Post on 27-Jan-2023
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI
DAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA
MATERI ANIMALIA KELAS X
SMA NEGERI 1 PALOPO
KOMANG INDAH SARI
1601412064
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINTO PALOPO
2020
i
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI
DAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA
MATERI ANIMALIA KELAS X
SMA NEGERI 1 PALOPO
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo
KOMANG INDAH SARI
1601412064
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
v
ABSTRAK
Komang Indah Sari. 2020. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Reciprocal Teaching Terhadap Motivasi dan Pemahaman Belajar Siswa Pada
Materi Animalia Kelas X SMA Negeri 1 Palopo. (Dibimbing oleh Muhammad
Ilyas, dan Akhmad Syakur.)
Masalah penelitian ini adalah motivasi dan pemahaman belajar siswa belum
optimal, maka perlu model pembelajaran Reciprocal teaching. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran
Reciprocal Teaching pada materi animalia terhadap motivasi dan pemahaman
belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Palopo. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang
digunakan adalah quasi eskperimen dan bentuk desainnya nonequivalent control
group design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
motivasi belajar siswa dan tes pemahaman belajar siswa (pretest dan posttest).
Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Motivasi belajar
siswa pada kelas kontrol sebelum pembelajaran memiliki skor rata-rata sebesar
68,11 dan setelah pembelajaran skor rata-rata yang diperoleh sebesar 69,69 dan
berada pada kategori tinggi dengan interval motivasi 61-80. Pada kelas
eksperimen skor rata-rata motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran sebesar
66,14 dan setelah pembelajaran diperoleh skor rata-rata motivasi sebesar 70,08
dan berada pada kategori tinggi dengan interval motivasi 61-80. Pemahaman
belajar siswa pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 38,79
setelah pembelajaran diperoleh nilai posttest rata-rata yaitu 73,64 dan berada pada
kategori sedang, sedangkan rata-rata nilai pretest siswa pada kelas eksperimen
sebesar 39,09 dan nilai posttest kelas eksperimen setelah dibelajarkan dengan
model pembelajaran Reciprocal teaching yaitu 79,70 dan berada pada kategori
tinggi. Berdasarkan uji hipotesis nilai Sig (2-tailed) 0,000 < ɑ (0,05), hal ini
menunjukkan bahwa HO ditolak dan H1diterima yang artinya terdapat pengaruh
penggunaan model pembelajaran Reciprocal teaching terhadap motivasi dan
pemahaman belajar siswa pada materi animalia kelas X SMA Negeri 1 Palopo.
Kata Kunci: Reciprocal teaching, motivasi belajar, pemahaman belajar.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Reciprocal Teaching Terhadap Motivasi dan Pemahaman Belajar Siswa Pada
Materi Animalia Kelas X SMA Negeri 1 Palopo”.
Penulis menyadari, keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang telahmemberikan doa dan
semangat kepada penulis khususnya kedua orang tua, ayah Wayan Widiarta (Alm)
dan Ibu Made Surti yang telah memberikan dukungan selama melakukan
pendidikan dan mendoakan agar penulis dapat menyelesaikan semua tantangan
yang dihadapi dengan baik. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Drs. Hanafie Mahtika, M.S., Selaku Rektor Universitas Cokroaminoto
Palopo yang telah memberikan tempat untuk menuntut ilmu di Universitas
Cokroaminoto Palopo.
2. Dr. Rusdiana Junaid, M. Hum., MA., Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo yang telah memberikan
motivasi dan dukungan terhadap penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Muhammad Ilyas, M.Pd., Selaku pembimbing I yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Akhmad Syakur, S.Pd., M.Sc., Selaku Ketua Prodi sekaligus pembimbing II
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Bapak/Ibu dosen Univeristas Cokroaminoto Palopo terima kasih atas
semua ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu guru yang telah memberikan penulis izin untuk melakukan
penelitian di SMA Negeri 1 Palopo.
7. Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Cokroaminoto Palopo angkatan 2016 dan semua warga Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Cokroaminoto Palopo.
vii
8. Semua pihak yang terkait yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu
persatu yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
yang disebabkan oleh keterbatasan yang penulis miliki. Akhir kata, penulis
berharap agar apa yang penulis persembahkan ini dapat memberikan kontribusi
bagi peningkatan proses pembelajaran biologi di sekolah dan dapat memberikan
manfaat dan sumbangsih untuk perkembangan dunia pendidikan secara umum.
Palopo, Agustus 2020
Komang Indah Sari
viii
RIWAYAT HIDUP
Komang Indah Sari, dilahirkan di Margomulyo pada
tanggal 01 Juli 1998. Anak ketiga hasil buah kasih
sayang dari pasangan (Alm) Wayan Widiarta dengan
Made Surti. Pendidikan formal dimulai dari TK Ganesha
pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun
2004 pula penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Dasar 173 Kertaraharja dan lulus pada tahun 2010. Pada
tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Tomoni Timur
dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan
di SMA Negeri 1 Tomoni Timur (SMA Negeri 10 Luwu Timur) dan lulus pada
tahun 2016. Pada tahun yang sama penulis berkesempatan melanjutkan
pendidikan di Universitas Cokroaminoto Palopo kejenjang S1 pada jurusan
Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada penelitian ini
penulis mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Reciprocal
Teaching Terhadap Minat dan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Animalia
Kelas X SMA Negeri 1 Palopo”.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ........................ iii
HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY ........................................ iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ................................................................................... 5
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 15
2.3 Kerangka Pikir ............................................................................... 17
2.4 Hipotesis ........................................................................................ 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 19
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 20
3.3 Variabel Penelitian ........................................................................ 20
3.4 Satuan Eksperimen dan Perlakuan ................................................ 20
3.5 Prosedur Penelitian ........................................................................ 21
x
3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................... 22
3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 24
3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 27
4.2 Pembahasan .................................................................................... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 47
5.2 Saran ............................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 49
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Desain penelitian Nonequivalent Control Grup Design ......................... 19
2. Keadaan satuan eksperimen .................................................................... 20
3. Kriteria penilaian angket ......................................................................... 23
4. Pedoman konversi nilai keterlaksanaan pembelajaran ............................ 24
5. Kriteria pemahaman belajar .................................................................... 24
6. Interval motivasi ..................................................................................... 25
7. Motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelas kontrol .................. 28
8. Motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas kontrol .................... 29
9. Motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelaseksperimen ............ 30
10. Motivasi belajar siswa setelah pembelajaran kelas eksperimen ............. 31
11. Data nilai statistik hasil pretest kelas kontrol ......................................... 32
12. Distribusi frekuensi dan persentase skor pretest kelas kontrol ............... 32
13. Batasan criteria pemahaman belajar siswa pretest kelas kontrol ............ 33
14. Data nilai statistik hasil posttest kelas kontrol ........................................ 33
15. Distribusi frekuensi dan persentase skor posttest kelas kontrol .............. 34
16. Batasan criteria pemahaman belajar siswa posttest kelas kontrol........... 34
17. Data nilai statistik hasil pretest kelas eksperimen .................................. 35
18. Distribusi frekuensi dan persentase skor pretest kelas eksperimen ........ 35
19. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa pretest kelas eksperimen ..... 36
20. Data nilai statistik hasil posttest kelas eksperimen ................................. 36
21. Distribusi frekuensi dan persentase skor posttest kelas eksperimen ....... 37
22. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa posttest kelas eksperimen ... 37
23. Distribusi ketuntasan pemahaman belajar siswa kelas
kontrol sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan model Discovery learning ............................................... 38
24. Distribusi ketuntasan pemahaman belajar siswa kelas
eksperimen sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan model Reciprocal teaching .............................................. 38
25. Hasil keterlaksanaan pembelajaran ......................................................... 39
xii
26. Hasil analisis uji normalitas kelas kontrol .............................................. 40
27. Hasil analisis uji normalitas kelas eksperimen ....................................... 40
28. Hasil analisis data uji homogenitas ......................................................... 41
29. Hasil analisis data uji Independent Sample T-test ................................... 41
30. Hasil uji hipotesis .................................................................................... 42
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Silabus ................................................................................................ 51
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas eksperimen ........... 60
3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas kontrol .................. 71
4. Indikator soal pretest/posttest ............................................................ 80
5. Soal pretest/posttest ........................................................................... 82
6. Indikator angket motivasi belajar siswa ............................................. 93
7. Angket motivasi belajar siswa ........................................................... 95
8. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran ................................ 98
9. Lembar kerja siswa ............................................................................ 101
10. Nilai pretest dan posttest kelas eksperimen ....................................... 115
11. Nilai pretest dan posttest kelas kontrol .............................................. 117
12. Daftar hadir siswa kelas eksperimen .................................................. 129
13. Daftar hadir siswa kelas kontrol ........................................................ 121
14. Hasil analisis statistika deskriptif dan inferensial .............................. 123
15. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan .......................................................................... 129
16. Pengajuan judul .................................................................................. 131
17. Surat keterangan melakukan penelitian ............................................. 133
18. Surat keterangan telah melakukan penelitian..................................... 135
19. Foto-foto kegiatan pembelajaran ....................................................... 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motivasi belajar adalah keseluruhan aspek daya penggerak yang ada dalam
diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar dan dapat menjamin
keberlangsungan proses pembelajaran dan memberi arah pada kegiatan belajar
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Adanya motivasi didalam diri siswa menjadi hal yang sangat penting untuk
menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Pemahaman belajar adalah suatu
perubahan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah pembelajaran yang
berupa kemampuan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan). Model pembelajaran Reciprocal teaching atau model
pembelajaran terbalik merupakan model pembelajaran dimana siswa berperan
sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajar teman-temannya dan guru
hanya berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu proses untuk membantu siswa agar dapat
belajar dengan baik. Belajar menghasilkan suatu perubahan pada siswa berupa
perubahan kognitif, psikomotorik, dan afektif yang lebih baik. Keberhasilan suatu
tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses pembelajarn yang dilalui
siswa. Pada proses pembelajaran umumnya siswa hanya mengutamakan seberapa
banyak materi yang diberikan tanpa mementingkan pemahaman belajar siswa
(Trianto, 2007). Hal ini menyebabkan siswa lebih banyak menghafal materi
pembelajaran yang diberikan sehingga menyebabkan kemampuan pengetahuan
siswa menjadi kurang baik. Pada proses pembelajaran motivasi belajar siswa
menjadi hal yang sangat penting. Motivasi belajar adalah suatu prinsipyang sangat
diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan pada proses
pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Palopo dapat diketahui bahwa metode
yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran yaitu metode ceramah dan metode
diskusi. Kegiatan belajar menggunakan metode ceramah menyebabkan siswa
menjadi kurang aktif dalam pembelajaran dan hanya mengandalkan peran gutu
dalam menyampaikan materi. Pada umumnya siswa hanya akan belajar ketika
2
akan menghadapi ujian atau ulangan dengan cara menghafal materi yang telah
dipelajari tanpa memperhatikan pemahaman belajarnya. Dengan kata lain siswa
belajar hanya untuk menghadapi ujian sehingga materi yang telah dipelajari tidak
dapat bertahan lama.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan
pemahaman siswa dari sebuah proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan
model pembelajaran yang cocok dalam menyampaikan materi yang akan
disampaikan. Reciprocal Teaching adalah salah satu model pembelajaran yang
dalam penerapannya menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran
sehnggasiswa lebih mudah dalam memahami materi dan siswa diharuskan untuk
mampu menjelaskan materi kepada teman-temannya. Pada pembelajaran
Reciprocal Teaching siswa akan berperan sebagai guru untuk mengajarkan teman-
temannya sementara guru memiliki peran sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
Dalam hal ini peneliti mengambil model pembelajaran Reciprocal Teaching
(pembelajaran terbalik) dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih efektif
dan bermakna. Sehingga dengan konsep tersebut diharapkan dapat meningkatkan
motivasi dan pemahaman belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas peneli
titertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran
Reciprocal Teaching dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Reciprocal Teaching Terhadap Motivasi dan Pemahaman Belajar Siswa Pada
Materi Animalia Kelas X SMA Negeri 1 Palopo”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pemahaman belajar siswa sebelum dan setelah penerapan
model pembelajaran Reciprocal Teaching pada materi animalia kelas X SMA
Negeri 1 Palopo?
2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap
motivasi dan pemahaman belajar siswa pada materi animalia kelas X SMA
Negeri 1 Palopo?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pemahaman belajar siswa sebelum dan setelah penerapan
model pembelajaran Reciprocal Teaching pada materi animalia kelas X SMA
Negeri 1 Palopo.
2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Reciprocal
Teaching terhadap motivasi dan pemahaman belajar siswa pada materi
animalia kelas X SMA Negeri 1 Palopo.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, pengetahuan atau
bahan penelitian dalam dunia pendidikan kedepannya.
b. Dapat memberikan informasi tentang pengaruh penerapan model
pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap motivasi dan pemahaman belajar
siswa pada materi animalia kelas X SMA Negeri 1 Palopo.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih baik dalam
penggunaan model pembelajaran Reciprocal Teaching dan pengaruhnya
dengan motivasi dan pemahaman belajar siswa.
b. Bagi siswa
Dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman belajar siswa dalam
pembelajaran animalia sehingga siswa menjadi mudah dalam memahami
materi yang diberikan serta dapat menyelesaikan permasalahan yang
diberikan.
c. Bagi guru
Memberikan masukan pada guru mengenai pelaksanaan pembelajaran biologi
dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching.
4
d. Bagi sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan kajian untuk penelitian lebih
lanjut mengenai model pembelajaran Reciprocal Teaching.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran adalah
suatu kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam
pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar
(Suprijono, 2010).
Jenis-jenis model pembelajaran menurut (Suprijono, 2010), dapat dibagi
menjadi:
a. Model Pembelajaran Langsung
b. Model Pembelajaran Kooperatif
c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
d. Model Pembelajaran Kontekstual
2. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
Pembelajaran terbalik atau Reciprocal Teaching merupakan model
pembelajaran dimana siswa berperan sebagai guru untuk mengajarkan teman-
temannya. Pembelajaran Reciprocal Teaching di kembangkan oleh Anne Marie
Palinscar dari Universitas Michigan dan Ane Crown dari Universitas Illinois,
USA. Dalam pembelajaran terbalik siswa diajarkan untuk belajar mandiri, aktif,
dan kreatif dan menyelesaikan materi yang diberikan. Sementara itu guru lebih
berperan sebagai fasilitator dan pendamping yang melakukan bimbingan pada
siswa mengenai materi yang tidak dimengerti siswa (Fajarwati, 2010).
a. Strategi Reciprocal Teaching
Menurut Palinscar, model pembelajaran Reciprocal Teaching terdapat empat
strategi yang digunakan, yaitu (Hayati, 2012):
6
1) Membuat Pertanyaan (Question Generating)
Pertanyaan yang telah dibuat siswa diharapkan dapat mengungkap
penguasaan konsep terhadap materi yang sedang dibahas.
2) Menjelaskan (Clarifying)
Dalam hal ini siswa menjelaskan hasil diskusi dengan kelompok yang
diwakili oleh “guru” siswa dan siswa dapat bertanya kepada guru mengenai
materi yang tidak dimengerti.
3) Memprediksi (Predicting)
Siswa membuat perkiraan atau hipotesis tentang konsep materi yang
dipelajari.
4) Merangkum (Summarizing)
Siswa mengidentifikasi dan membuatrangkuman mengenai pokok-pokok
materi yang dibahas dalam pembelajaran.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Reciprocal Teaching
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran Reciprocal Teaching memiliki
empat strategi pemahaman, yaitu membuat pertanyaan, menjelaskan, memprediksi
dan merangkum dari materi yang diberikan. Langkah-langkah Reciprocal
Teaching adalah sebagai berikut (Suyitno, 2006):
1) Guru mempersiapkan materi yang akan dibahas.
2) Siswabersama kelompoknya mendiskusikan materi yang diberikan.
3) Siswa dalam kelompok menyusun pertanyaan tentang materi yang sedang
dibahas.
4) Guru menunjuk siswa yang berperan sebagai guru siswa untuk menjelaskan
hasil diskusinya di depan kelas.
5) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya kepada guru mengenai materi
yang sulit dipahami dalam kelompok. .
6) Siswa mendapat tugas menyelesaikan soal latihan untuk mengetahui
pemahaman siswa.
7) Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dibahas.
c. Kelebihan dan Kekurangan Reciprocal Teaching
Kelebihan pembelajaran Reciprocal Teaching adalah sebagai berikut
(Azis, 2007):
7
1) Mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran.
2) Meningkatkan kerjasama siswa dalam kelompok.
3) Mengembangkan bakat berbicara siswa dalam kelompok.
4) Siswa menjadi lebih memperhatikan pembelajaran.
5) Meningkatkan kemampuan berpendapat dan berbicara di depan kelas.
6) Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam
waktu singkat.
7) Menumbuhkan sikap menghargai guru dalam proses pembelajaran.
8) Dapat diterapkan pada materi pelajaran yang banyak dengan alokasi waktu
yang singkat.
Kekurangan pembelajaran Reciprocal Teaching adalah sebagai berikut
(Azis, 2007):
1) Adanya ketidaksungguhan dari guru siswa menyebabkan tujuan pembelajaran
yang diinginkan tidak tercapai dengan baik.
2) Siswa yang tidak berperan sering menertawakan tingkah laku guru siswa
sehingga merusak suasana.
3) Kurangnya perhatian siswa pada pelajaran dan hanya memperhatikan
aktivitas siswa yang berperan sebagai guru membuat tujuan akhir sulit
tercapai.
3. Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi . Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam
seluruh aspek tingkah laku. Belajar juga diartikan sebagai suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 2010).
4. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “daya penggerak
yang telah menjadi aktif” (Sardiman, 2001). Dalam bukunya Purwanto, Sartain
mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam
suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan. Tujuan
8
adalah yang membatasi/menentukan tingkah laku organisme itu (Purwanto, 2007).
Belajar dalam artian luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang
memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari
terbentuknya respon utama dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya
tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya
perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, 1992).
a. Indikator Motivasi Belajar
Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4) Adanya penghargaan dalam belajar.
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta
didik dapat belajar dengan baik.
b. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama
didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan
tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2001).
c. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah, di antaranya yaitu (Sardiman, 2001):
1) Memberi angka
2) Hadiah
3) Saingan/kompetensi
4) Mengetahui hasil
5) Pujian
6) Memberi ulangan
9
5. Pemahaman
Menurut (Sudjana,1995) pemahaman adalah hasil belajar. Dengan kata
lain pemahaman dapat diartikan mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya
dari berbagai segi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dikatakan
memahami sesuatu apabila dia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang
lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya
sendiri.
a. Tingkatan-tingkatan Dalam Pemahaman
Menurut Bloom, kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan
dan derajat penyerapan materi dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu
(Kuswana, 2012) :
1) Menerjemahkan (translation)
Menerjemahkan diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke
dalam bahasa yang lain sesuai dengan pemahaman yang diperoleh dari
konsep tersebut.
2) Menafsirkan (interpretation)
Kemampuan ini lebih luas dari pada menerjemahkan, kemampuan ini untuk
mengenal dan memahami.
3) Mengeksplorasi (extrapolation)
Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi karena
seseorang harus bisa melihat arti lain dari apa yang tertulis.
4) Evaluasi Pemahaman
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan (pemahaman)
siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pembelajaran. Penilaian
pada proses menjadi hal yang seharusnya diprioritaskan dari pada hasil, maka
evaluasi hasil belajar memiliki sasaran ranah-ranah yang terkandung dalam
tujuan yang diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu (Dimiyati, 1999):
a) Ranah Afektif (Affective Domain), berisi prilaku-prilaku yang
menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, nilai-nilai,
apersepsi, dan cara penyesuaian diri.
