Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

13
  Medical Doctor | MINAKO CREATION 1 DIAGNOSIS PRENATAL PLASENTA AKRETA: SONOGRAFI ATAU MAGNETIK RESONANSI IMAGING (MRI)  Bonnie K. Dwyer, MD, Victorio Belogo lovkin, MD, Lan Tran , MD, Anjali Rao, MD, Ian Caroll, MD, MS, Richard Barth, MD, Usha Chitkara, MD. Transalated By: Fitria Ningsih MD. Obyektif.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan keakuratan sonografi transabdominal dan magnetic resonance imaging (MRI) dalam mendiagnosis plasenta akreta. Metode. Sebuah penelitian kohort telah dilakukan pada 3 institusi untuk mengidentifikasi wanita yang memiliki resiko plasenta akreta yang telah menjalani pemeriksaan sonografi dan MRI pada masa prenatal. Pemeriksaan sonografi dan MRI akan dibandingkan dengan diagnosis akhir yang dilakukan pada saat proses persalinan dan dengan pemeriksaan  patologi. Hasil. Dua pertiga pasien yang telah menjalani pemeriksaan sonografi dan MRI pada masa prenatal untuk menilai diagnosis plasenta akreta telah diidentifikasi. Dari identifikasi tersebut didapatkan 15 pasien mengalami plasenta akreta pada saat persalinan. Sonografi mengidentifikasi plasenta akreta pada 14 pasien dari 15 jumlah pasien yang terbukti plasenta akreta (sensitifitas 93%, Interval kepercayaan (IK) 95%, 80%-100%) dan tidak ditemukan pada 12 pasien dari 17 pasien (spesifisitas 71%, IK 95%, 49%-93%). MRI mengidentifikasi  pasien dengan plasenta akreta pada 12 pasien dari 15 pa sien (sensitifitas 80 %, IK 95%, 60% -100%) dan tidak ditemukan pada 11 pasien dari 17 pasien (spesifisitas 65%, IK 95%, 42%-88%). Tujuh kasus dari 32 kasus merupakann diagnosis yang masih dipertentangkan, sonografi benar pada 5 kasus dan MRI benar pada 2 kasus. Tidak terdapat perbedaan dalam sensitifitas (P=0.25) atau spesifisitas (P=0.5) antara sonografi dan MRI. Kesimpulan.  Keduanya sonografi dan MRI memiliki sensitifitas yang baik untuk diagnosis prenatal plasenta akreta; meskipun demikian, spesifisitasnya ini tidak sebagus dengan penelitian lainnya yang telah dilaporkan. Pada kasus dengan penemuan yang tidak meyakinkan yang hanya menggunakan satu modalitas; modalitas lain dibutuhkan untuk mengklarifikasi diagnosis. Kata Kunci:  Magne t resona nc e I ma ging (M R I ) ; Plasenta  Ak ret a ; Diagnosis Plasenta ;  Se ns itifi ta s d an Sp e sifisi ta s;  So no gr a fi . Plasenta akreta merupakan implantasi abnormal plasenta pada dinding uterus, dan  berkomplikasi sekitar 0,9% pada semua kehamilan. Faktor resiko klinis termasuk plasenta  previa dan riwayat pembedahan uterus sebelumnya, termasuk melahirkan secara caesar. Insidensi plasenta akreta mengalami peningkatan dengan peningkatan jumlah persalinan secara caesar. Saat ini, diperkirakan insidensi plasenta akreta pada pasien plasenta previa sebesar 25%-50% dan menjadi prioritas untuk menjalani operasi caesar. Komplikasi plasenta akreta termasuk perdarahan masif, kerusakan uterus, bladder, ureter, dan usus, dan harus menjalani histerektomi untuk mengontrol perdarahan. Diagnosis prenatal plasenta akreta dapat membantu mengurangi laju komplikasi melalui kemampuan ahli bedah untuk merencanakan instrumen tindakan yang dibutuhkan pada saat persalinan. Instrumen- instrumen ini termasuk anastesi obstetrik, ahli bedah yang sesuai, persediaan darah, dan teknologi penjaga sel, intervensi radiologi untuk embolisasi arteri uterus dan perawatan intensif postoperasi. Diagnosis plasenta akreta cukup sulit, dan akurasi sonografi dibandingkan dengan MRI masih dalam pertanyaan. Keakuratan sonografi yang menggunakan gray scale dan tehnik color doppler untuk diagnosis prenatal plasenta akreta cukup beragam pada penelitian yang  berbeda. Sensitifitasnya telah dipublikasikan dengan persentase sebesar antara 33% dan 100%, dan spesifisitasnya juga beragam secara luas. Beberapa penelitian baru-baru ini, MRI, dengan dan tanpa gadolinium, telah dieksplorasi sebagai modalitas untuk kemajuan lebih lanjut dalam diagnosis prenatal plasenta akreta. Selain itu, juga terdapat beberapa case report dan series serta sebuah penelitian dengan cakupan luas telah menjelaskan utilitas MRI dalam diagnosis plasenta akreta. Sebuah penelitian MRI yang dilakukan pada 9 pasien melaporkan

Transcript of Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

Page 1: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 1/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

1

DIAGNOSIS PRENATAL PLASENTA AKRETA: SONOGRAFI

ATAU MAGNETIK RESONANSI IMAGING (MRI) 

 Bonnie K. Dwyer, MD, Victorio Belogolovkin, MD, Lan Tran, MD, Anjali Rao, MD, Ian

Caroll, MD, MS, Richard Barth, MD, Usha Chitkara, MD.

Transalated By: Fitria Ningsih MD.

Obyektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan keakuratan sonografi transabdominal danmagnetic resonance imaging (MRI) dalam mendiagnosis plasenta akreta. Metode. Sebuah penelitian kohort

telah dilakukan pada 3 institusi untuk mengidentifikasi wanita yang memiliki resiko plasenta akreta yang telahmenjalani pemeriksaan sonografi dan MRI pada masa prenatal. Pemeriksaan sonografi dan MRI akandibandingkan dengan diagnosis akhir yang dilakukan pada saat proses persalinan dan dengan pemeriksaan

patologi. Hasil. Dua pertiga pasien yang telah menjalani pemeriksaan sonografi dan MRI pada masa prenataluntuk menilai diagnosis plasenta akreta telah diidentifikasi. Dari identifikasi tersebut didapatkan 15 pasienmengalami plasenta akreta pada saat persalinan. Sonografi mengidentifikasi plasenta akreta pada 14 pasien dari

15 jumlah pasien yang terbukti plasenta akreta (sensitifitas 93%, Interval kepercayaan (IK) 95%, 80%-100%)dan tidak ditemukan pada 12 pasien dari 17 pasien (spesifisitas 71%, IK 95%, 49%-93%). MRI mengidentifikasi

pasien dengan plasenta akreta pada 12 pasien dari 15 pasien (sensitifitas 80%, IK 95%, 60%-100%) dan tidak ditemukan pada 11 pasien dari 17 pasien (spesifisitas 65%, IK 95%, 42%-88%). Tujuh kasus dari 32 kasusmerupakann diagnosis yang masih dipertentangkan, sonografi benar pada 5 kasus dan MRI benar pada 2 kasus.Tidak terdapat perbedaan dalam sensitifitas (P=0.25) atau spesifisitas (P=0.5) antara sonografi dan MRI.Kesimpulan. Keduanya sonografi dan MRI memiliki sensitifitas yang baik untuk diagnosis prenatal plasentaakreta; meskipun demikian, spesifisitasnya ini tidak sebagus dengan penelitian lainnya yang telah dilaporkan.Pada kasus dengan penemuan yang tidak meyakinkan yang hanya menggunakan satu modalitas; modalitas laindibutuhkan untuk mengklarifikasi diagnosis. Kata Kunci:   Magnet resonance Imaging (MRI);  Plasenta

 Akreta; Diagnosis Plasenta; Sensitifitas dan Spesifisitas; Sonografi. 

Plasenta akreta merupakan implantasi abnormal plasenta pada dinding uterus, dan

berkomplikasi sekitar 0,9% pada semua kehamilan. Faktor resiko klinis termasuk plasenta

previa dan riwayat pembedahan uterus sebelumnya, termasuk melahirkan secara caesar.Insidensi plasenta akreta mengalami peningkatan dengan peningkatan jumlah persalinan

secara caesar. Saat ini, diperkirakan insidensi plasenta akreta pada pasien plasenta previa

sebesar 25%-50% dan menjadi prioritas untuk menjalani operasi caesar. Komplikasi plasenta

akreta termasuk perdarahan masif, kerusakan uterus, bladder, ureter, dan usus, dan harus

menjalani histerektomi untuk mengontrol perdarahan. Diagnosis prenatal plasenta akreta

dapat membantu mengurangi laju komplikasi melalui kemampuan ahli bedah untuk 

merencanakan instrumen tindakan yang dibutuhkan pada saat persalinan. Instrumen-

instrumen ini termasuk anastesi obstetrik, ahli bedah yang sesuai, persediaan darah, dan

teknologi penjaga sel, intervensi radiologi untuk embolisasi arteri uterus dan perawatan

intensif postoperasi.

Diagnosis plasenta akreta cukup sulit, dan akurasi sonografi dibandingkan dengan MRI

masih dalam pertanyaan. Keakuratan sonografi yang menggunakan gray scale dan tehnik 

color doppler untuk diagnosis prenatal plasenta akreta cukup beragam pada penelitian yang

berbeda. Sensitifitasnya telah dipublikasikan dengan persentase sebesar antara 33% dan

100%, dan spesifisitasnya juga beragam secara luas. Beberapa penelitian baru-baru ini, MRI,

dengan dan tanpa gadolinium, telah dieksplorasi sebagai modalitas untuk kemajuan lebih

lanjut dalam diagnosis prenatal plasenta akreta. Selain itu, juga terdapat beberapa case report

dan series serta sebuah penelitian dengan cakupan luas telah menjelaskan utilitas MRI dalamdiagnosis plasenta akreta. Sebuah penelitian MRI yang dilakukan pada 9 pasien melaporkan

Page 2: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 2/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

2

sensitifitasnya hanyalah 38% dengan spesifisitas yang buruk. Beberapa penelitian kohort

lainnya yang membandingkan antara sonografi dan MRI dengan gadolinium ditemukan

sensitifitas yang tinggi (77% dan 88%, secara respektif) dan memiliki spesifisitas yang sangat

tinggi (96% dan 100%) untuk kedua modalitas tersebut.

Tujuan penelitian kami adalah untuk menjelaskan akurasi sonografi dan MRI tanpa

gadolinium dalam diagnosis plasenta akreta pada 3 institusi. Pada penelitian ini, kedua

pemeriksaan tersebut, sonografi dan MRI dilakukan pada kelompok wanita yang sama.

MATERIAL DAN METODE

Persetujuan didapatkan dari   Dewan Pengurus Review Institusi Individual pada

Universitas Stanford, Universitas Washington, dan Pusat pengobatan Mount Sinai. Ketiga

tempat tersebut merupakan tempat perawatan tersier dengan jumlah pasien obstetrik yang

cukup besar. Pencarian restrospektif menggunakan database dan kode dari The international

Classification Of diseases, Revisi ke sembilan, untuk plasenta previa, plasenta akreta,

persalinan caesar dengan abnormalitas plasenta, dan histerektomi caesar yang dilakukan pada

ketiga institusi tersebut dalam kurun waktu 6 tahun (2001-2006). Kami mengidentifikasi

pasien yang melakukan kedua pemeriksaan sonografi prenatal dan MRI untuk diagnosis

suspek plasenta akreta. Pada Stanford dan Mount Sinai, pasien-pasiennya termasuk yang

diperkirakan memiliki resiko plasenta akreta yang didapatkan dari anamnesis atau oleh

karena kecurigaan plasenta akreta saat sonografi dilakukan. Pada universitas Washington,

hanya pasien yang dengan pemeriksaan sonografi dicurigai plasenta akreta yang harus

melakukan MRI untuk konfirmasi lebih lanjut.

IMAGING

Pemeriksaan sonogram MRI juga dibaca oleh ahli perinatalogi dan ahli radiologi pada

institusi tersebut. Semua klinisi yang berkaitan harus dilatih sesuai dengan lapangan ilmu

mereka. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, laporan restrospektif direview oleh penulis

senior pada pusat koordinasi, dimana mereka telah memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun.

Penelitian sonografi dipertimbangkan positif akreta jika laporan menyimpulkan kemungkinan

yang tinggi untuk mendapatkan plasenta akreta. Penemuan yang dipertimbangkan sebagai

plasenta akreta adalah hilangnya gambaran hipoekoik zona bersih pada retroplasenta,

hilangnya gambar yang menghubungkan antara dinding kandung kemih dan uterus,keberadaan lakuna plasenta (ruang vaskuler), dan keberadaan hipervaskularisasi yang

menghubungkan antara uterin serosa dan dinding kandung kemih pada pemeriksaan color

dopler. Temuan MRI dipertimbangkan positif untuk plasenta akreta jika laporan

menyimpulkan kemungkinan yang tinggi terhadap plasenta akreta. Gambaran yang mengarah

ke plasenta akreta termasuk penipisan fokal atau munculnya miometrium pada bagian

implantasi plasenta berupa sebuah nodul yang menghubungkan antara plasenta dan uterus,

massa efek plasenta pada uterus menyebabkan penonjolan ke arah keluar, tanda intensitas

heterogen pada plasenta, pita intraplasenta gelap pada gambar T2-weighted, dan hilangnya

 jaringan pesawat antara plasenta dan dinding kandung kemih.

Page 3: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 3/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

3

Pada kedua pemeriksaan, sonografi dan MRI, jika laporan pemeriksaanya

menyimpulkan rendah atau tidak ada kemungkinan plasenta akreta, penemuan

dipertimbangkan negatif.

Berdasarkan pada pertimbangan fakta bahwa pemeriksaan radiologi tidak selalu

menentukan, kita melakukan analisis kedua yang mendesign penelitian benar, tidak benar

atau tidak meyakinkan. Desain kriteria inkonklusi pada penelitian ini, berdasarkan pada: (1)

sebuah penelitian dengan tanda-tanda non-spesifik plasenta akreta yang terlihat pada gambar,

namun secara keseluruhan memiliki probabilitas yang rendah dan (2) sebuah penelitian yang

terbatas pada kualitas yang rendah.

PROTOKOL PEMERIKSAAN

Sonografi Transabdominal 

Sonografi-gray scale dan color dopler dilakukan dengan persetujuan sonografer danseorang ahli perinatalogi atau ahli radiologi. Pada universitas Stanford, pemeriksaan

dilakukan menggunakan sistem Ultrasound Acuson Sequoia  (Solusi Pengobatan Siemens,

  Mountain View, CA). Volume plasenta secara keseluruhan diambil pada bidang transversal

dan longitudinal dengan susunan tranducer pada kurva 4 atau 6 MHz. Pada Mount Sinai,

pemeriksaan dilakukan dengan sistem Voluson 730 Expert  yang menggunakan tranduser 5

MHz (GE Healthcare, Milwaukee, WI) atau sistem   ATL HDI 3500 yang menggunakan

tranduser 4 MHz (Philips Medical System, Bothell, WA). Pada universitas Washington,

pemeriksaan dilakukan dengan sistem iU22 yang menggunakan C5-2 MHz yang

membelokkan susunan tranduser (Philip Medical Systems).

 Magnetic Resonance Imaging (MRI) Tanpa Gadolinium

Pada universitas Stanford dan universitas Washington, MRI dilakukan dengan scanner

MRI 1.5-T seluruh tubuh (GE Healthcare). Pelvis maternal diambil pada bidang axial,

koronal, dan sagital dengan 8 kali tahapan pengambilan gambar bersusun. Setelah tiga bidang

scan terlokalisir, rangkaian echo gradient T1-berat dibutuhkan pada bidang sagital, koronal,

dan axial sepanjang abdomen maternal dengan repetisi/echo waktu 165/2,5 milli second, flip

anglenya 900, matrix 384 x 192 data, dan irisan tebal sebesar 5 mm. Lapangan pandang

berukuran 38 cm namun kadang-kadang meningkat untuk mengoptimalkan ukuran uterus.

Rangkaian T2-weighted single-tembakan cepat putaran echo diperlukan pada bidang axial,

sagital, dan koronal dengan waktu repetisi/echo 6000/160 millisecond, data matrix 288 x 224,

irisan tebal berukuran 5 mm, dan view lapangan khusus selebar 38 cm. Gadolinium intravena

tidak digunakan pada beberapa penelitian MRI.

Pada Mount Sinai, MRI dilakukan pada scanner 1,5-T seluruh tubuh (GE healthcare

atau Solusi pengobatan Siemens). Detail mengenai alat tersebut telah dijelaskan di atas,

kecuali gulungan matriks tubuh channel-6 digunakan. Urutan gambaran T2-weighted

menggunakan data matrix berukuran 256 x 218 dan irisan tebal berukuran 6 mm. Urutan T1-

weighted dibutuhkan pada saat penetuan yang dilakukan oleh klinisi.

Page 4: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 4/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

4

OUTCOME

Rekam dan database persalinan maternal direview sebagai outcome persalinan. Plasenta

akreta didefinisikan oleh kriteria klinis pada saat persalinan dan melalui diagnosis patologi.

Jika penemuan patologi tidak tersedia, plasenta akreta didefinisikan sebagai kriteria klinis,

termasuk perlengketan plasenta dan perdarahan maternal. Penemuan patologi tidak tersedia

pada pasien 2 karena histerektomi tidak dilakukan. Pada pasien 6 dan 12, penemuan patologi

tidak tersedia pada database. Pada pasien 15, penemuan patologi tidak meyakinkan karena

spesimen uterus terpotong.

STATISTIK

Persentase sensitifitas, persentase spesifisitas, nilai prediksi positif (NPP), dan nilai

prediksi negatif (NPN) dikalkulasikan untuk kedua pemeriksaan sonografi dan MRI. Nilai

sensitifitas dan spesifisitas sonografi dan MRI telah dibandingkan oleh tes McNemar. Pada

analisis yang berbeda, persentase penemuan sonografi dan MRI dengan kriteria benar, tidak 

benar dan tidak meyakinkan dikalkulasikan dengan menggunakan tes McNemar.

Regresi logistik digunakan untuk melihat hubungan antara lokasi plasenta, riwayat

pembedahan uterus sebelumnya, kemampuan sonografi dan MRI dalam membenarkan

diagnosis plasenta akreta. Sebuah kekuatan analisis juga telah dikalkulasikan. Semua

kalkulasi dihitung dengan program SAS versi 9.1 (SAS Institute Inc, Cary, NC).

HASIL

Total sampel keseluruhan yang secara klinis memiliki resiko plasenta akreta yang tinggidan menggunakan kedua pemeriksaan sonografi dan MRI prenatal yang telah diidentifikasi

adalah sebanyak 32 sampel (14 sampel dari universitas Stanford, 11 sampel dari Mount Sinai

dan 7 sampel dari universitas Washington). Enam puluh enam persen pasien mengalami

plasenta previa; 81% menjalani pembedahan uterus; dan 47% mengalami keduanya. Tabel 1.

memperlihatkan karakteristik dasar pasien yang termasuk dalam penelitian ini. Lima belas

dari sampel didiagnosis plasenta akreta secara klinik pada saat persalinan, melalui

pemeriksaan patologi, ataupun keduanya. Detail pasien ini terlihat pada tabel 2.

Tabel 3 memperlihatkan persentase sensitifitas, spesifisitas dan NPP, dan NPN

kemampuan sonografi dan MRI dalam memprediksi resiko tinggi plasenta akreta dalampenelitian kohort ini. Sonografi memiliki sensitifitas sebesar 93% (Interval kepercayaan <KI>

95%, 80%-100%) dan spesifisitas 71% (KI 95%, 49%-93%). MRI memiliki sensitifitas

sebesar 80% (KI 95%, 60%-100%) dan spesifisitas sebesar 65% (KI 95%, 42%-88%). Kami

menemukan tidak terdapat perbedaan signifikan pada sensitifitas dan spesifisitas dari

pemeriksaan sonografi dan MRI (sensitivitas: sonografi, 93%, versus MRI, 80%; P= 0,25;

spesifisitas: sonografi, 71%, versus MRI, 65%; P= 0,5). Terdapat 7 kasus dari 32 kasus

dengan hasil diagnosis antara sonografi dan MRI yang bertentangan (22%; KI 95%, 8%-

36%). Pada penelitian ini, prediksi sonografi benar pada 5 kasus, dan MRI benar pada 2

kasus. Hasil ini tidak signifikan secara statistik.

Page 5: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 5/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

5

Gambaran dari pasien yang mendapatkan hasil positif dari pemeriksaan sonografi dan

MRI diperlihatkan pada gambar 1. Gambaran sonografi dan MRI pada pasien yang masih

dipertentangkan dapat dilihat pada gambar 2 dan 3.

Tabel 4 memperlihatkan jumlah waktu pemeriksaan diagnosis sonografi dan MRI

dalam kriteria benar, tidak benar atau tidak meyakinkan. Tidak terdapat kasus pada kedua

pemeriksaan tersebut yang tidak meyakinkan. Jumlah waktu pemeriksaan sonografi dan MRI

tidak meyakinkan dikalkulasikan dengan tes McNemar, dan tidak ditemukan perbedaan data

statistik signifikan. Ketika hasil sonografi tidak meyakinkan, MRI memperoleh diagnosis

benar 4 kasus dari 5 kasus yang ada. Ketika MRI tidak meyakinkan, sonografi mendapatkan

diagnosis yang benar sebanyak 7 kasus dari 8 kasus. Regresi logistik menyatakan bahwa

kemampuan sonografi atau MRI dalam membenarkan diagnosis plasenta akreta tidak 

dipengaruhi oleh lokasi plasenta atau riwayat pembedahan uterus uterus.

DISKUSI

Dari penelitian multicentre memperlihatkan bahwa sonografi dan MRI tanpa

gadolinium memiliki nilai akurasi yang sama dalam membenarkan diagnosis plasenta akreta.

Penelitian kami juga menemukan bahwa pada penelitian ini, spesifisitas sonografi dan MRI

tidak setinggi dengan penelitian sebelumnya. Ketika salah satu pemeriksaan tersebut tidak 

meyakinkan, modalitas lainnya dapat memberikan diagnosis yang benar pada 80% - 88%

kasus. Hal ini menunjukkan bahwa sonografi dan MRI bersifat saling melengkapi pada kasus

yang tidak pasti dalam diagnosis plasenta akreta.

Sebuah penelitian terbaru yang membandingkan antara pemeriksaan sonografi dan MRI

dengan Gadolinium dalam diagnosis prenatal plasenta akreta telah dipublikasikan oleh

Warshak dan kawan-kawan. Mereka melaporkan 39 kasus mengkonfirmasi plasenta akreta

dengan sebuah desain penelitian yang tidak berpasangan. Sonografi memiliki sensitifitas

sebesar 77% dan MRI sebesar 96%. MRI dengan gadolinium memiliki sensitivitas sebesar

88% dan spesifisitas sebesar 100%. Sama dengan penelitian ini, perbedaan sensitifitas dan

spesifisitas antara sonografi dan MRI tidak memberikan nilai statistik signifikan. Kedua

penelitian ini tidak begitu kuat untuk mendeteksi perbedaan signifikan dalam keakuratan

antara perbedaan gambaran sonografi dan MRI seperti yang tercatat di atas.

Tercatat, pada penelitian yang dilakukan oleh Warshak dan kawan-kawan, spesifisitasditemukan lebih baik pada kedua pemeriksaan tersebut dibandingkan pada penelitian ini.

Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh bias (contohnya, populasi pasien) dan perbedaan

dalam random sampling. Perbedaan dalam spesifisitas sonografi kemungkinan disebabkan

oleh fakta bahwa sonografi transvaginal telah sering digunakan pada penelitian mereka

namun tidak rutin digunakan pada penelitian kami. Hal tersebut memperlihatkan bahwa

sonografi transvaginal dapat meningkatkan keakuratan diagnosis antenatal plasenta akreta

dengan meningkatkan resolusi lapangan yang dekat pada persambungan antara plasenta dan

segmen uterus bagian bawah, khususnya pada kasus plasenta previa atau plasenta posterior.

Hal ini juga memperlihatkan bahwa keakuratan sonografi juga dapat disebabkan oleh

frekuensi penggunaan transduser abdominal (frekuensi yang tinggi meningkatkan resolusi

Page 6: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 6/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

6

ruang untuk struktur superfisial) atau dengan derajat pengisian kandung kemih, khususnya

saat sonografi transvaginal tidak digunakan. Perbedaan spesifisitas MRI harus berdasarkan

pada penggunaan gadolinium. Warshak dan kawan-kawan menggunakan gadolinium karena

mereka berpikir bahwa gadolinium memperjelas gambaran permukaan plasenta bagian luar

relatif terhadap miometrium, dengan demikian akan menambah spesifisitas. Penggunaangadolinium pada masa kehamilan masih kontroversi oleh karena molekul bahan ini melewati

plasenta, memasuki sirkulasi janin, dan diekskresikan melalui ginjal janin. Namun, efeknya

terhadap janin masih belum diketahui.

Perhatian spesifik penggunaan gadolinium telah ditingkatkan oleh karena bisa

menyebabkan fibrosis sistem nefrogenik pada pasien dengan gagal ginjal. Oleh karena ginjal

dipertimbangkan, penggunannya pada bayi imatur yang berumur lebih muda dari 1 tahun,

harus hati-hati. Hal ini berdasarkan pada Agensi Pengobatan Eropa yang mengingatkan

bahwa gadolinium harus digunakan dengan hati-hati pada kelompok sampel ini. Sehingga

teoretis mengenai bayi sesuai dengan di atas.

Kekuatan dari penelitian ini adalah perbandingan keakuratan sonografi dan MRI yang

dilakukan secara langsung pada kelompok sampel yang sama. Kemudian, penelitian ini juga

menjelaskan mengenai sensitifitas dan spesifisitas MRI tanpa gadolinium, yang merupakan

pemeriksaan yang sering dilakukan pada sebagian besar institusi. Dimana, penelitian ini

mendapatkan informasi mengenai keakuratan modalitas dari kedua pemeriksaan ini berasal

dari 3 institusi akademik yang diketahui banyak memiliki pasien dengan resiko tinggi

plasenta akreta.

Satu keterbatasan dari penelitian kami adalah bias yang tidak pasti. Pada ketigainstitusi, pasien menjalani pemeriksaan sonografi dan MRI, oleh karena mereka berpikir

bahwa resiko tinggi akreta didasarkan pada anamnesis atau penemuan sonografi. Meskipun

demikian, kriteria pemeriksaan MRI tidak seragam. Sehingga, jika pasien dengan penemuan

sonografi positif ataupun negatif secara sistematis tidak harus mendapatkan pemeriksaan

MRI. Penelitian ini tidak percaya sepenuhnya terhadap sensitifitas dan spesifisitas sonografi,

oleh karena pasien dengan kedua pemeriksaan inilah yang diikutkan. Di lain pihak, hanya

pasien resiko tinggi dengan penemuan sonografi positif yang menjadi indikasi pemeriksaan

MRI, penelitian ini telah mengoversetimasikan sensitifitas dan spesifisitas MRI. Sayang

sekali, bias oleh karena retrospektif alam pada penelitian ini, tidak bisa dihindari.

Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah 4 dari 15 kasus plasenta akreta didiagnosis hanya

berdasarkan kriteria klinis, oleh karena penemuan patologi tidak dikirimkan (1 kasus), tidak 

tersedia dalam database (2 kasus) atau tidak meyakinkan (1 kasus).

Berdasarkan data kami dan penelitian utama, sangat sulit menentukan superioritas

keakuratan antara pemeriksaan sonografi dan MRI dalam diagnosis plasenta akreta.

Kemampuan diagnostik antara sonografi dan MRI menjadi diperbandingkan.

Idealnya, penelitian prospektif harus dilakukan untuk membandingkan keakuratan

sonografi versus MRI pada pasien yang memiliki resiko tinggi plasenta akreta. Berdasarkan

pada kalkulasi kami, 194 pasien membutuhkan kedua pemeriksaan ini secara berpasangan

Page 7: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 7/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

7

untuk mendapatkan kekuatan sebesar 80% dalam mendeteksi perbedaan nilai P= level 0,05.

Pada desain penelitian tidak berpasangan, jumlah pasien yang dibutuhkan harus dalam skala

besar. Oleh karena itu, sebuah penelitian multiinstitusional dibutuhkan untuk mempermudah

penelitian ini. Sampai sebuah penelitian lainnya dilakukan, terlihat bahwa sonografi dan MRI

dapat digunakan pada masa prenatal dalam mendiagnosis plasenta akreta dengan alasan yangakurat pada pasien dengan resiko. Jika tes pertama tidak meyakinkan, penggunaan modalitas

imaging lainnya dapat memberikan informasi diagnostik.

REFERENSI

1. Gielchinsky Y, Rojansky N, Fasouliotis SJ, Ezra Y. Placenta accreta — summary of 10

Years: a Survey of 310 Cases. Placenta 2002;23:210 – 214. [PubMed: 11945088]

2. Miller DA, Chollet JA, Goodwin TM. Clinical risk factors for placenta previa-placenta

accreta. Am J Obstet Gynecol 1997;177:210 – 214. [PubMed: 9240608]

3. Lam G, Kuller J, McMahon M. Use of magnetic resonance imaging and ultrasound in the

antenatal diagnosis of placenta accreta. J Soc Gynecol Investig 2002;9:37 – 40.

4. Finberg HJ, Williams JW. Placenta accreta: prospective diagnosis in patients with placentaprevia and prior cesarean section. J Ultrasound Med 1992;11:333 – 343. [PubMed:

1522623]5. Levine D, Hulka CA, Ludmir J, Li W, Edelman RR. Placenta accreta: evaluation with

color Doppler US, power Doppler US, and MR imaging. Radiology 1997;205:773 – 776.[PubMed: 9393534]

6. Chou MM, Tseng JJ, Ho ESC. Prenatal diagnosis of placenta previa accreta by

transabdominal color Doppler ultrasound. Ultrasound Obstet Gynecol 2000;15:28 – 35.

[PubMed: 10776009]

7. Comstock CH, Love JJ Jr, Bronsteen RA, et al. Sonographic detection of placenta accretain the second and third trimesters of pregnancy. Am J Obstet Gynecol 2004;190:1135 – 1140. [PubMed: 15118654]

8. Wong HS, Zucollo J, Parker S, Burns K, Tait J, Pringle KC. Antenatal diagnosis of non-previa placenta increta with histological confirmation. Ultrasound Obstet Gynecol

2006;27:467 – 469. [PubMed:16565992]9. Taipale P, Orden MR, Berg Marja, Manninen H, Alafuzoff I. Prenatal diagnosis of 

placental accreta and percreta with ultrasonography, color Doppler, and magnetic

resonance imaging. Obstet Gynecol 2004;104:537 – 540. [PubMed: 15339765]

10. Kirkinen P, Helin-Martikainen HL, Vanninen R, Partanen K. Placenta accreta: imaging

by gray-scale and contrast-enhanced color Doppler sonography and magnetic resonance

imaging. J Clin Ultrasound 1998;26:90 – 94. [PubMed: 9460637]11. Maldjian C, Adam R, Pelosi M, Pelosi M III, Rubellis R, Maldjian J. MRI appearance of 

placenta percreta and placenta accreta. Magn Reson Imaging 1999;17:965 – 971.[PubMed: 10463645]

12. Palacios Jaraquemada JM, Bruno CH. Magnetic resonance imaging in 300 cases of placenta accreta: surgical correlation of new findings. Acta Obstet Gynecol Scand

05;84:716 – 724. [PubMed: 16026395]

13. Comstock CH. Antenatal diagnosis of placenta accreta: a review. Ultrasound ObstetGynecol 2005;26:89 – 96. [PubMed: 15971281]

14. Lax A, Prince MR, Mennitt KW, Schwebach JR, Budorick NE. The value of specificMRI features in the evaluation of suspected placental invasion. Magn Reson Imaging

2007;25:87 – 93. [PubMed: 17222719]

Page 8: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 8/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

8

15. Warshak C, Eskander R, Hull A, et al. Accuracy of ultrasonography and magnetic

resonance imaging in the diagnosis of placenta accreta. Obstet Gynecol 2006;108:573 – 

581. [PubMed: 16946217]16. Lerner JP, Deane S, Timor-Tritsch IE. Characterization of placenta accreta using

transvaginal sonography and color Doppler imaging. Ultrasound Obstet Gynecol

1995;5:198 – 201. [PubMed: 7788495]17. Schmidt, G., editor. Thieme Clinical Companions: Ultrasound. Vol. 3rd German. New

York, NY: Georg Thieme Verlag; 2007. Basic physical and technical principles; p. 1-2.

18. Benacerraf BR, Shipp TD, Bromley B. Is a full bladder still necessary for pelvic

sonography? J Ultrasound Med 2000;19:237 – 241. [PubMed: 10759346]

19. Kanal E, Borgstede JP, Barkovich AJ, et al. American College of Radiology White Paper

on MR Safety: 2004 update and revisions. AJR Am J Roentergenol 2004;182:1111 – 

1114.20. Kanal E, Barkovich AJ, Bell C, et al. ACR guidance document for safe MR practices,

2007. AJR Am J Roentergenol 2007;188:1447 – 1474.

Page 9: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 9/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

9

LAMPIRAN

I.  Daftar Gambar

 

Gambar 1:

Persetujuan gambaran true-positif pada pemeriksaan sonografi dan MRI untuk diagnosis

plasenta akreta pada pasien yang sama. A. Sonogram Gray Scale. Ditemukan hilangnya

gambaran permukaan kandung kemih dan penonjolan plasenta pada kandung kemih. B.

Sonogram Color Dopler. Ditemukan adanya hipervaskularitas pada permukaan antara serosa

uterus dan dinding kandung kemih. Lakuna plasenta juga ditemukan. C. T2-Weighted MRI.

Ditemukan adanya myometrium pada bagian implantasi plaesnta, permukaan nodul plasenta

dan uterus, dan pita intraplasenta berwarna gelap.

Gambar 2:

Persetujuan gambaran true positif pada pemeriksaan sonografi dan false-negatif pada

pemeriksaan MRI pada diagnosis plasenta akreta pada beberapa pasien. A dan B, gambaran

sonogram gray scale. Plasenta previa terlihat. Terlihat gambaran lakuna plasenta dan sedikit

permukaan plasenta-uterus. C. T2-weighted MRI. Terlihat plasenta homogen relatif dan

pemeliharaan permukaan plasenta-uterus.

Page 10: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 10/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

10

Gambar 3:Persetujuan false-postif pada pemeriksaan sonografi dan true-negatif pada pemeriksaan MRI

untuk diagnosis plasenta akreta pada beberapa pasien. A. Sonografi Gray scale. Terlihat

adalanya lakuna plasenta. B. Sonogram Color Doppler. Terlihat adanya lakuna plasenta dan

hipervaskularitas pada permukaan antara serosa uterus dan dinding kandung kemih. C. T2-

Weighted MRI. Terlihat gambaran miometrium yang baik pada bagian implantasi plasenta

dan jaringan disekitarnya juga terlihat baik antara plasenta dan dinding kandung kemih.

Page 11: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 11/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

11

II. Daftar Tabel

Tabel 1. Dasar Karakteristik Pasien Yang Dimasukkan Ke Dalam Penelitian

Karakeristik Klinis Pasien, n (%) (N=32)

Lokasi Plasenta

Anterior

Posterior

Lateral

SentralPlasenta Previa

Pembedahan Uterus SebelumnyaRiwayat Plasenta Previa dan Pembedahan Uterus Sebelumnya

14 (44)

12 (38)

1 (3)

13 (41)21 (66)

26 (81)15 (47) 

Tabel 2. Karakteristik Pasien Dengan Plasenta Akreta

Pasien

Lokasi Plasenta Menurut

Gambaran Radiografi DalamPenelitian

Pembedahan

Sebelumnya

Diagnosis Pada Saat

Persalinan atau DariPemeriksaan Patologi

C-Hyst

12

345

678

910111213

14

15

Previa, LengkapPrevia, Lengkap, Posterior

Previa, Lengkap, PosteriorPrevia, LengkapPrevia, Anterior

Previa, Lengkap, AnteriorPrevia, AnteriorTerletak Rendah, Anterior

Tidak ada Previa, AnteriorTerletak Rendah, PosteriorPrevia, PosteriorPrevia, Lengkap, AnteriorLateral Kanan

Previa, Lengkap

Previa, Lengkap

CD x 3CD ×1, D&C ×1

CD ×2CD ×5CD ×2

CD ×2CD ×2, D&C ×2

CD ×2

D&C ×1D&C ×1

NoneCD ×1

CD ×1, RupturKornea Kanan

CD ×3, D&C ×1,miomektomy ×1

CD ×1

InkretaFocal akretaa

 

AkretaAkretaAkreta

PerkretaAkreta

Perkreta

InkretaAkretaAkreta

PerkretaAkreta

Inkreta

Inkreta/perkreta

YaTidak 

YaYaYa

YaYaYa

YaYaYaYaYa

Ya

Ya

CD : cesarean delivery; C-Hyst, cesarean hysterectomy; and D&C, dilatasi dan curetase.α : Pemeriksaan Pathologi Tidak ada karena tidak dilakukan histerektomi; diagnosis klinis terdaftar.

Tabel 3. Sensitivitas, PPV, dan NPV Antara Sonografi Dan MRI

Sensitivitas (%) Spesifisitas (%) NPP (%) NPN (%)

Sonografi

MRI

 

93

80

25

71

65

0.5

74

67

92

79

α : Analisis Mc Nemar Berpasangan

Page 12: Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published

5/12/2018 Diagnosis Prenatal Plasenta Akreta Published - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diagnosis-prenatal-plasenta-akreta-published 12/12

 

Medical Doctor | MINAKO CREATION

12

Tabel 4. Gambaran Sonografi Dan MRI Yang Benar, Tidak Benar, dan Inkonklusif Pada

Diagnosis Plasenta Akreta (N=32)

Benar, n (%) Tidak Benar, n (%) Inkloklusif , n (%)

Sonografi

MRI

 

22 (69)

19 (59)

27

5 (16)

5 (16)

0.69

5(16)

8 (25)

24

α : Analisis Mc Nemar Berpasangan