47untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/10POLA-ASUH-IBU-YANG-MENIKAH... · ataupun bakso untuk...

4
ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 47 http://www.untb.ac.id/Desember-2016/ Volume 2, No. 4, Desember 2016 POLA ASUH IBU YANG MENIKAH USIA DINI DENGAN STATUS GIZI BALITA (USIA 0-59 BULAN) DI DESA DASAN TAPEN KECAMATAN GERUNG LOMBOK BARAT 2016 Oleh: Murtiana Ningsih, M.Karjono Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat Abstract: Children under five years is one or troeble nutrition group, so that in this period they depend on their mothers’ rearing. Early married women will be difficul t to understand nutrition problem, especially in fulfilling the nutrition. Base on preliminary study at Dasan tapen village on women who married early found that in the amount of 60% mothers who gave MP-ASI on aged less than 6 months and 70% mothers who gave snack with frequency >3 times in a day. This study aimed to know the relationship between mothers’ rearing who married in the early aged and nutrition status on children under five years aged 0 -59 months at Dasan Tapen village district Wes Lombok regency in 2016. This study in observational analytic with cross sectional approach. Population is all mothers who married in the early aged (< 20 years old) and have children under five years. Samples are taken by total sampling technique in the amount of 45 respondents. Result of the study showed nutrition ststus of children under five years old based on Body Weight/Age index in the amount 0f 73.3% have good nutrition status, 24.4% have under nutrition status and 66.7% normal category, 28.9% short and other 4.4% very short. Rearing pattern of mothers who married in the early aged got 42.2% not good enough and 24.4% good. There is a significant relationship toward nutrition status on children under five years old and the most affect in rearing pattern on eating with Correlation Coefficient in the amount of 0.63. The conclusion is rearing pattern of mothers who married in the early aged tends to have good children under five whereas rearing pattern not good enough affect bad bad nutrition status. It is suggested to mothers who married in the early aged and own children under five years to increase their knowledge about nutrition necessity fot children under five years by participating in Posyandu to increase nutrition status for their children under five years. Keywords : rearing patterns of mothers who married in the early aged, nutrition status on children under five years PENDAHULUAN Masa anak usia 1-5 tahun (balita) adalah masa dimana anak masih sangat membutuhkan asupan makanan dan gizi dalam jumlah yang cukup dan memadai. Menurut WHO, terjadinya kekurangan gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu terjangkit penyakit infeksi dan asupan makanan yang secara langsung berpengaruh terhadap kekurangan gizi. Sementara pola asuh dan pengetahuan sang ibu juga merupakan salah satu faktor penentu tidak langsung. Dampak dari pernikahan usia dini adalah belum siapnya mental, fisik, egoisme yang masih tinggi. Resiko kematian selama kehamilan dan melahirkan lebih besar, dan anak tidak mampu mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Puspitarini (2006) menyatakan dampak menikah usia dini, anak-anak akan terlantar karena kesibukan orang tua dalam memikirkan urusan rumah tangganya sehingga anak-anak kurang mendapat perhatian misalnya dalam pola asuh makan. Studi Pendahuluan yang telah dilakukan oleh Lestari (2012) pada sepuluh ibu yang menikah pada usia dini memiliki balita diperoleh hasil bahwa terdapat sebanyak 70% ibu yang menikah usia dini biasa memberikan makanan instan seperti mie ataupun bakso untuk makanan sehari-hari balitanya. Berdasarkan penelitian Uswatun Hasanah Anas (2012) pada ibu yang menikah usia dini variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi status gizi balita adalah pola asuh makan. Studi pendahuluan yang telah dilakukan di Desa Dasan Tapen pada bulan Mei 2014 terhadap sepuluh ibu yang menikah pada usia dini yang memiliki balita diperoleh hasil sebanyak 60% ibu yang memberi Makan Pendamping ASI (MP-ASI) pada usia kurang dari 6 bulan dan 70 % ibu yang membiasakan anaknya mengkonsumsi makanan ringan dengan frekuensi > 3 kali dalam sehari (seperti amex, chiki-chiki, wafer coklat, es marimas dll) dan ibunya juga mengeluhkan anak sulit makan. Dari 10 ibu yang menikah usia dini terdapat 1 (satu) anak yang menderita BGM dan

Transcript of 47untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/10POLA-ASUH-IBU-YANG-MENIKAH... · ataupun bakso untuk...

