Post on 13-May-2023
BUMI LESTARIJurnol Lingkungon HiduP
( Journol of Environment
ISSN 1411 - 9668Nomor 2 Agustus 2013
Volume 13
Susunan Organisasi Pengelola
KetuaPenYuntingM.S. Mahendra
WakilKetuaPenYuntingINyoman Wardi
PenYunting Pelaksana
A.A. G RakaDalem
I G Alit Gunadi
I Made Sara, W.
. IMadeAdhika
Cok PutriKusumaK'
Abd. RahmanAs' SYakur
PetugasAdministrasiNi LuhPutuWidnYani
KetutSriwinartini
AlamatRedaksi
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Udayana
Jl. P.B. Sudirman, DenPasar
Telp. : (0361) 23622r'F ax(036 1) 236 1 80
E-mail: pplhunud@yahoo.com dan Jurnal-bulest@yahoo'com
Website : httP//PPlh.unud.ac.id
f f ikanjurna|t ingkungihidupyangd-iterbitkanduakalisetahun(Februari dan Asustu"i-i"i'g i"*uit inri'i"";'-:.i*::::!:n^?,',1,"0::"1:?:',i"T:r:::;,ii';::;
;:;:";i;;,' d) "2i,:xii-ii,""iii"iiii,i
(3) iesensi buku, dan info tingkunsan
DAFTAR,ISI
Hhtl
Pengantar Redaksi ......-....
Daftar Isi
pola pencemaran Hg Dan pb pada Fishing Ground dan lkan yang Tertangkap Nelayan : _ -Studi Kasus Di Teluk Jakarta (Mercury ind Lead Contamination Pattern On Fish And Fishing
Ground : A Case StudY In Jakarta BaY)
Mustaruddin
pengaruh Total Fenol Teripang Pasir (Holothuria scabra) Terhadap Respon Imun Non Spesifik
lkan Mas (CyPrinus CarPio)Achmad Suhermanlg, Sri Andayani, Maftuch
Hubungan Antara Distribusi Fitoplankton dengan Kualitas Perairan Di Selat Alas'
Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
I Nyoman Radiqrta
Pemodelan Spasial BahayaBanjir Rob Berdasarkan Skenario Perubahan Iklim dan Dampaknya
di Pesisir PekalonganMuh Aris Mqrfai, Diati Mardiatno, Ahmad Cahyadi'
Reduksi Logam Berat Chromium (Yl)dengan Fotokatalis Komposit Tio2-sio2
C andr a'P ur nav,' an, P atiha, A. k' Ayuningty qs " " " " " " "
Kajian Kualitas Air Dan Status Mutu Air Sungai Metro di Kecamatan Sukun Kota Malang
Azwar Ali, Soemarno dan Mangku Purnomo ""'
Identifikasi Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Ciujung
Dengan Model Wasp Dan Strategi Pengendaliannyakeny Hindriani, Asep Sapei, Suprihatin, Machfud"""""
Degradasi Limbah Tekstil Menggunakan Jamur Lapuk Putih Dae daleopsis Eff, Confragosa .re"Ngurah
Mahendra Dinatha, James Sibarani, I G' Mahardika """""""""
a, ^zt1
Fitria Nucifera dan Hqri Prihatno """""""24
2t
2y
25'
26
Strategi Pengembangan Muara Sungai Yeh Matan Sebagai Objek WisataAir
di D; fegat tvtengteb Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan
Anak Agung Putu Agung29
JL
penilaian Daur Hidup Botot Pet (Polyethylena Terephtalate) Pada Produk Minuman
Life Cycle Assessment @ca) Oipet (Polyethylena Terephtalate) Bottles For Drinking Product
Mihamad Yani, Endang Warsiki, dan Novianr lVulandari
Analisa Temporal Perubahan Luas Hutan Mangrove di Kabupaten Sidoarjo
dengan Memanfaatkan Data Citra SatelitJ]
Zainul Hidayah dan Dwi Budi Wiyanto"""""""""'
Simulasi Spasial Berbasis Sistem Informasi Geografi Dan Cellular AutomataUntuk Pemodelan
Perubahan Penggunaan Lahan di Daerah Pinggiran Kota Yogyakarta
Bowo Susilo 3n
Valuasi Ekonomi Tingkat Kerusakan Bangunan PermukimanAkibat Banjir Lahar
Di Kali Putih Kabupaten MagelangRosalina Kumalawati, R.rijanta, Junun Sartohadi, Rimawan Pradiptyo, Seftiawan Samsu Rijal'...41
Estimasi Nilai Ekonomi Total (Total Econom ic Value) Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Danau SingkarakIdr is . . . . . . . . . . . .
Implementasi Konsep "Zero Waste Production Management" Bidang Pertanian:
Pengomposan Jerami Padi Organik Dan PemanfaatannyaArief Sabdo Yuwono, Nazif lchwan, Dan Satyanto Krido Saptomo -........'..-...'. """""'36f
Memotivasi Perilaku Hernat Energi dan Ramah Lingkungan Di Sebuah Hotell{ayan G Santika, D. M. SuriaAntara , AndA.A. Ayu N. Harmini.....
Faktor Eksploitasi Dan Kuantifikasi Limbah Kayu Dalam Rangka PeningkatanEfisiensi Pemanenan Hutan Alam
Juang Rata Matangaran, Tian Partiani dan Dwi Ratna Purnamasari ...-.'......"""""' 384
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bahaya Lahar Dingin Gunung MerapiRamanditya Wmbardana dan Saut A H 5aga1a..................... ......-"""""381
Peigaruh Kenaikan Temperarur Lingkungan Terhadap Konsumsi Energi Listrik
Pada Sistem Tata UdaraKamin Sumardi . . . . . . . . . ' . . " """""" 'N7
Perbandingan Keanekaragaman Dan PredominansiFauna Tanah Dalam Proses Pengomposan Sampah Organik
Fitrahtunnisa dan M. Liwa llhamdi ..'...."""" 413
KolaborasiMasyarakat Sipil, Politikdan Ekonomi dalam Pemanfaatan Modal Sosial(Kasus Pelestarian Lingkungan Pesisir Pada Masyarakat Bali Aga- Desa Les Bali Utara)
I Wayan Mudana....... 4n
Kearifan Lokal Di Balik Mitos Lembu Putih Di Desa Taro, GianyarI.B.G Pujaastawa, I Wayan Suwenq .................. """""""""' 430
Pemberdayaan Tour GuideEkotwisme Di Kawasan Cagar Budaya Danau Tamblingan-Batukaru Bali
I Nyoman Wardi, I Gusti Atit Gunadi, I Nyoman Sedeng, Abd.RahmanAs.syakur ......41
UcapanTerimaKasihkepadaMitraBestari................... .""""""457
Formulir Langganan
355
374
tv
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2,Agustus 2013, hlm 275-287
IDENTIFIKASI DAYATAMPTiN G BEBAI'{ PENCEMARAN ST'INGAI
CIUJTJNG DENGAN MODELWASP DAN STRATEGI PENGENDALIANI{YA
Heny Hind rianir), Asep Sapei2), Suprihalin2), plachfud2)t)Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon
2) Institut Pertanian Bogor
henyhindriani@yahoo.com, asepsapei@ipb.ac.id, suprihatin@indo.net.id, machfud@ipb'ac'id
Abstract
Crucial Issues at the downstream Ciujung river is the increasing load of-water poll.ution'
BOD is one of the water pollution indiLatir in the stream. This study aimed to determine the
amount of Total Mu.imim Dailly Load (TMDL)in Ciuiung River as a basis for determining
river pollution control strategies. TMDL of BOD diterntined by nodeling WASP (lYater
quality Analysis&imulation Program) ond th" results were compared with the standar
streams due to pp No.g2/200. . lvier pollution control strategies ofCiuiung River.deterniined
by analysis of the results of an expert survey methodwithAHP (Analytical Hierarclry yygesl
The results showjed that ih, .itq quality of Ciujung rivers at minimum reliable discharge
meets the river standard of 4h cliss oiong the I3'5 km' Simulation results at maximum
reliable dkcharg:e and reiuction ofpoint iour", pollution load by 90% indicates that the
water qttality in the segment Nagara to Tirtayasi (27.skm) can meel the 4'h class of river
quatity standard with iverage fUOt 21,241.74 kddoy. whereas downstream areas, which
do not meet 4,h ctass of quitity standards atoag i.5 km. Alternative strategies of Ciujung
rivers water pollution cintrol with the aim o/ reducing the pollution load 'is tightening
licensing waste disposal (eigen value 0'260)'
Keywirds : Ciuiung River TMDL, WASP, AHP
1. Pendahuluan akan menurunkan daya tampung beban pencemart
Sungai ciujung merupakan sungai utama yang (Nugraha, 2008). Beban pencemaran- adalah jumlz
berada di provinsi Banten dimana bagian hilirnya suatu unsur pencemar yang terkandung dalam a
berada di Kabupaten Serang yung .r-"gung atauairlimbah(KlH,2003),sedangkandayatalnpurperanan penting sebagul peniuptaiair bertagai beban pencemaran air adalah batas kemampur
kegiatan industri, perikanan, pertanian *uupirn sumber daya air untuk menerima masukan bebz
domestik (KLH 2004). sungai ciulung saat ini t;lah pencemaran yang tidak melebihi batassyarat kualit
menjadi isu nasional sebagai sungai yang mengalami air untuk berbagai nemanfaala111a dan memenu
masalah pencemaran, penurunan kualitas air sungai, baku mutu airnya (Machbub, 20lO)' Pencemaran a
penurunan debit air terutama pada musim kemaiau sungai seringkali diakibatkan oleh kelalaian indusl
dan pendangkalan sungai. ApaUila tidak ada usaha- dalam pengelolaan limbah ataupun terlepasnyabahi
usaha pencegahan dan -pengendalian dikhawatirkan baku proses produksi dalam jumlah yang besar I
prnrr*u.un-dansedimentasiakanterusberlangsung badan air. Pencemaran yang diakibatkan limbi
yang akan berpengaruh pada kelangsuogun iungti industri tersebut mengakibatkan terjadinl
sungai. penurunan kualitas air serta sangat berdampak pat
pencemaran suatu sungai dapat diidentifikasi faktor sosial, ekonomi dan lingkungan yal
berdasarkan kadar BOD dalam air, dimana semakin merugikan masyarakat sekitar (Sutisna,2002; Suwt
tinggi BOD maka air sungai semakin tercemar' 2010)'
Akumulasi BoD dari sumber pencemar akan untukmengatasimasalahtersebut,makaper
menimbulkan beban p"n""1;1utun terhadap di lakukan anal is is beban pencemaran untt
kernampuan sungai untukpulih kembali, sehingga menetapkan daya tampung beban pencemari
2',
Heny Hindrioni, dkk : Identifikasi Daya Thmpung Beban Pencemarun Sangai Ciuiung dengon .....
sebagai salah satu upaya pengendalian pencemaranair sungai. Penetapan daya tampung bebanpencemaran perlu dilakukan apabila kontrol teknologitidak memadai untuk mencapai standar kualitas airyang dipersyaratkan (USEPA, 2008).
Daya tampung beban pencemaran dapatditentukan dengan metoda neraca massa, Streeter-Phelps, atau rnetoda lain berdasarkan kaidah ilmupengetahuan dan teknologi (KLH 2003). Metodaneraca massa hanya mempertimbangkan kebutuhanoksigen pada kehidupan air (BOD) untuk mengukurterjadinya pencemaran di badan air dan diasumsikandimensi I dalam kondisi tunak, sementara modelkualitas air Streeter - Phelps hanya dapat digunakanuntuk meramal pengaruh sumberpolusi yang berasaldari sumber polusi tugggal dan hanya terbataskepada2 fenomena yakni deoksigenasi dan reaerasi.Namun pada kenyataannya dilapangan terdapatbanyak sumber polusi yang bersifat point sourcemaupun non point source sehingga metode tersebutsulit diaplikasikan dan sering tidak mencerminkankondisi pencemaran di beberapa badan air. Sehinggadiperlukan suatu model kualitas air yang lebihkomprehensif.
- Pemodelan kualitas.air yang digunakan untukpenetapan daya tampung beban pencemaran dalampenelitian ini adalah WASP(waler quality analisyssimulation prograzr). WASP adalah model dinamisyang f leksibel dan dapat digunakan untukmenganalisis berbagai masalah kualitas air padaberagam badan air seperti pada kolam, sungai, danau,waduk, muara, dan perairan pesisir berdasarkanprinsip utama konservasi massa. Prinsip inimensyaratkan bahwa massa dari masing-masingbagian kualitas air yang diteliti harus diperhitungkandalam satu bagian. Model WASP mengkaji setiapbagian kualitas air berdasarkan input spasial dantemporal dari titik awal hingga ke titik akhirperpindahan, berdasarkan prinsip konsenrvasi massadalam ruang dan waktu (Ambrose,2009).
