supriyadikaranganyar.files.wordpress.com file · Web viewKelebihan sekolah atau madrasah swasta...
Transcript of supriyadikaranganyar.files.wordpress.com file · Web viewKelebihan sekolah atau madrasah swasta...
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pencabutan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya
Pendidikan pada SD/MI dan SMP/MTs, dan digantikan oleh Permendikbud
Nomor 44 tahun 2012 tertanggal 28 Juni 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan
Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar, melegakan penyelenggara
sekolah atau madrasah swasta. Pasalnya, sejak pemberlakuan peraturan yang
melarang pungutan mulai awal 2012, semangat penyelenggara lembaga
pendidikan menurun. Hal itu karena dana Biaya Operasional Sekolah (BOS)
SD/MI sebesar Rp.580.000 setiap anak per tahun dan SMP/MTs Rp.710.000
terasa membebani sekolah atau madrasah swasta. Dana sebesar itu tidak cukup
untuk menggaji guru, yang sebagian besar harus ditanggung oleh penyelenggara
sekolah atau madrasah. Padahal, sekolah atau madrasah swasta masih harus
menanggung biaya operasional dan investasi. Karena itu, beberapa sekolah atau
madrasah swasta kurang mengindahkan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2011
ini. Hanya sekadar bisa hidup, beberapa sekolah atau madrasah swasta menarik
pungutan dari orang tua siswa.
Dalam peraturan baru Permendikbud Nomor 44 tahun 2012, dijelaskan
bahwa satuan pendidikan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat (sekolah atau
madrasah swasta) diperbolehkan menarik pungutan dari orang tua siswa. Bahkan
secara umum, boleh menerima sumbangan. Inilah yang memberikan peluang
bagi sekolah atau madrasah swasta untuk mengembangkan diri. Meskipun
demikian, sudah semestinya sekolah atau madrasah swasta membatasi besarnya
pungutan, yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah atau madrasah,
seperti yang tercantum dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah/
madrasah (RAPBS/M). Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama
harus mengawasi secara ketat supaya pungutan itu tidak memberatkan orang tua
siswa dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
Kelebihan sekolah atau madrasah swasta dibandingkan dengan sekolah
atau madrasah negeri pasca pencabutan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2011,
yakni sekolah atau madrasah swasta kini boleh menarik iuran dari siswa,
sehingga bisa dimanfaatkan untuk peningkatan mutu sekolah atau madrasah
swasta.
Dengan diperbolehkannya sekolah atau madrasah swasta menarik iuran
dari siswa, secara otomatis pemasukan untuk sekolah atau madrasah swasta juga
akan lebih banyak. Dengan demikian sekolah atau madrasah mempunyai sedikit
keleluasaan dalam pengelolaan keuangan utamanya keleluasaan dalam
pemanfaatan dana tersebut.
Dalam pengalokasian dana, sekolah atau madrasah swasta dituntut untuk
melaksanakan proses pengelolaan yang optimal. Uang yang beredar dalam
sekolah atau madrasah sudah sepatutnya dikelola dengan baik berdasarkan
peraturan yang berlaku. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
bahwa pengelolaan uang adalah pengelolaan kas untuk menanggulangi
kekurangan kas dan memanfaatkan kelebihan kas secara optimal.
Sekolah atau madrasah memiliki tugas untuk mengelola keuangan
berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan sehingga uang yang beredar
dapat dimanfaatkan secara optimal. Pengelolaan keuangan sekolah atau
madrasah yang optimal memaksa sekolah atau madrasah melakukan proses
manajemen keuangan sekolah atau madrasah dengan sebaik mungkin.
Dengan pengelolaan yang baik, uang yang di dapat diharapkan dapat
bermanfaat unyuk meningkatkan kinerja sekolah atau madrasah. Pengelolaan
keuangan sekolah atau madrasah yang baik didasari pada prinsip-prinsip yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008
tentang Pendanaan Pendidikan yaitu prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Peraturan tersebut juga menjelaskan bahwa keempat prinsip
tersebut digunakan dalam proses pengelolaan keuangan sekolah atau madrasah
yang dimulai dari perencanaan, realisasi penerimaan dan pengeluaran dana
pendidikan, pengawasan dan pemerikasaan hingga pertanggungjawaban.
2This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
MI Muhammadiyah Karanganyar sebagai madrasah yang sedang
berkembang pada tahun ajaran 2016/2017 ini memiliki siswa sebanyak 1.375
siswa. Dari jumlah siswa yang banyak inilah secara otomatis dana BOS yang
diterima juga banyak. Disisi lain MI Muhammadiyah Karanganyar sebagai
madrasah swasta juga menarik iuran dari orag tua siswa. Dengan
diperbolehkannya menarik pungutan dari orang tua siswa inilah, MI
Muhammadiyah Karanganyar sebagai sekolah/madrasah swasta akan mengelola
keuangan yang lebih daripada sekolah/madrasah negeri. Penelitian ini akan
meneliti tentang pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh pengelola MI
Muhammadiyah Karanganyar.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengelolaan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar pada
tahun 2016 dalam hal perencanaan?
2. Bagaimana pengelolaan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar pada
tahun 2016 dalam hal pelaksanaan?
3. Bagaimana pengelolaan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar pada
tahun 2016 dalam hal pengawasan dan evaluasi?
4. Bagaimana pengelolaan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar pada
tahun 2016 dalam hal pelaporan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
1. Perencanaan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar pada tahun
2016.
2. Perencanaan pelaksanaan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar
pada tahun 2016.
3. Pengawasan dan evaluasi pengelolaan keuangan di MI Muhammadiyah
Karanganyar pada tahun 2016.
