Post on 29-Jan-2023
KINERJA GURU MENGIMPLEMENTASIKAN
MERDEKA BELAJAR PADA ERA COVI-19, DALAM KEBIASAAN
BARU
Tim Peneliti:
Sabar Budi Raharjo
Etty Sofyatiningrum
Dyah Suryawati
Joko Purnama
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TA 2020
SE Mendikbud
No 4 Tahun
2020,
Pendidikan
masa Covid
dan SE No 15
Tahun 2020
Pedoman
Penyelenggara
an BDR
a. Belajar dari rumah (BDR) pengalaman belajar
yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan kurikulum
b. BDR fokus pendidikan kecakapan hidup;
c. BDR bervariasi antarsiswa, sesuai kesenjangan
akses/ fasilitas belajar di rumah;
d. BDR diberi umpan balik yang bersifat kualitatif
Manajemen Sekolah
Merdeka Belajar dalamdaring
Latar belang masalahLatar belang masalah
Motivasi Siswa
Kemampuan Guru:Menyusun materi ajarMetode belajarProses pembelajaranPenilaian belajarMedia belajarMotivasi Kerja Guru
Kinerja Guru dalam masa pademi covid-19
Kenormalan baru
Kebijakan
PSBB
Pencegahan
penyebaran
Covid-19
Peran Oran tua
Berdasarkan uaraian tersebut perlu dikaji bagaimana kinerja guru dalam
implementasi merdeka belajar dalam era pademi covid-19 dalam kebiasaan baru
Tujuan dari kajian ini secara umum untuk mengetahui dan mengenalisis kinerja guru
dalam mengimplementasi merdeka belajar pada masa memasuki “kebiasaan baru”.
Adapaun tujuan kajian meliputi berikut;
1. Kinerja guru belajar dari rumah (BDR) pada masa pademi covid-19
2. Upaya yang telah dilakukan guru dalam mengimplementasikan Merdera Belajar
pada Masa Kebisaaan Baru
3. Pembiasaan baru yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan Merdera
Belajar
Kajian Pustaka :
Hakikat variabel Kinerja Guru:
Kinerja guru yang dimaksudkan dalam kajian ini yaitu unjuk kerja yang dilakukan guru
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) melalui belajar dari rumah. Kegiatan tersebut
terkait dengan aktivitas guru dalam penyiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian pembelajaran pada masa pademi covid-19
Hakikat Belajar Dari Rumah
Dalam kajian ini yang dimaksud dengan pembelajaran yang dilakukan secara terencanamulai dari tahapan persiapan, pelakasanaan dan evaluasi pembelajaran pada masaadaptasi pademi covid-19 melalui cara (daring, luring dan kombinasi antara daring dan
luring)
TUJUANTUJUAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Tindak lanjut Kajian Survey Puslitjak, 2020
Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan FGD
Waktu wawancara tanggal 19 s. d 30 Juli 2020
FGD tanggal 19, 24 dan 25 Agustus 2020
Lokus penelitian Propinsi Banten dan Propinsi Gorontalo dengan rincian :
No Kota/Kabupaten Sekolah Guru
1 Kota Tangerang Non 3T SD = 2 SMP =2 SMA =2 SMK =2 8 Kepsek16 Guru
Kabupaten Lebak 3T SD = 2 SMP =2 SMA =2 SMK =2 8 Kepsek16 Guru
2 Kota Gorontalo Non 3T SD = 2 SMP =2 SMA =2 SMK =2 8 Kepsek16 Guru
Kabupaten Gorontalo Utara 3T SD = 2 SMP =2 SMA =2 SMK =2 8 Kepsek16 Guru
Total SD = 8 SMP = 8 SMA =8 SMK =8 32 Kepsek64 Guru
Pendekatan PenelitianPendekatan Penelitian
Kerangka analisiskajian Kinerja guru dalam implementasi merdeka belajar
Daerah 3T Daerah Non 3T
Temuan Daerah 3TTemuan Daerah
Non 3T
Temuan Kinerjaguru dalamimpmentasi
merdeka belajar
Materi wawancara
A. Penyiapan pembelajaran B. Penyiapan pembelajaran
