Pemanfaatan Zeolit
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Pemanfaatan Zeolit
KARYA TULIS WAWASAN DAN KAJIAN MIPA
PROSES KIMIA DALAM ZEOLIT DANPENGGUNAANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Diusulkan oleh
Anisa Riyani (14303241044)
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zeolit alam merupakan mineral yang
jumlahnya banyak tetapi distribusinya tidak
merata, seperti klinoptilolit, mordenit,
philipsit, chabazit, dan laumontit (Lestari,
2010). Menurut Chetam (1992) dalam Lestari (2010),
zeolit adalah mineral kristal alumina silika
tetrahidrat berpori yang mempunyai struktur
kerangka tiga dimensi, terbentuk oleh tetrahedral
[SiO4]4- dan [AlO4]5- yang saling terhubungkan oleh
atom-atom oksigen sedemikian rupa, sehingga
membentuk kerangka tiga dimensi terbuka yang
mengandung kanal-kanal dan rongga-rongga, yang di
dalamnya terisi oleh ion-ion logam, biasanya
adalah logam-logam alkali tanah dan molekul air
yang dapat bergerak bebeas.
Zeolit adalah bahan yang sangat bermanfaat
bagi manusia. Dalam bidang industri zeolit
dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pengelolaan
limbah industri. Karena sifat-sifat yang dimiliki
zeolit, zeolit mudah untuk menyerap molekul,
manukar ion, dan menjadi katalis. Saat ini zeolit
telah dibuat dalam versi sintetisnya, yaitu suatu
senyawa kimia yang mempunyai sifat fisik dan kimia
yang sama dengan zeolit yang ada di alam, zeolit
2
ini terbuat dari bahan lain dengan proses sintetis
sehingga menyerupai zeolit yang ada di alam
(Saputra, 2006).
Zeolit telah dimanfaatkan manusia dalam
berbagai bidang kehidupan, berikut ini adalah
contoh penggunaan zeolit pada beberapa bidang
kehidupan (http://www.chem-is-try.org).
1. Bidang Pertanian
Penetral keasaman tanah, meningkatkan
aerasi tanah, sumber mineral pendukung pada
pupuk dan tanah, serta sebagai pengontrol yang
efektif dalam pembebasan ion amonium,
nitrogen, dan kalium pupuk.
2. Bidang Peternakan
Meningkatkan nilai efisiensi nitrogen,
dapat mereduksi penyakit lambung pada hewan
ruminensia, pengontrol kelembaban kotoran
hewan dan kandungan amonia kotoran hewan.
3. Bidang Perikanan
Membersihkan air kolam ikan yang
mempunyai sistem resikurlasi air, dapat
mengurangi kadar nitrogen pada kolam ikan.
4. Bidang Energi
3
Sebagai katalis pada proses pemecahan
hidrokarbon minyak bumi, sebagai panel-panel
pada pengembangan energi matahari, dan
penyerap gas freon.
5. Bidang Industri
Pengisi (filler) pada industri kertas, semen,
beton, kayu lapis, besi baja, dan besi tuang,
adsorben dalam industri tekstil dan minyak
sawit, bahan baku pembuatan keramik.
Oleh karena itu, sangat penting untuk
mengetahui peran zeolit dalam kehidupan manusia.
B. Tujuan
1. Memahami proses penggilingan batu zeolit.
2. Mengidentifikasi penerapan ilmu sains dalam
proses penggilingan batu zeolit.
C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No. Nama Kegiatan Waktu1 Penentuan tempat observasi 30 April - 4 Mei 20152 Lobying/ pencarian izin observasi 5-13 Mei 20153 Pelaksnaan observasi Thursday, May 14, 20154 Penyusunan laporan hasil observas 15- 27 Mei 20155 Pengumpulan data hasil observasi Thursday, May 28, 2015
BAB II
ISI
4
A. Profil PerusahaanPerusahaan tempat peneliti melakukan
observasi bernama “Perusahaan dan Pusat
Penggilingan Zeolit-Dolomit-Kalsit-Betonik,dll”.
Pemilik perusahaan ini bernama Bapak Sastro
Sugito. Sedangkan yang menjadi mandor di
perusahaan ini adalah Bapak Wagiran. Perusahaan
ini sudah berdiri pada tahun 1997. Pada awal
berdirinya, perusahaan ini hanya menjual mineral
alam seperti zeolit, dolomit, kalsit, betonik, dan
lain sebagainya. Namun pada tahun 1998, perusahaan
ini mulai melakukan produksi atau penggilingan
sendiri terhadap mineral alam menjadi berbagai
jenis bentuk olahan. Perusahaan ini merupakan
satu-satunya perusahaan pengolah zeolit di daerah
Pandansimping, Geneng, Prambanan, Klaten. Walaupun
di sekitar perusahaan ini banyak industri, namun
perusahaan ini dapat dengan mudah ditemukan karena
ciri khas perusahaan ini adalah bagian depannya
dipenuhi oleh batuan mineral zeolit tua yang
tersusun rapi. Perusahaan ini memperoleh bahan
zeolit alam dari daerah pegunungan kapur di Bayat,
Klaten dan dari pegunungan kapur di Wonosari,
Yogyakarta. Pasar dari produk olahan zeolit yang
dihasilkan perusahaan ini mencapai daerah Jawa
Timur. Para pembeli produk olahan zeolit dari
perusahaan ini pun beranek macam mulai dari petani
5
padi, petani udang, peneliti, mahasiswa, hingga
para produsen pupuk besar.
Tiap harinya perusahaan ini mampu
menghasilkan sekitar 8 hingga 10 ton olahan produk
zeolit dan olahan mineral lainnya seperti dolomit,
btu kapur, kalsit dan lain sebagainya. Dulunya
perusahaan ini juga mengolah batu kapur dengan
proses pembakaran menggunakan “Tobong Gamping”.
Namun setelah dikeluarkannya UU no.32 tahun 2009
tentang Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup
yang berbunyi bahwa "Pembangunan berkelanjutan
(berwawasan lingkungan) adalah upaya sadar dan terencana yang
memadukan yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial,
dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin
keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi
masa depan." sehingga Pemerintah setempat untuk
mengharuskan industri/ perusahaan mengolah limbah
yang mereka hasilkan menjadi limbah ramah
lingkungan sebelum di buang mak proses ini pun
tidak dilanjutkan lagi karena proses pengolahan
limbah dari perusahaan ini membutuhkan dana yang
melebihi penghasilan dari penjualan hasil
produksi. Di Perusahaan ini terdapat sekitar 10-15
pegawai yang semuanya adalah laki-laki. Sastro
Sugito Perusahaan, Pusat Penggilingan Zeolit
Dolomit-Kalsit-Betonik dll. Pandansimping,
6
Prambanan, Klaten, Jl. Yogya-Solo Km. 10 Telp.
(Kantor) HP. 081 2260 3407.
B. Lokasi Perusahaan
“Perusahaan dan Pusat Penggilingan Zeolit-
Dolomit-Kalsit-Betonik,dll” milik Bapak Sastro
Sugito ini beralamatkan di Jl. Yogya-Solo Km. 10
Pandansimping, Geneng, Prambanan, Klaten, Jawa
Tengah kode pos 57454 dengan nomor telepon 081
2260 3407. Perusahaan ini berada ±2 Km dari Candi
Prambanan ke arah timur.
C. Teknologi yang Digunakan
Teknologi yang digunakan dalam pengolahan
zeolit di Perusahaan dan Pusat Penggilingan
Zeolit-Dolomit-Kalsit-Betonik,dan lain-lain ini
berupa proses-proses konvensional pengolahan batu
mineral yaitu crushing, grinding, granuling,
pengayakan dan penjemuran (drying). Keseluruhan
teknologi yang digunakan dalam pengolahan zeolit
ini pada dasarnya hanya pengubahan bentuk zeolit/
pengecilan ukuran batuan mineral zeolit. Berbagai
macam ukuran zeolit yang dihasilkan untuk memenuhi
berbagai macam tuntutan tujuan pemakaian zeolit.
Di perusahaan ini terdapat empat jenis mesin untuk
pengolahan zeolit yaitu jaw crusher, hammer mill,
granulator, dan grinding. Saat melakukan
7
observasi, peneliti tidak mendapatkan informasi
bagaimana cara pengambilan zeolit dari alam karena
perusahaan ini memperoleh zeolit dari pemasok dari
daerah penghasil zeolit setempat. Kemungkinan para
penambang zeolit mengambil zeolit dari alam secara
konvensional seperti dengan palu karena mengingat
daerah penambangan zeolit yang digunakan oleh
perusahaan ini merupakan daerah pemukiman jadi
kecil kemungkinan jika melakukan pengeboman untuk
mengambil zeolit. Dari ciri-ciri zeolit yang
diolah di perusahaan ini yaitu berwarna coklat
kehijauan, zeolit yang diolah adalah berupa zeolit
jenis klinoptololit (Na4K4)(Al8Si40O96).24H2O.
