05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi...

38
INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006

description

exercise

Transcript of 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi...

Page 1: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama

INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 85

individu untuk mau ikut melakukankekerasan suci. Dalam perspektifmanajemen teror, orang yang menyerangtempat prostitusi dan perjudianmembuktikan bahwa orang tersebut hidupsesuai dengan standar nilai yangdipegangnya. Kebutuhan untukmempertahankan nilai-nilai yang dianutnya,memunculkan reaksi negatif terutama padaindividu yang tidak toleran (Greenberg, dkk,1992).

Belief in a Just World (BJW) berpengaruhterhadap kekerasan suci secara langsungtanpa melalui pengaktifan MS. Berbedadengan prediksi sebelumnya, hasil penelitianini menunjukkan bahwa individu denganBJW tinggi cenderung untuk ikut dalamkekerasan suci. Rubin dan Peplau (dalamAndre & Velasquez, 1990) menemukanbahwa individu dengan BJW yang tinggiakan lebih religius. Hasil penelitian ini jugamenunjukkan bahwa ada hubungan positifantara jihad dengan BJW, orang denganjihad tinggi juga memiliki kecenderunganuntuk tinggi BJW-nya. Sebagai ideologikeagamaan, jihad sangat besar peranannyadalam diri individu. Oleh karenanya dalamperspektif jihad, melakukan kekerasanterhadap para pelanggar moral merupakansuatu tindakan yang adil. Kelompok Islamfundamentalis ini memandang tindakannyamerusak berbagai tempat maksiat itu sebagaitindakan yang adil. Karena dalam BJW ini(Lerner, dalam Finkel, 2001), terdapatasumsi bahwa orang memperoleh apa yangsepatutnya ia peroleh, reward dan punishmentdiperoleh secara adil sesuai dengan perilaku,sifat dan karakter individu. Apa yangdilakukan oleh individu di berbagai tempat

yang digunakan untuk melanggar hukumTuhan (seperti tempat yang digunakan untukprostitusi dan perjudian), dalam perspektifpara “jihadis” ini, patut menerima hukuman.

Mengingat beberapa model dalampenelitian ini seperti ideologi politikkonservatif dan MS hanya menyumbang14% dari varian kekerasan suci, demikianjuga dengan BJW hanya menyumbang 12%terhadap kekerasan suci, maka perlu dibukakemungkinan adanya penelitian baru yangdiharapkan dapat menguji model alternatifdari kekerasan suci. Karena itu perlu diujivariabel-variabel lain yang mungkin jugamempengaruhi kekerasan suci. Variabeltersebut misalnya ancaman yang dipersepsi,identitas dan solidaritas kelompok, RWA,deprivasi, atau dapat juga meneliti jihadsebagai legitimize ideology dalam perspektifteori SDO. Penelitian mendatang juga perlumenguji pengaruh jihad terhadap kekerasansuci dengan memperluas sampel penelitianpada sampel kelompok Islam mainstream.Masih terkait dengan sampel, penelitianmendatang dapat membandingkanberbagai kelompok Islam fundamentaliskarena mereka memiliki agenda perjuanganyang beragam. Juga dapat melihatbagaimana jihad para pemimpin kelompok,apakah sama atau berbeda dengan jihadpara pengikutnya. Hal yang juga menarikuntuk diteliti adalah bagaimana jihad paratersangka pelaku kekerasan agama dan teror,seperti terpidana bom Bali dan yang lainnya.

Catatan:Artikel ini merupakan paper yang telah

dipresentasikan pada konferensi AASP (Asian Associationof Psychology) tahun 2005, pada tanggal 4 April 2005 diUniversitas Victoria Wellington, New Zealand

Tutut Chusniyah

136

dan sebagainya. Dengan sendirinya di daerahyang sulit dan tertinggal, terutama kawasanTimur Indonesia, seperti Papua dan NTT,AKI tinggi, bahkan mencapai 1000/100.000kh (Unicef in Indonesia, 1997). Di Jawa, adadaerah kantong AKI tinggi (“Setiap jam”,2004). Secara keseluruhan, saat ini AKItertinggi adalah Nusa Tenggara Barat,sementara yang terendah adalah diYogyakarta. Di tingkat propinsi DIYsendiri, AKI mencapai 110/100.000 kh,sedangkan AKI di kota Yogyakartadibanding di tingkat DIY maupun Nasionaltermasuk rendah, yaitu berada pada angka40 – 80/100.000 kh. Meski demikian, AKIdi sejumlah Kabupaten di DIY saat ini masih

Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalamMenurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama

Primatia Yogi WulandariFakultas Psikologi Universitas Airlangga

ABSTRACT

One of the important thing for pregnant women is the mental and physical health around thetime of childbirth, especially for women having their first child. This research sets out toinvestigate the effect of pregnant gymnastic as a prenatal care on degradation of anxiety infacing the first childbirth. The research’s experimental design was pretest-posttest control groupdesign, with sixteen subjects were involved in this research. The overall sixteen primiparousmothers were divided into two groups, ten mothers were assigned in experimental group andanother six mothers were in control group. For the experiment group, the activity proceeded insix meetings, twice a week. Methods included questionnaire and discussions. Data were ana-lyzed by Mann-Whitney U Test, also descriptive analysis of the qualitative data The resultof this research shows that there is an obvious difference between the experimental and controlgroup in the gain score (p< 0.05).

Keywords:pregnant gymnastic, prenatal care, anxiety andfirst childbirth

Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesiamenempati urutan tertinggi di Asia Tenggara(Mulyata, dalam “Senam hamil”, 2005;“Setiap jam”, 2004). Survei Demografi danKesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003menunjuk angka 307/100.000 kh (IndonesiaHuman Development Report, 2001). AdapunAKI di Indonesia cukup beragam. Adakabupaten yang sudah bagus tetapi ada yangjauh dari harapan, tergantung kondisigeografis, tingkat kemiskinan, daerah konflik

INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006

© 2006, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Page 2: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama
Page 3: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama

INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 83

Tabel 2. LISREL ESTIMATE (MAXIMUM LIKELIHOOD)Pengaruh Variabel Eksogen Terhadap Variabel Endogen

Pengaruh antar Variabel SS T-value

Jihad terhadap kekerasan ‘suci’ (γ) 0,45* 8,63*

Jihad terhadap MS (γ) -0,33* -6,74*

Ideologi politik terhadap MS (γ) 0,14* 2,90*

BJW terhadap MS (γ) 0,07 0,6

BJW terhadap Kekerasan ‘suci’ (γ) 0,12* 2,20*

* = signifikan, t-value> 1 ,96 (koefisien bermakna pada l.o.s. 0,05)

signifikan terhadap MS. Sedang hubunganstruktur antar variabel endogen, yaitu antaraMS terhadap kekerasan suci signifikan pada0,14. Dapat diartikan bahwa variabel MSberpengaruh terhadap kekerasan suci.Pengaktifan MS berpengaruh terhadapkekerasan suci. MS tinggi menyebabkankekerasan suci.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa jihad berpengaruh langsung terhadapkekerasan suci dan merupakan variabel yangpaling besar pengaruhnya terhadapkekerasan suci. Seperti yang telah diuraikansebelumnya, jihad merupakan prinsipkeagamaan yang sangat penting dalamagama Islam. Bagi kelompok Islamfundamentalis, dengan jihad tinggi akanberusaha secara maksimal untukmenerapkan ajaran Islam dan memberantaskemungkaran. Jihad digunakan sebagaijustifikasi oleh kelompok Islamfundamentalis yang melakukannya, sepertiyang diprediksi oleh Perlmuter (2004).

Berdasar prinsip-prinsip jihad, penggunaankekerasan suci selalu dapat dibenarkan dandianggap penting bila dilakukan dalamrangka menegakkan kebenaran yangbertujuan untuk membersihkan berbagaitempat yang digunakan untuk melanggarhukum Tuhan (seperti tempat yangdigunakan untuk prostitusi dan perjudian).

Hasil penelitian ini mendukungpernyataan Fukuyama (dalam Pyszczynski,dkk., 2003) yang menunjukkan bahwa bagikaum Islam fundamentalis, modernisasi dannilai-nilai sekular mengancam cara hidupyang mereka anut. Budaya materialistik Baratmerupakan ancaman terhadap nilai spiritualdan praktek agama Islam, karena adakesulitan dalam mensintesiskan dunia sekulardan agama. Menurut Marsella (dalamMoghaddam, 2004), dalam kondisiketakutan dan ketidaktentuan ini, Islamfundamentalis menawarkan satu alternatifpemecahan sederhana terhadap masalahyang kompleks itu, yaitu kepercayaan yangmutlak terhadap dogma agama. Hal ituterjadi, karena mereka memandang bahwakemunduran umat Islam karena

Tutut Chusniyah

138

penguatan dan peregangan otot, serta latihanrelaksasi), ada beberapa jenis relaksasi yangditerapkan dalam senam hamil, yaiturelaksasi pernafasan dan otot atau progresif.Relaksasi pernafasan dilakukan dengan caramenaikkan perut saat menarik napas danmengempiskan perut saat membuang napasdari mulut secara perlahan, sedangkanrelaksasi otot dilakukan melalui peneganganotot-otot tertentu selama beberapa detikuntuk kemudian dilepaskan. Bila ibu hamilmelakukan latihan tersebut dengan benar,akan terasa efek relaksasi pada diri ibu hamilyang akan berguna untuk mengatasi tekananatau ketegangan yang ia rasakan selama masakehamilan berlangsung. Hal ini sesuai denganpendapat Davies (1991) dan Ford-Martin(2001) yang menyatakan bahwa relaksasidapat dilakukan dengan berbagai macamcara, antara lain relaksasi progresif danpernafasan.

Secara fisiologis, latihan ini akanmembalikkan efek stres yang melibatkanbagian parasimpatetik dari sistem syarafpusat (Domin, 2001). Relaksasi akanmenghambat peningkatan syaraf simpatetik,sehingga hormon penyebab disregulasitubuh dapat dikurangi jumlahnya. Sistemsyaraf parasimpatetik, yang memiliki fungsikerja yang berlawanan dengan syarafsimpatetik, akan memperlambat ataumemperlemah kerja alat-alat internal tubuh.Akibatnya, terjadi penurunan detak jantung,irama nafas, tekanan darah, ketegangan otot,tingkat metabolisme, dan produksi hormonpenyebab stres. Seiring dengan penurunantingkat hormon penyebab stres, makaseluruh badan mulai berfungsi pada tingkatlebih sehat dengan lebih banyak energi untuk

penyembuhan (healing), penguatan(restoration), dan peremajaan (rejuvenation)(Domin, 2001). Dengan demikian, ibu hamilakan merasa rileks seiring denganmenurunnya gejala kecemasan.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas,maka hipotesis yang diajukan untuk diujidalam penelitian ini adalah: senam hamilsebagai pelayanan prenatal efektif dalammenurunkan kecemasan menghadapipersalinan pertama. Ibu hamil yangmelakukan senam hamil akan mengalamipenurunan kecemasan dalam menghadapipersalinan pertamanya, bila dibandingkandengan mereka yang tidak melakukan senamhamil.

METODE PENELITIAN

Variabel tergantung pada penelitian iniadalah kecemasan menghadapi persalinanpertama, yaitu suatu respon yang munculpada diri ibu hamil dalam menghadapipersalinan pertama yang merupakan suatuobyek atau situasi yang bersifat tidak jelas(ambiguous) dan belum pernah dialamisebelumnya. Adapun variabel bebasnyaadalah senam hamil yang merupakan suatugerakan tubuh berbentuk latihan-latihandengan aturan, sistematika, dan prinsip-prinsip gerakan khusus yang disesuaikandengan kondisi ibu hamil, bertujuan agar ibuhamil siap mental dan jasmani dalammenghadapi proses persalinan. Dalampenelitian ini, senam hamil merupakanvariabel instrumental yang akan dijadikanperlakuan dalam eksperimen (senam hamil& tidak senam hamil).

Subjek penelitian ini adalah ibu hamil

Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Persalinan Pertama

Page 4: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama
Page 5: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama

INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 81

hubungan diplomatik dengan Israel”.Skala BJW ini merupakan skala yang

divalidasi oleh Dalbert (2001) pada paratahanan dan petugas penjara, denganmengkorelasikan BJW-BUW dengandengan orientasi keagamaan, well-being, danideologi politik. Skala terdiri dari dua bagian,yaitu 6 item skala BJW dan 4 item skalaBUW. Dalbert, dkk. (2001) melihat keduabelief ini sebagai suatu konstruk yang deskrit,sehingga skala BJW dan BUW mengukurdua hal yang berbeda. Oleh karena itu,seorang individu pada skala Dalbert inidapat memiliki kedua belief ini secarabersama-sama. Dengan kata lain, individutersebut tinggi pada skor BJW dan juga skorBUW-nya. Skala BJW dengan á=74 danvaliditas antara 0,36-0,64, sedang skala BUWdengan á =0,66 dan validitas antara 0,43-0,47. Item pada skala ini juga menggunakanskala 6 (angka 1= sangat tidak setuju, sedang6= sangat setuju terhadap pernyataan).Contoh item dari skala ini adalah, “Sayapercaya bahwa keadilan selalu menangterhadap ketidakadilan”.

Skala MS terdiri dari 2 bagian, yaituMS kognitif dan MS afektif. Skala MSkognitif terdiri dari 6 item yang disusunberdasarkan hasil elisitasi, berkaitan denganapa yang dipikirkan individu akan terjadisesudah individu itu mati. Pertanyaan yangdigunakan peneliti pada waktu elisitasiberasal dari pertanyaan terbuka yangdigunakan oleh Greenberg, dkk. (1990).Sedangkan skala MS afektif berupa 11 itemkeadaan emosi yang diambil dari Positive andNegative Affective Scale (PANAS) dari Watson,dkk. (1988), terdiri dari 6 keadaan emosinegatif dan 5 keadaan emosi positif. MS

afektif merupakan perasaan atau emosiyang timbul ketika individu memikirkankematiannya sendiri. PANAS ini jugadigunakan dalam penelitian Greenberg, dkk.(1990). Contoh item skala MS kognitifadalah ”Mati berarti berpisahnya ruh daribadan”. Skala ini memiliki á=82 denganvaliditas antara 0,20 sampai 0,67.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untukmembuktikan keterlibatan 3 variabeleksogen, yaitu ideologi jihad, ideologi politik,dan BJW-BUW terhadap 2 variabelendogen, yaitu kekerasan suci dan MS.Prosedur yang dilakukan dalam pengolahandata adalah model struktural atau teknikSEM dengan LISREL 8.5 sebagai software-nya. Pada model struktural ini, diujipengaruh langsung dari ideologi jihad danBJW terhadap kekerasan suci, serta pengaruhtidak langsung ideologi jihad, BJW danideologi politik terhadap kekerasan suci.Untuk mendapatkan model hipotesis yangfit dan dapat menggambarkan data sampel,sebuah penelitian harus memenuhi kualifikasiberupa: p-value>0,05, Root Mean SquareError of Approximation (RMSEA)<0,05,Goodness of fit index (GFI)>0,90 and T-value>1,96. Model kekerasan suci yangdiajukan sebagai hipotesis fit (antara modeldengan data sesuai), dengan good of fit yangdapat dilihat pada tabel 1.

Hubungan struktur antara variabeleksogen dengan variabel endogen tersebutdi atas dapat dilihat dengan lebih jelas padafigur 2.

Tutut Chusniyah

140

(p<0.05). Adapun pengaruh pemberianperlakuan senam hamil terlihat padakelompok eksperimen, yaitu adanyapenurunan rerata skor kecemasan yang lebihbesar daripada kelompok kontrol, sepertiyang terlihat pada gambar 1.

Hasil analisis kualitatif menunjukkanadanya beberapa bentuk kecemasan ibuhamil, antara lain keraguan apakah merekadapat melahirkan secara normal sertaketakutan tidak mampu menahan rasa sakitsaat persalinan. Dampak dari kecemasan initerlihat pada aktivitas sehari-hari, dimanamereka merasa capek yang berlebihan danmudah lelah meski hanya melakukan hal-hal ringan. Hampir semua subjek melakukansecara rutin senam hamil yang diajarkan.Subjek justru merasa lebih nyamanmelakukannya di rumah dengan alasan

fleksibilitas. Secara umum, dampak senamhamil yang dirasakan subjek penelitian adalahadanya perasaan tenang, santai, rileks, dannyaman. Mereka tidak merasakan suatuketegangan yang biasa timbul sehinggatubuhnya dapat beristirahat dan tidakmudah lelah. Semua itu membuatkecemasan yang dirasakan subjek penelitianmenjadi berkurang sehingga dapatmenjalani aktivitasnya sehari-hari denganoptimal. Berikut merupakan gambaranpenurunan skor kecemasan subjek penelitiandalam kelompok eksperimen secarakeseluruhan.

PEMBAHASAN

Hasil analisis kuantitatif menunjukkanadanya perbedaan kecemasan dalam

Tabel 1Analisis Uji U Mann – Whitney

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Pretest Eksperimen 10 9.25 92.50

Kontrol 6 7.25 43.50

Posttest Eksperimen 10 6.35 63.50

Kontrol 6 12.08 72.50

Gain Score Eksperimen 10 6.55 65.50

Kontrol 6 11.75 70.50

T o t a l 16

Pretest Posttest Gain Score

Mann-Whitney U 22.500 8.500 10.500

Wilcoxon W 43.500 63.500 65.500

Z -.816 -2.342 -2.123

Asymp. .414 .019 034

Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Persalinan Pertama

Page 6: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama
Page 7: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama

INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 79

Figur 1. Model Kekerasan ‘suci

Keterangan:Gama (γ) = matrik koefisien yang menghubungkan variabel laten (LVs)

eksogenus dengan (LVs) endogenus.Beta (β) = matrik koefisien yang menghubungkan satu (LVs) endogenus

dengan satu (LVs) endogenus lainnya.

penyucian selalu dapat dibenarkan. Dalamagama Islam pembenaran dilakukan melaluiinterpretasi ideologi jihad, yang dilakukanoleh kelompok Islam fundamentalis.Individu yang memiliki jihad tinggi, akanmendukung kekerasan suci sehingga kitaharapkan jihad akan berpengaruh langsungterhadap kekerasan suci. Kecenderungantersebut semakin kuat bila individudiingatkan akan kematiannya sendiri atau MSindividu diaktifkan. Dalam persepektif teorimanajemen teror, ketika individu diingatkanakan kematiannya sendiri, individu merasacemas dan mengatasi kecemasan dengankembali pada nilai dan kepercayaan yangdimiliki serta berusaha untuk hidup sesuaidengan standar nilai dan kepercayaannya.

Menurut pandangan kelompok Islamfundamentalis, keberadaan bar, klab-malam,café, hotel, papan iklan porno, sejumlahtempat prostitusi, dan perjudian,menyimpan ancaman terhadap validitaskepercayaan, nilai, dan konsep realitas

budaya individu. Menurut Rosenblatt, dkk.(1989) kelompok Islam fundamentalismenganggap transgresor adalah “setan” dankonsekuensinya orang yang melanggarmoral harus dihukum. Oleh karena itu,mengaktifkan MS akan memperkuatpengaruh jihad kekerasan suci.

Islam fundamentalis yang melakukankekerasan suci, memiliki pandangan sangatkonservatif terhadap berbagai isu sosial danpolitik. Menurut Keniston (dalam Farina,dkk., 1972) terdapat sikap otoritarian yangtinggi pada individu yang konservatif. EfekMS dan reaksi negatif terhadap orang lainyang tidak sama semakin kuat pada orangyang tinggi otoritariannya (Greenberg, dkk.,1990). Pada individu yang konservatif dantidak toleran, maka MS akanmengintensifkan reaksi negatif terhadaporang yang mengancam pandangan duniayang dianutnya, sehingga mempengaruhidukungan individu terhadap kekerasan suci.Diprediksikan bahwa ideologi konservatif

Tutut Chusniyah

142

kecemasan antara kelompok eksperimendan kelompok kontrol. Kondisi itumenunjukkan bahwa senam hamil efektifmengurangi kecemasan menghadapipersalinan pertama.

Salah satu pelayanan prenatal, yaitusenam hamil, dalam penelitian ini mampumengurangi tingkat kecemasan yang dialamiibu hamil pertama (primigravida). MenurutSuryana (”Senam tidak selalu baik”, 2003),senam hamil memang merupakan sebagiandari exercise therapy yang dapat membantuibu hamil pertama dalam meningkatkankondisi fisiologis dan psikologisnya. Hasilpenelitian ini juga mendukung pendapatRastegari (2005) yang menyatakan bahwalatihan yang dilakukan selama kehamilanakan menolong ibu dalam menghadapi stresdan kecemasan.