3This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
4. Pelaporan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar pada tahun 2016.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi bahan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya mengenai pengelolaan dana
keuangan di sekolah/madrasah swasta.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Peneliti diharapkan dapat lebih mengetahui secara mendalam mengenai
pengelolaan dana keuangan di sekolah/madrasah swasta serta penerapan
disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
b. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama
Memberikan masukan untuk peningkatan kualitas pengawasan
pengelolaan dana keuangan di sekolah/madrasah swasta.
c. Bagi pihak sekolah/madrasah.
Diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan dan lebih
transparan dalam pengelolaan dana keuangan di sekolah/madrasah
swasta.
d. Bagi Komite Sekolah/Madrasah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai peran
Komite Sekolah/Madrasah dalam pengelolaan dana keuangan di
sekolah/madrasah swasta.
e. Bagi Orang Tua Siswa dan Masyarakat
Memberikan pengetahuan agar masyarakat mampu menganalisis
apakah pengelolaan dana keuangan di sekolah/madrasah swasta sudah
wajar atau tidak.
4This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengelolaan Keuangan Sekolah/Madrasah
Keuangan sekolah atau madrasah merupakan bagian yang sangat
penting karena setiap kegiatan sekolah atau madrasah membutuhkan dana
untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah atau madrasah.
Menurut H. Malayu S.P Hasibuan (2007: 2) pengelolaan atau manajemen
adalah ilmu seni dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Pengelolaan keuangan sekolah atau
madrasah yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan asas pemisahan
tugas, perencanaan, pembukuan setiap transaksi, pelaporan dan pengawasan.
a. Tujuan Pengelolaan Keuangan Sekolah/Madrasah
Tujuan utama pengelolaan dana pendidikan khususnya keuangan
sekolah atau madrasah, (Mulyono, 2010: 172) adalah :
1) Menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk harian
sekolah atau madrasah dan menggunakan kelebihan dana untuk
diinvestasikan kembali.
2) Memelihara barang-barang (aset) sekolah atau madrasah.
3) Menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan,
pencatatan, dan pengeluaran uang diketahui dan dilaksanakan.
b. Prinsip Pengelolaan Keuangan Sekolah atau madrasah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 pasal 59 dalam
pengelolaan dana pendidikan, ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, antara lain:
1) Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan dilakukan dengan memberikan akses pelayanan
pendidikan yang seluas-luasnya dan merata kepada peserta didik,
tanpa membedakan latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin,
5This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
dan kemampuan atau status sosial-ekonomi.
2) Prinsip efisiensi
Prinsip efisiensi dilakukan dengan mengoptimalkan akses, mutu,
relevansi, dan daya saing pelayanan pendidikan.
3) Prinsip transparansi
Prinsip transparasi dilakukan dengan memenuhi asas kepatutan dan
tata kelola yang baik oleh pemerintah, pemerintah daerah,
penyelenggara pendidikan yang didirikan masyarakat, dan satuan
pendidikan sehingga :
a. Dapat diaudit atas dasar standar audit yang berlaku, dan
menghasilkan opini audit wajar tanpa perkecualian.
b. Dapat dipertanggungjawabkan secara transparan kepada
pemangku kepentingan pendidikan.
4) Prinsip akuntabilitas publik
Prinsip akuntabilitas publik dilakukan dengan memberikan
pertanggungjawaban atas kegiatan yang dijalankan oleh
penyelenggara atau satuan pendidikan kepada pemangku
kepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Proses Pengelolaan Keuangan Sekolah atau madrasah
Suharsimi Arikunto (2008: 317) menyatakan bahwa dalam pengertian
umum keuangan, kegiatan pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: (1)
penyusunan anggaran (budgeting), (2) pembukuan (accounting), dan (3)
pemeriksaan (auditing). Terkait dengan manajemen keuangan di
sekolah atau madrasah, E. Mulyasa (2007: 48) mengemukakan bahwa:
Komponen keuangan dan pembiayaan perlu dikelola sebaik-baiknya,
agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Manajemen keuangan harus dilaksanakan dengan baik dan teliti mulai
tahap penyusunan anggaran, penggunaan, sampai pengawasan dan
pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar semua
dana sekolah atau madrasah benar-benar dimanfaatkan secara efektif,
6This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
efisien, tidak ada kebocoran-kebocoran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pengelolaan keuangan sekolah atau madrasah meliputi:
perencanaan, sumber keuangan, pengalokasian, penganggaran,
pemanfaatan dana, pembukuan keuangan, pemeriksaan, pengawasan,
dan pertanggungjawaban pelaporan.
2. Pembiayaan Pendidikan
Pembiayaan pendidikan adalah upaya pengumpulan dana untuk
membiayai operasional dan pengembangan sektor pendidikan (Indra
Bastian, 2006: 160). Mengenai konsep pembiayaan pendidikan (Nanang
Fattah, 2002: 23) mengemukakan bahwa, anggaran biaya pendidikan terdiri
dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan
dan anggaran pengeluaran. Anggaran penerimaan adalah anggaran yang
diperoleh setiap tahun oleh sekolah atau madrasah dari berbagai sumber
resmi dan diterima secara teratur.
Sekolah/madrasah swasta pada umumnya berbeda dengan
sekolah/madrasah negeri. Kalau sekolah atau madrasah negeri memiliki
sumber-sumber anggaran penerimaan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah. Sekolah/madrasah swasta selain mendapatkan dana dari pemerintah
juga dari orangtua murid, masyarakat sekitar, dan sumber lainnya.
Anggaran pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap
tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan di sekolah atau madrasah.
Belanja sekolah atau madrasah sangat ditentukan oleh komponen-komponen
yang jumlah dan porsinya bervariasi diantara sekolah atau madrasah yang
satu dengan sekolah atau madrasah yang lain, serta dari waktu ke waktu.
Biaya penyelenggaran dan atau pengelolaan pendidikan sebagaimana
dimaksud pada pasal 48 ayat (1) huruf b meliputi :
a. Biaya investasi, yang terdiri atas :
1) Biaya investasi lahan pendidikan, dan
2) Biaya investasi selain lahan pendidikan.
b. Biaya operasi yang terdiri atas :
1) Biaya personalia, dan
2) Biaya non-personalia.
