Post on 12-Mar-2023
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM SATUAN OPERASI I
PENGENALAN ALAT
Oleh
ANIDA HUMAIRAH
05031281320009
KELOMPOK V
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium berasal dari kata laboratory yang
memiliki pengertian yaitu : (1) tempat yang dilengkapi
peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam
sains atau melakukan pengujian dan analisis (is a place
equipped for experimental study in a science or for testing and analysis ,
(2) bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan
untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek
pembelajaran bidang sains (a building or room equipped for
conducting scientific research or for teaching practical science), (3)
tempat memproduksi bahan kimia atau obat (a place where
chemicals or medicines are manufactured), (4) tempat kerja
untuk melangsungkan penelitian ilmiah ( a workplace for the
conduct of scientific research), (5) ruang kerja seorang
ilmuwan dan tempat menjalankan eksperimen bidang studi
sains (the workplace a saintist also a place devoted to experiments in
any branch of natural science (Purwanti,2009).
Pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab
bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena
itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki
kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur,
memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.
Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya
agar laboratorium tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. Upaya menjaga keselamatan kerja mencakup
usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan (Wanwan,2007).
Pengenalan, penggunaan, dan teknik dasar bekerja di
laboratorium antara lain pengenalan, pemberdayaan,
perawatan alat dan bahan praktik, serta keterampilan
mengoperasikan peralatan tertentu seperti cara
menggunakan termometer, mikroskop dan beberapa alat
lainnya (Wanwan,2007).
Alat dan bahan yang digunakan di laboratorium
memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan
karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah
dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan
bahan di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat
dan bahan dan terjadinya kecelakaan kerja. Cara
memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara
tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran
kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di
laboratorium seperti:(1) Membawa alat sesuai petunjuk
penggunaan, (2) Menggunakan alat sesuai petunjuk
penggunaan, (3) Menjaga kebersihan alat, dan (4)
Menyimpan alat (Wanwan,2007).
Alat laboratorium kimia merupakan benda yang
digunakan dalam kegiatan di laboratorium kimia yang
dapat dipergunakan berulang–ulang. Alat laboratorium
kimia seperti: pembakar spiritus, termometer, tabung
reaksi, gelas ukur, dan lain sebagainya. Alat yang
digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum
seperti: pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan
Pertama (Purwanti,2009).
Diketahuinya bahan dasar dari suatu alat, kita dapat
menentukan atau mempertimbangkan cara penyimpanannya.
Alat yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan
dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Alat
seperti kaki tiga harus dikelompokkan dengan statif
atau klem tiga jari karena ketiganya memiliki bahan
dasar yang sama yaitu logam, sedangkan gelas kimia
dikelompokkan dengan labu erlenmeyer dan labu dasar
rata karena bahan dasarnya gelas. Jika tempat
penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari menggunakan
lemari rak, maka tahapan rak untuk kaki tiga harus
berbeda dengan tahap rak klem tiga jari, akan tetapi
kedua tahap rak harus berdekatan. Memperhatikan bahan
dasar alat yang terbuat dari logam umumnya memiliki
bobot lebih tinggi dari alat yang terbuat dari gelas
atau plastik. Oleh karena itu, dalam penyimpanan dan
penataan alat aspek bobot benda perlu juga
diperhatikan. Janganlah menyimpan alat-alat yang berat
di tempat yang lebih tinggi,agar mudah diambil dan
disimpan kembali (Purwanti,2009).
Penyimpan alat laboratorium memperhatikan bahan
pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya,
serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat
menurut aturan tertentu harus disepakati antara
pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna
/praktikan. Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan
pengambilan kembali alat di laboratorium, maka
sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang
lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat
yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada
tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan
buku inventaris Laboratorium (Budiman, 2006).
B. Tujuan
Praktikan dapat mengetahui fungsi dan prosedur
penggunaan alat-alat yang digunakan dalam laboratorium
khususnya pada paraktikum Satuan Operasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Autoklaf
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan
untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu
dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih
15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak
dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan
meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah
yang akan membunuh microorganisme (Madigan,2006).
B. Ball Pipet
Ball Pipet adalah alat berbentuk bulat seperti bola
dan terbuat dari karet, pada bagian bawahnya terdapat
lubang untuk memasukkan pipet yang akan digunakan, dan
pada bagian samping terdapat sejenis keran yang diberi
tanda berupa (↑) dan (↓). Pada tanda (↑) berfungsi untuk
menghisap larutan, sedangkan tanda(↓) berfungsi untuk
mengeluarkan larutan (Purwanti,2009).
C. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas piala tidak digunakan untuk
mengukur suatu larutan kimia, walaupun alat ini mempunyai
ukuran. Alat ini digunakan sebagai tempat larutan dan
dapat juga digunakan untuk memanaskan atau menguapkan
(memekatkan) suatu larutan. Beaker glass mempunyai ukuran
yang berbeda-beda (Tjurmin,2008).
D. Cawan Alumunium
Cawan alumunium digunakan untuk mengukur kadar air. Cawan
ini juga dapat digunakan pada analisa kolorimetri.
Analisa kolometri adalah suatu metode analisa kimia yang
berdasarkan pada perbandingan intensitas warna suatu
larutan dengan intesitas suatu larutan standar
(Tjurmin,2008).
E. Cawan Porselen
Alat ini terbuat dari porselen dan biasa digunakan
untuk mengukur kadar abu suatu bahan organik. Kadar abu
sutau bahan pakan ditentukan dengan pembakaran bahan
tersebut pada suhu tinggi (500-6000C). Pada suhu tinggi
bahan organik yang ada akan terbakar dan sisanya
merupakan abu (Hadi,2007).
F. Erlenmeyer
Erlenmeyer digunakan sebagai alat penampug larutan
kimia. Erlenmeyer pada umumnya digubakan sebagai wadah
titrasi suatu larutan. Alat ini terbuat dari kaca dan
memiliki mulut yang kecil (UNESA,2010).
G. Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur atau mengambil zat
cair dengan ketetaapan kira-kira. Besarnya antara 10 ml
hingga 2 liter, untuk pengukuran yang lebih teliti jangan
menggunakan gelas ukur tetapi gunakanlah pipet
(Tjurmin,2008).
H. Hotplate
Hot plate adalah sebuah alat portable yang berbentuk
seperti meja kecil yang memiliki satu, dua kompor gas
atau lebih atau elemen pemanas listrik. Sebuah hot plate
dapat digunakan sebagai pengganti salah satu pembakar
dari berbagai oven (Madigan, 2006).
I. Kertas Saring
Kita menggunakan dua macam kertas saring, yaitu kertas
saring yang biasa dan kertas saring yang dilipat ganda.
Kita menyaring dengan kertas yang dilipat biasa bila pada
penyaringan diperlukan zat endapan-nya, dan kita
menggunakan kertas saring yang dilipat ganda bila yang
diperlukan filtrat atau cairannya. Menggunakan kertas
saring yang dillipat biasa memudahkan memin-dahkan
endapan. Kertas saring dilipat menjadi setengah bagian
dan kemudian dilipat lagi menjadi seperempat bagian.
Kartas saring yang telah dilipat ini dibuka hingga
membentuk kerucut 60o. Selanjutnya kertas saring ini
diletakkan dalam corong yang serasi, yaitu bagian atas
kertas saring berada 1-2 cm lebih rendah dari bagian atas
corong (UNP,2011).
J. Kondensor
Kondensor mempunyai fungsi sebagai heat exchanger
antara alat pendingin dan lingkungannya. Lubang atau
celah yang terdapat pada kondensor dipengaruhi oleh
kecepatan aliran udara. Aliran udara yang tercipta
digunakan sebagai pendingin kondensor dengan prinsip
pertukaran panas konveksi (Mei,2003).
K. Labu Kedjhal
Pengujian kadar protein suatu zat dapat dilakukan
dengan labu kedjhal. Pengujian protein dilakukan dengan
cara pemanasan zat tersebut kemudian labu kedjhal
dipasangkan dengan alat destilasi (Universitas Negeri
Gorontalo,2010)
L. Mortar
Alat kimia dapat berupa benda padat, sebagai contoh
natrium. Pada beberapa praktikum natrium dihaluskan
dengan menggunakan mortar. Motar terbuat dari keramik
porselen dan berbentuk wadah (UNP,2011).
M. Oven
Oven adalah perangkat listrik yang digunakan dalam
sterilisasi. Oven menggunakan uap panas kering untuk
mensterilkan zat atau larutan kimia. Umumnya, alat ini
dapat dioperasikan 50-300 ° C (122-572 ° F). Alat ini
memiliki termostat mengendalikan suhu, dikontrol secara
digital untuk mempertahankan suhu. Dinding alat ini
dirancang ganda untuk menjaga panas dan hemat energi,
lapisan dalam menjadi konduktor dan lapisan luar terbuat
drai bahan metalik (Baveja,2003).
N. Pipet Gondok
Pipet gondok disebut juga pipet volume. Dalam
pembacaan volume, mata harus tepat pada garis volume yang
diinginkan. Untuk larutan encer tak berwarna letakkan
pada meniscus bawah, larutan dengan kerapatan besar
misalnya Hg terletak pada meniscus atas sedangkan untuk
larutan berwarna/keruh misalnya KMNO4 tepat pada garis
batas (Tjurmin, 2008).
O. Pipet Tetes
Pipet digunakan untuk memindahkan suatu volume tertentu
dari zat cair dengan ketelitian yang lebih besar
dibanding dengan gelas ukur (Tjurmin,2008).
P. Pipet Ukur
Pipet volumetrik atyau pipet ukur digunakan untuk
mengukur volume larutan dengan sangat akurat. Alat ini
umumnya digunakan sebagai pengambil larutan dengan skala
tertentu untuk titrasi. Alat ini tersedia dengan brbagai
ukuran (Tom,2011).
Q. Soxhlet
Soxhlet adalah bagian dari peralatan laboratorium yang
ditemukan pada tahun 1879 oleh Franz von Soxhlet. Pada
awalnya alat ini dirancang untuk ekstraksi lipid dari
bahan padat. Soxhlet hanya diperlukan dimana senyawa yang
diinginkan memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut, dan
pengotor yang tidak larut dalam pelarut. Jika senyawa
yang diinginkan memiliki kelarutan yang signifikan dalam
pelarut maka filtrasi sederhana dapat digunakan untuk
memisahkan senyawa dari substansi yang tidak larut
(William,2007).
R. Spatula
Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula
yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia
berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Alat ini
juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan
larutan kecuali larutan asam. Berasal dari sebatang kaca
yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang
sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala
Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk
digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan
dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh
digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu
ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang
batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih
lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan
menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung kerucut
kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke
bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci.
Batang kaca yang ujungnya berkaret disebut juga policeman
digunakan untuk membuat zat padat dari dinding dalam
wadah kaca (Mandigan,2006).
S. Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah
termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti
panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip
kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum
digunakan adalah termometer air raksa (Hadi,2007).
T. Viskometer Ostwalt
Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan
mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk
lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi
melalui viskometer ostwalt. Waktu alir dari cairan yang
diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi
suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui untuk lewat
2 tanda tersebut (Budiman,2006).
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum yang berjudul ‘Pengenalan Alat’ ini
dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2014, pukul 10.00
WIB sampai dengan pukul 11.40 WIB di Laboratorium Kimia
Hasil Pertanian (KHP), Teknologi Hasil Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum yang berjudul
‘Pengenalan Alat’ ini adalah: 1) Autoclave, 2) Ball
Pipet, 3)Beaker Glass, 4) Cawan Alumunium, 5) Cawan
Porselen, 6) Erlenmeyer, 7) Gelas Ukur, 8) Hotplate, 9)
Kertas Saring, 10) Kondensor, 11) Labu Kedjhal, 12)
Mortar, 13) Oven, 14) Pipet Gondok, 15) Pipet Tetes, 16)
Pipet Ukur, 17) Soxhlet, 18) Spatula, 19) Termometer, 20)
Viskometer Ostwalt.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1)
Aquadest.
C. Cara Kerja
Cara praktikum kali ini adalah:
1. Seluruh praktikan diberi penjelasan dari asisten
tentang alat laboratorium.
2. Setiap penjelasan dicatat oleh masing-masimng
praktikan.
3. Salah satu praktikan ditunjuk untuk menjelaskan
kembali alat-alat laboratorium yang telah dijelaskan
oleh asisten.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah :
No.
Nama Alat Fungsi Gambar
1. Termometer
Alat ini digunakan untuk mengukursuhu suatu benda atau larutan kimia yang akan diteliti oleh praktikan.
2. Mortal Alat ini digunakan untuk mengecilkan ukuran atau menghaluskan zat-zat kimia padatan.
3. Cawan Porselen
Cawan ini digunakan sebagai alat untuk mengukurkadar abu.
4. Cawan Alumunium
Cawan ini digunakan sebagai alat untuk mengukurkadar air.
5. Pipet Tetes
Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil dengan tingkatketelitian rendah.
6. Ball Pipet
Alat ini adalah pasangan dari pipet gondok yang digunakanuntuk mengambil larutan.
7. Beaker Glass
Alat ini digunakan sebagai wadah atau tempat
larutan, zat kimia ditempatkan
8. Pipet Ukur
Alat ini digunakan untuk mengambil larutan dalam skala tertentu, khususnya larutan berbahaya
9. Pipet Gondok
Alat ini digunakan untuk mengambil larutan denganskala tertentu, khususnya larutan berbahaya
10.
Spatula Alat ini digunakan untuk mengadukatau mengambillarutan atau zat kimia tertentu
11.
Erlenmeyer
Alat ini digunakan sebagai tempatlarutan kimia,khususnya padasaat melakukantitrasi, alat ini digunakan sebagai tempattitran
12.
Gelas Ukur
Alat ini digunakan untuk mengaturlarutan kimia dengan skala tertentu. Alatini memiliki tingkat ketelitian yang lumayan baik
13.
Labu Kedjhal
Alat ini digunakan sebagai alat dalam melakukan praktikum analisa protein.
14.
Kondensor Alat ini digunakan sebagai pendingin larutan atau zat kimia yangditeliti oleh praktikan.
15.
Soxhlet Alat ini digunakan sebagai pendingin balik ari suatu larutan atau zat kimiayang dipanaskan.
16.
Hotplate Alat ini digunakan untuk memanaskan zatatau larutan kimia.
17.
Outaclave Alat ini digunakan untuk sterilisasi suatu zat ataularutan kimia agar terbebas dari mikroba-mikroba yang mengganggu.
18.
Viskometer Ostwalt
Alat ini digunakan untuk mengukurkekentalan arau viskositas suatu zat ataularutan kimia.
19.
Oven Alat ini digunakan untuk mengeringkan suatu zat kimia dan mengurangi kadar air dalam suatu zat kimia.
20.
Kertas Saring
Kertas ini digunakan untuk menyaring suatu larutan
kimia agar terhindah daripadatan-padatan lain
B. Pembahasan
Penelitian akan bahan-bahan atau zat kimia memerlukan
seorang praktikan yang ahli dan mampu melakukan
penelitian dengan baik dan benar. Seorang praktikan tidak
hanya ahli mencampur za-zat kimia untuk menghasilkan zat-
zat kimia baru di laboratorium, tetapi juga harus ahli
dalam penggunaan alat-alat kimia. Oleh karena itu, salah
satu kriteria seorang praktikan yang ahli adalah memiliki
pemahaman yang baik akan penggunaan alat-alat kimia dan
trampil dalam penggunaan alat-alat kimia tersebut.
Apabila seorang praktikan tidak paham akan alat-alat
kimia yang digunakannya dalam melakukan penelitian maka
tidak akan diperoleh hasil yang akurat atau bahkan selama
penelitian berlangsung terjadi kecelakaan-kecelakaan
kecil dalam penggunaan dan pemanfaatan alat-alat kimia
tersebut yang dapat menyebabkan tidak berjalan lancarnya
kegiatan praktikum di laboratorium.
Beberapa alat yang biasanya digunakan selama melakukan
praktikum, yaitu alat ukur dan alat gelas. Alat ukur
digunakan untuk mengukur zat-zat kimia berupa larutan
agar sesuai dengan takaran yang akan diuji. Alat gelas
akan membantu praktikan dalam melihat segala perubahan
yang terjadi pada larutan selama reaksi dan menjauhkan
praktikan dari kecelakaan zat-zat kimia.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur viskositas
atau kelarutan suatu zat memiliki jenis yang berbeda-
beda, yaitu: viskotester, viskometer ostwalt, dan
viskometer canon fensky. Alat-alat gelas juga banyak
digunakan dalam laboratorium, alat gelas juga memiliki
jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Gelas ukur yaitu alat
yang berbentuk gelas kecil panjang digunakan untuk
mengukur bahan cair dengan volume tertentu, beker gelas
yaitu alat gelas yang digunakan untuk menampung bahan
sementara dan dapat pula digunakan untuk memanaskan
larutan. Gelas ukur memiliki tingkat ketelitian yang
tinggi dibanding dengan beaker glass. Oleh karena itu,
beaker gelas tidak dapat digunakan untuk mengukur larutan
walaupun terdapat skala karena ralatnya cukup besar.
Pipet volume yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk
mengambil larutan dengan volume tertentu. Pemakaian pipet
volume biasanya dihubungkan dengan ball pipet, pada ball
pipet ada tahapan-tahapan dalam menggunakannya seperti
untuk mengempeskan balon pada ball pipet tekan dahulu
huruf A, untuk menghisap atau mengambil larutan tekan
huruf S, dan huruf E untuk mengeluarkan larutan. Ball pipet
terbuat dari bahan karet dan berbentuk seperti bola.
Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur suhu tertentu, adapula spatula yang digunakan
untuk mengambil zat padat atau berbentuk serbuk dan biasa
juga digunakan untuk mengadul larutan, ada dua jenis
spatula yaitu spatula kaca dan spatula besi. Pipet tetes
digunakan untuk memindahkan larutan dalam skala kecil.
Masih banyak lagi alat-alat yang sering digunakan dalam
laboratorium seperti cawan dan mortal yang digunakan
sebagai alat untuk mengecilkan ukuran suatu zat berupa
zat padat atau serbuk.
Penggunaan alat-alat gelas praktikum kimia ini
haruslah berhati-hati karena alat-alat gelas bersifat
peka dan mudah pecah apabila menerima tekanan berlebih
atau jatuh dari suatu ketinggian.
Alat-alat berukuran besar juga digunakan dalam
mendukung kegiatan praktikum suatu zat, misalnya oven,
hotplate, atau autaclave. Oven digunakan untuk menurunkan
kadar air pada zat, hotplate digunakan untuk memanaskan
zat berupa larutan, sedangkan autaclave berbentu seperti
pot raksasa yang digunakan untuk sterilisasi zat-zat yang
akan diteliti dari mikroorganisme yang dapat mempengaruhi
atau memberikan perubahan-perubahan pada zat-zat kimia.
Penyimpanan alat-alat kimia juga mempengaruhi proses
pelaksanaan praktikum. Penyimpanan alat perlu
memperhatikan frekuensi pemakaian alat tersebut. Apabila
alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada
tempat yang mudah diambil. Penyimpanan dan pemeliharaan
alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat
tersebut. Sumber kerusakan alat kimia dapat diakibatkan
oleh lingkungan, seperti: udara, air dan asam-basa, suhu,
cahaya dan api. Oleh karena itu, penyimpanan alat-alat
kimia harus dihindarkan dari faktor-faktor perusak
tersebut agar alat-alat tersebut dapat bertahan lama.
Alat–alat hanya boleh diambil oleh mahasiswa atau
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum Pengenalan Alat
ini adalah:
1. Pengenalan alat-alat praktikum sangat dibutuhkan
praktikan sebelum melakukan praktikum atau
penelitian.
2. Pemahaman yang baik akan alat-alat praktikum kimia
akan mempengaruhi kelancaran suatu praktikum
dilaksanakan.
3. Pada umumnya, alat-alat kimia terbuat dari bahan
kaca yang transparan.
4. Setiap alat-alat kimia haruslah digunakan sesuai
dengan fungsi dan kegunaannya agar dapat bekerja
secara maksimal dan praktikan terhindar dari
kecelakaan terhadap zat-zat kimia.
5. Kebersihan alat-alat praktikum sangat diperlukan dan
harus diperhatikan sebelum melakukan suatu
penelitian terhadap zat-zat kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Baveja, Prof. C .P. ,2008. Textbook of Microbiology. ISBN 81-7855-266-3. University of California. California.Amerika Serikat
Budiman, 2009. Pengenalan Laboratorium. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya
Ginting, tjurmin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Laboratorium Dasar Bersama, Universitas Sriwijaya. Palembang
Hadi, Salekun, dkk. 2008. Peralatan dan Fasilitas Laboratorium. Laboratorium Migas, Politeknik Akamigas. Palembang
Klimatpress. 2008. Pengenalan Alat-alat. (online) (http://www.klimatologibanjarbaru.com, 25 Februari 2012)
Setiabudi, Dedi, dkk. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Universitas Sriwijaya. Inderalaya
UNESA.2008.Laporan Pengenalan Alat Laboratorium. (online) (http://elearning.unesa.ac.id, 4 Maret 2012)
Universitas Negeri Padang.2011.Pengenalan Alat Laboratorium. (online) (http://fip.unp.ac.id, 4 Maret 2012)
Universitas Negeri Gorontalo.2010. Ekstraksi dan Karakteristik Umbi Dahlia. (online) (http://ung.ac.id, 4 Maret 2012)
Widhy, Purwanti. 2009. Alat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium IPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta