repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7436/1/B5 Agroekologi.pdf · Created Date: 4/10/2014...
Transcript of repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7436/1/B5 Agroekologi.pdf · Created Date: 4/10/2014...
\"i
iI
\
TAMPIRAN B5
AGNONKOI,OGTVol. 2G No. 2, April 2010
DAFTAR ISIFJalorganolepflk, Kimia dan Fisik -Srypr!. dengan penambahan Tepung Ti.rtangIkan Tenggiri (Lalfi SusanU, trtelzut Zufi Oan Uiif1ta1.................:-.............. zB7
Kajian Motivasi dan Culahan Jam Kerja Wanita -y?lg Beralih pekerjaan dari renagaFemetik reh keJenis Pekerjaan Lainnya taasuii iigii rriyonofi; ay1yu NetiArlanti).. zgz
t'lerubah status Muatan Tanah ultisol Melalui Pengapuran dan pemberian Zeolit(Gemal Abd. Narcr)............ 3OO
Respon Fertumbuhan vegetatlf Tanaman Padi Terhadap Macam lrigasi danFemakaian Btbtt dalam Konsep Sri (ltasdarl.......... :............
i?",
311
studi Pemahaman- Masyarakat Terhadap Peran Taman Nasional sembilang(tnlu Yuntngsth dan Sutarmo fskanAirl..._::...:........ .... 3t7hngaruh warna cahaya pada p:trln- simpanan Tepung Gandum TerhadapTrtblium Casteneum Herbest (Lai[ rbfudahi:::.......... ..... 325
YPg - Simpan
, Tomat Apel (Lycopercicum pyiform) Akibat perlakuan cacos(A.D. lturtado).............:.....:..:.,...
328
Fola Pertumbuhan dan Hasil Padi 9g-go Yang DisubHtusi Bahan organik DenganIlanipulasi Jarak Tanam (Bilman Wliman Siminnuruk)............:.:...... . 334
:urda xer:agaan pembangunan wilayah Desa Kaitannya Dengan Kerusakanxawasan Hutan Produksi (HP) Aai Diktt di wiravatr kauupatin Mukomuko , /(sbrelryono)......... .......,,,...........,;..... ..,.........341l(ontrifusi Fendapatan Wanita dari affidustri remne Tarh.ar{rn E)aarrra,rar uarga stua i il s u s d i lG b u p.r" "ifu ?[I"i[i: ::::::: : . : ::: :: :: :. .:::: . r *Kelavakan Finansia.r ll;llrgtani Aper semi organik Daram Rangka MeningkatkanDava salng Apel Lokal (Aldon sin'aga, lsnatidan Akhmao liill:::.............. 3s8Fengaruh Femberian Berb_agai Level Proteln dan Energl Dalam Ransum TerhadapProduksi Ayam Kampung FJse pertumbuhan tifa irilna).....:.-...:.,............... 372
ISSN I l.4t,2 - t(X) x
Jurnaf LAMPIRAN 84
AGROEK KANan AslinYa
Vol. 26 No. 2, APril -i*baE "[ata Usaha
DAFTAR ISI
:- : ^ Organoleptik, Kimia dan Fisik.:- -en99iri (Laili Susanti, Meizul
Kerupuk dengan rnUtf,a*rddAhd287Zuki dan Meilita
.:_ 31 Motivasi dan Curahan Jam Kerja Wanita yang Beralih Pekerjaan dari Tenaga:,=-erik Teh ke lenis Pekerjaan Lainnya (Basuki Sigit Priyono dan Nyayu NetiArianti) 292
.:-,Ddh Status Muatan Tanah Ultisol Melalui Pengapuran dan Pemberian ZeolitGamal Abd. Naser) ............ 300
; =s:on pertumbuhan Vegetatif Tanaman Padi Terhadap Macam lrigasi dan::-akaian Bibit dalam Konsep Sri (Masdar)'.........
l:-:i pemahaman Masyarakat Terhadap Peran Taman Nasional SembilangLulu Yuningsih dan Sutarmo Iskandar)........