7This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
Jadi dapat disimpulkan, bahwa biaya pendidikan adalah nilai uang
atau nilai rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah, penyelenggara
pendidikan, masyarakat, maupun orang tua siswa dalam bentuk barang,
pengorbanan, ataupun uang yang digunakan untuk mengelola dan
menyelenggarakan pendidikan sebagai penunjang efektifitas dan efisiensi
pengelolaan pendidikan. Pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan
diperlukan penyusunan anggaran untuk memperkirakan rencana alokasi
biaya yang akan dikeluarkan untuk direalisasikan oleh suatu lembaga.
B. Pertanyaan Penelitian
Penulis menjabarkan pertanyaan penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana proses penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM), dan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja
Madrasah (RAPBM) di MI Muhammadiyah Karanganyar?
2. Bagaimana proses penggunaan, pembelanjaan, dan pembukuan Anggaran
Belanja Madrasah di MI Muhammadiyah Karanganyar?
3. Bagaimana proses pengawasan dan evaluasi atas proses penggunaan,
pembelanjaan, dan pembukuan Anggaran Belanja Madrasah di MI
Muhammadiyah Karanganyar?
4. Bagaimana proses pelaporan penggunaan, pembelanjaan, dan pembukuan
Anggaran Belanja Madrasah di MI Muhammadiyah Karanganyar?
8This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan
utama penelitian deskriptif kualitatif (Burhan Bungin, 2009: 68) adalah untuk
menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai
fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian,
dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter,
sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena
tertentu.
Fokus penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, untuk
menggambarkan/mendeskripsikan pengelolan keuangan MI Muhammadiyah
Karanganyar tahun 2016.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini pada bulan Oktober-November 2016,
sedangkan lokasi penelitian adalah MI Muhammadiyah Karanganyar yang
beralamatkan di Jalan Citarum I Nomor 9 Karanganyar Surakarta Jawa Tengah.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Penentuan subyek penelitian dilakukan untuk mendukung hasil penelitian,
maka pemilihan informan dipilihkan orang yang benar-benar mengetahui dan
menguasai serta terlibat langsung dengan permasalahan yang sedang diteliti.
Subyek penelitian ini adalah Kepala Madrasah, Bendahara dan Wakil Bendahara
Madrasah, Komite Madrasah dan guru yang terkait dalam manajemen keuangan
di MI Muhammadiyah Karanganyar.
Obyek penelitian ini adalah data yang terkait dengan pengelolaan
keuangan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
evaluasi serta pelaporan.
Perencanaan keuangan MI Muhammadiyah Karanganyar adalah
penyusunan anggaran yang dilakukan madrasah untuk menetapkan anggaran,
meliputi tahap penyusunan RKAM, RKT dan RAPBM. Pelaksanaan yang
9This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
dimaksud adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh madrasah setelah madrasah
menerima dana dari pemerintah dan sumber lain, kemudian dialokasikan ke
seluruh siswa dan memfaatkan sesuai dengan perencanaan RAPBM yang telah
dibuat. Pelaksanaan ini, terdiri dari penyaluran, penggunaan, pembelanjaan dan
pembukuan.
Pengawasan dan evaluasi dimaksudkan untuk mewujudkan akuntabilitas
dan transparansi pelaksanaan pengelolaan keuangan. Pengawasan oleh pihak-
pihak terkait yaitu komite madrasah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten. Evaluasi dimaksudkan
untuk penentuan alternatif atau pilihan yang tepat dilakukan madrasah dalam
pengambilan sebuah keputusan terhadap pengelolaan keuangan.
Sedangkan pelaporan adalah bentuk pertanggungjawaban yang dibuat oleh
madrasah terhadap pengelolaan keuangan yang dilaksanakan oleh satuan
pendidikan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Sukardi (2006: 49), observasi adalah tindakan atau proses
pengambilam informasi melalui media pengamatan. Menurut M. Djunaidi
Ghony & Fauzan Almanshur (2012:165) observasi merupakan sebuah
teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan
mengamati hal-hal yang berkaitan dengna ruang, tempat, pelaku, kegiatan,
benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Dalam penelitian ini
observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan umum MI Muhammadiyah
Karanganyar. Secara khusus observasi dilakukan untuk mengamati hasil
pengelolaan keuangan MI Muhammadiyah Karanganyar.
2. Wawancara
Menurut Cholid Narbuko & Abu Achmadi (2013: 83) wawancara adalah
proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana
dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung
10This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Data yang dihimpun sesuai
dengan fokus penelitian berupa kata-kata, situasi, dokumentasi dan peristiwa
yang diteliti. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data secara
subyektif tentang bagaimana proses penyusunan Rencana Kerja Madrasah
(RKM), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja Madrasah (RAPBM), bagaimana proses penggunaan,
pembelanjaan, dan pembukuan, bagaimana proses pengawasan dan evaluasi
atas proses penggunaan, pembelanjaan, dan pembukuan serta bagaimana
proses pelaporan penggunaan, pembelanjaan, dan pembukuan Anggaran
Belanja Madrasah di MI Muhammadiyah Karanganyar.
Wawancara dilakukan kepada Kepala Madrasah, Bendahara dan Wakil
Bendahara Madrasah, Komite Madrasah dan guru.
3. Dokumentasi
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data
karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan
untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Lexy J Moleong,
2014: 217). Penggunaan dokumen dalam penelitian ini untuk mengetahui
secara obyektif pengelolaan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar.
Dokumentasi tersebut terdiri dari :
a. Data mengenai profil MI Muhammadiyah Karanganyar mecakup visi,
misi, data jumlah siswa dan guru.
b. Data pengelolaan keuangan yang meliputi pembukuan dana, laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana, foto-foto, dan dokumen lainnya
yang relevan serta berkas laporan-laporan yang telah disusun berbagai
pihak tentang obyek yang diteliti.
E. Instrumen Penelitian
Jenis penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Data penelitian kualitatif masih belum diketahui,
sumber data belum teridentifikasi secara jelas/pasti, dan cara-cara menggali data
belum diketahui, baik dalam mengeksplorasi maupun mengungkapkan data
sehingga keberadaan alat pengumpul data sangat dibutuhkan (Djunaidi
11This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
Ghony&Fauzan Almanshur, 2012 : 96).
1. Pedoman Observasi
Observasi yang dilakukan untuk mengetahui keadaan umum MI
Muhammadiyah Karanganyar, yang meliputi keadaan fisik dan keadaan
bangunan MI Muhammadiyah Karanganyar.
2. Pedoman Wawancara
Peneliti menyusun kisi-kisi instrument pedoman wawancara untuk
membantu dalam pengolahan data.
F. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian kualitatif sangat penting dilakukan untuk
mengungkapkan kebenaran yang objektif terhadap hasil penelitian. Peneliti
menggunakan uji kepercayaan (kredibilitas) terhadap hasil penelitian. Keabsahan
data ini diperlukan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu temuan atau data
yang dilaporkan dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Pengujian kredibilitas
data/atau kepercayaan yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan
triangulasi dan member check. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2014:330).
Keabsahan data untuk penelitian ini dilakukan triangulasi dengan sumber.
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton dalam Moleong, 2014:330).
Triangulasi dengan sumber yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu
membandingkan hasil wawancara, isi dokumen yang berkaitan dan observasi.
Informan utama dalam penelitian ini adalah Kepala Madrasah, Bendahara
dan Wakil Bendahara Madrasah, Komite Madrasah dan guru, dengan informan
pendukung yang berasal dari dokumen dan hasil observasi pengelolaan keuangan
MI Muhammadiyah Karanganyar.
Teknik keabsahan data yang kedua, untuk menguji kredibilitas data yaitu
dengan member check. Member check merupakan proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
12This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
pemberi data (Sugiyono, 2013:375). Kegiatan dalam melakukan teknik
keabsahan data melalui member check yaitu mengulang pertanyaan diakhir
kegiatan wawancara secara garis besar, sehingga informasi yang disampaikan
responden dapat diperbaiki jika ada kekeliruan atau menambahkan jika terdapat
kekurangan. Informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam penulisan laporan
sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau responden.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain (Boddan dalam Sugiyono, 2013:334). Analisis data dalam
penelitian kualitatif mulai dilakukan pada saat proses pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Djunaidi Ghony dan
Fauzan Almanshur (2012: 306) analisis data kualitatif menggunakan kata-kata
yang selalu disusun dalam sebuah teks yang diperluas atau dideskripsikan.
Dalam penelitian ini, analisis data yang dipilih adalah analisis data model Milles
dan Huberman, yang meliputi: (1) reduksi data, (2) display/penyajian data, dan
(3) mengambil kesimpulan lalu diverifikasi.
1. Reduksi data
Menurut Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur (2012: 308), reduksi
data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul
dari lokasi penelitian. Reduksi data berlangsung secara terus-menerus
selama kegiatan penelitian yang berorientasi kualitatif berlangsung.
2. Display data/penyajian data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Mengamati terhadap penyajian data, peneliti akan dapat
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan
berdasarkan atas pemahaman yang didapat peneliti dari penyajian tersebut.
13This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
Hal ini Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013:341) mengungkapkan
yang paling sering digunakan untuk menyajikan data penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Mengambil kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan harus diverifikasi selama kegiatan berlangsung.
Verifikasi dilakukan dengan singkat dan dengan mencari data baru, dapat
pula lebih mendalam apabila penelitian dilakukan oleh suatu tim untuk
mencapai persetujuan bersama agar lebih menjamin validitas. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih belum jelas dan menjadi kejelasan.
14This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Umum MI Muhammadiyah Karanganyar
MI Muhammadiyah Karanganyar berdiri sejak tahun 1974, tepatnya pada
tanggal 1 Januari 1974 dengan Piagam Pendirian dari Kanwil Departemen
Agama Propinsi Jawa Tengah dengan nama MADRASAH IBTIDAIYAH
LATIHAN PGA 6 TAHUN dengan piagam Nomer. Lk/3.c/1223/Pgm.MI/1978.
Kemudian berubah menjadi MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH
KARANGANYAR dengan Piagam No. I.K/3.a/427/PGM/MI/1981, tertanggal 1
Juni 1981 yang ditanda tangani oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam
Kanwil Depag Provinsi Jateng Drs. H. Moh Rifa'i sampai sekarang.
Sebagai lembaga pendidikan dasar berciri khas Islam yang
mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan
madrasah dan masyarakat serta merespon perkembangan dan tantangan masa
depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi yang
sangat cepat Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Karanganyar merumuskan
visi: Berakhlaq Mulia, Tekun Beribadah, Terdepan dalam Prestasi, Berwawasan
dan Peduli Lingkungan Menuju Mardhatillah Sejati. Dan misi dari MI
Muhammadiyah Karanganyar adalah Mewujudkan pembelajaran dan
pembiasaan yang mengacu pada Al Qur’an dan Sunah Rasul (1);
Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi
akademik dan non akademik (2); Meningkatkan profesionalitas dan kwalitas
tenaga kependidikan yang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan (3);
Terselenggaranya pengelolaan madrasah yang efektif, efisien, transparan dan
akuntabel (4); Mewujudkan Madrasah menjadi kebanggaan serta bagian yang
takterpisahkan dari masyarakat (5).
MI Muhammadiyah Karanganyar sebagai lembaga pendidikan dasar
dengan sarana pendukung yang lengkap selalu mengembangkan pola, arah dan
peranan pendidikan yang diorganisasikan dalam enam pilar pendidikan yaitu:
learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untuk
15This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
berbuat), learning to be (belajar membentuk jatidri), learning to live together
(belajar untuk hidup bersama dan berdampingan), learning to learn dan learning
to throught learn.