Page 1: 47untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/10POLA-ASUH-IBU-YANG-MENIKAH... · ataupun bakso untuk makanan ... observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. ... antara

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 47

http://www.untb.ac.id/Desember-2016/ Volume 2, No. 4, Desember 2016

POLA ASUH IBU YANG MENIKAH USIA DINI DENGAN STATUS GIZI BALITA(USIA 0-59 BULAN) DI DESA DASAN TAPEN KECAMATAN GERUNG

LOMBOK BARAT 2016

Oleh:

Murtiana Ningsih, M.KarjonoFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Tenggara Barat

Abstract: Children under five years is one or troeble nutrition group, so that in this period they depend ontheir mothers’ rearing. Early married women will be difficult to understand nutrition problem, especiallyin fulfilling the nutrition. Base on preliminary study at Dasan tapen village on women who married earlyfound that in the amount of 60% mothers who gave MP-ASI on aged less than 6 months and 70% motherswho gave snack with frequency >3 times in a day. This study aimed to know the relationship betweenmothers’ rearing who married in the early aged and nutrition status on children under five years aged 0-59months at Dasan Tapen village district Wes Lombok regency in 2016. This study in observational analyticwith cross sectional approach. Population is all mothers who married in the early aged (< 20 years old)and have children under five years. Samples are taken by total sampling technique in the amount of 45respondents. Result of the study showed nutrition ststus of children under five years old based on BodyWeight/Age index in the amount 0f 73.3% have good nutrition status, 24.4% have under nutrition statusand 66.7% normal category, 28.9% short and other 4.4% very short. Rearing pattern of mothers whomarried in the early aged got 42.2% not good enough and 24.4% good. There is a significant relationshiptoward nutrition status on children under five years old and the most affect in rearing pattern on eatingwith Correlation Coefficient in the amount of 0.63. The conclusion is rearing pattern of mothers whomarried in the early aged tends to have good children under five whereas rearing pattern not good enoughaffect bad bad nutrition status. It is suggested to mothers who married in the early aged and own childrenunder five years to increase their knowledge about nutrition necessity fot children under five years byparticipating in Posyandu to increase nutrition status for their children under five years.

Keywords : rearing patterns of mothers who married in the early aged, nutrition status on children underfive years

PENDAHULUAN

Masa anak usia 1-5 tahun (balita) adalah masadimana anak masih sangat membutuhkan asupanmakanan dan gizi dalam jumlah yang cukup danmemadai. Menurut WHO, terjadinya kekurangangizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaituterjangkit penyakit infeksi dan asupan makananyang secara langsung berpengaruh terhadapkekurangan gizi. Sementara pola asuh danpengetahuan sang ibu juga merupakan salah satufaktor penentu tidak langsung.

Dampak dari pernikahan usia dini adalahbelum siapnya mental, fisik, egoisme yang masihtinggi. Resiko kematian selama kehamilan danmelahirkan lebih besar, dan anak tidak mampumencapai pendidikan yang lebih tinggi. Puspitarini(2006) menyatakan dampak menikah usia dini,anak-anak akan terlantar karena kesibukan orangtua dalam memikirkan urusan rumah tangganyasehingga anak-anak kurang mendapat perhatianmisalnya dalam pola asuh makan.

Studi Pendahuluan yang telah dilakukan olehLestari (2012) pada sepuluh ibu yang menikah pada

usia dini memiliki balita diperoleh hasil bahwaterdapat sebanyak 70% ibu yang menikah usia dinibiasa memberikan makanan instan seperti mieataupun bakso untuk makanan sehari-haribalitanya. Berdasarkan penelitian UswatunHasanah Anas (2012) pada ibu yang menikah usiadini variabel yang paling dominan dalammempengaruhi status gizi balita adalah pola asuhmakan.

