1. DG BUK-Kebijakan Kemenkes Dalam Pelayanan Kesehatan Kelas Dunia-Dirjen BUK JK-final

7/24/2019 1. DG BUK-Kebijakan Kemenkes Dalam Pelayanan Kesehatan Kelas Dunia-Dirjen BUK JK-final

1/25

Kebijakan Kementerian KesehatanDalam Pelayanan Kesehatan

Kelas Dunia

disampaikan pada:

WORKSHOP NASIONAL KEPERAWATAN

Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Tekmed-BUK

Hotel Grand Sahid Jakarta, 16 Mei 2013


2/25

2

8

PROGRAMUNGGULAN

PEMBERDAYAANMASYARAKAT MELALUIDESA SIAGA AKTIF DAN

PENINGKATAN PHBS

REVITALISASIPELAYANANKESEHATAN

KETERSEDIAAN,

DISTRIBUSI, RETENSI DANMUTU SDM YG TERDIRIDARI BEASISWA / TUGAS

BELAJAR

KETERSEDIAAN,DISTRIBUSI, KEAMANAN,

MUTU, EFEKTIVITAS,KETERJANGKAUANOBAT, VAKSIN DAN

ALKES

JAMINANKESEHATAN

JAMPERSAL

KEBERPIHAKAN DTPK& DBK

WORLD CLASSHEALTH CARE

1

2

3

45

6

7

8

8

PROGRAM

UNGGULAN

KEMENKES

2010-2014


3/25

Health Care Systems

The Means by Which Societies Provide

Support for Citizens to Maintain Their Good

Health (doc. The World Bank, 2000)

Tujuan:

Kualitas : efektif (memperbaiki kesehatan

masyarakat)

Berespon thd harapan masyarakat (needs andwants)

Cost (pembiayaan kesehatan yg terbuka dan

jaminan pembiayaan bagi yang sakit) 3(WHO, 2000)


4/25

Health Care Systems Overview

4(WHO, 2000)


5/25

Ideal Health Care System

Enlightened government stewardship

Effective public health programs

Universal core health care program covering most health care needs

(social solidarity)

Private sector non-core insurance allowing coverage of additional health

care wants (autonomy and negativeliberty)

Seamless, non-duplicative interface between universal core and private

non-core programs

Adequate health care personnel, capital and resources

Effective process for medical research and introduction of appropriate

new knowledge and technology Adaptive system allowing for continuous improvement in effectiveness

and efficiency

5


6/25

TREN & ISU GLOBAL

6


7/25

Issues Implementing

an Ideal Health Care System Recognize and satisfy population needs and wants

Identify, design and implement effective public health interventions

Create incentives for efficiency and improve effectiveness of public health care

resources

Define public program core health care needs

Psychological services - Quality of life interventions

Preventive care - Responsiveness

End of life treatments - Marginal improvements

Technology dissemination - Sub-acute care

Design, implement and manage a rational, seamless interface between public

core and private non-core programs

Design, implement and manage public oversight of private non-core health

insurance programs

Rationalize public vs. private resource and medical decision making

7


8/25

Rekomendasi WHA ke 65 tahun 2012 (1)

1. Early marriages and young pregnancies

The importance of implementing laws and policies and

strenghthening sexuality education

2. Humanitarian Emergency Provide support during emergencies

3. Millenium Development Goals

pembuatan program percepatan pencapaian MDGs

8


9/25

Rekomendasi WHA ke 65 tahun 2012 (2)

4. Noncommunicable diseases: development of a a global monitoring framework for the prevention

and control of NCDs,

strengthening NCD policies to promote actove ageing,

building of partnership at national and global level

Strengthen the implementation of the global action plan for the

Prevention of avoidable blindness and visual impairment

Building a comprehensiive, coordinated respons to addressing mental

disorder for health and social sector

5. Pandemic influenza preparedness

building parteship with industry and other partners in

developing vaccines to counter outbreaks

9


10/25

Pertemuan WHA ke 66 tahun 2013

How to ensure the place of Health in the next

generation of global development goals

1. Non-communicable diseases

2. Communicable diseases

3. Preparedness, Surveillance and Response4. Health System

5. Promoting Health Through Life Course

6. Programme Budget

10


11/25

11

TREN & ISU NASIONAL


12/25

.

Globalisasi di bidang kesehatan

50% pasien internasional yang berobat di

Singapura adalah Warga Negara Indonesia

(National Health Care Group InternationalBusiness Development Spore)

Jumlah pasien Indonesia yang berobat ke

Malaysia: 12.000 orang per tahun.

Medical Tourism (India, dll)

Asean Economic Community 2015 MRA on Nursing Services (2006), MRA on

Medical Services (2008), MRA on Dental

Services (2008).

Others

Belum kompetitifnya asuransi dan penyedia

pelayanan kesehatan dalam memberikan

layanan, dan mutu pelayanan kesehatan

Indonesia yang dianggap belum berstandar

international.

12
http://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpghttp://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpghttp://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpghttp://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpghttp://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpghttp://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpghttp://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpghttp://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpghttp://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpghttp://manajemen-rs.net/wp-content/uploads/2012/09/Medical-Tourism.jpg


13/25

Ketersediaan dan kecukupan (jml RS;

jumlah tempat tidur; distribusi RS;kemampuan biaya)

Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kurangnya kendali mutu

Patient Safety Akreditas

Tingginya Pembiayaan

Manajemen

Kecenderungan masyarakat Indonesia u/berobat ke luar negeri

Pelayanan kesehatan melampaui batasnegara (globalisasi)

Teknologi kesehatan makin maju

INTERNAL

Pola sistem rujukan yang belumoptimal

Kepemilikan RS (lembaga bisnis)

SJSN/BPJS

Globalisasi (World Class Hospital;kualitas SDM; pembiayaan)

Penawaran pelayanan kesehatan baruoleh para pesaing

Tingkat pendidikan dan ekonomimasyarakat semakin tinggi sehingga

pasar sangat tergantung padakeinginan pasien (customer oriented)

Kompetisi dari luar negeri

EKSTERNAL

TANTANGAN DAN PERMASALAHAN RUMAH SAKIT

13


14/25

RS di Masa

Mendatang

Memberikan

Yan Prima

Kualitas layanan/mutu

Lebih peka pada kebutuhan

masyarakat

Patien Safety OrientedKompetitif

Menyediakan layanan baru

sesuai perkembangan iptek

Lebih efektif

Tarif lebih terjangkauMenciptakan kepuasan

semua pihak

RS Berkelas

Dunia

RS KEDEPAN

14


15/25

Towards a Better Health Care System

15


16/25

BAGAIMANA MENCAPAI

WORLD-CLASS HEALTHCARE?

16

1. Menerapkan desain fasilitas berbasis bukti

2. Penggunaan teknologi tepat guna yang mudah

diakses dan aman bagi lingkungan

3. Cukup jumlah tenaga terlatih dan kompeten

4. Pelayanan yang diberikan sesuai kebutuhan

5. Visionary leadership

a.L


17/25

BAGAIMANA MENCAPAI

WORLD-CLASS HEALTHCARE ? (2)

6. Adanya sinergisme antara dokter, perawat, nakes

lain, tenaga non kesehatan dengan fasilitas

teknologi serta lingkungan fisik yang

mengendalikannya.7. Patuh terhadap standar akreditasi, standar profesi

dan standar sertifikasi masing-masing

8. Para profesional dengan kompetensi yang tinggi,bekerja sama sebagai tim kesehatan dengan

komitmen memberikan pelayanan yang terbaik

9. Pemberian pelayanan berkualitas dengan hasil

optimal dan berbiaya rasional 17


18/25

HOSPITAL OF THE FUTURE

5 CORE AREAS:

Economic viability1

Technology adoption2

Patient-centered care3

Staffing4

Hospital design5

18


19/25

19

PENGEMBANGAN YANKES KELAS DUNIA

DI INDONESIA


20/25

TUJUAN

1. daya saing pelayanan

Indonesia di kawasan Asia

Tenggara maupun dunia,

2. angka consumption

abroad rakyat Indonesia

dalam mencari pelayanan

kesehatan

3. profesionalisme tenaga

kesehatan di Indonesia.4. SISTEM INFORMASI

KESEHATAN

1. UU No. 44 /2009 tentang RS.

2. Kesepakatan GATTS

3. Pasar bebas ASEAN 2003

4. Pasar bebas Asia Pasifik pada

tahun 2020

5. AKREDITASI - JCI

DASAR PERTIMBANGAN

ROADMAP

REFORMASI KES

SASARAN

PEMBANGUNAN

KESEHATAN TAHUN

20102014.

20


21/25

LANGKAH STRATEGIS

Penguatan regulasi/aspek legal

Penyiapan dan conditioning institusi

Peningkatan sarana dan prasarana

Peningkatan mutu layanan dan IPTEK

Penguatan profesionalisme SDM kes

21


22/25

Standarisasi

Manajemen

Pembiayaan

Kebijakan fiskal

Teknologi Informasi

AkreditasiJCI

22


23/25

Pengembangan pelayanan kesehatan kelas

dunia diharapkan menjadi daya ungkitbesar terhadap peningkatan mutupelayanan kesehatan kepada masyarakat

Pelayanan keperawatan untuk menuju RSkelas dunia harus diarahkan padaprofesionalisme layanan, berbasis evidence,dan customized

23


24/25

Perilaku caringoleh perawat menentukantingkat kepuasan pasien di rumah sakit

Diperlukan dukungan dari semuastakeholder terkait dalam rangka

peningkatan mutu pelayanan kesehatan diIndonesia menuju rumah sakit kelas dunia

24


25/25

TERIMA KASIH

25

1. DG BUK-Kebijakan Kemenkes Dalam Pelayanan Kesehatan Kelas Dunia-Dirjen BUK JK-final

Documents

Transcript of 1. DG BUK-Kebijakan Kemenkes Dalam Pelayanan Kesehatan Kelas Dunia-Dirjen BUK JK-final