143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

14
Makalah Kimia Analitik Instrumen Spektrometri UV-Vis Disusun oleh: Steven Suhandono 24030111130041 Jari Siti Handayani 24030111130056 Diana Amrina Rosyada 24030111130057 Anis Masiati 24030111130059 Ni Wayan Pratiwi Triandani 24030111130063 Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang 2013

description

MODUL

Transcript of 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

Page 1: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

Makalah Kimia Analitik Instrumen

Spektrometri UV-Vis

Disusun oleh:

Steven Suhandono 24030111130041

Jari Siti Handayani 24030111130056

Diana Amrina Rosyada 24030111130057

Anis Masiati 24030111130059

Ni Wayan Pratiwi Triandani 24030111130063

Jurusan Kimia

Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro

Semarang

2013

Page 2: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Analisis kimia bertujuan untuk mengeta-hui komposisi suatu zat atau campuran zat

yang merupakan informasi kualitatif mengenai ada atau tidak adanya suatu unsur atau

komponen dalam contoh. Selain itu juga untuk mengukur jumlah atau banyaknya unsur

yang diteliti atau dengan perkataan lain adalah untuk mengetahui data kuantitatif, juga

dapat dipakai untuk menentukan struktur suatu zat.

Dalam analisis kimia dikenal berbagai macam cara untuk mengetahui data

kualitatif dan kuantitatif baik yang menggunakan suatu peralatan optik (instrumen)

ataupun dengan cara basah. Alat instrumen biasanya dipergunakan untuk menentukan

suatu zat berkadar rendah, biasanya dalam satuan ppm (part per million) atau ppb (part

per billion). Salah satu metode sederhana untuk menentukan zat organik dan anorganik

secara kualitatif dan kuantitatif dalam contoh air laut, yaitu dengan metode

Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar Tampak. Prinsip kerjanya berdasarkan

penyerapan cahaya atau energi radiasi oleh suatu larutan. Jumlah cahaya atau energi

radiasi yang diserap memungkinkan pengukuran jumlah zat penyerap dalam larutan

secara kuantitatif (PECSOK et al. 1976; SKOOG & WEST 1971).

Cahaya adalah suatu bentuk energi radiasi yang mempunyai sifat sebagai

gelombang dan partikel. Sifatnya sebagai gelombang dapat dilihat dengan terjadinya

pembiasan dan pemantulan cahaya oleh suatu medium, sedangkan sifatnya sebagai

partikel dapat dilihat dengan terjadinya efek foto listrik.

Energi radiasi terdiri dari sejumlah besar gelombang elektromagnetik dengan

panjang gelombang yang berbeda-beda. Bagian-bagian suatu radiasi dapat dipisah-

pisahkan menjadi spectrum elektro-magnetik

Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan

mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi

polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer.

Spektroskopi infra merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid

kromatografi dan spektroskopi masa bersama sama dengan dari metoda pengukuran

termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis

kwalitatif dan kwantitatif bahan.

Page 3: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan

untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang

didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang

digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat

berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan

molekul namun yang lebih berperan adalah elektron yang adapada atom ataupun molekul

yang bersangkutan.

Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam

mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan

pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh

macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta

kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar (Day dan Underwood, 1993).

2. Tujuan

i. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia analisis instrumental.

ii. Mengetahui Komponen Spektrofotometer UV/VIS.

iii. Mengetahui Fungsi dari Bagian-Bagian Spektrofotometer UV/VIS.

iv. Mengetahui Cara Kerja Spektrofotometer UV/VIS.

v. Mengetahui Keuntungan Analisis Secara Spektrofotometer UV/VIS.

Page 4: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

BAB II

PEMBAHASAN

1. Spektrofotometri

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada

pengukuran serapan sinar makromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang

gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi

dengan fototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer,

yaitu suatu alat yang di gunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif

maupun kualitatif dengan mengukur transmitan atau absorbansi dari suatu cuplikan

sebagai fungsi dari konsentrasi. Pada titrasi spektrofotometri, sinar yang digunakan

merupakan satu berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang

lainnya, sedangkan dalam kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar.

Dalam hubungan ini dapat disebut juga spektrofotometri adsorbsi atomic (Hardjadi,

1990).

Spektrofotometer menghasilkan sinar dan spectrum dengan panjang gelombang

tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau

diabsorbsi. Kebetulan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang

gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai

seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang

mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer

filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada

spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh

dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun

dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk

larutan sampel blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel

dan blanko ataupun pembanding (Khopkar, 2002).

Sinar yang melewati suatu larutan akan terserap oleh senyawa-senyawa dalam

larutan tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada jenis senyawa yang ada,

konsentrasi dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin tinggi konsentrasi suatu

senyawa dalam larutan, makin banyak sinar yang diserap.

Page 5: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

A. Spektrometri Atomik

Pada spektrometri atomic melibatkan interaksi radiasi elektromagnetik dengan atom

dalam keadaan fasa gas pada tingkat energy yang paling rendah yang biasa disebut

keadaan groundstate. Zat monoatomic yang berada dalam keadaan gas mampu

mengabsorbsi radiasi elektromagnetik yang menyebabkan transisi elektronik dari satu

tingkat energy ke tingkat energy lainnya. Transisi elektronik ini dapat terjadi jika

foton mempunyai jumlah energy yang sama dengan perbedaan energy antara dua

tingkat energy yang terkuantitasi.

∆E = h.f

B. Spektometri Molekul

Pada spektrometri molekul melibatkan interaksi dari radiasi elektromagnetik dengan

electron dalam molekul yang menghasilkan transisi elektronik, perubahan vibrasi,

perubahan rotasi atau kombinasi dari ketiga hal tersebut.

2. Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang

memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan

sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.

Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul

yang dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis

kuantitatif dibandingkan kualitatif.

Spektroskopi UV/VIS merupakan metode penting yang mapan, andal dan akurat.

Dengan menggunakan spektroskopi UV/VIS, substansi tak dikenal dapat diidentifikasi

dan konsentrasi substansi yang dikenal dapat ditentukan. Pelarut untuk spektroskopi UV

harus memiliki sifat pelarut yang baik dan memancarkan sinar UV dalam rentang UV

yang luas.

Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi,

reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.

Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari spektrometer

dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang

gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang

ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur

energi cahaya secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau

Page 6: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari

sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi

untuk mengukur perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan blanko ataupun

pembanding.

Spektrofotometer Uv-Vis merupakan spektrofotometer yang digunakan untuk

pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak. Semua metode spektrofotometri

berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan, sinar yang digunakan

adalah sinar yang semonokromatis mungkin.

Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah alat yang digunakan untuk

mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk

larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap

oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber beer dapat

menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan.

Dibawah ini adalah persamaan Lamber beer:

A = - log T = ε.b.c

Dimana :

A = Absorbans

T = Transmitan

ε = absorvitas molar (Lcm-4

. mol-1

)

c = panjang sel (cm)

b = konsentrasi zat (mol/jam)

Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau unsur

adalah warna komplementer dari warna yang teramati. Hal tersebut dapat diketahui dari

larutan berwarna yang memiliki serapan maksimum pada warna komplementernya.

Namun apabila larutan berwarna dilewati radiasi atau cahaya putih, maka radiasi tersebut

pada panjang gelombang tertentu, akan secara selektif sedangkan radiasi yang tidak

diserap akan diteruskan (Day dan Underwood, 1986)

Spektrofotometri UV/Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada

molekul yang dianalisis, sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dpakai ntuk

analisis kuantitatif dibanding kualitatif.

Spektrofotometri UV-vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet

(200–350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv

atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron

Page 7: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi

lebih tinggi.

3. Perumusan Hukum Beer

Perumusan dasar hukum Beer berkaitan dengan pelemahan suatu radiasi sinar terhadap

panjang gelombang, frekuensi, atau jumlah gelombang. Dua aspek yang biasa digunakan

dalam pengukuran kuantitatif adalah transmitasi dan absorbansi.

- Syarat-syarat penggunaan hukum Beer

Hubungan antara absorbansi A dengan konsentrasi zat pengabsorbsi adalah linear.

Ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan supaya hukum beer dapat dipakai,

yaitu syarat konsentrasi, syarat kimia, syarat cahaya, dan syarat kejernihan.

a. Syarat Konsentrasi

Hukum Beer baik untuk larutan encer. Pada konsentrasi tinggi (biasanya 0,01 M)

jarak rata-rata diantara zat-zat pengabsorbsi menjadi kecil sehingga masing-

masing zat mempengaruhi distribuusi muatan tetangganya. Interaksi ini dapat

mengubah kemampuan untuk mengabsorbsi cahaya pada panjang gelombang

yang diberikan. Oleh karena itu reaksi ini bergantung pada konsentrasi. Pengaruh

serupa kadang-kadang terjadi didalam larutan yang mengandung konsentrasi zat

pengabsorbsi yang rendah dengan konsentrasi zat non-pengabsorbsi yang tinggi,

terutama elektrolit. Interaksi elektrostatis ion-ion yang berdekatan dengan zat

pengabsorbsi akan mempengaruhi harga absorbtivitas molar. Pengaruh ini dapat

dihindari dengan cara pengenceran.

b. Syarat kimia

Zat pengabsorbsi tidak boleh terdisosiasi, berasosiasi atau bereaksi dengan

pelarut yang menghasilkan suatu produk yang menyerap sinar ultraviolet pada

panjang gelombang yang berbeda dari zat yang dianalisis.

c. Syarat Cahaya

Hukum beer berlaku untuk cahaya yang betul-betul monokromatik (cahaya yang

mempunyai satu macam panjang gelombang).

d. Syarat kejernihan

Kejernihan larutan yang disebabkan oleh partikel-partikel koloid akan

menyebabkan penyimpangan hukum beer. Sebagian cahaya akan dihamburkan

oleh partikel-partikel koloid, akibatnya kekuatan cahaya yang diabsorbsi

berkurang dari yang seharusnya.

Page 8: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

4. Sumber Radiasi

sumber radiasi daerah UV

Dalam pengukuran daerah UV hamper kebanyakan digunakan sebagai sumber radiasi

lampu hydrogen atau deuterium. Syarat sumber radiasi Visible:

a. Harus stabil

b. Lampu tersebut harus dapat menghasilkan intensitas yang cukup untuk energy yang

ditransmitasikan dan akhirnya dideteksi

c. Lampu tersebut harus dapat menghasilkan radiasi yang kontinyu sepanjang daerah

panjang gelombang yang digunakan

5. Absorbsi

Absorbsi cahaya UV-Vis mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi electron-

electron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi

berenergi lebih tinggi. Energi yang terserap kemudian terbuang sebagai cahaya atau

tersalurkan dalam reaksi kimia. Absorbsi cahaya tampak dan radiasi ultraviolet

meningkatkan energi elektronik sebuah molekul, artinya energi yang disumbangkan oleh

foton-foton memungkinkan electron-electron itu mengatasi kekangan inti dan pindah ke

luar ke orbital baru yag lebih tinggi energinya. Semua molekul dapat menyerap radiasi

dalam daerah UV-tampak karena mereka mengandung electron, baik sekutu maupun

menyendiri, yang dapat dieksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Absorbsi untuk transisi electron seharusnya tampak pada panjang gelombang diskrit

sebagai suatu spectrum garis atau peak tajam namun ternyata berbeda. Spektrum UV

maupun tampak terdiri dari pita absorbsi, lebar pada daerah panjang gelombang yang

lebar. Ini disebabkan terbaginya keadaan dasar dan keadaan eksitasi sebuah molekul

dalam subtingkat-subtingkat rotasi dan vibrasi. Transisi elektronik dapat terjadi dari

subtingkat apa saja dari keadaan dasar ke subtingkat apa saja dari keadaan eksitasi.

Karena berbagi transisi ini berbeda energi sedikit sekali, maka panjang gelombang

absorpsinya juga berbeda sedikit dan menimbulkan pita lebar yang tampak dalam

spectrum itu.

Absorptivitas (a) merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada

konsentrasi, tebal kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel.