Studi pendahuluan yang telah dilakukan diDesa Dasan Tapen pada bulan Mei 2014 terhadapsepuluh ibu yang menikah pada usia dini yangmemiliki balita diperoleh hasil sebanyak 60% ibuyang memberi Makan Pendamping ASI (MP-ASI)pada usia kurang dari 6 bulan dan 70 % ibu yangmembiasakan anaknya mengkonsumsi makananringan dengan frekuensi > 3 kali dalam sehari(seperti amex, chiki-chiki, wafer coklat, es marimasdll) dan ibunya juga mengeluhkan anak sulitmakan. Dari 10 ibu yang menikah usia dini terdapat1 (satu) anak yang menderita BGM dan

Page 2: 47untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/10POLA-ASUH-IBU-YANG-MENIKAH... · ataupun bakso untuk makanan ... observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. ... antara

48 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 2, No. 4, Desember 2016 http://www.untb.ac.id/Desember-2016/

berdasarkan indikator BB/U termasuk gizi kurangdan berdasarkan TB/U termasuk kategori pendek.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat observasional analitikdengan desain cross-sectional. Populasi penelitianini adalah seluruh ibu yang menikah usia dini (<20tahun) dan mempunyai balita sesuai dengan kriteriayang telah ditetapkan. Pengambilan sampel padapenelitian ini dengan menggunakan total sampling(sampel jenuh) yaitu sebanyak 45 sampel.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dasan TapenKecamatan Gerung Lombok Barat, yangdilaksanakan pada Bulan Juni sampai September2016. Teknik pengumpulan data diperoleh melaluiobservasi dan wawancara langsung denganmenggunakan kuesioner.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Karakteristik responden

Dari hasil penelitian diperoleh datakarakteristik ibu yaitu umur, pekerjaan, tingkatpendidikan. Distribusinya dapat dilihat dalamTabel 1. sebagai berikut :

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Ibu BerdasarkanKarakteristik di Desa Dasan TapenKecamatan Gerung Tahun 2014

No Karakteristik Responden nPersentase(%)

1 Karakteristik Ibu

Umur Ibu saat menikah(tahun)16 8 17,8

17 18 40,0

18 12 26,7

19 7 15,5

Jumlah 45 100,0

Tingkat PendidikanTidak Tamat SD 1 2,2

SD 10 22,2

SMP 23 51,1

SMA 11 24,4

Jumlah 45 100,0

Pekerjaan RespondenIbu rumah tangga 37 82,2

Petani 8 17,8

Jumlah 45100,0

2 Karakteristik Anak Balita

Umur Anak (bulan)

0-11 9 20,0

12-23 10 22,2

24-59 26 57,8

Jumlah 45 100,0

Jenis Kelamin

Laki-laki 29 64,4

Perempuan 16 35,6

Jumlah 45 100,0

Dari Tabel 1. di atas dapat diketahui bahwakarakteristik ibu dilihat dari umur ibu saat pertamamenikah terbanyak berada pada umur 17 tahunyaitu sebanyak 18 orang (40,0%). Berdasarkantingkat pendidikan ibu terbanyak yaitu SMPsebanyak 23 orang (51,1%), dan terdapat 1 orang(2,2%) ibu yang belum tamat SD. Jenis pekerjaanibu terbanyak adalah sebagai ibu rumah tanggasebesar 37 orang (83,2%) dan sisanya bekerjasebagai petani sebanyak 8 orang (17,2%). Untukkarakteristik anak balita dilihat dari umur sampelanak balita yang terbanyak adalah pada kisaranumur 25-59 bulan yaitu sebanyak 26 orang(57,8%). Sedangkan berdasarkan jenis kelaminyang terbanyak adalah laki-laki sebesar 29 orang(64,4%).

b. Analisis Univariat

1. Pola Asuh Ibu yang menikah usia dini

Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan KategoriPola Asuh Ibu yang menikah usia dini diDesa Dasan Tapen Kecamatan GerungTahun 2014

No Pola Asuh Ibu n Persentase (%)

1 Baik 11 24,4

2 Cukup 15 33,4

3 Kurang 19 42,2

Total 45 100,0

Dari tabel 2. diatas dapat diketahui bahwa dari45 sampel ibu yang menikah usia dini diperoleh42,2% ibu dengan pola asuh kurang. Hal inidikarenakan pola asuh makan yang kurangsebanyak 20 sampel (44.4%) demikian pula denganpola asuh kesehatan.