Dalam melakukan perhitungan keseimbanganmassa dengan pemodelan WASB input data yangdibutuhkan memiliki karakteristik penting, yairu:Simulasi dan pengendalian output, segmentasi model,Perpindahan secara adveksi dan dispersi, konsentrasibatas, sumbe r beban p o i nt dan n o n- p o i n/, parameterkinet ika, konstanta, dan fungsi waktu sertakonsentrasi awal. Data input ini bersama-samadengan persamaan umum neraca massa model WASP
dan persamaan kinetika kimia spesifik, didefinisikansecara unik menjadi sekumpulan persamaan khususkualitas air. Hal ini terintegrasi secara numerik dalammodel WASP sebagai proses simulasi terhadapwakhr.
Persamaan keseimbangan massa untuk zatywrgterlarut dalam badan air harus memperhitungkansemua materi yang masuk dan keluar melaluipembebanan langsung dan menyebar; perpindahansecara adveksi dan dispersi, dan transformasi fisik,kimia, dan biologis. Penggunaan sistem koordinatseperti yang ditunjukkan dalam persamaan umumkeseimbangan massa, di mana koordinat x dan yberada di bidang horisontal, dan koordinat zadalahdalam bidang vertical (Gambar l).
Gambar l. Sistem Koordinat Persamaan Neraca Massa
'Persamaan umum keseimbangan massa pada
sekitar volume cairan yang terbatas ditunjukkan padapersamaan berikut.
fr= -r!,(u,ct- fi (u"cl- fitr.,c)* (l)
f (u, 'f)* *.(u,i,?* *(t, f,ej+ s, +51 +53*.S1
Di mana: C : konsentrasi bagian kualitas air(mdL atau g/m3), T : waktu (hari), U^UrU, :
kecepatan adveksi longitudinal, lateral, dan vertikal(m/hari), S : laju beban langsung dan menyebar (g/mr-hari), S": laju batas pembebanan (termasuk hulu,hilir, bentik, dan atmosfer) (g/m3-hari), S* = lajutransformasi kinetik total, tanda positif adalahsumber, negatif adalah srn,t (g/mr-hari)
Model WASP ini telah diaplikasikan untukberbagai kaj ian, sepert i untuk mengevaluasipengaruh BOD, nutrient, alga dan kebutuhan oksigenlainnya terhadap proses DO dan mengevaluasinitrogen terlarut di muara sungai Altamaha, (USEPA2004; USEPA 2008 dan Kaufrnan 2011). Model inijuga telah digunakan untuk menyelidiki eutrofikasidi Teluk Bay, pembebanan fosfor ke Danau
v)
276
Jurnal Bumi Lestari, Volume I3 No' 2' Agustus 2013' hlm 275-287
Okeechobee, eutrofikasi Sungai Neuse' eutrofikasi
danpolusi PCB dari Danau Great, euffofikasi Muarapotornu", polusi di Muara Sungai James' polusi
,"nyu*u-*gunik yang mudah menguap dari Muara
Deluwa.e, p.ncemar€rn logam berat dari Sungai Deep'
menetapkan daya tampung beban p-er-tc:Taran
folutan^ yang menyebabkan DO rendah di anak'sungal
Williu*tott untuk mencapai target kualitas
air b-aku kelas III (Ambrose 2009,Zhenget al'2004'
wool et aI2003, U.S. EPA. 2006))' Florida Department
of Environmental Protection (FDEP) juga telah
menggunakan model WASP sebagai mekanisme
untuf"mengembangkan strategi reduksi beban emisi
yang diperlukan yang diimplementasikan dalam Basin'M
oia[ement Act i on P I an (FDEP 2003 )'duyu tu*p,rng beban pencemaran merkuri di
Sungai 6anoochee telah berhasil ditetapkan melalui
p"rn-od"lun WASR sehingga dapat diketahui beban
iotal maksimum merkuri yang harus dihlrunkan untuk
mencapai kualitas air yang ditargetkan' Hasilnya
dikembangkan untuk mengetahui total kandungan
merkuri dalamjaringan ikan (EPA2004)' Selain itu'
WASP telah mampu mengatasi kelemahan daya
komputasi pemodelan kualitas air di muaradan pantai
d'an berhaiil diterapkan untuk menetapkan daya
tampung beban pencemaran Muara Pocomoke yang
tertetat Ii pantai timur Teluk Chesapeake di Maryland
(Lung, 2003).Strategi pengendalian pencemaran alr sungal
Ciujung ditetapkan berdasarkan analisis hasil survey
puku, J"ngun metoda AHP (analytical Hierarchy
process). AHP merupakan suatu pendekatan yang
iigrrnakan untuk membuat keputusan yang efektif
mialui stukturisasi kriteria majemuk ke dalam sruktur
hirarki, menilai kepentingan relatif setiap kriteria'
membandingkan alternatif untuk tiap kriteria dan
menentukanieluruh rangking dari altematif-altematif
(Marimin,2005). .' Penelitian ini bernrjuan untuk menetapkan daya
tampung beban pencemaran Sungai Ciujung pada
OeUit aiaatan minimum dan maksimum dengan
berbagai reduksi beban pencemaran' serta
menentukan strategi pengendaliannya'
2" Metodologi
2.1. Penentuan segmentasiSungai Ciujung sepanjang 3l'75 km dibagi
menjadi i6 t"grn"n berdasarkan sumber pencemal'
dan tarakteristik hidrolika sungai'
i.i. f"n"tupan Lokasi Sampling, pengambilan dan
analisis samPelPengambilan sampel dilakukan pada. l6.titik
yang aaiat mewakili kualitas air sungai dari hulu
"""t"p"i
iritir lCamUar 2)' Pengambilan- sampcl aii
*"niu"u puAa standar SNI 06'2421'1991' dan Kadar
eOd Oianatisis dengan mengacu pada SNI 06-2503"
t99l.
