13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN...

39
44 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Latar Belakang Studi Kasus Kendaraan umum yang beroperasi di Jakarta sangat banyak dan beraneka ragam, baik rute/trayeknya maupun tarif yang dibayar. Kendaraan umum yang ada antara lain : bus, busway, mikrolet, taksi, ojeg, bajaj, becak, dan lain-lain. Diantara kendaraan umum tersebut yang mempunyai rute tetap adalah bus, busway dan mikrolet. Kendaraan umum yang mempunyai rute yang tetap ini kerap kali disebut juga dengan kendaraan umum yang bertrayek. Untuk bepergian dari suatu lokasi menuju tempat yang lain, pengguna kendaraan umum biasanya dihadapkan dengan 2 pilihan : naik kendaraan umum yang memiliki trayek dengan tarif yang murah atau naik kendaraan umum yang tidak bertrayek dengan harga yang relatif lebih mahal. Apabila pilihannya adalah kendaraan umum yang tidak bertrayek, misalnya taksi, maka penumpang tidak perlu mengalami kesulitan untuk mencari rute yang tepat, dan kemungkinan sampai di tujuan yang salah pun lebih kecil. Akan tetapi, biaya yang dibutuhkan pun lebih mahal. Untuk menghemat ongkos, cenderung yang dipilih adalah kendaraan umum dengan tarif yang lebih murah yaitu kendaraan dengan trayek tertentu. Untuk itu yang perlu dilakukan pertama adalah menentukan jenis dan kendaraan umum mana yang tepat untuk mencapai lokasi yang dituju. Hal ini sulit dilakukan mengingat banyaknya jenis kendaraan umum dengan trayeknya masing-masing. Terlebih lagi untuk mendapatkan informasi mengenai rute-rute

Transcript of 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN...

Page 1: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

44

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang Studi Kasus

Kendaraan umum yang beroperasi di Jakarta sangat banyak dan beraneka

ragam, baik rute/trayeknya maupun tarif yang dibayar. Kendaraan umum yang

ada antara lain : bus, busway, mikrolet, taksi, ojeg, bajaj, becak, dan lain-lain.

Diantara kendaraan umum tersebut yang mempunyai rute tetap adalah bus,

busway dan mikrolet. Kendaraan umum yang mempunyai rute yang tetap ini

kerap kali disebut juga dengan kendaraan umum yang bertrayek.

Untuk bepergian dari suatu lokasi menuju tempat yang lain, pengguna

kendaraan umum biasanya dihadapkan dengan 2 pilihan : naik kendaraan umum

yang memiliki trayek dengan tarif yang murah atau naik kendaraan umum yang

tidak bertrayek dengan harga yang relatif lebih mahal.

Apabila pilihannya adalah kendaraan umum yang tidak bertrayek,

misalnya taksi, maka penumpang tidak perlu mengalami kesulitan untuk mencari

rute yang tepat, dan kemungkinan sampai di tujuan yang salah pun lebih kecil.

Akan tetapi, biaya yang dibutuhkan pun lebih mahal.

Untuk menghemat ongkos, cenderung yang dipilih adalah kendaraan

umum dengan tarif yang lebih murah yaitu kendaraan dengan trayek tertentu.

Untuk itu yang perlu dilakukan pertama adalah menentukan jenis dan kendaraan

umum mana yang tepat untuk mencapai lokasi yang dituju. Hal ini sulit

dilakukan mengingat banyaknya jenis kendaraan umum dengan trayeknya

masing-masing. Terlebih lagi untuk mendapatkan informasi mengenai rute-rute

Page 2: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

45

yang dilalui kendaraan umum bertrayek sangat sulit. Hal ini disebabkan karena

sistem informasi yang ada kurang dapat diterima secara luas oleh pengguna

angkutan umum.

Sebagai contoh, untuk mencapai suatu lokasi X, seseorang perlu untuk

naik beberapa jenis kendaraan umum, karena lokasi asal dan tujuan belum tentu

dilalui oleh satu jenis kendaraan umum. Masalah yang sering dihadapi adalah

pengguna kendaraan umum salah menaiki kendaraan umum atau kendaraan

umum bertrayek yang ditumpanginya mempunyai trayek yang tidak efisien yang

pada akhirnya akan menambah biaya yang dibutuhkan.

Pada saat ini, informasi mengenai rute kendaraan umum biasanya

diperoleh secara lisan, baik dari teman, saudara, supir, atau kondektur kendaraan

umum. Walaupun saat ini sudah terdapat informasi mengenai kendaraan umum

melalui suatu buku panduan, hal tersebut masih kurang efektif karena pengguna

harus mencari trayek satu per satu di buku panduan tanpa bisa mendapatkan jalur

yang paling efisien.

Untuk mencapai ke suatu lokasi tujuan, bisa terdapat lebih dari satu rute

yang dapat dilalui. Hal yang paling sulit adalah untuk menentukan jalur mana

yang paling efisien untuk mencapai tujuannya, berdasarkan tingkat kemacetan

yang biasanya terjadi pada ruas jalan tertentu, tingkat padatnya kendaraan, waktu

yang diperlukan untuk sampai ke tujuan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

selain informasi rute kendaraan umum, diperlukan juga statistik hasil survey

terhadap jalan-jalan tersebut.

Page 3: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

46

3.2 Analisis Kondisi Berjalan

Untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi yang sedang berjalan,

maka dilakukan survey, penyebaran kuesioner, dan penyebaran kuisioner.

3.2.1 Survei dan Kuesioner

Survei dilakukan ke Dinas Perhubungan Propinsi DKI Jakarta, sedangkan

kuesioner dilakukan kepada pengguna kendaraan umum.

3.2.1.1 Survei

Survei dilakukan ke Dinas Perhubungan Propinsi DKI Jakarta sub bagian

Program pada tanggal 21 Oktober 2009. Survei ini bertujuan untuk mendapatkan

informasi trayek kendaraan umum yang ada di DKI Jakarta.