C. Penyiapan pembelajaran
Penyiapan pembelajaran
Jaringan internet
Kemampuan IT
Media yang digunakan
Pengelolaan siswa,
Kurikulum yang digunakan (RPP satu lembar
Hambatan
Metode pembelajaran ( Penugasan, tatap layar dsb)
Media sumber belajar yang digunakan
Strategi pembelajaran
Lama belajar
Pembelajaran kecakapan hidup (life skills)
Motivasi guru/ siswa
Umpan balik dari guru selama proses pembelajaran
Peran orang tua
Hambatan
Metode penilaian pembelajaran
Umpan balik dari guru seperti apa
D. Upaya dalam pembelajarann pada Masa Kebisaaan Baru
Upaya pada saat pembelajaran dalam hal
(kreativitas dan inovasi)
E.Pembiasaan baru yang dilakukan guru
Pembiasaan yang dilakukan pada saat pembelajaran
(protokol kesehatan, tempat duduk siswa,pergaulan
siswa)
TEMUAN DAN PEMBAHASAN GURU SD
Kinerja Guru pada pelaksanaan BDR
Penyiapan Pembelajaran
Pembelajaran secara Daring di SD (Kota Gorontalo)
Daring: orang tua memiliki/menyediakan gawai/laptop/komputer, dan dapat membeli kuota data internet yang cukup, sinyal internet cukup baikLuring: siswa/orang tuanya tidak memiliki gawai/laptop/komputer, sinyal internet cukup baik
Dareah 3T Non 3T
Jenis media yang digunakan WhatsApp Group/
Google Classroom dan Zoom (jarang)
Jenis media yang digunakan
WhatsApp Group/ GoogleClassroom
Kurikulum yang digunakan K-13 (RPP, 1 Lembar)
disesuaikan dengan kondisi
Kurikulum yang digunakan
K-13 (RPP, 1 Lembar) disesuaikan dengan kondisi
Menyusun daftar alamat rumah orangtua/wali siswa
(bagi siswa atau ortu/walinya yang tidak memiliki
gawai/laptop/komputer)
Menyusun daftar alamat
rumah orangtua/wali siswa
(bagi siswa atau ortu/walinya
yang tidak memiliki
gawai/laptop/komputer)
Menentukan titik kumpul (tempat belajar) pada
setiap kelompok berdasarkan kesepakatan dengan
orangtua/wali siswa
Menyusun materi
pembelajaran dari buku
pegangan guru, website
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU SD
SD di Kota Gorontalo
Cara pembelajaran sebagian besar sekolah pada saat pandemi Covid-19, guru melakukanpembelajaran dari rumah tetapi setelah tahun ajaran baru dan pembiasaan baru guru melakukan pembelajaran dari sekolah, sama kondisi ini di daerah 3T dan Non 3T
Cara pembelajaran sebagian besar sekolah pada saat pandemi Covid-19, guru melakukanpembelajaran dari rumah tetapi setelah tahun ajaran baru dan pembiasaan baru guru melakukan pembelajaran dari sekolah, sama kondisi ini di daerah 3T dan Non 3T
Guru membuat metode dan strategi pembelajaran disesuaikan
dengan kondisi cara belajar (daring atau luring atau kombinasi)
Guru sudah menggunakan media pembelajaran (WhatsApp
Group/Google Classroom, dan aplikasi lainnya. Zoom &
aplikasi tatap muka virtual lainnya jarang,)
Pembelajaran kecakapan hidup; Kelas rendah: diintegrasikan
dalam pelajaran membaca, menulis dan berhitung, Pada kelas
tinggi guru mengajarkan kecakapan hidup dalam mapel
prakarya.
Motivasi guru dalam pembelajaran dalam kategori baik. Hal ini
ditunjukkan terlaksananya pembelajaran daring atau luring,
Peran orang tua, mendampingi anak belajar, memberikan
dukungan terhadap sarana gawai/laptop/komputer dan membeli
kuota data internet. Siswa SD sangat bergantung pada OrtuPenilaian dan umpan balik
Penilaian: kombinasi kualitatif dan kuantitatif.
