141748173-37488607-SAP-Personal-Hygiene.doc

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN Bidang Studi : Keperawatan Medical Topik : Personal hygiene Sasaran : Keluarga pasien di Ruang 26 S RSSA Malang. Tempat : Ruang 26 S RSSA Malang Hari/Tanggal : Pkl. 09.00-09.30 WIB Waktu : 1 x 30 menit I. Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum : Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan keluarga pasien di Ruang 26 S RSSA Malang dapat memahami konsep personal hygiene dengan benar. 2. Tujuan Khusus: Setelah dilakukan penyuluhan, pasien di Ruang 26 S RSSA Malang diharapkan dapat : 1)Mengetahui pengertian personal hygiene 2)Mengetahui tujuan personal hygiene 3)Mengetahui jenis-jenis personal hygiene 4)Mengetahui tindakan personal hygiene II. Metode Ceramah dan tanya jawab III. Media 1. Monitor LCD IV. Pengorganisasian a. Kelompok

Transcript of 141748173-37488607-SAP-Personal-Hygiene.doc

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi: Keperawatan MedicalTopik: Personal hygieneSasaran: Keluarga pasien di Ruang 26 S RSSA Malang.Tempat: Ruang 26 S RSSA MalangHari/Tanggal: Pkl. 09.00-09.30 WIB

Waktu: 1 x 30 menit

I. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan keluarga pasien di Ruang 26 S RSSA Malang dapat memahami konsep personal hygiene dengan benar.

2. Tujuan Khusus:

Setelah dilakukan penyuluhan, pasien di Ruang 26 S RSSA Malang diharapkan dapat :

1) Mengetahui pengertian personal hygiene2) Mengetahui tujuan personal hygiene 3) Mengetahui jenis-jenis personal hygiene

4) Mengetahui tindakan personal hygieneII. Metode

Ceramah dan tanya jawab

III. Media

1. Monitor LCD IV. Pengorganisasian

a. Kelompok

1) Moderator: Job Description:

a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.

b) Memperkenalkan diri

c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

d) Menyebutkan materi yang akan diberikan

e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan

f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.

g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.

h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

2) Presentator: Job Description:

a) Menggali pengetahuan keluarga mengenai personal hygieneb) Menjelaskan materi mengenai personal hygiene

c) Menjawab pertanyaan peserta

3) Fasilitator: Marnia S, Dayinta bayu, Job Description:

a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan

b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan

c) Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan

d) Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan kesempatan bertanya

e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta

4) Observer: Job Description:

a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan

b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan berlangsung

c) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil penyuluhan

b. Pembimbing

Pembimbing klinik:Ns. Erni Yunarwati, S.Kep

Pembimbing akademik:Ns. Hanny S.Kep. Mkep

V. Setting Ruangan

Keterangan Gambar::pembimbing:peserta

:moderator:fasilitator

:presentator:observer

Kegiatan Penyuluhan :

No.WaktuPelaksanaan KegiatanRespon peserta

1.Pembukaan

(Modetator)

3 menit Mengucapkan salam.

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

Kontrak waktu

Menjelaskan peraturan penyuluhan Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

2.Pelaksanaan

(Presentator)

20 menit

Presentator + fasilitator

Menjelaskan pengetian personal hygiene Menjelaskan tujuan personal hygiene Menjelaskan jenis personal hygiene

Menjelaskan tindakan-tindakan personal hygiene Memberikan kesempatan bertanya Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Bertanya

Mendengarkan

3.Evaluasi(Moderator)

5 menit

Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan

Menjawab pertanyaan

Menerima leaflet

4.Penutup

(Moderator)

2 menit Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.

Mengucapkan salam penutup Mendengarkan

Menjawab salam

VII . Evaluasi

1. Evaluasi struktur

Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 26 S RSSA Malang. Kontrak waktu 30 menit

2. Evaluasi proses

- Keluarga Pasien di Ruang 26 S RSSA Malang antusias terhadap materi penyuluhan

-Keluarga Pasien di Ruang 26 S RSSA Malang tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai

-Keluarga Pasien di Ruang 26 S RSSA Malang ikut berperan aktif didalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan Keluarga Pasien di Ruang 26 S RSSA Malang terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan

3. Evaluasi hasil

Peserta dapat menyebutkan pengertian personal hygiene dengan benar. Peserta dapat menyebutkan tujuan personal hygiene Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis personal hygiene Peserta dapat menyebutkan tindakan-tindakan personal hygieneVI. DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A., (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol.1, Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal: 814-910.

Wartonah, Tarwoto, (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika_________, (2010). Kebersihan Perorangan. http://www.webhealthcentre.com diakses pada tanggal 6 Agustus 2010, Pk. 12.00 WIB.Materi Penyuluhan

PERSONAL HYGIENEA. Pengertian Personal Hygiene Hygiene adalah ilmu kesehatan. Hygiene perorangan adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka (Perry & Potter, 2006)

Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional seseorang. Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan.

