Blok30 Skenario01 B5 2

18
Pembunuhan dengan Luka Tajam pada Ketiak Kiri Kelompok B5 Teloe Apriwesa 102009062 Albertha Febriani Meta 102010331 Malaura Elfrida Simarmata 102011108 Maria Griselda Amadea 102011214 Kevin Rianto Putra 102011294 Thesa Christi Foreverin

description

iuiu

Transcript of Blok30 Skenario01 B5 2

Page 1: Blok30 Skenario01 B5 2

Pembunuhan dengan Luka Tajam pada Ketiak Kiri

Kelompok B5

Teloe Apriwesa 102009062Albertha Febriani Meta 102010331Malaura Elfrida Simarmata 102011108Maria Griselda Amadea 102011214Kevin Rianto Putra 102011294Thesa Christi Foreverin 102011298Yehezkiel Edward 102011400Elcha 102011406

Page 2: Blok30 Skenario01 B5 2

Skenario 1

Seorang laki-laki ditemukan di sebuah sungai kering yang penuh batu-batuan dalam keadaan mati tertelungkup. Ia mengenakan kaos dalam (oblong) dan celana panjang yang di bagian bawahnya di gulung hingga setengah tungkai bawahnya. Lehernya terikat lengan baju (yang kemudian diketahui sebagai baju miliknya sendiri) dan ujung lengan baju lainnya terikat kesebuah dahan pohon perdu setinggi 60 cm. posisi tubuh relative mendatar, namun leher memang terjerat oleh baju tersebut. Tubuh mayat tersebut telah membusuk, namun masih dijumpai adanya satu luka terbuka di daerah ketiak kiri yang memperlihatkan pembuluh darah ketiak yang putus, dan beberapa luka terbuka di daerah tungkai bawah kanan dan kiri yang memiliki cirri-ciri yang sesuai dengan akibat kekerasan tajam. Perlu diketahui bahwa rumah terdekat dari TKP adalah kira-kira 2 km. TKP adalah suatu daerah perbukitan yang berhutan cukup lebat.

Page 3: Blok30 Skenario01 B5 2

Aspek medikolegal

• Medikolegal prosedur penatalaksanaan & aspek pelayanan kedokteran untuk kepentingan umum

• Pasal 133 KUHAP Kewajiban dokter untuk membuat keterangan ahli • Pasal 188 KUHAP Keterangan ahli ini akan dijadikan

sebagai alat bukti yang sah di depan sidang pengadilan

Page 4: Blok30 Skenario01 B5 2

Visum et Repertum

• Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia, hidup maupun mati, ataupun bagian/diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah untuk kepentingan peradilan

• Jenis VeR :• VeR Perlukaan atau Keracunan• VeR Kejahatan Susila• VeR Jenazah• VeR Psikiatrik

Page 5: Blok30 Skenario01 B5 2

Tempat Kejadian Perkara

• Tindakan yang dikerjakan dokter di TKP:• Korban masih hidup atau mati• Masih hidup menyelamatkan jiwa korban• Mati menegakkan diagnosis kematian, memperkirakan saat

kematian, menemukan dan mengamankan benda bukti biologis dan medis• Identitas korban• Jenis luka dan jenis kekerasan + perkiraan sebab kematian• Sketsa sederhana keadaan TKP• Mencari dan mengumpulkan benda-benda bukti biologis

Page 6: Blok30 Skenario01 B5 2

Tempat Kejadian Perkara

Page 7: Blok30 Skenario01 B5 2

Pemeriksaan Medis (PL)

• Label mayat• Tutup mayat• Bungkus mayat• Pakaian• Perhiasan• Benda di samping mayat• Tanda tidak pasti kematian

• Napas berhenti• Sirkulasi berhenti• Kulit pucat• Tonus otot menghilang & relaksasi• Pembuluh darah retina segmentasi• Pengeringan kornea & menimbulkan kekeruhan

Page 8: Blok30 Skenario01 B5 2

Pemeriksaan Medis (PL)

• Tanda pasti kematian• Lebam mayat 20-30 menit postmortem, lengkap &

menetap stlh 8-12 jam• Kaku mayat 2 jam stlh mati klinis, lengkap stlh 12 jam,

dipertahankan 12 jam & hilang• Penurunan suhu tubuh • Pembusukan tanah:air:udara = 1:2:8, larva lalat 36-48 jam

postmortem• Adiposera• Mumifikasi

Page 9: Blok30 Skenario01 B5 2

Interpretasi Temuan

• Pemeriksaan sidik jari• Metode visual• Pemeriksaan dokumen• Pemeriksaan pakaian dan perhiasan• Identifikasi medik• Pemeriksaan gigi• Pemeriksaan serologik• Metode eksklusi• Identifikasi DNA

Page 10: Blok30 Skenario01 B5 2

Pemeriksaan Medis (PD)

• Kasus kematian akibat kekerasan• Penyebab luka• Arah kekerasan• Cara terjadinya luka• Hubungan luka dengan sebab mati

• Kekerasan tumpul luka memar, luka lecet maupun luka robek• Kekerasan tajam Perhatikan bentuk luka, tepi luka,

sudut luka, keadaan sekitar luka, lokasi luka

Page 11: Blok30 Skenario01 B5 2

Sebab, Cara, Mekanisme Kematian

• Sebab kematian penyakit atau cedera/luka bertanggung jawab thdp kematian

• Cara kematian macam kejadian yang menimbulkan penyebab kematian• Natural death• Unnatural death