Tabel 3.1 Trayek PT. Mayasari Bakti (Bus Besar)

NO NO TRAYEK T R A Y E K 1 42 PULOGADUNG - KP. RAMBUTAN 2 44 PULOGADUNG - KP. RAMBUTAN 3 50 PULOGADUNG - TJ. PRIOK Via PEMUDA

4 51 PULOGADUNG - TJ. PRIOK Via PERINTIS K.

5 56 KP. MELAYU - BEKASI 6 57 PULOGADUNG - BLOK M 7 107 BLOK M - KP. MELAYU 8 300 RAWAMANGUN - BLOK M 9 507 PULOGADUNG - TANAH ABANG

10 905 BEKASI - KOTA Via PEMUDA 11 906 PULOGADUNG - PS. BARU 12 925 BLOK M - KALIDERES 13 927 PULOGADUNG - TANAH ABANG 14 928 KLENDER - PASAR BARU 15 929 KP. RAMBUTAN - PASAR BARU 16 PAC 02 KP. RAMBUTAN - KALIDERES 17 PAC 03 PULOGADUNG - KALIDERES

Page 4: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

47

10 PAC 04 KP. RAMBUTAN - KOTA MANGGA DUA 11 PAC 05 BLOK M - BEKASI Via TOLL 12 PAC 06 PULOGADUNG - BLOK M 13 PAC 07 KP. RAMBUTAN - TJ. PRIOK 14 PAC 24 SENEN - BEKASI 15 PAC 25 TJ. PRIOK - BEKASI 16 PAC 26 GROGOL - BEKASI 17 PAC 27 KOTA - BEKASI 18 PAC 28 BLOK M - BEKASI 19 PAC 29 KALIDERES - BEKASI 20 PAC 33 KOTA - TANGERANG 21 PAC 34 BLOK M - TANGERANG 22 PAC 35 SENEN - CILEDUG 23 PAC 42 PULOGADUNG - KALIDERES 24 PAC 43 GROGOL - CIBINONG 25 PAC 49 TJ. PRIOK - BLOK M 26 PAC 50 KP. MELAYU - KALIDERES 27 PAC 51 PULOGADUNG - KALIDERES 28 PAC 52 TN. ABANG - BEKASI 29 PAC 61 PULOGADUNG - CILEDUG 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR BARU - BEKASI 32 PAC 69 BLOK M - KALIDERES 33 PAC 70 KP. RAMBUTAN - TANAH ABANG 34 PAC 71 SENEN - DEPOK 35 PAC 73 KP. RAMBUTAN - CILEDUG 36 PAC 74 KP. RAMBUTAN - CIMONE 37 PAC 81 KALIDERES - DEPOK 38 PAC 82 TJ. PRIOK - DEPOK 39 PAC 84 PULOGADUNG - DEPOK 40 PAC 115 PULOGADUNG - CIMONE 41 PAC 116 S E N E N - BSD SERPONG 42 PAC 121 BLOK M - CIKARANG 43 PAC 122 SENEN - CIKARANG 44 PAC 123 GROGOL - CIKARANG 45 PAC 125 KALIDERES - CIKARANG 46 PAC 126 TG. PRIOK - CIKARANG 47 PAC 128 KOTA - CIKARANG 48 PAC 129 LBK. BULUS - CIKARANG 49 PAC 131 PS. BARU - CIKARANG 50 PAC 132 LBK. BULUS - BEKASI 51 PAC 133 TN.ABANG - CIMONE 52 PAC 134 SENEN - DEPOK 53 PAC 135 TG. PRIOK - CIPUTAT 54 PAC 137 BLOK M - CIBINONG

55 PAC 137A BLOK M - CILEUNGSI

56 P 4 BLOK M - PULOGADUNG 57 P 5 PULOGADUNG - KOTA 58 P 6 KP. RAMBUTAN - GROGOL 59 P 6 A KP. RAMBUTAN - KALIDERES 60 P 6 B KP. RAMBUTAN - MUARA ANGKE

Page 5: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

48

61 P 7 PULOGADUNG - GROGOL 62 P 7 A PULOGADUNG - KALIDERES 63 P 8 KP. RAMBUTAN - TJ. PRIOK Via TOLL 64 P 8 A KP. RAMBUTAN - TJ. PRIOK / KRAMAT JATI 65 P 9 PONDOK GEDE - PASAR BARU 66 P 9 A BEKASI - SENEN Via TOLL 67 P 9 B KP. RAMBUTAN - BEKASI Via CIKARANG 68 P 10 BEKASI - SENEN 69 P 13 PULOGADUNG - BLOK M

70 P 13 A PERUM KLENDER - BLOK M

71 P 14 TJ. PRIOK - TANAH ABANG 72 P 15 KP. RAMBUTAN - BLOK M 73 P 15 A KP. RAMBUTAN - CIPUTAT 74 P 16 KP. RAMBUTAN - TANAH ABANG 75 P 17 KP. RAMBUTAN - KOTA 76 P 17 A KP. RAMBUTAN - KOTA Via MANGGA DUA 77 P 18 BLOK M - KALIDERES 78 P 18 A PONDOK LABU - GROGOL 79 P 18 B PS. BARU - CIPUTAT 80 P 19 B KP. RAMBUTAN - CILEDUG 81 P 27 BLOK M - BEKASI Via TOLL 82 P 39 GROGOL - BEKASI Via TOLL 83 P 40 TJ. PRIOK - BEKASI Via TOLL 84 P 49 KALIDERES - BEKASI Via TOLL 85 P 50 TANAH ABANG - BEKASI Via TOLL 86 P 51 KOTA - BEKASI Via TOLL

87 P 55 KP. MELAYU - GROGOL Via CASABLANCA

88 P 56 PASAR BARU - CILEDUG 89 P 58 JAKARTA KOTA - BEKASI 90 P 59 LEBAK BULUS - BEKASI Via SIMATUPANG 91 P 75 PULOGADUNG - MUARA ANGKE 92 P 80 TJ. PRIOK - DEPOK 93 P 83 PULOGADUNG - KOTA 94 P 98 KP. RAMBUTAN - PULOGADUNG 95 P 121 PINANG RANTI - DAAN MOGOT BARU

Tabel 3.1 di atas menunjukkan contoh data trayek kendaraan umum dari

Dinas Perhubungan pada tahun 2009. Data lebih lengkap dapat dilihat pada

halaman Lampiran.