Proses pembelajaran yang dikembangkan MI Muhammadiyah
Karanganyar bertujuan untuk dapat menstimulasi kapasitas kemampuan berfikir
peserta didik dan mampu menghadirkan suasana pembelajaran untuk melayani
perbedaan individu dalam hal intelegensi, minat maupun gaya belajar setiap
siswa, maka dari itu MI Muhammadiyah Karanganyar dalam hal ini
menggunakan metode pembelajaran yang berorientasi pada “multiple
intelegences”.
“Multiple intelegences” sebagai filsafat pengajaran adalah konsep baru
yang menyadari betapa pentingnya pengajaran multimodel. MI Muhammadiyah
Karanganyar dalam hal ini merupakan madrasah yang menerapkan konsep
tersebut sebagai aspek penting dalam proses belajar mengajar. “Multiple
intelegences” tersebut adalah linguistic, logical mathematical, spatial, musical,
bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal dan naturalist. Bersama MI
Muhammadiyah Karanganyar siapkan generasi yang berilmu dan berpikir
ilmiah, berakhlak mulia dan beramal sholeh serta beramar ma’ruf nahi mungkar.
Sebagai madrasah yang sedang berkembang, MI Muhammadiyah
Karanganyar selalu berinovasi agar dapat memberikan pelayanan terbaik untuk
orang tua murid. Mulai tahun 1999, jumlah siswa-siswi MI Muhammadiyah
Karanganyar semakin meningkat.
Berikut adalah grafik peningkatan jumlah siswa-siswi MI Muhammadiyah
Karanganyar dari tahun ke tahun:
16This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
Peningkatan jumlah siswa-siswi MI Muhammadiyah Karanganyar yang
signifikan sejak tahun pelajaran 2009/2010 diawali dengan diangkatnya kepala
madrasah yang baru saat itu yaitu Bapak Sunarno,S.Pd,M.Pd. Kepala Madrasah
yang baru saat itu mengembangkan pengelolaan pembelajaran dan sarana
prasana yang bertujuan untuk memberikan pelayanan lebih baik untuk peserta
didik.
Saat itu, guru-guru yang tidak mempunyai komitmen untuk
mengembangkan madrasah dibina langsung oleh Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar dan beberapa guru
Pegawai Negeri Sipil yang Diperbantukan (PNS DPK) dikembalikan kepada
Kementerian Agama.
Diawali dengan diadakannya festival drumb band yang diikuti oleh siswa-
siswi TK se-Kabupaten Karanganyar, MI Muhammadiyah Karanganyar mulai
dikenal khalayak. Peningkatan jumlah siswa diiringi dengan peningkatan
pelayanan di bidang sarana dan prasarana.
Semakin tahun semakin banyak saja orang tua yang mempercayakan
putra/putrinya ke MI Muhammadiyah Karanganyar. Pada tahun pelajaran
2013/2014, MI Muhammadiyah Karanganyar mulai menerima 7 kelas
rombongan belajar (rombel) yang tahun-tahun sebelumnya hanya 4 rombongan
belajar.
Saat ini MI Muhammadiyah Karanganyar mendidik siswa-siswi sejumlah
1375 anak dengan 8 Guru PNS, 38 Guru Tetap Yayasan dan 20 Guru Tidak
Tetap Yayasan. Para periode tahun 2013-2017, Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar memberikan amanah
kepada Ibu Marjiyanti,S.Ag,M.PdI untuk memimpin MI Muhammadiyah
Karanganyar. Selanjutnya banyak hal yang dilakukan oleh persyarikatan untuk
memaksimalkan program pengembangan Madrasah ini. Pasang dan surut telah
dialaminya, banyak usaha yang telah dilakukan, berbagai hambatan dan
tantangan telah dilaluinya, semua ini telah dilaluinya dengan baik sehingga dapat
menghantarkannya pada kondisi sebagaimana yang sekarang ini.
17This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
Gambaran MI Muhammadiyah Karanganyar sebagai madrasah unggulan
yang sudah terlanjur menjadi penilaian masyarakat khususnya warga
Karanganyar, MI Muhammadiyah kini menjadi tujuan pertama para orang tua
untuk kepentingan pendidikan putra-putrinya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
peserta didik dari tahun ketahun yang terus meningkat. MI Muhammadiyah
Karanganyar berada di pusat kota Karanganyar. Terletak di lingkungan
pendidikan yang kondusif, lahan yang luas dan bangunan yang representative
serta nyaman, MI Muhammadiyah Karanganyar merupakan madrasah yang
sangat mendukung berjalannya pendidikan yang berkualitas. Puluhan prestasi di
tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional baik dalam bidang akademik
maupun non akademik telah di raih MI Muhammadiyah Karanganyar.
B. Data Khusus MI Muhammadiyah Karanganyar
Data khusus yang diperoleh dari MI Muhammadiyah Karanganyar adalah
data mengenai pengelolaan keuangan MI Muhammadiyah Karanganyar tahun
2016. Data dikelompokkan menjadi empat komponen, yaitu: Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi, serta Pelaporan. Data diperoleh dari
wawancara, dokumentasi dan observasi.
Data komponen perencanaan difokuskan pada: (a) penyusunan RKAM
dan RKT; dan (b) penyusunan RAPBM. Data komponen pelaksanaan
difokuskan pada: (a) penggunaan, (b) pembelanjaan, dan (c) pembukuan. Data
komponen pengawasan dan evaluasi terdiri dari : (a) pengawasan dan (b)
evaluasi. Data komponen pelaporan difokuskan pada : (a) pelaporan dan (b)
publikasi.
Hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar
Perencanaan pengelolaan keuangan di MI Muhammadiyah
Karanganyar diawali dengan proses penyusunan RKAM, RKT dan
penyusunan RAPBS.
