Post on 10-May-2023
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
119
MATRIKS PERENCANAAN KARYA
Bulan Apr-19
Hari MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
Tanggal
14 15 16 17 18 19 20
Persiapan Persiapan
Rapat Pra-
Produksi
bersama
Videogra-
pher
Rapat
Pra-
Produksi
bersama
animator
Persiapan Jumat
Agung
Rapat
Pra-
Produksi
bersama
Videogra-
pher
21 22 23 24 25 26 27
Persiapan
Konfirmasi
Narasum-
ber
Konfirmasi
Narasum-
ber
Persiapan Persiapan
Pembe-
rangkatan
+ Recce
Produksi
=
SUKUN
28 29 30 1 2 3 4
Produksi
= SUKUN
Produksi =
Museum
Kretek +
Pembe-
rangkatan
ke Yogya-
karta
Produksi =
Wawan-
cara
Djaduk
Feryanto
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
120
DOKUMENTASI PEMBUATAN KARYA
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
121
REALISASI ANGGARAN
No Item Unit Harga -/+ Jumlah Unit Jumlah
A. Kru dan Perlengkapan
1
Sony a6300 E-Mount Camera with APS-C Sensor Kit
1 Unit Rp16,374,000 1 Rp16,374,000
2 Canon EOS 70D Kit 1 Unit Rp11,750,000 1 Rp11,750,000
3 Trakstar Videomic GO - Microphone
1 Unit Rp250,000 1 Rp250,000
4 Yung Nuo 50mm Lens 1 Unit Rp750,000 1 Rp750,000
5 Zoom H1 Recorder 1 Unit Rp1,500,000 1 Rp1,500,000
6 Action Cam 1 Unit Rp700,000 1 Rp700,000 7 Steady Cam 1 Unit Rp800,000 1 Rp800,000 8 Tripod 1 Unit Rp250,000 1 Rp250,000 Total Rp32,374,000 Rp32,374,000
B. Logistik
1 Tiket Pesawat Jakarta-Semarang
2 Tiket Rp1,160,200 Rp2,320,400 2
Tiket Rp2,240,400 x 2 = Rp4,480,800
2 Akomodasi Kudus
5 Mala
m Rp500,000 Rp2,500,000 10
hari
3
Rental Mobil Kudus + Driver 3 Hari Rp400,000 Rp1,200,000 3
Hari
Rp650,000 + Rp500,000 + Rp
450,000 = Rp1,600,000
Total Rp6,020,400 Rp6,080,000 C. Pasca-Produksi
1 Jasa Animator Rp2,700,000 Rp3,200,000
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
122
2 Penyunting Film Rp1,500,000 Rp2,000,000
3 Narrator/ Voice-Over Rp1,500,000
Total Rp5,700,000 Rp5,200,000 D. Lain-lain
1 Sewa Lokasi Screening Film
Rp1,500,000
2
Peralatan dan Perlengkapan Acara Screening
Rp2,000,000
3 Konsumsi (Produksi) 5 hari Rp150,000 Rp750,000 10
hari
Rp100,000 x 10 =
Rp1,000,000 Total Rp4,250,000 Rp1,000,000
Grand Total
Rp48,344,400 Rp44,654,000
Misc. Rp4,834,440 Rp 4,465,400
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
128
DEKA HENDRATMANTO
F Pertama itu soal eh… kretek secara umum. Lalu nanti yang bagian kedua itu udah
lebih spesifik ke klobot.
D Okay.
F Jadi yang bagian pertama itu, nomer satu itu ada sejarah singkat Sukun. Lalu yang
kedua itu eh… apakah Sukun juga ikut untuk melestarikan budaya kretek?
D Hmm…
F Terus yang terakhir itu di bagian pertama, bagaimana Sukun mempertahankan tradisi
budaya kretek tersebut. Terus bagian yang klobot, bagian klobot itu apa yang
membuat klobot spesial?