Gb.1 Klipnoptolotit
D. Proses Pembuatan
“Perusahaan dan Pusat Penggilingan Zeolit-
Dolomit-Kalsit-Betonik,dll” tempat peneliti
melakukan observasi ini hanya mengolah zeolit alam
saja dan tidak membuat zeolit sintetik. Pada
perusahaan pengolah zeolit ini, terdapat beberapa
tahap pengolahan zeolit yang diantaranya adalah
penyimpanan bongkahan zeolit, pengecilan ukuran
zeolit, penepungan, pengayakan, granulasi,
8
penjemuran, dan pengepakan. Secara garis besar,
pengolahan zeolit di perusahaan ini dilakukan
dalam dua tahapan, yaitu pengecilan ukuran dan
proses aktivasi.
a. Penyimpanan bongkahan zeolit
Penyimpanan bongkahan zeolit ini
dilakukan untuk menyimpan stok batuan zeolit
sehingga memudahkan untuk melakukan proses
pengolahan yang selanjutnya. Selain itu proses
penyimpanan sementara bingkahan zeolit ini
bertujuan untuk sedikit mengurangi kelembaban
zeolit.
b. Pengecilan Ukuran/ Penghancuran (crushing)
Pengecilan ukuran zeolit dilakukan
melalui beberapa tingkatan, yaitu mulai dari
peremukan (crushing) sampai dengan penggerusan
(grinding). Proses ini menggunakan mesin yang
bernama Jaw Crusher. Jaw crusher akan
mengecilkan ukuran batuan zeolit sampai ukuran
secara teknis siap untuk masuk pada operasi
grinding. Mesin ini dijalankan dengan bahan
bakar solar. Jaw Crusher bekerja mengandalkan
kekuatan motor. Jaw Crusher adalah type
crusher yang paling umum, dimana sistem
kerjanya memampatkan / menghimpit material
hingga hancur, biasa digunakan untuk
menghancurkan batu jenis batu yang keras,
9
seperti zeolit. Unjuk kerja dari Jaw Crusher
sangat-sangat ditentukan oleh ukuran Fly wheel
( Roda Gila) nya dan kekuatan Shaft, karena
kedua komponen tersebut berperan vital.
Dengan menggunakan jaw chrusser maka dari
bongkah-bongkah batuan zeolit dipecah menjadi
ukuran yang lebih kecil. Untuk memasukkan
zeolit ke dalam mesin ini dilakukan secara
manual yaitu memasukkan dengan tenaga manusia.
Proses ini ditangani oleh 2-3 orang pekerja.
Ukuran produk yang dihasilkan dari peoses ini
berupa zeolit yang berukuran 3-5 cm. Proses
ini menghasilkan produk yang dapat langsung
dijual maupun dapat memudahkan proses
pengolahan zeolit berikutnya. Hasil olahan
zeolit dari proses ini biasanya digunakan
untuk penyaringan atau penjernihan air.
c. Penepungan zeolit (penghalusan/penggerusan)
Penghalusan (grinding dan screening). Proses
ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk tepung
dari batuan zeolit. Proses ini menggunakan
mesin grinding mill. Mesin ini mempunyai
tinggi hampir 5 meter. Keseluruhan sistem dari
Grinding Mill terdiri dari frame utama,
Decelerator, Classifier, Perangkat pipa,
blower, Jaw Crusher, Corong (elevator)
10
penghisap debu, vibration feeder, motor
penggerak. Pada mesin grinding mill terdapat
bagian yang bernama Cyclone Collector yang
menjalankan peranan penting. Karena inti dari
arus udara yang berputar ke atas di mesin
grinding dalam keadaan tekanan negatif, bagian
bawah collector harus memenuhi persyaratan
yang sangat ketat dalam hal pensegelan
(sealing) agar sepenuhnya terisolasi dari
masuknya udara luar. Jika tidak, partikel-
partikel yang dikumpulkan akan diambil oleh
pusat arus udara, yang akan secara langsung
mempengaruhi output dari keseluruhan sistem.
Oleh karena itu, Unit Powder-locking sangat
dibutuhkan untuk dipasang di bagian bawah
kolektor. Ini adalah komponen yang sangat
penting. Jika unit powder-locking tidak
disegel (sealing) secara benar, maka output
dari keseluruhan sistem akan terpengaruh
dengan tidak adanya atau berkurangnya hasil
produksi. Mesin ini berbahan bakar solar. Di
perusahaan ini, proses grinding/ penepungan
ditangani oleh 5-6 pekerja. Pada umumnya
ukuran umpan untuk operasi grinding adalah
sekitar 20 mm. Hasil produk dari operasi
grinding akan mengecilkan ukuran zeolit sampai
ukuran dapat dibuat menjadi granul. Biasanya
11
berukuran 80-100 mesh. Namun hasil tepung
zeolit dari proses ini dapat langsung di
packaging untuk langsung didistribusikan.
Perusahaan ini mengepack tepung zeolit ini
dalam karung dengan berat 25 kg. Zeolit tepung
ini pun dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti bahan campuran pupuk, untuk
pembuatan pupuk cair, campuran pakan ternak,
pengatur pH air, peningkat kualitas air tambak
udang, hingga sebagai salah satu material
pengolah limbah B3 ataupun limbah radioaktif.
Tepung zeolit hasil mesin ini sangat halus
sehingga mudah larut dalam air. Ukuran yang
dikehendaki untuk keperluan pertanian biasanya
antara 80-100 mesh. Dianjurkan untuk
penggunaan pada tanah yang berpasir berukuran
100 mesh atau lebih sedangkan untuk tanah
tekstur lempungan ukurannya di bawah 100 mesh.
Sedangkan untuk keperluan industri di atas 300
mesh. Tahapan ini adalah untuk memperoleh
ukuran produk sesuai dengan tujuan pemanfatan.
Produk yang dihasilkan dapat secara langsung
digunakan (bidang pertanian dan peternakan)
atau diproses aktivasi terlebih dahulu.
Selain menggunakan mesin grinding mill,
proses penepungan zeolit juga menggunakan
mesin Hammer Mill/Hummer Mill. Hammer mill
12
merupakan mesin yang mengaplikasikan gaya
pukul (impact force). Hammer mill terdiri dari atas
martil/palu yang berputar pada porosnya dan
sebuah saringan yang terbuat dari plat baja.
Bagian utama dari hammer mill adalah corong
pemasukan, pemukul, corong pengeluaran, motor
penggerak, rangka penunjang dan ayakan.
Prinsip kerja hammer mill adalah rotor
dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu
pemukul di sepanjang lintasannya. Bahan masuk
akan terpukul oleh palu yang berputar dan
bertumbukan dengan dinding, palu atau sesama
bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan.
Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan
bahan yang dapat lolos dari saringan di bagian
bawah alat. Jadi selain gaya pukul dapat juga
terjadi sedikit gaya sobek. penggunaan hammer
mill ini hasil gilingan yang bermacam-macam
ukuran. produk yang dihasilkan dari mesin ini
biasanya ukuran sedang maupun halus, seperti
ukuran 1-5 mm, kedelai, jagung, menir, bahkan
tepung berukuran 80 mesh, dan lainnya.
Kemudian setelah melalui proses
pengilingan dengan mesin hammer mill, olahan
zeolit masuk pada proses pengayakan.
Pengayakan ini dilakukan dengan dua cara yaitu
menggunakan mesin dan menggunakan ayakan
13
konvensiaonal (manual). Pengayakan tepung
pertama dilakukan dengan menggunakan mesin
yang bernama Vibrating Grizzly feeder dan Vibrator Screen.
Mesin ini digunakan untuk memisahkan bijih/
tepung kasar zeolit berdasarkan masing-masing
ukurannya. Pada dasarnya alat ini berfungsi
sebagai ayakan. Mesin ini mempunyai beberapa
ayakan yang mempunyai besar lubang yang
bervariasi dan disusun secara vertikal. Mesin
ini langsung dapat memisahkan zeolit
berdasarkan ukurannya karena mesin ini
mempunyai beberapa jalur khusus untuk masing-
masing ukuran produk olahan zeolit. Laju
pengumpanan mesin grizzly feeder dan screen di
pabrik pengolahan ini adalah sekitar 500 kg
per jam. Setelah melalui proses pengayakan
dengan mesin grizzly feeder dan screen ini,
kemudian produk olahan zeolit diayak lagi
secara manual dengan menggunakan ayakan
seperti jaring dari besi. Proses ini bertujuan
untuk memisahkan produk olahan zeolit yang
berukuran 2-5 cm dengan produk olahan zeolit
yang lebih halus < 1 cm.
d. Granuling/ Proses Pembentukan Granul atau
Pelet
Produk olahan zeolit yang berukuran
sekitar 80-100 mesh kemudian dimasukkan pada
14
proses granuling. Operasi granulasi juga
disebut dengan pelletizer. Operasi ini akan
menggranulasi serbuk zeolit menjadi granul-
granul atau kelereng-kelereng kecil yang
berukuran kurang daripada 5 mm. Pada proses
granulasi biasanya ditambahkan perekat untuk
memperkuat hasil granul. Hasil dari proses ini
berupa zeolit yang berbentuk butiran- butiran/
granul yang menyerupai bentuk pelet. Proses
inidilakukan dengan disc granulator. Zeolite
granule biasanya digunakan untuk keperluan
filter air, penyegar kondisi air, pupuk, media
hidroponik, sebagai media untuk menyerap
amoniak, hingga bisa sebagai pasir untuk hewan
peliharaan. Dalam penggunaan di bidang
pertanian bentuk zeolit butiran ini akan
segera larut bila berada dalam air sehingga
akan cepat bereaksi dengan pupuk yang
diberikan.
e. Pengeringan
Beberapa bagian dari hasil olahan zeolit
dari perusahaan ini ada yang mengalami proses
pengeringan. Hal ini tergantung dari
permintaan pembeli. Proses pengeringan
dilakukan secara konvensional yaitu dengan
penjemuran di bawah sinar matahari karena
perusahaan ini belum mempunyai alat
15
pengaktivasi/pemanas/ dryer untuk zeolit.
Proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar
air pada zeolit dan untuk mengaktivasi zeolit.
f. Packaging
Hasil olahan zeolit dari perusahaan ini
dilakukan dengan menggunakan kemasan yang
sederhana. Biasanya dalam bentuk karung yang
beratnya 25 kg. Di perusahaan ini tidak
mengepack produk olahan zeolit dalam ukuran
kecil di bawa 25 kg.
16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis Penerapan Ilmu KimiaDalam proses pengolahan zeolit di
“Perusahaan dan Pusat Penggilingan Zeolit-Dolomit-
Kalsit-Betonik,dll” ini terdapat beberapa aplikasi
ilmu kimia yang diantaranya adalah :
1.) Zeolit merupakan batuan berbuih. zeolit
merupakan mineral yang terdiri dari kristal
alumino silikat terhidrasi yang mengandung
kation alkali atau alkali tanah dalam kerangka
tiga dimensi. Ion-ion logam tersebut dapat
diganti oleh kation lain tanpa merusak struktur
zeolit dan dapat menyerap air secara
17
reversibel. Zeolit biasanya ditulis dengan
rumus kimia oksida atau berdasarkan satuan sel.
Zeolit juga merupakan kelompok mineral yang
dalam pengertian atau penamaan bahan galian
merupakan salah satu jenis bahan galian non
logam atau bahan galian mineral industry.
Zeolit merupakan kristal alumina silikat dengan
rumus empiris Mx/n.(AlO2)x.(SiO2)y.xH2O.
Terbentuk dari tetrahedral alumina dan silika
dengan rongga-rongga didalam yang berisi ion-
ion logam, biasanya golongan logam alkali, dan
molekul air yang bergerak bebas. Zeolit
merupakan suatu kelompok mineral yang
dihasilkan dari proses hidrotermal pada batuan
beku basa.
2.) Struktur zeolit merupakan polimer Kristal
anorganik didasarkan kerangka tetrahedral yang
diperluas tak terhingga dari AlO4 hingga SiO4
dan dihungkan satu dengan lainya melalui
pembagian atau pemakaian bersama atom oksigen.
Unit pembentuk kerangka utama zeolit adalah
tetrahedral, pusatnya di tempati oleh atom
silicon (Si) atau atom Alumunium (Al), dengan
empat atom oksigen di sudut-sudutnya. Setiap
atom oksigen menjadi bagian-bagian dari dua
tetrahedral. Tertrahedral membentuk kerangka
yang kontinu. Subtitusi Si4+ oleh atom Al3+
18
menentukan muatan negative kerangka yang
dikompensasikan oleh kation monovalensi atau
kation divalensi yang berlokasi sama dengan
molekul air dalam dalam struktur kanal.
Struktur tetrahedral SiO4 dan Al O4 pembentuk
Struktur zeolit. Struktur zeolit yang merupakan
senyawa aluminosilikat dapat dijabarkan seperti
pada gambar dibawah, tetrahedral SiO4 dal AlO4
saling berhubungan pada sudut-sudut
tetrahedralnya membentuk Al , Si framework tiga
dimensi yang berpori. Kation-kation alkali
monovalen atau divalen menepati posisinya
didalam pori-pori. Kehadiran kaion-kation ini
akan menetralkan muatan zeolit, sebagian pori
ditempati atau diisi oleh molekul air.
19
Gb 2. Struktur Zeolit
3.) Zeolit Klipnoptolotit merupakan salah stu
jenis dari mineral zeolit yang mempunyai rumus
struktur (Na4K4)(Al8Si40O96).24H2O. Zeolit
klinoptilolit merupakan zeolit alam yang
terdiri dari kristal alumino silikat terhidrasi
yang mengandung kation alkali atau alkali
tanah. Dengan menyisipkan logam natrium pada
zeolit akan memberikan sifat katalitik yang
sesuai sehingga dapat meningkatkan kecepatan
reaksi Mineral zeolit jenis ini yang banyak
ditemukan di Indonesia.
4.) Zeolit alam merupakan senyawa alumina silikat
terhidrasi yang secara fisik dan kimia
mempunyai kemampuan sebagai penyerap (adsorpsi),
penukar kation dan sebagai katalis. Contoh :
Reaksi antara zeolit dengan ion amonium sebagai
berikut :
NH4+ + Na, K – Zeolit NH4 – Zeolit
5.) Zeolit dapat menjadi adsorben cairan dan gas.
Proses preparasi zeolit dari proses crushing
hingga grinding memperluas permukaan zeolit
sebagai adsorben sehingga menambah daya
serapnya (adsorbansi).
20
6.) Zeolit dapat menyerap gas CO2 hasil buangan
dari mesin pengolah zeolit itu sendiri sehingga
tidak memperburuk keadaan lingkungan. Selain
itu zeolit mampu digunakan sebagai penetral/
adsorben limbah industri, limbah B3, bahkan
limbah radioaktif karena sifatnya sebagai
penukar kation.
7.) Zeolit dapat digunakan sebagai penghilang
kesadahan air sebagai efek sifat penukaran
kation. Mengingat di daerah perusahaan ini
banyak pabrik sehingga tingkat pencemaran udara
tinggi dan dapat menyebabkan hujan asam di
daerah tersebut. Dengan adanya perusahaan
pengolah zeolit ini, warga setempat dapat
membeli zeolit untuk mengurangi tingkat
kesadahan air maupun pencemaran air di sumber
air mereka. Zeolit klinoptolotit yang
diletakkan sebagai filter dan akan dilewati
oleh air sadah akan bereaksi kontinu sesuai
persamaan reaksi berikut :
Na – Zeolit + CaCl2 Ca – Zeolit + 2NaCl
B. Analisis Penerapan Ilmu FisikaDalam proses pengolahan zeolit di
“Perusahaan dan Pusat Penggilingan Zeolit-Dolomit-
Kalsit-Betonik,dll” ini terdapat beberapa aplikasi
ilmu fisika yang diantaranya adalah :
21
1.) Sifat yang menonjol dari mineral zeolit
tersebut antara lain : struktur kristal, daya
serap dan kapasitas pertukaran ion, sehingga
sifat –sifat ini, yaitu sifat fisik, yang
berhubungan langsung dengan struktur kristal
dan komposisi kimia perlu diketahui. Zeolit
dapat memisahkan molekul gas atau zat lain
dari suatu campuran tertentu karena mempunyai
ruang hampa yang cukup besar dengan garis
tengah yang bermacam-macam berkisar antara
2Ǻhingga 8Ǻ, tergantung dari jenis zeolit.
Mineral zeolit yang terdapat di batu-batuan
dapat berupa kristal tunggal (single crystal)
dengan ukuran beberapa mm, bersifat dense
pollycrystalline aggregate, tahan dengan segala
perubahan cuaca. Ukuran pori-pori zeolit
tetrahedral (Si / Al penyusun cincin): 4MR,
8MR,12MR. Sifat zeolit sebagai adsorben dan
penyaring molekul dimungkinkan karena struktur
zeolit yang berongga, sehingga zeolit mampu
menyerap sejumlah besar molekul yang berukuran
lebih kecil atau sesuai dengan ukuran
rongganya. Selain itu kristal zeolit yang telah
terdehidrasi merupakan adsorben yang selektif
dan mempunyai efektivitas adsorpsi yang tinggi.
2.) Densitas / Kerapatan zeolit Kerapatan zeolit
cukup rendah, berkisar antara 1,9 – 2,3 g/ml.
22
Dipengaruhi oleh keterbukaan kerangka dan jenis
kation. Meningkat bila dilakukan pertukaran
kation dengan ion logam yang berat Ba→Zeolit
2,8 g/ml. Hal ini sesuai dengan teori densitas
yang dipengaruhi oleh kerapatan jenis zat
penyusun zeolit.
3.) Warna/ sifat optik zeolit pada perusahaan ini
adalah abu-abu coklat kehijauan. Pada keadaan
murni (pure state), mineral zeolit tidak
berwarna →Colourless. Pewarnaan mineral zeolit
dipengaruhi bila ada pengotor logam-logam
transisi. Perubahan warna pada zeolite dapat
digunakan sebagai indikator adanya uap air.
4.) Zeolit didalam larutannya dapat menghantarkan
listrik. Daya hantar zeolit dipengaruhi oleh
kehadiran kation dan molekul air dalam rongga
(cavities). Hantaran listrik pada zeolit
bersifat ionik, disebabkan oleh perpindahan
kation-kation.
5.) Proses preparasi/ pengolahan mineral zeolit
yang dilakukan di perusahaan ini dari tahap
pemecahan, penepungan, granuling, screening,
hingga pengepakan merupakan proses fisika
karena hanya mengubah ukuran zeolit saja dan
tidak terjadi proses kimia yang dilakukan
dengan sengaja.
23
6.) Dalam proses penggilingan zeolit terjadi
konversi energi yaitu pada mesin- mesin
pengolah zeolit terjadi perubahan energi dari
energi kimia (yang berupa bahan bakar solar)
menjadi energi gerak dan panas.
7.) Pada proses penjemuran zeolit/ drying,
terjadi proses fisik penguapan air yang
terkandung dalam molekul zeolit.
C. Analisis Penerapan Ilmu BiologiDalam proses pengolahan zeolit di
“Perusahaan dan Pusat Penggilingan Zeolit-Dolomit-
Kalsit-Betonik,dll” ini terdapat beberapa aplikasi
ilmu biologi yang diantaranya adalah :
1.) Berdasarkan kapasitas pertukaran kation dan
retensivitas terhadap air yang tinggi, zeolit
sekarang ini telah banyak digunakan untuk
memperbaiki sifat tanah, terutama tanah yang
banyak mengandung pasir (kandungan lempung
sedikit) dan tanah podzolik. Zeolit dapat
digunakan sebagai bahan pemantap tanah (soil con-
ditioner), pembawa pupuk (fertilizer carrier),
pengontrol pelepasan ion NH4+ dan K+ (slow release
fertilizer), dan sebagai pengontrol cadangan air.
Dalam meningkatkan efisiensi pupuk maka zeolit
digunakan untuk memperlambat dan mencegah
perubahan ion ammonium menjadi ion nitrit yang
bersifat racun, untuk memperbaiki produktivitas
24
tanah dan tanaman maupun memperbaiki kualitas
air pada perikanan waduk, kolam, dan tambak,
serta mengurangi polusi yang diakibatkan limbah
pertanian industri serta untuk efisiensi
pemupukan N dan P.
1.) Fungsi zeolit untuk perikanan adalah sebagai
pengontrol kandungan ion NH4+ di dalam air. Pada
umumnya, ion ini berasal dari kotoran ikan dan
sisa makanan yang membusuk. Dengan pemberian
zeolit, pada ruangan yang sama jumlah ikan
dapat dipelihara lebih banyak. Sebagai contoh,
ikan salmon sekitar 30.000 ekor dapat
dipelihara dalam sangkar di sungai dengan
kandungan ion NH4+ tetap terkontrol pada 0,15
ppm dengan pemberian zeolit setiap 6 – 8 hari.
Reaksi antara zeolit dengan ion amonium sebagai
berikut :
NH4+ + Na, K – Zeolit NH4 – Zeolit
2.) Dalam pertambakan udang, zeolit mampu
meningkatkan produktivitas udang dengan
mengontrol pertumbuhan jamur dan mengatur pH
air.
3.) Zeolit dengan sifat adsorbennya mampu
mengontrol tingkat pencemaran/ polusi sehingga
meningkatkan daya hidup lingkungan.
25
4.) Zeolit dapat menggantikan posisi tanah
sehingga dapat dijadikan pemulihan lahan kritis
dan sebagai media tanam hidroponik.
5.) Zeolit mempunyai potensi besar untuk
dikembangkan sehingga diperoleh peningkatan
taraf hidup, berdasarkan suatu penelitian telah
terbukti bahwa zeolit mampu mengontrol
pertumbuhan mikroba patogen seperti Eschericia colli
dan Staphyloccocus Aureus. Selain itu, zeolit juga
dapat berfungsi sebagai peningkat bakteri yang
menguntungkan seperti Azotobacter Chroococcum yang
berfungsi sebagai penyedia nitrogen bagi
tanaman padi.
D. Analisis Penerapan Ilmu Matematika
Dalam proses pengolahan zeolit di
“Perusahaan dan Pusat Penggilingan Zeolit-Dolomit-
Kalsit-Betonik,dll” ini terdapat beberapa aplikasi
ilmu matematika yang diantaranya adalah :
1.) Proses penentuan Mr dari zeolit yang
dipengaruhi oleh Rumus empiris zeolit alam adalah:
M2/n Al2O3 x(SiO2) yH2ODimana :
M ; kation alkali atau alkali tanah
n ; valensi kation
x ; suatu harga dari 2-10
y ; suatu harga dari 2-7
26
2.) Penentuan adsorbansi dari masing-masing
produk olahan zeolit menggunakan persamaan
eksponensial
m=k.C1n
Dimana m = massa zat terabsorbsi per satuan
absorben
C = konsentrasi larutan
k dan n adalah tetapan.
3.) Kadar senyawa penyusun zeolit antara lain
SiO2 - 72.0%, Al2O3 - 10.89%, Fe2O3 - 1.48%, K2O -
3.24%, Na2O - 1.91%, dan CaO - 2.04%.
4.) Penentuan harga zeolit dipengaruhi oleh
banyaknya tahapan pengolahan zeolit. Contohnya
zeolit berukuran 3-5 cm harganya Rp.25.000,-per Kg
sedangkan untuk zeolit berukuran beras/menir
seharga Rp. 30.000,- per Kg.
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah
peneliti lakukan maka dapat disimpukan bahwa:
1. Proses penggilingan batu zeolit dimulai dari
tahap pemecahan (crushing), Penggerusan atau
penepungan (grinding), pembentukan butiran
(granuling), pengayakan (screening), dan
pengemasan (packaging).
3. Penerapan ilmu sains dalam proses penggilingan
batu zeolit antara lain:
a. Ilmu kimia : mineral zeolit, struktur mineral
zeolit, sifat dan kemampuan mineral zeolit,
28
zeolit jenis klinoptololit, penyerapan gas
CO2 oleh zeolit, zeolit sebagai absorben dan
zeolit sebagai penghilang kesadahan air.
b. Ilmu fisika : sifat fisik zeolit, densitas
zeolit, warna/ sifat optik zeolit, daya
hantar zeolit, proses fisika mekanik pada
preparasi zeolit, konversi energi pada proses
preparsi zeolit, dan proses penguapan pada
drying zeolit.
c. Ilmu biologi : perbaikan struktur dan sifat
tanah, pengontrol kandungan ion NH4+ pada air
di bidang perikanan, peningkat produktivitas
di pertambakan udang, pengontrol polusi,
pengganti peran tanah, dan sebagai sumber
penelitian.
d. Ilmu Matematika : penentuan massa molekul
relatif zeolit, penentuan kadar mineral dalam
zeolit, enentuan daya adsorbansi zeolit, dan
penentuan harga produk olahan zeolit.
2. Saran
Dari observasi yang telah peneliti
lakukan, peneliti dapat menyarankan :
a. Observasi dilakukan pada pengolahan
zeolit alam dan juga pengolahan atau
pembuatan zeolit sintetik sehingga dapat
29
mengetahui perbedaan- perbedaan dari zeolit
alam dengan zeolit sintetik.
b. Melakukan observasi tambahan tentang
penggunaan zeolit dalam kehidupan sehari-
hari dan penelitian- penelitian dengan
menggunakan zeolit di laboratorium.
30
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Kajian Bahan Galian Zeolit untuk
Dimanfaatkan sebagai Bahan Baku Pupuk. Medan: Badan
Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumatra Utara.
Aziz, Mirwan Hasan, dkk. 2010. Bahan Galian Industri-
Zeolit.Makalah. -:Universitas Mataram.
Haslego, C., 1999. Green Chemistry with Zeolite
Catalyst, www.cheresources.com.
Lestari, Dewi Yuanita. 2010. Kajian Modifikasi dan Karakterisasi
Zeolit Alam dari Berbagai Negara. Diakses dari
http://staff.uny.ac.idpada tanggal 29 April pukul
09.54 WIB.
Putra, Sinly Evan. 2007. Zeolit sebagai Mineral
Serbaguna. Diakses dari http://www.chem-is-try.org
pada tanggal 29 April pukul 10.04 WIB.
Rini, Dian K. Dan Fendy A.L.2010. Skripsi : Optimasi
Aktivasi Zeolit Alam untuk Dehumidifikasi.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Saputra, Rodhie. 2006. Pemanfaatan Zeolit Sintetis sebagai
Alternatif Pengolahan Limbah Industri. Diakses dari
http://warmada.staff.ugm.ac.idpada tanggal 29 April
pukul 09.27 WIB.
31
Sutarti, M dan Rachmawati,M. 1994. Zeolit Tinjauan Literatur,
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI: Jakarta.
Wiratakusumah, Aman. 1992. Peralatan dan Unit Proses
Industri Pangan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi.
Pusat Antar Universitas. Bogor : Institut Pertanian
Bogor.
LAMPIRAN
Gb. 3 Proses singkat pengolahan Zeolit
32