B. Tujuan Personal Hygiene 1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2. Memelihara kebersihan diri seseorang

3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang

4. Mencagah penyakit

5. Menciptakan keindahan

6. Meningkatkan rasa percaya diriC. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

1. Body imageGambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.

2. Praktik social

Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene

3. Status sosial-ekonomiPersonal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya

4. PengetahuanPengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.

5. BudayaDi sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.

6. Kebiasaan seseorangAda kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.

7. Kondisi fisikPada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

D. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene

1. Dampak FisikBanyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

2. Dampak PsikososialMasalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.E. Jenis-Jenis Personal Hygiene

1. Mencuci tangan

2. Perawatan rambut

3. Perawatan kulit

4. Perawatan gigi 5. Perawatan kuku6. Perawatan kaki

7. Perawatan mata8. Perawatan telinga

F. Tindakan Yang Diperlukan1. Cuci TanganCuci tangan sangat penting ketika: Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah melakukan aktivitas tertentu. Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan; sebelum beristirahat makan, minum, & merokok. Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, dan berada didekat seseorang yang sedang sakit untuk mengontrol penyebaran kuman yang dapat menyebabkan pilek dan flu Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah makanan dari kerusakan dan mengurangi kontaminasi. Ketika menangani makanan jangan menggaruk/ memegang telinga, hidung, mulut, ataui luka terbuka. Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue. Cara mencuci tangan yang baik: Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair. Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit termasuk jari tangan, kuku dan bagian belakang telapak tangan digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan air Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable setelah mencuci. Handuk ditempat cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap hari Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat menggantikan pencucian tangan. Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer, dengan menuangkan sejumlah sanitizer ke telapak tangan, kemudian menggosok kedua tangan bersama hingga kering, pastikan telah mencakup semua permukaan tangan.2. Rambut Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas dengan air bersih. Keringkan rambut setelah dicuci. Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu lembut atau sisir bergigi jarang. Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut. Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum mencuci rambut3. Kulit Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk egara tropis seperti Indonesia. Orang yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga berkeringat disarankan untuk mandi setelah aktivitas. Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk menggosok, atau gunakan penggosok punggung atau penggosok tumit jika tersedia. Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran alami pada area ini, jika dalam kondisi tidak higienis, dapat menyebabkan iritas dan infeksi. Bilas dengan bersih setelah memakai sabun. Keringkan badan dengan handuk bersih. Hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja. Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi4. Gigi Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas. Menyikat gigi sebelum tidur penting. Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham bungsu. Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah. Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi. Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula. Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai. Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.5. Kuku Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuku pendek mengurangi masalah. Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasika kondis kurang sehat atau adanya penyakit. Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku robek. Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali dengan manicure (rendam tangan di air hangat selama 10 menit, pijat tangan, kemudian bersihkan dan bentuk kuku anda).6. Kaki Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang tidak terbuat dari bahan pengamplas ketika mandi. Keringkan jari kaki sehabis mandi. Biarkan kuku kaki tetap pendek. Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu mengeluarkan sesekali, ini akan memberikan udara pada kaus kaki dan mengurangi bau. Gunakan kaus kaki katun. Gunakan kaus kaki bersih setiap hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki. Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki serta sepatu menjadi cukup berbau. Jika memungkinkan, jangan menggunakan sepatu yang sama setiap hari. Paling tidak, anda memilki sepasang sepatu dan gunakan sebagai alternated. Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali. Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman. Untuk anda yang bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pintu harus dibersihkan atau diganti secara berkala. Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes

7. Perawatan mata, telinga dan hidung

Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan hidung secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan air mata, dan kelopak mata, dan bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang hanya memerlukan untuk memindahkan sekresi kering yang terkumpul kepada kantus sebelah, dalam bulu mata hygiene telinga mempunyai implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau benda asing berkumpul pada kanal telinga luar yang mengganggu konduksi suara. Khususnya pada lansia rentan masalah. Hidung memberikan temperatur dan kelembaban udara yang pernafasan dihirup serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem kumulasi sekresi yang mengeras di dalam nares dapat merusak sensasi olfaktori dan pernafasan (Potter dan Perry, 2005).SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Personal Hygiene

DI RUANG 26 SRSU dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH

TIM PKRS

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR

MALANG

2015SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Personal Hygiene

DI RUANG 26 SRSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8 PSIK-B

Bayu Purnomo

1350702091110

Dayinta Bayu R

135070209111030

Marnia Sulfiana

135070209111032

Andi Khoirul A

135070209111040 JURUSAN ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A., (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol.1, Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal: 814-910.

Wartonah, Tarwoto, (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika

_________, (2010). Kebersihan Perorangan. http://www.webhealthcentre.com diakses pada tanggal 6 Agustus 2010, Pk. 12.00 WIB

Monitor LCD + alat peraga