311
317
:=.garuh Warna Cahaya Pada Bahan Sirnpanan Tepung Gandum Terhadap-- colium castaneum Heibest (Laili Nisfuriah) 325
-::rur Simpan Tomat Apel {Lycopersicum pyiform) Akibat Perlakuan CaCo3
(A.D.Murtado) 255
:cia pertumbuhan dan Hasil Padi Gogo Yang Disubtitusi Bahan Organik DenganVanipulasi Jarak Tanam (Bilman Wilman Simanihuruk) '"...... 334
Studi Keragaan Pembangunan Wilayah Desa Kaitannya Dengan Kerusakan(awasan Hutan Produksi (HP) Air Dikit di Wilayah Kabupaten Mukomuko(Siswahyono)."..."... 34t
(ontribusi Pendapatan Wanita dari Agroindustri Tempe Terhadap Pendapatan Total(eluarga Studi Kasus di Kabupaten Malang (Asnah) 350
(elayakan Finansiai Usahatani. Apei Semi Organik Dalam R.angka Meningkatkan)aya Saing Apel i-okal (Aldon 3inaga, Asnah dan Akhmad AmrE) 358
pengaruh Pemberian Berbagai Level Protein dan Energi Dalam Ransurn Terhadapproduksi Ayam Kampung Fase Pertumbuhan (Rita Zurina)... 372
ISSN z L4L2: lOO X
AGROEKOLOGIJrrnal Agroekologi, diterbitkan sebagai media publikasi hasil penelitian dan kajian
h-m Berwawasan Lingkungan.Redaksi mengundang para akademisi untuk berdiskusi, menulis secara bebas dan
bd. Tulisan merupakan hasil penelitian dan kajian yang dilakukan oleh para akademisiFf dga tahun terakhir. Redaksi berhak menyunting tulisan yang akan dimuat pada timp5luing tanpa mengubah arti dari tulisan tersebut.
PIMPINAN KETUAYAYASAN LEMBAK
DEWAN REDAKSIPenanggung Jawab :
Ir. Usman, M.Si.
Tim Penyunting :
Drs. S. Effendi, M.S.Perencanaan Wiloyah
Edi Efrita, S.P., M"P.Pembangunan Pertanian
Ir. Jon Yawahar, M.Si.Lingkungan Hidup
Ir. Usman, M.Si.AgroHimatologi
Ir. Ririn Harini, M.P.Agrotebtologi
Novitri Kurniati, S"P"" M.P"
" Agribisnis
Dr" Ir" SunarT-adi, &{"Si"Peternaksn
Alamaf Redaksi ;
LSM LEMBAKJl. Danau 59 Panorarna Bengkulu 38226 Telp. taJ73S,.1 3.{-{345
{fi-fB
il uc-agaan Pembangunan Wilayah Desa'ffimt-cno)
$[TDI KERAGAA}T PEMBAITGI.INAN WILAYAH DESA KAITANNYA DENGANfr.IRUSAKAN KAWASAN T{UTAN PRODT'KSI (IIP) AIR DIKIT DI WILAYAII
KABUPATEN MUKO MUKO
Oleh:
Siswahyono(Staf Pengajar Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu)
ABSTRACT
Ihe objectives of this research were to get the information of biophysic production foresti villages in surround forest, and social-economic-culfural condition of people to formulate
I forest utilize in production forest management in Muko Muko Regency. The research is:led in production forest Air Dikit area and it's sorrounding villages : Bukit Makmur. Basic
used in this research is survey method with PRA technique to obtain social-economicdata ofpeople, and survey groundchek technique to obtain biogeophysic data ofproduction
\ir Dikit. The data was analysed using descriptive analysis.Encroachment was happened in Air Dikit production forest which boundary with villages :
3ukit Makmur. Intense destructive interaction due to aspects of regi6n development which:r--t been accomodate in the forest management. Based on strategy of social forestry as a
:e to formflate the goal of forest management, result showed that there are three subsystem :
1'. agricultura and social economic, influencing in the forest management. Several aspect;ausing the faihne of the production forest management were (1). the local community needriture Wood can not be fulfill from agricultural land, (2). encroachment by 1oca1 community
exstensification of kelapa sawit plantation, and (3). Low in the quantity and quality ofrnanagement because limiting staff, equipment and infrastructure.
Kelapa sawit is main plant that people planted in land property and area of encroachment.Dikit forest areq their field wide of encroachment is about 3,72 bectares of each head family.;hment happened caused low quantity of employment in kelapa sawit plantation, although
goperty average 3,68 hectares each family head.
ords : forest degradation, encroachment, forest management, social forestry
HULUAN Kerusakan hutan yang hampir terjadidi seluruh wilayah nusantara ini dantingginya angka kemiskinan masyarakatsekitar hutan, merupakan bukii kegagalanpengelolaan hutan seeara konvensional(timber.forest mGnagernerer). Oleh karena itu,diperlukan pendekatan baru dalana
Peningkatan jumlah penduduki hubungan erat terhadap
faatan sumber daya hutan yang dapat
*pakan faktor-faktor yang dapat" ebabkan masyarakat memanfaatkanisi surnb,end aya hutan yang ada"
34L
-r-unkan fungsi hutan sendiri. Keadaan::r desa-desa sekitar kawasan hutan yang*an *leh rendahnya pendapatan nengelolaan hutan yang mampuita, terbatasnya kesempatan kerja di mengakomodir kepentingan pemenuhan
kebutuhan masyarakat akibat pertarnbahanjumlah penduduk rialam mewujudkankelestarian fungsi l-rutan.
