Post on 27-Apr-2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat kondisi dewasa ini, perkembangan perusahaan
baik swasta maupun perusahaan yang dibawah naungan
pemerintah semakin menjamur sehingga persaingan
disetiap perusahaan khususnya di kota Pekanbaru dan di
Provinsi Riau umumnya sudah semakin tinggi mulai dari
pelayanan, kualitas dan kinerja karyawan di setiap
perusahaan. Setiap perusahaan yang berdiri dan maju
selalu memiliki upaya yang dilakukan perusahaan demi
membangkitkan citra perusahaan. Hampir setiap
perusahaan di Indonesia memiliki program-program yang
digunakan baik untuk peningkatan citra, pendekatan
dengan masyarakat maupun upaya yang dilakukan untuk
menarik simpatik masyarakat dalam mempertahankan Hak
Guna Usaha (HGU) perusahaan.
Setiap perusahaan tidak terlepas dari peran Humas
ataupun Public Relations dalam meningkatkan citra dan
kesejahteraan perusahaan, Salah satu dari tugas Humas
adalah menjalankan dan mensosialisasikan program yang
digalang oleh Perusahaan. Public relation yang ada di
Indonesia disebut juga sebagai Humas (Hubungan
Masyarakat), Humas adalah sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana baik itu kedalam
maupun keluar antara suatu organisasi atau lembaga
dengan semua halayak dalam rangka mencapai tujuan–
tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian. Dari definisi ini setidaknya dijelaskan
bahwa Humas maupun PR adalah kegiatan komunikasi dua
arah yang dilakukan lembaga atau instansi kepada
publiknya dengan maksud adanya saling pengertian.
Humas merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target
tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja
yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan,
mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa
yang telah dicapainya. Lahirnya Humas seperti yang
dipraktekkan sekarang adalah karena adanya kemajuan-
kemajuan dalam berbagai macam bidang. Humas juga
merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini,
dimana orang-orangnya bergerak diberbagai
bidang,misalnya dalam bidang industri, perusahaan,
pendidikan, pemerintahan, kerohanian, sosial ekonomi,
politik perburuan dan sebagainya.
Humas bertanggung jawab dalam mensosialisasikan yang
menyangkut kepentingan masyarakat, agar masyarakat
mengetahui dan merespon segala bentuk kegiatan serta
program yang direncanakan oleh pemerintah. Proses
penyampaian informasi kepada masyarakat tentunya dengan
menggunakan strategi komunikasi yang baik dan efektif,
agar tercapai satu tujuan yang maksimal. Penyampaian
informasi kepada masyarakat tentunya tidak terlepas
dari humas yang memiliki peranan untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat, dan menjelaskan lebih
mendalam tentang program yang telah direncanakan agar
berjalan dengan lancar.
Dengan demikian, upaya dari komunikasi baik secara
makro (planned multimedia strategi) maupun secara mikro (single
communication medium strategi) mempunyai fungsi ganda.1
Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat
informatif, persuasif dan instruktif secara sistematis
kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal dan
menjembatani kesenjangan budaya (cultural gap) akibat
kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasikannya
media masa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan
merusak nilia-nilai budaya.
Saat ini perusahaan menjadi suatu fenomena global,
dimana banyak perusahaan yang mempunyai kekuatan yang
sangat besar dalam menentukan kebijakan suatu Negara.
Hal tersebut dikarenakan mempunyai aset dan penjualan
1 Onong Uchyana, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1992),hal.28
yang lebih dari suatu Negara. Pada saat itulah timbul
reaksi dari masyarakat untuk ikut menikmati keuntungan
dari usaha suatu perusahaan. Hal tersebut direspon oleh
perusahaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dapat
memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Mereka
berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup yang bagus
untuk bisnis sosial dan lingkungan.
Dalam penelitian ini Humas dari PT. Teguh Karsa
memiliki tanggung jawab dalam membangun hubungan yang
baik dan sekaligus menjadi wadah bagi masyarakat untuk
memberikan masukan dan kritikan kepada Humas PT. Teguh
Karsa, sehingga terjadi hubungan komunikasi timbal
balik (two ways communication) antara PT. Teguh Karsa
dengan masyrakat untuk saling mendapatkan pengertian.
