AQIDAH : PEMAHAMAN PERAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA IMPLEMENTATIF

21
Aqidah : Peran Manusia Sebagai Makhluk Budaya Implementatif Oleh :Ade Narsa 1. Latar belakang Bangsa dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok masyarakat yg bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri atau golongan manusia, yg mempunyai asal-usul dan sifat khas yg sama. Dengan demikian Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai kelompok Masyarakat yang bersamaan asal keturunan,adat, bahasa dan sejarahnya serta mempunyai beberapa sifat khas yang sama. Bangsa Indonesia dewasa ini sedang mengalami berbagai krisis dalam berbagai bidang dan dihadapkan kepada permasalahan- permasalahan kemasyarakatan yang tidak sedikit. Bangsa Indonesia memiliki Dasar Negara berupa Pancasila yang didalamnya terdapat dasar bagi Kepribadian bangsa Indonesia berdasarkankan Ketuhanan yang Maha Esa. Setiap manusia yang Berada di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dipastikan merupakan umat yang beragama seluruhnya. Muhammad Husein Abdullah menyampaikakan bahwa, Umat adalah entitas yang hidup.Ia lahir ,tumbuh dan berkembang. Dalam perjalanannya ,umat akan mengalami saat-saat kuat dan lemah. Kuat dan lemahnya umat ditentukan oleh ‘darah’ yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh

Transcript of AQIDAH : PEMAHAMAN PERAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA IMPLEMENTATIF

Aqidah : Peran Manusia Sebagai Makhluk Budaya Implementatif

Oleh :Ade Narsa

1. Latar belakang

Bangsa dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah kelompok masyarakat yg bersamaan asal keturunan, adat,

bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri atau

golongan manusia, yg mempunyai asal-usul dan sifat khas yg sama.

Dengan demikian Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai

kelompok Masyarakat yang bersamaan asal keturunan,adat, bahasa

dan sejarahnya serta mempunyai beberapa sifat khas yang sama.

Bangsa Indonesia dewasa ini sedang mengalami berbagai krisis

dalam berbagai bidang dan dihadapkan kepada permasalahan-

permasalahan kemasyarakatan yang tidak sedikit. Bangsa

Indonesia memiliki Dasar Negara berupa Pancasila yang

didalamnya terdapat dasar bagi Kepribadian bangsa Indonesia

berdasarkankan Ketuhanan yang Maha Esa. Setiap manusia yang

Berada di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat

dipastikan merupakan umat yang beragama seluruhnya. Muhammad

Husein Abdullah menyampaikakan bahwa,

Umat adalah entitas yang hidup.Ia lahir ,tumbuh dan berkembang. Dalam

perjalanannya ,umat akan mengalami saat-saat kuat dan lemah. Kuat dan lemahnya

umat ditentukan oleh ‘darah’ yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh

darahnya,yaitu pemikiran ideologis yang ada pada diri mereka. Kuat lemahnya umat

juga ditentukan oleh sejauh mana ia berpegang teguh pada pemikiran yang menjadi

landasan bagi tegaknya kehidupan mereka.

Ideologi Islam yang menjadi Pemikiran Agama Mayoritas Bangsa

Indonesia tentu berbeda dengan Ideologi-ideologi lainnya. Pada

Era globalisasi ini Masyarakat sulit membedakan berbagai

Pemikiran yang mendasari pola hidup mereka sehari-hari. Sekarang

ini kata Peradaban dan kebudayaan tengah mengemuka ,dan

dipelajari-pelajari di Semester-semester awal perguruan tinggi

sebagai mata Kuliah Umum yang harus ditempuh oleh setiap

mahasiswa. Kata-kata tersebut sering digunakan untuk menyatakan

apa saja yang dihasilkan oleh akal manusia di dunia . Ada yang

mengatakan Peradaban manusia dan Kebudayaan manusia , seperti bidang

filsafat dan pemikiran. Kata-kata ini juga sering digunakan utuk

menyatakan segala bentuk materi (fisik) seperti berbagai bentuk

situs peniggalan dan industri. Padahal kata-kata peradaban dan

kebudayaan tidak bersinonim (dua kata atau lebih yang memiliki

satu makna ). Kata tersebut tidak memilik kata yang sama.