18This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
a. Penyusunan RKAM dan RKT
Data mengenai penyusunan RKAM dan RKT diperoleh peneliti
melalui wawancara dengan Kepala Madrasah, Bendahara dan Wakil
Bendahara Madrasah, Komite Madrasah dan guru. Proses penyusunan
RKAM dan RKT diawali dengan mengumpulkan kebutuhan dari
masing-masing sumber daya manusia, kemudian akan dilakukan
pengajuan kepada tim anggaran. Tim anggaran terdiri dari Kepala
Madrasah, Wakil Kepala dan Pembantu Wakil Kepala Madrasah urusan
Kurikulum, Al Islam Kemuhammadiyahan, Sarana Prasarana, Humas,
Kesiswaan, Badan Usaha Milik Madrasah, Bendahara dan wakil
Bendahara dan Kepala Tata Usaha.
Tim anggaran madrasah membuat penyusunan konsep mengenai
pemasukan dan pengeluaran APBM (Anggaran Pendapatan Belanja
Madrasah), dan akan dilakukan sosialisasi dengan Komite Madrasah
untuk dimintai pertimbangan mengenai kegiatan yang telah
direncanakan oleh tim anggaran. Komite Madrasah akan memberikan
saran atas kegiatan yang perlu dianggarkan dengan segera dan yang
tidak dapat dianggarkan dengan segera. Hasil penyusunan APBM yang
telah dikomunikasikan dengan Komite Madrasah, selanjutnya
disosialisasikan kepada guru dan karyawan. Pelaksanaan sosialisasi
dengan menginformasikan kegiatan yang direncanakan untuk
direalisasi, dan kegiatan yang belum dapat dianggarkan di awal tahun
anggaran. Draft RKAM yang sudah direncanakan untuk dianggarkan
kemudian akan dilakukan sosialisasi kepada orang tua siswa pada rapat
pleno Komite Madrasah.
Pelaksanaan kegiatan di tengah tahun pelajaran, terkadang tidak
sesuai dengan rencana yang telah dianggarkan oleh madrasah di awal
tahun pelajaran. Ketidaksesuaian rencana yang telah disusun oleh
madrasah, akibat adanya keadaan senyatanya yang berbeda dengan
anggaran yang telah dibuat. Madrasah membuat kegiatan perubahan
untuk mengganti kegiatan yang tidak dapat terealisasi. Perubahan
19This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
kegiatan tersebut dibuat dalam RKAM perubahan dengan
mencantumkan kegiatan yang akan dirubah dan direalisasikan oleh
madrasah.
RKAM MI Muhammadiyah Karanganyar menjabarkan
pengelompokkan sumber dana yang diperoleh madrasah, yang terdiri
dari dana orang tua murid, BOS pusat, dan BOS kabupaten.
Penggunaan dana tersebut disesuaikan kebutuhan dari madrasah, seperti
BOS pusat sesuai dengan aturan penggunaannya. Dana tersebut hanya
diperuntukkan mendanai kegiatan operasional madrasah non-personalia.
b. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Madrasah
Data penyusunan RAPBM diperoleh melalui wawancara dengan
Kepala Madrasah, Bendahara dan Wakil Bendahara Madrasah, Komite
Madrasah dan guru serta dokumentasi. Proses penyusunan RAPBM
dilakukan bersama dengan penyusunan RKAM. Madrasah melakukan
penyusunan RAPBM didasarkan atas daftar kegiatan madrasah dan juga
petunjuk teknis pemanfaatan dana BOS yang berasal dari pemerintah.
Kegiatan yang dapat didanai menggunakan dana BOS adalah kegiatan
operasional madrasah non-personalia yang tercantum dalam petunjuk
teknis, sehingga madrasah dapat dengan mudah melakukan penyusunan
item-item perencanaan pendanaannya.
2. Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan MI Muhammadiyah Karanganyar
a. Pembelanjaan
Data pembelanjaan berupa barang dan jasa diperoleh dari
wawancara kepada Kepala Madrasah, Bendahara, guru, Komite
Madrasah, dokumentasi dan observasi. MI Muhammadiyah
Karanganyar memiliki tim khusus untuk melaksanakan kegiatan
pembelanjaan barang/jasa. Tim belanja barang dilakukan oleh Wakil
Kepala Madrasah bidang sarana-prasaran dan karyawan tata usaha
bidang inventarisasi. Pembelanjaan barang/jasa tidak dilakukan dengan
asal membeli barang/jasa saja, namun disesuaikan dengan kebutuhan
yang telah dibuat dalam rencana awal. Mekanisme rinci dalam
20This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
pembelanjaan barang/jasa yang dilakukan oleh MI Muhammadiyah
Karanganyar yaitu dengan membicarakan terlebih dahulu dengan pihak
penjual, untuk pembelian barang dalam jumlah besar. Pelaksanaan
pembelian dalam jumlah besar perlu mengetahui ketentuan pembayaran
pajak dengan rinci, karena madrasah perlu memiliki bukti penyetoran
pajak atas pembelian barang yang berjumlah banyak untuk disertakan
dalam laporan pertanggungjawaban.
Madrasah memiliki pertimbangan setiap akan melaksanakan
pembelian barang/jasa. Barang dengan harga yang murah dan kualitas
bagus menjadi hal yang diinginkan. Saat melakukan pembelian barang
yang terpenting adalah barang yang sangat dibutuhkan. Pertimbangan
lain yang dilakukan dalam pembelian barang ataupun jasa yaitu dengan
melihat ketersediaan dana yang diperoleh madrasah dan menerapkan
prinsip efektif dan efisien. Efektif yaitu tepat guna, barang yang dibeli
memang barang yang dibutuhkan dan memang harus diadakan. Dan
untuk efisien menggunakan berdasarkan harga yang ada dipasaran
standar dan dengan harga yang minimal.
Daftar pembelajaan di MI Muhammadiyah Karanganyar sesuai
dengan 8 Standar Nasional Pendidikan. Daftar belanja tersebut adalah:
1) Belanja Program Madrasah(a) Belanja Pengembangan Kopetensi Lulusan
(1) Pengiriman dan Penyelenggaraan Lomba Akademik(2) Pengiriman dan Penyelenggaraan Lomba Non Akademik(3) Intensifikasi Pembelajaran di Luar Jam Mengajar(4) Uji Coba Ujian Nasional/Try Out(5) Workshop Bedah Standar Kompetensi Lulusan (SKL)(6) Penelusuran Minat dan Bakat Peserta Didik
(b) Belanja Pengambangan Standar Isi(1) Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum(2) Workshop Kurikulum 2013(3) Workshop Evaluasi dan Penyusunan Perangkat
Pembelajaran(4) Penyusunan Bahan Ajar(5) Bimbingan dan Konseling Siswa
(c) Belanja Pengembangan Standar Proses(1) Penerimaan Peserta Didik Baru dan Masa Orientasi Siswa(2) Festival Kreasi Seni
21This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
(3) Pembelajaran di Luar Kelas(4) Ekstrakurikuler(5) Kegiatan Jeda Semester(6) Pengadaan Sarana Penunjang KBM
(d) Belanja Pengembangan Pendidik dan Tenaga Pendidikan(1) Kegiatan KKMI/K3S(2) KKG Guru Kelas dan Guru Mapel(3) Pengembangan Tenaga Kependidikan(4) Lomba Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi(5) Pengiriman Peserta Workshop/Pelatihan/Seminar(6) Penyelenggaraan In House Training/Workshop/Pelatihan(7) Khursus Bahasa Inggris(8) Merekrut Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(e) Belanja Pengembangan Sarana dan Prasarana Madrasah(1) Pengembangan Perpusatakaan(2) Penyediaan/Pengadaan Listrik/Telepon/Air/Internet(3) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Madrasah(4) Pengadaan Meubelair Madrasah(5) Penyediaan Alat Praktek dan Peraga Pendidikan(6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Bangunan Madrasah(7) Penyediaan dan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan
Perlengkapan Madrasah(8) Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair Madrasah(9) Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman/Tempat Parkir/
Halaman/Pagar(10)Pembangunan Ruang Kelas Baru(11)Pembangunan Ruang Kesenian Baru(12)Pembangunan Ruang Laboratorium(13)Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas(14)Pengadaan Alat-alat dan Perlengkapan Kesenian (15)Rehabilitasi Peralatan Laboratorium Komputer Secara
Berkala(16)Pengadaan Peralatan Elektronik dan Listrik (17)Perawatan Peralatan Elektronik dan Listrik (18)Tamanisasi Madrasah(19)Pembangunan Toilet(20)Pengadaan Kendaraan Operasional(21)Pengadaan Peralatan UKS(22)Pengadaan Papan Pajangan/Pengumuman(23)Pembangunan Lapangan Olahraga(24)Pengadaan Laptop dan Perangkat Komputer(25)Pengadaan Lahan Madrasah Baru(26)Pembangunan Jembatan Layang
(f) Belanja Pengembangan Standar Pengelolaan(1) Penyusunan RKM dan RKT(2) Penyusunan RKAM/RAPBM
22This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
(3) Sosialisasi Program Madrasah(4) Fasilitasi BP/BK(5) Pengembangan Sistem Informasi Management (SIM)(6) Penyusunan Laporan Keuangan(7) Koordinasi Lintas Sektoral(8) Evaluasi Kinerja Madrasah
(g) Belanja Pengembangan Standar Pembiayaan(1) Penyediaan Daya dan Jasa(2) Penyediaan Makanan dan Minuman(3) Penyediaan Biaya Rapat (4) Penyediaan Belanja Perjalanan Dinas(5) Penyediaan Alat Tulis Kantor(6) Penyediaan Alat Habis Pakai(7) Penyediaan Bahan Habis Pakai(8) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
(h) Belanja Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian(1) Ulangan Harian(2) Ulangan Tengah Semester(3) Ulangan Akhir Semester Gasal(4) Ulangan Kenaikan Kelas(5) Ujian Kompetensi Keahlian(6) Ujian Madrasah dan Ujian Nasional
2) Belanja Lainnya(a) Honorarium GTT/PTT
(1) Honor Gaji(2) Kinerja(3) Gaji Ke-13(4) Tunjangan Hari Tua (THT)(5) Subsidi BPJS
(b) Bantuan Siswa Miskin(c) Bingkisan Awal Ramadhan dan Lebaran(d) Pembelian Seragam Guru dan Karyawan
3) Belanja Program Persyarikatan(a) Kegiatan PDM
(1) Kegiatan Persyarikatan(2) Iuran Rutin
(b) Kegiatan Ortom(c) Kegiatan Majelis Dikdasmen
(1) Iuran Siswa(2) Iuran Guru(3) Ta'awun Kesehatan Muhammadiyah
4) Belanja Program Lainnya(a) Bantuan Kesejahteraan Keluarga(b) Pengajian Keluarga Besar MIM (Buka Puasa Bersama & Halal
Bihalal)(c) Reward dan Kenang-kenangan Guru dan Karyawan
23This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
b. Pembukuan Keuangan
Data mengenai pembukuan keuangan diperoleh dari wawancara
kepada Kepala Madrasah, bendahara, guru, dan dokumentasi.
Pembukuan keseluruhan penggunaan dana yang berasal dari berbagai
sumber dana yang diperoleh, disusun oleh bendahara madrasah. Rekap
pembukuan yang dilakukan oleh bendahara madrasah.
Pelaksanaan pembukuan tim belanja barang menyertakan bukti
transaksi terhadap dana yang telah dikeluarkan. Bukti fisik atas
transaksi tersebut berguna untuk kegiatan pelaporan.
3. Pengawasan dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan
Data pengawasan dan evaluasi pengelolaan keuangan diperoleh dari
wawancara kepada responden Kepala Madrasah, bendahara, guru dan
Komite Madrasah.
a. Pengawasan
Pengawasan terdiri dari pengawasan pihak intern madrasah dan
pengawasan dari pihak ekstern madrasah. Pihak intern madrasah yang
melakukan pengawasan adalah Komite Madrasah dan Dinas Pendidikan
dan Kabupaten serta Kementerian Agama Kabupaten. Pengawasan dari
pihak ekstern madrasah adalah dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan
Provinsi bersama dan Pusat.
Komite Madrasah selaku pihak pengawas internal melakukan
pengawasan atas terlaksananya pengelolaan keuangan, melalui
pemantauan pengelolaan keuangan apakah sudah sesuai dengan
perencanaan. Monitoring yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten dan Kementerian Agama yaitu pada saat periode berjalan
pengelolaan.
Pihak ekstern madrasah yang melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan keuangan adalah dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Pusat.
Pengawasan tim dari pihak Provinsi datang langsung ke madrasah
ataupun dengan memberikan instrumen monitoring yang perlu diisi oleh
seluruh warga madrasah. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk
24This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
memantau ketepatan dan kebenaran kegiatan yang dilaksanakan oleh
madrasah sesuai dengan rencana anggaran.
b. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh Komite Madrasah dan Dinas Pendidikan
Provinsi yaitu terkait dengan Laporan Pertanggungjawaban. Evaluasi
diberikan karena ada kesalahan dalam tata cara pembukuan ataupun
perinciaan penggunaan dana, sehingga madrasah perlu melakukan
pembuatan laporan ulang.
4. Pelaporan dan Publikasi
a. Pelaporan
Dikarenakan sumber keuangan MI Muhammadiyah Karanganyar
bukan hanya dari BOS, maka pelaporan pengelolaan dana di MI
Muhammadiyah Karanganyar terdiri dari pelaporan penggunaan dana
BOS yang dilaporkan untuk pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
serta Kementerian Agama serta pelaporan keuangan secara keseluruhan
untuk pihak Komite Madrasah dan Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM)
Karanganyar.
b. Publikasi
Publikasi yang dilakukan berupa penjelasan di papan
pengumuman dan juga sosialisasi pada saat rapat pleno dengan Komite
Madrasah dan wali siswa.
25This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Perencanaan keuangan di MI Muhammadiyah Karanganyar
Perencanaan pengelolaan keuangan di MI Muhammadiyah
Karanganyar diawali dengan proses penyusunan RKAM, RKT dan
penyusunan RAPBS.
2. Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan MI Muhammadiyah Karanganyar
Pelaksanaan pengelolaan meliputi proses pembelanjaan dan
pembukuan. Pelaksanaan pembukuan tim belanja barang menyertakan bukti
transaksi terhadap dana yang telah dikeluarkan. Bukti fisik atas transaksi
tersebut berguna untuk kegiatan pelaporan.
3. Pengawasan dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan
Pengawasan terdiri dari pengawasan pihak intern madrasah dan
pengawasan dari pihak ekstern madrasah. Pihak intern madrasah yang
melakukan pengawasan adalah Komite Madrasah dan Dinas Pendidikan dan
Kabupaten serta Kementerian Agama Kabupaten. Pengawasan dari pihak
ekstern madrasah adalah dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan Provinsi
bersama dan Pusat.
Evaluasi dilakukan oleh Komite Madrasah dan Dinas Pendidikan
Provinsi yaitu terkait dengan Laporan Pertanggungjawaban. Evaluasi
diberikan karena ada kesalahan dalam tata cara pembukuan ataupun
perinciaan penggunaan dana, sehingga madrasah perlu melakukan
pembuatan laporan ulang.
4. Pelaporan dan Publikasi
Sumber keuangan MI Muhammadiyah Karanganyar bukan hanya dari
BOS, maka pelaporan pengelolaan dana di MI Muhammadiyah Karanganyar
26This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
terdiri dari pelaporan penggunaan dana BOS yang dilaporkan untuk pihak
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama serta
pelaporan keuangan secara keseluruhan untuk pihak Komite Madrasah dan
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (PDM) Karanganyar.
Publikasi yang dilakukan berupa penjelasan di papan pengumuman
dan juga sosialisasi pada saat rapat pleno dengan Komite Madrasah dan wali
siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang dilakukan
peneliti, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:
1. Komite madrasah melakukan pemantauan tidak hanya pada saat rapat pleno,
namun sebaiknya juga melakukan pengecekan pembukuan dan kelengkapan
bukti transaksi yang di buat oleh madrasah.
2. Pelaporan keuangan sebaiknya dikoordinasikan dengan baik, supaya
pembuatan laporan pengelolaan keuangan dapat berjalan dengan lancar dan
selesai tepat waktu.
3. Memanfaatkan peningkatan kualitas dan kuantitas mutu pendidikan dari
adanya dana yang diperoleh madrasah dari orang tua murid.
27This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Burhan Bungin. (2007). Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, KebijakanPublik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. (2013). Metode Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Dedi Supriyadi. (2003). Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
E. Mulyasa. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya
Husnaini Usman. (2006). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Pascasarjana UNY
Indra Bastian. (2006). Akuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga
Lexy J. Moleong. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
M. Djunaidi Ghony & Fauzan. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
M. Manullang. (2008). Dasar-dasar Management. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Malayu S.P. Hasibuan. (2007). Manajemen dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyono. (2010). Konsep Pembiayaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Nanang Fattah. (2002). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentangPendanaan Pendidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jababr. (2004). Evaluasi ProgramPendidikan, Pedoman Teoritis bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana. (2008). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.
28This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004
Sukardi. (2006). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Undang-undang Republik Indonesian Nomor 20 tahun 2003. Tentang SistemPendidikan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2000. Tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-undang Nomor 17 tahun 2008. Tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan.
29This file copyright by: Supriyadi (Q100160063/MPD-A)_085727423004