Kehutanan scsial issciai .jbresrr",v.';dipandang sebagai suatu konsep paradigmabaru dalam pengelclaan h*fan. Sei:aga! -eLratlr
sektor pertanian, terbatasnya pemilikan: dan rendahnya produktivitas usaha tani,
Jurnal Agroekologf Vol. 26 No. 2, April 2010 ISSN
konsep, kehutanan sosial memandangpgngelolaan hutan adalah pengelolaanekosistem. Sebagai suatu ekosistem, hutanmerupakan satu kesafuan yang di dalamnyaterjadi interaksi antara mahkluk hidup(termasuk manusia) dengan lingkungannya,yang tidak dapat dipisahkan antara satudengan lainnya. Jadi setiap bentukpengelolaan kawasan hutan melekat tujuanyang meliputi produksi (ekonomi),perlindungan (ekologi) dan sosial. Dalamaplikasiny4 ragam pengelolaan didasarkanpada intensitas masalah sosial ekonomimasyarakat dan kondisi biofisik kawasan itusendiri.
Tujuan. yang ingin dicapai dalampenelitian ini adalah memperoleh informasikondisi biogeofisik kawasan hutan produksiAir Dikit dan desa di sekitarnya, seria kondisisosial ekonomi dan budaya masyarakat yangdapat dijadikan dasar perumusanpemanfaatan hutan dalam pengelolaankawasan hutan produksi di wilayahKabupaten Muko Muko yang menjaminfungsi ekonomi, ekologi dan fungsi sosial
,I,tETODOLOoI
Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan metode penelitian survei, yaitudengan cara mengumpulkan data daninformasi serta fakta-fakta dari gejala dilapangan. Menurut Faisal (2006), suatusurvey bisa digunakan untuk tujuan-tujuandeskripif dan juga untuk tujuan-tujuaneksplanasi. Untuk tujuan deskriptif, penelitianini berusaha mendeskripsikan berbagaikondisi baik sosiai ekonomi masyarakat,biofisik kawasan hutan dan biofisk desa-desadi sekitar hutan yang berhubungan dengan
L4L2 - too X
dengan kerusakan hutan akibat keei@perambahan dan pencurian kayu..
Penelitian dilaksanakan di kass,"u."hutan produksi tetap Air Dikit dan di fi5il"Bukit Makmur Kecamatan pear_u
Kabupaten Muko Muko. Pemlihan lc*"&penelitian dilakukan secara purposive dert"rypertimbangan : kawasan hutan tersebut tr;rmengalami kerusakan akibat perambahan aa:desa Bukit Makmur terletak berbatasarilangsung dengan kawasan hutan tersebnsData kondisi sosial ekonomi masyaraludikumpulkan secara random insidena-sedangkan data kondisi biofisik knvTas-s1,
hutan dilakukan srrvey grotmdchek
HASIL DAN PEIABAHASAN
3.1. Gambaran Umum Desa BukirMakmur
Desa Bukit Makmur atau Sp-l(Satuan Pemukiman 4) merupakan desa yanrterbentuk dari program transmigrasi padatahun 1995. Pada tahun tersebut, awalnraDesa Bukit makmur hanya dihuni oleh 300Kepala Keluarga (KK) dengan pemilikanlahan masing-masing seluas 2 Ha/KICPeruntukan lahan 2 hektar adalah untuliperumahan, pekarangan dan lahan pertanian 1
ha (sebagai lahan usaha I), sedangkan lahanusaha II seluas t ha yang diperuntukansebagai lahan pertanian juga. Saat penelitiandilaksanakan, jumlah penduduk merrcapai974 jiwa dan kepadaan penduduknya sebesar14,32 jiwa/km'. Angka kepadatan pendudukini masih relatif lebih rendah dengan angkakepadatan penduduk untuk wilayah PropinsiBengkulu yaitu sebesar 34 jiwa,/km2"
l. Penggunaan Lahan Desa Bukit Makmur
: Profil Desa, 2008
Lahan pertanian yang dimiliki olehdesa Bukit Malonur secaramerupakan lahan kering. Oleh