Page 6: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

49

3.2.1.2 Kuesioner

Selanjutnya juga dilakukan penyebaran kuisioner kepada pengguna

kendaraan umum. Penyebaran kuisioner dilakukan menggunakan 2 media, yaitu

melalui media cetak dan melalui media digital (internet) yang disebar di BINUS

University, dan sebagian dilakukan langsung di dalam kendaraan umum.

Kuisioner dilakukan pada tanggal 1-5 November 2009 dengan total responden

berjumlah 230 orang, dengan pembagian 17% berasal dari kalangan karyawan,

74% mahasiswa, 3% wiraswasta, dan 6% lainnya. Dari seluruh responden, 22%

berusia dibawah 20 tahun, 75% berusia 20-30 tahun, 2% berusia 30-40 tahun,

dan sisanya berusia 40 tahun keatas. Responden terdiri dari 45% wanita dan 55%

laki-laki.

Dari hasil penyebaran kuisioner, dapat diambil beberapa analisis dari tiap

pertanyaan :

1. Domisili Anda?

36%

12%2%4%17%

29% Jakarta Barat

Jakarta Timur

Jakarta Pusat

Jakarta Utara

Jakarta Selatan

Luar Jakarta

Gambar 3.1 Diagram Jawaban dari Pertanyaan Ke-1

Page 7: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

50

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cukup banyak (29%) responden yang

berasal dari luar Jakarta, sehingga informasi tentang rute kendaraan umum

dibutuhkan tidak terpaku hanya pada pengguna kendaraan wilayah DKI Jakarta

saja, tetapi juga dibutuhkan oleh pengguna kendaraan umum dari luar Jakarta.

Oleh karena itu aplikasi ini ditujukan bukan terbatas bagi pengguna kendaraan

umum DKI Jakarta saja, tapi bisa untuk pengguna kendaraan umum mana saja

yang datang ke Jakarta, dan butuh informasi tentang rute kendaraan umum.

2. Kendaraan umum apa yang paling sering anda gunakan di bawah ini?

21%

20%

43%

16%

Bus besar

Bus sedang

Mikrolet

Lainnya

Gambar 3.2 Diagram Jawaban dari Pertanyaan Ke-2

Hasil prosentase jawaban dari kuesioner, kendaraan umum bertrayek (mikrolet,

bus besar, bus sedang) merupakan kendaraan umum yang paling sering

digunakan, seperti yang terlihat pada grafik. Oleh karena itulah, aplikasi ini

Page 8: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

51

ditujukan untuk menyediakan informasi rute bus, termasuk busway, dan

mikrolet, yang merupakan kendaraan umum yang paling banyak digunakan.

3. Darimanakah Anda mendapatkan informasi mengenai rute kendaraan

umum?

2%

58%15%

7%

14%

4%

Halte

Teman dan saudara

Kondektur

Media Informasi

Mencoba‐coba

Lainnya

Gambar 3.3 Diagram Jawaban dari Pertanyaan Ke-3

Hasil pembobotan jawaban kuesioner (570/230=2.48), informasi rute kendaraan

umumnya diperoleh dari teman dan saudara, sedikit yang mengarah ke

kondektur. Padahal teman, saudara, dan kondektur tidak mengetahui seluruh

trayek kendaraan umum di Jakarta. Dan juga terlihat ada sekitar 14% berusaha

mencoba-coba rute kendaraan umum tanpa informasi yang jelas. Grafik ini

memperlihatkan bahwa tidak adanya sumber informasi yang dapat selalu

diandalkan.

Page 9: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

52

4. Apakah Anda merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi rute

kendaraan umum untuk berpergian ke tempat yang anda belum pernah

kunjungi sebelumnya?

Gambar 3.4 Diagram Jawaban dari Pertanyaan Ke-4

Dari hasil pertanyaan di atas (621/230=2.7), Jawaban mengarah kepada

kesulitan. Dari grafik dan hasil pembobotan jawaban, dapat diketahui bahwa,

sebagian besar responden (49%) mengalami kesulitan dan sangat kesulitan (6%)

untuk mendapatkan informasi rute kendaraan umum. Pertanyaan ini

menggambarkan bahwa masalah yang diamati sesuai dengan masalah yang

dialami juga oleh sebagian besar pengguna kendaraan umum.

8%

37%49%

6%

Sangat Mudah

Mudah

Kesulitan

Sangat kesulitan

Page 10: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

53

5. Apakah Anda pernah salah naik kendaraan umum?

Gambar 3.5 Diagram Jawaban dari Pertanyaan Ke-5

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa banyaknya responden yang pernah salah

naik kendaraan umum sebesar 77%. Ini berarti hanya sebagian kecil responden

(23%) yang tidak pernah mengalami masalah dengan kendaraan umum. Analisis

ini mendukung analisis pada pertanyaan sebelumnya yang menyatakan sebagian

besar pengguna kendaraan umum mengalami kesulitan mendapatkan informasi

rute kendaraan umum.

77%

23%

Pernah

Tidak Pernah

Page 11: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

54

6. Apakah Anda yakin kalau rute yang anda gunakan saat ini adalah rute

yang tercepat?

Gambar 3.6 Diagram Jawaban dari Pertanyaan Ke-6

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa hampir dari separuh responden merasa

tidak yakin bahwa rute yang digunakan merupakan rute tercepat. Artinya

sebagian besar dari responden membutuhkan informasi lebih akurat yang dapat

menjamin bahwa pengguna kendaraan umum akan mendapatkan rute yang

tercepat, dan penggunaan Algoritma Dijkstra akan sangat membantu pengguna

kendaraan umum.

52%

48%Ya

Tidak

Page 12: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

55

7. Apakah Anda mengetahui rute alternatif dari rute yang anda gunakan

saat ini?