10
b) Ranah Kognitif (Cognitive Domain), berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek intelektual yang berhubungan dengan ingatan atau
pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan
keterampilan intelektual.
c) Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain), berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan,
mengetik, berenang dan mengoperasikan mesin.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman
1) Tujuan
Tujuan ini dinilai sangat penting dalam proses belajar mengajar, dengan
alasan (Davies, 1996):
a) Membatasi tugas dan menghilangkan segala keburukan dan kesulitan di
dalam pelajaran.
b) Menjamin dilaksanakannya proses pengukuran dan penilaian yang tepat
dalam menepatkan kualitas dan efektifitas pengalaman belajar siswa.
c) Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal untuk
keberhasilan belajar.
d) Berfungsi sebagai rangkuman pelajaran yang diberikan sekaligus
pedoman awal dalam belajar.
2) Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan pada peserta didik di sekolah. Guru adalah orang yang
berpengalaman dalan bidang profesinya. Didalam satu kelas peserta didik satu
berbeda dengan lainnya, untuk itu setiap individu berbeda pula keberhasilan
belajarnya.
3) Kegiatan Pengajaran
Kegiatan pengajaran adalah proses interaksi antara guru dengan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran ini merujuk pada proses
pembelajaran yang diciptakan guru dan dipengaruhi oleh keterampilan guru dalam
mengolah kelas.
11
4) Suasana evaluasi
Keadaan kelas yang aman, tenang, nyaman dan disiplin juga berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman peserta didik pada soal ujian yang mereka kerjakan.
Mempengaruhi bagaimana siswa memahami soal berarti mempengaruhi jawaban
yang diberikan siswa. Jika hasil belajar siswa tinggi, maka tingkat keberhasilan
proses belajar mengajar akan tinggi pula.
5) Cara dan Alat Evaluasi
Cara/teknik evaluasi merupakan cara-cara yang digunakan dalam
menyajikan bahan evaluasi. Misalnya dengan memberikan tes, wawancara,
pengamatan, dan lain-lain. Alat/instrumen evaluasi dipilih berdasarkan cara/teknik
evaluasi yang telah dipilih, contohnya butir soal, pedoman wawancara, pedoman
pengamatan, dan lain-lain. Dalam penggunaannya guru bisa memilih satu cara dan
alat evaluasi atau menggunakan lebih dari satu cara dan alat evaluasi.
c. Indikator Pemahaman
Menurut (Kuswana, 2012) indikator pemahaman terdiri dari:
1) Mengartikan
2) Memberikan contoh
3) Mengklasifikasi
4) Menyimpulkan
5) Menduga
6) Membandingkan
7) Menjelaskan
6. Animalia
Para ilmuwan mengklasifikasikan hewan kepada dua kelompok besar,
yaitu hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tanpa tulang belakang
(avertebrata).
a. Filum Porifera
Hewan spons (sponges) atau disebut juga sebagai kelompok Porifera
merupakan hewan multiseluler yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki jaringan
maupun organ yang sesungguhnya. Semua hewan dewasa filum Porifera bersifat
menempel atau menetap/sesil pada suatu dasar dan hanya sedikit menunjukkan
12
gerakan. (Kastawi, 2003). Klasifikasi Porifera: Kelas Calcarea, Kelas
Hexantinellida dan Kelas Demospongia.
b. Filum Coelenterata
Bentuk tubuh Coelenterata memiliki dua tipe dasar yakni, sebagai polip
yang sesil atau menempel dan sebagi medusa yang dapat berenang bebas.. Bentuk
tipe medusa berbentuk seperti sebuah bel/lonceng atau seperti paying (Kastawi,
2003). Klasifikasi filum Coelenterata: Kelas Hydrozoa, Kelas Anthozoa dan Kelas
Scyphozoa.
c. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes berasal dari kata Platis yang berarti pipih dan Helmins
yang berarti cacing. Tanda-tanda umum dari Platyhelminthes adalah cacing ini
mempunyai bentuk tubuh pipih memanjang tidak bersegmen. Klasifikasi filum
Platyhelminthes: Kelas Turbellaria (cacing berbulu getar), Kelas Trematoda
(cacing isap), Kelas Cestoda (cacing pita) dan Kelas Monogenea.
d. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (nema = benang, helmins = cacing). Cacing ini sering
disebut juga cacing gilig karena bentuk tubuhnya bulat panjang, tidak memiliki
ruas-ruas. Cacing gilig digolongkan pada hewan tripoblastika pseudoselomata.
Klasifikasi filum Nemathelminthes: Kelas Nematoda dan Kelas Nematomorpha.
e. Filum Annelida
Annelida berasal dari bahasa latin Annelus yang berarti cincin kecil,
karena bentuknya yang seperti gelang dan tubuhnya yang mempunyai cincin
kecil/ruas. Annelida merupakan cacing yang tubuhnya memanjang dan
bersegmen-segmen, tiap-tiap segmen mempunyai alat tubuh yang sama, segmen-
segmen itu bergandengan dan terkoordinasi yang disebut metameri. Klasifikasi
filum Annelida: Kelas Oligochaeta (berbulu sedikit), Kelas Polychaeta (berbulu
banyak) dan Kelas Hirudenia (tidak berbulu).
f. Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu Mollis yang artinya lunak, jadi
hewan-hewan yang termasuk ke dalam filum Mollusca ini memiliki tubuh yang
lunak. Filum Mollusca adalah hewan yang bertubuh simetri bilateral, bertubuh
lunak, dan tidak bersegmen. Kebanyakan anggotanya mempunyai cangkang yang
13
terbuat dari zat kapur dengan bentuk yang amat beragam (Oemarjati, 1990).
Klasifikasi filum Mollusca: Kelas Amphineura/Polyplacophora (Kiton), Kelas
Gastropoda, Kelas Cephalopoda, Kelas Scaphopoda dan Kelas
Bivalvia/Pelecypoda.
g. Filum Arthropoda
Arthropoda, tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen
(perut). Bentuk simetris bilateral dengan rangka luar dari zat kitin. Sistem organ
lengkap: peredaran, pencernaan, saraf, pernafasan, eksresi, reproduksi dan panca
indra. Klasifikasi Arthropoda: Kelas Crustacea (golongan udang dan kepiting),
Kelas Arachnida (golongan laba-laba), Kelas Myriapoda (golongan lipan/kaki
seribu) dan Kelas Insecta (serangga).
h. Filum Echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh simetri bilateral ketika masih larva, simetri radial ketika dewasa,
triploblastik selomata, habitat di laut, rangka luar tersusun dari zat kapur, alat
gerak berupa kaki ambulakral yang mempunyai sistem saluran air (sistem
ambulakral), untuk menggerakkan kaki tabung. Klasifikasi filum Echinodermata:
Kelas Asteroidea (bintang laut), Kelas Echinoidea (landak laut), Kelas
Ophiuroidea (Bintang ular laut), Kelas Crinoidea (lilia laut) dan Kelas
Holothuroidea (mentimun laut).
Vertebrata merupakan hewan yang mempunyai ruas-ruas tulang belakang
hasil perkembangan notokorda yang hanya tampak pada masa embrio. Vertebrata
terbagi menjadi:
a. Kelas Pisces
Poikiloterm, hidup di air tawar/laut , bernapas dengan insang (beberapa
ada dengan kulit dan paru-paru), otak dibungkus dengan kranium, mempunyai dua
rahang, memiliki gurat sisi untuk mengetahui perubahan tekanan air.
Berdasarkan jenis tulang: Chondrichtyes (bertulang rawan) dan Osteichtyes
(bertulang keras/sejati).
b. Kelas Amphibia
Hidup di dua alam, berudu bernapas dengan insang ; dewasa bernapas
dengan paru-paru, kulit. Poikiloterm, kulit basah, berlendir untuk membantu
pernapasan, jantung 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel). Fertilisasi eksternal,
14
ovivar. Memiliki Membran Niktitans/selaput tidur; untuk menjaga kelembapan
mata katak saat di darat dan melindungi dari gesekan di dalam air.
Amphibia terbagi menjadi tiga Ordo yaitu: Ordo Anura, Ordo Urodela danOrdo
Apoda. Contoh: katak, kodok, salamander.
c. Kelas Reptilia
Memiliki kulit kering, memiliki sisik yang terbentuk dari zat tanduk,
mengalami pengelupasan kulit (Ekskuvikasi). Poikiloterm, jantung 4 ruang, sekat
ventrikel kiri dan kanan belum sempurna, khusus pada buaya terdapat Foramen
panizzae yaitu satu lubang yang menghubungkan antara ventrikel kiri dan kanan
sehingga darah bersih dan kotor masih bercampur.
Reptilia terbagi menjadi tiga Ordo yaitu: Ordo Chelonia, Ordo Squamata dan
Ordo Crocodili. Contoh: buaya, kadal, kura-kura dan ular.
d. Kelas Aves
Tubuh ditutupi oleh bulu, bernapas dengan paru-paru dan kantong udara
(saccus pneumaticus). Homoioterm, jantung 4 ruang.
Contoh: Ayam, merpati, elang. Klasifikasi Aves terdiri dari beberapa ordo: Ordo
Casuariformes, Ordo Columbiformes, Ordo Falconiformes, Ordo Psittaciformes ,
Ordo Galliformes dan Ordo Passeriformes.
e. Kelas Mamalia
Hewan menyusui, tubuh dilindungi oleh rambut, vivivar kecuali
Ornithorynchus. Homoioterm jantung 4 ruang serta sekatnya sudah sempurna.
Kelompok Utama Mamalia:
1) Prototheria (mamalia bertelur)
Embrio berkembang di dalam telur dengan menggunakan kuning telur
sebagai sumber makanannya. Setelah menetas hewan ini akan menghisap susu
dari rambut induknya karena induk tidak memiliki puting susu.
2) Metatheria (mamalia berkantong)
Melahirkan anak saat embrio masih tahap awal. Masa kehamilan saat
singkat. Dilahirkan setelah 33 hari setelah fertilisasi. Contohnya koala, dan
kanguru.
15
3) Eutheria (mamalia berplasenta).
Embrio memperoleh nutrisi dari induk melalui plasenta.Kelas mamalia
terdiri dari: Ordo Marsupialia (mamalia berkantung), Ordo Insectivora, Ordo
Dermoptera, Ordo Chiroptera, Ordo Primata, Ordo Rodentia, Ordo Carnivora,
Ordo Laghomorpha, Ordo Cetacea, Ordo Proboscidea, Ordo Perissodactyla dan
Ordo Artiodactyla.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Nurmasari Sartono (2016) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Penerapan Model Reciprocal Teaching Terintegrasi Mind Mapping Terhadap
Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Filum Arthropoda. Tujuan
dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan model
Reciprocal Teaching terintegrasi Mind Mapping terhadap pemahaman konsep
siswa pada materi filum Arthropoda. Penelitian ini menggunakan data
kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMAN 105 Jakarta pada bulan
Februari-Maret 2016 pada kelas X Semester Genap dengan metode kuasi
eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Reciprocal
Teaching terintegrasi Mind Mapping, sedangkan variabel terikat adalah
pemahaman konsep siswa pada materi filum Arthropoda. Sampel penelitian
yang didapatkan dari populasi terjangkau yaitu kelas X MIA B (kelas kontrol)
sebanyak 30 siswa dan X MIA C (kelas eksperimen) sebanyak 30 siswa yang
diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan
pada penelitian adalah tes pemahaman konsep (posttest) materi filum
Arthropoda dalam bentuk pilihan ganda. Instrumen yang telah disusun diuji
coba terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.
Data hasil tes pemahaman konsep yang diperoleh, dianalisis setelah dilakukan
uji prasyarat analisis dan uji hipotesis statistik. Pengujian prasyarat analisis
berupa uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan uji F pada taraf
signifikansi 5% atau α = 0,05. Uji hipotesis statistik menggunakan uji t,
dilakukan apabila data yang diuji homogen dan berdistribusi normal pada
taraf signifikansi 5% atau α = 0,05. Berdasarkan observasi penelitian, rata-
16
rata persentase keterlaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen (95%)
dan kelas kontrol (93,34%) tergolong dalam kriteria sangat baik. Dari analisis
data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan model Reciprocal Teaching terintegrasi Mind Mapping
berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa pada materi filum
Arthropoda.
2. Diah Khusnia (2017) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model
Pembelajaran Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Perlakuan yang dilakukan terhadap variabel bebas dilihat hasilnya
pada variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah metode
pembelajaran Reciprocal Teaching dan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Konvensional, sedangkan variabel terikatnya adalah
hasil belajar IPA khususnya biologi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII
MTs. Manb’il futuh Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada tanggal 1 s/d
15 Mei 2017 pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas yaitu 61 siswa yang diambil
dengan menggunakan teknik random (acak) dari 10 kelas, diperoleh kelas
VII-D (31 siswa) sebagai kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan
dengan penggunaan metode pembelajaran Reciprocal Teaching dan kelas
VII-G (30 siswa) sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode
konvensional. Intrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah tes
hasil belajar. Pengujian yang dilakukan terhadap intrumen tersebut meliputi
validitas soal, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda tes. Analisis
deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu modus, median, mean.
Sebelum dilakukan pengujian untuk mendapatkan simpulan, maka data yang
diperoleh perlu diuji normalitas dan homogenitasnya. Uji t-test pada hasil
belajar siswa ranah kognitif menunjukan ada beda nyata antara kelas kontrol
dengan kelas eksperimen, selain itu dapat dilihat dari nilai rata-rata post-test
17
kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. hal ini
menunjukkan bahwa metode pembelajaran Reciprocal Teaching berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pelajaran IPA khususnya biologi materi pokok
pencemaran lingkungan pada ranah kognitif. Hasil rata-rata nilai posttest
kelas eksperimen lebih baik kelas kontrol.
2.3 Kerangka Pikir
Pembelajaran merupakan proses belajar yang melibatkan guru sebagai
pemberi materi dan siswa sebagai penerima materi. Pelaksanaan pembelajaran
biologi khususnya pada materi animalia harus diperhatikan. Guru diharuskan
untuk mampu dalam menerapkan model pembelajaran yang efektif dalam
pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang telah dibuat telaksana dengan baik.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan pada materi
animalia yaitu model pembelajaran Reciprocal Teaching, dimana model
pembelajaran ini memiliki empat strategi pemahaman yaitu membuat pertanyaan,
menjelaskan, memprediksi, dan merangkum. Jadi dalam model Reciprocal
Teaching, siswa diberi kesempatan untuk menemukan dan menyelidiki materi
yang akan dibahas dalam kelompoknya, dalam pembelajaran guru bertugas
sebagai fasilitator dan membimbing siswa mengenai materi yang tidak dimengerti
atau belum dapat dipecahakan siswa bersama kelompoknya.
Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat dari
bagan dibawah ini:
18
Gambar 15 Bagan Kerangka Pikir
2.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori, kerangka pikir, dan penelitian-
penelitian yang relevan diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian yaitu
terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap
motivasi dan pemahaman belajar siswa pada materi animalia kelas X SMA Negeri
1 Palopo.
Model pembelajaran
Materi animalia
Model pembelajaran Reciprocal
Teaching
Motivasi belajar Pemahaman belajar
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang melibatkan dua
kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian eksperimen,
peneliti membagi objek/subjek menjadi dua kelompok yaitu kelompok treatment
yang mendapatkan perlakuan khusus dan kelompok kontrol yang tidak
mendapatkan perlakuan khusus. Penelitian eksperimen (Experimental Research)
adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel lainnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain
eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan jenis Nonequivalent
Control Grup Design, desain ini hampir sama dengan Pretest-posttest Control
Grup Design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono. 2016). Dalam Nonequivalent
Control Grup Design dilakukan tes sebanyak dua kali yaitu sebelum
eksperimen/tes awal disebut pretest, dan sesudah ekperimen/tes akhir disebut
posttest. Desainnya sebagai berikut:
Tabel 1. Desain Penelitian Nonequivalent Control Grup Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
Sumber: Sugiyono (2016)
Keterangan:
O1 = Pretest (tes awal kelas eksperimen).
O2 = Pretest (tes awal kelas kontrol).
X = Perlakuan (menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching).
- = Tidak diberi perlakuan.
O3 = Posttest (tes akhir kelas eksperimen).
O4 = Posttest (tes akhir kelas kontrol).
20
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Palopo, terletak di Jln. Andi
Pangerang No. 4, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Waktu penelitian
dilaksanakan pada 24 Februari – 14 Maret 2020.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (Independent) dan
variabel terikat (Dependent). Variabel bebas dari penelitian ini adalah model
pembelajaran Reciprocal Teaching (X), sedangkan variabel terikat adalah
motivasi dan pemahaman belajar siswa yang didapatkan setelah pelaksanaan
penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching (Y).
3.4 Satuan Eksperimen dan Perlakuan
1. Satuan Eksperimen
Satuan eksperimen adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti. Satuan eksperimen dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
MIPA SMA Negeri 1 Palopo semester genap tahun ajaran 2019/2020.
Tabel 2. Keadaan satuan eksperimen
Kelas Jumlah
X MIPA 1 33
X MIPA 2 33
X MIPA 3 33
X MIPA 4 33
X MIPA 5 35
X MIPA 6 32
X MIPA 7 36
Total 235
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Palopo
2. Perlakuan
Perlakuan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1
Palopo semester genap tahun ajaran 2019/2020 yang diambil sebanyak dua kelas.
Teknik pengambilan perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yang menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu
dengan melihat kriteria nilai yang setara pada kedua kelas yang akan dijadikan
21
perlakuan penelitian dan kelas yang dipilih dalam penelitian ini yaitu kelas X
MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 3 sebagai kelas kontrol.
3.5 ProsedurPenelitian
1. TahapPersiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan observasi di SMA Negeri 1 Palopo terhadap proses pembelajaran
biologi yang dilaksanakan di sekolah.
b. Menentukan kelas dalam penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas yang
diberikan perlakuan) dan kelas kontrol (pembelajaran konvensional).
c. Menentukan materi yang akan diajarkan dalam penelitian.
d. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencerminkan
model pembelajaran Reciprocal Teaching dan membuat RPP kelas kontrol.
e. Membuat angket motivasi belajar siswa.
f. Membuat instrumen penelitian berupa tes yaitu pretest dan posttest untuk
melakukan evaluasi sebelum dan sesudah pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Sebelum memulai proses pembelajaran, peneliti terlebih dahulu
memperkenalkan diri kepada siswa dan menjelaskan tujuan penelitian yang
akan dilaksanakan oleh peneliti.
b. Penelitian dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c. Peneliti kemudian memberikan tes awal (pretest) kepada siswa tanpa
melakukan pembelajaran terlebih dahulu pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
d. Setelah pretest diberikan, kemudian hasilnya dikumpulkan dan dicatat pada
daftar nilai.
e. Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan pengajaran kepada siswa sesuai
dengan jadwal mata pelajaran di sekolah tempat dilakukannya penelitian.
f. Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ditelah dibuat dengan menggunakan
22
model pembelajaran Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen dan model
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
g. Setelah melakukan pengajaran maka selanjutnya siswa diberikan tes akhir
(posttest) untuk mengukur ada tidaknya peningkatan pemahaman belajar
siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Reciprocal
Teaching.
h. Setelah pemberian tes akhir dilakukan, siswa dibagikan angket motivasi
belajar untuk mengetahui motivasi siswa selama pembelajaran berlangsung.