'a budidaya tanaman yang adaa didominasi oleh jenis-jenistahunan-
2. Jenis Tanaman yang Dibudidayakan Masyarakat di Desa Bukit Makmur
: Hasil Fengarnatan, 2009
Masyarakat Desa Bukitjuga memanfaatkan hasil
Berdasarkan pengamatan dilapangan, jenis-jenis tanaman yangdibudidayakan masyarakat adalah sebagaiberikut:
343
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hariselama tanaman perkebunannya belummenghasilkan. Getah damar umufirnya
Makmurhutan nondan rotan
Tipe Penggunaan Lahan
Hasil dijual dan dikonsumsi sendiri
Hasil diiual dan dikonsurnsi sendiri
Hasil diiual
Hasil dikonsumsi sendiri
Hasil dikonsumsi sendiriHasil dikonsumsi sendiriHasil diiual dan dikonsumsi sendiriHasil dikonsumsi sendiriHasil dikonsumsi sendiriHasil djiual dan dikonsumsi sendiri
Durio zibethinus Hasil diiual dan dikonsumsi sendiriHasil dikonsumsi sendiriHasil diiualHasil diiual dan dikonsumsi sendiri
lang bempa getah damar
lurnal AgroekologiVol. 26 M. 2, April 2010 ISSNt
1412 - 100 X
diambil dibawah pohon damar yang tumbuhdi dalam kawasan hutan. Demikian jugapengambilan rotan, terutama jenis rotanmanau. Lokasi kawasan hutan yangberbatasan langsung dengan wilayah desa,menjadikan usaha pemungutan hasil hutannon kayu sangat membantu dalam memenuhikebutuhan hidupnya. Ketiadaan upayapelestarian dalam memanen hasil hutan nonkayu ini, menjadikan potensi hasil hutan nonkayu makin menurun. Saat penelitiandilakukan, sudah tidak dijumpai wargamasyarakat Desa Bukit Makmur yangmemungut hasil hutan non kayu.
3.2. Pendekatan Sistem PembangunanWilayah Desa Dalam PengembanganKehutanan Sosial
Pengelolaan kawasan hutan produksiAir Dikit di wilayah Kabupaten Muko Mukotidak bisa dipisahkan dengan dinamikaperkembangan sosial ekonomi masyarakat,baik yang tinggal di dalam maupun yangberada di sekitarnya. Peningkatan jumlahpenduduk yang terjadi setiap tahunberimplikasi secara langsung terhadappeningkatan kebutuhan dasar yang umunnyadihasilkan dari pengelolaan sumber dayaalam, termasuk sumber daya hutan dan lahan.Hal ini juga ditegaskan oleh Muraille (1990),yang menyatakan bahwa ekosistem hutanmerupakan bagian dari ekosistem pedesaan.
Merujuk konsepsi Muraille tersebut,maka pengelolaan hutan sudah seyogyanyamenempatkan masyarakat yang berada didalam atau di sekitar kawasan menjadi bagiantak terpisahkan dari aktivitas mengelola
hutan. Sebagai bagian dari illrnrlrmrpedesaan, dengan sendirinya kawasa- mumu
tidak bisa terhindar dari berbagai kmoumrrrrrm,
penyusun ekosistem pedesaaan )-afl{ illl
seperti manusia (sosial ekonomi r[ilsrffoil]iiutpertanian, petemakan, industri dan i!,,,r'urlu',,
sesuai karateristik di mana kawasan hrm u
berada.Konsep sumber daya hutan
-*mirruur
dari ekosistem pedesaan dapat diuen'nr,
dengan menempatkan sistem pembanu,Eilurr
wilayah tingkat desa sebagai iilrli,ul
penrmusan pengelolaan hutan. Sumber sis,' ,
hutan merupakan bagian dari *ftnilpembangunan wilayah, sehingga sub s:*mlpendukung pembangunan selain kehurrmlrnl
ikut diperhitungkan sebagai bagian .-mrberpengaruh dalam pengelolaan sumber trr
'
hutan.Sub sistem pembangunan lain ruru,
dipandang mempunyai kaitan erat denqmr
pengelolaan hutan produksi Air piftif *rirnml
sub sistem pertanian dan subsistem scxirirl
ekonopmi masyarakat.
