uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan...

27
8 Keterampilan Dasar Mengajar 1. Keterampilan Dasar Bertanya Keterampilan bertanya, bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting. Sebab melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Para ahli percaya pertanyaan yang baik memiliki dampak positif terhadap siswa, di antaranya: Bisa meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir itu sendiri pada hakikatnya bertanya. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban. Memusatkan siswa pada masalah yang sedang dibahas. Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom: pertanyaan pengetahuan atau ingatan dengan menggunakan kata-kata apa, di mana, kapan, siapa, dan sebutkan. Pertanyaan pemahaman yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat pemahamn dengan kata-kata sendiri. Pertanyaan penerapan yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau informasi yang diterimanya Pertanyaan sintesis yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu

Transcript of uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan...

Page 1: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

8 Keterampilan Dasar Mengajar 

1.      Keterampilan Dasar Bertanya

Keterampilan bertanya, bagi seorang guru merupakan keterampilan yang sangat penting.

Sebab melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna.

Para ahli percaya pertanyaan yang baik memiliki dampak positif terhadap siswa, di antaranya:

Bisa meningkatkan partisipasi siswa secara penuh dalam proses pembelajaran.

Dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, sebab berpikir itu sendiri pada

hakikatnya bertanya.

Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk

menentukan jawaban.

Memusatkan siswa pada masalah yang sedang dibahas.

Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom:

pertanyaan pengetahuan atau ingatan dengan menggunakan kata-kata apa, di mana,

kapan, siapa, dan sebutkan.

Pertanyaan pemahaman yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat

pemahamn dengan kata-kata sendiri.

Pertanyaan penerapan yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk

menerapkan pengetahuan atau informasi yang diterimanya

Pertanyaan sintesis yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak

tunggal, tetapi lebih dari satu dan menuntut murid untuk membuat ramalan (prediksi),

memcahkan masalah, mencari komunikasi.

Pertanyaan evaluasi yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban dengan cara

memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu isu yang ditampilkan.

 

 

 

a.      Beberapa Petunjuk Teknis

1)      Tunjukkan Keantusiasan dan Kehangatan

Page 2: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Yang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru

mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa yang

digunakan tidak terkesan memojokkan siswa, mimik atau wajah yang hangat tidak

terkesan tegang, tetapi akrab dan bersahabat dengan sedikit senyuman, dan lain

sebagainya.

2)      Berikan waktu secukupnya kepada siswa untuk berpikir

Guru sering menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan, sehingga pada akhirnya

pertanyaan yang diajukan sama sekali tidak mempunyai makna membelajarkan siswa.

Oleh karena itu dalam proses bertanya, guru perlu memberikan kesempatan yang cukup

bagi siswa untuk menemukan jawaban yang tepat. Biarkan siswa mencari, menduga, dan

bereksplorasi untuk menemukan jawaban sesuaidengan kemampuannya.

3)      Atur lalu lintas bertanya jawab

Sering terjadi khususnya di sekolah-sekolah tingkat dasar, ketika guru bertanya,

secara bersama-sama siswa menjawab serempak pertanyaan yang diajukan sehingga sulit

menangkap makna jawaban yang diberikan guru. Sebaiknya guru harus dapat mengatur

proses tanya jawab. Artinya, setelah pertanyaan diberikan kepada seluruh kelas, aturlah

siapa yang pantas memberikan jawaban, suruh yang lain menyimak jawaban tersebut dan

memberikan komentar.

4)      Hindari pertanyaan ganda

Pertanyaan ganda adalah pertanyaan yang mengharapkan beberapa jawaban

sekaligus. Pertanyaan semacam ini akan membingungkan siswa, sehingga akan

mengganggu proses berpikir siswa karena tidak fokus terhadap arah pertanyaan yang

diajukan.

b.      Meningkatkan Kualitas Pertanyaan

1)      Berikan pertanyaan secara berjenjang

Yang dimaksud pertanyaan berjenjang adalah pengaturan pertanyaan yang dimulai

dari pertanyaan tingkat rendah ke pertanyaan tingkat tinggi. Artinya sebaiknya dalam

memberikan pertanyaan diawali dengan pertanyaan mengingat, lalu pertanyaan

pemahaman, penerapan, dan seterusnya.

2)      Gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk melacak

Beberapa hal yang berkaitan dengan pertanyaan melacak antara lain:

Page 3: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Ketika guru mendapatkan jawaban siswa dengan struktur kalimat yang rancu

atau tidak jelas, maka guru dapat mengajukan pertanyaan yang mengharapkan siswa

memperbaiki kalimat yang diajukan.

Ketika siswa yang menjawab berdasarkan alur pikiran atau pandangan menurut

siswa sendiri, maka guru dapat mengajukan pertanyaan agar siswa dapat memberikan

argumentasi yang tepat.

Ketika siswa menjawab belum lengkap sesuai dengan konsep yang benar, maka

guru dapat membimbing agar siswa memberikan jawaban yang lengkap. Dalam hal

ini juga dapat diteruskan dengan pertanyaan-pertanyaan yang bisa mendorong siswa

memberikan ilustrasi dan contoh-contoh kongkret.

2.      Keterampilan Dasar Memberikan Penguatan

Keterampilan dasar penguatan adalah segala bentuk respons yang merupakan bagian dari

modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan

informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatan atau responsnya yang diberikan sebagai

suatu dorongan atau koreksi. Dengan demikian, fungsi keterampilan penguatan adalah untuk

memberikan ganjaran kepada siswa sehingga siswa akan berbesar hati dan meningkatkan

partisipasinya dalam setiap proses pembelajaran.

Ada dua jenis penguatan yang bias diberikan oleh gur, yaitu penguatan verbal dan

nonverbal.

a.      Penguatan Verbal

Penguatan verbal adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata, baik kata-kata

pujian atau penghargaan atau kata-kata koreksi. Misalnya, ketika diajukan sebuah pertanyaan

kemudian siswa menjawab dengan tepat , maka guru memuji siswa dengan mengatakan :

“Bagus!”, “Tepat sekali”, dan lain sebagainya.

b.      Penguatan Nonverbal

Penguatan nonverbal adalah penguatan yang diungkapkan melalui bahasa isyarat.

Misalnya melalui anggukan kepala tanda setuju, gelengan kepala tanda tidak setuju,

mengernyitkan dahi, mengangkat pundak, dan lain sebagainya. Selain itu, penguatan

nonverbal juga dapat dilakukan dengan memberikan tanda-tanda tertentu, misalnya

penguatan dengan melakukan sentuhan (contact) dengan berjabat tangan atau menepuk-

nepuk pundak siswa setelah siswa memberikan respon yang bagus.

Page 4: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan penguatan agar penguatan itu

dapat meningkatkan motivasi pembelajaran.

Kehangatan dan Keantusiasan

Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak badan akan menunjukkan adanya

kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan. Hindari kepura-puraan atau

tindakan penguatan yang mengada-ada.

Kebermaknaan

Yakinkan pada diri siswa bahwa penguatan yang diberikan guru adalah penguatan yang

wajar, sehingga benar-benar bermakna untuk siswa. Hindari penguatan yang berlebihan,

sebab penguatan yang demikian justru akan mematikan motivasi siswa. Siswa hanya akan

merasa direndahkan.

Gunakan penguatan yang bervariasi

Penguatan yang sejenis dan dilakukan berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan

sehingga tidak efektif lagi untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu,

penguatan perlu dilakukan dengan teknik yang bervariasi.

Berikan penguatan dengan segera

Penguatan perlu diberikan segera setelah muncul respons atau tingkah laku tertentu.

Penguatan yang ditunda pemeberiannya tidak akan efektif lagi dan kurang bermakna.

 

3.      Keterampilan Variasi Stimulus

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar-

mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar-

mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisispasi.

Adapun tujuan dan manfaat dari variasi stimulus adalah

a.       Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar-

mengajar yang relevan.

b.      Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan

menyelidiki pada siswa tentang hal-hal baru.

c.       Untuk memupuk tingkah laku positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai cara

mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih baik.

Page 5: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

d.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran

yang disenanginya.

Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam melakukan variasi stimulus adalah sebagai

berikut.

a.      Variasi pada Waktu Melaksanakan Proses Pembelajaran

1.      Penggunaan variasi suara (teacher voice)

Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi

rendah, dari cepat berubah menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu

saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.

2.      Pemusatan perhatian

Memusatkan perhatian siswa kepada hal-hal yang dianggap penting dapat dilakukan oleh

guru. Misalnya dengan perkataan “Perhatikan ini baik-baik”, atau “Nah, ini penting

sekali”, atau “Perhatikan dengan baik, ini agak sukar dimengerti”.

3.      Kebisuan guru

Adanya kebisuan yang tiba-tiba dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu

merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa. Perubahan stimulus dari

adanya suara kepada keadaan tenang atau senyap, atau adanya kesibukan atau kegiatan

lalu dihentikan akan dapat menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang terjadi.

4.      Mengadakan kontak pandang (eye contact)

Bila guru sedang berbicara atau berinterksi dengan siswanya, sebaiknya pandangan

menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid untuk menunjukkan adanya

hubungan yang intim dengan mereka. Kontak pandang dapat digunakan untuk

menyamapaikan informasi dan untuk mengetahui perhatian atau pemahaman siswa.

5.      Gerak guru (teacher movement)

Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan badan adalah aspek yang

sangat penting dalam berkomunikasi. Gunanya untuk menarik perhatian dan untuk

menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan.

b.      Variasi dalam Penggunaan Media dan Alat Peraga

Media atau alat peraga bila ditinjau dari indera yang digunakan, dapat digolongkan ke

dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Pergantian penggunaan jenis

media yang satu kepada jenis yang lain mengharuskan anak menyesuaikan alat inderanya

Page 6: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

sehingga dapat mempertinggi perhatiannya karena setiap anak mempunyai perbedaan

kemampuan dalam menggunakan alat inderanya. Ada yang termasuk tipe visual, auditif, dan

motorik.

Variasi penggunaan media dan alat pembelajarn dapat dilakukan sebagai berikut:

1.      Dengan menggunakan variasi media yang dapat dilihat (visual) seperti menggunakan

gambar, slide, foto, bagan, dan lain-lain.

2.      Variasi alat atau media yang bisa didengar (auditif) seperti menggunakan radio, musik,

deklamasi, puisi, dan lain sebagainya.

3.      Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanupulasi, dan digerakkan (motorik).

Pemanfaatan media semacam ini dapat menarik perhatian siswa, sebab siswa dapat secara

langsung dapat membentuk dan memperagakan kegiatannya, baik secara perorangan

maupun secara berkelompok. Yang termasuk ke dalam alat dan media ini adalah berbagai

macam peragaan, model, dan lain sebagainya.

4.      Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba. Penggunaan alat jenis ini

merupakan tingkat yang paling tinggi karena melibatkan semua indera yang kita miliki.

Yang termasuk ke dalam alat atau media ini adalah film, televisi, radio, slide projector

yang diiringi penjelasan guru, tentu saja penggunaannya disesuaikan dengan tujuan

pengajaran yang hendak dicapai.

c.       Variasi dalam berinteraksi

Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Pola interaksi

guru dengan murid dalam kegiatan belajar-mengajar sangat beraneka ragam coraknya, mulai

dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan sendiri yang dilakukan anak. Hal

ini bergantung pada keterampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar-mengajar.

Penggunaan variasi pola interaksi ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan,

kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan murid dalam

mencapai tujuan.

 

4.      Keterampilan Menjelaskan

Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian

informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistentis untuk menunjukkan adanya hubungan

yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau

Page 7: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

dengan sesuatu yang belum diketahui. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang

amat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di dalam kelas. Dan biasanya

guru cenderung lebih mendominasi pembicaraan dan mempunyai pengaruh langung, misalnya

dalam memberikan fakta, ide, ataupun pendapat

Tujuan memberikan penjelasan adalah:

a.       Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, dalil fakta, definisi, dan prinsip

secara objektif dan bernalar.

b.      Melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan.

c.       Untuk mendapat balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi

kesalahpahaman mereka.

d.      Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan

bukti-bukti dalam pemecahan masalah.

Komponen-komponen keterampilan menjelaskan yaitu.

a.      Merencanakan

Penjelasan yang diberikan oleh guru perlu direncanakan dengan baik, terutama yang

berkenan dengan isi pesan dan penerimaan pesan. Yang berkenan dengan isi pesan (materi)

meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada di

antara unsur-unsur yang dikaitkan dan penggunaan hukum, rumus atau generalisasi yamg

sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan.

b.      Penyajian suatu penjelasan

Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal

berikut:

1.      Kejelasan

Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

oleh siswa, menghindari penggunaan ucapan-ucapan seperti “e”, “aa”, “mm”, “kira-kira”,

“umumnya”, “biasanya”, “sering kali” dan istilah-istilah yang tidak dapat dimengerti oleh

anak.

2.      Penggunaan contoh dan ilustrasi

Dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan contoh-contoh yang ada

hubungannya dengan sesuatu yang dapat ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Pemberian tekanan

Page 8: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Dalam memberikan penjelasan, guru harus memenuhi perhatian siswa kepada masalah

pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu penting. Dalam hal ini guru dapat

menggunakan tanda atau isyarat lisan seperti “Yang terpenting adalah”, “Perhatikan baik-

baik konsep ini”, atau “Parhatikan, yang ini agak sukar”.

4.      Penggunaan balikan

Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman,

keraguan atau ketidakmengertiannya ketika penjelasan itu diberikan. Hal ini dapat

dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seperti “Apakah kalian mengerti dengan

penjelasan tadi?” Juga perlu ditanyakan, “Apakah penjelasan tadi bermakna bagi kalian?”

dan sebagainya.

 

5.      Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Membuka pelajaran atau set induction adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian

terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi

yang diharapkan. Dengan kata lain, membuka pelajaran itu adalah mempersiapkan mental dan

perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.

Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan oleh guru pada awal jam pelajaran,

tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran

itu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan yang akan dicapai, menarik

perhatian siswa, memberi acuan, dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai

oleh siswa dengan bahan yang akan dipelajarinya.

Secara khusus tujuan membuka pelajaran adalah untuk:

1.      Menarik perhatian siswa, yang bisa dilakukan dengan:

Meyakinkan siswa bahwa materi atau pengalaman belajar yang akan dilakukan berguna untuk dirinya.

Melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi siswa, misalnya dengan menggunakan alat bantu.

Melakukaninteraksi yang menyenangkan.

2.      Menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:

Page 9: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan berkomunikasi secara kekeluargaan.

Menimbulkan rasa ingn tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan.

Mengaitkan materi atau pengalaman belajar yakan dilakukan dengan kebutuhan

siswa.

3.      Memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan dengan:

Mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.

Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran, sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukan.

Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajaran berlangsung.

Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran

dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa ang telah dipelajari siswa

serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa,

serta keberhasilan guru dalam pelaksanaaan proses pembelajaran.

Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara:

1.          Merangkum atau mebuat garis-garis besar persoalan yang baru dibahas, sehingga siswa

memperoleh gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang pokok-pokok persoalan.

2.          mengonsolidasikan perhatian siswa terhadap hal-hal yang pokok agar informasi yang telah

diterima dapat membangkitkan minat untuk mempelajari lebih lanjut.

3.          mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan untuk membentuk pemahaman baru

tentang materi yang telah dipelajarinya.

4.          memberikan tindak lanjut serta saran-saran untuk memperluas wawasan yang berhubungan

dengan materi pelajaran yang telah dibahas.

 

6.      Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekolompok orang

dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau onformasi,

pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.

Komponen keterampilan membimbing diskusi yaitu:

Page 10: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

1.      Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi

Caranya adalah sebagai berikut:

Rumuskan tujuan dan topic yang akan dibahas pada awal diskusi.

Kemukakan masalah-masalah khusus.

Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan.

Rangkum hasil pembicaraan dalam diskusi.

2.      Memperluas masalah atau urunan pendapat

Selama diskusi berlangsung sering terjadi penyampaian ide yang kurang jelas hingga

sukar ditangkap oleh anggota kelompok, yang akhirnya menimbulkan kesalahpahaman

hingga keadaan menjadi tegang. Dalam hal demikian tugas guru dalam memimpin diskusi

untuk memperjelasnya, yakni dengan cara:

Menguraikan kembali atau merangkum urunan tersebut hingga menjadi jelas.

Meminta komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut.

Menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan atau contoh-

contoh yang sesuai hingga kelompok memperoleh pengertian yang lebih jelas.

3.      Menganalisis pandangan siswa

Di dalam diskusi sering terjadi perbedaan di antara anggota kelompok. Dengan demikian

guru hendaklah mampu menganalisis alas an perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut:

Meneliti apakah lasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat.

Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.

4.      Meningkatkan urunan siswa

Beberapa cara unuk meningkatkan urunan pikiran siswa adalah:

Menagjukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berpikir.

Membrikan contoh-contoh verbal atau nonverbal yang sesuai dan tepat.

Memberikan waktu untuk berpikir.

Memberikan dukungan terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian.

5.      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

Penyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara:

Page 11: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Mencoba memancing urunan siswa yang enggang berpartisipasi dengan

mengarahkan pertanyaan langsung secara bijaksana. Misalnya, “Bapak (Ibu) yakin bahwa

Andi dapat menjawab. Coba, Andi!”

Mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan memberi giliran kepada siswa

yang pendiam terlebih dahulu.

Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli pembicaraan.

Mendorong siswa untuk mengomentari urunan temannya hingga interaksi

antarsiswa dapat ditingkatkan.

6.      Menutup diskusi

Keterampilan akhir yang harus dikuasai oleh guru adalah menutup diskusi. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa. Ini lebih efektif

daripada bila rangkuman hanya dibuat sendiri oleh guru.

Memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang topic diskusi

yang akan dating.

Mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang telah dicapai.

7.      Hal-hal yang harus diperhatikan.

Mendominasi diskusi sehingga siswa tidak diberi kesempatan. Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi. Membiarkan terjaadinya penyimpangan dari tujuan diskusi dengan pembicaraan yang

tidak relevan. Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi. Tidak memperjelas atau mendukung urunan piker siswa.

Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.

 

7.      Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi

belajar yang optimal dengan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar-

mengajar. Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi

yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar. Yang termasuk ke dalam hal ini misalnya

penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi

ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang produktif.

Page 12: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Adapun komponen dari keterampilan mengelola kelas ini adalah

a.      Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang

optimal (bersifat preventif)

Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan

mengendalikan pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal tersebut

yang meliputi keterampilan sebagai berikut:

1.      Menunjukkan sikap tanggap

Ketanggapan diarahkan agar kehadiran guru dalam kelas betul-betul dirasakan oleh

siswa. Kesan ketanggapan dapat ditunjukkan dengan cara sebagai berikut.

Memberikan komentar baik terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari maupun terhadap perilaku siswa. Komentar yang bersifat positif dan bisa menggugah perhatian siswa sangat diperlukan untuk membangun suasana yang optimal.

Menaga kontak mata, artinya setiap saat guru perlu memperhatikan siswa melalui pandangan secara terus-menerus.melalui pandangan itulah siswa akan merasa diperhatikan.

Gerak mendekat, artinya guru perlu memberi perhatian khusus baik kepada individu maupun kepada kelompok. Gerak mendekat akan memberi kesan adanya perhatian guru terhadap aktivitas siwa, sehingga aj\akan membangun suasana akrab dan bersahabat antara guru dan siswa. Di samping itu, gerak mendeka juga bisa dilakukan untuk mengembalikan kondisi belajar siswa, misalnya gerak mendekat pada siswa yang berperilaku menganggu.

2.      Memusatkan perhatian

Pemusatan perhatian dapat dilakukan dengan:

Memberikan ilustrasi-ilustrasi secara visual, misalnya dengan mengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa memutuskan kontak pandang baik terhadap kelompok maupun terhadap individu siswa.

Membrikan komentar secara verbal melalui kalimat-kalimat yang segar tanpa keluar dari konteks materi pelajaran yang sedang dibahas.

 

 

3.      Memberikan peunjuk dan tujuan yang jelas

Page 13: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Siswa akan belajar dengan perhatian penuh manakalamamahami tujuan yang harus

dicapai serta mengerti apa yang harus dilakukan. Sering terjadi kurangnya konsentrasi

disebabkan ketidakpahaman terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai.

4.      Memberi teguran dan penguatan

Teguran diperlukan sebagai upaya memodifikasi tingkah laku. Teguran verbal yang

efektif adalah yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Tegas dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu serta kepada tingkah lakunya yang menyimpang.

Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan atau yang mengandung penghinaan.

Menghindari ejekan, lebih-lebih yang berkepanjangan.

Dalam memberi penguatan, guru dapat menggunakan dua cara berikut.

Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang mengganggu, yaitu dengan jalan “menangkap” siswa tersebut ketika ia sedang melakukan tingkah laku yang tidak wajar, kemudian menegurnya.

Guru dapat memberikan penguatan kepada siswa yang bertingkah laku wajar dengan demikian menjadi contoh atau teladan tentang tingkah laku positif bagi siswa yang suka mengganggu.

b.      Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal

Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang

berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk

mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan

gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respons

yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau

orang tua siswa.

Pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan

perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang

tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut adalah:

1.      Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang

mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut

dengan mengaplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.

Page 14: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

2.      Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan cara:

Memperlancar tugas-tugas untuk mengusahakan terjadinya kerja sama yang

baik dalam pelaksanaan tugas.

Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, memelihara dan memulihkan

semangat siswa dan menangani konflik yang timbul.

3.      Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat

menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah lku keliru yang muncul,

dan ia mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidakpatutan tingkah laku

tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya.

Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada sejumlah kekeliruan yang harus dihindari

oleh, yaitu sebagai berikut:

a.       Campur tangan yang berlebihan (teachers instruction)

Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlaangsung dengan komentar ,

pertanyaan, atau petunjuk yang mendadak, kegiatan itu akan terganggu atau terputus. Hal ini

akan memberi kesan kepada siswa bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan

kebutuhan anak. Ia hanya ingin memuaskan kehendak sendiri.

b.      Kelenyapan (fade away)

Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu instruksi, penjelasan, petunjuk,

atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alas an yang jelas.

Juga dapat terjadi dalam bentuk waktu diam yang terlalu lama, kehilangan akal, atau

melupakan langkah-langkah dalam pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan pikiran siswa

mengawang-awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran pelajaran.

c.       Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and starts)

Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas

sebelumnya, menghentikan kegiatan pertama, memulai yang kedua, kemudian kembali

kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi

kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran kegiatan siswa.

d.      Penyimpangan (digression)

Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahan tertentu memungkinkan ia dapat

menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat mengganggu kelancaran kegiatan belajar siswa.

e.       Bertele-tele (overdwelling)

Page 15: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Kesalahan ini terjadi bila pebicaraan guru bersifat mengulang hal-hal tertentu,

memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran yang sederhana menjadi

ocehan atau kupasan yang panjang.

 

8.      Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah bila jumlah siswa yang dihadapi oleh guru

terbatas, yakni berkisar antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil dan seorang guru unuk

perseorangan. Guru menghadapi banyak siswa yang terdiri dari beberapa kelompok yang dapat

bertatap muka, baik secara perseorangan maupun secara berkelompok.

Peran guru dalam pengajaran ini adalah sebagai:

1.      Organisator kegiatan belajar mengajar

2.      Sumber informasi  (nara sumber) bagi siswa

3.      Motivator bagi siswa untuk belajar

4.      Penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa

5.      Pembimbing kegiatan belajar siswa (konselor)

6.      Peserta kegiatan belajar

Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian

terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun

antara siswa dengan siswa. Pengajaran ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, memberikan

rasa tanggung jawab yang lebih besar, serta dapat memnuhi kebutuhan siswa secara optimal

Kombinasi pengajaran klasikal, kelompok kecil, dan perseorangan memberikan peluang

yang besar bagi tercapainya tujuan pengajaran. Dengan demikian, penguasaan keterampilan

mengajar kelompok kecil dan perseorangan merupakan satu kebutuhan yang esensial bagi setiap

calon guru dan guru profesional.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

1.      Bagi guru yang sudah terbiasa dengan pengajaran klasikal, sebaiknya dimulai dengan

pengajaran kelompok, kemudian secara bertahap mengarah kepada pengajaran perseorangan.

Sedangkan bagi calon guru sebaiknya dimulai dengan pengajaran perseorangan, kemudian

secara bertahap pengajaran kelompok kecil.

Page 16: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

2.      Tidak semua topik atau pokok bahasan dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil

maupun perseorangan. Hal-hal yang bersifat umum seperti pengarahan informasi umum

sebaiknya diberikan dalam bentuk kelas besar.

3.      Dalam pengajaran kelompok kecil, langkah pertama adalah mengorganisasi siswa, sumber,

materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan, dan diakhiri dengan kegiatan kulminasi yang

dapat berupa rangkuman, pemantapan atau laporan.

4.      Dalam pengajaran perseorangan guru harus mengenal siswa secara pribadi sehingga kondisi

belajar dapat diatur.

5.      Kegiatan dalam pengajaran perorangan dapat dilakukan melalui paket belajar atau bahan

yang telah disiapkan oleh guru.

Komponen-komponen keterampilan antara lain

1.      Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi

Salah satu prinsip pengajaran kelompok kecil dan perseorangan adalah terjadinya

hubungan yang akrab dan sehat antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Hal ini

dapat terwujud bila guru memiliki keterampilan berkomunikasi secara pribadi yang dapat

diciptakan antara lain dengan:

Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa baik dalam

kelompok kecil maupun perseorangan.

Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan oleh siswa.

Memberikan respon positif terhadap buah pikiran siswa.

Membangun hubungan saling mempercayai

Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa

Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan terbuka

Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman, penuh pemahaman,

dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

2.      Keterampilan mengorganisasi

Selama kegiatan kelompok kecil atau perseorangan berlangsung, guru berperan sebagai

organisator yang mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir. Dalam hal ini

guru memerlukan keterampilan sebagai berikut:

Memberikan orientasi umum tentang tujuan dan tugas yang akan dilakukan.

Page 17: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Menvariasikan kegiatan yang mencakup penyediaan ruangan, peralatan, dan cara

melaksanakannya.

Membentuk kelompok yang tepat.

Mengoordinasikan kegiatan

Membagi perhatian kepada  berbagai tugas dan kebutuhan siswa

Mengakhiri kegiatan dengan laporan hasil yang dicapai oleh siswa.

3.      Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar

Keterampilan ini memungkinkan guru membantu siswa untuk maju tanpa mengalami

frustasi. Hal ini dapat dicapai bila guru memiliki keterampilan berikut.

Memberikan penguatan yang merupakan dorongan yang penting bagi siswa untuk

maju.

Mengembangkan supervisi proses awal, yakni sikap tanggap guru terhadap siswa

baik individu maupun kelompok yang memungkinkan guru mengetahui apakah segala

sesuatu berjalan lancar sesuai dengan yang dihadapkan.

Mengadakan supervisi proses lanjut yang memusatkan perhatian pada penekanan

dan pemberian bantuan ketika kegiatan berlangsung.

Mengadakan supervisi pemanduan yang memusatkan perhatian pada penilaian

pencapai tujuan dari berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyiapkan

rangkuman dan pemantapan sehingga siswa saling belajar dan memperoleh wawasan

yang menyeluruh. Ini dilakukan dengan mendatangi kelompok, menilai kemajuannya,

dan menyiapkan mereka untukmengikuti kegiatan akhir cara yang efektif. Untuk maksud

ini ialah mengingatkan siswa akan waktu yang masih tersisa untuk menyelesaikan tugas.

4.      Keterampilan merencanakan dan melaksnakan kegiatan belajar-mengajar

Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar mencakup:

Membantu siswa menetapkan tujuan pelajaran dan menstimulasi siswa untuk

mencapai tujuan tersebut.

Merencanakan kegiatan belajar bersama siswa yang mencakup kriteria

keberhasilan, langkah-langkah kerja, waktu, serta kondisi belajar.

Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa bila diperlukan.

Page 18: uas201142030.files.wordpress.com€¦ · Web viewYang dimaksud dengan kehangatan dan keantusiasan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa

Membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri. Ini berarti memberi

kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki dirinya sendiri yang merupakan kerja sama

guru dengan siswa dalam situasi pendidikan yang manusiawi.

Untuk keempat keterampilan tersebut di atas ternyata ada keterampilan dasar yang

sebelumnya harus dikuasai guru, yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan,

mengadakan variasi, dan menjelaskan. Dengan demikian, keterampilan mengajar serta

membimbing kelompok kecil dan perseorangan merupakan keterampilan yang kompleks.About these ads