GAME CHANGING - BPR Lestari

80
1 Vol. 102 | Aug - Sep 2018 M oney &I EMPOWERING ENTREPRENEUR VOL. 102 AUG-SEP’18 EMPOWERING ENTREPRENEUR ASWIN WIRJADI GAME CHANGING MONEY&I MAGAZINE ISSN: 2087-5975 Rp. 32.500 WWW.MONEYINSIGHT.ID MONTHLY MAGAZINE FAMILY BUSINESS INC. Lebih dari 95% perusahaan yang ada di Indonesia, dimiliki oleh keluarga, dengan total kekayaan US$134 miliar. Dan berkontribusi sekitar 25% dari PDB. Apakah pengelolaan perusahaan keluarga berbeda sehingga mereka tumbuh dengan hebat? DANAdidik Berawal pengalaman pribadi, Dipo Satrio menggagas situs pinjaman online yang khusus untuk membiayai pendidikan. TRANSFORMASI BCA, DARI FAMILY SYSTEM MENJADI PROFFESIONAL ORGANIZATION FAMILY BUSINESS INC. Lebih dari 95% perusahaan yang ada di Indonesia, dimiliki oleh keluarga, dengan total kekayaan US$134 miliar. Dan berkontribusi sekitar 25% dari PDB. Apakah pengelolaan perusahaan keluarga berbeda sehingga mereka tumbuh dengan hebat? DANAdidik Berawal pengalaman pribadi, Dipo Satrio menggagas situs pinjaman online yang khusus untuk membiayai pendidikan. TRANSFORMASI BCA, DARI FAMILY SYSTEM MENJADI PROFFESIONAL ORGANIZATION

Transcript of GAME CHANGING - BPR Lestari

1Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Money&IEMPOWERING ENTREPRENEUR

VOL. 102 AUG-SEP’18

EMPOWERING ENTREPRENEUR

ASWIN WIRJADI

GAME CHANGING

Money&I MagazIneISSN: 2087-5975

Rp. 32.500WWW.MONEYINSIGHT.IDMONTHLY MAGAZINE

FAMILY BUSINESS INC.Lebih dari 95% perusahaan yang ada di Indonesia, dimiliki oleh keluarga, dengan total kekayaan US$134 miliar. Dan berkontribusi sekitar 25% dari PDB. Apakah pengelolaan perusahaan keluarga berbeda sehingga mereka tumbuh dengan hebat?

DANAdidikBerawal pengalaman pribadi, Dipo Satrio menggagas situs pinjaman online yang khusus untuk membiayai pendidikan.

TRANSFORMASI BCA, DARI FAMILy SySTeM MeNjADI PROFFeSIONAL ORgANIzATION

FAMILY BUSINESS INC.Lebih dari 95% perusahaan yang ada di Indonesia, dimiliki oleh keluarga, dengan total kekayaan US$134 miliar. Dan berkontribusi sekitar 25% dari PDB. Apakah pengelolaan perusahaan keluarga berbeda sehingga mereka tumbuh dengan hebat?

DANAdidikBerawal pengalaman pribadi, Dipo Satrio menggagas situs pinjaman online yang khusus untuk membiayai pendidikan.

TRANSFORMASI BCA, DARI FAMILy SySTeM MeNjADI PROFFeSIONAL ORgANIzATION

2 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

BIMCSiloam - Money & i - Advertorial - Dental - Juli 2018.indd All Pages 7/20/2018 9:17:03 AM

HEALTH

3Vol. 102 | Aug - Sep 2018

BIMCSiloam - Money & i - Advertorial - Dental - Juli 2018.indd All Pages 7/20/2018 9:17:03 AM

HEALTH

4 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

FROM THE EDITORArif RahmanIG @arif.journal

ww

w.im

age.freepik.com

Selama ini, kami kesulitan

mengangkat tema soal

bisnis keluarga, sekalipun di

Indonesia data menunjukkan

bahwa usaha yang dijalankan oleh

keluarga mempunyai andil besar, bahkan

kabarnya hingga menyumbang 25% dari

PDB kita. Persoalannya, kami kesulitan

bertemu dengan narasumber yang

memiliki kapasitas untuk berbagi informasi

terkait hal ini.

Namun kemudian, kami berkesempatan

bersua dengan Aswin Wirjadi, Mantan

Wakil Presiden Direktur Bank Central

Asia (BCA) Periode 2002-2007, beliau

baru saja merilis bukunya yang berjudul

"Game Changing: Transformasi BCA

1990-2007". Yang berkisah perjalanan

karirnya selama di BCA, salah satu bank

terbesar nasional dan memiliki performa

saham terbaik. Dimana pada era sebelum

krisis moneter terjadi di tahun 1998,

merupakan perusahaan keluarga yang

dikelola dengan pendekatan budaya.

“Diperusahaan chinese family, yang paling

penting pertama adalah loyalitas, yang

kedua adalah loyalitas dan ketiga juga

loyalitas,” ujarnya yang ketika itu sempat

kaget dengan perubahan yang ia rasakan.

Wajar saja, sebelum ke BCA, beliau

bekerja selama belasan tahun di

perusahaan asing, bahkan yang

berdomisili di luar negeri, dengan budaya

yang mengedepankan sistem untuk

menciptakan operasional yang excellent,

dan ini yang jauh berbeda dirasakannya

ketika bergabung dengan perusahaan

yang lebih mengedepankan pendekatan

kekeluargaan.

Bukan hanya soal bisnis keluarga yang

kami dapati dari wawancara kami

dengannya, beliau juga bertutur panjang

soal bisnis dan bagaimana perusahaan di

BISNIS KELUARGA

5Vol. 102 | Aug - Sep 2018

COVERFoto oleh IB Baruna

Desain oleh Sahal Putra

Money & I Magazine is published monthly by PT. Literatur Negeri, Jalan Dewi Madri III, Bali, Indonesia. Tel: +62 821 4402 1868. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording or any information storage or retrieval system without permission in writing from PT. Literatur Negeri. While the editors do their utmost to verify information published, they do not accept responsibility for its absolute accuracy; Editorial & Advertising E-mail: [email protected]. Tel: +62 821 4402 1868.

PUBLIShEr

PT Literatur Negeri

EDITOrIAL BOArD

Alex P. Chandra

EDITOr IN ChIEf

Arif rahman

KOrESPONDEN

Khoirur rozy I Jakarta

rheza Alfian I Jakarta

Cucuk Espe I Jatim

Yeti Kartika Sari I Jatim

Angga Wijaya I Bali

COMMUNICATION

OffICEr

Kadek Pebriyanti

DESIGN & ArT WOrKING

Ida Bagus Baruna Luhur

Sahal Putra

MONEY&I MAGAZINEAkubank SchoolJl. Dewi Madri III Denpasar - Bali

T. +62 823 3996 [email protected]

for advertising enquiries please send an email to :

Indah Kencana [email protected]. 0823 3996 4020

Desak Putu [email protected]. 0823 4112 7767

DISTrIBUTION SUPPOrTAdi [email protected]. 081 337 666 430

for transfers and payments :PT Literatur Negeri BCA KCP Teuku Umar Denpasar 7680391216

Confirm / Info about transfer & payment to :

Eka Putri [email protected] M. 0878 6151 1609

@MNImagzMoney&I Magazine@moneyandimagz

era sekarang di tuntut siap berhadapan dengan berbagai

perubahan yang ada. Inilah materi utama kami yang tersaji

di rubrik Special feature, tentang family business dan

transformasinya di era kemajuan teknologi saat ini.

Sementara di rubrik lainnya, kami mewawancarai Dipo

Satria, pendiri aplikasi DANAdidik, salah satu platform

crowdfunding untuk memberikan pinjaman kepada

siswa yang memiliki keterbatasan keuangan. Sudah

bukan rahasia lagi bahwa biaya pendidikan di negara

kita melambung tinggi, dan platform ini diharapkan bisa

menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemiskinan

dan rendahnya akses pendidikan di Indonesia.

Dua wawancara ini, menjadi pilihan utama pada edisi

kali ini, melengkapi berbagai ulasan lainnya yang kami

harapkan cukup informatif untuk Anda para pembaca,

semoga bermanfaat.

Jabat Erat,

Arif rahman

6 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Contents

Also In this edition

04 From the Editor

10 Business

Ekspansi Go-Jek Di

Vietnam dan Thailand

12 Bank

Program Solusi Modal

Kerja terpadu dari Standard

Chartered & Alfamart

44 Tourism

Tingkatan layanan

pariwisata, blue bird

bersinergi dengan

Kemenpar

52 BUMN

Private Investment

Firm, Solusi Pendanaan

Infrastruktur

56 Book Review

70 Exhibition

Bekraf dukung brand lokal

di pameran streetwear

Dunia.

62The RookieDipo Satrio - Pencetus DANAdidik

Bukan rahasia lagi jika

pendidikan di Indonesia

berbiaya mahal, namun

saat ini solusi mengatasi

hal ini sudah tersedia, salah

satunya melalui platform

DANAdidik.

58Front Of MindDavid MorinPenemu Si Merah Path

Pria lulusan University

of Colorado Boulder ini

adalah pendiri sosial

Media bernama Path,

disini kisahnya bagaimana

ia mendapati ide untuk

mendirikan perusahaan ini.

68IntermezoHow to Beat The Monday?

‘I hate Monday’, ini

jargonnya, karena setelah

“pulas bermalas-malasan” di

week end, kita dihadapkan

pada hari baru untuk bekerja.

Jangan khawatir, ini tips untuk

‘mengalahkan’ hari Senin.

Interview With Aswin WirjadiMantan Wakil Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) ini, merupakan salah satu saksi

perjalanan BCA bertransformasi, dari yang awalnya family business menjadi professional

organization. Pria kelahiran Padang, ini berkisah soal bagaimana sebuah BCA di bangun,

hingga proses krisis yang menghantam hingga kemudian kembali bangkit dan menjadi

salah satu bank terbaik di Indonesia.

Special FeatureKolaborasi Perusahaan

Keluarga 2414Special FeatureKolaborasi Perusahaan

Keluarga

Special FeatureKolaborasi Perusahaan

Keluarga

7Vol. 102 | Aug - Sep 2018

8 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Contributors

By the end of the day, organisasi bisnis itu isinya

adalah orang-orangnya. Dengan corporate culture

sebagai shared values yang mengikatnya. Anda bisa

membakar gedung-gedung kami, dalam 12 bulan

kami akan membangunnya kembali. You take my

people away, I’m dead.

14 Notes From A Friend - First Who Then

What oleh Alex P Chandra

Alex P ChAndrA Chairman Lestari Group

Memulai karir sebagai profesional banker di BCA selama 8 tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk mendirikan bisnisnya sendiri BPR Lestari, perusahaan yang dibawanya menjadi BPR terbesar di Bali dalam waktu 5 tahun.

YuswohAdYMarketing Consultant

Penulis 40 buku mengenai pema-saran. Pernah bekerja selama 12 tahun di MarkPlus Inc dengan posisi terakhir sebagai Chief Executive. Di bidang keorganisasian Yuswohady pernah menjadi Sekjen Indonesia Marketing Association (IMA).

Ben ABAdiwww.benabadi.com.

Menciptakan seseorang untuk menjadi miliuner & pebisnis. Penulis buku laris yang sudah melatih lebih dari 200 pengusaha dan pemimpin dari ribuan sales. Misinya menciptakan miliader me-lalui training yang inovatif

PriBAdi BudionoCEO BPR Lestari

Ulasannya erat terkait dengan kepemimpinan yang banyak di adopsi dari sejumlah pemikir besar. Memberikan alternatif solusi pada permasalahan yang kerap dihadapi bangsa ini khususnya yang ada di Bali.

suZAnA ChAndrAManaging Director Kampoeng Villa

Smart Family adalah rubrik yang diasuh. Wanita yang pernah menimba pengalaman hidup di Australia ini dengan lugas memaparkan bagaimana kiat cerdik untuk mengelola investasi khususnya di bidang properti.

36 Insight - Family Business Inc. oleh

Yuswohady

40 Leadership - Orang Perlu Tahu

Mereka Berguna oleh Pribadi

Budiono

46 Coaching Clinic - Rabbit Culture vs

Wolf Culture oleh Ben Abadi

50 Smart Family - Siapkah Kita Buat

Jaman Digitalisasi oleh Suzana

Chandra

9Vol. 102 | Aug - Sep 2018

10 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

BUSINESS

EKSpANSI Go-JEK

DI VIEtNAM DAN thAILAND

Go-Jek mengumumkan

peluncuran dua perusahaan

yang didirikan secara lokal

di Vietnam dan Thailand

sebagai gelombang pertama dari rencana

ekspansi internasional ke negara-negara

Asia Tenggara. Kedua perusahaan ini akan

dikelola oleh tim manajemen dari pendiri

lokal dengan didukung pengetahuan,

keahlian, teknologi serta investasi dari

Go-Jek.

Go-Viet, merek yang diperkenalkan di

Vietnam, akan memasuki tahap uji coba

di bulan Juli yang melibatkan sejumlah

pengemudi dan konsumen. Sedangkan

www.techinasia.com

11Vol. 102 | Aug - Sep 2018

BUSINESS

GET, merek yang diperkenalkan di

Thailand, saat ini sedang dalam tahap

konsultasi dengan berbagai pemangku

kepentingan setempat termasuk

pemerintah, mitra pengemudi, dan

konsumen.

Kedua perusahaan ini di tahap awal

akan menghadirkan layanan ride-hailing

dan logistik, yang kemudian akan diikuti

oleh layanan pesan antar makanan dan

pembayaran elektronik.

“Kami percaya masing-masing tim lokal

memiliki pengetahuan dan keahlian

untuk memastikan kesuksesan bisnis di

Vietnam dan Thailand. Mereka memang

menggunakan merek yang berbeda,

namun mereka tetap beroperasi sejalan

dengan nilai-nilai yang telah berhasil

menjadikan Go-Jek pemimpin pasar di

Indonesia. Bagi kami ini bukan hanya

tentang pertumbuhan bisnis, namun

bagaimana kami dapat menghadirkan

dampak positif kepada sebanyak-

banyaknya orang,” ujar Nadiem Makarim,

CEO dan Founder Go-Jek.

Go-Jek menurut Nadiem memiliki strategi

mengkombinasikan teknologi kelas

dunia yang telah dikembangkan dengan

keahlian, pengalaman serta pengetahuan

pasar yang dimiliki tim lokal, untuk

menciptakan bisnis yang benar-benar

memahami kebutuhan konsumen.

Ekspansi internasional ini dilakukan

dengan perencanaan berbulan-bulan

setelah ronde penggalangan investasi

Go-Jek terakhir dari investor seperti Astra

International, Warburg Pincus, KKr,

Meituan, Tencent, Google, Temasek, dan

lainnya. US$500 juta dana investasi yang

didapatkan dialokasikan untuk ekspansi

internasional. Setelah Vietnam dan

Thailand, Go-Jek akan masuk Singapura

dan filipina sebagai bagian dari strategi

perusahaan untuk melebarkan sayapnya

di Asia Tenggara.

id.techinasia.com

http://fortune.com

12 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Isu fintech (financial technology)

kabarnya akan menjadi gelombang

berikutnya dari disrupsi dan akan

menyasar perbankan, yang pada

akhirnya memaksa institusi keuangan

ini untuk terus upgrade produk dan

layanannya agar tak mudah digerus

pemain platform digital. Sandard

Chartered Bank salah satunya, dengan

memperluas layanan dukungan

terhadap ekosistem bisnis klien dengan

memberikan layanan Program Solusi

Modal Kerja Terpadu bagi salah satu

perusahaan ritel terkemuka di Indonesia,

PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.

(“Alfamart”).

Alfamart merupakan klien Bank ke-16

yang telah memanfaatkan layanan serupa

sejak bank fokus menawarkan layanan ini

dua tahun lalu.

Para pemasok dan mitra bisnis

seringkali menghadapi masalah terkait

pendanaan, terutama modal kerja

dan fasilitas pembayaran lainnya agar

operasionalisasi perusahaan dapat terus

berjalan. Tantangan berat muncul saat

siklus produksi berikutnya harus berjalan,

dimana pembayaran dari pengiriman

barang ke ritel belum diterima sebagai

akibat proses yang membutuhkan waktu

pRoGRAM SoLUSI MoDAL KERJA tERpADU DARI StANDARD ChARtERED & ALFAMARt

BANK

13Vol. 102 | Aug - Sep 2018

panjang. Solusi modal kerja terpadu hadir

dengan memberikan layanan keuangan

berupa pembayaran lebih cepat kepada

mitra bisnis Alfamart dengan bunga yang

menarik atas invoice-invoice yang disetujui

oleh pihak Alfamart. Membuka acara, rino

Donosepoetro, Chief Executive Officer

Standard Chartered Bank Indonesia,

menyampaikan, “merupakan sebuah

kebanggaan bagi bank untuk dapat

bekerjasama dan mendukung Alfamart

dalam memperkuat ekosistem bisnisnya.

Layanan ini sekali lagi merupakan

komitmen bank untuk senantiasa

menempatkan klien sebagai fokus utama

bank.”

rino juga menambahkan bahwa hingga

saat ini, sudah ada 16 perusahaan

(anchor) serta sekitar 500 mitra bisnis dari

anchor tersebut yang telah memanfaatkan

layanan ini. “Saat ini, belum banyak

fasilitas bank yang dapat membantu

meningkatkan fleksibilitas pemasok dan

para mitra bisnis sebuah usaha. Solusi

kami ini menjadi jawaban atas tantangan

para mitra bisnis klien dalam mengelola

arus kas dan modal kerja yang ekonomis.

Lebih dari itu, solusi modal kerja ini

sekaligus memberikan kemudahan akses

perbankan dengan proses yang sangat

sederhana,” ujar rolly A. Lahagu, Head of

Cash Management and Banks, Standard

Chartered Bank Indonesia.

Beragam keuntungan yang ditawarkan

untuk para mitra bisnis Alfamart bila

memperoleh solusi modal kerja terpadu

dari bank adalah biaya yang menarik,

dimana bank menawarkan biaya yang

lebih menarik bila dibandingkan pengajuan

fasilitas atas nama sendiri untuk

memperoleh pinjaman atau modal kerja.

Juga memperoleh akses perbankan

dengan proses yang sederhana. Tidak

memerlukan jaminan dan laporan

keuangan untuk menikmati fasilitas

perbankan dari Standard Chartered.

Termasuk proses yang efektif dan efisien

dimana semua transaksi melalui platform

digital Bank (internet banking), paperless

dan transparan. Menariknya, layanan ini

tidak tercatat sebagai fasilitas kredit.

Dengan alur kerja hanya selama 4 (empat)

hari kerja, para pemasok dapat terus

berfokus pada pertumbuhan bisnis tanpa

harus memikirkan rumitnya persoalan

permodalan.

“SaaT INI, bElUM baNyak faSIlITaS baNk yaNG daPaT MEMbaNTU MENINGkaTkaN flEkSIbIlITaS PEMaSOk daN PaRa MITRa bISNIS SEbUah USaha. SOlUSI kaMI INI MENjadI jaWabaN aTaS TaNTaNGaN PaRa MITRa bISNIS klIEN dalaM MENGElOla aRUS kaS daN MOdal kERja yaNG EkONOMIS.

BANK

14 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Alex P. Chandra@alex_lestari

Komisaris BPR Lestari & Founder of Lestari Group

www.alexpchandra.com

“ Pemimpin yang baik, jika

berhasil menciptakan

kultur yang baik, mampu

meritrokrasi, akan menarik

orang-orang yang baik.

Setelah itu baru agenda-

agendanya bisa di-

eksekusi.”

FIRSt Who thEN WhAt

NOTES fROM a fRIENd

“First who then what”, adalah salah satu

mantra yang diajarkan oleh Jim Collins.

(Good to Great).

Jim Collins ketika itu meriset

apa-apa saja faktor yang

membedakan perusahaan-

perusahaan yang ‘baik’ tumbuh

menjadi ‘great’. Salah satu temuannya

adalah, bahwa ‘leadership’ perusahaan-

perusahaan yang great tadi, menemukan

‘orang-nya’ dulu, baru kemudian

menentukan agenda perusahaannya.

Jadi ini kebalikan dari apa yang selama ini

merupakan praktek standar manajemen.

Biasanya manajemen menentukan strategi

dan agenda dulu. Kalau orangnya tidak

ada, siapa yang akan mengerjakan

agenda-agenda tersebut?

Apa yang diajarkan oleh Jim Collins ini,

hampir sesuai dengan apa yang saya

temukan di lapangan selama membangun

bisnis selama ini. “Karena bangaimanapun

juga, yang paling penting, orangnya dulu,”

demikian kata saya selalu dalam setiap

Created by freepik

15Vol. 102 | Aug - Sep 2018

NOTES fROM a fRIENd

Rekrut dengan baik, latih dengan baik, ajari shared values yang kita inginkan,

berikan kesempatan untuk tumbuh, buat corporate culture yang baik, maka lambat laun kita akan

mempunyai stok pemimpin yang bagus-bagus.

meeting. Ketika orangnya ketemu dan

tepat, bisnisnya take off.

Maka kita harus bekerja keras

membangun dan mengumpulkan orang-

orang yang tepat di sekeliling kita.

rekrut dengan baik, latih dengan baik,

ajari shared values yang kita inginkan,

berikan kesempatan untuk tumbuh, buat

corporate culture yang baik, maka lambat

laun kita akan mempunyai stok pemimpin

yang bagus-bagus.

Maka dari itu, dengan belief yang seperti

ini, pelatihan dan pengembangan

kapasitas karyawan menjadi sangat masif

di perusahaan yang saya besarkan, BPr

Lestari.

Dalam banyak kesempatan, saya sering

ditanya, “apa resepnya BPr Lestari bisa

tumbuh sampai sekarang?”

Dan saya selalu menjawabnya, “banyak

berdoa,” kata saya. Kemudian saya

lanjutkan, “bangun organisasinya”. Dan

organisasi isinya adalah orang-orang.

By the end of the day, organisasi bisnis

itu isinya adalah orang-orangnya. Dengan

corporate culture sebagai shared values

yang mengikatnya.

Anda bisa membakar gedung-gedung

kami, dalam 12 bulan kami akan

membangunnya kembali. You take my

people away, I’m dead.

Namun orang-orang yang baik, tidak akan

mendekat kalau governance-nya jelek.

Tugas kita berikutnya sebagai seorang

pemimpin bisnis adalah menciptakan

governance yang baik. Menciptakan

budaya perusahaan yang sehat.

