OLEH NINA KARTIKA SARI DEWI PROGRAM ...

58
TESIS IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT (DUPAK) DOSEN DALAM PENINGKATAN KINERJA DOSEN DI SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MEDAN OLEH NINA KARTIKA SARI DEWI NPM. 161801035 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2018 UNIVERSITAS MEDAN AREA

Transcript of OLEH NINA KARTIKA SARI DEWI PROGRAM ...

TESIS

IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN DAFTAR USULAN

PENILAIAN ANGKA KREDIT (DUPAK) DOSEN DALAM PENINGKATAN KINERJA DOSEN DI SEKOLAH TINGGI

PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MEDAN

OLEH NINA KARTIKA SARI DEWI

NPM. 161801035

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MEDAN AREA

MEDAN 2018

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Judul :

Nama :

NPM :

UNIVERSITAS MEDAN AREAPROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

HALAMAN PERSETUJUAN

Implementasi Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian AngkaKredit (DUPAK) Dosen dalam Peningkatan Kinerja Dosen diSekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan

Nina Kartika Sari Dewi

r6180r03s

N,4enyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Abdul Kadir, M,Si Drs. Kariono, MA

IKetua Program Studi

Magister Admin istrasi Publik

Dr. Warjio, MA Prof. Dr. Ir. Retna Astuti Kuswardani, MS

Direktur

UNIVERSITAS MEDAN AREA

PERT{YATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan

separ{ang pengetahuan saya juga tidak terdapatkarya atau pendapat yang pemah ditulis

atau diterbitkan oleh orang 1ai4 kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Mei 2018

Yang menyatakan,

Nina Kaitika Saridewi

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis sanjungkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan

judul “Implementasi Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

(DUPAK) Dosen Dalam Peningkatan Kinerja Dosen Di Sekolah Tinggi

Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan”. Dalam penyusunan tesis ini penulis

telah banyak mendapatkan bantuan materil maupun dukungan moril dan

membimbing (penulisan) dari berbagai pihak. Untuk itu penghargaan dan ucapan

terimakasih disampaikan kepada yang terkait :

1. Rektor Universitas Medan Area, Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Sc,M.Eng

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Medan Area, Prof.Dr.Ir.Hj. Retna

Astuti Kusmawardani,MS

3. Ketua program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, Dr.Warjio,MA

4. Para bapak/ibu penguji sidang Meja Hijau

5. Komisi pembimbing I : Bapak Dr. Abdul Kadir, M.Si . Yang telah

membimbing penulis dan memberikan masukan berharga yang tidak

mungkin diberikan kecuali dari orang yang sangat cerdas.

6. Komisi pembimbing II : Bapak Drs. Kariono MA, Beliau sosok yang sangat

mengagumkan. Kepribadiannya yang optimis, bijaksana, memiliki harapan

tinggi, cerdas, murah senyum dan tulus serta selalu menguatkan saya dalam

mengerjakan tesis ini.

7. Ayah dan ibunda serta semua saudara/keluarga, yang terpenting dalam hidup

saya, untuk Ayah yang bijaksana, Ibu yang pantang menyerah, Alm. Amir

Husin Lubis dan Almh. Nilam Sari. Setiap mengingat mereka, hati saya

bergetar. Tak terhingga cinta, pelajaran, pengorbanan, ketulusan, kesabaran,

ketegaran yang telah mereka berikan kepada saya. Doa yang mereka sisipkan

membuat saya menjadi seperti ini.

8. Suami Azan Silangit, S.Sos, M.AP yang selalu mendukung, mendoakan serta

membantu dalam pendidikan pascasarjana serta tesis saya.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

9. Rekan-rekan mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Medan Area

seangkatan TA. 2016

10. Seluruh staff/pegawai Program Pasca Sarjana Universitas Medan Area

yang selalu membantu untuk segala keperluan administrasi

11. Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan yang telah

memberikan dukungan serta motivasi sehingga staffnya dapat melanjutkan

pada program studi Pasca Sarjana.

12. Kepala Bagian Administrasi Umum STPP Medan dan Kepala Bagian

Administrasi Akademik

13. Responden Kepala Bagian Administrasi , Kajurtan, Kajurbun, dan Dosen

bersedia diwawancarai oleh penulis.

14. Seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)

Medan

Penulis menyadari bahwa Tesis ini masih banyak kekurangannya, oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati penulis membuka diri untuk menerima

saran maupun kritikan yang konstruktif, dari para pembaca demi

penyempurnaannya dalam upaya menambah khasanah pengetahuan dan bobot

dari Tesis ini. Semoga Tesis ini dapat bermanfaat, baik bagi perkembangan ilmu

pengetahuan maupun bagi dunia usaha dan pemerintah.

Medan, April 2018

P e n u l i s

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Abstrak

IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN DAFTAR USULAN PENILAIAN ANGKA KREDIT (DUPAK) DOSEN DALAM PENINGKATAN KINERJA DOSEN

DI SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MEDAN

OLEH : NINA KARTIKA SARI DEWI

NPM: 161801035 MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Penelitian ini melihat Implementasi Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka

Kredit (DUPAK) Dosen Dalam Peningkatan Kinerja Dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan. Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan yang beralamat di Jalan Binjai Km 10 Medan. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) adanya sebanyak 2 orang dosen yang pernah mendapatkan peringatan serta pemotongan/pengurangan tunjangan kinerja sebesar 12.5 % - 25 % dikarenakan tidak membuat Pengusulan Pemeliharaan DUPAK, (2) masih kurang peduli terhadap pemeliharaan DUPAK yang harus dilaksanakan setiap tahunnya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana digunakan dalam suatu penelitian untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dan akan banyak didominasi oleh kata-kata, kalimat maupun uraian serta jarang menggunakan data-data angka. Dalam membahas permasalahan yang ada penulis menggunakan teori implementasi Van Metter.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dengan adanya permasalahan yang menjadikan belum maksimalnya implementasi pemeliharaan DUPAK dosen dalam peningkatan kinerja dosen dikarenakan, Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) belum di lakukan oleh setiap dosen dan sering diajukan tidak tepat waktu yang sudah ditentukan, dapat dilihat di STPP Medan pada faktanya masih adanya dosen yang tidak melakukan pemeliharaan DUPAK yang mengakibatkan adanya pemotongan tunjangan kinerja hingga Pemotongan 12,5 – 25%, dan Sikap pelaksana Merupakan faktor utama dari peningkatan kinerja dalam pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) Dosen hal ini memiliki kelemahan dimana pelaksana (dosen) itu sendiri memiliki rasa kurang peduli terhadap pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)

Kata Kunci : Implementasi, DUPAK, Kinerja , Dosen

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Abstarct

IMPLEMENTATION OF MAINTENANCE LIST OF CREDIT RATE RATING (DUPAK) DOSEN IN DOSEN PERFORMANCE IMPROVEMENT IN STPP MEDAN

OLEH : NINA KARTIKA SARI DEWI

NPM: 161801035 MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

This research sees Implementation of Maintenance of List of Assessment of Credit Rate

Score (DUPAK) Lecturer in Lecturer Performance Improvement in College of Agricultural Extension (STPP) Medan, The location of the research was conducted at Medan Agricultural Extension College (STPP) located at Jalan Binjai Km 10 Medan. The problems raised in this study are: (1) the existence of 2 lecturers who have received warnings and deductions of performance allowance of 12.5% - 25% due to not make Proposal Maintenance of DUPAK, (2) is still less concerned with the maintenance of DUPAK which must be implemented every year.