Gambar 3.7 Diagram Jawaban dari Pertanyaan Ke-7

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa hampir dari separuh responden tidak

mengetahui, bahwa mungkin ada rute alternatif yang lebih cepat dan lebih

pendek daripada rute sekarang yang digunakan, yang mungkin juga dapat

digunakan untuk menghindari kemacetan yang tidak dapat diperkirakan

sebelumnya. Algoritma Dijkstra akan mencari jalur-jalur alternatif, dan akan

memilih rute yang paling efisien diantaranya.

53%

47%Ya

Tidak

Page 13: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

56

8. Apakah Anda memiliki dan menggunakan koneksi Internet? (PC,

Notebook, Handphone)

Gambar 3.8 Diagram Jawaban dari Pertanyaan Ke-8

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa hampir semua responden memiliki dan

menggunakan koneksi internet baik di PC, Notebook, atau Handphone. Hal ini

sangat mendukung bagaimana cara pengguna kendaraan umum bisa mengakses

aplikasi informasi rute kendaraan umum ini, yang basisnya adalah WEB. Dan

dengan semakin pesatnnya penggunaan internet di Indonesia, terutama di kota-

kota besar seperti Jakarta, maka semakin banyak juga hotspot-hotspot yang

memungkinkan pengguna kendaran umum dapat mengakses informasi rute

kendaraan secara mobile.

94%

6%

Ya

Tidak

Page 14: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

57

9. Bagaimana menurut Anda jika Anda dapat memperoleh informasi

mengenai rute kendaraan umum via web (koneksi internet)?

Gambar 3.9 Diagram Jawaban dari Pertanyaan Ke-9

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa hampir semua responden berpikir aplikasi

mengenai informasi kendaraan umum akan membantu dan mereka berpikir

mungkin akan menggunakannya. Hal ini melengkapi analisis-analisis

sebelumnya mengenai kebutuhan pengguna kendaraan umum akan aplikasi

informasi kendaraan umum.

3.2.2 Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan langsung di jalan-jalan dan halte-halte untuk

mengamati seberapa sulit mendapatkan informasi rute kendaraan umum. Studi

lapangan dilakukan pada beberapa wilayah yang mencakup wilayah sekitar

BINUS University, halte bus wilayah pasar baru dan Grogol. Studi lapangan ini

92%

8%

Membantu danmungkin digunakan

Kurang membantudan tidak beruna

Page 15: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

58

dilakukan pada tanggal 3-7 November 2009. Hasil pengamatan lapangan antara

lain sebagai berikut :

1. Kurangnya informasi rute kendaraan umum di jalan-jalan dan halte-halte.

Jarang sekali ditemukan informasi mengenai rute kendaraan umum di jalan.

Dan, tidak semua halte menyediakan informasi rute kendaraan umum yang

melalui halte tersebut. Meskipun ada, informasi yang tersedia juga sangat

minim, hanya menginformasikan tempat asal dan tujuannya saja, tidak

memberikan informasi jalan-jalan yang dilewatinya.

2. Tidak tersedianya informasi mengenai rute sambungan.

Misalnya untuk sampai ke tempat tertentu, maka dari halte tertentu terkadang

perlu disambung ke kendaraan lain dengan nomor tertentu. Dan, tidak semua

kondektur bus mengetahui informasi tersebut.

3. Tidak mengetahui rute paling efisien.

Untuk mencapai tujuan tertentu, terkadang terdapat beberapa alternatif

pilihan jalur, tetapi tidak diketahui rute mana yang lebih paling pendek dan

efisien.

4. Informasi rute yang terbatas

Informasi rute yang tersedia sekarang ini tidak menyediakan nama-nama

gedung yang dilewati, melainkan hanya berupa nama-nama jalan saja.

Page 16: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

59

3.3 Analisis Permasalahan yang Dihadapi

Pengamatan ini didapatkan dari studi lapangan dan penyebaran kuesioner

yang telah dilakukan. Pengamatan yang dapat diambil dari analisis kondisi yang

berjalan antara lain :

1. Kesulitan pengguna mendapatkan informasi rute kendaraan umum

Masalah utama yang dihadapi oleh pengguna kendaraan umum adalah

kesulitan untuk mendapatkan informasi rute kendaraan umum, sehingga

terkadang para pengguna kendaraan umum mengalami salah naik kendaraan

dan bahkan tersesat.

2. Kesulitan pengguna mendapatkan rute yang paling efisien

Masalah lain yang dihadapi adalah kesulitan pengguna kendaraan umum

untuk menemukan rute yang paling efisien dari beberapa alternatif pilihan

yang ada. Rute tersebut menjadi tidak efisien karena mengalami kemacetan,

sehingga waktu yang dibutuhkan pun semakin banyak.

3. Keterbatasan Sistem Informasi yang sekarang

Sistem Informasi yang sekarang tidak menyediakan rute sambungan,

melainkan hanya menyediakan informasi mengenai rute yang dilalui oleh

satu kendaraan umum saja. Sehingga untuk mendapatkan informasi rute

sambungan harus dilakukan pencarian secara manual. Selain itu, sistem

informasi yang sudah ada tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian

berdasarkan nama gedung/tempat. Dengan demikian perlu dicari terlebih

dahulu di jalan mana suatu gedung berada.

Page 17: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

60

Dan Selama ini, untuk mendapatkan informasi rute kendaraan umum ada

beberapa cara, antara lain :

1. Buku panduan rute kendaraan umum

Cara pertama adalah dengan membeli buku panduan rute kendaraan

umum yang tersedia di toko buku. Setelah itu, pengguna akan mencari

secara manual berdasarkan indeksnya.

2. Electronic Guide

Cara kedua, adalah dengan membuka panduan rute kendaraan umum

elektronik yang tersedia pasa situs internet seperti di

http://www.cybermap.co.id Cara ini lebih mudah daripada mencari di

buku panduan, karena pencarian akan dilakukan secara elektronik, tidak

perlu mencari satu persatu seperti pada buku panduan. Namun, pada situs

ini hanya memberikan informasi trayek yang bisa yang bisa diambil tanpa

mendapatkan jalur paling efisien.