3.2.1. Sub Sistem KehutananBerdasarkan hasil intrepretasi c:r-:
land sat tahun 20A6, umumnya kawasrhutan produksi Air Dikit telah mengalarperubahan tutupan lahan akibat berh_saaktivitas, baik perkebunan, perambahan du'pencurian ka1u. Saat ini, perkebunan kela+sawit merupakan budidaya yang palrr+berkembang di wilayah Kabupaten Mul:Muko, dan sebagian telah memasuki lahayang diperuntukan sebagai kawasan huta;
Tabel3" Kondisi Fenutupan Lahan Kawasan Hutan Produksi Air Dikit
No. Kondisi Penutupan Lahar, Luas (HaI Hutan sekunder i 59.562. Ferkebunan swasta 1.741.3s3. Ferkebunan rakyat 455.264" Pertanian rakyat 94,135. Lahan terbuka 275 _t]6. Lain-lain 4.53
-Iumlah 730.00
Suruber : l.aporan Fenywsuncn KPHP Propinsi *e:tgkuiu. 20G7
Keragaan Pembangunan Wilayafr Desa)
Batas-batas kawasan hutan belumui secara pasti oleh masyarakat sekitar
rr.Dipihak lain, menurut Simon (20Aq,:1a batas kawasan hutan yang diakui oleh
34s
perawatan tanaman yang(gulma kurang) dan
irvltas tanamanpun masih tinggi.ftrn lahan yang tinggi akan
rangi biaya pemupukan.' Kawasan hutan produksi yang
ua pihak merupakan syarat mutlak untukuj udkan kelestarian pengelolaan hutan.
- Hasil pengamatan di lapanganunjukkan bahwa masyarakat dari disasi penelitian yang merambah dalam
hutan, hanya menanam padi dankelapa sawit secara bersamaan
tahun pertama. Tanaman padi ditanamrahun pertama dan seterusnya masyarakatr memelihara tanaman sawit yang mulaijar berbuah (buah pasir) pada tahunza Kemudahan budidaya tanaman kelapart dan rendahnya modal awal mendoronglarakat unfuk membuka kawasan hutan.
hutan yang masih subur akanudahkan
stinya mampu memberi kontribusipembangunan daerah, selama lebih
hutan. Keterbatasan sumber daya manusiadan pendanaan (APBD) juga rnenjadikendala dalam pengamanan hutan.
Berdasarkan hasil pengamatan danpengukuran di lapangan, kawasan hutanproduksi Air Dikit yang tutupan vegetasinyamasih baik mempunyai standing stock kayukomersial rata-rata 61,6 m3llta. Jenis-jenisyang menyusun tegakan di kawasan F{p AirDikit antara lain : resak (vatica sp), kruing(Dipterocarpw sp), meranti, ketuko (shoreasp), merawan, balam, benuang dan lainJain.
3.2.2. Sub Sistem PertanianSub sistem pertanian dalam
pembangunan wilayah desa merupakanbagian yang penting mengingat sebagianbesar penduduk desa di wilayah sekitar hutanproduksi Air Dikit adalah petani. Sebagaidesa yang awalnya terisolir, penduduk desasekitar hutan umumnya lebih mengandalkankesuburan alami lahan dalam mencukupipemenuhan kebutuhan hidupnya. Oleh karenaitu, rasio pemilikan lahan dan produktivitaslahan menjadi permasalahan penting yangharus dikaji dalam kaitannya A""g*pengelolaan hutan.
Menurut Simon (1994), sebuahkeluarga dapat memenuhi kebutuhandasarnya apabila mempunyai lahan t ha,yang terdiri dari 0,3 lahan sawah dan 0,7lahan kering (tegal, ladang pekarangan ataukebun).
5 dasawarsa hanya dibiarkan tanpa ada
Fgelolaan sehingga tidak mempioduksihil hutan kayu. Kegiatan p"rgu-urru,fm {-e1rgan cara patr&i secara
-sporadis
pg dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan
lirelunan Kabupaten Muko Muko hanyaIogian kecil dari kegiatan pengelolaan
bfier : llasil Pengislahan Data Sekunder" 200g
Walaupun angka pemilikan iahanta perambah di Desa Bukit Makmur masihqolong tinggi, namun sebagian anggotasrarakat di kedua desa tersebut jugarlakukan perambahan dalarn kawasan ht tinmduksi di sekitarnya. Dari 29 responden diEsa Bukit Nlakmur. I I responden
melakukan perambafrran daiam kawasan huta:.rdan rata,rata para perarntrah rnerniliki lahanmilik seluas 3.68 Ha. Bahkan rata-rata anskapemilikan lahan responden yang tiiakmerambah dibar"",ai: ar:gka pernilikan lah*-r:perambah yaitu seiresar. 2.27 HalKK.
mel4. Rasio Pemilikan Lahan Masyarakat di Desa Bukit Makmur
\- KKLahan Pertanian Rata-Rata I neteiansan
ffia/KK)Sawah Kebun286 t465 {l? Surnlus
illl'
dibudidayakan masyarakat saat iniproduksinya masih rendah yaitu rata-rata 600Kglha/panen atau 15,6 ton/haltahun denganmasa panen setiap 2 minggu sekali. Tanamankaret merupakan komoditas utama yangdibudidayakan masyarakat setelah tanamankelapa sawit.
Kaitannya dengan
JurnalAgroekologiVol. 26 No. 2, April2010 ISSN 1412 * 100 X
Angka pemilikan lahan pertanianyang dipandang masih tinggi tersebut tidakdiikuti oleh nilai produktivitas lahannya.Berdasarkan hasil wawancara denganresponden, tanaman kelapa sawit yangmerupakan komoditas utama yang
dalam penelitian ini antara lain : keterss. ro,,:
lapangan pekerjaan dan kebutuhan .xL ri
masyarakat. Lahan pertanian adalah lapr+kerja yang tersedia di wilayah pedesaan '. r"sebagian besar kebutuhan h.::--masyarakatnya dihasilkan dari Lri;.budidaya pertanian. Rasio pemilikan la'".merupakan indikator nyata ) a: "
mencerminkan ketersediaan lapangan k:- -
dan pengangguran di wilayah pedesaan ra-*menggantungkan hidupnya sebagian tEi"-dari usaha bertani.
Terjadinya pengangguran daisdihitung berdasarkan perbedaan antara lu::areal pertanian sekarang dan luas areal rr'diperlukan untuk memenuhi kebutuhr-hidup. Menurut Hardjosoediro (1977), dala*keadaan normal satu keluarga petani dap:mengerjakan sawah tadah hujan seluas 0,7 :,:dan tegal 0,3 ha. Sedangkan Simon (199:menyatakan bahwa untuk daerah deng::tanah pertanian yang relatif kurang subu:luas lahan minimum yang dibutuhkan ole:satu keluarga setara dengan 0,79 ha ekuivale:sawah tadah hujan (EST[!.
wilayah Kabupaten Mukc l*,luko" MasyarakatDesa Eukit Makmur hanya menanamtanaman padi lahan kering" tetapi jurnlahnl,asangat kecil. Tanama* sebagai penghasi!kerbohidrat antara lain pisang, singkong.sukun dan ubi jalar" Angka norrnatifkebutuhan pangan per kapita didekati dengankonsurnsi beras per kapita vaitu sebesar 0"35
perambahan dalam kawasan hutan di FIP AirDikit, hanya satu responden petani karet yangmelakukan perambahan, sedangkan 10responden perambah lainnya merupakanpetani kelapa sawit. Data ini menunjukkanbahwa budidaya tanaman karet lebih mampumenyerap tenaga kerja dibandingkan tanamankelapa sawit.
aktivitas
Ekonomi
keadaandianalisis
3.2.3. Sub Sistem SosialMasyarakat
Beberapa variabel kondisisosial ekonomi masyarakat yang
Tabel 5. Luas lahan pertanian dan Kebutuhan Minimum lahan pertanian Masyarakat di lokasipenelitian
Kebutuhan tenaga kerja ,_1.'ang relatif rendahdalam budidaya kelapa sawit, menyebabkansetiap kepala keluarga rnernbutuhkan lahanyang relatif luas agar tenaga kerja keluargayang ada dapat terserap dan tidak banyakwaktu rnenganggur.
Beras merupakan bahan panganutama sumber karbohidrat yang dibutuhkanmasyarakat di sekitar kawasan hutan di
).
Desa IKK LuasSawah
Luas Kebundan Tesal
TotalESTH
ESTHminimum
Keterangan
Bukit Makmur 286 1.465 439.5 225,94
Su;rber : Hasil Pengolahan, 2009
ru
kg,rhari 1a:.-^*\ J rrt iuri. : aal
5Lhe
Konsumsi(KE)
Luas Sawah(Ha)
Produksi(Ks)
Produksi -Konsumsi(Ks)
Ket.
] 124.428 0 0 -124.428 isit'Hcsil wnqolahan. 2A0g
IXeragaan Pembangunan Wiiayah DesaSrvono)
h- Konsumsi dan Produksi Beras dalam Safu Tahun Masyarakat di lokasi penelitian
347
Lahandesa,
lkopi,
. Oleh karena itu, kebutuhan bahanmasyarakat didatangkan dari luar
anggota masyarakat
I pengolahan, 2009
kering yang mendominasimenjadikan berkebun tanamankelapa sawit, coklat, karet)jenis tanaman yangmasyarakat di Desa Bukit
menyebabkan bertambah pula jumlah rumahyang harus dibangun. Peningkatan jumlahrumah berakibat kenaikan jumlah kayu yangdibutuhkan untuk membangunnya. Tingginyakebutuhan kayu yang dibutuhkan untukmembangun rumah akan menyebabkanproduksi kayu yang harus dihasilkan darisumber daya hutan juga semakin meningkat.
Berdasarkan hasil pengamatan danpenaksiran di lapangan, diperoleh datavolume kayu yang terpasang pada masing-masing tipe rumah sebagai berikut :
|-dengan cara menjual hasil pertaniannyaErtr dahulu untuk kemudian dibelikan
Ft!'i Setiap
Frlukan rumah untuk tempat tinggalnya.ha pertambahan penduduk=- ukun
*er . Hasil Pengamatan dan penaksiran, 2A0g
Berdasarkan Tabei 5 di atas, rata-rata* membuat rumah rnemerlukan kat uIiangan sebesar i.252 mt,irumah. dengan;si masa pakai kay,u pertukangan adalah:hun dan rata-rata jumlah jiwa setiapt adalah 4 jiwaiKK" maka kebutuhanr perlukangan per kapita di iokasiditian adalah 0,AZI2 m'l.1iwa/taht n.nn apabi{a ma-sa pakai ka,'.,u pertukangar
diasumsikan selarna 30 tahun, makakebutirhan kayl perfukangan per kapita dilokasi penelitian adalah 0,0354m'/iiwartahun.
Berdasarkan data hasil penaksirantersebut, maka kebutuhan kayu pertukanganrnasing-rnasing desa lokasi penelitian adalahsebagai berikut :
p t. Hasil Penaksiran Kebutuhan Kayu pertukangan masing-masing tipe rumah.
Alokasi Penggunaan Ukuran kalu(cm)
Volume Kayu Terpasang (mr/rumah)sederhana Semi permanen
Rangka dindine 8x10x400 4,26 1.381Drndm 2x25x400 2,095 2.0rKuda-kuda atap 8x10x400 0.405 0,369Kasau 5x7x400 0,339 0.3t'.lKE 4x6x400 0,313 a3a7
laton 1x122x244 0.638 0,1427x14x4AA 0,t64 0.053
Kusen iendela 7x14x400 0,198 0,221Skor Den 5x7x400 0.062 0.030
Jumlah 4,474 4,83
fll'
lurnal AgroekologiVsl" 26 No' 2, April 2010 ISSN L412 - 100 X
Tabel 9. Kebutuhan Kayu Pertukangan Masyarakat Desa Lokasi Penelitian
Tabel 10. Keragaan Froduksi dan Konsumsi Penyusun Sistem pembangunan Wilayah Desa se'
Hutan Produksi Air Dikit di Kabupaten Muko Muko
Sumber : Hasil Pengolahan' 2009
Adanya iahan b,erupa hutan sekunder
yang merupakan lahan usaha II sebagian
rnilik masyarakat transmigran TSM yang
belurn dikelol4 merupakan penghasil kalu
oertukangan bagi desa, sehingga desa Bukit
Makmur masih surPlus.
Sumber : Husil analisis, 2049
Defrsit bahan Pengan dan defisit
lapangan pekerjaan karena pengangguran
tidak kentara, tidak mampu diimbangi oleh
kemampuan produksi subsistem pertanian' Di
iain pit ut. subsisten-t kehutanan belum
memblrikan kontribusi rnanfaat ekonomi
kepada masyarakat desa sekitarnya' f)an
upubilu mempertahankan kondisi pengelolaan
ilutan yang ada saat ini, lambat namun pasti,
kawasan hutan produksi Air Dikit akan
berubah menjadi areal perarnbahan' Oleli
kerena !tu, diperiukan 'modei Bengeiolaar-lcutan srcdilksi ;vang "dar'al mengakor:;odi-r
seruagai peunasataha,: subslstem sosiai-
; ki--.c'r.,]$3 i :nasyamkat
KESTfiAPULAf-} &ET* SARAN
Eerdassrk*:'' .irsll 3e:lgal11aier'l:Lapangan, i]*nguilir1'*iilali data dam analisis
rlalam penei!iiarr !i:i n:aka dapat 'Jiemhili**sil+pular-: _;ikii, i-*alani i.r. .''t.s;it li,,ilar. il-+cr:i'::: ir":l I
,,,anq';:*:l;ai.r-s;,:,r il-i-r'J!l-rl€ i!e;:{al.l iiesi.
Berdasarkan uraian sub :
kehutanan, sub sistem Pertanian da:
sistem sosial ekonorni masyarakat di '
penelitian, maka keragaan Pemban;-wilayah desa di sekitar hutan kait'-dengan pengelolaan hutan produksi ?i:sebagai berikut
Bukit Makmur telah terjadi perambah-
hutan2. Ketiadaan pengelola hutan di tingkat tap'
dan batas kawasan hutan dengan lah'desa-desa sekitar Yang tidak je1'
menjadikan masYarakat mudah unrL'
melakukan kegiatan Perambahan'3. Kebutuhan pangan beras terjadi defisit c
Desa Buklt Makmur akibat laha:
pertanian didominasi oleh tipe laha:.
Lering, sedangkan kebutuiran papan bag
masyarakat bisa rlipenuhi dari lahar
pertanian.
'. il"endahnya peEi-Yera.pan ienaga kerja dai"
prcduktivitas YanF rendah dalar
Ludidaya lenalxa!-! kelapa sara ii'
membutuhka;: lahar: y-ang lebih luas dai"
p*;iuasannya i;lakilkarr iaasyamkat
dengan aara $':e!'srntlah kawasan hutan'
Daiam ffi anyusrin rnodel pengcloiaan
!iiii.-ii *l+duks:. i:lrl,lidl:r'a tasallia:r kclap:'
s:rri ii daia-l^,: ka-ti"asan merupakai-i
L,er*:a..aiahan ! a-iis l--a'rlrs seger& al-isg{sspikall
Desa JumlahPenduduk
Kebutuhair Kalu(m3lJiwa)
Kebutuhan KaYu
Desa
Keterang.'
Bukit Makmur 9',74 0,0354 34,476 Surplus
No. Jenis Kebutuhan Produksi Konsumsi Sub
Sistem SosialEkonomi
Keterang"
Sub SisternPertanian
Sub systemK.ehutanan*
I Pangan (beras) 0 0 0 DeJ$tt
2. Kavu Pertukangan r26 0 34,76 US
Lapangan kerja 439.9 0 225"94 Jurptxts
ld KeraSnan Pembangunan Wilayah Desalsrahyono)
kepastian berusaha bagi masyarakatdiwujudkan. Model pengelolaan harusn secara partsipatif, demokratis,ilan dan memberikan pengharapan
terjadinya peningkatan kesejahteraankelestarian hutan-
AR PUSTAKA
im, 1999. Undang-Undang Nomor 4ltahun 1999 tentang Kehutanan. Jakarta'tm. 2004. Laporan Penyusunan RancangBangun Kesatuan Pengusahaan HutanProduksi Propinsi Bengkulu. BalaiInformasi dan Perpetaan Hutan(BIPHUT) Bengkulu.
M. 1992. A Sociological Framework: Policy, Environment, and the SocialActors for Tree Palnting. In NarendraP. Sharma : Managing the World,sForest. Kendall/Hunt publishingCompany.Iowa. USA.
349
Sabarnurdin, S. Hairiah, K. dan Sardjono,M.A. 20A3. Pengantar Agroforestri.World Agrofores@ Centre (ICRAF).Bogor.
Sardjono, M.A. 20A4. Mosaik SosiologisKehutanan : Masyarakat Lokal, politikdan kelestarian Sumber Daya. DebutPress. Yogyakarta.
Simon, H. 1994. MerencanakanPembangunan Hutan Untuk StrategiKehutanan Sosial. Seri Kajian MR.Aditya Media, Yogyakarta.
Simon, H.2006. Membangun Kembali HutanIndonesia. Pustaka pela3ar.
YogyakartaSiswahyono- 2006. Studi Perencanaan
Pengelolaan Hutan Lindung BerbasisMasyarakat. Thesis FakultasPascasarjana Universitas Gadjah MadaYogyakarta (tidak diterbitkan)4
#
dr
*,
,{l
1lr
i*#,s
,.it
1)':
u1l
rii
;',t
Ft-.-un
$lfrllllr