2"3. PengumPulan Data SekunderOati yang diperlukan dalam pemodelan ini
adalah p"iu topogtufi, debit sungai.harian' data'
hidrolika, penampang melintang sungai' penampang
*"-un3ong sungai' iokasi sumber pencemar' debit
iirUuft .uii kualitas limbah cair, kualitas air sungai'
Jata penduduk, luas lahan pertanian dan data
klimatologi
2.4. Pemodelan dengan Program WASPT'3
Pemodelan kualitas air menggunakan program
WASP7.3 dengan metoda finite s egment'
2.5. DebitAndalan Sungai CiuiungData debit harian selama I 5 tahun terakhir diambil
dari data stasiun PDA (Pos Duga Automatik) yang
berada di Desa Undar Andir ' Debit andalan
ditentukan dengan menghitung debit rata rata
bulanan menggunakan data debit harian dari bulan
iunuuri rurnpii u.tl* Desember, mengurutkan data
debit bulanan dari besar ke kecil dengan mengabaikar
tafrun, metatukan perhitungan probabilitas 80% dar
data yang telah diurutkan dengan persamaan :
80/100=r(m+1) Q)
Dimana n adalah urutan ranking dan m adalal
jumlah samPel
j '7
Heny Hindriani, dkk. : IdentiJikasi Daya Thmpung Bebqn Pencemuran Sungai Ciujung dengan.....
2.6. KalibrasiModelKal ibrasi model di tentukan dengan
metoda least squore menggunakan anal is isregresi.
2.7. Simulasi Model Untuk Menetapkan DayaTampung Beban PencemaranSetelah model dikalibrasi, selanjutnya dilakukan
simulasi pada debit minimum
F;";***-^*"l - . i ! *stud@
| -*"" mt*" ' ' * 'w
l----b 'h '
l *| 1, .* ' ** ,|- . .'l:'*:i.Y-*
l,,rir.lftt
-- "*.s$;JI Lss,$ist.?{
Gambar 2 . Lokasi pengambilan sampel
278
Jurnal Bumi Lestari, Volame 13 No' 2,Agustus 2013' hlm 275-287
Kriteria KonsentrasiMutu BOD
Sungai (mg/L)
Beban Pencemaran Yang
Diijinkan (kg/hari)
Q-a .i" Q-a--oto
(1.9 m'/dtk) (29.9 m3/dtk)
Tabel l. Beban pencemaran yang diijinkan 2.8. Penentuan Strategi Pengendal ian
Pencemaran Sungai CiujungStrategi pengendalian pencemaran ar. sungal
Ciujung dititapkan berdasarkan analisis hasil survey
patat J"ngan metoda AHP (analytical Hierarchl'
process) menggunaan aplikasi program Criterium
Decision Plus (CDP)'
Hasildan Pembahasan
Debit Andalan
Kelas IKelas IIKelas IIIKelasIV
328.32492.489U.961,969.92
5,166.727,750.0815,500.1631,000.32
3.
3.1.
2.)6D
Tahapan penelitian secara keseluruhan disajikan
dalam Gambar3.
Debit andalan minimum Sungai Ciujung yang
ditetapkan dari data debit selama 15 tahun dengan
probalilitas 80% terjadi pada Bulan Agustus (l '9
Analisis Potensi beban
Dencemaran difi non Pointiource (domestik, Pertanian,peternakan) dan Point source
(industri)
Data Hidrologi (debit
eksisting & andalan)'hidrolika, klimatologi
Kualitas air sutrgai
eksisting (DO' BOD)
Simulasi dengan variasi debit (min & r-nax)
Ja,r reduksi-beban pcncemaran dari Nonpoint sourcc dan Point sourcc
Gambar 3. TahaPan Penelitian
^4
Fr
Heny Hindriani, dkk : Identifikasi Dayu Thmpung Beban Pencemarun Sungai Ciujung dengon..,..
m3/detik) dan debitmaksimum pada Bulan FebruariQ9.9 m!/detik), hasilnya disajikan dalam Gambar4.Debit ini selanjutnya digunakan untuk simulasipemodelan kualitas air Sungai Ciujung
Gambar 4. Debit andalan Sungai Ciujung
3.2. Kalibrasi Model KualitasAirSungai CiujungKalibrasi bertujuan untuk mencocokan hasil
pemodelan dengan hasil pengukuran kualitas air dibadan sungai ataumempunyai kecenderungan yangsama dengan kondisi di lapangan.
Gambar 5, memperlihatkan bahwa terdapatkesesuaian trend yang cukup baik antara data hasilpengukuran di lapangan dengan hasil perhitunganmodel pada constituentBOD di Sungai Ciujung baikdi hulu maupun hi l i r dengan, dengan t ingkatkehandalan di atas 90% (R :0.9565; p < 0,01), artinyamodel terkalibrasi bermakna tinggi. Hasil kalibrasiini menunjukkan bahwa model dapat digunakanuntuk melakukan pengembangan berbagai variasiskenario simulasi.
Gambar 5. Perbandingan BOD model dengan hasilpengukuran di lapangan
3.3. Simulasi BOD di Sungai Ciujung PadaBerbagai DebitAndalanSimulasi BOD di sungai Ciujung diterapkan pada
berbagai debit andalan dalam satu tahun denganasumsi debit limbah dan kadar BOD dari point sourcemaupun non point source yang masuk ke sungaiCiujung adalah tetap.
Hasil simulasi pada Gambar 5 memperlihatkanbahwa semakin besar debit sungai, maka konsentrasiBOD semakin menurun. Kandungan rata-rata BODdi Sungai Ciujung pada debit andalan minimum (1.9m3/detik) adalah24.14 mg/L dan pada debit andalanmaksimum Q9.9 m3/detik) adalah 8.23 mg/l-. Hal inimenunjukkan bahwa peningkatan debit di sungaisangat berpengaruh terhadap penurunan kandunganBOD, yang mana penurunan BOD pada musim hujanmencapai l93.2Yodari musim kemarau.
Gambar 6. simulasi BOD berdasarkan debitandalan
3.4. Simulasi Daya Tampung Beban Cemaran BODSungai Ciujung pada Debit Andalan Minimumdan MaksimumHasil simulasi pada debit andalan minimum
(Gambar 7) menunjukkan bahwa Segmen Nagarasampai Kamaruton 2 ( I 3.75 km) memenuhi baku mutusungai kelas III dan IV dengan daya tampung yangmasih dimiliki berkisar449.63 kg/hari sampai 1,749.99kgArari, sedangkan segmen Kamaruton I sampaiMuara (18 km) sudah tidak memiliki daya tampungbeban pencemaran. Menurunnya daya tampungbeban pencemaran diakibatkan adanya beban
Qrnaksl5
30
20
t5
Ero
5
0Ju Fcb \lu Apr Mci tun Jut Ags Scp Ot! No. D6
Bulan
-baurss +rLa!. . ts. +-44..r€
+hqs.! ! i +c.q!rrrr . r +^F.rH.arusd -$r.Ot e
-&rQr4je +$*Qrid* +r.Lau.k+t{ [ +t* i l t +s[ t {
a3-
n-
s
$,
nl
r t :
r . i
-'J'J;':"'it'",C$,r,4"{"c.':-":t'f ""'' sod
q, ta$trtd.tt ) -Modcl ! Pcrgulilnqt
I
3:oPti :oI 'o
-t'**,'q$$;$S;-i;t$$
- :F
ii,l :i,,*Srs&t,.s
280
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2,Agustus 2013, hlm. 275-287
f lnrt ' t t t t +lxtYtKhl+lnbn Ktr ll -G'lhrhl I
-DdgXkUt -oi'BEbput +DrbDKlrlv +B6ltplv
at
{JI
.t
c 4106 -'.':es i.6t0d0o i-?tsw ir,:off i-osfi J
.rqmm Iruoao jluoto i
, lqruo'Scgmen
,,jh.5...,,1-:;t]{Jqrw : - <
pencemaran yang masuk dari limbah cair industri
yang cukup tinggi ai segmen Kragilan 2, Kragilan 1
iankamaruton I (l 3,97 1'g2kglhari)'
Gambar 7 Dayatampungbeban pencemaran BOD
Pada debit minimum
(Keterangan : DTBP : Daya tampung beban'
prnr"i*on, BMBP: Baku mutu bebqn
Pencemaran)
Gambar 8 Dayatampungbeban pencemaran BOD
Pada debitmaksimum(Keterangan : DTBP : Daya tampung beban
pencemarai, BMBP: Baku mutu beban
Pencemaran)
Pada saat debit maksimum (Gambar 8), segmen
Nagara sampai Kamaruton 2 ( I 3 .75 km) masih memiliki
daya tampung jika dibandingkan dengan baku mutu
keias III yaitu 8,624.25 kgihari, dan segmen Nagara
sampai Laban (25 km) memenuhi baku mutu sungai
tetas tV dengan daya tampungratz-rata 1,694'l '06
kg/hari.
Peningkatan debit berdampak pada peningkatan
kualitas aiiSungai Ciujung' Pada saat debit andalan
minimum 1f .l t;/d"tik; dinuitt* menjadi debit andalan
maksimum (29.m3ldetik), lokasi sungai yang
memenuhi baku mutu sungai kelas [V meningkat 8 I '82o/o dari 13.75 Km menjadi 25 Km' Mesktpun
peningkatan debit air sungai mempengaruhi
i"ninitutun daya tampung air-sungai Ciujunp
nu.un masih ada lokasi yang daya tampungnyt
sudah terlewati yaitu segmen Tirtayasa sampa
fufu* t.pun; ungi.lSkm, sehingga perlu dilakukar
simulasi iebih lanjut menggunakan debit minimun
dan maksimum dengan mereduksi beban pencemarar
baik dari p o i n t s our c e (P $ maupva n o n p o i nt s o ur c'
(NPS).
3.5. Simulasi Daya Tampung Beban Pencemarat
BOD Sungai Ciujung dengan Mereduks
Beban PencemaranBeban pencemaran BOD baik dari PS maupu
NPS direduksi berturut-turut sebesar 25olo' 50oh"l50'
dan 9AVo, selanjutnya disimulasikan pada deb
*ini*u* Oun maksimum (Gambar 9 dan 10)'
=nE;REr +Bnlbpr ="d#fi:i'" ;;6iv-DtlrirKlslt l
+Btd4tl l
- -Esw:r _
-usFsaMU +ME
Gambar 9. Kadar BOD ketika beban pencemara:
direduksi Pada debit minimum
( Keterangan: LI : bebanpencemaran,PS tanp
reduksi,lffs t beban pencemaran NPS tanpa
redului, Ll25 : Reduksi LI 25 %, LI50 : Reduksi
50 %, LI 75 : Redulai LI 75 %, LI 90 : Redul<si I
gA %, NPS 25 : Reduksi NPS 25 %' NPS 50 :
Reiutrsil{Ps 50 %, NPS 75 : Reduksi NPS7s%)
F
Heny Hindriani, dkk. : Identifikasi Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Ciujung dengan.....
+}befr l +ul '&f l +ar lgdni l ) +Bdpt ->h0pl t +hLpf l t .€napN
t
zistz+E
gF1X;
.300.o
.30-e
.!&x
-m!&
-IM
-1.@&Segma
Gambarl0. Kadar BOD ketika beban pencemarandireduksi pada debit maksimum
( Keterangan : LI : beppn pencemaran PS tanpareduksi, NPS : beban pencemaran NPS tanpa
redulrsi, LI25 : Reduksi LI25 %, LI50 : Redulcsi LI50 %, LI 75 : Reduksi LI 75 %, LI90 : Reduksi LI
90 %, NPS 25 : Redulqi NPS 25 %. NPS 50 :Redulrsi NPS 50 %, NPS 75 : Reduksi NPS 75 % )
Secara keseluruhan simulasi yang memberikanperubahan perbaikan kualitas air sungai secara nyatapada debit minimum maupun maksimum ad_alahdengan cara mereduksi beban limbah industri sebesar90% (PS). Sirnulasi dengan mereduksi bebanpencemaran dari PS dan NPS yang dilakukan secarabersamaan juga menunjukkan bahwa yangmemberikan pengaruh terhadap perbaikan kualitasair sungai adalah reduksi terhadap beban pencemafttndari PS. Sehingga kadar BOD dari hasil simulasireduksi beban pencemaran dari PS sebesar 90 %odigunakan untuk menetapkan beban pencemarandan daya tampungnya.
Beban pencemaran BOD Sungai Ciujung ketikal imbah industr i direduksi 90% pada debitminimumnya (Gambar I I ) berkisar antara?lS.6l kg/hari- 13,184.15 kg/hari dengan beban pencemaranrata-rata 3,706.31 kg/hari , sedangkan bebanpenc€maran yang diijinkan untuk sungai kelas I, II,III dan IV perhari dalam satuan kg berturut-turutadalah 328.32; 492.48; 9 84.9 6 dan t,9 69.92. SegmenCijeruk I dan Cijeruk 2 (4.25 Km) memenuhi bakumutu kelas I dengan daya tampungrata-rata 90.97kg/hari , segmen Cijeruk 2 sampai Kragilan 2 (7.25km) memenuhi baku mutu kelas II dengan dayatampung rata-rata 191.45 kg/hari, Nagara sampaiKamaruton I kecuali Iftagilan I (14.25 km) memenuhi
Gambar I l. Dayatampung beban pencemaranBOD setelah beban pencemaran PS direduksi 90%
pada saat debit miniraum(Keterangan : Dtbp : Daya tampung beban
pencemaran, Bmbp: Bqku mutu bebanpencemaran)
+mpKrr +nt+Xlt l l +fr lufbnt +&ttblv+!r'lJ'l +lMlpll -O-b{llplll +8.4!lY
E!
!l -!;E
+toloar
Gambar 12. Day a tampung beban pencemaranBOD setelah beban pencemaran PS direduksi 90%
pada saat debit maksimum(Keterangan : Dtbp : Daya tampung beban
pencemqrqn, Bmbp : Baku mutu bebanpencemaran)
baku mutu kelas III dengan daya tampung rata-rata288.03 I kg4nri dan yang memenuhi baku mutu kelasIV adalah segmen Nagara sampai Kamaruton | (16.25km) dengan daya tampung rata-rata 1,321.66 kglharlSegmen Ragas masigit 2 sampai muara sepanjang15.5 km masih melebihi baku mutu kelas IV sehinggasudah t idak memil ik i daya tampung bebanpencemaran.
Ketika beban pencemaran dari PS di SungaiCiujung direduksi 90%o pada debit maksimumnya(Gambar l2) maka lokasi segmen Cijeruk 2 dan ragasmasigit 2 (16.5 km) memenuhi baku mutu kelas IIdengan daya tampun g rata-rata adalah | ,37 3 .61 kg/
+$s3 +:h ' : -Lt : !xts: . - t tJoys$ +u:1s71
+116 +ott t +MI +!r(u +astv
4-.r..X$$"$::Y"n{.{":".v
282
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2, Agustus 2013, hlrn 275-287
hari,segmenNagarasampai Laban(25kn) memenuhi fokus kegiatan' vaitu pengendalian pencemaran
baku mutu kelas III dengan daya tampung ruru-rutu Sungai ciujuns Level kedua adalah faktor' level
adalah i ,t7 | .7 skgihari dan segmen Nue*" ,u*;ui nG; "g*
aftor atau pelaku yang berperan dalant
Tirtayasa(2?.25km) -"r*rr,rfiuutu*,r*r."ruriv
fenlendalian p"n""-u'un, level keempat adalah
dengandayatampun gru;u-r:utuuaavhzt,zat.lii)
".:*ip:"g"raa[an
pencemaran dan level kelima
hari. segmen r.ngr.urJ z- .u*p"i Muara (4 5 k;) aialah;lte;atif strategi pengendarian pencemaran'
sudahtidakmemilikidayatampung. Skala prioritas disusin berdasarkan pada bobot
peningkaran kualiias airiungai terjadi ketika ("isri value) yang dihasilkan pada matriks
debitdinaikandaril.gm3idetikmenjadi2g.gm'/detik per"tandingan' di*uttu bobot yang lebih tinggi
dengan mereduksi limbah indusiri r.U.ru,. ggy"' iit"tttt-iebagaifaktorutama'sedangkansemakilt
Lokasi yang memen*t l tti*i" mutu air t "tu,
it kecil bobot akln semakin rendah dalam prioritas
meningkat 153.85%dari;.5 krnmenjadi 16.5 kn,yang penentuan strategi pengendalian Pencemararl
memenuhi kelas III meningkat 8l.d2% dari 13'?5 km Sungai Ciujung
menjadi25kmA-Vu'g*.?*unifrmfV.r"i.gt"' -Husit-unaiisis AHP menggunakan aplikasi
67.69%darit6.25Kmmenjadi2,7.z5Km.s"h4; program .Criterium
Decision Plus (cDP)'
lokasiyangmasit m"tebihi-'kriteriamutuui,t"rur'iV iltn"u"iutt31.bahwa faktor yang paling penting
dan tidak memiliki daya tampung menurun sebesar dalam strategi peng:enfalian penc-emaran Sungai
j|.g\o ,dariL5.5 t<m menjadi 4.5 hn. Ciu;ung aaaatr teU;anjutan (eigenvalue 0'336) dat
uf.to, iu"g paling berperan adalah industri (eiger
3.6. Strategi pengendatian Pencemaran Sungai ;;t"; O'ii l l, -sedangkan mereduksi beban
ciujung callan rcrrcturar 4' sL--E--
pencemaran ( e.igenvalue0.483) menjadi tujuan paling
penentuan strategi pengendalian pencemaran penting untutidiimplementasikan dirlam strategi
dalam rangka meningkatkan kualitas ui, Sutgui pengendalianpencemaranSungaiCiujung'kemudian
Ciujung dilakukan dengan cara melakuk-an iiituti dengan menjaga kualitas air sungai (0'316)
wawancara mendalam dengan p^u^, G)ir)i Jun terakh-ir adalah meningkatkan kesejahteraan
judgement) dan pengisian kuesioner untuk menjaring masyarakat (0'202)'
berbagai infsrmasi ;;;";g alternatif aun tu;uui Menurut Arifin (2007)' berkelanjutan secart
terkait strategi pengendalian pencemarat il"*i ekonologi mengandung arti bahwa kegiatat
Ciujung. snoa'an O"':*'l '-"]'
: "
pembangunun i-uru, dapat mempertahankat
Wawancara dilakukan terhadap beberapa ilt"gtit"i ekosistem' memelihara daya dukunl
narasumber yang berasal dari perguruan Tinggi, lingkungan ian konservasi SDA termasul
BadanlingkunganHidup(BLH)Kabuplen-Serffe, keJnekaiagaman hayati (biodiversity) sert;
Dinas pemukiman dan sumber Daya Air propinsi peng_gunaan teknologi ramah lingkungan
Banten, LSM Lingkungan dan Masyarakat rorum Fembangunan berketnjutan mensyaratkat
Komunikasi DAS ciujung. Berdasarkan hasil keserasianantaralajukegiatanpembangunandenga
wawancara, alternatif strategi pengendalian daya dukung lcarry ing capacity)-lingkungan alan
pencemaran sungui--ciu.i""i v""g l"irrurir untukr"n;utinteisecl-ianyaasetsDAdanjasa-jas
diidentifkasi adalah: penerapan pajak limbah il;;, lingkungan 1"n tro,*"'tal services) yang minime
pemanrauan kualitas air limbah dan air r"trg;i, ,uriu1{"tgtnerasimendatang(Bengen'2003)'
pengetatan perilt ,* Jun t*tu p".nUu*gun iffi;, Industri mengambil peran yang cukup berar
penetapan kelas sungai dan daya. tampung beban dalam -'nu*Uui
tumpukan persoalan akibt
pencemaran aun ,"ioi*ri inaustri. tujuan dalam pencemaran lingkungan' Banyak pabrik yan
pengendalian dan pencemaran Sungai. Ct;j;;; menjalank* uJin'utinpumemiliki sarana insala
adalahmeredul<si bebanpencemaran,-"n*gti*ui penlolah riti"f iipalj' sehingga menimbulka
kesejahteraan *uryurutur, dan menjaga kualitas air pencemaran' Saat ini jumlah industri di Kabupate
sungai. lraKat' dan menJaBa nua------ 's.rung sebanyak 483 industrj, dimana terdapat
Analisis AHP dalam strategi pengendalian industri yang'membuTg t:*9"hila melalui ant
beban pencemaran Sungai Ciujung dit;;;;i;; sungai (Suniai Cikambuy)' dan yang membuat
menjadi5(ima)level.Levelpertamaadatah ;;;;;;" lanlsung riitiut'nvu kaSungai ciujung ada
Heny Hindriani, dkk. : Idenlifikasi Dayo Thmpung Beban Pencemaran Sungai Ciajung dengtn.....
industri, yaitu2 industri kertas dan I industri bahankimia@LH,20ll).
Dari hasil penelitian, pada kondisi eksisting, nilaibeban pencemaran di Sungai Ciujung telahmelampaui baku mutu sungai kelas IV. Bebanpencemaran Sungai Ciujung berasal dari aktivitas
pertanian, domestik dan peternakan (Non PointSource) dan buangan limbah industri (Point Source).Beban pencemaran domestik sebesar 462.06 kg/hari,peternakan 3 83 .99 6 kglhari, pertanian 3,03 0. 589 kg/hari, dan industri 13,971.92 kgArari. Hasil analisisWASP menunjukkan bahwa dengan mereduksi
catsll(d*rB td ff s chs.Ef i€# La$l F*b.c
i,.3
atl
!*It
Tr
EII
Et
!
f
tIca
:II
iIC
0.1 | xrt*.rr4c*r
S fr*,tt**l '.E "*rtf r0 l ra
E t*.lfl*61
I ftrer.h|.. es.rl,r.rr
Ett$gu
Gambar I 3. Kontribusi faktor/kriteria terhadap pen gendalian pencemaran
Gambar 14. Kontribusi aktor terhadap pengendalian pencemaran
C:r.srlht4dtr s+t P getd.ry tvstr Latrc:t {ts
a"$
tifi
d5J
0.tt
d_1t
0.{rd
om
0,3,
s.s
di'l,
0,r+
Sdxt8lr*.r*tlI *r4r.l*{3 r".df, Llr
!lop
FdFf.bt
'l#is I r..r.. I ftil...s *i{||s a Fr*tltlri Hai* ltf
'{i't'hF t{**t4' arlj*r.r*l
CdhlrA.Ch G! Tf A $dtl.ryftlrrr.i.rt?|d*
It?
t,t
a,c ll l&r.*tl lilil.F*uers
W le.,irtr bck .a. Hrilft
J ||rn*ta#F i's!{rd{.. [qtITI
tt*
Iui0ilT.
E*dl
g
Is
a,a
I{I
I
Gambar 15. Kontribusi tujuan terhadap pengendalian pencemaran
284
Junnl Bumi Lesturi, Volume t3 No. 2, Agustus 2013, hlru 275-287
beban industri sebesar gOYo pada kondisi debit
minimum, nilai beban pencemaran Sungai Ciujung
masitr memenuhi baku mutu kelas IV' Hal ini
mengindikasikan bahwa pr ior i tas tujuan
peng"endalian saat ini adalah mereduksi beban
i"nJrrnurun untuk memenuhi baku mutu yang telah
ditetapkan.Iiari hasil AHP juga memperlihatkan bahwa
prioritas strategi yang perlu d-ilakukan.untuk
pengendalian pencemaran di Sungai Ciujung
berdasarkan bobot yang dihasilkan berturut-turut
uauUft pengetatan perijinan dan kuota limbah(eigen
value0.260),pemantauan kualitas air limbah dan air
r""g"i (ei7ii value O'240)' penetap.an kelas air
suniai iun Ofep (eigen value 0'209\' penerapan
ouiit ti-Uuft industri (ergen value0'178) dan terakhir
uaufuft relokasi industri (eigenvalue 0'l 13)' -
Struktur AHP pemilihan strategi pengendalian
p"n""*u.u'l Sungai Ciujung ditunjukkan pada
Gambar l7t.
:14gr4gfi |'i/*ltils
:jndrF{dd !*ltla} 6 lfl ili
l
i*,rsE,Ir. t+f. 6 | t fj'T
tl:lii* n,rr rd4*t
I
Lo'cl IFokus
l,evel 2F.ktor
Lcvel 3Aktor
LeYcl 4
Tujurn
Level 5Altcr$atit
Pengendalian Pencemaran Sungai Ciujung| 000
.El . ;;;' ";*'*-';
l-r.'nun*nI liurlitts air
l__ o.:ro
Gambar 16. Prioritas alternatif strategi pengendalian pencemaran
Gambar 17. StrukturAHP pemilihan strategi pengendalian pencemaran sungai ciujung'
F
Heny Hindriani, dkk : Identifikasi Dayr Thmpung Bebun Pencemaran Sungui Ciujung dengan,....
4. SimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan:l. Hasil simulasi yang dilakukan tanpa mereduksi
beban pencemaran pada debit minimum (l .9 miidetik) menunjukkan bahwa kualitas air SungaiCiujung dapat memenuhi kelas IV sepanjang13.5 km dengan daya tampung bebanpencemaran rata-rata 1,29 1.67 kg/hari. Ketikasimulasi dilakukan pada debit maksimum (29.9m3ldetik), yang memenuhi kelas IV meningkat85.19 % menjadi 25 km dengan daya tampungbeban pencemaran rata-rata | 6,947 .06 kg/hari.Sehingga yang sudah tidak memiliki dayatampung beban pencemaran adalah di bagianhilir Sungai Ciujung;epanjang 6.75 hn.