3. Ask a person

Cara terakhir adalah dengan bertanya kepada kerabat, atau teman. Cara

ini merupakan cara yang paling mudah dan paling sering dilakukan.

Namun, kadang tidak berhasil karena tidak semua orang mengetahui rute

kendaraan umum yang ditanyakan.

3.4 Analisis Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang didapatkan dari

pengamatan lapangan dan hasil kuesioner, maka dirancang sebuah solusi yang

dapat memecahkan masalah-masalah yang ada. Berdasarkan hasil kuesioner,

Page 18: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

61

dapat dilihat bahwa pengguna kendaraan umum kebanyakan sudah memiliki dan

menggunakan koneksi internet. Berdasarkan hal itu, maka media web merupakan

media yang tepat, karena sifatnya juga yang mobile, sehingga dapat dilakukan

kapan saja dan di mana saja.

Solusi yang dirancang yaitu Aplikasi Rute Kendaraan Umum berbasiskan

Web. Aplikasi ini bertujuan untuk menyediakan informasi rute kendaraan umum

melalui Web. Dengan mengakses Web yang berisi tempat asal dan tempat yang

akan dituju, maka Aplikasi Rute Kendaraan Umum akan mencari rute kendaraan

umum yang sesuai, dan juga menginformasikan bus/mikrolet nomor berapa saja

yang harus dinaiki agar sampai ke tempat tujuan. Aplikasi Rute Kendaraan

Umum ini juga memungkinkan :

1. Pergantian rute kendaraan

Dengan adanya kemampuan untuk memberikan informasi pergantian rute

kendaraan, jika rute kendaraan umum yang dinaiki tidak sampai ke

tempat tujuan yang dikehendaki, maka dimungkinkan pergantian ke

kendaraan umum lainnya.

2. Pemilihan rute yang paling efisien

Pemilihan rute yang paling efisien berdasarkan waktu atau biaya,

menggunakan Algoritma Dijkstra dengan memperhitungkan faktor-faktor

sebagai berikut :

• Waktu tempuh

Semakin cepat waktu tempuh suatu trayek, semakin tinggi prioritas

trayek tersebut akan dipilih sebagai rute yang paling efisien.

Page 19: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

62

• Jarak

Jarak merupakan ukuran kejauhan yang dilewati oleh suatu trayek

dari satu tempat ke tempat lainnya. Semakin kecil nilai jarak suatu

trayek, semakin tinggi prioritas trayek tersebut akan dipilih sebagai

rute yang paling efisien.

• Tingkat pelayanan ruas jalan / tingkat kemacetan

Tingkat pelayanan ruas jalan yang karateristiknya terdiri dari kondisi

arus, kecepatan kendaraan, dan volume lalu lintas , digunakan dalam

memilih rute yang paling efisien dengan tingkat pelayanan ruas jalan

yang paling baik.

Data waktu tempuh, jarak dan tingkat pelayanan ruas jalan /

tingkat kemacetan di atas didapat dari data Dinas Perhubungan dan

beberapa sumber lainnya.

3. Penggunaan media Web sebagai penyampaian informasi

Dengan perkembangan teknologi, saat ini koneksi internet tidak lagi

menjadi barang mahal, sehingga memiliki sebuah gadget (telepon selular

atau notebook) yang terkoneksi dengan internet pada saat ini sudah

merupakan suatu hal yang umum. Dapat dilihat dari hasil kuesioner

bahwa 92% responden menggunakan koneksi internet, sehingga aplikasi

ini dapat digunakan oleh banyak orang.

Aplikasi ini akan mencari kendaraan umum mana saja yang melalui rute

perjalanan pengguna, dan sekaligus mencari jalur yang paling efisien dengan

menggunakan Algoritma Dijkstra, sehingga akhirnya akan memberikan rute yang

Page 20: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

63

paling cepat dan efisien. Didukung dengan pengguna dalam memecahkan

masalah penyediaan informasi Rute Kendaraan Umum.

Data rute kendaraan umum diperoleh dari Buku Informasi Transportasi

DKI Jakarta terbitan tahun 2009. Sedangkan, untuk perhitungan waktu dalam

pencarian rute yang paling efisien, digunakan data V/C (Volume lalu

lintas/kapasitas jalan) Ratio dari Laporan Survei Dinas Perhubungan Propinsi

DKI Jakarta 2009 data dinamis yang telah dikonversi ke dalam kecepatan rata-

rata berdasarkan Tabel Klasifikasi Kecepatan Berdasarkan Tingkat Pelayanan

Jalan (Umar Mansyut, 1998). Tabel 3.9 di bawah ini menunjukkan contoh data

V/C Ratio dari Dinas Perhubungan yang telah dikonversi ke dalam kecepatan

rata-rata.

Tabel 3.2 Contoh Perhitungan Kecepatan Rata-rata dari V/C Ratio

No 

Nama Jalan  Arah  Lokasi Saat Sibuk 

Waktu  V/C 

Kecepatan Rata‐rata 

Jarak (km) 

1  Cideng  S‐U  RS Tarakan  Pagi  08.00‐09.00  0,396  50 

6,2 Siang  12.45‐13.45  0,458  45 

Sore  17.00‐18.00  0,669  36 

2  Cideng  U‐S  RS Tarakan  Pagi  07.45‐08.45  0,986  26 

6,2 Siang  12.30‐13.30  0,985  26 

Sore  16.00‐17.00  0,88  30 

3  Gajah Mada  S‐U Masjid Krukut 

Pagi  08.00‐09.00  0,43  45 

0,5 Siang  14.00‐15.00  0,48  45 

Sore  16.45‐17.45  0,884  36 

4  Gatot Subroto  B‐T  Balai Sidang  Pagi  07.00‐08.00  0,886  30 

6,6 Siang  12.45‐13.45  0,826  30 

Sore  17.00‐18.00  0,534  30 

5  Gatot Subroto  T‐B  Balai Sidang  Pagi  07.15‐08.15  0,759  45 

6,6 Siang  12.00‐13.00  0,638  36 

Sore  17.00‐18.00  0,681  36 

Page 21: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

64

6  Gunung Sahari  S‐U  H. Alpine  Pagi  07.15‐08.15  0,579  36 

2,3 Siang  12.00‐13.00  0,628  45 

Sore  16.15‐17.15  0,833  36 

7  Gunung Sahari  U‐S  H. Alpine  Pagi  08.00‐09.00  0,809  30 

2,3 Siang  12.00‐13.00  1,061  30 

Sore  16.30‐17.30  0,491  20 

8  Kyai Tapa  B‐T  Univ. Trisakti  Pagi  07.00‐08.00  0,499  45 

1,4 Siang  16.00‐17.00  0,444  45 

Sore  16.00‐17.00  0,428  45 

9  Kyai Tapa  T‐B  Univ. Trisakti  Pagi  08.00‐09.00  0,346  50 

1,4 Siang  14.00‐15.00  0,387  50 

Sore  17.00‐18.00  0,552  45 

10  Juanda  B‐T  Auto 2000  Pagi  08.00‐09.00  0,445  45 

3,8 Siang  12.15‐13.15  0,57  45 

Sore  17.00‐18.00  0,459  45 

11 KH. Hasyim 

Ashari T‐B 

Ruko Sang Aji 

Pagi  08.00‐09.00  0,399  50 

2,2 Siang  14.00‐15.00  0,369  50 

Sore  16.45‐17.45  0,618  36 

12 KH. Hasyim 

Ashari T‐B 

Ruko Sang Aji 

Pagi  08.00‐09.00  0,471  45 

2,2 Siang  14.00‐15.00  0,485  45 

Sore  17.00‐18.00  1,124  20 

13  Daan Mogot  B‐T  Gang Macan  Pagi  07.30‐08.30  0,746  36 

2,7 Siang  12.00‐13.00  0,837  26 

Sore  17.00‐18.00  1,094  20 

14  Daan Mogot  T‐B  Gang Macan  Pagi  07.45‐08.45  0,834  26 

2,7 Siang  12.30‐13.30  1,081  20 

Sore  17.00‐18.00  1,061  26 

Setelahdidapatkan kecepatan rata-rata, maka dilakukan perhitungan waktu

berdasarkan kecepatan rata-rata dan panjang jalan menggunakan rumus

kecepatan sebagai berikut :

s = v x t

Page 22: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

65

Misalkan panjang jalan Cideng ke RS Tarakan adalah 6,2 km, maka untuk

menghitung waktu yang diperlukan untuk menempuh sepanjang jalan Cideng ke

RS Tarakan pada pagi hari adalah sebagai berikut :

t = 6,2 km = 0,124 jam = 7.44 menit 50 km / jam

Perhitungan waktu tercepat dilakukan dengan membandingkan total waktu

yang diperlukan untuk menempuh seluruh jalan yang dilalui oleh setiap rute.

Total waktu yang paling kecilah yang dipilih sebagai solusi untuk waktu

tercepat.

3.4.1 Kriteria Jalur Paling Efisien

Untuk mendapatkan rute yang paling efisien maka dibutuhkan beberapa

criteria yang ada. Pemilihan rute berdasarkan waktu atau biaya, menggunakan

Algoritma Dijkstra dengan memperhitungkan faktor-faktor sebagai berikut :

• Pergantian kendaraan umum

Semakin sedikit pergantian kendaraan umum akan semakin tinggi

prioritasnya sebagai jalur paling efisien. Setiap pergantian kendaraan akan

dimasukkan ke dalam bobot pada Algoritma Dijkstra. Nilai bobot pergantian

akan disesuaikan dengan nilai bobot waktu tempuh, jarak dan tingkat

pelayanan ruas jalan.

• Waktu tempuh

Page 23: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

66

Semakin sedikit waktu tempuh yang dibutuhkan, semakin tinggi prioritas

trayek tersebut akan dipilih sebagai rute yang paling efisien. Nilai waktu

tempuh akan dimasukkan ke dalam bobot pada Algoritma Dijkstra.

• Jarak

Semakin kecil nilai jarak suatu trayek, semakin tinggi prioritas trayek

tersebut akan dipilih sebagai rute yang paling efisien. Nilai jarak akan

dimasukkan ke dalam bobot pada Algoritma Dijkstra.

• Tingkat pelayanan ruas jalan / tingkat kemacetan

Tingkat pelayanan ruas jalan yang karateristiknya terdiri dari kondisi arus,

kecepatan kendaraan, dan volume lalu lintas , digunakan dalam memilih rute

yang paling efisien dengan tingkat pelayanan ruas jalan yang paling baik.

Tingkat pelayanan ruas jalan sendiri memiliki 6 tingkatan yang mana makin

besar nilai tingkatan menunjukkan makin buruk tingkat pelayanan ruas jalan

tersebut. Semakin kecil nilai tingkat pelayanan ruas jalan, semakin tinggi

prioritas trayek tersebut akan dipilih sebagai rute yang paling efisien. Nilai

tingkat pelayanan ruas jalan akan dimasukkan ke dalam bobot pada

Algoritma Dijkstra.

3.4.2 Pencarian Jalur Paling Efisien

Untuk mencari jalur yang paling efisien digunakan Algoritma Dijkstra.

Daerah awal dimisalkan dengan node awal pencarian dan daerah tujuan

merupakan node akhir. Waktu tempuh, jarak, tingkat pelayanan ruas jalan dan

bobot pergantian antar node dimasukkan ke dalam nilai bobot yang dijumlahkan.

Page 24: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

67

Berikut contoh kasus untuk mencari jalur paling efisien dari daerah 1 ke

daerah 6.

Tabel 3.3 Tabel Pencarian Jalur

Node Awal  Node Akhir  Bobot 1  2  15 2  3  10 2  6  30 3  4  9 3  6  28 4  5  10 5  6  8 

Maka dengan menggunakan Algoritma Dijkstra dilakukan pengecekan ke

beberapa jalur yang mungkin dilewati.

Tabel 3.4 Pencarian Dengan Algoritma Dijkstra

   N  D(2)  D(3)  D(4)  D(5)  D(6) 

Initial  {1}  15  ∞  ∞  ∞  ∞ 

1  {1,2}  15  25  ∞  ∞  45 

2  {1,2,3}  15  25  34  ∞  53 

3  {1,2,3,4}  15  25  34  44  ∞ 

4  {1,2,3,4,5,6} 15  25  34  44  52 

Dari hasil pencarian dengan Algoritma Dijkstra tersebut maka dapat

diketahui total bobot yang dibutuhkan dari setiap jalur yang ada. Jalur dengan

total bobot yang paling kecil akan menjadi prioritas utama dalam pemilihan jalur

paling efisien.

Tabel 3.5 Tabel Hasil Pencarian Jalur Paling Efisien

Rute  Perhitungan  Total Bobot  Keterangan 1‐2‐6  15+30  45  Paling Efisien 1‐2‐3‐6  15+10+28  53    

1‐2‐3‐4‐5‐6  15+10+9+10+8  52    

Page 25: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

68

3.5 Spesifikasi Modul

Spesifikasi proses ini berisi modul-modul yang digunakan. Modul ini

terdiri dari modul Inisialisasi Daerah, modul Pencarian Rute, modul Informasi,

dan modul Laporan.

Modul Inisialisasi_Daerah(keyAsal, keyTujuan)

Buka tabel msDaerah

Baca record dimana kdDaerah = keyAsal

Jika tidak ketemu maka

Panggil modul Tampil_Hasil(0)

Keluar dari Modul

Akhir jika

a = idDaerah

Baca record dimana kdDaerah = keyTujuan

Jika tidak ketemu maka

Panggil modul Tampil_Hasil(0)

Keluar dari Modul

Akhir jika

b = idDaerah

Panggil Modul Pencarian_Rute(a,b)

Akhir Modul

Modul Pencarian_Rute(a,b)

Page 26: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

69

Buka tabel msTrayek

Baca record dimana nodeA = a

Jika tidak ketemu maka

Baca record dimana nodeB = a

Akhir jika

Baca record dimana nodeA = b

Jika tidak ketemu maka

Baca record dimana nodeB = b

Akhir jika

Node = a

cost = totalCost

Lakukan perulangan selama path belum berakhir

S[i] = false

Dist[i] = cost[node][i]

Akhir perulangan

S[vertex] = true

Node = minimumnode()

Jika node <> 0 maka

S{node} = true

Lakukan selama ceks() = false

Lakukan perulangan selama path belum berakhir

Jika s[i] = false maka

Jika cost[node][i] = min maka

Dist[i] = dist[i]

Page 27: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

70

Selain itu

Dist[i] = minimum(dist[i],dist[node]+cost[node][i])

Akhir jika

Akhir jika

Node = minimumnode()

S[node] = true

Akhir perulangan

Akhir Jika

Panggil modul Tampil_Hasil(path_efisien)

Akhir Modul

Modul ceks()

Ceks = false

Jika s[b] = true maka

Ceks = true

Akhir jika

Jika ceks = false maka

Ceks = true

Lakukan perulangan selama path belum berakhir

Jika s[i] = false maka

Ceks = false

Akhir jika

Akhir perulangan

Akhir jika

Page 28: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

71

Akhir Modul

Modul minimumnode()

Inisialisasi variabel Minimum

Minimum = min

Lakukan perulangan selama path belum berakhir

Jika s[i] = false maka

Jika Minimum > dist[i] maka

Minimum = dist[i]

Minimumnode = i

Akhir jika

Akhir jika

Akhir perulangan

Akhir Modul

Modul Minimum(cost1,cost2)

Jika cost1 > cost2 maka

Minimum = cost2

Selain itu

Minimum = cost1

Akhir jika

Akhir Modul

Modul Tampil_Hasil(keyKode)

Page 29: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

72

Buka tabel msTrayek

Jika keyKode = 0

TampilPesan("Daerah tidak ada dalam database")

Selain itu

TampilPesan(path_efisien)

Akhir jika

Akhir Modul

3.6 Perancangan Sistem

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa

untuk memberikan gambaran tentang implementasi pencarian rute paling efisien

untuk kendaraan umum.

3.6.1 Bagan Alir Sistem

Bagan alir sistem yang ditunjukan gambar 3.2 menjelaskan urutan –

urutan proses dari Aplikasi Pencarian Jalur Kendaraan Umum Paling Efisien

Berbasis Web Di DKI Jakarta.

Page 30: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

73

Gambar 3.10 Bagan Alir Sistem

3.6.2 Perancangan Database

Database digunakan untuk menyimpan data trayek dan data daerah yang

dibutuhkan dalam pencarian. Perancangan database bertujuan untuk

mendapatkan struktur file dan hubungan antar tabel.

Tabel – tabel yang digunakan adalah:

1. Tabel ms_trayek, berguna untuk menyimpan daftar trayek dari

kendaraan umum di DKI Jakarta. Tabel ini digunakan untuk

Page 31: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

74

mengetahui hubungan antar daerah yang direpresentasikan dalam

node untuk digunakan dalam pencarian. Tabel ini terdiri dari field:

• id, sebagai primary key untuk menyimpan id trayek dalam angka.

• kd_trayek, untuk menyimpan nomor kendaraan yang melewati

trayek tersebut.

• node1, untuk menyimpan daerah pertama yang dilewati trayek

tersebut.

• node2, untuk menyimpan daerah kedua yang dilewati trayek

tersebut.

• waktu_tempuh, untuk menyimpan waktu tempuh (dalam menit)

untuk melewati trayek tersebut.

• tkt_pelayanan_ruas_jln, untuk menyimpan nilai tingkat

pelayanan ruas jalan / tingkat kemacetan pada trayek tersebut.

• jarak, untuk menyimpan nilai jarak yang ditempuh oleh trayek

tersebut.

• tarif, untuk menyimpan tarif kendaraan umum yang melewati

trayek tersebut.

• bobot_pergantian, untuk menyimpan nilai bobot pergantian

trayek tersebut.

2. Tabel ms_daerah, berguna untuk menyimpan daftar representasi

daerah dalam node. Tabel ini terdiri dari field:

• kd_daerah, sebagai primary key untuk menyimpan id daerah

dalam angka.

Page 32: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

75

• txt_nama, untuk menyimpan nama daerah.

3. Tabel info_trayek, berguna untuk menyimpan data trayek dari setiap

kendaraan umum di DKI Jakarta. Tabel ini terdiri dari field:

• id, sebagai primary key untuk menyimpan id trayek dalam angka.

• kd_trayek, untuk menyimpan nomor kendaraan yang melewati

trayek tersebut.

• txt_infotrayek, untuk menyimpan informasi daerah-daerah yang

dilewati trayek tersebut.

• txt_tipekendaraan, untuk menyimpan tipe kendaraan umum dari

trayek tersebut.

• txt_operator untuk menyimpan operator kendaraan umum dari

trayek tersebut.

• txt_infotarif untuk menyimpan informasi tarif kendaraan umum

yang melewati trayek tersebut.

Bentuk ERD dari rancangan database dijelaskan pada gambar 3.11 :

Page 33: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

76

ms_daerah

PK kd_daerah

txt_nama

ms_trayek

PK id

kd_trayekFK1 node1FK2 node2

waktutempuhtkt_pelayanan_ruas_jlnjaraktarifbobot_pergantian

info_trayek

PK id

kd_trayektxt_infotrayektxt_tipekendaraantxt_operatortxt_infotarif

Gambar 3.11 ERD

3.6.3 Perancangan Antarmuka

3.6.3.1 Diagram Hirarki

Secara garis besar, antarmuka dalam sistem Aplikasi Pencarian Jalur

Kendaraan Umum Paling Efisien Berbasis Web Di DKI Jakarta atas beberapa

menu, yaitu:

1. Menu utama yang merupakan menu pencarian. Di sini pengguna dapat

mencari jalur kendaraan umum dengan memasukkan input berupa daerah asal

dan daerah tujuan.

2. Menu informasi yang terbagi menjadi informasi daerah, informasi trayek

kendaraan umum di DKI Jakarta dan informasi busway. Di sini pengguna

akan disuguhi daftar tabel yang berisikan daerah yang tercakup, trayek dan

Page 34: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

77

juga tarif kendaraan umum sesuai dengan tipe kendaraan umum yang dicari.

Selain itu pengguna juga dapat melihat informasi terkait dengan busway di

DKI Jakarta.

3. Menu F.A.Q atau Frequently Asked Questions merupakan menu yang

memberikan jawaban dari pertanyaan umum yang biasa ditanyakan oleh

pengguna.

4. Menu hubungi kami merupakan menu untuk pengguna agar dapat memberi

kritik, saran, maupun komentar tentang aplikasi ini.

Gambar 3.1 menjelaskan garis besar struktur menu pada Aplikasi Pencarian Jalur

Kendaraan Umum Paling Efisien Berbasis Web Di DKI Jakarta.

Gambar 3.12 Diagram Hirarki Antarmuka

Page 35: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

78

3.6.3.2 Diagram Transisi

Diagram transisi yang ditunjukkan pada gambar 3.2 menjelaskan tahapan

perpindahan antarmuka dalam Aplikasi Pencarian Jalur Kendaraan Umum Paling

Efisien Berbasis Web Di DKI Jakarta.

Gambar 3.13 Diagram Transisi

Antarmuka indeks memiliki empat pilihan menu yang akan menuju

perpindahan antarmuka lainnya. Jika pengguna memilih menu pencarian, maka

akan tampil form untuk pengisian input berupa daerah asal dan daerah tujuan.

Setelah form diisi secara lengkap dan benar, maka pengguna dapat menekan

Page 36: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

79

tombol submit yang mana akan menampilkan hasil pencarian jalur kendaraan

umum yang paling efisien.

Jika pengguna memilih menu informasi, maka secara default akan

diarahkan kepada menu informasi daerah yang tercakup oleh aplikasi ini. Pada

sub menu informasi trayek pengguna dapat mengetahui daftar trayek kendaraan

umum berdasarkan tipe-tipe yang disediakan. Pada sub menu informasi busway,

pengguna dapat melihat denah busway berdasarkan koridor-koridor yang ada.

Jika pengguna memilih menu F.A.Q. maka akan muncul daftar

pertanyaan umum yang biasa ditanyakan oleh pengguna beserta jawabannya.

Pertanyaan di sini akan dibagi berdasarkan kategori-kategori umum yang ada.

Jika pengguna memilih menu kontak, maka pengguna akan diminta untuk

mengisi form yang ada dengan memasukkan nama, email, kategori, subjek, dan

pesan. Kategori yang ada berupa pertanyaan, kritik, saran dan komentar.

3.6.3.3 Tampilan Antarmuka

Tampilan antarmuka dalam Aplikasi Pencarian Jalur Kendaraan Umum

Paling Efisien Berbasis Web Di DKI Jakarta terdiri dari:

a. Halaman Pencarian

Page 37: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

80

Gambar 3.14 Rancangan Antarmuka Halaman Pencarian

b. Halaman Informasi

1. Informasi Daerah

Gambar 3.15 Rancangan Antarmuka Halaman Informasi Daerah

2. Informasi Trayek Kendaraan Umum di DKI Jakarta

Page 38: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

81

Gambar 3.16 Rancangan Antarmuka Halaman Informasi Trayek

3. Informasi Tarif Kendaraan Umum di DKI Jakarta

Gambar 3.17 Rancangan Antarmuka Halaman Informasi Busway

c. Halaman F.A.Q.

Page 39: 13. BAB 3 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00107-IF BAB 3.pdfANALISIS DAN PERANCANGAN ... yang paling efisien. ... 30 PAC 62 SENEN - TANGERANG 31 PAC 63 PASAR

82

Gambar 3.18 Rancangan Antarmuka Halaman F.A.Q.

d. Halaman Kontak

Gambar 3.19 Rancangan Antarmuka Halaman Kontak