“People follow management”, adalah

mantra berikutnya yang saya percayai.

Good people follow good management,

bad people follow bad management.

Kalau top manajemennya baik, orang-

orang ‘jelek’ tidak akan tahan. Demikian

sebaliknya, kalau top manajemennya jelek,

orang-orang yang ‘baik’ akan pergi.

Jadi kalau mau merubah sebuah keadaan,

mengubahnya harus dari atas. Dan

percayalah, perubahan itu bisa dilakukan

dengan cepat.

Dulu siapa yang sangka PT. Kereta Api

bisa berubah. Begitu dikasih pemimpin

yang bagus, Pak Jonan, berubah itu PT.

KAI.

Jadi mungkin itu solusi buat “Indonesia

Baru”, pilihlah pemimpin yang baik.

Pemimpin yang baik, jika berhasil

menciptakan kultur yang baik, mampu

meritrokrasi, akan menarik orang-orang

yang baik. Setelah itu baru agenda-

agendanya bisa di-eksekusi.

Seperti kata Soekarno puluhan tahun yang

lalu, “berikan aku sepuluh pemuda, akan

kuguncang dunia”.

Kita cari orangnya, lalu mari kita guncang

dunia.

Ilustrasi : Freepik.com

16 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

SPECIAL FEATURE FAMILY BUSINESS INC.

KOLABORASI PERUSAHAAN KELUARGA

Lebih dari 95% perusahaan yang

ada di Indonesia, dimiliki oleh

keluarga, ini menurut data dari

PwC tahun 2014, sebagaimana

dikutip dari tulisan Yuswohady. Dari jumlah

tersebut, perusahaan keluarga memiliki

total kekayaan US$134 miliar. Kalau

dihitung, kontribusi mereka di dalam PDB

(produk domestik bruto) sekitar 25%.

“Dan inilah yang menjadikan

bahwa sekitar 40.000 orang

terkaya di Indonesia, adalah

pemilik perusahaan keluarga.

Bahkan tidak berlebihan

jika ia mengatakan bahwa

perusahaan keluarga di

Indonesia, merupakan aset

nasional yang sangat berharga,

berperan besar menjadi pilar

kemajuan Indonesia.

Dan inilah yang menjadikan bahwa

sekitar 40.000 orang terkaya di Indonesia,

adalah pemilik perusahaan keluarga,

sebagaimana disampaikan lagi oleh pakar

pemasaran ini di laman blognya. Bahkan

tidak berlebihan jika ia mengatakan

bahwa perusahaan keluarga di Indonesia,

merupakan aset nasional yang sangat

berharga, berperan besar menjadi pilar

kemajuan Indonesia.

Dalam event Indonesia Brand forum

dua tahun silam, hal ini juga terungkap

lebih dalam lagi, Junius rahardjo selaku

narasumbernya, bercerita bagaimana

perjalanan perusahaannya yang dikelola

sebagai usaha keluarga. Pendiri dan

CEO Javaplant dan salah pemimpin

generasi kedua grup Deltomed (Antangin)

ini mampu membawa produk herbal

Indonesia menembus pasar mancanegara.

Produknya adalah ekstrak herbal yang

bahan dasarnya tersedia melimpah di

Indonesia, seperti kunyit, temulawak,

kayu manis, pasak bumi, binahong, jahe,

purwoceng, tapak liman, atau sarang

semut. Produk herbal ini bernilai tinggi di

pasar Amerika, Jepang dan Eropa.

“Sekitar 90% produk saya menghasilkan

dolar,” ujar Junius.

BUSINESS FIRST, BUkAN FAMILy

FIRST

Yuswohady juga menulis buku The 2nd G

Challenge, yang dalam proses risetnya, ia

mendapati sebuah kisah yang merupakan

insight dari seorang Theodore Permadi

rachmat, pengusaha kelahiran tahun

1943 yang biasa disapa dengan sebutan

TP rachmat. Dimana pada tahun 2014

lalu, oleh majalah forbes ditempatkan

sebagai orang terkaya di Indonesia urutan

ke 14.

BAGAIMANA MEREKA BERKEMBANG DAN BERTRANSFORMASI DI TENGAH PERUBAHAN

17Vol. 102 | Aug - Sep 2018

FAMILY BUSINESS INC.

Created by freepik

Lulusan fakultas Teknik ITB ini mulanya

dikenal sebagai pimpinan Grup Astra,

perusahaan yang didirikan oleh pamannya

William Soeryadjaya. Ia memulai kariernya

sebagai tenaga sales pada tahun 1968. Ia

merupakan karyawan ke-15 di perusahaan

ini. Pada tahun 1972, ia dipercaya untuk

memulai pekerjaannya mengelola United

Tractors (anak perusahaan Astra yang

bergerak di bidang alat berat) hingga

tahun 2005.

Selepas dari Astra, ia mendirikan

perusahaan sendiri yaitu Triputra Group

yang bergerak di beberapa bidang seperti

karet olahan, batu bara, perdagangan,

manufakturing, agribisnis, dealership

motor dan logistik pada Oktober 1998.

Selain itu bersama Edwin Soeryadjaya,

saudara sepupunya, ia turut terlibat

membesarkan perusahaan tambang batu

bara di Kalimantan, PT Adaro Energy.

Sebagai bagian dari perusahaan

keluarga, ia memiliki cara pandang yang

sangat profesional soal bisnis. Bahkan

ketika ditanya oleh seorang konsultan

manajemen, mana yang harus ia pilih,

Created by freepik

Created by freepik

18 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

SPECIAL FEATURE FAMILY BUSINESS INC.

“family first or business first? Dengan

kontan ia menjawab, “business first.”

Dalam mengelola perusahaan, maka

bisnis lebih penting dari keluarga. Namun

jangan salah sangka dulu, seolah yang

terdengar bahwa materi lebih penting

dari segalanya, apalagi keluarga, namun

dalam pandangan TP rachmat, bisnis

itu layaknya sebatang pohon. Buahnya

akan dinikmati semua orang sehingga

anggota keluarga boleh memetik, namun

dilarang keras menebang atau memotong

akarnya. Karena perusahaan keluarga itu

merupakan harta karun yang tak ternilai

harganya, maka ia harus dijaga sebaik

mungkin agar tumbuh dan terus berbuah.

Bahkan kalau perlu mengesampingkan

ego dan kepentingan sesaat segenap

anggota keluarga.

Bagi TP rachmat, perusahaan adalah

aset bangsa, bukan hanya sebatas

aset keluarga, sehingga harus dijaga

pertumbuhan dan kesinambungannya,

agar bisa bermanfaat untuk orang banyak,

baik karyawan secara khusus maupun

masyarakat secara umumnya.

MEMBERDAyAkAN MASyARAkAT

Pengusaha dengan bisnis keluarga

lainnya adalah Eka Tjipta Widjaja.

Menurut Majalah Globe Asia tahun 2012,

kekayaannya ditaksir mencapai US$

8,7 miliar. Pada tahun 2017, menurut

forbes, ia menduduki peringkat ke-3

orang terkaya di Indonesia, dengan

total kekayaan US$ 5.6 miliar, beliau

merupakan pendiri sekaligus pemilik dari

Sinar Mas Group.

Main business-nya, adalah pulp dan

kertas, agribisnis, properti dan jasa

keuangan. Pengusaha kelahiran 1923

di Cina ini, pindah ke Indonesia saat

umurnya masih sangat muda, yakni 9

tahun pada tahun 1932.

Eka Cipta Widjaja mulai menjual biskuit

pada usia 17 tahun, dan kemudian

mendirikan Sinar Mas pada 1962. Usaha

ini kemudian terus berkembang dan

menjadi salah satu konglomerasi terbesar

di Indonesia. Yang juga merupakan group

dari perusahaan keluarga.

Dalam situs Okezone disebutkan. Paling

tidak, empat orang dari tiga generasi

keluarga Widjaja yang terlibat dalam

bisnis keluarga ini. Dan menariknya,

semua perusahaan di bawah Group

Sinar Mas, bisa berjalan dengan baik

dan berkembang. Serta menjalankan

program-program yang memberdayakan

masyarakat sebagai bagian dari upaya

untuk terus tumbuh bersama.

Lewat Sinar Mas Agribusiness

and food, anak perusahaan dari

Golden Agri-resources (GAr), rutin

menyelenggarakan program SMArT SEED

(Social and Environmental Excellence

Development), pelatihan pengembangan

yang ditujukan untuk para pemasok

independen yang bertujuan menggaris

bawahi pentingnya manfaat ekonomi

dan sosial dari kemamputelusuran dan

praktik perburuhan yang adil, juga untuk

mengeksplorasi berbagai praktik terbaik

dalam pelaksanaan serta bagaimana

mengatasi tantangan yang ada.

Program ini sudah diselenggarakan 3

kali, guna mempersiapkan para pemasok

untuk mengikuti program Traceablity

to Plantation (TTP) yang diadakan oleh

Sinar Mas Agribusiness and food, serta

memberikan pelatihan cara meningkatkan

praktik perburuhan di industri ini.

Created by freepik

19Vol. 102 | Aug - Sep 2018

FAMILY BUSINESS INC.

20 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Sinar Mas Agribusiness and Food sendiri beroperasi di bawah Golden Agri-Resources (GAR,) adalah salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka dengan total luas areal tanam di Indonesia mencapai lebih dari 486.000 hektar

Tahap awal yang dilakukan adalah melalui

pembangunan mall di area seluas 8,5

hektar dengan luas bangunan +/- 90.000

m2. Target ground breaking mall ini adalah

kwartal pertama 2019, dan ditargetkan

akan beroperasi pada kwartal pertama

2021.

Selain untuk melengkapi township

development serta mengakomodasi

kebutuhan berbagai penghuni, mall ini

juga dibangun sebagai pusat belanja

serta rekreasi dan hiburan. “realisasi

pembangunan superblock ataupun

mixed-use di Kota Wisata ditargetkan

akan dimulai 2 atau 3 tahun setelah

mall beroperasi, terdiri dari hotel, dan

apartment.

SPECIAL FEATURE FAMILY BUSINESS INC.

“Direktur Sinar Mas Agribusiness

and food, Dr. Ing. Gianto Widjaja,

mengatakan, “Kami harapkan acara

ini tidak sekadar menggagas wacana,

melainkan juga menjadi peluang para

pihak untuk menjalin kerjasama, berbagi

cerita tentang keberhasilan dalam

penerapan prinsip sawit berkelanjutan

di lapangan dan bersama-sama mencari

jalan keluar atas beberapa permasalahan

yang di hadapi sektor perkebunan

sawit. Sebagai pelaku bisnis, kami

juga membutuhkan usulan, arahan dan

rekomendasi dari stakeholder, agar sektor

sawit menjadi lebih baik, semakin matang

dan bertanggungjawab dalam berbagai

aspek pengelolaan lingkungan, memberi

sumbangsih nyata pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,

serta perekonomian Indonesia secara

keseluruhan.”

Sementara dalam bidang properti,

dikelola oleh Sinar Mas Land. Salah

satu proyeknya adalah bekerjasama

dengan perusahaan retail Kawan Lama

Group, untuk mempercepat kemajuan

di sektor properti Indonesia, dengan

membangun sebuah kawasan mixed use

untuk memaksimalkan penataan konsep

pemukiman, bisnis dan perdagangan,

jasa, serta rekreasi.

realisasi kerjasama untuk proyek pertama

adalah dengan pembangunan mixed-use

project di kawasan Kota Wisata – Cibubur.

Ilustrasi gambar : awsimages.detik.net.id

21Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Selanjutnya superblock lainnya akan

dikembangkan di daerah Grand

Wisata Bekasi, kemudian berlanjut

pengembangan di Surabaya, Makassar,

serta daerah potensial lainnya di seluruh

Indonesia” tutup Alphonzus Widjaja, CEO

retail and hospitality Sinar Mas Land.

Tak hanya itu, dalam bidang teknologi,

Sinar Mas Land menandatangani

kesepakatan bersama untuk

pengembangan Galeri IPTEK dan Inovasi

(GIPTI) yang disaksikan langsung oleh

Wakil Presiden republik Indonesia Jusuf

Kalla dan Menristekdikti di Istana Wakil

Presiden republik Indonesia.

GIPTI akan menjadi show case kemajuan

inovasi dan juga teknologi terapan terkini,

tempat untuk pemberdayaan dan edukasi

masyarakat dibidang IPTEK, dan tempat

pemasaran bagi produk-produk IKM

dan startup berbasis teknologi binaan

inkubator bisnis teknologi di PUSPIPTEK-

Kementerian riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi.

Selain kerja sama ini, Pemerintah

Kabupaten Tangerang dengan Sinar

Mas Land Grup / BSD City juga sudah

melakukan penandatanganan MoU

Tentang Pembangunan Terminal

Intemoda dalam kawasan BSD City yang

terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api

Cisauk, dan diharapkan dapat membantu

mengurangi kemacetan lalu lintas dengan

mendorong masyarakat menggunakan

sarana transportasi umum yang aman dan

nyaman.

Dengan menerapkan konsep atau

gagasan Triple helix, di mana gagasan

utama Triple helix adalah sinergi kekuatan

antara akademisi, bisnis, dan pemerintah

untuk memotivasi atau meningkatkan

ekonomi dan inovasi baru berbasis

keunggulan lokal diharapkan dapat

mendorong percepatan peningkatan

kesejahteraan rakyat Kabupaten

Tangerang.

Dhony rahajoe, Managing Director

President Office Sinar Mas Land

menyatakan sangat antusias dan meyakini

ini akan memperkaya ekosistem BSD

City. Pengembangan Smart Integrated

Digital City ini akan menciptakan banyak

sekali peluang bagi berbagai pihak lintas

sektor, khususnya warga Tangerang dan

sekitarnya.

FAMILY BUSINESS INC.

“Sebagai pelaku bisnis, kami juga membutuhkan usulan, arahan dan rekomendasi dari stakeholder, agar sektor sawit menjadi lebih baik, semakin matang dan bertanggungjawab dalam berbagai aspek pengelolaan lingkungan, memberi sumbangsih nyata pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya, serta perekonomian Indonesia secara keseluruhan.”

-

Direktur Sinar Mas Agribusiness and Food, Dr. Ing. Gianto Widjaja

Ilustrasi gambar : www.smart-tbk.com

22 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Untuk mengajak masyarakat muda,

Sinar Mas Land berkolaborasi dengan

Musik Bagus, Indonesian Youth

Conference serta para musisi Indonesia,

mempersembahkan ‘Musik Bagus Week’

yang diselenggarakan di Townsquare

Cilandak. Acara ini menghadirkan

serangkaian acara menarik seperti Music

Performance dari beragam artis Ibu Kota,

Music Bazaar, Workshop, Properti & KPr

Day Expo, Seminar & Inspiring Session

dengan misi yaitu untuk mendukung

industri musik bagi para pelaku serta

penikmat musik di tanah air, menawarkan

kemudahan kepemilikan rumah bagi para

seniman dan masyarakat Indonesia.

Glenn fredly, salah satu musisi tersohor

di tanah air mengungkapkan, “Bagi saya

bicara perkembangan Musik di Indonesia

ini selalu menarik, menarik karena

sebagai pelaku saya mendambakan

perkembangan musik industri yang

berkelanjutan dan terhubung serta

kolaboratif dari semua pihak baik

penikmat, musisinya, label, pembuat

kebijakan dan pihak swasta, yang disebut

sebagai ekosistem musik. Saya berharap,

dengan diselenggarakannya Musik

Bagus Week dapat menjadi penghubung

yang sempurna antara musisi dengan

masyarakat serta komunitas musik di

Indonesia.”

Selain berkolaborasi bersama Musik

Bagus dalam Musik Bagus Week, Sinar

Mas Land juga memberikan kesempatan

kepada seniman Indonesia dan para

pengunjung, untuk dapat memiliki properti

dengan kemudahan melalui program

‘Sinar Mas Land Price Lock’. Event ini

turut didukung oleh 7 bank terkemuka

di Indonesia, seperti Bank Panin, Bank

BTN, Bank BNI, BCA, Bank Mandiri, CIMB

Niaga, dan OCBC NISP.

Lain lagi dengan keluarga Sudono Salim,

salah satu pengusaha sukses yang

melahirkan Bank Central Asia (BCA) dan

sejumlah grup perusahaan lainnya. Tiga

orang anaknya, menjadi suksesor yang

sangat solid hingga mampu membawa

BCA yang terjerembab dalam kubangan

krisis moneter tahun 1998, kini bangkit

dengan cepat sebagai salah satu bank

dengan performa yang menjanjikan.

Ada banyak visi dan ide-ide berani yang

dilakukan oleh generasi kedua, termasuk

diantaranya memasang 1000 mesin ATM

di tahun 1990-an, strategi yang awalnya

dinilai tanpa perhitungan ini, justru

menjadikan BCA sebagai bank terbesar

ketika itu, karena ternyata mesin ATM

yang tersebar banyak, menjadi salah satu

alasan mengapa masyarakat mau menjadi

nasabah di BCA.

Lebih detil soal kisah keluarga Sudono

Salim, kami paparkan dalam wawancara

dengan Aswin Wirjadi, Mantan Wakil

Presiden Direktur yang turut terlibat

dalam upaya mengangkat kembali BCA

dari bawah ketika terjerembab, kembali

menjadi bank yang kini terus beroperasi.

TANTANGAN GENERASI kEDUA

Apa yang dilakukan Junius rahardjo

dengan produk herbalnya yang sukses di

jual ke manca negara, atau TP rachmat

yang menekankan budaya perusahaan

yang harus di jaga sebagai aset bangsa,

atau Eka Cipta Lesmana dengan

suksesornya yang memberdayakan

masyarakat hingga generasi kedua dari

Sudono Salim yang solid serta mampu

membangkitkan perusahaannya di tengah

ancaman badai krisis, memberikan

kita pelajaran bahwa perusahaan

keluarga akan menjadi sangat powerful

ketika dikelola dengan benar, dengan

pendekatan dan wacana yang tepat,

sehingga bisnis yang dikembangkan pun

menjadi bermanfaat untuk masyarakat

banyak.

Karena bagaimanapun juga, banyak

perusahaan keluarga jatuh karena

perseteruan di antara anggota

keluarganya, berpikir bahwa perusahaan

keluarga adalah ladang “cari uang untuk di

bagi-bagi” dengan mengeksploitasi tanpa

berpikir untuk melestarikannya.

SPECIAL FEATURE FAMILY BUSINESS INC.

Bagaimanapun juga, banyak perusahaan keluarga jatuh karena perseteruan di antara anggota keluarganya, berpikir bahwa perusahaan keluarga adalah ladang “cari uang untuk di bagi-bagi” dengan mengeksploitasi seenaknya, tanpa berpikir untuk melestarikannya

23Vol. 102 | Aug - Sep 2018

FAMILY BUSINESS INC.

24 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Interview With Aswin Wirjadi

GAME ChANGING

Hari ini, kita silih berganti

mendengar bagaimana

satu persatu, perusahaan-

perusahaan besar rontok.

Yang masih berdiri pun, tak sanggup tegak

sebagaimana dulu. Krisis dan disrupsi

teknologi ditenggarai sebagai dua hal

yang menjadi sandungan masif serentak di

berbagai belahan dunia pada umumnya,

termasuk Indonesia. Bagi kebanyakan

masyarakat muda kita di Indonesia, ini

adalah isu baru yang mengajarkan kita

soal bisnis, inovasi dan kreatifitas.

Namun sejatinya, jika kita menarik

garis sejarah lebih jauh ke belakang, ini

hanyalah dejavu cerita lama, sejak dulu

kemajuan teknologi telah menjadi disrupsi

dan cikal bakal dari era modernisasi.

Mengajarkan kita bahwa cara lama bisa

digantikan kemajuan pengetahuan,

bahwa yang praktis dan lebih cepat akan

selalu menjadi pilihan pasar, sekalipun

itu pada akhirnya harus menggeser cara

konvensional yang mungkin nyaman

dirasakan sejumlah orang pada masanya.

Di Indonesia sendiri sebelum krisis

moneter 1997-1998, adalah negara yang

mengalami proses kemajuan signifikan,

terutama sejak era pemerintahan orde

baru. Bahkan julukan Macan Asia melekat

pada negara agraris ini yang berhasil

dengan sejumlah program pembangunan

repelitanya. Satu persatu perusahaan

raksasa pun tumbuh di masa ini, termasuk

salah satunya adalah Bank BCA yang

berdiri pada tahun 1957 di Jakarta.

Perusahaan yang awalnya merupakan

Perseroan Dagang Dan Industrie

Semarang Knitting factory ini, didirikan

oleh Sudono Salim, pengusaha sukses

dengan sejumlah bisnis besarnya yang

saat ini beroperasi dengan berbagai jenis

industri secara nasional.

Langkah pertumbuhan BCA di mulai

pada tahun 1975, ketika pengusaha

Mochtar riady bergabung di bank ini.

Mochtar memperbaiki sistem kerja di

bank tersebut dan merapikan arsip-arsip

bank yang kala itu ruangannya jadi sarang

laba-laba, sebagaimana di sebut oleh

Wikipedia. Milestone terjadi pada tahun

1977 ketika BCA merger dengan dua

bank lain, diantaranya Bank Gemari yang

dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan

Bersenjata republik Indonesia, merger

ini menjadikan BCA sebagai bank devisa

ketika itu.

SPECIAL FEATURE

TRANSFORMASI BCA, DARI FAMIly SySTEM MENjADI PROFESSIONAl ORgANIzATION

25Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Langkah berikutnya yang signifikan

terjadi pada tahun 1980-an, ketika

BCA diperbolehkan mengeluarkan

kartu kredit atas nama BCA yang

berlaku internasional, hasil kerjasama

dengan MasterCard. BCA kemudian

memperluas jaringan kantor cabang dan

mengembangkan berbagai produk dan

layanan, termasuk pengembangan online

system untuk jaringan kantor cabang,

dan meluncurkan Tabungan hari Depan

(Tahapan) BCA. Produk inilah yang

kemudian melambungkan BCA di periode

berikutnya. Yang kemudian diikuti dengan

strategi pemasangan ATM (Anjungan Tunai

Mandiri atau Automated Teller Machine)

secara besar-besaran di periode tahun

1990an. Dua strategi ini, produk tahapan

dan banyaknya ATM, menjadikan BCA

sebagai salah satu bank swasta terbesar

di tanah air yang nyaris tanpa punya

pesaing yang berarti.