Seorang ibu yang akan bersalin untukpertama kalinya biasanya memiliki ketakutanyang berupa kebingungan danmengembangkan reaksi kecemasan terhadapcerita yang mengerikan (Kartono, 1992).Sebenarnya menurut Lowe (”Self-Confidence Key”, 2001), kecemasan akanketidaktahuan tentang persalinan pertama ituadalah sesuatu yang normal. Meskidemikian, Hobel (dalam Jameson, 2002)menyatakan bahwa stres dapatmenimbulkan beberapa reaksi dalam tubuhibu hamil. Kecemasan yang terjadi terusmenerus dapat menyebabkan syarafsimpatetik memacu kerja pernafasan paru-paru guna mengalirkan oksigen ke jantungsehingga jantung dengan kuat memompadarah guna dialirkan ke seluruh tubuh,termasuk yang dialirkan ke dalam janinmelalui plasenta dalam rahim ibu. Kondisi

ini berarti menekan janin dengan kuat,akibatnya janin menjadi tergoncang seolah-olah didesak untuk keluar dari rahim, yangdapat menyebabkan kelahiran bayiprematur (Dariyo, 1997). Di samping itu,pada keadaan ini, terjadi pelepasan hormonpenyebab stres yang dapat menyebabkankelahiran prematur dan infeksi rahim(Hobel, dalam Jameson, 2002).

Adapun subjek penelitian ini adalah ibuhamil trimester III (27-40 minggu), dengantingkat kecemasan yang tergolong sedang.Dari diskusi, diperoleh data bahwakecemasan mereka berkisar pada prosespersalinan, antara lain keraguan apakahmereka dapat melahirkan normal, apakahproses persalinan terasa menyakitkan sekali,serta ketakutan tidak mampu menahan rasasakit persalinan. Hal ini sesuai denganpendapat Hualiana (dalam Dariyo, 1997)yang menyatakan bahwa ada berbagaipertanyaan dan bayangan saat ibu hamilmenginjak trimester III, yaitu apakah iadapat melahirkan dengan normal,bagaimana caranya mengejan, apakah akanterjadi sesuatu saat ia melahirkan, atauapakah bayinya akan lahir selamat.

Menurut LeUnes & Nation (2002),kecemasan yang dirasakan ibu hamil dapatmenyebabkan aktivitas kesehariannyamenjadi terganggu. Pendapat ini sesuaidengan hasil analisis kualitatif yangmenunjukkan bahwa dampak darikecemasan subjek penelitian terlihat padaaktivitasnya sehari-hari, dimana merekamerasa capek yang berlebihan dan mudahlelah meski hanya melakukan hal-hal ringan.Akibatnya, mereka merasa kesulitan dalammelakukan aktivitasnya. Ketegangan saat

Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Persalinan Pertama

Page 8: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama
Page 9: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama

INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006INSAN Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 77

Tutut Chusniyah

dicontohkan dengan adanya ksatria monyet(buddist sohei) atau kodifikasi perang yangbersandar pada Budhisme yang disebutBushido. Di dalam Islam pun, dalil-dalil AlQur’an dan Al Hadits seringkali digunakansebagai pembenaran terhadap kekerasan‘suci’, misalnya pamflet The Neglected Duty(Al Faridah Al Ghai’bah) yang ditulis olehAbd Al-Salam Faraj dari kelompok Al-Jihad, yang kemudian menjadi pendoronguntuk melakukan pembunuhan terhadapPresiden Anwar Sadat pada tahun 1981(Rappoport, 1998). Begitu juga halnyadengan alasan moral yang digunakan paraulama dalam memberikan pembenaranmoral terhadap pelaku bom bunuh diri(Kramer, 2003).

Penelitian ini akan menguji model“kekerasan suci” yang dilakukan olehkelompok Islam fundamentalis di Indone-sia yang difokuskan pada teori ideologi danteori manajemen teror. Penelitian melibatkanempat konstruk teoretik, yaitu: ideologijihad, ideologi politik konservatif, believe ina just world (selanjutnya disebut BJW), danmortality salience sebagai mediator.

Pertama, menurut Perlmutter (2004),“kekerasan suci” mendapat pembenaranoleh kelompok Islam fundamentalis denganmenginterpretasi ideologi jihad. Ideologijihad merupakan sebuah aliran (genre) yangsangat populer dalam dunia Islam, namunsampai 11 September 2001 hanya mendapatsedikit perhatian dalam dunia Barat. Jihaddalam dunia Islam bukan saja sangatpopuler, bahkan menurut Hamada (dalamAbi-Hasyem, 2004), popularitas agama Is-lam sepanjang sejarahnya dikarenakan Islammemiliki prinsip jihad ini.

