bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang...

41
Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 1

Transcript of bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang...

Page 1: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 1

Page 2: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,Puja angayubagia atas asung kertha wara nugraha Tuhan

Yang Maha Esa, tim penyusun dapat menyelesaikan Pedoman Organisasi Kemahasiswaan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Pedoman Organisasi Kemahasiswaan ini merupakan buku panduan berorganisasi di kampus STAHN Gde Pudja Mataram yang harus ditaati oleh seluruh elemen civitas akademika kampus.

Peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam Pedoman Organisasi Kemahasiswaan diharapkan dapat menjadi perhatian bagi para civitas akademika STAHN Gde Pudja Mataram untuk diterapkan dalam kehidupan kampus sehingga tercipta etos kerja yang baik dan disiplin dalam berorganisasi. Pedoman ini disusun untuk menjalankan Visi dan Misi STAHN Gde Pudja Mataram agar tercapai dengan maksimal dan sesuai dengan tujuannya.

Oleh karena itu, setiap mahasiswa maupun dosen pembina wajib bersinergi agar dapat mencetak kader-kader organisasi yang sesuai dengan motto STAHN Gde Pudja Mataram yaitu “Building Excellent Character”. Besar harapan tim penyusun agar lulusan kampus STAHN Gde Pudja Mataram mampu bersaing dengan menerapkan etos kerja dan kedisiplinan sejak dini dalam berorganisasi.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan ini akan diperbarui seiring dengan kondisi dan keadaan di lapangan, dari waktu ke waktu, hingga menjadi pedoman yang sempurna untuk diterapkan dalam ruang lingkup kampus STAHN Gde Pudja Mataram.

Akhir kata tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu hingga penerbitan Pedoman Organisasi Kemahasiswaan. Apabila terjadi kesalahan pengetikan dan penulisan, kami mohon maaf.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

Mataram, September 2018TIM Penyusun

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 2

Page 3: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

DAFTAR ISI

Surat Keputusan tentang pedoman organisasi kemahasiswaanKata Pengantar........................................................................ iDaftar Isi.................................................................................. iiBab I Lembaga Kemahasiswaan.............................................. 1

A. Pengertian ................................................................ 1B. Landasan Hukum ...................................................... 2C. Struktur Organisasi ................................................... 3D. Tugas dan Fungsi Organisasi Mahasiswa ................. 4

Bab II Standar Prosedur Kegiatan Kemahasiswaan ................ 7A. Kegiatan Organisasi Mahasiswa ............................... 7B. Kegiatan PPKMB ........................................................ 8C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................. 9D. Syarat pengajuan menginap .................................... 9E. Proposal Kegiatan...................................................... 10F. Sponsor Kegiatan...................................................... 13G. Laporan Pertangungjawaban Kegiatan...................... 13H. Fasilitas, Sarana dan Prasarana................................ 14

Bab III Pembina Organisasi...................................................... 15A. Koordinator Unit Kemahasiswaan.............................. 15B. Pembina Organisasi................................................... 15C. Tugas Pokok Pembina Organisasi.............................. 16

Bab IV Tata Tertib.................................................................... 17A. Tata Tertib Organisasi Kemahasiswaan..................... 17B. Tata Tertib masing-masing Organisasi...................... 18C. Syarat pendirian dan pembubaran organisasi........... 25D. Sanksi-Sanksi Organisasi Kemahasiswaan................ 26

BAB I

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 3

Page 4: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

LEMBAGA KEMAHASISWAAN

A. Pengertian1. Mahasiswa

Mahasiswa merupakan anggota civitas Akademika yang diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri di STAHN Gde Pudja Mataram untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional.

2. Kegiatan KemahasiswaanKegiatan kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram merupakan kegiatan mahasiswa diluar kegiatan akademik yang meliputi pengembangan penalaran dan keahlian; minat, bakat dan kegemaran; pengabdian kepada masyarakat, yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar kampus STAHN Gde Pudja Mataram.

3. Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa)Organisasi Kemahasiswaan merupakan wadah pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat menyalurkan minat dan kegemaran, sekaligus menjadi sarana peningkatan penalaran dan keilmuan mahasiswa.

4. Kode etik organisasi dan kegiatan kemahasiswaanKode Etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis berperilaku dan berbudaya dalam melakukan suatu kegiatan organisasi kemahasiswaan secara professional.