Umpan balik: disisipkan dalam penilaian hasil tugas siswa
Guru di 3T dan Non 3T ada kerisauan (tidak puas) dengan capaian hasil belajar, karena target pembelajaran
tidak bisa maksimal
Untuk umpan balik pada masa BDR ini kami biasanya hanya memberikan pujian“bagus” kepada siswa
agar mereka semangat dalam belajar...” (Catatan lapangan)
GURU SD
Guru telah berupaya dalam menciptakan pembelajaran
kreatif dan menyenangkan sesuai suasana lingkungan
daerahnya.
Guru memberikan pembelajaran yang berhubungan
dengan lingkungan siswa
Upaya yang telah dilakukan guru dalam mengimplementasikan Merdeka Belajarpada Masa Kebisaaan Baru
Pembiasaan baru bagi guru dalam masa pandemi COVID-19,
Guru menyiapkan bahan ajar melalui media (power point,
Google Classroom, video, WhatsApp, dll.)
Guru terbiasa menggunakan IT dalam pembelajaran
Guru mengingatkan siswa dan menerapkan protokol
kesehatan (memakai masker, rajin cuci tangan, dan
menjaga jarak)
Pembiasaan baru yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar
Siswa SD di Kota Tangerang. Gembira Menyambut Bulan Ramadhan Tahun 2020
Pembelajaran Daring Menggunakan Google Classroom di SD, Kota Gorontalo
TEMUAN DAN PEMBAHASAN GURU SMP
Kinerja Guru pada pembelajaran dari rumah daerah 3T
Penyiapan Pembelajaran Dareah 3T Non 3T
RPP: analisis KI-KD, dst Pada daerah Non 3T : menyiapkan aplikasi
IT (WAG, email, Google classroom)
Aplikasi: WAG, video conf,
vid call, fb, email, Google
classroom
Analisis KI-KD, dipilih yang esensi, dibuat
ppt, ringkasan, LK, pertanyaan
Kurikulum yang digunakan K-13
(RPP, 1 – 5
Lembar)
Mengeksplorasi internet, youtube, materi
narasi. ringkasan
Guru membuat ringkasan
materi / ppt/video/LK
untuk dibagikan ke siswa,
Video call dilakukan guru jika ingin
mengetahui secara langsung aktivitas siswa
Guru mengingatkan
protokol kesehatan,
disiplin, kebersihan
Kurikulum yang digunakan K-13 (RPP 3-5
Lemb dan guru mengingatkan protokol
kesehatan
Kinerja guru dalam
penyiapan pembelajaran
sudah berjalan dengan baik
Pelaksanaan Pembelajaran-3T
Guru di daerah 3T Guru menjalankan metode: langsung ke rumah siswa@ 4-5 siswa;
penugasan, greeting, konsultasi, penjelasan, penugasan mandiri,
penugasan terstruktur.
Guru sudah menggunakan media pembelajaran : langsung,
WhatsApp Group, messenger Face book, google classroom dan
Zoom)
Pembelajaran kecakapan hidup: guru menugaskan siswa membuat
alat kebersihan, membantu pekerjaan orangtua, membatik,
memperdalam agama, disiplin diri.
Guru memotivasi siswa dalam berbagai bentuk: cerita contoh,
video pendek penyemangat, kunjungan diluar jam pelajaran,
permainan, cerita lucu.
Peran orang tua: menyediakan tempat untuk belajar, mengantar ke
sekolah, mendampingi belajar. Ortu tamatan SD tidak berdaya,
guru kembali berperan.
Lama interaksi guru dengan siswa rata-rata 25 menit, 2-3
mapel/hari
Proses pembelajaran pada saat pandemi covid-19, guru melakukan kunjungan ke rumah siswa, asrama; setelah tahun ajaran baru danpembiasaan baru guru melakukan pembelajarandari sekolah dan dari rumah.
