GAME CHANGING - BPR Lestari
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of GAME CHANGING - BPR Lestari
1Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Money&IEMPOWERING ENTREPRENEUR
VOL. 102 AUG-SEP’18
EMPOWERING ENTREPRENEUR
ASWIN WIRJADI
GAME CHANGING
Money&I MagazIneISSN: 2087-5975
Rp. 32.500WWW.MONEYINSIGHT.IDMONTHLY MAGAZINE
FAMILY BUSINESS INC.Lebih dari 95% perusahaan yang ada di Indonesia, dimiliki oleh keluarga, dengan total kekayaan US$134 miliar. Dan berkontribusi sekitar 25% dari PDB. Apakah pengelolaan perusahaan keluarga berbeda sehingga mereka tumbuh dengan hebat?
DANAdidikBerawal pengalaman pribadi, Dipo Satrio menggagas situs pinjaman online yang khusus untuk membiayai pendidikan.
TRANSFORMASI BCA, DARI FAMILy SySTeM MeNjADI PROFFeSIONAL ORgANIzATION
FAMILY BUSINESS INC.Lebih dari 95% perusahaan yang ada di Indonesia, dimiliki oleh keluarga, dengan total kekayaan US$134 miliar. Dan berkontribusi sekitar 25% dari PDB. Apakah pengelolaan perusahaan keluarga berbeda sehingga mereka tumbuh dengan hebat?
DANAdidikBerawal pengalaman pribadi, Dipo Satrio menggagas situs pinjaman online yang khusus untuk membiayai pendidikan.
TRANSFORMASI BCA, DARI FAMILy SySTeM MeNjADI PROFFeSIONAL ORgANIzATION
2 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
BIMCSiloam - Money & i - Advertorial - Dental - Juli 2018.indd All Pages 7/20/2018 9:17:03 AM
HEALTH
3Vol. 102 | Aug - Sep 2018
BIMCSiloam - Money & i - Advertorial - Dental - Juli 2018.indd All Pages 7/20/2018 9:17:03 AM
HEALTH
4 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
FROM THE EDITORArif RahmanIG @arif.journal
ww
w.im
age.freepik.com
Selama ini, kami kesulitan
mengangkat tema soal
bisnis keluarga, sekalipun di
Indonesia data menunjukkan
bahwa usaha yang dijalankan oleh
keluarga mempunyai andil besar, bahkan
kabarnya hingga menyumbang 25% dari
PDB kita. Persoalannya, kami kesulitan
bertemu dengan narasumber yang
memiliki kapasitas untuk berbagi informasi
terkait hal ini.
Namun kemudian, kami berkesempatan
bersua dengan Aswin Wirjadi, Mantan
Wakil Presiden Direktur Bank Central
Asia (BCA) Periode 2002-2007, beliau
baru saja merilis bukunya yang berjudul
"Game Changing: Transformasi BCA
1990-2007". Yang berkisah perjalanan
karirnya selama di BCA, salah satu bank
terbesar nasional dan memiliki performa
saham terbaik. Dimana pada era sebelum
krisis moneter terjadi di tahun 1998,
merupakan perusahaan keluarga yang
dikelola dengan pendekatan budaya.
“Diperusahaan chinese family, yang paling
penting pertama adalah loyalitas, yang
kedua adalah loyalitas dan ketiga juga
loyalitas,” ujarnya yang ketika itu sempat
kaget dengan perubahan yang ia rasakan.
Wajar saja, sebelum ke BCA, beliau
bekerja selama belasan tahun di
perusahaan asing, bahkan yang
berdomisili di luar negeri, dengan budaya
yang mengedepankan sistem untuk
menciptakan operasional yang excellent,
dan ini yang jauh berbeda dirasakannya
ketika bergabung dengan perusahaan
yang lebih mengedepankan pendekatan
kekeluargaan.
Bukan hanya soal bisnis keluarga yang
kami dapati dari wawancara kami
dengannya, beliau juga bertutur panjang
soal bisnis dan bagaimana perusahaan di
BISNIS KELUARGA
5Vol. 102 | Aug - Sep 2018
COVERFoto oleh IB Baruna
Desain oleh Sahal Putra
Money & I Magazine is published monthly by PT. Literatur Negeri, Jalan Dewi Madri III, Bali, Indonesia. Tel: +62 821 4402 1868. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording or any information storage or retrieval system without permission in writing from PT. Literatur Negeri. While the editors do their utmost to verify information published, they do not accept responsibility for its absolute accuracy; Editorial & Advertising E-mail: [email protected]. Tel: +62 821 4402 1868.
PUBLIShEr
PT Literatur Negeri
EDITOrIAL BOArD
Alex P. Chandra
EDITOr IN ChIEf
Arif rahman
KOrESPONDEN
Khoirur rozy I Jakarta
rheza Alfian I Jakarta
Cucuk Espe I Jatim
Yeti Kartika Sari I Jatim
Angga Wijaya I Bali
COMMUNICATION
OffICEr
Kadek Pebriyanti
DESIGN & ArT WOrKING
Ida Bagus Baruna Luhur
Sahal Putra
MONEY&I MAGAZINEAkubank SchoolJl. Dewi Madri III Denpasar - Bali
T. +62 823 3996 [email protected]
for advertising enquiries please send an email to :
Indah Kencana [email protected]. 0823 3996 4020
Desak Putu [email protected]. 0823 4112 7767
DISTrIBUTION SUPPOrTAdi [email protected]. 081 337 666 430
for transfers and payments :PT Literatur Negeri BCA KCP Teuku Umar Denpasar 7680391216
Confirm / Info about transfer & payment to :
Eka Putri [email protected] M. 0878 6151 1609
@MNImagzMoney&I Magazine@moneyandimagz
era sekarang di tuntut siap berhadapan dengan berbagai
perubahan yang ada. Inilah materi utama kami yang tersaji
di rubrik Special feature, tentang family business dan
transformasinya di era kemajuan teknologi saat ini.
Sementara di rubrik lainnya, kami mewawancarai Dipo
Satria, pendiri aplikasi DANAdidik, salah satu platform
crowdfunding untuk memberikan pinjaman kepada
siswa yang memiliki keterbatasan keuangan. Sudah
bukan rahasia lagi bahwa biaya pendidikan di negara
kita melambung tinggi, dan platform ini diharapkan bisa
menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemiskinan
dan rendahnya akses pendidikan di Indonesia.
Dua wawancara ini, menjadi pilihan utama pada edisi
kali ini, melengkapi berbagai ulasan lainnya yang kami
harapkan cukup informatif untuk Anda para pembaca,
semoga bermanfaat.
Jabat Erat,
Arif rahman
6 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Contents
Also In this edition
04 From the Editor
10 Business
Ekspansi Go-Jek Di
Vietnam dan Thailand
12 Bank
Program Solusi Modal
Kerja terpadu dari Standard
Chartered & Alfamart
44 Tourism
Tingkatan layanan
pariwisata, blue bird
bersinergi dengan
Kemenpar
52 BUMN
Private Investment
Firm, Solusi Pendanaan
Infrastruktur
56 Book Review
70 Exhibition
Bekraf dukung brand lokal
di pameran streetwear
Dunia.
62The RookieDipo Satrio - Pencetus DANAdidik
Bukan rahasia lagi jika
pendidikan di Indonesia
berbiaya mahal, namun
saat ini solusi mengatasi
hal ini sudah tersedia, salah
satunya melalui platform
DANAdidik.
58Front Of MindDavid MorinPenemu Si Merah Path
Pria lulusan University
of Colorado Boulder ini
adalah pendiri sosial
Media bernama Path,
disini kisahnya bagaimana
ia mendapati ide untuk
mendirikan perusahaan ini.
68IntermezoHow to Beat The Monday?
‘I hate Monday’, ini
jargonnya, karena setelah
“pulas bermalas-malasan” di
week end, kita dihadapkan
pada hari baru untuk bekerja.
Jangan khawatir, ini tips untuk
‘mengalahkan’ hari Senin.
Interview With Aswin WirjadiMantan Wakil Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) ini, merupakan salah satu saksi
perjalanan BCA bertransformasi, dari yang awalnya family business menjadi professional
organization. Pria kelahiran Padang, ini berkisah soal bagaimana sebuah BCA di bangun,
hingga proses krisis yang menghantam hingga kemudian kembali bangkit dan menjadi
salah satu bank terbaik di Indonesia.
Special FeatureKolaborasi Perusahaan
Keluarga 2414Special FeatureKolaborasi Perusahaan
Keluarga
Special FeatureKolaborasi Perusahaan
Keluarga
8 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Contributors
By the end of the day, organisasi bisnis itu isinya
adalah orang-orangnya. Dengan corporate culture
sebagai shared values yang mengikatnya. Anda bisa
membakar gedung-gedung kami, dalam 12 bulan
kami akan membangunnya kembali. You take my
people away, I’m dead.
14 Notes From A Friend - First Who Then
What oleh Alex P Chandra
Alex P ChAndrA Chairman Lestari Group
Memulai karir sebagai profesional banker di BCA selama 8 tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk mendirikan bisnisnya sendiri BPR Lestari, perusahaan yang dibawanya menjadi BPR terbesar di Bali dalam waktu 5 tahun.
YuswohAdYMarketing Consultant
Penulis 40 buku mengenai pema-saran. Pernah bekerja selama 12 tahun di MarkPlus Inc dengan posisi terakhir sebagai Chief Executive. Di bidang keorganisasian Yuswohady pernah menjadi Sekjen Indonesia Marketing Association (IMA).
Ben ABAdiwww.benabadi.com.
Menciptakan seseorang untuk menjadi miliuner & pebisnis. Penulis buku laris yang sudah melatih lebih dari 200 pengusaha dan pemimpin dari ribuan sales. Misinya menciptakan miliader me-lalui training yang inovatif
PriBAdi BudionoCEO BPR Lestari
Ulasannya erat terkait dengan kepemimpinan yang banyak di adopsi dari sejumlah pemikir besar. Memberikan alternatif solusi pada permasalahan yang kerap dihadapi bangsa ini khususnya yang ada di Bali.
suZAnA ChAndrAManaging Director Kampoeng Villa
Smart Family adalah rubrik yang diasuh. Wanita yang pernah menimba pengalaman hidup di Australia ini dengan lugas memaparkan bagaimana kiat cerdik untuk mengelola investasi khususnya di bidang properti.
36 Insight - Family Business Inc. oleh
Yuswohady
40 Leadership - Orang Perlu Tahu
Mereka Berguna oleh Pribadi
Budiono
46 Coaching Clinic - Rabbit Culture vs
Wolf Culture oleh Ben Abadi
50 Smart Family - Siapkah Kita Buat
Jaman Digitalisasi oleh Suzana
Chandra
10 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
BUSINESS
EKSpANSI Go-JEK
DI VIEtNAM DAN thAILAND
Go-Jek mengumumkan
peluncuran dua perusahaan
yang didirikan secara lokal
di Vietnam dan Thailand
sebagai gelombang pertama dari rencana
ekspansi internasional ke negara-negara
Asia Tenggara. Kedua perusahaan ini akan
dikelola oleh tim manajemen dari pendiri
lokal dengan didukung pengetahuan,
keahlian, teknologi serta investasi dari
Go-Jek.
Go-Viet, merek yang diperkenalkan di
Vietnam, akan memasuki tahap uji coba
di bulan Juli yang melibatkan sejumlah
pengemudi dan konsumen. Sedangkan
www.techinasia.com
11Vol. 102 | Aug - Sep 2018
BUSINESS
GET, merek yang diperkenalkan di
Thailand, saat ini sedang dalam tahap
konsultasi dengan berbagai pemangku
kepentingan setempat termasuk
pemerintah, mitra pengemudi, dan
konsumen.
Kedua perusahaan ini di tahap awal
akan menghadirkan layanan ride-hailing
dan logistik, yang kemudian akan diikuti
oleh layanan pesan antar makanan dan
pembayaran elektronik.
“Kami percaya masing-masing tim lokal
memiliki pengetahuan dan keahlian
untuk memastikan kesuksesan bisnis di
Vietnam dan Thailand. Mereka memang
menggunakan merek yang berbeda,
namun mereka tetap beroperasi sejalan
dengan nilai-nilai yang telah berhasil
menjadikan Go-Jek pemimpin pasar di
Indonesia. Bagi kami ini bukan hanya
tentang pertumbuhan bisnis, namun
bagaimana kami dapat menghadirkan
dampak positif kepada sebanyak-
banyaknya orang,” ujar Nadiem Makarim,
CEO dan Founder Go-Jek.
Go-Jek menurut Nadiem memiliki strategi
mengkombinasikan teknologi kelas
dunia yang telah dikembangkan dengan
keahlian, pengalaman serta pengetahuan
pasar yang dimiliki tim lokal, untuk
menciptakan bisnis yang benar-benar
memahami kebutuhan konsumen.
Ekspansi internasional ini dilakukan
dengan perencanaan berbulan-bulan
setelah ronde penggalangan investasi
Go-Jek terakhir dari investor seperti Astra
International, Warburg Pincus, KKr,
Meituan, Tencent, Google, Temasek, dan
lainnya. US$500 juta dana investasi yang
didapatkan dialokasikan untuk ekspansi
internasional. Setelah Vietnam dan
Thailand, Go-Jek akan masuk Singapura
dan filipina sebagai bagian dari strategi
perusahaan untuk melebarkan sayapnya
di Asia Tenggara.
id.techinasia.com
http://fortune.com
12 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Isu fintech (financial technology)
kabarnya akan menjadi gelombang
berikutnya dari disrupsi dan akan
menyasar perbankan, yang pada
akhirnya memaksa institusi keuangan
ini untuk terus upgrade produk dan
layanannya agar tak mudah digerus
pemain platform digital. Sandard
Chartered Bank salah satunya, dengan
memperluas layanan dukungan
terhadap ekosistem bisnis klien dengan
memberikan layanan Program Solusi
Modal Kerja Terpadu bagi salah satu
perusahaan ritel terkemuka di Indonesia,
PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.
(“Alfamart”).
Alfamart merupakan klien Bank ke-16
yang telah memanfaatkan layanan serupa
sejak bank fokus menawarkan layanan ini
dua tahun lalu.
Para pemasok dan mitra bisnis
seringkali menghadapi masalah terkait
pendanaan, terutama modal kerja
dan fasilitas pembayaran lainnya agar
operasionalisasi perusahaan dapat terus
berjalan. Tantangan berat muncul saat
siklus produksi berikutnya harus berjalan,
dimana pembayaran dari pengiriman
barang ke ritel belum diterima sebagai
akibat proses yang membutuhkan waktu
pRoGRAM SoLUSI MoDAL KERJA tERpADU DARI StANDARD ChARtERED & ALFAMARt
BANK
13Vol. 102 | Aug - Sep 2018
panjang. Solusi modal kerja terpadu hadir
dengan memberikan layanan keuangan
berupa pembayaran lebih cepat kepada
mitra bisnis Alfamart dengan bunga yang
menarik atas invoice-invoice yang disetujui
oleh pihak Alfamart. Membuka acara, rino
Donosepoetro, Chief Executive Officer
Standard Chartered Bank Indonesia,
menyampaikan, “merupakan sebuah
kebanggaan bagi bank untuk dapat
bekerjasama dan mendukung Alfamart
dalam memperkuat ekosistem bisnisnya.
Layanan ini sekali lagi merupakan
komitmen bank untuk senantiasa
menempatkan klien sebagai fokus utama
bank.”
rino juga menambahkan bahwa hingga
saat ini, sudah ada 16 perusahaan
(anchor) serta sekitar 500 mitra bisnis dari
anchor tersebut yang telah memanfaatkan
layanan ini. “Saat ini, belum banyak
fasilitas bank yang dapat membantu
meningkatkan fleksibilitas pemasok dan
para mitra bisnis sebuah usaha. Solusi
kami ini menjadi jawaban atas tantangan
para mitra bisnis klien dalam mengelola
arus kas dan modal kerja yang ekonomis.
Lebih dari itu, solusi modal kerja ini
sekaligus memberikan kemudahan akses
perbankan dengan proses yang sangat
sederhana,” ujar rolly A. Lahagu, Head of
Cash Management and Banks, Standard
Chartered Bank Indonesia.
Beragam keuntungan yang ditawarkan
untuk para mitra bisnis Alfamart bila
memperoleh solusi modal kerja terpadu
dari bank adalah biaya yang menarik,
dimana bank menawarkan biaya yang
lebih menarik bila dibandingkan pengajuan
fasilitas atas nama sendiri untuk
memperoleh pinjaman atau modal kerja.
Juga memperoleh akses perbankan
dengan proses yang sederhana. Tidak
memerlukan jaminan dan laporan
keuangan untuk menikmati fasilitas
perbankan dari Standard Chartered.
Termasuk proses yang efektif dan efisien
dimana semua transaksi melalui platform
digital Bank (internet banking), paperless
dan transparan. Menariknya, layanan ini
tidak tercatat sebagai fasilitas kredit.
Dengan alur kerja hanya selama 4 (empat)
hari kerja, para pemasok dapat terus
berfokus pada pertumbuhan bisnis tanpa
harus memikirkan rumitnya persoalan
permodalan.
“SaaT INI, bElUM baNyak faSIlITaS baNk yaNG daPaT MEMbaNTU MENINGkaTkaN flEkSIbIlITaS PEMaSOk daN PaRa MITRa bISNIS SEbUah USaha. SOlUSI kaMI INI MENjadI jaWabaN aTaS TaNTaNGaN PaRa MITRa bISNIS klIEN dalaM MENGElOla aRUS kaS daN MOdal kERja yaNG EkONOMIS.
BANK
14 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Alex P. Chandra@alex_lestari
Komisaris BPR Lestari & Founder of Lestari Group
www.alexpchandra.com
“ Pemimpin yang baik, jika
berhasil menciptakan
kultur yang baik, mampu
meritrokrasi, akan menarik
orang-orang yang baik.
Setelah itu baru agenda-
agendanya bisa di-
eksekusi.”
FIRSt Who thEN WhAt
NOTES fROM a fRIENd
“First who then what”, adalah salah satu
mantra yang diajarkan oleh Jim Collins.
(Good to Great).
Jim Collins ketika itu meriset
apa-apa saja faktor yang
membedakan perusahaan-
perusahaan yang ‘baik’ tumbuh
menjadi ‘great’. Salah satu temuannya
adalah, bahwa ‘leadership’ perusahaan-
perusahaan yang great tadi, menemukan
‘orang-nya’ dulu, baru kemudian
menentukan agenda perusahaannya.
Jadi ini kebalikan dari apa yang selama ini
merupakan praktek standar manajemen.
Biasanya manajemen menentukan strategi
dan agenda dulu. Kalau orangnya tidak
ada, siapa yang akan mengerjakan
agenda-agenda tersebut?
Apa yang diajarkan oleh Jim Collins ini,
hampir sesuai dengan apa yang saya
temukan di lapangan selama membangun
bisnis selama ini. “Karena bangaimanapun
juga, yang paling penting, orangnya dulu,”
demikian kata saya selalu dalam setiap
Created by freepik
15Vol. 102 | Aug - Sep 2018
NOTES fROM a fRIENd
Rekrut dengan baik, latih dengan baik, ajari shared values yang kita inginkan,
berikan kesempatan untuk tumbuh, buat corporate culture yang baik, maka lambat laun kita akan
mempunyai stok pemimpin yang bagus-bagus.
meeting. Ketika orangnya ketemu dan
tepat, bisnisnya take off.
Maka kita harus bekerja keras
membangun dan mengumpulkan orang-
orang yang tepat di sekeliling kita.
rekrut dengan baik, latih dengan baik,
ajari shared values yang kita inginkan,
berikan kesempatan untuk tumbuh, buat
corporate culture yang baik, maka lambat
laun kita akan mempunyai stok pemimpin
yang bagus-bagus.
Maka dari itu, dengan belief yang seperti
ini, pelatihan dan pengembangan
kapasitas karyawan menjadi sangat masif
di perusahaan yang saya besarkan, BPr
Lestari.
Dalam banyak kesempatan, saya sering
ditanya, “apa resepnya BPr Lestari bisa
tumbuh sampai sekarang?”
Dan saya selalu menjawabnya, “banyak
berdoa,” kata saya. Kemudian saya
lanjutkan, “bangun organisasinya”. Dan
organisasi isinya adalah orang-orang.
By the end of the day, organisasi bisnis
itu isinya adalah orang-orangnya. Dengan
corporate culture sebagai shared values
yang mengikatnya.
Anda bisa membakar gedung-gedung
kami, dalam 12 bulan kami akan
membangunnya kembali. You take my
people away, I’m dead.
Namun orang-orang yang baik, tidak akan
mendekat kalau governance-nya jelek.
Tugas kita berikutnya sebagai seorang
pemimpin bisnis adalah menciptakan
governance yang baik. Menciptakan
budaya perusahaan yang sehat.
“People follow management”, adalah
mantra berikutnya yang saya percayai.
Good people follow good management,
bad people follow bad management.
Kalau top manajemennya baik, orang-
orang ‘jelek’ tidak akan tahan. Demikian
sebaliknya, kalau top manajemennya jelek,
orang-orang yang ‘baik’ akan pergi.
Jadi kalau mau merubah sebuah keadaan,
mengubahnya harus dari atas. Dan
percayalah, perubahan itu bisa dilakukan
dengan cepat.
Dulu siapa yang sangka PT. Kereta Api
bisa berubah. Begitu dikasih pemimpin
yang bagus, Pak Jonan, berubah itu PT.
KAI.
Jadi mungkin itu solusi buat “Indonesia
Baru”, pilihlah pemimpin yang baik.
Pemimpin yang baik, jika berhasil
menciptakan kultur yang baik, mampu
meritrokrasi, akan menarik orang-orang
yang baik. Setelah itu baru agenda-
agendanya bisa di-eksekusi.
Seperti kata Soekarno puluhan tahun yang
lalu, “berikan aku sepuluh pemuda, akan
kuguncang dunia”.
Kita cari orangnya, lalu mari kita guncang
dunia.
Ilustrasi : Freepik.com
16 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
SPECIAL FEATURE FAMILY BUSINESS INC.
KOLABORASI PERUSAHAAN KELUARGA
Lebih dari 95% perusahaan yang
ada di Indonesia, dimiliki oleh
keluarga, ini menurut data dari
PwC tahun 2014, sebagaimana
dikutip dari tulisan Yuswohady. Dari jumlah
tersebut, perusahaan keluarga memiliki
total kekayaan US$134 miliar. Kalau
dihitung, kontribusi mereka di dalam PDB
(produk domestik bruto) sekitar 25%.
“Dan inilah yang menjadikan
bahwa sekitar 40.000 orang
terkaya di Indonesia, adalah
pemilik perusahaan keluarga.
Bahkan tidak berlebihan
jika ia mengatakan bahwa
perusahaan keluarga di
Indonesia, merupakan aset
nasional yang sangat berharga,
berperan besar menjadi pilar
kemajuan Indonesia.
Dan inilah yang menjadikan bahwa
sekitar 40.000 orang terkaya di Indonesia,
adalah pemilik perusahaan keluarga,
sebagaimana disampaikan lagi oleh pakar
pemasaran ini di laman blognya. Bahkan
tidak berlebihan jika ia mengatakan
bahwa perusahaan keluarga di Indonesia,
merupakan aset nasional yang sangat
berharga, berperan besar menjadi pilar
kemajuan Indonesia.
Dalam event Indonesia Brand forum
dua tahun silam, hal ini juga terungkap
lebih dalam lagi, Junius rahardjo selaku
narasumbernya, bercerita bagaimana
perjalanan perusahaannya yang dikelola
sebagai usaha keluarga. Pendiri dan
CEO Javaplant dan salah pemimpin
generasi kedua grup Deltomed (Antangin)
ini mampu membawa produk herbal
Indonesia menembus pasar mancanegara.
Produknya adalah ekstrak herbal yang
bahan dasarnya tersedia melimpah di
Indonesia, seperti kunyit, temulawak,
kayu manis, pasak bumi, binahong, jahe,
purwoceng, tapak liman, atau sarang
semut. Produk herbal ini bernilai tinggi di
pasar Amerika, Jepang dan Eropa.
“Sekitar 90% produk saya menghasilkan
dolar,” ujar Junius.
BUSINESS FIRST, BUkAN FAMILy
FIRST
Yuswohady juga menulis buku The 2nd G
Challenge, yang dalam proses risetnya, ia
mendapati sebuah kisah yang merupakan
insight dari seorang Theodore Permadi
rachmat, pengusaha kelahiran tahun
1943 yang biasa disapa dengan sebutan
TP rachmat. Dimana pada tahun 2014
lalu, oleh majalah forbes ditempatkan
sebagai orang terkaya di Indonesia urutan
ke 14.
BAGAIMANA MEREKA BERKEMBANG DAN BERTRANSFORMASI DI TENGAH PERUBAHAN
17Vol. 102 | Aug - Sep 2018
FAMILY BUSINESS INC.
Created by freepik
Lulusan fakultas Teknik ITB ini mulanya
dikenal sebagai pimpinan Grup Astra,
perusahaan yang didirikan oleh pamannya
William Soeryadjaya. Ia memulai kariernya
sebagai tenaga sales pada tahun 1968. Ia
merupakan karyawan ke-15 di perusahaan
ini. Pada tahun 1972, ia dipercaya untuk
memulai pekerjaannya mengelola United
Tractors (anak perusahaan Astra yang
bergerak di bidang alat berat) hingga
tahun 2005.
Selepas dari Astra, ia mendirikan
perusahaan sendiri yaitu Triputra Group
yang bergerak di beberapa bidang seperti
karet olahan, batu bara, perdagangan,
manufakturing, agribisnis, dealership
motor dan logistik pada Oktober 1998.
Selain itu bersama Edwin Soeryadjaya,
saudara sepupunya, ia turut terlibat
membesarkan perusahaan tambang batu
bara di Kalimantan, PT Adaro Energy.
Sebagai bagian dari perusahaan
keluarga, ia memiliki cara pandang yang
sangat profesional soal bisnis. Bahkan
ketika ditanya oleh seorang konsultan
manajemen, mana yang harus ia pilih,
Created by freepik
Created by freepik
18 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
SPECIAL FEATURE FAMILY BUSINESS INC.
“family first or business first? Dengan
kontan ia menjawab, “business first.”
Dalam mengelola perusahaan, maka
bisnis lebih penting dari keluarga. Namun
jangan salah sangka dulu, seolah yang
terdengar bahwa materi lebih penting
dari segalanya, apalagi keluarga, namun
dalam pandangan TP rachmat, bisnis
itu layaknya sebatang pohon. Buahnya
akan dinikmati semua orang sehingga
anggota keluarga boleh memetik, namun
dilarang keras menebang atau memotong
akarnya. Karena perusahaan keluarga itu
merupakan harta karun yang tak ternilai
harganya, maka ia harus dijaga sebaik
mungkin agar tumbuh dan terus berbuah.
Bahkan kalau perlu mengesampingkan
ego dan kepentingan sesaat segenap
anggota keluarga.
Bagi TP rachmat, perusahaan adalah
aset bangsa, bukan hanya sebatas
aset keluarga, sehingga harus dijaga
pertumbuhan dan kesinambungannya,
agar bisa bermanfaat untuk orang banyak,
baik karyawan secara khusus maupun
masyarakat secara umumnya.
MEMBERDAyAkAN MASyARAkAT
Pengusaha dengan bisnis keluarga
lainnya adalah Eka Tjipta Widjaja.
Menurut Majalah Globe Asia tahun 2012,
kekayaannya ditaksir mencapai US$
8,7 miliar. Pada tahun 2017, menurut
forbes, ia menduduki peringkat ke-3
orang terkaya di Indonesia, dengan
total kekayaan US$ 5.6 miliar, beliau
merupakan pendiri sekaligus pemilik dari
Sinar Mas Group.
Main business-nya, adalah pulp dan
kertas, agribisnis, properti dan jasa
keuangan. Pengusaha kelahiran 1923
di Cina ini, pindah ke Indonesia saat
umurnya masih sangat muda, yakni 9
tahun pada tahun 1932.
Eka Cipta Widjaja mulai menjual biskuit
pada usia 17 tahun, dan kemudian
mendirikan Sinar Mas pada 1962. Usaha
ini kemudian terus berkembang dan
menjadi salah satu konglomerasi terbesar
di Indonesia. Yang juga merupakan group
dari perusahaan keluarga.
Dalam situs Okezone disebutkan. Paling
tidak, empat orang dari tiga generasi
keluarga Widjaja yang terlibat dalam
bisnis keluarga ini. Dan menariknya,
semua perusahaan di bawah Group
Sinar Mas, bisa berjalan dengan baik
dan berkembang. Serta menjalankan
program-program yang memberdayakan
masyarakat sebagai bagian dari upaya
untuk terus tumbuh bersama.
Lewat Sinar Mas Agribusiness
and food, anak perusahaan dari
Golden Agri-resources (GAr), rutin
menyelenggarakan program SMArT SEED
(Social and Environmental Excellence
Development), pelatihan pengembangan
yang ditujukan untuk para pemasok
independen yang bertujuan menggaris
bawahi pentingnya manfaat ekonomi
dan sosial dari kemamputelusuran dan
praktik perburuhan yang adil, juga untuk
mengeksplorasi berbagai praktik terbaik
dalam pelaksanaan serta bagaimana
mengatasi tantangan yang ada.
Program ini sudah diselenggarakan 3
kali, guna mempersiapkan para pemasok
untuk mengikuti program Traceablity
to Plantation (TTP) yang diadakan oleh
Sinar Mas Agribusiness and food, serta
memberikan pelatihan cara meningkatkan
praktik perburuhan di industri ini.
Created by freepik
20 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Sinar Mas Agribusiness and Food sendiri beroperasi di bawah Golden Agri-Resources (GAR,) adalah salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka dengan total luas areal tanam di Indonesia mencapai lebih dari 486.000 hektar
Tahap awal yang dilakukan adalah melalui
pembangunan mall di area seluas 8,5
hektar dengan luas bangunan +/- 90.000
m2. Target ground breaking mall ini adalah
kwartal pertama 2019, dan ditargetkan
akan beroperasi pada kwartal pertama
2021.
Selain untuk melengkapi township
development serta mengakomodasi
kebutuhan berbagai penghuni, mall ini
juga dibangun sebagai pusat belanja
serta rekreasi dan hiburan. “realisasi
pembangunan superblock ataupun
mixed-use di Kota Wisata ditargetkan
akan dimulai 2 atau 3 tahun setelah
mall beroperasi, terdiri dari hotel, dan
apartment.
SPECIAL FEATURE FAMILY BUSINESS INC.
“Direktur Sinar Mas Agribusiness
and food, Dr. Ing. Gianto Widjaja,
mengatakan, “Kami harapkan acara
ini tidak sekadar menggagas wacana,
melainkan juga menjadi peluang para
pihak untuk menjalin kerjasama, berbagi
cerita tentang keberhasilan dalam
penerapan prinsip sawit berkelanjutan
di lapangan dan bersama-sama mencari
jalan keluar atas beberapa permasalahan
yang di hadapi sektor perkebunan
sawit. Sebagai pelaku bisnis, kami
juga membutuhkan usulan, arahan dan
rekomendasi dari stakeholder, agar sektor
sawit menjadi lebih baik, semakin matang
dan bertanggungjawab dalam berbagai
aspek pengelolaan lingkungan, memberi
sumbangsih nyata pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,
serta perekonomian Indonesia secara
keseluruhan.”
Sementara dalam bidang properti,
dikelola oleh Sinar Mas Land. Salah
satu proyeknya adalah bekerjasama
dengan perusahaan retail Kawan Lama
Group, untuk mempercepat kemajuan
di sektor properti Indonesia, dengan
membangun sebuah kawasan mixed use
untuk memaksimalkan penataan konsep
pemukiman, bisnis dan perdagangan,
jasa, serta rekreasi.
realisasi kerjasama untuk proyek pertama
adalah dengan pembangunan mixed-use
project di kawasan Kota Wisata – Cibubur.
Ilustrasi gambar : awsimages.detik.net.id
21Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Selanjutnya superblock lainnya akan
dikembangkan di daerah Grand
Wisata Bekasi, kemudian berlanjut
pengembangan di Surabaya, Makassar,
serta daerah potensial lainnya di seluruh
Indonesia” tutup Alphonzus Widjaja, CEO
retail and hospitality Sinar Mas Land.
Tak hanya itu, dalam bidang teknologi,
Sinar Mas Land menandatangani
kesepakatan bersama untuk
pengembangan Galeri IPTEK dan Inovasi
(GIPTI) yang disaksikan langsung oleh
Wakil Presiden republik Indonesia Jusuf
Kalla dan Menristekdikti di Istana Wakil
Presiden republik Indonesia.
GIPTI akan menjadi show case kemajuan
inovasi dan juga teknologi terapan terkini,
tempat untuk pemberdayaan dan edukasi
masyarakat dibidang IPTEK, dan tempat
pemasaran bagi produk-produk IKM
dan startup berbasis teknologi binaan
inkubator bisnis teknologi di PUSPIPTEK-
Kementerian riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi.
Selain kerja sama ini, Pemerintah
Kabupaten Tangerang dengan Sinar
Mas Land Grup / BSD City juga sudah
melakukan penandatanganan MoU
Tentang Pembangunan Terminal
Intemoda dalam kawasan BSD City yang
terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api
Cisauk, dan diharapkan dapat membantu
mengurangi kemacetan lalu lintas dengan
mendorong masyarakat menggunakan
sarana transportasi umum yang aman dan
nyaman.
Dengan menerapkan konsep atau
gagasan Triple helix, di mana gagasan
utama Triple helix adalah sinergi kekuatan
antara akademisi, bisnis, dan pemerintah
untuk memotivasi atau meningkatkan
ekonomi dan inovasi baru berbasis
keunggulan lokal diharapkan dapat
mendorong percepatan peningkatan
kesejahteraan rakyat Kabupaten
Tangerang.
Dhony rahajoe, Managing Director
President Office Sinar Mas Land
menyatakan sangat antusias dan meyakini
ini akan memperkaya ekosistem BSD
City. Pengembangan Smart Integrated
Digital City ini akan menciptakan banyak
sekali peluang bagi berbagai pihak lintas
sektor, khususnya warga Tangerang dan
sekitarnya.
FAMILY BUSINESS INC.
“Sebagai pelaku bisnis, kami juga membutuhkan usulan, arahan dan rekomendasi dari stakeholder, agar sektor sawit menjadi lebih baik, semakin matang dan bertanggungjawab dalam berbagai aspek pengelolaan lingkungan, memberi sumbangsih nyata pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya, serta perekonomian Indonesia secara keseluruhan.”
-
Direktur Sinar Mas Agribusiness and Food, Dr. Ing. Gianto Widjaja
Ilustrasi gambar : www.smart-tbk.com
22 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Untuk mengajak masyarakat muda,
Sinar Mas Land berkolaborasi dengan
Musik Bagus, Indonesian Youth
Conference serta para musisi Indonesia,
mempersembahkan ‘Musik Bagus Week’
yang diselenggarakan di Townsquare
Cilandak. Acara ini menghadirkan
serangkaian acara menarik seperti Music
Performance dari beragam artis Ibu Kota,
Music Bazaar, Workshop, Properti & KPr
Day Expo, Seminar & Inspiring Session
dengan misi yaitu untuk mendukung
industri musik bagi para pelaku serta
penikmat musik di tanah air, menawarkan
kemudahan kepemilikan rumah bagi para
seniman dan masyarakat Indonesia.
Glenn fredly, salah satu musisi tersohor
di tanah air mengungkapkan, “Bagi saya
bicara perkembangan Musik di Indonesia
ini selalu menarik, menarik karena
sebagai pelaku saya mendambakan
perkembangan musik industri yang
berkelanjutan dan terhubung serta
kolaboratif dari semua pihak baik
penikmat, musisinya, label, pembuat
kebijakan dan pihak swasta, yang disebut
sebagai ekosistem musik. Saya berharap,
dengan diselenggarakannya Musik
Bagus Week dapat menjadi penghubung
yang sempurna antara musisi dengan
masyarakat serta komunitas musik di
Indonesia.”
Selain berkolaborasi bersama Musik
Bagus dalam Musik Bagus Week, Sinar
Mas Land juga memberikan kesempatan
kepada seniman Indonesia dan para
pengunjung, untuk dapat memiliki properti
dengan kemudahan melalui program
‘Sinar Mas Land Price Lock’. Event ini
turut didukung oleh 7 bank terkemuka
di Indonesia, seperti Bank Panin, Bank
BTN, Bank BNI, BCA, Bank Mandiri, CIMB
Niaga, dan OCBC NISP.
Lain lagi dengan keluarga Sudono Salim,
salah satu pengusaha sukses yang
melahirkan Bank Central Asia (BCA) dan
sejumlah grup perusahaan lainnya. Tiga
orang anaknya, menjadi suksesor yang
sangat solid hingga mampu membawa
BCA yang terjerembab dalam kubangan
krisis moneter tahun 1998, kini bangkit
dengan cepat sebagai salah satu bank
dengan performa yang menjanjikan.
Ada banyak visi dan ide-ide berani yang
dilakukan oleh generasi kedua, termasuk
diantaranya memasang 1000 mesin ATM
di tahun 1990-an, strategi yang awalnya
dinilai tanpa perhitungan ini, justru
menjadikan BCA sebagai bank terbesar
ketika itu, karena ternyata mesin ATM
yang tersebar banyak, menjadi salah satu
alasan mengapa masyarakat mau menjadi
nasabah di BCA.
Lebih detil soal kisah keluarga Sudono
Salim, kami paparkan dalam wawancara
dengan Aswin Wirjadi, Mantan Wakil
Presiden Direktur yang turut terlibat
dalam upaya mengangkat kembali BCA
dari bawah ketika terjerembab, kembali
menjadi bank yang kini terus beroperasi.
TANTANGAN GENERASI kEDUA
Apa yang dilakukan Junius rahardjo
dengan produk herbalnya yang sukses di
jual ke manca negara, atau TP rachmat
yang menekankan budaya perusahaan
yang harus di jaga sebagai aset bangsa,
atau Eka Cipta Lesmana dengan
suksesornya yang memberdayakan
masyarakat hingga generasi kedua dari
Sudono Salim yang solid serta mampu
membangkitkan perusahaannya di tengah
ancaman badai krisis, memberikan
kita pelajaran bahwa perusahaan
keluarga akan menjadi sangat powerful
ketika dikelola dengan benar, dengan
pendekatan dan wacana yang tepat,
sehingga bisnis yang dikembangkan pun
menjadi bermanfaat untuk masyarakat
banyak.
Karena bagaimanapun juga, banyak
perusahaan keluarga jatuh karena
perseteruan di antara anggota
keluarganya, berpikir bahwa perusahaan
keluarga adalah ladang “cari uang untuk di
bagi-bagi” dengan mengeksploitasi tanpa
berpikir untuk melestarikannya.
SPECIAL FEATURE FAMILY BUSINESS INC.
Bagaimanapun juga, banyak perusahaan keluarga jatuh karena perseteruan di antara anggota keluarganya, berpikir bahwa perusahaan keluarga adalah ladang “cari uang untuk di bagi-bagi” dengan mengeksploitasi seenaknya, tanpa berpikir untuk melestarikannya
“
24 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Interview With Aswin Wirjadi
GAME ChANGING
Hari ini, kita silih berganti
mendengar bagaimana
satu persatu, perusahaan-
perusahaan besar rontok.
Yang masih berdiri pun, tak sanggup tegak
sebagaimana dulu. Krisis dan disrupsi
teknologi ditenggarai sebagai dua hal
yang menjadi sandungan masif serentak di
berbagai belahan dunia pada umumnya,
termasuk Indonesia. Bagi kebanyakan
masyarakat muda kita di Indonesia, ini
adalah isu baru yang mengajarkan kita
soal bisnis, inovasi dan kreatifitas.
Namun sejatinya, jika kita menarik
garis sejarah lebih jauh ke belakang, ini
hanyalah dejavu cerita lama, sejak dulu
kemajuan teknologi telah menjadi disrupsi
dan cikal bakal dari era modernisasi.
Mengajarkan kita bahwa cara lama bisa
digantikan kemajuan pengetahuan,
bahwa yang praktis dan lebih cepat akan
selalu menjadi pilihan pasar, sekalipun
itu pada akhirnya harus menggeser cara
konvensional yang mungkin nyaman
dirasakan sejumlah orang pada masanya.
Di Indonesia sendiri sebelum krisis
moneter 1997-1998, adalah negara yang
mengalami proses kemajuan signifikan,
terutama sejak era pemerintahan orde
baru. Bahkan julukan Macan Asia melekat
pada negara agraris ini yang berhasil
dengan sejumlah program pembangunan
repelitanya. Satu persatu perusahaan
raksasa pun tumbuh di masa ini, termasuk
salah satunya adalah Bank BCA yang
berdiri pada tahun 1957 di Jakarta.
Perusahaan yang awalnya merupakan
Perseroan Dagang Dan Industrie
Semarang Knitting factory ini, didirikan
oleh Sudono Salim, pengusaha sukses
dengan sejumlah bisnis besarnya yang
saat ini beroperasi dengan berbagai jenis
industri secara nasional.
Langkah pertumbuhan BCA di mulai
pada tahun 1975, ketika pengusaha
Mochtar riady bergabung di bank ini.
Mochtar memperbaiki sistem kerja di
bank tersebut dan merapikan arsip-arsip
bank yang kala itu ruangannya jadi sarang
laba-laba, sebagaimana di sebut oleh
Wikipedia. Milestone terjadi pada tahun
1977 ketika BCA merger dengan dua
bank lain, diantaranya Bank Gemari yang
dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan
Bersenjata republik Indonesia, merger
ini menjadikan BCA sebagai bank devisa
ketika itu.
SPECIAL FEATURE
TRANSFORMASI BCA, DARI FAMIly SySTEM MENjADI PROFESSIONAl ORgANIzATION
25Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Langkah berikutnya yang signifikan
terjadi pada tahun 1980-an, ketika
BCA diperbolehkan mengeluarkan
kartu kredit atas nama BCA yang
berlaku internasional, hasil kerjasama
dengan MasterCard. BCA kemudian
memperluas jaringan kantor cabang dan
mengembangkan berbagai produk dan
layanan, termasuk pengembangan online
system untuk jaringan kantor cabang,
dan meluncurkan Tabungan hari Depan
(Tahapan) BCA. Produk inilah yang
kemudian melambungkan BCA di periode
berikutnya. Yang kemudian diikuti dengan
strategi pemasangan ATM (Anjungan Tunai
Mandiri atau Automated Teller Machine)
secara besar-besaran di periode tahun
1990an. Dua strategi ini, produk tahapan
dan banyaknya ATM, menjadikan BCA
sebagai salah satu bank swasta terbesar
di tanah air yang nyaris tanpa punya
pesaing yang berarti.
Banyak orang kemudian berpikir bahwa
proses pengembangan BCA menjadi
yang terbesar relatif mudah dan lancar,
namun siapa sangka bahwa ternyata di
balik berbagai proses pertumbuhannya,
ternyata berupa rentetan berbagai
perjuangan dengan determinasi ketat,
sejumlah proses trial and error, hingga
kegagalan pengambilan keputusan yang
beresiko. Belum lagi ketika krisis moneter
terjadi di tahun 1997, bukan hanya BCA,
namun sejumlah bank papan atas pun
terkena dampak serius dari kondisi ini.
Dari bank terbesar, kemudian terpuruk dan
harus diambil alih pemerintah.
Namun perlahan tapi pasti, BCA kembali
berhasil tumbuh, membuktikannya
sebagai salah satu dari sejumlah
26 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
SPECIAL FEATURE
perusahaan di Indonesia yang tahan
banting, baik dari krisis maupun
persaingan di industri keuangan yang
ketat. Bukan hanya itu, BCA adalah
perusahaan yang di fase awalnya, dikelola
sebagai Family Business, yang kemudian
bertransformasi setelah krisis moneter
terjadi. Tentu saja ini bak dua mata uang
yang berbeda, perusahaan yang dikelola
dengan pendekatan kekeluargaan oleh
sebuah keluarga, dengan perusahaan
yang dibangun berdasarkan sistem.
Aswin Wirjadi, mantan Wakil Presiden
Direktur Bank Central Asia (BCA)
Periode 2002-2007, salah satu saksi dari
perjalanan BCA bertransformasi, dari
yang awalnya family business menjadi
professional organization. Kami dari
redaksi Money&I mendapat kesempatan
bersua dengannya, mendengarkan
secara langsung bagaimana pria
kelahiran Padang, 17 Januari 1948 ini
berkisah soal perjalanan BCA, soal
tantangan teknologinya, soal corporate
culture yang di bangun perusahaan
ini, termasuk proses transformasinya.
Sejumlah nasihat soal karir pun tak lepas
ia selipkan, menjadi satu pembelajaran
bagi mereka khususnya para pebisnis,
untuk mendapatkan referensi historis dari
sebuah perusahaan raksasa di Indonesia,
dengan berbagai filosofi pembelajarannya.
hasil obrolan kami, tertuang dalam
wawancara berikut :
ANDA MEMULAI kARIR DENGAN
BEkERJA DI pERUSAHAAN ASING,
ApA yANG MENDORONG UNTUk ITU?
Jadi dulu itu saya bercita-cita kuliah di ITB
atau UI, tetapi tidak diterima, kemudian
kuliah di Universitas Atmajaya, meskipun
dengan kekecewaan karena kampusnya
waktu itu nebeng disekolah lain, dosennya
juga part time. Saya berpikir, tidak
mungkin membawa nama sekolah saya
saat lulus kuliah nanti, karena pasti akan
kalah dengan lulusan dari UI, ITB dan lain-
lain. Jadi saya memutuskan harus kerja
di perusahaan asing. Saya mati-matian
untuk mengejar tujuan itu. Pas saya lulus,
akhirnya kerja di perusahaan asing yakni
di IBM. Disini 95% karyawannya adalah
lulusan dari ITB, ada 1 dari Gajah Mada,
1 dari IPB dan 1 dari UI. Saya harus
berjuang disini, supaya punya track record
yang baik. Sampai kemudian setelah 5
tahun, saya sudah certified, maka target
saya berikutnya adalah kerja di luar negeri.
Karena ini tolak ukur, kalau sudah kerja di
luar negeri, maka sudah bisa kerja dimana
saja. Saya kemudian bergabung dengan
Chase Manhattan Bank selama 12 tahun
disana.
Jadi sebenarnya, dengan masuknya
saya dulu di Atmajaya, merupakan suatu
anugerah tersendiri, jadi punya semangat
untuk fighting lebih tinggi. Dan sekarang
saya aktif di Yayasan Atmajaya, dan ini
sebenarnya lebih repot diurus, dibanding
ngurusin bank, karena yang dihadapi
adalah orang-orang pintar akademik,
tetapi tidak dari sisi bisnis. Tapi saya
pelan-pelan mengatakan pada mereka,
kalau universitas ini mau tetap hidup
ya harus dikelola selayaknya berbisnis.
Karena semua bakal bangkrut kalau
tidak dikelola secara bisnis, dan kalau itu
terjadi, kita semua tidak bisa bekerja.
BELAkANGAN MEMUTUSkAN
UNTUk pINDAH kE DALAM NEGERI,
MENGApA?
Di usia 38-an, saya mulai berpikir, kerja di
perusahaan asing itu seperti helikopter,
tidak akan membuat saya menjadi
nomer satu, saya cukup tahu diri bahwa
memang dimana saja ada perbedaan
perlakuan untuk pekerja asing, hal ini
terjadi bukan hanya di negeri ini saja.
Sementara satu-satunya cita-cita saya
yang tidak terwujud adalah sekolah di luar
negeri, jadi saya mulai berhitung agar bisa
menyekolahkan anak di luar negeri. Saya
membuat dua perencanaan keuangan,
bagaimana caranya agar bisa pensiun
27Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Perusahaan kedua adalah Salim Group, saya diajak makan malam bersama anak istrinya. Wah.., rupanya beliau pendekatannya secara kekeluargaan.
“
tanpa kehabisan uang dan tetap bisa
nyekolahin anak ke luar negeri. Akhirnya
saya panggil headhunter, saya meminta
agar mencarikan saya perusahaan yang
bisa membiayai saya dan membiayai anak
saya sekolah di luar negeri.
Pertama saya dikasih Sampoerna, semua
saya rasa sudah cocok, saya kerja di
Surabaya, report langsung tiap bulan
ke Pak Poetra selaku pimpinannya, dan
ketika itu sudah tiga kali saya bertemu
beliau. Tapi justru yang ketiga kali
saya ketemu, saya ditanya sama supir
taksi, “kok nggak pakai seragam pak,”
saya kaget, masa kerja aja mesti pakai
seragam? Sudah cukup sekolah sampai
SMA pakai seragam. Dan ternyata
benar, di perusahaan itu semua harus
berseragam ha..ha.. Malamnya saya diajak
makan malam bersama anak istrinya. Wah
rupanya beliau pendekatannya secara
kekeluargaan.
Perusahaan kedua adalah Salim Group,
salah satu petingginya tanya alasan ke
saya, kenapa pindah dari perusahaan di
luar negeri, saya bilang alasannya duit,
mana ada orang yang interview jawabnya
begitu? Tapi saya terus terang perlu
uang sekian untuk mengamankan uang
pendidikan untuk biaya kuliah kedua
anak saya di luar negeri. Saat itu saya
tidak muluk-muluk harus S2, tapi sampai
S1 saja sudah cukup. Dan saya bilang,
kalau bapak kasih transfer fee sekian,
saya akan pindah, dikasih jabatan apapun
saya kerja, yang penting duit dulu, jangan
bicara bonus, yang penting gaji jelas.
Sebab kalau bicara soal bonus, kita sering
kecewa, begitu saatnya perusahaan
bilang tidak punya duit, jadi yang clear
saja, berapa gajinya. Transfernya cukup
buat nguliahin dua anak saya, jadi saya
kerja nggak lagi mikirin gaji, tinggal mikir
buat nabung-nabung saja. Yang saya
pikirkan saat umur 38-39, harus membuat
keputusan, karena pasti enak kalau tinggal
menikmati saja.
Yang khawatir saya pindah perusahaan
justru orang tua, karena di perusahaan
asing tempat saya bekerja, 3 bulan sekali
saya bisa pergi ke Amerika atau ke Eropa,
dan mereka bangga lihat anaknya bisa
kemana-mana. Dan waktu saya bilang
mau pindah ke Indomobil (salah satu
perusahaan dalam Salim Group), orang
tua malah kecewa, “wah nggak ke luar
negeri lagi dong..,” kata mereka.
BAGAIMANA ExpERIENCE pERTAMA
ANDA BERGABUNG DENGAN BCA?
Pada waktu awal saya masuk ke Salim
Group, memang di Indomobil, tapi tidak
lama, saya kemudian dipindah ke BCA,
dan perusahaannya sangat tertutup.
Karena segala sesuatu yang dilakukan
pemilik hampir selalu salah, karena
dinilai dekat dengan pemerintah. Waktu
pertama kali bergabung, pengalaman
pertama ketika BCA mendapat fasilitas
yang memungkinkannya berkomunikasi
melalui satelit, hal ini berpengaruh luar
biasa terhadap industri perbankan,
karena bisa mensentralisasi semua
proses. Karena dulu itu di BCA ada 4
macam bagian di bidang teknologinya,
28 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
ada urusan PC (personal computer),
LAN, Mini dan Mainframe. Masalahnya,
sistem itu belum compatible, kadang-
kadang komunikasinya miss. Untuk itulah
komunikasi satelit di butuhkan.
Dan ketika BCA mendapatkan akses dari
pemerintah untuk fasilitas satelit ini, buat
saya adalah sebuah keberhasilan yang
harus di blow up, harus dipublikasi bahwa
kita perusahaan yang hi tech. Kemudian
saya diwawancara sana-sini oleh berbagai
media. Namun rupanya saya justru
mendapat teguran, agar apa yang kami
lakukan ini tidak harus di publikasi besar-
besaran. hal ini berbeda sekali dengan
diperusahaan saya sebelumnya, tapi saya
tahu bahwa harus bekerja sesuai dengan
pemikiran dari pimpinan. Itulah sebabnya
tidak pernah ada publikasi berlebihan
atas apa yang kita lakukan, dan itu berat.
Karena kalau kita bicara konsumen, kan
bagian dari marketing, maka bicaranya
soal publikasi. Namun demikian, duitnya
luar biasa banyak, berapapun saya minta
dikasih untuk menjalankan program-
program saya dan tim ketika itu.
ApA yANG ANDA RASAkAN BERBEDA
DARI pERUSAHAAN ASING kEMUDIAN
pERUSAHAAN DALAM NEGERI,
TERUTAMA SOAL BUDAyANyA?
Diperusahaan Chinese Family, yang
paling penting pertama adalah loyalitas,
yang kedua adalah loyalitas dan ketiga
juga loyalitas. Soal pintar dan rajin itu
belakangan. Artinya saya menghayati
bahwa saya pindah ke perusahaan swasta
dengan budaya kerja Chinese. Dan di
Indonesia, ada yang disebut totok dan ada
yang peranakan macam saya, yang nggak
bisa ngomong China, nggak tahu bahasa
Mandarin, hokian nggak bisa apalagi kung
fu. Saya sudah generasi ke-7, nenek buyut
saya sudah lama di Padang. Sementara
pendiri BCA memang datang dari China
ketika ia masih berusia 16-17an tahun,
datang dari Cina ke Kudus dan beliau ini
pemikirannya berbeda sekali dengan Cina
peranakan.
Contohnya kalau di bank asing, social
club, sport club itu semua di bayarkan
oleh perusahaan berdasarkan jabatan
dan pangkat kita. Sedangkan di BCA, kita
kalau di kasih angpau, ngasihnya disebut
dari keluarga, bukan dari BCA. Dari situ
kita tahu bahwa kita ini tidak bekerja
di BCA, tapi pada keluarga, dan inilah
hubungan yang dibina selama bertahun-
tahun. Sehingga ketika krisis moneter
terjadi dan BCA runtuh, di kantor-kantor
cabang itu pada nangis-nangis semua,
mereka bingung karena kehilangan figur
pendiri perusahaan. Jadi disini, semua
tergantung pada keluarga, bukan pada
BCA-nya, tapi pada keluarga Salimnya.
ApAkAH kONSEp kEkELUARGAAN
BAIk BAGI BUDAyA SEBUAH BISNIS?
Kekeluargaan itu sangat penting, artinya
bukan kekeluargaan yang cuma tunduk
saja, tapi saling mengingatkan. Demikian
pula saat kita sudah diatas, karena tidak
semua yang kita katakan adalah benar.
Saya bersyukur selama 10 tahun terakhir
di BCA, staf saya selalu bisa memberikan
masukan apabila ada yang tidak bisa
dilakukan. hal itu mengingatkan saya ada
dimana, kan kalau sudah diatas bicara
SPECIAL FEATURE INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI
29Vol. 102 | Aug - Sep 2018
itu semacam sabda ya..he..he.., dan itu
paling bahaya. Memang keputusan tetap
di kita, tapi kita harus tahu implikasi dari
apa yang kita putuskan itu.
Prinsip saya lainnya adalah rumah, karena
keberhasilan itu bukan milik perseorangan,
tapi semua pihak, karena mendapat
dukungan dari rumah. Banyak orang yang
bekerja dari pagi sampai jam 10 malam
baru pulang, dan begitu tua dan pensiun
tidak dekat dengan keluarga. Sehingga
pada waktu pertama kali saya kerja, yang
saya katakan adalah bahwa saya bersedia
bekerja dari jam 7 sampai jam 6 sore,
selama jam itu saya akan bekerja all out,
tapi setelah itu tidak mau diganggu, dan
mereka menghormati hal ini. Apalagi istri
saya di rumah punya peraturan, kalau
keluarga tidak akan makan kalau saya
belum pulang. Itu sebabnya saya tidak
pernah makan malam dengan nasabah.
Kapan lagi ketemu anak, apalagi ketika
mereka mulai SMA, kita harus bisa
menjalin hubungan seperti teman. Banyak
orang yang mengirim anaknya SMP keluar
negeri dan mengirimkan mereka uang
banyak, memang anaknya mandiri, tapi
apa mereka sukses secara pribadi. Betul
atau salah saya tidak tahu soal ini, tapi itu
pendirian saya, harus sukses di pekerjaan,
juga sukses di keluarga, tanpa itu tidak
ada gunanya.
DI TAHUN 1975, ASET BCA ITU MASIH
Rp. 1 MILLIAR, ApA yANG kEMUDIAN
MENJADI FAkTOR pEMBEDA yANG
MEMBUAT BANk INI kEMUDIAN
MENJADI BESAR?
Disinilah pintarnya Om Liem (panggilan
untuk pendiri perusahaan, Sudono Salim.
red), beliau tidak mengerti perbankan, dia
dulu pernah beli bank kecil tapi tidak bisa
gedein. Kemudian dia hire Pak Mochtar
(Mochtar riadi) disuruh menjalankan,
dikasih saham 17%, Om Liem tidak
turut campur. Akhirnya berkembang
sampai menjadi bank swasta terbesar di
Indonesia. Dan pada waktu saya masuk,
BCA itu sudah bank terbesar. Pak Mochtar
sendiri sudah banyak pengalaman di
sejumlah bank yang berbeda, mulai
dari Bank Buana, Panin dan kemudian
BCA, dia cukup familiar dengan dunia
perbankkan.
hal yang sama saat Om Liem bikin Boga
Sari, beliau mana ngerti tepung terigu dan
segala macamnya, dia hire dari Malaysia
Mr. Yap. Sama halnya ketika Om Liem
mendirikan Indocement, dia panggil orang
Taiwan yang ahli, karena disana semen
bagus, dan kemudian diminta untuk
mengembangkan di sini.
ApA HAL yANG BERkESAN TENTANG
BELIAU DI MATA ANDA?
Om Liem itu nggak pernah marahin orang,
kalau dia marah, tidak pernah ditunjukin,
jadi beliau nggak punya musuh, baik
sama orang. Beliau bahkan pernah bilang,
lebih baik tidak punya satu orang musuh
pun ketimbang punya 1000 teman. Sama
halnya saat saya kerja untuk keluarga
Salim, tidak pernah ada makian, sangat
santun, nggak pernah marah, meskipun
mungkin mereka ada kesal, tapi nggak
pernah nampak.
STRATEGI DAN BUDAyA ApA
yANG SEBENARNyA DILAkUkAN
pAk MOCHTAR HINGGA SUkSES
MEMBESARkAN BCA?
INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI
30 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Jaman saya masuk, BCA memiliki
cabang-cabang yang sangat kuat, namun
kantor pusat justru lemah. Ini memang
gaya Pak Mochtar, di kantor pusat cukup
dia sendiri, dan 14 wilayah yang punya
otonomi dengan 12 orang anak buahnya,
yang notabene mereka ini background-
nya adalah para pedagang yang menjadi
bankir. Di rekrut karena background,
sehingga tidak perlu menilai performa
mereka, karena latar belakang mereka
pedagang, mereka sudah tahu harus jual
ke siapa produk-produk BCA. Ini yang
menyebabkan saya berpikir, bahwa Pak
Mochtar itu memang seorang begawan
perbankan.
Selain posisi kepala cabang di berbagai
wilayah yang direkrut dari orang-orang
berlatar belakang pedagang, sehingga
mereka bisa memasarkan produk BCA,
Pak Mochtar juga membuat sistem yang
hanya diterapkan di BCA saja. Dimana
kerjaan Teller di BCA itu cuma menerima
dan menghitung uang saja, dibelakangnya
sudah ada supervisor yang mengawasi,
kemudian tanda tangan apakah uangnya
sudah cocok atau tidak. Teller ini, kalau
mau ditempatkan dibidang lain nggak
bisa, jadi dengan satu supervisor, bisa ada
sekitar sepuluh kasir. Makanya kalau dulu
pelatihan jadi kasir di BCA sangat cepat
dan mudah. Nggak perlu belajar kliring
dan sebagainya, wong cuma ngitung
doang.
Ketika saya masuk BCA, saya pikir itu
bagus dijaman Pak Mochtar, tapi harus
segera berubah, Teller harus belajar
yang lain-lain. Awalnya kalau mau bikin
tabungan langsung ke kasir, tidak ada
CSO (Customer Service Officer) saat itu,
makanya begitu saya bikin posisi CSO,
seluruh cabang berontak, mereka bilang
tidak ada tempat untuk CSO, yang ada
tempat untuk Teller doang. Jadi kerjaan
CSO semuanya di bawa ke Teller, karena
Teller yang ngerti semua. Saya bilang
waktu itu, betul kalau jumlah nasabahnya
cuma sedikit, tapi kalau sudah puluhan
ribu, maka tidak bisa, harus dipisah antara
Teller dan CSO. Saya perlu 2-3 tahun
untuk meyakinkan soal perubahan ini.
kEpUTUSAN MENEMpATkAN ORANG
kEpERCAyAAN yANG DOMINAN DI
CABANG, ApAkAH TEpAT MENURUT
ANDA?
Jamannya Pak Mochtar, budaya
perusahaan yang dibentuk adalah
family oriented, keputusan hanya ada
di pimpinan cabang. Sampai volume
tertentu, hal ini bisa berjalan, karena hanya
berdasarkan kepercayaan, bukan kepada
institusi sebagai sistem. Tapi kalau orang
itu pindah, maka akan bubar semua.
Karena hanya dia yang tahu segalanya,
seluk beluk cabang yang dipimpinnya.
Seorang kepala cabang waktu itu, sudah
tahu sekali siapa nasabahnya, latar
belakang keluarga nasabahnya siapa,
neneknya siapa, pernah punya catatan
buruk atau tidak, dan sebagainya.
Sehingga jaman dulu, pimpinan cabang
jarang sekali dipindah. Dan menurut saya,
ketika itu sih ok saja, karena organisasi
SPECIAL FEATURE INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI
31Vol. 102 | Aug - Sep 2018
tidak sedemikian besarnya, begitu juga
dengan jumlah uangnya. Tapi kalau mau
berkembang, maka harus dibangun
sebuah institusi, sistem, organisasi.
Bangun birokrasi agar perusahaan tidak
tergantung pada orang.
ANDA MENGATAkAN, ADA MASANyA
DIMANA FAMILy ORIENTED pADA
SEBUAH pERUSAHAAN INI BISA
BERJALAN, MAkSUDNyA?
Begini, ini contoh dari Bank Buana,
saat ini Bank Buana sudah diambil
alih oleh UOB, dimana saya saat ini
menjadi komisarisnya disana. Namun
sebelum diambil alih, Bank Buana
menerapkan sistem kepercayaan yang
besar kepada kepala cabangnya, hal
ini membuat cabang sangat kuat sekali
penetrasinya di daerah, di kawasan tanah
Abang misalnya, itu dikuasai oleh Bank
Buana, BCA saja tidak bisa masuk di
kawasan Tanah Abang, karena disana
pemimpin cabangnya seperti owner,
yang sudah di tempatkan 20-30 tahun di
satu cabang tanpa pernah di rotasi, ini
menyebabkan mereka sangat tahu daerah
pemasarannya, kawasannya.
Pada waktu terjadi kebakaran di blok
B Tanah Abang, pimpinan cabang BCA
telepon saya, katanya semua fasilitas
kredit dari nasabah di Tanah Abang
sudah diblok. Itu kan salah, orang sedang
kena musibah bukannya dibantu, malah
dipersulit. Saya bilang, malah harus
dibantu, butuh dana berapa mereka untuk
recovery, kalau perlu kita yang sediakan
tempat.
Dan ini yang dilakukan pimpinan cabang
Bank Buana, mereka datang ke lokasi
kebakaran, nyamperin toko-toko untuk
menawarkan tambahan dana, memberikan
bantuan. Jadi gimana BCA bisa masuk,
kita justru mau blokir rekeningnya,
sementara Bank Buana turun menawarkan
bantuan dana. Kenapa bisa seperti ini,
karena orang-orang di Bank Buana
tahu, bahwa yang terbakar itu cuma
show room-nya nasabah saja, mereka
tahu bahwa gudang dari barang-barang
nasabahnya, stok dagang mereka ada
dimana-mana, bukan cuma di Tanah
Abang blok yang terbakar itu saja.
Sehingga mereka tahu bisnisnya tidak
mati, barang nasabahnya masih banyak,
sehingga mereka berani menawarkan
bantuan.
hal ini bisa terjadi, karena pimpinan
cabang di Tanah Abang, sudah bertahun-
tahun diposisi tersebut, di wilayah
tersebut sehingga mengenal dengan
baik siapa nasabahnya. hal ini kemudian
berubah ketika Bank Buana diambil
alih UOB, pimpinan cabang dirotasi
berpindah-pindah, dan akhirnya bank
Buana tidak lagi bergerak, UOB merubah
budaya disana sebelum membangun
budaya baru, terjadilah culture shock.
BAGAIMANApUN JUGA, SEBUAH
pERUSAHAAN HARUS pUNyA SISTEM
TERUTAMA kETIkA TUMBUH MENJADI
BESAR SEBAGAIMANA ANDA
SAMpAIkAN?
Banyak hal yang berbeda antara budaya
perusahaan lokal dan asing. Bos UOB,
Wee Cho Yaw pernah kaget ketika
mendengar ada bankir di Indonesia yang
nyolong, dia bingung, kenapa bankir kok
nyolong, karena yang namanya bankir
harusnya jujur. Ia jadi kesulitan saat
menerapkan konsep yang berlaku di
Singapura, karena di sana, begitu bankir
itu ketahuan maling sekali saja, itu sudah
the end of the world untuk karir bankir
INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI
tersebut, nggak bakalan bisa dapat kerja
lagi dimana-mana. Sedangkan di sini,
habis dipecat karena ketahuan nyolong
di bank yang A, besok dia sudah kerja di
Bank yang B. Tapi memang kendalanya
juga di kawasan, di Singapura kecil,
cuma 5,5 juta penduduknya, sementara
Indonesia besar, dengan 17 ribu pulau,
jadi orang bisa pindah-pindah ke daerah
lain yang jauh tanpa terdeteksi masa
lalunya.
Saya mencoba menjelaskan hal ini
ke beliau, tapi nampaknya susah dia
mengerti, karena beda culture juga.
Memang saya kagum dengan sistem bank
yang mengandalkan kekeluargaan dan
memberikan wewenang kuat pada kepala
cabangnya, tapi dalam jangka panjang
kan tidak mungkin dikelola dengan
mengandalkan satu orang saja. Tidak bisa
dikelola sebagai pedagang, tapi bisnis.
Pada waktu terjadi kebakaran di blok B Tanah Abang, pimpinan cabang BCA telepon saya, katanya semua fasilitas kredit dari nasabah di Tanah Abang sudah diblok. Itu kan gila, orang sedang kena musibah bukannya dibantu, malah dipersulit. Saya bilang, malah harus dibantu, butuh dana berapa mereka untuk recovery, kalau perlu kita yang sediakan tempat.
“
32 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Proses transformasi budaya yang cukup
baik dilakukan OCBC ketika membeli
NISP, mereka merubah pelan-pelan
budayanya.
kEMBALI SOAL BCA, BAGAIMANA
DENGAN pRODUk TAHApAN?
Pak Mochtar juga yang membuat produk.
Tahapan ini, dan awalnya dari pengamatan
beliau akan masyarakat yang ketika itu
suka SDSB (program Sumbangan Dana
Sosial Berhadiah pada era orde baru,
kupon berhadiah bagi para pembelinya,
mirip voucher yang terdapat nomer seri
dan angka.red). Jadi ketimbang beli
voucher berhadiah, kenapa tidak sekalian
menabung dan diundi setiap 6 bulan
sekali dan uangnya tidak hilang. Dengan
hadiah 500 juta, itu kan luar biasa cara
berpikirnya.
SETELAH TAHApAN, BCA
BERINVESTASI DI ATM, kABARNyA
INI IDE yANG BANyAk DITENTANG,
TApI JUSTRU MENJADI SALAH
SATU DIFERENSIASI BAGI BCA DAN
MEMBAwA BANk INI TUMBUH pESAT,
BISA CERITAkAN SOAL INI?
Pada waktu produk Tahapan akan
pasang ATM, salah satu kepala cabang
yang sudah punya track record sangat
terpercaya bilang ke saya, “Pak Aswin,
kami mengumpulkan uang itu sudah
ibarat pohon yang sudah rindang, tapi kok
malah bapak memudahkan orang untuk
mengambil uang dengan memasang
mesin ATM?” Saat itu saya masih terbilang
orang baru, jadi saya bilang saja, “ya pak
nanti kami akan pelajari lagi”.
Ternyata setelah saya pelajari, kalau
selama ini nasabah tanpa mesin ATM,
nasabah ambil uang untuk kebutuhan
1 bulan sekali, karena mereka tidak
mau repot mesti ke cabang, mesti antre
dan buang-buang waktu. Setelah ada
ATM, mereka ambil secukupnya, untuk
seminggu sekali, nanti habis, ngambil
lagi, sehingga dengan adanya mesin
ATM, saldo nambahnya luar biasa, karena
nasabah bisa ngambilnya sedikit-sedikit,
nggak sekalian besar untuk kebutuhan
sebulan sebagaimana sebelum ada mesin
ATM.
Dari situ saya balik ke mereka, saya
terangkan soal ini, apalagi saya orang
baru dan mereka sudah 15-20 tahunan
ada disana, tapi saya datang dengan
menunjukkan hasil analisa saya, dengan
angka-angka. Namun apa yang mereka
lakukan ketika tidak setuju dengan ide
ATM itu, sebenarnya karena rasa cinta
mereka terhadap BCA, makanya mereka
ingin melindungi BCA ketika merasa mesin
ATM bisa mempengaruhi kelangsungan
bank ini.
SETELAH SUkSES TAHApAN DAN
ATM, TAk LAMA kEMUDIAN TERJADI
kRISIS MONETER TAHUN 1998, DAN
INI MERUBAH SEMUANyA?
Kira-kira sebesar 95% uang yang
dikumpulkan untuk pertumbuhan BCA,
dialokasikan untuk membuka sejumlah
perusahaan lain di Group Salim, itu
banyak dana dari BCA. Jadi dari rp 50
triliun total kredit tahun 1998, sekitar 38-
40 an Triliun itu ke grup. Dan ketika krisis
terjadi, perusahaan-perusahaan ini jatuh,
dan menyeret BCA sebagai pemberi
kreditnya.
(Pemerintah kemudian membuat program
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI),
skema bantuan (pinjaman) yang diberikan
Bank Indonesia kepada bank-bank yang
mengalami masalah likuiditas pada
saat terjadinya krisis moneter 1998 di
Indonesia.red).
BCA sendiri ketika itu sudah dipegang
oleh Pak Anton (Anthony Salim, putra
Sudono Salim), dan beliau seorang
gentleman. Dia serahkan BCA (untuk
mengembalikan pinjaman dari pemerintah.
red), perkebunan sawit yang dibeli oleh
perusahaan Malaysia, Indocement
juga dilepas dimana beliau bukan lagi
pemegang saham mayoritas, Indomobil
diserahkan ke Jepang, demikian pula
dengan gedung BCA dan Indosiar, semua
diserahkan. Total semua kurang lebih
dapat uang rp. 25 Triliun. Meskipun
tidak mencukupi rp. 38 Triliun dari BLBI,
Pak Anton termasuk orang yang bisa
mengembalikan diatas rp. 20 Triliun,
sementara yang lain (bank penerima BLBI
lainnya.red) tidak bisa.
Karena itu Om Liem bilang, kepercayaan
itu tidak bisa dibeli. Dari sana saya kagum
sama pak Anton, beliau menggunakan
kredit BCA untuk sejumlah ekspansi
perusahaan-perusahaan lain, namun
berusaha mengembalikan ketika krisis
terjadi. Yang dipertahankan oleh beliau
cuma Indofood. Indomobil pun akhirnya
hanya berfungsi sebagai dealer, padahal
dulunya mereka yang punya pabriknya.
pAk ANTON, ADALAH SALAH SATU
SUkSESOR OM LIEM, BAGAIMANA
ANDA MELIHAT SOSOk BELIAU?
Beliau nyaris one man show, usianya
sudah sama kayak saya, diatas 70 tahun
dan masih aktif kerja sampai diatas jam
10 malam. Bolak-balik kalau ketemu, saya
SPECIAL FEATURE INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI
33Vol. 102 | Aug - Sep 2018
ingatkan, “Pak, umur tidak boleh ditipu
loh..” Apa jawab beliau? “Masih banyak
opportunity, banyak yang bisa dikerjakan,
datanglah buat bantu-bantu.”
Waduh kata saya, sudah cukup kalau
buat saya ha..ha.. Bagi saya, beliau orang
yang luar biasa, punya visi besar dan
menguasai detail. Biasanya orang punya
visi besar tapi tidak mengerti detail. Kalau
saya bisanya bagian beresin ini beresin itu,
yang detail-detail, menyelesaikan masalah
gitu saya bisa.
Soal ATM misalkan, mesin ATM itu kan
kita kembangkan kalau sesuai dengan
jumlah kebutuhan, kalau transaksi naik,
maka mesinnya kita tambah, dua atau
tiga atau bahkan 100 atau 200 unit yang
kita tambah tergantung kebutuhan yang
bisa kita lihat dari kenaikan transaksinya.
Tapi suatu ketika, saya tiba-tiba disuruh
pasang 1000 unit mesin, saya bingung.
Waktu itu seingat saya, mesin ATM sudah
ada 500 unit, sekarang di suruh pasang
1000, ini dapat angka darimana? Saya
bilang, “serius pak, tidak salah, biasanya
kita pasang tiga..,” dan jawabnya, “nggak
apa, kita punya uang kok..”
Namun setelah dua tahun baru saya
perhatikan, dengan ATM BCA dimana-
mana, orang merasa nyaman dan buka
tabungan di BCA. Jadi beliau jelas punya
visi. Sementara sebaliknya saya, disuruh
pasang sehari 3 unit saja sudah ngomel
bilang repot ha..ha..
Pernah juga soal perkebunan sawitnya,
beliau punya jutaan hektar, dia lagi
mencari cara agar bisa ngontrol dan tidak
dicuri. Saya suruh saja pakai satelit, tapi
rupanya tidak bisa, karena yang terlihat
cuma daunnya saja kalau pakai satelit.
Sampai akhirnya beliau menemukan
cara, dimana kebunnya dipetak-petak
tiap hektar, kemudian disuruh orang
memeriksanya sesuai petak-petaknya,
yang memeriksa dengan klasifikasi
gambar yang dikasih, nanti ada petugas
kedua yang akan memeriksa namun
dari jalur yang berbeda, terakhir datanya
dicocokkan, kalau sesuai, maka aman.
Juga dibuat menara pengawas biar tahu
bahwa petugas yang ngisi datanya tidak
main-main. Jadi hal yang sampai sejauh
itu, dipikirkan oleh beliau.
ANDA SENDIRI DIkENAL MEMILIkI
pERENCANAAN yANG SANGAT
MATANG SOAL kEUANGAN
kELUARGA, TERMASUk BIAyA
SEkOLAH ANAk-ANAk kELUAR
NEGERI?
Sebenarnya yang harus kita pikirkan
itu adalah soal pensiun, karena tidak
mungkin orang bakal nolong kita terus.
Begitu kita selesai kerja, ya sudah tidak
mungkin ditanggung seumur hidup. Kita
harus baca-baca soal investasi mana yang
INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI
34 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
cocok. Kalau saya, punya pengalaman
investasi dimana-mana, mulai properti,
deposito dolar, reksadana, saham atau
emas. Belilah saham, atau investasi di
ruko, apalagi saat sekarang ini KPr lagi
rendah-rendahnya, beberapa teman
berhasil investasi disini, saat mereka
pensiun sudah punya 5 ruko saja sudah
lumayan itu.
Semua harus kita persiapkan, selama ini
kita suka terlena dengan pekerjaan, lupa
investasi, padahal tabungan kita dimakan
inflasi. Inflasi kita kan tinggi. Saat pensiun
itu kita harus tetap punya quality of life,
bukan hanya continue your life, harus
ada perencanaan. Saya baca di reader’s
Digest, kita itu harus mulai planning saat
usia 32, saya sudah termasuk telat ketika
itu. Apalagi sekarang umur mulai panjang
loh, karena sekarang perkembangan
kesehatan makin bagus, gizi lebih bagus,
dan semakin panjang usia kita, maka
persiapan biayanya juga semakin banyak,
ini sering tidak kita sadari.
SAAT INI TENGAH MARAk FINANCIAL
TECHNOLOGy (FINTECH), yANG
kABARNyA BISA MENGANCAM
kELANGSUNGAN BANk
kONVESIONAL, BAGAIMANA ANDA
MELIHAT INI?
Fintech tidak bisa dihindari, di Cina,
sekarang semua sudah serba tap,
apalagi dengan adanya aplikasi WeChat.
Bahkan kalau sekarang pakai uang di
Cina, justru dianggap aneh, dan mungkin
orang akan ragu itu uang beneran atau
palsu. Lompatan yang dilakukan Cina
luar biasa, dan itu yang melakukannya
bukan pemerintah, tapi justru dari swasta,
sehingga pemerintahnya kaget, merasa
ketinggalan karena mereka tidak kontrol.
Kalau di Indonesia, kebutuhan akan uang
fisik masih tetap ada, meskipun banyak
yang bicara bahwa antrian di bank tambah
berkurang, tapi menurut saya orang akan
tetap butuh uang fisik untuk transaksi,
tidak semua bisa dirubah. Selain itu
infrastruktur yang sudah ada juga tidak
bisa dihilangkan begitu saja.
Demikian pula dengan kemajuan teknologi
lainnya, seperti soal mobil listrik, mobil
hidrogen, tapi infrastruktur yang ada tidak
bisa dihilangkan begitu saja. Di Belanda,
taksi itu pakai Tesla, mobil listrik yang
nggak pakai bahan bakar, dan penjualan
mobil ini dilakukan semua secara online,
tapi kalau kita berbicara dengan orang-
orang Astra, hal itu baru akan bisa
dilakukan 5-10 tahun yang akan datang.
SOAL pENJUALAN ONLINE yANG
JUGA DI TENGGARAI MENGGESER
pENJUALAN OFFLINE?
Tidak sepenuhnya, soal Debenham
misalkan yang tutup, itu memang sudah
sejak sepuluh tahun lalu saya katakan
harus sudah ditutup, sama halnya
dengan Mark & Spencer, tutup bukan
karena penjualan tidak bagus, tapi karena
manajemen keuangannya nggak bener,
utangnya banyak. Meskipun memang
permintaan online ada, tapi kan baru 5%.
Tidak bisa cepat proses berubahnya, jadi
hal-hal seperti ini butuh waktu.
Dan tidak semua nanti akan bergeser ke
online, waktu pertama kali saya jadi Ketua
Yayasan, ada yang nanya apakah saya
masih perlu membangun gedung kampus.
Saya jawab, “untuk kedokteran emang
bisa di online-kan, orang melahirkan atau
operasi jantung bisa gitu belajarnya pakai
YouTube?” Nggak semua bisa serba
online.
ANDA BARU SAJA MENERBITkAN
BUkU GAME CHANGING, ApA yANG
INGIN BApAk SAMpAIkAN LEwAT
BUkU TERSEBUT?
Saya membuatnya diusia 70, jadi 10 tahun
sejak saya pensiun di BCA. Menurut saya,
menulis buku itu adalah sesuatu yang bisa
diwariskan. Tapi awalnya saya enggan
menulis buku, sampai saya ketemu
dengan teman lama yang menjadi rektor
di Universitas Tarumanegara, pada usia
70 tahun dia menulis buku yang kemudian
saya sempat baca, dari situ saya sadari
bahwa perjuangan sampai dia menjadi
rektor itu tidaklah mulus, ada pelajaran
hidup disana, bagaimana dia berjuang
sampai berada diposisi nomer satu di
Universitas tersebut, mulai hubungan
keluarganya, perjalanan bisnisnya dan
lain-lain.
SPECIAL FEATURE INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI
35Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Ketika krisis terjadi dan BCA jatuh dan
diambil pemerintah, saya pun akhirnya
ikut di birokrasi selama 2 tahun. Kami
membangun kembali BCA ini bener-bener
dari bawah, sebuah proses reformasi
dari Family System menjadi Professional
Organization, itu proses yang tidak mudah.
Kalau orang lihat dari luar sih, sepertinya
gampang. Malah saat saya bertemu
dengan Wakil Presiden Direktur Bank
Danamon, Pak Muliadi rahardja, beliau
bilang, dulu dari 10 program yang saya
bikin di BCA, selalu jadi, padahal nggak
semua yang kita bikin itu bisa jadi, paling
jadi cuma 4, tapi yang 4 itu kita gembar-
gemborkan.
Begitu juga dengan kawan saya dari
Mandiri, dia bilang dulu banyak meniru
cara BCA. Dari situ saya berpikir, pasti
ada tahap-tahap pemikiran yang kalau
dituangkan lewat buku, akan ada
manfaatnya. Ini juga pesan untuk anak-
anak muda, terutama generasi milenial
yang maunya serba instan. Mereka
melihat Jack Ma yang sukses, Nadiem
Makarim dengan Gojek yang bisa
menghasilkan sekian triliun. Padahal dari
ratusan ribu itu, mungkin hanya 4 atau 5
orang yang menjadi perusahaan Unicorn
(sebutan bagi perusahaan rintisan yang
bernilai di atas 1 miliar dollar AS.red)
seperti Jack Ma atau Nadiem Makarim,
semua perlu proses, nah proses ini yang
tidak dipikirkan oleh orang-orang, mereka
tidak sabaran.
Mudah-mudahan ada pembejalaran yang
bisa diambil dari buku dan perjalanan karir
saya ini.
INTERVIEW WITH ASWIN WIRJADI
Ilustrasi gambar : www.bca.co.id
Kekeluargaan itu sangat
penting, artinya bukan
kekeluargaan yang cuma
tunduk saja, tapi saling
mengingatkan. Demikian
pula saat kita sudah
diatas, karena tidak semua
yang kita katakan adalah
benar.”
“
36 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
YuswohadyPraktisi Pemasaran dan ex. Sekjen Indonesia Marketing Association
www.yuswohady.com
“ FAMILY BUSINESS INC.
Bicara perusahaan keluarga kita
tak bisa lepas dari peran dan
kontribusinya yang sangat
strategis bagi perekonomian
Indonesia. Lebih dari 95% perusahaan
yang ada di Indonesia dimiliki oleh
keluarga (PwC, 2014). Total kekayaan
mencapai US$134 miliar, atau sekitar
25% dari PDB (produk domestik bruto)
Indonesia. Dan ingat, sekitar 40.000
orang terkaya di Indonesia adalah pemilik
perusahaan keluarga.
Karena posisinya yang sangat strategis,
Indonesia Brand forum (IBf) mengusulkan
perlunya perusahaan keluarga di
Indonesia bersatu dan menyamakan
langkah untuk masuk dan bersaing di
pasar global, melalui apa yang saya sebut
“Family Business Inc.”
Antar grup-grup besar perusahaan
keluarga harus terjalin kolaborasi
dalam menghimpun kekuatan di
tingkat global. Selama ini antar grup-
grup besar perusahaan keluarga ini
INSIGhT
Lebih dari 95% perusahaan yang ada di Indonesia dimiliki oleh keluarga (PwC, 2014). Total kekayaan mencapai US$134 miliar, atau sekitar 25% dari PDB (produk domestik bruto) Indonesia. Dan ingat, sekitar 40.000 orang terkaya di Indonesia adalah pemilik perusahaan keluarga.
37Vol. 102 | Aug - Sep 2018
“Ambil contoh beberapa kasus gampang. GarudaFood misalnya, punya pengalaman berharga masuk ke pasar Cina dan India,
maka pengalaman itu seharusnya bisa dibagi ke grup-grup perusahaan keluarga lain di
Tanah Air sehingga mereka tidak mulai dari nol sama sekali.”
jalan sendiri-sendiri. Padahal mereka
bisa melakukan sinergi sumber daya,
jejaring bisnis, pertukaran informasi,
hingga benchmarking pengalaman yang
menghasilkan kekuatan gabungan yang
luar biasa.
Ambil contoh beberapa kasus gampang.
Garudafood misalnya, punya pengalaman
berharga masuk ke pasar Cina dan India,
maka pengalaman itu seharusnya bisa
dibagi ke grup-grup perusahaan keluarga
lain di Tanah Air sehingga mereka tidak
mulai dari nol sama sekali. Grup Kalbe
cukup punya jejaring pemasaran yang
kokoh filipina karena produknya Extra
Joss menjadi market leader. Maka
perusahaan lain bisa menggunakan
jejaring tersebut untuk mengembangkan
bisnis. Atau Indofood yang memiliki
jaringan operasi yang kokoh di pasar
Afrika dan Timur Tengah misalnya, bisa
membuka akses pasar bagi perusahaan-
perusahaan nasional yang mau beroperasi
di situ.
Antar grup-grup perusahaan keluarga ini
boleh saja bersaing di dalam negeri, tapi
harus berkolaborasi dan bersinergi di
pasar luar negeri. Kenapa? Karena mereka
adalah “Siapa” di dalam negeri. Tapi
“Tidak Siapa-Siapa” di pasar luar negeri.
Ketika kita kecil di pasar luar negeri, maka
jalan paling ampuh adalah bekerjasama
menghimpun kekuatan agar menjadi
besar.
Ketika perusahaan nasional bersaing
di pasar global, maka size does matter.
Ukuran dan skala bisnis (modal,
teknologi, manajemen, SDM) merupakan
tuntutan dasar untuk memenangkan
persaingan. Di sinilah kolaborasi grup-
grup besar perusahaan keluarga untuk
mengakses pasar, bernegosiasi dagang,
mengembangkan kapasitas manajemen
atau teknologi, hingga mengintegrasikan
rantai nilai sangat diperlukan. Inilah yang
dilakukan Jepang dengan Zaibatsu-nya
atau Korea Selatan dengan Chaebol-nya.
INDONESIA INC.
Selama beberapa tahun terakhir
kementerian BUMN sangat agresif
menggabungkan BUMN-BUMN yang
sejenis atau terkait operasinya dalam
sebuah holding. Nantinya akan terbentuk
holding bank, farmasi, pertanian-
perkebunan, semen, industri strategis,
dsb. Tujuan pembentukan strategic
holding ini tak lain adalah untuk
menciptakan economies of scale yang
menjadikan BUMN kita perkasa melawan
INSIGhT
Created by freepik.com
38 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
INSIGhT
raksasa-raksasa global. Modelnya kira-
kira mirip dengan Temasek di Singapura
atau Khazanah di Malaysia.
Nah, pemikiran di balik pembentukan
strategic holding di lingkungan
perusahaan-perusahaan plat merah
itu sama, yaitu untuk menghimpun
kekuatan sehingga kita cukup perkasa
melawan raksasa regional maupun
raksasa global. hanya dengan begini kita
memiliki kemampuan modal skala dunia
dan mampu mengakuisisi teknologi,
manajemen, dan talenta terbaik di dunia.
Proses pembentukan perusahaan-
perusahaan holding ini saat ini sedang
intensif berjalan.
Nah, kalau Family Business Inc. Ini bisa
dikolaborasikan lebih lanjut dengan
“..kehadiran search, rating, review, dan
berbagai digital tools lain mendorong pasar
bergeser dari asymetric information ke symetric
information. “Now customers get near-
perfect information about the product”
holding BUMN-BUMN, sekali lagi,
dalam konteks kepentingan masuk di
pasar global, maka akan terwujud apa
yang disebut “Indonesia Inc.” Kalau ini
terjadi maka antara perusahaan swasta
(perusahaan keluarga) dan perusahaan
milik pemerintah akan terjalin kerjasama
yang saling mendukung dan saling
menguatkan satu sama lain.
Bangsa kita adalah bangsa yang suka
berjamaah, melakukan sesuatu secara
bersama-sama. hanya dengan bergotong
royong segenap anak bangsa kita akan
menjadi negara besar. Mewujudkan
Indonesia Inc. adalah sebuah mimpi
besar. Untuk menjadi bangsa besar, kita
harus bermimpi besar, berpikir besar, dan
melakukan hal besar.
Created by freepik.com
40 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Orang marketing berbicara,
“Aku yang paling berjasa
dalam perusahaan ini”.
