Post on 07-Jan-2023
27 Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan menggunakan model Arikunto, dkk (2012). PTK dalam
bahasa Inggris disebut sebagai Classroom Action Research (CAR).
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto (2012:2),
yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata
yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat
diterangkan, yaitu:
1. Penelitian - menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan – menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas – dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas,
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah
lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang
dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang
dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata ini, yaitu
Penelitian, Tindakan dan Kelas, dapat disimpulkan bahwa “Penelitian
Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
28
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama” (Arikunto dkk, 2012:3).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan
(action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada
proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas
(silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus
tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas (Arikunto,
dkk, 2012:58)
Penelitian tindakan kelas menurut Mulyasa (2006:155) memiliki
karakteristik sebagai berikut: “1. Masalah yang diangkat untuk dipecahkan
dan kondisi yang diangkat untuk ditingkatkan harus berangkat dari praktek
pembelajaran nyata di kelas; 2. Guru dapat meminta bantuan orang lain
untuk mengenal dan mengelaborasi masalah yang akan dijadikan topik
penelitian.”
Secara umum penelitian tindakan kelas bertujuan untuk: 1.
Memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di
kelas; 2. Meningkatkan layanan professional dalam konteks
pembelajaran di kelas, khususnya layanan kepada peserta didik; 3.
Memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan tindakan dalam
pembelajaran yang direncanakan di kelas; dan 4. Memberi kesempatan
kepada guru untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya (Mulyasa, 2006:155).
B. Rencana Tindakan
Secara garis besar, pada penelitian ini terdapat empat tahapan yang
dilalui yaitu (1) perencanaan (planning); (2) Pelaksanaan / tindakan
(acting); (3) Pengamatan (observing); dan (4) refleksi (reflecting). Adapun
29
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut
(Arikunto, dkk:2012).
Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tahap 2: Pelaksanaan tindakan (acting)
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan
kelas.
Tahap 3: Pengamatan (observing)
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Kegiatan pengamatan sebenarnya tidak bisa dipisahkan dengan
pelaksanaan tindakan karena pengamatan seharusnya dilakukan pada
waktu tindakan sedang dilakukan.
Tahap 4: refleksi (reflecting)
Tahap refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
telah kita dilakukan. Refleksi sendiri berasal dari bahasa Inggris reflection
yang artinya pemantulan. Kegiatan refleksi ini dilakukan ketika selesai
melakukan tindakan, kemudian didiskusikan implementasi rancangan
tindakan.
30
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1 Alur PTK Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Make a Match
(Modifikasi Arikunto, dkk. 2012:16)
Penjelasan:
1. Pra siklus
a. pengamatan : Peneliti sebagai observer mengamati kegiatan
pembelajaran IPA di kelas IV SDN Jeruk Tipis 3.
PRA SIKLUS
Observasi : Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran di
kelas IV.
Refleksi : Peneliti sebagai observer menganalisis hal-hal
apa saja yang kurang pada kegiatan
pembelajaran sehingga siswa kesulitan
memahami dan mengingat pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru.
Rencana : Peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
tipe membuat pasangan (make a match) pada
konsep panca indera manusia di kelas IV.
SIKLUS I
Observasi : Peneliti bekerjasama dengan guru mitra,
mengamati jalannya kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) tipe membuat
pasangan (make a match) pada konsep panca
indera manusia.
Refleksi : Peneliti dan guru mitra
berkolaborasi untuk menganalisis
kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning)
tipe membuat pasangan (make a
match) pada konsep panca indera
manusia. Jika hasilnya belum
maksimal atau belum mencapai
target, maka PTK ini akan
dilanjutkan ke siklus berikutnya,
sampai maksimal tiga siklus.
Tindakan : Peneliti sebagai model
melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas IV dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning)
tipe membuat pasangan (make a
match) pada konsep panca indera
manusia.
31
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. refleksi : Peneliti menganalisis hal-hal apa saja yang perlu
diperbaiki dalam kegiatan pembelajaran yang menyebabkan siswa
kesulitan memahami dan mengingat pelajaran mengenai panca indera
manusia yang telah disampaikan oleh guru. Dalam hal ini, pemahaman
siswa masih rendah dikarenakan metode mengajar yang digunakan
oleh guru cenderung monoton, yaitu metode ceramah dan pemberian
tugas mengerjakan lembar kerja siswa yang memungkinkan kurangnya
partisipasi aktif siswa sehingga pemahaman dan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran cenderung rendah.
2. Siklus I
a. Rencana
1) Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
tipe membuat pasangan (make a match) pada konsep panca indera
manusia di kelas IV.
2) Menyiapkan alat dan bahan seperti kartu-kartu pasangan pertanyaan dan
jawaban, pluit untuk penanda waktu, hadiah sebagai penghargaan bagi siswa
dll.
3) Menyiapkan sumber belajar mengenai materi panca indera manusia yang
akan disampaikan yaitu buku paket Sains kelas IV dan buku-buku penunjang
lainnya.
4) Menyiapkan soal-soal pretest dan soal evaluasi siklus I.
32
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tindakan
1) Peneliti sebagai model melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas
IV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) tipe membuat pasangan (make a match) pada konsep panca
indera manusia sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang telah disusun sebelumnya.
2) Menyampaikan materi panca indera manusia dengan demonstrasi.
3) Melakukan permainan membuat pasangan (make a match) mengenai
materi panca indera manusia dan cara pemeliharaannya yang baru saja
dipelajari.
4) Melakukan evaluasi dan memberikan tes formatif siklus I.
c. Pengamatan (observasi): Peneliti bekerjasama dengan guru mitra,
mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe membuat pasangan
(make a match) pada konsep panca indera manusia. Hal-hal yang diamati
dalam proses pembelajaran adalah:
1) aktivitas siswa
2) aktivitas guru
d. Refleksi
1) Peneliti dan guru mitra berkolaborasi untuk menganalisis kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) tipe membuat pasangan (make a match) pada
konsep panca indera manusia. Jika hasilnya belum maksimal atau
33
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belum mencapai target, maka PTK ini akan dilanjutkan ke siklus
berikutnya, sampai maksimal tiga siklus.
2) Siswa dikatakan memenuhi standar ketuntasan belajar minimal, jika
mencapai nilai >65. Jika hasilnya rata-rata belum mencapai SKBM,
maka dilanjutkan ke siklus II dan seterusnya sampai maksimal tiga
siklus.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menentukan terlebih dahulu sumber data, jenis data, instrumen yang
digunakan, serta teknik pengumpulannya. Secara lengkap, teknik
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti akan dijelaskan pada tabel
berikut ini.
Untuk memperoleh data dari penelitian ini, maka diperlukan
instrument penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
berupa tes dan lembar observasi.
1. Tes formatif tiap siklus, dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dipelajari dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match pada konsep panca indera
manusia. Jumlah soal untuk setiap akhir siklus dan post tes sebanyak 10
soal obyektif , lima butir soal pilihan ganda, dan lima butir soal isian
singkat, ditambah satu soal subyektif yang menanyakan pendapat siswa
tentang proses pembelajaran. Soal yang disusun menunjukkan
34
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan dalam mendeskripsikan hubungan antara struktur panca
indera manusia dengan fungsinya serta kemampuan menjelaskan
gangguan dan cara memelihara kesehatan panca indera.
Berikut ini adalah kisi-kisi dan soal tes pada konsep panca indera
manusia.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Materi Panca Indera Manusia dan
Fungsinya Serta Cara Pemeliharaannya
Standar
Kompetensi
Indikator
Tingkat
Kesukaran
C1
(ingatan)
C2
(Pemaha
man)
C3
(Penerapa
n)
Jml
PG I PG I PG I
Memahami
hubungan antara
struktur organ
tubuh manusia
dengan fungsinya
serta cara
pemeliharaannya.
Mendeskripsik
an hubungan
antara struktur
panca indera
dengan
fungsinya.
mudah 1(1) 1(6)
5
sedang 1(2) 1(7)
sukar 1(8)
Menjelaskan
gangguan dan
cara
memelihara
kesehatan
panca indera
mudah 1(9)
5
sedang 1(3) 1
(10)
1(4)
sukar 1(5)
I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!
1. Allah SWT memberikan kita alat indera yang berfungsi untuk
melihat yaitu. . .
a. Hidung c. mata
b. Lidah d. telinga
35
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Alat indera yang dapat merasakan panas atau dingin adalah. . .
a. Hidung c. lidah
b. Kulit d. telinga
3. Salah satu penyakit yang dapat menyerang hidung adalah. . .
a. Batuk c. glukoma
b. Diare d. sinusitis
4. Jika kita membaca atau menonton televisi terlalu dekat, itu tidak
baik karena dapat mengakibatkan kelainan mata yang disebut. . .
a. Hemerolopi c. miopi
b. Hipermetropi d. presbiopi
5. Agar kulit kita tetap sehat, maka kita harus menjaganya, kecuali…
a. Berganti pakaian bersih setiap hari
b. Bermain pasir dan lumpur di halaman
c. Mandi minimal dua kali sehari
d. Membiasakan cuci tangan dan kaki
II. Mari melengkapi pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan
jawaban yang tepat.
6. Pada lidah kita terdapat bintil-bintil kecil yang peka terhadap rasa,
disebut. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7. Saluran eustachius merupakan saluran yang menghubungkan
antara . . . . . . . . . . . . . . . . . dan . . . . . . . . . .
8. Bagian mata yang memberi warna pada mata adalah . . . . … . . .
9. Jika kita terkena sariawan, maka kita harus makan makanan yang
banyak mengandung vitamin . . . . . .
10. Dina tidak bisa membaca dengan jelas jika jaraknya lebih dari
30cm, maka Dina dapat ditolong dengan menggunakan kacamata
berlensa . . . . . .
11. Bagaimana pelajaran IPA hari ini? Menyenangkan atau tidak?
Berikan alasanmu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .
2. Lembar observasi atau lembar pengamatan, untuk mengukur atau
menilai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match pada konsep panca indera manusia.
36
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Guru Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
NO
INDIKATOR
NILAI
1 2 3 4
1 Menyampaikan tujuan pelajaran yang akan
dicapai dan menekankan pentingnya konsep
panca indera manusia yang akan dipelajari, serta
memotivasi siswa belajar.
2 Menyajikan materi tentang konsep panca indera
manusia.
3 Menyiapkan kartu-kartu soal dan jawaban yang
berkaitan dengan konsep panca indera manusia.
4 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-
kelompok dan membimbing setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efektif dan
efisien.
5 Memberikan instruksi permainan dengan jelas.
6 Membimbing kelompok-kelompok pada saat
melakukan tugas kelompoknya masing-masing.
7 Mengelola jalannya permainan agar tetap
kondusif
8 Membimbing siswa mempresentasikan pasangan
kartu.
9 Memberikan penghargaan atas kecocokan kartu
dan kerjasama siswa.
10 Mengevaluasi proses pembelajaran.
Jumlah
Rata-Rata
Keterangan: 1: Kurang;
2: cukup;
3: baik;
4: sangat baik
37
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
NO
INDIKATOR
NILAI
1 2 3 4
1 Memperhatikan presentasi materi dari guru dengan
penuh perhatian.
2 Membaca teks yang diberikan guru dan membuat
catatan pribadi.
3 Mendengarkan dan mengikuti instruksi permainan
dari guru.
4 Melaksanakan permainan dengan tertib.
5 Berdiskusi antar siswa dalam mencocokkan kartu.
6 Mencari pasangan kartu sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
7 Melaporkan pasangan kartu kepada kelompok penilai
/ guru.
8 Melakukan transisi kelompok dengan tertib.
9 Mempresentasikan pasangan kartu..
10 Berdiskusi/bertanya antar siswa dan guru
Jumlah
Rata-Rata
Keterangan: 1: Kurang; 2: cukup; 3: baik; 4: sangat baik
D. Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan, kemudian diolah untuk mengetahui
peningkatan pemahaman siswa yang dapat diketahui dari hasil belajarnya.
Dengan mengambil data dari tes dan tugas yang diberikan oleh
guru, untuk menghitung persentase daya serap/ketuntasan belajar
menggunakan rumus:
Skor Hasil Belajar = Jumlah jawaban yang benar x 100
Jumlah soal
38
Sa’diah, 2013 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMBUAT PASANGAN (MAKE A MATCH )UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP PANCA INDERA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rata-rata = Σ skor keseluruhan
Jumlah siswa
Ketuntasan belajar = Σ siswa yang mendapat nilai ≥65 x 100%
Σ siswa
Nilai Aktivitas Guru dan Siswa = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimum
Hasil tersebut diinterpretasikan dengan kategorikan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Hasil Belajar Siswa
Persentase Pemahaman Siswa Kriteria
90 - 100 Baik Sekali
76 - 90 Baik
65 -75 Cukup
< 65 Kurang
E. Subjek Dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan
pembelajaran dengan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) tipe membuat pasangan (make a match)
pada konsep panca indera manusia. Dilaksanakan di kelas IV SDN Jeruk
Tipis 3 yang berjumlah 32 orang siswa yang terdiri dari 14 orang siswa
laki-laki dan 18 orang siswa perempuan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri
Jeruk Tipis 3 yang berlokasi di Kp. Cikopyah, Desa Tegal Maja,
Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang-Banten 42184.
Peneliti memilih SD Negeri Jeruk Tipis 3 sebagai lokasi penelitian,
dikarenakan lokasinya yang relatif dekat dari tempat tinggal peneliti,
sehingga diharapkan dapat membantu memudahkan dalam melakukan
proses penelitian.