Post on 06-Jan-2023
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 1
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT
(STUDI KASUS: PEMBANGUNAN JALAN TOL MEDAN β KUALANAMU β
TEBING TINGGI, STA. 77+515 β STA. 82+000)
Gusnandar Surya Miharja1), Puji Wiranto2), Arif Mudianto3)
ABSTRAK
Pada umumnya setiap pekerjaan proyek pembangunan kontruksi selalu berkaitan dengan alat berat
yang menjadi peranan penting untuk menunjang keberhasilan suatu proyek dan upaya tepat agar
mengasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien. Pekerjaan tanah pada proyek jalan tol ini berupa
menggali, memindahkan, menggusur, memadatkan, dan memotong elevasi. Dengan volume timbunan
tanah pada proyek ini yaitu 589.034 m3 dalam kondisi padat yang merupakan jenis tanah sand clay.
Adapun alat berat yang ditinjau pada proyek ini yang akan dihitung produktivitasnya dari masing-
masing alat yaitu Excavator Komatsu PC 200, Dump Truck Hino FM 260 JD, Bulldozer Caterpillar
D6R, dan Motor Grader Caterpillar 120G. Metode perhitungan yang digunakan adalah metode
analisis data, meliputi analisis tentang material dan jenis pekerjaan, alat berat yang digunakan,
perhitungan produksi alat berat, jumlah alat berat, waktu dan analisis biaya alat tersebut. Dari hasil
perhitungan didapat bahwa alat berat excavator yang dibutuhkan yaitu 3 unit dengan biaya
Rp1.888.159.385, dump truck 35 unit dengan biaya Rp 40.185.882.965, bulldozer 3 unit dengan biaya
Rp. 3.263.125.989, dan motor grader 1 unit dengan biaya Rp 366.756.740.
Kata kunci: alat berat, produktivitas alat berat, biaya harga sewa alat, dan jumlah alat yang digunakan.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan pembangunan
infrastruktur bangunan gedung, jalan dan
jembatan di Indonesia saat ini berkembang
sangat pesat. Terutama pembangunan jalan
yang dijadikan akses perkembangan antar
daerah, pembangunan bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya, dan pertahanan
keamanan. Oleh karena itu pemerintah
mempunyai hak dan kewajiban dalam
pembinaan jaringan jalan dengan cara
melakukan perencanaan, pembangunan,
pemeliharaan, serta pengelolaan
pembangunana khususnya di infrastruktur
pembangunan jalan. Kota Medan juga
merupakan ibukotanya Provinsi Sumatera
Utara dan salah satu dari lima kota besar di
Indonesia. Sebagai pintu gerbang wilayah
Indonesia bagian barat, kota Medan berperan
penting dalam pembangunan perekonomian
dan perkembangan pariwisata di Provinsi
Sumatera Utara.
Dengan demikian, jalan tol Medan
Kualanamu Tebing Tinggi (MKTT) seksi 7A
Sei Rampah - Sei Bamban. Pada pembangunan
infrastruktur jalan dibutuhkkan waktu yang
cepat dan tepat maka alat berat adalah alat
yang tepat memegang peranan penting dalam
keberhasilan suatu proyek, alat berat yang di
pakai haruslah tepat pada fungsinya sehingga
proyek dapat berjalan lancar. Maka dalam
menggunakan bantuan alat berat yang
bertujuan untuk memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang
diharapkan tercapai dengan lebih mudah dan
dengan waktu yang relatif singkat.
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud
Menghitung produktivitas, kebutuhan alat,
serta biaya alat berat pada pembangunan Tol
MKTT ini.
Tujuan
Untuk mendapatkan hasil perhitungan
produktivitas alat berat, jumlah alat yang
digunakan, serta biaya alat berat yang lebih
optimal
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 2
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah penyusunan tugas akhir
ini yaitu:
1. Pekerjaan timbunan tanah pada proyek
jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing
Tinggi, dari STA. 77+515 sampai STA.
82+000.
2. Menghitung produktivitas alat, jumlah
alat yang akan digunakan, dan biaya alat.
3. Alat-alat berat yang ditinjau yaitu
Excavator komatsu PC 200, Dump truck
Nissan 16 m3, Bulldozer Komatsu 165
HP, dan Motor grader Cat GD 555
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian
ini yaitu:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai pentingnya pemilihan alat berat
dalam suatu proyek.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk
menggambarkan bagaimana cara
memperhitungkan produktivitas,
kebutuhan alat dan biaya alat berat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Umum Alat Berat
Alat berat merupakan faktor penting di
dalam proyek-proyek kontruksi dengan sekala
besar yang bertujuan untuk memudahkan dan
mempersingkat waktu dalam mengerjakan
pekerjaan kontruksi. Berdasarkan fungsinya,
Alat berat pada umumnya dibagi menjadi 7
(tujuh), yaitu:
1) Alat Pengolahan Lahan
2) Alat Penggali
3) Alat Pengangkut Material
4) Alat Pemindah Material
5) Alat Pemadatan
6) Alat Pemroses Material
7) Alat Penempatan Akhir Material
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Alat Berat
2.2.1 Faktor Pemilihan Alat
Pemilihan alat berat dilakukan pada
tahap perencanaan, dimana jenis,
jumlah, dan kapasitas alat merupakan
faktor-faktor penentu. Tidak setiap alat
berat dapat dipakai untuk setiap proyek
kontruksi. Oleh karena itu pemilihan
alat berat yang tepat sangatlah
diperlukan. Apabila terjadi kesalahan
dalam pemakaian alat berat maka akan
terjadi keterlambatan di dalam
pelaksanaan, biaya proyek yang
membengkak, dan hasil yang tidak
sesuai dengan rencana.