Upaya guru sudah terlihat dari berbagai cara dalam memperjuangkan agar siswa tetap semangat belajar. Guru mendatangi rumah siswa dalam kelompok, memfotokopikan ringkasan materi, membimbing. Kebiasaan baru diterapkan yi protokol kesehatan baik saat luring di sekolah dan di rumah maupun daring. Di sekolah disediakan tmp cuci tangan, sanitiser
Guru di daerah Non 3T Metode dan strategi pembelajaran: Daring; Luring; penjelasan,
tanya jawab, penugasan terstruktur, penugasan mandiri
Media pembelajaran : Buku paket; WhatsApp Group/messenger
Face book/ google classroom, Zoom, youtube, vikon; TV Mimoja
(lokal); media cetak, radio, dsb
Pembelajaran kecakapan hidup: membantu orangtua; mengerjakan
tugas secara mandiri; menata diri dan disiplin diri
Motivasi: selalu memberi semangat dalam belajar; memberi
pujian sekecil apapun hasil karya siswa; siswa yang bertanya dan
menjawab menambah nilai
Peran orang tua untuk didaerah Non 3T memberikan dukungan
terhadap sarana belajar (HP) namun masihada juga anak yang
belum memiliki
Materi diposting sebelum pembelajaran, diakhiri dengan kuis
Pandai memancing agar siswa bertanya
Penilaian dan Umpan Balik
Penilaian dilakukan guru dengan cara memberi tugas,
dikumpulkan selama seminggu, ada juga tugas video,
gambar, mengisi LK.
Umpan Balik: proses dan hasil kerja siswa;
pembetulan jika jawaban siswa kurang pas; lisan dan
tulisan; mengoreksi terhadap hasil belajar, pujian,
motivasi.
Hasil pembelajaran menurun karena waktu yang
minim, suasana rumah berbeda dg sekolah.
Hasil kerja siswa diantar ke sekolah (1minggu);
belajar, konsultasi, ambil tugas. (diantar ortu).
Guru memberi tugas, jawabannya difoto, dinilai dan
diberi umpan balik via WA.
Guru telah melakukan umpanbalik terhadap proses dan hasil kerja siswa
Guru telah berupaya mendatangi siswa.
Pendekatan ke orangtua, persuasip
Memfotokopikan materi
Upaya yang telah dilakukan guru dalam mengimplementasikan Merdera Belajarpada Masa Kebisaaan Baru
• Guru dalam pembiasaan baru
yang dilakukan menerapkan protocol kesehatan
Pembiasaan baru yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan Merdera Belajar
Pembiasaan baru bagi guru dalam masa pademi covid-19,
Guru menyiapkan bahan ajar ringkasan difotokopi,
melalui media (power point, vidio, WhatsApp
Guru terbiasa dengan menggunakan IT dalam
pembelajaran
Guru mengingatkan menerapkan protocol kesehatan
(memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak)
TEMUAN DAN PEMBAHASAN GURU SMA
Kinerja Guru pada pembelajaran dari rumah daerah 3T dan Non 3T
Guru sebelum pembelajaran menyiapkan sarana pembelajaran (HP atau
Laptop)
Guru melakukan pengecekan sinyal internet
Guru mengingatkan protocol kesehatan
Guru membuat ringkasan materi / video untuk dibagikan ke siswa,
Kendala bagi guru dan siswa sinyal internet lemah pada daerah 3T sehingga
siswa harus mencari sinyal kuat
Penyiapan Pembelajaran
Gambar SMA Negeri 1 Cigemblong, Lebak
Cara pembelajaran sebagian besar sekolahpada saat pandemi covid-19 dilakukandengan cara kombinasi daring/ luring
Menggunakan WA grup sebagai media. WA
grup juga digunakan sebagai sarana
komunikasi antara guru dengan orangtua,
Video call dilakukan guru jika ingin
mengetahui secara langsung aktivitas siswa
WhatsApp Group/messenger Face book/
google classroom dan Zoom, aplikasi lainnya
Kurikulum yang digunakan K-13 (RPP, – 1
Lembar)
Pembelajaran daring berlangsung selama 30
menit s.d 90 di pagi hari
Kinerja guru dalam penyiapanpembelajaransudah berjalandengan baik
TEMUAN DAN PEMBAHASANPelaksanaan Pembelajaran
Guru membuat metode dan strategi pembelajaran disesuaikan dengan kondisi cara belajar
yaitu (Daring atau Luring)
Guru sudah menggunakan media pembelajaran ( WhatsApp Group/messenger Face book/
google classroom dan Zoom, Mikroshof office 365)
Pembelajaran kecakapan hidup, guru sebagian masih belum memahami terkait
pembelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan mapel, tetapi ada sebagian guru
membuat kegiatan sesuai kondisi potensi daerah sebagai bahan pembelajaran
Motivasi guru dalam pembelajaran dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan terlaksananya
pembelajaran daring atau luring,
Peran orang tua untuk didaerah 3T masih belum maksimal (latar belakanng pendidikan
dan ekonomi)
Gambar kegiatan guru dan siswa dalam pembalajaran SMA Negeri 7
Gorontalo Utara, melalui Luring dan Daring
Cara pembelajaran sebagian besar sekolah padasaat pandemi covid-19, guru melakukanpembelajaran dari rumah tetapi setelah tahunajaran baru dan pembiasaan baru guru melakukan pembelajaran dari sekolah
Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran di daerah 3 T dalam kategori baik. Guru yang kurang penguasaan IT berusaha belajarmandiri dan kolaborasi denganteman sejawat
Penilaiandan umpan balik
Penilaian dilakukan guru dengan cara kombinasi kualitatif
dan kuantitatif.
Guru sudah melakukan proses umpan balik dengan
melakukan koreksian terhadap tugas dari siswa
Namun dari hasil pernyataan dari guru bahwa
pembelajaran dari rumah melalui daring ada
kencenderungan hasil pembelajaran menurun karena
target pembelajaran tidak bisa maksimal
Lama interaksi guru dengan siswa rata-rata 30 menit
sampai 90 menit. Hal ini karena guru memaparkan materi
dalam media social kemudian siswa menyimak. Mengapa
waktunya tatap layar tidak maksimal ada keluhan kalau
dengan video-video waktu lama akan menyedot paket data
sehingga waktu interaksi terbatas. Guru lebih banyak
menggunakan Whatsapp Group, ada sebagian
menggunakan google classroom dan Zoom.
Guru telah melakukan umpanbalik terhadap tugas yang diberikan kepada siswa
Kesulitan guru pada penilaian sikap karena tidak dapat diawasi secara langsung. Dalamwawancara ditemukan ada kecenderungan penurunan capaian hasil belajar karenaterbatasnya guru dalam interaksi untuk menjelaskan materi melalui daring.Terutamamapel Matematika , Fisika, Kimia dan Biologi.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN GURU SMA
Guru telah berupaya dalam menciptakan
pembelajaran kreatif dan menyenangkan
sesuai suasana lingkungan daerahnya.
Guru memberikan pembelajaran terkait
dengan mapel biologi pengamtan
pertumbuhan tanaman
Upaya yang telah dilakukan guru dalam mengimplementasikan Merdera Belajarpada Masa Kebisaaan Baru
Pembiasaan baru bagi guru dalam masa pademi covid-19,
Guru menyiapkan bahan ajar melalui media (power
point, vidio, WhatsApp, aplikasi pembelajaran
Guru terbiasa dengan menggunakan IT dalam
pembelajaran
Guru mengingatkan menerapkan protocol kesehatan
(memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak)
Pembiasaan baru yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan Merdera Belajar
Pembelajaran Luring pada Materi PercobaanPertumbuhan dan Perkembangan SMA Negeri 4 Kota Goronatalo
Pada SMA Muhamdiyah, Kota Gorontalo mapel PJOK, kegiatan sehari-hari mempraktekkan pola hidup sehatdengan berkebun dan aktivitas sehari-hari
GURU SMKKinerja Guru pada Pembelajaran dari Rumah di Daerah 3T dan Non 3T
Guru di 3T
•Guru melakukan analisa KI/KD dalam kurikulum 2013
•Sekolah melakukan pendataan siswa yang dapatmengikuti pembelajaran secara daring.
•Bentuk materi pembelajaran menyesuaikan dengan topik pembelajaran, berupa rangkuman materi dalam bentukteks, penjelasan melalui rekaman audio, maupun dalam bentuk video.
•Bahan pembelajaran daring disiapkan dalam bentuk file MS Word, MS PowerPoint, pdf, foto rangkuman materi dari buku, rekaman suara, dan video.
•Bahan pembelajaran luring, dibuatkan modul cetakberisikan rangkuman materi dan lembar kerja siswa
•Masing-masing siswa juga sudah memegang sumber belajar berupa buku pegangan dan juga buku lembarkerja
Penyiapan Pembelajaran
Cara pelaksanaan BDR di SMK pada masa pandemi covid-19 dilakukan utamanya secara Daringsekaligus Luring untuk sebagian kecil siswa yang tidak memiliki fasilitas daring
Guru Non 3 T
•Guru mendapatkan pelatihan dari sekolahterkait dengan penyiapan dan pelaksanaanpembelajaran menggunakan media IT daninternet..