D Hmm…
F Lalu yang kelima itu mengapa Sukun masih memproduksi klobot? Dan yang terakhir
apakah Sukun mencoba untuk mengenalkan klobot kepada masyarakat?
D Sudah?
F Sudah.
D Langsung ngomong?
F Langsung, wawancaranya udah on.
D Oh itu udah on?
F Udah.
D Okay. Eh… jadi Sukun itu pertama produksi itu tahun empat tujuh 1947 waktu itu
produk pertamanya adalah eh… klobot ya. Rokok klobot mereknya siyem. Tapi
kemudian mulai tahun lima puluh menggunakan merek Sukun. Dalam perjalanannya
eh… mengikuti pasar saat itu ya jadi eh… rokok Sukun ini, merek Sukun ini ternyata
laku ya. Kemudian dari sana mengikuti perkembangan jaman ada teknologi papir.
Maka mulailah Sukun menambah gelemir produksinya dengan mengeluarkan produk
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
129
eh… sigaret kretek tangan ya atau orang-orang biasa menyebutnya kretek, rokok
kretek. Nah itu eh… menjadi apa namanya, menjadi lebih ramai lagi lebih pasarnya
lebih lebar lagi. Sampai kemudian muncul lagi teknologi filter, menghadap teknologi
filter dari rokok itu sehingga menjadi rokok kretek filter ya. Atau kalau di
penggolongan eh… rokok itu adalah sigaret kretek mesin karena rokok jenis ini
menggunakan mesin produksinya. Eh… kapasitasnya jauh lebih eh.. banyak daripada
SKT, karena dia SKT itu harus pakai tangan. Bener-bener tangan, jadi dia mulai dari
prosesnya dilinting kemudian dipotong kemudian di apa… dirapi-rapiin itu juga,
dimasukkin itu semua tangan. Sementara kalau SKM ini mulai dari awal sampai
packaging nya mesin. Makanya dia kretek mesin.
Nah eh… Sukun sendiri eh… hanya mengeluarkan tiga jenis eh… produk. Pertama
klobot yang masih dipertahankan sampai sekarang, kemudian eh… sigaret kretek
tangan dan yang ketiga adalah sigaret kretek mesin. Itu semuanya masih jalan,
semuanya masih eh… produksi. Eh… untuk tantangannya ke depan memang ini
adalah tantangan eh… tren ya. Jadi klobot dari masa ke masa semakin mengecil,
pasarnya semakin mengecil. Maka dia digantikan oleh eh… papir kan gitu. Nah
tantangannya ke depan memang klobot ini, saat ini pun produksinya hanya sekitar
5000 pesanannya perhari. 5000 perhari. Eh… jadi dulu sempat dikerjakan oleh
banyak orang, sekarang hanya oleh sekitar 30 sampai 50 orang aja. Dan itupun hanya
kira-kira 1 jam aja ya. Jadi, 1 jam aja sudah selesai eh… itu pasarnya semakin
menipis karena memang pasarnya. Itu sebabnya dari Sukun eh… kepingin produk
klobot ini tetap dijaga karena dia keunikan di Indonesia ini ada dua produk atau
pabrik rokok yang mengeluarkan klobot, Sukun adalah salah satunya eh… yang
masih menggunakan daun jagung sebagai eh… bungkus rokoknya. Itu sebabnya
kami tertarik untuk membuat eh… klobot ini sebagai produk heritage. Jadi dengan
membuatnya sebagai produk yang eksklusif dengan kemasan yang nanti akan
eksklusif yang akan hanya di eh… apa namanya di… placement di tempat-tempat
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
130
yang juga eksklusif sehingga harapannya untuk mengingatkannya kembali tentang
sejarah rokok di Indonesia khususnya. Dan juga nanti kita akan coba bawa itu ke
luar, ke mancanegara. Eh… bukan untuk dipasarkan tapi untuk dikenalkan kembali
sebagai bagian dari eh… sejarah rokok kretek Indonesia. Eh… kita nanti akan coba
bawa ke International Expo di Jerman nanti eh… September. … itu kalau nggak
salah nama eventnya. Kita akan bawa kesana. Kita akan kenalkan klobot itu seperti
apa, sigaret kretek tangan itu seperti apa, termasuk yang regenerasi terakhir yang
SKM ini ya, itu seperti apa. Klobot eh… memiliki tempat khusus di Sukun ini dan
itu juga eh… salah satu wasiat dari pendiri eh… perusahaan. Sehingga itu akan terus
dipertahankan meskipun pasar tidak, tidak merespon dengan baik ya. Tidak
merespon dengan baik kehadiran rokok ini. Eh… tapi itu akan dipertahanakan
sebagai bagian dari eh… heritage rokok kretek di Indonesia. Eh… apa lagi, yang
belum?