Banyak orang kemudian berpikir bahwa

proses pengembangan BCA menjadi

yang terbesar relatif mudah dan lancar,

namun siapa sangka bahwa ternyata di

balik berbagai proses pertumbuhannya,

ternyata berupa rentetan berbagai

perjuangan dengan determinasi ketat,

sejumlah proses trial and error, hingga

kegagalan pengambilan keputusan yang

beresiko. Belum lagi ketika krisis moneter

terjadi di tahun 1997, bukan hanya BCA,

namun sejumlah bank papan atas pun

terkena dampak serius dari kondisi ini.

Dari bank terbesar, kemudian terpuruk dan

harus diambil alih pemerintah.

Namun perlahan tapi pasti, BCA kembali

berhasil tumbuh, membuktikannya

sebagai salah satu dari sejumlah

26 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

SPECIAL FEATURE

perusahaan di Indonesia yang tahan

banting, baik dari krisis maupun

persaingan di industri keuangan yang

ketat. Bukan hanya itu, BCA adalah

perusahaan yang di fase awalnya, dikelola

sebagai Family Business, yang kemudian

bertransformasi setelah krisis moneter

terjadi. Tentu saja ini bak dua mata uang

yang berbeda, perusahaan yang dikelola

dengan pendekatan kekeluargaan oleh

sebuah keluarga, dengan perusahaan

yang dibangun berdasarkan sistem.

Aswin Wirjadi, mantan Wakil Presiden

Direktur Bank Central Asia (BCA)

Periode 2002-2007, salah satu saksi dari

perjalanan BCA bertransformasi, dari

yang awalnya family business menjadi

professional organization. Kami dari

redaksi Money&I mendapat kesempatan

bersua dengannya, mendengarkan

secara langsung bagaimana pria

kelahiran Padang, 17 Januari 1948 ini

berkisah soal perjalanan BCA, soal

tantangan teknologinya, soal corporate

culture yang di bangun perusahaan

ini, termasuk proses transformasinya.

Sejumlah nasihat soal karir pun tak lepas

ia selipkan, menjadi satu pembelajaran

bagi mereka khususnya para pebisnis,

untuk mendapatkan referensi historis dari

sebuah perusahaan raksasa di Indonesia,

dengan berbagai filosofi pembelajarannya.

hasil obrolan kami, tertuang dalam

wawancara berikut :

ANDA MEMULAI kARIR DENGAN

BEkERJA DI pERUSAHAAN ASING,

ApA yANG MENDORONG UNTUk ITU?

Jadi dulu itu saya bercita-cita kuliah di ITB

atau UI, tetapi tidak diterima, kemudian

kuliah di Universitas Atmajaya, meskipun

dengan kekecewaan karena kampusnya

waktu itu nebeng disekolah lain, dosennya

juga part time. Saya berpikir, tidak

mungkin membawa nama sekolah saya

saat lulus kuliah nanti, karena pasti akan

kalah dengan lulusan dari UI, ITB dan lain-

lain. Jadi saya memutuskan harus kerja

di perusahaan asing. Saya mati-matian

untuk mengejar tujuan itu. Pas saya lulus,

akhirnya kerja di perusahaan asing yakni

di IBM. Disini 95% karyawannya adalah

lulusan dari ITB, ada 1 dari Gajah Mada,

1 dari IPB dan 1 dari UI. Saya harus

berjuang disini, supaya punya track record

yang baik. Sampai kemudian setelah 5

tahun, saya sudah certified, maka target

saya berikutnya adalah kerja di luar negeri.

Karena ini tolak ukur, kalau sudah kerja di

luar negeri, maka sudah bisa kerja dimana

saja. Saya kemudian bergabung dengan

Chase Manhattan Bank selama 12 tahun

disana.

Jadi sebenarnya, dengan masuknya

saya dulu di Atmajaya, merupakan suatu

anugerah tersendiri, jadi punya semangat

untuk fighting lebih tinggi. Dan sekarang

saya aktif di Yayasan Atmajaya, dan ini

sebenarnya lebih repot diurus, dibanding

ngurusin bank, karena yang dihadapi

adalah orang-orang pintar akademik,

tetapi tidak dari sisi bisnis. Tapi saya

pelan-pelan mengatakan pada mereka,

kalau universitas ini mau tetap hidup

ya harus dikelola selayaknya berbisnis.

Karena semua bakal bangkrut kalau

tidak dikelola secara bisnis, dan kalau itu

terjadi, kita semua tidak bisa bekerja.

BELAkANGAN MEMUTUSkAN

UNTUk pINDAH kE DALAM NEGERI,

MENGApA?

Di usia 38-an, saya mulai berpikir, kerja di

perusahaan asing itu seperti helikopter,

tidak akan membuat saya menjadi

nomer satu, saya cukup tahu diri bahwa

memang dimana saja ada perbedaan

perlakuan untuk pekerja asing, hal ini

terjadi bukan hanya di negeri ini saja.

Sementara satu-satunya cita-cita saya

yang tidak terwujud adalah sekolah di luar

negeri, jadi saya mulai berhitung agar bisa

menyekolahkan anak di luar negeri. Saya

membuat dua perencanaan keuangan,

bagaimana caranya agar bisa pensiun

27Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Perusahaan kedua adalah Salim Group, saya diajak makan malam bersama anak istrinya. Wah.., rupanya beliau pendekatannya secara kekeluargaan.

tanpa kehabisan uang dan tetap bisa

nyekolahin anak ke luar negeri. Akhirnya

saya panggil headhunter, saya meminta

agar mencarikan saya perusahaan yang

bisa membiayai saya dan membiayai anak

saya sekolah di luar negeri.

Pertama saya dikasih Sampoerna, semua

saya rasa sudah cocok, saya kerja di

Surabaya, report langsung tiap bulan

ke Pak Poetra selaku pimpinannya, dan

ketika itu sudah tiga kali saya bertemu

beliau. Tapi justru yang ketiga kali

saya ketemu, saya ditanya sama supir

taksi, “kok nggak pakai seragam pak,”

saya kaget, masa kerja aja mesti pakai

seragam? Sudah cukup sekolah sampai

SMA pakai seragam. Dan ternyata

benar, di perusahaan itu semua harus

berseragam ha..ha.. Malamnya saya diajak

makan malam bersama anak istrinya. Wah

rupanya beliau pendekatannya secara

kekeluargaan.

Perusahaan kedua adalah Salim Group,

salah satu petingginya tanya alasan ke

saya, kenapa pindah dari perusahaan di

luar negeri, saya bilang alasannya duit,

mana ada orang yang interview jawabnya

begitu? Tapi saya terus terang perlu

uang sekian untuk mengamankan uang

pendidikan untuk biaya kuliah kedua

anak saya di luar negeri. Saat itu saya

tidak muluk-muluk harus S2, tapi sampai

S1 saja sudah cukup. Dan saya bilang,

kalau bapak kasih transfer fee sekian,

saya akan pindah, dikasih jabatan apapun

saya kerja, yang penting duit dulu, jangan

bicara bonus, yang penting gaji jelas.

Sebab kalau bicara soal bonus, kita sering

kecewa, begitu saatnya perusahaan

bilang tidak punya duit, jadi yang clear

saja, berapa gajinya. Transfernya cukup

buat nguliahin dua anak saya, jadi saya

kerja nggak lagi mikirin gaji, tinggal mikir

buat nabung-nabung saja. Yang saya

pikirkan saat umur 38-39, harus membuat

keputusan, karena pasti enak kalau tinggal

menikmati saja.

Yang khawatir saya pindah perusahaan

justru orang tua, karena di perusahaan

asing tempat saya bekerja, 3 bulan sekali

saya bisa pergi ke Amerika atau ke Eropa,

dan mereka bangga lihat anaknya bisa

kemana-mana. Dan waktu saya bilang

mau pindah ke Indomobil (salah satu

perusahaan dalam Salim Group), orang

tua malah kecewa, “wah nggak ke luar

negeri lagi dong..,” kata mereka.

BAGAIMANA ExpERIENCE pERTAMA

ANDA BERGABUNG DENGAN BCA?

Pada waktu awal saya masuk ke Salim

Group, memang di Indomobil, tapi tidak

lama, saya kemudian dipindah ke BCA,

dan perusahaannya sangat tertutup.

Karena segala sesuatu yang dilakukan

pemilik hampir selalu salah, karena

dinilai dekat dengan pemerintah. Waktu

pertama kali bergabung, pengalaman

pertama ketika BCA mendapat fasilitas

yang memungkinkannya berkomunikasi

melalui satelit, hal ini berpengaruh luar

biasa terhadap industri perbankan,

karena bisa mensentralisasi semua

proses. Karena dulu itu di BCA ada 4

macam bagian di bidang teknologinya,

28 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

ada urusan PC (personal computer),

LAN, Mini dan Mainframe. Masalahnya,

sistem itu belum compatible, kadang-

kadang komunikasinya miss. Untuk itulah

komunikasi satelit di butuhkan.

Dan ketika BCA mendapatkan akses dari

pemerintah untuk fasilitas satelit ini, buat

saya adalah sebuah keberhasilan yang

harus di blow up, harus dipublikasi bahwa

kita perusahaan yang hi tech. Kemudian

saya diwawancara sana-sini oleh berbagai

media. Namun rupanya saya justru

mendapat teguran, agar apa yang kami

lakukan ini tidak harus di publikasi besar-

besaran. hal ini berbeda sekali dengan

diperusahaan saya sebelumnya, tapi saya

tahu bahwa harus bekerja sesuai dengan

pemikiran dari pimpinan. Itulah sebabnya

tidak pernah ada publikasi berlebihan

atas apa yang kita lakukan, dan itu berat.

Karena kalau kita bicara konsumen, kan

bagian dari marketing, maka bicaranya

soal publikasi. Namun demikian, duitnya

luar biasa banyak, berapapun saya minta

dikasih untuk menjalankan program-

program saya dan tim ketika itu.

ApA yANG ANDA RASAkAN BERBEDA

DARI pERUSAHAAN ASING kEMUDIAN

pERUSAHAAN DALAM NEGERI,

TERUTAMA SOAL BUDAyANyA?

Diperusahaan Chinese Family, yang

paling penting pertama adalah loyalitas,

yang kedua adalah loyalitas dan ketiga

juga loyalitas. Soal pintar dan rajin itu

belakangan. Artinya saya menghayati

bahwa saya pindah ke perusahaan swasta

dengan budaya kerja Chinese. Dan di

Indonesia, ada yang disebut totok dan ada

yang peranakan macam saya, yang nggak

bisa ngomong China, nggak tahu bahasa

Mandarin, hokian nggak bisa apalagi kung

fu. Saya sudah generasi ke-7, nenek buyut

saya sudah lama di Padang. Sementara

pendiri BCA memang datang dari China

ketika ia masih berusia 16-17an tahun,

datang dari Cina ke Kudus dan beliau ini

pemikirannya berbeda sekali dengan Cina

peranakan.

Contohnya kalau di bank asing, social

club, sport club itu semua di bayarkan

oleh perusahaan berdasarkan jabatan

dan pangkat kita. Sedangkan di BCA, kita

kalau di kasih angpau, ngasihnya disebut

dari keluarga, bukan dari BCA. Dari situ

kita tahu bahwa kita ini tidak bekerja

di BCA, tapi pada keluarga, dan inilah

hubungan yang dibina selama bertahun-

tahun. Sehingga ketika krisis moneter

terjadi dan BCA runtuh, di kantor-kantor

cabang itu pada nangis-nangis semua,

mereka bingung karena kehilangan figur

pendiri perusahaan. Jadi disini, semua

tergantung pada keluarga, bukan pada

BCA-nya, tapi pada keluarga Salimnya.

ApAkAH kONSEp kEkELUARGAAN

BAIk BAGI BUDAyA SEBUAH BISNIS?

Kekeluargaan itu sangat penting, artinya

bukan kekeluargaan yang cuma tunduk

saja, tapi saling mengingatkan. Demikian

pula saat kita sudah diatas, karena tidak

semua yang kita katakan adalah benar.

Saya bersyukur selama 10 tahun terakhir

di BCA, staf saya selalu bisa memberikan

masukan apabila ada yang tidak bisa

dilakukan. hal itu mengingatkan saya ada

dimana, kan kalau sudah diatas bicara

SPECIAL FEATURE INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI

29Vol. 102 | Aug - Sep 2018

itu semacam sabda ya..he..he.., dan itu

paling bahaya. Memang keputusan tetap

di kita, tapi kita harus tahu implikasi dari

apa yang kita putuskan itu.

Prinsip saya lainnya adalah rumah, karena

keberhasilan itu bukan milik perseorangan,

tapi semua pihak, karena mendapat

dukungan dari rumah. Banyak orang yang

bekerja dari pagi sampai jam 10 malam

baru pulang, dan begitu tua dan pensiun

tidak dekat dengan keluarga. Sehingga

pada waktu pertama kali saya kerja, yang

saya katakan adalah bahwa saya bersedia

bekerja dari jam 7 sampai jam 6 sore,

selama jam itu saya akan bekerja all out,

tapi setelah itu tidak mau diganggu, dan

mereka menghormati hal ini. Apalagi istri

saya di rumah punya peraturan, kalau

keluarga tidak akan makan kalau saya

belum pulang. Itu sebabnya saya tidak

pernah makan malam dengan nasabah.

Kapan lagi ketemu anak, apalagi ketika

mereka mulai SMA, kita harus bisa

menjalin hubungan seperti teman. Banyak

orang yang mengirim anaknya SMP keluar

negeri dan mengirimkan mereka uang

banyak, memang anaknya mandiri, tapi

apa mereka sukses secara pribadi. Betul

atau salah saya tidak tahu soal ini, tapi itu

pendirian saya, harus sukses di pekerjaan,

juga sukses di keluarga, tanpa itu tidak

ada gunanya.

DI TAHUN 1975, ASET BCA ITU MASIH

Rp. 1 MILLIAR, ApA yANG kEMUDIAN

MENJADI FAkTOR pEMBEDA yANG

MEMBUAT BANk INI kEMUDIAN

MENJADI BESAR?

Disinilah pintarnya Om Liem (panggilan

untuk pendiri perusahaan, Sudono Salim.

red), beliau tidak mengerti perbankan, dia

dulu pernah beli bank kecil tapi tidak bisa

gedein. Kemudian dia hire Pak Mochtar

(Mochtar riadi) disuruh menjalankan,

dikasih saham 17%, Om Liem tidak

turut campur. Akhirnya berkembang

sampai menjadi bank swasta terbesar di

Indonesia. Dan pada waktu saya masuk,

BCA itu sudah bank terbesar. Pak Mochtar

sendiri sudah banyak pengalaman di

sejumlah bank yang berbeda, mulai

dari Bank Buana, Panin dan kemudian

BCA, dia cukup familiar dengan dunia

perbankkan.

hal yang sama saat Om Liem bikin Boga

Sari, beliau mana ngerti tepung terigu dan

segala macamnya, dia hire dari Malaysia

Mr. Yap. Sama halnya ketika Om Liem

mendirikan Indocement, dia panggil orang

Taiwan yang ahli, karena disana semen

bagus, dan kemudian diminta untuk

mengembangkan di sini.

ApA HAL yANG BERkESAN TENTANG

BELIAU DI MATA ANDA?

Om Liem itu nggak pernah marahin orang,

kalau dia marah, tidak pernah ditunjukin,

jadi beliau nggak punya musuh, baik

sama orang. Beliau bahkan pernah bilang,

lebih baik tidak punya satu orang musuh

pun ketimbang punya 1000 teman. Sama

halnya saat saya kerja untuk keluarga

Salim, tidak pernah ada makian, sangat

santun, nggak pernah marah, meskipun

mungkin mereka ada kesal, tapi nggak

pernah nampak.

STRATEGI DAN BUDAyA ApA

yANG SEBENARNyA DILAkUkAN

pAk MOCHTAR HINGGA SUkSES

MEMBESARkAN BCA?

INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI

30 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Jaman saya masuk, BCA memiliki

cabang-cabang yang sangat kuat, namun

kantor pusat justru lemah. Ini memang

gaya Pak Mochtar, di kantor pusat cukup

dia sendiri, dan 14 wilayah yang punya

otonomi dengan 12 orang anak buahnya,

yang notabene mereka ini background-

nya adalah para pedagang yang menjadi

bankir. Di rekrut karena background,

sehingga tidak perlu menilai performa

mereka, karena latar belakang mereka

pedagang, mereka sudah tahu harus jual

ke siapa produk-produk BCA. Ini yang

menyebabkan saya berpikir, bahwa Pak

Mochtar itu memang seorang begawan

perbankan.

Selain posisi kepala cabang di berbagai

wilayah yang direkrut dari orang-orang

berlatar belakang pedagang, sehingga

mereka bisa memasarkan produk BCA,

Pak Mochtar juga membuat sistem yang

hanya diterapkan di BCA saja. Dimana

kerjaan Teller di BCA itu cuma menerima

dan menghitung uang saja, dibelakangnya

sudah ada supervisor yang mengawasi,

kemudian tanda tangan apakah uangnya

sudah cocok atau tidak. Teller ini, kalau

mau ditempatkan dibidang lain nggak

bisa, jadi dengan satu supervisor, bisa ada

sekitar sepuluh kasir. Makanya kalau dulu

pelatihan jadi kasir di BCA sangat cepat

dan mudah. Nggak perlu belajar kliring

dan sebagainya, wong cuma ngitung

doang.

Ketika saya masuk BCA, saya pikir itu

bagus dijaman Pak Mochtar, tapi harus

segera berubah, Teller harus belajar

yang lain-lain. Awalnya kalau mau bikin

tabungan langsung ke kasir, tidak ada

CSO (Customer Service Officer) saat itu,

makanya begitu saya bikin posisi CSO,

seluruh cabang berontak, mereka bilang

tidak ada tempat untuk CSO, yang ada

tempat untuk Teller doang. Jadi kerjaan

CSO semuanya di bawa ke Teller, karena

Teller yang ngerti semua. Saya bilang

waktu itu, betul kalau jumlah nasabahnya

cuma sedikit, tapi kalau sudah puluhan

ribu, maka tidak bisa, harus dipisah antara

Teller dan CSO. Saya perlu 2-3 tahun

untuk meyakinkan soal perubahan ini.

kEpUTUSAN MENEMpATkAN ORANG

kEpERCAyAAN yANG DOMINAN DI

CABANG, ApAkAH TEpAT MENURUT

ANDA?

Jamannya Pak Mochtar, budaya

perusahaan yang dibentuk adalah

family oriented, keputusan hanya ada

di pimpinan cabang. Sampai volume

tertentu, hal ini bisa berjalan, karena hanya

berdasarkan kepercayaan, bukan kepada

institusi sebagai sistem. Tapi kalau orang

itu pindah, maka akan bubar semua.

Karena hanya dia yang tahu segalanya,

seluk beluk cabang yang dipimpinnya.

Seorang kepala cabang waktu itu, sudah

tahu sekali siapa nasabahnya, latar

belakang keluarga nasabahnya siapa,

neneknya siapa, pernah punya catatan

buruk atau tidak, dan sebagainya.

Sehingga jaman dulu, pimpinan cabang

jarang sekali dipindah. Dan menurut saya,

ketika itu sih ok saja, karena organisasi

SPECIAL FEATURE INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI

31Vol. 102 | Aug - Sep 2018

tidak sedemikian besarnya, begitu juga

dengan jumlah uangnya. Tapi kalau mau

berkembang, maka harus dibangun

sebuah institusi, sistem, organisasi.

Bangun birokrasi agar perusahaan tidak

tergantung pada orang.

ANDA MENGATAkAN, ADA MASANyA

DIMANA FAMILy ORIENTED pADA

SEBUAH pERUSAHAAN INI BISA

BERJALAN, MAkSUDNyA?

Begini, ini contoh dari Bank Buana,

saat ini Bank Buana sudah diambil

alih oleh UOB, dimana saya saat ini

menjadi komisarisnya disana. Namun

sebelum diambil alih, Bank Buana

menerapkan sistem kepercayaan yang

besar kepada kepala cabangnya, hal

ini membuat cabang sangat kuat sekali

penetrasinya di daerah, di kawasan tanah

Abang misalnya, itu dikuasai oleh Bank

Buana, BCA saja tidak bisa masuk di

kawasan Tanah Abang, karena disana

pemimpin cabangnya seperti owner,

yang sudah di tempatkan 20-30 tahun di

satu cabang tanpa pernah di rotasi, ini

menyebabkan mereka sangat tahu daerah

pemasarannya, kawasannya.

Pada waktu terjadi kebakaran di blok

B Tanah Abang, pimpinan cabang BCA

telepon saya, katanya semua fasilitas

kredit dari nasabah di Tanah Abang

sudah diblok. Itu kan salah, orang sedang

kena musibah bukannya dibantu, malah

dipersulit. Saya bilang, malah harus

dibantu, butuh dana berapa mereka untuk

recovery, kalau perlu kita yang sediakan

tempat.

Dan ini yang dilakukan pimpinan cabang

Bank Buana, mereka datang ke lokasi

kebakaran, nyamperin toko-toko untuk

menawarkan tambahan dana, memberikan

bantuan. Jadi gimana BCA bisa masuk,

kita justru mau blokir rekeningnya,

sementara Bank Buana turun menawarkan

bantuan dana. Kenapa bisa seperti ini,

karena orang-orang di Bank Buana

tahu, bahwa yang terbakar itu cuma

show room-nya nasabah saja, mereka

tahu bahwa gudang dari barang-barang

nasabahnya, stok dagang mereka ada

dimana-mana, bukan cuma di Tanah

Abang blok yang terbakar itu saja.

Sehingga mereka tahu bisnisnya tidak

mati, barang nasabahnya masih banyak,

sehingga mereka berani menawarkan

bantuan.

hal ini bisa terjadi, karena pimpinan

cabang di Tanah Abang, sudah bertahun-

tahun diposisi tersebut, di wilayah

tersebut sehingga mengenal dengan

baik siapa nasabahnya. hal ini kemudian

berubah ketika Bank Buana diambil

alih UOB, pimpinan cabang dirotasi

berpindah-pindah, dan akhirnya bank

Buana tidak lagi bergerak, UOB merubah

budaya disana sebelum membangun

budaya baru, terjadilah culture shock.

BAGAIMANApUN JUGA, SEBUAH

pERUSAHAAN HARUS pUNyA SISTEM

TERUTAMA kETIkA TUMBUH MENJADI

BESAR SEBAGAIMANA ANDA

SAMpAIkAN?

Banyak hal yang berbeda antara budaya

perusahaan lokal dan asing. Bos UOB,

Wee Cho Yaw pernah kaget ketika

mendengar ada bankir di Indonesia yang

nyolong, dia bingung, kenapa bankir kok

nyolong, karena yang namanya bankir

harusnya jujur. Ia jadi kesulitan saat

menerapkan konsep yang berlaku di

Singapura, karena di sana, begitu bankir

itu ketahuan maling sekali saja, itu sudah

the end of the world untuk karir bankir

INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI

tersebut, nggak bakalan bisa dapat kerja

lagi dimana-mana. Sedangkan di sini,

habis dipecat karena ketahuan nyolong

di bank yang A, besok dia sudah kerja di

Bank yang B. Tapi memang kendalanya

juga di kawasan, di Singapura kecil,

cuma 5,5 juta penduduknya, sementara

Indonesia besar, dengan 17 ribu pulau,

jadi orang bisa pindah-pindah ke daerah

lain yang jauh tanpa terdeteksi masa

lalunya.

Saya mencoba menjelaskan hal ini

ke beliau, tapi nampaknya susah dia

mengerti, karena beda culture juga.

Memang saya kagum dengan sistem bank

yang mengandalkan kekeluargaan dan

memberikan wewenang kuat pada kepala

cabangnya, tapi dalam jangka panjang

kan tidak mungkin dikelola dengan

mengandalkan satu orang saja. Tidak bisa

dikelola sebagai pedagang, tapi bisnis.

Pada waktu terjadi kebakaran di blok B Tanah Abang, pimpinan cabang BCA telepon saya, katanya semua fasilitas kredit dari nasabah di Tanah Abang sudah diblok. Itu kan gila, orang sedang kena musibah bukannya dibantu, malah dipersulit. Saya bilang, malah harus dibantu, butuh dana berapa mereka untuk recovery, kalau perlu kita yang sediakan tempat.

32 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Proses transformasi budaya yang cukup

baik dilakukan OCBC ketika membeli

NISP, mereka merubah pelan-pelan

budayanya.

kEMBALI SOAL BCA, BAGAIMANA

DENGAN pRODUk TAHApAN?

Pak Mochtar juga yang membuat produk.

Tahapan ini, dan awalnya dari pengamatan

beliau akan masyarakat yang ketika itu

suka SDSB (program Sumbangan Dana

Sosial Berhadiah pada era orde baru,

kupon berhadiah bagi para pembelinya,

mirip voucher yang terdapat nomer seri

dan angka.red). Jadi ketimbang beli

voucher berhadiah, kenapa tidak sekalian

menabung dan diundi setiap 6 bulan

sekali dan uangnya tidak hilang. Dengan

hadiah 500 juta, itu kan luar biasa cara

berpikirnya.

SETELAH TAHApAN, BCA

BERINVESTASI DI ATM, kABARNyA

INI IDE yANG BANyAk DITENTANG,

TApI JUSTRU MENJADI SALAH

SATU DIFERENSIASI BAGI BCA DAN

MEMBAwA BANk INI TUMBUH pESAT,

BISA CERITAkAN SOAL INI?

Pada waktu produk Tahapan akan

pasang ATM, salah satu kepala cabang

yang sudah punya track record sangat

terpercaya bilang ke saya, “Pak Aswin,

kami mengumpulkan uang itu sudah

ibarat pohon yang sudah rindang, tapi kok

malah bapak memudahkan orang untuk

mengambil uang dengan memasang

mesin ATM?” Saat itu saya masih terbilang

orang baru, jadi saya bilang saja, “ya pak

nanti kami akan pelajari lagi”.

Ternyata setelah saya pelajari, kalau

selama ini nasabah tanpa mesin ATM,

nasabah ambil uang untuk kebutuhan

1 bulan sekali, karena mereka tidak

mau repot mesti ke cabang, mesti antre

dan buang-buang waktu. Setelah ada

ATM, mereka ambil secukupnya, untuk

seminggu sekali, nanti habis, ngambil

lagi, sehingga dengan adanya mesin

ATM, saldo nambahnya luar biasa, karena

nasabah bisa ngambilnya sedikit-sedikit,

nggak sekalian besar untuk kebutuhan

sebulan sebagaimana sebelum ada mesin

ATM.

Dari situ saya balik ke mereka, saya

terangkan soal ini, apalagi saya orang

baru dan mereka sudah 15-20 tahunan

ada disana, tapi saya datang dengan

menunjukkan hasil analisa saya, dengan

angka-angka. Namun apa yang mereka

lakukan ketika tidak setuju dengan ide

ATM itu, sebenarnya karena rasa cinta

mereka terhadap BCA, makanya mereka

ingin melindungi BCA ketika merasa mesin

ATM bisa mempengaruhi kelangsungan

bank ini.

SETELAH SUkSES TAHApAN DAN

ATM, TAk LAMA kEMUDIAN TERJADI

kRISIS MONETER TAHUN 1998, DAN

INI MERUBAH SEMUANyA?

Kira-kira sebesar 95% uang yang

dikumpulkan untuk pertumbuhan BCA,

dialokasikan untuk membuka sejumlah

perusahaan lain di Group Salim, itu

banyak dana dari BCA. Jadi dari rp 50

triliun total kredit tahun 1998, sekitar 38-

40 an Triliun itu ke grup. Dan ketika krisis

terjadi, perusahaan-perusahaan ini jatuh,

dan menyeret BCA sebagai pemberi

kreditnya.

(Pemerintah kemudian membuat program

Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI),

skema bantuan (pinjaman) yang diberikan

Bank Indonesia kepada bank-bank yang

mengalami masalah likuiditas pada

saat terjadinya krisis moneter 1998 di

Indonesia.red).

BCA sendiri ketika itu sudah dipegang

oleh Pak Anton (Anthony Salim, putra

Sudono Salim), dan beliau seorang

gentleman. Dia serahkan BCA (untuk

mengembalikan pinjaman dari pemerintah.

red), perkebunan sawit yang dibeli oleh

perusahaan Malaysia, Indocement

juga dilepas dimana beliau bukan lagi

pemegang saham mayoritas, Indomobil

diserahkan ke Jepang, demikian pula

dengan gedung BCA dan Indosiar, semua

diserahkan. Total semua kurang lebih

dapat uang rp. 25 Triliun. Meskipun

tidak mencukupi rp. 38 Triliun dari BLBI,

Pak Anton termasuk orang yang bisa

mengembalikan diatas rp. 20 Triliun,

sementara yang lain (bank penerima BLBI

lainnya.red) tidak bisa.

Karena itu Om Liem bilang, kepercayaan

itu tidak bisa dibeli. Dari sana saya kagum

sama pak Anton, beliau menggunakan

kredit BCA untuk sejumlah ekspansi

perusahaan-perusahaan lain, namun

berusaha mengembalikan ketika krisis

terjadi. Yang dipertahankan oleh beliau

cuma Indofood. Indomobil pun akhirnya

hanya berfungsi sebagai dealer, padahal

dulunya mereka yang punya pabriknya.

pAk ANTON, ADALAH SALAH SATU

SUkSESOR OM LIEM, BAGAIMANA

ANDA MELIHAT SOSOk BELIAU?

Beliau nyaris one man show, usianya

sudah sama kayak saya, diatas 70 tahun

dan masih aktif kerja sampai diatas jam

10 malam. Bolak-balik kalau ketemu, saya

SPECIAL FEATURE INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI

33Vol. 102 | Aug - Sep 2018

ingatkan, “Pak, umur tidak boleh ditipu

loh..” Apa jawab beliau? “Masih banyak

opportunity, banyak yang bisa dikerjakan,

datanglah buat bantu-bantu.”

Waduh kata saya, sudah cukup kalau

buat saya ha..ha.. Bagi saya, beliau orang

yang luar biasa, punya visi besar dan

menguasai detail. Biasanya orang punya

visi besar tapi tidak mengerti detail. Kalau

saya bisanya bagian beresin ini beresin itu,

yang detail-detail, menyelesaikan masalah

gitu saya bisa.

Soal ATM misalkan, mesin ATM itu kan

kita kembangkan kalau sesuai dengan

jumlah kebutuhan, kalau transaksi naik,

maka mesinnya kita tambah, dua atau

tiga atau bahkan 100 atau 200 unit yang

kita tambah tergantung kebutuhan yang

bisa kita lihat dari kenaikan transaksinya.

Tapi suatu ketika, saya tiba-tiba disuruh

pasang 1000 unit mesin, saya bingung.

Waktu itu seingat saya, mesin ATM sudah

ada 500 unit, sekarang di suruh pasang

1000, ini dapat angka darimana? Saya

bilang, “serius pak, tidak salah, biasanya

kita pasang tiga..,” dan jawabnya, “nggak

apa, kita punya uang kok..”

Namun setelah dua tahun baru saya

perhatikan, dengan ATM BCA dimana-

mana, orang merasa nyaman dan buka

tabungan di BCA. Jadi beliau jelas punya

visi. Sementara sebaliknya saya, disuruh

pasang sehari 3 unit saja sudah ngomel

bilang repot ha..ha..

Pernah juga soal perkebunan sawitnya,

beliau punya jutaan hektar, dia lagi

mencari cara agar bisa ngontrol dan tidak

dicuri. Saya suruh saja pakai satelit, tapi

rupanya tidak bisa, karena yang terlihat

cuma daunnya saja kalau pakai satelit.

Sampai akhirnya beliau menemukan

cara, dimana kebunnya dipetak-petak

tiap hektar, kemudian disuruh orang

memeriksanya sesuai petak-petaknya,

yang memeriksa dengan klasifikasi

gambar yang dikasih, nanti ada petugas

kedua yang akan memeriksa namun

dari jalur yang berbeda, terakhir datanya

dicocokkan, kalau sesuai, maka aman.

Juga dibuat menara pengawas biar tahu

bahwa petugas yang ngisi datanya tidak

main-main. Jadi hal yang sampai sejauh

itu, dipikirkan oleh beliau.

ANDA SENDIRI DIkENAL MEMILIkI

pERENCANAAN yANG SANGAT

MATANG SOAL kEUANGAN

kELUARGA, TERMASUk BIAyA

SEkOLAH ANAk-ANAk kELUAR

NEGERI?

Sebenarnya yang harus kita pikirkan

itu adalah soal pensiun, karena tidak

mungkin orang bakal nolong kita terus.

Begitu kita selesai kerja, ya sudah tidak

mungkin ditanggung seumur hidup. Kita

harus baca-baca soal investasi mana yang

INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI

34 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

cocok. Kalau saya, punya pengalaman

investasi dimana-mana, mulai properti,

deposito dolar, reksadana, saham atau

emas. Belilah saham, atau investasi di

ruko, apalagi saat sekarang ini KPr lagi

rendah-rendahnya, beberapa teman

berhasil investasi disini, saat mereka

pensiun sudah punya 5 ruko saja sudah

lumayan itu.

Semua harus kita persiapkan, selama ini

kita suka terlena dengan pekerjaan, lupa

investasi, padahal tabungan kita dimakan

inflasi. Inflasi kita kan tinggi. Saat pensiun

itu kita harus tetap punya quality of life,

bukan hanya continue your life, harus

ada perencanaan. Saya baca di reader’s

Digest, kita itu harus mulai planning saat

usia 32, saya sudah termasuk telat ketika

itu. Apalagi sekarang umur mulai panjang

loh, karena sekarang perkembangan

kesehatan makin bagus, gizi lebih bagus,

dan semakin panjang usia kita, maka

persiapan biayanya juga semakin banyak,

ini sering tidak kita sadari.

SAAT INI TENGAH MARAk FINANCIAL

TECHNOLOGy (FINTECH), yANG

kABARNyA BISA MENGANCAM

kELANGSUNGAN BANk

kONVESIONAL, BAGAIMANA ANDA

MELIHAT INI?

Fintech tidak bisa dihindari, di Cina,

sekarang semua sudah serba tap,

apalagi dengan adanya aplikasi WeChat.

Bahkan kalau sekarang pakai uang di

Cina, justru dianggap aneh, dan mungkin

orang akan ragu itu uang beneran atau

palsu. Lompatan yang dilakukan Cina

luar biasa, dan itu yang melakukannya

bukan pemerintah, tapi justru dari swasta,

sehingga pemerintahnya kaget, merasa

ketinggalan karena mereka tidak kontrol.

Kalau di Indonesia, kebutuhan akan uang

fisik masih tetap ada, meskipun banyak

yang bicara bahwa antrian di bank tambah

berkurang, tapi menurut saya orang akan

tetap butuh uang fisik untuk transaksi,

tidak semua bisa dirubah. Selain itu

infrastruktur yang sudah ada juga tidak

bisa dihilangkan begitu saja.

Demikian pula dengan kemajuan teknologi

lainnya, seperti soal mobil listrik, mobil

hidrogen, tapi infrastruktur yang ada tidak

bisa dihilangkan begitu saja. Di Belanda,

taksi itu pakai Tesla, mobil listrik yang

nggak pakai bahan bakar, dan penjualan

mobil ini dilakukan semua secara online,

tapi kalau kita berbicara dengan orang-

orang Astra, hal itu baru akan bisa

dilakukan 5-10 tahun yang akan datang.

SOAL pENJUALAN ONLINE yANG

JUGA DI TENGGARAI MENGGESER

pENJUALAN OFFLINE?

Tidak sepenuhnya, soal Debenham

misalkan yang tutup, itu memang sudah

sejak sepuluh tahun lalu saya katakan

harus sudah ditutup, sama halnya

dengan Mark & Spencer, tutup bukan

karena penjualan tidak bagus, tapi karena

manajemen keuangannya nggak bener,

utangnya banyak. Meskipun memang

permintaan online ada, tapi kan baru 5%.

Tidak bisa cepat proses berubahnya, jadi

hal-hal seperti ini butuh waktu.

Dan tidak semua nanti akan bergeser ke

online, waktu pertama kali saya jadi Ketua

Yayasan, ada yang nanya apakah saya

masih perlu membangun gedung kampus.

Saya jawab, “untuk kedokteran emang

bisa di online-kan, orang melahirkan atau

operasi jantung bisa gitu belajarnya pakai

YouTube?” Nggak semua bisa serba

online.

ANDA BARU SAJA MENERBITkAN

BUkU GAME CHANGING, ApA yANG

INGIN BApAk SAMpAIkAN LEwAT

BUkU TERSEBUT?

Saya membuatnya diusia 70, jadi 10 tahun

sejak saya pensiun di BCA. Menurut saya,

menulis buku itu adalah sesuatu yang bisa

diwariskan. Tapi awalnya saya enggan

menulis buku, sampai saya ketemu

dengan teman lama yang menjadi rektor

di Universitas Tarumanegara, pada usia

70 tahun dia menulis buku yang kemudian

saya sempat baca, dari situ saya sadari

bahwa perjuangan sampai dia menjadi

rektor itu tidaklah mulus, ada pelajaran

hidup disana, bagaimana dia berjuang

sampai berada diposisi nomer satu di

Universitas tersebut, mulai hubungan

keluarganya, perjalanan bisnisnya dan

lain-lain.

SPECIAL FEATURE INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI

35Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Ketika krisis terjadi dan BCA jatuh dan

diambil pemerintah, saya pun akhirnya

ikut di birokrasi selama 2 tahun. Kami

membangun kembali BCA ini bener-bener

dari bawah, sebuah proses reformasi

dari Family System menjadi Professional

Organization, itu proses yang tidak mudah.

Kalau orang lihat dari luar sih, sepertinya

gampang. Malah saat saya bertemu

dengan Wakil Presiden Direktur Bank

Danamon, Pak Muliadi rahardja, beliau

bilang, dulu dari 10 program yang saya

bikin di BCA, selalu jadi, padahal nggak

semua yang kita bikin itu bisa jadi, paling

jadi cuma 4, tapi yang 4 itu kita gembar-

gemborkan.

Begitu juga dengan kawan saya dari

Mandiri, dia bilang dulu banyak meniru

cara BCA. Dari situ saya berpikir, pasti

ada tahap-tahap pemikiran yang kalau

dituangkan lewat buku, akan ada

manfaatnya. Ini juga pesan untuk anak-

anak muda, terutama generasi milenial

yang maunya serba instan. Mereka

melihat Jack Ma yang sukses, Nadiem

Makarim dengan Gojek yang bisa

menghasilkan sekian triliun. Padahal dari

ratusan ribu itu, mungkin hanya 4 atau 5

orang yang menjadi perusahaan Unicorn

(sebutan bagi perusahaan rintisan yang

bernilai di atas 1 miliar dollar AS.red)

seperti Jack Ma atau Nadiem Makarim,

semua perlu proses, nah proses ini yang

tidak dipikirkan oleh orang-orang, mereka

tidak sabaran.

Mudah-mudahan ada pembejalaran yang

bisa diambil dari buku dan perjalanan karir

saya ini.

INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI

Ilustrasi gambar : www.bca.co.id

Kekeluargaan itu sangat

penting, artinya bukan

kekeluargaan yang cuma

tunduk saja, tapi saling

mengingatkan. Demikian

pula saat kita sudah

diatas, karena tidak semua

yang kita katakan adalah

benar.”

36 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

YuswohadyPraktisi Pemasaran dan ex. Sekjen Indonesia Marketing Association

www.yuswohady.com

“ FAMILY BUSINESS INC.

Bicara perusahaan keluarga kita

tak bisa lepas dari peran dan

kontribusinya yang sangat

strategis bagi perekonomian

Indonesia. Lebih dari 95% perusahaan

yang ada di Indonesia dimiliki oleh

keluarga (PwC, 2014). Total kekayaan

mencapai US$134 miliar, atau sekitar

25% dari PDB (produk domestik bruto)

Indonesia. Dan ingat, sekitar 40.000

orang terkaya di Indonesia adalah pemilik

perusahaan keluarga.

Karena posisinya yang sangat strategis,

Indonesia Brand forum (IBf) mengusulkan

perlunya perusahaan keluarga di

Indonesia bersatu dan menyamakan

langkah untuk masuk dan bersaing di

pasar global, melalui apa yang saya sebut

“Family Business Inc.”

Antar grup-grup besar perusahaan

keluarga harus terjalin kolaborasi

dalam menghimpun kekuatan di

tingkat global. Selama ini antar grup-

grup besar perusahaan keluarga ini

INSIGhT

Lebih dari 95% perusahaan yang ada di Indonesia dimiliki oleh keluarga (PwC, 2014). Total kekayaan mencapai US$134 miliar, atau sekitar 25% dari PDB (produk domestik bruto) Indonesia. Dan ingat, sekitar 40.000 orang terkaya di Indonesia adalah pemilik perusahaan keluarga.

37Vol. 102 | Aug - Sep 2018

“Ambil contoh beberapa kasus gampang. GarudaFood misalnya, punya pengalaman berharga masuk ke pasar Cina dan India,

maka pengalaman itu seharusnya bisa dibagi ke grup-grup perusahaan keluarga lain di

Tanah Air sehingga mereka tidak mulai dari nol sama sekali.”

jalan sendiri-sendiri. Padahal mereka

bisa melakukan sinergi sumber daya,

jejaring bisnis, pertukaran informasi,

hingga benchmarking pengalaman yang

menghasilkan kekuatan gabungan yang

luar biasa.

Ambil contoh beberapa kasus gampang.

Garudafood misalnya, punya pengalaman

berharga masuk ke pasar Cina dan India,

maka pengalaman itu seharusnya bisa

dibagi ke grup-grup perusahaan keluarga

lain di Tanah Air sehingga mereka tidak

mulai dari nol sama sekali. Grup Kalbe

cukup punya jejaring pemasaran yang

kokoh filipina karena produknya Extra

Joss menjadi market leader. Maka

perusahaan lain bisa menggunakan

jejaring tersebut untuk mengembangkan

bisnis. Atau Indofood yang memiliki

jaringan operasi yang kokoh di pasar

Afrika dan Timur Tengah misalnya, bisa

membuka akses pasar bagi perusahaan-

perusahaan nasional yang mau beroperasi

di situ.

Antar grup-grup perusahaan keluarga ini

boleh saja bersaing di dalam negeri, tapi

harus berkolaborasi dan bersinergi di

pasar luar negeri. Kenapa? Karena mereka

adalah “Siapa” di dalam negeri. Tapi

“Tidak Siapa-Siapa” di pasar luar negeri.

Ketika kita kecil di pasar luar negeri, maka

jalan paling ampuh adalah bekerjasama

menghimpun kekuatan agar menjadi

besar.

Ketika perusahaan nasional bersaing

di pasar global, maka size does matter.

Ukuran dan skala bisnis (modal,

teknologi, manajemen, SDM) merupakan

tuntutan dasar untuk memenangkan

persaingan. Di sinilah kolaborasi grup-

grup besar perusahaan keluarga untuk

mengakses pasar, bernegosiasi dagang,

mengembangkan kapasitas manajemen

atau teknologi, hingga mengintegrasikan

rantai nilai sangat diperlukan. Inilah yang

dilakukan Jepang dengan Zaibatsu-nya

atau Korea Selatan dengan Chaebol-nya.

INDONESIA INC.

Selama beberapa tahun terakhir

kementerian BUMN sangat agresif

menggabungkan BUMN-BUMN yang

sejenis atau terkait operasinya dalam

sebuah holding. Nantinya akan terbentuk

holding bank, farmasi, pertanian-

perkebunan, semen, industri strategis,

dsb. Tujuan pembentukan strategic

holding ini tak lain adalah untuk

menciptakan economies of scale yang

menjadikan BUMN kita perkasa melawan

INSIGhT

Created by freepik.com

38 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

INSIGhT

raksasa-raksasa global. Modelnya kira-

kira mirip dengan Temasek di Singapura

atau Khazanah di Malaysia.

Nah, pemikiran di balik pembentukan

strategic holding di lingkungan

perusahaan-perusahaan plat merah

itu sama, yaitu untuk menghimpun

kekuatan sehingga kita cukup perkasa

melawan raksasa regional maupun

raksasa global. hanya dengan begini kita

memiliki kemampuan modal skala dunia

dan mampu mengakuisisi teknologi,

manajemen, dan talenta terbaik di dunia.

Proses pembentukan perusahaan-

perusahaan holding ini saat ini sedang

intensif berjalan.

Nah, kalau Family Business Inc. Ini bisa

dikolaborasikan lebih lanjut dengan

“..kehadiran search, rating, review, dan

berbagai digital tools lain mendorong pasar

bergeser dari asymetric information ke symetric

information. “Now customers get near-

perfect information about the product”

holding BUMN-BUMN, sekali lagi,

dalam konteks kepentingan masuk di

pasar global, maka akan terwujud apa

yang disebut “Indonesia Inc.” Kalau ini

terjadi maka antara perusahaan swasta

(perusahaan keluarga) dan perusahaan

milik pemerintah akan terjalin kerjasama

yang saling mendukung dan saling

menguatkan satu sama lain.