Disamping itu peradaban dan kebudayaan antar umat satu dengan yang

lainnya berbeda-beda .Misalnya , Peradaban Yunani berbeda dengan

peradaban Sosialis.Dengan demikian berbeda , Kebudayaan Kapitalis

, kebudayaan Sosialis dan Romawi . Jadi Istilah “Peradaban manusia

“ atau “Kebudayaan manusia “ sebenarnya tidak ditemukan

realitasnya, karena keduanya tergantung pada sudut pandang

tentang kehidupan dan sudut pandangnya dalam kehidupan. Perbedaan

sudut pandang ini akan menimbulkan perbedaan satu sama lain

sesuai dengan ideologinya. Oleh karena itu, kita dapat menjumpai

bahwa peradaban dan kebudayaan yang ada pada setiap bangsa yang

menganut suatu ideologi tertentu akan berbeda dengan peradaban

dan kebudayaan dari bangsa lainnnya. Islam sendiri bukan sebuah

pemikiran yang berasal dari bangsa Arab atau mausia, yang

biasanya orang nisbahkan pada sebuah pemikiran kepada bangsa

yang menyebarkan dan mengadopsinya ,seperti Pemikiran

Eropa ,Pemikiran Rusia .atau diletakan kepada peletak dasar

pemikiran itu sehingga dinyatakan ,Pemikiran Marxis,Pemikiran

Plato,atau Pemikiran Hegel. Dan berdasarkan hal itu kita harus

meneliti kembali pemikiran yang kita dapati maupun yang masuk

ditengah-tengah kita Sehingg hati manusia mantap terhadap urusan

alam ini, terhadap urusan dirinya maupun jalan hidupnya.

Sejak manunsia berada dipermukaan bumi ini,hasratnya ingin mengetahui

segala hukum dan kodrat alam yang terdapat disekitarnya,besar sekali. Makin dalam

ia meneliti, makin tampak kepadanya kebesaran alam itu ,melebihi yang

semula.kelemahan dirinya makin tampak pula dan keangkuhannya pun makin

berkurang (Almarhum Asy-Syaikh Muhammad Mustafa al-Maragi -

Rektor Magnificus Universitas Al-Azhar ,Kairo ).

Dalam Agama samawi,agama Nasrani ,agama Yahudi maupun diin

Islam, mengharuskan memurnikan keyakinan kepada Tuhan dan sifat-

sifatnya. Bangsa Indonesia harus memahami kembali Keyakinan

kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah) yang berarti Tuhan yang amat

Tunggal, Begitupun Umat Islam harus memahami Ketauhidan dalam

Diin Islam yang tidak dibatasi oleh Terotorial, ras ,maupun Suku

Bangsa Sekalipun.

"Islam datang (dengan diutusnya rasul-rasul ) ketika dunia ini terdapat

bertumpuk-tumpuk aqidah ,paham,legenda-legenda ,mitos-mitos, filsafat, dugaan-

dugaan, peemikiran-pemikiran yang bercampur aduk antara kebenaran dan

kebatilan ,yang sahih dan yang palsu, agama dan khurafat,filsafat dengan mitos .Dan

hati nurani manusia dibawah tumpukan yang besar ini tertatih-tatih di dalam

kegelapan dan dugaan--dugaan semua, tidak mantap pada suatu keyakinan.Dan Hati

manusia tidak akan mantap terhadap urusan alam ini, terhadap urusan dirinya dan

jalan hidupnya, sebelum mantap aqidahnya dan persepsinya tentang Tuhan-Nya dan

sifat-sifat-Nya dan sampai ia pada suatu keyakinan yang jelas dan lurus ditengah-

tengah kebutaan, kesesatan, dan timbunan yang berat ini. "

, Karena manusia dilarang menyembunyikan kebenaran

maupun mencampuradukan kebenaran dengan kebatilan..Maka

disusunlah Permulaan yang membahasa komparasi Peran manusia

ini berdasarkan Metode ilmiah,

Metode ilmiah modern mengharuskan apabila hendak mengadakan penelitian

terlebih dahulu kita harus membebaskan diri dari segala prasangka, pandangan hidup

dan kepercayaan yang ada pada diri kita,yang berhubungan dengan penelitian itu.

Disitulah kita mengadakan observasi dan eksperimen , mengadakan perbandingan

yang sistematis , kemudian baru dengan silogisme yang sudah didasarkan kepada

premis-premis tadi .Apabila semua itu sudah disimpulkan ,maka kesimpulan demikian

itu pun dengan sendirinya masih perlu dibahas dan diteliti lagi. Tetapi bagaimanapun

juga ini sudah merupakan suatu data ilmiah selama penelitian tersebut

memperlihatkan kekeliruan. Metode ilmiah demikian ini ialah yang terbaik yang

pernah dicapai umat manusia demi kemerdekaan berpikir. Metode dan dasar-dasar

dakwah inilah yang menjadi pegangan Muhammad.(Muhammad Husein Haekal)

Umat Islam merupakan Penduduk mayoritas di Negara Kesatuan

Republik Indonesia .Jika kita mengambil pelajaran dari sejarah

tentang Kemunduran bangsa saat ini untuk kemajuan masa

mendatang dan termasuk pelajaran sejarah Kemerdekaan Bangsa

Indonesia, tentu tidak terlepas dari Peran serta Umat Islam

didalamnya. Dengan mengetahui dasar-dasar Pemikiran umat Islam

yang seharusnya ,terutama dalam hal Peradaban dan Kebudayaan

maka kita bisa berkaca dengan Peradaban dan kebudyaan yang saat

ini diajarkan sekolah-sekolah, Perguruan-perguruan tinggi dan

Lembaga pendidikan lainnya. Sehingga Dari langkah mengenal

pemikiran-pemikiran dasar ini dapat berlanjut kepada cara pandang

yang khas sebagai Bangsa Indonesia maupun Sebagai Umat beragama

yang melahirkan Kemajuan-kemajuan di masa mendatang untuk negeri

Indonesia yang dicintainya ini.

2. Rumusan masalah.1. Bagaimana Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam

Kerangka Ajar mata Kuliah ISBD ?

2. Bagaimana Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam

Islam ?

3. Bagaimana Sikap Muslim terhadap Budaya dan Kebudayaan

Suatu bangsa ?

3. Pembahasaan

1.Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam Kerangka

Ajar Mata Kuliah ISBD .

Pengertian Budaya dalam Kerangka ajar mata Kuliah ISBD

diawali dengan pengenalan Hakikat manusia sebagai makhluk

budaya . Hal ini mengacu kepada potensi kodrat alami yang

dimiliki manusia dan Kepentingan hidup manusia dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidupnya yang terdiri dari kebutuhan

Kebendaan (sarana-prasarana) atau badani dan kebutuhan yang

bersifat rohani atau mental atau psikologi.

Akal diberikan pengertian kemampuan berpikir manusia

sebagai kodrat alami yang dimiliki dan Kemampuan berpikir

inilah yang digunakan manusia dalam ISBD untuk memecahkan

masalah-masalah hidup yang dihadapinya.Sedangkan kata Budaya

diturunkan dari akar kata “Budi” yang berarti akal dan

berasal dari bahasa sanskerta budh yang artinya akal. Dalam

Hal ini juga dicantumkan pengertian menurut Kamus Lengkap

Bahasa Indonesia bahwa budi adalah bagian dari atau alat

batin (hati) yg merupakan paduan akal dan perasaan untuk

menimbang baik dan buruk.

Dengan akal budinya manusia mampu menciptakan ,

mengkreasi , memperlakukan ,memperbarui ,memperbaiki ,

mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk

kepentingan hidup manusia. Diawal penyampaian juga

disampaikan bahwa manusialah berkempuan menciptakan

kebaikan, kebenaran ,keadilan dan bertanggungjawab .Selain

itu manusia juga dengan menggunakan akalnya untuk

kebahagiaan ,baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi

kesempurnaan hidupnya. Sebagai makhluk berbudaya manusia

menciptakan kebudayaan.Jadi budaya adalah gagasan ,ide dan

gagasan manusia.

Dalam teksbook memang tidak dijelaskan secara terinci

budaya mana yang akan dipakai sebagai rujukan untuk

menjelaskan manusia sebagai makhluk budaya. Namun Kebutuhan

manusia yang menjadi kepentingan hidup manusia

diawal ,dijelaskan dengan Piramida kebutuhan Maslow, seorang

ahli psikologi. Menurut Maslow kebutuhan manusia dalam hidup

dibagi menjadi 5 tingkatan,yaitu ;

1. Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-

fungsi biologis dasar dari organisme ,manusia ,seperti

kebutuhan akan makanan, pakaian ,tempat tinggal ,sembuh dari

sakit ,kebutuhan seks, dan sebagainya.

2.Kebutuhan akan rasa aman dan Perlindungan..Kebutuhan ini

menyangkut perasaan perasaan ,seperti bebas dari rasa takut

,terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit,perang,

kemiskinan, kelaparan ,perlakuan tidak adil, dan sebagainya.

3.Kebutuhan Sosial .kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan

dicintai ,diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai

anggota kelompok, rasa kesetiakawanan , kerja sama,

persahabatan ,interaksi dan sebagainya.