F Eh… apakah eh Sukun mencoba untuk menarik ke apa, memperkenalkan ke…
kalangan bule di Indonesia. Kan kalau tadi kan ke Frankfrut mau memperkenalkan
ke orang luar. Kalau di Indonesia sendiri?
D Iya. Memang tren perokok sekarang ini mereka terutama dikalangan kelompok
tertentu itu kembali lagi menyukai rokok-rokok yang flavor ya. Jadi bukan lagi
rokok-rokok yang halus atau gimana. Mereka lebih-lebih tertarik untuk rokok-rokok
yang flavor. Eh… eh… bukan lagi yang jenis mild. Nah ini, ini sebenarnya memang
ada, ada opportunity disana. Tetapi memang sekali lagi karena sudah bukan masanya
jadi rokok klobot ini akan, akan coba di… di… apa namanya terjun ke … lagi. Eh…
sehingga kalangan muda ini setidaknya tau bahwa di Kudus, di Indonesia masih ada
perusahaan rokok yang masih memproduksi rokok klobot. Karena banyak sekali
temen-temen yang emang nggak tau kalau rokok klobot itu masih ada. Ya, karena
memang mereka tidak pernah lihat itu di warung, mereka tidak pernah itu di... di…
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
131
pamflet dan seterusnya. Eh, tapi ini masih ada hanya memang mengecil aja. Dia kecil
aja. Terus?
F Sama… biasanya kalau klobot itu yang kemaren om Manto ceritain itu yang eh…
Sukun Orange itu gimana om?
D Hmm… Okay. Jadi produknya Sukun itu memang ada beberapa yang khas ya. Yang
khas ini salah satunya klobot tadi dan kemudian yang kedua ada rokok-rokok merek
tertentu yang eh… apa… segmented sekali. Ya, segmented sekali dalam artian user
nya eh… hanya itu-itu aja. Sehingga secara omset naik dan turunnya dia ya tidak
terlalu banyak. Salah satunya adalah Sukun Orange yang hanya ada ditemui di Bali.
Ya, hanya ada ditemui di Bali. Kira-kira 300 bal sebulan. Kira-kira 300 bal sebulan
dan itu untuk oleh masyarakat Bali memang lebih banyak dipergunakan untuk eh…
pelengkap tradisi ibadah mereka di kuil. Sehingga rokok itu menjadi unik disana. Dia
hanya ada di kuil, Tidak memang tidak ada ditoko-toko. Dia hanya di kuil ya.
Dipergunakan sebagai pelengkap tradisi agama warga sana. Gitu ya mungkin dia
khas itu. Ya, oke cukup?
F Cukup om.
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
132
RINA NOOR
R Yakin nih nggak ada kursi?
F Gak papa
R Aku gini gak papa? Aku terlalu…
F Mungkin sekarang liatnya kesini aja?
R Gitu ya, gitu ya. Berarti kamu di belakangnya. Gak papa sini aja. Iya, Oh iya. Okeoke
hehehe. Takutnya capek gitu loh kasian.
F Effort, effort, effort.
R Oh iya, oke oke oke.
F Action. Ada berapa koleksi kretek yang dimiliki oleh museum?
R Kalau museum kretek dari kita itu punya kurang lebih seribu koleksi. Itu udah dimulai
dari koleksi peninggalan-peninggalannya pak Nitisemito. Selain itu juga ada koleksi
dari alat-alat tradisional pembuatan rokok kretek. Juga tentang bahan-bahannnya
jaman dulu dan juga ada eh dokumentasi-dokumentasi. Selain itu ada macam-macam
produk rokok dari klobot, terus SKT itu sigaret kretek tangan, terus yang terakhir
adalah SKM itu adalah sigaret kretek mesin gitu.
F Eh… Bagaimana dengan sejarah klobot sendiri yang beririsan dengan kota ini?
R Oh iya. Jadi eh… tentang klobot itu sendiri ada hubungannya tentang kota Kudus ya.
Kudus disebut sebagai kota kretek. Jadi kenapa Kudus yang disebut kota kretek? Jadi
awalnya, gini ada sejarah seorang kakek itu warga asli kudus namanya kakek Jamhari.
Nah, beliau saat itu jaman penjajahan Belanda ya. Beliau itu menderita sakit sesak
dada itu sudah sakit menahun nggak kunjung sembuh, terus akhirnya beliau berfikir
eh… bagaimana kalau ini diobati dengan minyak cengkeh. Karena jaman dulu emang
minyak cengkeh itu sudah terkenal khasiatnya sebagai pereda sakit. Saat beliau
mengoles, beliau merasa lebih enakan dan beliau berfikir ini dioles aja sudah enakan
bagaimana kalau dikonsumsi secara langsung? Beliau akhirnya mengkonsumsi,
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
133
mengunyah cengkeh itu tapi ternyata beliau tidak eh… tidak cocok dengan rasa
cengkeh karena cengkeh kan pedes, pait juga. Terus akhirnya beliau berfikir lagi
bagaimana biar cengkeh ini bisa masuk kedalam tubuh tanpa dikunyah. Akhirnya
beliau itu bereksperimen, jadi membuat rokok dari eh… tembakau dengan bahan
utamanya. Tapi untuk tembakaunya lebih sedikit dan cengkeh sebagai mayoritas
bahan utamanya. Setelah itu beliau melinting eh… cengkeh tersebut dengan
menggunakan klobot, itu adalah kulit jagung yang dikeringin. Nah, saat beliau
membakar eh… rokok eh… klobot ya yang terbuat dari dalemnya cengkeh itu,
keluarlah bunyi. Dan bunyinya itu adalah kretek-kretek. Nah itulah awal mula disebut
sebagai rokok kretek.
F Jadi dari …
R Iya betul. Eh… klobot bisa disebut sebagai identitas bangsa ya menurut saya. Karena
klobot adalah sesuatu yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Khususnya
masyarakat Kudus yang tadi berhubungan dengan kakek Jamhari ya, itu.
F Bagaimana cara kita untuk ikut melestarikan budaya klobot?
R Kalau tentang budaya klobot eh… jadi kita sebagai pihak museum banyak pertanyaan
dari para pengunjung gitu kan? Banyak yang tanya “ini klobot masih berproduksi
sampai sekarang atau tidak?” gitu. Karena minat pengunjung terhadap klobot masih
tinggi. Jadi mungkin ini bisa buat masukkan unuk masyarakat khususnya pabrik rokok
untuk tetap melestarikan klobot itu sendiri.
F Oh… Terima kasih.
R Iya sama-sama.
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
134
SUPRIEH
S Ya, klobot itu spesial karena unuk konsumennya itu khusus yang mereka ini bekerja di
tempat air. Utamanya nelayan dan petani. Untuk klobot itu, rokok klobot itu justru
pasarannya itu di a… apa itu wilayah pantura. Utamanya daerah Jawa Timur.
F Terus bagaimana klobot ini diproduksi?
S Maksudnya?
F Eh… gimana proses klobot itu diproduksi? apa aja langkah-langkahnya dalam
memproduksi?
S Oke. Kita tetep mempertahankan, mempertahankan produk klobot ini karena rokok
Sukun dulu itu pertama kali berdirinya perusahaan ini dari rokok klobot, klobot dulu.
Kalau istilah orang Jawa itu di nguri-uri, cikal bakal rokok Sukun itu dari rokok klobot.
Sebelum ada rokok sigaret kretek tangan, sigaret kretek mesin.
F Terus eh… berarti sejak awal Sukun berdiri itu emang klobot ya awalnya?
S Ya, jadi cikal bakal perusahaan Sukun ini dulu itu pertama kali memproduksi rokok itu
memang klobot yang pada saat itu memang masih dalam posisi apa ya… Penjajahan.
Setelah, setelah merdeka baru kita berdiri perusahaan, masih jarang hampir tidak ada
rokok yang pake kertas kecuali rokok yang dari luar. Rokok putih.
F Terus eh… siapa saja dulu yang memproduksi rokok klobot tersebut. Apakah sekitar
sini saja?
S Oke. Yang karyawan itu memang sekitaran sini. Jadi kalau boleh kita sampaikan untuk
spek umur karena ini karyawan sudah berusia lanjut semua, dari dulu memang seperti
itu. Jadi untuk regenerasinya tuh agak susah. Mereka bekerja ini begitu masuk tidak
langsung ngelinting atau bikin rokok klobot itu tidak. Dia belajar pertama motong,
motong tembakaunya, rokoknya sesuai spek. Setelah itu dia belajar sedikit demi sedikit.
Nah pendahulunya itu sudah berusia lanjut. Minimalnya 60 minimalnya, minimalnya.
F Biasanya itu lintas generasi ya pak?
S Iya. Untuk regenerasi…
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
135
F Turun temurun
S Turun temurun. Tadi saya katakan kalau dia kepengen bisa ngelinting, berarti harus
belajar bathil dulu.
F Berarti emang lintas generasi ya pak?
S Iya lintas, lintas generasi. Jadi kenapa di perusahaan rokok Sukun ini masih
mempertahankan jenis rokok klobot. Pertama istilah kalo orang Jawa itu Nguri-uri.
Masih tetep dipertahankan sampek berapa pun omset produksi. Karena apa? masih ada
konsumen yang membutuhkan sekalipun tidak seberapa.
F Eh… apakah umur-umur tersebut ada penggantinya?
S Kalo pengganti tetap kita mengupayakan untuk regenerasi yang tadi karyawannya itu
bathil atau motong tembakaunya tadi itu kita kasih pembelajaran untuk agar dia bisa
ngelinting.
F Berarti emang ada pelatihannya ya pak?
S Yap. Ada semacam pelatihan. Nah itu pelatihan tidak difokuskan harus belajar terus itu
ndak. Tetapi secara sistematis, setiap hari dia belajar. Sekalipun bikin cuman 2, 5, 10
nanti lama kelamaan dia bisa. Kalau sudah bisa kita lepas.
F Jadi berarti ada pergantian shift gitu ya pak?
S Tidak kalo…
F Yang gunting sama yang nanti ngelinting terus nanti tukeran gitu?
S Enggak
F Oh nggak gitu?
S Dia kemauan, kemauan dari yang mbathil sendiri. Dia tidak mungkin cuma motong
terus. Dia juga kepengen mbikin. Seperti itu.
F Terus kita berlanjut ke Sukun Orange pak.
S Iya
F Eh… mengapa Sukun memproduksi Sukun Orange?
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
136
S Nah, kalo kenapa Sukun kok membikin atau memproduksi rokok orange? Jadi masing-
masing jenis rokok itu rasanya tuh memang beda. Sesuai dengan jenisnya. Seperti
orange dulu, kita tuh ada beberapa jenis rokok orange yang disitu untuk Ujung
Pandang, untuk Medan. Nah, sekarang Ujung Pandang, Medan itu sudah tidak ada. Kita
alihkan khusus untuk daerah Bali, Pulau Bali. Cuma itu. Jadi, kenapa kok Sukun
memproduksi rokok orange? Ya, kita menentukan rasa di daerah mana yang cocok
unuk dipasarkan gitu.
F Eh… lalu target pasar klobot itu yang bapak ketahui?
S Kalo target pasaran rokok klobot itu khususnya tadi saya sampaikan di daerah pantura.
Khususnya Jawa Timur. Babat, Tuban. Konsumennya kebanyakan mayoritas nelayan.
F Pak, saya boleh tanya satu lagi?
S Boleh
F Oke, saya denger-denger eh… untuk rokok Sukun Orange itu katanya biasanya di Bali
untuk sesajen katanya.
S Kalo masalah untuk sesajen yang saya tau persis dulu, waktu kita juga pernah ke Bali.
Ada rokok Sukun yang orange tadi juga ada rokok klobot tadi. Dan dibikin untuk
sesajen, sesaji itu berarti menurut keyakinan orang sana. Semestinya itu untuk
dikonsumsi. Ya kan? Tetapi keyakinan sana, seperti kalo orang Jawa itu pake Dupa
atau apa… Kalo orang Hindu atau apa itu pake apa… Seperti itu.
F Terima kasih ya pak.
S Oke.
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
137
Note:
Interviewer: I
Narasumber: N
Bu Aryono
I: Kira-kira kalau begini usia yang biasa beli berapa kira-kira?
N: Yang beli? Orang tua biasanya
I: Biasanya udah berapa orang?
N: Tertentu ya, cuma 2 orang yang beli yang lainnya jarang ya
I: Biasanya harganya berapa?
N: Itu tadi 50.000, 45.000
Bu Tjundrawati
I: Kalau klobot pembelinya masih ada?
N: Masih satu orang
I: Dari kapan tuh kirakira?
N: Ngambilnya? Hari sabtu, nanti satu sampai satu bulan lebih orangnya kadang-kadang
rokoknya dia kenceng habisnya cepat
I: Jadi sekarang tinggal 1 orang aja?
N: Iya
I: Harga klobot itu 1 slotnya berapa?
N: 45.500 disini 20
I: 20 bungkus?
N: 20 bungkus ya
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
138
Nelayan
I: Suka klobot pak?
N: Suka
I: Kenapa pak suka klobot?
N: Ya karena kalau abis lama. Jadi kalau kena air gak mudah basah jadi yaudah kena air
gak cepet abis enak
I: Dari kapan tuh pak?
N: Dari tahun 60an klobot ini udah klobot ini. kalau dulu kan modelnya ada anggur ada
klobot. Coba pakai ini pakai klobot ini kulit jagung ini
I: Kalau dame?
N: Dame juga ada dulu tapi sekarang udah gak ada, yang ada tuh masih ya itu gudang
garam masih ada, kulit jagungnya masih ada
Ko herbert
N: Segmen gudang garam klobot atau yang sukun klobot atau yang berbagai klobot itu
segmennya kebanyakan orang tua hampir kalau mayoritas orang tua, yang sudah lanjut usia
mereka akan cenderung larinya ke klobot. Cuma ada beberapa yang segmentasinya tidak
orang tua pilihannya ke filter. Jadi untuk omsetnya karena semakin lama orang lanjut usia
semakin tidak ada jadi otomatis akan semakin terus berkurang mungkin akan tergantikan
rokok-rokok yang lain. Untuk omsetnya kira-kira kalau klobet hampir ya 1 minggu total
dari klobot sekitar 10 slot aja makasih
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
139
ALI IMRAN
A: GIMANA TADI MAS UMURNYA?
- Sing.. khususe sing klobot Sukun nek masalah umur tuh pemakai e tuh diatas 50 lah.
+ Khususnya yang klobot Sukun kalau masalah umur itu penggunanya biasanya di atas 50
lah
- Nek untuk Gudang Garam itu ada sing lebih muda, kira-kira ya usia 40 ke atas ada yang
make.
+ Kalau untuk Gudang Garam itu ada yang lebih muda, kira-kira ya usia 40 ke atas ada
yang makai
- Nek Sukun, khusus e tu memang anu.. dari kalangan sing sudah sepuh-sepuh
+ Kalau Sukun, Khususnya itu memang dari kalangan yang sudah lansia
B: KALAU HARGANYA BERAPA MAS BIASANYA?
- Sing apa itu? sing untuk Sukun Rp.2.500, sing untuk Gudang Garam Rp.5.500 pengecer.
+ Yang apa itu? Kalau untuk yang Sukun Rp.2.500, kalau untuk yang Gudang Garam
Rp.5.500 pengecer.
- Nek.. nek bakulan ya lain, bakulane Rp.46.000 sing Sukun, terus sing Gudang Garam
Rp.100.. endi yaa.. Rp.100.000-an lebih om pokok e, sik.. klobot.. Rp.103.000.
+ Kalau.. kalau jualan ya lain, jualan Rp.46.000 untuk yang Sukun, terus kalau yang
Gudang Garam 100.. mana ya.. 100 lebih om pokoknya, bentar.. Klobot.. Rp.103.000
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
140
C: MASIH BANYAK MAS YANG BELI?
- Yaaa.. kira-kira tu aku satu pekan e itu habise ya 10 press sing untuk Sukun, nek sing
untuk Gudang Garam paling 5 press malah, karena Gudang Garam agak merata mungkin
+ Yaa kira-kira itu aku sepekannya bisa habis 10 press untuk yang Sukun, kalau untuk yang
Gudang Garam paling 5 press malah, Karena Gudang Garam agak merata mungkin
Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019
FADHIL DJAJASASMITAAspiring Journalist//
ABOUT MEI am a student of journalism, now
pursuing my degree on that very
subject, an amateur writer, and a
passionate photojournalist, currently
living in South Jakarta, Indonesia.
My interests range from politics to
literature and movies.
REACH ME
fadhil.djajasasmita@gmail.com
Fadhil Djajasasmita
@fadhildjaja
@f.djaja
fdjaja.com
+6281806224354
WORK EXPERIENCE
NOV 2017-APR 2018 COMMPRESS UMNDocumentationCommpress UMN is an annual journal-ism students’ event in Multimedia Nu-santara University. On this event, i was assigned as a photographer
THE JAKARTA POSTScriptwriter/Technical SupportI wrote scripts for “The Jakarta Post Daily Post”, a web-based video pro-gramme in The Jakarta Post Online.
MAR 2017-SEP 2017
AUG 2018-SEP 2018
UMN TVProducer of ‘Literasi’I produced a 13-minute variety pro-gramme named “Literasi” which dis-cusses mainly music, movies, literature, and arts for two seasons (A Semester).
VOLUNTEER EXPERIENCESEP 2016 - SEP 2016 GLOBAL FORUM FOR MEDIA
DEVELOPMENT (GFMD)DocumentationI was assigned as a cameraman to cover three lectures by foreign journalists, cut it and edited them into three different lecture videos.
EDUCATIONAUG 2015 - UNIVERSITAS MULTIMEDIA
NUSANTARA (UMN)Communication-JournalismI am currently studying communication - journalism studies in UMN for my under-graduate degree.
PROFESSIONAL SKILLS
Photoshop
InDesign
Premiere Pro
Lightroom
Word
Excel
PERSONAL SKILLS
Videography
Photography
Critical Thinking
English
Writing Skill
Public Speaking
CURRENT GPA: 3.42Proses produksi film..., Muhammad Fadhiil Djajasasmita, FIKOM UMN, 2019