Kehidupan perusahaan
ditopang oleh besar kecilnya penjualan.
Tanpa bagian marketing, maka tidak ada
penjualan. Berarti tidak ada uang masuk,
yang pada ujungnya semua pegawai tidak
gajian.
“Oh tidak! Bagianku yang paling penting,
bukan yang lain,” kata bagian produksi.
“Tanpa aku, tidak ada barang yang bisa
dijual. Bagian produksi yang paling
berjasa.” Bagian SDM tidak mau kalah
juga, “Akulah yang paling penting di
perusahaan ini. Aku yang menggaji kalian,
tanpa aku, kalian tidak gajian.”
Semua bagian merasa dirinya yang paling
penting. Menganggap bagian lainnya
tidak penting, hanya sebagai pelengkap.
Katakanlah bagian kebersihan. Seringkali
mereka tidak dianggap. Seperti mereka
tidak ada. Tapi jika mereka mogok, maka
tidak ada orang yang membersihkan.
Semua akan kotor. Bekerja pun menjadi
tidak nyaman.
Pribadi BudionoDirektur Utama BPR Lestari
“ Siapa Anda sesungguhnya akan menentukan siapa yang akan Anda tarik. Apakah orang-orang yang Anda dapatkan sesuai dengan keinginan, apakah mereka memiliki kualitas yang Anda inginkan?
lEadERShIP
oRANG pERLU tAhU MEREKA
BERGUNA
41Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Tanpa disadari, semua orang memerlukan
bagian yang paling tidak diminati semua
orang.
Jika Anda pemimpin, tunjukkan bahwa
Anda membutuhkan mereka. Tunjukkan,
bahwa Anda membutuhkan seorang
cleaning service untuk membersihkan
ruangan Anda. Tunjukkan, bahwa Anda
membutuhkan seorang sopir maupun
seorang satpam. Membutuhkan bagian-
bagian yang tidak dianggap orang lain.
Jika dibutuhkan, mereka akan senang.
Ini akan memberikan dampak terhadap
kinerja Anda. Mereka akan bekerja
sungguh-sungguh, bekerja sepenuhnya.
hatinya akan diberikan ke Anda. Ini
mempermudah untuk mengkonsolidasikan
dan menggerakkan organisasi. hal yang
kecil diperhatikan secara detail. Apalagi
yang besar, pastinya akan diurai secara
rinci.
Ingat, bahwa Anda tidak bisa mengerjakan
sendiri. Perlu bantuan orang lain.
Kesadaran bahwa saya tidak dapat
mengerjakan segala sesuatu seorang
diri adalah langkah utama dalam
pengembangan diri sebagai pribadi
atau pemimpin. Saya selalu memiliki
visi ke depan, banyak ide dan energi.
Tetapi, ketika visi Anda berkembang
melampaui diri Anda, hanya ada dua
pilihan, yaitu menanggalkan visi itu atau
mencari bantuan. Tentunya saya memilih
yang terakhir. Mencari bantuan untuk
mewujudkan.
Tidak peduli sesukses apapun Anda, tidak
peduli seberapa penting atau berhasilnya,
Anda tetap membutuhkan orang lain.
Itulah sebabnya Anda perlu menunjukkan,
bahwa Anda tidak mungkin menang atau
berhasil tanpa bantuan mereka. Tidak ada
masalah yang tidak dapat kita selesaikan
bersama, dan sangat sedikit yang dapat
kita selesaikan sendiri. Luangkan waktu
untuk membiarkan orang-orang di sekitar
Anda tahu.
Beritahu bagian pemasaran bahwa Anda
membutuhkan mereka. Beritahu bagian
akunting, bahwa Anda membutuhkan
mereka. Beritahu bagian frontliner bahwa
Anda membutuhkan mereka.
Bukanlah suatu kelemahan untuk memberitahu orang lain, bahwa Anda menghargai mereka. Itu adalah tanda kekuatan Anda. Jika Anda jujur mengenai kebutuhan akan pertolongan. Beritahukan secara spesifik nilai yang mereka tambahkan.”
“lEadERShIP
Created by freepik.com
Created by freepik.com
42 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
lEadERShIP
Beritahu setiap orang, bahwa betapa
Anda benar-benar membutuhkan dan
menghargai mereka. Jika mereka merasa
dibutuhkan, maka mereka merasa
diperlukan untuk berpartisipasi dalam
membesarkan organisasi. Seperti diberi
ruang untuk menunjukkkan jati dirinya,
bahwa setiap orang bisa memberikan
kontribusi besar.
Suatu kesalahan paling umum yang sering
terjadi di antara para pemimpin lapangan
di pasar adalah dalam memberikan
pengakuan dan apresiasi pada pihak lain.
Pengakuan sangat dihargai oleh semua
orang. Bukan hanya oleh orang-orang
dari kalangan bisnis dan industri. Sedikit
pengakuan bahwa dapat berpengaruh
besar terhadap kehidupan seseorang
sepanjang umurnya. Orang akan senang
kalau hasil kerjanya dipuji. Tidak ada yang
salah, jika Anda sering memuji pegawai
Anda. Seperti Dahlan Iskan sering memuji
pegawai atau Direktur BUMN dalam
catatan Manufacturing Hope.
Pada dasarnya setiap orang lapar akan
penghargaan dan pengakuan. Ketika Anda
berinteraksi dengan orang, perlambatlah
langkah Anda. Cobalah mengingat nama
orang-orang dan luangkan waktu untuk
menunjukkan, bahwa Anda peduli pada
mereka. Jadikan orang lain sebagai
prioritas di atas hal-hal lain dalam
kehidupan Anda, termasuk agenda
dan jadwal Anda. Jangan lupa juga
memberikan pengakuan pada orang lain
pada setiap kesempatan.
Pengakuan itu akan membangun dan
memotivasi mereka. Beri kesempatan
pedagang bakso untuk berbicara pada
acara inagurasi Presiden Jokowi. Ia
tidak akan pernah melupakan momen
seperti ini. Menceritakan ke semua orang
dan mengingatnya sampai mati bahwa
mereka dianggap berjasa dan diakui
atas terpilihnya Jokowi. Sudahkah Anda
memberi pengakuan pada bawahan
Anda? Jika belum, segera lakukan hari
ini. Pengakuan itu juga membuat Anda
menjadi orang yang sangat berpengaruh
dalam kehidupan mereka. Setiap
orang merasa berarti bagi keberhasilan
organisasi.
Bagi perusahaan yang memiliki pegawai
besar seperti di atas 1000 pekerja, saya
yakin bahwa pemimpinnya sedang tidak
menjalankan bisnis secara langsung.
Tugas utamanya adalah menciptakan
lingkungan yang memungkinkan orang
untuk saling mendukung. Mencari
cara, bagaimana orang bisa melampaui
kemampuan individual.
Orang perlu tahu, bahwa mereka
memberikan kontribusi penting dalam
pencapaian sasaran. Bukanlah suatu
kelemahan untuk memberitahu orang
lain, bahwa Anda menghargai mereka. Itu
adalah tanda kekuatan Anda. Jika Anda
jujur mengenai kebutuhan Anda akan
pertolongan. Beritahukan secara spesifik
nilai yang mereka tambahkan. Masukkan
mereka, ketika Anda membentuk tim
untuk melakukan sesuatu yang lebih
besar, sehingga setiap orang “merasa
menang”. Sampaikan pada anggota tim,
mengapa mereka berharga bagi Anda.
Created by freepik.com
44 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
kKementerian Pariwisata
bersama PT Blue Bird
mengadakan ToT (Training
of Trainer) kepada 100
pengemudi Blue Bird untuk memberikan
pelayanan prima sebagai Wonderful
Indonesia Service Ambassador (WISA).
Menteri Pariwisata rI, Arief Yahya, dengan
ToT para pengemudi taksi Blue Bird
memiliki keterampilan mempromosikan
wisata Indonesia. Menurut Menpar, ketika
turis tiba di bandara, pengemudi taksilah
yang pertama kali akan berinteraksi
dengan mereka. Para pengemudi tidak
hanya mengantarkan penumpang dari
satu tempat ke tempat tujuan lainnya,
namun juga harus bisa menciptakan first
impression yang mendalam (moment
of truth), khususnya tentang Wonderful
Indonesia. hal itu disampaikan langsung
oleh Manteri Arief kepada para pengemudi
Blue Bird.
Materi yang diberikan meliputi Tourism
Service Ambassador mulai dari segi
hospitality, pengetahuan pariwisata
Indonesia, serta teknik dalam
mempromosikan destinasi wisata dalam
melayani penumpang.
TINGKATKAN LAyANAN PARIwISATA, BLUE BIRdBERSINERGI dENGAN KEmENPAR
TOURISM
45Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Materi pelatihan terdiri dari tiga aspek
yakni service key success factor, customer
contact point, dan service level agreement.
Priyantono rudito, Tenaga Ahli Kemenpar
Bidang Manajemen Strategis, berharap
melalui program ini bisa membangun
kesan yang baik dengan keramahan,
profesionalisme, dan pengemudi bisa
menjadi semacam konsultan pariwisata
dengan memberikan rekomendasi obyek-
obyek menarik, acara yang sedang
berlangsung. “Semakin baik ambassador
layanan ini, maka dampaknya juga
signifikan. Sebab, word of mouth
marketing itu tinggi efeknya, sehingga
bisa memengaruhi peningkatan jumlah
wisatawan mancanegara yang ditargetkan
20 juta di tahun 2019,” ujarnya.
Untuk mendukung program WISA ini
Kemenpar juga akan membuat aplikasi
yang bertujuan memudahkan para driver.
Aplikasi ini nantinya akan dipasang di
dashboard dan berfungsi memudahkan
para pengemudi Blue Bird dalam
memberikan informasi atau menjelaskan
kepada penumpangnya tentang atraksi,
amenitas, maupun aksesibilitas (unsur 3A)
di masing-masing destinasi.
Nantinya, semua informasi yang
dibutuhkan akan tersedia di dalam aplikasi
tersebut.
Adrianto Djokosoetono, Direktur PT Blue
Bird, mengungkapkan, dengan adanya
program ini, ia berharap terjadinya
peningkatan wisatawan yang datang ke
Indonesia. Semakin banyak turis yang
datang, maka secara tidak langsung juga
akan berdampak kepada kinerja Blue
Bird. “Semakin banyak wisatawan datang,
misalnya dengan hot deals hotel, kami
akan senang jika berhasil. Yang tadinya
weekend itu turun, kami bisa ikut naik”.
Dalam waktu kurang dari dua bulan
kedepan, pihaknya akan melatih para
pengemudi Blue Bird di seluruh Indonesia
melalui para trainer. Menurutnya, untuk
meng-cover seluruhnya, tidak terlalu sulit
pasalnya hal ini sejalan dengan motto Blue
Bird yaitu Senyum, Salam, Sapa. “Dan itu
hal yang penting untuk pariwisata, namun
yang ditambahkan yaitu ilmunya, event
apa yang sedang berlangsung, kuliner apa
yang direkomendasikan,” tutup Adrianto.
TOURISM
46 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
COaChING ClINIC
“
Ben AbadiFounder of Ben Abadi Rapid Profit
RABBIt CULtURE VS WoLF CULtURE
..bagi para pemimpin bisnis, terapkanlah wolf culture pada organisasi dan basmi rabbit culture untuk kemajuan organisasi Anda.”
Dalam sebuah korporasi, banyak pemimpin yang bingung mengatasi perilaku
para karyawan. Banyak pemimpin yang tidak mengetahui bagaimana sikap
dan perilaku karyawan mereka. Padahal, Semua organisasi harus berubah
karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal.
Walaupun perubahan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya
menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi-organisasi bisa
melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih sedikit.
Culture kerja para karyawan adalah bagian dari organisasi yang tidak bisa dipisahkan,
merupakan cerminan nilai-nilai sebuah organisasi dan dapat membawa dampak positif
bagi karyawannya itu sendiri. faktanya banyak organisasi atau instansi yang memiliki
culture yang kurang bagus dan berpengaruh negatif bagi organisasi mereka. Karyawan
yang tidak memiliki insiatif, miskin kreatifitas, bekerja santai yang penting pekerjaan
selesai serta karyawan yang hanya melakukan hal-hal yang sama setiap harinya serta
tidak diimbangi dengan semangat kerja yang tinggi.
Created by freepik
47Vol. 102 | Aug - Sep 2018
COaChING ClINIC
Jack Ma adalah orang terkaya di Asia,
memberi saran ke sebuah perusahaan
game terbesar di China. Untuk
menghilangkan semua karyawan mereka
yang memiliki ‘Rabbit Culture’ karena
hanya akan merugikan perusahaan.
Selain itu Jack Ma menyarankan agar
diperusahaan tersebut memiliki karyawan
dengan semangat ‘Wolf Culture’.
Lalu apa yang dimaksud dengan Rabbit
Culture dan Wolf Culture menurut Jack
Ma?
Rabbit Culture adalah kondisi dimana
sebuah perusahaan yang memiliki
budaya yang santai, hanya ingin berada
di zona nyaman, tidak berkembang dan
tidak menyukai tantangan. Biasanya
pada perusahaan yang memilik
culture ini perusahaannya tidak akan
berkembang dan akan seperti itu saja
perkembangannya, karena dalam culture
ini pemimpin dan karyawannya sudah
dalam zona nyaman.
Zona nyaman yang dimaksud adalah
contoh sebuah organisasi yang tidak
berani mengambil keputusan untuk
memajukan instansi tersebut. Dan
mengenai karyawan biasanya mereka
lebih menganggap organisasi tempat
mereka bekerja seperti tempat bermain
yang tidak ada keseriusan bekerja
dan hanya main-main saja. Jika kita
lihat secara keseluruhan itu bukanlah
sepenuhnya kesalahan karyawan, tetapi
itu juga termasuk kesalahan organisasi,
Kenapa? Karena tidak sedikit dari sebuah
organisasi yang tidak pernah berani
untuk mengambil sikap tegas untuk
karyawannya.
Berbeda dengan Wolf Culture dengan
Spirit Wolf yang menyukai tantangan, suka
berburu dan ingin berkembang. Dalam
penjelasaan mengenai Wolf Culture ini,
pimpinan harus memikirkan bagaimana
caranya untuk membuat organisasi
yang mereka pimpin semakin maju dan
berkembang.
Di Indonesia banyak organisasi atau
instansi yang telah memiliki sistem yang
nyaris sempurna. Persoalan muncul
karena sistem yang sudah mapan itu
tak dijalankan sepenuhnya oleh para
karyawan. Pebisnis tidak fokus terhadap
element people, dan unsur manusianya,
Sehingga tidak ada pengembangan
sumber daya. Untuk sebuah organisasi
dengan sistem yang baik, wolf culture
cocok diterapkan.
Wolf culture membuat sistem yang
mereka gunakan bisa bekerja. Yang harus
dilakukan oleh para pemimpin bisnis
leader adalah berbarengan mengajak para
karyawan untuk terus menerapkan budaya
ini.
3 Cara menciptakan wolf Culture:
1. Membangun Positive state, kondisi
positif. Menekan stres dan menggenjot
motivasi.
2. Bersama-bersama menciptakan
kebiasaan baru yang positif.
3. Menciptakan belief antara organisasi
atau instansi & karyawan.
Wolf culture merupakan cara yang sangat
efektif untuk kemajuan organisasi Anda
dan bisa diterapkan disemua industri.
Wolf Culture menjadikan karyawan Anda
untuk terus memiliki semangat wolf dan
tidak takut akan tantangan yang sedang
dihadapi baik di dunia kerja maupun di
dunia bisnis.
Seorang Jack Ma saja menyarankan
menerapkan wolf culture. Karena Wolf
Culture dapat memajukan sebuah
organisasi atau instansi. Untuk itu jika
ingin organisasi Anda terus maju dan
berkembang terapkanlah Wolf culture
untuk kemajuan organisasi Anda.
Jadi, bagi Anda para pemimpin bisnis
leader terapkanlah wolf culture pada
organisasi Anda dan basmi rabbit culture
untuk kemajuan organisasi Anda.
Pebisnis tidak fokus terhadap element people, dan unsur manusianya, Sehingga
tidak ada pengembangan sumber daya.
“
Created by freepik
48 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
“GREEN toURISM” SINERGI tIGA INStANSI
Universitas Indonesia (UI),
Perum DAMrI, dan PT
Pengembangan Pariwisata
Indonesia (Persero) atau
Indonesia Tourism Development
Corporation (ITDC) yang merupakan
BUMN yang memiliki lini bisnis
membangun dan mengembangkan
kawasan pariwisata di Indonesia,
bersinergi mengkampanyekan “Green
Tourism” dengan mengembangkan
operasi bus listrik nasional produksi
UI serta berkomitmen untuk memesan
beberapa unit bus listrik buatan tim
Molina fTUI (fakultas Teknik Universitas
Indonesia).
Bertempat di ruang Apung Kampus UI
Depok, pihak UI yang diwakili oleh rektor
UI Prof. Dr. Muhammad Anis, M.Met
menandatangani Nota Kesepakatan
Bersama dengan Perum DAMrI yang
diwakili oleh Direktur Utama DAMrI
Setia N. Milatia Moemin serta dengan
PT Pengembangan Indonesia (Persero)
yang diwakili oleh Direktur Utama DAMrI
Abdulbar M. Mansoer.
UI menurut Prof Anis sangat menyambut
baik sinergi sekaligus kerja sama ini. “UI
memang berkomitmen untuk senantiasa
menghadirkan energi terbarukan. Salah
satunya, menghadirkan bis listrik yang
beberapa armadanya sudah kami
produksi dan gunakan di kawasan UI,
termasuk yang akan digunakan pada
event internasional di The Nusa Dua-Bali
pada 8-14 Oktober 2018 mendatang, IMf-
World Bank Annual Meetings 2018”.
Untuk itu UI akan terus melakukan
inovasi dan pengembangan bus listrik,
49Vol. 102 | Aug - Sep 2018
TOURISM
tidak hanya dari segi kendaraan, tetapi
juga beberapa hal yang mendukung
operasionalisasi bus listrik, seperti
pabrikasi, charging station, dan after sales
service.
Untuk memperkenalkan bahwa Indonesia
sudah menerapkan prinsip ramah
Lingkungan, maka kampanye “Green
Tourism” ini menurut Mansoer juga akan
dilakukan pada saat perhelatan akbar di
Bali pada Oktober 2018 mendatang, yakni
event IMf-World Bank Annual Meetings
2018.
“Pada kesempatan itu, tak kurang dari 15
ribu delegasi dari berbagai negara akan
hadir. Ini adalah peluang Indonesia untuk
mengkampanyekan “Green Tourism”.
Salah satunya, melalui penggunaan bus
kawasan selama perhelatan berlangsung,”
tutur Mansoer.
Selain itu, diungkapkan Mansoer, ITDC
juga berencana untuk mengembangkan
sarana dan prasarana transportasi ramah
lingkungan di dalam kawasan pariwisata
lain yang dikelolanya, yakni dengan
menggunakan Bus Listrik Produksi UI
sebagai prototipe-nya.
Tahap awal, kerja sama ITDC dan UI
untuk mengembangkan bus listrik yang
akan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi kawasan pariwisata Nusa Dua
dan The Mandalika. “Sebagai tahap awal,
kami menargetkan sejumlah unit Bus
Listrik sudah dapat dipergunakan saat
pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMf/
Bank Dunia yang akan berlangsung 12-
14 Oktober di The Nusa Dua, Bali,” tegas
Mansoer.
Milatia menambahkan, fasilitas akomodasi
dengan konsep Nomadic Tourism yang
akan dibangun DAMrI ini berupa Caravan
atau Bus hotel. Caravan atau Bus hotel
yang akan menyediakan kamar-kamar
hotel ini terbuat dari ex bus DAMrI yang
dikaroseri ulang menjadi setara kamar
hotel bintang 3 atau bintang 4.
“Target pasar hotel ini adalah anak-anak
muda yang mencari hal-hal yang unik. Dari
riset yang telah dilakukan oleh DAMrI,
lokasi yang ideal untuk akomodasi
berbentuk caravan ini adalah di daerah-
daerah remote yang memiliki pantai indah
maupun surfing spot. Untuk itu, dipilihlah
lokasi di area Gerupuk, The Mandalika,
yang terkenal karena pantainya yang
indah dan memiliki titik-titik surfing untuk
berbagai tingkat, mulai tingkat pemula
sampai tingkat advance,” pungkas Milatia.
Created by 4045 - freepik.com
Created by freepik
50 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Suzana ChandraManaging Director, Lestari Living
“ Booking-an hotel sih boleh online, gambar di Instagram dan Facebook boleh keren, tetapi yang menentukan kepuasaan pihak pelanggan, tetap harus dilakukan secara offline.
SMaRT faMIly
SIApKAh KItA BUAt JAMAN DIGItALISASI?
Hadeuuuh.., terpaksa menarik
nafas dalam-dalam, setelah
sekian kalinya menelpon ke
nomor reservasi sebuah rumah
sakit nasional, tidak kunjung diangkat.
reservasi awal melalui website, yang
direkomendasi oleh pihak rumah sakit,
hanya mendapatkan email balik yang
mengatakan bahwa reservasi saya akan
diproses dalam waktu 24 jam. Kesan
pertama, ‘wah.. keren nih, bisa bikin
appointment dengan dokter secara online’.
Tetapi sampai beberapa jam sebelum
reservasi, saya belum juga mendapatkan
konfirmasi. Kemudian saya coba
menghubungi national call centre, cuma
bisa memberikan nomor reservasi hospital
yang dituju juga. hmm.. tidak ada solusi.
Demikian juga pesan yang saya kirim
melalui whatsapp (sudah keren sih,
ada nomor telepon yang didedikasikan
untuk WA (whatsapp appointment), nah
yang WA ini langsung mendapat respon.
Tetapi, respon “chat” - nya mengatakan
bahwa untuk reservasi hari ini, diminta
langsung menelpon rumah sakitnya.
Dan setelah mencoba bolak-balik
menghubungi rumah sakit, masih juga
tidak ada yang mengangkat telepon. Lho,
ini kok kayaknya online-nya keren, tapi
permasalahan tidak terselesaikan ya.
Sebagai informasi saja, baru seminggu
kemudian saya mendapatkan email
reservasi yang saya lakukan melalui
Created by freepik
51Vol. 102 | Aug - Sep 2018
SMaRT faMIly
online reservation, dengan pesan bahwa
reservasi saya tidak bisa dilakukan, karena
dokternya holiday pada saat itu. Nah lho,
malahan tambah bingung jadinya, karena
saya sempat konsultasi dengan dokter
tersebut di jam reservasi saya, minggu
yang lalu (setelah bolak-balik telepon ke
rumah sakit tersebut). Apa ini semacam
“lucu-lucu”an?
Kejadian yang hampir sama terjadi
pada saat saya perlu mengatur
sewa rental mobil di kota Semarang.
Memang banyak rental car pribadi yang
ditawarkan, tetapi dengan alasan ingin
mendapatkan pelayanan yang terjamin,
saya memilih memesan dari perusahaan
nasional besar. Dari Mr. Google saya
mendapatkan no call centre (nasional),
yang kemudian memberikan nomer local
call centre Semarang. Dari call centre
Semarang, ternyata saya harus telepon
langsung nomor reservasi di bandara,
karena keperluan untuk hari yang sama.
Sayangnya, nomor telepon tersebut lagi-
lagi tidak ada yang mengangkat. Terpaksa
saya menelpon call centre lagi dan
separuh memaksa operator untuk mem-
booking-kan mobil untuk saya. Setelah
beberapa kali bolak-balik telepon kanan
dan kiri, akhirnya 30 menit sebelum jadwal
keberangkatan saya dapat konfirmasi
bahwa ada mobil untuk saya sewa pada
pagi hari itu.
Phews…, hari gini lho, dan ini terjadi
pada national company yang notabene
menguasai pasar nasional. Pertanyaannya
adalah, bagaimana dengan perusahaan-
perusahaan lainnya? Katanya mesti
siap-siap era digitalisasi, lha… untuk
urusan simple seperti reservation saja,
masih ‘abal-abal’. Istilah saya sih masih
“simelekete”.
Artikel ini saya tulis, bukan semata-mata
untuk menganalisa fenomena yang
terjadi di dunia bisnis kita. Tetapi lebih
menitik beratkan mengenai pentingnya
meningkatkan juga offline dari bisnis
kita. Di tengah-tengah maraknya istilah
digitalisasi, otomasi, online, social media.
Offline bisnis harus tetap menjadi “core”
dari kegiatan usaha kita. Karena pada
dasarnya, bisnis yang diinisiasi dengan
online, penyelesaian pamungkasnya
adalah secara offline. Yaitu secara
tradisional dan personal.
Booking-an hotel sih boleh online, gambar
di Instagram dan facebook boleh keren,
tetapi yang menentukan kepuasan
pihak pelanggan, tetap harus dilakukan
secara offline. Pihak hotel tetap harus
menyelesaikan pelayanannya secara
offline atau tradisional. Tetap harus ada
resepsionis yang menjawab telepon
dan menerima tamu, ada concierge
yang membantu loading unloading, ada
housekeeping yang menjaga kebersihan
dan kenyamanan hotel, ada engineering
yang harus standby supaya AC dan
air panas semuanya lancar, dan lain
sebagainya.
Segala orderan bisa dilakukan melalui
Gojek, Zalora, Sephora, Tokopedia dan
lainnya, tetapi penyelesaian orderan tetap
melalui jalur tradisional atau offline. Tetap
harus ada resources yang handal untuk
mengatur pesanan, produksi, packaging
dan delivery. Jadi tidak bisa cuma keren
online-nya saja. Demikian juga, tidak
bisa cuma keren offline-nya saja. Dalam
bisnis sekarang ini, harus jadi satu paket
kesatuan, jadi tidak bisa pencitraan saja.
Menurut pendapat saya, segala sesuatu
yang “online” harusnya diperlakukan
sebagai salah satu feature dari business
untuk memudahkan pencapaian tujuan.
Misalkan, digital marketing dan social
media dilakukan untuk menggapai
banyak konsumen dengan biaya yang
jauh lebih murah, online reservation untuk
memudahkan pelanggan. Tetapi harus
disadari sepenuhnya bahwa “core” dari
sebuah bisnis adalah offline business-nya.
Nah balik lagi ke masalah digitalisasi,
kalau dua dari sampling saya diatas saja
masih belum “benar” hasilnya. Saya kok
pesimis bahwa kita ready buat jaman
berbisnis “digitalisasi”. Maksudnya masih
jauh dari ready.
Tapi, katanya tidak boleh jadi orang
pesimis, mungkin ini buat mengingatkan
saja ya, bahwa masih banyak
pekerjaan rumah yang harus dilakukan,
pembelajaran yang harus ditingkatkan,
pelatihan yang harus diperbaiki. Masih
banyak waktu, ayo semangat!
“Di tengah-tengah maraknya istilah digitalisasi, otomasi, online dan social media, offline bisnis harus tetap
menjadi “core” dari kegiatan usaha kita. Karena pada dasarnya bisnis yang di inisiasi dengan online,
penyelesaian pamungkasnya adalah secara offline. Yaitu
secara tradisional dan personal.”
52 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Untuk menjembatani antara
kebutuhan pendanaan proyek
infrastruktur dengan para
investor potensial baik dari
BUMN maupun perusahaan swasta,
Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) menginisiasi dan membentuk
BUMN fund (Private Investment Firm).
Untuk itu, Kementerian BUMN mendorong
PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia
(Persero) dan PT Danareksa (Persero)
melalui anak usaha masing-masing
membentuk perusahaan patungan yang
pRIVAtE INVEStMENt FIRM, SoLUSI pENDANAAN INFRAStRUKtUR
Created by freepik
53Vol. 102 | Aug - Sep 2018
“Pembentukan BUMN fund ini penting. Sebab, pembangunan infrastruktur harus terus digenjot demi membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi ke depannya”
BUMN
akan mengelola BUMN fund bersama
beberapa calon pemegang saham
seperti Asuransi Jasindo, ASABrI, Jasa
raharja, Taspen, Askrindo dan Jamkrindo.
Perusahaan patungan ini bernama PT
Bandha Investasi Indonesia.
“Pembentukan BUMN fund ini penting.
Sebab, pembangunan infrastruktur harus
terus digenjot demi membawa Indonesia
menjadi lebih baik lagi ke depannya,” kata
Menteri BUMN rini Soemarno di Jakarta,
(28/6/2018).
Salah satu tujuan dari upaya pemerintah
membangun infrastruktur menurut rini
adalah mengurangi biaya logistik serta
meningkatkan konektivitas antar wilayah.
BUMN berkomitmen mendukung upaya
tersebut yang tidak hanya berupa
dukungan fisik, namun juga didorong
untuk turut berpartisipasi dalam
pembiayaan.
Dalam rencana Pembangunan Jangka
Menengah (rPJM) untuk periode 2014
- 2019, pemerintah akan meningkatkan
rasio elektrifikasi menjadi 96,6% dengan
membangun pembangkit sehingga
kapasitas listrik nasional bisa mencapai
71.000 megawatt (MW) pada akhir 2019.
Pada akhir tahun lalu, pemerintah telah
berhasil meningkatkan kapasitas listrik
melampaui 54.000 MW. Pemerintah juga
akan mengembangkan 5 pelabuhan
utama, memperbesar 10 bandara serta
membangun jalan tol sepanjang 1.800
kilometer.
Untuk membiayai seluruh proyek
infrastruktur ini tidak bisa hanya
mengandalkan anggaran pemerintah dan
BUMN semata, namun juga diperlukan
partisipasi swasta serta investor lainnya.
“Melalui skema BUMN fund ini, Kami
meyakini percepatan pembangunan
nasional bisa terlaksana sehingga geliat
perekonomian akan semakin kuat. Skema
ini diharapkan akan menjadi solusi bagi
pendanaan infrastruktur yang lebih
terorganisir, sekaligus mengoptimalkan
pengelolaan dana milik BUMN baik
dengan berinvestasi pada proyek maupun
portofolio,” pungkas rini.
Ilustrasi gambar : invest.co.id
54 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Apakah Anda termasuk kelompok pembenci hari Senin? Tak bisa dipungkiri Senin kerap menjadi momok tersendiri bagi
para pekerja. Banyak slogan “I Hate Monday” bertebaran. Wajar saja memang usai bersenang-senang merayakan
akhir pekan, tentu kita akan sulit lagi menjalani hari-hari penuh dengan setumpuk rutinitas pekerjaan. Meski begitu,
tidak baik rasanya kalau kita terus-menerus takut dengan hari Senin. Ini akan berdampak buruk terhadap produktivitas
kerja dan merusak cara kita menikmati hari-hari seminggu ke depan. Beberapa tips di bawah ini, mungkin bisa
membantu Anda untuk menghidupkan keceriaan di hari Senin. Well, check it out!
www.gfktechtalk.com
Rencanakan Senin anda sebelum libur akhir pekan
Ada baiknya sebelum weekend, kita sudah merencanakan terlebih dahulu segala hal yang ingin kita kerjakan di hari Senin mendatang. Kita bisa mempersiapkan segala kebutuhan mendesak terkait pekerjaan tanpa mengganggu libur akhir pekan bersama keluarga atau teman, sehingga perasaan pun akan lebih ringan untuk menghadapi hari Senin. Di minggu malamnya, Anda bisa kemasi barang-barang lebih awal, agar tidak terburu-buru berangkat keesokan harinya. Dijamin Seninmu akan lancar dan terkendali.
Tidur CukupMembenci Senin, karena alasan ngantuk, kurang tidur adalah alasan paling klise di kalangan pekerja kantoran. Sebenarnya Anda bisa mengatur kegiatan libur akhir pekan dengan lebih sempurna, misalnya pada hari Sabtu, Anda bisa habiskan dengan segala hal yang bersifat hiburan. Sementara di hari Minggu, Anda bisa mengisinya dengan menenangkan tubuh serta pikiran di rumah. Dengan beristirahat cukup di Minggu malam akan berefek positif pada Senin pagi Anda.
Utamakan pekerjaan yang lebih mudah
Anda bisa memulai hari Senin yang lebih ringan dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang lebih mudah terlebih dahulu. Setelah itu barulah Anda lanjutkan dengan mengerjakan tugas-tugas kantor yang lebih sulit. Dengan konsisten melakukan ini setiap minggu, kekhawatiran akan Senin itu pun perlahan sirna.
Motivasi Diri
Motivasi diri Anda dengan mengatakan, bahwa minggu ini Anda akan tetap bergembira dan produktif. Ini akan meringankan beban Anda setiap harinya dan tidak terasa akan lebih cepat bertemu kembali dengan weekend.
Ngobrol dengan orang yang dicintai
Berbincang dengan orang yang kita cintai selalu memunculkan perasaan senang. Ini sangat baik sebagai bekal untuk mengawali hari-hari Anda. Maka sempatkanlah bercakap-cakap dengan siapa pun orang terdekat dalam hidup Anda sebelum berangkat ke kantor, misalnya dengan orang tua, saudara, kekasih, anak, atau pun suami/istri Anda. Anda bisa memilih topik obrolan yang ringan dan percakapan itu tak hanya bisa Anda lakukan dengan bertatap muka, tapi juga boleh dengan cara mengirim pesan singkat lewat telepon genggam.
Dengarkan Musik
Aktivitas mendengarkan musik merupakan cara paling ampuh untuk menyegarkan pikiran Anda dalam mengawali hari. Siapkan playlist yang memutarkan lagu-lagu beat dan top 40. Dengan lagu yang menghentak biasanya mampu membuat Anda termotivasi dan lebih bersemangat menjalani hari.
Rancang rencana dan tujuan mingguan
Buat rencana mingguan Anda, baik itu yang bersifat pribadi maupun menyangkut urusan kerja. Tentukan goal yang ingin Anda capai selama satu minggu ke depan. Jika merasa hari Senin Anda membosankan, coba pikirkanlah tujuan yang ingin Anda capai dalam rencana mingguan Anda tersebut. Buat apa bermalas-malasan, jika toh sesungguhnya banyak yang bisa kita raih ke depan.
56 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
BOOK REVIEW
oleh Denny Santoso & Ollie
oleh Kristin Samah
Buku ini mengajak Anda
memasuki ruang paling pribadi
dari kehidupan penulisnya,
Denny Santoso. Di dalamnya,
Anda akan menemukan nilai-nilai
hidup yang ia pelajari, termasuk proses
kegagalannya. Anda juga akan memahami
apa yang membuat Denny meraih sukses
sebagai seorang serial entrepreneur.
“Bagi saya, sukses adalah ketika
pencapaian saya sejalan dengan nilai-
nilai hidup saya, yaitu Family, Fitness, dan
Freedom. Pengalaman saya menjalankan
bisnis membuat saya sering diundang
menjadi pembicara untuk topik bisnis,
digital marketing, serta entrepreneurship;
TRAVEL
SELF DEVELOPMENT
Done is Better Than Perfect: Kisah Sukses Seorang Digital Marketer & Serial Entrepreneur
Pengakuan terhadap kinerja
BCA bukan hanya datang dari
dalam negeri, tetapi juga dari
lembaga rating internasional.
Performance BCA dinilai solid dalam
industri perbankan. BCA disebut sebagai
bank terbesar di Asean yang memilih
pasar domestik dan berfokus pada
nasabah. Di balik kesuksesan BCA di era
1990-2007, peran Aswin Wirjadi tak bisa
diabaikan.
Aswin adalah Mantan Wakil Presiden
Direktur Bank Central Asia (BCA) Periode
2002-2007, dan sudah bergabung dengan
BCA ketika bank ini menjadi salah satu
yang terbesar di Indonesia terutama
di masa orde baru. Berbagai prestasi
berhasil diciptakan perusahaan ini,
mulai dari produk tabungan tahapannya
yang sukses hingga strateginya dengan
teknologi termasuk ATM yang menjadikan
bank ini memiliki posisi tawar yang besar
di masyarakat. hingga kemudian krisis
moneter menghancurkan itu semua.
Buku ini memberi gambaran bagaimana
BCA masuk ke jurang krisis, kemudian
bangkit kembali menjadi raksasa
perbankan hingga saat ini.
Game Changing (Transfomasi BCA 1990 - 2007)
menulis, menjadi kontributor dan
konsultan beberapa majalah fitness, serta
sempat menjadi pemandu acara televisi,”
tulisnya.
Jika Anda pernah merasa tidak cukup
berbakat untuk memulai bisnis, merasa
tidak punya modal, merasa tidak cukup
sehat untuk berjualan, merasa terlalu tua
untuk memulai, atau pikiran-pikiran negatif
lainnya. Buku ini akan membahas lebih
lanjut cara mengubah diri sebagaimana
penulisnya, dari seorang anak biasa di
Kota Malang yang tak percaya diri, hingga
berhasil menjadi true leader dengan bisnis
yang mendunia.
57Vol. 102 | Aug - Sep 2018
BOOK REVIEW
life revolutionoleh Tung Desem Waringin
oleh J. Osdar
Life Revolution adalah buku ke-3 dari Tung Desem Waringin, setelah
financial revolution (tahun 2006) dan buku Marketing revolution (tahun
2008). Kini di tahun 2018 kembali meluncur buku yang isinya tentang 12
ilmu penting dalam hidup (yang belum ada dalam kurikulum pendidikan
saat ini), yaitu Life revolution.
Isi dari buku ini adalah 12 ilmu yang paling penting dalam hidup, yaitu Ilmu
Modeling atau Nyontek, Bagaimana Menemukan, Bergaul, Belajar, Bekerjasama
bahkan Memperkerjakan Orang yang Sukses. Bagaimana Mengelola Emosi
yang Lebih Tepat. Bagaimana Membuang Kebiasaan Jelek dan Membuat
Kebiasaan Baik. Ilmu Berpikir. Ilmu Mengambil Keputusan. 7 Jurus Sukses Anti
Gagal. Ilmu Kesehatan. Ilmu Jadi Kaya. Ilmu Marketing. Bagaimana Mendesign
hidup dan Ilmu Keluarga harmonis.
SOcIAL ScIENcES
EcONOMY
Sisi Lain Istana 3-Sarung Jakowi Dan Wak, Wak, Wak
Jelas banyak yang tidak suka
jika Jokowi, presiden ketujuh
Indonesia, tidak hadir dalam
sebuah acara. Kekecewaan
seperti itu dialami insan pers. Sebab,
dalam sejarah hari Pers Nasional
(hPN) selama 31 tahun terakhir, baru
tahun 2015 hPN tidak dihadiri Presiden
republik Indonesia. Malah, menurut
Daniel Dhakidae, yang berkisah tentang
hal itu, ada yang marah atas ketidak
hadiran Jokowi. Namun, ternyata ada
juga yang suka jika Jokowi tidak hadir.
hal itu diungkapkan seorang Wakil
Sekretaris Jenderal sebuah partai politik
yang posisinya berada di luar kabinet.
”Seharusnya pers kita bangga tidak
dihadiri Jokowi. Pers harus independen.
Mungkin pula Jokowi sudah jadi darling
pihak lain,” katanya setengah bergurau.
Kisah seperti itulah yang diungkapkan
dalam ‘Sisi Lain Istana jilid 3’ ini. hal-hal
yang tidak diketahui publik dari berita-
berita yang terbit di surat kabar dapat
ditemukan dalam buku ini. Barangkali
juga banyak yang tidak tahu bahwa pers
AS kerap mengkritik jika ada Presiden
Indonesia yang berkunjung ke negaranya,
seperti yang terjadi ketika mereka
menggunjingkan Gus Dur yang terlambat
setengah jam untuk bertemu Presiden
Clinton.
59Vol. 102 | Aug - Sep 2018
David Morin
Semenjak dirilis tahun 2010,
Path mulai memperlihatkan
tajinya. Visinya untuk menjadi
sebuah media sosial yang
eksklusif, di mana terlihat dari pembatasan
jumlah pertemanan yang hanya 150 orang
tersebut telah menjadi magnet kuat bagi
para pecinta sosmed. Path menjamin
sebuah privasi dan kedekatan dengan
orang-orang yang benar kalian anggap
sebagai teman dan kerabat. Aktivitas
sharing video dan foto pun menjadi
semakin nyaman.
Ide spektakuler dari bernama Path ini
pertama kali ditemukan oleh David Morin,
meski ada dua orang co-founder lagi yang
membantu kesuksesan Path, yakni Shawn
fanning dan Dustin Mierau. Namun David
Morin menjadi sosok utama yang paling
menonjol, bahkan didaulat sebagai CEO
Path. Pria kelahiran helena, Montana ini
bukanlah orang yang baru dalam dunia
jejaring sosial. Sebelum menemukan
Path, ia sempat menjadi bagian dari
tim facebook, di mana ia berkontribusi
sebagai developer platform.
Di sana, ia bertugas mengembangkan
sebuah jaringan software yang
memungkinkan pihak ketiga untuk
menanamkan aplikasi ciptaannya di
facebook. Selain facebook platform,
Morin juga mencetuskan facebook
Connect yang membantu para pengguna
facebook dalam menghubungkan akun
profilnya ke situs eksternal. Bahkan
sebelum hijrah ke facebook, Morin
juga punya catatan cemerlang sebagai
marketing untuk perusahaan Apple, Inc
sejak tahun 2003.
Pertemuan pria lulusan University of
Colorado Boulder ini dengan ide Path
pun begitu tak terduga. Suatu ketika
Morin membaca sebuah tulisan analisis
teknologi dari Mary Meeker yang
memprediksi, bahwa perangkat mobile
internet akan naik secara signifikan pada
tahun 2013. Pria berkacamata minus itu
pun termotivasi dengan prospek tersebut
dan segera berusaha mencari ide
segar untuk mengalahkan raksasa
sosmed seperti facebook
dan Twitter. Selain itu, Morin
merasa media sosial yang ia
gunakan untuk berkomunikasi
dengan tunangan dan
keluarganya saat itu belum
bisa memberikan kualitas
kedekatan yang signifikan.
Pria yang juga menjadi salah
satu anggota dewan direksi
Facebook diciptakan demi menjaring pertemanan seluas-luasnya. Bahkan, peningkatan followers yang signifikan di media sosial semacam Twitter menjadi acuan prestasi di dunia maya. Path malah membatasi jumlah pertemanan akun user-nya. Diferensiasi inilah yang membuat Path semakin fenomenal.
untuk Ski dan Snowboard Association
Amerika Serikat (USSA), Eventbrite,
dan San francisco Museum of Modern
Art (SfMOMA) ini pun menemukan
pencerahan, ketika ia bertemu dengan
Shawn fanning (pendiri Napster) dan
Dustin Mierau (Macster) pada akhir tahun
2010. Saat itu, Morin sudah keluar dari
perusahaan milik Mark Zuckerberg itu.
Akhirnya, tiga pria jenius ini pun
berkolaborasi dalam menciptakan sebuah
jejaring sosial baru dengan pengalaman
berbeda yang ia namai Path.
FRONT OF MIND
Ilustrasi gambar : bedahtekno-com
60 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
FRONT OF MIND
Sosmed dengan desain interface ikonik
merahnya itu pun diluncurkan pada
November 2010. Path memang sesuai
dengan imajinasi ketiga pria ini tentang
sebuah jejaring sosial yang mampu
memberikan pengalaman pertemanan
yang lebih intim, private dan akrab. Path
kemudian tumbuh dengan mengantongi
lebih dari 20 juta pengguna di seluruh
dunia, di mana Indonesia menjadi salah
satu negara dengan pengguna Path
terbesar, yakni hampir 4 juta orang.
Semenjak Path dikembangkan dari yang
awalnya hanya untuk Iphone device ke
Android, membuat jumlah penggunanya
berlipat ganda. Pengguna Path juga
semakin meningkat tajam dari 30.000
menjadi 300.000 dalam waktu kurang
dari sebulan, semenjak media sosial
ini meluncurkan fitur-fitur baru pada
November dan Desember 2011. Morin
membayangkan jurnal harian pada Path.
Aplikasi ini memang sekilas terlihat seperti
media sosial lainnya, di mana kita bisa
sharing untuk foto, video, gambar, film,
buku, musik, hingga lokasi. Bedanya,
Path membuat Anda semakin merasakan
kualitas privasi dari pertemanan. Path
membuat Anda ingin cepat-cepat pulang
ke rumah dan bercakap-cakap dengan
orang terdekat. Yang lebih penting adalah,
hanya Anda yang bisa mengatur untuk
menerima pertemanan seseorang.
Jika seseorang belum menjadi teman
Anda di Path, otomatis ia tidak akan bisa
melihat aktivitas Anda di media sosial
tersebut. Bagi Morin, warna merah yang
menjadi desain ikonik Path itu sendiri
melambangkan sebuah perasaan hangat
dan cinta dari sebuah pertemanan. Merah
cinta inilah yang membuat Anda lebih
dekat dengan kehidupan seseorang
yang Anda kenal. Pondasi Path semakin
kokoh dengan adanya suntikan dana dari
berbagai investor. Beberapa orang yang
tertarik menanamkan investasinya di
Path adalah ron Conway, Paul Buchheit,
Ashton Kutcher, Index Ventures, Kleiner
Pekins Caufield & Byers, Digital Garage,
redpoint Venture Partners, first round
Capital, dll. Diketahui pada November
2011, Path mendapatkan dana hampir
USD 8,5 juta dari Index Ventures, Kleiner
Pekins Caufield & Byers serta Digital
Garage. Bahkan, perusahaan yang
berkedudukan di San fransisco, USA ini
juga berhasil menarik Grup Bakrie untuk
ikut berinvestasi.
Saat ini Path memang tidak sejaya di
tahun 2012-2014, dan juga telah merubah
jumlah pertemanan yang kini tanpa batas,
namun itu tak berarti melunturkan visi
Path sebagai media sosial yang eksklusif
dengan pengguna yang masih cukup
banyak di Indonesia.
Ilustrasi gambar : dailysocial.id
61Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Creator.Inc
Money&I MagazIne
EXHIBITION
7268APPS TECH
78
Agustus -September’18
Vol#30
DIPO SATRIOAwalnya ia kesulitan bayar uang kuliah, namun dari sanalah terbersit ide untuk membuat platform peminjaman dana pendidikan bagi siswa yang mengalami kondisi yang sama sebagaimana dirinya, dengan nama DANAdidik, usaha ini ternyata berkembang dengan cepat.
Awalnya ia kesulitan bayar uang kuliah, namun dari sanalah terbersit ide untuk membuat platform peminjaman dana pendidikan bagi siswa yang mengalami kondisi yang sama sebagaimana dirinya, dengan nama DANAdidik, usaha ini ternyata berkembang dengan cepat.
62 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
THE ROOKIE
THEROOKIE
DANAdidik, Pinjaman Dana Pendidikan Jaman Now!
Berawal dari pengalaman pribadi, dimana sang Ibu kerap mengalami
kesulitan dalam membayar uang kuliah mendekati semesteran, Dipo Satrio
menggagas danadidik.com, situs pinjaman online yang khusus untuk
membiayai pendidikan. Dipo merasa penting untuk mencoba membawa
perubahan sosial ke masyarakat. Berdasarkan data USAID, sebanyak 19,4 juta pemuda
di Indonesia tidak berkesempatan kuliah. Target DANAdidik adalah para mahasiswa
yang akan lulus kurang dari dua tahun.
Dipo Satrio, adalah sarjana Ilmu Komputer lulusan SUNY Albany, AS dan telah
menempuh pendidikan Master di Instito de Empresa, Spanyol. Telah berkecimpung
dalam dunia perbankan selama 8 tahun, Dipo keluar dari zona nyamannya untuk
mendirikan DANAdidik, sebuah situs pinjaman dana pendidikan mahasiswa jaman
now. Sebuah pembiayaan pendidikan melalui penggalangan dana (crowdfunding).
Tidak seperti beasiswa, pendanaan
di DANAdidik akan selalu berputar.
Sponsor selalu dapat menginvestasikan
pengembalian (return) untuk membantu
lebih banyak siswa.
Latar Belakang Usaha DANAdidik lahir
berdasarkan pengalaman pribadi, dimana
Ibu dari Dipo Satria kerap mengalami
kesulitan dalam membayar uang kuliah,
Co-founder DANAdidik ini selalu deg-
degan setiap mendekati pembayaran uang
semesteran.
Mahasiswa dapat mengajukan pinjaman
antara rp 2 juta hingga rp 20 juta.
Pengembaliannya dilakukan dengan tenor
panjang, yaitu dengan cicilan minimum
selama mahasiswa belum memiliki
penghasilan dan dilanjutkan dengan bagi
hasil (10% hingga 30% penghasilan)
setelah mahasiswa lulus dan memiliki
penghasilan. Total tenor cicilan hingga
empat tahun. Tenor ditentukan oleh
DANAdidik. Besaran pinjaman diajukan
oleh mahasiswa di website DANAdidik.
Selanjutnya sponsor dapat memilih
langsung, mahasiswa mana yang akan ia
danai. Di sisi lain, DANAdidik juga memilih
mahasiswa yang di dana-i berasal dari
donasi sponsor yang dimasukkan ke
dalam Yayasan Dana Abadi Pelajar.
Lebih jauh soal DANAdidik, Dipo bercerita
langsung dengan reporter kami, soal
aplikasi dan cita-cita luhurnya ini.
63Vol. 102 | Aug - Sep 2018
THEROOKIE
Mengapa meninggalkan kenyamanan
bekerja dan menjadi sosialpreneur?
Cita-citanya sudah lama kali ya, saya
kuliah di luar negeri. Jadi kayaknya keren,
tapi dulu belum memulai karena belum
pede aja kali ya. Jadi seiring dengan
perkembangan teknologi, sering dengan
business model yang baru. Semakin
proffer dan semakin berani. Apalagi model
kita kan peer to peer lending.
Sebelumnya bekerja dimana?
Macquarie Bank, kebetulan itu
adalah investment bank yang fokus di
infrastruktur. Jadi nggak kayak bank
lain yang komersial. Disitu saya belajar
infrastruktur, yang sekarang jadi modal
pengalaman untuk mendirikan DANAdidik.
Awalnya mulai di tahun berapa?
DANAdidik dimulai tahun 2015, itu ada
yang daftar sekitar 3000-an orang ketika
itu. Tapi tidak kita danai semua, masih
tes, uji coba dulu. Juga waktu itu kita
belum tahu banyak, karena ini berbeda
dengan startup lain seperti Go-Jek,
Uber atau Tokopedia, mereka sudah
ada produk offline-nya. Kasarnya taksi,
sekarang sudah online, sebelumnya
ada ojek, sekarang online. Peer to peer
landing sebenarnya sama, cuma disini ada
investasi seperti pinjaman mikro misalnya.
Tapi kalau student loan itu beda. Jadi yang
bikin kita lama untuk memulai DANAdidik
bukan soal teknologi, tapi merancang
sistem student loan-nya. Jadi memang
butuh banyak waktu.
Syaratnya bagaimana, untuk
mahasiswa bisa mendapatkan fasilitas
ini?
Kalau kita fokusnya di employability.
Jadi seberapa cepat dia setelah lulus
kemudian langsung kerja. Jadi buat kita
nggak penting sekolah bagus, contohnya
UI atau ITB. Kita tidak fokus mengincar
mahasiswa dari kampus ternama, tapi
lebih kepada mahasiswa yang mau
lulus dan segera bekerja. Jadi kita lihat
employability itu.
Dari situ kita lebih prefer, sebetulnya
semua orang boleh apply sih. Semua
orang segala jurusan, segala sekolah
boleh apply, formal ataupun nonformal.
Tapi kita sendiri ada preferensi buat danain
mahasiswa vokasi, baik akademi maupun
diploma. Jadi yang kayak keperawatan
atau perkapalan, pariwisata.
Jadi kita sangat fokus di area yang
langsung kerja lah pokoknya.
Berapa besaran pinjamannya?
Kita nggak terlalu besar, antara rp. 2 juta
sampe rp. 20 juta. Tapi yang rata-rata kita
keluarin di rp. 4 juta sampai saat ini. Jadi
kecil banget.
Itu untuk pembayaran apa?
Sebenarnya untuk SPP, di Indonesa itu
belum terlalu mahal ya. Masih oke lah,
sebenarnya yang mahal itu diluar itu.
hasil ngobrol sama Poltekes di Kupang,
perawat disana digaji rp. 1,8 juta atau
rp. 2 juta misalnya. Tapi bagian dari
studi mereka, semester akhir itu harus
internship misalnya. Maka muncul
traveling cost, yang tidak terduga sebagai
uang kaget, jadi kadang-kadang kita cover
itu juga.
Kita tidak fokus mengincar mahasiswa dari kampus ternama,
tapi lebih kepada mahasiswa yang mau lulus dan segera
bekerja, jadi kita lihat employability itu. “
64 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Jadi di Indonesia ini, siswa kadang
bisa membayar uang masuk, atau uang
pangkal, termasuk uang semester yang
bisa ditutupi dari hasil kerja. Namun
kadang ada ‘uang kaget’ (seperti travelling
cost saat mahasiswa Kupang magang.
red), dan kita fokusnya membantu ke uang
kaget itu.
proses pendaftarannya seperti apa?
Prosesnya cukup mudah, calon peminjam
atau mahasiswa melakukan register
melalui situs web danadidik.com. Di sana
ia akan diminta memasukkan data diri,
identitas dan sebagainya. Terus kita tanya
kayak penghasilan orang tua, dia lulus
kapan, itu yang pertama basic data.
Yang kedua, campaign page. Itu kayak
di halaman website, mungkin pernah
lihat kali ya. Itu bikin halaman kampanye.
Itu ya marketinglah. Buat cerita, bahwa
saya anak yatim atau gimana. Kita pakai
kedua data itu, terus setelah oke, baru
kita review dan ada wawancara online,
kita pakai aplikasi. Jadi tetap ada proses,
karena ini kan bukan beasiswa, tetapi
pinjaman. Walaupun kita menyebutnya
soft loan, tapi tetap pinjaman. Bahkan ada
psikotes juga kadang-kadang.
Berarti DANAdidik menjembatani antara
mahasiswa dan sponsor, profit dari
DANAdidik ini sendiri dari mana?
Jadi meski kita tidak menerapkan model
bunga, kita ada sistem bagi hasil dengan
lebihan untuk return sebesar 18-20
persen. Kita ambil fee dari situ, sebesar
3-5 persen. Sisanya 15 persen adalah
untuk sponsor.
Dan itu flat, disertai tenor panjang.
Kalau orang bank mungkin lebih paham,
pinjaman kita bunganya tidak akumulatif,
karena flat tadi.
Disini nyebutnya bukan bunga ya, tapi
bagi hasil. Itu bagaimana?
Di Amerika banyak model dimana
mahasiswa membayar setelah lulus kuliah,
pas kuliah dia pinjam, pas lulus membayar
dengan cara nyicil. Cuma di Indonesia
itu nggak jalan, karena mahasiswanya
lupa. Jadi makin lama, makin gede yang
harus dikembalikan. Jadi kita buat, selama
siswa tersebut belum bekerja, mereka
bisa membayar cicilan minimumnya saja.
Cicilan minimum itu berarti bunganya 0
persen, misal dia pinjem rp. 4 juta, terus
tenornya 30 bulan, berarti 4 juta di bagi
THEROOKIE
65Vol. 102 | Aug - Sep 2018
THEROOKIE
30 bulan. Jadi kayak bayar pokoknya
saja, sehingga tidak terlalu besar, bahkan
yang bayar cuma rp. 30 ribu juga ada,
tapi paling tidak dia setiap bulan itu dapat
invoice, dan tahu sisa utangnya berapa.
Ada kendala nggak sejauh ini, macet
pembayaran karena waktu lulusnya
siswa yang molor misalnya?
Tidak masalah, asal selalu report. Kita
menghimbau mahasiswa untuk membayar
cicilan minimum tanpa bunga saat masih
berstatus mahasiswa. Dan ketika bekerja,
besaran cicilan dilihat dari penghasilan,
yakni mengambil 10-30% persen dari
penghasilan. Menurut kami itu sangat
meringankan.
kalau sponsor itu boleh siapa saja?
Dia bebas siapa saja, tapi karena kita
dibawah OJK, maka mesti nyetor KTP
saja. Jadi di DANAdidik itu ada 2 opsi,
bisa jadi penerima bantuan, atau yang
memberikan bantuan dalam hal ini
sponsor. Kalau buat sponsor, ibarat
investasi, itu kayak saham seperti di
platform lain, misalnya ada yang mau
investasi disini, duitnya nanti balik, tapi
mesti disadari juga, kita nyebutnya social
engagement, jadi return-nya mungkin
tidak setinggi yang lain, tenornya juga
lebih lama, pokoknya nggak profittable.
Terus satu lagi, kita juga ada donasi, yang
uangnya tidak kita jadikan pinjaman, tapi
kita puterin di yayasan, jadi kita kerja
sama dengan yayasan, karena kita ini
kan PT (Perseroan Terbatas), jadi sama
yayasan itu duitnya di puter lagi, jadi
semacam dana bergulir. Nah kita nggak
ngambil profit dari situ juga, itu kita sudah
komit, kalau itu sudah masuk, maka akan
jadi donasi yayasan.
Untuk situs peminjaman dalam bidang
pendidikan, berarti DANAdidik yang
mempeloporinya?
Iya, kita yang pertama. Sekarang sudah
ada yang lain, tapi baguslah. Sekalipun
Fintech industrinya masih baru banget.
Dan kita masih harus cari tahu dimana kita
jagonya.
kedepan, tantangannya akan seperti
apa?
Kalau kita tantangannya harus bertumbuh,
dan growing fund kita banyak, soalnya
demand dari mahasiswanya banyak cuma
kita tidak terlalu balance. Ya problem
market place-lah ya, mahasiswa yang
butuh banyak, cuma kita belum bisa kasih.
kebanyakan permintaan darimana
saja?
Kita yang besar di Jawa, Sumatera, tapi
kita sudah ke Bali, ke Kalimantan, di
daerah yang kebutuhannya lebih tinggi,
tapi ya ini masih pelan-pelan.
Harapan kedepan?
Kayaknya lebih kepada orang-orang
percaya bahwa education, its works. High
education specifically. Karena story-nya
beda, kalau anak SMP ke SMA kan beda,
dan SMA pendidikan jenjang diatasnya
lagi juga beda. I gently think people need
more high education, jadi kayak gitu,
worth it kok. Meningkatkan taraf hidup,
student loan can work, cuma memang
tidak secara komersil, but its fine.
profil Narsum
Nama Produk/ Nama Brand DANAdidik
(PT Pasar Dana Teknologi)
Pendiri : Dipo Satria ramli
Tempat Tanggal Lahir :
Jakarta, 19 Agustus 1984 (34 tahun)
Email/website Website :
www.danadidik.com
Pendidikan :
S1 Jurusan Ilmu Komputer di SUNY
Albany, AS dan MBA di Instito de
Empresa, Spanyol
66 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
THEROOKIE
Inovasi Produk DANAdidik dibagi menjadi
dua yaitu :
• Investasi, dimana sponsor akan
mendapat return 15% per tahun.
• Donasi, dimana dana sponsor masuk
ke Yayasan Dana Abadi Pelajar.
Dana ini merupakan dana bergulir
yang akan terus-menerus membantu
pendidikan mahasiswa.
Inovasi Model Bisnis DANAdidik bekerja
sama dengan kampus-kampus seperti
refactory, Yogyakarta dan Algoritma
Jakarta
Skala Bisnis
Saat ini, Revenue dari aplikasi yang
masuk ke DANAdidik mencapai 8.500.
Namun DANAdidik baru mendanai kurang
lebih 100 mahasiswa. Fee yang dikutip
dari DANAdidik hanya rp 25.000 per
mahasiswa per bulan. Sementara sponsor
mendapatkan return 15% per tahun.
Organisasi Manajemen Tim DANAdidik
terdiri atas 7 orang.
Kontinuitas Bisnis ke depannya,
DANAdidik ingin memperluas pendanaan
hingga ke daerah-daerah. Saat ini,
pendanaan terjauh yaitu di Kalimantan.
• Sponsor mulai mendapatkan
pengembalian dana pada bulan
berikutnya, antara rp 40.000 hingga
rp 250.000 setiap bulan.
• Selama mahasiswa belum lulus
dan belum memiliki penghasilan,
mahasiswa hanya mencicil minimum
antara rp 40.000- rp 250.000 per
bulan.
• Setelah mahasiswa lulus dan bekerja,
mahasiswa membayar cicilan antara
10% hingga 30% dari penghasilan.
Apabila ingin melunasi di awal, tidak
ada penalty. Misalnya ada mahasiswa
yang 10 bulan lagi akan lulus ingin
meminjam rp 2 juta. Maka tenor
dia adalah 40 bulan. Lalu cicilan
minimumnya adalah rp 2 juta dibagi
40 bulan = rp 50.000 per bulan
• Setelah bekerja, mahasiswa mencicil
per bulan antara 10%-30% dari
penghasilannya (sesuai dengan
komitmen awal).
Sistem Kerja DANAdidik
Dampak Sosial
Misi Sosial dan Model Terdampak
Mendanai pendidikan tinggi dengan bunga
murah dan tenor panjang. Tahun lalu,
sebanyak 19% penerima dana DANAdidik
adalah anak yatim.
Kurang dari 5% penerima DANAdidik
sudah melunasi pinjaman. Kini mereka
sudah bekerja kurang dari 2 tahun.
Penerima DANAdidik berkomitmen secara
lisan ingin menjadi sponsor ketika mereka
sudah bekerja.
Skema Dana Didik :
• Mahasiswa mengisi form secara
online dan tim DANAdidik melakukan
wawancara telepon dengan
mahasiswa. Lalu mahasiswa
mengajukan permohonan pinjaman
antara rp 2 juta hingga rp 20 juta.
• DANAdidik akan memilih mahasiswa
yang di danai. Di prioritaskan kepada
yang diprediksi dapat langsung
bekerja saat lulus.
• Sponsor bisa mendanai mulai dari rp
50.000 hingga tak terbatas kepada
mahasiswa.
67Vol. 102 | Aug - Sep 2018
BAtCh 7Sep - Des 2018
ACCOUNTING & TAX FOR SMALL BUSINESS#MUdah MEMahaMI Pajak
wAkTU pELATIHAN SETIAp kAMIS-JUMAT JAM 18.00 s/d 22.00 witaTEMpAT : kAMpUS AkUBANk JL. DEwI MADRI III RENON DENpASAR
MODUL MATERI
COFFEE BREAK
SERTIFIKASI PROFESI / KEAHLIAN*
FASILITAS
Desak (082 144 021 868) [email protected]
Akuntansi Rp. 1.850.000Brevet A Rp. 1.850.000Brevet B Rp. 1.850.000Semua Paket Rp. 4.500.000
• Pertemuan 1 : Prinsip Akuntansi & Pelaksanaannya• Pertemuan 2 : Transaksi dan persamaan dasar akuntansi• Pertemuan 3 : Akuntansi Perusahaan Jasa • Pertemuan 4 : Akuntansi Perusahaan Dagang • Pertemuan 5 : Akuntansi Perusahaan Manufaktur• Pertemuan 6 : Asset, Penyusutan dan Amortisasi• Pertemuan 7 : Analisa Laporan Keuangan• Pertemuan 8 : Review & Ujian
• Pertemuan 1 : Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)• Pertemuan 2&3 : PPh Potong dan Pungut (PPh Pasal 21/26)• Pertemuan 4 : SPT PPh Orang Pribadi 1770 / 1770 S• Pertemuan 5 : PPN & PPn BM + SPT PPN & PPnBM• Pertemuan 6 : Bea Materai & Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP)• Pertemuan 7 : Review & Ujian
BREVET A OKTOBER - NOVEMBER 2018
• Pertemuan 1 : Pajak Bumi Bangunan & Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan & Bea Materai• Pertemuan 2&3 : PPh Potong dan Pungut (PPh Pasal 22/23/4(2)• Pertemuan 4 : Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan)• Pertemuan 5 : SPT PPh Badan 1771• Pertemuan 6 : e-(elektronik) SPT & e-Filing• Pertemuan 7 : Akuntansi Pajak• Pertemuan 8 : Review & Ujian
BREVET B NOVEMBER - DESEMBER 2018
AKUNTANSI USAHA DAGANG, JASA & HOME INDUSTRY SEPTEMBER - OKTOBER 2018
68 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
APPS
kLEAN sebuah aplikasi yang
mengusung konsep reverse
vending ecosystem berhasil
memenangi kompetisi pitching
bisnis start-up perdana di Asia Tenggara,
Pitch@Palace ASEAN 1.0.
Sebagai pemenang, KLEAN akan
berkesempatan mengikuti kompetisi
tingkat global di Inggris dan
mempresentasikan karyanya ke para
investor dan mentor dari berbagai negara.
Impian KLEAN untuk memanfaatkan
sampah dan mengubahnya menjadi uang
berhasil mendapatkan voting terbanyak
dari dewan juri yang terdiri dari CEO
perusahaan-perusahaan terkemuka,
influencer, pemilik modal, mentor dan
mitra bisnis.
APLIKASI dAUR ULANG RAIH PREdIKAT TERBAIK dI PITcH@PALAcEASEAN
KLEAN mengusung konsep “reverse
vending ecosystem” yang mengajak
masyarakat untuk melakukan daur ulang
botol plastik atau kaleng alumunium
dengan keuntungan berupa skema
poin yang inovatif. Aplikasi ini meminta
dukungan dana sebesar USD 3 juta untuk
penelitian dan pengembangan serta untuk
pengadaan 50 mesin yang akan disebar di
Singapura, Thailand dan Malaysia.
Sementara itu Singapura Alchemy
foodTech, sebuah perusahaan bidang
teknologi kesehatan pangan yang
mempunyai misi mengurangi jumlah
penderita diabetes berhasil meraih
peringkat kedua dalam penilaian. Juara
ketiga diraih oleh Globish Academia
asal Thailand yang merupakan penyedia
layanan online pendidikan Bahasa
Inggris dengan misi mengembangkan
kemampuan interaksi sosial generasi
muda.
Start-up asal Indonesia, GOfIT, yang
menghubungkan pelatih kebugaran
dengan para pegiat olahraga meraih
penghargaan People’s Choice Award
pada Pitch@Palace ASEAN 1.0 dan
menjadikannya pilihan favorit masyarakat
berdasarkan hasil voting yang masuk ke
peopleschoice.pitchatpalace.com.
Para pemenang akan mendapatkan
kesempatan untuk berpartisipasi pada
kompetisi Pitch@Palace Global yang akan
diselenggarakan pada bulan Desember
2018 di St. James Palace, London,
Created by freepik
69Vol. 102 | Aug - Sep 2018
APPS
“KLEAN mengusung konsep “reverse vending ecosystem” yang
mengajak masyarakat untuk melakukan daur ulang botol
plastik atau kaleng alumunium dengan keuntungan berupa skema
poin yang inovatif. Aplikasi ini meminta dukungan dana sebesar
USD 3 juta untuk penelitian dan pengembangan serta untuk pengadaan 50 mesin yang akan
disebar di Singapura, Thailand dan Malaysia.”
Inggris. Kompetisi perdana Pitch@Palace
ASEAN 1.0 ini merupakan hasil kerjasama
dengan Otoritas Pengembangan Media
Informasi dan Komunikasi Singapura
(IMDA), Innovfest Unbound, dan AirAsia
sebagai mitra strategis.
Duke of York, pendiri Pitch@Palace
mengatakan, “Masyarakat dunia masih
tidak menyadari betapa tingginya
semangat kewirausahaan di wilayah
ini, dan saya bangga telah membawa
kompetisi Pitch@Palace ke ASEAN dan
nantinya membawa para wirausahawan
terpilih dari sini ke dunia.”
Pitch@Palace merupakan sebuah
basis untuk mengamplifikasi dan
mengakselerasi karya wirausaha, yang
digagas oleh Yang Mulia Duke of York
pada tahun 2014. Tema Innovation dan
Technology tahun ini telah menarik minat
perusahaan-perusahaan dari berbagai
bidang bisnis, antara lain Biotech
and Medical Technology, Consumer
Technology and Internet of Things,
Cyber Security, Data Management and
Analytics, Educational Technology,
Energy, Environmental and Renewables
Technologies, Fintech, Fitness Tech,
Health and Wellbeing Tech, Industrial
Technology, Materials, Substances and
By-products, Media, Communications
and Entertainment Technology, Robotics,
Artificial Intelligence and Virtual Reality
and Smart Cities.
Terdapat sebanyak 132 pendaftar
dari negara-negara ASEAN dengan
tipe bisnis yang berbeda mulai dari
start-up hingga scale-up. Dari semua
pendaftar yang masuk, dipilih 19 peserta
untuk menghadiri Boot Camp yang
diselenggarakan di kantor regional
facebook di Singapura, di mana setiap
peserta satu per satu diberikan pelatihan
untuk menyempurnakan kemampuan
picthing mereka.
Para mentor terdiri dari pimpinan bidang
teknologi dari perusahaan multinasional,
pendiri start-up, akademisi, dan alumni
Pitch@Palace, termasuk Chief Information
Officer Grup AirAsia, Declan Hogan,
Kepala Regional Fintech, Ecosystem
dan Innovation Development Bank of
Singapore Limited, David Ding, Janelle
Teng dari B Capital Group, dan CEO Vidi
Aaron ram Sarma yang juga merupakan
alumni dari program Pitch@Palace
sebelumnya. Dari proses Boot Camp,
ditentukan 10 orang wirausahawan
yang mendapatkan waktu 3 menit untuk
pitching, sementara yang lainnya hanya
mendapatkan waktu 1 menit.
Kegiatan Boot Camp juga dihadiri
oleh pelaku industri terkemuka seperti
Aireen Omar, Deputi CEO Grup AirAsia
bidang Digital, Transformation dan
Corporate Services, Yossi Vardi, investor
dan wirausahawan bidang high-tech.
Mereka membagikan pengalaman dan
ilmunya tentang cara membangun bisnis
yang sukses dari bawah termasuk cara
mengidentifikasi peluang, mendapatkan
dukungan pembiayaan serta cara
memasarkan produk dan layanan. Created by freepik
70 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
EXHIBITION
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)
memfasilitasi lima brand lokal
pada pameran streetwear
terbesar “Agenda Show”, di
Long Beach, California, Amerika Serikat
pada tanggal 28 hingga 30 Juni 2018.
Lima brand yang didukung oleh Bekraf
yang sudah melewati 3 tahapan kurasi
di Agenda Show 2018 ini adalah Elhaus
dengan modern menswear dan denim,
Paradise Youth Club dengan inspirasi gaya
hidup 90-an skate dan musik, OldblueCo
yang fokus di produksi denim, Monstore
yang memiliki koleksi unisex, apparel, dan
home, serta Potmeetspop yang berkreasi
dengan aneka denim rancangan modern.
Agenda Show merupakan pameran
fashion khusus kategori streetwear, action
sport, denim, footwear, surfing dan skate
yang pertama kali digelar tahun 2003
yang sudah dihadiri lebih dari 10 ribu
pengunjung dari berbagai negara, di
antaranya buyers, media, distributor dan
influencers dari Amerika Serikat dan 50
negara lain di dunia.
Menurut data Outlook Ekonomi Kreatif
2017 yang diterbitkan oleh Bekraf, sub
sektor fashion merupakan salah satu sub
sektor ekraf dengan nilai pendapatan
terbesar, yaitu senilai rp166 triliun atau
berkontribusi sebesar 18,01% terhadap
Bekraf Dukung BranD LokaL Di Pameran Streetwear Dunia
PDB Ekraf. Secara umum, nilai ekspor
produk fashion Indonesia pada 2015
mencapai US$ 10,90 miliar, meningkat
sebesar 1,84% dibandingkan ekspor di
tahun 2014 dan memberikan kontribusi
sebesar 54,54% terhadap total nilai
ekspor sektor ekraf.
“Keikutsertaan ini mencerminkan
salah satu upaya Bekraf untuk terus
meningkatkan fashion sebagai sektor
unggulan ekraf di Indonesia,” ujar Deputi
Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia
Simandjuntak.
www.bekraf.go.id
71Vol. 102 | Aug - Sep 2018
EXHIBITION
Negara tujuan ekspor terbesar produk
fashion Indonesia menurut Joshua adalah
Amerika Serikat dengan nilai sebesar
US$ 4,72 miliar, di posisi kedua dan
ketiga berturut-turut adalah Jepang
dengan nilai ekspor US$ 943,6 juta, dan
Jerman dengan nilai ekspor US$ 701
juta. Komoditas terbesar produk fashion
ke Amerika Serikat berasal dari industri
pakaian jadi dari tekstil.
Tren streetwear berangkat dari tren fashion
dunia dimulai di tahun 90-an, produk
streetwear yang berasal dari gaya hidup
hip-hop dan skate muncul dan menjadi
incaran kaum muda. Saat itu, streetwear
merupakan sarana untuk menunjukkan
identitas diri dan merefleksikan status
sosial serta menampilkan kebanggaan
dan integritas sebagai seorang individu
dengan mengekspresikan diri melalui
pakaian.
Di Indonesia, tren ini mulai terlihat di tahun
90-an saat era Distro berjaya. Label-label
produksi dalam negeri yang menjual
kaus, jaket, hoodies, yang belum berani
menjual labelnya sendiri, menitipkannya di
distro-distro. Indonesia kembali semarak
dipenuhi dengan label streetwear yang
inovatif serta dipenuhinya acara-acara
yang berhubungan dengan gaya hidup
itu. Pemakainya, yaitu generasi Z menjadi
konsumen utama produk streetwear
yang menilai streetwear merupakan gaya
pakaian yang nyaman digunakan dan
memiliki karakter. Streetwear, saat ini
bukan hanya sekadar dipakai, namun juga
menjadi sebuah kebanggaan bagi para
pemakainya.
“..sub sektor fashion merupakan salah satu sub sektor ekraf dengan nilai pendapatan terbesar, yaitu senilai Rp166 triliun atau berkontribusi sebesar 18,01% terhadap Pdb Ekraf. Secara umum, nilai ekspor produk fashion Indonesia pada 2015 mencapai US$ 10,90 miliar, meningkat sebesar 1,84% dibandingkan ekspor di tahun 2014 dan memberikan kontribusi sebesar 54,54% terhadap total nilai ekspor sektor ekraf.”
swa.
co.id
72 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
Imajinasi Kanak-Kanak Dalam Pameran
Seni Rupa Dolanan’
EXHIBITION
Karya empat perupa memenuhi
ruang pameran Uma Seminyak,
Seminyak-Kuta Utara. Empat
perupa tersebut adalah Monez,
Siji, Uncle Joy dan Venty Vergianti. Ada
benang merah yang menyatukan karya-
karya tersebut, yaitu dunia kanak-kanak
yang tersirat pada karya visual mereka.
Pameran yang berlangsung dari tanggal
21 hingga 31 Juli 2018 ini bertajuk
‘Dolanan’. Dolanan atau dalam bahasa
Indonesia “permainan” memiliki banyak
makna. Dolanan sangat identik dengan
anak-anak, baik dari konteks permainan
itu sendiri maupun dunia atau kehidupan
anak-anak yang penuh dengan permainan.
Dunia yang kaya akan imajinasi,
kepolosan, kejujuran dan kenekatan.
Monez, salah satu perupa menjelaskan
ia dan tiga perupa lain mempunyai
ketertarikan yang sama terhadap masa
kanak-kanak, di mana fase tersebut
adalah masa tanpa beban, bermain-main
dengan berbagai misteri kehidupannya,
karena sebagai anak-anak, kita belum
mengerti tentang apa yang ada di dunia
ini.
73Vol. 102 | Aug - Sep 2018
EXHIBITION
Selain bermain-main ada juga sesuatu
yang menjadi misteri, misalkan para
orang tua memberikan wejangan melalui
cerita-cerita rakyat atau dongeng sebagai
anjuran untuk tidak bermain di tempat
gelap, karena di sana ada tonya atau
memedi (mahluk halus.red).
hal itulah yang ia coba tuangkan dalam
karya-karyanya dalam pameran ini yang
menggunakan charcoal atau arang dalam
melukis, dan media itu sangat natural
sesuai dengan tema anak-anak yang
mengandung kepolosan dan kejujuran.
Menurutnya, lukisan-lukisan yang ia buat
tidak melalui proses sketsa dan pencarian
ide terlebih dahulu seperti dalam karya-
karya sebelumnya. Kali ini ia berkarya
seperti anak-anak yang bermain, penuh
spontanitas dan mengalir begitu saja
tanpa arah namun menghasilkan bentuk
atau karya berbobot.
Pesan yang ingin ia sampaikan melalui
karya dalam pameran “Dolanan’ ini adalah,
bahwa kita sebagai orang dewasa harus
kembali dan tidak melupakan cara berpikir
ala anak-anak, bukan sebagai anak-anak
yang tidak tahu apa-apa, namun sebagai
anak-anak yang jujur dan polos, penuh
imajinasi dan melihat dunia sebagai
sesuatu menyenangkan dan penuh misteri
yang menarik untuk ditelusuri.
Tri haryoko yang akrab dipanggil Uncle
Joy, perupa yang karyanya dipamerkan
dalam pameran ini menuturkan,
ketertarikannya pada tema anak-anak
berawal dari kesukaannya pada sesuatu
di masa itu, seperti mainan robot dan
karakter wayang serta raksasa. Genre
seni grafiti dan street art yang ia tekuni
bertahun-tahun dikolaborasikan dengan
media konvensional menghasilkan karya
berbobot yang bisa disaksikan pada
pameran ini, seperti pada karya berjudul
‘Display View’ dan ‘Day Dreamin’.
74 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
EXHIBITION
Perupa lainnya, Siji menampilkan karya
instalasi dan berjudul ‘Conundrum’
terinspirasi dari masalah-masalah yang
timbul dalam masyarakat dan merangkul
keunikan dari setiap individu, arah
rancangan Siji menuju pada produk
yang terbatas, unisex, berpotongan
longgar serta menempatkan kerajinan
tangan sebagai media bercerita dalam
menyampaikan pesan.
Dalam pameran ‘Dolanan’, Siji terinspirasi
oleh “Conundrum - permainan
pertanyaan” dan relasinya dalam
menjalani kehidupan. Siji menuangkannya
dalam bentuk rangkaian koleksi desain
pakaian sebagai bentuk ekspresi tanpa
aturan baku yang dapat diinterpretasikan
masing-masing individu yang melihat.
Venty Vergianti dalam karyanya
menerjemahkan Dolanan sebagai sebuah
kepolosan, sifat dasar manusia yang
dimiliki sejak mereka lahir, dan bagaimana
sifat ini terlukai sejalan dengan manusia
beranjak dewasa. Melalui karyanya
ini pula Venty, yang mempunyai latar
belakang sebagai arsitek yang kemudian
jatuh hati pada dunia seni keramik sejak
tahun 2010 berusaha mengangkat isu
kehidupan modern, bagaimana lingkungan
menciptakan norma benar-salah,
bagaimana pikiran manusia dipengaruhi
oleh cerita dan bahasa yang diubah dan
dimanipulasi.
Cerita hantu menjadi metafor dari
berbagai isu yang beredar di berbagai sisi
kehidupan, yang menciptakan kegelisahan
dan ketakutan layaknya virus yang
menyerang tubuh manusia sehat. Cerita
hantu memperlihatkan sepotong cuplikan
akan kehidupan manusia yang sering kali
terfokus dalam hitam dan putih, daripada
melihat berbagai spektrum warna yang
ditampilkan dunia di sekelilingnya. Cerita
hantu menjadi pertanyaan akan kesahihan
berbagai isu di dunia ekonomi, politik,
hingga pendidikan dan spiritual. Apakah
persepsi itu terbentuk atau dibentuk, lagi-
lagi semua cerita hantu itu bersumber dari
apa yang ada di dalam “kepala” manusia.
hal yang bisa dipetik dari pameran ini
yakni kehidupan manusia dewasa pun
sebenarnya tidak pernah lepas dari dunia
permainan. Bermain melepaskan konsep
aturan dan norma yang selalu melekat
dalam kehidupan dan terkadang sulit
untuk ditanggalkan. Manusia dewasa
cenderung terjebak oleh tujuan dan
75Vol. 102 | Aug - Sep 2018
EXHIBITION
“Monez, salah satu perupa menjelaskan ia dan tiga perupa lain mempunyai ketertarikan yang sama terhadap masa kanak-
kanak, di mana fase tersebut adalah masa
tanpa beban, bermain-main dengan berbagai misteri
kehidupannya, karena sebagai anak-anak, kita
belum mengerti tentang apa yang ada di dunia ini.
alasan, sibuk mencari cara untuk bisa
menikmati hidup dengan konsep mencari
“kebahagiaan”. Sedangkan anak-anak
dengan permainannya cenderung hanya
mencoba dan mencoba, berbuat penuh
rasa ingin tahu tanpa harus tahu tujuan,
cukup dengan menikmati apa yang ada di
depan mata.
Manusia dewasa melihat hitam putih
sedangkan anak-anak melihat spektrum
warna lain dalam hitam dan putih.
Bagaimana cara anak-anak “melihat”
dengan kepolosannya ini menjadi benang
merah dari karya-karya seniman yang
terlibat dalam menerjemahkan cerita
dolanan dalam karya-karyanya. Melalui
pameran ini para seniman bermaksud
untuk membawa audiens dalam dunia
khayal, memperluas persepsi akan
kehidupan yang penuh imajinasi.
Venty Vergianti
Monez
Tri haryoko
Myra Juliarti
76 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
FINTECH
Hingga kuartal pertama
2018, tidak kurang dari 44
perusahaan fintech telah
terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), 43 perusahaan tercatat
sebagai fintech konvensional (Peer to Peer
Lending), sedangkan sisanya adalah Peer
to Peer Lending Syariah.
Awal Juli ini, pasar fintech Tanah Air
kembali diramaikan pemain baru,
Danain, salah satu unit bisnis dari Serba
DiferenSiaSi Danain ramaikan PaSar fintech
dengan tenor yang panjang dan tidak
beragunan, maka Danain menjadi Peer
to Peer Lending beragunan pertama
di Indonesia. hal itu dapat membuat
para pendana merasa aman dengan
investasinya”.
Dalam mengoperasikan bisnis fintech-nya
itu, Danain menggandeng mitra PT Mas
Agung Sejahtera yang merupakan salah
satu perusahaan penggadaian swasta
terbesar di Indonesia dengan lebih dari 50
cabang yang tersebar di berbagai daerah.
Melalui kemitraan ini, para peminjam
dapat mengajukan pinjaman kepada mitra.
“Selanjutnya, mitra kami menyeleksi serta
akan menalangi pinjaman sesuai dengan
nilai yang diagunkan oleh peminjam. Saat
ini, agunannya adalah emas perhiasan
Mulia Group setelah memperoleh surat
keterangan terdaftar dari OJK serta
platform-nya juga sudah terdaftar di
Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sebagai pendatang baru, diakui CEO &
Co-founder Danain Budiardjo rustanto,
dibutuhkan diferensiasi yang dapat
membedakan Danain dengan perusahaan
fintech incumbent atau yang lainnya.
“Jika Peer to Peer Lending yang sudah
lebih dulu hadir menawarkan pendanaan
Ilustrasi gambar : www.orrick.com
77Vol. 102 | Aug - Sep 2018
FINTECH
atau logam mulia yang harganya naik
dan cenderung naik. Kemudian, data
peminjam akan terkoneksi secara real
time ke platform Danain untuk kemudian
dapat diakses oleh pendana yang tertarik
untuk memberikan pinjaman. Nantinya,
dana pinjaman dari pendana yang
tertarik tersebut akan ditransfer ke mitra
penggadaian,” urai Budiardjo
Sebagai pendatang baru, Danain
menyasar para pemilik dana yang selama
ini melakukan investasi dengan cara
menabung dan deposito. “Melalui Danain,
kami menawarkan mereka bunga yang
lebih tinggi dibandingkan menabung
dan deposito, yakni 8% dengan tingkat
keamanan yang terjamin, karena sifatnya
beragunan dan tenor (pengembalian
pinjaman) maksimal empat bulan”.
Selain itu, Danain tentu saja membidik
captive market yang notabene selama ini
menjadi pelanggan dari PT Mas Agung
Sejahtera sebagai mitra Danain. Profil
peminjam yang selama ini bertransaksi
di PT Mas Agung Sejahtera adalah 80%
Usaha Kecil Menengah (UKM) dan 20%
personal. “rata-rata pinjaman di kisaran
rp 2 juta hingga rp 4 juta, dengan tingkat
pengembalian 100% atau tidak ada kredit
macet,” lanjut Budi.
Guna memperkenalkan Danain kepada
pendana maupun peminjam, Danain akan
menggelar berbagai upaya edukasi. Di
antaranya, melakukan pendekatan Public
Relations (Pr) lewat media, menggelar
aktivasi merek lewat berbagai pameran
fintech, menyasar komunitas, serta
membidik milenial dengan menyambangi
kampus. “hingga April 2019, kami akan
melakukan upaya edukasi sekaligus
sosialisasi Danain sebanyak 12 kali di
berbagai daerah, seperti di Jakarta,
Malang, Surabaya, Bali, Makassar, dan
Bandung,” ucapnya.
Melalui berbagai strategi itu, Danain
mematok 15 ribu pendana hingga akhir
tahun 2018. “Ke depan, kami juga akan
menggandeng sejumlah mitra, yang tidak
hanya dari perusahaan penggadaian,
tetapi juga dari perusahaan atau lembaga
multifinance yang sehat dan sudah
terdaftar di OJK,” pungkas Budiardjo.
Ilustrasi gambar : www.forbesmiddleeast.com
78 Vol. 102 | Aug - Sep 2018
TECH
Untuk meningkatkan kinerja,
fungsi, dan pengalaman
pengguna secara menyeluruh,
Dell Indonesia merilis produk
Dell XPS 13 terbaru yang menjadi laptop
13 inci terkecil.
Dell memang tidak pernah berhenti
melakukan terobosan dan inovasi dengan
menciptakan teknologi yang mendobrak
batasan yang ada. “Desain eksterior
menyempurnakan inovasi canggih
yang ada di dalamnya dan diwujudkan
semuanya dalam XPS 13 terbaru ini,”
ungkap Consumer Country Director Dell
Indonesia, Tjipto Suparto.
Selain generasi terbaru layar
InfinityEdge 4K Ultra hD,
XPS 13 juga menambahkan
warna rose Gold dengan
interior tenunan glass fiber
Alpine White sebagai pilihan,
selain warna tradisional
Silver dan interior carbon
fiber hitam. hampir seluruh
aspek dari XPS 13 terbaru ini
memang telah ditingkatkan
dan hasilnya berhasil meraih
penghargaan inovasi CES
2018.
InovasI Terbaru Dell XPS 13
www.wired.com
Laptop baru ini dilengkapi dengan bingkai
yang lebih tipis dan ruang pendingin
yang 80% lebih besar. Dilengkapi
Windows 10 Pro dan prosesor Intel Quad
Core Generasi ke-8 terbaru, XPS 13 ini
menghadirkan kinerja mobile terbaik
dengan SSD hingga 1TB. Laptop ini
juga memiliki daya tahan baterai terlama
dibandingkan laptop 13-inci lainnya,
hingga 20 jam untuk layar fhD dan hingga
11 jam untuk layar UhD (berdasarkan
perbandingan Mobile Mark 14).
XPS juga menghasilkan Dell Cinema
yang menghadirkan pengalaman audio
dan visual yang imersif, yakni
CinemaColor yang menampilkan
konten streaming high Dynamic range
(hDr) dengan detil yang lebih sempurna,
CinemaSound sebagai audio eksklusif
Dell yang didukung teknologi Waves
MaxxAudio Pro, dan CinemaStream untuk
mengoptimalkan proses streaming online
dan video interaktif.
Layanan Dell Premium Support nya
dilengkapi dengan layanan Premium
Support, yaitu layanan dengan fitur
terbanyak dalam satu paket layanan
(support plan) yang dilengkapi dengan
dengan fitur-fitur seperti penghapusan
virus, perbaikan untuk kerusakan yang
tidak disengaja dan pemindaian otomatis
untuk optimalisasi PC.
79Vol. 102 | Aug - Sep 2018
...inspiring you with GREAT & RELIABLE SUCCESS STORY
INFO ADVERTISING : INDAH KENCANA PUTRI (0823 3996 4020)