Berdasarkan hasil wawancara untuk pola asuhmakan dan kesehatan diperoleh hasil bahwakebanyakan ibu memberikan MP-ASI pada usia <6 bulan, pemilihan jenis makanan yang tidakbervariasi, sebagian besar ibu juga membiarkananak balitanya mengkonsumsi makanan ringan

Page 3: 47untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/10POLA-ASUH-IBU-YANG-MENIKAH... · ataupun bakso untuk makanan ... observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. ... antara

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 49

http://www.untb.ac.id/Desember-2016/ Volume 2, No. 4, Desember 2016

(kerupuk, es instant marimas, chicki-chiki, permen,coklat, dll) setiap harinya. Sebagian besar ibu yangmenikah usia dini tidak aktif membawa anaknya keposyandu setelah mendapat imunisasi lengkap,tindakan ibu kurang baik dalam menjagakebersihan balita mulai dari memotong kuku jikakelihatan panjang , mencuci tangan dengan sabun,memakai alas kaki (sandal) jika bermain di luarrumah, dan mencuci tangan setelah BAB, dan ibujuga jarang membersihkan lingkungan rumahnya(hasil observasi langsung) terlihat dari halamanyang kurang bersih dan banyak sampah yangberserakan. hal tersebut yang membuat pola asuhibu dominan pada kategori kurang baik.

Soetjiningsih (1995) mengemukakan bahwamasa bayi dan balita sangat rentan terhadappenyakit, seperti flu, diare, bronkhitis, ataupenyakit infeksi lainnya, sehingga kesehatan anakharus mendapat perhatian dari para orang tua yaitudengan segera membawa anaknya yang sakitketempat pelayanan kesehatan yang terdekat. Halini tidak hanya dilakukan saat anak sakit saja akantetapi pemeriksaan kesehatan dan menimbang anaksecara rutin setiap bulan, akan menunjang padatumbuh kembang anak.

2. Status Gizi Anak Balita

Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan StatusGizi Indeks BB/U dan TB/U di Desa Dasan TapenKecamatan Gerung Tahun 2014

No Pola Asuh Ibu nPersentase(%)

1 Baik 11 24,4

2 Cukup 15 33,4

3 Kurang 19 42,2

Total 45 100,0

Dari tabel 4. Diatas dapat diketahui bahwadari 45 sampel balita diperoleh sebanyak 33 orang(73,3%) dengan status gizi baik, 11 orang (24,4%)berstatus gizi kurang dan satu orang (2,2%)berstatus gizi buruk. Dan berdasarkan indeks TB/Udiperoleh hasil dari 45 sampel balita sebanyak 30orang (66,7%) dengan kategori normal, 13 orang(24,4%) kategori pendek dan sebanyak 2 orang(4,4%) kategori sangat pendek.

c. Analisis Bivariat

Hubungan Pola Asuh Ibu yang Menikah UsiaDini dengan Status Gizi Balita Indeks BB/U danTB/U

Berdasarkan hasil analisis hubungan pola asuhibu dan status gizi balita (indeks BB/U) dapatdilihat pada tabel berikut :

NoPolaAsuhIbu

Status Gizi BB/UTotal

Lebih Baik Kurang Buruk P

n % n % n % n % n %

1 Baik 0 0,0 11 33,3 0 0,0 0 0,0 11 24,4

2 Cukup 0 0,0 14 42,4 1 9,1 0 0,0 15 33,3 0,000

3 Kurang 0 0,0 8 24,2 10 90,9 1 100,0 19 42,2

Total 0 0,0 33 100,0 11 100,0 1 100,0 45 100,0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwasebagian besar anak balita dengan status gizi baikyaitu 42,2% (14 orang) memiliki pola asuh cukup,sementara sebagian besar anak balita dengan statusgizi kurang yaitu 90,9% (10 orang) memiliki polaasuh kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa polaasuh ibu yang baik cenderung anak balitanyamemiliki status gizi baik pula sedangkan pola asuhibu yang cukup dan kurang cenderung anakbalitanya memiliki status gizi kurang dan buruk.Berdasarkan hasil uji statistik spearman rankdidapat nilai p = 0,000 (p<0,05) artinya terdapathubungan yang signifikan antara pola asuh ibudengan status gizi balita indeks BB/U. Dilihat daritingkat keeratan hubungannya diperoleh nilaiCorrelation Coefficient 0,6 yang berartihubungannya kuat.