Bangsa kita adalah bangsa yang suka

berjamaah, melakukan sesuatu secara

bersama-sama. hanya dengan bergotong

royong segenap anak bangsa kita akan

menjadi negara besar. Mewujudkan

Indonesia Inc. adalah sebuah mimpi

besar. Untuk menjadi bangsa besar, kita

harus bermimpi besar, berpikir besar, dan

melakukan hal besar.

Created by freepik.com

39Vol. 102 | Aug - Sep 2018

40 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Orang marketing berbicara,

“Aku yang paling berjasa

dalam perusahaan ini”.

Kehidupan perusahaan

ditopang oleh besar kecilnya penjualan.

Tanpa bagian marketing, maka tidak ada

penjualan. Berarti tidak ada uang masuk,

yang pada ujungnya semua pegawai tidak

gajian.

“Oh tidak! Bagianku yang paling penting,

bukan yang lain,” kata bagian produksi.

“Tanpa aku, tidak ada barang yang bisa

dijual. Bagian produksi yang paling

berjasa.” Bagian SDM tidak mau kalah

juga, “Akulah yang paling penting di

perusahaan ini. Aku yang menggaji kalian,

tanpa aku, kalian tidak gajian.”

Semua bagian merasa dirinya yang paling

penting. Menganggap bagian lainnya

tidak penting, hanya sebagai pelengkap.

Katakanlah bagian kebersihan. Seringkali

mereka tidak dianggap. Seperti mereka

tidak ada. Tapi jika mereka mogok, maka

tidak ada orang yang membersihkan.

Semua akan kotor. Bekerja pun menjadi

tidak nyaman.

Pribadi BudionoDirektur Utama BPR Lestari

“ Siapa Anda sesungguhnya akan menentukan siapa yang akan Anda tarik. Apakah orang-orang yang Anda dapatkan sesuai dengan keinginan, apakah mereka memiliki kualitas yang Anda inginkan?

lEadERShIP

oRANG pERLU tAhU MEREKA

BERGUNA

41Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Tanpa disadari, semua orang memerlukan

bagian yang paling tidak diminati semua

orang.

Jika Anda pemimpin, tunjukkan bahwa

Anda membutuhkan mereka. Tunjukkan,

bahwa Anda membutuhkan seorang

cleaning service untuk membersihkan

ruangan Anda. Tunjukkan, bahwa Anda

membutuhkan seorang sopir maupun

seorang satpam. Membutuhkan bagian-

bagian yang tidak dianggap orang lain.

Jika dibutuhkan, mereka akan senang.

Ini akan memberikan dampak terhadap

kinerja Anda. Mereka akan bekerja

sungguh-sungguh, bekerja sepenuhnya.

hatinya akan diberikan ke Anda. Ini

mempermudah untuk mengkonsolidasikan

dan menggerakkan organisasi. hal yang

kecil diperhatikan secara detail. Apalagi

yang besar, pastinya akan diurai secara

rinci.

Ingat, bahwa Anda tidak bisa mengerjakan

sendiri. Perlu bantuan orang lain.

Kesadaran bahwa saya tidak dapat

mengerjakan segala sesuatu seorang

diri adalah langkah utama dalam

pengembangan diri sebagai pribadi

atau pemimpin. Saya selalu memiliki

visi ke depan, banyak ide dan energi.

Tetapi, ketika visi Anda berkembang

melampaui diri Anda, hanya ada dua

pilihan, yaitu menanggalkan visi itu atau

mencari bantuan. Tentunya saya memilih

yang terakhir. Mencari bantuan untuk

mewujudkan.

Tidak peduli sesukses apapun Anda, tidak

peduli seberapa penting atau berhasilnya,

Anda tetap membutuhkan orang lain.

Itulah sebabnya Anda perlu menunjukkan,

bahwa Anda tidak mungkin menang atau

berhasil tanpa bantuan mereka. Tidak ada

masalah yang tidak dapat kita selesaikan

bersama, dan sangat sedikit yang dapat

kita selesaikan sendiri. Luangkan waktu

untuk membiarkan orang-orang di sekitar

Anda tahu.

Beritahu bagian pemasaran bahwa Anda

membutuhkan mereka. Beritahu bagian

akunting, bahwa Anda membutuhkan

mereka. Beritahu bagian frontliner bahwa

Anda membutuhkan mereka.

Bukanlah suatu kelemahan untuk memberitahu orang lain, bahwa Anda menghargai mereka. Itu adalah tanda kekuatan Anda. Jika Anda jujur mengenai kebutuhan akan pertolongan. Beritahukan secara spesifik nilai yang mereka tambahkan.”

“lEadERShIP

Created by freepik.com

Created by freepik.com

42 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

lEadERShIP

Beritahu setiap orang, bahwa betapa

Anda benar-benar membutuhkan dan

menghargai mereka. Jika mereka merasa

dibutuhkan, maka mereka merasa

diperlukan untuk berpartisipasi dalam

membesarkan organisasi. Seperti diberi

ruang untuk menunjukkkan jati dirinya,

bahwa setiap orang bisa memberikan

kontribusi besar.

Suatu kesalahan paling umum yang sering

terjadi di antara para pemimpin lapangan

di pasar adalah dalam memberikan

pengakuan dan apresiasi pada pihak lain.

Pengakuan sangat dihargai oleh semua

orang. Bukan hanya oleh orang-orang

dari kalangan bisnis dan industri. Sedikit

pengakuan bahwa dapat berpengaruh

besar terhadap kehidupan seseorang

sepanjang umurnya. Orang akan senang

kalau hasil kerjanya dipuji. Tidak ada yang

salah, jika Anda sering memuji pegawai

Anda. Seperti Dahlan Iskan sering memuji

pegawai atau Direktur BUMN dalam

catatan Manufacturing Hope.

Pada dasarnya setiap orang lapar akan

penghargaan dan pengakuan. Ketika Anda

berinteraksi dengan orang, perlambatlah

langkah Anda. Cobalah mengingat nama

orang-orang dan luangkan waktu untuk

menunjukkan, bahwa Anda peduli pada

mereka. Jadikan orang lain sebagai

prioritas di atas hal-hal lain dalam

kehidupan Anda, termasuk agenda

dan jadwal Anda. Jangan lupa juga

memberikan pengakuan pada orang lain

pada setiap kesempatan.

Pengakuan itu akan membangun dan

memotivasi mereka. Beri kesempatan

pedagang bakso untuk berbicara pada

acara inagurasi Presiden Jokowi. Ia

tidak akan pernah melupakan momen

seperti ini. Menceritakan ke semua orang

dan mengingatnya sampai mati bahwa

mereka dianggap berjasa dan diakui

atas terpilihnya Jokowi. Sudahkah Anda

memberi pengakuan pada bawahan

Anda? Jika belum, segera lakukan hari

ini. Pengakuan itu juga membuat Anda

menjadi orang yang sangat berpengaruh

dalam kehidupan mereka. Setiap

orang merasa berarti bagi keberhasilan

organisasi.

Bagi perusahaan yang memiliki pegawai

besar seperti di atas 1000 pekerja, saya

yakin bahwa pemimpinnya sedang tidak

menjalankan bisnis secara langsung.

Tugas utamanya adalah menciptakan

lingkungan yang memungkinkan orang

untuk saling mendukung. Mencari

cara, bagaimana orang bisa melampaui

kemampuan individual.

Orang perlu tahu, bahwa mereka

memberikan kontribusi penting dalam

pencapaian sasaran. Bukanlah suatu

kelemahan untuk memberitahu orang

lain, bahwa Anda menghargai mereka. Itu

adalah tanda kekuatan Anda. Jika Anda

jujur mengenai kebutuhan Anda akan

pertolongan. Beritahukan secara spesifik

nilai yang mereka tambahkan. Masukkan

mereka, ketika Anda membentuk tim

untuk melakukan sesuatu yang lebih

besar, sehingga setiap orang “merasa

menang”. Sampaikan pada anggota tim,

mengapa mereka berharga bagi Anda.

Created by freepik.com

43Vol. 102 | Aug - Sep 2018

44 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

kKementerian Pariwisata

bersama PT Blue Bird

mengadakan ToT (Training

of Trainer) kepada 100

pengemudi Blue Bird untuk memberikan

pelayanan prima sebagai Wonderful

Indonesia Service Ambassador (WISA).

Menteri Pariwisata rI, Arief Yahya, dengan

ToT para pengemudi taksi Blue Bird

memiliki keterampilan mempromosikan

wisata Indonesia. Menurut Menpar, ketika

turis tiba di bandara, pengemudi taksilah

yang pertama kali akan berinteraksi

dengan mereka. Para pengemudi tidak

hanya mengantarkan penumpang dari

satu tempat ke tempat tujuan lainnya,

namun juga harus bisa menciptakan first

impression yang mendalam (moment

of truth), khususnya tentang Wonderful

Indonesia. hal itu disampaikan langsung

oleh Manteri Arief kepada para pengemudi

Blue Bird.

Materi yang diberikan meliputi Tourism

Service Ambassador mulai dari segi

hospitality, pengetahuan pariwisata

Indonesia, serta teknik dalam

mempromosikan destinasi wisata dalam

melayani penumpang.

TINGKATKAN LAyANAN PARIwISATA, BLUE BIRdBERSINERGI dENGAN KEmENPAR

TOURISM

45Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Materi pelatihan terdiri dari tiga aspek

yakni service key success factor, customer

contact point, dan service level agreement.

Priyantono rudito, Tenaga Ahli Kemenpar

Bidang Manajemen Strategis, berharap

melalui program ini bisa membangun

kesan yang baik dengan keramahan,

profesionalisme, dan pengemudi bisa

menjadi semacam konsultan pariwisata

dengan memberikan rekomendasi obyek-

obyek menarik, acara yang sedang

berlangsung. “Semakin baik ambassador

layanan ini, maka dampaknya juga

signifikan. Sebab, word of mouth

marketing itu tinggi efeknya, sehingga

bisa memengaruhi peningkatan jumlah

wisatawan mancanegara yang ditargetkan

20 juta di tahun 2019,” ujarnya.

Untuk mendukung program WISA ini

Kemenpar juga akan membuat aplikasi

yang bertujuan memudahkan para driver.

Aplikasi ini nantinya akan dipasang di

dashboard dan berfungsi memudahkan

para pengemudi Blue Bird dalam

memberikan informasi atau menjelaskan

kepada penumpangnya tentang atraksi,

amenitas, maupun aksesibilitas (unsur 3A)

di masing-masing destinasi.

Nantinya, semua informasi yang

dibutuhkan akan tersedia di dalam aplikasi

tersebut.

Adrianto Djokosoetono, Direktur PT Blue

Bird, mengungkapkan, dengan adanya

program ini, ia berharap terjadinya

peningkatan wisatawan yang datang ke

Indonesia. Semakin banyak turis yang

datang, maka secara tidak langsung juga

akan berdampak kepada kinerja Blue

Bird. “Semakin banyak wisatawan datang,

misalnya dengan hot deals hotel, kami

akan senang jika berhasil. Yang tadinya

weekend itu turun, kami bisa ikut naik”.

Dalam waktu kurang dari dua bulan

kedepan, pihaknya akan melatih para

pengemudi Blue Bird di seluruh Indonesia

melalui para trainer. Menurutnya, untuk

meng-cover seluruhnya, tidak terlalu sulit

pasalnya hal ini sejalan dengan motto Blue

Bird yaitu Senyum, Salam, Sapa. “Dan itu

hal yang penting untuk pariwisata, namun

yang ditambahkan yaitu ilmunya, event

apa yang sedang berlangsung, kuliner apa

yang direkomendasikan,” tutup Adrianto.

TOURISM

46 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

COaChING ClINIC

Ben AbadiFounder of Ben Abadi Rapid Profit

RABBIt CULtURE VS WoLF CULtURE

..bagi para pemimpin bisnis, terapkanlah wolf culture pada organisasi dan basmi rabbit culture untuk kemajuan organisasi Anda.”

Dalam sebuah korporasi, banyak pemimpin yang bingung mengatasi perilaku

para karyawan. Banyak pemimpin yang tidak mengetahui bagaimana sikap

dan perilaku karyawan mereka. Padahal, Semua organisasi harus berubah

karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal.

Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya

menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-organisasi bisa

melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih sedikit.

Culture kerja para karyawan adalah bagian dari organisasi yang tidak bisa dipisahkan,

merupakan cerminan nilai-nilai sebuah organisasi dan dapat membawa dampak positif

bagi karyawannya itu sendiri. faktanya banyak organisasi atau instansi yang memiliki

culture yang kurang bagus dan berpengaruh negatif bagi organisasi mereka. Karyawan

yang tidak memiliki insiatif, miskin kreatifitas, bekerja santai yang penting pekerjaan

selesai serta karyawan yang hanya melakukan hal-hal yang sama setiap harinya serta

tidak diimbangi dengan semangat kerja yang tinggi.

Created by freepik

47Vol. 102 | Aug - Sep 2018

COaChING ClINIC

Jack Ma adalah orang terkaya di Asia,

memberi saran ke sebuah perusahaan

game terbesar di China. Untuk

menghilangkan semua karyawan mereka

yang memiliki ‘Rabbit Culture’ karena

hanya akan merugikan perusahaan.

Selain itu Jack Ma menyarankan agar

diperusahaan tersebut memiliki karyawan

dengan semangat ‘Wolf Culture’.

Lalu apa yang dimaksud dengan Rabbit

Culture dan Wolf Culture menurut Jack

Ma?

Rabbit Culture adalah kondisi dimana

sebuah perusahaan yang memiliki

budaya yang santai, hanya ingin berada

di zona nyaman, tidak berkembang dan

tidak menyukai tantangan. Biasanya

pada perusahaan yang memilik

culture ini perusahaannya tidak akan

berkembang dan akan seperti itu saja

perkembangannya, karena dalam culture

ini pemimpin dan karyawannya sudah

dalam zona nyaman.

Zona nyaman yang dimaksud adalah

contoh sebuah organisasi yang tidak

berani mengambil keputusan untuk

memajukan instansi tersebut. Dan

mengenai karyawan biasanya mereka

lebih menganggap organisasi tempat

mereka bekerja seperti tempat bermain

yang tidak ada keseriusan bekerja

dan hanya main-main saja. Jika kita

lihat secara keseluruhan itu bukanlah

sepenuhnya kesalahan karyawan, tetapi

itu juga termasuk kesalahan organisasi,

Kenapa? Karena tidak sedikit dari sebuah

organisasi yang tidak pernah berani

untuk mengambil sikap tegas untuk

karyawannya.

Berbeda dengan Wolf Culture dengan

Spirit Wolf yang menyukai tantangan, suka

berburu dan ingin berkembang. Dalam

penjelasaan mengenai Wolf Culture ini,

pimpinan harus memikirkan bagaimana

caranya untuk membuat organisasi

yang mereka pimpin semakin maju dan

berkembang.

Di Indonesia banyak organisasi atau

instansi yang telah memiliki sistem yang

nyaris sempurna. Persoalan muncul

karena sistem yang sudah mapan itu

tak dijalankan sepenuhnya oleh para

karyawan. Pebisnis tidak fokus terhadap

element people, dan unsur manusianya,

Sehingga tidak ada pengembangan

sumber daya. Untuk sebuah organisasi

dengan sistem yang baik, wolf culture

cocok diterapkan.

Wolf culture membuat sistem yang

mereka gunakan bisa bekerja. Yang harus

dilakukan oleh para pemimpin bisnis

leader adalah berbarengan mengajak para

karyawan untuk terus menerapkan budaya

ini.

3 Cara menciptakan wolf Culture:

1. Membangun Positive state, kondisi

positif. Menekan stres dan menggenjot

motivasi.

2. Bersama-bersama menciptakan

kebiasaan baru yang positif.

3. Menciptakan belief antara organisasi

atau instansi & karyawan.

Wolf culture merupakan cara yang sangat

efektif untuk kemajuan organisasi Anda

dan bisa diterapkan disemua industri.

Wolf Culture menjadikan karyawan Anda

untuk terus memiliki semangat wolf dan

tidak takut akan tantangan yang sedang

dihadapi baik di dunia kerja maupun di

dunia bisnis.

Seorang Jack Ma saja menyarankan

menerapkan wolf culture. Karena Wolf

Culture dapat memajukan sebuah

organisasi atau instansi. Untuk itu jika

ingin organisasi Anda terus maju dan

berkembang terapkanlah Wolf culture

untuk kemajuan organisasi Anda.

Jadi, bagi Anda para pemimpin bisnis

leader terapkanlah wolf culture pada

organisasi Anda dan basmi rabbit culture

untuk kemajuan organisasi Anda.

Pebisnis tidak fokus terhadap element people, dan unsur manusianya, Sehingga

tidak ada pengembangan sumber daya.

Created by freepik

48 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

“GREEN toURISM” SINERGI tIGA INStANSI

Universitas Indonesia (UI),

Perum DAMrI, dan PT

Pengembangan Pariwisata

Indonesia (Persero) atau

Indonesia Tourism Development

Corporation (ITDC) yang merupakan

BUMN yang memiliki lini bisnis

membangun dan mengembangkan

kawasan pariwisata di Indonesia,

bersinergi mengkampanyekan “Green

Tourism” dengan mengembangkan

operasi bus listrik nasional produksi

UI serta berkomitmen untuk memesan

beberapa unit bus listrik buatan tim

Molina fTUI (fakultas Teknik Universitas

Indonesia).

Bertempat di ruang Apung Kampus UI

Depok, pihak UI yang diwakili oleh rektor

UI Prof. Dr. Muhammad Anis, M.Met

menandatangani Nota Kesepakatan

Bersama dengan Perum DAMrI yang

diwakili oleh Direktur Utama DAMrI

Setia N. Milatia Moemin serta dengan

PT Pengembangan Indonesia (Persero)

yang diwakili oleh Direktur Utama DAMrI

Abdulbar M. Mansoer.

UI menurut Prof Anis sangat menyambut

baik sinergi sekaligus kerja sama ini. “UI

memang berkomitmen untuk senantiasa

menghadirkan energi terbarukan. Salah

satunya, menghadirkan bis listrik yang

beberapa armadanya sudah kami

produksi dan gunakan di kawasan UI,

termasuk yang akan digunakan pada

event internasional di The Nusa Dua-Bali

pada 8-14 Oktober 2018 mendatang, IMf-

World Bank Annual Meetings 2018”.

Untuk itu UI akan terus melakukan

inovasi dan pengembangan bus listrik,

49Vol. 102 | Aug - Sep 2018

TOURISM

tidak hanya dari segi kendaraan, tetapi

juga beberapa hal yang mendukung

operasionalisasi bus listrik, seperti

pabrikasi, charging station, dan after sales

service.

Untuk memperkenalkan bahwa Indonesia

sudah menerapkan prinsip ramah

Lingkungan, maka kampanye “Green

Tourism” ini menurut Mansoer juga akan

dilakukan pada saat perhelatan akbar di

Bali pada Oktober 2018 mendatang, yakni

event IMf-World Bank Annual Meetings

2018.

“Pada kesempatan itu, tak kurang dari 15

ribu delegasi dari berbagai negara akan

hadir. Ini adalah peluang Indonesia untuk

mengkampanyekan “Green Tourism”.

Salah satunya, melalui penggunaan bus

kawasan selama perhelatan berlangsung,”

tutur Mansoer.

Selain itu, diungkapkan Mansoer, ITDC

juga berencana untuk mengembangkan

sarana dan prasarana transportasi ramah

lingkungan di dalam kawasan pariwisata

lain yang dikelolanya, yakni dengan

menggunakan Bus Listrik Produksi UI

sebagai prototipe-nya.

Tahap awal, kerja sama ITDC dan UI

untuk mengembangkan bus listrik yang

akan disesuaikan dengan kebutuhan dan

kondisi kawasan pariwisata Nusa Dua

dan The Mandalika. “Sebagai tahap awal,

kami menargetkan sejumlah unit Bus

Listrik sudah dapat dipergunakan saat

pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMf/

Bank Dunia yang akan berlangsung 12-

14 Oktober di The Nusa Dua, Bali,” tegas

Mansoer.

Milatia menambahkan, fasilitas akomodasi

dengan konsep Nomadic Tourism yang

akan dibangun DAMrI ini berupa Caravan

atau Bus hotel. Caravan atau Bus hotel

yang akan menyediakan kamar-kamar

hotel ini terbuat dari ex bus DAMrI yang

dikaroseri ulang menjadi setara kamar

hotel bintang 3 atau bintang 4.

“Target pasar hotel ini adalah anak-anak

muda yang mencari hal-hal yang unik. Dari

riset yang telah dilakukan oleh DAMrI,

lokasi yang ideal untuk akomodasi

berbentuk caravan ini adalah di daerah-

daerah remote yang memiliki pantai indah

maupun surfing spot. Untuk itu, dipilihlah

lokasi di area Gerupuk, The Mandalika,

yang terkenal karena pantainya yang

indah dan memiliki titik-titik surfing untuk

berbagai tingkat, mulai tingkat pemula

sampai tingkat advance,” pungkas Milatia.

Created by 4045 - freepik.com

Created by freepik

50 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Suzana ChandraManaging Director, Lestari Living

“ Booking-an hotel sih boleh online, gambar di Instagram dan Facebook boleh keren, tetapi yang menentukan kepuasaan pihak pelanggan, tetap harus dilakukan secara offline.

SMaRT faMIly

SIApKAh KItA BUAt JAMAN DIGItALISASI?

Hadeuuuh.., terpaksa menarik

nafas dalam-dalam, setelah

sekian kalinya menelpon ke

nomor reservasi sebuah rumah

sakit nasional, tidak kunjung diangkat.

reservasi awal melalui website, yang

direkomendasi oleh pihak rumah sakit,

hanya mendapatkan email balik yang

mengatakan bahwa reservasi saya akan

diproses dalam waktu 24 jam. Kesan

pertama, ‘wah.. keren nih, bisa bikin

appointment dengan dokter secara online’.

Tetapi sampai beberapa jam sebelum

reservasi, saya belum juga mendapatkan

konfirmasi. Kemudian saya coba

menghubungi national call centre, cuma

bisa memberikan nomor reservasi hospital

yang dituju juga. hmm.. tidak ada solusi.