3. Tahap Pengumpulan Data
Setelah pelaksanaan pembelajaran, data hasil belajar siswa dikumpulkan.
Angket motivasi belajar diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat
motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran. Tes dilakukan sebanyak dua
kali, yaitu sebelum pembelajaran (pretest) untuk mengetahui kemampuan awal
siswa dalam penguasaan materi dan tes sesudah pembelajaran (posttest) yang
dilakukan untuk mengetahui pemahaman belajar siswa setelah pembelajaran.
3.6 InstrumenPenelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model Reciprocal
Teaching bertujuan untuk mengetahui seberapa baik keterlaksanaan model
pembelajaran Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen. Butir-butir lembar
observasi ini mengacu pada langkah-langkah model pembelajaran yang
disesuaikan dengan RPP. Observer mengisi lembar observasi dengan memberi
tanda checklist (√) saat pembelajaran berlangsung yang sedang dimati. Adapun
rumus yang digunakan untuk mengitung presentase keterlaksanaan pembelajaran
yaitu:
% 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 =Jumlah aspek pembelajaran yang terlaksana
Jumlah seluruh aspek pembelajaranx 100
23
2. Tes Pemahaman Belajar Siswa
Tes pemahaman belajar merupakan tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa melalui pemberian pretest dan posttest. Pretest merupakan tes
awal yang bertujuan untuk mengukur hasil/pemahaman belajar siswa sebelum
dilaksanakannya pembelajaran. Posttest merupakan tes yang digunakan untuk
mengukur pemahaman atau hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Nilai hasil
belajar siswa dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑚𝑎ℎ𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 =Total item yang terlaksana
Total item kegiatan keseluruhan x 100
3. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Untuk mengetahui nilai motivasi belajar siswa dapat diketahui
dengan rumus sebagai berikut:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑜𝑡𝑖𝑣𝑎𝑠𝑖 =Jumlah skor perolehan siswa
Skor maksimal x 100
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk checklist dengan
skala likert lima poin. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok terhadap variabel yang diteliti. Dalam
penelitian ini skala likert lima poin pada setiap alternatif jawaban memiliki bobot
sebagai berikut:
Tabel 3. Kriteria Penilaian Angket
Pernyataan Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Sugiyono (2014)
24
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data KeterlaksanaanPembelajaran
Guna memperoleh data dikumpulkan dengan menggunakan lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran yang digunakan untuk memperoleh data
kemampuan guru dalam menerapkan model Reciprocal Teaching. Observer
mengisi dengan memberi tanda (√) sesuai dengan keadaan yang diamati. Adapun
pedoman untuk nilai keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4. Pedoman konversi nilai keterlaksanaan pembelajaran
Skor rata-rata (%) Kategori
10 – 29 Terlaksana sangat kurang
30 – 49 Terlaksana kurang baik
50 – 69 Terlaksana cukup baik
70 – 89 Terlaksana dengan baik
90 – 100 Terlaksana sangat baik
Sumber: Sudjana (2016)
2. Data Pemahaman Belajar Siswa
Tes dilakukan dengan memberikan tes awal (pretest). Setelah pretest
dilakukan siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran
Reciprocal Teaching pada kelas eksperimen dan model pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol, kemudian diakhir pembelajaran siswa diberikan
tes akhir (posttest). Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dianalisis
untuk mengetahui perhitungan pemahaman atau hasil belajar siswa, kategori hasil
belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Kriteria pemahaman belajar
Frekuensi persentasi Kategori
0-54
55-64
65-79
80-89
90-100
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Sumber: Nurkancana (2007)
25
3. Data Angket
Angket motivasi belajar diberikan kepada siswa setelah pembelajaran.
Angket ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Tingkat atau kategori motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Interval Motivasi
Interval Motivasi Kategori
0 – 20 Sangat rendah
21 – 40 Rendah
41 – 60 Sedang
61 – 80 Tinggi
81 – 100 Sangat tinggi
Sumber: Riduwan (2011)
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi
penelitian, baik berupa sumber tertulis, foto, video dan karya-karya monumental.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
analisis statistika deskriptif dan teknik analisis statistika inferensial yang
bertujuan untuk mengkaji variabel penelitian dengan bantuan program Statistical
Product and Service Solutions (SPSS).
1. Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian
yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa termasuk membuat kesimpulan
yang berlangsung umum. Analisis deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan
hasil belajar atau pemahaman siswa pada materi animalia kelas X, seperti untuk
melihat nilai mean, median, variance, standar deviation, nilai minimal, nilai
maksimal, dan lain-lain.
2. Statistika Inferensial
Statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu
dengan uji-t hipotesis (independent t-test) yang digunakan di persyaratan memiliki
data yang berdistribusi normal. Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih
26
dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dari data hasil/pemahaman
belajar siswa.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Adapun kriteria pengujian
yaitu:
a. Jika signifikansi hitung ≥ 0,05, maka distribusi data adalah normal (simetris).
b. Jika signifikansi hitung ≤ 0,05, maka distribusi data tidak normal (asimetris).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diteliti
mempunyai variansi yang homogen. Adapun kriteria pengujian yaitu:
1) Jika signifikansi hitung ≥ 0,05 (p ≥ 0.05) maka data memiliki variansi yang
homogen.
2) Jika signifikansi hitung ≤ 0,05 (p ≤ 0,05) maka data memiliki variansi yang
tidak homogen.
c. Uji Hipotesis (Uji-T)
Uji hipotesis (independent t-test) dilakukan dengan tujuan memutuskan,
menerima atau menolak hipotesis tersebut. Pada pengujian hipotesis, penelitian
menggunakan uji-t. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 dengan kriteria
kesimpulan sebagai berikut:
1) H0 diterima dan H1 ditolak jika signifikansi hitung ≥ 0,05 (p ≥ 0,05)
2) H1 diterima dan H0 ditolak jika signifikansi hitung ≤ 0,05 (p ≤ 0,05)
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
1. Analisis Data Statistika Deskriptif
1) Angket Motivasi Belajar Siswa
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Angket motivasi belajar diberikan sebelum dan setelah proses
pembelajaran hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi awal siswa
sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk checklist
dengan skala likert lima poin dengan pilihan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Responden dalam penelitian ini terdiri dari dua
kelas yaitu kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan X MIPA 3 sebagai
kelas kontrol. Berikut ini adalah deskripsi motivasi belajar siswa pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen sebelum dan setelah proses pembelajaran:
a. Deskripsi motivasi belajar siswa kelas kontrol
Tujuan diberikannya angket motivasi belajar siswa yaitu untuk mengetahui
bagaimana motivasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model
pembelajaran Discovery learning pada materi animalia di kelas X MIPA 3 (kelas
kontrol). Angket motivasi belajar diberikan sebelum dan setelah rangkaian
pembelajaran. Data hasil angket motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
28
Tabel 7. Hasil angket motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan
model Discovery learning
No Pernyataan Skor
1 Mengerjakan tugas biologi dengan sungguh-sungguh 97.57
2 Mengerjakan tugas biologi dengan tepat waktu 89,09
3 Tidak serius dalam mengerjakan soal ataupun tugas yang
diberikan oleh guru
30,3
4 Selalu ragu dalam menjawab pertanyaan 50,9
5 Senang jika mendapatkan pertanyaan dari guru 77,57
6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih rajin belajar agar nilai menjadi
baik
94,54
7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau belajar lagi 26,06
8 Merasa bosan membaca buku biologi karena terlalu banyak
materi yang dihafalkan
40,6
9 Pembelajaran biologi membosankan karena guru hanya
menjelaskan materi dengan berceramah
33,93
10 Merasa perlu mengulang kembali materi yang diajarkan oleh
guru di rumah
84,64
11 Memperhatikan penjelasan guru ketika belajar 90,9
12 Materi animalia sangat sulit dipahami dari yang dibayangkan 60,6
13 Selalu memberikan pendapat pada saat diskusi 81,81
14 Selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang belum saya
pahami
76,36
15 Selalu gugup ketika sedang berpendapat di depan teman 45,45
16 Bekerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas
biologi untuk memperoleh nilai yang baik
93,33
17 Jika ada pendapat yang berbeda, maka akan menanggapinya 81,21
18 Pembelajaran biologi menyenangkan karena banyak
menggunakan bahasa latin
30,9
19 Senang saat kegiatan belajar biologi lebih banyak diskusi 79,39
20 Pujian yang diberikan guru menambah semangat untuk belajar
biologi dengan giat
96,96
Rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan 68,11
Kategori Tinggi
Sumber: Hasil analisis data primer (2020)
Berdasarkan tabel kategori motivasi belajar siswa kelas X MIPA 3 (kelas
kontrol) sebelum pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery
learning memiliki skor rata-rata 68,11 hal ini berarti motivasi belajar siswa
terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada kategori tinggi karena rata-
rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang diperoleh berada pada interval
61-80.
29
Tabel 8. Hasil angket motivasi belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan
model Discovery learning
No Pernyataan Skor
1 Mengerjakan tugas biologi dengan sungguh-sungguh 96,36
2 Mengerjakan tugas biologi dengan tepat waktu 86,66
3 Tidak serius dalam mengerjakan soal ataupun tugas yang
diberikan oleh guru
31,51
4 Selalu ragu dalam menjawab pertanyaan 61,21
5 Senang jika mendapatkan pertanyaan dari guru 76,36
6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih rajin belajar agar nilai
menjadi baik
90,3
7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau belajar lagi 30,3
8 Merasa bosan membaca buku biologi karena terlalu banyak
materi yang dihafalkan
44,84
9 Pembelajaran biologi membosankan karena guru hanya
menjelaskan materi dengan berceramah
35,75
10 Merasa perlu mengulang kembali materi yang diajarkan oleh
guru di rumah
83,63
11 Memperhatikan penjelasan guru ketika belajar 83,03
12 Materi animalia sangat sulit dipahami dari yang dibayangkan 60,6
13 Selalu memberikan pendapat pada saat diskusi 72,12
14 Selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang belum saya
pahami
74,54
15 Selalu gugup ketika sedang berpendapat di depan teman 49,69
16 Bekerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas
biologi untuk memperoleh nilai yang baik
92,72
17 Jika ada pendapat yang berbeda, maka akan menanggapinya 74,54
18 Pembelajaran biologi menyenangkan karena banyak
menggunakan bahasa latin
75,15
19 Senang saat kegiatan belajar biologi lebih banyak diskusi 83,63
20 Pujian yang diberikan guru menambah semangat untuk belajar
biologi dengan giat
90,9
Rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan 69,69
Kategori Tinggi
Sumber: Hasil analisis data primer (2020)
Berdasarkan tabel kategori motivasi belajar siswa kelas X MIPA 3 (kelas
kontrol) setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery
learning memiliki skor rata-rata 69,69 hal ini berarti motivasi belajar siswa
terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada kategori tinggi karena rata-
rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang diperoleh berada pada interval
61-80.
b. Deskripsi motivasi belajar siswa kelas eksperimen
Tujuan diberikannya angket motivasi belajar siswa yaitu untuk
mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa sebelum dan setelah penerapan
30
model pembelajaran Reciprocal teaching pada materi animalia di kelas X MIPA 2
(kelas eksperimen). Angket motivasi belajar diberikan sebelum dan setelah
rangkaian pembelajaran dilaksanakan. Data hasil angket motivasi belajar siswa
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9. Hasil angket motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan
model Reciprocal teaching
No Pernyataan Skor
1 Mengerjakan tugas biologi dengan sungguh-sungguh 80
2 Mengerjakan tugas biologi dengan tepat waktu 73,93
3 Tidak serius dalam mengerjakan soal ataupun tugas yang
diberikan oleh guru
40
4 Selalu ragu dalam menjawab pertanyaan 55,15
5 Senang jika mendapatkan pertanyaan dari guru 70,9
6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih rajin belajar agar nilai
menjadi baik
84,24
7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau belajar lagi 34,54
8 Merasa bosan membaca buku biologi karena terlalu banyak
materi yang dihafalkan
52,12
9 Pembelajaran biologi membosankan karena guru hanya
menjelaskan materi dengan berceramah
38,78
10 Merasa perlu mengulang kembali materi yang diajarkan oleh
guru di rumah
76,36
11 Memperhatikan penjelasan guru ketika belajar 80,6
12 Materi animalia sangat sulit dipahami dari yang dibayangkan 61,21
13 Selalu memberikan pendapat pada saat diskusi 72,12
14 Selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang belum saya
pahami
72,72
15 Selalu gugup ketika sedang berpendapat di depan teman 53,93
16 Bekerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas
biologi untuk memperoleh nilai yang baik
85,45
17 Jika ada pendapat yang berbeda, maka akan menanggapinya 69,69
18 Pembelajaran biologi menyenangkan karena banyak
menggunakan bahasa latin
61,81
19 Senang saat kegiatan belajar biologi lebih banyak diskusi 71,51
20 Pujian yang diberikan guru menambah semangat untuk belajar
biologi dengan giat
87,87
Rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan 66,14
Kategori Tinggi
Sumber: Hasil analisis data primer (2020)
Berdasarkan tabel kategori motivasi belajar siswa kelas X MIPA 2 (kelas
eksperimen) sebelum pembelajaran menggunakan model pembelajaran Reciprocal
teaching memiliki skor rata-rata 66,14 hal ini berarti motivasi belajar siswa
terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada kategori tinggi karena rata-
31
rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang diperoleh berada pada interval
61-80.
Tabel 10. Hasil angket motivasi belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan
model Reciprocal teaching
No Pernyataan Skor
1 Mengerjakan tugas biologi dengan sungguh-sungguh 93,33
2 Mengerjakan tugas biologi dengan tepat waktu 89,69
3 Tidak serius dalam mengerjakan soal ataupun tugas yang
diberikan oleh guru
30,3
4 Selalu ragu dalam menjawab pertanyaan 49,69
5 Senang jika mendapatkan pertanyaan dari guru 74,54
6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih rajin belajar agar nilai
menjadi baik
95,75
7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau belajar lagi 26,66
8 Merasa bosan membaca buku biologi karena terlalu banyak
materi yang dihafalkan
43,63
9 Pembelajaran biologi membosankan karena guru hanya
menjelaskan materi dengan berceramah
31,51
10 Merasa perlu mengulang kembali materi yang diajarkan oleh
guru di rumah
81,81
11 Memperhatikan penjelasan guru ketika belajar 94,54
12 Materi animalia sangat sulit dipahami dari yang dibayangkan 55,75
13 Selalu memberikan pendapat pada saat diskusi 83,63
14 Selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang belum saya
pahami
81,81
15 Selalu gugup ketika sedang berpendapat di depan teman 46,06
16 Bekerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan tugas
biologi untuk memperoleh nilai yang baik
95,75
17 Jika ada pendapat yang berbeda, maka akan menanggapinya. 79,39
18 Pembelajaran biologi menyenangkan karena banyak
menggunakan bahasa latin
67,87
19 Senang saat kegiatan belajar biologi lebih banyak diskusi 85,45
20 Pujian yang diberikan guru menambah semangat untuk belajar
biologi dengan giat
94,54
Rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan 70,08
Kategori Tinggi
Sumber: Hasil analisis data primer (2020)
Berdasarkan tabel kategori motivasi belajar siswa kelas X MIPA 2 (kelas
eksperimen) setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Reciprocal
teaching memiliki skor rata-rata 70,08 hal ini berarti motivasi belajar siswa
terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada kategori tinggi karena rata-
rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang diperoleh berada pada interval
61-80.
32
2) Pemahaman Belajar Siswa
a. Deskripsi data pretest kelas kontrol
Data nilai hasil pretest pada materi animalia kelas X MIPA 3 sebagai
kelas kontrol terlebih dahulu diberikan soal pretest untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa sebelum dilakukan proses pembelajaran. Data hasil
pretest siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 11. Data nilai statistik hasil pretest kelas kontrol
Statistik Nilai statistic
Jumlah sampel
Nilai Rata-rata
Median
Nilai tertinggi (maksimum)
Nilai terendah (minimum)
Range
Standar deviasi
33
38,79
40,00
60
20
40
10,899
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Tabel tersebut menunjukkan gambar dari nilai statistik hasil pretest kelas
kontrol dengan jumlah sampel 33 memperoleh nilai rata-rata yaitu 38,79, nilai
tengah median diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 40,00, nilai
tertinggi diperoleh dari jumlah 33 siswa yaitu 60, nilai terendah diperoleh dari
jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 20, rentang (range) diperoleh dari jumlah
keseluruhan 33 siswa yaitu 40, dan standar deviasi diperoleh dari jumlah
keseluruhan 33 siswa yaitu 10,899.
Tabel 12. Distribusi frekuensi dan persentase skor pretest kelas kontrol No Skor mentah Frekuensi Persentase (%)
1 20 3 9,1
2 25 1 3,0
3 30 6 18,2
4 35 5 15,2
5 40 7 21,2
6 45 4 12,1
7 50 4 12,1
8 60 3 9,1
Total 33 100,0
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel gambaran nilai yang diperoleh siswa sangat bervariasi.
Nilai tertinggi diperoleh oleh 3 siswa adalah 60 (9,1%), 4 siswa yang memperoleh
33
nilai 50 (12,1%), 4 siswa yang memperoleh nilai 45 (12,1%), 7 siswa yang
memperoleh nilai 40 (21,2%), 5 siswa yang memperoleh nilai 35 (15,2%), 6 siswa
yang memperoleh nilai 30 (18,2%), 1 siswa yang memperoleh nilai 25 (3,0%),
dan 3 siswa memperoleh nilai 20 (9,1%). Berdasarkan tabel frekuensi nilai
kuantitatif pretest kelas X MIPA 3 (kelas kontrol) ditransformasikan kedalam
tabel kategori kecenderungan perolehan skor pretest sebagai berikut:
Tabel 13. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa pretest kelas kontrol
No Interval nilai Frekuensi Kategori Persentase (%)
1 0-54 30 Sangat rendah 90,1
2 55-64 3 Rendah 9,1
3 65-79 - Sedang -
4 80-89 - Tinggi -
5 90-100 - Sangat Tinggi -
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X MIPA 3
memperoleh nilai pretest dengan kategori sangat rendah sebanyak 30 orang
dengan persentase (90,1%) dan kategori rendah sebanyak 3 orang dengan
persentase (9,1%).
b. Deskripsi data posttest kelas kontrol
Data nilai hasil posttest pada materi animalia kelas X MIPA 3
menggunakan model pembelajaran Discovery learning. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui pemahaman belajar siswa menggunakan model pembelajaran
Discovery learning . Data hasil posttest siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 14. Data nilai statistik hasil posttest kelas kontrol
Statistik Nilai statistic
Jumlah sampel
Nilai Rata-rata
Median
Nilai tertinggi (maksimum)
Nilai terendah (minimum)
Range
Standar deviasi
33
73,64
75,00
85
60
25
7,424
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel nilai statistik hasil posttest pada kelas eksperimen
dengan jumlah sampel 33 siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu 73,64, nilai
tengah (median) diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 75,00, nilai
34
tertinggi diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 85, nilai terendah
diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 60, rentang (range) diperoleh
dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 25, dan standar deviasi diperoleh dari
jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 7,424.
Tabel 15. Distribusi frekuensi dan persentase skor posttest kelas kontrol No Skor mentah Frekuensi Persentase (%)
1 60 3 9,1
2 65 3 9,1
3 70 9 27,3
4 75 8 24,2
5 80 5 15,2
6 85 5 15,2
Total 33 100,0
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel gambaran nilai yang diperoleh siswa sangat bervariasi.
Nilai tertinggi diperoleh oleh 5 siswa adalah 85 (15,2%), 5 siswa yang
memperoleh nilai 80 (15,2%), 8 siswa yang memperoleh nilai 75 (24,2%), 9 siswa
yang memperoleh nilai 70 (27,3%), 3 siswa yang memperoleh nilai 65 (9,1%) dan
3 siswa memperoleh nilai 60 (9,1%). Berdasarkan tabel frekuensi nilai kuantitatif
posttest kelas X MIPA 3 (kelas kontrol) ditransformasikan kedalam tabel kategori
kecenderungan perolehan skor posttest sebagai berikut:
Tabel 16. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa posttest kelas kontrol
No Interval nilai Frekuensi Kategori Persentase (%)
1 0-54 - Sangat rendah -
2 55-64 3 Rendah 9,1
3 65-79 20 Sedang 60,6
4 80-89 10 Tinggi 30,3
5 90-100 - Sangat Tinggi -
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X MIPA 3
memperoleh nilai posttest kategori tinggi sebanyak 10 orang dengan persentase
(30,3%), kategori sedang sebanyak 20 orang dengan persentase (60,6%), dan
kategori rendah sebanyak 3 orang dengan persentase (9,1%).
35
c. Deskripsi data pretest kelas eksperimen
Data nilai hasil pretest pada materi animalia kelas X MIPA 2 sebagai kelas
eksperimen terlebih dahulu diberikan soal pretest untuk mengetahui pengetahuan
awal siswa sebelum dilakukan pembelajaran. Data hasil pretest siswa dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 17. Data nilai statistik hasil pretest kelas eksperimen
Statistik Nilai statistic
Jumlah sampel
Nilai Rata-rata
Median
Nilai tertinggi (maksimum)
Nilai terendah (minimum)
Range
Standar deviasi
33
39,09
40,00
60
20
40
10,190
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Tabel tersebut menunjukkan gambar dari nilai statistik hasil pretest kelas
eksperimen dengan jumlah sampel 33 memperoleh nilai rata-rata yaitu 39,09 nilai
tengah (median) diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 40,00, nilai
tertinggi diperoleh dari jumlah 33 siswa yaitu 60, nilai terendah diperoleh dari
jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 20, rentang (range) diperoleh dari jumlah
keseluruhan 33 siswa yaitu 40, dan standar deviasi diperoleh dari jumlah
keseluruhan 33 siswa yaitu 10,190.
Tabel 18. Distribusi frekuensi dan persentase skor pretest kelas eksperimen No Skor mentah Frekuensi Persentase (%)
1 20 2 6,1
2 25 1 3,0
3 30 7 21,2
4 35 5 15,2
5 40 6 18,2
6 45 4 12,1
7 50 6 18,2
8 60 2 6,1
Total 33 100,0
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel gambaran nilai yang diperoleh siswa sangat bervariasi.
Nilai tertinggi diperoleh oleh 2 siswa adalah 60 (6,1%), 6 siswa yang memperoleh
nilai 50 (18,2%), 4 siswa yang memperoleh nilai 45 (12,1%), 6 siswa yang
memperoleh nilai 40 (18,2%), 5 siswa yang memperoleh nilai 35 (15,2%), 7 siswa
36
yang memperoleh nilai 30 (21,2%), 1 siswa memperoleh nilai 25 (3,0%), dan 2
siswa memperoleh nilai 20 (6,1%). Berdasarkan tabel frekuensi nilai kuantitatif
pretest kelas X MIPA 2 (kelas eksperimen) ditransformasikan kedalam tabel
kategori kecenderungan perolehan skor pretest sebagai berikut:
Tabel 19. Batasan kriteria pemahaman belajar siswa pretest kelas eksperimen
No Interval nilai Frekuensi Kategori Persentase (%)
1 0-54 31 Sangat rendah 93,9
2 55-64 2 Rendah 6,1
3 65-79 - Sedang -
4 80-89 - Tinggi -
5 90-100 - Sangat Tinggi -
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Data tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X MIPA 2 memperoleh
nilai pretest dengan kategori sangat rendah sebanyak 31 orang dengan persentase
(93,9%), dan kategori rendah sebanyak 2 orang dengan persentase (6,1%).
d. Deskripsi data posttest kelas eksperimen
Data nilai hasil posttest pada materi animalia kelas X MIPA 2
menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui efektif tidaknya penggunaan model pembelajaran Reciprocal teaching
terhadap pemahaman belajar siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Palopo. Data
hasil posttest siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 20. Data nilai statistik hasil posttest kelas eksperimen
Statistik Nilai statistic
Jumlah sampel
Nilai Rata-rata
Median
Nilai tertinggi (maksimum)
Nilai terendah (minimum)
Range
Standar deviasi
33
79,70
80,00
95
70
25
7,174
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Tabel tersebut menunjukkan gambaran dari nilai statistik hasil posttest
kelas eksperimen dengan jumlah sample 33 siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu
79,70, nilai tengah (median) diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu
80,00, nilai tertinggi diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 95, nilai
terendah diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 70, rentang (range)
37
diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 25, dan standar deviasi
diperoleh dari jumlah keseluruhan 33 siswa yaitu 7,174.
Tabel 21. Distribusi frekuensi dan persentase skor posttest kelas eksperimen No Skor mentah Frekuensi Persentase (%)
1 70 7 21,2
2 75 6 18,2
3 80 8 24,2
4 85 7 21,2
5 90 4 12,1
6 95 1 3,0
Total 33 100,0
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel gambaran nilai yang diperoleh siswa sangat bervariasi.
Nilai tertinggi diperoleh oleh 1 siswa adalah 95 (3,0%), 4 siswa yang memperoleh
nilai 90 (12,1%), 7 siswa yang memperoleh nilai 85 (21,2%), 8 siswa yang
memperoleh nilai 80 (24,2%), 6 siswa yang memperoleh nilai 75 (18,2%), dan 7
siswa memperoleh nilai 70 (21,2%). Berdasarkan tabel frekuensi nilai kuantitatif
posttest kelas X MIPA 2 (kelas eksperimen) ditransformasikan kedalam tabel
kategori kecenderungan perolehan skor posttest sebagai berikut:
Tabel 22. Batasan kriteria hasil belajar siswa posttestt kelas eksperimen
No Interval nilai Frekuensi Kategori Persentase (%)
1 0-54 - Sangat rendah -
2 55-64 - Rendah -
3 65-79 13 Sedang 39,4
4 80-89 15 Tinggi 45,5
5 90-100 5 Sangat Tinggi 15,1
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas X MIPA 2 memperoleh
nilai posttest kategori sangat tinggi sebanyak 5 orang dengan persentase (15,1%),
kategori tinggi sebanyak 15 orang dengan persentase (45,5%), dan kategori
sedang sebanyak 13 orang dengan persentase (39,4%).
38
Tabel 23. Distribusi ketuntasan pemahaman belajar siswa kelas kontrol sebelum
dan sesudah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
learning
Nilai
KKM
Pretest Posttest
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
<70 33 100 6 18,2
≥70 0 − 27 81,8
Jumlah 33 100 33 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel diatas dari 33 siswa yang menjadi sampel penelitian
setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning
siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa dengan persentase (81,8%) dan siswa yang
tidak tuntas sebanyak 6 siswa dengan persentase (18,2%).
Tabel 24. Distribusi ketuntasan pemahaman belajar siswa kelas eksperimen
sebelum dan sesudah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
Reciprocal teaching
Nilai
KKM
Pretest Posttest
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
<70 33 100 0 -
≥70 0 − 33 100
Jumlah 33 100 33 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel diatas dari 33 siswa yang menjadi sampel penelitian
setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching
siswa yang tuntas sebanyak 33 siswa dengan persentase (100%).
e. Deskripsi data keterlaksanaan pembelajaran
Aktivitas belajar yang diobservasi adalah aktivitas pembelajaran yang
dikaitkan dengan penerapan model pembelajaran Reciprocal teaching. Adapun
observasi terhadap aktivitas pembelajaran tersebut memacu pada Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi dari seorang observer (pengamat)
terhadap aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran selama 3 kali pertemuan.
Rekapitulasi hasil observasi selama 3 pertemuan dapat dilihat pada lampiran hasil
39
observer terhadap pengelolaan pembelajaran aktivitas guru pada kegiatan proses
pembelajaran dapat di lihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 25. Keterlaksanaan pembelajaran
Aspek yang diamati Skor yang diperoleh
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 4 4 4
2 4 4 4
3 4 4 4
4 4 4 4
5 3 4 4
6 3 4 4
7 4 3 4
8 3 3 3
9 3 4 3
10 4 4 4
11 4 4 4
12 3 3 4
13 4 3 3
14 3 4 4
15 3 3 3
16 4 4 4
17 4 4 4
18 3 3 4
19 3 4 3
20 3 3 4
21 2 3 4
22 3 4 4
Total 77 80 83
Skor 87,5 90,90 94,31
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh skor pada pertemuan ke-1 yaitu
(87,5), pertemuan ke-2 yaitu (90,90), dan pada pertemuan ke-3 yaitu (94,31)
sehingga tergolong kategori terlaksana dengan sangat baik, karena berdasarkan
tabel kategori nilai keterlaksanaan model pembelajaran skor rata-rata yang
diperoleh selama tiga kali pertemuan adalah 90,90.
3) Analisis Data Statistika Inferensial
Sebagai syarat untuk melakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.
40
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penellitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Hasil keputusan yang
diambil dari output SPSS 25 yaitu nilai signifikan dari tabel test of normality.
Tabel 26. Hasil analisis uji normalitas kelas kontrol
Hasil data Kolmogorov-smirnov
Statistic Df Sig
Pretest 122 33 ,200*
Posttest 142 33 ,087
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Hasil test of normality diketahui nilai Sighitung untuk pretest kelas kontrol
yang menggunakan model pembelajaran Discovery learning adalah ,200 (Sighitung
˃0,05) dan nilai untuk posttest adalah ,087 (Sightung ˃0,05). Dapat disimpulkan
bahwa data pretest dan posttest kelas kontrol berdistribusi normal.
Tabel 27. Hasil analisis uji normalitas kelas Eksperimen
Hasil data Kolmogorov-smirnov
Statistic Df Sig
Pretest 117 33 ,200*
Posttest 138 33 ,115
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Hasil test of normality diketahui nilai Sighitung untuk pretest kelas
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching adalah
,200 (Sighitung ˃0,05) dan nilai untuk posttest adalah ,115 (Sightung ˃0,05).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest kelas eksperimen
berdistribusi normal.
Maka dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest kelas kontrol
dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning dan kelas
ekeperimen dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diteliti
memiliki variansi yang homogen. Hasil analisis data uji homogenitas dapat dilihat
pada tabel berikut:
41
Tabel 28. Hasil analisis data uji homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
Based on Mean 2,533 3 128 ,060
Based on Median 2,310 3 128 ,079
Based on Median and with adjusted
df
2,310 3 111,5
99
,080
Based on trimmed mean 2,535 3 128 ,060
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Pada tabel diatas nilai Sighitung sebesar ,060 (Sighitung˃0,05). Dengan
demikian nilai signifikansinya ˃0,05. Artinya H1 diterima dan Ho ditolak yang
berarti data berasal dari data yang homogen.
3. Uji Hipotesis
Pengujian rata-rata hasil belajar biologi siswa kedua kelas dilakukan
dengan uji Independent Sample T-test menggunakan SPSS 25. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
berbeda secara signifikan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol. Adapun Output
hasil pengujian disajikan pada tabel 25.
Tabel 29. Hasil analisis data uji Independent Sample T-test
Hasil
belajar
Levene's
Test for
Equality
of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differ
ence
Std.
Error
Differ
ence
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Low
er
Upper
Equal
varianc
es
assume
d
4,2
92
,04
2
-
18,010
64 ,000 -
40,90
909
2,271
46
-
45,
446
86
-
36,3
7132
Equal
varianc
es not
assume
d
-
18,010
55,
345
,000 -
40,90
909
2,271
46
-
45,
460
57
-
36,3
5761
Sumber:Data primer setelah diolah (2020)
42
Tabel 30. Hasil uji hipotesis
Nilai Sig (2-tailed) Level of significant
Posttest control
Posttest eksperimen
,000
,000
0,05
0,05
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi sig (2-tailed) sebesar
0,000<0,05, sesuai dengan pengambilan keputusan dalam uji independent sample
T-test, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya
model pembelajaran Reciprocal teaching berpengaruh terhadap pemahaman
belajar siswa pada pembelajaran biologi materi animalia kelas X SMA Negeri 1
Palopo.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka pada bagian ini
akan diuraikan pembahasan tentang hasil penelitian yaitu hasil analisis statistika
deskriptif dan hasil analisis statistika inferensial.
1. Hasil Analisis Deskriptif
a. Angket motivasi belajar siswa
1) Kelas kontrol
Angket motivasi belajar siswa diberikan bertujuan untuk mengetahui
motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Dari hasil angket
motivasi belajar siswa yang diberikan dapat diketahui motivasi belajar siswa
sebelum pembelajaran memiliki skor rata-rata motivasi sebesar 68,11 dan
motivasi belajar siswa setelah pembelajaran dengan model Discovery learning
mendapatkan rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 69,69. Hal ini berarti
motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada
kategori tinggi karena rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang
diperoleh berada pada interval 61-80. Jadi terdapat rata-rata kenaikan motivasi
belajar siswa sebesar 1,27 pada kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Palopo.
2) Kelas eksperimen
Tujuan diberikannya angket motivasi belajar siswa yaitu untuk
mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Dari hasil
angket motivasi belajar siswa yang diberikan dapat diketahui motivasi belajar
43
siswa sebelum pembelajaran memiliki skor rata-rata motivasi sebesar 66,14 dan
motivasi belajar siswa setelah pembelajaran dengan model Reciprocal teaching
mendapatkan rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 70,08. Hal ini berarti
motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan tergolong pada
kategori tinggi karena rata-rata motivasi belajar siswa secara keseluruhan yang
diperoleh berada pada interval 61-80. Jadi terdapat kenaikan rata-rata motivasi
belajar siswa sebesar 3,93 pada kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Palopo.
b. Pemahaman belajar
1) Kelas kontrol
Berdasarkan hasil analisis statistika deskriptif ditemukan bahwa
pembelajaran biologi siswa kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Palopo sebelum
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning
diperoleh nilai rata-rata yaitu (38,79) berada pada kategori sedang. Rata-rata hasil
belajar siswa kelas X MIPA 3 setelah diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery learning berada pada kategori tinggi (73,64). Hasil
pemahaman belajar siswa kelas X MIPA 3 setelah dibelajarkan dengan model
pembelajaran Discovery learning dapat dilihat dari jumlah persentase siswa yang
tuntas sebanyak 27 orang dengan persentase (81,8%) dan masih terdapat siswa
yang tidak tuntas sebanyak 6 orang dengan persentase (18,2%) . Hal ini
dipengaruhi oleh proses pembelajaran dengan pembelajaran Discovery learning
yang membuat hanya sebagian siswa yang aktif dalam proses pembelajaran
sehingga siswa kurang memahami materi animalia.
2) Kelas eksperimen
Hasil analisis statistika deskriptif menunjukkan bahwa pemahaman belajar
biologi siswa kelas X MIPA 2 SMA Negeri 1 Palopo sebelum diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching diperoleh rata-rata
(39,09) berada pada kategori sedang. Rata-rata hasil pemahaman belajar siswa
kelas X MIPA 2 setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Reciprocal teaching berada pada kategori tinggi (79,70). Hasil belajar siswa kelas
X MIPA 2 setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran Reciprocal teaching
dapat dilihat dari jumlah persentase siswa yang tuntas sebesar 28 dengan
44
persentase (100%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan pemahaman belajar biologi setelah menerapkan model pembelajaran
Reciprocal teaching pada siswa kelas X MIPA 2.
c. Lembar pengelolaan pembelajaran
Lembar kegiatan pengelolaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui
keterlaksanaan model pembelajaran Reciprocal teaching yang didalamnya
terdapat beberapa aspek yang diamati oleh observer setiap pertemuan.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan, secara deskriptif data hasil
pengelolaan pembelajaran, pada pertemuan ke-1, 2, dan 3, berdasarkan penilaian
dari observer terhadap peneliti yang diberikan poin sangat sesuai, sebelum
pembelajaran dimulai yang pertama dilakukan oleh peneliti yaitu mengucap
salam, kemudian mengajak peserta didik untuk berdoa setelah itu, guru mengecek
kehadiran peserta didik kemudian memberi apersepsi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran dan guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
Selain poin tinggi yang diberikan oleh observer terhadap peneliti ada juga poin
yang rendah (tidak sesuai) pada pertemuan pertama, contohnya seperti pada
proses pembelajaran pada saat peneliti memberikan penguatan terhadap materi
yang kurang dipahami dan pada pertemuan kedua observer memberikan penilaian
(tidak sesuai) yaitu pada proses pembelajaran saat peneliti memberikan
penghargaan terhadap peserta didik.
2. Hasil Analisis Inferensial
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas untuk mengetahui data tentang hasil pretest dan
posttest berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan
dengan menggunakan program SPSS 25 diperoleh taraf signifikansi pretest kelas
kontrol adalah ,200, sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Sama
halnya dengan kelas eksperimen, didapatkan nilai signifikansi yaitu ,200. Hal ini
berarti data yang diambil berdistribusi normal.
Berdasarkan analisis uji normalitas data posttest pada kelas kontrol
diperoleh taraf nilai signifikansi probabilitas ,087. Hal ini berarti data
berdistribusi normal. Sama halnya dengan kelas eksperimen diperoleh nilai
45
signifikansi probabilitas ,115 sehingga dapat di simpulkan bahwa berdasarkan
data tersebut kelas kontrol maupun kelas eksperimen pada nilai pretes ataupun
posttest datanya berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh dari
kedua kelompok memiliki varian yang homogen atau tidak. Berdasarkan hasil uji
homogenitas kelas kontrol maupun kelas eksperimen diperoleh nilai taraf
signifikansi probabilitas ,060 yang berarti (Sighitung˃0,05). Maka dapat
disimpulkan bahwa data yang diteliti memiliki variansi yang homogen.
c. Uji Hipotesis
Sesuai dengan hipotesis penelitian, dalam penelitian ini siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching
memperoleh hasil yang lebih baik dari pada siswa yang dibelajarkan tanpa
menggunakan model pembelajaran Reciprocal teaching. Melalui uji hipotesis
dengan dasar pengambilan keputusan pada hipotesis, jika nilai signifikansi atau
sig (2-tailed) ≥0,05, maka HO ditolak dan H1 diterima. Pada Output Independent
Sample T-test diperoleh nilai thtung(-18,010)˃ttabel (2,042) dan nilai signifikansi sig
(2-tailed) sebesar 0,000≤0,05 maka sesuai dengan pengambilan keputusan dalam
uji Independent Sample T-test sehingga dapat disimpulkan HO ditolak dan H1
diterima, yang artinya bahwa model pembelajaran Reciprocal teaching
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Palopo.
Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Diah
Khusnia (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Reciprocal Teaching (pengajaran terbalik) Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan”. Uji t-test pada hasil belajar
siswa ranah kognitif menunjukan ada beda nyata antara kelas kontrol dengan
kelas eksperimen, selain itu dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa metode pembelajaran Reciprocal Teaching berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa pelajaran IPA khususnya biologi materi pokok pencemaran
lingkungan pada ranah kognitif. Hasil rata-rata nilai posttest kelas eksperimen
lebih baik kelas kontrol.
46
Peneliti dalam melakukan penelitian mengalami beberapa kendala.
Kendala yang dialami peneliti saat penerapan model pembelajaran di kelas kontrol
yaitu siswa yang sulit untuk diatur, siswa juga kurang aktif saat pembelajaran
berlangsung, sedangkan kendala yang dialami peneliti dikelas eksperimen dengan
penerapan model pembelajaran Reciprocal teaching yaitu siswa juga agak sulit
untuk diatur tetapi dalam pengerjaan soal dan presentasi hasil diskusi melalui
penerapan model Reciprocal teaching siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Melalui model pembelajaran Reciprocal teaching pemahaman
belajar siswa dan motivasi belajar siswa dalam mempelajari materi terpacu, jika
dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya sedikit siswa yang aktif.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching
lebih efektif.
1. Motivasi belajar siswa pada kelas kontrol sebelum pembelajaran diberikan
memiliki skor rata-rata sebesar 68,11 dan setelah pembelajaran diberikan
dengan model Discovery learning skor rata-rata yang diperoleh sebesar 69,69
dan berada pada kategori tinggi dengan interval motivasi 61-80. Pada kelas
eksperimen skor rata-rata motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran
diberikan sebesar 66,14 dan setelah pembelajaran menggunakan model
Reciprocal teaching diberikan diperoleh skor rata-rata motivasi sebesar 70,08
dan berada pada kategori tinggi dengan interval motivasi 61-80.
2. Pemahaman belajar siswa pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretest
sebesar 38,79 setelah dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery learning diperoleh nilai posttest rata-rata yaitu 73,64 dan berada
pada kategori sedang, sedangkan rata-rata nilai pretest siswa pada kelas
eksperimen sebesar 39,09 dan nilai posttest kelas eksperimen setelah
dibelajarkan dengan model pembelajaran Reciprocal teaching yaitu 79,70 dan
berada pada kategori tinggi.
3. Berdasarkan uji hipotesis nilai Sig (2-tailed) 0,000 < ɑ (0,05), hal ini
menunjukkan bahwa HO ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat
pengaruh penggunaan model pembelajaran Reciprocal teaching terhadap
motivasi dan pemahaman belajar siswa pada materi animalia kelas X SMA
Negeri 1 Palopo.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Palopo,
maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
48
1. Melihat perbandingan nilai rata-rata pemahaman belajar siswa dan motivasi
belajar siswa kelas X MIPA 2 yang diajarkan dengan model pembelajaran
Reciprocal teaching dan X MIPA 3 dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery learning dapat menjadi salah satu rekomendasi model pembelajaran
biologi siswa. Oleh karena itu, kepada guru biologi untuk menggunakan model
pembelajaran Reciprocal teaching dibanding dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery learning.
2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya yang berminat pada penelitian ini,
untuk mengembangkan lebih lanjut hasil penelitian yang telah diperoleh ini.
49
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A. 2007. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung: Alfabeta.
Davies, K. I. 1996. Pengelolahan Belajar. Surakarta: PT. Rineka Cipta.
Dimiyati dan Mujiono. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Fajarwati, M. S. 2010. Penerapan Model Reciprocal Teaching Sebagai Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI Akuntansi
RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) di SMK Negeri 1 Depok.
Yogyakarta: UNY.
Hayati, M. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Karakter. Pekanbaru: Al-
Mujtahadah Press.
Kastawi, Y. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: Jurusan Biologi Fakultas MIPA
Universitas Negeri Malang.
Khusnia, D dan Dede Nuraida. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal
Teaching (Pengajaran Terbalik) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok
Bahasan Pencemaran Lingkungan. Tuban: Program Studi Pendidikan
Biologi UNIROW.
Kuswana, W. S. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurkancana. 2007. Evaluasi Hasil Belajar. Usaha Nasional. Surabaya.
Oemarjati, B. S dan Wisnu Wardhana. 1990. Taksonomi Avertebrata. Jakarta: UI-
Press.
Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
50
Sardiman, A. M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Sartono, N. 2016. Pengaruh Penerapan Model Reciprocal Teaching Terintegrasi
Mind Mapping Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Filum
Arthropoda. Skripsi Tidak Diterbitkan. Jakarta: Pendidikan Biologi Fakultas
MIPA Universitas Negeri Jakarta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta Rineka
Cipta.
Sudjana, N. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. 2016. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suprijono, A. 2010. Cooverative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suyitno, A. 2006. Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di
Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
52
Silabus
Mata Pelajaran : Biologi
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Palopo
Kelas / Semester : X
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Aloksi
Waktu SumberBelajar Penilaian
3. 9 Menerapkan
prinsip
klasifikasi
untuk
menggolongka
n hewan
kedalam filum
berdasarkan
bentuk tubuh,
simetri tubuh,
rongga tubuh
dan reproduksi
4. 9 Menyajikan data
tentang
perbandingan
kompleksitas
lapisan
penyusun
tubuh hewan
(diploblastik
dan
Animalia
• Ciri-ciri umum hewan
invertebrata (lapisan
tubuh, rongga tubuh,
simetri tubuh, dan
reproduksi)
• Ciri-ciri umum hewan
vertebrata (rangka tubuh,
ruang jantung,
reproduksi, suhu tubuh,
dan penutup tubuh)
• Klasifikasi animalia
• Peran hewan bagi
kehidupan
3.9.1 Menginventarisir
data temuan hasil
pengamatan
berbagai macam
hewan invertebrata
di lingkungannya
baik yang hidup di
dalam atau di luar
rumah, di tanah, air
laut dan danau, atau
yang di pepohonan
3.9.2 Menyebutkan
temuan dari hasil
pengamatan
tentang persamaan
dan perbedaan
berbagai jenis
hewan.
3.9.3 Mengelompokkan
invertebrate
• Mengamati ciri-ciri
umum hewan
invertebrate (terumbu
karang) dan vertebrata
melalui gambar/video
• Mengelompokkan
jenis-jenis hewan
berdasarkan
persamaan yang
dipunyai dan
mendokumentasikan
hasil pengamatan
dalam bentuk
foto/gambar
• Menganalisis peran
hewan dalam
ekosistem, ekonomi,
masyarakat, dan
pengembangan ilmu
pengetahuan di masa
12 JP
( 3 x 4
JP)
• Buku teks
pelajaran
yang relevan
• Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
. 2016. Buku
Guru Mata
Pelajaran
Biologi
(Pemintan)
kelas X.
Jakarta:
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
.
• Kementerian
• Lisan
• Tertulis
• Penugasa
n
• Portofolio
53
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Aloksi
Waktu SumberBelajar Penilaian
triploblastik),
simetri tubuh,
ronggatubuh
dan reproduksi-
nya
berdasarkan ciri-
cirinya yang
ditemukan dalam
pengamatan
3.9.4 Menjelaskan data
temuan hasil hasil
pengamatan
tentang cirri umum
pengelompokkan
hewan
3.9.5 Menginventarisir
data temuan dari
hasil pengamatan
berbagai jenis
hewan invertebrata
di lingkungan
sekitar
3.9.6 Mendokumentasika
n dalam bentuk
foto/gambar
pengamatan
pengamatan
berbagai jenis
hewan invertebrata
yang ditemukan di
lingkungan sekitar
3.9.7 Menginventarisir
data temuan dari
hasil pengamatan
datang serta
mempresentasikannya
dalam berbagai media
Pendidikan
dan
Kebudayaan
. 2016.
Bukusiswa
Mata
Pelajaran
Biologi
(Pemintan)
kelas X.
Jakarta:
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
54
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Aloksi
Waktu SumberBelajar Penilaian
morfologi berbagai
jenis hewan
invertebrata di
lingkungan sekitar
3.9.8 Membandingkan
invertebrate dengan
berbagai hewan
vertebrata yang
ditemukan
3.9.9 Menggunakan kosa
kata baru yang
ditemukan
berkaitan dengan
invertebrate dalam
menjelaskan
tentang
keanekaragaman
invertebrate
3.9.10 Menjelaskanciri-
ciri hewan
invertebrate dengan
menggunakan peta
pikiran
3.9.11 Menjelaskan
tentang ciri-ciri dan
pemanfaatan serta
peran invertebrate
4.9.1 Menyajikan data
temuan hasil
55
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Aloksi
Waktu SumberBelajar Penilaian
pengamatan
berbagai macam
hewan invertebrata
di lingkungannya
baik yang hidup di
dalam atau di luar
rumah, di tanah, air
laut dan danau, atau
yang di pepohonan
dalam bentuk
laporan tertulis
4.9.2 Menyajikan data
temuan dari hasil
pengamatan
tentang persamaan
dan perbedaan
berbagai jenis
hewan dalam
bentuk laporan
tertulis
4.9.3 Menyajikan
kelompok-
kelompok
invertebrate
berdasarkan ciri-
cirinya yang
ditemukan dalam
pengamatan dalam
bentuk laporan
56
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Aloksi
Waktu SumberBelajar Penilaian
tertulis
4.9.4 Menyajikan data
temuan hasil hasil
pengamatan
tentang cirri umum
pengelompokkan
hewan dalam
bentuk laporan
tertulis
4.9.5 Menyajikan data
temuan dari hasil
pengamatan
berbagai jenis
hewan invertebrata
di lingkungan
sekitar dalam
bentuk laporan
tertulis
4.9.6 Menyajikan dalam
bentuk
dokumentasi dalam
bentuk foto/gambar
pengamatan
pengamatan
berbagai jenis
hewan invertebrata
yang ditemukan di
lingkungan sekitar
dalam bentuk
57
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Aloksi
Waktu SumberBelajar Penilaian
laporan tertulis
4.9.7 Menyajikan data
temuan dari hasil
pengamatan
morfologi berbagai
jenis hewan
invertebrata di
lingkungan sekitar
dalam bentuk
laporan tertulis
4.9.8 Menyajikan
rancangan
pengelompokan
invertebrate
berdasarkan
berbagai ciri yang
dimiliki yang
ditemukan dari
hasil pengamatan
dalam bentuk
laporant ertulis
4.9.9 Menyajikan
perbandingkan
invertebrate dengan
berbagai hewan
vertebrata yang
ditemukan dalam
bentuk laporan
tertulis
58
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Aloksi
Waktu SumberBelajar Penilaian
4.9.10 Menyajikan
kesimpulan tentang
peranan
invertebrata dan
vertebrata dalam
ekosistem,
ekonomi,
masyarakat, dan
pengembangan
ilmu pengetahuan
di masa dating
dalam bentuk
laporan tertulis
4.9.11 Menyajikan
penggunaaan kosa
kata baru yang
ditemukan
berkaitan dengan
invertebrate dalam
menjelaskan
tentang
keanekaragaman
invertebrate dalam
bentuk laporan
tertulis
4.9.12 Menyajikan ciri-
ciri hewan
invertebrate dengan
menggunakan peta
59
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Aloksi
Waktu SumberBelajar Penilaian
pikiran
4.9.13 Menyajikan ciri-
ciri dan
pemanfaatan serta
peran invertebrate
dalam bentuk
laporan tertulis
Mengetahui, Palopo, 6 Januari 2020
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Muhammad Arsyad, S. Pd. Husmiati, S. Pd.
NIP 19700223 199803 1 006 NIP 19711020 199512 2 001
61
RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pelajaran : Dunia Hewan (Animalia)
Alokasi waktu : 4 x 3 pertemuan (12x45 menit)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 dan 2
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Rumusan
(Permendikbud No. 21 Tahun 2016)
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
Mengolah, menalar, menyaji, dan
mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
62
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No Kompetensi Dasar (KD) No Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.9 Mengelompokkan hewan
ke dalam filum
berdasarkan lapisan tubuh,
rongga tubuh, simetri
tubuh, dan reproduksi
3.9.1 Mengidentifikasi ciri-ciri umum
filum dalam kingdom animalia
3.9.2 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-
ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai
hewan invertebrata
3.9.3 Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-
ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai
hewan vertebrata
3.9.4 Mengklasifikasikan hewan
invertebrata berdasarkan ciri-ciri
3.9.5 Mengklasifikasikan hewan vertebrata
berdasarkan ciri-ciri
3.9.6 Membandingkan hewan invertebrata
dengan hewan vertebrata
berdasarkan lapisan tubuh, rongga
tubuh, simetri tubuh, dan
reproduksinya
4.9 Menyajikan laporan
perbandingan
kompleksitas lapisan
penyusun tubuh hewan
(diploblastik dan
triploblastik), simetri
tubuh, rongga tubuh, dan
reproduksinya
4.9.1 Membuat tabel kompleksitas proses
fisiologis berbagai jenis hewan
invertebrata dari pengamatan gambar
4.9.2 Membuat tabel/peta konsep/charta
tentang klasifikasi hewan vertebrata
berdasarkan bentuk tubuh dan
63
kompleksitas berbagai sistem organ
4.9.3 Membuat tabel perbedaan
kompleksitas sistem organ berbagai
jenis hewan vertebrata berdasarkan
pengamatan objek maupun gambar
4.9.4 Menyajikan laporan perbandingan
kompleksitas lapisan penyusun tubuh
hewan (diploblastik dan
triploblastik), simetri tubuh,rongga
tubuh, dan reproduksinya
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membandingkan ciri-ciri umum filum dalam kingdom
animalia (hewan).
2. Siswa dapat menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara
reproduksi, dan peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata.
3. Siswa dapat menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara
reproduksi, dan peranannya bagi kehidupan berbagai hewan vertebrata.
4. Siswa dapat membuat tabel kompleksitas proses fisiologis berbagai jenis
hewan invertebrata dari pengamatan gambar.
5. Siswa dapat membuat tabel perbedaan kompleksitas sistem organ
berbagai jenis hewan vertebrata berdasarkan pengamatan objek maupun
gambar.
D. Materi Pembelajaran
Kingdom animalia meliputi organisme eukariota multiseluler yang motil
(aktif bergerak). Hewan umunya bergerak untuk memperoleh makanan dan
melindungi diri dari hewan pemangsa lainnya. Berbeda dengan tumbuhan, hewan
tidak mampu membuat makanannya sendiri sehingga kebutuhan makanannya
tergantung pada tumbuhan atau hewan lainnya. Berikut beberap ciri-ciri umum
hewan sebagai berikut:
1. Tubuh tersusun dari banyak sel (multiseluler)
2. Sel penyusun tubuh memilki membran nukleus (eukariota)
3. Tidak memilki dinding sel
64
4. Tidak memilki klorofil sehingga bersifat heterotrof
5. Mampu berpinda tempat atau menggerakkan satu bagian tubuh yang
berhubungan dengan bagian tubuhb lainnya.
Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu
invertebrata (hewan yang tidak memilki tulang belakang) dan vertebrata (hewan
yang memilki tulang belakang).
Invertebrata. Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang
belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan. Animalia
yang termasuk dalam kelompok ini memilki habitat yang bervariasi, dari laut,
sungai, darat, bahkan sampai dipegunungan. Berdasarkan jenis simetris tubuhnya,
invertebrat dapat dibedakan menjadi kelompok yang bersimetris radial dan
kelompok hewan bersimetris bilateral. Berdasarkan jumlah lembaga invertebrata
dibedakan menjadi dua, yaitu hewan diploblastik dan hewan tripoblastik.
Berdasarkan tipe rongga tubuh (selom) invertebrata terbagi menjadi hewan
aselomata, hewan pseudoselomata, dan hewan selomata. Dan berdasarkan cara
pengaturan suhu tubuh invertebrata terdiri dari hewan poikiloterm dan
homeoterm.
Invertebrata terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori (Porifera),
hewan berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri (Echinodermata), cacing
pipih (Platyhelmintes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing gelang (Annelida),
hewan lunak (Mollusca), dan hewan berbuku-buku (Arthropoda).
Vertebrata. Vertebrata merupakan hewan yang mempunyai ruas-ruas
tulang belakang hasil perkembangan notokorda yang hanya tampak pada masa
embrio. Filum vertebrata terbagi menjadi: kelas Agnatha, Pisces, Amphibia,
Reptilia, Aves dan Mamalia.
Peranan Vertebrata dalam kehidupan yaitu sebagai bahan makanan, bahan
obat-obatan dan kesehatan, bahan sandang, hobi dan rekreasi, pengembangan
teknologi dan hama pertanian.
65
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Reciprocal Teaching
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, pengamatan gambar
F. Media/Alat Dan Sumber Belajar
1) Media/alat : Power Point, LCD, gambar, papan tulis, spidol, buku
2) Sumber : Buku paket biologi dan internet
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 x 45 menit)
Kegiatan Pembelajaran
Siswa diberikan Pretest (30 menit)
Pendahuluan (15 menit)
1 Memberi salam dan dilanjutkan dengan berdoa untuk memulai proses
pembelajaran
2 Menyiapkan kondisi kelas dan mengabsen siswa
3 Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa seperti:
- Menunjukkan gambar hewan invertebrata (cacing dan bekicot)
- Pernahkan kalian melihat hewan ini?
- Termasuk jenis apa hewan ini?
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan
pertama
5 Membagi siswa menjadi 4-5 orang dalam satu kelompok
6 Memberikan gambar tentang teknis pelaksanaan pembelajaran Reciprocal
66
Teaching
Kegitan Inti (80 menit)
1 Merangkum bahan ajar (Summarizing)
a. Mengarahkan siswa untuk duduk bersama kelompok yang telah
ditentukan
b. Memilih seorang siswa anggota kelompok untuk berperan menjadi guru
dalam kelompoknya
c. Memberikan bahan ajar atau LKS yang berkaitan dengan materi ajar
d. Meminta semua siswa untuk membaca, mengamati bahan ajar yang
diberikan dan meringkasnya (Mengamati)
2 Membuat Pertanyaan (Question Generating)
Membimbing siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dan
menyelesaikannya (Menanya)
3 Memprediksi (Predicting)
a. Menyuruh siswa untuk membaca literatur atau mencari dari internet
tentang materi (Mengumpulkan data/eksplorasi)
b. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi membahas masalah/pertanyaan
yang telah dijawab secara individu dan melanjutkan kegiatan yang ada
di LKS untuk membangun konsep siswa agar siswa dapat mengetahui
dan menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata
(Mengasosiasikan)
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan guru
memandu jalannya diskusi
4 Mengklarifikasi (Clarifying)
a. Meminta siswa sebagai perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok (Mengkomunikasikan)
b. Memberikan kesempatan teman yang lain untuk menanggapi hasil yang
disampaikan
c. Guru memberikan penjelasan materi yang dibahas
d. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan Reciprocal Teaching dan guru
memberikan penilaian serta memotivasi siswa untuk berpartisipasi
67
dalam kegiatan tanya jawab
Penutup (10 menit)
1 Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan
2 Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan
berikutnya
3 Guru menutup proses pembelajaran
Pertemuan 2 (3 x 45 menit)
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (15 menit)
1 Memberi salam dan dilanjutkan dengan berdoa untuk memulai proses
pembelajaran
2 Menyiapkan kondisi kelas dan mengabsen siswa
3 Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa seperti:
- Menunjukkan gambar hewan invertebrata (kodok dan sapi)
- Pernahkan kalian melihat hewan ini?
- Termasuk jenis apa hewan ini?
- Apa perbedaan kodok dengan katak?
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan
kedua
5 Membagi siswa menjadi 5-6 kelompok (kelompok yang sudah ada
sebelumnya)
Kegiatan Inti (110 menit)
1 Merangkum bahan ajar (Summarizing)
a. Mengarahkan siswa untuk duduk bersama kelompok yang telah
ditentukan
b. Memilih seorang siswa anggota kelompok untuk berperan menjadi
guru dalam kelompoknya
c. Memberikan bahan ajar atau LKS yang berkaitan dengan materi ajar
d. Meminta semua siswa untuk membaca, mengamati bahan ajar yang
diberikan dan meringkasnya (Mengamati)
68
2 Membuat Pertanyaan (Question Generating)
Membimbing siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dan
menyelesaikannya (Menanya)
3 Memprediksi (Predicting)
a. Menyuruh siswa untuk membaca literatur atau mencari dari internet
tentang materi (Mengumpulkan data/eksplorasi)
b. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi membahas masalah/pertanyaan
yang telah dijawab secara individu dan melanjutkan kegiatan yang ada
di LKS untuk membangun konsep siswa agar siswa dapat mengetahui
dan menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan vertebrata
(Mengasosiasikan)
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan guru
memandu jalannya diskusi
4 Mengklarifikasi (Clarifying)
a. Meminta siswa sebagai perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Mengkomunikasikan)
b. Memberikan kesempatan teman yang lain untuk menanggapi hasil
yang disampaikan
c. Guru memberikan penjelasan materi yang dibahas
d. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan Reciprocal Teaching dan guru
memberikan penilaian serta memotivasi siswa untuk berpartisipasi
dalam kegiatan tanya jawab
Penutup (10 menit)
1 Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan
2 Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi pada
pertemuan berikutnya dan meminta siswa membawa lima gambar hewan
dari masing-masing kelas vertebrata
3 Guru menutup proses pembelajaran
Pertemuan 3 (3 x 45 menit)
Kegiatan Pembelajaran
69
Pendahuluan (15 menit)
1 Memberi salam dan dilanjutkan dengan berdoa untuk memulai proses
pembelajaran
2 Menyiapkan kondisi kelas dan mengabsen siswa
3 Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dengan menanyakan
materi yang telah dipelajari sebelumnya
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan
ketiga
5 Membagi siswa menjadi 4-5 orang dalam satu kelompok (kelompok yang
sudah ada sebelumnya)
Kegiatan Inti (80 menit)
1 Merangkum bahan ajar (Summarizing)
a. Mengarahkan siswa untuk duduk bersama kelompok yang telah
ditentukan
b. Memilih seorang siswa anggota kelompok untuk berperan menjadi
guru dalam kelompoknya
c. Meminta semua siswa untuk mengamati gambar hewan vertebrata
yang dibawa(Mengamati)
2 Membuat Pertanyaan (Question Generating)
Membimbing siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dan
menyelesaikannya (Menanya)
3 Memprediksi (Predicting)
a. Menyuruh siswa untuk membaca literatur atau mencari dari internet
mengenai sistem organ dan klasifikasi hewan vertebrata yang dibawa
(Mengumpulkan data/eksplorasi)
b. Mengarahkan siswa untuk berdiskusi membahas masalah/pertanyaan
yang telah dibuat dan melanjutkan kegiatan membuat tabel perbedaan
kompleksitas sistem organ berbagai jenis hewan vertebrata
berdasarkan pengamatan gambar serta membuat klasifikasinya
(Mengasosiasikan)
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan guru
memandu jalannya diskusi
70
4 Mengklarifikasi (Clarifying)
a. Meminta siswa sebagai perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Mengkomunikasikan)
b. Memberikan kesempatan teman yang lain untuk menanggapi hasil
yang disampaikan
c. Guru memberikan penjelasan materi yang dibahas
d. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan Reciprocal Teaching dan guru
memberikan penilaian serta memotivasi siswa untuk berpartisipasi
dalam kegiatan tanya jawab
Penutup (10 menit)
1 Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan
2 Menginformasikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya ulangan
harian dan mengimbau peserta didik untuk mempelajari materi dari awal
pertemuan hingga pertemuan ketiga
3 Guru menutup proses pembelajaran
Siswa diberikan Posttest (30 menit)
H. Penilaian
a. Teknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrumen : Tes pilihan ganda
c. Rumus penilaian :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =Jumlah Skor Benar
Jumlah Seluruh Skor x 100
Palopo, ...................................2020
Guru Biologi Peneliti
Husmiati, S.Pd Komang Indah Sari
72
RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Palopo
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas /Semester : X- MIPA/Genap
Materi Pokok : Pengelompokan Hewan
Alokasi waktu : 9 x 45 menit (3 x pertemuan)
1. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 dan 2
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik. ( Permendikbud No. 24 Tahun 2016)
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis
dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkaitpenyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untukmemecahkan masalah.
Mengolah, menalar, menyaji, dan
mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
2. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
73
3.9 Menerapkan prinsip klasifikasi
untuk menggolongkan hewan ke
dalam filum berdasarkan bentuk
tubuh, simetri tubuh, rongga
tubuh dan reproduksi.
4.9 Menyajikan data tentang
perbandingan kompleksitas
lapisan penyusun tubuh hewan
(diploblastik dan triploblastik),
simetri tubuh, rongga tubuh dan
reproduksinya.
No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan
3.9.1 Menyebutkan ciri-ciri hewan
Invertebrata
4.9.1 Mengumpulkan informasi
tentang perbandingan
kompleksitas lapisan penyusun
tubuh hewan (diploblastik dan
triploblastik), simetri tubuh,
rongga tubuh dan reproduksinya.
3.9.2 Menjelaskan simetri tubuh pada
hewan
4.9.2 Mengolah data informasi tentang
perbandingan kompleksitas
lapisan penyusun tubuh hewan
(diploblastik dan triploblastik),
simetri tubuh, rongga tubuh dan
reproduksinya.
3.9.3 Menjelaskan jenis-jenis rongga
tubuh hewan
4.9.3 Menyajikan data perbandingan
perbandingan kompleksitas
lapisan penyusun tubuh hewan
(diploblastik dan triploblastik),
simetri tubuh, rongga tubuh dan
reproduksinya.
3.9.4 Mengidentifikasi ciri-ciri
invertebrate
4.9.4 Membuat bagan tentang daur
hidup/ siklus dari beberapa
hewan invertebrate
3.9.5 Mengklasifikasikan hewan-hewan
invertebrate
3.9.6 Mengidentifikasi peranan
invertebara dalam kehidupan
3. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model cooperative learning yang
dipadukan dengan metode discovery learning dan pendekatan saintifik yang
74
menuntut peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan
penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas,peserta didik dapat
menjelaskan bentuk-bentuk tubuh hewan, menjelaskan jenis simetri tubuh, rongga
tubuh, cara reproduksi serta ciri-ciri hewan invertebarata( Porifera, Coelenterata,
Echinodermata dan molusca). Selain itu, peserta didik dapat mengumpulkan
informasi, mengolah data dan menyajikan data tentang invertebarata , dengan rasa
ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur,
santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir
kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan
baik.
4. Materi Pembelajaran
➢ Menyebutkan ciri-ciri hewaninvertebrata
➢ Menjelaskan bentuk-bentuk tubuh hewan hewan invertebrate
➢ Menjelaskan simetri tubuh pada hewaninvertebrate
➢ Menjelaskan jenis-jenis rongga tubuh hewaninvertebrate
➢ Mengidentifikasi ciri-ciri hewan invertebrata ( Porifera, Coelentera,
Platihelminthesa, Anelida)
➢ Mengidentifikasi peranan hewan invertebrate dalam kehidupan
5. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Metode dan Model Pembelajaran :
Pertemuan No IPK Metode
I 3.9.1
3.9.2
3.9.3
3.9.4
4.9.1
4.9.2
Diskusi , Tanya jawab dan Cooperatif Learning
Discovery Learning
II 3.9.5
3.9.6
4.9.3
4.9.4
Diskusi , Tanya jawab dan Cooperatif Learning
Discovery Learning
6. Alat, Media, dan Sumber Belajar
3) Alat/ Media
LCD, laptop, spidol, karton manila, papan tulis
4) Sumber belajar
a) power point bahan ajar, gambar lumut ( Bryophyta)
b) Buku teks biologi
a. Campbell, Reece, Mitchell, 2000. Biologi Jilid 2 , Penerbit
Airlangga , hal 153 -180
b. Oman Karmana , 2013, Biologi , untuk Kelas X SMA kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu –ilmu alam , sesuai Kurikulum
2013, Grafindo
c. Gonzagabio
75
7. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I(3 x 45 menit)
No IPK IPK
3.9.1 Menyebutkan ciri-ciri hewan invertebrate
3.9.2 Menjelaskan simetri tubuh pada hewan
3.9.3 Menjelaskan jenis-jenis rongga tubuh hewan
3.9.4 Mengidentifikasi ciri-ciri invertebrate
4.9.1 Mengumpulkan informasi tentang perbandingan kompleksitas lapisan
penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh,
rongga tubuh dan reproduksinya
4.9.2 Menyajikan data perbandingan perbandingan kompleksitas lapisan
penyusun tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh,
rongga tubuh dan reproduksinya.
Pertemuan 1 (@3 ×45 menit
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
I. Pendahuluan ( 30 menit )
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Alkitab/ bacaan lain
selama 15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(mengecek kehadiran peserta didik);
3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan materi
pengelompokan tumbuhan Melalui tanya jawab membahas
kembali tentang pengelompokan hewan;
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan
pengelompokan hewan dalam kehidupan sehari-hari;
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pengelompokan
hewan invertebrata, dan kegiatan yang akan dilakukan;
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas materi pengelompokan
hewan
7. Membagi peserta didik menjadi 5 Kelompok (dengan setiap
anggota kelompok berjumlah 4 - 5 orang).
2.Kegiatan Inti ( 75 menit )
▪ Stimulus
➢ Guru memutarkan video tentang animalia/ gambar-
76
Pertemuan II: (3 x 45 menit)
Indikator : Mengidentifikasi ciri-ciri hewan invertebrata (Arthropoda,
Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)
Kegiatan Pendahuluan
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu
▪ Guru mengucapkan salam dilanjutkan dengan meminta salah
seorang siswa memandu do’a.
▪ Guru menanyakan “kabar” kepada siswa, dengan memberikan
pertanyaan “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
▪ Guru mengecek kehadiran siswa dan mendoakan siswa
apabila ada yang sakit.
▪ Guru mengajukan pertanyaan seperti:
a. Siapa yang masih mengingat materi pada minggu
lalu? Materi apa saja yang sudah kalian pelajari?
b. Pernahkan kalian melihat cacing tanah? Apa saja
ciri-ciri cacing tanah yang kalian ketahui?
▪ Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
akan dilakukan
▪ Menyampaikan tujuan pembelajaran
▪ Guru membagi siswa menjadi empat kelompok secara
heterogen
20 menit
gambar hewan
➢ Guru meminta salah seorang siswa menceritakan
pemahamannya tentang hasil pengamatan foto/gambar
tersebut.
▪ Problem statement
➢ Peserta didik mengidentifikasi bentuk-bentuk tubuh
hewan, simetri tubuh pada hewan, rongga tubuh pada
hewan serta reproduksi hewan
▪ Data Collecting
➢ Peserta didik mengumpulkan informasi tentang ciri-ciri
invertebrata
▪ Verification
➢ Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh
bersama ciri-ciri dari setiap filum porifera, coelenterata,
Echinodermata
▪ Generalization
➢ Peserta didik mengomunikasikan hasil diskusi tentang
ciri hewan invertebrata
3.Kegiatan Penutup 20 menit
▪ Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
▪ Guru memberi tugas di asrama untuk membaca materi
Annelida, Mollusca, Platyhelminthes, Nemathelmintes,
Arthropoda,
77
Kegiatan Inti
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu
▪ Stimulus
➢ Guru memutarkan video tentang animalia/ gambar-
gambar hewan yang termasuk (Arthropoda,
Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)
➢ Guru meminta salah seorang siswa menceritakan
pemahamannya tentang hasil pengamatan
foto/gambar tersebut.
▪ Problem statement
➢ Peserta didik mengidentifikasi ciri-ciri filum
(Arthropoda, Nemathelminthes, Annelida,
Platyhelminthes)
▪ Data Collecting
➢ Peserta didik mengumpulkan informasi tentang ciri-
ciri dari setiap filum invertebrata Arthropoda,
Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)
▪ Verification
➢ Peserta didik mendiskusikan informasi yang
diperoleh bersama ciri-ciri dari (Arthropoda,
Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)
▪ Generalization
➢ Peserta didik mengomunikasikan hasil diskusi
tentang ciri hewan invertebrata (Arthropoda,
Nemathelminthes, Annelida, Platyhelminthes)
10 menit
Kegiatan Penutup
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Alokasi
waktu
78
▪ Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
telah diajarkan/ didiskusikan
▪ Melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian IPK
▪ Guru memberi tugas di asrama untuk membaca materi
hewan Vertebrata
15 menit
Pertemuan 3 (@3 ×45 menit
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
I. Pendahuluan ( 30 menit )
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Alkitab/ bacaan lain
selama 15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(mengecek kehadiran peserta didik);
3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan materi
invertebrata. Melalui tanya jawab;
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan pengelompokan
hewan dalam kehidupan sehari-hari;
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pengelompokan
hewan vertebrata, dan kegiatan yang akan dilakukan;
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas materi pengelompokan
hewan
7. Membagi peserta didik menjadi 5 Kelompok (dengan setiap
anggota kelompok berjumlah 4 - 5 orang).
2. Kegiatan Inti ( 75 menit )
▪ Stimulus
➢ Guru memutarkan video tentang animalia/ gambar-
gambar hewan
➢ Guru meminta salah seorang siswa menceritakan
pemahamannya tentang hasil pengamatan foto/gambar
tersebut.
▪ Problem statement
➢ Peserta didik mengidentifikasi bentuk-bentuk tubuh
hewan, simetri tubuh pada hewan, rongga tubuh pada
hewan serta reproduksi hewan
▪ Data Collecting
➢ Peserta didik mengumpulkan informasi tentang ciri-ciri vertebrata
▪ Verification
➢ Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh
bersama ciri-ciri dari setiap kelas dalam vertebrata
▪ Generalization
➢ Peserta didik mengomunikasikan hasil diskusi tentang
ciri hewan vertebrata
79
8. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/ Essay Tes
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Proyek
2. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
4. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
➢ Siwa yang mencapai nilai )()( maksimumnnketuntasann
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
➢ Siwa yang mencapai nilai )(maksimumnn diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
Mengetahui Palopo, 7 Januari 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Muhammad Arsyad, S. Pd. Husmiati,S.Pd.
NIP.19700223 199803 1 006 NIP. 19711020 199512 2 001
3. Kegiatan Penutup 20 menit
▪ Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang
telah disampaikan.
▪ Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pertemuan
selanjutnya akan diadakan ulangan harian materi animalia
sekaligus menyampaikan siswa untuk mempelajari materi
yang telah diberikan sebelumnya.
81
IndikatorSoal
Indikator Bentuk
Tes
Nomor Soal
Mengenal ciri-ciri umum Animalia, hewan
Invertebrata dan vertebrata
PG 1, 2, 3
Mendeskripsikan karakteristik masing-masing
anggota Invertebrata dan vertebrata
PG 4, 5, 9, 10, 11,
13, 14, 16, 17,
19, 20
Menyebutkan system klasifikasi pada setiap
anggota Invertebrata dan vertebrata
PG 6, 15, 18
Menyebutkan peranan hewan Invertebrata dan
vertebrata
PG 7, 8, 12
Jumlah 20
83
Soal Pretest dan Postest
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Palopo
Mata Pelajaran : Biologi
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 20 butir
Alokasi Waktu : 30 menit
No Soal Jawaban Jenjang
Kognitif
1 Dunia hewan (Animalia) mempunyai persamaan
ciri dengan dunia jamur (Fungi) dalam hal
berikut ini, kecuali...
a. Memiliki dinding sel
b. Eukariot
c. Multiseluler
d. Heterotrof
e. Tidak memiliki klorofil
A C2
2 Berikut ini merupakan ciri-ciri animalia, yang
membedakannya dengan kelompok plantae
adalah...
a. Bergerak pasif
b. Multiseluler
c. Heterotrof
d. Eukariotik
e. Autotrof
C C2
3 Ciri-ciri makhluk hidup sebagai berikut:
1. Organisme prokariot dan uniseluler
2. Autotrof
3. Memiliki dinding sel
4. Tidak memiliki klorofil
5. Sebagian hewan memiliki otak dan sistem
saraf
6. Organisme yang aktif bergerak (motil)
Ciri-ciri kingdom animalia yang benar adalah...
a. 1, 2 dan 3
E C3
84
b. 1, 2 dan 5
c. 1, 3 dan 6
d. 3, 5 dan 6
e. 4, 5 dan 6
4 Merupakan metazoa yang paling sederhana dan
belum mempunyai banyak macam sel.
Kebanyakan merupakan hewan air dan pada
umumnya hidup di laut. Tubuhnya melekat pada
suatu dasar dan tidak bisa berpindah tempat
dengan bebas. Bentuk tubuh seperti tabung atau
jambangan bunga dengan banyak lubang-lubang
kecil yang berhubungan dengan saluran-saluran
yang menuju kearah dalam tubuh dan
membentuk sistem saluran.
Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki hewan diatas,
dapat diketahui bahwa hewan tersebut masuk ke
dalam kelompok...
a. Coelenterata
b. Crustacea
c. Porifera
d. Echinodermata
e. Mollusca
C C2
5 Dibawah ini adalah fase daur hidup Fasciola
hepatica:
1. Mirasidium
2. Telur
3. Sporokist
4. Redia
5. Cacing dewasa
6. Metaserkaria
7. Serkaria
Berdasarkan fase-fase diatas, urutan daur hidup
cacing Fasciola hepatica yaitu...
a. 2 – 3 – 4 – 1 – 7 – 6 - 5
b. 2 – 1 – 3 – 7 – 6 – 4 - 5
c. 2 – 1 – 3 – 4 – 7 – 6 - 5
d. 2 – 1 - 4 – 7 – 6 – 3 - 5
e. 2 – 1 – 4 – 3 – 7 – 6 – 5
C C3
6 Siput dan cumi-cumi masuk ke dalam hewan
lunak (mollusca), akan tetapi digolongkan pada
B C4
85
kelas yang berbeda. Dasar penggolongan
tersebut yaitu pada...
a. Tempat hidup
b. Alat gerak
c. Jenis makanan
d. Alat reproduksi
e. Alat pernapasan
7 Cacing Nemathelminthes yang dapat hidup di
dalam usus halus manusia bisa menyebabkan
penyakit anemia yaitu...
a. Oxyuris vermicularis
b. Ascaris lumbricoides
c. Fasciola hepatica
d. Taenia saginata
e. Ancylostoma duodenale
E C2
8 Spongia officinale merupakan salah satu spesies
dari filum Porifera yang dimanfaatkan sebagai
bahan spons mandi, termasuk dalam kelas...
a. Calcispongiae
b. Hexactinellida
c. Demospongiae
d. Hylospongiae
e. Calcarea
C C2
9 Berikut ini adalah tahapan dalam metamorfosis
serangga:
1. Larva
2. Kepompong/pupa
3. Telur
4. Imago
Urutan terjadinya metamorfosis sempurna pada
kupu-kupu adalah...
a. 1 – 2 – 3 - 4
b. 4 – 3 – 2 - 1
c. 2 – 3 – 4 - 1
d. 3 – 1 – 2 - 4
e. 1 – 3 – 2 – 4
D C3
10 Monotremata adalah kelompok mamalia yang
banyak terdapat di Indonesia bagian timur.
Perkembangbiakannya terjadi secara...
B C3
86
a. Vivipar dan tidak memiliki kelenjar susu
b. Ovivar dan memiliki kelenjar susu
c. Ovivar dan tidak memiliki kelenjar susu
d. Ovovivipar dan memiliki kelenjar susu
e. Ovovivipar dan tidak memiliki kelenjar susu
11 Anjing dan kucing termasuk hewan karnivora
karena...
a. Jantung beruang empat dengan peredaran
darah tertutup
b. Mempunyai kemampuan berlari kencang
c. Menyusui anak-anaknya setelah melahirkan
d. Mempunyai gigi taring yang tajam dan kuat
e. Tubuhnya tertutup bulu warna-warni
D C2
12 Berikut ini yang bukan merupakan manfaat
hewan vertebrata bagi manusia adalah...
a. Sumber protein hewani yang potensial
b. Sumber inspirasi objek bagi pelukis
c. Sebagai alat transportasi bagi sebagian
masyarakat
d. Ikut mengatur kesinambungan ekosistem
e. Sebagai bahan penelitian dan pembelajaran
dalam dunia pendidikan
B C3
13 Siswa melakukan pengamatan hewan simetris
bilateral, bersegmen-segmen, tidak hidup di
perairan, mempunyai rangka, kedua ujungnya
mempunyai sucker (penghisap) untuk menempel
saat menghisap darah. Hewan dengan ciri
tersebut digolongkan ke dalam filum...
a. Coelenterata
b. Mollusca
c. Platyhelminthes
d. Arthropoda
e. Annelida
E C3
14 Hewan yang memiliki ciri-ciri tubuhnya beruas-
ruas, tidak bersayap, kaki hampir pada semua
ruas badan, digolongkan dalam kelas...
a. Lepidoptera
b. Insecta
c. Arachnoidea
d. Crustaceae
e. Eksopterigota
D C3
87
15 Suatu spesies hewan Arthropoda mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki satu pasang antena
2. Kaki hanya pada segmen dada saja,
berjumlah 3 pasang
3. Satu pasang sayap ditemukan pada ruas dada
4. Memiliki sepasang halter dibelakang sayap
5. Mempunyai mata faset dan tunggal
Spesies tersebut dikelompokkan ke...
a. Kelas insecta, ordo lepidoptera
b. Kelas malacostraca, ordo decapoda
c. Kelas arachnida, ordo sarcotiformes
d. Kelas arachnida, ordo oribatida
e. Kelas insecta, ordo dipteral
E C4
16 Berikut ini merupakan ciri-ciri organisme
vertebrata:
1) Fertilisasi internal
2) Alat gerak berupa sayap
3) Jantung beruang empat
4) Mempunyai sepasang ovarium
5) Tubuh ditutupi bulu
6) Bertelur
Berdasarkan ciri di atas, yang hanya dimiliki
oleh Aves yaitu nomor...
a. 1 dan 2
b. 3 dan 5
c. 2 dan 3
d. 4 dan 6
e. 2 dan 5
E C3
17 Hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Memiliki kulit yang berlendir dan lembap
2) Hidup di dua alam (air dan daratan)
3) Mengalami perubahan yang jelas dari muda
hingga dewasa
Hewan yang memiliki ciri tersebut adalah...
a. Amphibia
b. Pisces
c. Protozoa
d. Aves
e. Reptilia
A C3
88
18 Jika adanya rahang dipergunakan untuk
menentukan tingginya tingkatan vertebrata,
maka kelas yang paling rendah tingkatannya
adalah...
a. Chondrichthyes
b. Osteichthyes
c. Agnatha
d. Placodermi
e. Amphibia
C C2
19 Kucing, anjing dan harimau menunjukkan
kekerabatan yang dekat sehingga dikelompokkan
dalam kelompok karnivora berdasarkan...
a. Cara berkembangbiak
b. Jenis makanan
c. Jumlah anggota gerak
d. Sistem rangka tubuh
e. Sistem pernapasan
B C4
20 Untuk membedakan hewan invertebrata dengan
vertebrata, perlu diperhatikan hal-hal berikut,
kecuali...
a. Rangka luar
b. Simetri tubuh
c. Segmentasi tubuh
d. Warna eksoskeleton
e. Tentakel dan antenna
D C2
89
A. Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Sebelum mengerjakan soal berikut bacalah petunjuk pengerjaan soal dengan
teliti.
2. Soal terdiri dari 20 pertanyaan.
3. Kerjakan soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu.
4. Berikan tanda silang (X) pada huruf pilihan yang dianggap jawaban yang
paling benar.
B. Soal
1. Dunia hewan (Animalia) mempunyai persamaan ciri dengan dunia jamur
(Fungi) dalam hal berikut ini, kecuali...
a. Memiliki dinding sel d. Heterotrof
b. Eukariot e. Tidak memiliki klorofil
c. Multiseluler
2. Berikut ini merupakan ciri-ciri animalia, yang membedakannya dengan
kelompok plantae adalah...
a. Bergerak pasif d. Eukariotik
b. Multiseluler e. Autotrof
c. Heterotrof
3. Ciri-ciri makhluk hidup sebagai berikut:
1. Organisme prokariot dan uniseluler
2. Autotrof
3. Memiliki dinding sel
4. Tidak memiliki klorofil
5. Sebagian hewan memiliki otak dan sistem saraf
6. Organisme yang aktif bergerak (motil)
Ciri-ciri kingdom animalia yang benar adalah...
a. 1, 2 dan 3 d. 3, 5 dan 6
b. 1, 2 dan 5 e. 4, 5 dan 6
c. 1, 3 dan 6
4. Merupakan metazoa yang paling sederhana dan belum mempunyai banyak
macam sel. Kebanyakan merupakan hewan air dan pada umumnya hidup di
laut. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak bisa berpindah tempat
dengan bebas. Bentuk tubuh seperti tabung atau jambangan bunga dengan
banyak lubang-lubang kecil yang berhubungan dengan saluran-saluran yang
menuju kearah dalam tubuh dan membentuk sistem saluran. Berdasarkan ciri-
ciri yang dimiliki hewan diatas, dapat diketahui bahwa hewan tersebut masuk
ke dalam kelompok...
a. Coelenterata d. Echinodermata
b. Crustacea e. Mollusca
90
c. Porifera
5. Dibawah ini adalah fase daur hidup Fasciola hepatica:
1. Mirasidium 5. Cacing dewasa
2. Telur 6. Metasakaria
3. Sporokist 7. Serkaria
4. Redia
Berdasarkan fase-fase diatas, urutan daur hidup cacing Fasciola hepatica
yaitu...
a. 2 – 3 – 4 – 1 – 7 – 6 – 5 d. 2 – 1 - 4 – 7 – 6 – 3 – 5
b. 2 – 1 – 3 – 7 – 6 – 4 – 5 e. 2 – 1 – 4 – 3 – 7 – 6 - 5
c. 2 – 1 – 3 – 4 – 7 – 6 - 5
6. Siput dan cumi-cumi masuk ke dalam hewan lunak (Mollusca), akan tetapi
digolongkan pada kelas yang berbeda. Dasar penggolongan tersebut yaitu
pada...
a. Tempat hidup d. Alat reproduksi
b. Alat gerak e. Alat pernapasan
c. Jenis makanan
7. Cacing Nemathelminthes yang dapat hidup di dalam usus halus manusia bisa
menyebabkan penyakit anemia yaitu...
a. Oxyuris vermicularis d. Taenia saginata
b. Ascaris lumbricoides e. Ancylostoma duodenale
c. Fasciola hepatica
8. Spongia officinale merupakan salah satu spesies dari filum Porifera yang
dimanfaatkan sebagai bahan spons mandi, termasuk dalam kelas...
a. Calcispongiae d. Hylospongiae
b. Hexactinellida e. Calcarea
c. Demospongiae
9. Berikut ini adalah tahapan dalam metamorfosis serangga:
1. Larva 3. Telur
2. Kepompong/pupa 4. Imago
Urutan terjadinya metamorfosis sempurna pada kupu-kupu adalah...
a. 1 – 2 – 3 – 4 d. 3 – 1 – 2 – 4
b. 4 – 3 – 2 – 1 e. 1 – 3 – 2 - 4
c. 2 – 3 – 4 - 1
10. Monotremata adalah kelompok mamalia yang banyak terdapat di Indonesia
bagian timur. Perkembangbiakannya terjadi secara...
a. Vivipar dan tidak memiliki kelenjar susu
b. Ovivar dan memiliki kelenjar susu
c. Ovivar dan tidak memiliki kelenjar susu
d. Ovovivipar dan memiliki kelenjar susu
91
e. Ovovivipar dan tidak memiliki kelenjar susu
11. Anjing dan kucing termasuk hewan karnivora karena...
a. Jantung beruang empat dengan peredaran darah tertutup
b. Mempunyai kemampuan berlari kencang
c. Menyusui anak-anaknya setelah melahirkan
d. Mempunyai gigi taring yang tajam dan kuat
e. Tubuhnya tertutup bulu warna-warni
12. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat hewan vertebrata bagi manusia
adalah...
a. Sumber protein hewani yang potensial
b. Sumber inspirasi objek bagi pelukis
c. Sebagai alat transportasi bagi sebagian masyarakat
d. Ikut mengatur kesinambungan ekosistem
e. Sebagai bahan penelitian dan pembelajaran dalam dunia pendidikan
13. Siswa melakukan pengamatan hewan simetris bilateral, bersegmen-segmen,
tidak hidup di perairan, mempunyai rangka, kedua ujungnya mempunyai
sucker (penghisap) untuk menempel saat menghisap darah. Hewan dengan ciri
tersebut digolongkan ke dalam filum...
a. Coelenterata d. Arthropoda
b. Mollusca e. Annelida
c. Platyhelminthes
14. Hewan yang memiliki ciri-ciri tubuhnya beruas-ruas, tidak bersayap, kaki
hampir pada semua ruas badan, digolongkan dalam kelas...
a. Lepidoptera d. Crustaceae
b. Insecta e. Eksopterigota
c. Arachnoidea
15. Suatu spesies hewan Arthropoda mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki satu pasang antena
2. Kaki hanya pada segmen dada saja, berjumlah 3 pasang
3. Satu pasang sayap ditemukan pada ruas dada
4. Memiliki sepasang halter dibelakang sayap
5. Mempunyai mata faset dan tunggal
Spesies tersebut dikelompokkan ke...
a. Kelas insecta, ordo lepidoptera d. Kelas arachnida, ordo oribatida
b. Kelas malacostraca, ordo decapoda e. Kelas insecta, ordo diptera
c. Kelas arachnida, ordo sarcotiformes
16. Berikut ini merupakan ciri-ciri organisme vertebrata:
1. Fertilisasi internal 4. Mempunyai sepasang ovarium
2. Alat gerak berupa sayap 5. Tubuh ditutupi bulu
3. Jantung beruang empat 6. Bertelur
Berdasarkan ciri di atas, yang hanya dimiliki oleh Aves yaitu nomor...
92
a. 1 dan 2 d. 4 dan 6
b. 3 dan 5 e. 2 dan 5
c. 2 dan 3
17. Hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Memiliki kulit yang berlendir dan lembap
2) Hidup di dua alam (air dan daratan)
3) Mengalami perubahan yang jelas dari muda hingga dewasa
Hewan yang memiliki ciri tersebut adalah...
a. Amphibia d. Aves
b. Pisces e. Reptilia
c. Protozoa
18. Jika adanya rahang dipergunakan untuk menentukan tingginya tingkatan
vertebrata, maka kelas yang paling rendah tingkatannya adalah...
a. Chondrichthyes d. Placodermi
b. Osteichthyes e. Amphibia
c. Agnatha
19. Kucing, anjing dan harimau menunjukkan kekerabatan yang dekat sehingga
dikelompokkan dalam kelompok karnivora berdasarkan...
a. Cara berkembangbiak d. Sistem rangka tubuh
b. Jenis makanan e. Sistem pernapasan
c. Jumlah anggota gerak
20. Untuk membedakan hewan invertebrata dengan vertebrata, perlu diperhatikan
hal-hal berikut, kecuali...
a. Rangka luar d. Warna eksoskeleton
b. Simetri tubuh e. Tentakel dan antena
c. Segmentasi tubuh
94
Indikator angket motivasi belajar siswa
No Aspek Indikator Positif Negatif
1 Intrinsik
a. Perasaan senang
- Senang terhadap
pembelajaran
biologi
- Senang terhadap
guru biologi
- Senang mengerjakan
tugas biologi
1, 2, 13 3, 4
b. Kemauan - Kemauan siswa
mengerjakan soal-
soal biologi
- Kemauan siswa
mengerjakan PR
- Kemauan siswa
memperoleh nilai
baik
5, 16, 17,
19
15, 18
c. Kecerdasan - Kesadaran siswa
untuk belajar biologi
- Kesadaran siswa
untuk mendalami
materi
6, 10, 11,
14
7, 8, 9, 12
2 Ekstrinsik
Dorongan
- Dorongan untuk
berprestasi
20
96
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
Petunjuk Pengisian:
1. Angket ini terdiri dari 20 pernyataan.
2. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan sebelum Anda memberikan
jawaban.
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai Anda. Oleh karena itu,
jawablah dengan keadaan yang sebenarnya.
4. Beri tanda (√) pada kolom jawaban yang Anda pilih dari keempat
alternatif jawaban pada pernyataan dibawah ini:
Keterangan: SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
No Pernyataan STS TS RR S SS
1 Mengerjakan tugas biologi dengan
sungguh-sungguh.
2 Mengerjakan tugas biologi dengan
tepat waktu.
3 Tidak serius dalam mengerjakan
soal ataupun tugas yang diberikan
oleh guru.
4 Selalu ragu dalam menjawab
pertanyaan.
5 Senang jika mendapatkan
pertanyaan dari guru.
6 Jika nilai biologi jelek, akan lebih
rajin belajar agar nilai menjadi
baik.
7 Jika nilai biologi jelek, tidak mau
belajar lagi.
8 Merasa bosan membaca buku
biologi karena terlalu banyak
materi yang dihafalkan.
9 Pembelajaran biologi
membosankan karena guru hanya
menjelaskan materi dengan
97
berceramah.
10 Merasa perlu mengulang kembali
materi yang diajarkan oleh guru di
rumah.
11 Memperhatikan penjelasan guru
ketika belajar
12 Materi animalia sangat sulit
dipahami dari yang dibayangkan.
13 Selalu memberikan pendapat pada
saat diskusi.
14 Selalu bertanya kepada guru
mengenai materi yang belum saya
pahami.
15 Selalu gugup ketika sedang
berpendapat di depan teman.
16 Bekerja sama dengan kelompok
dalam menyelesaikan tugas biologi
untuk memperoleh nilai yang baik.
17 Jika ada pendapat yang berbeda,
maka akan menanggapinya.
18 Pembelajaran biologi
menyenangkan karena banyak
menggunakan bahasa latin
19 Senang saat kegiatan belajar biologi
lebih banyak diskusi.
20 Pujian yang diberikan guru
menambah semangat untuk belajar
biologi dengan giat.
99
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Terhadap
Motivasi dan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Animalia Kelas X
SMA Negeri 1 Palopo
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo
Nama Observer :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Materi : Animalia
Petunjuk:
Berilah tanda (√) terhadap pelaksanaan pembelajaran pada kolom di bawah ini
berdasarkan penilaian berikut ini:
No Aspek yang diamati Penilaian
1 2 3 4
1 Kegiatan Awal:
a. Guru memberi salam dan meminta siswa
berdoa sebelum pembelajaran
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru memberikan apersepsi
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Guru membentuk siswa menjadi 5-6
kelompok
f. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa
kegiatan pembelajaran akan diajarkan
menggunakan model Recirocal Teaching
2 Kegiatan Inti:
a. Guru meminta siswa duduk bersama
kelompoknya
b. Guru meminta siswa untuk memilih “guru
siswa” dalam kelompoknya
c. Guru membagikan lembar kerja siswa
d. Guru menugaskan “guru siswa” untuk
memimpin kelompoknya dan melakukan
100
pembelajaran dengan model Reciprocal
Teaching
e. Guru membimbing kelompok-kelompok
siswa dalam kegiatan diskusi
f. Guru meminta guru siswa mempresentasikan
hasil kinerja kelompoknya di depan kelas
g. Guru memberikan tanggapan terhadap hasil
presentasi
h. Melakukan klarifikasi hal-hal yang belum
jelas
3 Kegiatan Penutup:
a. Guru bersama seluruh siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran
b. Mengkonfirmasikan kepada siswa bahwa
pada pertemuan berikutnya juga akan
dilaksanakan pembelajaran dengan model
Reciprocal Teaching
c. Menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Menyampaikan pesan kepada siswa diakhir
pembelajaran
4 Suasana Kelas:
a. Siswa mengikuti pembelajaran dengan
antusias
b. Kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan
c. Kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP
Berikanlah komentar mengenai keterlaksanaan pembelajaran ini!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Palopo,..........................2020
Observer
(...........................................)
102
Pertemuan 1
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Dunia Hewan (Kingdom Animalia)
Sub Materi : Invertebrata
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
NAMA KELOMPOK:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan
tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksi
1. Mengidentifikasi ciri-ciri umum filum dalam kingdom animalia
2. Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata
1. Siswa mengetahui ciri-ciri umum filum dalam kingdom animalia
2. Siswa dapat Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara
reproduksi, peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata
103
Materi Pembelajaran
Invertebrata
Invertebrata merupakan hewan tak bertulang belakang. Hewan yang
tergolong invertebrata beraneka ragam, meliputi:
1. Filum Porifera
Hewan spons (sponges) atau disebut juga sebagai kelompok Porifera
merupakan hewan multiseluler yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki jaringan
maupun organ yang sesungguhnya. Semua hewan dewasa filum Porifera bersifat
menempel atau menetap/sesil pada suatu dasar dan hanya sedikit menunjukkan
gerakan. Porifera merupakan hewan yang memiliki banyak lubang-lubang kecil
dan bila disingkat cukup disebut hewan berpori. Porifera terbagi menjadi tiga
kelas yaitu Calcarea, Hexantinellida dan Demospongia.
2. Filum Coelenterata
Bentuk tubuh Coelenterata memiliki dua tipe dasar yakni, sebagai polip
yang sesil atau menempel dan sebagi medusa yang dapat berenang bebas. Bagian
tubuh yang cembung berada di atas dan yang cekung di bawah. Pada bagian
tengah dari cekungan tersebut terdapat mulut. Coelenterata terbagi menjadi tiga
kelas yaitu Hydrozoa, Anthozoa dan Scyphozoa.
3. Fulum Platyhelminthes
Tanda-tanda umum dari Platyhelminthes adalah cacing ini mempunyai
bentuk tubuh pipih memanjang tidak bersegmen dan tidak memiliki sistem darah,
sistem pencernaannya diawali dengan mulut kemudian usus yang bercabang-
cabang memenuhi tubuhnya dan tidak memiliki anus, serta bersifat hermaprodit.
Sistem sarafnya dengan menggunakan sistem saraf tangga tali. Platyhelminthes
terdiri dari empat kelas yaitu Turbellaria (cacing berbulu getar), Trematoda
(cacing isap), Cestoda (cacing pita) dan Monogenea.
4. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (nema = benang, helmins = cacing), dinamakan cacing
bulat tidak beruas untuk membedakannya dari filum cacing lainnya. Cacing ini
sering disebut juga cacing gilig karena bentuk tubuhnya bulat panjang, tidak
memiliki ruas-ruas, dan tertutup kutikula. Nemathelminthes terdiri dari dua kelas
yaitu Nematoda dan Nematomorpha.
104
Petunjuk Kerja
1. Setiap siswa duduk dengan anggota kelompoknya.
2. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru.
3. Setiap kelompok memahami langkah-lagkah pembelajaran
seperti merangkum, membuat pertanyaan, memprediksi dan
mengklarifikasi.
4. Siswa diperbolehkan mencari referensi selain di LKS.
5. Siswa diperbolehkan bertanya kepada guru pada saat proses
diskusi.
6. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi dan siswa yang
lainnya bisa menanggapi.
Amatilah gambar
hewan di bawah ini dan
kerjakan soal yang
telah disediakan!
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
105
Berdasarkan gambar diatas, identifikasi dan diskusikanlah masing-masing
gambar bersama teman kelompok Anda!
1. Lengkapilah tabel ciri-ciri hewan invertebrata berikut ini:
Gambar Ciri-ciri
Filum Alat gerak Bentuk
tubuh
Habitat Reproduksi
2. Jelaskan daur hidup dari cacing Fasciola hepatica berdasarkan gambar berikut!
3. Sebutkan peranan menguntungkan dari filum Porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes dan Nemathelminthes secara umum!
Gambar 4
106
Pertemuan 2
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Dunia Hewan (Kingdom Animalia)
Sub Materi : Invertebrata
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
NAMA KELOMPOK:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan
tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksinya
Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara reproduksi,
peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata
Siswa dapat Menjelaskan habitat, cara hidup, ciri-ciri tubuh, cara
reproduksi, peranannya bagi kehidupan berbagai hewan invertebrata
107
Materi Pembelajaran
5. Filum Annelida
Annelida merupakan cacing yang tubuhnya memanjang dan bersegmen-
segmen, tiap-tiap segmen mempunyai alat tubuh yang sama, segmen-segmen itu
bergandengan dan terkoordinasi yang disebut metameri. Annelida terbagi menjadi
dua kelas yaitu Oligochaeta (berbulu sedikit) dan Polychaeta (berbulu banyak).
6. Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu Mollis yang artinya lunak, jadi
hewan-hewan yang termasuk ke dalam filum Mollusca ini memiliki tubuh yang
lunak. Filum Mollusca adalah hewan yang bertubuh simetri bilateral, bertubuh
lunak, dan tidak bersegmen. Kebanyakan anggotanya mempunyai cangkang yang
terbuat dari zat kapur dengan bentuk yang amat beragam. Mollusca terbagi
menjadi lima kelas yaitu Amphineura/Polyplacophora (Kiton), Gastropoda,
Cephalopoda, Scaphopoda dan Bivalvia/Pelecypoda.
7. Filum Arthropoda
Tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen (perut). Bentuk
simetris bilateral dengan rangka luar dari zat kitin. Sistem organ lengkap:
peredaran, pencernaan, saraf, pernafasan, eksresi, reproduksi dan panca indra.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, paru-paru buku, atau permukaan
tubuhnya. Sistem trakea terdiri atas saluran udara bercabang-cabang. Arthropoda
terbagi menjadi empat filum yaitu Crustacea (golongan udang dan kepiting),
Arachnida (golongan laba-laba), Myriapoda (golongan lipan/kaki seribu) dan
Insecta (serangga).
8. Filum Echinodermata
Tubuh simetri bilateral ketika masih larva, simetri radial ketika dewasa,
triploblastik selomata, habitat di laut, rangka luar tersusun dari zat kapur, alat
gerak berupa kaki ambulakral yang mempunyai sistem saluran air (sistem
ambulakral), untuk menggerakkan kaki tabung. Echinodermata terbagi menjadi
lima kelas yaitu Asteroidea (bintang laut), Echinoidea (landak laut), Ophiuroidea
(Bintang ular laut), Crinoidea (lilia laut) dan Holothuroidea (mentimun laut).
108
Amatilah gambar hewan di bawah ini
dan kerjakan soal yang telah
disediakan!
Petunjuk Kerja
1. Setiap siswa duduk dengan anggota kelompoknya.
2. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru.
3. Setiap kelompok memahami langkah-lagkah pembelajaran
seperti merangkum, membuat pertanyaan, memprediksi dan
mengklarifikasi.
4. Siswa diperbolehkan mencari referensi selain di LKS.
5. Siswa diperbolehkan bertanya kepada guru pada saat proses
diskusi.
6. Siswa melakukan presentasi hasil diskusi dan siswa yang
lainnya bisa menanggapi.
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
109
Berdasarkan gambar diatas, identifikasi dan diskusikanlah masing-masing
gambar bersama teman kelompok Anda!
1. Lengkapilah tabel ciri-ciri hewan invertebrata berikut ini:
Gambar Ciri-ciri
Filum Cara hidup Bentuk
tubuh
Habitat Reproduksi
2. Jelaskan proses metamorfosis sempurna pada lalat berdasarkan gambar
dibawah ini!
3. Sebutkan peranan menguntungkan dari filum Annelida, Mollusca, Arthropoda
dan Echinodermata secara umum!
Gambar 4
110
Pertemuan 3
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Dunia Hewan (Kingdom Animalia)
Sub Materi : Vertebrata
Kompetensi Dasar
Indikator
Tujuan
NAMA KELOMPOK:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan
tubuh, rongga tubuh, simetri tubuh, dan reproduksi
1. Mengklasifikasikan hewan vertebrata berdasarkan ciri-ciri
2. Mengklasifikasikan hewan vertebrata berdasarkan ciri-ciri
1. Siswa mampu mengklasifikasikan hewan vertebrata berdasarkan ciri-ciri
2. Siswa mampu mengklasifikasikan hewan vertebrata berdasarkan ciri-ciri
111
Materi Pembelajaran
Vertebrata
Vertebrata merupakan hewan yang mempunyai ruas-ruas tulang belakang
hasil perkembangan notokorda yang hanya tampak pada masa embrio. Vertebrata
terbagi menjadi:
1. Kelas Pisces
Poikiloterm, hidup di air tawar/laut , bernapas dengan insang (beberapa
ada dengan kulit dan paru-paru), otak dibungkus dengan kranium, mempunyai dua
rahang, memiliki gurat sisi untuk mengetahui perubahan tekanan air.
Berdasarkan jenis tulang:
1) Chondrichtyes (bertulang rawan)
2) Osteichtyes (bertulang keras/sejati)
2. Kelas Amphibia
Hidup di dua alam, berudu bernapas dengan insang ; dewasa bernapas
dengan paru-paru, kulit. Poikiloterm, kulit basah, berlendir untuk membantu
pernapasan, jantung 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel). Fertilisasi eksternal,
ovivar. Memiliki Membran Niktitans/selaput tidur; untuk menjaga kelembapan
mata katak saat di darat dan melindungi dari gesekan di dalam air. Amphibia
terbagi menjadi tiga Ordo yaitu Anur, Urodela dan Apoda. Contoh: katak, kodok,
salamander.
3. Kelas Reptilia
Memiliki kulit kering, memiliki sisik yang terbentuk dari zat tanduk,
mengalami pengelupasan kulit (Ekskuvikasi). Poikiloterm, jantung 4 ruang, sekat
ventrikel kiri dan kanan belum sempurna, khusus pada buaya terdapat Foramen
panizzae yaitu satu lubang yang menghubungkan antara ventrikel kiri dan kanan
sehingga darah bersih dan kotor masih bercampur. Reptilia terbagi menjadi tiga
Ordo yaitu Chelonia, Squamata dan Crocodilia. Contoh: buaya, kadal, kura-kura
dan ular.
4. Kelas Aves
Tubuh ditutupi oleh bulu, bernapas dengan paru-paru dan kantong udara
(saccus pneumaticus). Homoioterm, jantung 4 ruang. Contoh: Ayam, merpati,
elang. Klasifikasi Aves terdiri dari beberapa ordo yaitu Casuariformes (kasuari),
Columbiformes (merpati), Falconiformes (elang, rajawali), Psittaciformes (nuri
dan parkit), Galliformes (ayam kampong, merak, maleo) dan Asseriformes
(burung penyanyi, beo, kenari, dan gelatik).
5. Kelas Mamalia
Hewan menyusui, tubuh dilindungi oleh rambut, vivivar kecuali
Ornithorynchus. Homoioterm jantung 4 ruang serta sekatnya sudah sempurna.
Kelompok Utama Mamalia:
112
4) Prototheria (mamalia bertelur)
5) Metatheria (mamalia berkantong)
6) Eutheria (mamalia berplasenta).
Kelas mamalia terdiri dari ordo Marsupialia (mamalia berkantung),
Insectivora, Dermoptera, Chiroptera, Primata, Rodentia, Carnivora,
Laghomorpha, Cetacea, Proboscidea, Perissodactyla dan Artiodactyla.
Petunjuk Kerja
1. Setiap siswa duduk dengan anggota
kelompoknya.
2. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan
oleh guru.
3. Setiap kelompok memahami langkah-lagkah
pembelajaran seperti merangkum, membuat
pertanyaan, memprediksi dan mengklarifikasi.
4. Siswa diperbolehkan mencari referensi di buku
dan internet.
5. Siswa diperbolehkan bertanya kepada guru pada
saat proses diskusi.
113
Amatilah gambar hewan di
bawah ini dan kerjakan soal
yang telah disediakan!
Gambar 1 Gambar 3 Gambar 2
Gambar 4 Gambar 5
114
Berdasarkan gambar diatas, identifikasi dan diskusikanlah masing-masing
gambar bersama teman kelompok Anda!
1. Lengkapilah tabel ciri-ciri hewan vertebrata berikut ini:
Gambar Ciri-ciri
Kelas Cara hidup Bentuk
tubuh
Habitat Reproduksi
2. Sebutkan peranan menguntungkan dari kelas Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves
dan Mamalia secara umum!
116
NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo
Kelas : X MIPA 2
Mata Pelajaran : Biologi
No Nama Siswa Pretest Posttest
1 ABD WAHAB 40 80
2 ADELIAH WIANTARI 50 75
3 AERIN DWI PUTRI 50 85
4 ALYA ATIKAH 50 70
5 ANDI HURHALIZA 40 80
6 AWAL SATRIA 35 90
7 DWIGUNA BONDANG 50 85
8 FARIZA RAMLAN 45 70
9 FATUR PARANDUK 20 95
10 FITRI NUR 30 90
11 IMELDA FRIZA M. 35 75
12 JASIEL MAI PANGGAU 45 80
13 KEVIN BANDASO 40 70
14 KURNIDEYA MATTA 60 85
15 M. FAJAR ARWIN 60 90
16 MUH. DAFA REVHAN 50 70
17 MUH. GIBRAN F. 30 75
18 MUH. NUR ILHAM 35 90
19 MUH. ARDIAN 30 85
20 MULHA RISKA ALAM 40 75
21 NURFI TARISSYAH B. 35 70
22 HURHALISA PUTRI B. 45 80
23 PUTRI APRILIA 45 80
24 PUTRI EBIL MAYA L. 35 75
25 RATI FRASTIWI Y. 50 80
26 RIFQI ADANI 30 85
27 SELA DEATRI S. 20 85
28 TASYAH GISKA A. 40 80
29 TASYA AULIA K. 40 75
30 LICI MUSDALIFAH 30 70
31 ULUL ILMI NURSYAM 30 80
32 WULAN AYU GRACE F. 25 85
33 ZASKIYAH RAHMADANI 30 70
118
NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL
Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo
Kelas : X MIPA 3
Mata Pelajaran : Biologi
No Nama Siswa Pretest Posttest
1 ACHMAD REHAN 45 70
2 ADVENTINO PASAMBE 30 75
3 AHMAD FAHREZA 30 75
4 AKBAR PRASETYA A. P. 60 70
5 ANANDA ADITYA RAFLY 35 60
6 ANDI MAYSYARAH IORIS 40 70
7 ANDI PUTRI NABILA E. 50 80
8 ANNISA HANAN INAYAH 60 70
9 BENZ KURNIAWAN 20 60
10 DIAN RESKI NITAMI 40 85
11 DIRGA ANUGERAH IRWAN 30 75
12 DJENAR HERLAMBANG S. 50 65
13 DONI JULIANTO M. 25 70
14 EGA BAGHAS D. 60 85
15 FAQIHAH KHIRANA JP. 40 85
16 FIRDA RAIHANA 35 60
17 HARRI HOO 30 75
18 INDRI YANI 40 85
19 IRGHIE FIANTO P. 50 80
20 KIA CRISTIAN INDRA 35 65
21 MARCELINO PRATAMA 45 70
22 MARDHA TILLA DARWIS 30 80
23 MUH. IVAN PUTRA R. 30 65
24 MUH. RAFLY 40 70
25 NUR ASIFVAH P. Z. 45 75
26 NUR SAKINAH 45 80
27 RAEHANA GISCA 35 85
28 RATRI PRAMUDITA 20 75
29 SILVANI 40 75
30 HUSWATUN HASANAH K. 40 70
31 VIONA APRILIA 50 80
32 YUDHA SATRIA S. 35 75
33 FAJAR 20 70
120
DAFTAR HADIR SISWA KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo
Kelas : X MIPA 2
Mata Pelajaran : Biologi
No Nama Siswa 1 2 3
1 ABD WAHAB √ √ √
2 ADELIAH WIANTARI √ √ √
3 AERIN DWI PUTRI √ √ √
4 ALYA ATIKAH √ √ √
5 ANDI HURHALIZA √ √ √
6 AWAL SATRIA √ √ √
7 DWIGUNA BONDANG √ √ √
8 FARIZA RAMLAN √ √ √
9 FATUR PARANDUK √ √ √
10 FITRI NUR √ √ √
11 IMELDA FRIZA M. √ √ √
12 JASIEL MAI PANGGAU √ √ √
13 KEVIN BANDASO √ √ √
14 KURNIDEYA MATTA √ √ √
15 M. FAJAR ARWIN √ √ √
16 MUH. DAFA REVHAN √ √ √
17 MUH. GIBRAN F. √ √ √
18 MUH. NUR ILHAM √ √ √
19 MUH. ARDIAN √ √ √
20 MULHA RISKA ALAM √ √ √
21 NURFI TARISSYAH B. √ √ √
22 HURHALISA PUTRI B. √ √ √
23 PUTRI APRILIA √ √ √
24 PUTRI EBIL MAYA L. √ √ √
25 RATI FRASTIWI Y. √ √ √
26 RIFQI ADANI √ √ √
27 SELA DEATRI S. √ √ √
28 TASYAH GISKA A. √ √ √
29 TASYA AULIA K. √ √ √
30 LICI MUSDALIFAH √ √ √
31 ULUL ILMI NURSYAM √ √ √
32 WULAN AYU GRACE F. √ √ √
33 ZASKIYAH RAHMADANI √ √ √
122
DAFTAR HADIR SISWA KELAS KONTROL
Sekolah : SMA Negeri 1 Palopo
Kelas : X MIPA 3
Mata Pelajaran : Biologi
No Nama Siswa 1 2 3
1 ACHMAD REHAN √ √ √
2 ADVENTINO PASAMBE √ √ √
3 AHMAD FAHREZA √ √ √
4 AKBAR PRASETYA A. P. √ √ √
5 ANANDA ADITYA RAFLY √ √ √
6 ANDI MAYSYARAH IORIS √ √ √
7 ANDI PUTRI NABILA E. √ √ √
8 ANNISA HANAN INAYAH √ √ √
9 BENZ KURNIAWAN √ √ √
10 DIAN RESKI NITAMI √ √ √
11 DIRGA ANUGERAH IRWAN √ √ √
12 DJENAR HERLAMBANG S. √ √ √
13 DONI JULIANTO M. √ √ √
14 EGA BAGHAS D. √ √ √
15 FAQIHAH KHIRANA JP. √ √ √
16 FIRDA RAIHANA √ √ √
17 HARRI HOO √ √ √
18 INDRI YANI √ √ √
19 IRGHIE FIANTO P. √ √ √
20 KIA CRISTIAN INDRA √ √ √
21 MARCELINO PRATAMA √ √ √
22 MARDHA TILLA DARWIS √ √ √
23 MUH. IVAN PUTRA R. √ √ √
24 MUH. RAFLY √ √ √
25 NUR ASIFVAH P. Z. √ √ √
26 NUR SAKINAH √ √ √
27 RAEHANA GISCA √ √ √
28 RATRI PRAMUDITA √ √ √
29 SILVANI √ √ √
30 HUSWATUN HASANAH K. √ √ √
31 VIONA APRILIA √ √ √
32 YUDHA SATRIA S. √ √ √
33 FAJAR √ √ √
124
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Deskripsi data kelas kontrol
Statistics
Pretest Posttest
N Valid 33 33
Missing 0 0
Mean 38,79 73,64
Median 40,00 75,00
Mode 40 70
Std. Deviation 10,899 7,424
Variance 118,797 55,114
Range 40 25
Minimum 20 60
Maximum 60 85
Sum 1280 2430
Frequency Table
Pretest
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 20 3 9,1 9,1 9,1
25 1 3,0 3,0 12,1
30 6 18,2 18,2 30,3
35 5 15,2 15,2 45,5
40 7 21,2 21,2 66,7
45 4 12,1 12,1 78,8
50 4 12,1 12,1 90,9
60 3 9,1 9,1 100,0
Total 33 100,0 100,0
125
Frequency Table
Posttest
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 3 9,1 9,1 9,1
65 3 9,1 9,1 18,2
70 9 27,3 27,3 45,5
75 8 24,2 24,2 69,7
80 5 15,2 15,2 84,8
85 5 15,2 15,2 100,0
Total 33 100,0 100,0
b. Deskripsi data kelas eksperimen
Statistics
pretest Posttest
N Valid 33 33
Missing 0 0
Mean 39,09 79,70
Median 40,00 80,00
Mode 30 80
Std. Deviation 10,190 7,174
Variance 103,835 51,468
Range 40 25
Minimum 20 70
Maximum 60 95
Sum 1290 2630
126
Frequency Table
Pretest
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 20 2 6,1 6,1 6,1
25 1 3,0 3,0 9,1
30 7 21,2 21,2 30,3
35 5 15,2 15,2 45,5
40 6 18,2 18,2 63,6
45 4 12,1 12,1 75,8
50 6 18,2 18,2 93,9
60 2 6,1 6,1 100,0
Total 33 100,0 100,0
Frequency Table
Pretest
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 70 7 21,2 21,2 21,2
75 6 18,2 18,2 39,4
80 8 24,2 24,2 63,6
85 7 21,2 21,2 84,8
90 4 12,1 12,1 97,0
95 1 3,0 3,0 100,0
Total 33 100,0 100,0
127
2. Analisis Inferensial
a. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Hasilbelaja
r
preteskontrol ,122 33 ,200* ,954 33 ,178
posttest kontrol ,142 33 ,087 ,931 33 ,038
pretsteksperimen ,117 33 ,200* ,958 33 ,230
posttest
eksperimen
,138 33 ,115 ,922 33 ,021
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasilbelajar
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
2,533 3 128 ,060
c. Uji Hipotesis
Group Statistics
Kelas
N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
hasilbelajar Kelas kontrol 33 38,7879 10,89942 1,89735
Kelas eksperimen 33 79,6970 7,17411 1,24885
128
Independent Sample t-test
Hasil
belajar
Levene's
Test for
Equality
of
Variances
t-test for Equality of Means
Hasil
belajar
F Sig T Df Sig (2-
tailed)
Mean
differe
nce
Std.
Error
Differ
ence
95% Confidence
Interval of the
Difference
Low
er
Upper
Equal
varianc
es
assume
d
4,2
92
0,4
2
-
18,0
10
64 ,000 -
40,90
909
2,271
46
-
45,
446
86
-
36,371
32
Equal
varianc
es not
assume
d
-
18,0
10
55,
345
,000 -
40,90
909
2,271
46
-
45,
460
57
-
36,357
61
138
LAMPIRAN FOTO-FOTO KELAS EKSPERIMEN
Gambar 1 Pemberian pretest dan angket Gambar 2 Diskusi kelompok
Gambar 3 Proses presentasi Gambar 4 Guru menjelaskan
Gambar 5 Pemberian posttest dan angket