Post on 23-Feb-2023
Aqidah : Peran Manusia Sebagai Makhluk Budaya Implementatif
Oleh :Ade Narsa
1. Latar belakang
Bangsa dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah kelompok masyarakat yg bersamaan asal keturunan, adat,
bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri atau
golongan manusia, yg mempunyai asal-usul dan sifat khas yg sama.
Dengan demikian Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai
kelompok Masyarakat yang bersamaan asal keturunan,adat, bahasa
dan sejarahnya serta mempunyai beberapa sifat khas yang sama.
Bangsa Indonesia dewasa ini sedang mengalami berbagai krisis
dalam berbagai bidang dan dihadapkan kepada permasalahan-
permasalahan kemasyarakatan yang tidak sedikit. Bangsa
Indonesia memiliki Dasar Negara berupa Pancasila yang
didalamnya terdapat dasar bagi Kepribadian bangsa Indonesia
berdasarkankan Ketuhanan yang Maha Esa. Setiap manusia yang
Berada di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat
dipastikan merupakan umat yang beragama seluruhnya. Muhammad
Husein Abdullah menyampaikakan bahwa,
Umat adalah entitas yang hidup.Ia lahir ,tumbuh dan berkembang. Dalam
perjalanannya ,umat akan mengalami saat-saat kuat dan lemah. Kuat dan lemahnya
umat ditentukan oleh ‘darah’ yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh
darahnya,yaitu pemikiran ideologis yang ada pada diri mereka. Kuat lemahnya umat
juga ditentukan oleh sejauh mana ia berpegang teguh pada pemikiran yang menjadi
landasan bagi tegaknya kehidupan mereka.
Ideologi Islam yang menjadi Pemikiran Agama Mayoritas Bangsa
Indonesia tentu berbeda dengan Ideologi-ideologi lainnya. Pada
Era globalisasi ini Masyarakat sulit membedakan berbagai
Pemikiran yang mendasari pola hidup mereka sehari-hari. Sekarang
ini kata Peradaban dan kebudayaan tengah mengemuka ,dan
dipelajari-pelajari di Semester-semester awal perguruan tinggi
sebagai mata Kuliah Umum yang harus ditempuh oleh setiap
mahasiswa. Kata-kata tersebut sering digunakan untuk menyatakan
apa saja yang dihasilkan oleh akal manusia di dunia . Ada yang
mengatakan Peradaban manusia dan Kebudayaan manusia , seperti bidang
filsafat dan pemikiran. Kata-kata ini juga sering digunakan utuk
menyatakan segala bentuk materi (fisik) seperti berbagai bentuk
situs peniggalan dan industri. Padahal kata-kata peradaban dan
kebudayaan tidak bersinonim (dua kata atau lebih yang memiliki
satu makna ). Kata tersebut tidak memilik kata yang sama.
Disamping itu peradaban dan kebudayaan antar umat satu dengan yang
lainnya berbeda-beda .Misalnya , Peradaban Yunani berbeda dengan
peradaban Sosialis.Dengan demikian berbeda , Kebudayaan Kapitalis
, kebudayaan Sosialis dan Romawi . Jadi Istilah “Peradaban manusia
“ atau “Kebudayaan manusia “ sebenarnya tidak ditemukan
realitasnya, karena keduanya tergantung pada sudut pandang
tentang kehidupan dan sudut pandangnya dalam kehidupan. Perbedaan
sudut pandang ini akan menimbulkan perbedaan satu sama lain
sesuai dengan ideologinya. Oleh karena itu, kita dapat menjumpai
bahwa peradaban dan kebudayaan yang ada pada setiap bangsa yang
menganut suatu ideologi tertentu akan berbeda dengan peradaban
dan kebudayaan dari bangsa lainnnya. Islam sendiri bukan sebuah
pemikiran yang berasal dari bangsa Arab atau mausia, yang
biasanya orang nisbahkan pada sebuah pemikiran kepada bangsa
yang menyebarkan dan mengadopsinya ,seperti Pemikiran
Eropa ,Pemikiran Rusia .atau diletakan kepada peletak dasar
pemikiran itu sehingga dinyatakan ,Pemikiran Marxis,Pemikiran
Plato,atau Pemikiran Hegel. Dan berdasarkan hal itu kita harus
meneliti kembali pemikiran yang kita dapati maupun yang masuk
ditengah-tengah kita Sehingg hati manusia mantap terhadap urusan
alam ini, terhadap urusan dirinya maupun jalan hidupnya.