Demikian juga pesan yang saya kirim

melalui whatsapp (sudah keren sih,

ada nomor telepon yang didedikasikan

untuk WA (whatsapp appointment), nah

yang WA ini langsung mendapat respon.

Tetapi, respon “chat” - nya mengatakan

bahwa untuk reservasi hari ini, diminta

langsung menelpon rumah sakitnya.

Dan setelah mencoba bolak-balik

menghubungi rumah sakit, masih juga

tidak ada yang mengangkat telepon. Lho,

ini kok kayaknya online-nya keren, tapi

permasalahan tidak terselesaikan ya.

Sebagai informasi saja, baru seminggu

kemudian saya mendapatkan email

reservasi yang saya lakukan melalui

Created by freepik

51Vol. 102 | Aug - Sep 2018

SMaRT faMIly

online reservation, dengan pesan bahwa

reservasi saya tidak bisa dilakukan, karena

dokternya holiday pada saat itu. Nah lho,

malahan tambah bingung jadinya, karena

saya sempat konsultasi dengan dokter

tersebut di jam reservasi saya, minggu

yang lalu (setelah bolak-balik telepon ke

rumah sakit tersebut). Apa ini semacam

“lucu-lucu”an?

Kejadian yang hampir sama terjadi

pada saat saya perlu mengatur

sewa rental mobil di kota Semarang.

Memang banyak rental car pribadi yang

ditawarkan, tetapi dengan alasan ingin

mendapatkan pelayanan yang terjamin,

saya memilih memesan dari perusahaan

nasional besar. Dari Mr. Google saya

mendapatkan no call centre (nasional),

yang kemudian memberikan nomer local

call centre Semarang. Dari call centre

Semarang, ternyata saya harus telepon

langsung nomor reservasi di bandara,

karena keperluan untuk hari yang sama.

Sayangnya, nomor telepon tersebut lagi-

lagi tidak ada yang mengangkat. Terpaksa

saya menelpon call centre lagi dan

separuh memaksa operator untuk mem-

booking-kan mobil untuk saya. Setelah

beberapa kali bolak-balik telepon kanan

dan kiri, akhirnya 30 menit sebelum jadwal

keberangkatan saya dapat konfirmasi

bahwa ada mobil untuk saya sewa pada

pagi hari itu.

Phews…, hari gini lho, dan ini terjadi

pada national company yang notabene

menguasai pasar nasional. Pertanyaannya

adalah, bagaimana dengan perusahaan-

perusahaan lainnya? Katanya mesti

siap-siap era digitalisasi, lha… untuk

urusan simple seperti reservation saja,

masih ‘abal-abal’. Istilah saya sih masih

“simelekete”.

Artikel ini saya tulis, bukan semata-mata

untuk menganalisa fenomena yang

terjadi di dunia bisnis kita. Tetapi lebih

menitik beratkan mengenai pentingnya

meningkatkan juga offline dari bisnis

kita. Di tengah-tengah maraknya istilah

digitalisasi, otomasi, online, social media.

Offline bisnis harus tetap menjadi “core”

dari kegiatan usaha kita. Karena pada

dasarnya, bisnis yang diinisiasi dengan

online, penyelesaian pamungkasnya

adalah secara offline. Yaitu secara

tradisional dan personal.

Booking-an hotel sih boleh online, gambar

di Instagram dan facebook boleh keren,

tetapi yang menentukan kepuasan

pihak pelanggan, tetap harus dilakukan

secara offline. Pihak hotel tetap harus

menyelesaikan pelayanannya secara

offline atau tradisional. Tetap harus ada

resepsionis yang menjawab telepon

dan menerima tamu, ada concierge

yang membantu loading unloading, ada

housekeeping yang menjaga kebersihan

dan kenyamanan hotel, ada engineering

yang harus standby supaya AC dan

air panas semuanya lancar, dan lain

sebagainya.

Segala orderan bisa dilakukan melalui

Gojek, Zalora, Sephora, Tokopedia dan

lainnya, tetapi penyelesaian orderan tetap

melalui jalur tradisional atau offline. Tetap

harus ada resources yang handal untuk

mengatur pesanan, produksi, packaging

dan delivery. Jadi tidak bisa cuma keren

online-nya saja. Demikian juga, tidak

bisa cuma keren offline-nya saja. Dalam

bisnis sekarang ini, harus jadi satu paket

kesatuan, jadi tidak bisa pencitraan saja.

Menurut pendapat saya, segala sesuatu

yang “online” harusnya diperlakukan

sebagai salah satu feature dari business

untuk memudahkan pencapaian tujuan.

Misalkan, digital marketing dan social

media dilakukan untuk menggapai

banyak konsumen dengan biaya yang

jauh lebih murah, online reservation untuk

memudahkan pelanggan. Tetapi harus

disadari sepenuhnya bahwa “core” dari

sebuah bisnis adalah offline business-nya.

Nah balik lagi ke masalah digitalisasi,

kalau dua dari sampling saya diatas saja

masih belum “benar” hasilnya. Saya kok

pesimis bahwa kita ready buat jaman

berbisnis “digitalisasi”. Maksudnya masih

jauh dari ready.

Tapi, katanya tidak boleh jadi orang

pesimis, mungkin ini buat mengingatkan

saja ya, bahwa masih banyak

pekerjaan rumah yang harus dilakukan,

pembelajaran yang harus ditingkatkan,

pelatihan yang harus diperbaiki. Masih

banyak waktu, ayo semangat!

“Di tengah-tengah maraknya istilah digitalisasi, otomasi, online dan social media, offline bisnis harus tetap

menjadi “core” dari kegiatan usaha kita. Karena pada dasarnya bisnis yang di inisiasi dengan online,

penyelesaian pamungkasnya adalah secara offline. Yaitu

secara tradisional dan personal.”

52 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Untuk menjembatani antara

kebutuhan pendanaan proyek

infrastruktur dengan para

investor potensial baik dari

BUMN maupun perusahaan swasta,

Kementerian Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) menginisiasi dan membentuk

BUMN fund (Private Investment Firm).

Untuk itu, Kementerian BUMN mendorong

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia

(Persero) dan PT Danareksa (Persero)

melalui anak usaha masing-masing

membentuk perusahaan patungan yang

pRIVAtE INVEStMENt FIRM, SoLUSI pENDANAAN INFRAStRUKtUR

Created by freepik

53Vol. 102 | Aug - Sep 2018

“Pembentukan BUMN fund ini penting. Sebab, pembangunan infrastruktur harus terus digenjot demi membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi ke depannya”

BUMN

akan mengelola BUMN fund bersama

beberapa calon pemegang saham

seperti Asuransi Jasindo, ASABrI, Jasa

raharja, Taspen, Askrindo dan Jamkrindo.

Perusahaan patungan ini bernama PT

Bandha Investasi Indonesia.

“Pembentukan BUMN fund ini penting.

Sebab, pembangunan infrastruktur harus

terus digenjot demi membawa Indonesia

menjadi lebih baik lagi ke depannya,” kata

Menteri BUMN rini Soemarno di Jakarta,

(28/6/2018).

Salah satu tujuan dari upaya pemerintah

membangun infrastruktur menurut rini

adalah mengurangi biaya logistik serta

meningkatkan konektivitas antar wilayah.

BUMN berkomitmen mendukung upaya

tersebut yang tidak hanya berupa

dukungan fisik, namun juga didorong

untuk turut berpartisipasi dalam

pembiayaan.

Dalam rencana Pembangunan Jangka

Menengah (rPJM) untuk periode 2014

- 2019, pemerintah akan meningkatkan

rasio elektrifikasi menjadi 96,6% dengan

membangun pembangkit sehingga

kapasitas listrik nasional bisa mencapai

71.000 megawatt (MW) pada akhir 2019.

Pada akhir tahun lalu, pemerintah telah

berhasil meningkatkan kapasitas listrik

melampaui 54.000 MW. Pemerintah juga

akan mengembangkan 5 pelabuhan

utama, memperbesar 10 bandara serta

membangun jalan tol sepanjang 1.800

kilometer.

Untuk membiayai seluruh proyek

infrastruktur ini tidak bisa hanya

mengandalkan anggaran pemerintah dan

BUMN semata, namun juga diperlukan

partisipasi swasta serta investor lainnya.

“Melalui skema BUMN fund ini, Kami

meyakini percepatan pembangunan

nasional bisa terlaksana sehingga geliat

perekonomian akan semakin kuat. Skema

ini diharapkan akan menjadi solusi bagi

pendanaan infrastruktur yang lebih

terorganisir, sekaligus mengoptimalkan

pengelolaan dana milik BUMN baik

dengan berinvestasi pada proyek maupun

portofolio,” pungkas rini.

Ilustrasi gambar : invest.co.id

54 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Apakah Anda termasuk kelompok pembenci hari Senin? Tak bisa dipungkiri Senin kerap menjadi momok tersendiri bagi

para pekerja. Banyak slogan “I Hate Monday” bertebaran. Wajar saja memang usai bersenang-senang merayakan

akhir pekan, tentu kita akan sulit lagi menjalani hari-hari penuh dengan setumpuk rutinitas pekerjaan. Meski begitu,

tidak baik rasanya kalau kita terus-menerus takut dengan hari Senin. Ini akan berdampak buruk terhadap produktivitas

kerja dan merusak cara kita menikmati hari-hari seminggu ke depan. Beberapa tips di bawah ini, mungkin bisa

membantu Anda untuk menghidupkan keceriaan di hari Senin. Well, check it out!

www.gfktechtalk.com

Rencanakan Senin anda sebelum libur akhir pekan

Ada baiknya sebelum weekend, kita sudah merencanakan terlebih dahulu segala hal yang ingin kita kerjakan di hari Senin mendatang. Kita bisa mempersiapkan segala kebutuhan mendesak terkait pekerjaan tanpa mengganggu libur akhir pekan bersama keluarga atau teman, sehingga perasaan pun akan lebih ringan untuk menghadapi hari Senin. Di minggu malamnya, Anda bisa kemasi barang-barang lebih awal, agar tidak terburu-buru berangkat keesokan harinya. Dijamin Seninmu akan lancar dan terkendali.

Tidur CukupMembenci Senin, karena alasan ngantuk, kurang tidur adalah alasan paling klise di kalangan pekerja kantoran. Sebenarnya Anda bisa mengatur kegiatan libur akhir pekan dengan lebih sempurna, misalnya pada hari Sabtu, Anda bisa habiskan dengan segala hal yang bersifat hiburan. Sementara di hari Minggu, Anda bisa mengisinya dengan menenangkan tubuh serta pikiran di rumah. Dengan beristirahat cukup di Minggu malam akan berefek positif pada Senin pagi Anda.

Utamakan pekerjaan yang lebih mudah

Anda bisa memulai hari Senin yang lebih ringan dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang lebih mudah terlebih dahulu. Setelah itu barulah Anda lanjutkan dengan mengerjakan tugas-tugas kantor yang lebih sulit. Dengan konsisten melakukan ini setiap minggu, kekhawatiran akan Senin itu pun perlahan sirna.

Motivasi Diri

Motivasi diri Anda dengan mengatakan, bahwa minggu ini Anda akan tetap bergembira dan produktif. Ini akan meringankan beban Anda setiap harinya dan tidak terasa akan lebih cepat bertemu kembali dengan weekend.

Ngobrol dengan orang yang dicintai

Berbincang dengan orang yang kita cintai selalu memunculkan perasaan senang. Ini sangat baik sebagai bekal untuk mengawali hari-hari Anda. Maka sempatkanlah bercakap-cakap dengan siapa pun orang terdekat dalam hidup Anda sebelum berangkat ke kantor, misalnya dengan orang tua, saudara, kekasih, anak, atau pun suami/istri Anda. Anda bisa memilih topik obrolan yang ringan dan percakapan itu tak hanya bisa Anda lakukan dengan bertatap muka, tapi juga boleh dengan cara mengirim pesan singkat lewat telepon genggam.

Dengarkan Musik

Aktivitas mendengarkan musik merupakan cara paling ampuh untuk menyegarkan pikiran Anda dalam mengawali hari. Siapkan playlist yang memutarkan lagu-lagu beat dan top 40. Dengan lagu yang menghentak biasanya mampu membuat Anda termotivasi dan lebih bersemangat menjalani hari.

Rancang rencana dan tujuan mingguan

Buat rencana mingguan Anda, baik itu yang bersifat pribadi maupun menyangkut urusan kerja. Tentukan goal yang ingin Anda capai selama satu minggu ke depan. Jika merasa hari Senin Anda membosankan, coba pikirkanlah tujuan yang ingin Anda capai dalam rencana mingguan Anda tersebut. Buat apa bermalas-malasan, jika toh sesungguhnya banyak yang bisa kita raih ke depan.

55Vol. 102 | Aug - Sep 2018

HOW TO BEATTHE MONDAY

www.gfktechtalk.com

INTERMEZZO

56 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

BOOK REVIEW

oleh Denny Santoso & Ollie

oleh Kristin Samah

Buku ini mengajak Anda

memasuki ruang paling pribadi

dari kehidupan penulisnya,

Denny Santoso. Di dalamnya,

Anda akan menemukan nilai-nilai

hidup yang ia pelajari, termasuk proses

kegagalannya. Anda juga akan memahami

apa yang membuat Denny meraih sukses

sebagai seorang serial entrepreneur.

“Bagi saya, sukses adalah ketika

pencapaian saya sejalan dengan nilai-

nilai hidup saya, yaitu Family, Fitness, dan

Freedom. Pengalaman saya menjalankan

bisnis membuat saya sering diundang

menjadi pembicara untuk topik bisnis,

digital marketing, serta entrepreneurship;

TRAVEL

SELF DEVELOPMENT

Done is Better Than Perfect: Kisah Sukses Seorang Digital Marketer & Serial Entrepreneur

Pengakuan terhadap kinerja

BCA bukan hanya datang dari

dalam negeri, tetapi juga dari

lembaga rating internasional.

Performance BCA dinilai solid dalam

industri perbankan. BCA disebut sebagai

bank terbesar di Asean yang memilih

pasar domestik dan berfokus pada

nasabah. Di balik kesuksesan BCA di era

1990-2007, peran Aswin Wirjadi tak bisa

diabaikan.

Aswin adalah Mantan Wakil Presiden

Direktur Bank Central Asia (BCA) Periode

2002-2007, dan sudah bergabung dengan

BCA ketika bank ini menjadi salah satu

yang terbesar di Indonesia terutama

di masa orde baru. Berbagai prestasi

berhasil diciptakan perusahaan ini,

mulai dari produk tabungan tahapannya

yang sukses hingga strateginya dengan

teknologi termasuk ATM yang menjadikan

bank ini memiliki posisi tawar yang besar

di masyarakat. hingga kemudian krisis

moneter menghancurkan itu semua.

Buku ini memberi gambaran bagaimana

BCA masuk ke jurang krisis, kemudian

bangkit kembali menjadi raksasa

perbankan hingga saat ini.

Game Changing (Transfomasi BCA 1990 - 2007)

menulis, menjadi kontributor dan

konsultan beberapa majalah fitness, serta

sempat menjadi pemandu acara televisi,”

tulisnya.

Jika Anda pernah merasa tidak cukup

berbakat untuk memulai bisnis, merasa

tidak punya modal, merasa tidak cukup

sehat untuk berjualan, merasa terlalu tua

untuk memulai, atau pikiran-pikiran negatif

lainnya. Buku ini akan membahas lebih

lanjut cara mengubah diri sebagaimana

penulisnya, dari seorang anak biasa di

Kota Malang yang tak percaya diri, hingga

berhasil menjadi true leader dengan bisnis

yang mendunia.

57Vol. 102 | Aug - Sep 2018

BOOK REVIEW

life revolutionoleh Tung Desem Waringin

oleh J. Osdar

Life Revolution adalah buku ke-3 dari Tung Desem Waringin, setelah

financial revolution (tahun 2006) dan buku Marketing revolution (tahun

2008). Kini di tahun 2018 kembali meluncur buku yang isinya tentang 12

ilmu penting dalam hidup (yang belum ada dalam kurikulum pendidikan

saat ini), yaitu Life revolution.

Isi dari buku ini adalah 12 ilmu yang paling penting dalam hidup, yaitu Ilmu

Modeling atau Nyontek, Bagaimana Menemukan, Bergaul, Belajar, Bekerjasama

bahkan Memperkerjakan Orang yang Sukses. Bagaimana Mengelola Emosi

yang Lebih Tepat. Bagaimana Membuang Kebiasaan Jelek dan Membuat

Kebiasaan Baik. Ilmu Berpikir. Ilmu Mengambil Keputusan. 7 Jurus Sukses Anti

Gagal. Ilmu Kesehatan. Ilmu Jadi Kaya. Ilmu Marketing. Bagaimana Mendesign

hidup dan Ilmu Keluarga harmonis.

SOcIAL ScIENcES

EcONOMY

Sisi Lain Istana 3-Sarung Jakowi Dan Wak, Wak, Wak

Jelas banyak yang tidak suka

jika Jokowi, presiden ketujuh

Indonesia, tidak hadir dalam

sebuah acara. Kekecewaan

seperti itu dialami insan pers. Sebab,

dalam sejarah hari Pers Nasional

(hPN) selama 31 tahun terakhir, baru

tahun 2015 hPN tidak dihadiri Presiden

republik Indonesia. Malah, menurut

Daniel Dhakidae, yang berkisah tentang

hal itu, ada yang marah atas ketidak

hadiran Jokowi. Namun, ternyata ada

juga yang suka jika Jokowi tidak hadir.

hal itu diungkapkan seorang Wakil

Sekretaris Jenderal sebuah partai politik

yang posisinya berada di luar kabinet.

”Seharusnya pers kita bangga tidak

dihadiri Jokowi. Pers harus independen.

Mungkin pula Jokowi sudah jadi darling

pihak lain,” katanya setengah bergurau.

Kisah seperti itulah yang diungkapkan

dalam ‘Sisi Lain Istana jilid 3’ ini. hal-hal

yang tidak diketahui publik dari berita-

berita yang terbit di surat kabar dapat

ditemukan dalam buku ini. Barangkali

juga banyak yang tidak tahu bahwa pers

AS kerap mengkritik jika ada Presiden

Indonesia yang berkunjung ke negaranya,

seperti yang terjadi ketika mereka

menggunjingkan Gus Dur yang terlambat

setengah jam untuk bertemu Presiden

Clinton.

58 Vol. 102 | Aug - Sep 2018 Ilustrasi gambar : economy.okezone.com

59Vol. 102 | Aug - Sep 2018

David Morin

Semenjak dirilis tahun 2010,

Path mulai memperlihatkan

tajinya. Visinya untuk menjadi

sebuah media sosial yang

eksklusif, di mana terlihat dari pembatasan

jumlah pertemanan yang hanya 150 orang

tersebut telah menjadi magnet kuat bagi

para pecinta sosmed. Path menjamin

sebuah privasi dan kedekatan dengan

orang-orang yang benar kalian anggap

sebagai teman dan kerabat. Aktivitas

sharing video dan foto pun menjadi

semakin nyaman.

Ide spektakuler dari bernama Path ini

pertama kali ditemukan oleh David Morin,

meski ada dua orang co-founder lagi yang

membantu kesuksesan Path, yakni Shawn

fanning dan Dustin Mierau. Namun David

Morin menjadi sosok utama yang paling

menonjol, bahkan didaulat sebagai CEO

Path. Pria kelahiran helena, Montana ini

bukanlah orang yang baru dalam dunia

jejaring sosial. Sebelum menemukan

Path, ia sempat menjadi bagian dari

tim facebook, di mana ia berkontribusi

sebagai developer platform.

Di sana, ia bertugas mengembangkan

sebuah jaringan software yang

memungkinkan pihak ketiga untuk

menanamkan aplikasi ciptaannya di

facebook. Selain facebook platform,

Morin juga mencetuskan facebook

Connect yang membantu para pengguna

facebook dalam menghubungkan akun

profilnya ke situs eksternal. Bahkan

sebelum hijrah ke facebook, Morin

juga punya catatan cemerlang sebagai

marketing untuk perusahaan Apple, Inc

sejak tahun 2003.

Pertemuan pria lulusan University of

Colorado Boulder ini dengan ide Path

pun begitu tak terduga. Suatu ketika

Morin membaca sebuah tulisan analisis

teknologi dari Mary Meeker yang

memprediksi, bahwa perangkat mobile

internet akan naik secara signifikan pada

tahun 2013. Pria berkacamata minus itu

pun termotivasi dengan prospek tersebut

dan segera berusaha mencari ide

segar untuk mengalahkan raksasa

sosmed seperti facebook

dan Twitter. Selain itu, Morin

merasa media sosial yang ia

gunakan untuk berkomunikasi

dengan tunangan dan

keluarganya saat itu belum

bisa memberikan kualitas

kedekatan yang signifikan.

Pria yang juga menjadi salah

satu anggota dewan direksi

Facebook diciptakan demi menjaring pertemanan seluas-luasnya. Bahkan, peningkatan followers yang signifikan di media sosial semacam Twitter menjadi acuan prestasi di dunia maya. Path malah membatasi jumlah pertemanan akun user-nya. Diferensiasi inilah yang membuat Path semakin fenomenal.

untuk Ski dan Snowboard Association

Amerika Serikat (USSA), Eventbrite,

dan San francisco Museum of Modern

Art (SfMOMA) ini pun menemukan

pencerahan, ketika ia bertemu dengan

Shawn fanning (pendiri Napster) dan

Dustin Mierau (Macster) pada akhir tahun

2010. Saat itu, Morin sudah keluar dari

perusahaan milik Mark Zuckerberg itu.

Akhirnya, tiga pria jenius ini pun

berkolaborasi dalam menciptakan sebuah

jejaring sosial baru dengan pengalaman

berbeda yang ia namai Path.

FRONT OF MIND

Ilustrasi gambar : bedahtekno-com

60 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

FRONT OF MIND

Sosmed dengan desain interface ikonik

merahnya itu pun diluncurkan pada

November 2010. Path memang sesuai

dengan imajinasi ketiga pria ini tentang

sebuah jejaring sosial yang mampu

memberikan pengalaman pertemanan

yang lebih intim, private dan akrab. Path

kemudian tumbuh dengan mengantongi

lebih dari 20 juta pengguna di seluruh

dunia, di mana Indonesia menjadi salah

satu negara dengan pengguna Path

terbesar, yakni hampir 4 juta orang.

Semenjak Path dikembangkan dari yang

awalnya hanya untuk Iphone device ke

Android, membuat jumlah penggunanya

berlipat ganda. Pengguna Path juga

semakin meningkat tajam dari 30.000

menjadi 300.000 dalam waktu kurang

dari sebulan, semenjak media sosial

ini meluncurkan fitur-fitur baru pada

November dan Desember 2011. Morin

membayangkan jurnal harian pada Path.

Aplikasi ini memang sekilas terlihat seperti

media sosial lainnya, di mana kita bisa

sharing untuk foto, video, gambar, film,

buku, musik, hingga lokasi. Bedanya,

Path membuat Anda semakin merasakan

kualitas privasi dari pertemanan. Path

membuat Anda ingin cepat-cepat pulang

ke rumah dan bercakap-cakap dengan

orang terdekat. Yang lebih penting adalah,

hanya Anda yang bisa mengatur untuk

menerima pertemanan seseorang.

Jika seseorang belum menjadi teman

Anda di Path, otomatis ia tidak akan bisa

melihat aktivitas Anda di media sosial

tersebut. Bagi Morin, warna merah yang

menjadi desain ikonik Path itu sendiri

melambangkan sebuah perasaan hangat

dan cinta dari sebuah pertemanan. Merah

cinta inilah yang membuat Anda lebih

dekat dengan kehidupan seseorang

yang Anda kenal. Pondasi Path semakin

kokoh dengan adanya suntikan dana dari

berbagai investor. Beberapa orang yang

tertarik menanamkan investasinya di

Path adalah ron Conway, Paul Buchheit,

Ashton Kutcher, Index Ventures, Kleiner

Pekins Caufield & Byers, Digital Garage,

redpoint Venture Partners, first round

Capital, dll. Diketahui pada November

2011, Path mendapatkan dana hampir

USD 8,5 juta dari Index Ventures, Kleiner

Pekins Caufield & Byers serta Digital

Garage. Bahkan, perusahaan yang

berkedudukan di San fransisco, USA ini

juga berhasil menarik Grup Bakrie untuk

ikut berinvestasi.

Saat ini Path memang tidak sejaya di

tahun 2012-2014, dan juga telah merubah

jumlah pertemanan yang kini tanpa batas,

namun itu tak berarti melunturkan visi

Path sebagai media sosial yang eksklusif

dengan pengguna yang masih cukup

banyak di Indonesia.

Ilustrasi gambar : dailysocial.id

61Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Creator.Inc

Money&I MagazIne

EXHIBITION

7268APPS TECH

78

Agustus -September’18

Vol#30

DIPO SATRIOAwalnya ia kesulitan bayar uang kuliah, namun dari sanalah terbersit ide untuk membuat platform peminjaman dana pendidikan bagi siswa yang mengalami kondisi yang sama sebagaimana dirinya, dengan nama DANAdidik, usaha ini ternyata berkembang dengan cepat.

Awalnya ia kesulitan bayar uang kuliah, namun dari sanalah terbersit ide untuk membuat platform peminjaman dana pendidikan bagi siswa yang mengalami kondisi yang sama sebagaimana dirinya, dengan nama DANAdidik, usaha ini ternyata berkembang dengan cepat.

62 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

THE ROOKIE

THEROOKIE

DANAdidik, Pinjaman Dana Pendidikan Jaman Now!

Berawal dari pengalaman pribadi, dimana sang Ibu kerap mengalami

kesulitan dalam membayar uang kuliah mendekati semesteran, Dipo Satrio

menggagas danadidik.com, situs pinjaman online yang khusus untuk

membiayai pendidikan. Dipo merasa penting untuk mencoba membawa

perubahan sosial ke masyarakat. Berdasarkan data USAID, sebanyak 19,4 juta pemuda

di Indonesia tidak berkesempatan kuliah. Target DANAdidik adalah para mahasiswa

yang akan lulus kurang dari dua tahun.

Dipo Satrio, adalah sarjana Ilmu Komputer lulusan SUNY Albany, AS dan telah

menempuh pendidikan Master di Instito de Empresa, Spanyol. Telah berkecimpung

dalam dunia perbankan selama 8 tahun, Dipo keluar dari zona nyamannya untuk

mendirikan DANAdidik, sebuah situs pinjaman dana pendidikan mahasiswa jaman

now. Sebuah pembiayaan pendidikan melalui penggalangan dana (crowdfunding).

Tidak seperti beasiswa, pendanaan

di DANAdidik akan selalu berputar.

Sponsor selalu dapat menginvestasikan

pengembalian (return) untuk membantu

lebih banyak siswa.

Latar Belakang Usaha DANAdidik lahir

berdasarkan pengalaman pribadi, dimana

Ibu dari Dipo Satria kerap mengalami

kesulitan dalam membayar uang kuliah,

Co-founder DANAdidik ini selalu deg-

degan setiap mendekati pembayaran uang

semesteran.

Mahasiswa dapat mengajukan pinjaman

antara rp 2 juta hingga rp 20 juta.

Pengembaliannya dilakukan dengan tenor

panjang, yaitu dengan cicilan minimum

selama mahasiswa belum memiliki

penghasilan dan dilanjutkan dengan bagi

hasil (10% hingga 30% penghasilan)

setelah mahasiswa lulus dan memiliki

penghasilan. Total tenor cicilan hingga

empat tahun. Tenor ditentukan oleh

DANAdidik. Besaran pinjaman diajukan

oleh mahasiswa di website DANAdidik.

Selanjutnya sponsor dapat memilih

langsung, mahasiswa mana yang akan ia

danai. Di sisi lain, DANAdidik juga memilih

mahasiswa yang di dana-i berasal dari

donasi sponsor yang dimasukkan ke

dalam Yayasan Dana Abadi Pelajar.

Lebih jauh soal DANAdidik, Dipo bercerita

langsung dengan reporter kami, soal

aplikasi dan cita-cita luhurnya ini.

63Vol. 102 | Aug - Sep 2018

THEROOKIE

Mengapa meninggalkan kenyamanan

bekerja dan menjadi sosialpreneur?

Cita-citanya sudah lama kali ya, saya

kuliah di luar negeri. Jadi kayaknya keren,

tapi dulu belum memulai karena belum

pede aja kali ya. Jadi seiring dengan

perkembangan teknologi, sering dengan

business model yang baru. Semakin

proffer dan semakin berani. Apalagi model

kita kan peer to peer lending.

Sebelumnya bekerja dimana?

Macquarie Bank, kebetulan itu

adalah investment bank yang fokus di

infrastruktur. Jadi nggak kayak bank

lain yang komersial. Disitu saya belajar

infrastruktur, yang sekarang jadi modal

pengalaman untuk mendirikan DANAdidik.

Awalnya mulai di tahun berapa?

DANAdidik dimulai tahun 2015, itu ada

yang daftar sekitar 3000-an orang ketika

itu. Tapi tidak kita danai semua, masih

tes, uji coba dulu. Juga waktu itu kita

belum tahu banyak, karena ini berbeda

dengan startup lain seperti Go-Jek,

Uber atau Tokopedia, mereka sudah

ada produk offline-nya. Kasarnya taksi,

sekarang sudah online, sebelumnya

ada ojek, sekarang online. Peer to peer

landing sebenarnya sama, cuma disini ada

investasi seperti pinjaman mikro misalnya.

Tapi kalau student loan itu beda. Jadi yang

bikin kita lama untuk memulai DANAdidik

bukan soal teknologi, tapi merancang

sistem student loan-nya. Jadi memang

butuh banyak waktu.

Syaratnya bagaimana, untuk

mahasiswa bisa mendapatkan fasilitas

ini?

Kalau kita fokusnya di employability.

Jadi seberapa cepat dia setelah lulus

kemudian langsung kerja. Jadi buat kita

nggak penting sekolah bagus, contohnya

UI atau ITB. Kita tidak fokus mengincar

mahasiswa dari kampus ternama, tapi

lebih kepada mahasiswa yang mau

lulus dan segera bekerja. Jadi kita lihat

employability itu.

Dari situ kita lebih prefer, sebetulnya

semua orang boleh apply sih. Semua

orang segala jurusan, segala sekolah

boleh apply, formal ataupun nonformal.

Tapi kita sendiri ada preferensi buat danain

mahasiswa vokasi, baik akademi maupun

diploma. Jadi yang kayak keperawatan

atau perkapalan, pariwisata.

Jadi kita sangat fokus di area yang

langsung kerja lah pokoknya.

Berapa besaran pinjamannya?

Kita nggak terlalu besar, antara rp. 2 juta

sampe rp. 20 juta. Tapi yang rata-rata kita

keluarin di rp. 4 juta sampai saat ini. Jadi

kecil banget.

Itu untuk pembayaran apa?

Sebenarnya untuk SPP, di Indonesa itu

belum terlalu mahal ya. Masih oke lah,

sebenarnya yang mahal itu diluar itu.

hasil ngobrol sama Poltekes di Kupang,

perawat disana digaji rp. 1,8 juta atau

rp. 2 juta misalnya. Tapi bagian dari

studi mereka, semester akhir itu harus

internship misalnya. Maka muncul

traveling cost, yang tidak terduga sebagai

uang kaget, jadi kadang-kadang kita cover

itu juga.

Kita tidak fokus mengincar mahasiswa dari kampus ternama,

tapi lebih kepada mahasiswa yang mau lulus dan segera

bekerja, jadi kita lihat employability itu. “

64 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Jadi di Indonesia ini, siswa kadang

bisa membayar uang masuk, atau uang

pangkal, termasuk uang semester yang

bisa ditutupi dari hasil kerja. Namun

kadang ada ‘uang kaget’ (seperti travelling

cost saat mahasiswa Kupang magang.

red), dan kita fokusnya membantu ke uang

kaget itu.

proses pendaftarannya seperti apa?

Prosesnya cukup mudah, calon peminjam

atau mahasiswa melakukan register

melalui situs web danadidik.com. Di sana

ia akan diminta memasukkan data diri,

identitas dan sebagainya. Terus kita tanya

kayak penghasilan orang tua, dia lulus

kapan, itu yang pertama basic data.

Yang kedua, campaign page. Itu kayak

di halaman website, mungkin pernah

lihat kali ya. Itu bikin halaman kampanye.

Itu ya marketinglah. Buat cerita, bahwa

saya anak yatim atau gimana. Kita pakai

kedua data itu, terus setelah oke, baru

kita review dan ada wawancara online,

kita pakai aplikasi. Jadi tetap ada proses,

karena ini kan bukan beasiswa, tetapi

pinjaman. Walaupun kita menyebutnya

soft loan, tapi tetap pinjaman. Bahkan ada

psikotes juga kadang-kadang.

Berarti DANAdidik menjembatani antara

mahasiswa dan sponsor, profit dari

DANAdidik ini sendiri dari mana?

Jadi meski kita tidak menerapkan model

bunga, kita ada sistem bagi hasil dengan

lebihan untuk return sebesar 18-20

persen. Kita ambil fee dari situ, sebesar

3-5 persen. Sisanya 15 persen adalah

untuk sponsor.

Dan itu flat, disertai tenor panjang.

Kalau orang bank mungkin lebih paham,

pinjaman kita bunganya tidak akumulatif,

karena flat tadi.

Disini nyebutnya bukan bunga ya, tapi

bagi hasil. Itu bagaimana?

Di Amerika banyak model dimana

mahasiswa membayar setelah lulus kuliah,

pas kuliah dia pinjam, pas lulus membayar

dengan cara nyicil. Cuma di Indonesia

itu nggak jalan, karena mahasiswanya

lupa. Jadi makin lama, makin gede yang

harus dikembalikan. Jadi kita buat, selama

siswa tersebut belum bekerja, mereka

bisa membayar cicilan minimumnya saja.

Cicilan minimum itu berarti bunganya 0

persen, misal dia pinjem rp. 4 juta, terus

tenornya 30 bulan, berarti 4 juta di bagi

THEROOKIE

65Vol. 102 | Aug - Sep 2018

THEROOKIE

30 bulan. Jadi kayak bayar pokoknya

saja, sehingga tidak terlalu besar, bahkan

yang bayar cuma rp. 30 ribu juga ada,

tapi paling tidak dia setiap bulan itu dapat

invoice, dan tahu sisa utangnya berapa.

Ada kendala nggak sejauh ini, macet

pembayaran karena waktu lulusnya

siswa yang molor misalnya?

Tidak masalah, asal selalu report. Kita

menghimbau mahasiswa untuk membayar

cicilan minimum tanpa bunga saat masih

berstatus mahasiswa. Dan ketika bekerja,

besaran cicilan dilihat dari penghasilan,

yakni mengambil 10-30% persen dari

penghasilan. Menurut kami itu sangat

meringankan.

kalau sponsor itu boleh siapa saja?

Dia bebas siapa saja, tapi karena kita

dibawah OJK, maka mesti nyetor KTP

saja. Jadi di DANAdidik itu ada 2 opsi,

bisa jadi penerima bantuan, atau yang

memberikan bantuan dalam hal ini

sponsor. Kalau buat sponsor, ibarat

investasi, itu kayak saham seperti di

platform lain, misalnya ada yang mau

investasi disini, duitnya nanti balik, tapi

mesti disadari juga, kita nyebutnya social

engagement, jadi return-nya mungkin

tidak setinggi yang lain, tenornya juga

lebih lama, pokoknya nggak profittable.

Terus satu lagi, kita juga ada donasi, yang

uangnya tidak kita jadikan pinjaman, tapi

kita puterin di yayasan, jadi kita kerja

sama dengan yayasan, karena kita ini

kan PT (Perseroan Terbatas), jadi sama

yayasan itu duitnya di puter lagi, jadi

semacam dana bergulir. Nah kita nggak

ngambil profit dari situ juga, itu kita sudah

komit, kalau itu sudah masuk, maka akan

jadi donasi yayasan.

Untuk situs peminjaman dalam bidang

pendidikan, berarti DANAdidik yang

mempeloporinya?

Iya, kita yang pertama. Sekarang sudah

ada yang lain, tapi baguslah. Sekalipun

Fintech industrinya masih baru banget.

Dan kita masih harus cari tahu dimana kita

jagonya.

kedepan, tantangannya akan seperti

apa?

Kalau kita tantangannya harus bertumbuh,

dan growing fund kita banyak, soalnya

demand dari mahasiswanya banyak cuma

kita tidak terlalu balance. Ya problem

market place-lah ya, mahasiswa yang

butuh banyak, cuma kita belum bisa kasih.

kebanyakan permintaan darimana

saja?

Kita yang besar di Jawa, Sumatera, tapi

kita sudah ke Bali, ke Kalimantan, di

daerah yang kebutuhannya lebih tinggi,

tapi ya ini masih pelan-pelan.

Harapan kedepan?

Kayaknya lebih kepada orang-orang

percaya bahwa education, its works. High

education specifically. Karena story-nya

beda, kalau anak SMP ke SMA kan beda,

dan SMA pendidikan jenjang diatasnya

lagi juga beda. I gently think people need

more high education, jadi kayak gitu,

worth it kok. Meningkatkan taraf hidup,

student loan can work, cuma memang

tidak secara komersil, but its fine.

profil Narsum

Nama Produk/ Nama Brand DANAdidik

(PT Pasar Dana Teknologi)

Pendiri : Dipo Satria ramli

Tempat Tanggal Lahir :

Jakarta, 19 Agustus 1984 (34 tahun)

Email/website Website :

www.danadidik.com

Pendidikan :

S1 Jurusan Ilmu Komputer di SUNY

Albany, AS dan MBA di Instito de

Empresa, Spanyol

66 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

THEROOKIE

Inovasi Produk DANAdidik dibagi menjadi

dua yaitu :

• Investasi, dimana sponsor akan

mendapat return 15% per tahun.

• Donasi, dimana dana sponsor masuk

ke Yayasan Dana Abadi Pelajar.

Dana ini merupakan dana bergulir

yang akan terus-menerus membantu

pendidikan mahasiswa.

Inovasi Model Bisnis DANAdidik bekerja

sama dengan kampus-kampus seperti

refactory, Yogyakarta dan Algoritma

Jakarta

Skala Bisnis

Saat ini, Revenue dari aplikasi yang

masuk ke DANAdidik mencapai 8.500.

Namun DANAdidik baru mendanai kurang

lebih 100 mahasiswa. Fee yang dikutip

dari DANAdidik hanya rp 25.000 per

mahasiswa per bulan. Sementara sponsor

mendapatkan return 15% per tahun.

Organisasi Manajemen Tim DANAdidik

terdiri atas 7 orang.

Kontinuitas Bisnis ke depannya,

DANAdidik ingin memperluas pendanaan

hingga ke daerah-daerah. Saat ini,

pendanaan terjauh yaitu di Kalimantan.

• Sponsor mulai mendapatkan

pengembalian dana pada bulan

berikutnya, antara rp 40.000 hingga

rp 250.000 setiap bulan.

• Selama mahasiswa belum lulus

dan belum memiliki penghasilan,

mahasiswa hanya mencicil minimum

antara rp 40.000- rp 250.000 per

bulan.

• Setelah mahasiswa lulus dan bekerja,

mahasiswa membayar cicilan antara

10% hingga 30% dari penghasilan.

Apabila ingin melunasi di awal, tidak

ada penalty. Misalnya ada mahasiswa

yang 10 bulan lagi akan lulus ingin

meminjam rp 2 juta. Maka tenor

dia adalah 40 bulan. Lalu cicilan

minimumnya adalah rp 2 juta dibagi

40 bulan = rp 50.000 per bulan

• Setelah bekerja, mahasiswa mencicil

per bulan antara 10%-30% dari

penghasilannya (sesuai dengan

komitmen awal).

Sistem Kerja DANAdidik

Dampak Sosial

Misi Sosial dan Model Terdampak

Mendanai pendidikan tinggi dengan bunga

murah dan tenor panjang. Tahun lalu,

sebanyak 19% penerima dana DANAdidik

adalah anak yatim.

Kurang dari 5% penerima DANAdidik

sudah melunasi pinjaman. Kini mereka

sudah bekerja kurang dari 2 tahun.

Penerima DANAdidik berkomitmen secara

lisan ingin menjadi sponsor ketika mereka

sudah bekerja.

Skema Dana Didik :

• Mahasiswa mengisi form secara

online dan tim DANAdidik melakukan

wawancara telepon dengan

mahasiswa. Lalu mahasiswa

mengajukan permohonan pinjaman

antara rp 2 juta hingga rp 20 juta.

• DANAdidik akan memilih mahasiswa

yang di danai. Di prioritaskan kepada

yang diprediksi dapat langsung

bekerja saat lulus.

• Sponsor bisa mendanai mulai dari rp

50.000 hingga tak terbatas kepada

mahasiswa.

67Vol. 102 | Aug - Sep 2018

BAtCh 7Sep - Des 2018

ACCOUNTING & TAX FOR SMALL BUSINESS#MUdah MEMahaMI Pajak

wAkTU pELATIHAN SETIAp kAMIS-JUMAT JAM 18.00 s/d 22.00 witaTEMpAT : kAMpUS AkUBANk JL. DEwI MADRI III RENON DENpASAR

MODUL MATERI

COFFEE BREAK

SERTIFIKASI PROFESI / KEAHLIAN*

FASILITAS

Desak (082 144 021 868) [email protected]

Akuntansi Rp. 1.850.000Brevet A Rp. 1.850.000Brevet B Rp. 1.850.000Semua Paket Rp. 4.500.000

• Pertemuan 1 : Prinsip Akuntansi & Pelaksanaannya• Pertemuan 2 : Transaksi dan persamaan dasar akuntansi• Pertemuan 3 : Akuntansi Perusahaan Jasa • Pertemuan 4 : Akuntansi Perusahaan Dagang • Pertemuan 5 : Akuntansi Perusahaan Manufaktur• Pertemuan 6 : Asset, Penyusutan dan Amortisasi• Pertemuan 7 : Analisa Laporan Keuangan• Pertemuan 8 : Review & Ujian

• Pertemuan 1 : Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)• Pertemuan 2&3 : PPh Potong dan Pungut (PPh Pasal 21/26)• Pertemuan 4 : SPT PPh Orang Pribadi 1770 / 1770 S• Pertemuan 5 : PPN & PPn BM + SPT PPN & PPnBM• Pertemuan 6 : Bea Materai & Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP)• Pertemuan 7 : Review & Ujian

BREVET A OKTOBER - NOVEMBER 2018

• Pertemuan 1 : Pajak Bumi Bangunan & Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea Materai• Pertemuan 2&3 : PPh Potong dan Pungut (PPh Pasal 22/23/4(2)• Pertemuan 4 : Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan)• Pertemuan 5 : SPT PPh Badan 1771• Pertemuan 6 : e-(elektronik) SPT & e-Filing• Pertemuan 7 : Akuntansi Pajak• Pertemuan 8 : Review & Ujian

BREVET B NOVEMBER - DESEMBER 2018

AKUNTANSI USAHA DAGANG, JASA & HOME INDUSTRY SEPTEMBER - OKTOBER 2018

68 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

APPS

kLEAN sebuah aplikasi yang

mengusung konsep reverse

vending ecosystem berhasil

memenangi kompetisi pitching

bisnis start-up perdana di Asia Tenggara,

Pitch@Palace ASEAN 1.0.

Sebagai pemenang, KLEAN akan

berkesempatan mengikuti kompetisi

tingkat global di Inggris dan

mempresentasikan karyanya ke para

investor dan mentor dari berbagai negara.

Impian KLEAN untuk memanfaatkan

sampah dan mengubahnya menjadi uang

berhasil mendapatkan voting terbanyak

dari dewan juri yang terdiri dari CEO

perusahaan-perusahaan terkemuka,

influencer, pemilik modal, mentor dan

mitra bisnis.

APLIKASI dAUR ULANG RAIH PREdIKAT TERBAIK dI PITcH@PALAcEASEAN

KLEAN mengusung konsep “reverse

vending ecosystem” yang mengajak

masyarakat untuk melakukan daur ulang

botol plastik atau kaleng alumunium

dengan keuntungan berupa skema

poin yang inovatif. Aplikasi ini meminta

dukungan dana sebesar USD 3 juta untuk

penelitian dan pengembangan serta untuk

pengadaan 50 mesin yang akan disebar di

Singapura, Thailand dan Malaysia.

Sementara itu Singapura Alchemy

foodTech, sebuah perusahaan bidang

teknologi kesehatan pangan yang

mempunyai misi mengurangi jumlah

penderita diabetes berhasil meraih

peringkat kedua dalam penilaian. Juara

ketiga diraih oleh Globish Academia

asal Thailand yang merupakan penyedia

layanan online pendidikan Bahasa

Inggris dengan misi mengembangkan

kemampuan interaksi sosial generasi

muda.

Start-up asal Indonesia, GOfIT, yang

menghubungkan pelatih kebugaran

dengan para pegiat olahraga meraih

penghargaan People’s Choice Award

pada Pitch@Palace ASEAN 1.0 dan

menjadikannya pilihan favorit masyarakat

berdasarkan hasil voting yang masuk ke

peopleschoice.pitchatpalace.com.

Para pemenang akan mendapatkan

kesempatan untuk berpartisipasi pada

kompetisi Pitch@Palace Global yang akan

diselenggarakan pada bulan Desember

2018 di St. James Palace, London,

Created by freepik

69Vol. 102 | Aug - Sep 2018

APPS

“KLEAN mengusung konsep “reverse vending ecosystem” yang

mengajak masyarakat untuk melakukan daur ulang botol

plastik atau kaleng alumunium dengan keuntungan berupa skema

poin yang inovatif. Aplikasi ini meminta dukungan dana sebesar

USD 3 juta untuk penelitian dan pengembangan serta untuk pengadaan 50 mesin yang akan

disebar di Singapura, Thailand dan Malaysia.”

Inggris. Kompetisi perdana Pitch@Palace

ASEAN 1.0 ini merupakan hasil kerjasama

dengan Otoritas Pengembangan Media

Informasi dan Komunikasi Singapura

(IMDA), Innovfest Unbound, dan AirAsia

sebagai mitra strategis.

Duke of York, pendiri Pitch@Palace

mengatakan, “Masyarakat dunia masih

tidak menyadari betapa tingginya

semangat kewirausahaan di wilayah

ini, dan saya bangga telah membawa

kompetisi Pitch@Palace ke ASEAN dan

nantinya membawa para wirausahawan

terpilih dari sini ke dunia.”

Pitch@Palace merupakan sebuah

basis untuk mengamplifikasi dan

mengakselerasi karya wirausaha, yang

digagas oleh Yang Mulia Duke of York

pada tahun 2014. Tema Innovation dan

Technology tahun ini telah menarik minat

perusahaan-perusahaan dari berbagai

bidang bisnis, antara lain Biotech

and Medical Technology, Consumer

Technology and Internet of Things,

Cyber Security, Data Management and

Analytics, Educational Technology,

Energy, Environmental and Renewables

Technologies, Fintech, Fitness Tech,

Health and Wellbeing Tech, Industrial

Technology, Materials, Substances and

By-products, Media, Communications

and Entertainment Technology, Robotics,

Artificial Intelligence and Virtual Reality

and Smart Cities.

Terdapat sebanyak 132 pendaftar

dari negara-negara ASEAN dengan

tipe bisnis yang berbeda mulai dari

start-up hingga scale-up. Dari semua

pendaftar yang masuk, dipilih 19 peserta

untuk menghadiri Boot Camp yang

diselenggarakan di kantor regional

facebook di Singapura, di mana setiap

peserta satu per satu diberikan pelatihan

untuk menyempurnakan kemampuan

picthing mereka.

Para mentor terdiri dari pimpinan bidang

teknologi dari perusahaan multinasional,

pendiri start-up, akademisi, dan alumni

Pitch@Palace, termasuk Chief Information

Officer Grup AirAsia, Declan Hogan,

Kepala Regional Fintech, Ecosystem

dan Innovation Development Bank of

Singapore Limited, David Ding, Janelle

Teng dari B Capital Group, dan CEO Vidi

Aaron ram Sarma yang juga merupakan

alumni dari program Pitch@Palace

sebelumnya. Dari proses Boot Camp,

ditentukan 10 orang wirausahawan

yang mendapatkan waktu 3 menit untuk

pitching, sementara yang lainnya hanya

mendapatkan waktu 1 menit.

Kegiatan Boot Camp juga dihadiri

oleh pelaku industri terkemuka seperti

Aireen Omar, Deputi CEO Grup AirAsia

bidang Digital, Transformation dan

Corporate Services, Yossi Vardi, investor

dan wirausahawan bidang high-tech.

Mereka membagikan pengalaman dan

ilmunya tentang cara membangun bisnis

yang sukses dari bawah termasuk cara

mengidentifikasi peluang, mendapatkan

dukungan pembiayaan serta cara

memasarkan produk dan layanan. Created by freepik

70 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

EXHIBITION

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)

memfasilitasi lima brand lokal

pada pameran streetwear

terbesar “Agenda Show”, di

Long Beach, California, Amerika Serikat

pada tanggal 28 hingga 30 Juni 2018.

Lima brand yang didukung oleh Bekraf

yang sudah melewati 3 tahapan kurasi

di Agenda Show 2018 ini adalah Elhaus

dengan modern menswear dan denim,

Paradise Youth Club dengan inspirasi gaya

hidup 90-an skate dan musik, OldblueCo

yang fokus di produksi denim, Monstore

yang memiliki koleksi unisex, apparel, dan

home, serta Potmeetspop yang berkreasi

dengan aneka denim rancangan modern.

Agenda Show merupakan pameran

fashion khusus kategori streetwear, action

sport, denim, footwear, surfing dan skate

yang pertama kali digelar tahun 2003

yang sudah dihadiri lebih dari 10 ribu

pengunjung dari berbagai negara, di

antaranya buyers, media, distributor dan

influencers dari Amerika Serikat dan 50

negara lain di dunia.

Menurut data Outlook Ekonomi Kreatif

2017 yang diterbitkan oleh Bekraf, sub

sektor fashion merupakan salah satu sub

sektor ekraf dengan nilai pendapatan

terbesar, yaitu senilai rp166 triliun atau

berkontribusi sebesar 18,01% terhadap

Bekraf Dukung BranD LokaL Di Pameran Streetwear Dunia

PDB Ekraf. Secara umum, nilai ekspor

produk fashion Indonesia pada 2015

mencapai US$ 10,90 miliar, meningkat

sebesar 1,84% dibandingkan ekspor di

tahun 2014 dan memberikan kontribusi

sebesar 54,54% terhadap total nilai

ekspor sektor ekraf.

“Keikutsertaan ini mencerminkan

salah satu upaya Bekraf untuk terus

meningkatkan fashion sebagai sektor

unggulan ekraf di Indonesia,” ujar Deputi

Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia

Simandjuntak.

www.bekraf.go.id

71Vol. 102 | Aug - Sep 2018

EXHIBITION

Negara tujuan ekspor terbesar produk

fashion Indonesia menurut Joshua adalah

Amerika Serikat dengan nilai sebesar

US$ 4,72 miliar, di posisi kedua dan

ketiga berturut-turut adalah Jepang

dengan nilai ekspor US$ 943,6 juta, dan

Jerman dengan nilai ekspor US$ 701

juta. Komoditas terbesar produk fashion

ke Amerika Serikat berasal dari industri

pakaian jadi dari tekstil.

Tren streetwear berangkat dari tren fashion

dunia dimulai di tahun 90-an, produk

streetwear yang berasal dari gaya hidup

hip-hop dan skate muncul dan menjadi

incaran kaum muda. Saat itu, streetwear

merupakan sarana untuk menunjukkan

identitas diri dan merefleksikan status

sosial serta menampilkan kebanggaan

dan integritas sebagai seorang individu

dengan mengekspresikan diri melalui

pakaian.

Di Indonesia, tren ini mulai terlihat di tahun

90-an saat era Distro berjaya. Label-label

produksi dalam negeri yang menjual

kaus, jaket, hoodies, yang belum berani

menjual labelnya sendiri, menitipkannya di

distro-distro. Indonesia kembali semarak

dipenuhi dengan label streetwear yang

inovatif serta dipenuhinya acara-acara

yang berhubungan dengan gaya hidup

itu. Pemakainya, yaitu generasi Z menjadi

konsumen utama produk streetwear

yang menilai streetwear merupakan gaya

pakaian yang nyaman digunakan dan

memiliki karakter. Streetwear, saat ini

bukan hanya sekadar dipakai, namun juga

menjadi sebuah kebanggaan bagi para

pemakainya.

“..sub sektor fashion merupakan salah satu sub sektor ekraf dengan nilai pendapatan terbesar, yaitu senilai Rp166 triliun atau berkontribusi sebesar 18,01% terhadap Pdb Ekraf. Secara umum, nilai ekspor produk fashion Indonesia pada 2015 mencapai US$ 10,90 miliar, meningkat sebesar 1,84% dibandingkan ekspor di tahun 2014 dan memberikan kontribusi sebesar 54,54% terhadap total nilai ekspor sektor ekraf.”

swa.

co.id

72 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

Imajinasi Kanak-Kanak Dalam Pameran

Seni Rupa Dolanan’

EXHIBITION

Karya empat perupa memenuhi

ruang pameran Uma Seminyak,

Seminyak-Kuta Utara. Empat

perupa tersebut adalah Monez,

Siji, Uncle Joy dan Venty Vergianti. Ada

benang merah yang menyatukan karya-

karya tersebut, yaitu dunia kanak-kanak

yang tersirat pada karya visual mereka.

Pameran yang berlangsung dari tanggal

21 hingga 31 Juli 2018 ini bertajuk

‘Dolanan’. Dolanan atau dalam bahasa

Indonesia “permainan” memiliki banyak

makna. Dolanan sangat identik dengan

anak-anak, baik dari konteks permainan

itu sendiri maupun dunia atau kehidupan

anak-anak yang penuh dengan permainan.

Dunia yang kaya akan imajinasi,

kepolosan, kejujuran dan kenekatan.

Monez, salah satu perupa menjelaskan

ia dan tiga perupa lain mempunyai

ketertarikan yang sama terhadap masa

kanak-kanak, di mana fase tersebut

adalah masa tanpa beban, bermain-main

dengan berbagai misteri kehidupannya,

karena sebagai anak-anak, kita belum

mengerti tentang apa yang ada di dunia

ini.

73Vol. 102 | Aug - Sep 2018

EXHIBITION

Selain bermain-main ada juga sesuatu

yang menjadi misteri, misalkan para

orang tua memberikan wejangan melalui

cerita-cerita rakyat atau dongeng sebagai

anjuran untuk tidak bermain di tempat

gelap, karena di sana ada tonya atau

memedi (mahluk halus.red).

hal itulah yang ia coba tuangkan dalam

karya-karyanya dalam pameran ini yang

menggunakan charcoal atau arang dalam

melukis, dan media itu sangat natural

sesuai dengan tema anak-anak yang

mengandung kepolosan dan kejujuran.

Menurutnya, lukisan-lukisan yang ia buat

tidak melalui proses sketsa dan pencarian

ide terlebih dahulu seperti dalam karya-

karya sebelumnya. Kali ini ia berkarya

seperti anak-anak yang bermain, penuh

spontanitas dan mengalir begitu saja

tanpa arah namun menghasilkan bentuk

atau karya berbobot.

Pesan yang ingin ia sampaikan melalui

karya dalam pameran “Dolanan’ ini adalah,

bahwa kita sebagai orang dewasa harus

kembali dan tidak melupakan cara berpikir

ala anak-anak, bukan sebagai anak-anak

yang tidak tahu apa-apa, namun sebagai

anak-anak yang jujur dan polos, penuh

imajinasi dan melihat dunia sebagai

sesuatu menyenangkan dan penuh misteri

yang menarik untuk ditelusuri.

Tri haryoko yang akrab dipanggil Uncle

Joy, perupa yang karyanya dipamerkan

dalam pameran ini menuturkan,

ketertarikannya pada tema anak-anak

berawal dari kesukaannya pada sesuatu

di masa itu, seperti mainan robot dan

karakter wayang serta raksasa. Genre

seni grafiti dan street art yang ia tekuni

bertahun-tahun dikolaborasikan dengan

media konvensional menghasilkan karya

berbobot yang bisa disaksikan pada

pameran ini, seperti pada karya berjudul

‘Display View’ dan ‘Day Dreamin’.

74 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

EXHIBITION

Perupa lainnya, Siji menampilkan karya

instalasi dan berjudul ‘Conundrum’

terinspirasi dari masalah-masalah yang

timbul dalam masyarakat dan merangkul

keunikan dari setiap individu, arah

rancangan Siji menuju pada produk

yang terbatas, unisex, berpotongan

longgar serta menempatkan kerajinan

tangan sebagai media bercerita dalam

menyampaikan pesan.

Dalam pameran ‘Dolanan’, Siji terinspirasi

oleh “Conundrum - permainan

pertanyaan” dan relasinya dalam

menjalani kehidupan. Siji menuangkannya

dalam bentuk rangkaian koleksi desain

pakaian sebagai bentuk ekspresi tanpa

aturan baku yang dapat diinterpretasikan

masing-masing individu yang melihat.

Venty Vergianti dalam karyanya

menerjemahkan Dolanan sebagai sebuah

kepolosan, sifat dasar manusia yang

dimiliki sejak mereka lahir, dan bagaimana

sifat ini terlukai sejalan dengan manusia

beranjak dewasa. Melalui karyanya

ini pula Venty, yang mempunyai latar

belakang sebagai arsitek yang kemudian

jatuh hati pada dunia seni keramik sejak

tahun 2010 berusaha mengangkat isu

kehidupan modern, bagaimana lingkungan

menciptakan norma benar-salah,

bagaimana pikiran manusia dipengaruhi

oleh cerita dan bahasa yang diubah dan

dimanipulasi.

Cerita hantu menjadi metafor dari

berbagai isu yang beredar di berbagai sisi

kehidupan, yang menciptakan kegelisahan

dan ketakutan layaknya virus yang

menyerang tubuh manusia sehat. Cerita

hantu memperlihatkan sepotong cuplikan

akan kehidupan manusia yang sering kali

terfokus dalam hitam dan putih, daripada

melihat berbagai spektrum warna yang

ditampilkan dunia di sekelilingnya. Cerita

hantu menjadi pertanyaan akan kesahihan

berbagai isu di dunia ekonomi, politik,

hingga pendidikan dan spiritual. Apakah

persepsi itu terbentuk atau dibentuk, lagi-

lagi semua cerita hantu itu bersumber dari

apa yang ada di dalam “kepala” manusia.

hal yang bisa dipetik dari pameran ini

yakni kehidupan manusia dewasa pun

sebenarnya tidak pernah lepas dari dunia

permainan. Bermain melepaskan konsep

aturan dan norma yang selalu melekat

dalam kehidupan dan terkadang sulit

untuk ditanggalkan. Manusia dewasa

cenderung terjebak oleh tujuan dan

75Vol. 102 | Aug - Sep 2018

EXHIBITION

“Monez, salah satu perupa menjelaskan ia dan tiga perupa lain mempunyai ketertarikan yang sama terhadap masa kanak-

kanak, di mana fase tersebut adalah masa

tanpa beban, bermain-main dengan berbagai misteri

kehidupannya, karena sebagai anak-anak, kita

belum mengerti tentang apa yang ada di dunia ini.

alasan, sibuk mencari cara untuk bisa

menikmati hidup dengan konsep mencari

“kebahagiaan”. Sedangkan anak-anak

dengan permainannya cenderung hanya

mencoba dan mencoba, berbuat penuh

rasa ingin tahu tanpa harus tahu tujuan,

cukup dengan menikmati apa yang ada di

depan mata.

Manusia dewasa melihat hitam putih

sedangkan anak-anak melihat spektrum

warna lain dalam hitam dan putih.

Bagaimana cara anak-anak “melihat”

dengan kepolosannya ini menjadi benang

merah dari karya-karya seniman yang

terlibat dalam menerjemahkan cerita

dolanan dalam karya-karyanya. Melalui

pameran ini para seniman bermaksud

untuk membawa audiens dalam dunia

khayal, memperluas persepsi akan

kehidupan yang penuh imajinasi.

Venty Vergianti

Monez

Tri haryoko

Myra Juliarti

76 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

FINTECH

Hingga kuartal pertama

2018, tidak kurang dari 44

perusahaan fintech telah

terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), 43 perusahaan tercatat

sebagai fintech konvensional (Peer to Peer

Lending), sedangkan sisanya adalah Peer

to Peer Lending Syariah.

Awal Juli ini, pasar fintech Tanah Air

kembali diramaikan pemain baru,

Danain, salah satu unit bisnis dari Serba

DiferenSiaSi Danain ramaikan PaSar fintech

dengan tenor yang panjang dan tidak

beragunan, maka Danain menjadi Peer

to Peer Lending beragunan pertama

di Indonesia. hal itu dapat membuat

para pendana merasa aman dengan

investasinya”.

Dalam mengoperasikan bisnis fintech-nya

itu, Danain menggandeng mitra PT Mas

Agung Sejahtera yang merupakan salah

satu perusahaan penggadaian swasta

terbesar di Indonesia dengan lebih dari 50

cabang yang tersebar di berbagai daerah.

Melalui kemitraan ini, para peminjam

dapat mengajukan pinjaman kepada mitra.

“Selanjutnya, mitra kami menyeleksi serta

akan menalangi pinjaman sesuai dengan

nilai yang diagunkan oleh peminjam. Saat

ini, agunannya adalah emas perhiasan

Mulia Group setelah memperoleh surat

keterangan terdaftar dari OJK serta

platform-nya juga sudah terdaftar di

Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sebagai pendatang baru, diakui CEO &

Co-founder Danain Budiardjo rustanto,

dibutuhkan diferensiasi yang dapat

membedakan Danain dengan perusahaan

fintech incumbent atau yang lainnya.

“Jika Peer to Peer Lending yang sudah

lebih dulu hadir menawarkan pendanaan

Ilustrasi gambar : www.orrick.com

77Vol. 102 | Aug - Sep 2018

FINTECH

atau logam mulia yang harganya naik

dan cenderung naik. Kemudian, data

peminjam akan terkoneksi secara real

time ke platform Danain untuk kemudian

dapat diakses oleh pendana yang tertarik

untuk memberikan pinjaman. Nantinya,

dana pinjaman dari pendana yang

tertarik tersebut akan ditransfer ke mitra

penggadaian,” urai Budiardjo

Sebagai pendatang baru, Danain

menyasar para pemilik dana yang selama

ini melakukan investasi dengan cara

menabung dan deposito. “Melalui Danain,

kami menawarkan mereka bunga yang

lebih tinggi dibandingkan menabung

dan deposito, yakni 8% dengan tingkat

keamanan yang terjamin, karena sifatnya

beragunan dan tenor (pengembalian

pinjaman) maksimal empat bulan”.

Selain itu, Danain tentu saja membidik

captive market yang notabene selama ini

menjadi pelanggan dari PT Mas Agung

Sejahtera sebagai mitra Danain. Profil

peminjam yang selama ini bertransaksi

di PT Mas Agung Sejahtera adalah 80%

Usaha Kecil Menengah (UKM) dan 20%

personal. “rata-rata pinjaman di kisaran

rp 2 juta hingga rp 4 juta, dengan tingkat

pengembalian 100% atau tidak ada kredit

macet,” lanjut Budi.

Guna memperkenalkan Danain kepada

pendana maupun peminjam, Danain akan

menggelar berbagai upaya edukasi. Di

antaranya, melakukan pendekatan Public

Relations (Pr) lewat media, menggelar

aktivasi merek lewat berbagai pameran

fintech, menyasar komunitas, serta

membidik milenial dengan menyambangi

kampus. “hingga April 2019, kami akan

melakukan upaya edukasi sekaligus

sosialisasi Danain sebanyak 12 kali di

berbagai daerah, seperti di Jakarta,

Malang, Surabaya, Bali, Makassar, dan

Bandung,” ucapnya.

Melalui berbagai strategi itu, Danain

mematok 15 ribu pendana hingga akhir

tahun 2018. “Ke depan, kami juga akan

menggandeng sejumlah mitra, yang tidak

hanya dari perusahaan penggadaian,

tetapi juga dari perusahaan atau lembaga

multifinance yang sehat dan sudah

terdaftar di OJK,” pungkas Budiardjo.

Ilustrasi gambar : www.forbesmiddleeast.com

78 Vol. 102 | Aug - Sep 2018

TECH

Untuk meningkatkan kinerja,

fungsi, dan pengalaman

pengguna secara menyeluruh,

Dell Indonesia merilis produk

Dell XPS 13 terbaru yang menjadi laptop

13 inci terkecil.

Dell memang tidak pernah berhenti

melakukan terobosan dan inovasi dengan

menciptakan teknologi yang mendobrak

batasan yang ada. “Desain eksterior

menyempurnakan inovasi canggih

yang ada di dalamnya dan diwujudkan

semuanya dalam XPS 13 terbaru ini,”

ungkap Consumer Country Director Dell

Indonesia, Tjipto Suparto.

Selain generasi terbaru layar

InfinityEdge 4K Ultra hD,

XPS 13 juga menambahkan

warna rose Gold dengan

interior tenunan glass fiber

Alpine White sebagai pilihan,

selain warna tradisional

Silver dan interior carbon

fiber hitam. hampir seluruh

aspek dari XPS 13 terbaru ini

memang telah ditingkatkan

dan hasilnya berhasil meraih

penghargaan inovasi CES

2018.

InovasI Terbaru Dell XPS 13

www.wired.com

Laptop baru ini dilengkapi dengan bingkai

yang lebih tipis dan ruang pendingin

yang 80% lebih besar. Dilengkapi

Windows 10 Pro dan prosesor Intel Quad

Core Generasi ke-8 terbaru, XPS 13 ini

menghadirkan kinerja mobile terbaik

dengan SSD hingga 1TB. Laptop ini

juga memiliki daya tahan baterai terlama

dibandingkan laptop 13-inci lainnya,

hingga 20 jam untuk layar fhD dan hingga

11 jam untuk layar UhD (berdasarkan

perbandingan Mobile Mark 14).

XPS juga menghasilkan Dell Cinema

yang menghadirkan pengalaman audio

dan visual yang imersif, yakni

CinemaColor yang menampilkan

konten streaming high Dynamic range

(hDr) dengan detil yang lebih sempurna,

CinemaSound sebagai audio eksklusif

Dell yang didukung teknologi Waves

MaxxAudio Pro, dan CinemaStream untuk

mengoptimalkan proses streaming online

dan video interaktif.

Layanan Dell Premium Support nya

dilengkapi dengan layanan Premium

Support, yaitu layanan dengan fitur

terbanyak dalam satu paket layanan

(support plan) yang dilengkapi dengan

dengan fitur-fitur seperti penghapusan

virus, perbaikan untuk kerusakan yang

tidak disengaja dan pemindaian otomatis

untuk optimalisasi PC.

79Vol. 102 | Aug - Sep 2018

...inspiring you with GREAT & RELIABLE SUCCESS STORY

INFO ADVERTISING : INDAH KENCANA PUTRI (0823 3996 4020)

80 Vol. 102 | Aug - Sep 2018