). Nasaruddin berharapdengan dipasangnya kabel FO ini secaramenyeluruh dapat memeratakan penyebaranWi-Fi. Sehingga Wi-Fi ini bisa dimanfaatkanoleh seluruh lapisan mahasiswa dan dosendi mana pun selama masih dalam area kam-pus. “Semoga koneksi jaringan di setiapfakultas lebih lancar serta proses pembe-lajaran semakin meningkat,” tutupnya. Edo*

Program Pengalaman LapanganKependidikan (PPLK) merupakan pro-gram pendidikan yang dilakukan maha-siswa Strata 1 (S1) dalam menjalan-kan praktek mengajar di sekolah.Melalui program ini mahasiswa bisamelaksanakan praktek mengajar di se-kolah apabila telah lulus sejumlah matakuliah tertentu. Pelaksanaan PPLK ber-tujuan untuk menerapkan seluruh pe-ngetahuan yang diperoleh dalamperkuliahan ke dalam kondisi lapanganyang nyata di sekolah. Sayangnya, pe-laksanaan PPLK ini tidak ‘semulus’yang dibayangkan mahasiswa yang me-ngikutinya. Kebanyakan dari merekamengeluhkan hal yang sama.

Vivi Ardila Sandi, mahasiswa yangmengikuti PPLK tahun 2013 mengeluh-kan dampak peniadaan kewajiban mem-buat Penelitian Tindakan Kelas (PTK).“Akibatnya, situasi mengajar saat Mi-cro Teaching dengan saat mengajarlangsung di sekolah terasa berbeda,”jelas Vivi, Minggu (15/11).

Tak hanya seputar ditiadakannyaPTK, Lina (bukan nama sebenarnya),mahasiswa Fakultas Teknik menge-luhkan dosen pembimbing yang kurangperhatian pada mahasiswa PPLK. Sertapadatnya jam ajar yang diberikan pihaksekolah kepada mahasiswa PPLK. Lebihlanjut Lina mengatakan ia juga menga-lami kesulitan mengambil lokasi untukPPLK ini. “Saat sudah diklik dalamportal satu pilihan tidak bisa dirubahlagi,” terang Lina, Jumat (12/12).

Menanggapi sejumlah pernyataanmahasiswa seputar PPLK tahun ini,kepala Unit Program Pengalaman Lapa-

ngan Kependidikan (UPPLK), Dr. Marjohan,M.Pd., Kons. menjelaskan peniadakan PTKagar tidak memberatkan mahasiswa. Padasaat PPLK mahasiswa berkonsentrasimembuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), menyusun alat-alat pembelajaran danmengajarkannya. “Mereka baru mulai men-coba menjadi guru. Sedangkan PTK dibuatsaat mereka sudah menjadi guru,” jelas Mar-johan, Senin (16/12). Kendatipun demikian,PTK masih boleh dilakukan jika PTK tersebutdibutuhkan dalam penyusunan skripsimahasiswa yang bersangkutan. Namun de-ngan catatan bahwa PTK tersebut hanyauntuk data awal. Jika dibandingkan dengantahun sebelumnya, pengadaan kewajibanmembuat PTK tidak terlalu berpengaruhkarena tidak dijalankan dengan benar.

Berkaitan dengan keluhan mahasiswaPPLK yang merasa tenaganya diforsir olehpihak sekolah, menurut Marjohan malahsangat baik. Alasannya, mahasiswa yangditekan dengan jumlah jam mengajar yangbanyak akan mendapat pengalaman menga-jar lebih banyak. “Semakin banyak mahasis-wa PPLK turun kelapangan akan jadi sema-kin bagus,” ujarnya. Ia juga menambahkanmahasiswa boleh diberikan jam yang banyaknamun harus tetap dipantau bagaimana per-kembangannya dalam mengajar. “Disinilahfungsi pembimbing PPLK,” ujar Marjohan.

Terkait lokasi PPLK yang disediakanuntuk mahasiswa, UNP telah menjalin kerja-sama dengan sekitar 200 sekolah. Marjohanmenambahkan kesulitan dalam mengambilsekolah lokasi PPLK ini karena umumnyamahasiswa banyak yang mengambil lokasiyang sama. “Tentunya sekolah-sekolah yangbanyak diminati kuotanya cepat penuh,”terang Marjohan. Novi, Redda*

Berdasarkan keterangan Kepala SubDinas Pelayanan Rehabilitasi Sosial DinasSosial Sumbar, Esti Pratiwi pada Juli 2008,Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) palingbanyak berada di Bukittinggi (sumber:padangmedia.com). Diperkirakan sekitar30 persen ODHA berada di Bukittinggi.Hal ini berarti sekitar 100 orang pendudukBukittinggi menderita HIV/AIDS.

Terkait dengan ODHA ini, sebagianbesar masyarakat sering salah kiprah dalammengambil tindakan. Mereka cenderungmengucilkan ODHA. Padahal virus HIVhanya bisa menular melalui cairan tubuhseperti sperma, cairan vagina atau transfusidarah. Menimbang perlakuan masyarakatterhadap ODHA ini, mahasiswa PsikologiKampus V UNP melakukan kegiatankepedulian terhadap penyandang ODHA.Kepedulian itu berupa kerjasama denganKomisi Penanggulangan AIDS (KPA) KotaBukittinggi.

Bentuk kepedulian terhadap penyandangODHA tersebut dirangkai dalam duabentuk kegiatan: peringatan danpenyuluhan. Dian Mariasari selaku ketuapelaksana menjelaskan bahwa awalnyamahasiswa Psikologi hanya merancanguntuk mengadakan peringatan hari HIV/AIDS sedunia yang bertepatan pada Minggu(1/12) . Kegiatan tersebut berupapenggalangan dana dari partisipanselingkungan kampus.

Kerjasama dengan KPA terbentuk usaihasil penggalangan dana tersebut merekasampaikan ke KPA. Pihak KPA kemudianmengusulkan untuk ikut mengirimkan

salah seorang staf, Yosi Olina, M. Psi,Psikolog. untuk memberikan materipenyuluhan tentang HIV/AIDS. “Awalnyacuma mau mengadakan peringatan saja,”ujar Dian, mahasiswa Psikologi TM 2011 ini,Senin (9/12).

Dalam peringatan hari HIV/AIDS seduniatersebut juga digelar kain putih sepanjang 1x 3 meter sebanyak 2 buah dengan bertuliskanPray and Respect to ODHA. Kain yangdibentang sepanjang lorong Kampus V UNPBukittinggi tersebut disedikan untuk menuliskata-kata berisi pemberian motivasi kepadapenyandang ODHA. Setiap partisipan jugadiberikan selebaran berisi wawasan tentangHIV/AIDS mulai dari pengertian hingga carapenyebarannya. Satu pita merah jugadiberikan untuk disematkan di bahupartisipan. Selain itu, untuk partisipan jugatersedia satu kotak untuk memberikan ulurantangan dalam bentuk uang. Uang yangterkumpul nantinya diserahkan kepadapenyandang ODHA melalui KPA Bukittinggi.Sedangkan untuk kegiatan penyuluhandiadakan pada Sabtu (7/12). Penyuluhan itumembahas mengenai ODHA dari perspektifpsikologi.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapatmemberikan informasi kepada masyarakatluas mengenai HIV/AIDS untuk menghilang-kan mitos-mitos buruk mengenai ODHA.

Wildara Fransisca sebagai peserta dalampenyuluhan juga ikut bersuara. Ia berharapagar kegiatan seperti ini terus berlanjut.“Bagus dan menarik. Jadi takut melakukanhal-hal aneh,” ujar mahasiswa Psikologi TM2011, Rabu (10/12). Fidi

Universitas Negeri Padang (UNP)sedang membangun kerja sama dengannegara-negara di dunia sepertiSingapura, Malaysia, Australia,Amerika, Jerman dan beberapa negaralain yang ada di Eropa. Kerja sama inibertujuan untuk membangun danmenambah link antara UNP dengannegara-negara tersebut, sehingga dapatmempermudah urusan ke negara yangbersangkutan. Selain itu, secara tidaklangsung kerjasama ini dapatmeningkatkan akreditasi UNP, bahkanmeningkatkan citra UNP di kancahinternasional.

Bentuk Kerja sama yang di bangunUNP adalah kerjasama di bidangpendidikan. Di antaranya seperti me-ngadakan riset (penelitian), menga-dakan program pertukaran mahasiswa,dan mengadakan studi lanjutan dariS2 menuju S3 di negara yang telahmenjalin kerjasama dan menandatanga-ni perjanjian dengan UNP.

Sebagai tahap awal perjanjian, UNPterlebih dahulu mendata universitas-universitas yang akan mampu dan maumenjalin kerja sama dengan UNP.Setelah itu dilanjutkan dengan prosesyang dinamakan ‘penjajakan’. Dalamproses ini rektor atau orang yang dipercaya oleh rektor berangkat ke negarayang akan mengadakan perjanjiandengan tujuan memastikan ketepatanperjanjian. Selain itu pihak atau negarayang mengadakan perjanjian denganUNP juga datang langsung ke UNP.

Kepala Bagian Pendidikan dan KerjasamaUNP Azhari Swir, menjelaskan bahwa setiapfakultas di UNP telah menjalin kerjasamadengan negara-negara tersebut. Jermanmisalnya. Jerman telah mengadakanperjanjian dengan Fakultas Ilmu Keolah-ragaan. Meskipun sempat terhenti selamabeberapa waktu, namun rektor UNP telahmenjalin kembali kerjasama tersebut.