Dalam proses menjalin hubungan baik dengan masyarakat
yang dilakukan oleh Humas PT. Teguh Karsa, bukanlah
semata-mata hanya sebatas agar masyarakat tahu dan
mengerti, akan tetapi lebih dari itu, Humas dari PT.
Teguh Karsa harus lebih gencar dalam mengadakan
pendekatan-pendekatan persuasive sebagai langkah dan
upaya dari Humas untuk membangkitkan motivasi
masyarakat agar terjalinnya hubungan yang baik antar
keduanya.
PT. Teguh karsa yang bergerak dibidang industri
pengelolaan buah kelapa sawit ini merupakan perusahaan
baru yang merupakan cabang dari perusahaan PTPN V
Pekanbaru-Riau. Dengan adanya perusaahan tersebut
membuat masyarakat sekitar lebih mudah dan dekat dalam
penjualan hasil panen buah kelapa sawit milik
masyarakat sekitar.
Dengan demikian dalam meningkatkan eksistensi
perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan yang
harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal.
Atas dasar ini, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang bagaimana “Strategi Humas PT. Teguh
Karsa Dalam Membangun Hubungan Dengan masyarakat Desa
Buantan Lestari”.
B. Penegasan Istilah
1. Strategi
Strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana
atau cara, sedangkan rencana merupakan produk dari
suatu perencanaan yang merupakan salah satu fungsi
dasar dari proses manajemen.2
2. Humas
Menurut Kamus Fund and Wagnal, American Standard Desk
Dictionary terbitan 1994, istilah humas diartikan
2 Rosady Ruslan, Etika Kehumasan Konsep dan Aplikasi (Bandung: PT. RajaGrafindo Persada, 2001),hal.114
sebagai segenap kegiatan dan teknik atau kiat yang
digunakan oleh organisasi atau individu untuk
menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan
yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan
sepak terjangnya. Humas atau Public Relations yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai
moderator antara Organisasi dengan publik untuk
mencapai tujuan bersama.
3. Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok yang mendiami suatu
daerah atau daerah tertentu. Dalam kajian ini
masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat eksternal
perusahaan yaitu masyarakat yang berada di luar
perusahaan atau masyarakat umum.
4. Hubungan baik
Hubungan baik adalah suatu prilaku positif yang
dilakukan oleh perorangan ataupun organisasi untuk
memperoleh sikap dan hubungan yang harmonis diantara
keduanya.
5. PT. Teguh Karsa
PT. Teguh karsa adalah perusahaan swasta yang
bergerak dibidang industry pengelolaan buah
sawit.Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Buantan
Lestari, Kecamatan Bungaraya (Siak-Riau).
C. Rumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
Dari penjelasan latar belakang yang telah diuraikan
diatas, diketahui bahwa hampir seluruh perusahaan di
Indonesia khususnya memiliki program kerja, setiap
perusahaan melakukan segala daya dan upaya untuk
memajukan perusahaan dengan rencana program kerja
perusahaan. Maka disini peneliti akan mencoba
mengidentifikasikan masalah, yaitu:
a) Bagaimana strategi Humas dalam menjalin
hubungan dengan masyarakat Desa Buantan Lestari?
b) Bagaimana hubungan Humas perusahaan dengan
masyarakat sekitar perusahaan?
2. Batasan Masalah
Untuk mempermudah dalam penelitian dan agar peneliti
tidak terlalu luas dalam menggambarkan masalah, maka
penulis hanya membatasi permasalahannya yaitu
strategi Humas PT. Teguh Karsa dalam menjalin
hubungan baik dengan masyarakat Desa Buantan Lestari.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang dan batasan
masalah yang dikemukakan maka dapat dibuat rumusan
masalahnya adalah “Bagaimana Strategi Humas PT. Teguh
Karsa dalam Menjalin Hubungan Dengan Masyarakat Desa
Buantan Lestari?”