This study uses qualitative research methods, which are used in a study to obtain a qualitative picture and will be dominated by words, sentences and descriptions and rarely use the data numbers. In discussing the existing problems the author uses the theory of Van Metter implementation.

From the results of the research, it is known that with the existence of problems that make the maximal implementation of maintenance maintenance list DUPAK proposal lecturers in improving the performance of lecturers due, Maintenance List List of Credit Rating Assessment (DUPAK) has not been done by every lecturer and often submitted not on time.

Can be seen In Medan STPP in fact there are still lecturers who do not do maintenance of DUPAK which resulted in cutting performance allowances up to 12.5 - 25% Cutting, and Executing Attitudes Is a major factor of performance improvement in maintenance List of Proposal Assessment of Credit Score (DUPAK) Lecturers this has a weakness where the executor (lecturer) itself has a sense of lack of care for the maintenance List of Proposal Assessment of Credit Score (DUPAK)

Keywords: Implementation, DUPAK, Performance, Lecturer

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ......................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................ 6

1.3. Tujuan Penelitian .................................................... 7

1.4. Manfaat Penelitian .................................................. 7

1.5. Kerangka Pemikiran ................................................ 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 8

2.1. Pengertian Implementasi......................................... 8

2.2 Kebijakan Implementasi Van Metter........................ 10

2.3 Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit .............. 16

2.4. Tugas Dan fungsi Dosen........................................... 23

2.5. Kinerja…………………………………………….... 24

BAB III : METODE PENELITIAN ............................................... 29

3.1. Metode Yang Digunakan ......................................... 29

3.2. Jenis/ BentukPenelitian ........................................... 30

3.3. Sumber Data ………………………… .................. 31

3.4. Analisis Data .............................................................. 31

3.5. Teknik Pengumpulan Data………………………...... 33

3.6. Defenisi Konsep……………………………………... 34

UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan................................. 37

4.1. Profil STPP Medan ................................................ 37

4.2. Hasil Penelitian…………………………………… 58

4.21 Standard dan Sasaran Kebijakan/Ukuran....................................... 58

4.22 Disposisi Sikap Pelaksana.......................... 60

4. 3. Pembahasan.......................................................... 61

4.31 Pengusulan DUPAK.......................................... 61

4.32 Sumber Daya Manusia .................................. 64

BAB V : Kesimpulan ............................................................... 66

5.1 Kesimpulan............................................................ 66

5.2 Saran.................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

LAMPIRAN .............................................................................................

UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perguruan Tinggi (PT) sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional

diharapkan mempunyai peran penting dan strategis untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dalam Undang undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 1 butir

2 yang dimaksud dengan Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program

megister program doktor, dan program profesi. Pendidikan Tinggi mempunyai fungsi :

(a) mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta dan peradapan bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; (b) mengembangkan

sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan

kooperatif melalui pelaksanaan Tri dharma; dan (c) Mengembangkan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora.

Dosen sebagai salah satu komponen terpenting dalam pendidikan tinggi

mempunyai peran yang sangat signifikan untuk menjalankan fungsinya, dosen dapat

diharapkan mengejar kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan

seni.

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

tekhnologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,

dosen harus mempunyai empat kompotensi dasar, yaitu : kompotensi pedagogik,

UNIVERSITAS MEDAN AREA

kompotensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Seorang

dosen harus memiliki kinerja, integritas, etika dan tata krama, serta tanggung jawab

dalam melaksanakan tugasnya.

Tugas utama dosen dalam melaksanakan Tri dharma perguruan tinggi yaitu

suatu asas yang dipegang oleh setiap perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta

yang ada di Indonesia, dimana Tri dharma dosen yaitu pendidikan dan pengajaran.

Selama mahasiswa belajar di perguruan tinggi, mahasiswa mendapatkan berbagai

macam ilmu. merupakan satu kesatuan dharma atau kegiatan, karna ketiga dharma

tersebut hanya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan, karena saling terkait dan

mendukung satu sama lain. Dharma Pendidikan dan Pengajaran akan menghasilkan

Problematika dan konsep yang dapat menggerakan penelitian untuk meghasilkan

publikasi ilmiah, sebaliknya dari penelitian dan publikasi ilmiah dapat diaplikasikan

dalam dharma pengabdian kepada masyarakat sehingga menjadi tolok ukur utama

yang menggambarkan profesionalisme dosen sebagai ilmuwan.

Didalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi

Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2013

tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

Tugas Pokok dan Fungsi seorang Dosen STPP Medan adalah melaksanakan Tri

dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penunjang, penelitian, dan

pengabdian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini memerlukan suatu

penguasaan ilmu yang baik dan wawasan luas, supaya kualitas kegiatan dapat dijamin

dan memberikan manfaat. Untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, seorang dosen

UNIVERSITAS MEDAN AREA

harus mampu melakukan suatu transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada

mahasiswa secara khusus dan masyarakat secara umum. Sehingga seorang dosen harus

mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi baik serta mengikuti perkembangannya.

Dosen harus mampu melakukan perbaikan terhadap materi-materi pendidikan yang

diajarkan, sehingga apa yang diajarkan merupakan hal yang baru dan tidak ketinggalan

zaman.

Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pertanian Nomor 88/Per/KP.460/J/11/2012 tanggal 29 November 2012 Bab V Pasal

13, tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Pengusulan, Penilaian dan Penetapan

Angka Kredit serta Pengangkatan Kenaikan Pangkat Pejabat Fungsional Dosen

Perguruan Tinggi di Lingkungan kementerian Pertanian, wajib di jadikan pedoman

untuk penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) Dosen di Sekolah

Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan merupakan suatu instansi di bawah

Kementerian Pertanian yang mendapatkan tunjangan kinerja dengan berdasarkan

kelas jabatan yang sudah ditentukan sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 103 Tahun 2012 Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian

Pertanian untuk Pertama Kali menerima Tunjangan Kinerja sebesar 60%, setelah

Tunjangan Kinerja diterima berjalan maka ditahun 2016 ada kenaikan Tunjangan

Kinerja sebesar 70 % sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor. 06/Permentan/KU.060/2/2016 tanggal 12 Februari 2016 Tentang Pedoman

Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian Pertanian.

dalam hal ini dosen yang mendapatkan tunjangan kinerja wajib membuat

Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) 1 tahun 2 kali yaitu

UNIVERSITAS MEDAN AREA

setiap Periode April dan periode Oktober yang merupakan persyaratan untuk tetap

mendapatkan hak untuk menerima tunjangan kinerja.

Yang dimaksud dengan Pemeliharaan Dupak adalah pengumpulan berkas dosen

pada saat mengusulkan DUPAK kenaikan Pangkat Fungsionalnya pada unsur

penelitian belum cukup sehingga diwajibkan bagi dosen untuk melengkapi dan

mencukupi nilai dalam unsur penelitian tersebut dengan membuat pemeliharaan Daftar

Usulan Penilain Angka Kredit (DUPAK).

Kinerja juga dapat diartikan prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau

hasil unjuk kerja. Kinerja adalah keberhasilan seseorang atau kelompok orang

dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya serta kemampuan untuk

mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan. Kinerja dosen adalah

kemampuan yang ditunjukkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas atau

pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila hasil yang

dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Rachmawati & Daryanto,

2013). Kinerja dosen juga dipengaruhi oleh, (a) Kedisiplinan, (b) Hubungan

Masyarakat, (c) Antar Hubungan dan Komunikasi, (d) Kemampuan mengajar.

Pemeliharaan ini ada Kaitannya dengan Pembayaran Tunjangan Kinerja di

Kementerian Pertanian khususnya bagi Pejabat Fungsional yaitu seorang dosen. Bagi

Dosen yang tidak mengusulkan DUPAK Pemeliharaan dalam batas waktu yang sudah

ditentukan yaitu pada periode April yang harus dikirim pada minggu ke 3 dibulan

Maret dan periode Oktober yang harus dikirim pada bulan September minggu ke 3 jadi

bagi dosen yang tidak mengusulkan dupak bersama pemeliharaan akan dikenakan

sanksi Pemotongan 12,5 – 25% setiap bulannya, dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Pertanian wajib membuat DUPAK Pemeliharaan setiap tahunnya karna berkaitan erat

pada pembayaran tunjangan Kinerja dosen sebagai bukti kegiatan yang dilaksanakan

oleh dosen seperti Penelitian, Pengabdian pada masyarakat, penunjang serta

pendidikan dan pengajaran. yang menjadi kendala bagi dosen di STPP dalam

pemeliharaan DUPAK kurangnya rasa kepedulian untuk membuat Pemeliharaan

DUPAK yang disebabkan kesibukan dosen mengerjakan pekerjaan lainya disamping

mengajar Kurangnya Melakukan Penelitian.

Implementasi Pemeliharan Dupak yang ditetapkan Kementerian Pertanian di

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan belum maksimal ini bisa dilihat pada

Tahun 2015 dan 2016 sebanyak 2 orang dosen yang pernah mendapatkan peringatan

serta pemotongan/pengurangan tunjangan kinerja sebesar 12.5 % - 25 % dikarenakan

tidak membuat Pengusulan Pemeliharaan DUPAK sesuai dengan waktu yang sudah

ditentukan hal ini dikarenakan adanya dosen yang masih kurang peduli terhadap

Pemeliharaan DUPAK yang harus dilaksanakan setiap tahunnya.

Hal ini dikuatkan oleh peneliti terdahulu“Peranan Pengusulan Angka Kredit

Jabatan Fungsional Dosen Terhadap Kinerja Dosen Di Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta” Tahun 2015 Penelitian kualitatif ini menjelaskan Kinerja sangat memiliki

pengaruh yang sangat penting untuk dapat mengajukan Pengusulan Angka Kredit,

Pengusulan Angka Kredit pelaksanaannya belum berjalan maksimal, ini dapat dilihat

adanya beberapa dosen yang sering terlambat dalam kenaikan pangkat setiap 2 tahun

sekali.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Penelitian terdahulu pada tahun 2015 meneliti bagaimana peranan dari

pengusulan angka kredit dosen terhadap kinerja dosen, penelitian tersebut untuk

mengetahui bagaimana tata cara dalam mengusulkan DUPAK serta apa sajakah yang

menjadi peranan pengusulan DUPAK sehingga menjadi tolok ukur terhadap kinerja

dosen.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya maka permasalahan

yang dibahas didalam penelitian ini adalah

1) Bagaimana implementasi kebijakan pemeliharaan DUPAK di Sekolah Tinggi

Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan.

2) Faktor-faktor kendala yang dihadapi dalam melaksanakan Pemeliharaan Daftar

Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) di Sekolah Tinggi Penyuluhan

Pertanian (STPP) Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Pemeliharaan

daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) pada Sekolah Tinggi Penyuluhan

Pertanian (STPP) Medan.

a. Untuk mengetahui Implementasi Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka

Kredit (DUPAK) dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan.

b. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan

Pemeliharaan DUPAK dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)

Medan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

1.4 Manfaat Penelitian

a. Memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap masalah yang diteliti baik

untuk penulis maupun untuk yang membacanya.

b. Memberikan suatu rekomendasi kepada Dosen Sekolah Tinggi Penyuluh

Pertanian (STPP) Medan dalam melaksanakan Implementasi Pemeliharaan

Daftar Usulan Pemeliharaan Angka Kredit (DUPAK) Dosen.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara

variabel yang akan diteliti. Suriasumantri 1986, dalam (Sugiyono, 2010)

mengemukakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai

dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan

hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-

gejala yang menjadi obyek permasalahan.

Pada dasarnya dalam penulisan tesis ini didasarkan kepada Implementasi Daftar

Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) Terhadap Kinerja Dosen di Sekolah Tinggi

Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan, yang belum maksimal dikarenakan hingga saat

ini masih adanya dosen yang belum tepat waktu dalam menyampaikan pemeliharaan

dupak, yang mana pemeliharaan DUPAK merupakan indikator dalam penilaian kinerja

dan pembayaran tunjangan kinerja.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis, sebagai berikut.

Pemeliharaan (DUPAK) Daftar Usulan Penilaian

Angka Kredit Dosen

Peningkatan Kinerja

Pengusulan /Pemeliharaan Daftar Usulan Pemeliharaan Angka Kredit (DUPAK)

Hasil

1. Pelaksanaan Pemeliharaan DUPAK Dosen di STPP Medan

2. Faktor-faktor kendala pelaksanaan pemeliharan DUPAK STPP Medan

Indikator Implementasi

1. Standar dan Sasaran Kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan

2. Disposisi Sikap Pelaksana

Dasar Hukum Permentan

No.06/Permentan/KU.060/2/2016 Kep Ka. Badan SDM Pertanian

No. 88/Kep.460/J/11/12 Permenpan

No. 43 Tahun 2013

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Implementasi

Implementasi sebagai suatu konsep tindak lanjut pelaksanaan kegiatan

cukup menarik untuk dikaji oleh cabang cabang ilmu. Hal ini semakin mendorong

perkembangan konsep implementasi itu sendiri, disamping itu juga menyadari

bahwa dalam mempelajari implementasi sebagai suatu konsep akan dapat

memberikan kemajuan dalam upaya-upaya pencapaian tujuan yang telah

diputuskan. Secara etimologis pengertian implementasi menurut Kamus Webster

yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab (2008) dalam bukunya adalah:

“Konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to

implement. Dalam kamus besar webster, (mengimplementasikan) berarti

(menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu); dan to give practical effect to

(untuk menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu)”. Sehingga menurut

Webster dalam Wahab (2004), Implementasi adalah menyediakan sarana untuk

melaksanakan sesuatu untuk menimbulkan dampak terhadap sesuatu. Definisi

yang lain antara lain menurut Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier (2008) dalam

buku Hill dan Hupe (2002) sebagaimana dikutip peneliti, bahwa“Implementasi

adalah pelaksanaan keputusan kebijakaan dasar, biasanya dalam bentuk undang

undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan eksekutif

yang penting

UNIVERSITAS MEDAN AREA

atau keputusan badan peradilan lazimnya, keputusan tersebut

mengindentifikasi masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara

tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara

untuk menstrukturkan atau mengatur proses implementasinya”.

Menurut Syukur Abdullah (1988) dalam Novayanti (2013) bahwa

pengertian dan unsur unsur pokok dalam proses implementasi sebagai berikut:

1. Proses implementasi ialah rangkaian kegiatan tindak lanjut yang terdiri atas

pengambilan keputusan, langkah langkah yang strategis maupun operasional

yang ditempuh guna mewujudkan suatu program atau kebijaksanaan menjadi

kenyataan, guna mencapai sasaran yang ditetapkan semula.

2. Proses implementasi dalam kenyataanya yang sesungguhnya dapat berhasil,

kurang berhasil ataupun gagal sama sekali ditinjau

dari hasil yang dicapai unsur yang pengaruhnya dapat bersifat mendukung

atau menghambat sasaran program.

3. Dalam proses implementasi sekurang-kurangnya terdapat tiga unsur yang

penting dan mutlak yaitu:

a. Implementasi program atau kebijaksanaan tidak mungkin dilaksanakan

dalam ruang hampa. Oleh karena itu faktor lingkungan (fisik, sosial,

budaya, dan politik) akan mempengaruhi proses implementasi program

program pembangunan pada umumnya.

b. Adanya program kebijaksanaan yang dilaksanakan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

c. Unsur pelaksanaan atau implementer, baik organisasi atau perorangan yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan dan pengawasan

Implementasi tersebut.

Adapun makna implementasi menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul

Sabatier (1979) sebagaimana dikutip dalam buku Solihin Abdul Wahab (2008:

65), mengatakan bahwa: Implementasi adalah memahami apa yang senyatanya

terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan

fokus perhatian implementasi kebijaksanaan yakni kejadian-kejadian dan

kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman

kebijaksanaan Negara yang mencakup baik usaha-usaha untuk

mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata pada

masyarakat atau kejadian-kejadian.

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi

kebijakan tidak akan dimulai sebelum tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran

ditetapkan atau diidentifikasi oleh keputusan-keputusan kebijakan. Jadi

implementasi merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh berbagai

aktor sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan

tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran kebijakan itu sendiri.

2.2 Kebijakan Implementasi Van Metter

Model implementasi yang dirumuskan Van Metter disebut dengan model

kebijakan implementasi. Proses implementasi ini merupakan sebuah abstraksi atau

UNIVERSITAS MEDAN AREA

performansi suatu pengejewantahan kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja

dilakukan untuk meraih kinerja implementasi kebijakan yang tinggi yang

berlangsung. Kebijakan Model ini menggambarkan pelaksana dan kinerja

kebijakan publik. Berdasarkan tujuan kebijakan tersebut, untuk membuktikan

bagaimana pelaksanaan implementasi pemeliharaan DUPAK Dosen dalam

peningkatan kinerja Dosen di Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP), peneliti

menggunakan teori Van Metter dikarenakan teori Van Meter sangat tepat untuk

membahas tentang implementasi dan peneliti hanya menggunakan 2 variabel saja

dari 6 variabel yang ada dikarenakan di STPP Medan implementasi yang dibahas

ataupun yang menjadi latar belakang masalah adalah Standar dan sasaran

kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan dan sikap pelaksana. Penelitian

menggunakan teori model ini menjelaskan bahwa kinerja kebijakan dipengaruhi

oleh beberapa variabel yang saling berkaitan, variable-variabel tersebut yaitu:

1. Standar dan sasaran kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan

2. Sumber daya

3. Karakteristik organisasi pelaksana

4. Sikap para pelaksana

5. Komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan

6. Lingkungan sosial, ekonomi dan politik

Secara rinci variabel-variabel implementasi kebijakan publik model Van

Metter dijelaskan sebagai berikut:

UNIVERSITAS MEDAN AREA

1. Standar dan sasaran kebijakan / ukuran dan tujuan kebijakan

Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur tingkat keberhasilannya dari

ukuran dan tujuan kebijakan yang dilaksanakan yang ada di level pelaksana

kebijakan. Van Meter mengemukakan untuk mengukur kinerja

implementasi kebijakan tentunya menegaskan standar dan sasaran tertentu

yang harus dicapai oleh para pelaksana kebijakan, kinerja kebijakan pada

dasarnya merupakan penilaian atas tingkat ketercapaian standar dan sasaran

tersebut.

Pemahaman tentang maksud umum dari suatu standar dan tujuan kebijakan

adalah penting. Implementasi kebijakan yang berhasil, bisa jadi gagal

ketika para pelaksana, tidak sepenuhnya menyadari terhadap standar dan

tujuan kebijakan. Standar dan tujuan kebijakan memiliki hubungan erat

dengan disposisi para pelaksana. Arah disposisi para pelaksana terhadap

standar dan tujuan kebijakan juga merupakan hal yang krusial.

Implementors mungkin bisa jadi gagal dalam melaksanakan kebijakan,

dikarenakan mereka menolak atau tidak mengerti apa yang menjadi tujuan

suatu kebijakan.

2. Sumber daya

Keberhasilan implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan

dalam kinerja sumber daya yang melaksanakannya. Manusia merupakan

sumber daya yang terpenting dalam menentukan keberhasilan suatu

UNIVERSITAS MEDAN AREA

implementasi kebijakan. Setiap tahap implementasi menuntut adanya

sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan yang

diisyaratkan. Selain sumber daya manusia, sumber daya finansial dan

waktu menjadi perhitungan penting dalam keberhasilan implementasi

kebijakan.

3. Karakteristik organisasi pelaksana

Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan

organisasi informal yang akan terlibat dalam pengimplementasian

kebijakan. Hal ini penting karena kinerja implementasi kebijakan akan

sangat dipengaruhi oleh ciri yang tepat serta cocok dengan para agen

pelaksananya. Hal ini berkaitan dengan konteks kebijakan yang akan

dilaksanakan pada beberapa kebijakan dituntut pelaksana kebijakan yang

ketat dan displin. Pada konteks lain diperlukan agen pelaksana yang

demokratis dan persuasif, cakupan atau luas wilayah menjadi pertimbangan

penting dalam menentukan agen pelaksana kebijakan. Komunikasi antar

organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan.

4. Agar kebijakan publik bisa dilaksanakan dengan efektif, menurut Van Horn

apa yang menjadi standar tujuan harus dipahami oleh para individu. Yang

bertanggung jawab atas pencapaian standar dan tujuan kebijakan, karena itu

standar dan tujuan harus dikomunikasikan kepada para pelaksana.

Komunikasi dalam kerangka penyampaian informasi kepada para pelaksana

UNIVERSITAS MEDAN AREA

kebijakan tentang apa menjadi standar dan tujuan harus konsisten dan

seragam dari berbagai sumber informasi. Jika tidak ada kejelasan dan

konsistensi serta keseragaman terhadap suatu standar dan tujuan kebijakan,

maka yang menjadi standar dan tujuan kebijakan sulit untuk bisa dicapai.