Selain itu ada juga Universitas DekingAustralia yang menjalin kerja sama denganFakultas Bahasa dan Seni. Saat ini sebanyak30 orang mahasiswa dari Universitas tersebuttengah belajar Bahasa Indonesia di FakultasBahasa dan Seni. Lebih lanjut Azhari jugamenerangkan bahwa adanya kerja sama inidapat membantu lulusan-lulusan dari UNPuntuk dapat di terima bekerja di luar negeri,“Kerja sama ini akan sangat membantuUNP,” ujarnya, Selasa (10/12).

Selain kerja sama luar negeri, UNP jugamenjalin kerja sama dengan PemerintahDaerah Kota Padang dalam bidang Pendi-dikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkankualifikasi pendidikan seorang guru dalammengajar. “Guru SMP dan SMA akan dibantuuntuk melanjutkan ke jenjang yang lebihtinggi,” ujar Azhari.

Silvia Rerenci, Mahasiswa Bahasa Indo-nesia menyambut baik kerja sama yangdilakukan UNP. Dengan adanya kerja samaini, berarti UNP masih diakui dan dipercayaoleh dunia. Menurutnya yang terpentingadalah kepercayaan terhadap suatu instansiatau lembaga. “Artinya UNP tidak dipandangsebelah mata” ungkap Silvia, Minggu (15/12). Rat*

Page 18: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Menwa UNP

MenwaPagaruyung

18 InterFBS UNP

UK-Kes UNP

UKFF UNP UKK FT

Pendidikan Calon Kader

FIP UNP

DisabilitasBerprestasi

UNP

HMJ SOSIOLOGI

PPIPM UNP

FT UNP

PelatihanMenulis Kreatif

Bakti SosialMahasiswa

OlimpiadeSosiologi Ke-2

PertemuanBalon Anggota

RegenerasiUKK

WorkshopCreative

KuliahUmum

PelantikanAngkatan XVIII

FMIPA UNP

LombaMatematika

KSR PMI

Mubes KSRPMI

\

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Kopma UNP

HMJ Bahasa Sastra Indonesiadan Daerah (Basindoda) menga-dakan Pelatihan Menulis Kreatifdi Teater Tertutup FBS UNP, Sabtu(30/11). Acara ini bertujuan untukmeningkatkan kreativitas maha-siswa Basindoda dalam menulissupaya dapat melahirkan penulis-penulis handal. Mengundang DodiSaputra, seorang penulis dan pe-ngurus Forum Lingkar Pena (FLP)Sumatera Barat sebagai pemateri.

M. Takdir selaku ketua pelaksa-na menjelaskan bahwa pelatihanini merupakan lanjutan dari kegia-tan Forum Kreativitas Mahasiswa(FKM) yang beranggota 40 or-ang. FKM adalah wadah berkaryabagi mahasiswa Basindoda yanghobi menulis. “Karya-karya mere-ka akan dikirim ke media cetakdan dijilid menjadi buku antalogicerpen atau puisi,” jelasnya, Sabtu(30/11). Ana*

Sebanyak 492 peserta mengha-diri Talk Show Motivasi dan Kon-ser Amal di RSG FT. Diadakanoleh HMJ Pendidikan Luar Biasa(PLB) UNP bekerjasama denganBEM UNP dalam rangka mempe-ringati Hari Disabilitas Inter-nasional, Sabtu (7/12). Turut hadirpetinggi Jurusan PLB, KoordinatorPendidikan Persatuan MahasiswaOrtophedi Indonesia (PMOI)wilayah Sumatera, Ormawa danUKM selingkungan UNP. Mengha-dirkan Antoni Tsaputra, S.S., M.A.,seorang motivator penyandangdisabilitas sebagai pemateri.

Antoni mengatakan kekurangan bukan hambatan untukmeraih pendidikan. Penyandangdisabilitas bisa berprestasi. Janganberputus asa terhadap cacian danejekan. “Namun jadikan inisebagai cambuk untuk maju,”ujarnya, Sabtu (7/12). Redda*

HMJ Sosiologi Fakultas IlmuSosial UNP kembali mengadakanOlimpiade Sosiologi tingkat SMA/MA se-Sumbar. Olimpiade inimerupakan kali kedua dilaksa-nakan HMJ sosiologi pada Sabtu(23/11) lalu. Selain olimpiade, jugaada seminar bagi guru pembim-bing yang hadir. Acara ini bertu-juan untuk meningkatkan kualitasgenerasi bangsa dalam berbagaipengetahuan sosial dari berbagaiaspek.

Riski Hardinata selaku ketuapelaksana, mengatakan jumlahpeserta mengalami peningkatan.Dari 146 peserta meningkatmenjadi 150 peseta. Dalam olim-piade ini ada tiga tahapan yangharus dilalui peserta. “Tahap yangharus diikuti yaitu seleksi ujianobjektif, semifinal berupa tes esaidan final berupa cerdas cermat,”jelasnya, Sabtu (23/11). Suci*

 

Korp Suka Rela (KRS) PalangMerah Indonesia (PMI) Unit UNPmengadakan Musyawarah Besar(Mubes) di ruangan T86, Jumat(29/11). Pembukaan dihadiri olehOrganisasi Mahasiswa seling-kungan UNP dan beberapa KSRdari universitas lain. Di antaranyaKSR Universitas Andalas, KSRProklamator Universitas Bung-Hatta, dan KSR Institut AgamaIslam Negeri (IAIN) Padang.

Hendrizon, selaku Ketua Pelak-sana, mengatakan Mubes ini meru-pakan kelanjutan dari pelantikanAnggota Muda KSR PMI yangtelah dilantik dua minggu sebe-lumnya. Sebanyak 45 anggota baruyang telah dilantik akan dilibat-kan dalam kepengurusan KSRPMI selanjutnya sebagai AnggotaMuda. “Semoga dapat mening-katkan kinerja KSR PMI kedepan-nya,” harapnya, Jumat (29/11).Ranti*

Bertujuan meningkatkan mutudan kualitas pendidikan, Himpu-nan Mahasiswa Matematika me-ngadakan Lomba Jurusan Matema-tika Tingkat SMA XXV dan SMPXII serta Lomba Kompetensi GuruMatematika Se-Sumatera Baratyang pertama, Minggu (1/12).Sebanyak 797 siswa SMP, 932siswa SMA, dan 82 guru mengikutilomba yang diselenggarakan diGOR UNP tersebut.

Rifqi Alhanif selaku ketua pe-laksana mengatakan bahwa lom-ba Matematika ini diadakan seba-nyak tiga tahap yaitu babak penyi-sihan, Minggu (1/12), Semifinal,umat (6/12) dan Final, Sabtu (7/12). Ia mengungkapkan sulitnyamenyesuaikan waktu pelaksanaandengan jadwal peserta dan panitiasempat menjadi kendala. “Alham-dulilah berjalan dengan lancar dansukses,” ungkapnya, Minggu(1/12). Wici*, Suci*

Sebanyak 1.500 mahasiswabaru FT UNP mengikuti BaktiSosial Masyarakat (BSM) di PantaiAir Manis Padang, Minggu (8/12). Kegiatan ini merupakan wu-jud nyata tridharma perguruantinggi ketiga yaitu pengabdianmasyarakat. Turut hadir WakilWalikota Padang Mahyeldi Ansha-rullah, Dekan FT Drs. Ganefri,M.Pd.., Kepala Dinas PertanianPertenakan Perkebunan dan Kehu-tanan Heriyanto Rustam, serta Ke-pala Dinas Kebudayaan dan Pari-wisata Deno Indra Firmansyah.

Kegiatan berupa penanaman500 bibit pohon pelindung, pema-sangan bangku dan tong sampahserta pembersihan sampah di se-panjang pantai.

Ketua Pelaksana Aswar Hida-yat mengatakan BSM ini dilaksa-nakan tanpa perencanaan sebe-lumnya. “Alhamdulillah, lancar,”tutupnya, Minggu (8/12). Fitri*

Unit Kegiatan Kesenian (UK-Kes) UNP mengadakan WorkshopCreative bertema “Audio Visualdalam Film dan Design Kreatif”.Bertujuan untuk menambahwawasan di bidang sinematografi.Acara berlangsung di Ruang SerbaGuna (RSG) FT UNP, Jumat (29/11). Diikuti 105 peserta denganpemateri Pevi Rusdi, MuhammadFauzan Swit, dan Daris Chaniago.

Ketua Panitia Taufik Hidayatmenjelaskan bahwa acara ini me-rupakan salah satu program ker-ja UK-Kes. “Semoga peserta dapatmerealisasikan ilmu yang dida-patkan” harapnya, Jumat (29/11) .

Ogy Wisnu Suhandha, salahseorang peserta dari jurusan SeniRupa TM 2010 mengungkapkanbahwa workshop ini menarik. “Se-moga dapat menambah penge-tahuan  audio visual dalam film,”harapnya, Jumat (29/11). Nova*

UNP mengadakan kuliahumum bersama Menteri Komu-nikasi dan Informasi RepublikIndonesia Ir. H. Tifatul Sembiringdi Gelanggan Olah Raga UNP,Selasa (26/11). Acara yang bertema“Kreatifitas TIK dan PembangunanKarakter Bangsa” ini diikutisekitar 3.000 mahasiswa UNP.Kuliah umum ini diwajibkan bagimahasiswa Bidik Misi.

Dalam acara ini Tifatul Sem-biring membahas perihal masadepan Indonesia dan generasimuda, ancaman keamanannasional, pembangunan informasiserta kreativitas di bidang IT.Tifatul mengajak para generasimuda untuk menumbuhkankarakter dan selalu bekerja kerasdalam menghadapi tantangan.“Tidak ada waktu untuk ber-pangku tangan!” serunya, Selasa(26/11). Suci*

Dalam rangka PenerimaanAnggota Baru (PAB) Pusat Pe-ngembangan dan PenelitianMahasiswa (PPIPM) UNP menga-dakan pelantikan angkatanXXVIII, Minggu (15/12). Acarayang dilaksanakan di Gedung FIPini mengusung tema “NgopiYuc! (New Generation of Profes-sional Instiitution, Youth, Usefuland Creative)”. Acara ini dihadirioleh Presiden BEM UNP dan Or-mawa selingkungan UNP. Seba-nyak 86 orang anggota baru dilan-tik secara langsung oleh PembinaPPIPM, Prof. Dr. Suparno, M.Pd.

Wayan Sunarya, selaku ketuapelaksana mengungkapkan bahwapelantikan tidak sebatas pelan-tikan saja tetapi harus memegangkuat amanah yang telah disan-dang. “Semoga anggota baru inibisa menjaga nama baik PPIPMke depannya,” harapnya. Redda*

nya mengedepankan nilai ke-pemimpin, memiliki wawasanglobal, bersolidaritas tinggi ser-ta bertanggungjawab sehinggatercipta  pemimpin  yang  ber-kualitas,” tutur Dr. YulhendriM.Si,  Pembina  Kopma  UNP,Sabtu (7/12).

Aldian Putra selaku KetuaPelaksana mengatakan bahwaacara  ini  merupakan  bentukawal dari proses berorganisasibagi  calon  kader  yang  telahlulus  dari  tahap  sebelum-nya. Suci*

Koperasi Mahasiswa (Kop-ma) UNP mengadakan pendidi-kan tingkat dasar ke-XXIX untukcalon kader Kopma di RuangSidang PKM, Sabtu (7/12). Ber-tema Membentuk Kader Kopera-si Mahasiswa Universitas NegeriPadang sebagai Pemimpin yangBerwawasan, Bersolidaritas,serta Bertang gungjawab dihadiri82 orang calon kader Kopma.

Acara ini bertujuan untukmenumbuhkan jiwa kepemim-pinan dan bertanggungjawab.“Semua calon kader hendak-

Sebanyak 170 calon anggotamengikuti Pertemuan Perdana Ba-kal Calon (Balon) Anggota UKFFdi Ruang Sidang PKM UNP, Ming-gu (15/12). Pertemuan ini meru-pakan lanjutan dari Open Recruit-men (OR) angkatan ke-5 UKFF25 November-14 Desember 2013lalu. Turut hadir beberapa perwa-kilan Unit Kegiatan Mahasiswaselingkungan UNP. Pertemuanperdana ini diisi dengan acaraperkenalan terhadap organisasi,anggota, para pendiri, hingga bu-daya berorganisasi di UKFF.

Ketua Pelaksana Fredy BastianWijaya Kusuma mengatakan bah-wa memang butuh perjuangan un-tuk menjadi anggota sebuah orga-nisasi. Banyak seleksi alam yangharus dilalui. “Mudah-mudahanbanyak dari mereka yang ber-tahan,” ujar mahasiswa JurusanTeknik Mesin 2009 ini. Sastra*

Unit Kegiatan Kerohanian(UKK) UNP kembali mengadakanMusyawarah Besar (Mubes) XIV,selama tiga hari yaitu Jumat-Minggu (6-8/12) di Ruang SidangPusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)dan ruang D81 FIS. Pembukaandihadiri Rektor UNP Phil YanuarKiram, Organisasi Mahasiswaselingkungan UNP dan perwakilanLembaga Dakwah Kampus dariATIP dan IAIN IB Padang. AdrianPerkasa Mawan, mahasiswajurusan Teknik Elektro TM 2011terpilih menjadi ketua umum.

Ketua Pelaksana, Haris BayuPrasetyo mengatakan UKK seba-gai sarana mewujudkan pemudaberkualitas tanpa melupakan as-pek spiritual. “Tiga hal yang harusdisinkronisasikan adalah intelek-tual, spiritual, dan emosional,”tuturnya, Jumat (6/12). Nova*,Wici*, Redda*

Resimen Mahasiswa Paga-ruyung (Men Maharuyung)Batalyon 102 merupakan salahsatu Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) yang ada di UNP. MenMahruyung adalah namaResimen Mahasiswa (Menwa)untuk Provinsi Sumatera Baratdan Batalyon 102 adalah kodeuntuk Menwa diUNP. Resimen ma-hasiswa merupakansebuah organisasiyang lebih berfo-kus pada bidangkemiliteran.

Sama halnyadengan UKM laindi UNP, Menwa juga berada dibawah koordinasi BEM danMPM. Namun Menwa memilikiwewenang dan tanggung jawabtersendiri dan mendapatperintah langsung dari Rektor.

Menwa didirikan tahun 1964di Bandung, Jawa Barat.Dibentuknya Menwa berawaldari adanya gerakan komunis-komunis dan forum-forumyang ingin merusak kampus,sementara TNI dan POLRI tidakbisa masuk ke kampus. Olehkarena itu, dibentuklah Menwa

untuk membentengi kampusdari gerakan tersebut.

Tak hanya ikut serta menjagakeamanan kampus, MenMaharuyung Batalyon 102 jugaikut menjaga keamanan padaacara-acara besar di kota Padangseperti acara Pramuka yangdiadakan di Padang Besi.

Hingga saat iniangggota Menwaberjumlah 37 orang.Kegiatan-kegiatanyang diadakan se-perti pelatihanintelijen denganrektor, seminar belanegara serta ke-

giatan lain yang diperuntukkanbagi internal Menwa saja.

Men Maharuyung Batalyon102 memiliki anggota yang saratakan prestasi. Beberapa prestasibesar yang pernah di raih sepertijuara 2 lomba Napak TilasTingkat Nasional 2013 diCimahi dan menjadi salahseorang utusan dari SumateraBarat untuk ekspedisi NKRI keSulawesi selama 6 bulan sertaprestasi-prestasi lain yangmenambah deretan piala dikesekretariatan mereka. Fitri*

Page 19: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Sosok di Balik Indahnya Rumah Puisi Taufik Ismail

Lukisan: Tentang Makna dan PesanFeature 19

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Jika samurai mengatakan pedangadalah nyawanya, maka pelukis

mengatakan cat dan kuas adalahnyawanya.

Oleh Gumala Resti Halin

“Jalani saja dengan ikhlas, agardapat menjadi sebuah kebiasaan”ujar wanita berkulit sawo matang

itu.Oleh Suci Larassaty

Sebuah plang hitam bertuliskan “RumahPuisi Taufik Ismail” mengundangpenelusuran ini. Seolah-olah berdiri di atassebuah bukit, bangunan itu berada di ki-lometer 40 jalan raya lintas Padang Panjang-Bukittinggi. Wilayah itu termasuk dalamlingkungan Nagari Aia Angek KecamatanSepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar,Sumatera Barat.

Tanjakan cukup curam dengankemiringan kira-kira 45 derajat harus dilaluagar sampai pada sebuah bangunan putihberatap perisai lebar atau yang lebih di-kenal dengan Rumah Puisi Taufik Ismail.Rumah Puisi Taufik Ismail ini terdiri daridua lantai dengan kaca transparan dibagiandepannya. Di lantai satu kursi-kursi yangdisusun untuk tamu kunjungan, madingserta parade poster penuh kata-kata bijak.Di lantai dua berjejer rapi lemari-lemariyang dipenuhi koleksi buku dan litera-ture. Disana juga disediakan sebuah per-madani untuk duduk lesehan dan bersantai.Dikelilingi oleh taman yang sangat terawatdengan bunga-bunga indah menimbulkankesan megah pada rumah puisi.

Dibalik mengagumkannya rumah puisi,ada tangan Israni dan suaminya, Karya.Suami isteri ini telah mengabdikan diriuntuk mengurusi dan merawat rumah puisiTaufik Ismail selama lebih dari dua

setengah tahun, lebih dari setengah umurrumah puisi ini. Mereka menjadi orangyang bertanggung jawab penuh untukmengurusi kebersihan maupun keindahanrumah puisi Taufik Ismail.

Sebelum bekerja merawat Rumah PuisiTaufik Ismail, Israni dan Karya bekerjasebagai petani di kampung halamannyaMekarwangi, Bandung. Selain bekerjasebagai petani, Karya juga menghidupianak dan isterinya dengan bekerjasampingan sebagai kuli bangunan. Suatuhari, Israni dan Karya mendapat tawaranuntuk bekerja di Rumah Puisi Taufik Ismaildari adik sepupu Karya yang bekerja dikantor Majalah Horison milik Taufik Ismail.

Tanpa pikir panjang, pasangan suami istriini langsung menerima tawaran tersebut.Mereka merantau ke Ranah Minang.

Israni mengatakan bahwa tidak adasyarat untuk bekerja di Rumah Puisi TaufikIsmail. “Sebelum masuk dan bekerja disinitidak ada syarat, hanya saja harussepenuhnya bertanggung jawab untukmenjaga, membersihkan merawatkeindahan rumah puisi Taufik Ismail,”tuturnya Israni yang biasa dipanggil tehEuis ini, Jumat (13/12).

Setelah melaksanakan salat subuh, suamiisteri yang terpaut jarak tujuh tahun inisudah mulai membersihkan Rumah PuisiTaufik Ismail. “Kalau ada tamu, sehabis

salat subuh, teteh sudah sibuk bikin nasigoreng untuk sarapan. Pada hari liburbisanya tamu Rumah puisi banyak yangberkunjung, jadi pukul 07.00 WIB tetehsudah siap-siap bersih rumah,” tutur wanitaberkulit sawo matang dengan logatBandungnya, Rabu (18/12).

Kesibukan Israni dan Karya bermuladari pagi hingga sore hari. Biasanya merekabertugas membersihkan taman, rumahpuisi, rumah gurindam dan rumah pantun.Selanjutnya, mereka membersihkanmusholla, mempersiapkan sarapan untuktamu penginapan, merawat bunga-bungadi taman, dan menjaga keindahan taman.Selain itu, khusus bagi Karya ia juga bisamenjadi tukang pijat. Setiap tamupenginapan yang ingin dipijat bisamemakai jasanya.

Sillia Wahyuli, petugas yang menjagaRumah Puisi Taufik Ismail mengatakanteh Euis dan suaminya adalah sosok yangrajin, pekerja keras dan ramah. “Merekasangat baik dan ulet. Dari pagi sekalimereka sudah mulai membersihkanhalaman dan rumah puisi,” ungkapnya,Jumat (6/12).

Pasangan suami istri ini mengaku sa-ngat senang bisa menjadi bagian dari Ru-mah puisi Taufik Ismail. Bekerja di rumahpuisi merupakan kebanggaan tersendiribagi mereka. Wanita paruh baya itumengatakan asalkan dijalani dengan ikhlassemua akan mudah dan indah untuk dilalui.“Saya sangat menikmati memiliki peranini, karena dapat mengambil peran dalammerawat dan menjaga keindahan tempatyang penuh dengan hal yang bermanfaatini,” tutupnya Jumat, (13/12). Suci*

Banyak orang berkata jika kegeniusanitu ditunjukkan dalam matematika ataupun bidang sains lainnya. Tapi hal ituterpatahkan ketika kanvas-kanvas denganribuan warna berpadu menjadi satu. Dalamsetiap goresan kuas menyedot perhatianratusan bola-bola mata. Keindahan tidakbisa digambarkan dengan kata-kata. Yabegitulah lukisan-lukisan para senimanSumatera Barat ini dinikmati terpampangpada galeri taman budaya pada MingguSiang awal Desember lalu.

Dinding putih bercorak polos seketikaitu menjadi pusat perhatian, manakalalukisan-lukisan di atas kanvas terpampangdi sana. Para pengunjung terlihat menik-mati sembari terkadang menyentuh atausekedar mengabadikan diri bersama lukisanyang didekatinya itu. Ukuran besar ataupun kecil tidak menjadi soal, yang pentingmakna dan pesan tersampaikan.

Kementrian Dinas Budaya dan Pari-wisata Sumatera Barat mengadakan sebuahpameran bertajuk “Pameran Seni Rupa danFotografi aktivis Taman Budaya SumateraBarat 2013”. Kegiatan pameran di GaleriTaman Budaya ini merupakan salah satujenis kegiatan dari beberapa kegiatan tamanbudaya untuk melestarikan kesenian daerahSumatera Barat. “Jenis kegiatan lainnyabanyak seperti pertunjukan, kuliner, lombalayang-layang, seni rupa dan lainsebagainya yang berhubungan dengan seni”

ujar Etweldi, seorang pemandu pameran.Pameran Seni Rupa dan Fotografi

dibuka secara resmi oleh KepalaKebudayaan dan Pariwisata ProvinsiSumatera Barat, Drs. H. Burhasman, M.M.,pada hari pertama pameran, Jumat 29November 2013 lalu. Pameran iniselanjutnya akan terus dibuka sampaitanggal 6 Desember 2013 pukul 08.00-17.00WIB. Banyak model dan jenis lukisanterpajang disana, mulai dari gambar kacangsampai ke gambar abstrak yang susah dimengerti. Dari setiap lukisan-lukisan

mengandung pesan yang bermakna bagipanikmatnya, contohnya seperti dilarangmenebang hutan, selamatkan bumi danlain sebagainya.

Pameran lukisan dan foto ini memilikikarya sekitar 63 buah yang terdiri dari 50buah lukisan dan 13 buah foto. Karya seniini merupakan lukisan dan foto terpilihuntuk dipamerkan. “Karya yang terpajangmerupakan karya yang lulus seleksi,sebenarnya masih banyak lukisan-lukisanlain yang belum ditampilkan” ujar Etwaldimenambahkan. Sebelum pameran dimulai,

para seniman dari berbagai daerahSumbar diinformasikan mengenaipameran lukisan ini, kemudianpanitia penyelenggara memberikantema yang cocok. Melalui tematersebut seniman kemudian membuatsebuah lukisan. Untuk para senimanyang masih duduk dibangkuperkuliahan, seperti Jurusan SeniRupa UNP, panitia meminta dosenuntuk memilih karya terbaik darimahasiswa-mahasiswanya sehingganantinya dapat dipamerkan padagaleri taman budaya ini. Tidak hanyalukisan, foto-foto pun jugamerupakan karya-karya terpilih.Beberapa orang diantara foto terpilihbahkan sudah berprofesi sebagaifotografer di media masa.

Setelah pameran selesai, karya-karya seni ini akan dikembalikankepada pemiliknya. Pelukis berhakuntuk menjual atau pun tidak.Menurut Etwaldi satu buah lukisanitu bisa dihargai sekitar 10 sampai50 juta rupiah. Semua tergantungpada perawatan si pemilik terhadaplukisannya. Jika pemilik sangat

menyayangi lukisan maka tidak heran jikaia memasang harga yang cukup tinggi.“Keindahan lukisan tidak bisa dinilaidengan uang” ujarnya.

Menurut Etwaldi, sudah banyak paraseniman sumbar yang masuk pada kancahnasional. Ia berharap bahwa dengan adanyapameran ini maka karya-karya seni inidapat terpublikasi dengan baik sehinggaseniman sumbar terkenal tidak hanya dimata nasional tetapi juga international.“Kalau seniman berhasil maka lembagajuga berhasil” tutupnya.

Pameran: Dua orang pengunjung sedang melihat-lihat pada sebuah pameran Foto Seni Budaya Sumateradi Taman Budaya Padang, Minggu (1/12). f/Ranti

Rumah Puisi Taufik Ismail: Pengunjung tengah membaca parade puisi dari berbagai penyair daripenjuru dunia di halaman Rumah Puisi Taufik Ismail, Sabtu (9/11). f/doc.

Page 20: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Tak Ada Kata Menyerahuntuk Sebuah Kebaikan

Fakta di Balik Saksi Kunci

Judul : Sokola RimbaPenulis : Butet ManurungPenerbit : Kompas Media NusantaraTahun terbit : Kedua, Oktober 2013Tebal : 348 hlm

Judul : Karnoe “Sejarah Tak Tertulis di Balik Nama Besar”Penulis : Jombang Santani KhairenPenerbit : PT. Gramedia Pustaka UtamaTahun Terbit : September 2013Tebal : 269 halaman

Karnoe: Cerita di Balik Tokoh Besar

Resensiator: Redda WantiMahasiswa Pendidikan Luar Biasa

TM 2012

Resensiator: Novarina TamrilMahasiswa Administrasi Pendidikan

TM 2012

20 Resensi

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Jengong mikay usik-usik adat kami!Begitulah bentak seorang nenek pada

Butet Manurung ketika iahendak mengajar di rimbaBukit Dua Belas, Jambi.Orang Rimba sangat men-junjung tinggi adat dan ke-budayaan yang telah diwa-riskan turun-temurun darigenerasi ke generasi. Meskibeberapa di antara kebiasa-an-kebiasaan itu tak selalumampu menembus zaman,namun mereka sangatselektif dengan pengaruhyang datang dari luar.

Butet merupakan seorangfasilitator pendidikan diWARSI, sebuah LSM yangbergerak dalam dalam bi-dang konservasi sumber da-ya alam dan pengembangan masya-rakat. Dari LSM inilah akhirnya Butetbertemu dengan Orang Rimba. Setelahpertemuan itu, Butet merasa pendidikansangat dibutuhkan oleh anak-anak rimbayang semakin terdesak oleh pengaruh dariluar.

Namun usaha Butet untuk memberikanpendidikan tidak disambut baik olehOrang Rimba. Niat Butet untuk memberikanpendidikan ditolak mentah-mentah. Butetbahkan diusir berkali-kali karena dikiramembawa penyakit yang membuatTemenggung (kepala suku) meninggalberkat ajaran baca-tulis yang dibawanya.Selain itu, tetua adat Orang Rimba jugacuriga jika kedatangan Butet akan merubahadat mereka nantinya.

Meski selalu mendapatkan penolakan,niat Butet untuk memberikan pendidikankepada anak rimba tak pernah surut. Iatetap mencoba membaur dan mengikuti

keseharian Orang Rimba. Berpindah darisatu rombong (kelompok Orang Rimba)

ke rombong lain. Usaha kerasButet pun akhi-rnya mulai me-nemukan hasil.Anak-anak rim-ba perlahan mu-lai takjub pa-danya dan me-minta untuk dibe-rikan sekolah.

Melalui catatanhariannya, Butetberusaha menggalisisi terdalam manu-sia. Memandang darisudut pandang OrangRimba, bahwa sesung-guhnya mereka akanbaik-baik saja tanpa adacampur tangan dari luar.

Pada dasarnya merekamemiliki semua yang

mereka butuhkan meski tanpa‘bantuan’ dari pemerintah seperti

pembajuan atau program PemukimanKembali Masyarakat Terasing (PKMT)yang menempatkan mereka pada rumahpetak. Buku ini menyentil kita yang seolah-olah masa bodoh bahkan membuatkehidupan mereka semakin terdesakdengan berbagai macam kegiatan sepertiillegal logging, program transmigrasi,bahkan misionaris dengan pengislamanatau pengkristenan. Melalui pendidikanyang diperjuangkan Butet, tersirat asabahwa bagaimanapun kehidupan merekanantinya adalah kehidupan yang merekapilih.

“Bukan kemiskinan yang menjadipersoalan, tapi sikap memiskinkanlahyang akan tetap menekan kita dalamkemiskinan, itulah persoalannya.”(Karnoe)

Di balik tokoh-tokoh besar, selaluada orang kecil yang berperan untukmenjadikannya besar. Apakah kesuksesanmereka seutuhnya usaha mereka sendiri?Tentu tidak. Namun terkadang jarangada orang yang menyadari peran orangkecil tersebut.

Siapa yang tidak tahu dengan SriMulyani, wanita pertama yang menjabatposisi Direktur Bank Dunia. Debutnyaselama perkuliahan di Universitas Indo-nesia (UI) tidak hanya sekedar menjadimahasiswa biasa-biasa saja. Ia merupakansalah seorang alumni BOE (Badan OtonomiEconomica). Di BOE inilah karakterseorang Sri Mulyani dibentuk. Dan salahseorang yang berjasa adalah salah seorangOffice Boy (OB). Dia sudah dianggapsebagai panutan oleh orang-orang BOEdengan berbagai macam pemikiranmajunya. Di sinilah peran tokoh kecil itutampak, Ia menjadi saksi bagaimana sosokSri Mulyani itu bisa berada di Bank Duniaseperti sekarang ini.

Tokoh kecil itu bernama Karnoe.Selama 26 tahun berada dalam lingkunganBOE menjadikan ia sebagai seorang tokohpanutan bagi setiap anggota di dalamnya.Kesederhanaan dan pembawaannya yangtenang menjadikannya sebagai tempat“berteduh” bagi anggota BOE. Karnoememang bukanlah seorang pahlawankemerdekaan layaknya Ir. Soekarno, tetapipemikiran dan wawasannya yang luas—walau hanya tamat SMA—membuatnyasangat dihormati di BOE.

Secangkir teh yang disuguhkan MasKarnoe setiap hari kepada tokoh-tokoh

besar itu tidakpernah luput dari inga-tannya. Tetesan teh itu menjadi sebuah airyang “menganak sungai” ketika disuguhkankepada mahasiswa biasa yang sekarangmenjadi Direktur Bank Dunia. Karnoe jugamenjadi saksi tersirat atas kesuksesan GuruBesar Fakultas Ekonomi UI Prof. DrRhenald Kasali dan tokoh-tokoh besarlainnya. Tidak hanya sekedar menyu-guhkan teh bagi mereka, Karnoe adalahteman dekat bagi setiap anggota danAlumni dari BOE.

Novel perdana Jombang Santani Khairenini, mengisahkan sosok legendaris di mataanggota BOE. Seolah mengingatkankembali, bahwa untuk menjadi orang besartidak bisa dengan hanya berjuang sendiri.Tetapi kita juga butuh orang-orang yangselama ini (mungkin) dianggap kecil olehorang lain.

Judul : Saksi KunciPenulis : Metta DharmasaputraPenerbit : TEMPOTahun terbit : Keempat, Oktober 2013Tebal : 446 Halaman

Resensiator: Fidia OktarisaMahasiswa Psikologi TM 2010

Saksi Kunci menyampaikan kisahmengenai pengungkapan kasus pajak AsianAgri. Pertemuan Metta Dharmasaputradengan Vincentius Amin Sutanto di akhirNovember 2006, merupakan awal dariterbitnya buku ini. Metta menyimpan semuamemori dari awal pertemuannya denganVincent, mantan pengawas keuangan GrupAsian Agri itu dalam buku catatan harian.Begitu juga kepada Vincent, Metta memintawhistleblower dari kasus pajak terbesar dinegeri ini untuk menuangkan apa saja yangdialaminya dalam buku catatan harian.Berbekal dua catatan harian tersebut, Mettamemulai petualangan panjang kurang lebih6 tahun untuk merealisasikan buku ini.

Vincent adalah terpidana kasus pencu-cian uang yang dijatuhi hukuman kurungan11 tahun oleh pengadilan. Sebelum menye-rahkan diri ke Polda Metro, ia sempatkabur ke Singapura. Hal ini dilakukan se-telah aksinya membobol uang perusahaanperkebunan kelapa sawit raksasa ini senilaiUS$ 3,1 juta (sekitar Rp 28 miliar) padaNovember 2006 terbongkar. Awalnya ia

s e m p a tmohon ampun ke-pada Sukanto Tanoto, bos Raja GarudaMas Group (RGM)—sejak 2009 bergantinama menjadi Royal Golden Eagle (RGE)—yang merupakan induk Asian Agri. Bahkania juga mengancam akan membocorkandata-data internal perusahaan jikapermintaannya tak dikabulkan. TapiSukanto tak bergeming. Sebagai balasan,

Vincent membocorkan data-data daninformasi rahasia itu kepada Metta danKomisi Pemberantasan Korupsi.

Dari situlah, terkuak indikasimanipulasi pajak Asian Agri senilai totalRp 1,3 triliun, terbesar dalam sejarah In-donesia. Namun masalah tidak berhentisampai di situ. Polisi beranggapan,pembocoran data-data itu hanyalah ujungdari sebuah persaingan usaha untukmenghancurkan imperium bisnis Sukanto,orang terkaya di Indonesia 2006 dan 2008versi majalah Forbes Asia. Polisi mendugaada sebuah konspirasi jahat yang didalangiseorang pengusaha pesaing Sukanto di baliklangkah Vincent.

Bagian I penyadapan pada buku inimenjelaskan tentang Vincent yang dijatuhihukuman sebagai money laundering. Disisi lain ia sebagai whistleblower kasuspenggelapan pajak terbesar ini, tidakkunjung mendapat bantuan hukum. Mettaberusaha mencari bantuan dan seorangpengusahan yang disebutnya Mr. X sukarelamenjadi donator untuk mendukung usahapembongkaran kasus ini.

Namun tantangan tidak seketika bisalarut usai mendapat bantuan donator. Polisimenyadap handphone Metta, dan bersamaVincent ia dituduh bersekongkol denganpesaing bisnis Sukanto untuk menjatuhkan

bisnisnya. Metta sempat mendapat suratpanggilan pemeriksaan dari dari Polda.Tapi kasusnya kemudian berhenti setelahTempo menang dalam pengadilan melawanAsian Agri Group.

Selanjutnya Metta berusaha men-dapatkan keadalian atas Vincent denganmengajukan PK kepada Mahkamah Agung.Dengan didampingi Bambang Harymurtidan dua orang lawyer, Asmar Oemar Salehdan Irianto Subiakto, akhirnya Vincentdinyatakan tidak bersalah. Vincent akhirnyabebas Januari 2013 dengan status justicecollaborator atau orang membantu aparatdalam menuntaskan penanganan perkara.

Selain menyaj ikan fakta-faktapenggelapan pajak oleh Asian Agri, bukuini juga menjadi motivasi serta cambukbagi whistleblower lainnya untuk angkatbicara dan berani mengambil tindakantepat supaya kasus-kasus penyimpanganlainnya yang belum terungkap dapatdideteksi dan diproses. Karena padadasarnya, whistleblower adalah kuncipemberantasan korupsi. Dan bagiwhistleblower lainnya jangan gentarberjuangan karena kemenangan akan tetapmemihak kebenaran.

Page 21: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

Remaja dalam Karya Sastra

Membus Waktu

Cerpen 21

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

“Keluar! Keluar dari rumahku!”Rani melempar kepalaku dengan

keranjang sampah yang pernah kubeli,bahkan satu-satunya pembelianku di rumahitu. Aku terdiam tak berkutik. Aku tersuduttak berdaya.

“Abang jangan kembali lagi. Tinggalkankami berdua! Hidup butuh makan, Bang!”hardik Rani sambil menggendong satu-satunya buah cinta kami.

Aku tak tahu monster apa yang adadalam raga istriku. Tanpa pamit a kukeluar dari rumah sederhana pemberianayah Rani. Kulangkahkan kaki keluar tanpamembawa apapun.

Akhir-akhir ini hidupku semakin krisis.Krisis kasih sayang, krisis percaya diri,krisis ekonomi, dan tengah kekrisisanini, istriku malah makin menyudutkanku.

Panas Matahari terasa beda daribiasanya. Rasanya dekat sekali denganubun-ubun. Kerongkongan terasakerontang. Di dompetku hanya tertinggalsehelai uang dua puluh ribu. Entahbagaimana aku bisa hidup dengan uangsegitu. Perjalanan ini seakan begitu ab-surd.

Sedikit demi sedikit melangkah, akuberhenti di sebuah kedai kecil, yang takjauh dari rumah istriku. Aku duduk dikursi bambu kedai itu. Aku memesansegelas teh es pada pemilik kedai.

Lamunanku melayang saat mulaimenyeduh teh es yang begitu segar.Ingatanku mulai memasuki mesin waktu.

Aku teringat beberapa tahun lalu ketikamasih di SMA. Harusnya aku menamatkansekolah hingga mendapat ijazah SMA. Entahmalang apa yang menimpa sehingga akuharus menikahi Rani, teman saat di SMA.Aku tak sengaja menghamilinya.

Waktu itu ketika pulang sekolah, takada seorang pun di rumahku. Ayah bekerja,sedangkan Ibu tiriku pergi arisan. Keadaanseperti ini membuatku kesepian. Dan entahsetan apa yang membuatku nekat mengajakRani main ke rumahku saat itu. Di rumahinilah akhirnya melakukan perbuatan takpantas itu.

***Masa-masa SMA begitu suram bagiku.

Tak ada tempat untuk mencurahkan keluhkesah. Setiap malam aku hanya ditemani

Oleh Rafdisyam

(Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia TM 2011)

kawan-kawan SMA-ku. Minuman keraskerap kali menjadi pelampiasan. Semenjakibuku meninggal, aku tak pernah lagimendapatkan kasih sayang orangtua.Ayahku sibuk dengan pekerjaannya sebagaidokter spesialis . Sedangkan ibu tirikujuga tidak peduli denganku.

Beberapa bulan setelah insiden dirumahku bersama Rani, aku mendengarkabar bahwa Rani hamil. Sontak akuterkejut. Jantungku terasa berhenti berdetak.Orang tuanya marah-marah mencari danmendampratku. Kabar ini jugamembuatku diberhentikan darisekolah.

Ayahku marah besarmendengar kabar ini.Ketika bertemu akulangsung ditamparnya.Aku diusir dari rumah.Tak kusangka ayah tegaberbuat seperti inipadaku. Kusangkadengan musibah yangmenimpaku, ayah akanlebih peduli dan perhatianpadaku. Tapi kenyataannyatidak. Dia membuangku.

Malam itu aku me-nangis. Terakhir kali akumenangis ketika keper-gian almarhum Ibu.Tapi saat ini akumenangis meraunginasib.

Aku pergi darirumah dengan tas ransel yang pernahdibelikan ibu. Aku berjalan menyusurijalan-jalan remang di sudut kota. Rasanyaaku ingin sekali pulang kampung ke rumahTante dan Nenek. Tapi aku tak inginmerepotkan mereka. Aku juga tak inginmereka tahu tentang keadaanku yangseperti ini.

Malam, makin larut. Aku belum tahuarah dan tujuan. Akhirnya terpikir olehkuuntuk pergi ke rumah Rani. Aku inginbertanggung jawab atas perbuatanku. Tapisesampainya di rumah Rani, aku dipukulayahnya.

“Mau apa kamu ke sini?”Ayah Rani masih marah padaku. Aku

bersimpuh, minta maaf dan memohonpadanya. Aku katakan padanya, aku akanbertanggung jawab. Aku akan menikahiRani.

“Harus. Kamu harus bertanggung jawab!Tapi kamu bisa apa? Apa kamu sanggup

menafkahi anakku?”“Pak, tolonglah. Percayalah. Saya akan

memperbaiki semuanya. Saya akanbertanggung jawab. Meski saat ini sayatak punya apa-apa, tapi aku yakin akuakan mampu menafkahi Rani. Saya akanbekerja keras. Saya janji, Pak,” ucapkutersengal-sengal.

Keluarga Rani yang lain terlihat kasihanpadaku. Sambil menangis ibu Rani mem-bujuk suaminya itu agar memaafkanku.Adik Rani juga menangis. Rani pun ikutmenangis. Malam itu aku terselamatkan.

Ayah Rani luluh dan memaaf-kanku. Besoknya kami lang-

sung menikah secara se-derhana tanpa publikasi.

Memang berat men-jalani hidup berumahtangga. Banyak rin-tangan yang kamialami. Aku selalu di-hujat keluarga Rani.Aku belum juga be-kerja. Aku tak punyakeahlian apa-apa.

Selama ini kamimasih menumpang dan

makan dengan hasilpencarian ayah

Rani. Ayahnyas e o r a n gp e d a g a n g

yang cukup ka-ya. Ayah Ranilah yang mem-

belikan rumah untuk tempat kami tinggal.Tapi dia tak pernah baik padaku. Diamasih menyimpan dendam.

Saat ini aku juga tak pernah berhu-bungan dengan nenek dan tanteku.Mereka tak tahu apa yang terjadi padaku.Mereka tak tahu kalau aku telah beristri.Aku tak bisa mengunjungi mereka. Akutak punya uang untuk ke sana. Semuaurusan rumah tangga Rani yangmengaturnya, termasuk masalahkeuangan. Rani lah yang menjadi kepalarumah tangga di keluargaku. Sedangkanaku hanya boneka Rani.

***Aku seperti terombang-ambing di

samudera yang luas. Bahkan aku tak tahukemana arah bahteraku ini. Di kedai iniaku hanya bisa mengingat-ingat pahitnyahidup yang aku jalani. Sesaat terlintas dibenak ingin kembali memohon padaayahku. Tapi aku tak berani. Beliau

mungkin masih marah padaku. Danmusathil rasanya ayah mau menerimakukembali. Argggh. Aku tak tahu lagibagaimana caranya menjalani hidup ini.

Sambil menyeduh teh es ini, aku teringatsesuatu. Aku membuka dompet, di baliksaku dompetku terpampang foto yangsudah lusuh. Orang dalam foto masihterlihat jelas. Di dalam terlihat anak kecilyang dipeluk seorang bapak yang masihgagah. Di sampingnya berdiri seorangperempuan yang seusia dengan bapak itu.Seketika air mata menetes perlahanmengikuti arus pipiku.

Dahulu kami tidur bersama di ranjangyang sederhana. Sebelum tidur ayah selalubercerita tentang kancil cerdik yangmencuri timun. Ayah menceritakanyaberkali-kali. Tapi aku tak pernah bosandengan ceritanya, walaupun aku sudahhapal ceritanya. Sebelum aku lelap,biasanya ibu juga menyanyikan ninabobok untukku.

Ketika itu kami masih tinggal dikampung. Ayah masih seorang dokterbiasa, belum jadi dokter spesialis. Ibukuseorang ibu rumah tangga yang sangatbaik.

Kami tinggal di rumah yang sederhana,tapi sangat nyaman. Kami punyapekarangan yang luas di depan dan dibelakang rumah. Ibu sangat hobi berkebun.Aku masih ingat bunga kesayanganya. Duluaku pernah dimarahi Ibu ketika memotongbunga itu. Aku langsung menangis. Ibuberusaha membujukku kembali. Tapi akumasih saja menangis. Aku baru berhentimenangis ketika ibu membelikan mobil-mobilan kesukaanku.

Kami juga sering memancing bersama.Dulu ayah hobi memancing. Aku, Ayahdan Ibu sering pergi memancing padahari Minggu. Dan jika aku lapar saatmemancing, ibu telah menyediakan rotiyang ditaburi meses di atasnya. Ibu sangattahu kesukaanku. Mengingatnya mem-buatku meneteskan air mata.

Lamunanku terhenti ketika pemilikkedai menegur. Dia melihatku menangisdi sudut kursi bambu.

“Nak, apapun masalahmu, bersyukurlah.Bersyukur adalah cara paling mudah untukmenyenangkan hati,” katanya saat mulaiduduk di sebelahku.

“Pak, jika bapak terombang-ambing dilautan luas, tak ada angin, tak membawaapapun, tak tahu arah dan tujuan. Apakahbapak masih bisa bersyukur?” jawabku.

Salah satu tahapan perkembangan usiayang seringkali diungkapkan di dalamkarya sastra adalah masa remaja. Bahkan,ada jenis karya tertentu yang hanyamengungkapkan lika-liku masa ini; diis-tilahkan dengan chicklit dan teenlit.

Tokoh Aku dan Rani misalnya,sepasang remaja yang menghancurkanmasa depannya sendiri dengan melaku-kan perbuatan melanggar norma. Akantetapi, si Aku dan Rani sebenarnya tidakmesti harus menerima berbagai perlakuanyang menghancurkan masa depan mere-ka.

Si Aku dan Rani masih memilikisikap yang terpuji karena maumempertanggungjawabkan perbuatan itu.Barangkali, remaja yang melakukan abor-

si atau membuang anaknya merupakanakibat dari dorongan rasa takut yang kuat.Memang, seringkali yang dianggap ‘nakal’itu adalah para remaja, namun tanpa disa-dari tidak sedikit yang menyebabkan kena-kalan remaja itu akibat dari ‘nakal’nyaorangtua. Barangkali, hal itu yang hendakdisampaikan oleh pengarang dalamkaryanya.

Di samping itu, cerpen ini menarik,begitu saya mulai membacanya, saya ter-kejut karena dihadapkan langsung dengankonflik. Kalimat “Keluar! Keluar dari ru-mahku!” diletakkan pada awal paragrafpertama. Memberikan efek lebih sehinggamengejutkan saya sebagai pembaca.Peristiwa-peristiwa itu di samping bagianpenting dari konflik merupakan kejutan-kejutan yang berfungsi sebagai daya tarikbagi pembaca.

Jika alur cerita cerpen “menembus

Waktu” ini diurutkan secara bertahap dandigambarkan dalam kurva maka pada da-sarnya konflik tidak berada pada titikpuncak dalam kurva melainkan titik awalcerita itu bergerak lalu kemudian menu-run sampai cerita itu selesai.

Karya sastra meniru berbagai fenomenakehidupan yang muncul dari perkem-bangan pemikiran manusia di dalamnya.Hal itu pulalah yang mendasari pemikiranbahwa karya sastra bukan hanya sekedarartefak belaka melainkan juga sebuahdokumen sosial zamannya.

Karya sastra berfungsi memberikanhiburan (the delightful) dan berguna (theuseful). Keduanya berkaitan, azas manfaatlebih didahulukan daripada hiburan karenakarya yang berguna serta-merta akanmenghadirkan hiburan bagi pembaca.Namun, belum tentu sebaliknya, karyayang menghibur bisa jadi tidak berguna

selain hanya sebagai hiburan semata.Cerpen karya Rafdisyam ini ditutup

dengan suatu pernyataan filosofis tentangkehidupan: “Pak, jika bapak terombang-ambing di lautan luas, tak ada angin,tak membawa apapun, tak tahu arahdan tujuan. Apakah bapak masih bisabersyukur?”. Jika seandainya bapakpemilik kedai itu menjawab kembalipernyataan si Aku maka jawaban itu takjauh dari kalimat berikut: “tentu,bersyukur karena masih bernyawa.”Kalimat itu berarti jika seandainya siAku bisa menembus waktu masa laludengan merenungi segala peristiwa yangterjadi pada masa lalunya berarti iaberkemungkinan besar dapat menembuswaktu masa depan dengan caramembangkitkan harapannya denganmemikirkan apa yang bisa dilakukannyasebagai manusia.

OlehM. Ismail Nasution., S.S., M.A.

Grafis: Edo Febrianto

Page 22: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

22

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

AKU KERAMAIAN

jangan mendekatberjalanlah menjauh…sejauh-jauh hingga mata buta memandang…aku ingin sendiri…haruskah tutup telinga agar tak ada suara yang kudengar…hanya suara ruang hampa…kuberlari ke padang pasir…menonton raga ini sendiri…kuputuskan tak terjemah hanya isang-isang…

Evan SaputraMahasiswa Teknik Sipil dan BangunanTM 2013

TAK TERJAMAH

Nelangsa memangKetika harap tak kian berbuahMembusuk di relung akar nan perlahan mati

Bertengger bersama ulat buluBerkalbu di sudut petang tanpa arti

Risau tak kunjung terjamah oleh waktuSipit itu tak jua pekaAkan rasa yang melalangbuana tak berarahPadahal, namanya tertumpu di usus-usus otakMenghimpit memori nyataMengusik setiap serambi otak kanan

Sayang, ia begitu acuh...Mungkin tak mengerti atau memang tak ingin mengerti...

Ratih Sophia LestariMahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaTM 2012

TIDAK BERARTI

Kutemukan tubuh kaku di balik purnama senjaDia tidak mati, tapi malangDia masih bernafas, tapi sayangSenyumnya terpoles dari bibir tanpa darah

Tertunduk menyembunyikan muramnyaMuram yang sudah menjadi kawan hidupSemenjak siang tak lagi menemaniSemenjak itu, ia matiSemenjak malam tak sanggup lagi menuai mimpi

Sri GusmurdiahMahasiswa Administrasi Pendidikan

TM 2012

Anda mungkin pernah mendengarkata prematur. Malahan sering sekali,mungkin. Jika mendengar kata prema-tur, maka spontan akan terbayang bayiyang lahir sebelum waktunya. Bayi le-mah dan susah untuk bertahan hidup.Butuh bantuan dan perawaan khususuntuk membuatnya tetap bertahan. Kataprematur sendiri dalam KBBI berartipradini atau belum waktunya. Berartimasih mentah atau belum matang. Jikakita kaitkan dengan keadaan saat ini,maka prematur cocok untuk menganalo-gikan krisis kepemimpinan yang terjadidi negara kita.

Sebagai gambaran, kita bisa memer-hatikan mahasiswa saat ini yang notabe-nenya adalah calon pemimpin, 5 hingga

10 tahun ke depan. Kebanyakan dari mere-ka masih sangat ‘prematur’ untuk dijadikanpemimpin. Bagaimana tidak, sebagai agentof change, mereka masih saja sibuk denganhal-hal yang berbau hedonisme, apatis,dan konsumtif. Padahal mereka akan diha-dapkan dengan sebuah tantangan besaruntuk menjadi khalifah bagi negeri ini.

Masih banyak mahasiswa yang lebihmemilih berhura-hura dengan teman, dari-pada menyibukkan diri dalam sebuah or-ganisasi. Di Universitas Negeri Padangmisalnya. Dari sekitar 35 ribu lebih maha-siswa, yang aktif dalam organisasi hanyasekitar tiga ribuan orang. Cukup miris.Hal ini mungkin terjadi karena ada asumsiyang salah tentang berorganisasi. Banyakyang mengira, jika terlibat dalam organisa-

si hanya akan membuang waktu atau me-ngurangi waktu belajar mereka. Sedangkansebagian lainnya sibuk dengan urusansendiri. Hanya sedikit di antara merekayang benar-benar mau mempersiapkan diriuntuk menjadi the real leader.

Tak hanya yang akan menjadi calonpemimpin, yang seharusnya sudah menjadipemimpin pun juga demikian. Masih pre-matur. Misalnya para calon legislatif (ca-leg). Mereka yang seharusnya telah memba-wa negara ini berprestasi di mancanegara,ternyata malah sibuk dengan kepentinganpribadi. Mereka sibuk memikirkan bagai-mana agar bisa memenangkan pemilihanumum saja. ‘Ketidakmatangan’ mereka un-tuk dijadikan pemimpin membuat merekaberusaha untuk melakukan berbagai carauntuk mendapatkan jabatan. Mereka ber-lomba-lomba untuk menaikkan citranyasaja lewat spanduk-spanduk, baliho-baliho,dan iklan-iklan di TV. Hal ini merekalakukan karena tahu masyarakat tidak akanmemilihnya jika ketahuan tidak memilikikompetensi yang layak untuk jadi

pemimpin. Tapi, saat mereka telah mendu-duki jabatan, mereka tidak bisa melaku-kan apa-apa, kecuali menyalahkan pemim-pin sebelumnya atau malah menyalahkanmasyarakatnya sendiri.

Seharusnya, baik itu yang akan, yangsedang, maupun yang telah menjadi pe-mimpin, harus mempersiapkan diri untukmenjadi ‘tonggak’ bagi negeri ini. Tidakcukup hanya dengan kemampuan di bi-dang akademis saja. Kemahiran di bidangnon-akademis juga sangat dituntut. Me-reka harus berpengalaman dalam sebuahorganisasi misalnya.

Kenapa harus dalam berorganisasi?Hal ini karena banyak hal yang tidakmereka dapatkan dalam pembelajarandi kelas. Selain itu, berbagai persyaratanlain seperti pelatihan dan prestasi jugabisa menjadi tuntutan bagi seseoranguntuk menjadi pemimpin. Jika demikian,maka fenomena tungkek mambaok rabahatau pemimpin yang membawarakyatnya ke ambang kehancuran, tidakakan terjadi lagi.

PrematurOleh Media Rahmi

(Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris TM 2011)

SAJADAH 2/3 MALAM

Tersirat harap dalam lubuk yang tak mudah terungkapTerbingkai oleh sajadah dan tawadhu’  kerendah hatiKudengar nada-nada syahdu yang menggetarkan kalbuTerkadang terasa menusukTapi,,,Terselip namaku di antara helaan nafasnya Kini…aku tersentak…meraung di antara kabut yang bergumpalmenapaki  jalan yang tak berujungTerjal  …. Berputar…. MenggelindingBersama jiwa yang masih rapuh tuk menghantamfatamorgana  Kerdil,,Bagaikan bonsaiMerangkai diari tanpa makna…Hingga kupetik ibrah dari embun dua pertiga malam ini

Suciani LiniswantiMahasiswa Pendidikan FisikaTM 2011

ARTI

Ketika pegangan lepasTak mengetahui apa-apa yang adaSampai pada tempat berikutnyaTerombang ambing dengan kehidupan airAir yang saling beriakDigerakkan angin yang berjalan kesana kemariLalu menggerakkan ke tepi di tempat jauhJauh yang tidak diketahui

Terkadang jalan menghadang, terkadang melancarkanIa membuat semakin cepat atau semakin lambatMenuju suatu titik terangTitik misi pribadi diriYang terkadang bisa berkelokKe titik-titik warna-warniYang menggiurkan hati

Jatuh dan kembali berdiri kejalannyaJalan yang tak dilihatJalan yang berduri tajamJalan yang di ujung ada sebuah cahaya terang

Datangi sebuah lautan di kejauhanKetika didekati itu berombakHijaunya bukit-bukit yang berada di atasJauh didekati itu berwarna-warni

Hitamnya suatu titik di luasnya kertas putihKertas putih itu seperti tak terlihatHanya terlihat satu titik hitamKetika itulah titik hitam mulai meluas

Berjalan berputar di sebuah bolaBola yang disebut sebuah bumiHarusnya tidak ada yang dibanggakan di sana

Yokie RahmatughafurMahasiswa Psikologi

TM 2011

Sastra BudayaSajak

Page 23: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

A. 14,2%

B. 12,2%

C. 64,4%

D. 9,1%Untuk hal apa pertama kali Anda menemui dosen PA?A. Mengajukan judul skripsiB. Minta tanda tangan untuk mengajukan beasiswaC. Konsultasi untuk mengambil mata kuliahD. Bermasalah dengan nilai

23

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

Mahasiswa dan Dosen Penasehat Akademik (PA)Hai pembaca setia Ganto!Penasehat Akademik (PA) merupakan salah seorang dosen yang ditugaskan

untuk membimbing beberapa orang mahasiswa. Baik masalah akademik, nonakademikmaupun masalah personal. Selain itu, untuk mengajukan judul skripsi terlebihdahulu mahasiswa menghadap PA. Idealnnya, mahasiswa menemui dosen PA tidakhanya ketika skripsi, tetapi juga setiap semester mahasiswa menemui dosen PA-nyauntuk konsultasi KRS. Namun pada kenyataannya, mahasiswa menemui dosen PAketika skripsi saja. Oleh karena itu perlu untuk dikaji, apa tujuan mahasiswamenemui dosen PA? Kapan saja mereka memui dosen PA? sudah berapa kalimenemui dosen PA?

Sudah berapa kalikah Anda menemui dosen PA selama masa kuliah?A. Belum pernahB. Kurang dari 2 kaliC. Kurang dari 4 kaliD. Lebih dari 6 kali

Apa kendala Anda dalam menemui dosen PA?A. Dosennya selalu sibukB. TakutC. Tidak punya waktu untuk menemui

dosen PAD. Tidak tahu apa yang mau di konsultasi

Selain untuk bimbingan skripsi, dalam hal apa peran PA yang terasa bagiAnda?A. Mengatasi masalah nilaiB. Mengatasi kendala dalam pengambilan

mata kuliahC. Membantu proses pembuatan karya

tulis ilmiahD. Membantu mengatasi masalah pribadi

Jika diberi nilai berdasarkan perannya sebagai penasehat, berapakah kira-kiranilai PA Anda?A. lebih dari 85B. lebih dari 70C. lebih dari 55D. lebih dari 40

INFO KAMPUS

B. 39,6%

A. 17,2%

C. 17,7%

D. 25,5%

A. 61,1%B. 14,8%

C. 12,8%D. 11,4%

B. 54,0%

C. 18,9%A. 20,5%

D. 6,6%

B. 46,1%

A. 34,5%C. 11,0%

D. 8,5%

Grafis: Edo Febrianto

Page 24: Surat Kabar Kampus Ganto edisi 177

24

Bukan SekadarPerjuangan

Edisi No. 177/Tahun XXIII/November-Desember 2013

almamater UNP. Bersama dengan temansatu timnya, Sandi Putra mahasiswaJurusan Ekonomi Pembangunan UNPTM 2010, berhasil meraih juara satudalam lomba Youth Creative Olym-piad (YCO) tingkat nasional, yangdiadakan oleh UKM Penelitian Univer-sitas Negeri Semarang (UNES). Karyanyayang berjudul Counceling Before-AfterWedding (CB-AW): Pendidikan Pra-pernikahan bagi Penikah Muda diPadang Pariaman Sumatera Barat untukMembentuk Keluarga dan GenerasiMuda yang Sehat dan Cerdas mampumenghipnotis para juri untuk memilihmereka sebagai peringkat pertamadalam lomba tersebut.

Tak sedikit usaha dan perjuanganyang ia lakukan untuk mencapai prestasitersebut. Perjalanan panjang menujukejuaraan tersebut memang dimulainyadari penelitian, pengembangan, danpenulisan karya ilmiah. Ia harus melaluibanyak tantangan.

Melalui dukungan dan bantuan danasukarela dari mahasiswa, dosenpembimbing, dosen Jurusan PG PAUD,PD II dan Dekan FIP Siti dapat berangkatke Semarang untuk mempresentasikanhasil karyanya itu.

Melalui kerja keras, berpikir positif,restu orang tua serta doa mengantar-kannya menuju mencapai pintu kesukse-sannya. Ucapan terimakasih kepadaorang yang telah membantunya tak hentiia ucapkan dalam setiap doa. KhadijahRamadhanti

Tiada ketenangan yang sempurna,selalu ada was-was di dalamnya. Mung-kin pernah tidak kita sadari, bahwakita sebenarnya hidup dalam penga-wasan.

Seperti halnya perjalanan kehidupan,saat kecil kita diawasi orang tua. Saatremaja, pengawasan lebih diperketat .Hingga menginjak usia dewasa bahkansampai tua, pengawasan itu tetap adadalam keberlangsungan hidup manusia.

Bahkan pengawasan-pengawasan lainjuga ditemukan pada kenyataan tampak.Seperti ditemukan dalam ruangan atautempat tempat-tempat umum lainnya.Pusat perbelanjaan atau keramaianlainnya. Closed Circuit Television(CCTV) menggunakan sinyal yangbersifat tertutup ni dipasang untuk me-ngawasi gerak-gerik sekitar. Melacakhal-hal mencurigakan di daerah pantauantersebut

Rasa was-was sudah merupakan ke-biasaan manusianya. Sebab rasa salingcuriga, ingin mengetahui bahkan untukmenemukan kesalahan satu pihakterkadang digunakan pengawasan.Pengawasan dari kita untuk mereka ataupun dari mereka untuk kita.

Terlepas dari hal tersebut, yang harusdiawasi adalah diri. Pengawasanb iniadalah sulit, karena berkaitan dengannafsu. Musuh terbesar manusia. Se-seorang tidak akan bisa menahan ke-inginan yang muncul dalam dirinya tanpaada kesadaran bahwa ia sedang diawasi.Dan terekam dalam CCTV.

Kesadaran diri bahwa kita selalu dalampengawasan mungkin saja dapat mengurangiperilaku negatif. Namun kesadaran inimenjadi barang langka untuk dapatmenyadarkan pribadi masing-masing bahwakita sedang berada dalam pengawasan.Kejahatan yang sering terjadi menandakanbahwa kesadaran kita dalam pengawasanitu belum ada. Seperti halnya yang seringterjadi di Universitas Negeri Padang,mahasiswa sering kehilangan helm, dompet,bahkan motor.

Kejadian tersebut dijadikan bukti betapatidak adanya kesadaran seseorang denganpengawasan paling kuasa, yaitu pengawasanyang datang dari Tuhan Yang Mahsa Esa.Ia tidak menyadari bahwa setiap gerak-gerik yang mereka lakukan akan terekamdalam CCTV milik Tuhan.

Padahal, dalam hal apapun, melakukanhal-hal positif akan lebih baik daripadamelakukan sesuatu yang hanya akanmenyusahkan dan merisaukan orang lain.Untuk alasan tersebut, ketika seseorangmelakukan hal yang tidak baik, harusnyaada rasa bersalah yang terbersit sebelumbahkan sesudah melakukannya.

Kita tidak lagi mempedulikan penga-wasan sekitar jika kesadaran itu ada, CCTVyang terpasang secara tersembunyi di sudutruangan tidak akan diperlukan lagi. Apalagiterkadang benda tersebut tidak berhasilmelacak identitas si pencuri karena gambaryang terkadang kabur. Dengan atau tanpaCCTV, kesadaran harus tetap dibangun,sama penting dan kuatnya sepertimenciptakan CCTV dari diri sendiri.

Jalani hidupsebagai sebuahibadah dan be-kerja kerasadalah mottoyang selalu di-pegang teguholeh Siti Mut-mainah. Perem-puan kelahiran5 September1993 di Purwa-sari ini mem-punyai carayang berbedadalam menja-

lani hidup. Meyakini bahwa setiap or-ang memiliki potensi luar biasa, menja-dikan bungsu tujuh bersaudara ini selaluberusaha disetiap sisi kehidupannya.

Siti, itulah biasa ia dipanggil. Perem-puan yang menimba ilmu di ProgramStudi PG PGUD FIP UNP TM 2011 ini,memiliki segudang prestasi yang berhasilia kantongi. Diantaranya, juara tiga tenismeja ganda putri dalam lomba pekanolahraga Provinsi Jambi, juara tigaLomba Susur Halang Rintang Penegak(LSHRP) di IAIN Jambi, juara dua TariDaerah dalam Lomba Bujang GadisBungo tingkat Kabupaten bungo, danjuara satu Perkemahan Akhir TahunKwartir Cabang tingkat KabupatenBungo.

Tahun 2013, putri dari pasanganGumadi dan Sutilah ini juga berhasilmeraih prestasi yang membanggakan

Oleh Dewi Syafrina

( Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2011)

CCTV

Siti Mutmainah

IKLAN