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
strategi Humas PT. Teguh Karsa dalam menjalin
hubungan baik dengan masyarakat Desa Buantan Lestari.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang penulis maksud dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai sarana pembelajaran bagi penulis untuk
meningkatkan pengetahuan khususnya mengenai
strategi Humas yang telah diperoleh selama
mengikuti perkuliahan pada Program Studi Ilmu
Komunikasi.
b. Memberikan sumbangan pemikiran dan sumber
informasi kepada pihak PT. Teguh Karsa mengenai
strategi Humas perusahaan dalam menjalin hubungan
dengan masyarakat.
c. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat
dijadikan sebagai referensi bagi khalayak (Pembaca)
yang ingin mendalami bidang konsentrasi Public
Relations (Humas).
d. Sebagai syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan
di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah UIN
Suska Riau.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Mengetengahkan tentang Latar Belakang, Alasan Pemilihan
Judul, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan dan
Kegunaan Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA TEORITIS
Membahas tentang Kajian teori, Kajian terdahulu, dan
kerangka fikir.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menyajikan tentang jenis dan pendekatan
penelitian, lokasi dan waktu, sumber data, informan
penelitian, validitas data, dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM
Bab ini memaparkan tentang lokasi penelitian, yaitu
tentang profil perusahaan, visi dan misi perusahaan
serta struktur organisasi perusahaan tersebut yaitu PT.
Teguh Karsa.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menyajikan hasil penelitian dan membahas apa yang sudah
diteliti.
BAB VI PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan
saran.
Strategi menurut Uchyana pada hakekatnya ialah
perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu
tujuan.3 Menurut setiawan strategi merupakan rencana
yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan tersebut maka
dalam bidang apapun strategi sangat
dibutuhkan.Apalagi yang berhubungan pendekatan
masyarakat.
Strategi pada hakikatnya adalah penentuan jangka
panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan
serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk
mencapai suatu tujuan.
Menurut Cultip-center-broom, perencaan strategi (strategic
planning) dibidang humas meliputi kegiatan:
a) Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan
program
b) Menentukan identifikasi khalayak (key public)
3 Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek), (Bandung: PT. RemajaRosda Karya. 2005)hal.30
c) Menetapkan kebijakan untuk strategi yang akan
dipilih
d) Memutuskan strategi yang akan digunakan
Strategi merupakan perencanaan dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan. Namun untuk mencapai tujuan
tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan
yang hanya menunjukan arah saja, tetapi harus
menunjukan bagaimana teknik operasionalnya.4
a. Jenis-jenis strategi
1) Strategi stabilitas
Strategi stabilitas adalah strategi yang dilakukan
perusahhan bila perusahhan tetap melayani
masyarakat dalam sektor produk atau jasa dan
sektor fungsi yang serupa sebagai yang ditetapkan
dalam batasan bisnis yang dijalankan.
2) Strategi ekspansi
Strategi ekspansi adalah strategi yang dilakukan
perusahaan bila perusahaan memfokuskan keputusan4 Ibid.h32
strateginya pada peningkatan ukuran dalam langkah
kegiatan yang sekarang atau yang telah ada.5
Strategi untuk mencapai tujuan organisasi memiliki
beberapa sifat.
Menurut Agustinus sebagai berikut :
a) Menyatu (unified), yaitu menyatukan seluruh
bagian-bagian dalam organisasi.
b) Menyeluruh (comprehensive), yaitu mencakup
seluruh aspek dalam organisasi.
c) Integral (integrated), yaitu strategi yang cocok
dan sesuai dengan seluruh tingkatan.
Menurut pendapat Hoper dan Schandel, komponen
strategi yang perlu diperhatikan adalah :
a) Ruang lingkup (scope), yaitu ruang gerak
interaksi antara organisasi atau perusahaan dengan
5 F William dan Glueck Laurence. Manajemen strategi dan kebijakan
perusahaan. (Jakarta: Erlangga, 1998) hal 216
lingkungan eksternalnya, baik masa kini maupun masa
yang akan datang.
b) Pengetahuan sumber daya dan kemampuan untuk
mencapai tujuan atau sasaran organisasi atau
perusahaan.
c) Sineri, yaitu efek bersama dari pengerahan
sumber daya atau keputusan strategi, sehingga
seluruh komponen yang ada mampu secara terpadu dan
efektif .6
Adapun yang harus diperhatikan seorang pemimpin dalam
menjalankan strategi antara lain:
a) Creadibility (kredibilitas), komunikasi itu dimulai
dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh
pihak komunikator secara sungguh-sungguh untuk
6 Hasan Sudarmo. Strategi manajemen kepala sekolah SD islam terpadual
ittihad rumbai pekanbaru, tesis, (Pekanbaru: Uin Suska Pekanbaru.
2005) hal 15
melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan
respek.
b) Contex (kontek), menyangkut sesuatu yang
berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial.
Pesan yang harus disampaikan dengan jelas serta
sikap yang partisipatif. Komunikasi diperlukan
untuk mendukung lingkungan soisal melalui
pemberitaan media massa.
c) Content (isi), pesan yang menyangkut kepentingan
orang banyak atau publik sehingga informasi yang
diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat secara
umum bagi masyarakat.
d) Clarity (kejelasan), pesan yang disusun dengan kata-
kata ynag jelas, mudah dimengerti, serta memiliki
pemahaman yang sama antara pemberi dan penerima
pesan paham akan isi pesan yang jelas.
e) Continuity and consistency (kontiniutas dan
konsisitensi), komunikasi adalah proses yang
berkelanjutan dengan berbagai macam variasi dalam
penyanpaian pesannya. Dengan demikian akan
mempermudah proses belajar dalam menyampaikan
pesan agar dapat terus berkelanjutan.
f) Channels (saluran), menggunakan saluran media
informasi yang tepat dan terpercaya serta dipilih
oleh khalayak sebagai target sasaran.
Capability of audience (kapabilitas khalayak),
memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh
khalayak. Komunikasi dapat menjadi efektif bagi
masyrakat bila berkaitan dengan faktor-faktor yang
bermanfaat seperti kebiasaan dan peningkatan
kemampuan membaca dan mengembangkan pengetahuan.7
b. Unsur-unsur Strategi
Adapun unsur-unsur strategi ini meliputi :7 Rosady Ruslan, Manajemen Komunikasi.(Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya. 2005) hal 113-114
a) Unsur pelaksanaan strategi
Dalam hal ini anggota atau karyawan suatu lembaga
atau organisasi yang ditunjuk sesuai dengan
kapasitas sebagai anggota.
b) Penyusunan program strategi
Merupakan hal yang sangat signifikan sehingga dapat
penyusunan yang sistematis maka akan mendapatkan
hasil yang signifikan.
c. Penyusunan Strategi
Perusahaan melakukan strategi untuk memenangkan
persaingan, bisnis yang dijalankannya, serta untuk
mempertahankan keberlangsungan kehidupan perusahaan
dalam jangka panjang. Untuk melakukan strategi,
dilakukan penyusunan strategi yang pada dasarnya
terdiri dari 3 fase, yaitu keperluan penyusunan
strategi, analisi situasi, pemilihan strategi.
a) Penilaian kepentingan penyusunan strategi
Sebelum strategi disusun, perlu dipertanyakan
terlebih dahulu apakah memang penyusunan
strategi, baik strategi baru maupun perubahan
strategi, perlu untuk dilakukan ataukah tidak.
b) Analisis situasi
Pada tahap ini, perusahaan perlu melakukan
analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan
sekaligus juga menganalisis peluang dan tantangan
yang dihadapi oleh organisasi. Salah satu
pendekatan yang paling popular dalam fase ini
adalah apa yang dinamakan sebagai analisis SWOT.
SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan),
weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan
threat (tantangan).
c) Pemilihan Strategi
Setelah perusahaan melakukan analisis terhadap
keadaan internal dan eksternal perusahaan, maka
perusahaan perlu menentukan strategi yang akan
diambil dari berbagai alternatif yang ada. Pada
dasarnya alternatif strategi terbagi atas tiga
bagian yaitu strategi yang cenderung mengambil
resiko, strategi yang cenderung menghindari
resiko dan strategi yang memadukan antara
keduanya.8
d.Tujuan Strategi
Tujuan strategi secara umum adalah untuk menghindari
atau mengantisipasi segala bentuk kegagalan yang
akan terjadi dengan memperhatikan kemungkinan
tersebut maka dibutuhkan segenap pengelolaan secara
professional.
2.Humas8 Ernie Tisnawani Sule dan Kurniawan Saefullah. Pengantar
menejemen.(Jakarta: Prenada Media.2005) hal 135
Humas merupakan salah satu bentuk hubungan masyarakat
yang mempunyai peran dalam meningkatkan produksi
pelayanan kepada masyarakat secara umum.Selain itu
peran Humas adalah meningkatkan kualitas perusahaan
itu sendiri sagar dapat dipercaya oleh masyarakat
umum.
Ada beberapa fungsi internal dan eksternal public
relations Antara lain adalah:9
1) Fungsi internal public relations
Bertujuan untuk mempererat hubungan antar karyawan
dengan public relations sehingga dapat terjalin hubungan
yang harmonis dalam perusahaan. Pada umumnya fungsi
internal public relations mempunyai dua sasaran yaitu:
a) Hubungan dengan karyawan
Yaitu menjalin hubungan dengan sesama karyawan
ataupun pekerja yang ada diperusahaan, baik
karyawan dengan atasan maupun atasan terhadap9 Oemi Abdurrahman. Dasar-Dasar Public Relation,(Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti: 2001) hal 34-41
bawahannya.Kerjasama dan saling adanya
kepercayaan yang akhirnya dapat memajukan
perusahaan.
b) Hubungan dengan pemegang saham
Hubungan dengan pemegang saham haruslah dijaga
sebaik-baiknya, agar para pemegang saham dapat
memberikan modal ataupun bantuan kepada
perusahaan.
2) Fungsi eksternal Public Relations
Fungsi eksternal public relations adalah mempererat
hubungan dengan individu ataupun organisasi yang
ada dilingkungan perusahaan, untuk terciptanya
opini publik yang dapat menguntungkan organisasi
ataupun perusahaan tersebut. Tugas public relations
disini adalah melakukan komunikasi dua arah yang
sifatnya normative dan persuasive kepada pihak-pihak
yang ada disekitar perusahaan. Adapaun adapun
hubungan eksternal yang dilakukan oleh public relations
adalah:10
a) Hubungan dengan pelanggan (customers relations)
b) Hubungan dengan pemerintah (government relations)
c) Hubungan dangan pers (perss relations)
d) Hubungan dengan masyarakat (community relations)
Adapun fungsi public relations menurut pakar humas
internasioanal cultip, centre dan canfield :11
1) Menunjang aktifitas utama manajemen dalam
mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada
manajemen lembaga atau organisasi).
2) Membina hubungan yang harmonis antara
organisasi atau perusahaan dengan publiknya yang
merupakan khalayak sasaran yang ada dilingkungan
perusahaan.
10 Ibid hal 4411 Rosady Ruslan. Op. Cit hal 19
3) Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan
dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat
terhadap organisasi yang diwakilinya
4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan
bantuan yang dibutuhkan masyarakat sekitar
perusahaan demi tujuan dan manfaat bersama.
5) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik
dan mengatur arus informasi publikasi, serta pesan
dari organisasi kepada publiknya maupun sebaliknya.
Humas pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan
pihak-pihak atau para stakeholders yang memiliki
kepentingan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Hubungan yang efektif antara pihak-pihak yang
berkepentingan itu sangat penting agar tercapainya
tujuan perusahaan.
Bertrand R. Canfil dan Bambang Siswanto dalam bukunya
public relations dan problem, mengatakan fungsi public
relations ada 3 yaitu:
1) Mengabdi kepada kepentingan umum
Tujuan public relations adalah menciptakan sikap yang
menyenangkan antara perusahaan dengan
masyarakat.Dalam pelaksanaannya public relations lebih
menumpahkan perhatiannya kepada kepentingan umum,
Dengan demikian suksesnya pekerjaan public relations
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
2) Memelihara hubungan baik
Hubungan yang baik senantisa harus dijaga, itu
adalah tugas utama seorang public relations yang
bertujuan untuk menghindari kesalah pahaman antara
perusahaan dengan organisasi sekitar maupun
masyarakat yang ada dilingkungan perusahaan.
3) Menitik beratkan usaha dan tingkah laku yang
baik
Kegiatan public relations harus dititik beratkan kepada
moral dan kelakuan yang baik. Tujuan public relations
adalah menciptakan, membina, dan memelihara sikap
yang menyenangkan pihak perusahaan dan pihak
organisasi eksternal.
B. KERANGKA BERFIKIR
Ada beberapa hal yang dijadikan sebagai indikator
untuk memahami strategi yang dilakukan oleh PT. Teguh
Karsa dalam meningkatkan hubungan dengan masyarakat
adalah:
1. Bagaimana membuat keputusan agar mengenai
sasaran dan tujuan program.
2. Menentukan identifikasi khalayak.
3. Menentukan kebijakan untuk strategi yang akan
dipilih.
4. Memutuskan strategi yang akan digunakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Sebagai penelitian
deskriptif kualitatif, peneliti hanya memaparkan
situasi atau peristiwa. Tidak mencari hubungan, tidak
menguji hipotesis atau membuat prediksi.12
Sementara data kualitatif diperoleh dari pengolahan
informasi yang didapat dari sumber data primer melalui
wawancara dan data sekunder melalui dokumen resmi
terkait.
Adapun indikator kesuksesan Humas dalam
mensosialisasikan programnya adalah:
a) Upaya apa saja yang dilakukan Humas perusahaan agar
programnya dapat diterima positif oleh masyarakat.
12 Jalaludin Rachmat. Metode Penelitian Komunikasi.(Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. 2005) hal 24
b) Hambatan apa yang bisa membuat program perusahaan
tidak berjalan dengan lancar.
c) Siapa-siapa saja yang ikut berperan dalam
mensukseskan program perusahaan.
B. LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
penelitian ini penulis laksanakan di PT. Teguh
Karsa ,kecamatan Bungaraya ,kabupaten Siak.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini
adalah praktisi Humas PT. Teguh Karsa. Sedangkan
objek penelitian ini adalah Strategi Humas dalam
menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar
perusahaan.
3. Populasi dan Sampel
a) Populasi
Populasi adalah kumpulan objek penelitian. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pegawai yang melakukan kegiatan Humas.13
b) Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih
dengan teknik tertentu. Sampel ditentukan
berdasarkan efisiensi dan hipotesis penelitian.
Adapun yang menjadi sampel penelitian ini adalah
karyawan yang menjalankan kegiatan Humas yang ada
diperusahaan. Teknik yang digunakan adalah Purposive
Sampling merupakan pengambilan sampel yang didasarkan
adanya tujuan tertentu.14
C. SUMBER DATA
1. Sumber data primer
13 Ibid hal 7814 Suharismi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004) hal 202.
Sumber data primer merupakan data yang diperoleh
langsung dari sumber asli atau tidak melalui media,
sumber data primer dapat berupa opini subjek atau
orang secara individu atau kelompok15. Adapun sumber
data primer dalam penelitian ini akan diperoleh
melalui wawacara mendalam dengan Humas PT. Teguh
Karsa dan observasi lapangan kegiatan yang dilakukan
oleh Humas PT. Teguh Karsa.
2. Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber pembantu ataupun
pelengkap16. Adapun data sekunder yang akan diperoleh
dalam penelitian ini adalah data-data tentang profil
PT. Teguh Karsa, data-data dokumentasi kegiatan,
buku-buku pedoman perusahaan dan laporan-laporan
kegiatan.
D. INFORMAN PENELITIAN
15 Burhan Bungin, Analisis Penelitian, (Jakarta: Raja GrafindoPersada,2003),52
16 Ibid., hal 54
Informan dalam penelitian ini akan dipilih secara
porposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu, teknik ini bisa diartikan
sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan
menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak
diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan
berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak
menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan.17 Yang
menjadi informan peneliti adalah
1. Informasi kunci yang terdiri dari satu orang Kepala
Humas dari PT. Teguh karsa.
2. Informan biasa yaitu masyarakat yang terlibat secara
langsung dalam aktivitas perusahaan. Baik karyawan
ataupun masyarakat sekitar perusahaan.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantatif, (Bandung: Alfabeta,2009) hal35
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian
ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab yang berlangsung
secara lisan kepada objek penelitian, wawancara ini
akan dilakukan kepada kepala Humas PT. Teguh Karsa
untuk mendapatkan informasi atau keterangan yang
bertujuan untuk memperoleh data. 18
2. Observasi
Observasi juga akan dilakukan oleh penulis untuk
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-
gejalanya yang sudah diselidiki. Observasi ini akan
dilakukan dengan melihat secara langsung bagaimana
strategi yang dilakukan Humas PT. Teguh Karsa dalam
menjalin hubungan.19
18 Suharsimi Arikunto, Posedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), 15319 Ibid., hal 155
3. Dokumentasi,
Yaitu cara mengumpulkan data dalam bentuk rekaman
atau dokumen tertulis (arsip-arsip) seperti database,
surat, rekaman gambar yang berkaitan dengan suatu
peristiwa, hal ini dilakukan untuk mendapatkan data
yang diperlukan untuk melengkapi data-data
penelitian.
F. VALIDITAS DATA
Untuk menguji valitas data yang telah dikumpulkan,
peneliti akan menggunakan metode triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan
terhadap data itu. Triangulasi yang dilakukan adalah
memeriksa kebenaran dan keahlian data yang diperoleh
dari sumber data yang berbeda dan instrumen yang
berbeda pula.20 Adapun macam-macam triangulasi sebagai
teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan :
1. Sumber
Sumber berarti membandingkan dan mengecek balik
drajat kepercayaan suatu infornasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif, hal itu dapat dicapai dengan
membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil
wawancara.
2. Metode
Metode yaitu mengecek derajat kepercayan penemuan
hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan
mengecek drajat kepercayaan beberapa sumber data
dengan metode yang sama.
20 Lexy J. Maleong, Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Rineka Cipta,2000),hal 56
3. Penyidik
Penyidik ialah dengan jalan memanfaatkan penelitian
atau pengamatan lainnya untuk keperluan pengecekan
kembali derajat kepercayaan data. Pengamatan
kepercayaan lainya membantu mengurangi kemelencengan
dalam pengumpulan data.
4. Teori
Teori menurut Lincoln dan Guba berdasarkan anggapan
bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat
kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Di
pihak lain, Patton berpendapat lain yaitu bahwa hal
itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya
penjelasan banding.21
Dalam penelitian ini untuk menguji validitas data akan
menggunaka triagulasi sumber. Membandingkan hasil data
dengan narasumber lainnya.
21 Ibid., hal 330
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, kemudian dilaksanakan
pengolahan data dengan metode kualitatif, setelah itu
dianalisis secara kualitatif dilakukan dengan langkah-
langkah sebagaimana dikemukakan oleh Lexy J. Moelong
berikut:
1. Klasifikasi data, yakni mengkelompokkan data sesuai
dengan topik-topik pembahasan.
2. Reduksi data, yaitu memeriksa kelengkapan data untuk
mencari kembali data yang masih kurang dan
mengesampingkan data yang kurang relevan.
3. Deskripsi data, yaitu menguraikan data secara
sistematis sesuai dengan topik-topik pembahasan.
4. Menarik kesimpulan, yaitu merangkum uraian-uraian
penjelasan ke dalam susunan yang singkat dan padat.
Berdasarkan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam
pengolahan data, maka analisis data yang dilaksanakan
dalam pembahasan penelitian ini adalah pengolahan data
kualitatif deskriptif. Yaitu data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Di
jelaskan dengan kalimat sehingga data yang diperoleh
dapat dipahami maksud dan maknanya.22
22 Ibid., hal 11