Pengertian jihad sendiri masihdiperdebatkan, sehingga belum ditemukanpengertian tunggal. Istilah jihad berasal darikata Arab jahada (kata benda abstrak, juhd)yang bermakna berusaha dengan sekuattenaga, berusaha dengan segenap hatinya(Khadduri, 2002). Definisi klasik dari jihadadalah:

“…exerting, one’s umost power, effort, en-deavors or ability in contending with an ob-ject of disapprobation” (Firestone, 1999).

Pemahaman asketik dan mistikmembedakan antara jihad besar(merepresentasikan perjuangan melawandirinya sendiri) dengan jihad kecil, yaituberjuang di jalan Allah (jihad fi sabilillah)(Firestone, 1999). Penelitian ini memandangjihad dalam dua dimensi tersebut, yaitu:jihad besar dan jihad kecil.

Kedua, menurut Unger (2002),kelompok Islam fundamentalis ini biasanyacenderung menutup diri dari pengalamandan titik pandang yang dianggapmempengaruhi pandangan dunia mereka(worldview). Ketertutupan kelompokfundamentalis terhadap pandangan lainmerupakan mekanisme pemeliharaanideologi. Mekanisme itu membuat parapenganut fundamental percaya bahwa tidakada pandangan dunia yang dianggap sebagaikebenaran selain pandangan dunia yangmereka miliki (Staub, 1989). Kelompok Is-lam fundamentalis ini, cenderung kaku dandikotomis (baik-buruk) dalam mengartikandunia sosial (Adorno, dkk., 1950; Tetlock,1983). Mereka cenderung tidak toleran,ekstrim, fanatik, kaku, dan literalis (Barrdalam Jainuri, 2003). Gambaran itu oleh,

144

bermanfaat bagi bayinya.

SIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan nilaisebesar 0.034, taraf signifikansi p<0.05, yangberarti ada perbedaan tingkat kecemasanantara kelompok eksperimen dankelompok kontrol setelah diberi perlakuan.Tingkat kecemasan kelompok kontrol padasaat pretest maupun posttest berada padakategori kecemasan sedang, sementaratingkat kecemasan kelompok eksperimensetelah mengikuti senam hamil semakinmenurun, yaitu dari kategori kecemasansedang menjadi rendah. Berdasarkan datatersebut, dapat disimpulkan bahwa senamhamil sebagai pelayanan prenatal efektifdalam menurunkan kecemasan menghadapipersalinan pertama.

DAFTAR PUSTAKA

Dariyo, A. (1997). Hubungan antara PercayaDiri dengan Kecemasan MenghadapiKelahiran Bayi pada Wanita HamilPertama. Skripsi. tidak diterbitkan.Yogyakarta: Fakultas PsikologiUniversitas Gadjah Mada.

Davies, J. (1991). The TranscendentalMeditation Program and ProgressiveRelaxation: Compative effects on traitanxiety and self-actualization. ScientificResearch On The Transcendental MeditationProgram. New York: MERU Press.

Domin, V. (2001). Relaxation-How GoodAre You at Relaxing? www.hypnosisupdate.com.

Ford-Martin, P. (2001). Gale Encyclopediaof Alternative Medicine. Gale Group.www.findarticles.com.

Heardman, H. (1996). Senam Hamil (Relax-ation and Exercise for Childbirth). Jakarta:Arcan.

Indonesia human development report(2001). Jakarta: UNDP.

Jameson, M. (2002). Got stress? Researchshows that stress can be harmful dur-ing pregnancy here’s why you need torelax. Fit Pregnancy. Oktober-Novem-ber 2002.

Kalil, K. M., Gruber, J. E., Conley, J. G., &LaGrandeur, R. M. (1995).Relationships among Stress Anxiety,Type A, and Pregnancy-RelatedComplications. Journal of Prenatal andPerinatal Psychology and Health. Vol. 9(3), 221-232.

Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita: MengenalWanita Sebagai Ibu dan Nenek. Bandung:Mandar Maju.

Kushartanti, W., Soekamti, E. R., &Sriwahyuniati, C. F. (2004). SenamHamil: Menyamankan Kehamilan,Mempermudah Persalinan. Yogyakarta:Lintang Pustaka.

LeUnes, A. & Nation, J. R. (2002). SportPsychology. USA: Wadsworth.

Oktrini, F. (1996). Pengaruh Tingkatan dalamMengikuti Latihan Seni Pernafasanterhadap Agresivitas pada AnggotaLembaga Seni Pernafasan SatriaNusantara Yogyakarta. Skripsi. tidak

Efektivitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Persalinan Pertama

Page 10: 05 - Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama