Post on 02-Mar-2023
ANALISIS PEMANFAATAN MASTER CONTROL ROOM PADA PROSES
PENYIARAN PROGRAM TALK SHOW DI CERIA TV PEKANBARU
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)
Oleh :
INKAN PRATIWI
NIM: 11743200313
PROGRAM S1
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI BROADCASTING
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
NOMOR SKRIPSI
4670/KOM-D/SD-S1/2022
Pekanbaru, 16 Desember 2021
No. : Nota Dinas Lampiran : 1 (satu) Eksemplar Hal : Pengajuan Sidang Sarjana Kepada yang terhormat, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi di- Tempat. Assalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Dengan Hormat,
Setelah kami melakukan bimbingan, arahan, koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya terhadap skripsi Saudara: Nama : Inkan Pratiwi NIM : 11743200313 Judul Skripsi : Peran Master Control Room (MCR) Dalam Proses Penyiaran
Program Talk Show Di Ceria Tv Pekanbaru
Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan untuk dimunaqasyahkan guna melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)
Harapan kami semoga dalam waktu dekat yang bersangkutan dapat dipanggil untuk diuji dalam sidang ujian munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Demikian persetujuan ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak, diucapkan terima kasih. Wassalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Pembimbing,
Edison S.Sos., M.I.Kom
NIK.130 417 082
Mengetahui : Ketua Prodi Ilmu Komunikasi,
Dr. Muhammad Badri, M.Si. NIP. 19810313 201101 1 004
i
ABSTRAK
Nama : Inkan Pratiwi
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Judul : Analisis Pemanfaatan Master Control Room (MCR) Dalam Proses
Penyiaran Program Talk show Di Ceria Tv Pekanbaru.
Sesuai dengan UU Penyiaran No.32 Tahun 2002 Pasal 31 ayat 5 Undang-Undang
Penyiaran menyatakan bahwa Stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi
tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan
terbatas pada lokasi tersebut. Oleh karena itu salah satu televisi lokal pekanbaru
yaitu ceria tv membuat kanal siaran nya sendiri yang memanfaatkan IPTV
sebagai media penyiaran yang efektif untuk menyampaikan informasi yang terjadi
di riau dan provinsi riau, serta menyajikan program yang menarik untuk di tonton.
Ceria tv bersiaran melalui kanal Live Streaming atau biasa disebut juga IPTV
(Internet Protocol Television) dengan payung hukum PT. Centro di Digital Riau
Mediatama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pemanfaatan
master control room dalam proses penyiaran program talk show di ceria tv
pekanbaru Penelitian ini menggunakan metode dekskriptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Master control room merupakan
bagian terpenting dalam proses penyiaran dikarenakan bagian MCR merupakan
terminal terakhir dalam proses penyiaran sebelum akhirnya suatu program sampai
ke pemirsa dalam proses penyiaran program talkshow di ceria tv pekanbaru,
diantaranya, mempersiapkan materi program siaran , serta alat yang dibutuhkan di
ruang kontrol serta peralatan di studio, membuat susunan materi program,
mengatur audio dan lighting,serta mengatasi trouble atau eror jika terjadi pada
saat live streaming sedang berlangsung, dan terakhir melakukan evaluasi setelah
siaran live streaming berakhir agar kedepannya dapat menghasilkan kualitas
siaran yang berkualitas.
Kata Kunci : Pemanfaatan MCR, Proses Penyiaran, Ceria Televisi Pekanbaru
ii
ABSTRACT
Name : Inkan Pratiwi
Departement : Communication Science
Title : Analysis of Utilization of Master Control Room (MCR) in Process
Broadcasting of Talk Show Programs on Ceria Tv Pekanbaru..
Under the Broadcasting Law No. 32 of 2002 Article 31 paragraph 5 of the
Broadcasting Law states that local broadcasting stations can be established in
certain locations within the territory of the Republic of Indonesia with a limited
coverage area at that location. Therefore, one of the local television stations in
Pekanbaru, namely Ceria TV, has created its broadcast channel that uses IPTV as
an effective broadcasting medium to convey information on what is happening in
Riau and Riau Province, as well as presenting interesting programs to watch.
Ceria tv broadcasts through Live Streaming channels also known as IPTV
(Internet Protocol Television) under the legal umbrella of PT. Centro at Digital
Riau Mediatama. This study aims to determine the analysis of the use of the
master control room in the broadcasting process of talk show programs on ceria tv
Pekanbaru. This study uses a qualitative descriptive method. The results show that
the use of the Master control room is the most important part of the broadcasting
process because the MCR section is the last terminal in the broadcasting process
before a program finally reaches the viewers in the process of broadcasting a talk
show program on ceria tv Pekanbaru, including preparing broadcast program
material, as well as the tools used for broadcasting. needed in the control room
and equipment in the studio, making arrangements of program material, arranging
audio and lighting, overcoming trouble or errors if they occur during live
streaming, and finally evaluating after the live streaming broadcast ends so that in
the future it can produce quality broadcast quality.
Keywords: Utilization of MCR, Broadcasting Process, Cheerful Pekanbaru
Television
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’aalaamiin. Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan kesehatan dan kemudahan kepada penulis, sehingga mampu
menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Shalawat dan salam juga tak lupa
penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun manusia
ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
Skripsi yang berjudul “Analisis Pemanfaatan Master Control Room (Mcr)
Dalam Proses Penyiaran Program Talk show Di Ceria Tv Pekanbaru” ini
merupakan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana program studi Ilmu
Komunikasi, konsentrasi Broadcasting, Fakultas Dakwah dan Komunikasi di
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak memperoleh ilmu
yang bermanfaat, bimbingan, bantuan, dukungan dan do’a dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan berterimakasih yang
sebanyak-banyaknya kepada Terimakasih yang amat sangat teristimewa saya
persembahkan skripsi ini sebagai hadiah kecil teruntuk kedua orang tua saya
tercinta, ayahanda M.Zulham Dan ibunda Linda Sitohang, adik kandung saya
Fahrozi dan kakak kandung saya Novita yang telah berjuang secara finansial
untuk mencukupi kebutuhan saya selama kuliah di pekanabaru, serta memberikan
kasih sayang dan dukungan agar saya bisa mendapatkan pendidikan hingga saat
ini. Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terimakasih setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M. Ag selaku Rektor Uin Suska Riau.
2. Bapak Imron Rosidi, S.Pd., MA., Ph.D selaku Dekan Fakultas Dakwah
dan Komunikasi.
iv
3. Bapak Dr. Imron Rosidi, S.Pd., M.A selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Bapak Dr. Masduki, M.A selaku Wakil Dekan I Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
5. Bapak Dr. Toni Hartono, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Dakwah
dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
6. Bapak Dr. H. Arwan, M.Ag selaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
7. Bapak Dr. M. Badri, M.Si selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi
dan Bapak Artis, M.I.Kom selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi.
8. Bapak Sudianto M.Ikom selaku Dosen Penasehat Akademik terima kasih
telah selalu membimbing dan memberi do’a serta semangat kepada
penulis.
9. Bapak Edison M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
membimbing dan telah banyak memberi masukan serta saran selama
penulisan skripsi.
10. Ibu Tika Mutia M.Ikom dan bapak Firdaus El Hadi selaku penguji seminar
proposal saya yang sudah memberikan banyak masukan dan saran untuk
penulisan skripsi yang lebih baik.
11. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar di jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
12. Pimpinan ceria televisi,bapak Rafliz, Bang Karim Kurniawan , Addin
Danu Dan Bapak Ahmad Benny, Kak Nina Arma beserta jajaran yang
telah memberikan izin, kesempatan, bimbingan, dan bantuan dalam
penelitian skripsi ini.
13. Sahabat sahabat ku erma , dila , venia dan shinta yang sudah membersamai
perjuangan perkuliahan ini selama berada di kelas konsentrasi
broadcasting b.
14. Semua Teman teman kampus ku sejak di semester pertama yaitu kelas 1a
dan juga broadcasting b yang sudah membersamai tiap kelas tatap muka
v
sebelum pandemic dengan canda tawa, yang namanya tidak biasa saya
sebutkan satu persatu.
15. Sahabat seperjuangan skripsi ulfazia armanda yang selalu membantu dan
menemani saya ke kampus untuk bimbingan dengan dosen pembimbing
dan juga selalu fast respon setiap kali saya membutuhkan bantuan.
Terakhir sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari
terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun guna
kesempurnaan penelitian ini.
Pekanbaru, Desember 2021
Inkan Pratiwi
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRAC .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
1.2 Penegasan Istilah ...................................................................................................... 6
1.3 Perumusan masalah .................................................................................................. 7
1.4 Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian ............................................................... 7
1. Tujuan Penelitian................................................................................................ 7
2. Kegunaan Penelitian ........................................................................................... 7
1.5 Sitematika Penulisan ................................................................................................ 7
BAB II ..................................................................................................................... 9
2.1 Kajian Teori ............................................................................................................. 9
2.1 Kajian Terdahulu .................................................................................................... 36
2.3 Kerangka pikir........................................................................................................ 42
BAB III.................................................................................................................. 43
3.1 Jenis Dan Pendekatan Peneltian ............................................................................. 43
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................................. 44
3.3 Sumber Data ........................................................................................................... 44
3.4 Informan Penelitian ................................................................................................ 45
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 45
3.1 Validitas Data ......................................................................................................... 50
3.2 Teknik Analisis Data .............................................................................................. 51
BAB IV ................................................................................................................. 53
GAMBARAN UMUM INSTANSI PERUSAHAAN .......................................... 53
4.1 Profil Ceria Tv. ...................................................................................................... 53
4.2 Visi Dan Misi PT.Centro Digital Riau Mediatama (Ceria Tv Pekanbaru) ............. 56
4.3 Program Tayangan Ceria Tv .................................................................................. 57
4.4 Logo Ceria Tv ........................................................................................................ 58
vii
4.5 Struktur Organisasi Ceria Tv .................................................................................. 59
BAB V ................................................................................................................... 61
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 61
5.1 Hasil Penelitian ...................................................................................................... 61
5.2 Pembahasan ............................................................................................................ 83
BAB VI ................................................................................................................. 94
PENUTUP ............................................................................................................. 94
6.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 94
6.2 Saran ...................................................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 97
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perberdaan Tv Digital Dan Tv Streamig..................................... 20
Tabel 5.1Identitas Informan Penelitian ...................................................... 62
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir......................................................................... 42
Gambar 4.1 Logo Channel Ceria Tv .................................................. …… 58
Gambar 4.2 Logo Baju Ceria Tv ........................................................... … 59
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Ceria Tv ……………………………….. 60
Gambar 5.1 Hub .......................................................................................... 69
Gambar 5.2 Share Link Ke Tiga Platform Berbeda .................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak adanya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran, kini penyiaran tidak lagi hanya menjadi monopoli Pusat.
Sebab itu lahirlah televisi lokal di berbagai daerah yang merupakan
media penyiaran lokal dengan jangkauan terbatas pada wilayah dan
target pemirsa lokal di tempat stasiun televisi lokal bersiaran.
Bermunculannya televisi lokal di berbagai daerah, memberikan dampak
yang baik untuk masyarakat sekitar, sehingga mereka bisa menikmati
sajian acara yang kental budaya lokalnya di setiap masing masing
daerah.
Sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, siaran
televisi sangat berperan dalam ikut serta menyerdaskan bangsa, dan
memberikan informasi serta menyajikan hiburan yang sehat. Salah satu
acara yang ditayangkan oleh televisi lokal adalah pemberitaan/informasi,
pendidikan, dan hiburan. Peran utama dari televisi lokal adalah untuk
melestarikan budaya dan kearifan lokal dalam berbagai aspek kehidupan
di wilayahnya.
Televisi lokal khususnya di pekanbaru diharapkan mampu
memberikan pilihan tontonan bagi masyarakat untuk memeroleh
informasi, pendidikan, dan hiburan serta menemukan budaya lokalnya.
Namun hal itu tidak mudah untuk diwujudkan, karena pendirian stasiun
televisi lokal memerlukan berbagai sarana dan prasarana yang tidak
sedikit, mulai dari modal yang besar, sumber daya manusia yang
profesional dan terbatasnya channel yang ada.
1
2
Jaringan telekomunikasi TIK sebagai salah satu infrastruktur
pembangunan nasional memiliki peran yang vital dan strategis sehingga
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mendukung
perkembangan telknologi kearah yang lebih canggih.1
Begitu pula hal nya dengan perkembangan Televisi di Indonesia,
yang juga telah berkembang dengan pesat, yang awalnya dari teknologi
tv analog, sekarang telah berkembang menjadi sistem televisi teknologi
digital. Karena sudah berbasiskan teknologi digital, sekarang akses
untuk menonton siaran televisi tersebut sudah bisa menggunakan media
internet. Hal seperti inilah yang melatar belakangi lahirnya teknologi
IPTV (Internet Protocol Television). IPTV yang memiliki pengertian
sebagai sebuah sistem teknologi digital dibidang layanan televisi dimana
proses pengiriman datanya sudah menggunakan alamat IP (Internet
Protocol) melalui infrastruktur jaringan Wireless maupun jaringan
Wireline dengan akses kecepatan datanya yang menerapkan koneksi
Broadband internet adalah generasi tv digital.2
Sistem IPTV memungkinkan banyak jenis layanan yang dapat
diberikan ke pengguna (user), yaitu layanan multimedia dalam bentuk
televisi, video, audio, text, graphic, data, dan live tv, live tv yaitu layanan
berupa siaran televisi seperti layaknya kita menonton siaran televisi
melalui perangkat televisi. Video on demand, layanan seperti layaknya
kita memutar media player seperti vcd player atau dvd player, konten
pada layanan ini, seperti music on demand, movie on demand dan lain-
lain.time shifted tv, layanan yang memungkinkan untuk menonton
kembali program siaran televisi, layanan voip, serta layanan internet,
yang dijamin kualitasnya (QoS), keamanannya (Security), keandalannya
1 Noneng Sumiaty and Neti Sumiati, “Konstruksi Realitas Siaran Berita Pada Televisi Lokal,” Jurnal Penelitian Komunikasi 18 (July 1, 2015), https://doi.org/10.20422/jpk.v18i1.21. 2 Iwan Krisnadi and Arfan Nendi Ramadhan, “Tinjauan Dan Analisa Perkembangan Regulasi IPTV Di Indonesia,” accessed September 30, 2021, https://www.academia.edu/35707323/Tinjauan_dan_Analisa_Perkembangan_Regulasi_IPTV_di_Indonesia.
3
(realibility) dan memungkinkan komunikasi dengan pelanggan secara
dua arah atau interaktif (interactivity) secara real time melalui
pesawattelevisi standar yang terhubung dengan penyedia layanan IPTV
melalui saluran kabel (Wireline, Fiber Optic) .
Kualitas layanan gambar, suara dan keamanannya dijamin penuh
oleh penyedia IPTV melalui suatu jaringan tertutup (closed distribution
network)yang dikelola secara profesional dan mengacu pada standar
layanan yang berlaku.3 Tidak seperti media yang diunduh, IPTV
menawarkan kemampuan untuk mengalirkan media sumber secara terus-
menerus. Akibatnya, pemutar media klien dapat mulai memutar konten4.
ada 4 yang turut mengambil bagian pada mata rantai IPTV, yaitu:
Network Provider (NP), Service Provider (SP), Content Provider
(CP),dan Customer / End User.5
Salah satu televisi lokal pekanbaru yang memanfaatkan IPTV
sebagai media penyiaran yang efektif untuk menyampaikan informasi
yang terjadi di riau dan provinsi riau adalah ceria televisi, yang bersiaran
melalui kanal Live Streaming atau biasa disebut juga IPTV (Internet
Protocol Television) dengan payung hukum PT. Centro di Digital Riau
Mediatama.
Karena semakin pesat nya perkembangan teknologi saat ini,
dimana gadjet menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia, membuat ceria
tv mengembangkan aplikasi streaming nya tersendiri yang bisa diakses
dengan mudah dari Smartphone berbasis Android. Diharapkan, dengan
3 Galih Sasmi Ramdhani, Wahyu Pamungkas, and Yana Yuniarsyah, “Pemanfaatan Jaringan Komputer Untuk Aplikasi IPTV (Internet Protocol Television) Studi Kasus Akatel Sandhy Putra Purwokerto,” JURNAL INFOTEL 2, no. 2 (November 10, 2010): 25–32, https://doi.org/10.20895/infotel.v2i2.80. 4 “Televisi Protokol Internet,” accessed September 13, 2021, https://id.hrvwiki.net/wiki/Internet_Protocol_television. 5 Krisnadi and Ramadhan, “Tinjauan Dan Analisa Perkembangan Regulasi IPTV Di Indonesia.”
4
kehadiran Ceria TV bisa menambah kanal hiburan serta informasi yang
mendidik di dunia pertelevisian Indonesia.6
Untuk mempertahankan eksistensi nya sebagai televisi lokal
dipekanabru. Ceria televisi tentunya menyajikan program yang
menghibur, edukatif dan informatif agar dapat menarik perhatian
pemirsanya. Selain program berita atau news, Program yang paling
banyak diminati oleh pemirsa Ceria tv adalah program talkshow yaitu
pagi ceria, Program talk show pagi ceria merupakan program talkshow
yang berkonsep kekeluargaan ,bersifat atau family dan perempuan,
dikarenakan jam penayangan pagi ceria ditayangkan pada jam 10 pagi
,serta target pemirsa yang ingin dicapai adalah ibu rumah tangga yang
berada dirumah, biasanya pagi ceria membahas profil bisnis seseorang
dan info info bisnis yang berkaitan dengan kebutuhan keluarga. Program
ceria tv dapat di tonton dan di akses melalui official website
www.ceriatv.co.id, facebook ceria tv, dan youtube ceria tv.
Keberhasilan sebuah program tidak akan lepas dari kerja keras
orang- orang hebat dibelakang layar. Penayangan sebuah program
membutuhkan banyak sumber daya manusia untuk keberhasilan program
tersebut, yang semuanya bekerja sebagai satu tim. Fungsi setiap divisi
atau departemen seperti mata rantai atau bagian dari mata rantai yang
panjang.7 Dalam menayangkan suatu program, stasiun televisi
mengandalkan suatu bagian yang dinamakan Master Control Room
(MCR). MCR sendiri adalah suatu ruangan yang menjadi ruang kendali
siaran guna mengontrol sinyal gambar dan suara serta komunikasi dari
dan ke luar stasiun penyiaran dan pusat hubungan jalur antar studio,
production control, dan program continuity. Kru MCR bertugas dan
6 “Ceria TV - Apps on Google Play,” accessed September 30, 2021, https://play.google.com/store/apps/details?id=appinventor.ai_zurieodhe86.CeriaTV&hl=en&gl=US. 7 Johanes Ilham Gatra Simanjuntak, “PERAN OPERATOR MASTER CONTROL ROOM (MCR) DI STASIUN TELEVISI EDUKASI,” PERAN OPERATOR MASTER CONTROL ROOM (MCR) DI STASIUN TELEVISI EDUKASI 0, no. 0 (November 10, 2018), https://digilib.esaunggul.ac.id/UEU-NonDegree-201558094/11462.
5
bertanggung jawab mengirim siaran ke end user/customer untuk
disebarkan ke pengguna layanan IPTV atau masyarakat. Bagian MCR
bisa disebut sebagai jantung dari stasiun televisi broadcasting karena
letak pengaturan semua tayangan program dan komersial dari sebuah
stasiun televisi dilakukan di dalam MCR.
MCR memiliki berbagai perangkat teknis yang fungsinya untuk
mengontrol semua proses siaran karena di ruangan ini juga semua acara
diolah sebelum diteruskan ke end user/customer, gambar hasil olahan
yang sudah sempurna lalu kemudian disiarkan. Salah satu hal juga yang
membuat MCR menjadi bagian yang sangat penting yaitu semua materi
siaran baik yang diadakan live (langsung) maupun recorded (taping atau
olahan rekaman) sebelum dipancarkan ke end user/customer juga diatur
oleh divisi MCR dibagian data ingestion atau materi lain seperti iklan,
running text, logo stasiun televisi serta title acara juga diatur di MCR.
Selain itu, pengaturan audio juga dilakukan di ruangan ini.
Menjadi seorang Operator MCR di stasiun televisi diharuskan
memiliki kemampuan yang professional dan ketelitian yang tinggi dalam
menggunakan peralatan kerja yang dapat digunakan pada saat siaran
program live maupun recording, downlink – uplink, scheduling playlist,
oleh operator MCR. Komunikasi yang baik dengan divisi lain seperti tim
produksi di studio, juga dapat memperlancar kinerja dari divisi MCR
dalam menayangkan suatu program.8
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang bagaimana Analisis Pemanfaatan Master
Control Room Pada Proses Penyiaran Program Talk Show Di Ceria Tv
Pekanbaru.
8 Fanny Marcelina Winoto, “Peran Master Control Room Dalam Proses Produksi Program Buletin Jatim Di Metro TV Biro Jawa Timur,” Monograph (Surabaya: Faculty of Communication Science, 2014), http://repository.wima.ac.id/id/eprint/12977/.
6
1.2 Penegasan Istilah
Berikut ini adalah beberapa konsep yang dilakukan dalam penelitian
ini yaitu :
1. Master Control Room (MCR)
Master Control Rom (MCR) dalam sebuah stasiun televisi adalah
tempat yang digunakan sebagai pengendali siaran. disebut master
karena fungsinya sebagai pengendali utama siaran, ada juga yang
dinamakan Sub Control yaitu berfungsi sebagai ruang kendali siaran
distudio baik studio produksi maupun pemberitaan, out put dari semua
sub control masuk ke master control rom untuk kemudian disiarkan
2. Proses Produksi Program siaran televisi
Merumuskan menyusun semua aktivitas yang diperlukan untuk
menghasilkan produksi sehingga semua aktivitas yang diperlukan dapat
dihitung baik waktu maupun biaya aktivitas tersebut meliputi pra produksi
produksi pasca produksi
3. Pengertian talk show
Talk show merupakan format berita paling mutakhir yang digemari
khalayak. Talk show memiliki daya tarik tersendiri karena beberapa
pelaku berita hadir sekaligus, seperti moderator, panelis, narasumber, dan
audiensi. Terlebih juga jika Talkshow ini disiarkan secara langsung, dapat
melibatkan pemirsa dirumah mereka melalui fasilitas phone-in. Format
yang ini akan menarik atau atraktif apabila moderatornya cukup cekatan,
komunikatif, dan menguasai persoalan atau topic secara detai atau rinci
4. Ceria Televisi
Ceria Tv merupakan salah satu media informasi yang berada di kota
`Pekanbaru Ceria Tv berada dibawah naungan PT. Centro Digital Riau
Mediatama yang mempunyai komitmen kuat untuk terus mengembangkan
unit pertelevisian di Indonesia dan menjalin hubungan yang baik dengan
memberikan informasi yang akurat ataupun memberikan sasaran aktivitas
sosial dengan tujuan mempererat hubungan dengan masyarakat luas pada
7
umumnya
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah sebagai berikut : bagaimana Analisis Pemanfaatan
MCR (Master Control Room) ceria tv dalam menunjang proses
penyiaran program acara talkshow di ceria tv pekanbaru ?
1.4 Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui peran master control room dalam proses penyiaran
program talkshow di ceria tv pekanabaru.
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara Teoritis
1) Menambah wawasan keilmuan penulis dalam disiplin ilmu
komunikasi khususnya pada bidang broadcasting.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
tentang kajian peran master control room dalam proses
penyiaran.
b. Secara Praktis
1) Menambah pemahaman bagi penulis tentang peran master
control room dalam proses penyiaran program.
2) Sebagai evaluasi bagi ceria televisi terhadap pengembangan
sumber daya manusia di divisi master control room.
1.5 Sitematika Penulisan
Untuk memudahkan menyusun tulisan ini, maka peneliti membuat
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
8
Menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, alasan
pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan, tujuan dan
kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan tentang kajian teori, kajian
terdahulu dan kerangka pikir.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Merupakan bab yang menjelaskan tentang jenis, pendekatan
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek
penelitian, teknik pengumpulan data, dan validasi data.
BAB IV GAMBARAN UMUM
Pada bab ini, peneliti menyajikan profil dari Ceria Televisi
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang penyajian data tentang hasil wawancara
terkait Analisis Pemanfaatan Master Control Room Pada Proses
Penyiaran Program Talk Show Di Ceria Tv Pekanbaru.
BAB VI PENUTUP
Menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian
yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Kajian Teori
1. Pengertian Master control room
Master control master adalah pusat kendali operasi stasiun TV.
Teknisi master control bertugas melakukan koordinasi terhadap
seluruh masukan input audio dan video yang berasal dari sumber pada
stasiun TV dan mengirimkan kemudian mengirimkan sinyalnya untuk
disiarkan serta bertanggung jawab dalam memastikan seluruh
tayangan yang akan di siarkan sudah sesuai dengan peraturan
penyiaran, ia bertugas mengatur gambar yang berasal dari tangkapan
kamera, mengatur materi siaran dan lain sebagainya.
Teknisi master control juga bekerja mengarahkan presenter (cue)
memutar video atau gambar yang berasal dari kamera, dan
memindahkan atau switching video dan audio koordinasi untuk
penayangan iklan dan pengumuman lainnya. Teknisi master control
bertanggung jawab mengenai situasi darurat seperti kehilangan
gambar program yang kelebihan atau kekurangan waktu siaran atau
program over dan program anggaran dan kerusakan pada peralatan.
Teknisi harus segera memperbaiki kerusakan atau kesalahan secepat
mungkin sehingga interupsi siarannya terjadi dapat diperbaiki
secepatnya.
Dalam hal ini teknisi master control memiliki posisi yang lebih
sebagai operator daripada teknisi karena ia harus mengkoordinasikan
9
10
seluruh kegiatan dan hasil kerja banyak orang teknisi master control
bertanggung jawab terhadap tampilan siaran on air stasiun televisi ia
juga harus memastikan seluruh elemen program yang sudah terjadi
setelah siap sebelum siaran.9
Bagian penyiaran atau Broadcasting merupakan muara hasil
produksi program televisi, promo on air, dan lain-lain maka bagian
ini merupakan ujung tombak dari sebuah stasiun televisi.
Karakteristik bagian master control room merupakan paduan antara
teknik karena pengoperasian peralatan siaran televisi dan non teknis
karena berhubungan pengaturan waktu (scheduling) program televisi,
yang lebih memfokuskan pada support teknik, serta bagian program
Traffic Log dan presentasi yang lebih mengkonsentrasikan pada
controling untuk tayang program.
Divisi Master Control adalah dimana semua proses
penayangan siaran berada di ruangan Master Control. Dimana
aktifitas yang dilakukan seperti mengantur tayangan gambar,
merundown tayangan selanjutnya, mengatur audio seerta memberikan
karakter atau kerabat kerja pada sebuah progam acara siaran. Di
dalam divisi ini terdapat job description antara lain : Character
Generator (CG)/telewriter, Audio, Switcher. Masing-masing dari
tugasnya yaitu:
a) Character Generator (CG)/telewriter
Telewriter atau Character Generator bertugas memberikan
sentuhan karakter pada tayang atau frame yang di tampilkan. Contoh,
title presenter, live, logo, nama narasumber, nama band, running teks
9 Morrisan“manajemen media penyiaran strategi mengelola radio dan televisi edisi revisi ”prenada
media group Jakarta :2018,69
11
hingga kerabat kerja. Selain memberikan karakter, CG juga dapat
mengedit dengan menggunakan sentuhan animasi sehingga terlihat
lebih hidup dan elegan.
b) Audio control
Audioman atau penata suara bertugas untuk memilih sumber suara
yang akan dimunculkan suara audio tersebut berasal dari berbagai
macam sumber seperti mikrofon di sedang digunakan presenter dan
narasumber maupun music player hingga audio yang disimpan
didalam komputer, dan mengatur keras atau pelannya suara agar
mendapatkan hasil audio yang maksimal. Audio di ceria TV sendiri
masih menggunakan audio mixer secara manual.
c) Camera Switcher
Dalam divisi ini, switcher bertugas memilih dan mengatur
pengambilan gambar yang telah di tangkap kamera. Switcher sendiri juga
dapat menampilkan dua gambar dalam satu frame, ini menggunakan
progam P in P (Gambar dalam Gambar) dan disini dapat menggunakan
progam Croma key yang berfungsi untuk memberikan sentuhan
background dalam blue screen.
d) Lighting control
Mengatur tata cahaya serta artistiknya
e) Presentasi
Presentasi merupakan pengendali utama sebuah siaran
berlangsung. Bagian ini merupakan pengatur waktu baik kapan
program acara on air (berupa live atau taping) maupun waktu iklan
atau komersial akan 14 ditayangkan. Selain itu, bagian presentasi
juga bertugas mengatur naik atau turunnya logo televisi, running
text.Sistem presentasi memiliki main switcher atau switcher utama
12
yang saling terhubung dengan computer control switcher dan
computer control superimpossed. Switcher merupakan alat untuk
memilih satu gambar dari berbagai sumber untuk disiarkan atau
direkam. Untuk sumber lainnya seperti logo, running text, bumper,
dan sebagainya juga akan masuk ke main switcher.10
Proses Produksi Siaran Program Televisi
Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya ( broadcast) dan
video dari segi gambar bergeraknya. Sejak ditemukannya televisi untuk
pertamakalinya orang dapat mengetahui dari dekat sebuah tampilan gambar
yang bergerak dengan disertai suara yang dibuat oleh orang lain disuatu
tempat. Mulai saat itu manusiapun berlomba ingin menampilkan segala
macam sesuatu dengan tujuan agar dilihat oleh orang lain melalui media
televisi, televisi memang sudah menjadi kebutuhan sehingga permintaan
pesawat meningkat tajam dari tahun ke tahun, demikin pula produsen
berusaha meningkatkan kualitas produksinya. Hal ini bisa dimengerti sebab
televisi bisa memuaskan khalayak penonton melalui berbagai program yang
disiarkan. karena ini perkembangan televisi demikian cepat dan meluas.
Setiap kegiatan yang mengakibatkan adanya penambahan manfaat dapat
disebut produksi, sedangkan cara atau metode untuk menciptakannya disebut
proses. Jadi, proses produksi tayangan dakwah adalah cara, metode, dan
teknik untuk menciptakan serta menambah kegunaan tayangan yang bersifat
mengajak dengan menggunakan sumber-sumber yang ada.
Berfikir tentang produksi program televisi bagi seorang produser
profesional, berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu,
selain menghibur dapat menjadi suatu kajian yang bernilai, dan memiliki
10
Morrisan“manajemen media penyiaran strategi mengelola radio dan televisi edisi revisi ”prenada
media group Jakarta :2018
13
makna. Dengan kata lain, produksi yang bernilai atau berbobot hanya dapat
diciptakan oleh seorang produser yang memiliki visi. Visi itu sekedar
mengikuti arus yang sedang mengalir. Hasil produksi yang memiliki visi akan
tampak sikapnya. Sikap inilah yang menjadi keunikan dan daya tarik dari
produksi itu. Produksi yang tidak memiliki keunikan dan daya tarik, produksi
tidak akan terkenal dan biasa-biasa saja.
Pertama, Materi Produksi, seorang produser profesional lebih memahami
materi yang akan diproduksi, sehingga materi yang diproduksi harus melalui
penelitian yang mendalam, agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kedua,
Sarana Produksi, sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang
terwujudnya ide menjadi kongkrit, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan
kualitas alat yang mampu menghasilkan gambar dan suara yang bagus.
Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh persiapan
produksi. Produser menunjuk seseorang yang diberi tanggung jawab atas
tersedian seluruh peralatan yang diperlukan.
Ketiga, Biaya Produksi, seorang produser dapat memikirkan sejauh mana
produksi itu akan memperoleh dukungan finansial dari suatu pusat produksi
atau stasiun televisi. Menentukan biaya produksi suatu program televisi
dengan video bagi produser atau manajer merupakan hal yang rumit. Banyak
faktor tidak terduga yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Merencanakan
anggaran merupakan suatu hal yang tidak mudah. Seluruh unsur yang
memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan, oleh siapa dan
dari mana biaya itu dibayarkan. Oleh karena itu, kita perlu memiliki lembar
perencanaan anggaran yang dipakai untuk menghitung semua biaya.
Keempat, Organisasi Pelaksanaan Produksi, suatu produksi program
televisi melibatkan banyak orang, misalnya artis, crew, dan fungsionaris
lembaga penyelenggara, polisi, aparat setempat dimana lokasi shooting
14
dilaksanakan dan pejabat yang bersangkutan dengan masalah perizinan.
Produser pelaksana membawahi bendahara dan kasir yang mengatur keuangan
dan membayar kebutuhan yang diperlukan. Kelima, Tahap Pelaksanaan
Produksi, suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan,
orang dan biaya yang besar, selain memerlukan sesuatu organisasi yang rapi
juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Sedangkan
dalam buku televisi sebagai media pendidikan. Prosedur tahapan baku untuk
memproduksi siaran televisi yang disebut standard operation procedure
(SOP). Produksi siaran televisi yang mencangkup empat tahap. Keempat
tahap produksi acara televisi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pra Produksi
Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan
produksi program siaran, termasuk program siaran pendidikan, karena itu
tahapan ini merupakan tahapan plenning production atau pre production
planning. Bermula dari timbulnya ide atau gagasan dan berpijak dari ide atau
gagasan ini, produser mulai melakukan berbagai kegiatan untuk
mengumpulkan berbagai data yang diperlukan untuk bahan pengembangan
ide atau gagasan tersebut. Akhirnya produser yang bekerja sama dengan
pengarah acara atau sutradara serta penulis naskah. Bahan-bahan yang
terkumpul kemudian dirangkai oleh penulis naskah menjadi suatu naskah,
sesuai dengan format program yang telah ditentukan. Apabila naskah dinilai
telah memenuhi syarat, maka produser menyiapkan project proposal program
siaran. Apabila project proposal telah disetujui, selanjutnya produser
melakukan planning meeting. dengan mengumpulkan kerabat kerja inti (key
member) yang terdiri dari pengarah acara, pengarah teknik, pengarah audio,
pengarah lampu, dan penata artistik, pada tahapan planning meeting produser
melakukan pendekatan produksi (production approach) tentang rencana
produksi dan seluruh anggota inti memberikan berbagai masukan yang
15
diperlukan, sehingga rencana produksi akan dapat direalisasikan atas
kesepakatan bersama.
Hasil planning meeting ini yang berupa naskah serta proposal
selanjutnya diserahkan kepada semua anggota inti tersebut untuk ditindak
lanjuti sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Selanjutnya
produser menyiapkan berbagai hal yang bersifat pendukung, seperti
melakukan casting artis pendukung, merencanakan anggaran yang diperlukan
dan sebagainya, sedangkan para anggota inti dengan selesainya planning
meeting berarti mempunyai bahan-bahan sebagai rencana kerja, sehingga
mampu bertanggung jawab atas tugas-tugasnya. Selanjutnya persiapan-
persiapan yang bersifat teknis dan dilakukan oleh team inti bersama anggota
kerabat kerja, mempersiapkan peralatan sejak dari sub control sampai dengan
peralatan di studio.
Merencanakan denah setting lampu dan tata cahaya (produksi di dalam
studio). Tetapi sebaliknya jika produksinya di luar studio maka akan
menggunakan kamera jinjing, karena itu perlu dipersiapkan kelengkapan
lainnya. Disamping itu perekayasa dekorasi segera mempersiapkan desain
dekorasinya serta mempersiapkan elemen-elemen dekorasinya yang sekiranya
diperlukan dan selanjutnya memberikan dekorasi di studio dan memberikan
property yang sesuai dengan tuntutan naskahnya. Sedangkan masalah latihan
tidak saja hanya berlaku bagi para artis pendukungnya, tetapi sangat penting
pula bagi anggota kerabat kerja, sejak dari switcher, penata lampu, penata
suara, floor director, kameramen dan anggota kerja lainnya. Dalam latihan ini
dipimpin langsung oleh pengarah acara melihat langsung latihan yang
diselenggarakan oleh kelompok/ perkumpulan artis tersebut, dalam
16
peninjauan ini mencatat hasil latihan mereka, selanjutnya pengarah acara akan
memberikan pengarahan sesuai dengan konsepnya. 11
Latihan bersama kerabat kerja dimaksudkan untuk menyesuaikan
segala persiapan yang telah dilakukan dan mungkin juga hasil dari latihan
persiapan yang telah dibuat perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, disamping
itu juga diperlukan untuk penilaian apakah sudah sesuai dengan apa yang
telah dikonfirmasikan saat diselenggarakan production meeting Selama
latihan produser dengan cermat mengamati monitor program, bertindak
sebagai wakil pemirsa atau penonton dan membuat catatan tentang
perubahanperubahan yang disarankan untuk memperbaiki kualitas estetika
dan teknis dari produksi. Selama waktu istirahat, catatan tersebut dibahas
bersama pengarah acara, pengisi acara, dan kerabat kerja produksi. Adapun
langkah-langkah latihan (rehearsal) dapat dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut
a. Read through; pengisi acara melakukan latihan dengan membaca
naskah secara lengkap, selanjutnya pengarah acara memberikan
petunjuk tentang tanda baca, vokal, acting, dan penafsiran peran
yang dibawakan. Keberhasilan dalam latihan ini akan membantu
tahap latihan berikutnya.
b. Walk through; pengisi acara dalam melakukan latihan dialog tidak
lagi menggunakan naskah.
c. Blocking; latihan ini dapat dimulai di luar studio, kemudian di
dalam studio. Dalam tahap ini dilakukan blocking kamera dan
pengisi acara menyiapkan diri pada posisinya.
11
Subroto. D.S. 1991.Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
17
d. Dry rehearsal; latihan ini dimana pengisi acara belum mengenakan
tata rias dan busana sebenarnya, tetapi pengisi acara dituntut untuk
melakukan sesuai yang diarahkan oleh pengarah acara.
e. General rehearsal; dalam latihan ini seluruh anggota yang terlibat
produksi sudah harus disiapkan seperti pelaksanaan sebenarnya.
2. Produksi
Melaksanakan perubahan bentuk naskah yang dibuat secara tertulis
menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku
untuk pertelevisian. Produksi acara televisi secara umum dapat ditinjau dari
beberapa segi, antara lain:
a. Penyiaran Produksi acara siaran langsung (live production),
maksudnya siaran yang dilakukan melalui studio. Produksi acara
tidak langsung (live on tape production).
b. Rekaman langsung jadi (live on tape production), maksudnya
rekaman yang dilakukan tanpa di edit.
c. Rekaman pembagian persegmen atau sequel (recording in segment
production), maksudnya rekaman yang diberi jeda untuk iklan.
d. Rekaman persegmen dengan satu kamera produksi, maksudnya
diberi jeda untuk mengambil gambar lain.
e. Lokasi
f. In door adalah proses produksi yang dilakukan di dalam studio.
g. Out door adalah proses produksi yang dilakukan di luar studio.
h. In-out door adalah proses produksi yang dilakukan di dalam dan di
luar studio (gabungan).
C. Karateristik kamera
1. Single camera production adalah proses produksi dengan
menggunakan satu kamera.
18
2. Multi camera production adalah proses produksi dengan
menggunakan banyak kamera. d. Karateristik Sound
3. Live Sound Production adalah proses produksi dengan suara
langsung.
4. Play Back Sound Production adalah proses produksi dengan
pemutar ulang rekaman suara.
5. Live And Play Back Sound Production adalah proses produksi
dengan perpaduan antara suara langsung dengan pemutar ulang
rekaman suara.
Seperti telah kita ketahui bahwa acara televisi dapat dibuat di dalam studio
atau di luar studio dan dalam pelaksanaannya dapat menggunakan beberapa
kamera atau hanya dengan satu kamera jinjing saja. Pengambilan tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan urutan naskahnya, apalagi kalau set dekorasinya
atau lokasinya berbeda tempatnya, karena itu hasilnya masih harus melakukan
penyelesaian akhir atau post production. Sebaliknya kalau menggunakan
beberapa kamera masih tergantung dari karakter naskahnya, tetapi bisa
disiarkan secara langsung.
1. Pasca Produksi
Tahapan terakhir adalah pasca produksi, dimaksudkan sebagai tahap
penyelesaian akhir atau penyempurnaan dari suatu produksi. Tahap
penyelesaian meliputi:
a. Melaksanakan editing baik video maupun audio
b. Pengisian grafis pemangku gelar
c. Insert visualisasi (memasukkan gambar yang sudah jadi untuk
diedit).
d. Dubbing (mengganti suara asli dengan rekaman).
e. Pengisian narasi
19
f. Pembuatan efek khusus
g. Melakukan evaluasi hasil akhir dari produksi. dalam evaluasi ini
hasil produksi masih diberikan catatan misalnya, masalah ilustrasi,
sound efek, editing gambar, dan sebagainya, sehingga masih
dilakukan perbaikan.
Sementara itu menurut Alan Wurtzel, prosedur baku dalam
memproduksi program siaran televisi yang disebut Standard Operation
Procedure (SOP), mencakup :
Tabel 2.1 Standard Operation Procedure (SOP) produksi siaran televisi
1 Pre production planning a. Penemuan ide atau gagasan.
b. Ide dijadikan naskah.
c. Planning metting.
d. Menyiapkan peralatan.
e. Lokasi (di dalam studio, di luar studio, atau
gabungan).
f. Melakukan latihan (read through, blocking, dry
rehearsal, dan general rehearsal).
2 Production a. Penyiaran (produksi siaran langsung atau
produksi siaran tidak langsung).
b. Karateristik
3 Post production a. Editing suara maupun gambar.
b. Pengisian sound efek dan ilustrasi.
c. Insert visualisasi.
d. Dubbing.
e. Pengisian narasi.
f. Evaluasi
20
Jika Alan Wurtzel membagi empat tahap kegiatan dalam proses
produksi, lain halnya dengan pendapat Gerald Millerson dalam buku
Television Productions yang membuat tahapan serta rincian produksi
sebagai berikut :
1. Penemuan ide
Dengan melakukan riset yang ada di masyarakat untuk
menentukan program tayangan yang akan diproduksi, kemudian
dijadikan naskah dan melakukan diskusi dengan menentukan
perencanaan awal yang meliputi produksi, merancang dekorasi dan
penempatan, tata cahaya, make up, kostum, dan fasilitas teknik, serta
melakukan casting untuk menentukan artis yang tepat dengan karakter
yang ada di dalam naskah, kemudian melakukan kontrak dengan artis
yang sudah ditentukan.
2. Perencanaan teknis
Meliputi peralatan shooting, estimasi dana, jumlah crew, serta
rehearsal script latihan dengan menentukan properti dan kostum.
Setelah itu dilakukan pre studio rehearsal yaitu latihan yang meliputi
dialog, presentasi dan action, serta penentuan akhir mengenai tata
cahaya dan fasilitas produksi, pemilihan efek dan dubbing, serta
melakukan editing.
3. Melakukan Review
Dengan menonton hasil produksi dan mengevaluasi proses
produksi yang telah berjalan, sehingga tidak akan terjadi kesalahan
yang sama pada produksi yang akan datang. Sementara itu menurut
Gerald Millerson, prosedur baku dalam memproduksi program siaran
televisi dapat disimpulkan ke dalam tabel di bawah ini :
21
Tabel 2.2 prosedur baku dalam memproduksi program siaran televisi
1 Ide Riset (penelitian)
2 Naskah kasar Out line
3 Perencanaan awal Diskusi awal tentang: a. Produksi.
b. Stage design berupa perencanaan kasar dan
sketsa.
c. Tata cahaya.
d. Make up.
e. Kostum.
f. Fasilitas teknik
4 Naskah a. Casting.
b. Booking Artis.
5 Perencanaan teknis a. Pemantapan penyajian produksi (production
treatment).
b. Perencanaan secara terinci dari penyajian
produksi.
c. Graphic, properties, special effect (scan atau
video).
d. Administrasi produksi.
e. Konstruksi produksi.
f. Insert: dari kepustakaan film, graphic,
pengambilan lokasi atau film video.
6 Rehearsal script Pembuatan atau mendapatkan: Properties, kostum,
model, dan lain-lain
7 Pre studio rehearsal a. Latihan pemain: dialog, presentasi, dan action.
b. Pengukuhan penyajian produksi.
c.Penentuan akhir mengenai tata cahaya dan fasilitas
produksi.
d. Pemilihan effect dan audio background musik.
e. Review atau edit: Insert (film atau video) graphic.
8 Camera script a. Mempersiapkan:
Breakdown sheet (run down).
Camera cards (alat bantu floor director untuk
menyambung komunikasi antara floor
director dengan studio).
Cue cards (alat bantu panduan acara siaran
untuk presenter).
Promters (juru bisik).
b. Transport untuk:
22
Peralatan yang disewa.
Properties
9 Persiapan studio Membuat stage, tata cahaya, persiapan peralatan,
dan lainnya.
10 Blocking camera PENGATURAN:
Tata cahaya.
Pengarahan kamera.
Mikrofon.
Make up.
Effect.
Kostum
11 Run through Lanjutan dari kamera blocking.
12 General rehearsal Penilaian akhir: Presentasi dan penyajian
operasional.
13 Video tape recording Recording, chek waktu, retake (pengambilan ulang
gambar).
14 Pemilihan bahan Melihat hasil rekaman dengan maksud memilih shot
yang diinginkan, titik edit dan urutan shotnya.
15 Editing Proses editing, penambahan title, audio effect,
background music dan video effect.
16 Review Penentuan waktu siaran.
Pada saat proses produksi tayangan televisi, setiap anggota produksi
yang terlibat mempunyai tanggung jawab sebagai berikut.
1. Produser
Produser merupakan salah satu tim produksi yang menentukan paket
program tayangan dan memberikan tugas kepada seluruh tim produksi.
Adapun tanggung jawab dari produser sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan produksi (ide, interpretasi, biaya, peralatan,
casting, membuat sinopsis, dan treatment yang dituangkan dalam
proposal produksi).
b. Bertanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan administrasi dan
artistik serta memimpin pertemuan produksi.
23
c. Memimpin organisasi produksi meliputi kebijakan siaran dan
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional di dalam
studio atau di luar studio.
d. Membentuk unit pelaksana produksi yaitu pengarah acara, floor
director, art director, dan unit manajer.
e. Kepentingan khalayak lebih diutamakan.
2. Unit Manajer
Unit manajer adalah seseorang yang membantu dan bertanggung
jawab kepada produser dalam suatu perencanaan sampai pelaksanaan
produksi. Adapun tanggung jawab dari unit manajer sebagai berikut:
a. Menginventaris segala kebutuhan produksi yang berasal dari produser,
pengarah acara, pengisi acara, dan petugas produksi.
b. Menyediakan segala kebutuhan produser, pengarah acara, pengisi
acara, dan petugas produksi.
c. Ikut merencanakan suatu produksi bersama produser.
d. Membuat laporan produksi.
3. Pengarah Acara
Pengarah acara adalah seseorang yang berada di lapangan produksi,
mengarahkan proses produksi, mulai dari teknik kamera, audio, lampu, acting,
dan lain sebagainya. Adapun tanggung jawab pengarah acara sebagai berikut :
i. Menginterpretasikan naskah dari produser menjadi suatu bentuk
susunan gambar dan suara yang harus memperhatikan kepentingan
penonton agar dapat dinikmati.
j. Bekerjasama dengan produser dan pengarah acara jika terjadi
perubahan naskah.
k. Selalu hadir dalam pertemuan perencanaan produksi.
24
l. Melatih dan mengarahkan pengisi acara atau narasumber.
m. Membuat perencanaan pengambilan gambar berdasarkan naskah
atau data aktual.
n. Mengarahkan pengambilan gambar.
o. Mengintegrasikan unsur pendukung produksi.
p. Memimpin editing .
4. Presenter
Presenter adalah seseorang yang menyajikan materi produksi yang
telah diolah oleh bagian produksi untuk disampaikan kepada khalayak
berdasarkan program yang telah disusun. Adapun tanggung jawab dari
presenter adalah mengendalikan acara produksi.
5. Penulis Naskah
Penulis naskah adalah seseorang yang ditunjuk oleh produser untuk
mendiskripsikan ide. Adapun tanggung jawab penulis naskah sebagai berikut:
a. menginterpretasikan ide produser ke dalam bentuk naskah.
b. bekerjasama dengan produser dalam pengembangan naskah dan
format.
c. menyampaikan naskah kepada tim produksi hingga disetujui
bersama.
6. technical director
Technical director adalah seseorang yang bertindak seebagai pengarah
teknik baik itu gambar, suara, atau cahaya. Adapun tanggung jawab Technical
director adalah menyiapkan segala peralatan yang akan digunakan oleh
pengarah acara dan produser serta memberikan saran yang bersifat teknis.
7. Cameraman
25
Cameraman adalah seseorang yang bertindak sebagai pemegang
kamera saat proses produksi dan melakukan pengaturan kamera sesuai dengan
arahan floor director. Adapun tanggung jawab cameraman adalah
menginterpretasikan ide dari pengarah acara dan melakukan pengambilan
gambar sesuai dengan yang dikehendaki pengarah acara. Cameraman harus
mamahami bahasa yang digunakan dalam mengoperasikan kamera, antara
lain.
a. CU : Extreme Close Up (shoot yang detail).
b. VCU :Very Close Up (shoot muka dari dahi sampai dagu).
c. BCU : Big Close Up (seluruh kepala).
d. CU : Close Up (dari kepala sampai dada).
e. MCU :Medium Close Up (dari kepala sampai perut).
f. MS : Medium Shoot (seluruh badan sebelum kaki).
g. Knee : Knee Shoot (dari kepala hingga lutut). 51
h. MLS : Medium Long Shoot (keseluruh MLS : Medium Long
Shoot (keseluruhan badan).
i. LS : Long Shoot (keseluruhan atau ¼ tinggi layar).
j. ELS : Extra Long Shoot (XLS), long shoot yang lebih ekstrim.
k. Full Shoot : keseluruhan badan.
l. Cover Shoot : keseluruhan objek dalam adegan.
m. Tight Shoot : kelihatan detail.
n. Shooting Groups of people: bisa single shoot, two shot, three shot
dari gambar keseluruhan.
o. Zoom In : objek seolah-olah mendekat ke kamera.
p. Zoom Out : objek seolah-olah menjauh dari kamera.
q. Tilt Up : kamera bergerak ke atas.
r. Tilt Down : kamera bergerak ke bawah.
s. Pan Kiri : kamera bergeser ke kiri.
26
t. Pan Kanan : kamera bergeser ke kanan.
u. Track In : kamera bergerak mendekat ke objek.
v. Track Out : kamera bergerak menjauh dari objek.
8. Floor Director
Floor director adalah seseorang yang bertindak sebagai penghubung
dalam menyampaikan pesan dari pengarah acara dalam bentuk tanda-tanda
kepada kerabat kerja dan pengisi acara saat proses produksi berlangsung.
Adapun tanggung jawab floor director adalah mengarahkan pengambilan
gambar, property dan kostum yang dipakai saat latihan, dan saat proses
produksi berlangsung.
9. Lighting Director
Lighting director adalah seseorang yang bertindak mengatur
pencahayaan yang ada dalam proses produksi. Adapun tanggung jawab
lighting director adalah menyesuaikan cahaya dengan tuntutan naskah,
memberikan masukan mengenai setting dan dekorasi kepada pengarah acara,
produser, serta penata dekorasi.
10. Penata suara
Penata suara adalah seseorang yang bertindak mengatur perimbangan
suara yang datang dari berbagai sumber dengan cara melakukan perekayasaan
dalam penempatan microphone. Adapun tanggung jawab penata suara adalah
membicarakan kepada pengarah acara dan pendukung produksi lainnya
tentang fasilitas audio yang diperlukan, serta melakukan mixing audio.
11. Switcher
27
Switcher adalah seseorang yang bertindak mengatur pergantian
gambar dari cameramen atas perintah pengarah acara. Adapun tanggung
jawab switcher adalah menyesuaikan gambar dengan audio.
12. Penata Dekorasi
Penata dekorasi adalah seseorang yang bertindak mengatur setting
tempat sesuai dengan yang diinginkan pengarah acara. Adapun tanggung
jawab penata dekorasi adalah memberikan pilihan dekorasi kepada pengarah
acara dan memimpin pembuatan dekor serta melakukan perubahan jika
diperlukan
13. Teknisi Video
Teknisi video adalah seseorang yang bertindak menata kamera dan
melindungi kamera. Adapun tanggung jawab teknisi video adalah membantu
mengarahkan pengambilan gambar, agar mendapatkan gambar yang maksimal
dan membantu pengarah acara untuk mendapatkan visual effect
Pada tahapan pasca produksi harus dikerjakan seteliti mungkin, sebab televisi
sabagai media massa pengaruhnya sangat besar, baik positif ataupun pengaruh
negatifnya. Karena itulah memproduksi acara siaran program televisi dituntut
untuk berkerja lebih cermat, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.
Hal ini terlihat saat dilakukan evaluasi, bukan hanya dihadiri dari kalangan
stasiun penyiaran sendiri, yang mewakili penonton diikut sertakan, demikian pula
dari departemen terkait.
Kepentingan penonton di sini untuk melihat apakah masalah yang
disampaikan melalui bentuk audio-visual, sudah cukup jelas, kalau belum
pada bagian mana dan saran-sarannya. Dari beberapa saran yang disampaikan
28
perlu dikaji oleh pengarah acara beserta kerabat kerja termasuk tentu saja
produser, sehingga bias terjadi dilakukan editing ulang.12
3. pengertian talkshow
Talkshow didefinisikan sebagai keterampilan menyajikan perbincangan
bertopik serius. Talkshow pada dasarnya adalah kombinasi antara “seni
berbicara” dan “seni wawancara”. Talkshow adalah sebuah program televisi
atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul bersama untuk
mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang
dipandu oleh seorang moderator. Sejarah Talkshow televisi dimulai akhir
1940-an dan awal 1950-an. Acara seperti ini semula muncul di radio, namun
seiring kemajuan teknologi membuat program tersebut kemudian pindah ke
layar kaca. Periode ini merupakan masa percobaan.
Talk show adalah program diskusi atau panel diskusi yang diikuti oleh
lebih dari satu pembicara atau narasumber untuk membicarakan suatu
topik. Daya tarik program ini terletak pada topik masalah yang dibicarakan.
Talk show mempunyai cirtipikal: menggunakan percakapan sederhana
(casual conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi
heterogenitas khalayak). Tema yang diangkat mestilah benar-benar penting
(atau dianggap penting) untuk diketahui khalayak atau setidaknya menarik
bagi pemirsanya. Wacana yang diangkat merupakan isu atau trend yang
sedang berkembang dan hangat di masyarakat.
Talk show merupakan format berita paling mutakhir yang digemari
khalayak. Talk show memiliki daya tarik tersendiri karena beberapa pelaku
berita hadir sekaligus, seperti moderator, panelis, narasumber, dan audiensi.
Terlebih juga jika Talkshow ini disiarkan secara langsung, dapat
12
Ciptono Setyobudi. “Teknologi Broadcasting TV” Yogyakarta: Graha ilmu 2012
29
melibatkan pemirsa dirumah mereka melalui fasilitas phone-in. Format
yang ini akan menarik atau atraktif apabila moderatornya cukup cekatan,
komunikatif, dan menguasai persoalan atau topic secara detai atau rinci. 13
Ada tiga permasalahan yang menarik untuk dibicarakan yang
pertama, masalah yang sedang menjadi pergunjingan dimasyarakat yang
hangat dibicarakan. Kedua, masalah tersebut mengandung kontroversi dan
konflik diantara masyarakat. Ketiga, masalah tersebut menyangkut dengan
kepentingan masyarakat banyak dan masyarakat membutuhkan informasi
serta jawaban yang jelas mengenai permasalahan tersebut. Sedangkan,
dengan talk show religi adalah talk show yang membicarakan atau
mengangkat permasalahan serta issue yang berkaitan dengan keagamaan,
yang mana memang dibutuhkan atas informasi sekaligus pertanyaan
seputar keagamaan yang langsung dijawab oleh yang ahli dibidang
keagamaan tersebut.
Selain permasalahannya menarik juga harus menghadirkan public
figure sebagai narasumbernya. Syaratnya public figure yang disenangi atau
diidolakan. Tokoh yang dianggap paling ahli dalam meguasai
permasalahan yang dibahas, atau tokoh kontroversi, kritis, dan vokal.
Dengan narasumber yang berbeda menjadikan talk show menjadi tontonan
menarik. Apalagi di pandu oleh presenter yang piawai dalam memandu
ritme pembicaraan, diselingi joke yang berhubungan dengan permasalahan
yang dibahas. Amelia Lusia, mantan redaktur pelaksana majalah Femina
dan Gatra mengatakan, dilihat dari gayanya talk show dibedakan menjadi
dua tipe utama yaitu :
1. Light entertaiment adalah jenis talk show yang dimulai dengan
13 “Jurnalistik Televisi/ Hasan Asy’ari Oramahi;Editor, Adi Maulana Dan Novietha I. Sallama | OPAC Perpustakaan Nasional RI.,” accessed September 30, 2021, https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=984964.
30
acara mewawancarai selebritas, seperti bintang film atau politisi.
Pemandu acara duduk dibelakang sebuah meja dan mewawancarai
tamu acara tersebut. Acara ini selalu memiliki atmosfer positif,
nyaman, ceria, dan disiarkan pada malam hari. Light entertaiment
juga pada pertunjukkan yang menitikberatkan pada unsur sensasi
dan drama menampilkan orang-orang tidak terkenal sebagai tamu
dengan permasalahan yang sering kontroversional.
2. Serious discussion adalah talk show jenis spesifik ditinjau dari
jenis materinya. Isinya berkonsentrasi pada topik khusus dibidang
politik atau sosial, atau pada seseorang yang sering menjadi
incaran berita pada waktu itu.
1. Prinsip-prinsip atau aturan-aturan
a. Prinsip pertama, acara tersebut dibawakan oleh seorang host
dibantu tim yang bertanggung jawab atas materi, pengarah, dan
bentuk acara yang akan di tampilkan. Dari sudut pemasaran host
dipandang sebagai sebuah label, trademark, yang mempunyai nilai
jual.
b. Prinsip kedua adalah mengandung percakapan berisi pesan
(massage).
c. Prinsip ketiga, Talkshow merupakan suatu produk atau komoditi
yang berkompetensi dengan produk lain.
d. Yang keempat, Talkshow merupakan kegiatan industri yang
terpadu dengan melibatkan berbagai profesi, mulai dari produser
acara, penulis naskah, pengarah acara, penata rias, dan rambut dan
bagian marketing. Sebagai produk kebudayaan populer ini harus
bisa dijual.
2. Konsep Talkshow
31
Topik yang dipilih aktual, bersifat analisis tidak sekedar deskripsi
kasus, terjadi interaksi seimbang diantara narasumber, tidak dimonopoli satu
orang atau satu sudut pandang, terjadi kontroversi, perdebatan prokontra, ada
solusi terbuka pada akhir perbincangan. Adapun Jenis-jenis Talkshow sebagai
berikut:
a. Program uraian pendek atau pernyataan Ketika penonton
menyaksikan acara televisi, pada saat itu mencul seorang presenter
menceritakan sesuatu yang menarik. Presenter itu muncul ditengah
suatu program feature, diantaranya sajian acara musik, dan di awal
suatu acara sebagai pembukaan atau dalam suatu acara cerita yang
menarik yang disajikan secara khusus. Penonton ini sedang
menyaksikan program. Uraian yang disajikan oleh seorang
presenter di dalam acara televisi biasanya sangat pendek.
b. Program Vox-pop suara masyarakat Vox-pop kependekan dari vox
populli dalam istilah Indonesia sebagai "suara masyarakat".
Artinya suatu program yang mengetengahkan pendapat umum
suatu masalah. Vox-pop sebagai program mengetengahkan
serangkaian pendapat umum mengenai suatu masalah yang sedang
dibahas dalam program kepada penonton dengan maksud agar
penonton juga dapat mengetahui bermacam-macam pendapat dari
sebagai orang atau group. Bukan saja dibahas sendirian oleh
produser, melainkan produser juga memperhatikan pula
pandangan-pandangan dari berbagai pihak. Dengan demikian,
proses komunikasi berjalan secara wajar.
c. Program wawancara (interview) Macam program ini termasuk The
Talkshow program bentuk yang lain adalah diskusi panel. Dalam
hal ini terdapat dua macam wawancara yaitu wawancara luar
studio dan wawancara di studio. Program Talkshow wawancara
32
yang baik di televisi merupakan suatu kerja keras, karena program
itu memerlukan persiapanpersiapan yang cukup banyak
d. Program panel diskusi Program Talkshow diskusi atau panel
diskusi di televisi menjadi program yang cukup sulit karena
program yang hanya menyajikan suatu pembicaraan sudah
bertentangan dengan prinsip televisi yang audio visual. Program
Talkshow diskusi sebetulnya sebuah program yang dapat
memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan.
Program Talkshow dimasa kini tidak lepas dari humor. Sebab
kebanyakan Talkshow adalah hiburan. Namun, kendatipun
hiburan, seorang presenter dapat tampil menghibur dengan humor
murah dan humor tinggi. Dalam hal ini kualitas dari kecerdasan
dan kemampuan ketrampilan presenter yang menentukan
3. Ciri-ciri Talkshow
Talkshow bersifat dinamis, tidak terpaku pada aktualitas topik
perbincangan dan jam tayangnya fleksibel. Tidak seperti berita yang jam
tayangnya dalam satu hari dibagi menjadi tiga sesuai dengan waktu. Tiap
talkshow yang ada di televisi memiliki jam tayang yang berbeda-beda. Ada
yang pagi, siang, dan malam. Menggunakan percakapan sederhana (casual
conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi heterogenitas
khalayak). Diksi yang mudah dipahami oleh pendengar sehingga isi
pembicaraan mudah ditangkap penonton. Wacana yang diketengahkan
merupakan isu yang berkembang dan hangat di masyarakat. Ini lah yang
membuat menarik acara ini karena menyuguhkan isu yang sedang hangat dan
berkembang di masyarakat karena masyarakat ingin mengetahui lebih jauh
perkembangan isu tersebut.
33
Tema yang diangkat mestilah benar-benar penting (dianggap penting)
untuk diketahui khalayak atau setidaknya menarik bagi pemirsanya.
Komponen yang selalu ada dalam program talkshow adalah obrolan lucu,
candaan kepada bintang tamu yang berfungsi sebagai selingan. Pengertian
talkshow secara singkat adalah obrolan dan untuk membuat suasana dalam
acara menajadi santai biasanya diselingi candaan, atau obrolan lucu, akan
tetapi tetap dengan kata-kata yang ter arah)
4. Metode Talkshow
Metode Talkshow menurut Klaus Kastan dikenal dengan istilah
talkshow skill yaitu harmony, actual, responsible, leading, entertainment,
yield atau yang biasa disingkat dengan Harley. Istilah tersebut berupa
kemampuan pemandu dalam beberapa tindakan seperti:
(a) mengambil keputusan
(b) menyusun topik dan pertanyaan dengan cepat
(c) memotong pembicaraan nara sumber yang melenceng
(d) kemampuan melakukan kompromi dan meyakinkan nara sumber
(e) memadukan kemasan program secara interaktif.
5. Pola Susunan Acara Talkshow
2.2 Pembukaan
Pengenalan acara, pemandu, narasumber, dan topik yang akan
diperbincangkan, bisa pula diuraikan latar belakang mengapa topik itu
dipilih.
2.3 Diskusi utama:
34
(1) pertanyaan awal, biasanya bersifat terbuka (membutuhkan
penjelasan),
(2) tanggapan dari narasumber atau pendengar, dan
(3) pengembangan pertanyaan lanjut atas tanggapan-tanggapan
itu.
2.4 Penutup: kesimpulan.
Ucapan terima kasih, dan salam penutup, termasuk informasi
program berikutnya. Kesimpulan tidak mutlak bersifat resum
perbincangan, bisa juga sekedar analisis singkat dan pertanyaan
terbuka untuk memancing perenungan audience atau pemirsa
Semakin pesatnya perkembangan teknologi saat ini, Ceria Tv juga
mengembangakan aplikasi streaming yang bisa diakses dengan mudah dari
smartphone berbasis Android. Ceria Tv bersaing melalui kanal Live
Streaming atau biasa disebut juga IPTV (Internet Protocol Television)
dengan paying hukum PT. Centro Digital Riau Mediatama. Didukung oleh
para ahli berpengalamhan dibidangnya belasan tahun, dan peralatan
penyiaran yang selalu mengikuti perkembangan teknologi, Ceria Tv yakin
bisa menguasai pasar TV online dan digital yang sangat bersaing ketat.
Tabel 2.3 Perbedaan Tv Digital Dan Tv Streaming
No Tv Digital Tv Live Streaming
1. Siaran televisi digital merupakan
siaran televisi teresterial yang
biasa dilihat sehari-hari,
menggunakan frekuensi digital
yang bukan lagi analog,
Layanan TV streaming dinikmati
lewat gawai dengan dukungan
internet, bukan merupakan siaran
televisi digital.
35
meskipun ini masih berlangsung
di Indonesia hingga saat ini.
2. Siaran televisi digital
menjanjikan kualitas gambar
yang jernih tanpa perlu
berlanggan.
Siaran streaming membutuhkan biaya
langganan agar dapat mengakses
penyedia tayangan. Umumnya
layanan streaming berlangganan
memiliki durasi waktu tertentu
disesuaikan dengan fasilitas yang
ditawarkan
3. siaran digital bisa diakses oleh
TV analog. Namun, TV analog
harus dilengkapi dengan alat
bantu set top box.
TV streaming tidak membutuhkan
perangkat televisi seperti kita kenal,
hanya membutuhkan perangkat pintar
seperti smartphone, laptop, atau Smart
TV yang terkoneksi dengan internet
dan berbayar.
Sumber : https://www.kilat.com/news/7934/tv-digital-tv-streaming-dan-apa-
bedanya
36
2.1 Kajian Terdahulu
Ada beberapa penelitian yang sebelumnya terkait dengan kajian
penelitian ini diantaranya :
1. Penelitian Johan Weinl tahun 2015 “Control room design for
live televised news casting” hasil penelitian, untuk melakukan
program siaran langsung yang bersifat "tradisional", operator di
ruang kontrol bertanggung jawab untuk satu pekerjaan tertentu.
Seperti halnya teknisi suara dan teknisi gambar. Untuk
melakukan siaran diperlukan operator yang beroperasi di ruang
kendali terpusat. Redaksi memberikan tugas berupa menjaga
melacak waktu dan menulis tajuk berita yang berbeda tidak
secara langsung memengaruhi tugas kerja di rasa pengumpulan
dan penyaringan berita, hanya tanggung jawab tambahan itu
ditambahkan kepada mereka. Kesalahan umum yang terjadi
ketika penyiaran dilakukan secara terpusat ruang kontrol, untuk
semua yang terlibat dalam produksi, adalah kesalahan
persiapan.Misalnya salah pemrograman dari operator atau salah
eja yang dilakukan oleh staf editorial. Namun,ruang kontrol
terpusat telah mengurangi kesalahan selama siaran yang
sebenarnya bertentangan dengan ruang kontrol tradisional. Hal
ini karena sentralisasi dan komputerisasi umumnya telah
menghapus kesalahan besar yang disebabkan oleh faktor
manusia.14
2. Penelitian yang di lakukan oleh Fifi Riski Amalia pada tahun
2016 yang berjudul “Peran Master Control Room (Mcr)
14 Johan Weinl, Control Room Design for Live Televisednews Casting, 2015, http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:kth:diva-169743.
37
Person Dalam Program Siaran Langsung “Bincang
Edukasi” Tv Edukasi, Pustekkom”. Metode yang digunakan
adalah metode deskriftif yaitu melalui pengamatan penulis saat
praktek kerja lapangan di ruangan MCR. Hasil studi
menunjukan bahwa keberhasilan program siaran langsung tak
luput dalam peran Master Control Room person di dalamnya
karena MCR personlah yang memastikan siaran berjalan dengan
sesuai dan lancar. MCR person Tv Edukasi sudah sesuai dengan
standar penyiaran.15
3. Penelitian karna (2018) dengan judul Master Control Room
Mcr Televisi Dalam Penyiaran Program Acara Tvri Jawa
Barat” Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus,
yaitu uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai
aspek, suatu organisasi (komunitas), sebagai suatu metode
kualitatif. Pada Master Control Room (MCR), sinyal audio dan
video yang berupa analog dikonversi menjadi sinyal digital dan
dikirim ke Transmisi (TX) untuk disiarkan dengan transmisi
digital yaitu DVB-T2. Untuk beralih ke siaran digital secara
penuh, mulai dari studio, sub control dan master control room,
input transmisinya juga berupa sinyal SDI/HD digital, LPP
TVRI khususnya Jawa Barat, memerlukan SDM yang tangguh
serta perubahan manajemen yang berbeda dibandingkan dengan
sistem siaran analog.16
4. Penelitan yang di lakukan oleh dede iskandar pada tahun 2014
dengan judul “Iklim Komunikasi Organisasi Di Bagian
15 Fifi Riski Amalia, “Peran Master Control Room (MCR) Person dalam Program Siaran Langsung,” 2016, http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/30592. 16 Karna Karna, “MASTER CONTROL ROOM (MCR) TELEVISI DALAM PENYIARAN PROGRAM ACARA TVRI JAWA BARAT,” Jurnal Ilmiah Teknik Studio 4, no. 2 (September 30, 2018): 115–24.
38
Master Control Room” Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah studi kasus yang menguraikan dan
memberikan penjelasan komprehensif terhadap objek yang
diteliti. Hasil penelitian menunjukkan adanya iklim
komunikasi organisasi yang mampu mendukung motivasi kerja
staf di MCR Indovision. Pimpinan mampu mendukung
terwujudnya misi perusahaan dengan mempertimbangkan
aspek konsolidasi internal organisasi dan komunikasi yang
dialogis dan terbuka, baik formal maupun informal.17
5. Penelitian Yang Dilakukan Oleh Naftalia Simanjuntak Dan
Besti Rohana Simbolon Tahun 2019 Dengan judul “Analisis
Produksi Program Pemberitaan Wajah Sumut Di Metro Tv
Biro Medan” Metode penelitian ini menggunakan paradigm
kualitatif deskriptif, penulis hanya menjelaskan proses produksi
berita pada program Wajah Sumut di Metro TV Biro Medan.
Adapun hasil penelitian Proses produksi Wajah Sumut
dilakukan mulai dari naskah liputan dari kontributor liputan,
naskah berita akan dirapikan penulisan maupun kalimat yang
kurang pada news room. Setelah proses dari news room naskah
dan gambar berita diserahkan pada editor agar masuk dalam
tahap pengeditan gambar dimana editor harus mengedit gambar
berita dan menyesuaikan gambar dengan naskah, kemudian
editor harus memberi sensor kepada gambar yang mengandung
unsur yang dilarang oleh undang-undang KPI (Komisi
Penyiaran Indonesia) pasal 36 ayat 5 tentang pelaksanaan
siaran. Berita yang sudah diedit oleh editor kemudian akan
diproses kembali kepada pihak MCR (master control room)
17 Dede Iskandar, “IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DI BAGIAN MASTER CONTROL ROOM (MCR) PT MNC SKY VISION TBK.” 13, no. 01 (n.d.): 19.
39
untuk diperiksa kembali apakah masih ada kekurangan dalam
berita tersebut dan akan dipertimbangkan kembali apakah berita
tersebut layak untuk disiarkan.18
6. Penelitian yg dilakukan oleh Dina Febriyana pada tahun 2013
dengan judul “Proses Produksi Program Talk Show “Redaksi
8” Pada Televisi Lokal Tepian Tv Samarinda” Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif deksriptif. Hasil
penelitian Proses produksi program talk show Redaksi 8 sudah
sesuai dengan Standart Operational Procedure (SOP) proses
produksi program acara televisi, yaitu dengan beberapa tahapan
yang dimulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi..
Tahap pra produksi terbagi dalam 2 tahap, yaitu: Tahap di luar
studio, proses perencanaan dan penentuan tema, tahap di dalam
studio dan MCR, yaitu mempersiapkan peralatan yang akan
digunakan saat proses produksi. Tahap produksi merupakan
tahap dimana tim produksi memvisualisasikan konsep gagasan
saat pra produksi melalui proses on air secara live. Tahap pasca
produksi, segala kegiatan yang dilakukan tim produksi setelah
proses on air, yaitu menon aktifkan peralatan yang digunakan
selama proses on air dan mengedit rekaman dari talk show
Redaksi 8 untuk ditayangkan keesokan harinya.19
7. Penelitian Hedgwigis Herlila Carla Velly, tahun 2017 berjudul
“Mekanisme Penayangan Creative Placement di Master
Control Room PT.Media Indonesia (Metro TV)” Paradigma
18 Naftalia Simanjuntak and Besti Rohana Simbolon, “ANALISIS PRODUKSI PROGRAM PEMBERITAAN WAJAH SUMUT DI METRO TV BIRO MEDAN,” JURNAL SOCIAL OPINION: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi 4, no. 2 (January 27, 2020): 117–24. 19 “Dunia Komunikasi | PROSES PRODUKSI PROGRAM TALK SHOW ‘REDAKSI 8’ PADA TELEVISI LOKAL TEPIAN TV SAMARINDA (Dina Febriyana),” accessed October 1, 2021, https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/?p=1177.
40
penelitian menggunakan proses kualitatif. Dengan sajian teknik
pengumpulan data : riset pustaka, observasi, wawancara, dan
praktik. Menggunakan dua jenis data yang diproses yaitu : data
primer dan data sekunder.Hasil penelitian Operator MCR adalah
kunci kesuksesan berjalannya sebuah program pada stasiu tv,
dan tentu saja dalam kesuksesan tersebut operator MCR
memiliki kewajiban untuk berkoordinasi dengan devisi lainnya
seperti, Traffic, QC (Quality Control), Programming, IT, dan
tim produksi seperti PD (Program Director) demi
menunjangnya kesuksesan penayangan. Oleh sebab itu sebagai
operator MCR harus selalu fokus dengan apa yang dikerjakan,
cepat tanggap dalam berkoordinasi, memutuskan masalah, dan
cepat dalam mengoperasikan agar mempermudah pekerjaan.20
8. Laporan kuliah kerja media oleh Deby Kusuma Arum Hartono
tahun 2010 yaitu “peran produser program dalam mengatur
aktifitas master control di jogja Tv” hasil laporan kuliah
kerja media di jogja tv , bahwa proses produksi acara Rolasan
harus di koordinasi dengan baik antara cameramen, dekorasi,
lighting, presenter dan narasumber, serta master control. Disini
produser berpaeran sangat penting untuk mengatur master
control agar terjadi keselarasan penayangan acara tersebut.21
9. Laporan Kerja Praktek oleh Fanny Marcelina Winoto 2014
“Peran Master Control Room Dalam Proses Produksi
Program Buletin Jatim Di Metro Tv Biro Jawa Timur”.
20 2017/BC/5194 Hedgwigis Herlila Carla Velly, “Mekanisme Penayangan Creative Placement Di Master Control Room PT.Media Indonesia (Metro TV)” (diploma, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Yogyakarta, 2020), http://repository.stikomyogyakarta.ac.id/192/. 21 Deby Kusuma Arum Hartono, “Peran produser program dalam mengatur aktifitas master control di Jogja TV,” 2010, https://digilib.uns.ac.id/dokumen/15804/Peran-produser-program-dalam-mengatur-aktifitas-master-control-di-Jogja-TV.
41
Hasil laporan kerja praktek adalah Keberhasilan sebuah
program acara tidak pernah lepas dari kerja keras orangorang di
belakang layar. Penayangan sebuah program mmebutuhkan
banyak sumber daya manusia yang semuanya bekerja sebagai
satu tim. Tidak hanya tim produksi dan tim pemberitaan yang
penting, namun kehadiran tim operator teknik serta tim tekniksi
juga sama-sama pentingnya untuk kesuksesan sebuah program
acara. Laporan ini membahas mengenai peran sebuah master
control room di METRO TV Jawa Timur dalam keterlibatannya
dalam proses produksi sebuah program yang bernama Buletin
Jatim.22
10. Laporan Kuliah Kerja Praktik Lapangan oleh Hafsyah Nur
Arifah 2020 “Peran Operator Master Control Room (MCR)
Pada Prog.Acara Ki Hajar di Televisi Edukasi” dapat
disimpulkan bahwa dalam melakukan prosespenyiaran unit
kerja MCR pada stasiun Televisi memegang tanggung jawab
besart sertaketelitian. Semua materi siaran harus diolah dulu
sebelum dipancarkan ke satelit, jadi berjalan atau setidaknya
sebuah siaran progrm televisi tergantung pada unit kerja
MCR.23
Berasarkan pemaparan kajian terdahulu di atas penelitian pada
peneltian kali ini penulis berfokus kepada seberapa besar
pentingnya peranan operator atau sumber daya manusia dalam
22 Winoto, “Peran Master Control Room Dalam Proses Produksi Program Buletin Jatim Di Metro TV Biro Jawa Timur.” 23 Hafsyah Nur Arifah, “PERAN OPERATOR MASTER CONTROL ROOM PADA PROGRAM KI HAJAR DI TELEVISI EDUKASI,” PERAN OPERATOR MASTER CONTROL ROOM PADA PROGRAM KI HAJAR DI TELEVISI EDUKASI 0, no. 0 (February 29, 2020), https://digilib.esaunggul.ac.id/UEU-NonDegree-20160508025_/14879.
42
divisi master control room (MCR) dalam proses penyiaran maupuan
kualaitas penyiaran suatu program televisi khususnya televisi lokal.
2.3 Kerangka pikir
Adapun kerangka penelitian ini merupakan penjelasan yang dijadikan
tolak ukur di lapangan yang disesuaikan dengan rumusan masalah. Merujuk
pada masalah penelitian ini mengangkat masalah tentang peran master control
room dalam proses penyiaran program talkshow di ceria tv pekanbaru.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Sumber : Analisis Peneliti 2021
Pemanfaatan
Master Control
Room
Program
kontrol
Kontrol
Suara
Kontrol
Gambar Program
Disiarkan
Kepada Pemirsa
Kontrol
Cahaya
43
BAB III
METODOLOGI
3.1 Jenis Dan Pendekatan Peneltian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif
merupakan penelitian dengan mengumpulkan data dengan teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Data maupun hasil penelitian yang telah
diperoleh, dijelaskan dan dikembangkan menggunakan kata-kata peneliti yang
berbentuk deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandasan pada filsafat postpositivisme atau enterpretitif, digunakan
untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan
observasi, wawancara, dan dokumentasi), data yang diperoleh cenderung
kualitatif, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian bersifat
untuk memahami makna, memahami keunikan, mengkonstruksi fenomena,
dan menemukan hipotesis. 24
Penelitian kualitatif banyak digunakan dalam penelitian di bidang
sosial penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang hasil
penelitiannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau metode
kuantitatif yang lain penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik
tetapi melalui pengumpulan data analisis dan kemudian
diinterpretasikan25
24 Sugiyono. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Pt Alfabet. (2017)
25 Albi Anggito Setiawan Johan, Metodologi penelitian kualitatif (CV Jejak (Jejak Publisher), 2018).
43
44
Bersifat deskriptif, dikarenakan data yang dikumpulkan berbentuk
kata-kata, atau gambar. Data yang diperoleh meliputi transkrip
interview, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, dan berbagai data
lain yang sejenis dan kemudian penulis akan mendeskripsikan tentang
apa saja yang sudah dilihat, di-dengar,dan ditanyakan kepada informan
mengenai bagaimana analisis pemanfaatan mcr dalam proses
penyiaran program talk show di ceria tv.
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan di studio ceria tv yang berada di jalan
srikandi pekanbaru, riau. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian
ini dilakukan mulai dari September 2021 hingga November 2021.
3.3 Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer, yaitu sumber yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Sumber data primer yang digunakan
adalah berupa hasil wawancara dan observasi dengan orang yang
bersangkutan terhadap peranan master control room yaitu toperator
master control room , dan host talkshow program acara.
2. Data sekunder
Data Sekunder berasal dari data primer yang telah diolah lebih
lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram,
gambar dan sebagainya sehingga menjadi lebih informatif bagi
pihak lain. Data ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih
lanjut. Dengan demikian, data sekunder merupakan data yang
diperoleh dari sumber data yang kedua dari data yang kita
45
butuhkan.26
3.4 Informan Penelitian
Informan adalah seseorang atau anggota kelompok yang diharapkan
memiliki informasi penting. Adapaun yang menjadi informan penelitian
ini adalah, operator MCR ceria tv Karim Kurniawan dan Danu Addin,
manajer program yaitu Ahmad Benny J,dan host program pagi ceria Nina
Arma.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang
digunakan pada riset kualitatif seperti penelitian kualitatif lainnya
observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan
fenomena reset fenomena ini mencakup interaksi perilaku dan
percakapan yang terjadi di antara subjek yang diteliti sehingga
keunggulan metode ini adalah data yang dikumpulkan dalam dua
bentuk interaksi dan percakapan27
Artinya selain perilaku non verbal juga mencakup perilaku
verbal dari orang-orang yang diamati apa saja yang dilakukan apa saja
yang dilakukan termasuk bahasa gaul serta benda apa yang mereka
buat atau gunakan dalam interaksi. Terkait dengan teknik observasi,
Edwards dan Talbott mencatat: all good practitioner research studies
start with observations. Observasi demikian bisa dihubungkan dengan
upaya: merumuskan masalah, membandingkan masalah (yang
26
Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi (jakarta: Bumi Aksara, 2015).
27 Riyanto,Rachmat,Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana (Jakarta : 2006)
46
dirumuskan dengan kenyataan di lapangan), pemahaman secara detil
permasalahan (guna menemukan pertanyaan) yang akan dituangkan
dalam kuesioner, ataupun untuk menemukan strategi pengambilan data
dan bentuk perolehan pemahaman yang dianggap paling tepat. Untuk
keperluan observasi tersebut peneliti dapat melakukan berbagai
kegiatan. Kegiatan itu antara lain dalam bentuk:
1. Membuat daftar pertanyaan sesuai dengan gambaran informasi
yang ingin diperoleh.
2. Menentukan sasaran observasi dan kemungkinan waktu yang
diperlukan untuk melakukan observasi pada sasaran tersebut
secara lentur.28
Dalam kegiatan observasi seyogyanya peneliti memperhatikan
prinsip sebagai berikut:
1. Peneliti hanya mencatat apa yang dilihat, didengar, atau
dirasakan, dan tidak memasukkan sikap dan pendapat pada
catatan observasi yang dituliskannya. Dengan kata lain, catatan
observasi hanya berisi deskripsi fakta tanpa opini.
2. Jangan mencatat sesuatu yang hanya merupakan perkiraan
karena memang belum dilihat, didengar, atau dirasakan secara
langsung. (Diusahakan agar catatan observasi menampilkan
deskripsi fakta sejarah holistik, sehingga konteks fakta yang
dicatat terpahami.
3. Ketika melakukan observasi jangan melupakan target karena
bisa sewaktu melakukan observasi peneliti menemukan fakta
lain yang menarik, tetapi tidak menjadi bagian penelitiannya29
28
Harahap,nursapia penelitian kualitatif (sumatera utara: wal ashari publishing,2020) h.79
47
Hasil kegiatan observasi bisa berupa daratan atau rekaman atas
suatu peristiwa. Dalam melakukan observasi peneliti mesti menjaga
jarak, guna menghindari dia sebagai bentuk kesalahan secara
sistematik yang bisa mempengaruhi pemaknaan yang dilakukannya.
Observasi mestinya mampu merekam gambaran suatu fakta sesuai
dengan perbedaan to mainnya. Sebab itulah observasi yang dilakukan
selain berseri, juga menunjukkan pilihan dan urutan sesuai dengan
karakteristik domain yang mau direkam.30
2. Teknik interview (wawancara)
Wawancara merupakan merupakan salah salah satu satu teknik
teknik yang yang dapat dapat digunakan digunakan untuk untuk
mengum-mengumpulkan data penelitian..Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa wawancara (inter-inter-view) adalah suatu kejadian
atau suatu proses interaksi antara pewawancara adalah suatu kejadian
atau suatu proses interaksi antara pewawancara (in-interviewer) dan
sumber informasi atau orang yang diwawancarai dan sumber informasi
atau orang yang diwawancarai (interview) melalui komunikasi
langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakanlalui
komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara
merupakan percakapan tatap muka an tatap muka ( face to face)
antara pewawancara dengan sumber informasi antara pewawancara
dengan sumber informasi, di mana pewawancara bertanya langsung
tentang sesuatu objek yang diteliti dan dimana pewawancara bertanya
29
Moleong Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Rosdakarya, 2012) h.50 30
Harahap,nursapia penelitian kualitatif (sumatera utara: wal ashari publishing,2020)h.80
48
langsung tentang sesuatu objek yang diteliti dantelah dirancang
sebelumnya.telah dirancang sebelumnya.31
Interview merupakan salah satu cara pengambilan data yang
dilakukan melalui kegiatan komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur,
semi terstruktur, dan tak terstruktur. Interview yang terstruktur
merupakan bentuk interview yang sudah diarahkan oleh sejumlah
pertanyaan secara ketat. Interview semi terstruktur, meskipun
interview sudah diarahkan oleh sejumlah daftar pertanyaan tidak
tertutup kemungkinan memunculkan pertanyaan baru yang idenya
muncul secara spontan sesuai dengan konteks pembicaraan yang
dilakukannya. Interview secara tak terstruktur (terbuka) merupakan
interview di mana peneliti hanya terfokus pada pusat-pusat
permasalahan tampak diikat format format tertentu secara ketat.
Pelaksanaan wawancara bisa secara individual atau kelompok.
Dalam interview secara individual maupun kelompok tersebut peneliti
sebagai interviewer bisa melakukan interview secara directive.
Artinya, peneliti selalu berusaha mengarahkan tapi pembicaraan sesuai
dengan fokus permasalahan yang mau dipecahkan. Namun demikian,
bisa juga peneliti melakukan interview secara nondirective. Hal ini
dilakukan apabila peneliti bukannya ingin memfokuskan pembicaraan
pada suatu masalah tetapi juga ingin mengeksplorasi suatu masalah.
Teknik penelaahan catatan lapangan & memo analitik
Catatan lapangan dan memo analitik merupakan teknik
pengambilan data yang dilakukan melalui observasi yang digabungkan
dengan interaksi dalam bentuk dialog secara partisipatoris. Dengan
31 Prof Dr A. Muri Yusuf M.Pd, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (Prenada Media, 2016).
49
cara ini peneliti diharapkan bisa memperoleh sejumlah fakta dan
informasi atas sebuah fokus permasalahan yang diperoleh dari
berbagai dimensi. Oleh karena itu, sebelum memasuki lapangan
peneliti harus bisa menetapkan tema yang dijadikan payung atau
sejumlah fakta dan informasi yang ingin diperoleh.
Model penggalian data dengan menggunakan teknik catatan
lapangan dan memo analitik ini peneliti perlu mencatat tanggal,
tempat/setting terjadinya peristiwa/ munculnya fakta, dan fokus
penelitiannya. Berdasarkan fakta yang diperoleh di lapangan itu
peneliti melakukan pencatatan. Apa yang dicatat bukan hanya terkait
dengan fakta yang dilihat tetapi juga dengan fakta yang diperoleh dari
hasil interaksi ataupun interview. Pertalian informasi dengan subjek
matter ataupun tema yang langsung dituliskan peneliti pada lembar
catatan khusus. 32
3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik untuk memperoleh
data dengan memilih suatu catatan mengenai objek tersebut. Menurut
Sugiyono dokumentasi adalah pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian. Bahkan kredibilitas hasil
penelitian akan semakin tinggi jika melibatkan dan menggunakan studi
dokumentas. Dalam menyusun penulisan rancangan ini, penulis
mempelajari buku-buku yang bersumber pada buku-buku bacaan
tentang ilmu komunikasi dan media massa yang berkaitan dengan
media elektronik khususnya televisi, dan produksi siaran, serta buku-
buku literatur yang berhubungan dengan masalah diatas33
32
Harahap,nursapia penelitian kualitatif (sumatera utara: wal ashari publishing,2020) 33 Gunawan. I.. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara 2013.
50
3.6 Validitas Data
Setelah data penelitian dikumpulkan, maka dilakukan pengujian
keabsahan data untuk mengukur apakah data dan proses pencariannya
sudah benar. Salah satu model analisis data menurut Miles dan
Huberman ialah triangulasi. Triangulasi merupakan teknik untuk
mengumpulkan data yang bersifat penggabungan data dari berbagai
teknik pengumpulan dan sumber yang sudah ada. Dalam teknik
Triangulasi peneliti dapat menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Triangulasi ini menggunakan teknik observasi parsifatif, wawancara
secara mendalam serta dokumentasi.34
yang mana unsur-unsur yang dinilai adalah lama penelitian,
proses observasi yang berlangsung, serta proses pelagaan data yang
kita peroleh dari berbagai informan penelitian yang kita sebut dengan
triangulasi data. Membandingkan dengan hasil penelitianlain, dan
melakukan check and recheck.
Tujuan dari triangulasi adalah mengecek kebenaran data
tertentu dengan membandingkan dengan data yang diperoleh
darisumber lain pada berbagaifase penelitian dilapangan pada waktu
yang berlainan. Triangulasi juga dapat dilakukan dengan
membandingkan antarhasil dua peneliti atau lebih dengan
menggunakan teknik yang berbeda.
34 “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D – MPKK – Toko Buku Bandung,” accessed January 27, 2022, https://cvalfabeta.com/product/metode-penelitian-kuantitatif-kualitatif-dan-rd-mpkk/.
51
3.7 Teknik Analisis Data
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada pada hal-hal hal-hal yang yang penting,
penting, dicari dicari tema tema dan dan polanya polanya dan dan
membuang membuang yang yang tidak tidak perlu. Reduksi data bisa
dilakukan dengan jalan melakukan abstrakasi. Abstraksi merupakan
Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan melakukan abstrakasi.
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan
pernyataan-pernyataan yang perlu sehingga tetap berada dalam data
penelitian.
Dengan kata lain proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti
secara terus menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan
catatan-catatan inti dari data menghasilkan catatan-catatan inti dari
data yang diperoleh dari hasil penggalian data. Dengan demikian,
tujuan dari reduksi data ini adalah untuk menyederhanakan data yang
diperoleh selama penggalian data di lapangan.
Data yang diperoleh dalam dalam penggalian data sudah
merupakan data yang sangat rumit dan juga sering dijumpai yang tidak
ada kaitannya dengan tema penelitian tetapi data tersebut bercampur
baur, dengan kondisi data yang seperti ini maka peneliti perlu
menyederhanakan data dan membuang data yang tidak ada kaitannya
dengan tema penelitian Sehingga tujuan penelitian tidak hanya untuk
menyederhanakan data tetapi juga untuk memastikan data yang diolah
itu merupakan data yang tercakup dalam scope penelitian.35
35
Siyoto, sandu,”dasar metodologi penelitian”,(yogyakarta:literasi media publishing,2015)
52
2. Penyajian Data
Menurut Miles dan Hubermen bahwa: Penyajian data adalah
sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan. Langkah ini dilakukan dengan menyajikan
sekumpulan informasi yang tersusun yang dilakukan dengan alasan
data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya
berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa
mengurangi isinya.
Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran
keseluruhan atau bagian bagian bagian tertentu tertentu dari dari
gambaran gambaran keseluruhan. keseluruhan. Pada tahap ini ini
peneliti peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data
sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean
pada setiap subpokok permasalahan.dengan pengkodean pada setiap
subpokok permasalahan.
3. Kesimpulan atau verifikasi
Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses
analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari
data-data yang telah diperdata. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari
hubungan,persamaan, persamaan, atau atau perbedaan. perbedaan.
Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan membandingkan
kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang
terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut. 36
36
Siyoto, sandu,”dasar metodologi penelitian”,(yogyakarta: literasi media publishing, 2015)
BAB IV
GAMBARAN UMUM INSTANSI PERUSAHAAN
4.1 Profil Ceria Tv.
Ceria Tv merupakan salah satu media informasi yang
berada di kota `Pekanbaru dan tentu saja menjadi salah satu
kebanggan bagi masyarakat Pekanbaru. Sebagai media publik
Ceria Tv terus berkembang untuk memperlihatkan jati dirinya
dan berupaya eksis. Ceria Tv selalu memberikan kenyamanan
tontonan bagi masyarakat Pekanbaru yang sangat terbuka dan
berfikir maju (modern). Ceria Tv berada dibawah naungan PT.
Centro Digital Riau Mediatama yang mempunyai komitmen
kuat untuk terus mengembangkan unit pertelevisian di
Indonesia dan menjalin hubungan yang baik dengan
memberikan informasi yang akurat ataupun memberikan
sasaran aktivitas sosial dengan tujuan mempererat hubungan
dengan masyarakat luas pada umumnya.
Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar
(audio visual). Ia berbeda dengan media cetak yang lebih
merupakan media pandang. Orang memandang gambar yang
ditayangkan di televisi, sekaligus mendengar atau mencerna
narasi dari gambar tersebut, karenanya apapun yang disajikan
dalam bentuk audio dan visual akan menjadi penyambung
kontribusi terbesar bagi kemajuan sebuah stasiun televisi.
53
54
Perkembangan dunia bisnis pertelevisian telah memunculkan
beberapa jenis televisi, salah satunya adalah televisi swasta
(komersil).
PT.Centro Riau Digital Mediatama (Ceria Tv) hadir di
Pekanbaru untuk memberikan informasi serta menghibur
masyarakat Pekanbaru dalam memenuhi kebutuhan informasi
sehari-hari. Dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di
Pekanbaru,dimana masyarakat Pekanbaru dapat menonton
program yang menyiarkan informasi dan hiburan mengenai
daerah setempat yang tidak tercakup oleh televisi nasional.
Ceria Tv merupakan salah satu dari sekian banyak tv online
yang berkembang didunia maya (streaming). Namun Ceria Tv
juga tidak kalah bersaing dengan TV online lainnya. Terbukti
berdiri sejak 2013 dan baru aktif menayangkan programnya
pada 2014 Ceria Tv sudah mulai menyiarkan denga saluran
TV kabel yang diperluas.
Didukung oleh para ahli berpengalamhan dibidangnya
belasan tahun, dan peralatan penyiaran yang selalu mengikuti
perkembangan teknologi, Ceria Tv yakin bisa menguasai pasar
TV online dan digital yang sangat bersaing ketat. Ceria Tv
bersing melalui kanal Live Streaming atau biasa disebut juga
IPTV (Internet Protocol Television) dengan paying hukum PT.
Centro Digital Riau Mediatama. Dengan semakin pesatnya
perkembangan teknologi saat ini, Ceria Tv juga
mengembangakan aplikasi streaming yang bisa diakses dengan
mudah dari smartphone berbasis Android.
55
Ceria Tv menyajikan program yang cukup lengkap dari
segala sisi dunia hiburan, edukasi dan lifestyle. Dengan
menonton Ceria Tv, diharapkan penonton mendapatkan
informasi, tips, dan hiburan yang edukatif secara lengkap dan
detail sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penonton.
Tayangan dan penyampaian juga disesuaikan dengan gaya
bahasa yang ringan dan tentu saja mudah dimengerti. Ceria Tv
menyajikan program yang cukup lengkap dari semua sisi
edukasi, hiburan serta gaya hidup. Dalam setiap tayangannya
diharapkan pendengar mendapat informasi, tips serta hiburan
yang edukatif secara lengkap sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pendengar. Angel dalam penyampaian tayangan pun
juga disesuaikan dengan Bahasa yang ringan serta mudah
dalam dimengerti oleh penonton.
Ceria Tv juga memberikan wadah bagi komunitas-
komunitas di Kota Pekanbaru khususnya untuk mampu
menyalurkan bakat serta mengembangkan diri. Ceria Tv
menjadi media penyalur untuk perorangan maupun kelompok
dalam masyarakat baik itu berbentuk komunitas, group,
maupun suatu instansi untuk lebih maju dan lebih dikenal di
Kota Pekanbaru khususnya. Ceria Tv selain bekerja sama
dengan komunitas-komunitas di Pekanbaru juga bekerja sama
dengan perusahaan-perusahaan salah satunya yaitu PLN
Persero, dimana Ceria Tv selalu mendokumentasikan kegiatan-
kegiatan penting yang diadakan oleh PLN.
Adapun tujuan untuk medirikan tv swasta yang berbasis
streaming ini adalah untuk memberikan dan meyiarkan
informasi mengenai edukasi, hiburan dan gaya hidup serta
56
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan
hiburan, tentunya dalam program siaran yang diprogramkan
secara apik dan memenuhi selera pendengar. Selain itu juga
keunggulan dibidang teknis, sehingga mutu siarannya benar
benar berkualitas dan dicintai oleh banyak pendengar di kota
Pekanbaru.
4.2 Visi Dan Misi PT.Centro Digital Riau Mediatama (Ceria Tv Pekanbaru)
Adapun Visi dari pendirian Ceria Tv Pekanbaru adalah “Menjadi
Stasiun TV Lokal yang diminati masyarakat Riau pada umumnya dan
pemasangan iklan pada khususnya sehingga melalui siarannya mampu
mendukung program pembangunan Provinsi Riau serta demi
mewujudkan kesejahteraan masyarakat Riau lahir dan batin.” Selain
itu ingin pula menjadi sebagai pembawa dan pemelihara nilai-nilai
melayu dan mempersatukan etnis-etnis warga Pekanbaru menjadi satu
kesatuan dalam kerangka NKRI.
Dan untuk mewujudkan Visi tersebut, PT. Centro Digital Riau
Mediatama (Ceria Tv Pekanbaru) menyiapkan langkah-langkah
strategis berupa MISI yaitu :
1. Membuat dan menayangkan program-program siaran
sebagai barometer tercepat dan teraktual melalui program-
program berita yang ditayangkan.
2. Membuat dan menayangkan program-program siaran yang
mampu meningkatkan ketahanan budaya melayu dalam
menghadapi era globalisasi.
3. Membuat dan menayangkan program-program
siaran pemersatu budaya-budaya daerah di Riau
57
dalam rangka memperkuat budaya nasional dalam
NKRI.
4. Menjadi sasaran untuk mendokumentasikan
budaya-budaya Melayu sebagai akar budaya di
Pekanbaru yang mulai langka.
5. Membuat dan menayangkan program-program
siaran yang mampu memperkuat pelaksanaan
otonomi daerah dan masyarakat Melayu di
Pekanbaru umumnya dan Riau khususnya.
6. Mengembangkan dan menayangkan beragam
program siaran sebagai media informasi,
Pendidikan, hiburan yang sehat, dan mempunyai
control social di masyarakat
4.3 Program Tayangan Ceria Tv
1. Pagi Ceria
Program ini merupakan program berformat talkshow yang
tayang setiap hari selasa dan kamsi jam 10.00 sampai 11.00 WIB
dan disiarkan secara langsung atau live streaming yang berkonsep
kekeluargaan atau family dan perempuan, dikarenakan jam
penayangan pagi ceria ditayangkan pada jam 10 pagi , target
pemirsa yang ingin dicapai adalah ibu rumah tangga yang berada
dirumah, biasanya pagi ceria membahas profil bisnis seseorang dan
info info bisnis yang berkaitan dengan kebutuhan keluarga.
2. Ceria Hari Ini
Ceria hari ini merupakan Program Berita Hard News Dan Soft
News Berbentuk Package, Indoor, Live streaming di youtube dan
fanspage facebook ceria tv dipandu Oleh Seorang Presenter Untuk
58
Membaca Lead Berita. Menyajikan infromasi seputar riau dan
kepulauan riau. Tayang setiap hari senin sampai jumat pada jam
17.00-18.00 WIB. Di tayangkan secara live
3. The New Sembang Malam
Sembang malam merupakan program talkshow yang santai
yang membahas tentang profil seorang tokoh dan
membeperbincangkan secara deep talk atau mendalam tentang
tokoh yang menjadi bintang tamu. Sembang malam tayang secara
live streaming setiap hari selasa jam 19.00-20.00 WIB.
4.4 Logo Ceria Tv
Logo merupakan sebuah lambang yang mengidentitaskan sebuah
perusahaan, organisasi, lembaga, maupun suatu produk untuk
membedakan dengan perusahaan lain. Logo menggambarkan
karakteristik tersendiri dan memiliki makna.Seperti logo Ceria Tv
yang dibentuk dengan banyak pertimbangan dan pemikiran yang sama.
Logo Ceria Tv sendiri memiliki dua logo, logo pertama digunakan
untuk logo channel yang tampil di laya rkaca, sedangkan logo satunya
digunakan dalam seragam crew dan anggota lainnya
Gambar 4.1 : Logo Channel Ceria Tv
59
Gambar 4.2 : Logo Baju Crew Ceria Tv
4.5 Struktur Organisasi Ceria Tv
Pengorganisasian pada manajemen sebuah lembaga
memili peran penting karena dengan pengorganisasian yang
baik maka perencanaan yang telah disusun dan ditetapkan akan
berjalan dengan baik. Disamping itu dengan adanya
pengorganisasian, pimpinan serta para staff akan lebih mudah
untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Seluruh kegiatan
penyiaran yang dilakukan Ceria Tv tentunya tidak lepas dari
pembentukan bagian-bagian dari struktur organisasi yang
ada.Struktur Organisasi yang ada di Ceria Tv telah dibentuk
dengan pertimbangan berbagai kebutuhan yang diperlukan
dalam seluruh proses penyiaran. Secara rinci struktur
organisasi yang ada di Ceria Tv dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
94
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis jelaskan dari bab satu sampai bab
lima, dan berdasarkan data-data yang penulis kumpulkan melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi yang berkaitan mengenai
“analisis pemanfaatan master control room (mcr) dalam proses
produksi program talk show di Ceria Tv pekanbaru” maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa master control room (MCR) mempunyai
manfaat dan peran penting di sebuah stasiun televisi, karena di sinilah
semua materi siaran baik yang diadakaan secara live (langsung)
maupun rekaman diolah Materi siaran seperti iklan, running text, logo
stasiun televisi serta title acara diatur di MCR. Selain itu, pengaturan
audio juga dilakukan di ruangan ini.
Karena Proses penyiaran program pagi ceria di ceria tv
pekanbaru dilaksanakan secara live dengan menggunakan sistem multi
kamera dan diproduksi di dalam studio, yang mana dalam proses
penyiarannya selain melibatkan divisi master control room juga
melibatkan crew dari divisi lain seperti halnya pembawa acara dan
juga Kameramen. Program acara ini hanya melalui proses pra produksi
dan produksi saja, tanpa melalui proses pasca produksi. Oleh karena
itu persiapan program talkshow pagi ceria ini harus dipersiapkan
dengan matang dan sempurna agar tidak terjadi kesalahan dalam
proses penyiarannya. Karena kesalahan sekecil apapun jika disiarkan
secara live tidak akan dapat disunting atau diedit terlebih dahulu.
Sehingga kesempurnaan menjadi nilai tertinggi dalam proses siaran
acara tersebut.
94
95
Selain itu dalam proses siaran secara langsung tersebut, seluruh
crew dituntut untuk bekerja dengan konsentrasi penuh agar terhindar
dari kesalahan-kesalahan yang membuat acara menjadi jauh dari
kesempurnaan. Selain konsentrasi crew juga harus memiliki ketelitian
agar tidak ada hal sekecil apapun yang terlupakan pada saat
melakukan proses siaran langsung. MCR yang bertanggung jawab
memastikan siaran berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang
telah tersusun dan memberikan tayangan yang berkualitas dari segi
visual maupun audionya baik pada acara yang recorded maupun live.
Jadi, berjalan atau tidaknya sebuah siaran televisi ditentukan oleh
MCR.
6.2 Saran
Dari keseluruhan peran master control room (mce) dalam proses
penyiaran program talkshow di ceria tv pekanbaru yang telah
diuraikan diatas maka peneliti akan menyampaikan sasaran-saran atau
sumbangan pemikiran yang sekiranya dapat dipertimbankan sebagai
masukan bagi pihak ceria tv pekanbaru yaitu sebagai berikut:
1. Memperhatikan dan menyesuaikan jadwal kegiatan diluar
studio dan di dalam studio dengan cermat dan tepat agar
jadwal live streaming program tidak bentrok dengan
jadwal kegiatan live streaming diluar studio.
2. Menambah peralatan penunjang siaran, misalnya alat untuk
studio seperti kamera, tripod dan kabel , agar jika ada
jadwal siaran di dalam studio peralatan sudah ada yang
standby tanpa harus menunda waktu siaran untuk
menunngu peralatan yang dipakai diluar studio .
96
3. Divisi master control room hendaknya memaksimalkan
kejernihan audio, agar kualitas suara yang dihasilkan
jernih.
4. Divisi master control room harus lebih meningkat kan
Komunikasi dengan host agar pada saat jeda iklan sudah
berakhir, host dapat langsung melanjutkan obrolan dengan
narasumber, dan tidak terjadi miss komunikasi saat live
streaming berlangsung.
5. Menambah sumber daya manusia (SDM) khususnya di
bagian divisi master control rool (mcr), agar dapat
membagi tugas antara kegiatan live streaming untuk bagian
di studio dan diluar studio. Penambahann SDM ini juga
bertujuan untuk menjaga kualitas dan profesionalisme di
bagian mcr agar tidak terlalu lelah karena mengerjakan
banyak tugas di dalam studio maupun di luar studio.
97
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Andi Fachruddin. 2016 Manajemen Pertelevisian Modern Yogyakarta: Andi
Albi Anggito & Setiawan Johan. 2018 Metodologi Penelitian
Kualitatif Sukabumi: Cv Jejak Publisher
Ardial. 2015. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi
Aksara
Cangara, Hafied. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers.
Ciptono Setyobudi. 2012 “Teknologi Broadcasting TV” Yogyakarta: Graha
ilmu
Harahap,Nursapia 2020. penelitian kualitatif sumatera utara: wal ashari
publishing
Hasan asy”ari oramahi 2015jurnalistiktelevisi Jakarta : penerbit erlangga
Horoepoetri Arimbi dan Santoso, 2012 Peranan Pembangunan Jakarta: PT
Binakarsa
Sugiyono. 2017Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Pt Alfabet.
Junaedi, Fajar. 2014. Manajemen Media Massa : Teori, Aplikasi, dan Riset.
Yogyakarta : Mata Padi Presindo.
Yusuf, Muri. 2016 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan
Penelitian Gabungan Jakarta : Prenada Media
Mabruri, Anton. 2010. Manajemen Produksi Program Acara Televisi. Depok:
Mind 8 Publising House.
Moleong Lexy J. 2012 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Morissan. 2011 Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio &
Televisi Edisi Revisi”. Jakarta: Kencana
98
Riyanto,Rachmat. 2006 Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
Rusman Latief, Yusiatie Utud. 2015 Siaran Televisi Non drama Kreatif,
Produktif, Public Relations dan Iklan.Jakarta: Prenadamedia Group
Saryono. 2007 Penelitian Kualitatif ilmu ekonomi dari metodologi ke metode
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Siyoto, sandu. 2015 dasar metodologi penelitian yogyakarta: literasi media
publishing
Sarwono. 2002 Psikologi Sosial Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial
Jakarta: Balai Pustaka,
JURNAL
Dede iskandar,iklim komunikasi organisasi dibagian master control room
(mcr),PT MNC SKY VISION Tbk vol 13, no 01 tahun 2014
Karna.master control room (mcr) televise dalam penyiaran program acara tvri
jawa barat,sekolah tinggi multimedia yogyakarta,vol 4 nomor 2,tahun
2018
Galih Sasmi Ramdhani1 , Wahyu Pamungkas2 , Yana Yuniarsyah3 1, 2 & 3
Akatel Sandhy Putra Purwokerto jurnal“Pemanfaatan Jaringan
Komputer Untuk Aplikasi Iptv (Internet Protocol Television) Studi
Kasus Akatel Sandhy Putra Purwokerto”, Jurnal Infotel Volume 2,
Nomor 2, November 2010
Zakaria Satrio Darmawan ,jurnal ilmu komunikasi“Komodifikasi Pengarah Acara
Di Era Peralatan Digital: Studi Kasus Liputan 6 Surya Citra T elevisi” VOL. 07
NO. 02, (2019)
Ir herry satria utama MT jurnal ”system broadcasting televisi (teori dan
perangkat pendukung tv broadcast).
99
Neti Sumiati (2015) konstruksi realitas siaran berita pada televisi local ,
jurnal penelitian komunikasi
Johan Weinl “Control room design for live televised news casting” Degree
Project, In Media Technology, Second Level. Stockholm, Sweden
(2015)
website
https://jejakjabar.com/wiki/Internet_Protocol_television
https://glints.com/id/lowongan/obs-adalah/#.YV4WzBLRXMw
https://www.kilat.com/news/7934/tv-digital-tv-streaming-dan-tv-kabel-apa-bedanya
100
LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN
Operator Master Control Room (MCR) Karim Kurniawan Dan Addin Danu
1. Sebelum melakukan live streaming apa saja yang di
lakukan/dipersiapkan oleh divisi MCR ?
2. Proses pembuatan link live streaming untuk website, youtube dan
facebook.
3. Jikalau terjadi kendala atau eror selama live streaming apa yang
dilakukan oleh divisi MCR ??
4. Apa saja kendala yang biasanya terjadi selama proses live
streaming berlangsung
5. untuk siaran live streaming ini ? Software apa saja yang biasanya
digunakan oleh ceria tv ??
6. Apa saja perangkat keras yang biasanya digunakan untuk live
streaming dluar studio dan di dalam studio ??
7. menurut anda seberapa besar peranan atau fungsi MCR dalam
proses penyiaran program di ceria tv ?
8. Bagaimana kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi bagian dari
divisi MCR ??
9. bagaimana cara menjalin komunikasi yang baik antara divisi MCR
dengan divisi yang lain seperti camera person, maupun host.
10. Biasanya brpa lama durasi dalam tiap program talkshow di pagi
ceria ?
11. Apakah divisi MCR juga melakukan editing video secara langsung
(online) pada saat live streaming berlangsung ? Atau di lakukan
sebelum siaran berlangsung ?
101
12. Selama bekerja di divisi MCR dalam program talkshow pagi ceria
apakah ada pengalaman menarik menurut anda ?
13. Setelah selesai melakukan live streaming biasanya apa yang
dilakukan divisi ruang kontrol ?
13. Apa saja faktor penghambat dan pendukung di bagian divisi MCR
?
14. Apakah div MCR melakukan evaluasi atau pengecekan hasil siaran
langsung yg telah dilaksanakan ?
15. apakah kelengkapan equipment/perangkat keras ber pengaruh
besar dalam meningkatkan kualitas siaran ? Kalau iya kenapa ??
16. Menurut abg bagaimana dgn kelengkapan alat studio maupun
ruang kontrol yg dmiliki ceria tv saat ini ? Apakah sudah
memenuhi standard yg dibutuhkan atau abg menyarankan
penambahan perangkat keras pendukung ?
Host Pagi Ceria Nina Arma
1. sebelun melakukan live streaming program talkshow pagi ceria
persiapan apa yang kakak lakukan?
2. bagaimana koordinasi yang dilakukan divisi MCR dengan host ?
3. Kendala apa yang biasanya kakak Alami selama melakukan talkshow
?
4. bagaimana menurut anda kinerja divisi master control dalam proses
penyiaran program talkshow pagi ceria ?
Manager Program Dan Produser Program Talkshow Pagi Ceria Ahmad
Benny
1. Pagi ceria program seperti apa ? Apa perbedaan nya dengan program
sembang malam ?
102
2. Bagaimana proses/prosedur dalam mendatang kan narasumber di pagi
ceria ?
3. Kapan program pagi ceria pertama kali melakukan tapping live
streaming ?
4. Ada kah kriteria tertentu utk menjadi narasumber di pagi ceria ?
5. Bagaimana menurut bapak kinerja dari divisi master control room
(ruang kontrol) dalam proses penayangan program selama live
streaming pagi ceria?
6. Apakah selalu dilakukan evaluasi atau review tayangan live streaming
pagi ceria ?
Tampilan layar komputer pada saat live streaming program pagi ceria
berlangsung
105
Suasana saat live streaming program pagi ceria berlangsung
Wawancara Dengan Operator Mcr : Karim Kurniawan
Wawancara Dengan Host Pagi Ceria : Nina Arma