Dengan kejelasan itu, para pelaksana kebijakan dapat mengetahui apa yang

diharapkan darinya dan tahu apa yang harus dilakukan. Dalam suatu

organisasi publik, pemerintah daerah misalnya, komunikasi sering

merupakan proses yang sulit dan komplek. Proses pentransferan berita

kebawah di dalam organisasi atau dari suatu organisasi ke organisasi lain,

dan ke komunikator lain, sering mengalami ganguan baik yang disengaja

maupun tidak. Jika sumber komunikasi berbeda memberikan interprestasi

yang tidak sama terhadap suatu standar dan tujuan, atau sumber informasi

sama memberikan interprestasi yang penuh dengan pertentangan, maka

pada suatu saat pelaksana kebijakan akan menemukan suatu kejadian yang

lebih sulit untuk melaksanakan suatu kebijakan secara intensif.

5. Disposisi atau sikap para pelaksana

Menurut pendapat Van Metter ”sikap penerimaan atau penolakan dari

pelaksana kebijakan sangat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan

implementasi kebijakan publik. Pendangannya terhadap suatu kebijakan

dan cara melihat pengaruh kebijakan itu terhadap kepentingan-kepentingan

organisasinya dan kepentingan-kepentingan pribadinya. Van Mater

UNIVERSITAS MEDAN AREA

menjelaskan disposisi bahwa implementasi kebijakan diawali penyaringan

lebih dahulu melalui persepsi dari pelaksana dalam batas mana kebijakan

itu dilaksanakan. Terdapat tiga macam elemen respon yang dapat

mempengaruhi kemampuan dan kemauannya untuk melaksanakan suatu

kebijakan, antara lain terdiri dari pertama, pengetahuan, pemahaman dan

pendalaman terhadap kebijakan, kedua, arah respon mereka apakah

menerima, netral atau, dan ketiga, intensitas terhadap

kebijakan.Pemahaman tentang maksud umum dari suatu standar dan tujuan

kebijakan adalah penting. Karena bagaimanapun juga implementasi

kebijakan yang berhasil, bisa jadi gagal ketika para pelaksana, tidak

sepenuhnya menyadari terhadap standar dan tujuan kebijakan. Arah

disposisi para pelaksana terhadap standar dan tujuan kebijakan. Pada

akhirnya, intesitas disposisi para pelaksana dapat mempengaruhi pelaksana

kebijakan. Kurangnya atau terbatasnya intensitas disposisi ini, akan bisa

menyebabkan gagalnya implementasi kebijakan.

6. Lingkungan sosial, ekonomi dan politik

Hal terakhir yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi

kebijakan adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong

keberhasilan kebijakan publik. Lingkungan sosial, ekonomi dan politik

yang tidak kondusif dapat menjadi sumber masalah dari kegagalan kinerja

UNIVERSITAS MEDAN AREA

implementasi kebijakan. Karena itu, upaya implementasi kebijakan

mensyaratkan kondisi lingkungan eksternal yang kondusif.

2. 3 Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)

a. Prinsip Penilaian

Prinsip Penilaian Angka kredit dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan

Pertanian Medan sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor

88/Per/Kp.460/J/11/2012 tanggal 29 November 2012, pada Bab V pasal 13

tentang petunjuk pelaksanaan tata cara pengusulan, penilaian dan penetapan

angka kredit serta pengangkatan kenaikan pangkat pejabat fungsional dosen

perguruan tinggi dilingkungan Kementerian Pertanian, pemberian penghargaan

pemerintah atas prestasi kerja yang dicapai dosen, dengan demikian setiap

dosen yang telah mempunyai prestasi kerja sesuai dengan peraturan

perundangan berhak mendapatkan penghargaan kenaikan jabatan akademik.

Dasar dan mekanisme pemberian penghargaan kenaikan jabatan

akademik/pangkat dengan filosofi pemberian penghargaan perlu dirumuskan

sehingga adil, akuntabel dan bertanggung jawab.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Dalam pelaksanaan penilaian angka kredit dosen diberlakunkan lima prinsip

penilaian, yaitu: adil, obyektif, akuntabel, transparan dan bersifat mendidik

serta otonom dan terjamin mutunya. Adapun pengertian untuk setiap prinsip

tersebut adalah sebagai berikut :

• Adil

Setiap usulan diperlakukan sama dan dinilai dengan kriteria penilaian yang

sama.

• Obyektif

Penilaian dilakukan terhadap bukti-bukti yang diusulkan dan

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta dinilai dengan

kriteria penilaian yang jelas.

• Akuntabel,

Hasil penilaian dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan

pertimbangan dan alasannya.

• Transparan dan Bersifat Mendidik

Proses penilaian dapat dimonitor dan dikomunikasikan dan dengan

menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran bersama,

untuk mendapatkan proses yang lebih efektif dan lebih efisien dengan

hasil yang lebih benar dan lebih baik.

• Otonom dan Jaminan Mutu

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Proses penilaian juga dilakukan dengan memberlakukan otonomi

perguruan tinggi. Namun demikian pelaksanaan otonomi harus diiringi

dengan proses penjaminan mutu. Oleh karena itu, dalam proses

Pengusulan Dupak Kenaikan pangkat Fungsional atau Pemeliharaan

Dupak Dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan ada Tim

Penilai Angka Kredit Dosen yang di SK kan melalui Surat Keputusan

Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan yang terdiri dari

Ketua, Sekretaris, Anggota (ada 4) orang disebut juga Tim Penilai angka

kredit dosen dari Instansi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan,

dan Pelaksana administrasi

b. Tugas Tim Penilai Angka Kredit Dosen di STPP Medan

• Menerima berkas Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka

Kredit (DUPAK) Dosen;

• Memeriksa Kesesuaian Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka

Kredit (DUPAK) dengan bukti fisik yang yang di lampirkan;

• Mengajukan berkas Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka

Kredit (DUPAK) yang telah diperiksa Subbag Tenaga Kependidikan

kepada Tim Penilaia Angka Kredit;

• Menilai Berkas Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

(DUPAK) yang telah diperiksa;

UNIVERSITAS MEDAN AREA

• Melaksanakan Rapat Tim Penilai Angka Kredit untuk membahas

Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) yang

telah dinilai untuk mendapatkan persetujuan;

• Melakukan Penandatanganan berkas Pemeliharaan Daftar Usulan

Penilaian Angka Kredit (DUPAK) yang telah mendapatkan

persetujuan dalam Rapat Tim Penilai Angka Kredit;

• Menyerahkan berkas Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka

Kredit (DUPAK) yang telah diperiksa oleh Tim Penilaian Angka

Kredit kebagian Kepegawaian;

• Mengemas berkas Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)

yang akan dikirim;

• Mengirim berkas Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

(DUPAK) ke Pusat;

• Menilai berkas Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

(DUPAK) di Tingkat Pusat;

• Tim Penilai Angka Kredit Pusat Mengirimkan kembali berkas

Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) yang

sudah dinilai ke Instansi Pengirim;

• Menerima berkas Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

(DUPAK) yang telah diperiksa oleh Tim Penilai Angka Kredit Pusat;

UNIVERSITAS MEDAN AREA

• Menyerahkan berkas Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka

Kredit Dosen kepada dosen yang bersangkutan;

• Mengarsipkan berkas Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka

Kredit (DUPAK) dosen yang bersangkutan;

c. Pengusulan, Penilaian dan penetapan Angka Kredit

Komponen Penilaian dalam Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

(DUPAK) di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan terdiri

dari yaitu :

1) Pendidikan:

Pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan/Ijazah/akta

Mengikuti penidikan sekolah dan memperoleh gelar

/sebutan/ijazah/akta tambahan yang setingkat atau lebih tinggi diluar

bidang ilmunya

Mengikuti Pendidikan dan pelatihan fungsional dosen dan

memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan

(STPPL)/diklat prajabatan

2) Tri Dharma Perguruan Tinggi

Melaksanakan pendidikan dan pengajaran

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing menguji serta

menyelenggarakan pendidikan dilaboratorium, praktek keguruan,

bengkel/studio/kebun percobaan,teknologi pengajaran dan praktek

lapang

Membimbing seminar mahasiswa

Membimbing Praktek Kerja Lapang (PKL, KIPA)

Membimbing dalam laporan akhir studi/skripsi/tesis/disertasi

bertugas sebagai penguji pada ujian akhir

Membina kegiatan mahasiswa dibidang akademik dan

kemahasiswaan

Mengembangkan program kuliah

Mengembangkan bahan pengajaran

Menyampaikan orasi ilmiah

Menduduki jabatan Pimpinan perguruan tinggi

Membimbing dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya

Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen

3) Melaksanakan Penelitian

• Menghasilkan karya ilmiah

• Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah

• Mengedit/menyunting karya ilmiah

• Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

• Membuat rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan

dan karya sastra

4) Melaksanakan Pengabdian Masyarakat

• Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintah/pejabat

negara yang harus dibebaskan dari jabatan organiknya

• Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

• Memberi latihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat

• Memberi pelayanan pada masyarakat atau kegiatan lain yang

menunjang tugas umum pemerintah dan pembangunan

• Membuat/menulis karya pengabdian masyarakat yang tidak

dipublikasikan

5) Unsur Penunjang

• Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi

• Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah

• Menjadi anggota organisasi profesi

• Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia

antar lembaga

• Menjadi anggota delegasi nasional kepertemuan internasional

• Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah

• Mendapat tanda jasa penghargaan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

• Menulis buku pelajaran SLTA kebawah yang diterbitkan dan

diedarkan secara nasional

• Mempunyai prestasi dibidang olahraga/humaniora ( ilmu yang

bersentuhan dengan nilai kemanusian yang mencakup etika,

pendidikan pancasila, pendidikan kewarganegaraan, dan agama ).

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan untuk tahun 2018 untuk

pengusulan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dosen untuk

kenaikan Jabatan Lektor ke Lektor Kepala dengan Pangkat PenataTk I/III.d,

disampaikan ke Kemenristek Dikti yang diberlakukan secara on-line dengan

alamat email [email protected] kelancaran penilaian dan

penetapan angka kredit, setiap Dosen wajib mencatat dan menginventarisir

seluruh kegiatan yang dilakukan. Pada awal tahun, setiap Dosen wajib

menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sebelum ada SKP disebut DP3, yang

akan dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun berjalan.

2.4 Tugas Dan Fungsi Dosen

1) Merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang mendidik,

menilai, dan mengevaluasi hasil pembelajaran, melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, serta melakukan pembimbingan dan

pelatihan.

2) Merencanakan proses pembelajaran meliputi penyusunan silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat antara lain; tujuan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

pembelajaran materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan

penilaian hasil belajar.

3) Melaksanakan proses pembelajaran pada satuan pendidikan secara aktif,

inovatif, kreatif, interaktif, inspiratif, efektif, dan menyenangkan untuk

pengembangan kompetensi peserta didik.

4) Mengevaluasi dan menilai proses dan hasil pembelajaran untuk

memperbaiki program dan hasil pembelajaran.

5) Menyelenggarakan kegiatan penelitian dan publikasi untuk

mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan, tekhnologi, seni,

dan olahraga dalam bidang kependidikan dan non kependidikan

6) Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk

mendesiminasikan dan menerapkan ilmu pengetahuan, tekhnologi, seni,

dan olahraga dalam bidang kependidikan dan nonkependidikan.

7) Melakukan pembimbingan dan pelatihan pada mahasiswa, dalam bentuk :

(a) Bimbingan Akademik;

(b) Bimbingan seminar,

(c) Bimbingan Praktek Laboratorium, Praktek Lapangan, Bimbingan

PKL, dan magang

(d) Bimbingan Tugas akhir KIPA

(e) Bimbingan dan pelatihan kegiatan mahasiswa

8) Membina dosen yang masih berjabatan asisten ahli

UNIVERSITAS MEDAN AREA

9) Jabatan Akademik Dosen merupakan jabatan Keahlian.

Jenjang Jabatan Akademik Dosen dari yang paling rendah sampai dengan

yang paling tinggi, yaitu:

• Asisten Ahli( Penata Muda III/a s.d Penata Muda Tk I III/b

• Lektor (Penata III/c s.d Penata Tk I III/d)

• Lektor Kepala (Pembina IV/a, Pembina Tk I IV/b dan Pembina

Utama Muda IV/c) dan

• Guru Besar ( Pembina Utama Madya IV/d s.d Pembina Utama

IV/e)

2.5 Kinerja

Kinerja salah satu faktor penentu keberhasilan proses belajar mengajar

berasal dari kata aktual yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya

yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila,

2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah

kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh

seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Kinerja adalah Ukuran mengenai apa yang dikerjakan dan apa yang tidak

dikerjakan oleh seorang pegawai. (Robbins, 2010) Kinerja merupakan prestasi

kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan

(Dessler, 2000:41). Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun

kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung

jawab yang diberikan (Mangkunegara, 2002:22).

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan

Basri, 2005:50).

Sedangkan Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen

kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja

perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan

kelompok kerja di perusahaan tersebut. Kinerja merupakan hasil kerja dari

tingkah laku (Amstrong, 1999:15). Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil

kerja dengan tingkah laku. Sebagai tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas

manusia yang diarahkan pada pelaksanaan tugas organisasi yang dibebankan

kepadanya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

a. Efektifitas dan efisiensi

Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan

bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari

kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga

mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.

Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka

kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono, 1999:27).

b. Otoritas (wewenang)

Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu

organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota

yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya

(Prawirosentono, 1999:27). Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh

dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.

c. Disiplin

Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku

(Prawirosentono, 1999:27). Jadi disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan

yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi

dimana dia bekerja.

d. Inisiatif

Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk

ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bermaksud mengetahui dan menggambarkan bagaimana

Implementasi Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)

Terhadap Kinerja Dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan.

Penulis tertarik melakukan penelitian tentang Pemeliharaan Dupak Dosen di

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan dikarenakan pelaksanaan

Implementasi Pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)

Dosen belum berjalan maksimal.

Dengan demikian peneliti akan mengarah pada penelitian deskriptif

kualitatif yang lebih menekankan pada pengungkapan makna dari Implementasi

pemeliharaan Dupak dosen terhadap kinerja dosen serta faktor-faktor kendalanya

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan

investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap

muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian

(McMillan & Schumacher, 2003). Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan

sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur

statistik atau bentuk hitungan lainnya ( Strauss & Corbin, 2003).