•Guru melakukan analisa KI/KD dalamkurikulum 2013.
•Sekolah melakukan pendataan siswa yang dapat mengikuti pembelajaran secaradaring.
•Bentuk materi pembelajaran sama dengandaerah 3T,
•Bahan pembelajaran daring sama dengandaerah 3T,
•Bahan pembelajaran luring sama dengandaerah 3T,
Sebagian besar guru telah mampu memanfaatkan IT dalam menyiapkan bahanpembelajaran dan sudah memiliki akses internet.
GURU SMKKinerja Guru pada Pembelajaran dari Rumah di Daerah 3T Non 3T
Pelaksanaan Pembelajaran
Daerah 3T
•Materi yang diajarkan bersifat materi teori. Untuk dasar kejuruannya hanya mengajarkan materi-materi dasar saja.
•Pembelajaran praktik digantikan dengan penugasan portofolio dan memberikan video terkait materi.
•Untuk memberikan gambaran praktek, pembelajaran dilengkapi dengan mengambil video dari Youtube untuk disampaikan kepada siswa.Seperti materi pengukuran kualitas air pada mata pelajaran Dasar-Dasar Budidaya Perikanan dan pada pembelajaran mata pelajaran Basis Data pada jurusan Rekayasan Perangkat Lunak.
•Pembelajaran life skill, belum menjadi program sekolah, hanya berdasarkan kreatifitas gurumasing-masing. diminta untuk ikut bekerja/magangdi tempat tersebut.
Kualitas pembelajaran dinilai tidak maksimal, terutama pada pembelajaran praktek. Guru tidak bisamelakukan pembelajaran interaktif karena keterbatasan jaringan internet dan kuota siswa.
Daerah Non 3T
•ada pembelajaran mata pelajaran Meteorologi, karena praktek pembelajaran tidak bisa dilaksanakan di laboratorium maka guru mengarahkan penugasan kepada siswa untuk mengamati fenomena-fenomena kemeteorologian yang terjadi di sekitar lingkungan siswa.
•Pada mata pelajaran Konstruksi dan Utilitas Gedungdi SMKN 3 Kota Gorontalo dilaksanakan dalamgrup-grup belajar. Selain itu, juga diberikanpembelajaran kecakapan hidup denganmemberikan pembelajaran bercocok tanam di selapembelajaran praktek di sekolah.
•Pembalajaran karakter pada siswa tetap bisadilaksanakan di SMK Bina Taruna Kota Gorontalodengan membuat aktivitas mingguan danmenghafal Al Quran yang dilaporkan ke sekolah 1 minggu sekali.
GURU SMKKinerja Guru pada Pembelajaran dari Rumah di Daerah 3T dan Non 3T
Penilaian dan Umpan Balik
Daerah 3T
•Pada akhir tahun ajaran dilakukan ujian akhir semester secara daring di Kab. Lebak. Sedangkan di Kab. Gorontalo Utara dilakukan secara luring dengansoal diantarkan ke rumah siswa, baik yang mengikuti pembelajaran daring maupun luring.
•Guru melakukan penilaian terhadap keaktifan dan ketepatan siswa mengirimkan hasil mengerjakan tugas yang diberikan guru.
•Guru menyampaikan apresiasi kepada siswa yang rajin mengikuti pembelajaran dan mengirimkantugas.
•Umpan balik disampaikan langung kepada siswa melalui WA maupun jika sifatnya umum disampaikan melaui grup WA kelas.
Guru kesulitan memberikan penilaian sikap dan karakter siswa, karena tidak dapat mengawasi siswasecara langsung.
Penilaian dilakukan dengan cara kombinasi kuantitaif dan kualitatif. Guru juga telahmemberikan umpan balik terhadap tugas yang dikerjakan siswa
Daerah Non 3T
•Pada akhir semester dilaksanakan UAS secaradaring untuk menilai capaian belajar siswa.
•Guru sudah melakukan proses umpan balik dengan melakukan koreksian terhadap tugas dari siswa serta dengan memberi apresiasi dan memberi nilai atas hasil pengerjaan tugas tersebut.
•Guru memberikan komentar secara langsung kepada siswa pada saat mengirimkan tugas dengan memberikan apresiasi yang dilakukan pada media pengiriman tugas siswa, baik yang melalui WA maupun Google Classroom.
•Guru mencoba untuk menyesuaikan bentuk materi dan media pembelajaran yang digunakan dengan kesiapan sarana pembelajaran yang dimiliki siswa.
•Guru memberikan fleksibilitas waktu dan media pengiriman tugas oleh siswa, dengan tetap membangun komunikasi dan berusaha menanyakan waktu kesiapan siswa mengirimkan tugas dan juga meminta siswa untuk menyampaikan kepada guru kendala pembelajaran yang dialami.
•Guru meminta siswa untuk saling toleransi dan membantu antar teman yang rumahnya berdekatan dalam hal saling mengingatkan pelaksanaan pembelajaran dan berbagi sarana supaya bersama-sama dapat melaksanakan pembelajaran.
•Beberapa guru juga meminta siswa untuk menjadikan tema tentang COVID-19 sebagai materi pembelajaran dan bahan pengerjaan tugas oleh siswa.
Upaya yang telah dilakukan guru dalam mengimplementasikan MerderkaBelajar pada Masa Kebisaaan Baru
GURU SMKKinerja Guru pada Pembelajaran dari Rumah di Daerah 3T dan Non 3T
Gambar. Pembelajaran Bercocok Tanam
di SMKN 3 Kota Gorontalo
•Guru dan siswa terbiasa menggunakan IT dalam pembelajaran.
•Pada saat pembelajaran dari rumah, guru dan siswa semakin mengenal
berbagai aplikasi dan sarana pembelajaran daring dan
memanfaatkannya langsung untuk pembelajaran jarak jauh. Guru
berusaha dengan meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan
sarana IT dan internet untuk menyiapkan dan mencari bahan
pembelajaran.
•Di sela pembelajaran, guru menyampaikan dan mengingatkan kepada
siswa untuk selalu menjaga kesehatan, kebersihan, dan mengurangi
aktifitas di luar rumah mengingat masa pandemi COVID-19.
•Pada saat pembelajaran luring dengan siswa mengambil materi atau
mengumpulkan materi pembelajaran ke sekolah, dilakukan secara
terbatas dengan bergantian sehingga dapat mengurangi kemungkinan
kerumunan di sekolah.
•Sekolah juga telah menyiapkan sarana prasarana dalam rangka
menyiapkan protokol kesehatan di sekolah. Sekolah telah memiliki
pengukur suhu tubuh, menambah tempat cuci tangan di depan setiap
ruangan, dan menyiapkan masker untuk siswa.
Pembiasaan baru yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan Merdera Belajar
Gambar. Guru Menggunakan Komputer
dalam Memberikan Pembelajaran
GURU SMKKinerja Guru pada Pembelajaran dari Rumah di Daerah 3T Non 3T
POLA KINERJA GURU (SD/SMP/SMA/SMK) DALAM PELAKSANAAN BDR
Guru
Motivasi dankemampuan guru
BDR
Menyiapkanbahan ajar
(ringkasan ,PPT) disampaikan
melalui media( WhatsApp
Group/messenge
r Face book/
classroom
Zoom, dan
aplikasi lainnya)
Pemahamanpeserta didik
Umpan balikpeserta didik
Mengolahmateri yang
diterima
LURING Peserta didik
DARING
Motivasi dankemampuanpeserta didikdalam BDR
KombinasiDaring/Luring
Kemampuan ITSinyal internet lemah 3TKepemilikan Media (HP/Laptop)Kecukupan kuota atau paet dataJarak geografis
Interaksi guru dangan siswa kurangmaksimal shg pembelajaran juga tdkmaksimmal
Ada materi ajar yg tidak dapatajarkan secara maksimal (Mat & IPA)
Hasil belajar kurang memuaskan
Kecukupan faslitas sarana daring
SIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan sebagai berikut;1. Kinerja guru dalam pembelajaran dari rumah masa pademi sudah berjalan dengan baik.
Guru telah mempraktekkan 4 kompetensi (profesional, pedagogi, sosial dan kepribadian)walaupun belum maksimal. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kegiatan guru dalammenyiapkan proses pembelajaran dengan baik. Guru telah melaksanakan prosespembelajaran melalui sistem daring dan luring. Penilaian dan umpan balik sudahdilakukan oleh guru dalam pelaksanaan proses belajar. Guru merasakan tidak puas denganhasil pembelajaran bila dibanding pembelajaran dengan tatap muka. Motivasi guru sangatbaik ditunjukkan dengan penyiapan pembelajaran, pelaksanaan pemeblajaran danpenilaian pembelajaran.
2. Perlu ada pembelajaran praktek di laboratorium/bengkel yang ada di sekolah dengan tetapmengikuti protokol kesehatan, terutama pada materi pelajaran yang sarana prasaranaprakteknya hanya tersedia di laboratorium/bengkel dan tidak bisa digantikan denganmedia atau metode lain. Hal ini diperlukan supaya siswa SMK tetap mendapatkanpembelajaran keterampilan sesuai dengan target kompetensi masing-masing.
3. Guru telah berupaya untuk pembelajaran kreatif dan inovatif dengan pembelajarankecakapan hidup (life skill) dengan penugasan terkait pemberdayaan potensi yang adadisekitar rumah siswa (pertanian, perikanan, kewirausahaan), namun masih ada guru yangbelum memhami pembelajaran kecakapan hidup (life skill)
4. Pembiasaan baru yang dilakukan guru dalam pembelajaran dari rumah yang dilakukanterutama pembelajaran penerapan protokol kesehatan, penyiapan pembelajaran daring.
REKOMENDASI
Rekomendasi yang diberikan terkait dengan temuan penelitian
A. Peningkatan kualitas kinerja guru dalam pembelajaran dari rumah
1. Dalam pembelajaran dari rumah perlu ada pelatihan pada guru yang kurang trampil dalammenggunakan media sosial. Misalnya peningkatan kemampuan guru dalam menyiapkan materi ajarmelalui power point dengan cara sederhana namun dapat dipahami oleh siswa.
2. Pembelajaran dari rumah guru perlu menyusun modul-modul atau ringkasan pokok mapel untukdisampikan dalam pembelajaran dari rumah
3. Pembelajaran terkait Mapel yang diajarkan guru harus bisa didorong untuk mengkaitkan dengan potensidisekitar rumah atau wilayah. Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan dapat dihubungkandengan kehidupan sehari-hari atau pembelajaran kecakapan hidup (life skill)
4. Pemerintah perlu melakukan pengukuran atau penilaian terhadap KD yang tidak bisa dicapai dalampembelajaran karena keterbatasan waktu interaksi guru dengan siswa. Perlu ada penekanan pada KD yang utama yang harus dikuasai siswa.
5. Kebiasaan baru guru dengan menggunakan IT dalam pembelajaran perlu ada shering pratek baik setiapmapel pada tingkat Kabupaten/Kota, propinsi dan nasional bagi guru yang terpilih perlu diberikan isentifnilai angka kredit
6. Guru yang melakukan kegiatan pembelajaran luring perlu ada isentif nilai angka kredit jabatan fungsionalguru, sebagai penghargaan profesional.
B. Dukungan kinerja guru dalam pembelajaran dari rumah1. Kemendikbud telah mengeluarkan stimulus relaksasi pemanfaatan dana BOS dan
BOP untuk pengadaan fasilitas pendukung BDR (Permendikbud No. 8/2020 dan No. 20/2020) perlu segera dimonitoring penggunaanya supaya sekolahmemberikan dukungan sarana pembelajaran daring kepada siswa yang terkendalatidak memiliki HP atau tablet. Pemberian paket data untuk pembelajaran darirumah.
2. Pemerintah daerah atau pemerintah pusat perlu bekerjasama dengan telkom atautelkomsel dalam memperkuat akses jaringan internet.
3. LPMP perlu memperluas cakupan penyampaian materi teknis pembelajaran darirumah kepada guru (3T dan Non 3T)
4. Perlu mendorong pengatifan peran MGMP dalam pemberian materi teknispembelajaran dari rumah sesuai mapel masing-masing
5. Pemerintah daerah dapat memfokuskan pada penerima Program Indonesia Pintar(PIP) untuk memastikan bahwa siswa dari keluarga berpenghasilan rendahmenerima bantuan tambahan.