Sejak manunsia berada dipermukaan bumi ini,hasratnya ingin mengetahui
segala hukum dan kodrat alam yang terdapat disekitarnya,besar sekali. Makin dalam
ia meneliti, makin tampak kepadanya kebesaran alam itu ,melebihi yang
semula.kelemahan dirinya makin tampak pula dan keangkuhannya pun makin
berkurang (Almarhum Asy-Syaikh Muhammad Mustafa al-Maragi -
Rektor Magnificus Universitas Al-Azhar ,Kairo ).
Dalam Agama samawi,agama Nasrani ,agama Yahudi maupun diin
Islam, mengharuskan memurnikan keyakinan kepada Tuhan dan sifat-
sifatnya. Bangsa Indonesia harus memahami kembali Keyakinan
kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah) yang berarti Tuhan yang amat
Tunggal, Begitupun Umat Islam harus memahami Ketauhidan dalam
Diin Islam yang tidak dibatasi oleh Terotorial, ras ,maupun Suku
Bangsa Sekalipun.
"Islam datang (dengan diutusnya rasul-rasul ) ketika dunia ini terdapat
bertumpuk-tumpuk aqidah ,paham,legenda-legenda ,mitos-mitos, filsafat, dugaan-
dugaan, peemikiran-pemikiran yang bercampur aduk antara kebenaran dan
kebatilan ,yang sahih dan yang palsu, agama dan khurafat,filsafat dengan mitos .Dan
hati nurani manusia dibawah tumpukan yang besar ini tertatih-tatih di dalam
kegelapan dan dugaan--dugaan semua, tidak mantap pada suatu keyakinan.Dan Hati
manusia tidak akan mantap terhadap urusan alam ini, terhadap urusan dirinya dan
jalan hidupnya, sebelum mantap aqidahnya dan persepsinya tentang Tuhan-Nya dan
sifat-sifat-Nya dan sampai ia pada suatu keyakinan yang jelas dan lurus ditengah-
tengah kebutaan, kesesatan, dan timbunan yang berat ini. "
, Karena manusia dilarang menyembunyikan kebenaran
maupun mencampuradukan kebenaran dengan kebatilan..Maka
disusunlah Permulaan yang membahasa komparasi Peran manusia
ini berdasarkan Metode ilmiah,
Metode ilmiah modern mengharuskan apabila hendak mengadakan penelitian
terlebih dahulu kita harus membebaskan diri dari segala prasangka, pandangan hidup
dan kepercayaan yang ada pada diri kita,yang berhubungan dengan penelitian itu.
Disitulah kita mengadakan observasi dan eksperimen , mengadakan perbandingan
yang sistematis , kemudian baru dengan silogisme yang sudah didasarkan kepada
premis-premis tadi .Apabila semua itu sudah disimpulkan ,maka kesimpulan demikian
itu pun dengan sendirinya masih perlu dibahas dan diteliti lagi. Tetapi bagaimanapun
juga ini sudah merupakan suatu data ilmiah selama penelitian tersebut
memperlihatkan kekeliruan. Metode ilmiah demikian ini ialah yang terbaik yang
pernah dicapai umat manusia demi kemerdekaan berpikir. Metode dan dasar-dasar
dakwah inilah yang menjadi pegangan Muhammad.(Muhammad Husein Haekal)
Umat Islam merupakan Penduduk mayoritas di Negara Kesatuan
Republik Indonesia .Jika kita mengambil pelajaran dari sejarah
tentang Kemunduran bangsa saat ini untuk kemajuan masa
mendatang dan termasuk pelajaran sejarah Kemerdekaan Bangsa
Indonesia, tentu tidak terlepas dari Peran serta Umat Islam
didalamnya. Dengan mengetahui dasar-dasar Pemikiran umat Islam
yang seharusnya ,terutama dalam hal Peradaban dan Kebudayaan
maka kita bisa berkaca dengan Peradaban dan kebudyaan yang saat
ini diajarkan sekolah-sekolah, Perguruan-perguruan tinggi dan
Lembaga pendidikan lainnya. Sehingga Dari langkah mengenal
pemikiran-pemikiran dasar ini dapat berlanjut kepada cara pandang
yang khas sebagai Bangsa Indonesia maupun Sebagai Umat beragama
yang melahirkan Kemajuan-kemajuan di masa mendatang untuk negeri
Indonesia yang dicintainya ini.
2. Rumusan masalah.1. Bagaimana Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam
Kerangka Ajar mata Kuliah ISBD ?
2. Bagaimana Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam
Islam ?
3. Bagaimana Sikap Muslim terhadap Budaya dan Kebudayaan
Suatu bangsa ?
3. Pembahasaan
1.Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam Kerangka
Ajar Mata Kuliah ISBD .
Pengertian Budaya dalam Kerangka ajar mata Kuliah ISBD
diawali dengan pengenalan Hakikat manusia sebagai makhluk
budaya . Hal ini mengacu kepada potensi kodrat alami yang
dimiliki manusia dan Kepentingan hidup manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya yang terdiri dari kebutuhan
Kebendaan (sarana-prasarana) atau badani dan kebutuhan yang
bersifat rohani atau mental atau psikologi.
Akal diberikan pengertian kemampuan berpikir manusia
sebagai kodrat alami yang dimiliki dan Kemampuan berpikir
inilah yang digunakan manusia dalam ISBD untuk memecahkan
masalah-masalah hidup yang dihadapinya.Sedangkan kata Budaya
diturunkan dari akar kata “Budi” yang berarti akal dan
berasal dari bahasa sanskerta budh yang artinya akal. Dalam
Hal ini juga dicantumkan pengertian menurut Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia bahwa budi adalah bagian dari atau alat
batin (hati) yg merupakan paduan akal dan perasaan untuk
menimbang baik dan buruk.
Dengan akal budinya manusia mampu menciptakan ,
mengkreasi , memperlakukan ,memperbarui ,memperbaiki ,
mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk
kepentingan hidup manusia. Diawal penyampaian juga
disampaikan bahwa manusialah berkempuan menciptakan
kebaikan, kebenaran ,keadilan dan bertanggungjawab .Selain
itu manusia juga dengan menggunakan akalnya untuk
kebahagiaan ,baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi
kesempurnaan hidupnya. Sebagai makhluk berbudaya manusia
menciptakan kebudayaan.Jadi budaya adalah gagasan ,ide dan
gagasan manusia.
Dalam teksbook memang tidak dijelaskan secara terinci
budaya mana yang akan dipakai sebagai rujukan untuk
menjelaskan manusia sebagai makhluk budaya. Namun Kebutuhan
manusia yang menjadi kepentingan hidup manusia
diawal ,dijelaskan dengan Piramida kebutuhan Maslow, seorang
ahli psikologi. Menurut Maslow kebutuhan manusia dalam hidup
dibagi menjadi 5 tingkatan,yaitu ;
1. Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-
fungsi biologis dasar dari organisme ,manusia ,seperti
kebutuhan akan makanan, pakaian ,tempat tinggal ,sembuh dari
sakit ,kebutuhan seks, dan sebagainya.
2.Kebutuhan akan rasa aman dan Perlindungan..Kebutuhan ini
menyangkut perasaan perasaan ,seperti bebas dari rasa takut
,terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit,perang,
kemiskinan, kelaparan ,perlakuan tidak adil, dan sebagainya.
3.Kebutuhan Sosial .kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan
dicintai ,diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai
anggota kelompok, rasa kesetiakawanan , kerja sama,
persahabatan ,interaksi dan sebagainya.
4.Kebutuhan akan penghargaan .Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan dihargainya kemampuan ,kedudukan ,jabatan, status,
pangkat dan sebagainya.
5.Kebutuhan akan aktualisasi diri .kebutuhan ini meliputi
kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-
potensi ,kemampuan , bakat ,kreativitas ,ekspresi
diri ,prestasi dan sebagainya.
Menurut maslow ,kebutuhan manusia paling pertama-tama
adalah kebutuhan fisiologis kemudian secara bertahap beralih
ke kebutuhan tingkat di atasnya sampai kebutuhan aktualisasi
diri.Hal yang paling mendasar dari doktrin teori ini adalah
bahwa kita tidak dapat memenuhi kebutuhan kita yang lebih
tinggi kalau kebutuhan yang lebih rendah belum
terpenuhi..Itu berarti kebutuhan nomor lima akan diupayakan
pemenuhannya kalau kita sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan
sebelumnya. Setelah kebutuhan itu terpenuhi ,baru manusia
mampu meningkatkan derajatnya sebagai makhluk yang tinggi
dibandingkan dengan makhluk lain dengan mengembanggakan sisi
kemanusiaannya. Manusia adalah sebagai pencipta kebudayaan.
Dan Penulis mengartikan sepertinya dengan keharusan melalui
tahapan seperti itu.
Sebelum Lebih jauh dari Penjelasan diatas kita
menggaris bawahi hal-hal berikut ini yang dapat dipahami ;
1. Akal adalah kemampuan berpikir manusia.
2. Budi diartikan sebagai batin manusia panduan akal dan
perasaan yang dapatmenimbang baik dan buruk segala
sesuatu.
3. Fungsi akal dan budi adalah untuk berpikir guna
memecahkan masalah-masalahyang dihadapi dalam
kehidupannya
4. Budaya adalah sebuah ide, gagasan dan pemikiran manusia.
5. sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia,sehingga dalam
kehidupan sehari-hari ,kebudayaan itu bersifat abstrak.
6. Perwujudan kebudyaan adalah hasil dari kebudyaan yang
besifat nyata
7. Kebudayaan ada karena ada manusia sebagai penciptanya dan
manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang
diciptakannya.
2. Bagaimana Pengertian Budaya dan
Kebudayaan dalam Islam.Dalam Islam dikenal Peradaban (Hadharah) ,Kebudayaan
(Tsaqofah ), (madaniyah),yaitu Segala bentuk materi (Fisik)
yang terindra. Sebelum menjelaskakan Ketiganya , bahwa dalam
Pemikiran (fikrah ) Islam Segala bentuk fakta ,baik itu
benda maupun perbuatan harus ditentukan Hukumnya atau
justifikasinya. Hal ini karena pemikiran-pemikiran islam
yang berisi hukum-hukum islam harus diterapkan dan
dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat. Namun Manusia
tidak akan dibebani melebihi apa yang disanggupinya,
Islam berasal dari pencipta semeseta alam.Dia-lah sang pencipta yang
mengetahuui dan memahami karakteristik manusia.Oleh karena itu, tak
seorangpun yang sanggup membuat Sistem yang menyeluruh ,sempurna dan
rinci untuk mengatur kehidupan manusia layaknya aturan yang diturunkan
oleh Sang pencipta kepada manusia . Sesuatu yang dianggap baik oleh
sebagian manusia ,kadang-kadang akan dianggap buruk oleh yang lainnya.
(Muhammad Husein Abdullah).
Selain itu Setiap Justifikasi Pemikiran (fikrah ) harus
melalui metode (Thoriqoh ) ilmiah modern untuk dibuktikan
kebenarannya,sebenarnya metode ilmiah modern ini sudah
berlaku dalam kegiatan dakwah Nabi Muhammad,
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungan jawabnya. (Terjemah QS.Al-Isra
[17] :36 ).
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.
Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai
kebenaran. (Terjemah QS.Yunus [10] :36 ).
Definisi Pemikiran Islam
Sebuah definisi yang benar harus memenuhi dua unsur:
komprehensif (jami’an) sekaligus protektif (mani’an). Yang
dimaksud dengan komprehensif (jami’an) yaitu meliputi
seluruh aspek yang dideskripsikan. Dan yang dimaksud dengan
protektif (mani’an) yaitu memproteksi sifat-sifat di luar
substansi yang dideskripsikan.
Berdasarkan ini, Muhammad Husain Abdullah dalam Dirasat fi
al-Fikr al-Islami mendefinisikan pemikiran Islam
dengan: Upaya menilai fakta dari sudut pandang Islam. Dengan
demikian, pemikiran Islam mengandung tiga hal, yakni: (1)
Fakta (al-waqi’); (2) Penilaian (al-hukm); dan (3)
Keterkaitan fakta dengan penilaian.[2]
Fakta dapat berupa benda atau perbuatan. Fakta berupa benda
memiliki dua macam hukum, yakni mubah (halal) dan haram.[3]
Sedangkan jika fakta itu berupa perbuatan, maka hukumnya ada
lima,
yakni fardhu (wajib), mandub(sunnah), mubah, makruh dan hara
m.[4]
Hukum (penilaian) atas fakta harus diambil dari dalil-dalil
syariat yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul, Ijma’ Sahabat dan
Qiyas.
Pemikiran Islam (fikrah Islamiyah ) sendiri ada dua macam,
yaitu: (1) pemikiran yang berkaitan dengan akidah, seperti
keimanan kepada Allah, kepada Rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-
Nya dan iman kepada hari akhir; dan (2) Pemikiran yang
berkaitan dengan hukum syariat yang bersifat praktis,
seperti shalat, puasa, zakat, haji, jihad, jual beli, sewa
menyewa, akad nikah, dan lain-lain. [5].
Disini jelaslah bahwa menggali dari sumber-sumber syariat
merupakan sebuah metode ilmiah modern yang sekarang ini
dimunculkan dan islam telah memilikinya untuk mencapai
sebuah kebenaran..
Metode ilmiah modern mengharuskan apabila hendak mengadakan penelitian
terlebih dahulu kita harus membebaskan diri dari segala prasangka,
pandangan hidup dan kepercayaan yang ada pada diri kita,yang berhubungan
dengan penelitian itu. Disitulah kita mengadakan observasi dan eksperimen ,
mengadakan perbandingan yang sistematis , kemudian baru dengan silogisme
yang sudah didasarkan kepada premis-premis tadi .Apabila semua itu sudah
disimpulkan ,maka kesimpulan demikian itu pun dengan sendirinya masih perlu
dibahas dan diteliti lagi. Tetapi bagaimanapun juga ini sudah merupakan suatu
data ilmiah selama penelitian tersebut memperlihatkan kekeliruan. Metode
ilmiah demikian ini ialah yang terbaik yang pernah dicapai umat manusia demi
kemerdekaan berpikir
Dan dengan sedikit kritik kita akan menemukan kesimpulan
yang berupa kebenaran maupun pembiasan kebenaran yang menuju
kebohongan dari premis-premis dalam berbagai ilmu dewasa
ini.
Hadharah
Hadharah secara bahasa adalah perkotaan (Al-hadhar), sebagai
lawan (kebalikan) dari kata al-badwu (Badui/Pedalaman) ,jadi
yang dimaksud kata tersebut adalah metode hidup (Thariqat al-
hayat ) . Adapun menurut istilah Hadharah adalah sekumpulan
persepsi (pemahaman) tentang kehidupan. Mafahim (Persepsi )
adalah pemikiran-pemikiran yang dimanisfestasikan ke dalam
tingkah laku (suluk). Perilaku ini ada yang bersifat maknawi
seperti perkara akidah atau akhlak dan ada juga yang
bersifat materi (madiyah) .seperti halnya shalat, jihad,dan
pendirian masjid-masjid atau rumah-rumah. Pemahaman tentang
islam adalah seluruh persepsi yang dihasilkan oleh kaum
muslimin berdasarkan asas islam seperti Fiqih ,tafsir dan
undang-undang yang mengatur kehidupan seperti berbagai
perjanjian ,dokumen-dokumen milik pengadilan dan masjid.
Sedangkan Tsaqofah (kebudayaan) adalah sekumpulan pengetahuan
yang mempengaruhi akal dan sikap seseorang terhadap fakta
(benda maupun perbuatan) Tsaqofah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Hadharah .Sebab, Tsaqafah adalah pemikiran-
pemikiran yang menjelaskan sudut pandang dalam kehidupan.
Pemikiran-pemikiran tersebut nantinya akan menjadi sebuah
mafahhim (persepsi) yang mengahantarkan kepada terciptanya
sebuah peradaban.
Adapun Segala bentuk materi (fisik) yang terindra disebut
Madaniyah, yang terbagi dua yaitu :
1. Madaniyah yang berhubungan dengan Hadharah ,sekaligus
menjadi elemen dari Hadharah. Madaniyah semacam ini
adalah segala bentuk madanaiyah yang bersifat materi
dan lahir dari suatu sudut pandang kehidupan. Dari sini
maka pendirian rumah tempat tinggal menurut islam
merupakan bagian dari hadhrah ,karena bentuk tumahnya
harus tidak memperlihatkan aurat wanita .Contoh lain ,
Modifikasi Stetoskop wireless yang mempermudah dokter-
dokter perempuan muslim karena tidak harus menanggalkan
hijabnya untuk memeriksa pasien. Sementara orang-orang
Sosialis ,Kapitaslis –seseuai Hadharah yang mereka
miliki- tentu tidak akan memperhatikan hal-hal seperti
itu.
2. Hadharah yang merupakan hasil ilmu pengetahuan dan
industry seperti alat-alat laboratorium dan furniture.
Semua ini adalah bentuk-bentuk madaniyah yang bersifat
universal yang dalampengambilannya tidak perlu
memperhatikan aspek apapun (tidak memperhatikan siapa
dan darimana asal benda-benda tersebut.penj ) ,karena
hal itu tidak muncul dari sebuah hadharah dan sama
sekali tidak berhubungan dengan Hadharah.
Jadi Sikap Umat Islam terhadap Hadharah
(peradaban ),Tsaqofah (budaya ), dan ilmu-ilmuyang
dimiliki oleh bangsa lain adalah,
1. Kaum muslimin tidak boleh mengambil Hadharah dan
Tsaqofah yang bukan Hadharah dan Tsaqofah Islam. Sebab,
mengambilnya berarti berhukum dengan selain islam.
2. Mengenai madaniyah , jika madaniyah itu lahir atau
dihasilkan ari suatu pandangan hidup tertentu selain
islam,maka seorang muslim tidak boleh mengambilnya;
Seperti patung dan Salib.Sedangka jika berupa ilmu
sains, boleh diambil.
3. Kaum muslimin diperbolehkan mengambil ilmu-ilmu yang
bersiat eksperimental. Siapapun dan dari manapun
sumbernya, sepertilmu fisika, kedokteran ,ilmu-ilmu
Komputer (informatika) dan lain-lainnya.
3. Bagaiman Sikap Umat Islam terhadap suatu
budaya dan kebudayaan? Manusia harus senantiasa bersyukur dengan segenap
perasaan yang melimpah sampai masuk kedalam hati dengan
mengingat Tuhannya. Karena Keberadaan manusia sejak awal
adalah kelimpahan (kemurahaan) Tuhan dari sekian kemurahan
yang melimpahi Seluruh Makhluk-Nya atau segala sesuatu yang
Tuhan ciptakan.Sikap yang timbul dari manusia yang meyakini
Ketuhanan dan Sifat-sifat yang melekat pada-Nya tentu tidak
akan melakukan sedikitpun hal atau ucapan yang datang
kepadanya tanpa terlebih dahulu memeriksanya .
Rubbiyah Mutlak (Ketuhanan Yang mutlak-bersifat harus ada)
merupakan persimpangan jalan antara kejelasan Ketuhanan Yang
Maha Esa dalam Sila-Pertama pancasila yang didasari Tauhid
yang sempurna dan lengkap dalam Islam dengan Kegelapan
(Komusnisme,Polyteisme ) yang timbul karena tidak adanya
kejelasan hakikat ini dengan gambarannya yang pasti . Dalam
kamus KBBI Maha Esa didefiniskan ‘amat tunggal (Alla)‘.
Banyak orang yang mengakui Alla dengan sifat-sifat-Nya
sebagai satu-satunya yang mengadakan alam semesta ini,tetapi
mereka mengakui banyak tuhan yang mengatur kehidupan ini.
Sayid Qutb mengatakan bahwa Kadang-kadang sikap dan
pandangan seperti ini tampak aneh dan menggelikan ,tetapi ia
terus ada. Akidah-akidah jahiliah yang dominan diseluruh
permukan bumi pada waktu islam datang-berlaku juga saat ini-
penuh dengan kepeprcayaan terhadap tuhan-tuhan yang
bermacam-macam, yang disifati disamping tuhan besar
sebagaimana anggapan mereka. Memutlakan rububiyah (ketuhana)
dan pencakupan ketuhanan ini terhadap semesta alam secara
keseluruhan , merupakan persimpangan jalan antara
keteraturan dan kekacuan dalam bidang akidah.
Hati manusia harus mantap terhadap ketuahan yang Maha
Esa , supaya manusia mengarah kepada Tuhan yang satu ,
menetapkan dan mengakui untuk-Nya saja kekuasaan Mutlak,
meruntuhkan tuhan-tuhan yang bermacam-macam tadi.
Pemeliharaan Allah selamnya tidak akan pernah putus, tidak
pernah melemah dan tidak pernah hilang , bukan seperti
pemahaman Aristoteles yang mengatakan bahwa Allah telah
mngadakan semesta ini, kemudian tidak menghiraukannya
lagi,karena Allah itu amat tinggi sehingga tidak perlu
memperhatikan apa yang di bawah-Nya. Aristoteles dengan
pemikirannya ini menganggap dirinya filsuf terbesar dan
pikirannya juga yang paling hebat. (Sayid Qutb-Tafsir fii
Zhilalil Quran )
Dalam pembahasan ini penulis culikan dari tulisan
founding father kita, Muhammad Natsir mengenai sikap-sikap
kebuayaan islam ,Didalam buku ‘Capita Selecta’,“Islam itu
sesungguhnya lebih dari satu sistem agama saja, dia itu
adalah satu kebudajaan yang lengkap.(Prof.H.A.R.
Gibb).” .Inilah adalah penilaian dari Ahli Sejarah terkemuka
dalam bukunya yang terkenal ‘Wither Islam’ ,penilaian yang
terlepas dari kefanatikan-agama,dan membentangkan keyakinan
yang berdasarkan penyelidikan teliti dan seksama .Berikut
ini beberapa Hal yang harus diperhatikan sebagai patokan;
1. Agama Islam menghormati akal manusia dan mendudukkan
akal itu pada tempat jang terhormat serta menjuruh agar
manusia mempergunakan akal itu untuk menjelidiki keadaan
alam.
2. Agama Islam mewajibkan pemeluknya, baik laki-laki
maupun perempuan,menuntut ilmu. „Tuntutlah ilmu dari buaian
sampai keliang ahad", kata Nabi Muhammand s.a.w.
3. Agama Islam melarang bertaklid-buta, menerima sesuatu
sebelum diperiksa, walaupun datangnja dari kalangan sebangsa
dan seagama atau dari ibu-bapa dan nenek-mojang sekalipun.
Dan janganlah engkau turut apa jang engkau tidak mempunyai
pengetahuan atasnya, karena sesungguhnja pendengaran,
penglihatan dan hati itu, semuanja akan ditanya tentang itu.
(Q.s. Bani Israil: 36.)
4. Agama Islam menyuruh memeriksa kebenaran, walaupun
datangnya dari kaum yang berlainan bangsa dan kepercayaan.
5. Agama Islam menggemarkan dan mengerahkan pemeluknya
pergi meninggalkan kampung halaman berjalan kenegeri lain,
memperhubungkan silaturrahim dengan bangsa dan golongan
lain,saling bertukar rasa dan pemandangan. Wajib atas tiap*
Muslimin yang kuasa, pergi sekurangnya sekali seumur
hidupnya mengerjakan haji. Pada saat itu terdapatlah
pertemuan yang karib antara segenap bangsa dan golongan
diatas dunia ini. Keadaan itu menimbulkan perhubungan
persaudaraan dan perhubungan kebudayaan (akkulturasi) yang
sangat penting artinya untuk kemajuan tiap-tiap bangsa.
Disaat Sebagian usaha dari orang-orang agama
lain ,menjaga rusaknya agama dengan melarang para
pengikutnya membaca buku-buku yang berisi keykinan lain dan
memasukan buku-buku berbahaya itu kedalam daftar buku-buku
yang tidak boleh oleh pengikut agamanya. Pada saat
berdirinya Kebudayaan Islam , orang Islam telah menunjukan
kepada dunia , bagaimana islam memiliki kesiapan untuk
menerima kebudayaan dari bangsa-bangsa terdahulu ,Yunani,
Persia, Rumawi, India dan lain-lain.dan Islam Juga memiliki
kecakapan dalam melindungi hasil kesusastraan lama agar
tidak lenyap dilupakan zaman. Hasil-hasil karya itu
bertebaran dimana-mana ,tidak dipedulikan oleh bangsa –
bangsa yang telah jatuh dan generasi penerusnya yang
mengalami kerusakan dan kemunduran. Semua disimpan ,
diteliti, dikomparasikan, dikembangkan agar ditebarkan
kembali keseluru dunia dengan sudut pandang Islam.
Dalam Hal ini Akan disampaikan secara detail Kesimpulan
Komparasi budaya dan kebudyaan ,agar lebih jelas ;
1. Budaya dalam ISBD terdefinisi dari Bahasa Sanskerta
‘Budhhayah’ berarti ide,gagasan dan pemikiran manusia.
Dalam KBBI ,budaya berupa kata benda yang berarti
pikiran ,akal budi. budi adalah bagian dari atau alat
batin (hati) yg merupakan paduan akal dan perasaan untuk
menimbang baik dan buruk.Jadi Budaya adalah ide,gagasan
atau pemikiran manusia yang melibatkan hati untuk
menimbang yang baik dan buruk yang memandu akal dan
perasaan.
2. Budaya dalam Islam lebih dekat kepada definisi Pemikiran
(Fikrah ) Yaitu Upaya menilai fakta dari sudut pandang
Islam. Dengan demikian, pemikiran Islam mengandung tiga
hal, yakni: (1) Fakta (al-waqi’); (2) Penilaian (al-
hukm); dan (3) Keterkaitan fakta dengan penilaian.[2].
Sedangkan pemikiran Islam dibangun oleh dua asas,yakni
akal dan syariat (peraturan Allah).Sumber Hukum Islam dan
seluruh bagiannya adalah Hukum syariat yang bersumber
dari wahyu .Maka agar suatu pemikiran dianggap sebagai
pemikiran islam maka harus digali dari sumber-sumber
syariat, yaitu Al-Quran,dan as-Sunah serta apa yang
ditunjuk oleh Al-Quran dan as-Sunah yakni Ijma sahabat
dan Qiyas.(Muhammad Husein Abdullah).
3. Kebudyaan Dalam ISBD didefinisikan sebagai sistem
pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia,sehingga dalam kehidupan
sehari-hari ,kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudyaan adalah hasil dari kebudyaan yang
besifat nyata (Herimanto dan Winarno,ISBD 2008).
4. Dalam Hadharah (Peradaban Islam) , Tsaqofah (kebudayaan)
adalah sekumpulan pengetahuan yang mempengaruhi akal dan
sikap seseorang terhadap fakta (benda maupun perbuatan).
Tsaqafah adalah pemikiran-pemikiran yang menjelaskan
sudut pandang dalam kehidupan. Pemikiran-pemikiran
tersebut nantinya akan menjadi sebuah mafahhim
(persepsi) yang mengahantarkan kepada terciptanya sebuah
peradaban.
5. Mafahim (Persepsi ) adalah pemikiran-pemikiran yang
dimanisfestasikan ke dalam tingkah laku (suluk).
6. Madaniyah adalah Segala bentuk materi (fisik) yang
terindra .Madaniyah Merupakan bagian dari Hadharah
(Peradaban ). jika madaniyah itu lahir atau dihasilkan dari
suatu pandangan hidup tertentu selain islam,maka seorang
muslim tidak boleh mengambilnya.
7. Kaum muslimin tidak boleh mengambil Hadharah dan Tsaqofah
yang bukan Hadharah dan Tsaqofah Islam. Sebab,
mengambilnya berarti berhukum dengan selain islam.
8. Dengan dasar-dasar diatas maka seorang Mahasiswa Muslim
tidak boleh mengambil Mafahim dari Mata Kuliah ISBD yang
tidak sesuai dengan Pemikiran islam (Fikrah Islam)- dan Hadharah
Islam (Peradaban Islam). Karena Islam memiliki
karakteristik yang khusus dan Sempurna .
9. Aqidah Islam merupakan kaidah ketauhidan dari Allah yang
mendasari pemikiran Islam dan termanisfestasikan dalam
semua tingkah laku.
DAFTAR PUSTAKA
Mumammad Husein Abdullah.(2002).Studi Dasar-dasar
Pemikiran Islam.Bogor :Pustaka Thariqul Izzah.
Muhammad Husein 2009.Haekal.Sejarah Hidup
Muhammad.Jakarta:Litera AntarNusa.
Ajat Sudrajat ,dkk.2008.Din Al-Islam Pendidikan Agama
Islam DiPerguruan Tinggi Umum. Yogyakarta :UNY
Press.
Herimanto,Winarno.2008.Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar.Jakarta :Bumi Aksara.
Sayyid Qutb.(t.t).Tafsir Fii Zhilalil Quran.
(online).http://tafsirzilal.files.wordpress.com/20
12/06/alfatihah-indon1.pdf. Diakses tanggal
anonym.