5. Tata tertib Organisasi KemahasiswaanTata tertib organisasi kemahasiswaan adalah peraturan-peraturan mengikat yang harus ditaati dan dilaksanakan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 4

Page 5: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

dalam melaksanakan kegiatan organisasi kemahasiswaan di lingkungan lembaga STAHN Gde Pudja Mataram

6. Pembina Organisasi Kemahasiswaana. Pembina organisasi kemahasiswaan adalah pimpinan

STAHN Gde Pudja Mataram dan para dosen yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membina kegiatan organisasi kemahasiswaan melalui surat keputusan untuk satu masa periode tertentu.

b. Pegawai yang ditunjuk dan ditugaskan membantu kelancaran kegiatan organisasi kemahasiswaan melalui surat keputusan STAHN Gde Pudja Mataram.

7. Fasilitas MahasiswaFasilitas mahasiswa merupakan sarana dan prasarana yang dapat dipergunakan untuk melaksanaan kegiatan kemahasiswaan. Fasilitas tersebut adalah tempat, ruang dan fasilitas pendukungnya berupa meja dan kursi, LCD, laptop, sound system, dan lain-lain. Berhubung jumlah fasilitas terbatas sedangkan pemakainya banyak, demi ketertiban, para peminjam diharuskan mengisi formulir peminjaman yang disediakan di Bagian Umum.

B. Landasan Hukum1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6

Tahun 2004 tentang Penetapan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram sebagai Badan Hukum Milik Negara

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 5

Page 6: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

4) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;

5) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26/Dikti/Kep/2002 tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus.

6) Keputusan menteri agama RI no 19 tahun 2016 tentang Statuta Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

C. Struktur Organisasi

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 6

KETUA STAHN

WAKIL KETUA 3

MPM DPMBEM

UKM HMJ

KORTI

Page 7: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 7

MAHASISWA

Page 8: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

D. Tugas dan Fungsi Organisasi Mahasiswa1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)

a) Mematuhi Kode Etik Mahasiswa dan Pedoman Kegiatan mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram.

b) Menentukan Visi dan Misi Organisasi Mahasiswa di Lingkungan STAHN Gde PudjaMataram yang disesuaikan dengan Visi dan Misi STAHN Gde Pudja Mataram

c) Membuat Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja Organisasi Mahasiswa sesuai dengan Visi dan Misi STAHN Gde Pudja Mataram

d) Menetapkan mekanisme Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilu Raya)

e) Mengawasi kegiatan organisasi mahasiswa di lingkungan STAHN Gde Pudja Mataram

f) Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan dan kepengurusan kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram melalui Wakil Ketua III.

2. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) a) Mematuhi Kode Etik Mahasiswa dan Pedoman

Kegiatan mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram. b) Menentukan Visi dan Misi Organisasi Mahasiswa di

Lingkungan STAHN Gde Pudja Mataram yang disesuaikan dengan Visi dan Misi STAHN Gde Pudja Mataram.

c) Menyerap dan menampung aspirasi mahasiswad) Merancang legislasi tentang organisasi

kemahasiswaan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 8

Page 9: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

e) Mengawasi kinerja dan kegiatan organisasi BEM, HMJ dan UKM

f) Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan dan kepengurusan kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram melalui Wakil Ketua III.

3. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) a)Mematuhi Kode Etik Mahasiswa dan Pedoman

Kegiatan Mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataramb)Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan

Kerja yang ditetapkan MPM. c) Membuat program kerja terutama yang berhubungan

untuk pengembangan akademik, karakter diri, kepemimpinan dalam berorganisasi.

d)Melakukan koordinasi atas program kerja masing-masing HMJ dan UKM.

e)Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan dan kepengurusan kepada Dewan Perwakilan Mahasiswa secara berkala.

4. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) a) Mematuhi Kode Etik Mahasiswa dan Pedoman

Kegiatan Mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataramb) Membuat program kerja terutama yang berhubungan

dengan minat, bakat dan kegemaran. c) Melaksanakan kegiatan sesuai program kerja. d) Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan

dan kepengurusan kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram melalui Wakil Ketua III.

5. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 9

Page 10: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

a) Mematuhi Kode Etik Mahasiswa dan Pedoman Kegiatan Mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram.

b) Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja yang ditetapkan MPM.

c) Membuat Program Kerja terutama yang berhubungan dengan penalaran kelimuan dan keahlian.

d) Melaksanakan kegiatan sesuai program kerja. e) Melaksanakan koordinasi dengan BEM dan DPM atas

program kerjanya. f) Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan

dan kepengurusan kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram melalui Wakil Ketua III dengan diketahui oleh Ketua Jurusan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 10

Page 11: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

BAB IISTANDAR PROSEDUR KEGIATAN MAHASISWA

A. Kegiatan Organisasi MahasiswaSetiap Oramawa diwajibkan untuk aktif berkegiatan di

lingkungan sekolah tinggi, baik dalam bentuk acara ceremonial ataupun pelatihan-pelatihan. Kegiatan organisasi mahasiswa merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap Ormawa dan mendukung Visi dan Misi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram. Kegiatan Organisasi Mahasiswa memiliki prosedur-prosedur yang harus dilalui oleh setiap Ormawa. Prosedur berkegiatan yaitu sebagai berikut;

1. Setiap Ormawa yang berkegiatan, diharuskan mengajukan surat pemberitahuan atau permohonan izin berkegiatan kepada ketua STAHN Gde Pudja Mataram dengan melampirkan:

a. Surat Pemberitahuan atau Surat Izin Berkegiatan

b. Surat Permohonan SK Kepanitiaanc. Proposal Kegiatand. Surat Peminjaman Tempat dan Inventaris

2. Setiap Ormawa yang berkegiatan, harus mengirimkan kelengkapan berkas paling lambat dua minggu sebelum acara dilaksanakan.

3. Setiap Ormawa yang berkegiatan, harus menjamin kebersihan, keamanan, dan menjaga fasilitas kampus dari segala kerusakan.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 11

Page 12: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

4. Setiap Ormawa yang berkegiatan, harus menjaga suasana agar tetap kondusif selama kegiatan berlangsung.

5. Setiap Ormawa yang tidak dapat memenuhi ketentuan, maka kegiatan tidak diizinkan untuk dilaksanakan.

6. Khusus bagi Ormawa yang dibekukan oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, maka Ormawa tersebut tidak diizinkan berkegiatan dalam bentuk apapun.

B. Kegiatan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru)

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi sebagai bentuk perkenalan tentang segala hal yang berhubungan dengan lembaga kepada mahasiswa baru. Pelaksanaan PKKMB biasanya dibantu oleh Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai koordinator lapangan. Adapun ketentuan dari kegiatan PKKMB adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan PKKMB bersifat membangun, mengedukasi, dan melatih mental mahasiswa baru.

2. Kegiatan PKKMB sangat tidak diperbolehkan adanya perpeloncoan dan intimidasi oleh senior kepada mahasiswa baru.

3. Kegiatan PKKMB dilaksanakan pada bulan Agustus setiap tahunnya.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 12

Page 13: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

4. Kegiatan PKKMB bertujuan sebagai ajang penyaringan minat dan bakat bagi mahasiswa baru, selain tujuan memperkenalkan kehidupan kampus.

5. Kegiatan PKKMB setiap tahunnya wajib menyertakan Latihan Dinamika Kelompok, sebagai bentuk motivasi dan meningkatkan solidaritas sesama mahasiswa baru.

6. Kegiatan PKKMB dapat dilaksanakan di Kampus, secara indoor maupun outdoor. Selain itu, kegiatan PKKMB juga dapat dilaksanakan di luar kampus atas izin dari Ketua Sekolah Tinggi.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Mahasiswa

Setiap Ormawa yang akan melaksanakan kegiatan kampus berupa Seminar, Ceremonial, dan bentuk lainnya yang menyita waktu lebih dari enam jam baik indoor ataupun outdoor tidak diperkenankan mengganggu jam perkuliahan.

2. Tempat PelaksanaanSetiap Ormawa yang mengajukan kegiatan, dapat

meminjam tempat pelaksanaan kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram dengan mengirimkan Surat Peminjaman Tempat. Jika pelaksanaan kegiatannya di luar kampus, maka masing-masing Ormawa bersangkutan harus meminta izin terlebih dahulu kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram diketahui Wakil Ketua III.