2. Hasi l s imulasi yang di lakukan denganmereduksi beban pencemaran dari point source
sebesar 90olo pada debit m inimum ( I .9 m3/detik)menunjukkan bahwakualitas air Sungai Ciujungdapat memenuhi kelas IV sepanjang 16 kmdengan daya tampung beban pencemaran rata-rata 1,297 .53 kg/hari. Ketika simulasi dilakukanpada debit maksimum (29.9 m3/detik), yangmemenuhi kelas IV meningkat 70.1 I % menjadi27.25 km dengan daya tampung bebanpencemaran rata-rata 21 ,241.74 kg/hari.Sehingga yang sudah tidak memiliki dayatampung beban pencemaran adalah di bagianhilir Sungai Ciujung sepanjang4.5 km.
3. Alternatif prioritas yang perlu dilakukan untukpengendalian pencemaran di Sungai Ciujungdalam kasus ini adalah Pengetatan perijinanpembuangan limbah dan kuota limbah ke sungai(eigenvalue 0.260).
Daftar Pustaka
Ambrose R B. 2006. "Water Quality Analysis Simulation Program (WASP) Version 6.0". U.S. EPA, Georgia.
Ambrose R B.2009. "WASP7 Stream Transport - Model Theory and User's Guide". U.S. EPA, Georgia.
Ambrose R B. 2009.']WASPT Multiple Algae - Model Theory and User's Guide". U.S. EPA, Georgia.
Ambrose R B. 2009. " lntroduction to the WASPModel". U.S. EPA, Georgia.
Arifin T. 2007. Indeks keberlanjutan ekologi teknologi-teknologi ekosistem terumbu karang di SelatLembeh Kota Bitung. Jumal Oseanologi dan Limnologi, 33.301-323.
Bengen DG. 2003. Menjaga keanekaragaman hryati pesisir dan laut melalui debt nature swapt.WaftaPesisir dan Lautan, 03. l0- I 5.
Cole, T. M dan S.A. Wells.20O0. CE-QUAL-W2: "Atwo-dimensional, laterally averaged, Hydrodynamic andWater Quality Model". US Army Engineering and Research Development Center, Vicksburg, MS.
BLH Kabupaten Serang. 2011. Profil Lingkungan Hidup Kabupaten Serang. Kemehterian LingkunganHidup RI, Jakarta.
EPA. 2004. "Total Maximum Daily Load (TMDL) Development For Total Mercury Fish Tissue In TheCanoochee River''. U.S. EPA, Georgia.
Florida Department of Environmental Protection (FDEP). 2003. "Basin Status Report, Lower St. Johns, DEPDivision of Water Resource Management", Northeast District, Group 2 Basin.
KaufmanG B.201l. "Application OfThe WaterQualityAnalysis Simulation Program (WASP) To EvaluateDissolved Nitrogen Concentrations In The Altamaha River Estuary". Thesis. The University ofGeorgi4 Georgia.
KLH.2003. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung BebanPencemaran Air pada Sumber Air. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.
Machbub, B. 2010. Model perhitungan daya tampung beban pencemaran air dansu dan waduk. JwnalSumber Daya Ar, 6 Q\ | 03 -204
286
w'
Jarnal Bumi Lestsri, Volume 13 No. 2,Agustus 2013, hlm. 2ZS-287
Marimin. 2005. Teknik danAplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo, Jakarta.
Nugraha W D. 2008. Identifikasi Kelas Air dan Penentuan Daya Tampung Beban Cemaran BOD Sung'dengan Model Qual2E (Studi Kasus Sungai Serayu, Jawa Tengah). Jurnal Presipitasi, 5(2).31-4
Nurmala. 2070. Status Mutu Air Dan Estimasi Daya Tampung Beban Pencemaran Organik Di Sung,Ciujung Pravinsi Banten. Tesis. Sekolah Tinggi Manajemen IMNI, Jakarta.
Pemerintah RI .2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentar,Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Pemerintah Republik IndonesiJakarta.
SNI. 1991. Standar Nasional Indonesia No 06-2421-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh L.Kual i t as A i r. Badan Standar Nasional, Jakarta.
SNI. 1991. StandarNasionallndonesiaNo06-2503-lggl tentangMetodePengujianKebutuhanOtcsigeKintia Dalam Air.Badan Standar Nasional, Jakarta.
Sutisna A.2002. Laporan Status Lingkungan Hidup IndonesiaTahun 2002. Kementerian Negara LingkungzHidup Republik'Indones ia, Jakarta.
Suwari. 2010. Model Pengendalian Pencemaran Air Pada Wilayah Kali Surabaya. Disertasi. SekolzPascasarjana IPB, Bogor
USEPA. 2004. "Total Maximum Daily Load (TMDL) For Total Mercury Fish Tissue in the Canoochee NverU.S. Environmental Protection Agency, Georgia.
USEPA. 2006. Total Maximum Daily Load (TMDL) For Dissolved Oxygen In Williamson Creek. U.iEnvironmental Protection Agency, Georgia.
USEPA. 2008. "Total Maximum Daily Load (TMDL) for Organic Enrichment & Dissolved Oxygen". U.lEnvironmental Protection Agency, Georgia.
USEPA.WASP:WaterQualityAnalysisSimulationProgram.U.s.EnvironmentalProtectionAgency, Georgi
Lung WS. 2003. "Eutrophication Modeling For Estuarine Water Quality Management". Makalah disajikzdalarn Internqtional Conference on Estuaries and Coasts. China.
Lung, WS. and Bai, S., 2003. "A Water Quality Model for the Patuxent Estuary: Current Conditions arPredictions Under Changing Land-Use Scenarios,'. Estuaries,26 eA),267-279.
Wool, T.A, R.B. Ambrose, J.L. Martin, dan E.A. Comer. "Water euality Analysis Simulation Program (WASIversion 6.0 Draft: User's Manual". U.S. Environmental protectionAgency, Georgia.
Zheng, L., C. Chen dan F.Y. Zhang.2004. "Development ofwater quality model in the Satilla River EstuarGeorgia". Ecological Modelling, 178. 457 -482.
2t