Berdasarkan hasil analisis hubungan pola asuhibu dan status gizi balita (indeks TB/U) dapatdilihat pada tabel berikut :

NoPolaAsuhIbu

Status Gizi TB/UTotal

Tinggi Normal PendekSangatpendek

P

n % n % n % n % n %

1 Baik 0 0,0 11 36,7 0 0,0 0 0,0 11 24,4

2 Cukup 0 0,0 14 46,7 1 7,7 0 0,0 15 33,3 0,000

3 Kurang 0 0,0 5 16,7 12 92,3 2 100,0 19 42,2

Total 0 0,0 30 100,0 13 100,0 2 100,0 45 100,0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwasebagian besar anak balita dengan status gizi dalamkategori pendek yaitu 92,3% (12 orang) memilikipola asuh kurang, sementara sebagian besar anakbalita dengan status gizi dalam kategori sangatpendek yaitu 100,0% (2 orang) memiliki pola asuhkurang baik. Dapat disimpulkan bahwa pola asuhibu yang kurang baik akan berdampak pada statusgizi anak yang kurang baik pula, walaupun padakenyataannya ada sebagian ibu dengan pola asuhkurang memiliki anak dengan status gizi normal,namun hal ini dipertegas dengan hasil uji statistikyang signifikan.

Berdasarkan hasil uji statistik spearman rankdidapat nilai p = 0,000 (p<0,05) artinya terdapat

Page 4: 47untb.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/10POLA-ASUH-IBU-YANG-MENIKAH... · ataupun bakso untuk makanan ... observasi dan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. ... antara

50 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 2, No. 4, Desember 2016 http://www.untb.ac.id/Desember-2016/

hubungan yang signifikan antara pola asuh ibudengan status gizi balita indeks TB/U. Dilihat daritingkat keeratan hubungannya diperoleh nilaiCorrelation Coefficient 0,69 yang berartihubungannya kuat.

PENUTUP

Dari hasil penelitan dapat disimpulkan bahwaada hubungan pola asuh ibu yang menikah usia dinidengan status gizi balita berdasarkan indeks BB/Udan TB/U dengan nilai (p=0,00) (signifikan) berartipola asuh ibu yang baik memiliki anak balitacenderung berstatus gizi baik dan normalsedangkan pola asuh ibu yang kurang baik baikakan memiliki anak balita yang cenderungberstatus gizi kurang dan pendek bahkan buruk dansangat pendek.

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Uswatun H. 2013. “Pengaruh karakteristikkeluarga dan pola asuh terhadap statusgizi balita pada ibu menikah dini diwilayah kerja puskesmas keudegeureubak kecamatan banda alamkabupaten aceh timur”. Tesis. UniversitasSumatra Utara

Kaswari, Maya. 2012. Gambaran Perilaku IbuYang Menikah Di Usia dini DalamPemenuhan Gizi Balita Di Desa PulauMungkur Kecamatan Gunung ToarKabupaten Kuantan Singingi ProvinsiRiau. Skripsi. Universitas Sumatra Utara

Lestari, Rahayu D. 2012. “Hubungan tingkatpengetahuan ibu yang Menikah Pada UsiaDini Tentang Pemenuhan KebutuhanNutrisi dengan Status Gizi Balita di DesaSucopangepok Kecamatan JelbukKabupaten Jember. Skripsi. UniversitasJember

Puspitasari, Fitria. 2006. “Perkawinan Usia Muda :Faktor-Faktor Pendorong danDampaknya terhadap Pola Asuh Keluarga(Studi Kasus di Mandalagiri KecamatanLeuwesari Kabupaten Tasikmalaya)”.Skripsi. Semarang : Universitas NegriSemarang.

Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untukKeluarga dan Masyarakat. Jakarta :Direktorat Jendral Pendidikan TinggiDepartemen Pendidikan Nasional

Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak.Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta