Post on 21-Jan-2023
MAKALAH PENGEMBANGAN MEDIA PAI
Pengenalan Media Pembelajaran Audio
Visual“Makalah ini di ajukan sebagai tugas mata
kuliahpengembangan media PAI”
Dosen Pembimbing
Dr. SitiZulaikha, S. Ag., M.Pd
Disusun Oleh:
Adnan Rasyid
Ahmad Nurcahyadi
ImasLaila
1
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGORJl. K.H. Sholeh Iskandar Km. 2 Bogor 16162
2013M/1435
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam.Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan karunianya,
sehingga kita semua dapat menjalankan kewajiban kita
yaitu menuntut ilmu sebagai bekal kesempurnaan ibadah
kita kepada –Nya. Shalawat serta salam tercurah
kepada suri tauladan umat baginda Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, dan juga pengikutnya sampai akhir
zaman. Amin.
Atas segala kehendak-Mu Makalah yang berjudul
“Pengenalan Media Pembelajaran Audio Visual “ dapat
diselesaikan dalam rangka penugasaan kelompok Mata
Kuliah Pembelajaran Media PAI.
Kami menyadari bahwa segala apa yang telah di
capai tidak akan pernah terwujud tanpa izin dan
kehendak Allah SWT, dan ucapan terima kasih yang tak
2
terhingga kami haturkan kepada bapak pembimbing yang
selalu memberikan dukungan dan nasehat kepada kami
selama masa perkuliahan ini sampai selesai.
Semoga Makalah ini bisa menjadi tolak ukur bagi
kami serta dapat bermanfaat bagi para mahasiswa
lainnya.
Bogor, Maret 2014
Penyusun
Tim
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................2
DAFTAR ISI...............................................3BAB I....................................................4
PENDAHULUAN..............................................4A. Latar Belakang......................................4
B. Rumusan Masalah.....................................5C. Tujuan..............................................5
BAB II...................................................6
3
PEMBAHASAN...............................................6
A. IDENTIFIKASI MEDIA AUDIO VISUAL.....................6B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MEDIA AUDIO VISUAL.........12
C. MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARN PAI...........14BAB III.................................................18
PENUTUP.................................................18A. Kesimpulan.........................................18
BAB IV..................................................19DAFTAR PUSTAKA..........................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 10 menegaskan bahwa
guru harus memiliki kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu
4
unsur kompetensi pedagogik adalah guru mampu
mengembangkan dan memanfaatkan media dan sumber
belajar. Hal ini ditegaskan lagi dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa dalam
pembelajaran, guru wajib menggunakan sumber belajar.1
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya teknologi Informasi, sangat berpengaruh
terhadap penyusunan dan implementasi strategi
pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru
dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan
media komunikasi bukan saja dapat mempermudah dan
mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga
bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik.
Menurut Sanjaya (2010:162) proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses
komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok,
yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen
penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu
sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran.
Kadang-kadang dalam proses pembelajaran terjadi1 Adi Ginanjar Pratama “Identifikasi Media Pembelajaran”, http://mgmpipakarangnunggal.wordpress.com/2013/03/21/identifikasi-media-pembelajaran-oleh-adi-ginanjar-pratama/, Pada tanggal 07Maret 2014 pukul 21.20 wib
5
kegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau
pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh
siswa dengan optimal, artinya tidak seluruh materi
pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa;
lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah
menangkap isi pesan yang disampaikan. Untuk
menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun
strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai
media dan sumber pelajaran.
B. Rumusan MasalahBagaimana kita mengetahui metode pembelajaran yang
menarik dengan menggunakan media pembelajaran audio
visual itu, dengan mengetahui:
1. Mengidentifikasi media audio visual
2. Menganalisis kelemahan dan kelebihan media audio
visual
3. Menjelaskan media audio visual dalam pengajaran
PAI
C. Tujuan 1. Untuk memenuhi penugasan kelompok mata kuliah
Pembelajaran Medid PAI
2. Agar mahasiswa memahami pengajaran melalui metode
Audio Visual
3. Agar mahasiswa PAI dapat mengimplementasikan
metode Audio Visual
6
4. Agar mahasiswa dapat mengajar dengan cara yang
menarik dan up to date
BAB II
PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI MEDIA AUDIO VISUALMedia adalah sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemauan seseorang sehingga dapat mendorong
tercapainya proses belajar. Pada hakikatnya proses
pembelajaran adalah proses komunikas, kegiatan di
kelas merupakan tempat guru dan siswa melakukan tukar
pikiran dan mengembangkan idenya. Media pembelajaran
berfungsi sebagai penyaji stimulus informasi dan
7
sikap, juga untuk meningkatkan keserasian dalam
penerimaan informasi.
Media audio visual merupakan bentuk media
pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita
membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, maka
hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan, karena
tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru
dapat direkam kembali2.
Pada media pembelajaran agama, suri tauladan
atau model perbuatan dan tindakan yang baik oleh
pendidik akan dapat menumbuh kembangkan sifat dan
sikap yang baik pula terhadap anak didik, tetapi bisa
pula sebaliknya. Perbandingannya antar guru dan murid
ialah ibarat tongkat dan bayangannya. Kapankah
bayangan itu akan bisa lurus jika tongkatnya sendiri
bengkok ? Istilah uswatun hasanah dapat
diidentifikasikan dengan demontrasi yaitu memberikan
contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat atau
melakukan sesuatu. Media uswatun hasanah ini selalu
digunakan oleh nabi dalam mengajarkan agama kepada
umatnya, misalnya dalam mempraktekkan salat
sebagaimana sabda beliau dari Malik bin Huwairis ra :
Rasulullah saw bersabda, “Salatlah kamu sebagaimana kamu
melihat aku melakukan salat”. H.R. Bukhori
2
8
Dalam hal ini Rasulullah saw memperlihatkan cara
berdiri, rukuk, iktidal, sujud, tahiyat, salam, dan
lain-lain. Semua alat yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi tentang pendidikan dan
pelajaran agama kepada siswa, antara laian : papan
tulis, buku teks, gambar, film, radio, televisi,
komputer, karya wisata, dan lain-lain. Berdasarkan
media tersebut hendaknya dalam pemilihan media
pembelajaran praktik salat terutama gerakan dan
bacaan salat harus selalu diperhatikan hal-hal yang
tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah dan perbuatan
yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW,kesiapan
siswa dan guru serta ketersediaan dari
instansi/sekolah. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam
mengajar, tetapi lebih dari itu sebagai usaha yang
ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari
praktik salat . Media berbasis visual ( image atau
perumpamaan ) memegang peran yang sangat penting
dalam proses pembelajaran tersebut, karena media
audio visual memperlancar pemahaman ( melalui
elaborasi stuktur dan organisasi ), memperkuat
ingatan, menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata.
9
Media audio visual terdiri atas audio visual
diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara (sound slide), film
rangkai suara. Audio visual gerak, yaitu media yang
dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak seperti film suara dan video cassette. Dan
dilihat dari segi keadaannya, media audio visual
dibagi menjadi audio visual murni yaitu unsur suara
maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti
film audio cassette. Sedangkan audio visual tidak
murni yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari
sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang
unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan
unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Media Pembelajaran Audio Visual
Media audio visual ialah alat-alat yang audible
artinya dapat didengar dengan alat-alat yang visible,
dalam arti dapat dilihat. Media pembelajaran audio
visual audio visual pada proses pembelajaran antara
lain :
1) Papan Tulis
10
Papan tulis yaitu alat klasik yang tidak pernah
dilupakan orang pada proses belajar mengajar, peranan
papan tulis masih tetap digunakan guru, sebab
merupakan alat yang praktis dan ekonomis. Papan tulis
ialah peralatan belajar
yang vital dan mutlak diperlukan sekolah seperti
halnya meja dan kursi guru.
2) Laboratorium Bahasa
Laboratorium merupakan media pembelajaran audio
visual dalam pengajaran bahasa. Peran laboratorium
tidak menggantikan fungsi guru. Oleh karena itu,
pengajar tetap dimulai di dalam kelas, kemudian
dikembangkan dan dipraktikkan di ruang laboratorim.
3) Radio
Radio menjadi sarana atau media pembelajaran
audio visual bidang studi Fiqh sangat yang berguna
bagi semua bentuk pendidikan. Tujuan digunakannya
radio sebagai media pembelajaran audio visual ialah
agar siswa atau peserta didik mendapat pelajaran
tambahan di samping dari guru, yang berhubungan
dengan materi pelajaran.
4) Tape Recorder
Keuntungannya antara lain :
11
1. Murid dapat mendengarkan kembali apa yang
diucapkan atau dibacanya agar dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan.
2. Dengan tape recorder dapat diketahui kemajuan
anak dalam aspek-asoek bahsa seperti lafal,
kelancaran berbicara susunan kalimat dan
sebagainya bila dibandingkan kemampuan anak s
sebelum dan sesudahnya.