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya

peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi

dengan orang-orang di tempat penelitian (McMillan & Schumacher, 2003), yang

secara teoritisformat penelitian kualitatif berbeda dengan format penelitian

kuantitatif perbedaan tersebut terletak pada kesulitan dalam membuat desain

penelitian kualitatif, karena pada umumnya penelitian kualitatif yang tidak

berpola

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan

terletak di Jalan Binjai Km 10 Medan, merupakan salah satu lembaga yang berada

dibawah naungan Kementerian Pertanian, yang wajib menerapkan untuk

melaksanakan pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK)

Dosen, terkait dengan penerimaan Tunjangan Kinerja fungsional dosen penelitian

dilakukan mulai dari Februari sampai dengan April 2018.

3.3 Sumber Data

a. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber

asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek

(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu

benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Dalam hal ini

UNIVERSITAS MEDAN AREA

data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dari

narasumber pada STPP Medan

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan

historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam hal ini data sekunder

yaitu data yang dikumpulkan oleh penulis dari dokumen-dokumen yang

ada pada STPP Medan

3.4 Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses dimana data itu disederhanakan

kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diiterprestasikan, Achmad, (2011:5)

Analisa data merupakan proses secara sistematis mulai dari mengurutkan

mengelompokkan sesuai kategori, memberikan kode data dan selanjutnya

merumuskan kedalam kesimpulan merujuk dari defenisi diatas, maka dalam

penulisan tesis ini data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya akan

melalui dengan tahapan sebagai berikut:

1. Mengklasifikasikan materi data

Materi hasil percakapan dengan para informan disimak kembali dan dipilih

secara selektif informasi penting sesuai arah pembahasan, kemudian

UNIVERSITAS MEDAN AREA

disesuaikan dengan catatan lapangan/tempat penelitian. Data sekunder yang

diperoleh, diteliti dan dicocokkan dengan data yang sama dari narasumber

yang berbeda.

2. Mengolah data dan informasi

Mengolah data dan informasi dari informan baik kata-kata atau kalimat

untuk diambil intisarinya, sehingga diperoleh konsep-konsep yang mampu

menjawab pertanyaan penelitian sehingga tercapai tujuan penelitian yang

telah ditetapkan.

3. Mendeskripsikan dan informasi

Setelah memperoleh beberapa konsep yang disimpulkan dan selanjutnya

dikembangkan menjadi bahan pembahasan dan penyelesaian permasalahan

dalam penelitian

Dengan teknik analisa data tersebut diharapkan mampu menggali informasi

lebih luas, konkrit, terperinci dan lebih mendalam dari beberapa interaksi dan

fenomena sosial yang diamati selama proses penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian, Juliansyah (2010:138)

Adapun cara untuk mengumpulkan data yang dipergunakan untuk

memperoleh informasi dalam penelitian ini yaitu : wawancara , observasi dan

dokumentasi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

a. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung

secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara

langsung informasi/keterangan-keterangan, Cholid (2008:83)

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara (interview

guide). Percakapan bertujuan menggali informasi oleh peneliti sebagai

pewawancara dengan informan sebagai orang yang memberikan

jawaban/informasi. Jawaban yang diperoleh dari hasil wawancara akan

digunakan untuk memperoleh data yang membutuhkan pendeskripsian.

b. Observasi

Teknik ini menutut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap objek penelitian, Juliansyah (2010:140).

Dengan adanya observasi langsung, penulis berharap dapat melengkapi teknik

wawancara. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi

diantaranya: tempat, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, peristiwa dan waktu

c. Dokumentasi

Juliansyah (2010:141) menyebutkan bahwa sebagian data yang tersedia yaitu

berbentuk surat, catatan harian, laporan.

Data skunder disini penulis peroleh dari daftar dosen yang sudah membuat

serta mengirimkan pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit

(DUPAK) ke Kementerian Pertanian.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Dan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan diperlukan key

informan merupakan narasumber dalam sebuah penelitian. Yang dimaksud

dengan key informan adalah sumber informasi yang digunakan untuk penelitian

model kualitatif dimana orang atau pihak tersebut yang paling tepat memberikan

informasi yang ada dan pelaku. Informan pada prinsipnya adalah yang ada dalam

latar penelitian yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian, karena mereka diperkirakan menguasai dan memahami data serta

informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

Dalam jangka waktu yang singkat diharapkan banyak informasi yang

diperoleh penulis, karena para informan dimanfaatkan untuk berbicara,

memberikan pandangan serta bertukar pikiran untuk membandingkan dengan data

yang penulis peroleh dari hasil obsevasi.

Adapun Informan yang peneliti pilih dalam penelitian ini adalah

a. Kepala Bagian Administrasi Akademik (Aladdin Sianturi, SH. M.Si)

b. Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian( Herawaty, SP. M.Si)

c. Ketua Jurusan Penyuluhan Perkebunan (Dr. Iman Arman , SP. MM)

d. Dosen (Ir. Abusari Marbun, MP)

e. Dosen (Ir. Karim Tarigan, MS)

UNIVERSITAS MEDAN AREA

3.6 Defenisi Konsep

Untuk memberikan batasan dalam pembahasan dan analisis terhadap

permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti membatasi hanya akan membahas

sejauh mana pelaksanaan implementasi pemeliharaan Daftar Usulan Penilaian

Angka Kredit (DUPAK) yang diterapkan dan apakah sudah maksimal

implementasi tersebut dilaksanakan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian

(STPP) Medan. Adapun pembahasan yang akan dibahas menggunakan teori

implementasi kebijakan yang dirumuskan Van Metter disebut dengan A Model of

the Policy Implementation (1975). Proses implementasi ini merupakan sebuah

abstraksi atau performansi suatu pelaksanaan kebijakan yang pada dasarnya secara

sengaja dilakukan untuk meraih kinerja implementasi kebijakan yang tinggi yang

berlangsung. Kebijakan Model ini menggambarkan pelaksana dan kinerja

kebijakan publik. Adapun pembahasan yang akan dibahas berdasarkan kebijakan

implementasi Van Metter antara lain:

1. Standar dan sasaran kebijakan / ukuran dan tujuan kebijakan

Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur tingkat keberhasilannya dari

ukuran dan tujuan kebijakan yang bersifat realistis dengan sosio-kultur

yang ada di level pelaksana kebijakan. Ketika ukuran dan sasaran kebijakan

terlalu ideal (utopis), maka akan sulit direalisasikan (Agustino, 2006). Van

Metter mengemukakan untuk mengukur kinerja implementasi kebijakan

tentunya menegaskan standar dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh

UNIVERSITAS MEDAN AREA

para pelaksana kebijakan, kinerja kebijakan pada dasarnya merupakan

penilaian atas tingkat ketercapaian standar dan sasaran tersebut.

Pemahaman tentang maksud umum dari suatu standar dan tujuan kebijakan

adalah penting. Implementasi kebijakan yang berhasil, bisa jadi gagal

(frustated) ketika para pelaksana (officials), tidak sepenuhnya menyadari

terhadap standar dan tujuan kebijakan. Standar dan tujuan kebijakan

memiliki hubungan erat dengan disposisi para pelaksana (implementors).

Arah disposisi para pelaksana (implementors) terhadap standar dan tujuan

kebijakan juga merupakan hal yang “crucial”. Implementors mungkin bisa

jadi gagal dalam melaksanakan kebijakan, dikarenakan mereka menolak

atau tidak mengerti apa yang menjadi tujuan suatu kebijakan.