D. Syarat Pengajuan Menginap

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 13

Page 14: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

Setiap Ormawa yang melaksanakan kegiatan di luar kampus selama lebih dari 12 jam atau dengan kata lain kegiatan yang menginap, maka diharuskan mengirimkan hal berikut:

1. Surat Izin Kegiatan2. Daftar Kepanitiaan3. Daftar Peserta Kegiatan4. Surat Penyataan Kesediaan Bertanggung Jawab5. Surat Permohonan Dosen Pembina untuk

mendampingi kegiatanSetiap Ormawa yang melaksanakan kegiatan menginap,

terdapat beberapa kententuan yang harus dijalankan. Ketentuan tersebut yaitu:

1. Menjaga nama baik Almamater Sekolah Tinggi2. Tidak membawa minum minuman keras3. Tidak mengganggu pemukiman warga4. Menjaga kebersihan tempat menginap5. Harus ada persetujuan Orang Tua6. Tidak membawa senjata tajam7. Tidak melakukan hal yang menimbulkan perkelahian8. Tidak melakukan hal yang diluar batas norma

masyarakat9. Tidak melakukan hal yang menimbulkan kesan

negatif dari masyarakat10. Tidak melakukan tindak pidana berupa mencuri,

tawuran, merampok, dan kejahatan lainnya.11. Harus membuat surat pernyataan bersedia

menerima sanksi apabila melanggar ketentuan diatas.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 14

Page 15: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

E. Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan merupakan dokumen penawaran kepada suatu lembaga/instansi/perusahaan guna mendapatkan dukungan berupa dana atau perlengkapan pelaksanaan suatu kegiatan. Proposal kegiatan terdiri dari penjelasan teknis pelaksanaan kegiatan, dan penawaran iklan atau promosi kepada suatu lembaga/instansi/perusahaan dimana terdapat penarawan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, baik panitia pelaksana ataupun pemberi dana kegiatan. Setiap Ormawa yang akan melaksanakan kegiatan dapat mengirimkan proposal kegiatan kepada Ketua Sekolah Tinggi atau Sponsorship guna menunjang kualitas dari kegiatan yang akan dilaksanakan.

Proposal kegiatan ada dua jenis, yakni:1. Proposal Permohonan Dana

Proposal permohonan dana merupakan proposal yang berisi tentang teknis kegiatan dan RAB (Rencana Anggaran Biaya) kegiatan. Proposal ini, untuk menggalang dana dari para donatur untuk mendapatkan dana sumbangan dari program bantuan masyarakat dan terdapat pada suatu lembaga/instansi/perusahaan tertentu yang tidak mengikat. Dalam pengajuan proposal harus menyertakan surat pengantar sesuai keperluan.

Proposal permohonan dana terdiri dari:a. Halaman Judulb. Kata Pengantarc. Daftar Isi

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 15

Page 16: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

d. Latar Belakange. Tujuanf. Manfaatg. Sasaranh. Teknis Kegiatan

1) Tempat/Lokasi2) Desain Panggung3) Waktu kegiatan4) Jumlah Peserta5) Jumlah Peralatan6) Jumlah panitia7) Jumlah tamu undangan8) Jumlah pemateri9) Dan lain-lain.

i. RABj. Penutup

Permohonan dana ditandatangani oleh Ketua Panitia, Ketua Organisasi, dan diketahui oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan. Proposal permohonan dana sebaiknya dikirim selambat-lambatnya dua minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.

2. Proposal Sponsorhip (Penawaran Kerjasama).Proposal Sponsorhip merupakan proposal yang

berisi penawaran kerjasama kepada para sponsor (lembaga/instansi/ perusahaan) guna mendapatkan dana kegiatan. Proposal sponsorship dibuat dengan desain yang menarik dan meyakinkan para sponsor membiayai kegiatan.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 16

Page 17: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

Proposal sponsorship terdiri dari:a. Halaman Judul yang didesainb.Kata pengantarc. Latar belakangd.Penawaran kerjasamae. Peralatan kegiatan yang dibutuhkanf. Harga pemasangan iklan pada media

cetakg.Nomor Rekening Organisasih.Desain Panggung/venuei. Desain Backdropj. Desain Spandukk. Desain Posterl. Desain Layout Buku/Sosial Media/dan

lain-lainProposal sponsorship bersifat menjual iklan

kepada para sponsor. Proposal ini ditandatangani oleh Ketua Panitia, Ketua Organisasi, dan diketahui oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan. Proposal sponsorship sebaiknya dikirim selambat-lambatnya 3 (tiga) sampai 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan acara.