3. Tape recorder dapat digunakan dalam intervie
atau untuk merekam pelajaran atau ceramah
orang ahli dan lain-lain.
4. Untuk pelajaran seni suara tape recorder
mempunyai banyak kegunaan
5) Buku Pelajaran atau Perpustakaan
Proses pembelajaran dengan bahan bacaan pada
buku pelajaran atau perpustakaan membuat siswa
memperoleh pengalaman yakni melalui membaca, belajar
melalui simbol-simbol dan pengertian-pengertian
dengan menggunakan indera penglihatan.
6) Televisi Pendidikan
Televisi ialah suatu perlengkapan elektonik yang
pada dasarnya sama dengan gambar hidup meliputi
gambar dan suara. Langkah menggunakan televisi
sebagai media pembelajaran audio visual belajar
mengajar di dalam kelas pada dasarnya sama seperti
12
langkah-langkah penggunaan rekaman pada tape recorder
yakni persiapan, pelaksanaan, dan kegiatan lanjutan.
7) Gambar
Melihat gambar lebih cepat mencapai pengertian,
karena gambar itu bukan lambing tetapi “tiruan” dari
aslinya secara disederhanakan.
8) Flash Card
Alat ini dapat dibuat dengan karton ukuran 16 x
18 inci. Pada flash cards tersebut terdapat gambar,
kata – kata, sebuah ungkapan atau kalimat. Agar
supaya murid mudah membaca hendaknya tulisannya cukup
besar dan jelas.
9) Film
Sejak ditemukannya film, para pendidik segera
melihat manfaatnya bagi pendidikan. Film pendidikan
sekarang telah berkembang di negara-negara maju.
Telah banyak terdapat perpustakaan film yang meminjamkan
film tentang segala macam topik dalam tiap bidang
studi. Universitas demikian pula sekolah-sekolah
telah mempunyai perpustakaan film sendiri.
Beberapa keuntungan film ialah :
1. Film sangat baik menjelaskan suatu proses,
bila perlu dengang menggunakan “slow motion”
2. Tiap murid dapat belajar sesuai dari film,
yang pandai maupun kurang pandai
13
3. Film sejarah dapat menggambarkan peristiwa-
peristiwa masa lalu secara realistis dalam
waktu yang singkat
4. Film dapat membawa anak dari negara satu ke
negara lain dan dari masa satu ke masa yang
lain
5. Film dapat di ulangi bila perlu untuk menambah
kejelasan.
10) Filmstrip dan Slide
Filmstrip dan slide diperhatikan kepada murid-
murid dengan menggunakan proyektor. Yang di lihat
adalah gambar “mati” jadi buka gambar hidup seperti
film. Gambar itu dapat merupakan foro, label, diagram
karton, reproduksi lukisan, dan sebagainya. Kecepatan
memprtlihatkan filmstrip atau slide dapat diatur oelh
guru dan bergantung pada banyaknya komentar yang
diberikannya tentang tiap gambar.
11) Overhead Projector
Overhead projector dapat memproyeksikan pada layar
apa yang tergambar atau tertulis pada lembaran
transparan itu seperti dapat dilakukannya pada papan
tulis. Overhead projector dapat digunakan tanpa
menggelapkan ruangan.
14
Pengertian pemerolehan hasil belajar melalui
indra pandang dan indra dengar sangat menonjol
perbedaannya. Kurang lebih 90% hasil belajar
seseorang diperoleh melalui indra pandang, dan hanya
5% diperoleh melalui indra dengar, dan 5% lagi indra
yang lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar cone experience dari Dale berikut :
10% 20% 30% 70% 90%0102030405060708090100
Katakan dan lakukanKatakanLihatDengarbaca
Dasar pengembangan grafik diatas bukanlah
tingkat kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan –
jumlah jenis indra yang turut serta selama penerimaan
isi pengajaran. Pengalaman langsung akan memberikan
kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai
informasi dan gagasan yang terkandung dalam
pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indra
penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan
peraba. Ini dikenal dengan learning by doing.
15
Kerucut pengalaman Edgar Dale :
kerucut pengalaman adalah sebuah teori pola
media pendidikan yang dikemukaakan oleh ahli audio-
visual materials yang bernama Edgar Dale. Dalam bukunya
yang berjudul Audio-Visual Methods in Teaching,
digambarkannya tentang tingkat-tingkat pengalaman dan
alat-alat yang diperlukan untuk memperoleh pengalaman
itu. Pengalaman berlangsung dari tingkat yang
kongkret seseorang belajar dari abstrak. Pada tingkat
yang kongkret seseorang belajar dari kenyataan atau
pengalaman langsung yang bertujuan dalam kehidupan
kita. Kemudian meningkat ke tingkat yang lebih atas
menuju ke puncak kerucut, dalam tingkat yang abstrak
dalam bentuk symbol-simbol. Semakin ke atas semakin
abstrak, tetapi tidak berarti semakin sulit.