Absorptivitas tergantung pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang

radiasi. Satuan a ditentukan oleh satuan-satuan b dan c. Jika satuan c dalam molar (M)

Page 9: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

maka absorptivitas disebut dengan absorptivitas molar dan disimbolkan dengan ε dengan

satuan M -1

cm-1

atau liter.mol-1

cm-1

. Jika c dinyatakan dalam persen berat/volume

(g/100mL) maka absorptivitas dapat ditulis dengan E1%

1cmA1%

1cm (Gandjar dan Rohman,

2007)

6. Cara Kerja Spektrofotometer

Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan

larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan

dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok 200nm-650nm (650nm-

1100nm) agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang foto sel dalam

keadaan tertutup “nol” galvanometer didapat dengan menggunakan tombol dark-current.

Pilih h yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan

“nol” galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan

tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada

larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan

sampel.

7. Keuntungan Spektrofotometer

Keuntungan dari spektrofotometer adalah yang pertama penggunaannya luas, dapat

digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang diabsorpsi di daerah

ultra lembayung atau daerah tampak. Kedua sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk

mengabsorpsi pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6

sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi yang pasti. Ketiga selektivitasnya sedang

sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat ditemukan dimana analit mengabsorpsi

sendiri, persiapan pemisahan menjadi tidak perlu. Keempat, ketelitiannya baik, kesalahan

relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada

jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga beberapa puluh

persen dengan perlakuan yang khusus. Dan yang terakhir mudah, spektrofotometer

mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan instrumen modern, daerah

pembacaannya otomatis (Skoog, DA, 1996).

Page 10: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

8. Komponen-komponen Pada spektrofotometer

Spektrofotometer meliputi bagian-bagian sebagai berikut: sumber radiasi/cahaya,

monokromator, sel absorpsi, detektor dan pencatat (read out).

Sumber cahaya dipergunakan untuk pengukuran absorpsi. Sumber cahaya ini harus

memancarkan sinar dengan kekuatan yang cukup untuk penentuan dan pengukuran, juga

harus memancarkan cahaya berkesinambungan yang berarti harus mengandung semua

panjang gelombang dari daerah yang dipakai. Kekuatan sinar radiasi harus konstan

selama waktu yang diperlukan. Sumber Cahaya Tampak yang paling umum dipakai

adalah lampu Wolfram. Sedangkan sumber radiasi Ultra-violet biasa dipergunakan

lampu Hidrogen atau Deuterium yang terdiri dari tabung kaca dengan jendela dari

kwartz yang mengandung Hidrogen dengan tekanan tinggi. Oleh karena kaca menyerap

radiasi Ultra-violet, maka sistim optik Spektrofotometer Ultra-Violet dan sel harus

dibuat dari bahan kwartz.

Monokromator dipergunakan untuk me-misahkan radiasi ke dalam komponen-

komponen panjang gelombang dan dapat memisahkan bagian spektrum yang diinginkan

dari lainnya.

Sel absorpsi dipakai dari bahan silika, kuvet dan plastik banyak dipakai untuk

daerah Sinar Tampak. Kualitas data absorbans sangat tergantung pada cara pemakaian

dan pemeliharaan sel. Sidik jari, lemak atau pengendapan zat pengotor pada dinding sel

akan mengurangi transmisi. Jadi sel-sel itu harus bersih sekali sebelum dipakai

(Glasston 1960; Pecksok et al. 1976; Skoog & West 1971).

Page 11: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

Detektor dipergunakan untuk menghasil-kan signal elektrik. Dimana signal elektrik

ini sebanding dengan cahaya yang diserap. Sig-nal elektrik ini kemudian dialirkan ke alat

pengukur (Glasston 1960; Pecksok et al. 1976; Skoog & West 1971). Syarat-syarat

sebuah detektor : Kepekaan yang tinggi, Perbandingan isyarat atau signal dengan bising

tinggi, Respon konstan pada berbagai panjang gelombang, Waktu respon cepat dan

signal minimum tanpa radiasi, Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan

tenaga radiasi.

Read out dipergunakan untuk mencatat data hasil pengukuran dari detektor, yang

dinyatakan dengan angka.

9. Prinsip Kerja Spektrofotometer

Spektrum elektromagnetik terdiri dari urutan gelombang dengan sifat-sifat yang

berbeda. Kawasan gelombang penting di dalam penelitian biokimia adalah ultra

lembayung (UV, 180-350 nm) dan tampak (VIS, 350-800 nm). Cahaya di dalam

kawasan ini mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron valensi di

dalam molekul tersebut (Keenan 1992).

Penyerapan sinar UV-Vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional atau gugus

kromofor yang mengandung elektron valensi dengan tingkat eksutasi rendah. Tiga jenis

elektron yang terlibat adalah sigma, phi, dan elektron bebas. Kromofor-kromofor organik

seperto karbonil, alkena, azo, nitrat, dan karboksil mampu menyerap sinar ultraviolet dan

sinar tampak. Panjang gelombang maksimumnya dapat berubah sesuai dengan pelarut

yang digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas

nseperti hidroksil, metoksi, dan amina. Terkaitnya gugus kromofor akan mengakibatkan

pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar dan disertai

dengan peningkatan intensitas (Hart 2003).

Ketika cahaya melewati suatu larutan biomolekul, terjadi dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama adalah cahaya ditangkap dan kemungkinan kedua adalah cahaya

discattering. Bila energi dari cahaya (foton) harus sesuai dengan perbedaan energi dasar

dan energi eksitasi dari molekul tersebut. Proses inilah yang menjadi dasar pengukuran

absorbansi dalam spektrofotometer (Aisyah 2009).

Page 12: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik

dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel).

Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh

detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca (Hadi 2009)

Larutan yang akan diamati melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu.

Hal ini dilakukan supaya zat di dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang

diberikan. Secara kuantitatif, besarnya energi yang diserap oleh zat akan identik dengan

jumlah zat di dalam larutan tersebut. Secara kualitatif, panjang gelombang dimana energi

dapat diserap akan menunjukkan jenis zatnya (Cahyanto 2008).

10. Tipe Instrumen Spektrofotometer

Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam dan

double-beam. gambar Single-beam instrument dan Double-beam instrument

1. Single-beam instrument

Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur

absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai

beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada

merupakan keuntungan yang nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-beam

instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang

paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm

(Skoog, DA, 1996).

2. Double-beam instrument

Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm.

Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan

cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan

blangko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan foto detektor

yang keluar menjelaskan perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan

ditunjukkan oleh alat pembaca (Skoog, DA, 1996).

Page 13: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan “Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet”, dapat

diambil kesimpulan bahwa:

Ø Spektofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur energi secara

relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi

dari panjang gelombang.

Ø dapat dipakai untuk tujuan analisis kualitatif (data sekunder) dan kuatitatif.

Ø Spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,

monokromator, sel pengadsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat

pengukur perbedaan adsorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding.

2. Saran

Spektrometri ini merupakan metode pengukuran yang didasarkan pada interaksi

elektromagnetik dengan partikel, menggunakan alat spektrofotometer yang

menggunakan pembacaan skala absorbansinya, untuk itu diharapkan pembacaan dengan

teliti agar tidak terjadi kesalahan.

Page 14: 143357608-MAKALAH-SPEKTOFOTOMETRI-2.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan II. Yogyakarta:

Pustaka pelajar.

Hardjadi. 1990. Ilmu Kima Analitik Dasar. PT Gramedia: Jakarta

Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta

PECSOK, R.L.; L.D. SHILEDS; T. CAIRNS; and I.G. MCWILLIAM 1976. Modern me-

thods of chemical analysis. 2nd ed. John Wiley & Sons, Inc., New York.

Skoog, D. A. 1996. Fundamental of Analytical Chemistry. Seventh edition. USA: Saunders

College Publishing

SKOOG, D.A. and D.M. WEST 1971. Prin-ciples of instrumental analysis. Holt, Rinehart

and Winston, Inc., New York

Underwood, A. L dan R.A. Day. J. R. 1993. Analisis Kimia Kuantitatif edisi Kelima.

Penerbit Erlangga: Jakarta

.