4.Kebutuhan akan penghargaan .Kebutuhan ini meliputi

kebutuhan dihargainya kemampuan ,kedudukan ,jabatan, status,

pangkat dan sebagainya.

5.Kebutuhan akan aktualisasi diri .kebutuhan ini meliputi

kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-

potensi ,kemampuan , bakat ,kreativitas ,ekspresi

diri ,prestasi dan sebagainya.

Menurut maslow ,kebutuhan manusia paling pertama-tama

adalah kebutuhan fisiologis kemudian secara bertahap beralih

ke kebutuhan tingkat di atasnya sampai kebutuhan aktualisasi

diri.Hal yang paling mendasar dari doktrin teori ini adalah

bahwa kita tidak dapat memenuhi kebutuhan kita yang lebih

tinggi kalau kebutuhan yang lebih rendah belum

terpenuhi..Itu berarti kebutuhan nomor lima akan diupayakan

pemenuhannya kalau kita sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan

sebelumnya. Setelah kebutuhan itu terpenuhi ,baru manusia

mampu meningkatkan derajatnya sebagai makhluk yang tinggi

dibandingkan dengan makhluk lain dengan mengembanggakan sisi

kemanusiaannya. Manusia adalah sebagai pencipta kebudayaan.

Dan Penulis mengartikan sepertinya dengan keharusan melalui

tahapan seperti itu.

Sebelum Lebih jauh dari Penjelasan diatas kita

menggaris bawahi hal-hal berikut ini yang dapat dipahami ;

1. Akal adalah kemampuan berpikir manusia.

2. Budi diartikan sebagai batin manusia panduan akal dan

perasaan yang dapatmenimbang baik dan buruk segala

sesuatu.

3. Fungsi akal dan budi adalah untuk berpikir guna

memecahkan masalah-masalahyang dihadapi dalam

kehidupannya

4. Budaya adalah sebuah ide, gagasan dan pemikiran manusia.

5. sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan

yang terdapat dalam pikiran manusia,sehingga dalam

kehidupan sehari-hari ,kebudayaan itu bersifat abstrak.

6. Perwujudan kebudyaan adalah hasil dari kebudyaan yang

besifat nyata

7. Kebudayaan ada karena ada manusia sebagai penciptanya dan

manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang

diciptakannya.

2. Bagaimana Pengertian Budaya dan

Kebudayaan dalam Islam.Dalam Islam dikenal Peradaban (Hadharah) ,Kebudayaan

(Tsaqofah ), (madaniyah),yaitu Segala bentuk materi (Fisik)

yang terindra. Sebelum menjelaskakan Ketiganya , bahwa dalam

Pemikiran (fikrah ) Islam Segala bentuk fakta ,baik itu

benda maupun perbuatan harus ditentukan Hukumnya atau

justifikasinya. Hal ini karena pemikiran-pemikiran islam

yang berisi hukum-hukum islam harus diterapkan dan

dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat. Namun Manusia

tidak akan dibebani melebihi apa yang disanggupinya,

Islam berasal dari pencipta semeseta alam.Dia-lah sang pencipta yang

mengetahuui dan memahami karakteristik manusia.Oleh karena itu, tak

seorangpun yang sanggup membuat Sistem yang menyeluruh ,sempurna dan

rinci untuk mengatur kehidupan manusia layaknya aturan yang diturunkan

oleh Sang pencipta kepada manusia . Sesuatu yang dianggap baik oleh

sebagian manusia ,kadang-kadang akan dianggap buruk oleh yang lainnya.

(Muhammad Husein Abdullah).

Selain itu Setiap Justifikasi Pemikiran (fikrah ) harus

melalui metode (Thoriqoh ) ilmiah modern untuk dibuktikan

kebenarannya,sebenarnya metode ilmiah modern ini sudah

berlaku dalam kegiatan dakwah Nabi Muhammad,

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan

tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu

akan diminta pertanggungan jawabnya. (Terjemah QS.Al-Isra

[17] :36 ).

Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.

Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai

kebenaran. (Terjemah QS.Yunus [10] :36 ).

Definisi Pemikiran Islam

Sebuah definisi yang benar harus memenuhi dua unsur:

komprehensif (jami’an) sekaligus protektif (mani’an). Yang

dimaksud dengan komprehensif (jami’an) yaitu meliputi

seluruh aspek yang dideskripsikan. Dan yang dimaksud dengan

protektif (mani’an) yaitu memproteksi sifat-sifat di luar

substansi yang dideskripsikan.