2.2.2 Faktor Pengembangan Material
Yang dimaksud dengan pengembangan
material adalah perubahan berupa
penambahan atau pengurangan volume
material (tanah) yang telah diolah atau
berubah dari bentuk aslinya. Dari
faktor tersebut bentuk material dibagi
dalam 3 (tiga) keadaan yaitu:
1) Keadaan asli (Bank Cubic Meter /
BCM)
Merupakan keadaan material yang
masih alami dan belum mengalami
gangguan apapun. Dalam keadaan
seperti ini butiran -butiran yang
dikandungnya masih terkonsolidasi
dengan baik. Ukuran tanah
demikian biasanya dinyatakan
dalam keadaan tanah yang masih
alami.
2) Keadaan lepas (Loose Cubic Meter
/ LCM)
Merupakan keadaan material
(tanah) setelah diadakan pengerjaan
atau telah terganggu oleh alat berat
misalnya. Material yang tergali di
tempat asalnya, akan mengalami
perubahan volume (mengembang).
Hal ini disebabkan adanya
penambahan rongga udara di antara
butiran-butiran tanah. Dengan
demikian volumenya menjadi lebih
besar. Besarnya penambahan
volume tergantung dari faktor
kembang tanah (swelling factor)
yang besarnya dipengaruhi oleh
jenis tanah. Volume dalam keadaan
lepas dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
πΏπΆπ = π΅πΆπ (πππΈπΏπΏ π₯ π΅πΆπ)β¦.
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..β¦...(2.1.)
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 3
Dimana:
LCM = Volume dalam
keadaan lepas (m3)
BCM = Volume dalam
kondisi asli (m3)
SWELL = Faktor kembang
tanah (%)
3) Keadaan padat (Solid Measure/
SM)
Merupakan keadaan material
(tanah) setelah ditimbun kembali
kemudian dipadatkan. Keadaan ini
akan dialami oleh material yang
mengalami proses pemadatan
(pemampatan). Perubahan volume
terjadi karena adanya penyusutan
rongga udara diantara partiker-
partikel tanah tersebut. Untuk
menghitung perubahan volume
pada kondisi lepas dari bentuk
aslinya atau ke bentuk padat setelah
dipadatkan perlu dikalikan faktor
kembang maupun faktor susut.
Nilai dari faktor-faktor tersebut
dapat dicari dengan menggunakan
persamaan berikut:
ππ€ = π΅ β πΏ
πΏ π₯ 100% β¦β¦.(2.2.)
πβ = πΆ β π΅
πΆ π₯ 100% β¦β¦(2.3.)
Dimana :
Sw =Faktor kembang (%)
Sh =Faktor susut (%)
B =Kerapatan tanah asli (kg/m3)
L =Kerapatan tanah lepas
(kg/m3)
C =Kerapatan tanah padat
(kg/m3)
2.2.3 Faktor Konversi Tanah
Volume banyaknya tanah tergantung
dari pada tanah tersebut dalam keadaan
asli (belum dikerjakan alat berat), telah
lepas karena telah terkena pekerjaan
dengan alat-alat berat, atau sudah
dipadatkan. Faktor konversi tergantung
dari tipe tanah dan derajat pengerjaan,
tetapi biasanya angka termaksud
berkisar seperti pada tabel berikut:
Tabel 1. Faktor Konversi Volume
Tanah/Material
2.2.4 Faktor Koefisien Kerja
Dari setiap alat pastinya memiliki
produktivitas yang diperlukan yang
merupakan standar dari alat tersebut
bekerja dalam kondisi ideal dikalikan
suatu faktor dimana faktor tersebut
merupakan faktor efisiensi kerja (E).
Efisiensi sangat tergantung kondisi
kerja dan faktor alam lainnya seperti
keadaam topografi, keahlian operator
pemilihan standar perawatan dan lain-
lain yang berkaitan dengan
pengoperasian
Tabel 2. Efisiensi Kerja
2.3 Jenis Alat Berat Yang Ditinjau
2.3.1 Excavator
a) Produktivitas Excavator
π = π π₯ 3600 π₯ πΈ
πΆππ β¦β¦β¦..β¦(2.4)
Jenis
Material
Kondisi
Awal
Perubahan Kondisi Berikutnya
Kondisi
Asli
Kondisi
Gembur
Kondisi
Padat
Tanah
Berpasir
(A)
(B) (C)
1,00
0,90 1,05
1,11
1,00 1.17
0.95
0.86 1.00
Tanah Biasa
(A)
(B) (C)
1,00
0,80 1,11
1.25
1.00 1.39
0.90
0.72 1.00
Tanah Liat (A) (B)
(C)
1,00 0,70
1,11
1.25 1.00
1.59
0.90 0.63
1.00
Tanah
Berkerikil
(A) (B)
(C)
1,00 0,85
0,93
1.18 1.00
1.09
1.08 0.91
1.00
Kerikil
(A)
(B) (C)
1,00
0,88 0,97
1.13
1.00 1.10
1.29
0.91 1.00
Kerikil
Besar dan padat
(A)
(B) (C)
1,00
0,70 1,77
1.42
1.00 1.10
1.03
0.91 1.00
Batu Kapur, Cadas
Lunak, Sirtu
(A) (B)
(C)
1,00 0,61
0,82
1.65 1.00
1.35
1.22 0.74
1.00
Granit, Basalt,
Cadas keras.
(A) (B)
(C)
1,00 0,59
0,76
1.70 1.00
1.30
1.31 0.77
1.00
Pecahan
Cadas
(A)
(B) (C)
1,00
0,57 0,71
1.75
1.00 1.24
1.40
0.80 1.00
Batu Cadas, Kapur Keras
(A)
(B) (C)
1,00
0,56 0,77
1.80
1.00 1.38
1.30
0.72 1.00
Sumber: M. Sajhridin dkk, 1998
Kondisi
Operator
Alat
Baik
Sekali Baik Sedang Buruk
Buruk
Sekali
Baik
sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
Buruk
sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32
Sumber: M. Sajhridin, dkk 1998
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 4
Dimana:
Q =Produksi per jam (m3/jam)
q =Produksi per siklus (m3)
E =Efisiensi kerja
Cms =Waktu siklus excavator
(detik)
Produksi per siklus (q):
Q =q1 x K β¦β¦β¦β¦..β¦β¦..(2.5)
Dimana:
q1 =Kapasitas munjung menurut
spesifikasi
K =Faktor bucket, lihat tabel
Tabel 3. Faktor Bucket. Kondisi Pemuatan Faktor
Ringan
Menggali dan memuat dari
stockpile atau material yang telah
dikeruk oleh extavator lain, yang
tidak membutuhkan gaya gali dan
dapat dimuat munjung dalam
bucket.
1,00
Sedang
Menggali dan memuat stockpile
lepas dari tanah yang lebih silit
untuk digali dan dikeruk tetapi
dapat dimuat hampir munjung.
0,8 β
0,6
Agak
sulit
Menggali dan memuat batu-batu
pecah tanah liat yang keras, pasir
campur kerikil, tanah berpasir,
tanah koloidal liat, dengan kadar
air tinggi, yang telah di stockpile
oleh excavator lain. Sulit utuk
mengisi bucket dengan material
tersebut.
0,6 β
0,5
sulit
Bongkahan, batuan besar dengan
membentuk tak teratur dengan
ruangan diantaranya batuan hasil
ledakan, batuan bundar, pasir
campuran tanah liat, tanah liat
yang sulit dikeruk dengan bucket.
0,5 β
0,4
Sumber: M. Sjachridin, dkk 1998
b) Waktu siklus (Cm)
Siklus kerja merupakan gerakan dari
suatu alat mulai dari gerakan awalnya
hingga kembali lagi pada gerakan awal
tersebut. Waktu siklus merupakan
waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan satu siklus pekerjaan.
Cms = waktu gali + waktu putar x 2 +
waktu buang β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.....(2.6)
Waktu gali biasanya tergantung pada
kedalaman dan kondisi galian.
c) Waktu gali
Tabel 4. Waktu gali (detik)
Kondisi
Gali/
Kedalaman
Gali
Ringan Sedang Agak
Sulit Sulit
0-2 meter 6 9 25 26
2-4 meter 7 11 17 28
4> meter 8 13 19 30
Sumber: M. Sjachridin, dkk 1998
Waktu putar tergantung dari sudut
putar dan kecepatan putar, waktu
putar dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 5. Waktu putar (detik)
Sudut putar Waktu putar
45Β° - 90Β° 4 - 7
90Β° - 100Β° 5 - 8 Sumber: M. Sjachridin, dkk 1998
2.3.2 Dump Truck
a) Produktivitas Dump Truck
π =π π₯ 60 π₯ πΈπ‘
πΆππ‘ β¦β¦β¦.β¦β¦(2.7.)
Dimana:
Q =Produksi per jam (m3/jam)
q =Produksi per siklus (m3)
Et =Efisien kerja dump truck
K =Faktor bucket.
ql =Kapasitas bucket
Cmt =Waktu siklus dump truck
(menit)
b) Waktu Siklus (Cmt)
Waktu siklus adalah jumlah dari
kelima waktu tersebut.
πππ‘ = π. πΆππ + π·
π1 + t1 +
π·
π2+ π‘2
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦(2.9.) Dimana:
π = πΆ1
π1 π₯ πΎβ¦β¦β¦β¦β¦β¦.......(2.10.)
π = ππ π₯ πΎ β¦β¦β¦β¦β¦(2.8.)
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 5
2.3.3 Bulldozer
a) Produktivitas Bulldozer
π = π π₯ 60
ππ π₯ πΈ (π3/πππ)
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ (2.11)
Dimana:
Q = Produksi perjam alat (m3/jam)
q = Produksi dalam satu siklus (m3)
Cm = Waktu siklus (menit)
E = Efisiensi Kerja
Untuk produksi per siklus bulldozer
digunakan rumus yaitu:
π = πΏ π₯ π»2 π₯ π β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.(2.12.)
Dimana:
L = Lebar blade / sudut (m)
H = Tinggi blade (m)
a = Faktor blade
q = Produksi per siklus
b) Waktu Siklus Bulldozer
ππ =π·
πΉ+
π·
π + π β¦β¦β¦(2.13.)
Dimana:
D =Jarak angkut (gusur) (m)
F =Kecepatan maju (m/menit),
berkisar 3-5 km/jam.
R =Kecepatan mundur
(m/menit), berkisar 5-8 km/jam
Z =Waktu ganti perseneling
(menit).
Cm =Waktu siklus buldozer.
2.3.4 Motor Grader
a) Menentukan waktu motor grader
π = ( ππ
π£π +
ππ
ππ¦ )
π
πΈ β¦β¦β¦... (2.14.)
Dimana:
T =Produksi motor grader
df =Jarak lurus pergi persiklus
(m)
dr =Jarak kembali dala grading
berikutnya (m)
Vr =Kecepatan rata-rata pergi
(m/menit)
Vy =Kecepatan rata-rata kembali
(m/menit)
E =Efisiensi
Jika jarak tidak terlalu jauh, sehingga
perseneling yang digunakan tetap
sama, maka kecepatan yang
dipergunakan dapat dipakai
kecepatan rata-rata Va, dengan
demikian maka rumus tersebut di
atas menjadi:
π = 2ππ
πππΈ(πππππ‘)β¦β¦β¦.β¦(2.15.)
b) Perhitungan luas operasi perjam
π΄ = π π₯ (πΏπ β πΏπ) π₯ 1000 π₯ πΈ β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦....(2.16.) Dimana:
QA = Luas operasi per jam
(m2/jam)
V =Kecepatan kerja (km/jam)
Le =Panjang blade efektif (m)
Lo =Lebar tumpang tindih
(overlap) (cm)
E =Efisiensi kerja
n = Jumlah siklus yang akan
diperlukan excavator untuk
mengisi dump truck.
C1 = Kapasitas rata-rata dump
truck (m3)
q1 = Kapasitas bucket excavator
(m3)
K = Faktor bucket dari excavator
Cms = Waktu siklus excavator
(menit)
D = Jarak angkut dump truck (m)
V1 = Kecepatan rata-rata truk
bermuatan (m/menit)
V2 = Kecepatan rata-rata truk
kosong (m/menit)
t1 = Waktu buang + waktu stand
by sampai pembuangan
mulai (menit)
t2 = Waktu untuk posisi
pengisian dan untuk
excavator mulai mengisi
(menit)
Cmt = Waktu siklus dump truck
(menit)
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 6
Tabel 6. Kecepatan kerja (V)
Perbaikan
Jalan
2 - 6 km/jam
Pembuatan
trens
1,6 - 4 km/jam
Perapihan
tebing
1,6 β 2,6 km/jam
Perataan
medan
1,6 β 4 km/jam
Leveling 2 β 8 km/jam
Sumber: M. Sjachridin, dkk 1998
Tabel 7. Le-Lo, dalam mm Panjang
blade 2200 3100 3710 4010
Le-Lo
Sudut
blade
60Β°
1600 2390 2910 3170
(Panjang
blade
efektif)
Sedut
blade
45Β°
1260 1890 2320 2540
Sumber: M. Sjachridin, dkk 1998
c) Perhitungan waktu perapihan medan
π =π π₯ π·
π π₯ πΈβ¦β¦β¦β¦...........(2.17.)
Dimana :
T = Waktu kerja (jam)
N = Jumlah trip
D = Jarak kerja (km)
V = Kecepatan kerja (km/jam)
E = Efisien kerja
Dimana:
π = π
πΏπ β πΏπ π₯ π β¦ β¦ β¦ . (2.18. )
Dimana :
W =Lebar total untuk pekerjaan
leveling(m)
Le =Panjang efektif blade (m)
Lo =Lebar tumpang tindih (m)
n =Jumlah lilitan yang
diperlukan untuk mencapai
permukaan.
d) Perhitungan produktivitas
π = π π₯ 1600 π₯ πΈ π₯ π‘
π. β¦ (2.19)
Dimana:
Q = Produktivitas motor grader
W = Le-Lo (mm)
N = Jumlah lintasan
E = Efisiensi kerja
t = Tebal hamparan
2.4 Produksi dan Durasi Alat Berat
Produktivitas = kapasitas
CM⦠⦠⦠(2.20)
Untuk memperoleh cyrle time (CM)
diperlukan rumus sebagai berikut :
πΆπ = ππΏ + ππ» + ππ· + ππ + ππ
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.(2.21)
Dimana:
CM = Siklus waktu (cycrle time) (detik)
L = Waktu pemutaran (detik)
TH = Waktu pengangkutan (detik)
TD = Waktu menumpahkan (detik)
TR = Waktu kembali (detik
TW= Waktu menunggu (detik)
Untuk menghitung jumlah alat dan durasi,
digunakan rumus:
ππ’πππβ ππππ‘ =πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ π‘πππππ ππ
πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ ππππ‘
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.β¦β¦β¦β¦β¦β¦..(2.22)
ππ’πππ π = π£πππ’ππ πππππππππ
πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ π‘πππππππ
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..(2.23)
2.5 Analisa Biaya
Dalam memperoleh alat berat ada tiga
cara yang umum digunakan yaitu
membeli, sewa beli (leasing) dan
menyewa. Perbedaan diantara cara-cara
tersebut terdapat biaya total untuk
memperoleh alat dan bagaimana cara
pembayaran biaya tersebut selama periode
tetentu.
2.5.1 Cara Sewa
Menyewa suatu peralatan dapat
dikatakan ekonomis bila jumlah
pekerjaan terbatas / sedikit atau bila
tersebut dibutuhkan hanya sesekali
saja. Perhitungan biaya dilakuan
dengan mengalikan biaya sewa dengan
jumlah peralatan dan lama waktu
sewa. Untuk cara ini biasanya terdapat
minimal sewa alat. Misalnya minimal
sewa 200 jam/bulan.
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 7
2.5.2 Cara Leasing
Merupakan biaya yang harus
dikeluarkan untuk kepemilikan alat
yang dilakukan secara berkala dan
biasanya dilakukan setiap bulan,
kuartal dan setiap setengah setahun
salama jangka waktu tertentu
2.5.3 Cara Membeli
Pembelian alat berat meliputi
pembiayaan awal oleh pembeli untuk
memperoleh hak pemilikan atas alat.
2.5.4 Biaya Kepemilikan
a) Biaya penyusutan (Depresiasi)
=πππππ ππππ¦π’π π’π‘ππ πππ‘π‘π
ππππ π€πππ‘π’ ππππ¦π’π π’π‘ππ (πππ)
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..(2.24)
b) Bunga pinjaman bank
=π (1+π)π΄
(1+π)β1π΄β¦β¦β¦β¦β¦..β¦..(2.25)
Dimana :
A = Umur ekonimis alat (tahun)
i = Suku bunga bank (%)
c) Asuransi alat berat
π΄π = [π + 1
2 π₯ π π₯ πΈ π₯ π΄π] π₯
1
β
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦(2.26)
Dimana :
Ac = Biaya asuransi (Rp)
N = Umur ekonomis alat (tahun)
E = Harga peralatan murni (Rp)
Ai = Bunga asuransi (%)
h = Jam kerja peralatan per-jam
(jam)
d) Biaya pengoperasian alat
Untuk menghitung biaya operasi alat
tersebut adalah:
π = πΉ + πΊ + π» + π½ + πΎβ¦β¦...(2.27)
Dimana :
F = Sparepart dan ban (Rp)
G = Work Shop (Rp)
H = Bahan bakar dan pelumas
J = Operator dan driver (Rp)
K = Pembantu operator (Rp)
Perhitungan untuk bahan bakar yaitu:
Fuel = (12%-15%) x HP x FP
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦(2.28)
Oil + grease
= (2,5 % - 3 %) x HP x OPβ¦..(2.29)
Dimana:
HP (Horse Power):Kapasitas / tenaga
FP (Fuel Price): Harga fuel (Rp)
OP (Oil Price): Harga minyak (Rp)
Biaya workshop untuk operasi alat
per-jam efektif dapat dihitung
sebagai berikut :
πΊ = (6,25 % β 8,75 %) π₯ π΅
π
ππ‘ππ’ πΊ =πΉ
2β¦β¦β¦β¦β¦β¦..(2.30)
Perhitungan biaya perbaikan:
πΉ = (12,5 % β 17,5 %) π₯ π΅
π
β¦β¦β¦β¦β¦..β¦β¦β¦β¦β¦β¦.(2.31)
Dimana:
B = Biaya setempat (Rp)
W = Jumlah jam kerja yang
digunakan secara efektif setahun
(jam)
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metodologi penelitian (reseach method)
merupakan cara ilmiah untuk mengetahui hasil
dari sebuah permasalahan yang spesifik,
dimana permasalahan tersebut disebut juga
dengan permasalahan penelitian yang nantinya
akan di selesaikan dan didapatkan sebuah
kesimpulan. Dalam metode penelitian tersebut,
ditentukan lebih dahulu objek studi kasus yang
akan diteliti guna menyesuaikan urutan
penelitian yang paling sesuai dengan objek
yang akan diteliti. Secara umum, penelitian ini
akan dimulai dengan menganalisa data yang
didapatkan. Secara langsung koreksi data
dilakukan selama umur proyek. Menggunakan
data laporan harian, mingguan dan bulanan
yang terekam dalam laporan harian dapat
dihitung angka produktivitas kerja alat.
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 8
3.1.1 Data Umum Proyek
1. Nama Proyek :Pembangunan Jalan
Tol Medan β Kualanamu β Tebing
Ringgi Seksi 7A: Sei Rampah β Sei
Bamban (Sta. 77+515 β 82+000)
2. Jarak Total :Β±4.485 km.
3. Jenis Pekerjaan: Pembangunan Jalan Tol
4. Nilai Kontrak : Rp.232.741.330.128,-
5. Nilai kontrak (+) PPN:
Rp.256.000.000.000,-
6. Pemilik Proyek: PT. Jasamarga
Kualanamu Tol
7. Konsultan Perencana: PT. Cipta Strada
8. Konsultan Pengawas: PT. ESKAINDO
MATRA
9. Jenis Kontrak : Unit Price
10. Sumber Dana :PT Jasamarga
Kualanamu Tol
11. Waktu Pelaksanaan : 10 bulan
12. Masa Pemeliharaaan : 36 bulan
13. Uang Muka : 10%
14. Retensi : 10%
15. Nilai Jaminan Pel. : 5%
16. Cara Pembayaran: Monthly Certificate
(MC)
3.2 Data Proyek
3.2.1 Lokasi Proyek
Lokasi proyek yaitu Sei rampah β Sei
Bamban, Tebing Tinggi yang berada
di kota Medan berprovinsi Sumatera
Utara
3.2.2 Data tanah
a. Jenis tanah
Jenis tanah yang terdapat di quari
pada pembangunan jalan tol Medan β
Kualanamu β Tebing Tinggi
merupakan jenis tanah biasa,
pengujian menggunakan CBR
(California Bearing Ratio).
b. Volume tanah
Total volume tanah ditimbunan yaitu
589.034 m3, tabel perhitungan
volume terlampir berikut dengan
cross section main road
3.3 Data Alat Berat
3.3.1 Data Alat Penggali
Pada pekerjaan penggalian tanah
dipergunakan alat bantu excavator,
untuk mengambil tanah galian dan
memasukkannya ke dump truck. Untuk
menghitung jumlah produksi per-jam
dari excavator yang melakukan
pekerjaan terus menerus, digunakan
alat data sebagai berikut:
a) Jenis Alat : Excavator
b) Merk Alat : Komatsu PC 200
c) Tahun Alat : 2014
d) Kapasitas bucket : 1,5 m3
e) Tenaga mesin : 140 HP
3.3.2 Data Alat Pengangkut
Material akan diangkut menggunakan
dump truck dari lokasi pengambilan
tanah ke lokasi proyek. Untuk
menghitung jumlah produksi per-jam
dari dump truck yang melakukan
pekerjaan secara terus menerus,
digunakan data sebagai berikut:
a) Jenis Alat : Dump Truck
b) Merk Alat : Hino FM 260 JD
c) Tahun Alat : 2014
d) Kapasitas : 16 m3
e) Tenaga mesin: 320 HP
3.3.3 Data Alat Penghampar
Untuk pekerjaan penghamaparan
material yang telah di tumpahkan oleh
dump truck di lokasi proyek yaitu
menggunakan bulldozer. Untuk
menghitung jumlah produksi per-jam
dari bulldozer yang melakukan
pekerjaan secara terus menerus,
digunakan sebagai berikut:
a) Jenis Alat : Bulldozer
b) Merk Alat : Caterpillar D6R
c) Tahun Alat : 2014
d) Ukuran blade: H: 1,2 m, L: 2,4 m
e) Tenaga mesin: 165 HP
3.3.4 Data Alat Pembuat Kemiringan
Untuk meratakan jalan dan membuat
kemiringan jalan dipergunakan alat
motor grader. Untuk menghitung
jumlah produksi per-jam motor grader
yang melakukan pekerjaan secara terus
menerus, digunakan data sebagai
berikut:
a) Jenis Alat :Motor Grader
b) Merk Alat :Caterpillar
c) Tipe alat : 120G
d) Tahun Alat : 2014
e) Ukuran blade : H: 0,654 m : L: 3,710 m
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 9
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pekerjaan Proyek
Analisa data ini adalah untuk
mendapatkan produktivitas dari alat yang telah
dikerjakan pada proyek Tol Medan-
Kualanamu-Tebing-Tingi, diperoleh data
sebagai berikut:
1) Volume tanah yang ditimbun untuk
pembuatan jalan tol Medan β Kualanamu β
Tebing Tinggi adalah: 589.034 m3
2) Jarak quari ke lokasi adalah = 28 km
3) Jam kerja/hari = 12 jam
4) Faktor konversi tanah tanah bisa
dapat dilihat pada tabel 1 yaitu: kondisi asli
= 1,00, kondisi lepas = 1,25, kondisi
padat=0,9
5) Waktu pelaksanaan proyek =300 hari
6) Waktu pelaksanaan pekerjaan tanah =150
hari
4.2 Analis Data
4.2.1 Alat penggali
1) Data alat excavator
Merk alat : Komatsu
Tipe alat : PC 200
Tahun alat : 2014
Volume bucket : 1,5 m3
Kondisi alat : Baik
Faktor bucket : 80% = 0,8
Efisiensi kerja : 0,75
Tabel 8. Data Waktu Siklus Excavator PC
200 (Cms)
Siklus
Pengamatan
Waktu (detik)
Gali Putar
(isi) Buang
Putar
(kosng) Total
1. 5 7 5 5,5 22,5
2. 5 6 4 5 19,5
3. 5 6 5 6 22
Rata-
rata 5 6,33 4,67 5,5 21,5
Sumber: Hasil Analisa
2) Perhitungan
a) Volume tanah.
Karena jenis tanah merupakan
sand clay, maka volume tanah
dikalikan dengan 1,25:
= 589.034 x 1,25 m3
= 736.292,5 m3
b) Produktivitas efektif per jam yang
dibutuhkan:
=Volume galian
π‘ππ‘ππ πππ πππππ x jam kerja
=736.292,5
150 π₯ 12
= 409,05 π3/πππ
c) Produktivitas per jam excavator:
π = π π₯ 3600 π₯ πΈ
πΆππ
Mencari q = q1 x K
Dikarenakan kondisi pemuatan
dikategorikan sebagai sedang,
maka faktor bucket (K) bernilai
0,8-0,6
q = 1,5 x 0,8 = 1,2
Dikarenakan kondisi alat dan
operator alat adalah baik, maka
efisiensi kerja (E) bernilai 0,75
π = 1,2 π₯ 3600 π₯ 0,75
21,5
π = 150,7 m3/jam
d) Waktu yang disediakan untuk
pekerjaan galian:
= Hari kerja x jam kerja
= 150 x 12 = 1.800 jam kerja e) Excavator yang dibutuhkan pada
pekerjaan galian
=πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ πππππ‘ππ
πππππ’ππ‘ππ£ππ ππ₯πππ£ππ‘ππ
=409,05 π3/πππ
150,7 π3/πππ
= 2,714 unit β 3 unit
f) Jam kerja yang dibutuhkan
=volume galian tanah
produktivitas perjam x jumlah alat
=736.292,5
150,7 π₯ 3
= 1628,631 jam β 1629 jam
g) Site output per hari
= jumlah alat x produktivitas per
jam x jam kerja
= 3 x 150,7 m3/jam x 12
= 5.425,116 π3/βπππ
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 10
4.2.2 Alat pengangkut
1) Data alat Dump Truck (DT)
Merk alat : dump truck
Tipe alat : Hino FM 260 JD
Tahun alat : 2014
Efisiensi kerja (Et): 0,75
Jarak angkut Dump truck: 28 km
Faktor bucket excavator (K) : 80%
Kapasitas dump truck (Cd): 16 m3
Kapasitas bucket excavator: 1,5 m3
Cycle time excavator (Cm): 21,5 dt
2) Perhitungan
a) Waktu muat (TL)
=ππ
π1 π₯ πΎ π₯ ππ
=16
1,5 π₯ 0,8 π₯ 21,5
= 183,466 πππ‘ππ = 3,057 πππππ‘
b) Waktu angkut
Total waktu angkut adalah=108 m
= 1 jam 48 menit
Kecepatan rata-rata=28 ππ
108 πππππ‘
= 0,259 km/menit= 15,55 km/ jam
c) Waktu Kembali
Total waktu kembali adalah
= 58,285 menit
Kecepatan rata-rata
=28 ππ
58,285 πππππ‘ = 0,48 km/menit
= 28,82 km / jam
d) Waktu bongkar muatan= 3 menit
e) Waktu dump truck mengambil
posisi muat = 1 menit
f) Waktu siklus dump truck
Cmt = 3,057+108+58,285+3+1
= 173,34 menit= 2,88 jam
g) Produksi per siklus
π = ππ π₯ πΎ
π = 16 π₯ 0,8 = 12,8 m3
h) Total rit dump truck
=πππ πππππ
πππ‘=
12 πππ
2,88 πππ= 4,1
β 4 πππ‘ i) Produktivitas 1(satu) dump truck
per jam
π =π π₯ 60 π₯ πΈπ‘
πΆππ‘ π₯ ππ’πππβ πππ‘
π =12,8 π₯ 60 π₯ 0,75
173,34 π₯ 4
π= 13,291 m3/jam
j) Produksi 1 (satu) dump truck per
hari
= produktivitas dump truck x jam
kerja
= 13,291 x 12 = 159,498 m3/hari
k) Jumlah dump truck yang
dibutuhkan
=site output excavator
produksi per hari dump truck
= 5425,116
159,498= 34,01 π’πππ‘
β 35 π’πππ‘ ππ’ππ π‘ππ’ππ l) Jam kerja yang dibutuhkan dump
truck
=volume tanah galian
jumlah DT x produktivitas DT
= 736.292,5
35 π₯ 13,291= 1582,73 πππ
4.2.3 Alat penghampar
1) Data alat Bull Dozer
Merk alat =Caterpillar
D6R
Tahun alat =2014
Lebar blade (L) =2,4 m
Tinggi blade (H) =1,2 m
Faktor blade (a) =0,8
Efisiensi kerja (E)=0,75
Jarak angkut/gusur (D) =25 m
Kecepatan maju (F) =5 km/jam
Kecepatan mundur (R) =8km/jam
Waktu ganti perseneling (Z) =0,1
menit
Tabel 9. Data Waktu Siklus Dump Truck
Hino FM 260 JD
Pengamatan
Lokasi
Waktu (menit)
Waktu
Muat
Waktu
Angkut
(15
km/jam)
Waktu
Bongkar
Muatan
Waktu
Kembali
(28
km/jam)
Waktu
Posisi
Muat
Quarry
Pabatu 3,057 108 3 58,28
1
Sumber: Hasil Analisa
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 11
2) Perhitungan
a) Produksi persiklus
q = (L) x (H2) x (a)
= 2,4 x (1,β2)2 x 0,8
= 2,764 m3
b) Waktu siklus (Cm)
Kecepatan maju (F)= 5 km/jam
=83,33 m/menit
Kecepatan mundur (R)= 8 km/jam
= 133,33 m/menit
Waktu ganti perseneling (Z) = 0,1
menit
ππ =π·
πΉ+
π·
π + π
ππ =25
83,33+
25
133,33 + 0,1
cm = 0,587 menit
c) Produksivitas bulldozer
π = π π₯ 60 π₯ πΈ
ππ
π = 2,764 π₯ 60 π₯ 0,75
0,587
π = 211,771 π3/πππ
d) Produksi bulldozer per hari
= 211,771 x 12 = 2541,263
m3/hari
e) Jumlah bulldozer yang
dibutuhkan
= π ππ‘π ππ’π‘ ππ’π‘ ππ₯πππ£ππ‘ππ
πππππ’ππ π ππ’πππππ§ππ πππ βπππ
= 5.425,116
2541,263= 2,134 π’πππ‘ ~ 3 π’πππ‘
f) Jam kerja yang dibutuhkan
bulldozer
=volume galian tanah
produksi per jam x jumlah alat
=736.292,5 π3
211,771 x 3 = 1158,939 jam
4.2.4 Alat pembuat kemiringan
1) Data alat Motor Grader
Tipe alat : Caterpillar 120G
Efisiensi kerja (E) : 0,75
Tinggi blade (H) : 0,654 m
Lebar blade (L) : 3,710 m
Lebar efektif (W) (Le-Lo, sudut
45Β°) : 2320 mm (tabel 2.12)
Total lebar jalan : 24,2 m
Jarak kerja (D) : 4,485 km
Kecepatan kerja : 1,6 km/jam
Tebal hamparan (t) : 0,25 m
Jumlah lintasan (N) : 5 kali
2) Perhitungan a) Produktivitas per jam
π = π π₯ 1600 π₯ πΈ π₯ π‘
π
π = 23,2 π₯ 1600 π₯ 0,75 π₯ 0,25
5
π = 1392 m3/jam
b) Produktivitas per hari
π = 1392 x 12= 16.704 m3/hari
c) Jumlah motor grader yang
dibutuhkan
=π ππ‘π ππ’π‘ππ’π‘ πππ βπππ ππ₯πππ£ππ‘ππ
πππππ’ππ‘ππ£ππ‘ππ πππ βπππ
=5.425,116
16.704
= 0,324 β 1 unit
d) Waktu yang dibutuhkan oleh motor
grader
=volume tanah timbunan
produktivitas perjam x jumlah unit
=736.292,5
1.392 x 1= 528,945 πππ
Tabel 10. Data waktu siklus
bulldozer Caterpillar D6R
Pengamatan
Waktu (menit)
Kecepatan rata-
rata Jarak
gusur
(meter)
Waktu
ganti
perseneling
(menit) Maju (F)
Mundur (R)
5
km/jam
8
km/jam
25 0,1 menit
Sumber : Hasil Analisa
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 12
4.3 Analisa Biaya
Tabel 11. Analisa biaya Excavator PC-200
Tabel 12. Analisa biaya Dump Truck Hino
FM 260 JD
Tabel 13. Analisa biaya Bulldozer
Caterpillar D6R
Tabel 14. Analisa biaya Motor Grader
120G
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 13
Tabel 15. Rekapitlasi Anggaran Biaya
Alat yang dibutuhkan
Sumber: Hasil Analisa
Maka total seluruh biaya alat yang harus
dibayarkan pada proyek ini adalah
Rp.54.857.974.000 terbilang (Lima Puluh
Empat Milyar Delapan Ratus Lima Puluh
Tujuh Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh
Empat Ribu Rupiah)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan ulang
pada proyek pembangunan jalan Tol Medan β
Kualanamu β Tebing Tinggi yaitu:
1. Produktivitas 1 (satu) unit excavator
didapat sebesar 150,7 m3/jam, dengan
membutuhkan alat 3 unit dalam waktu
1628,631 jam, dengan total harga Rp.
1.888.159.385
2. Produktivitas 1 (satu) dump truck didapat
sebesar 2,6 m3/jam, dengan membutuhkan
alat 35 unit dalam waktu 1582,73 jam,
dengan total harga Rp. 40.185.882.965
3. Produktivitas 1 (satu) buldozer didapat
sebesar 211,771 m3/jam dengan dibutuhkan
alat sebanyak 3 unit dalam waktu 1.158,94
jam, dengan total harga Rp. 3.263.125.989
4. Produktivitas 1 (satu) Motor Grader
didapat sebesar 1392 m3/jam dengan
dibutuhkan alat sebanyak 1unit dalam
waktu 528.95 jam, dengan total harga Rp.
366.756.740
5. Jumlah biaya alat yang dibutuhkan meliputi
excavator, dump truck, Bulldozer, dan
motor grader dalam pekerjaan Tol Medan β
Kualanamu β Tebing Tinggi adalah sebesar
Rp 54.857.974.000
5.2 Saran
1. Alat berat yang digunakan sebaiknya
mempunyai cadangan unitnya, karena bila
terjadi kerusakan pada salah satu alat tidak
akan mengganggu pekerjaa yang akan
mempengaruhi durasi kerja.
2. Setiap alat yang akan digunakan, harus
diketahui jelas fungsi dari masing-masing
alat agar mendapatkan hasil yang efektif
dan ekonomis.
3. Sebaiknya perlu dipertimbangkan faktor
curah hujan, karena jika sewaktu-waktu
terjadi hujan, maka akan memperlambat
produktivitas pekerjaan.
4. Dalam mengoptimalisasi jumlah alat berat
yang dipakai harus dipikirkan bagaimana
suatu pekerjaan proyek, dapat berjalan
dengan waktu yang cepat tetapi dengan
biaya minim.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad, Kholil. 2012. Alat Berat. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
2. Andi, Tenrisukki. 2003. Pemindahan
Tanah Mekanis, Jakarta: Gunadarma.
3. Budi, Suswanto. 2008. Teknik Alat Berat,
Jilid Ketiga, Jakarta.: Departemen
Pendidikan Nasional.
4. Fardila. Putri. 2017. Evaluasi Produktivitas
Alat Berat Pada Proyek Pembangunan Jalan
Tol Ruas Bogor β Ciawi - Sukabumi
[skripsi]. Bogor: Universitas Pakuan.
5. Handoko, Bagus. 2017. Produktivitas Alat
Berat Pada Pembangunan Jalan Ruas
Jailolo Matui Provinsi Maluku Utara
[skripsi]. Bogor: Universitas Pakuan.
6. Hadi, Rochman. 1992. Kapasitas dan
Produksi Alat Berat, Jakarta: Departemen
PU.
7. Hadi, Rochman. 1982. Pengantar dan
dasar-dasar pemindahan tanah mekanis.
Jakarta: Departemen PU.
8. Sjachridin, M. dkk. 1998. Pemindahan
Tanah Mekanik, ITN Malang,
9. Susy, Fatena. 2008. Alat Berat Untuk
Proyek Kontruksi Edisi kedua. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Nama Alat
Jumlah
Alat
(unit)
Jam
kerja alat
(jam)
Biaya
operasio
nal alat /
jam
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
A B C D E = B x C x D
Excavator 3 1628,63 386.451 1.888.159.385
Dump
Truck 35 1582,73 725.434 40.185.882.965
Bulldozer 3 1158,94 938.538 3.263.125.989
Motor
Grader 1 528,95 693.373 366.756.740
Jumlah 45.337.168.339
PPN 10% 4.533.716.834
Jumlah Harga+PPN 49.870.885.173
Over Head + Profit 4.987.088.517
Total 54.857.973.691
Pembulatan 54.857.974.000
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 14
BIODATA PENULIS
1. Gusnandar Surya Miharja, ST. Alumni
(2019) Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Universitas Pakuan
Bogor.
(Email: gusnandarsurya@gmail.com)
2. Ir. Puji Wiranto, MT. Pembimbing I
/Staff Dosen Program Studi Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Pakuan Bogor.
(Email: mudianto_arif@yahoo.com )
3. Ir. Arif Mudianto, MT. Pembimbing II
/Staff Dosen Program Studi Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Pakuan Bogor.
(Email: pujiwarnto31@yahoo.co.id)