Pembagian tingkat-tingkat ini semata-mata untuk
membatu kita melihat pengalaman belajar3. Berikut
kerucut tersebut
3 Dr. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989, hlm. 39
16
Pemanfaatan media harus terencana dan sistematik
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kehadiran media
sangat membantu siswa untuk memahami suatu konsep
tertentu yang sulit dijelaskan dengan bahasa verbal,
dengan demikian pemanfaatan media sangat tergantung
pada karakteristik media dan kemampuan pengajar
maupun siswa memahami cara kerja media tersebut,
sehingga pada akhirnya media dapat dipergunakan dan
dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
B. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MEDIA AUDIO VISUALKelebihan media audio-visual yaitu dalam media
ini mencakup segala aspek indera pendengar, penglihat
17
dan peraba. Sehingga kemampuan semua indera dapat
terasah dengan baik karena dipergunakan dengan
seimbang dan bersama.
Kelemahan media audio-visual yaitu keterbatasan
biaya serta penerapannya yang harus mampu mencakup
segala aspek indera pendengaran, penglihatan dan
peraba.
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media Audio-
Visual pembelajaran sama dengan pengajaran Audio &
visual yaitu:
• Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata,
tertulis atau lisan belaka)
• Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera,
seperti:
a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan
realitas, gambar, filmbingkai, film atau model
b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro,
film bingkai, film atau gambar
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat
dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu
bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film
bingkai, foto maupun secara verbal
18
e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat
disajikan dengan model, diagram, dll
f. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa
bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk
film,film bingkai, gambar,dll.
• Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran
tutorial.
Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa
kelemahan yang sama dengan pengajaran visual, yaitu :
• Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang
proses pengembangannya dan tetap memandang materi
audio-visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar,
Media yang beoriantsi pada guru sebernarnya.
• Media audio visual cenderung menggunakan model
komunikasi satu arah.
• Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana
saja dan kapan saja, karna media audio-visual
cenderung tetap di tempat.
C. MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARN PAISebelum pendidik mengajarkan pokok bahasan
pembelajaran terlebih dahulu harus menyiapkan dan
memperhitungkan alat bantu/media apa saja yang dapat
dipakai dari berbagai kegiatan pembelajaran yang
19
mungkin dilakukannya sesuai dengan mata pelajaran
yang akan diajarkan. Dalam penerapan media
pembelajaran pendidikan agama Islam harus dilakukan
dengan cara yang tepat dan praktis yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, sehingga dalam proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan
efisien. Selain hal tersebut pemilihan metode
mengajar yang sesuai dengan media pembelajaran juga
sangat penting karena akan berdampak pada
tercapainyatujuanpembelajaran.
Media pembelajaran yang diterapkan oleh guru
pendidikan agama Islam harus sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Demikian juga halnya dengan
penyesuaian antara media pembelajaran yang dipakai
dengan kebutuhan peserta didik yang banyak dan
bermacam-macam, namun secara garis besarnya pemilihan
media pembelajaran tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan kebanyakan peserta didik.
Berikut adalah penerapan media pembelajaran sesuai
mata pelajaran pendidikan agamaIslam:
1. Media pembelajaran Al-Qur’an dan Al-Hadits
Pembelajaran al-Qur'an dan Hadits menekankan
pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar,
memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
20
Media pembelajaran al-Qur’an dan hadis dapat
menggunakan media audio, yaitu misalnya dengan
menggunakan media tape recorder, peserta didik
mendengarkan rekaman yang berisi ayat-ayat al-Qur’an
atau hadis-hadis Nabi, sehingga peserta didik dapat
mengetahui, menulis, dan melafalkan bacaan-bacaan
yang didengarkannya.
2. Media pembelajaran akhlak
Media pembelajaran akhlak mencakup nilai suatu
perbuatan, sifat-sifat terpuji dan tercela menurut
ajaran agama Islam, membicarakan berbagai hal yang
langsung ikut mempengaruhi pembentukan sifat-sifat
pada diri seseorang, maka ada beberapa media
pembelajaran yang dapat membantu pencapaian
pembelajaran akhlak, antara lain:
a. Melalui bahan bacaan atau bahan cetak.
Melalui bahan ini peserta didik akan memperoleh
pengalaman dengan membaca. Yang termasuk media ini
buku teks akhlak, buku teks agama pelengkap, bahan
bacaan umum seperti, majalah, koran dan sebagainya.
b. Melalui alat-alat audio visual (AVA).
Melaui media ini peserta didik akan memperoleh
pengalaman secara langsung dan mendekati kenyataan,
21
misalnya dengan alat dua atau tiga dimensi, maupun
dengan alat-alat teknologi modern seperti televisi,
internet, dan lain sebagainya.
c. Melalui contoh-contoh kelakuan.
Melalui profil pendidik yang baik, dalam
menyampaikan bahan pembelajaran diharapkan peserta
didik bisa meniru tingkah laku pendidik, misalnya
mimik, berbagai gerakan badan dan anggota badan,
dramatisasi, suara dan perilaku sehari-hari.
d. Melalui media masyarakat dan alam sekitar.
Untuk memperoleh suatu pemahaman dan pengalaman
yang komprehensif, pendidik dapat membawa anak ke
luar kelas untuk memperoleh pengalaman langsung dan
masyarakat maupun alam sekitar.
3. Media pembelajaran Fiqih
Media pembelajaran sebagai alat bantu penghubung
(media komunikasi) dalam proses interaksi belajar
mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar
harus disesuaikan dengan orientasi dan tujuan
pembelajaran. Pembelajaran fiqih, media yang sering
digunakan adalah media bahan cetakan seperti buku
bacaan, koran, majalah, dan sebagainya. Kemudian
media suara yang didengar, sebenarnya masih ada media
22
yang bias memperjelas pemahaman peserta didik,
misalnya untuk memehami jenis dan bentuk transaksi
ekonomi tertentu biasa digunakan media video yang
menceritakan berbagai macam transaksi ekonomi. Bahkan
bisa digunakan media yang bersumber dari lingkungan,
misalnya bank, pegadaian, pasar modal dan sebagainya.
4. Media pembelajaran sejarah kebudayaan Islam
Hendaknya pendidik menyiapkan bermacam-macam
alat peraga dan menggunakannya dimana perlu. Dalam
menguraikan peristiwa hijrah Nabi misalnya pendidik
dapat menggunakan slide atau film yang tersedia,
memperdengarkan rekaman tentang drama yang sering
diputar dari pemancar radio pada hari-hari besar
seperti Maulid, Hijrah Nabi ataupun Isra’ Mi’raj.
5. Media Pembelajaran dalam Praktek Shalat (Q.S An-
Nisa 4:103)
Maka apabila kamu telah menyelesaikan Salat (mu), ingatlah
Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah
Salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya Salat itu ialah
23
kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman .Berkaitan dengan kewajiban menjalankan Salat fardhu
lima waktu sehari semalam bagi setiap orang atau
peserta didik yang beragama Islam sebagaimana
disebutkan pada ayat di atas, telah bermufakat
seluruh ulama Islam, bahwa mendirikan Salat lima
waktu di masjid, di musalla, atau di rumah dengan
khusyu` merupakan ibadah yang memperoleh pahala besar
dan termasuk ibadah paling mulia dalam rangka
mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya. Penerapan
media audio visual pada pembelajaran praktik salat
bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dasar , dapat
membangkitkan keinginan untuk mempraktikkan salat
dengan benar sesuai ajaran nabi Muhammad SAW dan
dapat memberikan pengaruh positip terhadap peserta
didik untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
Media Audio-Visual adalah media yang mempunyai unsur
25
suara dan unsur gambar. Jenis Media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua
jenis media yaitu Media Audio dan Media Visual.
Dilihat dari segi keadaannya, media audiovisual
dibagi menjadi :
• Audiovisual Murni yaitu unsur suara maupun unsur
gambar berasal dari suatu sumber.
• Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda.
Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan
kekurangan yang antara lain,memperjelas penyajian
pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan
kelemahan pada media audio visual adalah terlalu
menekankan pada penguasaan materi dari pada proses
pengembangannya.
Media sebenarnya akan sangat membantu dalam
mewujudkan tujuan pendidikan meskipun banyak
kekurangan yanng ada didalamnya. Maka diharapkan
kekreatifitasan guru dalam memilih media mana yang
lebih cocok untuk diterapkan dalam kelas. Dalam hal
ini yang harus diperhatikan adalah materi yang akan
disampaikan, situasi kelas dan sarana prasarana.
26
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press
B. Uno, Hamzah. 2011. Teknologi dan Informsai Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Nasution. 2012. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
27