• Mekanisme kematian gangguan fisiologi/biokimiawi ditimbulkan oleh penyebab kematian

• Kasus :• Sebab : Luka terbuka yg memutus pembuluh darah di ketiak• Cara : Unnatural death• Mekanisme : Perdarahan• Korban diduga dibunuh dengan kekerasan tajam, baju korban diikatkan

ke leher korban dan pohon untuk memberikan gambaran bahwa korban bunuh diri

Page 12: Blok30 Skenario01 B5 2

Luka akibat kekerasan tajam

• Gambaran umum : • tepi dan dinding luka rata, berbentuk garis• tidak terdapat jembatan jaringan• dasar luka berbentuk garis atau titik

• Luka tajam luka iris atau sayat, luka tusuk, luka bacok

  Pembunuhan Bunuh diri Kecelakaan

Lokasi luka Sembarang Terpilih Terpapar

Jumlah luka Banyak Banyak Tunggal/banyak

Pakaian Terkena Tidak terkena Terkena

Luka tangkis Ada Tidak ada Tidak ada

Luka percobaan Tidak ada Ada Tidak ada

Cedera sekunder Mungkin ada Tidak ada Mungkin ada

Page 13: Blok30 Skenario01 B5 2

Penggantungan

• Penggantungan strangulasi berupa tekanan pada leher akibat adanya jeratan yang menjadi erat oleh berat badan korban

• Penyebab kematian :• Asfiksia• Iskemia otak akibat gangguan sirkulasi• Vagal reflex• Kerusakan medulla oblongata atau medulla spinalis.

Page 14: Blok30 Skenario01 B5 2

Penggantungan

• Pemeriksaan :• Alat penumpu korban• Arah serabut tali penggantung

• Menuju korban bunuh diri• Menjauhi korban dibunuh dahulu sblm digantung

• Distribusi lebam mayat sesuai dgn posisi mayat atau tidak• Jenis simpul tali gantungan

• melewati lingkar kepala korban bunuh diri• tidak melewati lingkar kepala korban dibunuh dahulu sblm

digantung

Page 15: Blok30 Skenario01 B5 2

No Penggantungan antemortem Penggantungan postmortem

1 Tanda-tanda penggantungan ante-

mortem bervariasi. Tergantung dari

cara kematian korban

Tanda-tanda post-mortem menunjukkan

kematian yang bukan disebabkan

penggantungan

2 Tanda jejas jeratan miring, berupa

lingkaran terputus (non-continuous)

dan letaknya pada leher bagian atas

Tanda jejas jeratan biasanya berbentuk

lingkaran utuh (continuous), agak sirkuler

dan letaknya pada bagian leher tidak begitu

tinggi

3 Simpul tali biasanya tunggal, terdapat

pada sisi leher

Simpul tali biasanya lebih dari satu,

diikatkan dengan kuat dan diletakkan pada

bagian depan leher

4 Ekimosis tampak jelas pada salah satu

sisi dari jejas penjeratan. Lebam

mayat tampak di atas jejas jerat dan

pada tungkai bawah

Ekimosis pada salah satu sisi jejas penjeratan

tidak ada atau tidak jelas. Lebam mayat

terdapat pada bagian tubuh yang

menggantung sesuai dengan posisi mayat

setelah meninggal

5 Pada kulit di tempat jejas penjeratan

teraba seperti perabaan kertas

perkamen, yaitu tanda parchmentisasi

Tanda parchmentisasi tidak ada atau tidak

begitu jelas

Page 16: Blok30 Skenario01 B5 2

5 Pada kulit di tempat jejas penjeratan

teraba seperti perabaan kertas

perkamen, yaitu tanda parchmentisasi

Tanda parchmentisasi tidak ada atau tidak

begitu jelas

6 Sianosis pada wajah, bibir, telinga,

dan lain-lain sangat jelas terlihat

terutama jika kematian karena asfiksia

Sianosis pada bagian wajah, bibir, telinga

dan lain-lain tergantung dari penyebab

kematian

7 Wajah membengkak dan mata

mengalami kongesti dan agak

menonjol, disertai dengan gambaran

pembuluh dara vena yang jelas pada

bagian kening dan dahi

Tanda-tanda pada wajah dan mata tidak

terdapat, kecuali jika penyebab kematian

adalah pencekikan (strangulasi) atau sufokasi

8 Lidah bisa terjulur atau tidak sama

sekali

Lidah tidak terjulur kecuali pada kasus

kematian akibat pencekikan

9 Penis. Ereksi penis disertai dengan

keluarnya cairan sperma sering terjadi

pada korban pria. Demikian juga

sering ditemukan keluarnya feses

Penis. Ereksi penis dan cairan sperma tidak

ada. Pengeluaran feses juga tidak ada

Page 17: Blok30 Skenario01 B5 2

Penjeratan

• Penjeratan strangulasi berupa tekanan pada leher korban akibat suatu jeratan dan menjadi erat karena kekuatan lain bukan karena berat badan korban

• Penyebab kematian asfiksia, iskemia, vagal reflex

• Pemeriksaan :• Arah jerat mendatar/horisontal• Lokasi jeratan lebih rendah daripada kasus penggantungan• Jenis simpul penjerat• Bahan penjerat• Pembunuhan biasanya tidak ditemukan alat yang digunakan

untuk menjerat.

Page 18: Blok30 Skenario01 B5 2

TERIMA KASIH