F. Sponsor KegiatanSetiap Ormawa yang mengajukan proposal permohonan

dana ataupun proposal sponsrohsip, diharuskan berkoordinasi terlebih dahulu kepada Wakil Ketua III untuk ketentuan sponsor pendukung kegiatan.

G. Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 17

Page 18: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

Laporan pertanggung jawaban kegiatan adalah dokumen berupa laporan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan keuangan selama kegiatan berlangsung. Laporan tersebut digunakan sebagai acuan untuk mengetahui penggunaan dana organisasi secara terperinci dan akuntabel. Laporan pertanggung jawaban terdiri dari:

a. Halaman Judulb. Kata Pengantarc. Daftar Isid. Latar Belakang Kegiatane. Tujuan dan Manfaatf. Laporan Hasil Kegiatang. Laporan realisasi anggaran biayah. Lampiran

a. SK Kepanitiaanb. Surat Menyuratc. Proposald. Dokumentasie. Bukti Realisasi Anggaran Biaya

i. Penutup

H. Fasilitas, Sarana, dan PrasaranaSetiap Ormawa yang akan melaksanakan kegiatan

kemahasiswaan, dapat meminjam fasilitas, sarana, dan prasarana yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi dengan mengirimkan hal berikut:

a. Surat Peminjaman Tempatb. Surat Peminjaman Fasilitas Kampusc. Surat Peminjaman Perlengkapan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 18

Page 19: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

d. Surat Peminjaman Alat Kebersihane. Surat Peminjaman Alat Kegiatanf. Surat Peminjaman Kendaraan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 19

Page 20: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

BAB III PEMBINA ORGANISASI KEMAHASISWAAN

A. Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama1. Berkoordinasi dengan Pembina Ormawa untuk

mengkoordinir seluruh kegiatan bidang Penalaran dan keilmuan, Olahraga, Kesenian, dan Kerohanian, agar kegiatan organisasi berjalan dengan baik dan terarah

2. Bertanggung jawab meningkatkan prestasi mahasiswa dalam penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, kesejahteraan dan kegiatan sosial.

3. Bertanggung Jawab serta melaporkan kegiatan kemahasiswaan kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram.

B. Pembina Organisasi1. Berkoordinasi dengan Wakil Ketua III untuk membimbing

kegiatan dan aktifitas ekstrakurikuler, agar kegiatan organisasi berjalan dengan baik dan terarah sesuai dengan bidang masing-masing, yaitu :a. Bidang Penalaran dan keilmuan b. Bidang Olahragac. Bidang Keseniand. Bidang Kerohanian

2. Bertanggung jawab meningkatkan prestasi mahasiswa dalam penalaran dan keilmuan, olahraga, kesenian dan kerohanian.

3. Bertanggung jawab serta melaporkan kegiatan kemahasiswaan kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram melalui Wakil Ketua III.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 20

Page 21: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 21

Page 22: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

C. Tugas Pokok Pembina Organisasi Kemahasiswaana) Membimbing dan mengarahkan kegiatan dan aktivitas

ekstrakurikuler agar kegiatan ormawa berjalan dengan baik dan terarah;

b) Membimbing kegiatan/aktivitas ormawa yang bersifat administratif dan organisatoris;

c) Bertanggung jawab terhadap organisasi yang dibina/dibimbingnya untuk mencapai prestasi terbaik dalam bidang penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, kesejahteraan, serta bakti sosial;

d) Ikut serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan/aktivitas organisasi para anggotanya;

e) Mempertanggungjawabkan kegiatan kemahasiswaan yang dibinanya kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram serta melaporkan kegiatan organisasi yang dibinanya melalui Wakil Ketua III.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 22

Page 23: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

BAB IVTATA TERTIB

A. Tata Tertib Organisasi Kemahasiswaan Tata tertib organisasi kemahasiswaan secara umum, sebagai

berikut: 1. Mematuhi seluruh peraturan yang berlaku di STAHN Gde

Pudja Mataram. 2. Menjalankan organisasi mahasiswa sesuai dengan kode

etik mahasiswa dan pedoman organisasi mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram.

3. Setiap organisasi mahasiswa harus memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) dan program kerja setiap periode yang harus dilaporkan kepada Wakil Ketua III.

4. Pengurus organisasi kemahasiswaan adalah mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram yang aktif secara akademik dan berkedudukan minimal semester 2 dan maksimal semester 7.

5. Setiap organisasi kemahasiswaan bisa mendapatkan bantuan dana dari STAHN Gde Pudja Mataram. yang jumlahnya disesuaikan dengan anggaran kemahasiswaan sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Organisasi kemahasiswaan yang bisa mendapat bantuan dana adalah organisasi sebagaimana dimaksud pada ketentuan nomor 4 di atas adalah yang memiliki legalitas Surat Keputusan dari Ketua STAHN Gde Pudja Mataram.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 23

Page 24: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

7. Organisasi kemahasiswaan wajib membuat laporan pertanggungjawaban pada setiap akhir pelaksanaan kegiatan dan akhir kepengurusan.

8. Dalam melaksanakan kegiatan organisasi mahasiswa harus menjaga kebersihan, toleransi, dan keamanan.

9. Penyampaian pengumuman oleh organisasi kemahasiswaan yang menggunakan poster, spanduk, selebaran, dan sejenisnya harus menggunakan tempat yang telah disediakan.

10. Organisasi kemahasiswaan dilarang menempel/memasang pengumuman di tempat-tempat seperti tembok kampus, jendela setiap ruangan kampus, pohon-pohon di kampus, dan tempat-tempat lain.

11. Pengurus inti (Ketua, Sekretaris, dan Bendahara) Ormawa dapat diganti apabila:a. Meninggal dunia,b. Pindah/berhenti kuliah,c. Menjabat sebagai pengurus inti pada kabinet BEM,d. Sakit dalam jangka waktu yang lama,e. Alasan lainnya dan terpaksa mengundurkan diri,f. Tidak pernah melaksanakan tupoksi,g. Tidak pernah aktif dalam kegiatan,h. Dan lainnya berdasarkan ketentuan yang telah

disepakati di masing-masing Ormawa

B. Tata Tertib Masing-masing Organisasi Tata tertib masing-masing organisasi sebagai berikut: 1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 24

Page 25: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

a. MPM berkedudukan sebagai lembaga tinggi mahasiswa di STAHN Gde Pudja Mataram, serta sebagai pengawas organisasi mahasiswa.

b. Anggota MPM terdiri dari perwakilan HMJ dan UKM c. Struktur organisasi MPM sekurang-kurangnya adalah

sebagai berikut: 1. Pimpinan terdiri dari Ketua, Sekretaris dan

Bendahara. 2. Ketua-ketua komisi. 3. Anggota-anggota komisi.

d. Masa bhakti kepengurusan MPM adalah 1 (satu) tahun terhitung sejak Surat Keputusan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram dikeluarkan.

e. MPM mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut: 1. MPM dapat memberikan pendapat, usul, dan saran

kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram melalui Wakil Ketua III terutama yang berkaitan dengan fungsi dan pencapaian tujuan pendidikan;

2. Merencanakan dan menetapkan garis-garis besar program kegiatan kemahasiswaan;

3. Menyelenggarakan pemilihan umum;4. Mengesahkan dan melantik BEM;5. Mengawasi pelaksanaan program dan ketetapan MPM

oleh DPM dan BEM;6. Meminta pertanggungjawaban Ketua BEM pada akhir

masa jabatanf. Anggota MPM diberhentikan karena:

1) Meninggal Dunia. 2) Drop Out.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 25

Page 26: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

3) Atas permintaan sendiri secara tertulis kepada Ketua MPM.

4) Melanggar kode etik mahasiswa. 5) Melanggar pedoman Organisasi. 6) Melanggar peraturan hukum lainnya.

g. Setiap anggota MPM tidak diperkenankan untuk Merangkap jabatan dan/atau kepengurusan BEM, UKM, HMJ;

h. MPM dikukuhkan dalam sidang umum organisasi mahasiswa;

i. MPM ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram;

j. MPM dapat menerima atau menolak pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram.

k. MPM dapat menerima atau menolak pengunduran diri Badan Eksekutif Mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram.

l. MPM bertanggungjawab dalam sidang umum organisasi mahasiswa.

2. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) a. DPM berkedudukan sebagai lembaga tinggi mahasiswa

di STAHN Gde Pudja Mataram, serta sebagai pelaksana fungsi legislatif dan pengawas pelaksanaan kegiatan organisasi mahasiswa;

b. Anggota DPM terdiri dari perwakilan program studi yang diusulkan dari masing-masing Himpunan Mahasiswa Jurusan;

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 26

Page 27: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

c. Struktur organisasi DPM sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut: 1) Pimpinan terdiri dari Ketua, Sekretaris dan

Bendahara. 2) Ketua-ketua komisi. 3) Anggota-anggota komisi.

d. Masa bhakti kepengurusan DPM adalah 1 (satu) tahun terhitung sejak Surat Keputusan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram dikeluarkan.

e. Setiap anggota DPM mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut: 1) Menyusun visi dan misi organisasi mahasiswa di

lingkungan STAHN Gde Pudja Mataram. 2) DPM wajib menyerap/menampung,

mempertimbangkan dan menindaklanjuti segala aspirasi mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram.

3) DPM wajib meminta laporan pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram secara berkala;

4) Mengawasi semua kegiatan organisasi mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram

f. Anggota DPM diberhentikan karena: 1. Meninggal Dunia. 2. Drop Out. 3. Atas permintaan sendiri secara tertulis kepada Ketua

DPM. 4. Melanggar kode etik mahasiswa. 5. Melanggar pedoman Organisasi. 6. Melanggar peraturan hukum lainnya.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 27

Page 28: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

g. Setiap anggota DPM tidak diperkenankan untuk Merangkap jabatan dan/atau kepengurusan BEM, UKM, HMJ.

h. DPM memiliki Komisi-komisi sesuai kebutuhan.

2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) a. BEM adalah Badan Eksekutif tertinggi b. Ketua BEM dipilih secara langsung melalui pemilu raya

yang diselenggarakan oleh MPM. c. Masa bhakti pengurus BEM adalah 1 (satu) tahun sejak

dikeluarkan tanggal Surat Keputusan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram.

d. Struktur kepengurusan BEM sekurang-kurangnya terdiri dari: 1) Ketua. 2) Sekretaris.3) Bendahara. 4) Bidang-bidang disesuaikan dengan kebutuhan.

e. BEM mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut: 1) Mematuhi segala peraturan yang berlaku di STAHN

Gde Pudja Mataram. 2) Mematuhi kode etik mahasiswa STAHN Gde Pudja

Mataram. 3) Mematuhi pedoman organisasi mahasiswa STAHN

Gde Pudja Mataram. 4) Meminta pertimbangan kepada DPM atas susunan

pengurus dan program kerja BEM yang akan dijalankan selama masa jabatannya.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 28

Page 29: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

5) Memberikan laporan secara lisan dan tulisan kepada DPM atas pelaksanaan program kerja dan kebijakan BEM setiap 3 (tiga) bulan dan atau bila diminta oleh DPM.

6) BEM melakukan koordinasi dengan UKM dan HMJ yang ada.

7) Membentuk panitia-panitia yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam program kerja.

8) Meminta dan menerima laporan pertanggung jawaban dari panitia yang telah melaksanakan kegiatan yang diselenggarakan dan melanjutkan ke Wakil Ketua III.

9) Membuat laporan pertanggung jawaban secara tertulis di setiap akhir kegiatan dan di akhir masa jabatan kepengurusan BEM kepada MPM.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 29

Page 30: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) a. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah wadah kegiatan

dan kreasi mahasiswa dalam satu bidang peminatan di tingkat Perguruan Tinggi.

b. Mematuhi segala peraturan yang berlaku di STAHN Gde Pudja Mataram.

c. Mematuhi kode etik mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram;

d. Mematuhi pedoman organisasi kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram;

e. UKM berkedudukan di bawah garis komando koordinasi BEM;

f. Kepengurusan UKM dipilih sesuai dengan AD/ART masing-masing;

g. Masa bhakti kepengurusan UKM selama 1 (satu) tahun sejak tanggal terbitnya Surat Keputusan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram;

h. UKM harus mengusulkan salah satu dosen atau pegawai yang kompeten untuk menjadi Pembina teknis selama satu periode kepengurusan.

i. Mengadakan kegiatan harus sesuai dengan Visi dan Misi STAHN Gde Pudja Mataram.

j. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan program kerja yang telah disusun serta diketahui Pembina dan disetujui Wakil Ketua III.

k. Membuat laporan pertanggungjawaban secara tertulis di setiap akhir kegiatan dan di akhir masa jabatan Kepengurusan UKM kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram melalui Wakil Ketua III.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 30

Page 31: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

l. Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa tidak diperkenankan merangkap jabatan inti di Organisasi lainnya.

4. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

a. Mematuhi segala peraturan yang berlaku di STAHN Gde Pudja Mataram;

b. Mematuhi kode etik mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram;

c. Mematuhi pedoman organisasi mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram;

d. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah perwakilan mahasiswa tingkat Jurusan di lingkungan STAHN Gde Pudja Mataram;

e. Pemilihan ketua HMJ dilakukan melalui pemilu raya yang dilaksanakan oleh MPM;

f. Formasi kepengurusan HMJ disesuaikan dengan kondisi masing-masing jurusan;

g. Masa bhakti kepengurusan HMJ adalah satu tahun terhitung sejak tanggal terbitnya Surat Keputusan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram.

h. Melaksanakan kegiatan yang bersifat penalaran berbasis keilmuan masing-masing Jurusan;

i. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan program kerja yang disusun dengan persetujuan Ketua Jurusan masing-masing dan Wakil Ketua III.

j. Melaporkan kegiatan HMJ kepada Ketua STAHN Gde Pudja Mataram melalui Wakil Ketua III dengan persetujuan Ketua Jurusan;

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 31

Page 32: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 32

Page 33: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

C. Syarat Pendirian & Pembubaran Organisasi Mahasiswa Persyaratan Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa

mengajukan proposal pendirian UKM kepada ketua STAHN Gde Pudja Mataram dengan persyaratan sebagai berikut:1. Memiliki persetujuan anggota minimal 25 orang;2. Mendapat persetujuan dari BEM STAHN Gde Pudja

Mataram;3. Mengusulkan satu orang Pembina;4. Melampirkan rancangan AD/ART;5. Melampirkan rancangan program kerja;6. Melampirkan berita acara pembentukan pengurus;7. Melampirkan daftar anggota;

Pembubaran Unit Kegiatan Mahasiswa dapat dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :1. Melanggar peraturan akademik, kode etik mahasiswa,

dan pedoman organisasi mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram.

2. Kepengurusan tidak berjalan sesuai dengan program kerja UKM bersangkutan selama dua periode.

3. UKM memiliki kemiripan atau kesamaan karakter program kerja dengan UKM lainnya di lingkungan STAHN Gde Pudja Mataram.

4. Anggota yang aktif kurang dari 25 orang. 5. Mendapat mosi tidak percaya dari anggota UKM

bersangkutan yang disetujui oleh rapat pleno DPM, BEM, dan Wakil Ketua III untuk ditindaklanjuti.

6. Untuk hal-hal yang bersifat khusus Wakil Ketua III dan Ketua STAHN Gde Pudja Mataram dapat membubarkan UKM di lingkungan STAHN Gde Pudja Mataram.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 33

Page 34: bemgpm.combemgpm.com/.../uploads/2018/09/PEDOMAN-ORGANISASI-FINAL.docx · Web viewUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan

D. Sanksi-sanksi Organisasi Kemahasiswaan Sanksi diberikan oleh ketua STAHN Gde Pudja Mataram

melalui Wakil Ketua III kepada organisasi mahasiswa dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Peringatan Lisan: Peringatan lisan dapat diberikan atas

pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh Organisasi Mahasiswa.

2. Peringatan Tertulis: Peringatan tertulis diberikan atas dasar tidak diindahkannya peringatan lisan. Bila peringatan Tertulis Pertama tidak diindahkan, maka akan diberikan peringatan Tertulis Kedua.

3. Pembekuan Organisasi. diberlakuan bila Organisasi Mahasiswa tidak mengindahkan peringatan Tertulis Kedua.

4. Pembubaran Organisasi: pembubaran Organisasi Mahasiswa dapat dilakukan apabila tahapan pada ayat 1, 2 dan 3 telah dilewati dan tidak ada perubahan sampai diputuskan oleh rapat pleno DPM, BEM, dan Wakil Ketua III di lingkungan STAHN Gde Pudja Mataram.

5. Sanksi-sanksi yang belum diatur dalam pedoman organisasi mahasiswa STAHN Gde Pudja Mataram akan ditentukan kemudian hari.

Pedoman Organisasi Kemahasiswaan STAHN Gde Pudja Mataram | 34