Berdasarkan ini, Muhammad Husain Abdullah dalam Dirasat fi

al-Fikr al-Islami mendefinisikan pemikiran Islam

dengan: Upaya menilai fakta dari sudut pandang Islam. Dengan

demikian, pemikiran Islam mengandung tiga hal, yakni: (1)

Fakta (al-waqi’); (2) Penilaian (al-hukm); dan (3)

Keterkaitan fakta dengan penilaian.[2]

Fakta dapat berupa benda atau perbuatan. Fakta berupa benda

memiliki dua macam hukum, yakni mubah (halal) dan haram.[3]

Sedangkan jika fakta itu berupa perbuatan, maka hukumnya ada

lima,

yakni fardhu (wajib), mandub(sunnah), mubah, makruh dan hara

m.[4]

Hukum (penilaian) atas fakta harus diambil dari dalil-dalil

syariat yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul, Ijma’ Sahabat dan

Qiyas.

Pemikiran Islam (fikrah Islamiyah ) sendiri ada dua macam,

yaitu: (1) pemikiran yang berkaitan dengan akidah, seperti

keimanan kepada Allah, kepada Rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-

Nya dan iman kepada hari akhir; dan (2) Pemikiran yang

berkaitan dengan hukum syariat yang bersifat praktis,

seperti shalat, puasa, zakat, haji, jihad, jual beli, sewa

menyewa, akad nikah, dan lain-lain. [5].

Disini jelaslah bahwa menggali dari sumber-sumber syariat

merupakan sebuah metode ilmiah modern yang sekarang ini

dimunculkan dan islam telah memilikinya untuk mencapai

sebuah kebenaran..

Metode ilmiah modern mengharuskan apabila hendak mengadakan penelitian

terlebih dahulu kita harus membebaskan diri dari segala prasangka,

pandangan hidup dan kepercayaan yang ada pada diri kita,yang berhubungan

dengan penelitian itu. Disitulah kita mengadakan observasi dan eksperimen ,

mengadakan perbandingan yang sistematis , kemudian baru dengan silogisme

yang sudah didasarkan kepada premis-premis tadi .Apabila semua itu sudah

disimpulkan ,maka kesimpulan demikian itu pun dengan sendirinya masih perlu

dibahas dan diteliti lagi. Tetapi bagaimanapun juga ini sudah merupakan suatu

data ilmiah selama penelitian tersebut memperlihatkan kekeliruan. Metode

ilmiah demikian ini ialah yang terbaik yang pernah dicapai umat manusia demi

kemerdekaan berpikir

Dan dengan sedikit kritik kita akan menemukan kesimpulan

yang berupa kebenaran maupun pembiasan kebenaran yang menuju

kebohongan dari premis-premis dalam berbagai ilmu dewasa

ini.

Hadharah

Hadharah secara bahasa adalah perkotaan (Al-hadhar), sebagai

lawan (kebalikan) dari kata al-badwu (Badui/Pedalaman) ,jadi

yang dimaksud kata tersebut adalah metode hidup (Thariqat al-

hayat ) . Adapun menurut istilah Hadharah adalah sekumpulan

persepsi (pemahaman) tentang kehidupan. Mafahim (Persepsi )

adalah pemikiran-pemikiran yang dimanisfestasikan ke dalam

tingkah laku (suluk). Perilaku ini ada yang bersifat maknawi

seperti perkara akidah atau akhlak dan ada juga yang

bersifat materi (madiyah) .seperti halnya shalat, jihad,dan

pendirian masjid-masjid atau rumah-rumah. Pemahaman tentang

islam adalah seluruh persepsi yang dihasilkan oleh kaum

muslimin berdasarkan asas islam seperti Fiqih ,tafsir dan

undang-undang yang mengatur kehidupan seperti berbagai

perjanjian ,dokumen-dokumen milik pengadilan dan masjid.

Sedangkan Tsaqofah (kebudayaan) adalah sekumpulan pengetahuan

yang mempengaruhi akal dan sikap seseorang terhadap fakta

(benda maupun perbuatan) Tsaqofah merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Hadharah .Sebab, Tsaqafah adalah pemikiran-

pemikiran yang menjelaskan sudut pandang dalam kehidupan.

Pemikiran-pemikiran tersebut nantinya akan menjadi sebuah

mafahhim (persepsi) yang mengahantarkan kepada terciptanya

sebuah peradaban.

Adapun Segala bentuk materi (fisik) yang terindra disebut

Madaniyah, yang terbagi dua yaitu :

1. Madaniyah yang berhubungan dengan Hadharah ,sekaligus

menjadi elemen dari Hadharah. Madaniyah semacam ini

adalah segala bentuk madanaiyah yang bersifat materi

dan lahir dari suatu sudut pandang kehidupan. Dari sini

maka pendirian rumah tempat tinggal menurut islam

merupakan bagian dari hadhrah ,karena bentuk tumahnya

harus tidak memperlihatkan aurat wanita .Contoh lain ,

Modifikasi Stetoskop wireless yang mempermudah dokter-

dokter perempuan muslim karena tidak harus menanggalkan

hijabnya untuk memeriksa pasien. Sementara orang-orang

Sosialis ,Kapitaslis –seseuai Hadharah yang mereka

miliki- tentu tidak akan memperhatikan hal-hal seperti

itu.

2. Hadharah yang merupakan hasil ilmu pengetahuan dan

industry seperti alat-alat laboratorium dan furniture.

Semua ini adalah bentuk-bentuk madaniyah yang bersifat

universal yang dalampengambilannya tidak perlu

memperhatikan aspek apapun (tidak memperhatikan siapa

dan darimana asal benda-benda tersebut.penj ) ,karena

hal itu tidak muncul dari sebuah hadharah dan sama

sekali tidak berhubungan dengan Hadharah.

Jadi Sikap Umat Islam terhadap Hadharah

(peradaban ),Tsaqofah (budaya ), dan ilmu-ilmuyang

dimiliki oleh bangsa lain adalah,

1. Kaum muslimin tidak boleh mengambil Hadharah dan

Tsaqofah yang bukan Hadharah dan Tsaqofah Islam. Sebab,

mengambilnya berarti berhukum dengan selain islam.

2. Mengenai madaniyah , jika madaniyah itu lahir atau

dihasilkan ari suatu pandangan hidup tertentu selain

islam,maka seorang muslim tidak boleh mengambilnya;

Seperti patung dan Salib.Sedangka jika berupa ilmu

sains, boleh diambil.

3. Kaum muslimin diperbolehkan mengambil ilmu-ilmu yang

bersiat eksperimental. Siapapun dan dari manapun

sumbernya, sepertilmu fisika, kedokteran ,ilmu-ilmu

Komputer (informatika) dan lain-lainnya.

3. Bagaiman Sikap Umat Islam terhadap suatu

budaya dan kebudayaan? Manusia harus senantiasa bersyukur dengan segenap

perasaan yang melimpah sampai masuk kedalam hati dengan

mengingat Tuhannya. Karena Keberadaan manusia sejak awal

adalah kelimpahan (kemurahaan) Tuhan dari sekian kemurahan

yang melimpahi Seluruh Makhluk-Nya atau segala sesuatu yang

Tuhan ciptakan.Sikap yang timbul dari manusia yang meyakini

Ketuhanan dan Sifat-sifat yang melekat pada-Nya tentu tidak

akan melakukan sedikitpun hal atau ucapan yang datang

kepadanya tanpa terlebih dahulu memeriksanya .

Rubbiyah Mutlak (Ketuhanan Yang mutlak-bersifat harus ada)

merupakan persimpangan jalan antara kejelasan Ketuhanan Yang

Maha Esa dalam Sila-Pertama pancasila yang didasari Tauhid

yang sempurna dan lengkap dalam Islam dengan Kegelapan

(Komusnisme,Polyteisme ) yang timbul karena tidak adanya

kejelasan hakikat ini dengan gambarannya yang pasti . Dalam

kamus KBBI Maha Esa didefiniskan ‘amat tunggal (Alla)‘.

Banyak orang yang mengakui Alla dengan sifat-sifat-Nya

sebagai satu-satunya yang mengadakan alam semesta ini,tetapi

mereka mengakui banyak tuhan yang mengatur kehidupan ini.

Sayid Qutb mengatakan bahwa Kadang-kadang sikap dan

pandangan seperti ini tampak aneh dan menggelikan ,tetapi ia

terus ada. Akidah-akidah jahiliah yang dominan diseluruh

permukan bumi pada waktu islam datang-berlaku juga saat ini-

penuh dengan kepeprcayaan terhadap tuhan-tuhan yang

bermacam-macam, yang disifati disamping tuhan besar

sebagaimana anggapan mereka. Memutlakan rububiyah (ketuhana)

dan pencakupan ketuhanan ini terhadap semesta alam secara

keseluruhan , merupakan persimpangan jalan antara

keteraturan dan kekacuan dalam bidang akidah.

Hati manusia harus mantap terhadap ketuahan yang Maha

Esa , supaya manusia mengarah kepada Tuhan yang satu ,

menetapkan dan mengakui untuk-Nya saja kekuasaan Mutlak,

meruntuhkan tuhan-tuhan yang bermacam-macam tadi.

Pemeliharaan Allah selamnya tidak akan pernah putus, tidak

pernah melemah dan tidak pernah hilang , bukan seperti

pemahaman Aristoteles yang mengatakan bahwa Allah telah

mngadakan semesta ini, kemudian tidak menghiraukannya

lagi,karena Allah itu amat tinggi sehingga tidak perlu

memperhatikan apa yang di bawah-Nya. Aristoteles dengan

pemikirannya ini menganggap dirinya filsuf terbesar dan

pikirannya juga yang paling hebat. (Sayid Qutb-Tafsir fii

Zhilalil Quran )

Dalam pembahasan ini penulis culikan dari tulisan

founding father kita, Muhammad Natsir mengenai sikap-sikap

kebuayaan islam ,Didalam buku ‘Capita Selecta’,“Islam itu

sesungguhnya lebih dari satu sistem agama saja, dia itu

adalah satu kebudajaan yang lengkap.(Prof.H.A.R.

Gibb).” .Inilah adalah penilaian dari Ahli Sejarah terkemuka

dalam bukunya yang terkenal ‘Wither Islam’ ,penilaian yang

terlepas dari kefanatikan-agama,dan membentangkan keyakinan

yang berdasarkan penyelidikan teliti dan seksama .Berikut

ini beberapa Hal yang harus diperhatikan sebagai patokan;

1. Agama Islam menghormati akal manusia dan mendudukkan

akal itu pada tempat jang terhormat serta menjuruh agar

manusia mempergunakan akal itu untuk menjelidiki keadaan

alam.

2. Agama Islam mewajibkan pemeluknya, baik laki-laki

maupun perempuan,menuntut ilmu. „Tuntutlah ilmu dari buaian

sampai keliang ahad", kata Nabi Muhammand s.a.w.

3. Agama Islam melarang bertaklid-buta, menerima sesuatu

sebelum diperiksa, walaupun datangnja dari kalangan sebangsa

dan seagama atau dari ibu-bapa dan nenek-mojang sekalipun.

Dan janganlah engkau turut apa jang engkau tidak mempunyai

pengetahuan atasnya, karena sesungguhnja pendengaran,

penglihatan dan hati itu, semuanja akan ditanya tentang itu.

(Q.s. Bani Israil: 36.)

4. Agama Islam menyuruh memeriksa kebenaran, walaupun

datangnya dari kaum yang berlainan bangsa dan kepercayaan.

5. Agama Islam menggemarkan dan mengerahkan pemeluknya

pergi meninggalkan kampung halaman berjalan kenegeri lain,

memperhubungkan silaturrahim dengan bangsa dan golongan

lain,saling bertukar rasa dan pemandangan. Wajib atas tiap*

Muslimin yang kuasa, pergi sekurangnya sekali seumur

hidupnya mengerjakan haji. Pada saat itu terdapatlah

pertemuan yang karib antara segenap bangsa dan golongan

diatas dunia ini. Keadaan itu menimbulkan perhubungan

persaudaraan dan perhubungan kebudayaan (akkulturasi) yang

sangat penting artinya untuk kemajuan tiap-tiap bangsa.

Disaat Sebagian usaha dari orang-orang agama

lain ,menjaga rusaknya agama dengan melarang para

pengikutnya membaca buku-buku yang berisi keykinan lain dan

memasukan buku-buku berbahaya itu kedalam daftar buku-buku

yang tidak boleh oleh pengikut agamanya. Pada saat

berdirinya Kebudayaan Islam , orang Islam telah menunjukan

kepada dunia , bagaimana islam memiliki kesiapan untuk

menerima kebudayaan dari bangsa-bangsa terdahulu ,Yunani,

Persia, Rumawi, India dan lain-lain.dan Islam Juga memiliki

kecakapan dalam melindungi hasil kesusastraan lama agar

tidak lenyap dilupakan zaman. Hasil-hasil karya itu

bertebaran dimana-mana ,tidak dipedulikan oleh bangsa –

bangsa yang telah jatuh dan generasi penerusnya yang

mengalami kerusakan dan kemunduran. Semua disimpan ,

diteliti, dikomparasikan, dikembangkan agar ditebarkan

kembali keseluru dunia dengan sudut pandang Islam.

Dalam Hal ini Akan disampaikan secara detail Kesimpulan

Komparasi budaya dan kebudyaan ,agar lebih jelas ;

1. Budaya dalam ISBD terdefinisi dari Bahasa Sanskerta

‘Budhhayah’ berarti ide,gagasan dan pemikiran manusia.

Dalam KBBI ,budaya berupa kata benda yang berarti

pikiran ,akal budi. budi adalah bagian dari atau alat

batin (hati) yg merupakan paduan akal dan perasaan untuk

menimbang baik dan buruk.Jadi Budaya adalah ide,gagasan

atau pemikiran manusia yang melibatkan hati untuk

menimbang yang baik dan buruk yang memandu akal dan

perasaan.

2. Budaya dalam Islam lebih dekat kepada definisi Pemikiran

(Fikrah ) Yaitu Upaya menilai fakta dari sudut pandang

Islam. Dengan demikian, pemikiran Islam mengandung tiga

hal, yakni: (1) Fakta (al-waqi’); (2) Penilaian (al-

hukm); dan (3) Keterkaitan fakta dengan penilaian.[2].

Sedangkan pemikiran Islam dibangun oleh dua asas,yakni

akal dan syariat (peraturan Allah).Sumber Hukum Islam dan

seluruh bagiannya adalah Hukum syariat yang bersumber

dari wahyu .Maka agar suatu pemikiran dianggap sebagai

pemikiran islam maka harus digali dari sumber-sumber

syariat, yaitu Al-Quran,dan as-Sunah serta apa yang

ditunjuk oleh Al-Quran dan as-Sunah yakni Ijma sahabat

dan Qiyas.(Muhammad Husein Abdullah).

3. Kebudyaan Dalam ISBD didefinisikan sebagai sistem

pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang

terdapat dalam pikiran manusia,sehingga dalam kehidupan

sehari-hari ,kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan

perwujudan kebudyaan adalah hasil dari kebudyaan yang

besifat nyata (Herimanto dan Winarno,ISBD 2008).

4. Dalam Hadharah (Peradaban Islam) , Tsaqofah (kebudayaan)

adalah sekumpulan pengetahuan yang mempengaruhi akal dan

sikap seseorang terhadap fakta (benda maupun perbuatan).

Tsaqafah adalah pemikiran-pemikiran yang menjelaskan

sudut pandang dalam kehidupan. Pemikiran-pemikiran

tersebut nantinya akan menjadi sebuah mafahhim

(persepsi) yang mengahantarkan kepada terciptanya sebuah

peradaban.

5. Mafahim (Persepsi ) adalah pemikiran-pemikiran yang

dimanisfestasikan ke dalam tingkah laku (suluk).

6. Madaniyah adalah Segala bentuk materi (fisik) yang

terindra .Madaniyah Merupakan bagian dari Hadharah

(Peradaban ). jika madaniyah itu lahir atau dihasilkan dari

suatu pandangan hidup tertentu selain islam,maka seorang

muslim tidak boleh mengambilnya.

7. Kaum muslimin tidak boleh mengambil Hadharah dan Tsaqofah

yang bukan Hadharah dan Tsaqofah Islam. Sebab,

mengambilnya berarti berhukum dengan selain islam.

8. Dengan dasar-dasar diatas maka seorang Mahasiswa Muslim

tidak boleh mengambil Mafahim dari Mata Kuliah ISBD yang

tidak sesuai dengan Pemikiran islam (Fikrah Islam)- dan Hadharah

Islam (Peradaban Islam). Karena Islam memiliki

karakteristik yang khusus dan Sempurna .

9. Aqidah Islam merupakan kaidah ketauhidan dari Allah yang

mendasari pemikiran Islam dan termanisfestasikan dalam

semua tingkah laku.

DAFTAR PUSTAKA

Mumammad Husein Abdullah.(2002).Studi Dasar-dasar

Pemikiran Islam.Bogor :Pustaka Thariqul Izzah.

Muhammad Husein 2009.Haekal.Sejarah Hidup

Muhammad.Jakarta:Litera AntarNusa.

Ajat Sudrajat ,dkk.2008.Din Al-Islam Pendidikan Agama

Islam DiPerguruan Tinggi Umum. Yogyakarta :UNY

Press.

Herimanto,Winarno.2008.Ilmu Sosial dan Budaya

Dasar.Jakarta :Bumi Aksara.

Sayyid Qutb.(t.t).Tafsir Fii Zhilalil Quran.

(online).http://tafsirzilal.files.wordpress.com/20

12/06/alfatihah-indon1.pdf. Diakses tanggal

anonym.