2. Disposisi atau sikap para pelaksana

Menurut pendapat Van Metter ”sikap penerimaan atau penolakan dari

pelaksana kebijakan sangat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan

implementasi kebijakan publik. Pendangannya terhadap suatu kebijakan

dan cara melihat pengaruh kebijakan itu terhadap kepentingan-kepentingan

organisasinya dan kepentingan-kepentingan pribadinya.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan

tentang Implementasi pemeliharaan DUPAK dosen dalam peningkatan kinerja

dosen di STPP Medan dapat disimpulkan bahwa:

Implementasi pemeliharaan DUPAK dosen dalam peningkatan kinerja

dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan saat ini belum

maksimal hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara serta hasil penelitian kelokasi

langsung bahwa pelaksanaan pemeliharaan DUPAK Dosen di STPP Medan

didapatkan kesimpulan antara lain:

a. Standard dan sasaran kebijakan /ukuran tujuan kebijakan yaitu

Pemeliharaan DUPAK yang harus dilakukan oleh setiap dosen sering

diajukan tidak tepat waktu yang sudah ditentukan sehingga tidak jarang

harus mengingatkan kepada setiap dosen secara berulang-ulang untuk

membuat pemeliharaan DUPAK dosen dan mengajukannya ke Eselon I

(Kepala Badan Penyuluhan Sumber Daya Manusi Pertanian),

pemeliharaan DUPAK yang sudah menjadi suatu standar yang sudah

ditentukan pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor.

06/Permentan/KU.060/2/2016 tanggal 12 Februari 2016 Tentang

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan

Kementerian Pertanian.

b. Sikap pelaksana Merupakan faktor dari utama dari peningkatan kinerja

dalam pemeliharaan DUPAK Dosen hal ini memiliki kelemahan dimana

pelaksana (dosen) itu sendiri memiliki rasa kurang peduli terhadap

pemeliharaan DUPAK Dosen yang merupakan indikator peningkatan

kinerja yang mana di dapatkan dari hasil wawancara adanya dosen yang

sering terlambat mengajukannya bahkan melampaui batas yang sudah

ditentukan sehingga dosen tersebut mengalami pemotongan tunjangan

kinerja hingga 25 %.

c. Faktor-faktor dari kendala dosen dalam membuat pemeliharaan DUPAK

antara lain , dosen yang merangkap tupoksi pekerjaan lain, kurangnya

rasa kepedulian terhadap kewajiban yang harus dipenuhi oleh dosen

tersebut.

5.2 Saran

Implikasi dari Implementasi Pemeliharaan DUPAK Dosen dalam

Peningkatan Kinerja Dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)

Medan dengan perpedoman Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor . 06/Permentan/KU.060/2/2016 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian Pertanian .masih belum di

laksanakan dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Dengan adanya pedoman yang sudah di edarkan, maka kedepan

pemeliharaan DUPAK Dosen dalam hal peningkatan kinerja dosen akan lebih

ditingkatkan lagi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan

tentang Implementasi pemeliharaan DUPAK dosen dalam peningkatan kinerja

dosen di STPP Medan dapat disimpulkan bahwa:

Implementasi pemeliharaan DUPAK dosen dalam peningkatan kinerja dosen

di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan saat ini belum maksimal

hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara serta hasil penelitian kelokasi langsung

bahwa pelaksanaan pemeliharaan DUPAK Dosen di STPP Medan didapatkan

kesimpulan antara lain:

a. Standard dan sasaran kebijakan /ukuran tujuan kebijakan yaitu

Pemeliharaan DUPAK yang harus dilakukan oleh setiap dosen sering

diajukan tidak tepat waktu yang sudah ditentukan sehingga tidak jarang

harus mengingatkan kepada setiap dosen secara berulang-ulang untuk

membuat pemeliharaan DUPAK dosen dan mengajukannya ke Eselon I

(Kepala Badan Penyuluhan Sumber Daya Manusi Pertanian),

pemeliharaan DUPAK yang sudah menjadi suatu standar yang sudah

ditentukan pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor.

06/Permentan/KU.060/2/2016 tanggal 12 Februari 2016 Tentang

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan

Kementerian Pertanian.

b. Sikap pelaksana Merupakan faktor dari utama dari peningkatan kinerja

dalam pemeliharaan DUPAK Dosen hal ini memiliki kelemahan dimana

pelaksana (dosen) itu sendiri memiliki rasa kurang peduli terhadap

pemeliharaan DUPAK Dosen yang merupakan indikator peningkatan

kinerja yang mana di dapatkan dari hasil wawancara adanya dosen yang

sering terlambat mengajukannya bahkan melampaui batas yang sudah

ditentuakn sehingga dosen tersebut mengalami pemotongan tunjangan

kinerja hingga 25 %.

c. Faktor-faktor dari kendala dosen dalam membuat pemeliharaan DUPAK

antara lain , dosen yang merangkap tupoksi pekerjaan lain, kurangnya

rasa kepedulian terhadap kewajiban yang harus dipenuhi oleh dosen

tersebut.

5.2 Implikasi Kebijakan

Implikasi dari Implementasi Pemeliharaan DUPAK Dosen dalam

Peningkatan Kinerja Dosen di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)

Medan dengan perpedoman Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor . 06/Permentan/KU.060/2/2016 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian Pertanian .masih belum di

laksanakan dengan tepat waktu sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Dengan adanya pedoman yang sudah di edarkan maka kedepan pemeliharaan

DUPAK Dosen dalam hal peniungkatan kinerja dosen akan lebih ditingkatkan

lagi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Solihin Wahab. 2004 Teori Implementasi. Bandung : Pustaka Sutra Andi , 2015 Penelitian Peranan Pengusulan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen

Terhadap Kinerja Dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Anderson , Teori Kebijakan Publik, dalam Widodo, Kebijakan 2005 Yogyakarta

Cholid, 2008, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, Grasindo Widiasarana Indonesia, Jakarta

Hill, Michael dan Petter L. Hupe. 2002. Implementing Public Policy. London: Sage

Publicatian, Ltd. Juliansyah, 2010, Metodelodi Penelitian, Kencana.

McMillan, J. H., & Schumacher, S. 2003, Metode Penelitian kuantitatife,

Kualitatife, dan R & D. Bandung.

Nurlaila, 2010. Manajamen SDM, Yogyakarta

Nurdin Usman, 2002, Teori Implementasi , 2005 Bandung: Erlangga

Peraturan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 17 Tahun 2013. Tentang Jabatan fungsional dan Penetapan Angka Kredit.

Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor 88/Per/KP.460/J/11/12 Tentang Pedoman Tata Cara Pengusulan Penilaian Peneteapan Angka Kredit

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 06 Tahun 2016 Tentang Pedoman Tunjangan

Kinerja

Setiawan, 2004, Teori Implementasi, Bina Cipta, Bandung.

Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi.

Suriasumantri;Sugiyono Prof. Dr, 2010, metode penelitian pendidikan pendekatan

kuantitatif, kulaitatif dan R & D, Bandung : Cv. Alfa Beta

Van Metter 1994, Teori Implementasi , dalam Abdul Wahab 2008 Pengantar

Analisis Kebijakan Publik. Malang

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media

www.pak.dikti.go.id

UNIVERSITAS MEDAN AREA

DOKUMENTASI WAWANCARA TESIS

DI STPP MEDAN

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA